2
Biogenous Sediment Biogenous sediment merupakan sedimen yang berasal dari makhluk hidup. Biogenous sedimen tersusun dari sisa-sisa dan pecahan cangkang organisme. Ada tiga zat penyusun sedimen biogenous, yaitu zat kapur, silikat, dan fosfat. Meskipun organisme laut sangat beraneka ragam, hanya beberapa kelompok organisme yang berperan dalam pembentukan sedimen biogenous. Ketika organisme tersebut mati, tubuhnya mengendap di dasar dan terakumulasi. Setelah proses dalam waktu yang sangat lama, sisa-sisa tubuh organisme yang mengendap itu menjadi sedimen biogenous. Mineral penyusun biogenous sedimen adalah mineral karbonat dalam bentuk aragonit, Mg-kalsit, dan opal dalam bentuk SiO 2 .nH 2 O. Stronsium sulfat dan barium sulfat yang merupakan senyawa campuran dari besi, mangan, dan aluminium merupakan senyawa penting sekunder dalam pembentukan sedimen biogenous. Kedua senyawa ini lebih berperan di aspek biogeokimia, senyawa tersebut dapat digunakan sebagai pelacak rekonstruksi lingkungan sebelumnya. Kelompok organisme bercangkang zat kapur, khususnya yang menghasilkan aragonit dan Mg-kalsit, berkontribusi secara signifikan terhadap pembentukan sedimen di laut dangkal. Laut dangkal memiliki konsentrasi silikat yang rendah, diikuti juga oleh kemampuan diatom dan sponge yang mampu membentuk kerangka silikat dalam jumlah sedikit dan mengalami remineralisasi dengan cepat di air yang mengandung sedikit silikat. Semakin jauh jarak dari pantai, pembentukan sedimen biogenous juga semakin banyak. Alga planktonik penghasil kapur dan alga penghasil silikat

Biogenous Sediment

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Mata kuliah Sedimentologi

Citation preview

Page 1: Biogenous Sediment

Biogenous Sediment

Biogenous sediment merupakan sedimen yang berasal dari makhluk hidup. Biogenous

sedimen tersusun dari sisa-sisa dan pecahan cangkang organisme. Ada tiga zat penyusun

sedimen biogenous, yaitu zat kapur, silikat, dan fosfat. Meskipun organisme laut sangat

beraneka ragam, hanya beberapa kelompok organisme yang berperan dalam pembentukan

sedimen biogenous. Ketika organisme tersebut mati, tubuhnya mengendap di dasar dan

terakumulasi. Setelah proses dalam waktu yang sangat lama, sisa-sisa tubuh organisme yang

mengendap itu menjadi sedimen biogenous. Mineral penyusun biogenous sedimen adalah

mineral karbonat dalam bentuk aragonit, Mg-kalsit, dan opal dalam bentuk SiO2.nH2O.

Stronsium sulfat dan barium sulfat yang merupakan senyawa campuran dari besi, mangan,

dan aluminium merupakan senyawa penting sekunder dalam pembentukan sedimen

biogenous. Kedua senyawa ini lebih berperan di aspek biogeokimia, senyawa tersebut dapat

digunakan sebagai pelacak rekonstruksi lingkungan sebelumnya. Kelompok organisme

bercangkang zat kapur, khususnya yang menghasilkan aragonit dan Mg-kalsit, berkontribusi

secara signifikan terhadap pembentukan sedimen di laut dangkal. Laut dangkal memiliki

konsentrasi silikat yang rendah, diikuti juga oleh kemampuan diatom dan sponge yang

mampu membentuk kerangka silikat dalam jumlah sedikit dan mengalami remineralisasi

dengan cepat di air yang mengandung sedikit silikat. Semakin jauh jarak dari pantai,

pembentukan sedimen biogenous juga semakin banyak. Alga planktonik penghasil kapur dan

alga penghasil silikat fidup di zona fotik dengan ketebalan mencapai 100 m, sebagaimana

juga dengan foraminifera dan radiolaria. Kelompok organisme yang berperan dalam

pembentukan sedimen, beserta mineral yang dihasilkannya dapat dilihat di tabel 1.2.