Upload
trinhtram
View
307
Download
14
Embed Size (px)
Citation preview
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
2
CARA MEMBUAT jadwal
&
CONTOH JADWAL HOMESCHOOLING
Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Dibuat & dipublikasikan oleh RumahInspirasi www.RumahInspirasi.com
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
3
Pendahuluan
Di dalam pelaksanaan pendidikan yang dijalani keluarga melalui
homeschooling, ada pola-pola kegiatan yang berbeda dengan sistem
sekolah yang biasa dikenal. Perbedaan itu seringkali membingungkan,
terutama bagi keluarga yang baru memulai homeschooling.
Homeschooling bukan memindahkan sekolah ke rumah.
Memindahkan model sekolah, lengkap dengan jadwal, materi pelajaran,
dan cara belajarnya ke rumah memiliki kecenderungan besar tak berjalan
seperti yang diharapkan.
Mengapa?
Karena setting rumah bukan sekolah, fasilitas rumah dan pola
interaksi anggota keluarga di rumah berbeda dengan di sekolah. Interaksi
di rumah bersifat informal, berbeda dengan sekolah yang interaksi antara
guru dan murid bersifat formal.
Pola-pola umum kegiatan di rumah juga lebih sering bersifat
spontan, walaupun ada hal-hal yang direncanakan. Hal itu berbeda sama
sekali dengan pola kegiatan di sekolah yang sepenuhnya terencana.
Walaupun orangtua dalam homeschooling sesekali bertindak
sebagai guru (sumber pengetahuan), tetapi sebagian besar peran
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
4
orangtua adalah menjadi fasilitator kegiatan dan “kepala sekolah” yang
mengatur kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak-anak.
Pokok terbesar perbedaan antara jadwal homeschooling dan jadwal
sekolah adalah ketiadaan sebuah standar dalam jadwal homeschooling.
Sebab, homeschooling setiap keluarga bersifat unique (mulai dari alasan,
tujuan, dan teknis penyelenggaraannya).
Oleh karena itu, keluarga yang ingin membuat jadwal
homeschooling untuk anak-anaknya tidak bisa menyalin dan meniru
begitu saja jadwal homeschooling yang dijalani dan dimiliki oleh keluarga
lain. Setiap keluarga harus membuat sendiri jadwal dan kegiatan
homeschooling yang sesuai dengan anak dan keluarga.
Mengapa membuat jadwal
homeschooling?
Jadwal kegiatan homeschooling termasuk dalam pertanyaan yang
sering diungkapkan oleh keluarga yang ingin belajar dan memulai
homeschooling. Salah satu penyebabnya adalah pengalaman belajar yang
pernah dijalani oleh orangtua saat menjalani pendidikan di sekolah.
Dengan membandingkan pengalaman belajar yang pernah dijalani dengan
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
5
rencana belajar yang akan dijalani anak-anak, sebagian orangtua
membayangkan bahwa jadwal belajar (seperti sekolah) adalah sebuah
keniscayaan dalam proses homeschooling.
Padahal, praktek homeschooling yang dijalani oleh keluarga
berbeda-beda dan tak seragam seperti sekolah. Dalam pengaturan jadwal,
ada keluarga yang menggunakan jadwal belajar anak-anak. Tetapi ada juga
keluarga homeschooling yang menjalani model unschooling yang tak
memiliki jadwal belajar khusus untuk anak-anak seperti di sekolah.
Bahkan, praktek homeschooling pada keluarga dengan anak-anak
usia dini (preschool) sebagian besar berjalan mengalir tanpa jadwal. Anak-
anak usia dini belajar melalui kegiatan bermain dan keseharian yang
dijalani bersama orangtuanya.
Penggunaan jadwal sebagai pemandu kegiatan homeschooling anak
usia sekolah memiliki beberapa keuntungan praktis, antara lain:
Mempermudah pengelolaan kegiatan belajar
Membantu orangtua menyiapkan sumber daya pendukung
Mengecek perkembangan belajar anak
Walaupun sebagian keluarga menggunakan jadwal dalam proses
homeschooling, tetapi model jadwalnya berbeda satu dengan lain.
Perbedaan-perbedaan itu bisa dalam berbagai aspek, misalnya:
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
6
o Tingkat kedetilan jadwal
Ada keluarga yang menggunakan pola kegiatan harian dan
membaginya menjadi beberapa bagian, misalnya:
Kegiatan pagi – Dzuhur : eksplorasi
Kegiatan Dzuhur – Ashar: digital time
Kegiatan Ashar – Maghrib: akademis
Kegiatan Maghrib – tidur: inspirasi
Sementara itu, keluarga lain membuat jadwal dengan
lebih detil, dalam satu hari ada jadwal: Matematika, Sains,
Robotik, Berenang. Dan seterusnya.
o Waktu berkegiatan
Ada keluarga yang memulai jam kegiatan anak sejak pukul
04.30 dimulai dengan sholat tahajud bersama. Ada keluarga yang
memulai kegiatan sejak pukul 06.30 dengan Waktu Teduh dan
membaca Al Kitab. Ada keluarga yang memulai lebih siang pukul
08.30 dengan sarapan bersama.
o Fleksibilitas kegiatan
Ada keluarga yang relatif terpola kegiatannya dalam satu
minggu sehingga jadwal yang dibuat biasanya ditepati. Beberapa
kegiatan kursus sudah terjadwal dan tinggal dijalani anak.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
7
Sementara itu, ada keluarga lain yang kegiatannya sering
bersifat spontan. Walaupun mereka memiliki rencana kegiatan
belajar, rencana itu bisa berubah setiap saat. Tiba-tiba seluruh
anggota keluarga sepakat untuk jalan-jalan keluar kota. Maka,
jadwal yang sudah direncanakan berubah total menjadi kegiatan
jalan-jalan keluar kota.
o Urutan kegiatan
Ada keluarga yang menjadikan jadwal kegiatan sebagai
daftar kegiatan yang dilakukan secara berurutan (sekuensial)
atau dalam alokasi waktu tertentu. Misalnya, kegiatan matem
atika, sains, dan bahasa Inggris harus dikerjakan pagi hari.
Tetapi, ada juga keluarga yang menggunakan sistem
menu. Jenis-jenis kegiatan diidentifikasi oleh keluarga, tetapi
pelaksanaannya diserahkan pada anak. Anak bebas menentukan
urutan kegiatan mana yang ingin dikerjakan lebih dahulu
dibandingkan kegiatan yang lain.
o Jenis kegiatan
Karena proses homeschooling yang dilakukan setiap
keluarga sesuai visi pendidikan keluarga, maka model jadwal dan
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
8
materi kegiatan yang dilakukan anak-anak pun berbeda-beda
pula.
Ada keluarga yang menekankan proses pendidikan agama
sebagai inti dalam proses kegiatan homeschooling. Ada keluarga
menggabungkan kegiatan agama dengan kegiatan akademis. Ada
keluarga yang menekankan pendidikan profesionalitas. Dan
sebagainya.
Karena jadwal kegiatan homeschooling berbeda-beda baik dari
struktur bentuk maupun kontennya, maka setiap keluarga harus membuat
sendiri jadwal kegiatan homeschoolingnya. Jadwal-jadwal yang
ditunjukkan dalam ebook ini hanya untuk menjadi inspirasi tentang
keragaman bentuk penjadwalan homeschooling.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Sebagai sebuah pola kegiatan yang unik pada setiap keluarga,
jadwal homeschooling tidak bisa dilepaskan dan tidak bisa dilihat hanya
sebagai jadwal kegiatan belajar. Jadwal homeschooling harus dilihat
sebagai satu kesatuan dengan hal-hal lain yang berhubungan, antara lain:
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
9
Visi pendidikan keluarga
Model homeschooling
Pola kegiatan keluarga
Berangkat dari Visi Pendidikan
Keluarga
Sebagaimana sudah saya bahaskan dalam bagian-bagian
sebelumnya, salah satu hal penting dalam homeschooling adalah visi
pendidikan keluarga atau gambar besar (big picture) homeschooling. Visi
ini akan menjadi penuntun dan pemandu banyak hal dalam pelaksanaan
homeschooling, termasuk dalam pembuatan jadwal.
Berdasarkan visi pendidikan keluarga, orangtua dapat
mengidentifikasi pengalaman penting apa yang perlu dijalani anak-anak,
materi yang dipelajari, dan keterampilan yang dikuasai. Tanpa keberadaan
visi pendidikan keluarga, orangtua akan mudah diombang-ambingkan oleh
praktek-praktek homeschooling yang dijalani keluarga lain.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
10
Model Homeschooling yang dijalani
Berangkat dari visi pendidikan keluarga, keluarga bisa memilih
model homeschooling yang paling sesuai. Seperti yang sudah dibahas
dalam model dan metode homeschooling, banyak pola-pola
homeschooling yang bisa dipilih keluarga. Bentuknya mulai yang sangat
tidak terstruktur seperti unschooling yang tidak memiliki jadwal tetap.
Dalam model unschooling, proses belajar dipicu oleh peristiwa
keseharian atau hal-hal yang sedang menjadi perhatian anak. Keseharian
itu menjadi pintu untuk proses belajar anak. Sebagai contoh, karena pada
saat ini sedang menyambut Paskah, maka jadwal dan aktivitas
homeschooling sepenuhnya menyesuaikan dengan kegiatan-kegiatan
Paskah yang dijalani di gereja.
Selain model unschooling, model homeschooling lainnya biasanya
memiliki jadwal kegiatan belajar anak-anak. Model homeschooling itu bisa
berupa model Charlotte Mason, Klasikal, Eclectic, dan sebagainya.
Di luar model homeschooling sebagaimana yang ada dalam buku-
buku konsep homeschooling, keluarga mengembangkan pola
homeschoolingnya sendiri.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
11
Pola Kehidupan Keluarga
Hal lain yang perlu diperhatikan pada saat membuat jadwal
homeschooling adalah melihat pola kehidupan alamiah keluarga.
Pada keluarga yang sering melakukan perjalanan bersama, jadwal
homeschoolingnya tentu berbeda dengan keluarga yang pola kegiatannya
relatif rutin dan terprediksi. Keluarga yang aktivitas utamanya di pagi hari
akan memiliki jadwal dengan keluarga yang aktivitas utamanya malam
hari.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
12
Contoh-contoh Jadwal
Homeschooling
Berikut ini beberapa contoh jadwal homeschooling yang dijalani
oleh beberapa keluarga praktisi homeschooling.
Studi Kasus A
Keluarga homeschooling 4 anak, satu sudah kuliah. Bapak sakit di
rumah, ibu bekerja sebagai agen asuransi. Anak paling kecil berusia 11
tahun. Keluarga A menjalani model unschooling. Mereka tidak memiliki
jadwal tetap dan tertulis mengenai kegiatan belajar anak-anak. Anak-anak
belajar sesuai dengan keseharian yang dijalani dan menjadi minatnya.
Diantara jenis kegiatan yang dilakukan anak-anak adalah: jogging, gitar,
bahasa Inggris, memasak, melukis, fashion.
Karena pada saat ini dalam rangkaian Paskah, anak-anak aktif
berkegiatan setiap hari di gereja.
Studi Kasus B
Keluarga homeschooling yang memiliki 4 anak. Ayah bekerja
sebagai dosen, isteri di rumah. Anak terbesar berusia 11 tahun, yang
terkecil 2 tahun.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
13
Jadwal homeschooling keluarga A dibagi dalam 4 bagian utama:
Kegiatan pagi – Dzuhur : eksplorasi
Kegiatan Dzuhur – Ashar: digital time
Kegiatan Ashar – Maghrib: akademis
Kegiatan Maghrib – tidur: inspirasi
Keluarga tidak mengatur detil kegiatan secara khusus. Ide kegiatan
dilakukan oleh anak atau inisiatif orangtua.
Kegiatan eksternal: ada guru matematika datang ke rumah, kegiatan
pramuka, panahan bersama Klub Oase.
Studi Kasus C
Keluarga homeschooling C memiliki 2 anak laki-laki, 11 tahun dan 7
tahun. Kedua orangtua berprofesi sebagai fotografer, memiliki kegemaran
melakukan perjalanan keluar kota dan melakukan eksplorasi alam.
Jadwal kegiatan homeschooling keluarga C dimulai pukul 03.30
dimulai dengan kegiatan sholat tahajud bersama, membaca Al Quran,
mengobrol, dan menjalankan sholat Subuh (di masjid). Kegiatan
dilanjutkan dengan jalan pagi, berbelanja, dan memasak sarapan.
Kegiatan belajar yang utama adalah Agama, Matematika, Bahasa
Inggris, dan Astronomi. Pelajaran agama dijalani melalui pertemuan (liqo)
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
14
tiga kali seminggu. Untuk matematika dan bahasa Inggris, keluarga ini
menggunakan materi Kumon. Setiap hari belajar mandiri dan dua kali
seminggu datang ke tempat belajar. Untuk Astronomi, anak-anak belajar
melalui mentor dari HAAJ (Himpunan Astronomi Amatir Jakarta) dua kali
seminggu melalui online.
Di luar kegiatan rutin harian, ada kegiatan Astronomi bersama
kelompok HAAJ (Himpunan Astronomi Amatir Jakarta), kegiatan Fosca
(Forum of Scientist Teenagers). Selain itu, ada kegiatan belajar serangga di
Museum Serangga TMII serta pramuka dan panahan bersama Klub Oase.
Studi Kasus D
Keluarga homeschooling D memiliki 2 anak, laki-laki usia 11 dan
perempuan 6 tahun. Sebelum menjalani homeschooling, anak-anak
pernah bersekolah dan tinggal di luar negeri (Australia). Bapak bekerja di
luar, ibu di rumah.
Jadwal kegiatan homeschooling mereka:
Bangun pagi pukul 5 untuk sholat dan membaca Al Quran
Anak boleh bermain game pagi atau malam (Minecraft)
Jadwal harian: Reading Skills, Science/Nature Walk, Math,
Science Experiment, Kreativitas, jalan-jalan, presentation
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
15
night. Materi belajar menggunakan worksheet, online,
mandiri.
Jadwal eksternal: Balet, piano, Robotik, berenang,
Taekwondo, pramuka, panahan, Klub Oase.
Studi Kasus E
Keluarga dengan 2 anak (laki-laki 8 tahun, perempuan 3 tahun).
Bapak sering di luar kota selama beberapa minggu/bulan, ibu menjadi
guru les bahasa Inggris.
Bangun pagi sekitar pukul 06.30
Doa, Saat Teduh, membaca Al Kitab sekitar 40 menit
Membantu pekerjaan rumah
Kegiatan harian Math & English (setiap hari), science,
American History, cursive. Proses belajar menggunakan buku
dan worksheet, tanpa gadget.
Jadwal belajar setelah makan siang.
Kegiatan eksternal: Sahabat Kristus, Sekolah Minggu,
gymnastic, taekwondo, tenis, berenang, rockfit.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
16
Jadwal Homeschooling Keluarga
Kami Saat ini di keluarga kami ada 3 anak homeschooling (13 tahun, 10
tahun, dan 6 tahun). Kami tinggal bersama adik yang memiliki 2 anak
homeschooling (5 tahun dan 3 tahun). Dengan kata lain, di rumah kami
ada 5 anak homeschooling alias tidak sekolah.
Pokok-pokok yang ada dalam jadwal kegiatan homeschooling kami
adalah:
Semua anak sudah memiliki jadwal belajar/kegiatan. Jadwal
utama diterapkan untuk Yudhis (13 tahun) dan Tata (10
tahun). Jadwal Duta diterapkan secara longgar.
Jadwal dibuat setiap bulan. Jika diperlukan perubahan, jadwal
akan diubah kapanpun dianggap perlu.
Jadwal harian dibuat dalam bentuk menu. Anak-anak bebas
mengatur sendiri urutan kegiatan yang ingin dilakukan.
Jadwal belajar hari Senin-Jumat. Hari Sabtu-Minggu libur,
hanya ada jadwal blogging dan kegiatan eksternal.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
17
Pelajaran yang dilakukan anak-anak bulan ini: matematika,
bahasa Inggris, sains, craft, blogging, architecture
visualization, programming, fisika, biologi, wawasan.
Kegiatan eksternal yang dilakukan: basket, gymnastic,
taekwondo, parkour, berenang, tenis, hiphop, rockjam,
dance team, pramuka, panahan, Klub Oase
Alat eksternal yang digunakan: IXL Math, Reading Eggs, Raz
Kids, Adobe Ideas, Khan Academy, TED, Architecture
Academy, Rockstar, Klub Renang Bina Taruna.
Proses penyusunan jadwal dalam homeschooling di keluarga kami:
Yudhis dan Tata menyusun jadwalnya sendiri, kemudian kami
memberi masukan jika dianggap perlu. Jadwal Duta kami
buatkan dan Duta bisa memberikan usulan-usulan.
Jadwal dibuat bulanan (terkadang mingguan) meliputi jadwal
harian dan proyek (project based learning) sesuai
kesepakatan. Untuk bulan April ini, proyek Yudhis adalah
menyelesaikan Pekerjaan Rumah Architecture Visualization.
Proyek Tata adalah membuat gambar-gambar untuk story
cards.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
18
Kegiatan harian dimulai pada saat sarapan pagi bersama. Ada
proses diskusi di meja makan tentang kegiatan harian.
Proses evaluasi dilakukan kapan pun dibutuhkan. Evaluasi
bisa dilakukan harian (malam hari), mingguan (hari Minggu)
atau bulanan (akhir bulan). Tidak ada waktu yang dijadwalkan
khusus untuk proses evaluasi.
Tips Membuat Jadwal
Homeschooling
Karena model homeschooling pada setiap keluarga unik dan
berbeda-beda, berikut ini tips umum yang dapat dilakukan orangtua
dalam membuat jadwal:
Tujuan membuat jadwal adalah untuk membantu Anda
mengelola proses kegiatan anak. Jika Anda tidak memerlukan
jadwal, Anda tidak harus membuat jadwal. Feel free..
Untuk anak pra-sekolah biasanya dilakukan tanpa jadwal atau
dengan jadwal yang sangat ringan (mis: setengah jam di pagi
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
19
hari dan setengah jam malam hari). Anak terlibat dalam
kegiatan sehari-hari sesuai kegiatan orangtua.
Jika Anda memerlukan jadwal, baik untuk anak pra-sekolah
maupun anak usia sekolah, maka buatlah jadwal. Mulailah
dengan model yang Anda inginkan. Jika ternyata pada
prakteknya jadwal itu tidak berjalan, lakukan revisi dan
modifikasi.
Kenali pola kegiatan keluarga Anda dan jadikan jadwal
kegiatan anak-anak selaras dengan pola kegiatan keluarga.
Tentukan materi/kegiatan minimal yang menurut Anda perlu
dilakukan anak-anak setiap hari. Jangan terlalu banyak
jumlahnya, sekitar 2-3 kegiatan.
Gunakan alat bantu eksternal untuk mempermudah jadwal,
misalnya: les, klub, kegiatan komunitas, kegiatan online,
aplikasi di gadget, dan sebagainya.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
20
Penulis
Sumardiono, biasa dipanggil Aar, adalah seorang ayah dari 3 (tiga)
anak, yaitu Yudhistira (2001), Tata (2004), dan Duta (2008). Bersama
isterinya, Mira Julia (Lala), mereka memilih homeschooling untuk
pendidikan anak-anaknya. Aar dan Lala menjalani homeschooling sejak
anak-anak mereka lahir hingga saat ini.
Aar memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi dan
manajemen keuangan. Aar menyelesaikan pendidikan di Teknik
Informatika ITB dan Magister Manajemen bidang Keuangan di Lembaga
PPM, Jakarta.
Dalam dunia homeschooling, Aar aktif menulis dan mengelola blog
Rumah Inspirasi (www.rumahinspirasi.com). Aar juga telah menulis buku
tentang homeschooling berjudul "Apa itu Homeschooling",
“Homeschooling Lompatan Cara Belajar” dan “Warna-warni
Homeschooling”.
Blog: www.RumahInspirasi.com
Facebook: https://www.facebook.com/aar.sumardiono
Twitter: @AarSumardiono
Email: [email protected]