3
CARA MENENTUKAN PENAMPANG KABEL 1. Instalasi listrik satu fasa Contoh Beban 893 Watt P = 893 (0.893 kW) cos φ = 0.8 (Asumsi) Susut tegangan yang diinginkan =2% Panjang kabel yang dinginkan = 75 meter (0,075 kM) * Nilai susut tegangan yang didapatkan : ∆V% = V x 100% V LL ∆V = V%x V LL 100% = 2% x 220 100% = 4,40Volt * Nilai arus yang didapatkan : I = P V LL . cos φ = 0,893 220 x 0.8 = 5,10 A (I perhitungan) Nilai yang didapatkan diatas belum termasuk nilai spare atau cadangan sehingga untuk nilai arus cadangan perluasan kabel tembaganya adalah : = 5,10 x 1,25 = 6,37 A Untuk mendapatkan nilai resistansi DC maka digunakan persamaan sebagai berikut: R L = ∆V I x l = 4,40 6,37 x 0,075 = 9,21 Dengan mempertimbangkan nilai susut tegangan sebesar 2% maka nilai resistansi 9,21 pada tabel dibawah ini, Nilai yang mendekati adalah 7,41 dengan luas penampang 2,5 Table 1 NYM 2 x (1.5 - 35) mm² 300/500 V (Pt. Kabelindo dan pt kmi) didapatkan jenis kabel NYM 2 x (1.5 - 35) mm² 300/500 V pada nilai resistansi 7,41 selanjutnya dievaluasi berapa besar susut tegangan dengan cara sebagai berikut : ∆V = I. l. (RL. cos φ +XL. sin φ ) = 6,37 x 0,075 x 7,41 = 3,54 Volt

CARA MENENTUKAN PENAMPANG KABEL.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • CARA MENENTUKAN PENAMPANG KABEL1. Instalasi listrik satu fasaContoh Beban 893 Watt

    P = 893 (0.893 kW)cos = 0.8 (Asumsi)

    Susut tegangan yang diinginkan = 2 %Panjang kabel yang dinginkan = 75 meter (0,075 kM)* Nilai susut tegangan yang didapatkan :

    V% = V x 100%VLL

    V = V%x VLL100%

    = 2% x 220100%

    = 4,40Volt* Nilai arus yang didapatkan :

    I = PVLL. cos = 0,893220 x 0.8= 5,10 A (I perhitungan)

    Nilai yang didapatkan diatas belum termasuk nilai spare atau cadangan sehingga untuk nilai arus cadanganperluasan kabel tembaganya adalah :

    = 5,10 x 1,25= 6,37 A

    Untuk mendapatkan nilai resistansi DC maka digunakan persamaan sebagai berikut:RL = V

    I x l= 4,40

    6,37 x 0,075= 9,21

    Dengan mempertimbangkan nilai susut tegangan sebesar 2% maka nilai resistansi 9,21 pada tabel dibawah ini,Nilai yang mendekati adalah 7,41 dengan luas penampang 2,5

    Table 1 NYM 2 x (1.5 - 35) mm 300/500 V (Pt. Kabelindo dan pt kmi)

    didapatkan jenis kabel NYM 2 x (1.5 - 35) mm 300/500 V pada nilai resistansi 7,41 selanjutnya dievaluasi berapabesar susut tegangan dengan cara sebagai berikut :

    V = I. l. (RL. cos +XL. sin )= 6,37 x 0,075 x 7,41= 3,54 Volt

  • V% = 3,54 V x 100 %220 V

    = 1.61 % (Masih dibawah 2%)2. Instalasi listrik 3 fasaContoh beban 120 kWPada Panel Maintenance data beban yang ada sebesar 120 kW, berikut perhitungan yang didapatkan :

    P = 120 kW (120.000 W)cos = 0.8 (Asumsi)

    Susut tegangan yang diinginkan = 3 %Panjang kabel yang dinginkan = 100 meter (0,1 kM)* Nilai susut tegangan yang didapatkan :V% = V x 100%

    VLLV = V%x VLL

    100%= 3% x 380

    100%= 11, 4 Volt

    * Nilai arus yang didapatkan :I = P

    3.VLL. cos

    = 120.0001,732 x 380 x 0.8

    = 227,95 A (I perhitungan)Nilai yang didapatkan diatas belum termasuk nilai spare atau cadangan sehingga untuk nilai arus cadanganperluasan kabel tembaganya adalah :

    = 227,95 x 1.25= 284,88 A

    Untuk mendapatkan nilai resistansi DC maka digunakan persamaan sebagai berikut:RL = V

    3 x I x l= 11,4

    1,732 x 284,88 x 0,1= 0,231

  • Dengan mempertimbangkan nilai susut tegangan sebesar 3% maka nilai resistansi 0,231 pada tabel diatas,didapatkan jenis kabel NYSY 4 x 95 mm pada nilai resistansi 0,193 selanjutnya dievaluasi berapa besar susuttegangan dengan cara sebagai berikut :

    V = 3 . I. l. (RL. cos +XL. sin )= 1,732 x 284,88 x 0,1 x 0,193= 9,52 Volt

    V% = 9,52 V x 100 %380 V

    = 2,51 % (Masih dibawah 3%)

    Catatan : Untuk kebutuhan jenis kabel (Baik tembaga maupun alumunium) disesuaikan dengan tabel yangdipakai dari masing-masing produsen (PT. KMI, PT. Kabelindo dan lain-lain)