Upload
hadiyati-ruslinda
View
549
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 1/41
MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I
”KARDIOMIOPATI”
Oleh:
1. Siti Nur Imamah (010710364B)
2. Suci Tirtasari (010710324B)
3. Tri Indah Octawiyani (010710392B)
4. Tri Wahyu Indarti (010710180B)
5. Ulya Khoirutunnisa (010710058B)
6. Veronica Yeni R. (010710196B)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2009
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 2/41
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah YME karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami
selaku penulis akhirnya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah I (KMB I) dengan tema “Kardiomiopati” sebagai tugas kelompok
dalam semester genap ini.
Tidak lupa ucapan terima kasih penulis haturkan kepada semua pihak yang
membantu terselesaikannya makalah ini. Khususnya kepada Bapak Sriyono S.Kep.,
Ns., dosen yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini disusun dari berbagai sumber reverensi yang relevan, diktat,artikel-artikel nasional dan internasional dari internet dan lain sebagainya. Semoga
saja makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri khususnya maupun bagi
para pembaca pada umumnya.
Tentu saja sebagai manusia, penulis tidak dapat terlepas dari kesalahan dan
penulis menyadari makalah yang dibuat ini jauh dari sempurna. Karena itu penulis
merasa perlu untuk meminta maaf jika ada sesuatu yang dirasa kurang.
Penulis mengharapkan masukan baik berupa saran maupun kritikan demi perbaikan yang selalu perlu untuk dilakukan agar kesalahan - kesalahan dapat
diperbaiki di masa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 3/41
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jantung merupakan organ paling penting dalam tubuh. berfungsi untuk
memompa darah ke seluruh tubuh, oleh karena itu kita harus senantiasa
memperhatikan kesehatan jantung kita. selain itu, penyakit jantung merupakan
penyakit maut yang mematikan di seluruh dunia. Salah satunya yaitu kardiomiopati,
yang akhir-akhir ini semakin meningkat frekuensinya. Di beberapa negara.
Kardiomiopati merupakan penyebab kematian sampai sebesar 30%. Kardiomiopati
merupakan suatu kelompok penyakit yang yang langsung mengenai otot jantung
(miokard) yang menyebabkan otot jantung menjadi lemah. Penyakit ini tergolong
khusus karena kelainan kelainan yang ditimbulkan bukan terjadi akibat penyakit
perikardium, hipertensi, koroner, kelainan kongenital atau kelainan katub.
Walaupun sampai saat ini penyebab kardiomiopati masih belum dapat
dijelaskan secara pasti, tetapi kardiomiopati diduga kuat dipengaruhi oleh faktor
genetik. Kardiomiopati dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Kardiomiopati dilatasi, adalah kardiomiopati yang paling umum, terdapat pada
2 dalam 100 orang dan terjadi manakala otot jantung melemah dan dan tak
mampu memompa darah secara efektif. Otot jantung yang melemah kendur
dan rongga jantung membengkak. Kebanyakan disebabkan oleh penyakit
arteri koroner, tetapi sekitar 30% disebabkan faktor genetis.
2. Kardiomiopati hipertrofik, terjadi manakala dinding jantung menebal,
sehingga dapat mencegah darah lewat jantung. Kelainan ini cukup jarang,
dijumpai pada sekiktar 0.2 % penduduk Amerika Serikat (USA) atau terdapat
pada 2 dalam 1000 orang dan dapat mengenai laki-laki maupun perempuan
semua umur. Gejala awal dan perjalanan penyakitnya sangat bervariasi.
Beberapa pasien tetap stabil setelah diagnosis dan beberapa lainnya membaik.
Tetapi, beberapa pasien menunjukkan gejala memburuk dan menyebabkan
usia pendek. Dalam kebanyakan kasus, kardiomiopati hipertrofik
menyebabkan gagal jantung kongestif.
3. kardiomiopati restriktif, merupakan kardiomiopati jarang (terjadi 1 dalam
1000 orang), terjadi manakala dinding jantung menjadi kaku dan tidak cukup
lentur untuk terisi darah. Akibat jantung tidak terisi darah, maka
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 4/41
kemampuannya untuk memompa darah ke seluruh tubuh menjadi tidak efektif.
Beberapa keadaan menjadi penyebab kelainan ini, tetapi yang paling sering
adalah adanya timbunan suatu protein yang dikenal sebagai amyloid di otot
jantung. Disamping itu, hemochromatosis dan akibat penyakit jantung lain
yang beberapa diantaranya diwariskan, juga merupakan penyebab timbulnya
kardiomiopati restriktif.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa definisi kardiomiopati?
2. Apa etiologi dan faktor risiko kardiomiopati?
3. Bagaimana patofisiologi kardiomiopati?
4. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan kardiomiopati?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan devinisi kardiomiopati.
2. menjelaskan etiologi dan faktor risiko penyakit jantung koroner.
3. Menjelaskan patofisiologi serta gejala dan manifestasi klinis kardiomiopati.
4. Menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien kardiomiopati.
1.4 Manfaat
1. Pembaca dapat memahami devinisi, etiologi, faktor risiko, serta
patofisiologi kardiomiopati.
2. Pembaca khususnya mahasiswa ilmu keperawatan memahami asuhan
keperawatan terhadap pasien kardiomiopati.
3. Perawat dapat menerapkan asuhan keperawatan yang tepat terhadap pasien
dengan kardiomiopati.
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 5/41
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Kardiomiopati adalah kelainan primer miokard yang menyebabkan gangguan
fungsi miokard, dengan penyebab yang tidak diketahui dan bukan disebabkan oleh
penyakit bawaan, hipertensi, kelainan katup, sklerosis koroner atau kelainan
perikard.( www.jantunghipertensi.com )
Peyakit kardiomiopati adalah kelainan progresif yang menyebabkan terjadinya
perubahan struktur atau terganggunya fungsi dinding otot pada bilik jantung
sebelah bawah (ventrikel).( medicastore.com)
Kardiomiopati adalah suatu kelainan yang mengenai otot jantung yang bukan
diakibatkan oleh penyakit jantung bawaan, katup, koroner atau penyakit sistemik
lainnya.(cintalestari.wordpress.com )
Kardiomiopati adalah kelainan fungsi otot jantung yang ditandai dengan
hilangnya kemampuan jantung untuk memompa darah dan berdenyut secaranormal (Trelogan, 2000).
2.2 Klasifikasi
Bila kardiomiopati di klasifikasikan berdasarkan etiologi maka dikenal bentuk
dasar yaitu : 1. Tipe primer, apabila terdapat penyakit pada jantung dengan
penyebab yang tidak diketahui. Termasuk didalamnya istilah idiopatik
kardiomiopati, familial kardiomiopati dan fibrosis endomiokardium. 2. Tipe
sekunder, apabila ditemukan penyakit miokardium dengan penyebab yang dapat
diketahui, termasuk bila berhubungan dengan penyakit yang mengaitkan system
organ lain. Sedangkan bila klasifikasi berdasarkan klinis dan patofisiologi, maka
kardiomiopati dibagi menjadi dilatasi, restiktif dan hipertrofik.
• Kardiomiopati Dilatasi (Dilated Cardiomyopathy/ DCM)
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 6/41
Merupakan jenis kardiomiopati yang paling banyak ditemukan. Dengan
kelainan yang ditemukan: dilatasi ventrikel kanan dan atau ventrikel kiri,
disfungsi kontraktilitas pada salah satu atau kedua ventrikel, emboli dan seringkali
disertai gejala gagal jantung kongestif. Dulu kelainan ini sering disebut dengan
kardiomiopati kongestif, tetapi kini terminology yang dipergunakan adalah
kardiomiopati dilatasi karena pada saat awal abnormalitas yang ditemukan adalah
pembesaran ventrikel dan disfungsi kontraktilitas sistolik, dengan tanda dan gejala
gagal jantung kongestif yang timbul kemudian. Apabila hanya ditemukan
disfungsi kontraktilitas dengan dilatasi minimal dari ventrikel kiri, maka varian
dari kardiomiopati dilatasi ini digolongkan ke dalam kelompok kardiomiopati
yang tidak dapat diklasifikasikan (menurut klasifikasi WHO/ ISFC). Tampaknya
pada atlit sehat sering ditemukan.
Klasifikasi penyakit ini dapat mengenai segala usia, tetapi kebanyakan
mengenai usia pertengahandan lebih sering ditemukan pada pria dibandingkan
perempuan. Insiden kejadian dilaporkan 5-8 kasus per 100.000 populasi per tahun
dan kejadian ini terus meningkat jumlahnya. Kejadian pada pria dan kulit hitam
dikatakan tiga kali lebih sering dibandingkan populasi kulit putih dan perempuan.
Dan angka kelangsungan hidup pada kulit hitam dan pria lebih buruk
dibandingkan kulit putih dan perempuan.
• Kardiomiopati hipertrofi
Dalam kardiomiopati hipertrofi, massa jantung meningkat melebihi bagian
peningkatan dalam ruangan ventrikel. Sehingga rasio volume rongga ventrikel
terhadap tebal dinding ventrikel menurun. Kardiomiopati hipertrofi bisa dibagi
lebih lanjut menurut pola distribusi peningkatan massa ventrikel.
1. Simetris
Dalam jantung dengan kardiomiopati hipertrofi bentuk simetris, ada
peningkatan konsentrik pada tebal dinding ventrikel.
2. Asimetris
Dalam kardiomiopati hipertrofi yang asimetris, ada penebalan dinding
menyeluruh dinding ventrikel, tetapi peningkatan massa terdistribusi tidak sama.
Beberapa pola kardiomiopati hipertrofi yang asimetris telah dikenal, tetapi yang
terlazim adalah hipertrofi septum asimetris. Bentuk kardiomiopati hipertrofi ini
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 7/41
disebut kardiomiopati obstruktif hipertrofi stenosis sub aorta hipertrofi idiopatik
dan hipertrofi septum asimetris. Biasanya septum menebal 30% atau lebih dalam
dinding bebas ventrikel kiri, suatu penentuan mudah dibuat dengan
ekokardiografi. Dalam bentuk asimetris dapat diturunkan dari kardiomiopati
hipertrofi, ada kelainan histologist yang jelas. Dalam septum dan kadang-kadang
dalam dinding bebas, ada kekacauan serabut miokardium. Walaupun tidak
patognomon untuk penyakit ini, namun kelainan ini merupakan gambarandan
bermanfaat dalam membedakan keadaan ini.
• Kardiomiopati Restriktiva (infiltrative)
Dalam kardiomiopati restriktiva kelainan patofisiologis primer adalah
penurunan komplians ventrikel, yaitu ventrikel kaku. Tetapi berbeda dari
kardiomiopati hipertrofi, fungsi ventrikel normal atau tertekan. Rongga ventrikel
umumnya tidak berdilatasi dan dinding ventrikel bisa normal atau sedikit
meningkat tebalnya. Endokardium mural bisa menebal padat pada sejumlah
bentuk lainan (fibroelastosis endokardium) dengan restriksi endokardium yang
merupakan sebab utama disfungsi ventrikel.
2.3 Etiologi
• Kardiomiopati berdilatasi
Pada waktu kardiomiopati berdilatasi muncul secara klinik, etiologi biasanya
tidak jelas. Di dunia barat, infeksi virus yang jauh mungkin sebab tersering
kardiomiopati berdilatasi yang idiopatik. Namun banyak etiologi potensial telah
dilibatkan, sehingga harus disebutkan.
Infeksi atau radang
1. Agen virus
Coxsackie, echovirus dan influenza yang terlazim. Banyak virus lain telah
dilibatkan.
2. Penyakit radang non virus
a. Riketsia
b. Bakteri
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 8/41
c. Jamur
d. Parasit: Tripanosomiasis, toksoplasma, trikinosis, skistosomiasis
e. Sarkoidosis
Toksin
a. Alkohol
b. Adriamisin; daunorubisin
Penyakit vaskuler kolagen
a. Sklerosis sistemik progresif; lupus eritematosus sistemik
Metabolik
Berbagai keadaan hormone dan gizi telah dihubungkan dengan disfungsi
miokardium primer. Walaupun jarang dalam praktek klinik, namun keadaan ini
harus dipertimbangkan.
1. Endokrin
a. Penyakit tiroid: Hipotiroidisme khas ada dengan kardiomiopati
kongesti berdilatasi. Hipertiroidisme, (lebih khas) miokardiopati hipertrofi
hiperkinetik.
b. Diabetes: Kardiomiopati kongesti berdilatasi. Pasien diabetes juga bisa
menderita kardiomiopati berdilatasi iskemik yang sering karena penyakit arteri
koronaria yang tenang.
c. Akromegali
d. Karsinoid
2. Gizi: merupakan penyebab kardiomiopati tidak lazim di Negara yang
telah berkembang. Bila ada, biasanya dalam bentuk kardiomiopati berdilatasi.
Contoh: defisiensi tiamin (beri-beri); kwashiorkor; pellagra; defisiensi selenium.
3. Lain
a. Hipofosfatemia
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 9/41
b. Defisiensi karnitin
c. Uremia
d. Obesitas
Kehamilan dan pasca persalinan
Herediter
a. Idiopatik
b. Penyakit penimbunan glikogen
c. Distrofi otot
Iskemik
Penyakit arteri koronaria beberapa pembuluh darah yang parah bisa
menyebabkan kardiomiopati berdilatasi tanpa infark miokardium yamg terbukti
secara klinis atau kerusakan miokardium yang bermakna. Dalam keadaan penyakit
koronaria yang tenang, keadaan ini bisa ada secara klinik sebagai kardiomiopati
idiopatik dan mempunyai masalah diagnostic.
• Kardiomiopati hipertrofi
1. Herediter
Herediter autosom dominan; biasanya disertai dengan hipertrofi septum
asimetris.
2. Hipertensi
Beban tekanan berlebihan yang berlangsung lama menyebabkan pembentukan
kembali hipertrofi seperti hipertensi, stenosis aorta. Pada beberapa kasus, bahkan
rangsangan hipertensi yang ringan bisa menyebabkanhipertrofi simetris yang jelas
melebihi bagian hipertensi. Ini menggambarkan predisposisi bagi perkembangan
keadaan ini.
3. Senilis
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 10/41
Jantung tua disertai dengan rongga ventrikel yang kecil, ventrikel tidak
komplians bisa ada sebagai penyakit hipertrofi. Amiloidosis, senilis atau
sbaliknya, bisa ada sebagai kardiomiopati hipertrofi.
4. Metabolik
Hipertiroidisme, feokromositoma dan akromegali, semuanya telah disertai
dengan kardiomiopati hipertrofi, tetapi jarang demikian.
5. Fungsional
Keadaan hiperkontraktilitas dan hipovolemia bisa menyebabkan gambaran
akut penyakit hipertrofi dengan kebanyakan tanda diagnostic dan klinik yang
terbukti secara akut. Apa yang membedakan keadaan ini adalah bahwa keadaan
ini cenderung sepintas dan tidak disertai dengan restrukturisasi jantung yang
permanen. Contoh penyebab kelainan fungsional ini mencakup hipovolemia dan
syok; rangsangan adrenergic akut dan pasca perbaikan katup mitral untuk sindrom
prolaps katup mitral.
• Kardiomiopati restriktiva
1. Amiloid
2. Sarkoidosis
3. Hemokromatosis
4. Endokarditis fibroplastik eosinofilik (endokarditis Loffler), fibrosis
endomiokardium. Keadaan ini disertai dengan endokardium mural
fibrosa, yang merupakan sebab utama restriksi fungsi miokardium
yang lebih lazim terlihat di Afrika.
5. Penyakit Whipple
6. Penyakit penimbunan glikogen
7. Sfingolipodosis
a. Penyakit Fabrys
b. Penyakit Gaucher
2.4 Patofisiologi
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 11/41
• Kardiomiopati kongesti atau berdilatasi
1. Peningkatan sedang dalam massa miokardium, tetapi rongga
ventrikel berdilatasi parah. Biasanya keempat kamar jantung
membesar dan sering mengandung trombi mural, yang terakhir
menyebabkan embolisme sistemik.
2. Gangguan fungsi sistolik. Pengurangan fraksi ejeksi (biasanya
kurang dari 40%).
3. Tidak ada gangguan pengisian ventrikel kiri
4. Dengan dilatasi parah rongga ventrikel, maka regurgitasi mitral
bisa timbul dengan katup normal secara anatomi.
5. Bisa timbul berbagai aritmia atrium dan ventrikel.
• Kardiomiopati hipertrofi
1. Peningkatan jelas dalam massa miokardium, rongga ventrikel
kecil.
2. Gangguan relaksasi diastolic, penurunan komplians
(peningkatan kekakuan) ventrikel dan peningkatan tekanan
pengisian ventrikel kiri.
3. Fungsi sistolik normal atau hiperdinamik. Fraksi ejeksi bisa
setinggi 90%.
4. Regurgitasi mitral bisa timbul karena distorsi daun mitral
anterior.
5. Bisa timbul aritmia atrium dan ventrikel. Sindrom takikardia
ventrikel yang maligna bisa timbul dalam bentuk familial
kardiomiopati hipertrofi.
6. Perbedaan saluran keluar yang bervariasi dan ada pada banyak
kasus, dipercaya oleh beberapa orang menunjukkan obstruksi
aliran darah dalam sistol dan sebagian karena adanya daun
mitral anterior dalam ruangan saluran keluar (yaitu gerakan
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 12/41
anterior sistolik daun mitral). Beberapa penelitian telah
menghubungkan gerakan anterior sistolik dengan perbedaan
saluran keluar.
• Kardiomiopati restriktiva
1. Gangguan pengisian diastolic
2. Fungsi sistolik bisa normal atau terganggu
3. Bisa timbul regurgitasi mitral
2.5 Gejala dan Tanda
• Gejala
1. Payah jantung kongesti
a. Gejala biasanya dimulai bertingkat, yang muncul dalam
beberapa minggu atau bulan.
b. Dispne gerak badan khas sebagai manifestasi pertama.
c. Kelemahan atau kelelahan generalisata karena keadaan
curah jantung yang rendah juga lazim di temukan.
d. Dalam kasus parah, bisa timbul nokturia, ortopne dan
dispne nocturnal paroksismal.
2. Nyeri dada
a. Nyeri dada yang tidak khas bisa sering timbul
b. Nyeri dada gerak badan kurang lazim timbul dan bila
ada menggambarkan penyakit arteri koronaria yang
bersamaan. Iskemia bisa timbul dengan adanya arteri
koronaria yang normal, terlazim dalam kardiomiopati
hipertrofi, karena berkurangnya cadangan koronaria.
3. Palpitasi
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 13/41
a. Palpitasi biasanya menunjukkan aritmia atrium atau
ventrikel
• Tanda
1. Pembesaran jantung
Tanda pembesaran biventrikel ada pada pemeriksaan fisik
dengan pergeseran lateral denyut apical dan lift ventrikel
kanan.
2. Payah jantung kongesti
a. Takikardia
b. Tekanan darah sistolik yang normal sampai rendah
disertai pengurangan tekanan nadi
c. Distensi vena jugularis dengan gelombang a dan v yang
menonjol.
d. Bunyi gallop. Bunyi gallop S4 bisa ada sebelum
timbulnya payah jantung yang jelas. Adanya bunyi gallop S3 menunjukkan dekompensasi jantung
bermakna.
e. Ronki menunjukkan payah jantung kiri bermakna;
hepatomegali dan asites menunjukkan payah jantung
yang parah.
3. Bising jantung
Bising sistolik lazim timbul dan sering karena regurgitasi
mitral yang berhubungan dengan dilatasi ventrikel dan annulus
mitral pada kardiomiopati idiopatik. Pada kardiomiopati
hipertrofi dengan hipertrofi asimetris, ada bising sistolik
berbentuk intan kasar, yang terdengar paling baik di antara
apeks dan batas sternum kiri. Bising bisa meningkat
intensitasnya dengan perasat Valsava atau menurun dengan
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 14/41
genggaman tangan. Regurgitasi mitral bisa juga timbul,
mungkin karena distorsi daun mitral anterior.
2.6 Gambaran Laboratorium
• Pemeriksaan kimia dan hematologi
Tidak ada pemeriksaan diagnostic serum yang spesifik untuk
kardiomiopati. Titer virus berseri bisa bermanfaat retrospektif pada pasien
yang telah menderita miokarditis virus yang didiagnosis secara klinik
beberapa waktu sebelum timbulnya kardiomiopati.
• Radiograf toraks
Pembesaran ventrikel kiri atau kardiomegali generalisata hampir selalu
ada dalam kardiomiopati berdilatasi. Pada kardiomiopati hipertrofi,
ventrikel kiri bisa tampak membesar atau normal ukurannya. Yang
tergantung atas adanya payah jantung kongesti, pembendungan vascular
pulmonalis, efusi pleura dan infiltrate alveolar.
• Elekrokardiogram
1. Irama
a. Takikardia sinus pada pasien payah jantung kongesti
b. Aritmia supraventrikel bisa terlihat pada semua bentuk
kardiomiopati dan termasuk fibrilasi atrium, flutter
atrium dan takikardia atrium paroksismal.
c. Aritmia ventrikel sering terlihat pada semua bentuk
kardiomiopati. Bentuk ganas takikardia ventrikel yangdisertai kematian mendadak bisa timbul pada
kardiomiopati hipertrofi asimetris familial.
d. Gangguan hantaran nodus atrioventrikular (AV) yang
mencakup blok AV derajat pertama, kedua dan ketiga.
e. Gelombang q patologi yang meniru infark bisa terlihat
sampai pada 30% pasien. Gangguan hantaran
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 15/41
interventrikularis yang mencakup hemiblok, blok
cabang berkas kanan dan kiri lazim terlihat.
• Ekokardiogram
Ekokardiografi dua dimensi dan cara-M bermanfaat dalam menilai
disfungsi jantung dalam kardiomiopati. Yang penting, ekokardiografi
memberikan ukuran dimensi kamar yang mencakup tebal dinding dan
diameter rongga. Ekokardiografi juga mencatat kebanyakan kelainan
katup yang dapat meniru bentuk kardiomiopati tertentu. Ekokardiografi
memberikan cara non invasive yang cepat untuk membedakan bentuk
kardiomiopati hipertrofi dari yang berdilatasi.
a. Dimensi kamar
1. Kardiomiopati berdilatasi: Peningkatan ukuran
rongga ventrikel kiri menjadi gambaran primer.
Dimensi dinding ventrikel kiri bisa normal,
menurun atau meningkat. Atrium dan ventrikel
kanan biasanya berdilatasi.
2. Kardiomiopati hipertrofi: Peningkatan tebal dinding
ventrikel kiri merupakan gambaran paling
menyolok, dan pola hipertrofi bisa simetris atau
asimetris dengan septum lebih tebal dibandingkan
dinding bebas dan septum yang memperlihatkan
pengurangan ekskursi. Volume rongga ventrikel kiri
bisa normal atau menurun ukurannya dan atrium kiri
bisa membesar.
b. Katup
1. Daun katup tampak normal. Daun katup yang menebal
akan menggambarkan pembesaran jantung karena
penyakit katup primer.
2. Gerakan katup bisa abnormal. Pengurangan lereng EF
mitral mencerminkan pengurangan komplians ventrikel
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 16/41
kiri. Pengurangan ekskursi katup menyertai penurunan
curah jantung. Pada kardiomiopati hipertrofi, gerakan
anterior sistolik katup mitral bisa ada.
c. Fungsi
1. Penurunan fungsi sistolik dengan faksi ejeksi kurang
dari 40% lazim terlihat pada kardiomiopati berdilatasi.
2. Fungsi sistolik normal atau hiperdinamik pada
kardiomiopati hipertrofi.
3. Gangguan relaksasi diastolic sering terlihat pada
kardiomiopati hipertrofi, seperti yang dimanifestasikan
oleh penurunan lereng EF mitral.
d. Luar jantung
Efusi pericardium bisa terlihat pada kardiomiopati
berdilatasi lanjut.
• Pemeriksaan radionuklid
a. Ventrikulografi radionuklid
Kamar jantung yang berdilatasi dan pengurangan fraksi
ejeksi terlihat pada kardiomiopati berdilatasi. Volume
kamar akhir diastolik yang kecil dengan fungsi
hiperdinamik ditemukan dalam kasus kardiomiopati
hipertrofi. Ventrikulografi radionuklida memberikan
penilaian lebih kuantitatif bagi fungsi ventrikel
dibandingkan ekokardiografi. Penilaian kuantitatif yang
lebih tepat dengan ventrikulografi radionuklid bisa
bermanfaat dalam tindak lanjut pasien berseri setelah
intervensi terapi. Tetapi ekokardiografi yang digabung
dengan respon klinik terhadap terapi bisa menghasilkan
informasi serupa dan biaya lebih rendah.
b. Skintigrafi talium-201
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 17/41
Pencitraan perfusi miokardium mempunyai manfaat
terbatas dalam evaluasi kardiomiopati. Gambaran cacat
perfusi yang bermakna bisa bermanfaat dalam
membedakan kardiomiopati iskemik dari kardiomiopati
berdilatasi lainnya. Kardiomiopati hipertrofi bisa
diidentifikasi dari peningkatan massa ventrikel dan
ukuran kamar yang kecil, tetapi ekokardiografi
biasanya memberikan pemecahan yang lebih unggul.
• Tes gerak badan
Tes gerak badan sedikit manfaatnya. Tes bisa bermanfaat dalam
memberikan korelasi kuantitatif antara penampilan dengan tingkat gejala
dan bila diduga penyakit arteri koronaria sebagai penyebab kardiomiopati
berdilatasi.
• Kateterisasi jantung dan angiografi koronaria
Kateterisasi jantung diindikasikan untuk pasien kardiomiopati dalam
keadaan sangat terpilih.Jika penyakit koronaria diduga sebagai suatu
etiologi, maka diperlukan angiografi koronaria. Jika pembedahan
dipikirkan untuk kardiomiopati hipertrofi asimetris, maka kateterisasi
jantung dan angiografi koronaria koronaria harus dilakukan.
a. Kardiomiopati berdilatasi
1. Peningkatan tekanan wedge kapiler arteri
pulmonalis
2. Rongga ventrikel kiri berdilatasi dengan fungsi
sistolik yang buruk; fraksi ejeksi yang khas kurang
dari 40%; curah jantung menurun.
3. Dilatasi rongga ventrikel serta annuli katup mitral
dan tricuspid bisa menyebabkan regurgitasi mitral
dan/ atau tricuspid.
b. Kardiomiopati hipertrofi
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 18/41
1. Peningkatan tekanan akhir diastolic ventrikel kiri
mencerminkan pengurangan komplians ventrikel
kiri.
2. Fungsi sistolik normal atau hiperdinamik. Volume
akhir sistolik ventrikel kiri berkurang.
3. Perbedaan yang bervariasi bisa diukur antara
rongga ventrikel dan aorta, karena itu dinamai
stenosis sub aorta hipertrofi idiopatik dan
kardiomiopati obstruktif hipertrofi. Tetapi ada
ketidaksetujuan tentang apakah gambaran ini
menunjukkan obstruksi sejati bagi aliran keluar atau
fenomena tekanan dinamik karena
hiperkontraktilitas dan obliterasi rongga. Biasanya
kebanyakan isi sekuncup telah diejeksikan pada
waktu perbedaan diukur, karena itu cukup berbeda
dari obstruksi aliran yang terlihat dalam stenosis
valvular.
c. Kardiomiopati restriktiva
1. Tekanan pengisian sisi kanan dan kiri meningkat,
yang menunjukkan komplians ventrikel yang buruk.
2. Gambaran khasnya adalah “tanda akar pangkat
dua” pada rekaman tekanan ventrikel kiri. Ini akibat
tekanan ventrikel kiri yang rendah dalam diastole
dini yang cepat meningkat dari awal sampai medio-
diastole.
3. Fungsi sistolik khas terlindung
• Biopsi endomiokardium
a. Kardiomiopati berdilatasi
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 19/41
1. Untuk mendeteksi miokarditis aktif yang bisa
memberikan respon terhadap terapi imunosupresi.
2. Untuk menilai adanya penyakit sistemik yang
mengenai jantung
3. Untuk mengevaluasi penolakan transplantasi dan
efek obat kardiotoksik.
b. Kardiomiopati hipertrofi
Biopsi tidak bermanfaat secara klinik atau tidak
diindikasikan dalam keadaan ini. Walaupun serabut
miokardium yang berantakan bisa ada di dalam septum
(terutama dalam kasus bentuk hipertrofi septum
asimetris), namun kelainan tidak melibatkan semua
bagian septum, atau ventrikel kanan. Lebih lanjut,
contoh biopsy sedemikian kecil, sehingga pengenalan
pola serabut tidak dapat diandalkan.
c. Kardiomiopati restriktiva
Bisa membantu membedakan kardiomiopati restriktiva
dari perikarditis konstriktiva dengan menemukan
penyakit infiltrative seperti amiloidosis.
2.7 Penatalaksanaan
• Kardiomiopati berdilatasi
A. Terapi spesifik
Terapi diarahkan pada sebab spesifik kardiomiopati,
jika suatu etiologi dapat ditegakkan.
1. Sejumlah sebab kardiomiopati berdilatasi yang
dapat diterapi mencakup:
a. Penyakit tiroid
b. Hipofosfatemia
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 20/41
c. Defisiensi tiamin (beri-beri)
d. Akromegali
2. Apakah alcohol dapat ditegakkan sebagai penyebab
kardiomiopati berdilatasi atau tidak, ada sedikit
keraguan bahwa minum berlebihan dapat
menyebabkan depresi jantung lebih lanjut.
Sehingga pasien kardiomiopati berdilatasi harus
dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi banyak
alcohol dan idealnya jangan sama sekali.
3. Payah jantung terbaik ditangani dengan terapi
diuretic dan vasodilator. Digoksin bisa merupakan
tambahan bermanfaat, walaupun penggunaannya
harus di pantau cermat dengan memperhatikan
induksi aritmia. Kaptopril atau inhibitor enzim
pengkonversi lainnya sangat bermanfaat.
4. Aritmia. Aritmia simtomatik atau serius harus
ditekan dengan zat anti aritmia. Zat anti aritmia
terpilih merupakan zat yang tidak secara bermakna
menekan fungsi ventrikel.
5. Antikoagulasi. Kejadian tromboemboli pada pasien
kardiomiopati berdilatasi meningkat. Sesuai dengan
itu, antikoagulasi kronik direkomendasikan untuk
pasien tanpa kontraindikasi spesifik, apakah ada
fibrilasi atrium atau tidak.
• Kardiomiopati hipertrofi
a. Obati sebab yang mendasari, jika dapat ditegakkan
(yaitu hipertensi)
b. Kontraktillitas ventrikel dan relaksasi diastolic
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 21/41
Digitalis atau zat inotropik lain biasanya
dikonraindikasikan dalam mengobati payah jantung
pada kardiomiopati hipertrofi. Terapi harus diarahkan
pada penurunan kontraktilitas ventrikel serta
memperbaiki relaksasi diastolic, yang merupakan sebab
gangguan pengisian ventrikel.
1. Penghambat beta sangat bermanfaat, karena
menurunkan kontraktilitas dan meningkatkan
komplians diastolic. Pengurangan frekuensi jantung
yang menyertai hambatan beta juga meningkatkan
pengisian diastolic.
2. Penghambat saluran kalsium: Verapamil
mempunyai sifat inotropik negative moderat dan
tampak bermanfaat dalam mengobati kardiomiopati
hipertrofi. Harus hati-hati bila ada hantaran
abnormal atau penurunan aktivitas sinus serta juga
bila verapamil ditambahkan ke penghambat beta.
3. Disopiramid: Disopiramid suatu zat anti aritmia tipe
I dengan sifat inotropik negative moderat. Obat ini
bisa sangat bermanfaat pada pasien aritmia dan
fungsi hiperdinamik. Pemberian bersamaan
inhibitor kolinesterase terus menerus (Mestinon)
bisa membatasi efek samping antikolinergik
disopiramid (retensi urin, mulut kering, konstipasi),
bila timbul.
4. Diuretik- bisa diperlukan, tetapi harus digunakan
dengan hati-hati. Depresi volume berlebihan dapat
mengganggu pengisian diastolic.
c. Profilaksis antibiotika
Karena peningkatan risiko endokarditis infeksiosa pada
kardiomiopati asimetris, maka pasien dengan kelainan
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 22/41
ini seharusnya menerima profilaksis antibiotika untuk
semua tindakan yang disertai bakterimia, sebagai
contoh tindakan gigi atau genitourinarius.
d. Pembedahan
Pada sejumlah kasus refrakter stenosis sub aorta
hipertrofi idiopatik dengan hipertrofi asimetris, terapi
bedah telah dilaporkan berhasil. Reseksi sebagian
septum interventrikulris dalam saluran keluar
(miektomi dan miotomi) serta juga penggantian katup
mitral telah dilakukan sebagai dua pendekatan terpisah
untuk melebarkan saluran keluar. Walaupun perbaikan
simtomatik umumnya timbul, namun masih tidak ada
bukti bahwa tindakan ini memperpanjang kehidupan
atau mengurangi insiden kematian mendadak.
• Kardiomiopati restriktiva
a. Terapi sebab yang mendasari, jika mungkin.
b. Payah jantung kongesti
Obati seperti kebanyakan bentuk lain payah jantung
kongesti.
1. Digitalis harus digunakan dengan hati-hati. Pasien
kardiomiopati amiloid bisa sangat cenderung
menjadi aritmia yang diinduksi digitalis.
2. Diuretik bisa bermanfaat, tetapi deplesi cairan berlebihan berbahaya bagi pengisian ventrikel yang
kaku.
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 23/41
BAB III
PEMBAHASAN
Asuhan Keperawatan pada Pasien Kardimiopati
1. Pengkajian
a. sistem Pernafasan / Breathing
• Dispnea kuat saat berktivitas
• Sesak napas saat beraktivitas
• Napas dangkal
b. sistem Kardiovaskuler/Blood
• Denyut jantung menjadi cepat
• Irama jantung menjadi cepat atau lambat secara normal
• Bising jantung
• Nadi cepat
• Aritmia/irama jantung menjadi cepat atau lambat secara
abnormal
• Terdapat pembesaran jantung
• Digantikannya otot jantung ventrikel kanan secara berangsur-
angsur oleh lapisan jaringan lemak
• Jantung dengan tiba – tiba dapat berhenti berdenyut
c. sistem Saraf/Brain
• Pusing
• Pening
d. sistem pencernaan/Bowel
• Kehilangan nafsu makan
• Berat badan berkurang cepat
e. sistem muskuloskeletal/Bone
• Warna yang tampak biru pada kulit menunjukkan bahwa pasien
mengalami penurunan sirkulasi darah perifer
f. sistem perkemihan/Bladder
• Oliguria
• Nocturia
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 24/41
Analisis data
Data Etiologi Masalah
Mayor:
• Pernafasan
− Dispnea
− Nafas pendek
− Frekuensi nafas
berlebih
− ↓frekuensi
• Nadi
−Lemah
− Menurun
− ↑berlebih
− Perubahan irama
− Gagal untuk kembali
ke tingkat sebelum
aktivitas setelah 3
menit
• Tekanan Darah
− Gagal ↑ dengan
aktivitas
− Diastolik ↑ > 15
mmHg
Minor:
• Kelemahan
• Kelelahan
• Pucat / sianosis
• Kacau mental
• Vertigo
Gagal Jantung Kronik
↓
CO ↓
↓
Suplai kejaringan ↓
↓
Suplai O2 ke jaringan
↓
↓
ATP jaringan ↓
Intoleran Aktivitas
Mayor:
• Perubahan frekuensi
pernafasan/pola pernafasan
Gagal Jantung Kronik
↓Volume dan tekanan
Pola nafas tidak
efektif
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 25/41
(dari biasanya)
• Perubahan nadi (frekuensi,
irama dan kualitas)
Minor:• Ortopnea
• Takipnea,
hiperpnea,hipoventilasi
• Irama pernafasan
• Tidak teratur
• Pernafasan yang berat
akhir diastolik ↑
↓
Kongesti Paru
↓Kompliens Paru
↓
Kerja nafas ↑
Mayor:
• Adanya salah satu dari tipe
berikut:
− Klaudikasi (arteri)
− Nyeri istirahat (arteri)
− Nyeri menyakitkan
(arteri)
• Penurunan atau Tidak adaDenyut Nadi Arteri
• Perubahan Warna Kulit
− Pucat (arteri)
− Sianosis (vena)
− Hiperemia reaktif
(arteri)
• Perubahan Suhu Kulit
− Lebih Dingin (arteri)
− Lebih hangat (vena)
• Penurunan Tekanan Darah
(Arteri)
• Pengisian Kapiler Kurang
dari 3 Detik (Arteri)
Gagal Jantung Kronik
↓
Reabsorbsi Na di
tubulus ↑
↓
Volume plasma ↑
↓
Tekanan Hidrostatik
kapiler ↑
↓
Edema Perifer
Perubahan pada
Perfusi Jaringan
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 26/41
Minor:
• Edema (vena)
• Perubahan dalam fungsi
sensori (arteri)
• Perubahan dalam fungsi
motorik (arteri)
• Perubahan jaringan trofik
(arteri)
− Kuku keras, tebal
− Kehilangan rambut
− Luka yang tidak
sembuh
Mayor :
• Pengungkapan tentang
Deskriptor Nyeri
Minor :
• Mengatupkan rahang atau
mengepalkan tangan
• Perubahan kemampuan untuk
melanjutkan aktivitas
sebelumnya
• Agitasi
• Ansietas
•Peka rangsang
• Menggosok bagian yang
nyeri
• Mengorok
• Postur tidak biayasanya (lutut
ke abdomen)
• Ketidakaktifan fisik atau
imobilitas
• Gangguan konsentrasi
Gagal Ginjal Kronik
↓
CO ↓
↓
Aliran darah ke otot jantung ↓
↓
Angina pektoris
Nyeri
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 27/41
• Perubahan pada pola tidur
• Rasa takut mengalami cedera
ulang
• Menarik bila disentuh
• Mata terbuka lebar atau
sangat tajam
• Gambaran kurus
• Mual dan muntah
Mayor :
• Dorongan berkemih
•Sering berkemih
• Keragu-raguan
• Nocturia
• Enuresis
• Menetes
• Distensi kandung kemih
• Inkontinen
• Volume urin residu yang
banyak
Gagal Jantung Kronik
↓
Pelepasan renin olehginjal
↓
Reabsorbsi Na di
Tubulus
↓
Retensi Urine
Perubahan eliminasi
Urine
2. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan : Nyeri
Berhubungan dengan : Iskemia jaringan jantung
Kriteria Hasil : Menghilangkan rasa sakit, ekspresi muka rileks,
frekuensi pernafasan 12-24 per menit, nadi 60-100 per menit.Intervensi Rasional
1. Berikan oksigen melalui kanul
hidung 6 L per menit jika tidak
ada riwayat penyakit paru-paru
kronis;2 L per menit jika ada
riwayat
2. Melalui terapi IV dan melakukan
kegiataan aktivitas pemeliharaan
1. Miokardium membutuhkan suplai
tetap oksigen. Tambahan oksigen
meningkatkan tekanan pada
arterial
2. Memberikan akses pada pembuluh
darah dalam memberikan
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 28/41
3. Berikan obat-obat yang telah
ditentukan (prn) untuk
mengurangi nyeri dada dan
mengevaluasi keefektifannya.Tidak memberikan analgesikk
dan member tahu bila pernafasan
menurun kurang dari 12x/menit,
denyut lebih besar dari
100x/menit dan TD kurang dari
90/60 mmHg
4. Berikan beta bloker, dan
mengevaluasi keefektifannya
5. Istirahat total pada posisi semi
fowler sampai nyeri dada hilang
pengobatan
3. Sulfat morfin, obat narkotik,
membantu mengurangi/memblok
transmitter nyeri. Obat-obat
tersebut juga menyebabkan
vasodilatasi sehingga mengurangi
rasa nyeri yang sudah terjadi.
Dengan mengontrol gangguan rasa
nyeri secara efektif rasa gelisah
juga dapat berkurang
4. Beta bloker bereaksi untuk
memblok rangsang saraf simpatis
ke jan tung, sehingga mengurangi
denyut jantung, tekanan darah dan
kontraksi otot jantung dan
akhirnya mengurangi konsumsi
oksigan dalam miokard. Penyekat
saluran kalsium tidak digunakan
karena dapat semakin menurunkan
kontraktilitas jantung
5. Aktivitas tubuh menambah
kebutuhan jaringan akan oksigen
yang menambah kerusakan
miokard. Untuk memenuhi
peningkatan kebutuhan oksigen,
kontraksii otot jantung dan
peningkatan denyut jantung
Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan pola nafas
Berhubungan dengan : Gagal jantung kongestif Kriteria Hasil :
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 29/41
1. Membuat pola pernapasan efektif melalui ventilator dengan tidak ada
retraksi/penggunaan obat aksesori,, sianosis, atau tanda lain hipoksia
2. Pemberi asuhan akan: menunjukkan perilaku untuk mempertahankan fungsi
pernapasan
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
1. Selidiki etiologi gagal
pernapasan
2. Observasi pola napas. Catat
frekuensi pernapasan , jarak
antara pernapasan spontan dan
napas ventilator
3. Aukskultasi dada secara
periodik, catat ada tidaknya dan
kualitas bunyi napas, bunyi
napas tambahan, juga simetrisitas
gerakan dada
4. Jumlahkan pernapasan pasien
selama satu menit penuh dan
bandingkan untuk menyusun
frekuensi yang
diinginkan/ventilator
5. Yakinkan pernapasan pasien
pada fase dengan ventilator
1. Pemahaman penyebab masalah
pernapasan penting untuk
perawatan pasien
2. Pasian pada ventilator dapat
mengalami
hiperventilasi/hipoventilasi,
dispnea/lapar udara dan berupaya
memperbaiki kekurangan dengan
bernapas berlebihan
3. Memberikan informasi tentangaliran udara melalui trakeobronkial
dan ada tidaknya cairan, obstruksi
mukosa
4. Pernapasan sangat bergantung pada
masalah yang memerlukan bantuan
ventilator
5. Penentuan diperlukan pada volume
tidal, frekuensi pernapasan,
dan/atau ruang mati ventilator atau
pasien dapat memerlukan sedasi
untuk menyesuaikan pernapasan
dan menurunkan kerja pernapasan
dan kebutuhan energi
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 30/41
6. Tinggikan kepala tempat tidur
atau letakkan pada kursiortopedik bila mungkin
6. Peninggian kepala pasien atau
turun dari tempat tidur sementara
masih pada ventilator secara fisik
dan psikologis menguntungkan
Diagnosa Keperawatan : Intoleran aktivitas
Berhubungan dengan : Gagal jantung kongestif
Kriteria Hasil :
Individu akan:
• Mengidentifikasi faktor-fa ktor yang memperberat intoleran aktivitas
• Mengidentifikasi metoda untuk mengurangi intoleran aktifitas
• Mengalami kemajuan aktifitas sampai tingkat yang diinginkan
• Mempertahankan tekanan darah, nadi dan pernafasan dalam rentang yang
telah ditentukan sebelumnya selam aktifitas
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
1. Periksa tanda vital sebelum dan
segera setelah aktifitas,
khususnya bila pasien
menggunakan vasodilator,
diuretik, beta bloker
2. Catat respon kardiopulmonal
terhadap aktivitas, catattakikardi, disritmia, dispnea,
berkeringat, pucat
3. Kaji presipitator/penyebab
kelemahan, misal pengobatan
1. Hipertensi ortostatik dapat terjadi
dengan aktivitas karena efek obat
(vasodilator), perpindahan cairan
(diuretik) atau pengaruh fungsi
jantung
2. Penurunan/ketidakmampuan
miokardium untuk meningkatkanvolume sekuncup selama aktifitas,
dapat menyebabkan peningkatan
segera pada frekuensi jantung dan
kebutuhan oksigen, juga
peningkatan kelelahan dan
kelemahan
3. Kelemahan adalah efek samping
beberapa obat (beta bloker
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 31/41
4. Evaluasi peningkatan intoleranaktivitas
5. Berikan bantuan dalam aktivitas
perawatan diri sesuai indikasi.
Selingi periode aktivitas dengan
periode istirahat
traquilizer dan sedatif). Nyeri dan
program penurunan stress juga
memerlukan energy dan
menyebabkan kelemahan4. Dapat menunjukkan peningkatan
dekompensasi jantung daripada
kelebihan aktifitas
5. Pemenuhan perawatan diri pasien
tanpa mempengaruhi stress
miokard/kebutuhan oksigen berlebih
Kolaborasi
6. Implementasikan program
rehabilitasi jantung/aktifitas
6. Peningkatan bertahap pada aktifitas
menghindari kerja jantung/konsumsi
oksigen berlebih. Penguatan dan
perbaikan fungsi jantung di bawah
stress, bila disfungsi jantung tidak
bisa membaik kembali
Diagnosa Keperawatan : Perubahan eliminasi urin
Kriteria Hasil : menunjukkan aliran urin terus-menerus, dengan
haluaran urin adekuat untuk situasi
individu
INTERVENSI RASIONAL
1. Catat keluaran urin, selidiki
penurunan/penghentian aliran
urin tiba-tiba
2. Dorong peningkatan cairan dan
pertahankan pemasukan akurat
3. Awasi tanda vital, periksa terus
(kontrol) nadi perifer, turgor kulit,
pengisian kapiler dan mukosamulut
1. Penurunan aliran urin tiba-tiba
dapat mengindikasikan obstruksi
atau disfungsi (contoh hambatan
oleh edema atau mukus) atau
dehidrasi
2. Mempertahankan hidrasi dan
aliran urin baik
3. Indikator keseimbangan cairan,
menunjukkan tingkat hidrasi dankeefektifan terapi penggantian
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 32/41
cairan
Diagnosa Keperawatan : Perubahan pada perfusi jaringan perifer
Kriteria Hasil : kulit kering, hangat, adanya nadi perifer, menyangkal
nyeri, warna kulit normal
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
1. Pertahankan tirah baring ketat
2.
Pertahankan tungkai yang sakitlurus. Hindari fleksi panggul dan
lutut. Jangan tinggikan tungkai.
Jangan mengompres panas tungkai
yang sakit
3. Lakukan latihan aktif atau pasif
sementara di tempat tidur (contoh
secara periodik
fleksi/ekstensi/rotasi kaki). Bantu
melakukan ambulasi bertahap
(contoh; jalan 10 menit per jam)
segera setelah pasien diijinkan
turun tempat tidur
1. Untuk menurunkan kebutuhan
energi dan mencegah kemajuan
lanjut dari embolisme
2. Pada arteri-arteri, aliran darahmenjauh dari jantung. Peninggian
tungkai menyebabkan
peningkatan akumulasi darah
proksimal kea rah sumbatan yang
meningkatkan nyeri. Kompres
panas meningkatkan metabolisme
yang meningkatkan kebutuhan
oksigen jaringan. Fleksi
menyumbat aliran darah
3. Tindakan ini dilakukan untukk
meningkatkan aliran balik vena
dari ekstremitas yang lebih
rendah dan menurunkan stasis
vena, juga memperbaiki thrombus
otot umum/regangan
Diagnose Keperawatan : Kecemasan
Berhubungan dengan : Perubahan kesehatan dan sosioekonomi
Kriteria hasil :
Individu akan:
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 33/41
• Menggambarka ansietasnya sendiri dan pola koping
• Menceritakan adanya peningkatan dalam kenyamanan fisiologis dan
psikologisnya
• Menggunakan mekanisme koping yang efektif dalam mengatasi
ansietasnya
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
1. Identifikasi dan ketahui persepsi
pasien terhadap ancaman/situasi.
Dorong mengekspresikan dan
jangan menolakk perasaan marah,
kehilangan, takut, dll.
2. Catat adanya kegelisahan,
menolak, dan/atau menyangkal
3. Mempertahankan gaya percaya
(tanpa keyakinan yang salah)
4. Kaji tanda verbal/non verbal
kecemasan dann tinggal dengan
pasien. Lakukan tindakan bila
pasien menunjukkan perilaku
merusak
1. Koping terhadap nyeri dan
trauma. Cemas berkelanjutan
mungkinn terjadi dalam berbagai
derajat selama beberapa waktu
dan dapat dimanifestasikan oleh
gejala depresi
2. Penelitian terhadap frekuensi
hidup antara individu tipe A/tipe
B dan dampak penolakan telah
berarti dua. Namun, penelitian
menunjukkan beberapa hubungan
antara derajat ekspresi
marah/gelisah
3. Pasien dan orang terdekat dapat
dipengaruhi oleh
cemas/ketidaktenangan anggota
tim kesehatan. Penjelasan yang
jujur dapat menghilangkan
kecemasan
4. Pasien mungkin tidak
menunjukkan masalah secara
langsun, tetapi kata-kata atau
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 34/41
tindakan dapat menunjukkan rasa
agitasi, marah, dan gelisah.
Intervensi dapat membantu pasien
meningkatkan control terhadap perilakunya sendiri
Kolaborasi
5. Berikan anticemas/hipnotik sesuai
indikasi. Contoh: diazepam
(valium), flurazepam (dalmane),
lorazepam (ativan)
5. Meningkatkan relaksasi/istirahat
dan menurunkan rasa cemas
3. Evaluasi
1. Nyeri berkurang atau hilang, ditandai dengan:
a. hilangnya rasa sakit,
b. ekspresi muka rileks,
c. frekuensi pernafasan 12-24 per menit,
d. nadi 60-100 per menit
2. Menunjukkan perbaikan fungsi pernapasan
a. Kecepatan pernapasan dalam batas normal
b. Gas darah normal
c. Melaporkan berkurangnya dispnea dan bertambahnya rasa nyaman
d. Menggunakan terapi oksigen seperti yang diresepkan
3. Meningkatnya toleransi terhadap aktivitas
a. Melakukan aktivitas hidup sehari-hari
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 35/41
b. Melaporkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas
4. Eliminasi urin adekuat
5. Perfusi jaringan perifer adekuat, ditandai dengan:
a. kulit kering, hangat,
b. adanya nadi perifer,
c. menyangkal nyeri,
d. warna kulit normal
6. Mengalami berkurangnya kecemasan
a. Mengungkapkan kecemasan dan keprihatinannya
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 36/41
BAB IV
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
Kardiomiopati merupakan kelainan primer miokard yang menyebabkan
gangguan fungsi miokard, dengan penyebab yang tidak diketahui dan bukan
disebabkan oleh penyakit bawaan, hipertensi, kelainan katup, sklerosis koroner atau
kelainan perikard. Dalam kardiomiopati, terjadi perubahan struktur atau terganggunya
fungsi dinding otot pada bilik jantung sebelah bawah (ventrikel), ditandai dengan
hilangnya kemampuan jantung untuk memompa darah dan berdenyut secara normal.
Ada 3 macam kardiopati, diantara ketiganya, dilated kardiomiopatilah yang
paling sering terjadi, yaitu 2 dari 100 orang. Dilated kardiomiopati disebabkan karena
infeksi atau radang oleh virus maupun nonvirus, toksin, penyalit vaskular kolagen,
dan penyakit metabolik. Kardiomiopati dapat terjadi pada semua umur, dan
merupakan penyebab kematian sampai sebesar 30%.
Ada banyak sekali gejala yang muncul pada pasien kardiomiopati, diantaranya
akan mengalami payah jantung sehingga mengalami kelelahan yang dapat muncul
dalam beberapa minggu ataupun bulan, Nyeri dada yang tidak khas bisa sering timbul,
aritmia atrium atau ventrikel. Sedangkan gejalanya, yang pasti adalah pembesaran
jantung dan bunyi jantung yang tidak normal.
Ada beberapa diagnosa keperawatan yang muncul, yaitu intoleran aktifitasyang terjadi karena kurangnya suplai oksigen ke jaringan, pola nafas yang tika efektif
karena adanya kongesti paru, Perubahan pada Perfusi Jaringan karena adanya
peningkatan Reabsorbsi Na di tubulus, nyeri (angina pectoris) karena penurunan
Aliran darah ke otot jantung. Perawat berperan penting dalam hal ini, yaitu
memberikan intervensi keperawatan yang tepat sehingga dapat membantu pasien
menuju kesembuhan dengan maksimal atau paling tidak dapat meminimalkan
manifestasi klinis yang akan muncul.
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 37/41
4.2 SARAN
Hendaknya sebagai seorang perawat, kita harus terus belajar agar dapat
memberikan asuhan keperawatan yang tepat kepada pasien.
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 38/41
DAFTAR PUSTAKA
Chung,Edward K., 1995. Penuntun Praktis Penyakit Kardio Edisi 3. EGC: Jakarta
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid III Edisi IV .
(http://www.jantunghipertensi.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=273&Itemid=55)
(http://medic-stuff.blogspot.com/2008/12/kardiomiopati.html)
(http://cintalestari.wordpress.com/2008/12/05/kardiomiopati/)
Carpenito,Lynda Juall.2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis
Edisi 6.EGC:Jakarta
Smeltzer,Suzanne C.Brenda G.Bare.2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah.Edisi 8.Vol.2.EGC:Jakarta
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 39/41
LAMPIRAN
WOC
KARDIOMIOPATI
Idiopatik Infeksi virus Alkohol Iskemik Genetik
(Coxsackie, echovirus)
Memperkuat Pasokan darah
berkembangnya tidak memadai
miokarditis/ ke otot jantung
menjadi faktor
predisposisi Otot jantung
defisiensi nutrisi meregang u/
Miokarditis mengkompensasi
Kemampuan memompa
Memperlemah otot jantung yang hilang
Kardiomiopati
kardiomiopati kardiomiopati kardiomiopati
dilatasi hipertrofi restriktiva
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 40/41
rongga massa otot jantung↑ komplians
ventrikel dilatasi terutama sepanjang (daya regang)
septum ventrikel memburuk
disfungsi kontraktilitas ukuran septum ↑ disfungsi
kontraktilitas
gangguan fungsi disfungsi kontraktilitas gangguan fungsi
sistolik diastolik
gangguan fungsi
diastolik
pelepasan renin ejeksi ventrikel kiri aliran O2 ke
oleh ginjal terganggu otak tidak
adekuat
menguatkan produksi statis darah dalam
angiotensin II ventrikel dan kemudian
dalam atrium
aldosteron ↑ aliran O2 ke peningkatan preload otot rangka
dan afterload tidak adekuat
Gagal jantung kongestif
Retensi vol.plasma ↑
garam vol. Akhir CO ↓
dan air diastolik ↑ mk: intoleran
tekanan hidrostaktik aktivitas b.d
kapiler ↑terutama aliran darah CO ↓
. bagian tubuh yang tekanan akhir ke miokard ↓
rendah diastolik ↑
oliguri edema perifer angina pektoris
peningkatan pasif mk: nyeri b.d
dalam tekanan vena pulmonalis CO ↓
dan kapiler pulmonalis
mk: perubahan mk: perubahan
Reabsorbsi Na di
Tubulus ↑
sinkop
Kelelahan,
kelemahan
5/10/2018 CARDIOMIOPATY - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/cardiomiopaty 41/41
eliminasi urine perfusi
b.d GJK jaringan
perifer b.d GJK kongesti paru
kerja pernafasan ↑
dispnea
mk: ketidak efektifan pola nafas
b.d GJK