Upload
indah
View
38
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
anestesi
Citation preview
BLOK SPINAL, EPIDURAL DAN CAUDAL
PENDAHULUAN
August Bier (1898) → spinal anestesi pertama 1940 → penggunaan regional ↓ → kasus neurologi
injury ↑ 1950 → asepsis & obat anestesi lokal yg baik →
neurologi injury ↓
ANATOMI
KOLUMNA VERTEBRALIS
Terdiri : 7 vert. cervicalis, 12 vert. thorakalis, 5 vert. lumbalis, 5 vert. sacralis, 4 vert. coccygeus
Vertebrae : 1 badan vertebrae, 2 pedicle & 2 lamina Canalis spinalis : anterior → badan vertebra
lateral → pedicle posterior → lamina
Pros.spinosus : diantara 2 lamina & 2 pros. transversalis Prosesus : tempat perlekatan ligamen & otot. Vertebra : 4 pros. artikularis : 2 diatas, 2 dibawah Prosesus artikularis : sendi sinovial antar vertebrae.
ANATOMI
MEDULA SPINALIS Canalis spinalis : medula spinalis dibungkus meninges,
jaringan lemak, pleksus venosus Meninges : pia mater, arachnoid mater, dura mater LCS : di antara pia & arachnoid mater Rongga spinal subdural : diantara arachnoid & dura mater Rongga epidural : diantara duramater & lig. Flavum Saraf spinal : dari for. Magnum sampai L1 (dewasa), L3 (anak) Suplai darah : a. spinalis anterior (berasal dr a. vertebralis)
a. spinalis posterior (berasal dr a. cereb. inferior)
a. intercostalis & a. lumbalis A. Adamkiewicz (a. radicularis magna) → dari aorta
FISIOLOGI
Blokade somatik : blokade transmisi stimulus nyeri & menghilangkan tonus otot
Serabut lebih kecil & bermielin : > mudah terblok Blokade otonom : blokade simpatis (T1 – L2)
blokade parasimpatis (cranial & sacral) Pengaruh cardiovaskular : penurunan tekanan darah &
kontraktilitas jantung Blokade vasomotor (T5 – L1) : vasodilatasi vena, pooling
darah & venous return ↓ Loading 10-20 ml/kg cairan : mengatasi pooling darah Ephedrine : β–adrenergic (HR & kontraktilitas ↑, vasokons.)
FISIOLOGI
Pengaruh pd paru : minimal Pengaruh pd GI : me ↓ peristaltik, mempertahankan tonus
sphincter, melawan reflek vagal Pengaruh pd traktus urinarius : retensi urin akibat hilangnya
reflek otonom Pengaruh pd Metabolisme & endokrin :
Trauma bedah → respon neuroendokrin & aktivasi serabut
saraf aferen somatik & viseral → peningkatan hormon ACTH,
kortisol, epinephrine, norepinephrine, vasopressin Blok T 11 → memblok kerja adrenal → hiperglikemia Me↓ pengeluaran katekolamin → me↓ aritmi perioperatif
me ↓ insiden iskemia
PERTIMBANGAN KLINIS BLOK NEUROAKSIAL
INDIKASI
Bisa digunakan dengan atau tanpa GA Pada operasi abdomen bawah, inguinal,
urogenital, rectal & ekstremitas bawah Operasi jantung → thorak epidural + GA
Jika pasien dlm pengaruh GA
Keuntungan : tdk akan melakukan gerakan yg mendadak yg mungkin akan merugikan.
Kerugian : sulit utk memfleksikan tubuh pasien. Jika pasien sadar penuh
Keuntungan : dpt memberitahu ttg nyeri/paresthesi/keduanya. Kerugian : mungkin akan melakukan gerakan yg mendadak.
AWAKE atau SLEEP ?
POSISI PASIEN
POSISI DUDUK
> mudah diidentifikasi, t.u pasien dgn obesitas.
Pasien duduk di tepi meja operasi dgn tubuh membungkuk kedepan, tangan berada diatas kedua paha/ tepi meja, punggung flexi maksimal
DECUBITUS LATERAL
Pasien berbaring miring, paha & lutut difleksikan maksimal mendekat ke dada.
POSISI PRONE
Pasien diposisikan jack-knife.
PENDEKATAN ANATOMIS
TEKNIK ANESTESI SPINAL
Jarum dimasukkan hingga merasakan 2 “pops” – Pertama, saat menembus lig. flavum. – Kedua, saat menembus duramater, ditandai dgn
mengalirnya LCS. Kemudian jarum diputar 360 derajat utk memastikan
adanya LCS di tiap kuadran. Kmd dihubungkan dgn syringe, lakukan aspirasi LCS & obat dimasukkan
Jika LCS tdk mengalir :1. jarum berada di lipatan duramater : incomplete block & kerusakan saraf spinal krn tekanan hidrostatik2. jarum bergeser tempatnya
Vasokonstriktor : epinefrine (0,1-0,2mg) & phenylephrine (1-2 mg) → me↓ uptake & clearence obat anestesi lokal
Bupivacain & tetracain hiperbarik :- Onset lambat (5-10mnt) & durasi yg lama (90-120 menit) - Epinefrine : durasi > panjang (15-30 menit)
Ropivacain 12 mg setara 8 mg bupivacain Lidocain & procain : onset cepat (3-5mnt)
durasi pendek (60-90mnt) Saddle block : pasien tetap dlm posisi duduk selama 3-5
menit, shg hanya saraf lumbal & sacral yg terblok Jk pasien segera dibaringkan stlh injeksi, agent akan
mengarah keatas /cephalad
OBAT ANESTESI SPINAL
TEKNIKANESTESI EPIDURAL
The lost resistence technique Jarum dimskkan kedlm melalui stylet hingga menembus lig. interspinosus, ditandai dgn meningkatnya tahanan jaringan. Stylet kmd dilepas, jarum dihubungkan dgn syringe yg telah diisi udara sebanyak 20cc. Jk jarum berada dlm cavum epidural, tahanan terasa ringan, injeksi akan mudah dilakukan.
hanging drops techniqueJarum masuk lig interspinosus, stylet dilepas & jarum dihubungkan dgn syringe yg berisi cairan maka cairan akan terlihat keluar dari lumen jarum (hanging). Saat jarum msk cavum epidural, cairan terhisap msk. Jk jarum ditutup, cairan msk dlm cavum epidural & tjd dural puncture.
Pedoman dosis dewasa : 1-2 ml tiap segmen yg akan diblok. Dosis yg me↓ : usia tua (menyempitnya for. intervertebralis) Penyebaran obat : dipengaruhi gravitasi Epinefrine (0,005mg/ml) : durasi ↑ Epinefrine : me↓ absorbsi di pemb. drh & puncak kadar obat
dalam darah Opioid : me↑ kualitas dari obat anestesia
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETINGGIAN ANESTESI
BLOK KAUDAL
Rongga caudal : cavum epidural yg berada di daerah sacrum, dpt dicapai melalui hiatus sacralis. Hiatus sacralis ditutupi lig. saccrococygeal, dpt diidentifikasi sbg lekukan / cekungan diatas os. coccygeus, diantara tonjolan tulang / cornu os. sacrum. Lebih mudah dikenali pd bayi/anak.
Pd anak-2 anestesi caudal sering dikombinasikan dgn GA, sbg tambahan durante ops & post ops analgesia. Pasien diposisikan prone/lateral dgn satu/ kedua pinggul ditekuk, kmd hiatus sacralis diidentifikasikan.
Jarum / iv kateter dimasukkan dgn sudut 45 derajat kearah cranial hingga terasa adanya pops saat jarum menembus lig sacrococcygeum. Kmd jarum mendatar & dimasukkan lbh dlm. Lakukan aspirasi, jk LCS tdk menetes injeksi blh diteruskan. Masukkan Bupivacain 0,5-1 ml/kgbb dgn konsentrasi 0,125-0,25%. Opioid dpt dimasukkan utk menambah durasi, dgn risiko depresi pernafasan.
Operasi anorectal dpt memakai teknik ini dgn diposisikan prone/jack-knife. Fentanyl 50-100 µg bisa ditambahkan utk menambah durasi 15-20 mnt.
BLOK KAUDAL
KOMPLIKASI BLOK NEUROAKSIAL
Nyeri punggung mild & self limited Terapi : acetaminofen, NSAID, kompres hangat/dingin
Nyeri kepala / post dura puncture headache (PDPH) Terapi : posisikan supine, NSAID, acetaminofen, cafein,
epidural blood patch Retensi urin : blokade S2 – S4, > sering pd laki-laki
Terapi : pemasangan kateter Maternal fever : akibat terjadinya shivering Anestesi spinal total/ letak tinggi
Terapi : airway, breathing, circulation. Intubasi jk perlu Cardiac arrest.
KOMPLIKASI BLOK NEUROAKSIAL
Sindroma cauda equina (CES) & defisit neurologis lain
CES = disfungsi usus & vesika urinaria + kerusakan saraf
multipel Meningitis & Arachnoiditis Abses epidural
Gejala = nyeri punggung & vertebrae, nyeri radikuler,
disfungsi spincter atau defisit sensoris/motoris,
paraplegia / paralysis
Terapi : laminektomi Hematom spinal / epidural
OBAT – OBATAN YG BERPENGARUH TERHADAP BLOK NEUROAKSIAL
American Society of Regional Anesthesia (1998) :
1. Antikoagulan
Dihentikan sampai kadar protrombin time (PT) & international normalized ratio (INR) normal
2. Obat antiplatelet
Tidak mempengaruhi blok neuroaksial
3. Heparin
Tidak disarankan menggunakan blok neuroaksial
4. Terapi fibrinolotik & Trombolitik
Tidak disarankan menggunakan blok neuroaksial