17
DANTE YUSTISIA (H1A 008 035) Presentasi kasus 3 KERATITIS NUMULARIS OKULAR DEXTRA

CP3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

g

Citation preview

Page 1: CP3

DANTE YUSTISIA (H1A 008 035)

Presentasi kasus 3

KERATITIS NUMULARIS OKULAR DEXTRA

Page 2: CP3

Pendahuluan

Kornea merupakan bagian anterior dari mata, yang merupakan bagian dari media refraksi.

Keratitis adalah suatu peradangan kornea yang disebabkan oleh bakteri,virus, dan jamur.

Page 3: CP3

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN Nama : An. “L”Usia : 15 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Karang Langko Agama : IslamTanggal pemeriksaan : senin, 18 Juni 2012

Page 4: CP3

II. ANAMNESA

a. Keluhan UtamaMata kanan kabur

b. Riwayat penyakit sekarangPasien datang dengan keluhan mata kanannya kabur sejak seminggu yang lalu. Pasien merasakan tidak jelas melihat secara tiba-tiba. Pasien juga merasa silau, perih dan seperti bersisik pada matanya. 3 bulan yang lalu pasien pernah kelilipan padi dan matanya menjadi merah.

Page 5: CP3

Riwayat penyakit dahuluPasien tidak pernah mengalami keluhan mata yang lain sebelumnya.

Riwayat penyakit keluargaTidak ada di keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama.

Riwayat pengobatanSebelumnya pasien mengaku tidak pernah pergi berobat sebelumnya.

Riwayat alergiRiwayat alergi makanan (+) kacang-kacangan, alergi obat - obatan (-).

Page 6: CP3

Pemeriksaan Fisik

A. Status Generalis Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis Tanda vital :

Tekanan darah : 120/80 mmHgFrekuensi napas : 22 x/menit Nadi : 92x/menit Suhu : 36 C

Page 7: CP3

B. Status LokalisPemeriksaan Mata Kanan Mata Kiri

Visus

• naturalis

• pin hole

6/45

Tidak dilakukan

6/6

Tidak dilakukan

Konfrontasi Normal pada segala arah Normal pada segala arah

Gerakan bola mataGerakan lancar, jangkauan

penuh, nyeri (-)

Gerakan lancar, jangkauan

penuh, nyeri (-)

Palpebra superior :

Enteropion

Trikiasis

Pseudoptosis

Edema

Hiperemi

Skuama

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

Page 8: CP3

Palpebra inferior :

Enteropion

Trikiasis

Pseudoptosis

Edema

Hiperemi

Skuama

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

Fisura palpebra Normal Normal

Konjungtiva palpebra

superior :

Hiperemi

Folikel/papil

Sikatriks

(+)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

Konjungtiva palpebra

inferior :

Hiperemi

Folikel/papil

Sikatriks

(+)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

Page 9: CP3

Kornea Cembung, keruh, terdapat bintik-

bintik halus, bulat berbatas tegas

berukuran ± 0,5-1 mm, berada

ditengah.

Cembung, jernih.

COA :

Hifema

Hipopion

Kesan dalam

(-)

(-)

Kesan dalam

(-)

(-)

Iris :

Sinekhia

Warna

Bentuk

(-)

Kecoklatan

Regular

(-)

Kecoklatan

Regular

Pupil :

Ukuran

Refleks langsung

Refleks tidak langsung

Normal

(+)

(+)

Normal

(+)

(+)

Lensa Jernih Keruh

TIO :

Palpasi

Tonometri

Normal

Tidak dilakukan

Normal

Tidak dilakukan

Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Page 10: CP3

IV. GAMBARAN MATA PASIEN

Page 11: CP3

V. IDENTIFIKASI MASALAH

Mata merah dengan penurunan penglihatan Terdapat infiltrat pada kornea

Page 12: CP3

VI. ANALISA KASUS

Mata merah dengan penurunan visusUntuk mata merah dengan penurunan visus dapat disebabkan oleh keratitis, glaucoma akut, ulkus kornea, dan uveitis.

Terdapat infiltrat pada korneaBiasanya terdapat pada penyakit keratitis dan uveitis.

Page 13: CP3

VII. ASSESMENT

Diagnosis kerjaKeratitis numularis okuli dekstra

VIII. PLANNING DIAGNOSTIK1. Uji flourosensi

Page 14: CP3

IX. TATALAKSANA

Diberikan air mata buatanAntibiotik untuk mencegah infeksi lebih

lanjut.

Page 15: CP3

X. KIE

Pasien dapat menggunakan tutup mata/kacamata untuk melindungi mata dari cahaya terang, benda asing dan bahan iritatif lainnya saat berada diluar.

XI. PROGNOSISDubia ad bonam

Page 16: CP3

XII. RINGKASAN AKHIR

Pasien berusia 15 tahun, datang dengan keluhan mata kabur. Mata merah dikeluhkan pasien sejak 1 minggu yang lalu. Pasien merasakan tidak jelas melihat secara tiba-tiba. Pasien juga merasa silau, perih dan seperti bersisik pada matanya. 3 bulan yang lalu pasien pernah kelilipan padi dan matanya menjadi merah.. Pemeriksaan fisik didapatkan VOD 6/45 dan VOS 6/6. Terdapat hiperemi pada konjungtiva palpebra superior dan inferior OD, dan terdapat infiltrate bulat pada kornea berukuran ± 0,5-1 mm ditengah.

Page 17: CP3

Pasien didiagnosa dengan keratitis numularis ocular dekstra. Pasien direncanakan untuk uji flourosensi. Tatalaksana pasien ini dengan memberikan air mata buatan dan antibiotik untuk mencegah infeksi. Prognosis penyakit ini adalah dubia ad bonam.