19
PENDAHULUAN Latar Belakang Henti jantung (cardiac arrest) dan henti nafas (apneu) merupakan kejadian yang sering terjadi tidak hanya di rumah sakit, tetapi dapat terjadi pada berbagai kegiatan manusia, dimana saja, kapan saja dan pada siapa saja. Henti jantung dan henti nafas dapat menimpa manusia pada tingkat usia mulai dari bayi baru lahir sampai usia lanjut dan juga dapat menimpa orang sehat maupun seorang yang sedang menderita suatu penyakit. Resusitasi Jantung Paru Otak (RJPO) atau yang dikenal dengan cardiopulmonary cerebral resucitation merupakan suatu teknik emergensi yang diberikan kepada seseorang yang menderita henti jantung maupun henti nafas. Hal yang paling utama dari RJPO adalah suplai oksigen kepada organ-organ vital tubuh, terutama otak, jantung, dan organ-organ lainnya. Tindakan ini dilakukan sampai datangnya pengobatan medik yang akurat dan definitif serta tepat untuk tingkat selanjutnya, yaitu bantuan hidup lanjut (BHL) atau Advance Life Support (ALS).

Css Resusitasi Jantung Paru

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Resusitasi jantung paru berdasarkan aha 2010

Citation preview

PENDAHULUANLatar BelakangHenti jantung (cardiac arrest) dan henti nafas (apneu) merupakan kejadian yang seringterjadi tidak hanya di rumah sakit, tetapidapat terjadi pada berbagai kegiatan manusia, dimanasaja, kapan saja dan pada siapa saja. Henti jantung dan henti nafas dapat menimpa manusia padatingkat usia mulai dari bayi baru lahir sampai usia lanjut dan juga dapat menimpa orang sehatmaupun seorang yang sedang menderita suatu penyakit.Resusitasi Jantung Paru Otak (RJPO)atau yang dikenal dengancardiopulmonarycerebral resucitation merupakan suatu teknik emergensi yang diberikan kepada seseorang yangmenderita henti jantung maupun henti nafas.Hal yang paling utama dari RJPO adalah suplaioksigen kepada organ-organ ital tubuh, terutama otak, jantung, dan organ-organ lainnya.!indakan ini dilakukan sampai datangnya pengobatan medik yang akurat dan definitif serta tepatuntuk tingkat selanjutnya, yaitu bantuan hidup lanjut ("H#) atau $dan%e #ife &upport ($#&).'eberhasilan tindakan RJPO ini sangat menentukan suksesnya keaktifan kembali organ-organ tubuh. Hal ini terutama sangat ditentukan oleh (aktu antara terjadinya henti jantung atauhenti napas atau keduanya hingga tindakan yang dilakukan. )aktu * menit setelah henti jantung,nafasatau keduanya, menunjukkan angka statistik yang tinggi kesembuhan penderita bilalangsung dilakukan tindakan RJPO yang %epat, benar dan akurat. Oleh karena itu, pelaku RJPOharus seorang yang profesional atau paling tidak telah mendapatkan pelatihan mengenai RJPO,sehingga akan menurunkan angka kematian atau meningkatkan angka statistik yang selamat sertaperbaikan gejala saraf atau sequelae.TINJAUAN PUSTAKARESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) / CPRResusitasi jantung-paru merupakan tindakan pertolongan pertama pada orang yangmengalami henti napas karena sebab-sebabtertentu."ertujuan untukmembukakembali jalannapasyangmenyempit atautertutupsamasekali.+en%egahberhentinyasirkulasi darahatauberhentinyapernapasan, bantuaneksternalterhadapsirkulasi(kompresi dada) danentilasi(bantuan napas) , Resusitasi Jantung Paru (RJP). Perubahan $H$ -../ menjadi -.0. $"1 menjadi 1$" (%hest %ompression-air(ay-breathing) !idak ada lagi #ook-#isten-2eel 'ompresi dada lebih dalam 'ompresi dada lebih %epat 'enali henti jantung mendadak Jangan berhenti menekan1hain of surial 3mmediate re%ognition and a%tiation of emergen%y response system 4arly 1PR, (5 emphasis on %hest %ompression Rapid defibrillation 4ffe%tie adan%ed life support 3ntegrated post-%ardia% arrest %are"antuan Hidup 6asar 0. R4&PO7Jika berespon !inggalkan pada posisi dimana ditemukan dan hindari kemungkinan resiko %edera lain yang bisa terjadi.Jika tidak berespon a. $tur posisi pasien. &ebaiknya pasien terlentang pada permukaan keras dan rata. b. $tur posisi penolong. "erlutut sejajar dengan bahu pasien.!anda Henti Jantung 'esadaran hilang (dalam 0/ detik ) !ak teraba denyut arteri besar (femoralis dan karotis -de(asa, brakialis-bayi) Henti nafas atau megap-megap (gasping) !erlihat seperti mati )arna kulit pu%at sampai kelabu Pupil dilatasi (setelah */ detik)1ek 7adi 'arotis AHA Guideline 2010 tidak menekankan pemeriksaan nadi karotis sebagai mekanisme untuk menilai henti jantung. Jika dalam lebih dari 0. detik nadi karotis sulit dideteksi, kompresi dada harus dimulai. Penolong a(am tidak harus memeriksa denyut nadi karotis -. 1H4&! 1O+PR4&&3O7+ulai lakukan siklus 8. kompresi dan - entilasi 0. #utut berada di sisi bahu korban -. Posisi badan tepat diatas dada pasien, bertumpu pada kedua tangan 8. &alah satu tumit telapak tangan pada 9 sternum, telapak tangan lainnya di atas tangan pertama dengan jari saling bertaut atau dua jari pada bayi ditengah dada *. !ekan dada lurus ke ba(ah dengan ke%epatan setidaknya 0..:5menit (hampir - :5detik)$H$ ;uideline -.0. merekomendasikan