Cara_Mengkaji_P&ID_-_Kompresor_1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/31/2019 Cara_Mengkaji_P&ID_-_Kompresor_1

    1/13

    CARA MENGKAJI PIPING & INSTRUMENTATION

    DIAGRAM

    Oleh: Cahyo Hardo Priyoasmoro

    Moderator Milis Migas Indonesia

    Bidang Keahlian Process Engineering

  • 7/31/2019 Cara_Mengkaji_P&ID_-_Kompresor_1

    2/13

    PENDAHULUAN

    Menurut hemat saya, selama bekerja di operasi produksi pabrik minyak dan gas bumi industri

    hulu, terlihat bahwa kekurangsempurnaan seseorang dalam mengartikan gambar P&ID terletak

    pada pengetahuan yang kurang terhadap unit operasi, keterkaitan antar unit operasi, plant safety,serta perhatian detil pada catatan-catatan kaki di P&ID itu sendiri. Tidak dimengertinya atau tidak

    dibacanya Process Flow Diagram atau PFD juga merupakan faktor penyumbang yang cukupsignificant.

    Tulisan ini diperuntukkan bagi mereka yang bekerja di front line operation, para operator, paraprocess engineer, operation engineer, dan mereka yang berminat terhadap surface facility

    operation. Diusahakan dalam tulisan ini, seminimal mungkin menghilangkan hal-hal yang terlalu

    teknik karena konsumen utamanya adalah para operator dan pekerja lapangan.

    Di dalam tulisan ini, ada beberapa tebakan yang memancing para pembaca untuk berpikir.

    Diusahakan tebakannya adalah hal-hal praktis yang akan ditemui di lapangan. Jawaban tebakanini ada di halaman akhir tulisan.

    Beberapa bagian dari tulisan ini pernah dipublikasikan di milis migas Indonesia, ataupun milis

    Teknik Kimia ITB, hanya saja sedikit diubah guna mendukung tema dari tulisan ini.

    Semoga berguna dan tiada maksud untuk menggurui.

    Salam,

    Cahyo Hardo

  • 7/31/2019 Cara_Mengkaji_P&ID_-_Kompresor_1

    3/13

    DAFTAR ISI

    Prinsip Kerja Beberapa Alat ProsesSeparator

    Prinsip Control Sederhana

    Elemen Pengendali Akhir

    Steap A head: Pengenalan kurva Karakteristik Sumur

    Pompa SentrifugalPrinsip kerja pompa sentrifugal

    Karakteristik kurva pompa sentrifugal

    Operasi seri-paralel

    Minimum re-circulationPrinsip control di pompa sentrifugal

    Lead and lag principle

    Kompresor Sentrifugal

    Karakteristik kurvaSurgeStonewall

    Prinsip control kompresor sentrifugal capacity vs surge control

    Safety yang tergambarkan di P&IDKekuatan material yang tertampilkan di P&ID

    MAWP vessel, pipa, serta flange

    Kelas-kelas kekuatan pipa (ANSI rating, API rating)Specification Break

    Pengenalan Pressure Safety Valve: konsep perancangannya

    Shutdown System instrumented-basedOverpressure protection : separator, pompa, kompresor

    Overpressure protection : by-pass control valve, reducing flow (menggunakan RO, limitedpipe diameter), fail-safe condition (control valve fail open, fail closed, fail at last

    position), lock open dan lock closed

    Sistem pembuangan fluida (Flare system, burn pit)

    Membaca P&ID

    Pengenalan Legenda

    Pengenalan valveTanda-tanda khusus

    Tipe pengendalian (selector, cascade, on-off)Memperhatikan catatan kaki

  • 7/31/2019 Cara_Mengkaji_P&ID_-_Kompresor_1

    4/13

    Cara Mengkaji P&ID dengan benar

    Apa P&ID itu? Adalah Piping and Instrumentation Diagram

    Syarat untuk dapat mengkajinya:

    1.

    Adanya PFD (Process Flow Diagram)2. Mengerti dasar-dasar/prinsip kerja unit operasi serta kelakuan masukan dan keluarannya

    serta keterkaitan antar unit operasi3. Mengerti dasar-dasar process control atau pengendalian proses

    4. Mengerti tentang process safety

    Sesungguhnya, P&ID hanyalah rangkuman operating manual suatu pabrik, sehingga, bagaimanapabrik itu dioperasikan, dapat terlihat dengan jelas. Terkadang, jika lebih jeli, maka konsep safety

    dari suatu pabrik dapat pula dilacak. Semuanya sangat tergantung, sampai sejauh mana kita gali.

    Adalah hal yang penting bagi para pembaca P&ID untuk mengerti unit operasi yang menjadisubyek di dalam P&ID.

  • 7/31/2019 Cara_Mengkaji_P&ID_-_Kompresor_1

    5/13

    Bab 3 Kompressor Sentrifugal

    Kompresor sentrifugal memainkan peranan yang sangat penting di pabrik pengolahan minyak dangas bumi, khususnya pada daerah konsesi yang sudah mature atau pada daerah yang tekanannya

    sudah menurun. Ketika tekanan di sumur sudah tidak mampu mengangkat fluida dan

    mentransportasikannya ke tempat tujuan, salah satu alat yang digunakan untuk memfasilitasinya

    adalah kompresor.

    Mengingat pentingnya peranan kompresor sentrifugal tersebut, maka saya memasukkannyasebagai daftar unit proses yang harus diketahui oleh para pekerja di lapangan, para process dan

    facility engineer, dan orang yang mau mengerti cara mengkaji P&ID.

    Gambar berikut adalah gambar-gambar sederhana P&ID suatu sistem kompresor sentrifugal.

    Gambar 3.1

    TO

    ANTI SURGE

    VALVE

    COMPRESSOR

    COOLER

    DELIVERY

    POINT

    GAS

    FEED

    PCV-1

    LCV-2

    GAS

    TURBINE

    SET @

    XXX PSIG

    SPEED

    CONTROL

    TO F

    BLOWDOWN

    VALVE

    PSHH

    PSV-1

    SEPARATOR

    LCV-1

    PT

    LARE

    PSV-2PSV-3

  • 7/31/2019 Cara_Mengkaji_P&ID_-_Kompresor_1

    6/13

    Gambar 3.2

    ANTI

    SURGEVALVE

    COMPRESSOR

    A

    COOLER

    FEED

    GAS

    PCV-1

    LCV-2

    GASTURBINE

    SPEED

    CONTROLTO

    FLARE

    BLOWDOWN

    VALVE

    PSV-2 PSV-3

    PTPSV-1

    SEPARATOR

    ANTI SURGEVALVE

    COMPRESSOR

    B

    COO

    GASFEED

    PCV-4

    LCV-5

    PSV-5 PSV-6

    PT

    PSV-4

    SEPARATOR

    PSHH

    LCV-1

    PSHH

    LCV-4

    LC

    LC

    SPEED

    CONTROL

    LSHH

    LSHH

    TO

    FLARE

    TO

    FLARE

    FROM

    PLATFORM

    A

    FROM

    PLATFORM

    B

    GASTURBINE

    COMPRESSOR A

    SHUTDOWN

    COMPRESSOR B

    SHUTDOWN

    MAIN PROCESSING PLATFORM - COMPRESSION STATION

    VALVE X1

    VALVE Y2

    LC VALVE X2

    DP

    LC VALVE Y1DP

  • 7/31/2019 Cara_Mengkaji_P&ID_-_Kompresor_1

    7/13

    Gambar 3.3

    FEED GAS

    FROM

    SATELLITES

    PSV-1

    SEPARATOR

    PSHH

    LCV-1

    LSHH

    PSV-4

    SEPARATOR

    PSHH

    LCV-4

    LSHH

    FE FC

    ANTI

    SURGEVALVE

    COMPRESSOR

    A

    COOLERGASTURBINE

    SPEED

    CONTROL

    B

    PSV-2PSV-3

    PT

    LCV-2

    ANTI SURGEVALVE

    COMPRESSOR

    B

    CO

    PCV

    LCV-5

    PSV-5 PSV-

    SPEED

    CONTROL

    TO

    FLARE

    GASTURBINE

    PLANT RECYCLE

    VALVE

    PT

    PT

    SET @

    320 PSIG

    SET @

    320 PSIG

    SET @

    290 PSIG

    SET @

    350 PSIG

    SET @

    420 PSIG

    SET @

    420 PSIG

    TO SIMILAR

    COMPRESSOR

    SYSTEM C, D,X

  • 7/31/2019 Cara_Mengkaji_P&ID_-_Kompresor_1

    8/13

    Pada kebanyakan kasus, kompresor sentrifugal dirancang berkapasitas lebih besar dari kompresor

    bolak-balik (reciprocating). Berdasarkan pengalaman, pemasangan kompresor sentrifugal untuk

    kapasitas lebih besar lebih menguntungkan daripada memasang kompresor jenis bolak-balik.

    Prinsip-Prinsip Dasar

    Sebelum kita dapat membaca P&ID kompresor di atas secara komprehensif, tentunya langkah

    awal adalah mengerti prinsip dasar dari kompresor sentrifugal. Ada banyak korelasi prinsip dasardi kompresor sentrifugal, mulai dari sisi termodinamikanya sampai ke penentuan vector

    kecepatan gas di tip impeller. Akan tetapi, tulisan ini membatasi hanya pada prinsip dasar yang

    terlihat jelas di lapangan.

    Perhatikan suatu contoh pertanyaan dasar tentang kompresor yang harusnya dapat dijawab oleh

    seorang fresh graduate lulusan teknik kimia, mesin dan perminyakan.

    1. Dari dua dimensi pipa pada gambar berikut, manakah suction line dan manakah yang

    discharge line?

    2. Jika fluida gas mengalir di dalam pipa tersebut, yaitu masuk dan keluar kompresor, manakah

    yang mempunyai kecepatan actual volumetric yang lebih tinggi?

    3. Manakah yang mempunyai laju alir volumetric pada keadaan standard yang lebih besar

    (dalam MMSCFD)?

    KOMPRESOR

    12 inch

    8 inch

    Pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut mengharuskan kita membuka kembali teori dasar tentang

    hukum gas yang ditemukan oleh Gay-Lussac yang dikenal sebagai hukum gas ideal.

    Hukum gas ideal disempurnakan dengan memasukkan factor kompresibilitas gas yang biasanya

    dinotasikan dengan huruf Z, sehingga menjadi seperti demikian:

    P V = n R T Z

    Harga Z akan semakin mendekati satu jika tekanan system fluida gas tersebut mendekatiatmosferik, katakanlah pada 1 atm atau 14.7 psia. Semakin tinggi tekanan, maka gas akan

  • 7/31/2019 Cara_Mengkaji_P&ID_-_Kompresor_1

    9/13

    semakin mampat. Pernyataan ini dapat menjadi indikasi untuk menjawab pertanyaan awal di

    paragraph sebelumnya (nomor 1).

    Ketika gas ditekan sehingga tekanannya naik, tentu saja temperaturnya akan naik. Bagaimanakah

    laju alirnya? Laju alir massanya adalah tetap mengikuti hukum kekekalan massa. Laju alir

    volumetric dalam keadaan standard juga tetap. (Kenapa?). Yang berubah adalah laju alir

    volumetric.

    Perhatikan persamaan gas ideal yang dimodifikasi untuk suatu keadaan tertentu.

    PV = n R T Z

    V diubah menjadi Q, laju alir actual pada kondisi P dan T.

    Jika P dan T ditetapkan misalnya pada 600 psia dan 100 F, maka berapakah laju alir actual gas

    setelah dikompresi dan didinginkan kembali ke temperatur awal pada tekanan 1500 psia? Catatan,pendinginan diasumsikan menggunakan aftercooler.

    Jawab:

    Hukum kekekalan massa, di mana massa gas masuk = massa gas keluar

    Hukum kekekalan mol di mana mol gas masuk = mol gas keluar

    Sehingga:

    P1Q1/RT1Z1 = P2Q2/RT1Z2.

    Jika diasumsikan angka Z tidak berubah banyak dan dapat diabaikan sedangkan T1 = T2,

    bagaimanakan angka Q2 terhadap Q1?

    Dengan manipulasi matematik sederhana, maka Q2 = Q1 x P1/P2. Atau Q2 = Q1 x 600/1500.

    Artinya adalah Q2 lebih kecil dari Q1, sehingga laju alir actual volumetric gas yang dikompresilebih kecil dari laju alir gas actual gas yang masuk ke kompresor.

    Ingatlah, salah satu kriteria perancangan pipa adalah hilang tekan dalam hal keekonomiannya.

    Sebaiknya, laju hilang tekan dibuat sekecil mungkin sampai ke suatu harga yang ekonomis.Hilang tekan adalah fungsi kuat kecepatan aktual fluida, yang berarti pula fungsi kuat dari laju

    alir aktual fluida. Sehingga, diameter pipa gas keluaran kompresor jadi lebih kecil dari diameter

    pipa masukan. Pernyataan ini melengkapi pernyataan sebelumnya untuk menjawab pertanyaanawal (nomor 1 dan 2).

    Dengan berbekal ini pula kita dapat menjawab pertanyaan:

    Kenapa diameter pipa flare header biasanya lebih besar dari sistem yang bertekanan lebih

    tinggi?

    Manakah yang menghasilkan hilang tekan lebih besar untuk laju gas sebesar 100 MMSCFD, jika

    masing-masing dialirkan pada pipa yang berdiamater identik, tetapi yang satu beroperasi pada

    tekanan tinggi, dan yang satu beroperasi pada tekanan yang lebih rendah?

  • 7/31/2019 Cara_Mengkaji_P&ID_-_Kompresor_1

    10/13

    Prinsip Kerja Kompresor Sentrifugal

    Fungsi dari sebuah kompresor adalah untuk menaikkan tekanan suatu gas. Tekanan gas dapatdinaikkan dengan memaksakan untuk mengurangi volumenya. Ketika volumenya dikurangi,

    tekanannya naik. Sebuah kompresor positive displacement, memaksa gas dengan cara ini.

    Tetapi sebuah kompresor sentrifugal mencapai kenaikkan tekanan dengan dua tahap. Kompresor

    ini menambah energi pada gas dalam bentuk kecepatan (energi kinetik) dan kemudian merubahbentuk ini menjadi energi tekanan.

    Sebuah kompresor sentrifugal menggunakan konsep kecepatan-tekanan untuk menaikkan tekanan

    gas. Gas masuk ke sebuah impeler yang berputar melalui mata (eye). Vanes (daun impeler)

    mendorong gas ke sisi luar, melemparkan gas melalui jalur tertentu pada kecepatan tinggi.

    Gasnya dilemparkan ke jalur diffuser dan volute yang berada disekitar impeler, yang relatifmemiliki volume besar, jadi kecepatannya terhambat dengan cepat. Energi kecepatan diubah

    menjadi energi tekanan, dengan demikian tekanannya meningkat.

    Kurva Kinerja Kompresor Sentrifugal

    Seperti pada pompa sentrifugal, kompresor sentrifugal juga menunjukkan daya jelajah operasinya

    yang dirangkum dalam suatu kurva kinerja. Lalu apa gunanya kurva kinerja tersebut? Salah satu

    kegunaannya adalah untuk mengevaluasi kinerja kompresor terpasang, atau mengoptimalkankinerja kompresor terpasang.

    Ada beberapa cara menampilkan kurva kinerja kompresor, misalnya, kurva yang menampilkan

    isentropic head vs actual flow, discharge pressure vs Flow pada keadaaan standard, atau kurvayang menampilkan hubungan antara pressure ratio (discharge/suction) vs flow pada keadaan

    standard. Untuk dapat di plot, beberapa parameter ditetapkan seperti SG gas, temperatur suction,

    serta suction pressure atau discharge pressure salah satunya ditetapkan konstan. Kurva kinerjayang disarankan untuk digunakan untuk kompresor terpasang adalah kurva yang menunjukkan

    hubungan antara isentropic head vs actual flow, karena relatif besarannya tidak berubah meskipun

    beberapa parameter operasi berubah drastis (kecuali sg gas tentunya).

    Berikut adalah salah satu contohnya.

    Gambar 3.2 Contoh Kurva Kinerja Kompresor

  • 7/31/2019 Cara_Mengkaji_P&ID_-_Kompresor_1

    11/13

    KURVA KINERJA KOMPRESOR SENTRIFUGAL

    10000

    20000

    30000

    40000

    50000

    60000

    70000

    80000

    500 1000 1500 2000 2500 3000

    INLET VOLUME FLOW, CFM

    ISENTROPIK

    HEAD,FT-LBF/LBM

    15700 RPM

    15000 RPM

    14000 RPM

    13000 RPM

    12000 RPM

    11000 RPM

    10000 RPM

    SURGELIMIT

    70%73%

    75%

    73%

    70%

    66%

    60%

    RATIO OF SPECIFIC HEATS 1.25

    SPECIFIC GRAVITY 0.7

    SUCTION TEMPERATURE 110 F

    SUCTION PRESSURE 250 PSIA

    Dengan menggunakan kurva diatas, periksalah kelakuan kompresor tersebut.

    Disebutkan tekanan suction-nya adalah 250 psia, dengan tekanan discharge-nya 800 psia. AsumsiZ = 0.94.

    Q standard = 50 MMscfd

    K (ratio of specific heat) = 1.25

    SG = 0.7

    Jawab:

    H isentropic head = (T suction + 460) (Z)/(SG) (53.35)(k)/((k-1)) x ((Pdish/P suc) ((k-1)/k) 1)

    Q actual = 19.631 Q std x (T suc + 460) (Z)/P suction

    HP = 0.16057 (H isentropic) (Q std) (SG) / (eff isentropic (%) x eff mechanic (decimal))

    Catatan: asumsi eff mechanic = 0.98

    T discharge = T suction + (T suction + 460)/ (eff isen/100) x ((Pdish/P suc)((k-1)/k)

    1).

    Jika kita bermain-main dengan rumus-rumus di atas dengan mengubah suction pressure menjadi

    270 dari 250 psia serta tekanan dischargenya naik menjadi 900 psia, maka hasilnya:

  • 7/31/2019 Cara_Mengkaji_P&ID_-_Kompresor_1

    12/13

    Point A Point B

    P suction = 250 psia P suction = 270 psia

    P discharge = 800 psia P discharge = 800 psiaH isentropic = 53427 Ft-Lbf/Lbm H isentropic = 49500 Ft-Lbf/Lbm

    Q act = 2103 CFM Q act = 1948 CFM

    Q std = 50 MMscfd Q std = 50 MMscfd

    Eff. Isentropik = 71% Eff. isentropik = 72%HP = 4315 HP = 3942

    Point C Point D

    P suction = 250 psia P suction = 270 psia

    P discharge = 900 psia P discharge = 900 psia

    H isentropic = 59563 Ft-Lbf/Lbm H isentropic = 55537 Ft-Lbf/LbmQ act = 2103 CFM Q act = 1948 CFM

    Q std = 50 MMscfd Q std = 50 MMscfd

    Eff. Isentropik = 73% Eff. Isentropik = 73%HP = 4679 HP = 4362

    Hasil dari keempat simulasi tersebut ditampilkan di kurva sebagai berikut:

    Gambar 3.3, Posisi relatif hasil simulasi pada kurva kinerja kompresor.

    KURVA KINERJA KOMPRESOR SENTRIFUGAL

    10000

    20000

    30000

    40000

    50000

    60000

    70000

    80000

    500 1000 1500 2000 2500 3000

    INLET VOLUME FLOW, CFM

    ISENTROPIK

    HEAD,FT-LBF/LBM

    15700 RPM

    15000 RPM

    14000 RPM

    13000 RPM

    12000 RPM

    11000 RPM

    10000 RPM

    SURGELIMIT

    70%73%

    75%

    73%

    70%

    66%

    60%

    RATIO OF SPECIFIC HEATS 1.25

    SPECIFIC GRAVITY 0.7

    SUCTION TEMPERATURE 110 F

    SUCTION PRESSURE 250 PSIA

    A

    B

    C

    D

  • 7/31/2019 Cara_Mengkaji_P&ID_-_Kompresor_1

    13/13

    Semua point yang ada berbasis pada laju alir gas standard sebesar 50 MMscfd. Pada point B,

    terlihat bahwa karena suctionnya dinaikkan, maka kebutuhan energi juga menurun karena rasio

    kompresi otomatis turun. Artinya, jika power yang tersedia masih cukup, maka denganmenaikkan suction kompresor dapat menaikkan laju alir gas yang dikompresi. Kegunaan lain

    seperti pada point D, untuk merespon backpressure yang naik dari 800 menjadi 900 psia,

    menaikkan suction dari 250 ke 270 psia, dengan kebutuhan power yang naik sedikit, akan mampu

    menjaga lagu alir gas sebesar 50 MMscfd. Point C adalah kondisi di mana operator tidakmelakukan tindakan apa-apa untuk merespon kenaikan backpressure di discharge compressor.

    Kesimpulan:

    Jika gas masih banyak tersedia dan power masih cukup tersedia, maka menaikkan suction

    pressure kompresor dapat dijadikan suatu cara untuk menaikkan kapasitas kompresi suatu

    kompresor sentrifugal. Pada beberapa kasus, ada juga kemungkinan juga untuk menurunkantekanan discharge, misalnya pada kasus kompresor yang terletak di upstream sebuah kompresor

    lain. Masalah optimasi di kasus ini tentunya berbeda dengan menaikkan suction pressure.

    Step a head.

    Menaikkan suction kompresor guna menaikkan kapasitas kompresor tidaklah sesederhana kita

    membaca kurva kompresor itu sendiri. Keterkaitan antar unit proses perlu ditelaah lebih lanjutguna menentukan bagian dari sistem pabrik yang potensial menjadi pembatas. Hal ini valid pula

    untuk kasus menurunkan tekanan discharge kompresor. Manakah yang lebih sensitif untuk

    mendapatkan kenaikan laju kompresi gas, dengan menaikkan suction atau menurunkan dischargepressure? Pertanyaan tersebut hanya dapat dijawab kasus per kasus karena memang berbeda.

    Hal-hal yang perlu dilihat sebelum melakukan perubahan setting kompresor guna menaikkan

    kapasitasnya akan dibahas lebih rinci pada bagian akhir tulisan bab kompresor ini.

    Referensi untuk bab ini:

    Cahyo Hardo, The Beauty of Centrifugal Compressor, tulisan di milis Teknik Kimia ITB.

    Cahyo Hardo, Compressor Centrifugal 2, tulisan di Milis Migas Indonesia.Performance Evaluation of Centrifugal Compressors, Solar Turbines.

    Centrifugal Compressor, Petroleum Training Program LTD by Olan Boyd & Ward Rosen,

    Houston, Texas.

    Bersambung..