Upload
maybeechabee
View
206
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR STUDIO
(KODE MATA KULIAH : ISI 128)
DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL
SEBAGAI SARANA PROMOSI MEAZZA SOCCER DOME
DI JALAN TEUKU UMAR BARAT DENPASAR
Oleh :
HADY NURYANTO
2004.02.03.1.0004
JURUSAN DESAIN
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
2011
ii
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR STUDIO
(KODE MATA KULIAH : ISI 128)
DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL
SEBAGAI SARANA PROMOSI MEAZZA SOCCER DOME
DI JALAN TEUKU UMAR BARAT DENPASAR
Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Seni (S1)
Oleh :
HADY NURYANTO
2004.02.03.1.0004
JURUSAN DESAIN
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
2011
iii
Lembar Persetujuan Pembimbing
Pengantar Karya Tugas Akhir dengan Judul : Desain Media Komunikasi Visual
Sebagai Sarana Promosi Meazza Soccer Dome Di Jalan Teuku Umar Barat
Denpasar.
Telah diperbaiki dan disetujui untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh ujian
tingkat akhir guna memperoleh gelar sarjana (S-1) pada fakultas Seni Rupa dan Desain
ISI Denpasar yang diajukan pada
Hari : Selasa
Tanggal : 21 Juni 2010
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
(Dr. Drs. I Md Gede Arimbawa, M.Sn) (Drs. I Nyoman Mantra Fandy, M.Si)
NIP. 196312041989031031 NIP. 195512311986031010
iv
Pangantar Karya Tugas Akhir ini disusun oleh
Nama : Hady Nuryanto
Nim : 2004.02.03.1.0004
Jurusan : Desain
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Judul :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI
MEAZZA SOCCER DOME DI JALAN TEUKU UMAR BARAT
DENPASAR
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Sarjana Fakultas Seni Rupa dan
Desain Institut Seni Indonesia Denpasar pada tanggal … Juni 2011, sebagai syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Seni (S1) dan dinyatakan sah.
Dewan Penguji Nama Lengkap NIP Tanda Tangan
Ketua Sidang Dr. Drs. Md Gede Arimbawa, M.Sn 196312041989031031 ……………
Sekretaris Drs. I Nyoman Mantra Fandy, M.Si 195512311986031010 ....…………
Penguji Utama Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa M.Kes 196611031994031003 …………....
Anggota Drs. Cok Gde Raka Swendra M.Si 195805041990031001 ………….....
Anggota I Nyoman Larry Julianto S.Sn M.Ds 198307142006041003 …………....
Mengesahkan
Denpasar, Juni 2011
Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Ketua Jurusan Desain
Institut Seni Indonesia Denpasar Institut Seni Indonesia Denpasar
Dra. Ni Made Rinu, M.Si Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa M.Kes
NIP. 195702241986012002 NIP. 196403241990031002
v
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang bertandatangan di
bawah ini, saya :
Nama : Hady Nuryanto
NIP : 2004.02.03.1.0004
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul Desain Komunikasi Visual
Sebagai Sarana Promosi Meazza Soccer Dome Di Jalan Teuku Umar Barat Denpasar
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif
ini.
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar berhak menyimpan, mengalihkan
media/format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database)
mendistribusikannya, dan menampilkan /mempublikasikanya di internet/media lainuntuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Institut
Seni Indonesia (ISI) Denpasar, segala bentuk tuntutan hukum yang diambil atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Denpasar
Pada tanggal : … Juni 2011
Yang menyatakan
(Hady Nuryanto)
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan sebesarnya Kehadapan Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat rahmat dan petunjuk-Nya pengantar karya tugas akhir ini dapat
terselesaikan.
Pada kesempatan kali ini perkenankanlah penulis untuk mengucapkan
terimakasih kepada
1. Prof. Dr. Wayan Rai, S.MA, selaku Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar.
2. Dra. Ni Made Rinu, M.Si, selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI
Denpasar.
3. Prof. Dr. I Nyoman Artayasa, M.Kes, selaku ketua jurusan Desain ISI Denpasar.
4. Drs. I Nyoman Mantra Fandy, M.Si, selaku Ketua Program Studi Desain
Komunikasi Visual sekaligus menjadi pembimbing 2 yang telah membimbing
selama proses pengerjaan tugas akhir ini berlangsung.
5. Dr. Drs. I Made Arimbawa, M.Sn pembimbing I yang selalu memberi masukan
dan saran yang bermanfaat bagi penulis selama proses pengerjaan tugas akhir.
6. Jamal Balbel selaku pimpinan dari Meazza Soccer Dome futsal atas ijin serta
bantuannya dalam pembuatan tugas akhir ini.
7. Ibu, kakak dan adik atas kasih sayang, pengertian dan semangat yang tiada henti
kepada penulis selama menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Kekasih, teman-teman dan rekan kerja yang telah memberi semangat dan
dukunganya.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Tuhan Yang
Maha Esa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada kita semua.
Denpasar, Juni 2011
Penulis
vii
ABSTRAK
Hady Nuryanto Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi Meazza Soccer Dome Di Jalan Teuku Umar Barat Denpasar
Futsal merupakan olah raga sepak bola dalam ruangan yang mulai di gemari oleh masyarakat khususnya di Denpasar dalam 4 tahun terakhir ini, padahal olah raga futsal sudah ada sejak 1930 dan telah menyelenggarakan 8 kali Piala Dunia Futsal. Olah Raga Futsal bagi masyarakat merupakan permainan yang menyenangkan, karena tanpa harus berpanas panasan dan kehujanan, berbeda dengan sepakbola luar ruangan lapangan futsal hanya berukuran sepertiganya saja dan membutuhkan pemain hanya 5 orang. Bagi masyarakat Denpasar olah raga futsal merupakan olahraga baru yang di masa mendatang akan menjadi prospek baik bagi bidang olahraga di Denpasar. Salah satu futsal center di Denpasar yang memliki fasilitas dan kenyamanan yang memadai adalah Meazza Soccer Dome.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah survei, wawancara, observasi, dokumentasi, metode kepustakaan. Sedangkan metode analisis yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan deskriptif komperatif. Untuk mendukung pengerjaan digunakan teori semiotika yaitu tentang ikon, indeks dan simbol. Konsep pada perancangan kali ini adalah ”Spirit Futsal”, dimana spirit berarti semangat yang menggambarkan bahwa desain yang akan dibuat mampu memberikan dan membangkitkan semangat berolah raga dan berkompetisi. Sedangkan futsal merupakan cabang olahraga sebagai aktifitas dari tempat yang akan dipromosikan, serta menjadi acuan dalam ilustrasi yang digunakan pada media promosi yang akan dibuat.
Sehingga bila diterapkan pada perancangan media yaitu menampilkan desain yang mencerminkan olahraga futsal dengan penuh semangat. Bila dikaitkan dengan media promosi yang akan dirancang, maka konsep ini dimaksudkan bagaimana mengajak atau mempengaruhi masyarakat sebagai khalayak sasaran, agar tertarik untuk bermain futsal di Meazza Soccer Dome.
Kata Kunci : Media Komunikasi Visual, Futsal, Meazza Soccer Dome.
viii
ABSTRACT
Hady Nuryanto Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi Meazza Soccer Dome Di Jalan Teuku Umar Barat Denpasar
Futsal is one type of soccer which played inside the building. This sport has been popular in our society mainly in Denpasar since 4 years ago although futsal has been around since 1930 and there were already 8 times futsal world champions. This sport is considered being fun for the people because people do not need to play under the sun or stay in the rain. It is different with soccer itself, the futsal ground is only one third of soccer ground and only need 5 players. For denpasar community futsal is a new kind of sport for the time in the future which will be a good prospect. One of futsal center in Denpasar that has a good facility and comfortable place is Meazza soccer dome.
The method that they are using is collecting data from survey, interview, observation, documentation, and library method. Furthermore, the analysis method that has been used are qualitative descriptive and comparison descriptive. To support this assignment also using semiotics theory this is about icon, indexs and symbol. The concept for this is “spirit futsal” where spirit means the design which will be built shows the spirit of sport and competition. Moreover, futsal also a sport that has activity from the place that will be promoted and also become an illustration that will be used in the media promotion.
Therefore, if this is used in the media plan which is shows the design that reflects futsal with spirit. If this is being related to media promotion that will be planned thus this concept is directing and influencing the society to play soccer at Meazza Soccer Dome.
Key words : Visual Communication Media, Futsal, Meazza Soccer Dome
ix
DAFTAR ISI
Halaman sampul depan ................................................................................... i
Halaman judul ................................................................................................ ii
Lembar persetujuan pembimbing .................................................................... iii
Halaman Pengesahan.......................................................................................... . iv
Halaman pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah................................... . v
Kata pengantar/ Ucapan terimakasih.................................................................. . vi
Abstrak .............................................................................................................. . vii
Abstract ............................................................................................................. . viii
Daftar isi ........................................................................................................... . ix
Daftar gambar .................................................................................................... . xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. . 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Pengertian Judul ............................................................................. 3
1.3 Rumusan Masalah .......................................................................... 5
1.4 Batasan Masalah ............................................................................. 5
1.5 Tujuan Perancangan ....................................................................... 5
1.6 Manfaat Perancangan … ............................................................... 6
1.7 Metode Perancangan …..…………………………………………. 6
BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA ............................................. 13
2.1 Data Teori/ Data Aktual ............................................. .......................... 13
2.1.1 Pengertian Objek / Kasus ......................................................... 13
2.1.2 Aspek-Aspek Desain Komunikasi Visual.................................. 14
2.1.3 Prinsip Desain Komunikasi Visual ........................................... 33
2.1.4 Aspek Teknis Perwujudan dan Lay Out ................................... 36
2.1.5 Teori Sosial.................................................................................. 44
2.2 Data Lapangan / Faktual …………………………………………... 47
2.2.1 Nama Produk/Objek ………………………………………… 47
2.2.2 Pengelola ……………………………………………………... 47
x
2.2.3 Lokasi ……………………………………………………….... 48
2.2.4 Sarana Komunikasi Yang Ada……………………………… 48
2.2.5 Potensi Kasus ………………………………………………… 49
2.2.5 Strategi Promosi …………………………………………….... 49
2.2.6 Target Segmentasi Promosi …………………………………… 50
2.4 Analisa dan Sintesa …………………………………………………… 48
2.4.1 Analisis ……………………………………………………...... 50
2.4.2 Sintesa ………………………………………………………… 52
BAB III KONSEP DESAIN …………………………………………………... 54
3.1 Konsep Dasar Perancangan………………………………………… 54
3.2 Skema Pola Pikir ……………………………………………………… 54
3.3 Skema Proses Perancangan …………………………………………… 56
3.4 Strategi Media ………………………………………………………… 57
3.4.1 Ditinjau dari segi khalayak sasaran …………………………… 58
3.4.2 Panduan Media ……………………………………………… 59
3.5 Program Tayang Media ……………………………………………... 64
3.5 Strategi Kreatif …………………………………………………….….. 66
BAB IV VISUALISASI DESAIN ……………………………………......…… 68
4.1. Poster………………………………………………...………………. 68
4.1.1 Bentuk fisik…………………………………………………….. 68
4.1.2 Ilustrasi ……………………………………………………….... 68
4.1.3 Layout ……………………………………………………….... 69
4.1.4 Teks………….…………………………………………………. 69
4.1.5 Tipografi ……………………………………..…………….…. 69
4.1.6 Warna ………………………………………..………………... 70
4.1.7 Bahan…………………………………………………………... 70
4.1.8 Tehnik Cetak…………………………………………………... 70
4.1.9 Biaya Produksi…………………………………………………. 70
4.2 Handuk………………………………………………………………… 71
4.2.1 Bentuk fisik…………………………………………………….. 72
4.2.2 Ilustrasi ……………………………………………………….... 72
4.2.3 Teks………….…………………………………………………. 72
xi
4.2.4 Tipografi ……………………………………..…………….…. 72
4.2.5 Warna ………………………………………..………………... 72
4.2.6 Bahan…………………………………………………………... 72
4.2.7 Tehnik Cetak…………………………………………………... 72
4.2.8 Biaya POroduksi……………………………………………..... 72
4.3 T-Shirt………………………………………………………………… 73
4.3.1 Bentuk fisik…………………………………………………….. 73
4.3.2 Ilustrasi ……………………………………………………….... 73
4.3.3 Teks………….…………………………………………………. 73
4.3.4 Tipografi ……………………………………..…………….…. 73
4.3.5 Warna ………………………………………..………………... 73
4.3.6 Bahan…………………………………………………………... 74
4.3.7 Tehnik Cetak…………………………………………………... 74
4.3.8 Biaya Produksi………………………………………………... 74
4.4 Selebaran……………………………………………………………… 75
4.4.1 Bentuk fisik…………………………………………………….. 75
4.4.2 Ilustrasi ……………………………………………………….... 75
4.4.3 Teks………….…………………………………………………. 75
4.4.4 Tipografi ……………………………………..…………….…. 76
4.4.5 Warna ………………………………………..………………... 77
4.4.6 Bahan…………………………………………………………... 77
4.4.7 Tehnik Cetak…………………………………………………... 77
4.4.8 Biaya Produksi…………………………………………………. 77
4.5 Stiker………………………………………………………………….. 78
4.5.1 Bentuk fisik…………………………………………………….. 78
4.5.2 Ilustrasi ……………………………………………………….... 78
4.5.3 Layout ……………………………………………………….... 78
4.5.4 Teks………….…………………………………………………. 78
4.5.5 Tipografi ……………………………………..…………….…. 79
4.5.6 Warna ………………………………………..………………... 79
4.5.7 Bahan…………………………………………………………... 79
4.5.8 Tehnik Cetak…………………………………………………... 79
xii
4.5.9 Biaya Produksi…………………………………………………. 79
4.6 Kalender……………………………………………………………… 80
4.6.1 Bentuk fisik…………………………………………………….. 80
4.6.2 Ilustrasi ……………………………………………………….... 80
4.6.3 Teks………….…………………………………………………. 80
4.6.4 Tipografi ……………………………………..…………….…. 80
4.6.5 Warna ………………………………………..………………... 82
4.6.6 Bahan…………………………………………………………... 82
4.6.7 Tehnik Cetak…………………………………………………... 82
4.6.8 Biaya Produksi………………………………………………… 82
4.7 Voucher………………………………………………………………..82
4.7.1 Bentuk fisik…………………………………………………….. 82
4.7.2 Ilustrasi ……………………………………………………….... 82
4.7.3 Teks………….…………………………………………………. 82
4.7.4 Tipografi ……………………………………..…………….…. 83
4.7.5 Warna ………………………………………..………………... 84
4.7.6 Bahan…………………………………………………………... 84
4.7.7 Tehnik Cetak…………………………………………………... 84
4.7.8 Biaya Produksi…………………………………………………. 84
4.8 Gantungan Kunci………………………………………………………85
4.8.1 Bentuk fisik…………………………………………………….. 85
4.8.2 Ilustrasi ……………………………………………………….... 85
4.8.3 Teks………….…………………………………………………. 86
4.8.4 Tipografi ……………………………………..…………….…. 86
4.8.5 Warna ………………………………………..………………... 86
4.8.6 Bahan…………………………………………………………... 86
4.8.7 Tehnik Cetak…………………………………………………... 86
4.8.8 Biaya Produksi………………………………………………... 86
4.9 Jam Dinding…………………………………………………………… 87
4.9.1 Bentuk fisik…………………………………………………….. 87
4.9.2 Ilustrasi ……………………………………………………….... 87
4.9.3 Teks………….…………………………………………………. 87
xiii
4.9.4 Tipografi ……………………………………..…………….…. 87
4.9.5 Warna ………………………………………..………………... 87
4.9.6 Bahan…………………………………………………………... 87
4.9.7 Tehnik Cetak…………………………………………………... 87
4.9.8 Biaya Produksi………………………………………………... 88
4.10 Katalog………………………..…………..………..……................... 88
4.10.1 Bentuk Fisik………………………………………………...… 89
4.10.2 Ilustrasi………………………………………………………... 89
4.10.3 Teks …………………………………………………………... 89
4.10.4 Tipografi………………………………………………………. 89
4.10.5 Warna …………………………………..…………………...... 90
4.10.6 Bahan ………………………………………..………………... 90
4.10.7 Teknik Cetak ………………………..…………..………..…... 90
4.10.8 Biaya Produksi ……………………………………………….... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………… 91
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………. 91
5.2 Saran………………………………………………………………… 91
Daftar Pustaka
Lampiran
xiv
DAFTAR GAMBAR
1.1 Rumus Penilaian Desain ……………………………………………………. 11
2.1 Contoh ilustrasi menggunakan hand drawing….......……………………….. 15
2.2 Contoh ilustrasi menggunakan tehnik garis…….......……………………….. 15
2.3 Contoh ilustrasi menggunakan tehnik arsis….......………………………….. 16
2.4 Contoh ilustrasi menggunakan tehnik blok…….......……………………….. 16
2.5 Contoh ilustrasi menggunakan tehnik half tone….......…………………….. 17
2.6 Contoh ilustrasi menggunakan tehnik goresan kering….......……………….. 17
2.7 Contoh ilustrasi menggunakan mengikis papan….......……………………... 18
2.8 Contoh ilustrasi menggunakan pointilisme….….......……………………….. 18
2.9 Contoh ilustrasi menggunakan teknik fotografi…...…………………….... 19
2.10 Contoh ilustrasi menggunakan teknik gabungan …………………...……. 19
2.11 Skema Teks……………………………………………………………..…… 22
2.12 Huruf dan komponen visual…………………………………………………. 24
2.13 Batang dan terminal huruf………………...…………………………………. 24
2.14 Kombinasi guratan huruf………………...…………………………………. 25
2.15 Warna Primer ……………………………………………………………….. 27
216 Warna Sekunder …………………………………………………………….. 27
2.17 Warna tersier ……………………………………………………………….. 27
2.18 Warna Panas.............. ………………………………………………………. 29
2.19 Contoh aplikasi warna panas pada logo…………………………………….. 29
2.20 Contoh aplikasi warna dingin pada logo………………………………….. 29
2.21 Contoh warna kontras pada lingkaran warna …………………………….… 29
2.22 Contoh aplikasi warna kontras pada logo ………………………………...… 30
2.23 Contoh aplikasi warna analog pada lingkaran warna ………………………. 30
2.24 Contoh aplikasi warna analog pada logo ………………………………...…. 30
2.25 Contoh warna monokromatik………………………………...…………...…. 30
2.26 Contoh warna kromatik ………………………………………...………...…. 31
2.27 Contoh media lini atas …………………………………………………....…. 32
xv
2.28 Contoh media lini bawah …………………………………………………… 33
2.29 Lingkaran Warna Analog …………………………………………………... 25
2.30 Format Diagonal ............................................................................................... 36
2.31 Format L ……………………………………………………………………. 37
2.32 Format Z ……………………………………………………………………. 38
2.33 Format C ……………………………………………………………………. 39
2.34 Format 7 ........................................................................................................... 39
2.35 Format X ........................................................................................................... 40
2.36 Teknik Cetak Tinggi ......................................................................................... 41
2.37 Skema cetak datar / cetak offset ....................................................................... 42
2.38 Teknik Intaglio ………………………………………………….……….…. 42
2.39 Teknik Cetak Saring ......................................................................................... 44
2.40 Selebaran promosi Meazza Soccer Dome......................................................... 48
3.1 Skema pola pikir ............................................................................................... 55
3.2 Skema proses perancangan................................................................................. 56
4.1 Poster ………………………………………………………………………... 61
4.2 Handuk………………………………………………………………………. 63
4.3 T-Shirt ………………………………………………………………….......... 64
4.4 Selebaran …………………………………………………………………… 66
4.5 Stiker …………………………………………………………….................... 67
4.6 Kalender …………………………………………………………………...... 69
4.7 Voucher ………………………………….………………………………….. 70
4.8 Gantungan Kunci ……………………..………………………….……...…... 72
4.9 Jam dinding ………………………………….……….………….................... 74
4.10 Katalog ………………………………….…………………...………............. 75
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.1.1. Faktor Objektif
Berbagai macam olah raga telah berkembang di Indonesia
seiring berubahnya zaman. Saat ini olah raga yang begitu popular
dikalangan masyarakat adalah sepak bola, karena olah raga ini tidak
mengenal usia dan jenis kelamin, siapa pun bisa memainkannya.
Olah raga sepak bola disebut juga sebagai bahasa persatuan, karena
di setiap ajang turnamen sekelas Piala Dunia sering mempertemukan
Negara-negara yang mengalami konflik politik, tapi dalam sepak
bola semua itu dapat dilupakan. Karena olah raga sepak bola sangat
menjunjung tinggi fair play dan sportifitas.
Menurut Bill Muray (Murray, 1998 : 10 ), pakar sejarah
sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer,
sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi. Saat itu, orang-
orang di era Mesir Kuno sudah mengenal permainan membawa dan
menendang bola yang dibuat dari buntalan kain linen. Sejarah
Yunani Purba juga mencatat ada sebuah permainan yang disebut
episcuro, yaitu permainan menggunakan bola. Sebagai bukti sejarah
peristiwa tersebut dapat diketahui dari relief-relief di dinding
museum yang melukiskan anak muda memegang bola bulat dan
memainkannya dengan paha. (Murray, 1998 : 10 )
Sepak bola juga disebut-sebut berasal dari daratan Cina.
Dalam sebuah dokumen militer disebutkan, sejak 206 SM, pada
masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, masyarakat sudah
memainkan permainan bola yang disebut tsu chu. Tsu mempunyai
arti "menerjang bola dengan kaki". Sedangkan chu, berarti "bola dari
kulit dan ada isinya". Mereka bermain bola yang terbuat dari kulit
1
2
binatang dengan cara menendang dan menggiringnya ke sebuah
jaring yang dibentangkan pada dua tiang. (Murray, 1998 : 25 )
Namun pada masa kini olah raga sepak bola telah
berkembang dan mengalami perubahan. Pada tahun 1930 Juan
Carlos Ceriani menciptakan sepak bola dalam ruangan yang terkenal
dengan Futsal. Pada masa itu olah raga Futsal mencuri banyak
perhatian masyarakat seluruh Amerika Selatan bahkan dunia dan
hingga sampai saat ini begitu popular di Indonesia. (Murray, 1998 :
98 )
1.1.2. Faktor Subjektif
Futsal merupakan olah raga sepak bola dalam ruangan yang
mulai di gemari oleh masyarakat khususnya di Denpasar dalam 4
tahun terakhir ini, padahal olah raga futsal sudah ada sejak 1930 dan
telah menyelenggarakan 8 kali Piala Dunia Futsal. Olah Raga Futsal
bagi masyarakat merupakan permainan yang menyenangkan, karena
tanpa harus berpanas panasan dan kehujanan, berbeda dengan
sepakbola luar ruangan lapangan futsal hanya berukuran
sepertiganya saja dan membutuhkan pemain hanya 5 orang. Bagi
masyarakat Denpasar olah raga futsal merupakan olahraga baru yang
di masa mendatang akan menjadi prospek baik bagi bidang olahraga
di Denpasar.
Salah satu futsal center di Denpasar yang memliki fasilitas
dan kenyamanan yang memadai adalah Meazza Soccer Dome.
Meazza Soccer Dome yang berdiri sejak Agustus 2008 ini
merupakan cabang dari Jakarta, dengan mengambil nama Meazza
yaitu legenda sepakbola dari Italia itu berharap mudah diingat
masyarakat. Meazza Soccer Dome memliki kualitas rumput elastis
yang berbeda dari tempat futsal lainnya karena di impor langsung
dari negara Italia. Selain menyewakan lapangan futsal, Meazza
Soccer Dome juga memiliki fasilitas Cafe, Locker Room, Hot
3
Shower, Nonton bareng dengan Big Screen dll itu guna memberikan
kenyamanan bagi pengunjung dan para atlet futsal.
Namun akibat banyaknya futsal center bermunculan yang
menawarkan fasilitas kenyamanan dengan harga murah, serta
munculnya futsal center bertaraf Internasional maka persaingan pun
menjadi tinggi. Banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang
kelebihan kelebihan yang ada pada Meazza Soccer Dome karena
media yang digunakan masih minim dan kurang efektif, jadi
diperlukan media yang cocok untuk mengatasi permasalahan ini.
Konsep yang diusung juga harus sesuai dengan tema yang diangkat.
Dalam perancangan desain nanti menggunakan konsep ”Spirit
Futsal”, yang mana desain yang akan dibuat nanti mampu
memberikan dan menumbuhkan semangat berolah raga dan
berkompetisi. Sehingga nanti dapat menunjang dalam usaha promosi
”Meazza Soccer Dome”.
1.2. Pengertian Judul
Adapun judul yang diangkat sebagai kasus karya perancangan tugas
akhir ini, yaitu : “Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana
Promosi “Meazza Soccer Dome” Di Jalan Teuku Umar Barat
Denpasar” yang dapat diuraikan dari masing-masing kata adalah sebagai
berikut :
- Desain : Pemikiran untuk merancang atau menyusun sesuatu. (Adityawan, 1999 :
52)
- Media :
Sarana komunikasi untuk penyampaian pesan pengiklan kepada konsumen
dalam bentuk cetak maupun audio visual. (Nuradi, 1996 : 109)
- Komunikasi :
Suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi. (Wikipedia,
ensiklopedia bahasa Indonesia, http://www.id.wikipedia.org)
4
- Visual :
Rancangan mengenai suatu gagasan yang dituangkan dalam bentuk
gambar. (Kamus Istilah Periklanan Indonesia, 1996 : 190)
- Sebagai :
Seperti atau semacam (Poerwadarminta, 1999 : 880).Bahaya :
Yang (mungkin) mendatangkan kecelakaan (bencana, kesengsaraan,
kerugian, dan sebagainya). (Kamus Besar Bahasa Indonesia online,
http://www.pusatbahasa.diknas.go.id)
- Sarana :
Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
atau tujuan ( Poerwadarminta, 1988 : 784).
- Promosi :
Perkenalan dalam rangka memajukan usaha, dagang dan lain sebagainya
( Hasan, A, 1999 : 898).
Usaha komunikasi yang menjembatani kesenjangan antara produsen dan
konsumen. Usaha komunikasi tersebut dapat dibagi dalam bagian – bagian
yang terdiri amug periklanan, publisimug, humas dan proyek – proyek
khusus seperti door to door (pintu ke pintu), direct mail (iklan pos
langsung), sampling (contoh) ( Noeradi, 1996 : 134 )
- Meazza Soccer Dome :
Nama tempat olahraga futsal
- Jalan Teuku Umar Barat :
Tempat atau lokasi dari Meaza Soccer Dome
- Denpasar :
Ibukota dari provinsi Bali.
Berdasarkan dari arti masing-masing kata yang membentuk kalimat
judul diatas, maka secara keseluruhan judul yang diangkat memiliki arti
penyusunan suatu sarana komunikasi dalam menyampaikan pesan dan
informasi dalam bentuk gambar sebagai sarana memperkenalkan meazza
Soccer Dome yang beralamat di jalan Teuku Umar Barat Denpasar.
5
1.3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan disampaikan dalam penulisan
ini, yakni :
1.3.1. Jenis-jenis media promosi apakah yang sesuai untuk menarik
peminat olah raga futsal di Denpasar?
1.3.2. Bagaimanakah cara merancang media komunikasi visual yang sesuai
dengan kriteria Desain Komunikasi Visual?
1.4. Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan dibahas adalah media yang akan dibuat
sebagai sarana promosi “Meazza Soccer Dome” dalam mempromosikan
jasa-jasanyanya agar terlihat efektif yang akan dibahas dimulai dari
merumuskan masalah, kemudian perencanaan, dilanjutkan dengan proses
pelaksanaan yang termasuk dalam perancangan desain, hingga perwujudan
desain sebagai hasil akhirnya.
1.5. Tujuan Perancangan
Adapun tujuan perancangan yang ingin dicapai, yaitu :
1.5.1. Ingin mengetahui jenis jenis media promosi yang sesuai untuk
menarik peminat olah raga futsal di Denpasar.
1.5.2 Ingin mengetahui bagaimana cara merancang media komunikasi
visual yang sesuai dengan kriteria Desain Komunikasi Visual.
1.6. Manfaat Perancangan
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam perancangan ini, yaitu :
1.6.1. Mahasiswa mampu menambah wawasan akademis di bidang
perancangan media komunikasi.
1.6.2. Bagi masyarakat dengan adanya media promosi sebagai informasi,
sehingga dapat mengetahui kelebihan dan keunggulan dari Meazza
Soccer Dome.
6
1.6.3. Hasil dari tugas akhir ini dapat menambah referensi bagi akademis
khususnya di desain komunikasi visual mengenai promosi yang
berhubungan dengan bidang olah raga futsal.
1.6.4. Hasil dari tugas akhir ini diharapkan dapat menarik minat mahasiswa
desain untuk mengangkat obyek ini.
1.7. Metode Perancangan
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh (Oemar Hamalik, 2001), sedangkan perancangan
adalah usaha deskripsi gagasan mengenai bentuk, rupa, ukuran, warna,
dan tata letak beserta unsur-unsurnya yang membentuk wajah suatu benda.
(Nuradi, 1996 : 52) jadi metode perancangan merupakan usaha yang
ditempuh dalam membentuk wujud suatu benda yang dalam hal ini
merupakan wujud berupa media promosi Meazza Soccer Dome. Dalam
perwujudannya harus memperhatikan beberapa aspek sebagai berikut :
1.7.1. Lokasi dan Objek / Populasi Perancangan
Lokasi perancangan berada di Denpasar dengan objek perancangan
promosi Meazza Soccer Dome sebagai kasus yang diangkat.
Sedangkan lokasi bagi khalayak sasaran yang dituju yaitu
masyarakat Denpasar pada umumnya dan penggemar olah raga futsal
pada khususnya.
1.7.2. Sumber Data Yang Dimanfaatkan
Laporan perancangan tugas akhir didasari oleh konsep, teori-teori,
dan fakta yang bersumber dari :
- Data Primer yaitu hasil dari observasi dan wawancara dengan
pemilik Meazza Soccer Dome.
- Data Sekunder yang bersumber dari referensi kepustakaan yaitu
literatur buku-buku yang terkait dan pencarian secara online,
serta hasil dokumentasi.
7
1.7.3. Metode Pengumpulan Data
Data Primer
1.7.3.1. Metode Observasi :
Yaitu metode yang menggunakan kemampuan
manusia dalam mengamati sesuatu hal melalui
panca indera, untuk mengamati peristiwa langsung
dilapangan. (Naibaho, 1998 : 39).
1.7.3.2 Metode Wawancara :
Adalah cara mengumpulkan data melalui kontak
atau hubungan pribadi antara pengumpul data
dengan sumber data yang disebut dengan responden
dengan mengadakan tanya jawab secara langsung.
(Consuelo, 1993 : 35)
Data Sekunder
1.7.3.3. Metode Kepustakaan :
Meliputi metode konvensional yaitu metode
kepustakaan yang merupakan suatu pengumpulan
data yang ditempuh dengan menguraikan hasil-hasil
penelitian, pengamatan lapangan dan informasi,
serta menganalisa dengan kajian pustaka sebagai
landasan teori dan membahasnya sebagai jawaban
atas permasalahan yang dihadapi. (Soehardi, 2003 :
356)
Metode ini dilakukan dengan cara mencari data
literatur yang berhubungan dengan kasus.
Selain itu juga termasuk pencarian secara online
atau kajian internet yaitu pencarian dengan
menggunakan komputer yang dilakukan melalui
internet dengan alat pencarian tertentu pada server-
server yang tersambung dengan internet yang
8
tersebar di berbagai penjuru dunia. (Sarwono dan
Lubis, 2007 : 105).
1.7.3.4. Metode Dokumentasi :
Metode mengumpulkan data yaitu dengan mencatat
data-data dari objek permasalahan berupa dokumen-
dokumen tertulis, gambar, foto dan sebagainya.
(Consuelo, 1993 : 32).
1.7.4. Metode Analisa Data
Analisis data merupakan cara atau langkah pemikiran
penelitian untuk mengolah data yang berhasil dikumpulkan dan
merupakan tindak lanjut dari usaha untuk menguji kebenaran. Pada
penyajiannya metode analisis data yang digunakan adalah metode
deskriptif kualitatif yang merupakan penggambaran sifat suatu
keadaan yang berjalan pada saat penelitian. Prinsip pokok metode ini
adalah mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul
menjadi data yang sistematis, teratur dan terstruktur, dan mempunyai
makna (Sarwono dan Lubis, 2007 : 110). Metode deskriptif dapat
bersifat komparatif, sehingga pada analisisnya juga menggunakan
metode deskriptif komparatif yang membandingkan persamaan dan
perbedaan fenomena tertentu.
Dengan metode ini dapat diketahui sifat-sifat, karakter, dan
data-data lain yang diperlukan untuk perancangan media komunikasi
visual sebagai sarana promosi Meazza Soccer Dome.
1.7.5. Indikator Serta Model Perancangan Desain
Indikator yang digunakan dalam perancangan media
komunikasi visual sebagai sarana promosi Meazza Soccer Dome ini
adalah untuk menentukan desain terpilih dengan melakukan
pengukuran dan penilaian alternatif-alternatif desain menggunakan
skala Likert (skala yang menunjukkan tingkatan atau rangking).
Rangking didapatkan setelah dilakukan penilaian berdasarkan
9
prinsip-prinsip desain. Dalam penilaian dilakukan dengan
memberikan tanda (+) bila ada kesesuaian antara desain yang dibuat
dengan prinsip desain dan tanda minus (-) bila tidak ada kesesuaian
dengan prinsip desain. (Nazir, 2005 : 338)
Adapun Kriteria-kriteria desain yang digunakan, seperti :
1. Fungsional : Desain yang dirancang mampu menjalankan
fungsinya dengan benar dan tepat, yakni menyampaikan
informasi kepada masyarakat. (Poerwadaminta, 2000 : 282)
2. Komunikatif : Desain yang dibuat dapat berkomunikasi sendiri,
di mana khalayak yang dituju mampu memahami pesan
yang disampaikan oleh media desain. (Poerwadaminta,
2000 : 585)
3. Informatif : Desain yang dibuat mampu menyampaikan pesan-
pesan yang dapat dimengerti dengan mudah, tepat dan jelas
oleh masyarakat yang membacanya. (Poerwadaminta, 2000
: 432)
4. Ergonomis : Rancangan harus mampu memberikan kenyamanan
kepada sasaran yang ingin dituju, nyaman dipakai, dibaca,
dan sebagainya. (Poerwadaminta, 2000 : 265)
5. Estetis : Desain mengandung nilai-nilai keindahan sehingga
dapat menarik perhatian. (Poerwadaminta, 2000 : 267)
6. Unity : Kesatuan desain memiliki benang merah yang saling
berkaitan dan saling mendukung, serta tidak melenceng dari
konsep yang ingin ditampilkan.
7. Kreatif : Usaha penciptaan ide gagasan yang lebih baru dan
inovatif sehingga penampilannya menjadi sedikit berbeda.
(Poerwadaminta, 2000 : 890)
8. Sederhana : Penyampaian pesan tidak terlalu rumit, tetapi
singkat, padat dan jelas. (Poerwadaminta, 2000 : 888)
9. Surprise : Desain dirancang sebagai suatu kejutan di mana pesan
yang disampaikan belum pernah ada, sehingga terasa lebih
berbeda. (Poerwadaminta, 2000 : 890)
10
10. Etis : Desain yang dibuat tidak menyimpang dari norma-norma
yang berlaku di masyarakat dan tidak menyinggung orang
atau kelompok tertentu. (Poerwadaminta, 2000 : 432).
Sedangkan, dalam usaha menentukan tingkatan kualitas,
kriteria mana yang disebut sangat baik, baik, cukup, kurang dan
sangat kurang dalam suatu desain, dengan menggunakan nilai
tertinggi 5 dan nilai terendah 1, yang diuraikan seperti berikut:
5 = Sangat baik = 81 % - 100 %
4 = Baik = 61 % - 80 %
3 = Cukup = 41 % - 60 %
2 = Kurang = 21 % - 40 %
1 = Kurang Sekali = 0 % - 20 %
Untuk menentukan masing-masing karya yang akan dipilih
menjadi karya terbaik dapat diambil melalui pemberian nilai
masing-masing indikator dan unsur-unsur desain dengan
perhitungan nilai pembagi (N) = nilai skor tertinggi dikali jumlah
indikator. Sedangkan untuk penilaian desain dilakukan dengan
rumus, R = jumlah rata-rata skor nilai tertinggi dibagi N dikali
100%. (Panduan Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi
Desain Komunikasi Visual FSRD ISI Denpasar, 2007 : 14)
Gambar 1.1 Rumus Penilaian Desain Sumber : Panduan Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi
Desain Komunikasi Visual FSRD ISI Denpasar
1.7.6. Sistematika Perancangan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Pengertioan Judul
R = Jumlah rata-rata skor keseluruhan x 100% N
N = Nilai sekor tertinggi x Jumlah Indikator (5 x 10 = 50)
11
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Batasan Masalah
1.5 Tujaun Perancangan
1.6 Manfaat Perancangan
1.7 Metode Perancangan
BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA
2.1 Data Teori / Data Aktual
2.2 Data Lapangan / Faktual
2.3 Analisis Dan Sintesa
BAB III KONSEP DESAIN
3.1 Konsep Dasar Perancangan
3.2 Skema Pola Pikir
3.3 Skema Proses Perancangan
3.4 Strategi Media
3.5 Program Tayang Media
3.6 Strategi Kreatif
BAB IV VISUALISASI DESAIN
4.1 Poster
4.2 Handuk
4.3 T-Shirt
4.4 Selebaran
4.5 Stiker
4.6 Kalender
4.7 Voucher
4.8 Gantungan Kunci
4.9 Jam Dinding
4.10 Katalog
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
12
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA
2.1. Data Teori dan Data Aktual
2.1.1. Pengertian Obyek dan Kasus
Pada jaman dulu orang Italia memakai kata desain dalam
kehidupan keseharian mereka. Mereka menyebutnya “Designo” yang
berarti gambar. Sekitar abad ke 17 bangsa Inggris memberi makna
baru untuk kata ini ketika membentuk School of Design tahun 1836.
Sejak saat itu maka kata desain ini menjadi lebih luas
perkembangannya. Dua tokoh gerakan anti industri di Inggris pada
abad ke 19 (Ruskin dan Morris) selanjutnya memberi bobot art and
craft untuk kata desain. Yaitu paduan antara seni dan keterampilan.
Sekarang kita menikmati kata desain itu sebagai gabungan antara
“teknologi dan seni”.
Ada beberapa pengertian tentang desain menurut beberapa
kamus dan ensiklopedia. Menurut Encyclopedia of The Art Desain
adalah dorongan keindahan yang diwujudkan dalam suatu bentuk
komposisi; rencana komposisi, misalnya bentuk berirama, desain
motif, komposisi nada dan lain-lain. Pengrtian desain lainnya juga
dari The Nes Book of Knowledge yang mengartikan desain adalah
bagaimana setiap bagian menyempurnakan suatu obyek secara
bersama, baik yang ditemuakan di alam atau buatan manusia dan
setiap obyek tersebut memiliki susunannya masing-masing. Ketika
obyek itu dilihat sebagai suatu kesatuan, maka pada saat itu pula kita
melihat itu sebagai ssatu desain. Kesatuan ini merupakan unsur yang
paling penting dalam satu desain yang berhasil.
Kasus yang diangkat dalam perancangan tugas akhir ini, adalah
“Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi Meazza
Soccer Dome Di Jalan Teuku Umar Barat Denpasar”, yang
dimaksudkan sebagai perencanaan media komunikasi visual yang
13
13
dapat membantu mempromosikan dan memperkenalkan olah raga
futsal Meazza Soccer Dome kepada masyarakat khususnya
penggemar olah raga futsal.
2.1.2. Aspek-Aspek Desain Komunikasi Visual
2.1.2.1 Ilustrasi
Ilustrasi berasal dari bahasa latin yaitu “Ilustrare”
yang berarti sinar terang mulia gemilang. Kata tersebut
berdekatan dengan kata “Ilustro” yang berarti menghias,
menerangi dan menunjukkan.
Ilustrasi secara harafiah berarti gambar yang
dipergunakan untuk menerangkan atau mengisi sesuatu
(Adi Kusrianto, 2007 : 111). Sedangkan ilustrasi menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah :
(1) Gambar (foto, lukisan) untuk membantu memperjelas
isi buku, karangan dan sebagainya.
(2) Gambar, desain atau diagram untuk penghias (halaman
sampul, halaman isi/artikel dan sebagainya)
Fungsi ilustrasi secara garis besar sebagai untuk
memperjelas, menerangkan, melengkapi sekaligus sebagai
daya tarik pada teks atau naskah suatu iklan. Ilustrasi
digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan
dengan tepat, cepat, serta tegas dan merupakan terjemahan
dari sebuah judul. (Kusmiati, 1999 : 44).
Ilustrasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Ilustrasi Gambar Tangan (Hand Drawing) :
Sering juga disebut ilustrasi freehand, merupakan
ilustrasi gambar tangan yang dibuat secara keseluruhan
menggunakan tangan, dengan memberikan ekspresi dan
karakter tertentu untuk mendukung media komunikasi
14
yang dibuat seperti selebaran, poster, stiker, katalog,
dan sebagainya. (Pujiriyanto, 2005 : 42)
Gambar 2.1 Ilustrasi Hand Drawing Sumber : www.caricature.com
Ilustrasi gambar tangan dibuat dengan beberapa
tehnik, sebagai berikut :
- Teknik garis adalah gambar yang hanya berupa garis
sederhana, biasanya untuk membuat sketsa (Suyanto
M, 2002)
Gambar 2.2 Tehnik Garis Sumber : www.google.com
- Teknik arsir adalah memberikan arsiran pada sebuah
gambar agar telihat berdimensi. (Suyanto M, 2002)
15
Gambar 2.3 Tehnik Arsir Sumber : www.google.com
- Tehnik blok adalah memberikan kesan berdimensi
pada gambar dengan memberikan blok gelap pada
bagian gambar yang gelap, antara gelap dan terang
sangat kontras. (Suyanto M, 2002)
Gambar 2.4 Tehnik Blok Sumber : www.google.com
- Tehnik half tone adalah memberikan kesan
berdimensi pada gambar dengan memberikan warna
gelap pada bagian yang gelap dan warna terang pada
bagian yang terang, antara gelap dan terang tidak ada
perbedaan yang kontras. (Suyanto M, 2002)
16
Gambar 2.5 Tehnik Half Tone Sumber : www.shutterstock.com
- Tehnik goresan kering adalah menggunakan kuas
dengan bahan tanpa dicampur dengan pelarut
misalnya, cat air tanpa dicampuri air,cat minyak tanpa
dicampuri minyak. (Suyanto M, 2002)
Gambar 2.6 Tehnik goresan kering Sumber : www.google.com
- Tehnik mengikis papan / scrape board adalah
menggunakan papan kayu, semula papan diblok hitam
kemudian bagian obyek gambar dikikis dengan pisau
atau sejenisnya, untuk member kesan dimensi, bagian
obyek yang terang dan bagian yang gelap volume
kikisannya dibedakan. (Suyanto M, 2002)
17
Gambar 2.7 Tehnik mengikis papan Sumber : www.google.com
- Tehnik pointilisme adalah suatu tehnik menggambar
dengan cara membuat titik-titik sebanyak-banyaknya
pada benda yang akan di gambar. (Suyanto M, 2002)
Gambar 2.8 Tehnik mengikis papan Sumber : www.google.com
b. Ilustrasi Fotografi :
Ilustrasi berupa foto yang dihasilkan dengan
teknik fotografi menggunakan kamera, baik manual
maupun digital. Foto yang dihasilkan dengan kamera
digital memungkinkan adanya pengolahan lebih lanjut,
langsung tanpa scanning di komputer. (Pujiriyanto,
2005 : 42)
18
Gambar 2.9 Ilustrasi Fotografi Sumber : images.google.com
c. Ilustrasi Gabungan :
Ilustrasi gabungan adalah bentuk visual suatu
komunikasi dengan struktur rupa yang terwujud dari
perpaduan beberapa teknik (Pujiriyanto, 2005 : 42).
Misalnya teknik fotografi (bitmap) dengan teknik vektor
melalui bantuan komputer.
Gambar 2.10 Ilustrasi Gabungan
Sumber : images.google.com
2.1.2.3. Teks
Teks merupakan suatu penjelas dalam sebuah desain
yang mempunyai sifat yang mudah dibaca, dipahami dan
dimengerti maksud yang ingin disampaikan. Dalam sebuah
desain, huruf dan tipografi harus diperhatikan penempatan
atau tata letak dan kesan yang ditimbulkan harus sesuai
19
dengan apa yang ingin disampaikan. (Poerwadarminta,
1985 : 14)
Teks terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Judul (headline)
Merupakan bagian terpenting dari teks yang
menarik perhatian dan merupakan hal yang pertama
kali dibaca. Judul hendaknya ekspresif,
mempertegas kata-katanya yang singkat dan
berfungsi untuk mengkombinasikan watak sebuah
tulisan.
2. Sub Judul
Merupakan lanjutan keterangan dari judul yang
menjelaskan makna atau arti daripada judul dan
umumnya lebih panjang dari judulnya. Ukuran
huruf dalam sub judul biasanya lebih kecil dari
judulnya. Dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
a. Identification Headline :
langsung menyebutkan identitas atau nama
merek dari produk atau jasa yang
ditawarkan.
b. Advice or Benefit Headline :
memberi janji, nasehat, manfaat atau
mengarahkan tentang kelebihan produk atau
jasa secara langsung.
c. Information or News Headline :
berisi berita atau informasi tentang produk
atau jasa.
d. Selective Headlne :
penawaran secara langsung kepada
konsumen khusus yang menjadi sasaran
pesannya.
20
e. Command Headline :
bersifat anjuran atau perintah kepada
konsumen untuk menggunakan produk atau
jasa yang ditawarkan.
f. Question Headline :
dikemukakan dengan gaya bahasa bertanya.
g. Curiosity or provocative Headline :
untuk membangkitkan kecemasan dan
ketakutan pada pemirsa bila tidak
menggunakan produk atau jasa yang
ditawarkan.
h. Boast Headline :
membesar-besarkan atau melebih-lebihkan
keunggulan produknya.
3. Naskah (body copy)
Naskah adalah kalimat yang menerangkan lebih
rinci tentang isi pesan yang ingin disampaikan,
berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam
mengambil sikap, berpikir, dan bertindak lebih
lanjut.
4. Kata Penutup (closing word)
Merupakan kalimat pendek yang jelas, singkat, jujur
dan jernih yang biasanya bertujuan untuk
mengarahkan pembaca untuk membuat keputusan.
(Pujiriyanto, 2005 : 38)
21
Gambar 2.11 Skema Teks Sumber : Desain Grafis Komputer
5. Caption
Merupakan tulisan yang menerangkan gambar.
Caption menunjukkan dan menceritakan apa yang
ada dari suatu realita, yang bisa memperhatikan,
menceritakan, sehingga dapat membantu pembaca
agar bisa menyimpulkan objek yang dibacanya.
(Kusmiati, 1999 : 23)
6. Slogan
Menurut Rhenald Kasali, slogan merupakan kata-
kata yang pada umumnya digunakan untuk lebih
meyakinkan dan memperkuat sikap calon pembeli
untuk memilih produk atau jasa yang ditawarkan.
Slogan dapat berupa kalimat sederhana dan mudah
diingat.
2.1.2.4. Tipografi
1. Pengertian Tipografi
Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih
dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya
pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan
kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca
22
untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal
mungkin.
Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau
desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai
elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf
sebagai lambang bunyi bisa diabaikan
(http://id.wikipedia.org).
Dalam sebuah desain, huruf dan tipografi harus
diperhatikan penempatan atau tata letak dan kesan yang
ditimbulkan harus sesuai dengan apa yang ingin
disampaikan. (Poerwadarminta, 1985 : 14)
Di dalam desain grafis, tipografi didefinisikan
sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan
publikasi menggunakan huruf cetak. Tipografi harus
dapat berkomunikasi dalam bentuknya yang paling
kuat, jelas (clarity), dan terbaca (legibility) (Kusrianto,
2007 : 191).
Legibility adalah tingkat keterdeteksian huruf saat
dipotong dengan ekstrim hingga bagian tertentu yang
masih bisa dikenali. Legibility menentukan tingkat
keterbacaan huruf dalam kondisi yang sulit, seperti saat
digerakkan dalam kecepatan tinggi, cahaya remang, dan
lain-lain. Legibility dipengaruhi oleh :
a. Kerumitan desain huruf
b. Penggunaan warna
c. Frekuensi pengamat menemui huruf
tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Tingkat keterbacaan adalah kemudahan suatu
susunan huruf terbaca berdasarkan susunan huruf,
23
kerapatan, besar huruf, dan kerumitan kalimat
(www.wikipedia.org)
2. Anatomi Huruf
Setiap huruf memiliki organ atau komponen
visual. Huruf dapat dikelompokkan menjadi dua jenis,
yaitu huruf besar (upper case dan capital letter) dan
huruf kecil (lower case). Huruf juga dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu huruf berkait (serif),
huruf tak berkait (sansserif) dan huruf latin (script).
Menurut teori Danton Sihombing yang dikutip dalam
buku Desain Grafis Komputer (Pujiriyanto, 2003 : 54),
anatomi bentuk huruf adalah sebagai berikut:
Gambar 2.12 Huruf dan Komponen Visual Sumber : Desain Grafis Komputer
Setiap individu, huruf, angka, dan tanda baca
dalam tipografi disebut sebagai karakter. Seluruh
karakter secara optis rata dengan baseline. Tinggi dari
badan huruf kecil secara optis rata dengan x-height.
Setiap karakter memiliki batang (stem/stein) dengan
ujung-ujungnya yang mempunyai garis akhir sebagai
penutup yang disebut dengan terminal.
Gambar 2.13 Batang dan terminal huruf
Sumber : Desain Grafis Komputer
24
Pada dasarnya setiap huruf merupakan kombinasi
dari berbagai guratan garis (stroke) yang terbagi
menjadi guratan garis dasar (basic stroke) dan guratan
garis sekunder (secondary stroke).
Gambar 2.14 Kombinasi guratan huruf Sumber : Desain Grafis Komputer
3. Karakteristik Huruf
Setiap penulisan huruf terdapat karakteristik, di
mana watak atau kekhasan huruf ini dapat
menimbulkan kekontrasan dan efek visual tersendiri.
Huruf dapat dikembangkan, berakar pada bentuk
dasarnya (regular) tetapi tetap memiliki kesinambungan
bentuk. Pengembangan setiap karakter dapat
menimbulkan perbedaan tampilan yang dapat
mengubah tiga dimensi, yaitu :
a. Berat
Perubahan berat struktur bentuk dasar huruf
terletak pada perbandingan antara tinggi huruf
dengan lebar stroke. Dari beratnya, huruf
dikelompokkan menjadi tiga yaitu light, regular
dan bold.
b. Proporsi
Proporsi merupakan perbandingan antara huruf
tercetak dengan lebar dari huruf itu sendiri.
Pembagiannya adalah condensed, regular, dan
extended.
25
c. Kemiringan
Yang dimaksud adalah sudut kemiringan huruf
dari posisinya semula (posisi vertikalnya), biasa
dikenal dengan istilah huruf italic, untuk
memberi penekana terhadap kata penting
maupun kata asing yang tidak terlalu panjang.
Sudut kemiringan sudah dirancang sebesar 12°
sehingga nyaman bagi mata manusia.
2.1.2.5. Warna
Warna juga merupakan pesan yang diterima oleh
mata melalui cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda
yang dikenalnya. (Hasan Alwi, 2002 : 1269)
Menurut George (1997 :211) warna adalah suatu
perasaan visual yang timbul dari berkas cahaya dengan
berbagai panjang gelombang mengenai mata, tanpa ada
cahaya tidak ada warna, contohnya : warna putih dan hitam
disebut warna netral karena tidak akan ada warna baru bila
dicampur.
Menurut Sanyoto (2005 : 19), bahwa warna dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Warna Primer / warna pokok :
disebut warna primer karena warna tersebut tidak dapat
dibentuk dari warna lain. Disebut warna pokok karena
warna tersebut dapat digunakan sebagai pokok
percampuran untuk memperoleh warna - warna lain. (
Merah, Kuning dan Biru )
26
Gambar 2.15 Warna Primer Sumber : www.wikipedia.org
2. Warna Sekunder atau warna kedua adalah warna jadian
dari campuran dua warna primer atau pokok. ( Jingga /
Orange, Ungu atau Violet, Hijau )
Gambar 2.16 Warna Sekunder Sumber : www.wikipedia.org
3. Warna Tersier / warna ketiga adalah hasil percampuran
dari dua warna sekunder atau warna kedua. ( Coklat
Kuning, Coklat Merah, Coklat Kuning )
Gambar 2.17 Warna Tersier Sumber : www.wikipedia.org
27
Kemudian ada juga yang disebut dengan dimensi
warna yaitu :
1. Hue, berkaitan dengan panas-dinginnya warna,
termasuk di dalamnya warna primer, sekunder dan
tersier.
2. Value, berkaitan dengan gelap-terangnya warna,
menunjukkan kualimug sinar yang direfleksikan oleh
sebuah warna atau menunjukkan gelap terangnya
warna, dilakukan dengan menambahkan warna putih
atau hitam.
3. Intensity, berkaitan dengan cerah suramnya warna,
menunjukkan kuat lemahnya warna. Pengurangan
intensimug dicapai dengan mencampur atau menambah
warna murni dengan warna-warna netral seperti putih,
hitam, abu-abu, atau dengan warna komplemen.
(Pujiriyanto, 2005 : 45)
Selain paparan tersebut, ada juga warna yang disebut
dengan warna panas dan warna dingin :
1. Warna panas seperti : keluarga warna merah, jingga,
dan kuning. Warna ini menjadi simbol, riang, semangat,
marah dsb. Warna panas mengesankan jarak yang
dekat.
2. Warna sejuk seperti : keluarga warna biru, ungu, dan
hijau. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk,
nyaman dsb. Warna sejuk mengesankan jarak yang
jauh.
28
Gambar 2.18 Warna Panas Sumber : www.wikipedia.org
Gambar 2.19 Contoh aplikasi warna panas pada logo Sumber : images.google.com
Gambar 2.20 Contoh aplikasi warna dingin pada logo Sumber : images.google.com
Warna dapat juga diklasifikasikan menjadi warna
komplementer dan warna analog, yaitu :
1. Warna komplementer disebut juga warna kontras yaitu
kombinasi dua warna yang saling berhadapan dalam
lingkaran warna, misalnya kuning dengan ungu, merah
dengan hijau dll.
Gambar 2.21 Contoh warna kontras pada lingkaran warna
Sumber : images.google.com
29
Gambar 2.22 Contoh aplikasi warna kontras pada logo
Sumber : images.google.com
2. Warna analog yaitu kombinasi warna yang serumpun
atau yang bersebelahan letaknya dalam lingkaran
warna, misalnya oranye dengan oranye kekuningan dan
kuning.
Gambar 2.23 contoh warna analog pada lingkaran warna
Sumber : images.google.com
Gambar 2.24 Contoh aplikasi warna analog pada logo
Sumber : images.google.com
Warna dapat pula dibedakan berdasarkan tonenya
atau disebut juga nada warna, yaitu warna dilihat dari
tingkat kecerahan atau keredupannya yang terdiri dari :
1. Warna monokromatik, yaitu tingkat kecerahan dan
keredupannya bertolak dari satu warna.
Gambar 2.25 Contoh warna monokromatik
Sumber : images.google.com
30
2. Warna poli-kromatik, yaitu yang tingkat kecerahan dan
keredupannya bertolak dari lebih dari satu warna.
Gambar 2.26 Contoh warna kromatik Sumber : images.google.com
2.1.2.6. Media
Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau
informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai
unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar/foto
(Pujiriyanto, 2003 : 15). Media mempunyai peran penting
dalam kegiatan promosi, karena melalui media, suatu
bentuk pesan dapat disampaikan dan dapat ditangkap oleh
panca indra konsumen.
Menurut Freddy Adiono Basuki yang dikutip dari
buku Desain Grafis Komputer (Pujiriyanto, 2003 : 16),
media komunikasi grafis secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
1. Media cetak (printed material), seperti poster, stiker,
iklan majalah dan surat kabar, mug pembungkus, kop
surat dan amplop dan lainnya.
2. Media luar ruangan (outdoor), seperti spanduk, papan
nama, Denpasarho dan lainnya.
3. Media elektronik, seperti radio, televisi, internet, film
dan lainnya.
4. Tempat pajang (display), seperti etalase, floor stand dan
lainnya.
5. Barang-barang kenangan (special offer), seperti kaos,
topi, Gantungan kunci dan sebagainya.
31
Sedangkan, secara umum praktisi periklanan
membagi media iklan ke dalam dua bagian yaitu:
1. Media lini atas (above the line media) adalah kelompok
media promosi yang memerlukan media luar ruang
yaitu melalui sarana media komunikasi massa, misalnya
media cetak (iklan surat kabar, iklan majalah, poster
dan sebagainya), media elektronik baik media audio
maupun audio visual (radio, televisi, film, video, dan
sebagainya), serta media luar atau outdoor media
(billboard, spanduk, painted bulletin dan sebagainya).
Pada umumnya, biro iklan bersangkutan mendapat
komisi karena pemasangan iklan tersebut.
Gambar 2.27 Contoh Media Lini Atas, Billboard Sumber : images.google.com
2. Media lini bawah (below the line media) adalah
merupakan kelompok media promosi yang tidak
memerlukan media luar ruang, artinya tidak melibatkan
pemasangan iklan pada media komunikasi massa atau
tidak memberikan komisi kepada perusahaan iklan.
Media lini bawah sering dijadikan pilihan kegiatan
berpromosi yang memerlukan gerak cepat dengan
anggaran terbamug, terutama dalam menaikkan angka
penjualan. Media ini terdiri dari media seperti direct
mail, exhibition (pameran), kalender, stiker, agenda,
32
gift/tanda mata (gantungan kunci atau souvenir
lainnya), serta perangkat-perangkat peragaan (display)
di tempat-tempat penjualan langsung (point-of-sale).
(Rijanto, 2000 : 131)
Gambar 2.28 Contoh Media Lini Bawah, Stiker Sumber : images.google.com
2.1.3. Prinsip Desain Komunikasi Visual
Dalam merancang suatu desain, selain memperhitungkan
unsur-unsur desain, desainer juga harus merancang desain dengan
mengikuti prinsip-prinsip desain komunikasi visual.
Prinsip desain merupakan suatu prinsip atau acuan yang harus
diketahui untuk menghasilkan desain grafis yang baik untuk
tampilan iklan. Adapun bagian dari prinsip-prinsip desain tersebut
sebagai brikuit :
2.1.3.1. Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan adalah kesamaan distribusi dalam
bobot. Keseimbangan dapat dibagi menjadi :
1. Keseimbangan simetris, yaitu keseimbangan antara
obyek-obyek yang disusun di sebelah kiri dan sebelah
kanan sumbu khayal sama dalam bentuk, ukuran,
bangun dan letaknya.
2. Keseimbangan asimetris, yaitu susunan keseimbangan
yang diperoleh jika bentuk, bangun, garis, ukuran dan
volume diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak
33
mengikuti aturan simetris. Keseimbangan ini banyak
digunakan untuk desain modern atau kontemporer.
3. Keseimbangan menyebar dan memusat
(Pujiriyanto, 2003 : 93)
Keseimbangan dapat dicapai dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut, yaitu:
1. Keseimbangan dalam bentuk dan ukuran
2. Keseimbangan dalam warna
3. Keseimbangan karena tekstur
4. Keseimbangan yang terbentuk dari komposisi.
(Kusrianto, 2007 : 40)
2.1.3.2. Prinsip Titik Fokus
Prinsip titik fokus adalah mengatur elemen-elemen
desain yang dapat memberikan perhatian yang memusat
pada salah satu obyek. Fokus atau pusat perhatian selalu
diperlukan dalam suatu komposisi untuk menunjukkan
bagian yang penting dan diharapkan menjadi perhatian
utama. Penjagaan keharmonisan dalam membuat suatu
fokus dilakukan dengan menjadikan segala sesuatu yang
berada di sekitar fokus mendukung fokus yang telah
ditentukan. (Kusrianto, 2007 : 42)
2.1.3.3. Prinsip Ritme
Irama atau ritme adalah penyusunan unsur-unsur
dengan mengikuti suatu pola penataan tertentu secara
teratur agar didapatkan kesan yang menarik. (Kusrianto,
2007 : 41)
Ritme juga merupakan pola yang diciptakan dengan
mengulang atau membuat variasi elemen dengan
34
pertimbangan yang diberikan terhadap ruang yang ada di
antaranya dan dengan membangun perasaan berpindah dari
satu elemen ke elemen lainnya. Kunci sukses membangun
ritme adalah mengerti perbedaan antara pengulangan dan
variasi. Pengulangan adalah mengulang elemen visual,
beberapa atau seluruhnya secara konsisten. Sedangkan
variasi adalah perubahan sejumlah elemen, misalnya warna,
ukuran, bentuk, ruang, posisi dan bobot visual elemen.
(Suyanto, 2004 : 66)
2.1.3.4. Prinsip Kesatuan
Prinsip kesatuan adalah prinsip bagaimana
mengorganisasi seluruh elemen dalam suatu tampilan
grafis. Untuk mencapai kesatuan tersebut desainer harus
mengerti tentang garis, bentuk, warna, tekstur, kontras nilai,
format, keseimbangan, titik fokus dan ritme. (Suyanto,
2004 : 67).
Sedangkan menurut Stephen McElroy yang dikutip
dari buku Desain Grafis Komputer (Pujiriyanto, 2003 : 92),
kesatuan mengandung pengertian bahwa semua bagian dan
unsur grafis bersatu-padu dan serasi sehingga pembaca
memahaminya sebagai suatu kesatuan.
2.1.3.5. Prinsip Hirarki Visual
Prinsip ini merupakan prinsip yang mengatur elemen-
elemen mengikuti perhatian yang berhubungan secara
langsung dengan titik fokus. Titik fokus merupakan
perhatian yang pertama, kemudian baru diikuti oleh
perhatian yang lainnya. (Suyanto. M, 2004 : 64)
35
2.1.4. Aspek Teknis Perwujudan atau Lay Out
Tata letak atau lay out dalam sebuah perancangan media
komunikasi visual memegang peranan yang sangat penting, tata letak
yang dimaksud terdiri dari unsur warna, logo, teks atau tipografi
serta unsur ilustrasi. Jika tata letak dalam perancangan media
komunikasi diterapkan maka media yang dihasilkan mempunyai
nilai yang harmonis dan dapat membentuk satu kesatuan. (Kusmiati,
1999 : 13)
Berikut ialah macam-macam format tata letak dan karakteristiknya :
1. Format Diagonal
Menghasilkan ruang kosong yang telalu banyak, kesannya sepi
dan banyak informasi tidak termuat
Gambar 2.29 Format Diagonal Sumber : Desain Grafis Komputer
Gambar 2.30 Salah Satu Contoh Desain dengan Format
Diagonal Pada Media Komunikasi Visual
Sumber : images.google.com
36
2. Format L dan Format
Cukup dinamis, sirkulasi ruang gerak cukup dan memiliki kesan
pandangan terarah.
Gambar 2.31 Format L
Gambar 2.32 Format
Sumber : Desain Grafis Komputer
Gambar 2.33 Salah Satu Contoh Desain dengan Format L Pada Media Komunikasi Visual
Sumber : images.google.com
3. Format Z dan Format
Cukup dinamis, sirkulasi ruang gerak cukup dan kesan
pandangan sudah diarahkan.
Gambar 2.34 Format Z
37
Gambar 2.35 Format Sumber : Desain Grafis Komputer
Gambar 2.36 Salah Satu Contoh Desain dengan Format Z Pada Media Komunikasi Visual
Sumber : images.google.com
4. Format C dan Format
Menghasilkan keseimbangan dinamis dengan kesan pandangan
terarah.
Gambar 2.37 Format C
Gambar 2.38 Format Sumber : Desain Grafis Komputer
38
Gambar 2.39 Salah Satu Contoh Desain dengan Format C Pada Media Komunikasi Visual
Sumber : images.google.com
5. Format 7 dan Format
Menghasilkan sirkulasi ruang gerak cukup dengan kesan
pandangan terarah.
Gambar 2.40 Format 7
Gambar 2.41 Format Sumber : Desain Grafis Komputer
Gambar 2.42 Salah Satu Contoh Desain dengan Format Pada Media Komunikasi Visual
Sumber : images.google.com
39
6. Format X
Menghasilkan efek padat, sempit, sirkulasi ruang kurang dan
pandangan tidak terfokus.
Gambar 2.43 Format X Sumber : Desain Grafis Komputer
Gambar 2.44 Salah Satu Contoh Desain dengan Format X
Pada Media Komunikasi Visual Sumber : images.google.com
Untuk mencapai teknis perwujudan diperlukan adanya proses
cetak yang berarti usaha untuk mereproduksi atau menyalin suatu
original, di mana hal tersebut merupakan usaha untuk mendapatkan
salinan yang lebih banyak dari satu original yang sama. Berdasarkan
prinsip kerjanya, proses cetak dapat dibedakan menjadi empat
bagian.
2.1.4.1. Cetak Tinggi (Relief Print)
Pada proses cetak tinggi, bagian yang lebih tinggi dari
acuan cetaknya yang memindahkan tinta ke kertas sesuai
dengan bentuk gambar atau tulisan yang dimaksud.
Contoh dari teknik cetak ini adalah cukil kayu atau
pembuatan stempel.
40
Gambar 2.45 Teknik Cetak Tinggi
Sumber : www.visualdictionary.com
2.1.4.2. Cetak Datar (Planografi)
Cetak datar merupakan teknik cetak di mana bagian
yang mencetak dan tidak mencetak sama tingginya atau
sama datar. Prinsip cara kerja teknik ini adalah tolak
menolak antara minyak dengan air.
Ada dua jenis teknik cetak datar, yaitu:
1. Lithografi
Lithografi berasal dari kata “Lithos” yang berarti
batu dan “grafein” yang berarti menulis atau
mencetak. Lithografi berarti teknik cetak dengan
menulis atau mencetak dengan media batu. Teknik
cetak datar ini ditemukan secara tidak sengaja oleh
Alois Senefelder pada tahun 1797.
2. Teknik Cetak offset
Teknik cetak offset menggunakan metode
planographic. Bagian yang tercetak dan tidak
tercetak terletak pada satu plat dan dibedakan
berdasarkan proses kimiawi. Perbedaan dasar antara
proses offset dengan proses cetak yang lain adalah:
a. Tinta (berbasis minyak) tidak bercampur dengan
air
b. Pada awalnya tinta dipindahkan dari plat ke
karet (blanket), setelah itu karet akan
melanjutkan tinta tersebut ke kertas yang akan
dicetak. Proses perpindahan tinta dari plat
41
melalui blanket terlebih dahulu baru ke kertas
itulah yang menyebabkan teknik ini dinamakan
offset (cetak tidak langsung).
(Kusrianto. 2007 : 131)
Cetak offset memungkinkan untuk mencetak
dengan jumlah yang sangat banyak dari selembar
plat tanpa merusak plat itu sendiri dan mencetak
pada segala macam kertas.
Gambar 2.46 Skema cetak datar / cetak offset Sumber : www.wikipedia.org
2.1.4.3. Cetak Dalam (Intaglio)
Cetak ini disebut juga dengan intaglio yang secara
etimologi berasal dari kata “itagliare” (bahasa Italia) yang
berarti mengukir, memahat dan menoreh. Intaglio berarti
teknik cetak di mana bagian dalam (parit atau ceruk) dari
acuan cetaknya yang memindahkan tinta ke kertas sesuai
dengan bentuk gambar (image) atau tulisan yang dimaksud.
Gambar 2.47 Teknik Intaglio Sumber : www.visualdictionary.com
42
Prinsip kerja teknik ini adalah makin dalam paritnya,
maka makin banyak dapat menampung tinta, sehingga
makin banyak tinta yang akan pindah ke kertas dan makin
tajam pula garis yang dihasilkan pada gambar di kertas.
(Wikipedia, ensiklopedia bahasa Indonesia
www.wikipedia.org)
2.1.4.4. Cetak Saring (Serigrafi)
Teknik cetak ini disebut juga silk screen printing,
karena acuan cetaknya berupa saringan yang terbuat dari
sutra dan nilon yang memiliki lubang-lubang halus. Teknik
cetak saring merupakan teknik cetak yang menggunakan
alat screen (layar yang terbuat dari bahan sutra atau nilon
yang dipasang pada bingkai kayu) dan rakel (alat untuk
mentransfer tinta dari screen ke permukaan media cetak).
Cetak saring adalah perkembangan dari teknik sablon
yang biasanya untuk membuat motif tekstil atau membuat
motif yang sama berulang-ulang, di mana dalam
pembuatannya diperlukan bahan-bahan cetak seperti bahan
afdruck, bahan penghapus dan bahan penguat. Cara kerja
teknik cetak saring adalah terlebih dulu dibuatlah film
(mika/kalkir/astalon) sebagai acuan cetak. Lalu dilakukan
pemindahan film ke screen. Selanjutnya, media cetak
seperti kertas atau kain diletakkan di bawah screen dan
pada saat tinta disapu dengan rakel pada screen, tinta akan
menembus bagian-bagian screen yang berlubang sesuai
dengan acuan cetak tersebut dan cetakan pun dihasilkan.
(Kusrianto, 2007 : 133)
43
Gambar 2.48 Teknik Cetak Saring Sumber : www.visualdictionary.com
2.1.5 Teori Sosial
Teori sosial yang digunakan pada perancangan media
bertemakan komersil ini tentunya disesuaikan dengan konsep itu
sendiri. Sehingga teori yang digunakan adalah teori pragmatis yang
artinya bersifat praktis dan berguna bagi umum, pendekatannya
mengutamakan segi kepraktisan dan kegunaannya. (Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa, 1991 : 727)
Sesuai dengan teori tersebut maka media promosi ini dirancang
untuk menyampaikan informasi kepada khalayak umum, khususnya
penggemar olah raga futsal tentang fasilitas atau kelebihan yang ada
di Meazza Soccer Dome.
Selain itu juga menggunakan teori semiotika. Semiotika
adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda. Semiotika biasanya
didefinisikan sebagai teori filsafat umum yang berkenaan dengan
produksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem
kode yang digunakan untuk mengomunikasikan informasi. Semiotik
meliputi tanda-tanda visual dan verbal serta tactile dan olfactory
(semua tanda atau sinyal yang bisa diakses dan bisa diterima oleh
seluruh indera yang kita miliki) ketika tanda-tanda tersebut
membentuk sistem kode yang secara sistematis menyampaikan
informasi atau pesan secara tertulis di setiap kegiatan dan perilaku
manusia. (Wikipedia, ensiklopedia bahasa Indonesia
www.wikipedia.org)
44
Beberapa pendapat mengenai semiotika, antara lain:
1. Menurut Ferdinand De Saussure
Tanda memiliki kesinambungan antara tiga buah tanda yang
saling berhubungan. Konsep ini melihat bahwa makna muncul
ketika ada hubungan yang bersifat asosiasi atau in absentia
antara ‘yang ditandai’ (signified) dan ‘yang menandai’
(signifier). Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda
(signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified). Dengan
kata lain, penanda adalah “bunyi yang bermakna” atau “coretan
yang bermakna”. Penanda adalah aspek material dari bahasa
yaitu apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau
dibaca. Petanda adalah gambaran mental, pikiran, atau konsep.
Jadi, petanda adalah aspek mental dari bahasa (Bertens, 2001 :
180). Suatu penanda tanpa petanda tidak berarti apa-apa dan
karena itu tidak merupakan tanda. Sebaliknya, suatu petanda
tidak mungkin disampaikan atau ditangkap lepas dari penanda,
petanda atau yang ditandakan itu termasuk tanda sendiri dan
dengan demikian merupakan suatu faktor linguistik.
2. Menurut Charles Sanders Pierce
Charles Sanders Peirce, seorang filsuf berkebangsaan Amerika,
mengembangkan filsafat pragmatisme melalui kajian semiotik.
Sesuatu yang digunakan agar tanda bisa berfungsi disebut
ground. Konsekuensinya, tanda (sign atau representamen) selalu
terdapat dalam hubungan triadik, yakni ground, object, dan
interpretant. Amug dasar hubungan ini, Peirce membuat
klasifikasi tanda. Tanda yang dikaitkan dengan ground
dibaginya menjadi tiga antara lain:
a. Qualisign adalah kualitas yang ada pada tanda.
b. Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang
ada pada tanda.
c. Legisign adalah norma yang dikandung oleh tanda.
45
Pierce membedakan tiga konsep dasar semiotik, yaitu : sintaksis
semiotik, semantik semiotik, dan pragmatik semiotik.
a. Sintaksis semiotik mempelajari hubungan antartanda. Hubungan
ini tidak terbamug pada sistem yang sama. Contohnya adalah
teks dan gambar dalam wacana iklan merupakan dua sistem
tanda yang berlainan, akan tetapi keduanya saling bekerja sama
dalam membentuk keutuhan wacana iklan.
b. Semantik semiotik mempelajari hubungan antara tanda, objek,
dan interpretannya. Ketiganya membentuk hubungan dalam
melakukan proses semiotis. Konsep semiotik ini akan
digunakan untuk melihat hubungan tanda-tanda dalam iklan
(dalam hal ini tanda non-bahasa) yang mendukung keutuhan
wacana.
c. Pragmatik semiotik mempelajari hubungan antara tanda,
pemakai tanda, dan pemakaian tanda.
Berdasarkan objeknya, Pierce membagi tanda atas icon (ikon), index
(indeks), dan symbol (simbol).
a. Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan
petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Dengan kata
lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan
yang bersifat kemiripan, misalnya foto.
b. Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan
alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau
hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu
pada kenyataan, misalnya asap sebagai tanda adanya api.
c. Simbol adalah tanda yang telah menjadi kesepakatan atau
terbentuk secara konvensional pada masyarakat. Contohnya
adalah burung garuda, Mercedes, Toyota dan lain-lain.
(Wikipedia, ensiklopedia bahasa Indonesia
www.wikipedia.org)
46
Pada perancangan ini teori semiotika yang digunakan adalah
teori tentang ikon, indeks, dan simbol. Sehingga pada aplikasi
desainnya digunakan tanda-tanda yang telah menjadi kesepakatan
bersama sehingga lebih mudah untuk dimengerti masyarakat, serta
foto-foto sebagai ikon yang menunjukkan semangat berolah raga
dan berkompetisi sehingga dicapai suatu kepuasan dan kesenangan
menjadi pemenang serta tubuh pun menjadi sehat, hal tersebut
termasuk ke dalam indeks karena merupakan hubungan sebab akibat
yang terjadi akibat positif dari berolah raga.
2.2. Data Lapangan ( Faktual )
2.2.1. Nama Produk/Obyek
Objek yang penulis ambil adalah Promosi Meazza Soccer
Dome yang berlokasi di Jalan Teuku Umar Barat. sehingga dalam
hal tersebut objeknya adalah tempat itu sendiri yaitu Meazza Soccer
Dome. Dalam persaingan usaha dibutuhkan langkah-langkah
promosi guna memperkenalkan produk atau jasa yang di tawarkan.
Sebagai bidang usaha yang baru populer di Denpasar, kehadiran
olahraga futsal sangat begitu asing di mata masyarakat Denpasar.
Namun setelah perkembanganya futsal menjadi populer karena mulai
banyak kompetisi olahraga futsal dan banyaknya tempat usaha yang
menyewakan lapangan berlatih olahraga futsal. Maka sarana promosi
yang tepat merupakan suatu langkah yang harus diambil demi
memajukan usaha tersebut.
2.2.2. Pengelola
Perancangan ini dikelola oleh mahasiswa dan Jamal Balbel
pemilik Meazza Soccer Dome.
47
2.2.3. Lokasi
Lokasi perancangan berada di Denpasar dengan objek
perancangan media promosi Meazza Soccer Dome Di Jalan Teuku
Umar Denpasar. Sedangkan lokasi bagi khalayak sasaran yang dituju
yaitu masyarakat di Denpasar pada umumnya dan atlet olahraga
futsal.
2.2.4. Sarana Komunikasi Yang Ada
Dalam kasus ini sarana media promosi Meazza Soccer Dome
masih minim, karena biasanya media promosi di buat jika ada suatu
event kompetisi futsal serta adanya nonton bareng siaran langsung
tournament sekelas Piala Dunia. Sehingga media yang di buat dan di
pasang hanya itu saja. Selain itu media yang ada hanya sebamug
selebaran yang berisi informasi mengenai Meazza Soccer Dome
secara umum seperti di bawah ini,
Gambar 2.49 Selebaran Promosi Meazza Soccer Dome Sumber : Media promosi Meazza Soccer Dome
Selebaran tersebut terlihat tidak menarik, serta sedikit akan sentuhan
kreatif yang lebih modern atau kekinian. Pada kesempatan ini, maka
akan dibuat suatu media promosi yang lebih menarik dan kreatif,
sehingga mampu menarik minat penggemar dan atlet futsal untuk
berlatih di Meazza Soccer Dome.
48
2.2.5. Potensi Kasus
Olahraga futsal merupakan cabang olahraga yang begitu
populer khususnya di Denpasar, terbukti sejak tahun 2007 ( hasil
wawancara dengan owner Meazza Soccer Dome ) banyak
bermunculan tempat-tempat yang menyewakan tempat latihan
olahraga futsal. Salah satunya adalah Meazza Soccer Dome. Dengan
berkembangnya tempat-tempat sejenis, Meazza Soccer Dome perlu
melakukan suatu usaha promosi guna lebih mengembangkan usaha
dan keeksistensian dalam jalur persaingan, sehingga nantinya
mampu menarik minat pengunjung untuk berlatih di Meazza Soccer
Dome.
2.2.6. Strategi Promosi
Strategi promosi merupakan rencana kerja yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan mempromosikan Meazza Soccer Dome.
Demi terwujudnya tujuan ini, diperlukan media komunikasi visual
sebagai strategi utama dalam mengkomunikasikan secara lengkap ide
atau gagasan dalam perancangan media promosi yang akan
digunakan sebagai sarana informasi mengenai Meazza Soccer Dome.
Dalam pembuatan media promosi diharapkan mampu membuat
khalayak sasaran bisa melihat, membaca, memahami, percaya dan
menginginkannya. Penggunaan strategi ini bertujuan agar media
informasi tentang promosi Meazza Soccer ini dapat disampaikan
secara efektif kepada masyarakat luas khususnya atlet dan
penggemar olahraga futsal. Adapun strategi promosi sebagai berikut:
1. Dilihat dari segi produk (product)
Secara analog yang dimaksud dengan produk dalam hal
ini adalah mempromosikan Meazza Socceer Dome di Jalan
Teuku Umar Barat Denpasar.
49
2. Dilihat dari segi tempat (place)
Tempat dalam mempromosikan Meazza Soccer Dome
ini berada di Denpasar pada umumnya. Namun pada
penempatan media promosi akan diletakkan di tempat-
tempat umum ataupun pusat tempat kebugaran agar lebih
tepat sasaran.
3. Dilihat dari segi promosi (promosi)
Promosi yang dilakukan adalah dengan memberikan
informasi secara lengkap dan jelas bagi para atlet dan
penggemar olahraga futsal, agar benar-benar mengetahui
kelebihan apa saja yang ada di Meazza Soccer Dome.
2.2.7. Target Segmentasi Promosi
Pada perancangan media komunikasi visual dalam promosi
Meazza Soccer Dome ini, target segmentasi ditujukan kepada
masyarakat Denpasar pada umumnya dan penggemar olahraga futsal
pada khususnya. Dimana pada kenyataannya mereka memang telah
mengetahui keberadaan Meazza Soccer Dome, namun tidak
mengetahui fasilitas dan kelebihan yang disuguhkan untuk
memberikan kenyamanan bagi para atlet dan penggemar olah raga
futsal yang berlatih.
2.3. Analisis Dan Sintesa
2.3.1. Analisis
2.3.1.1. Analisis Teori
Teori-teori yang akan digunakan sebagai pedoman
dalam kasus perancangan media promosi akan disesuaikan
dengan media yang dirancang, seperti teori tentang media
dan unsur-unsur visualnya. Kemudian media yang
dirancang juga harus sesuai dengan prinsip desain yang ada
yaitu prinsip keseimbangan, prinsip titik fokus, prinsip
50
ritme, prinsip kesatuan, dan prinsip hirarki visual,
kemudian dinilai melalui kriteria desain yaitu fungsional,
komunikatif, informatif, ergonomis, estetika, sederhana,
surprise, unity, kreatif, dan etis.
Selain itu juga menggunakan teori semiotika
khususnya mengenai ikon, indeks, dan simbol. Teori-teori
tersebut digunakan sebagai acuan dasar dalam perancangan
karena memiliki kompetensi dan keterkaitan terhadap kasus
yang diangkatakan, yaitu diterapkan pada perancangan
media promosi dengan menggunakan lambang-lambang
yang berhubungan dengan olahraga futsal, serta foto-foto
sebagai ikon yang menunjukkan fasilitas dan kelebihan
yang ditawarkan kepada masyarakat sehingga mampu
menarik minat para atlet dan penggemar olahraga futsal
untuk berlatih di Meazza Soccer Dome. Maka nantinya
mampu menaikkan omset pendapatan perusahaan. Hal
tersebut tentunya berkaitan dengan indeks karena
merupakan hubungan sebab akibat yang terjadi setelah
dilakukan promosi terhadap jumlah pengunjung.
Sehingga dengan diterapkannya teori-teori tersebut
pada perancangan, diharapkan akan mendapatkan hasil
yang maksimal dengan terciptanya media promosi yang
menarik, efektif, dan informatif.
2.3.1.2. Analisis Faktual
Berkembangnya usaha dalam bidang jasa memang
sangat menguntungkan, tentunya hal inilah yang akan
dicapai jika usaha yang ditekuni telah sampai pada titik
tertinggi. Menekuni suatu bidang usaha jasa tidaklah
mudah, butuh usaha yang ekstra keras untuk tetap eksis
dalam dunia persaingan. Seperti halnya usaha dalam bidang
51
penyewaan tempat berlatih futsal yaitu Meazza Soccer
Dome di jalan Teuku Umar Barat Denpasar. Berbagai cara
ditingkatkan guna mengikuti alur dan minat publik. Karena
semakin hari banyak bermunculan seperti tempat sejenis
sehingga memberikan pilahan bagi konsumen. Dalam usaha
memenuhi keinginan itulah diperlukan suatu media promosi
guna menarik minat konsumen.
2.3.1.3. Analisis Wawancara
Guna memperkuat serta meyakinkan data-data yang
diperoleh, penulis juga melakukan wawancara dengan
pengelola usaha penyewaan tempat latihan futsal Meazza
Soccer Dome, yang tentunya ada kaitannya dengan
penulisan. Diketahui bahwa satu hal yang paling utama
dalam usaha ini adalah bagaimana kita mampu memberikan
kenyamanan serta kebersihan sehingga atlet yang
berolahraga dan para penggemar olahraga futsal memilih
Meazza Soccer Dome sebagai tempat yang tepat untuk
mereka berlatih.
2.3.2. Sintesa
Dengan mengandalkan kelebihan akan fasilitas yang
ditawarkan Meazza Soccer Dome siap bersaing dengan tempat usaha
sejenis, serta kenyamanan yang di berikan diharapkan mampu
menarik lebih banyak pengunjung. Untuk itu, dalam upaya menarik
banyak Atlet dan penggemar olahraga futsal untuk berlatih di
Meazza Soccer Dome akan di buat media promosi seperti poster,
stiker, selebaran, t-shirt, kalender meja, handuk, voucher, gantungan
kunci, jam dinding, katalog.
Adapun unsur-unsur desain komunikasi visualnya yang
digunakan dalam mewujudkan media di atas, antara lain :
52
1. Media :
Media yang akan dirancang antara lain poster, stiker,
selebaran, t-shirt, kalender meja, handuk, voucher, gantungan
kunci, jam dinding, katalog.
2. Ilustrasi :
Menggunakan ilustrasi gabungan antara ilustrasi fotografi
dan ilustrasi vektor yang diolah melalui program komputer.
3. Warna :
Warna yang digunakan adalah warna panas. warna ini
menjadi simbol, riang, semangat, marah dan sesuai dengan
konsep yang di angkat, yang dapat menyampaikan kesan dan
pesan yang ingin ditampilkan melalui desain tersebut.
4. Huruf :
Jenis huruf yang digunakan jenis huruf sanserif (tak berkait)
yang memiliki karakteristik hangat, bersahabat, dan
sederhana sehingga mudah dibaca.
5. Teks :
Teks berupa informasi yang singkat, jelas, komunikatif dan
informatif.
6. Ukuran dan Bahan :
Ukuran memakai satuan panjang cm dan di sesuaikan dengan
media promosi dan juga standar cetak kertas yang ada. Bahan
yang di gunakan sesuai dengan jenis media promosi.
7. Teknik cetak :
Teknik cetak yang di gunakan adalah cetak digital dan cetak
saring (sablon).
53
BAB III
KONSEP DESAIN
3.1. Konsep Dasar Perancangan
Agar dapat menyajikan desain yang sesuai dan memenuhi kriteria
media komunikasi visual dan dapat berfungsi sebagai mana mestinya perlu
disusun konsep dasar perancangan yang dijadikan sebagai landasan. Dalam
hal ini desainer berusaha untuk dapat menyajikan rancangan media
komunikasi yang mampu mempengaruhi khalayak sasaran, agar nantinya
terwujud sarana komunikasi dan informasi yang berperan secara maksimal.
Konsep pada perancangan Tugas Akhir ini adalah ”Spirit Futsal”,
dimana spirit berarti semangat yang menggambarkan bahwa desain yang
akan dibuat mampu memberikan dan membangkitkan semangat berolah raga
dan berkompetisi. Sedangkan futsal merupakan cabang olahraga sebagai
aktifitas dari tempat yang akan dipromosikan, serta menjadi acuan dalam
ilustrasi yang digunakan pada media promosi yang akan dibuat.
Sehingga bila diterapkan pada perancangan media yaitu menampilkan
desain yang mencerminkan olahraga futsal dengan penuh semangat. Bila
dikaitkan dengan media promosi yang akan dirancang, maka konsep ini
dimaksudkan bagaimana mengajak atau mempengaruhi masyarakat sebagai
khalayak sasaran, agar tertarik untuk bermain futsal di Meazza Soccer
Dome. Sehingga nantinya dapat menunjang dalam usaha promosi ”Meazza
Soccer Dome”
3.2. Skema Pola Pikir
Pola pikir merupakan langkah-langkah pemikiran dalam merancang
media komunikasi visual antara komunikator dan komunikan guna
memastikan pesan yang disampaikan sesuai sasaran.
54
54
Gambar 3.1 Skema Pola Pikir
Pada skema pola pikir di atas, dapat dijelaskan bahwa masalah tersebut
adalah masalah ketika Meazza Soccer Dome menginginkan suatu media
promosi yang efektif guna menarik minat penggemar olah raga futsal.
Penggemar olah raga futsal membutuhkan informasi mengenai tempat yang
tepat untuk bermain bola yaitu di Meazza Soccer Dome di jalan teuku umar
barat Denpasar. Kebutuhan akan informasi tersebut disampaikan oleh owner
dari Meazza Soccer Dome kepada desainer komunikasi visual untuk
merancang media promosi dengan memperhatikan masalah yang sedang
terjadi untuk mendapatkan solusi desain yang tepat sehingga mampu
menciptakan sebuah desain yang dibutuhkan komunikan dengan
memperhatikan aspek dari segi
- Ekonomi : Berdasarkan modal atau investasi yang ada untuk pembuatan
media promosi.
- Budaya : Desain yang dibuat berdasarkan trend yang ada di masyarakat.
- Sosial : Dalam pembuatan desain promosi harus memperhatiakan norma
dan etika serta undang-undang yang berlaku di masyarakat.
- Teknologi : Dalam hal ini berdasarkan tehnik pembuatannya, seperti
tehnik cetak offset dan cetak sablon
- Ergonomi : Desain harus memberikan kenyamanan kepada sasaran yang
dituju, nyaman dipakai, dilihat.dan sebagainya.
55
- Fungsi : Desain yang dirancang mampu menjalankan fungsinya dengan
benar dan tepat, yakni menyampaikan informasi kepada masyarakat
- Estetika : Desain mengandung nilai-nilai keindahan sehingga dapat
menarik perhatian.
Setelah itu, terwujudlah suatu pesan yang akan disampaikan melalui media
promosi yang diharapkan dapat menyampaikan informasi dari komunikator
kepada komunikan.
3.3. Skema Proses Perancangan
Adapun skema proses perancangan dari tema yang diangkat adalah :
Gambar 3.2 Skema Proses Perancangan
56
Proses perancangan merupakan prosedur atau alur proses penelitian
perancangan di lapangan dari penentuan tema atau variabel perancangan dan
persiapan perancangan media komunikasi visual. Setelah tema didapatkan,
selanjutnya terlebih dahulu ditentukan judul untuk lebih mudah
mendapatkan variabel dalam penelitian. Dari tema dan judul tersebut,
didapatkan latar belakang masalah yang kemudian dirumuskan menjadi
rumusan masalah. Berdasarkan permasalahan yang ada, kemudian
ditetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Tahap berikutnya adalah
melakukan pengumpulan data, baik berupa data aktual dan data faktual yang
kemudian dianalisa dengan membandingkan kedua data tersebut. Dari data
yang telah dianalisa, kemudian disintesa untuk menarik simpulan yang dapat
diterapkan oleh desainer komunikasi visual dalam melakukan pemilihan
media yang sesuai untuk mempromosikan Meazza Soccer Dome sebagai
tempat bermain futsal yang nyaman. Media promosi yang terpilih adalah
poster, kaos, selebaran, stiker, handuk, kalender meja, voucher, gantungan
kunci, jam dinding dan katalog.
Sebelum merancang desain, terlebih dahulu dilakukan tahap pradesain
yaitu dengan mengumpulkan unsur-unsur visual yang sesuai dan
menganalisa desain-desain tersebut. Setelah itu didapatlah desain terpilih
dari setiap media yang akan dirancang, di mana dalam proses artworknya,
desain tersebut haruslah sesuai dengan kriteria desain seperti fungsional,
informatif, komunikatif, etis, estetis, kreatif, surprise, simplicity, unity, dan
ergonomis. Selain itu, ditentukan teknik cetak, alat dan bahan yang sesuai.
Desain terpilih tersebut kemudian diwujudkan melalui proses cetak sesuai
dengan wujud media yang diinginkan dan kemudian didistribusikan.
3.4. Strategi Media
Strategi media merupakan metode yang dilakukan untuk memasarkan
suatu produk. Dalam perancangan media komunikasi visual untuk
mempromosikan Meazza Soccer Dome serta meningkatkan jumlah
57
pengunjung, strategi media ditetapkan agar media promosi yang akan
dirancang dapat berfungsi dengan baik.
Strategi media yang akan digunakan adalah :
3.4.1. Ditinjau dari segi khalayak sasaran
3.4.1.1. Demografi :
Ditinjau dari faktor demografi, media yang akan
dirancang diperuntukkan bagi jenis kelamin pria.
Sehingga media yang dirancang disesuikan dengan
kondisi masyarakat pria di Denpasar.
3.4.1.2. Geografi :
Ditinjau dari faktor geografi, merupakan daerah yang
akan dijadikan sebagai tempat penyampaian pesan
kepada masyarakat yaitu di Denpasar. Dalam hal ini,
media yang dibuat akan difungsikan secara maksimal
dengan cara menempatkannya di daerah-daerah
strategis seperti di pusat keramaian kota, sekolah-
sekolah, serta pusat kebugaran yang ada di Denpasar.
3.4.1.3. Psikografi :
Ditinjau dari psikografi yang berarti media yang
dirancang dapat mempengaruhi pria sebagai sasaran
dari sisi psikologi, serta dapat diterima oleh pria.
Dimana pria cenderung menyukai sesuatu yang
menantang dan berhubungan dengan sportifitas
sehingga media promosi yang dirancang akan bersifat
maskulin yang berupa gambar dan ajakan untuk
bermain futsal di Meazza Soccer Dome demi menjaga
kebugaran sehingga menjadi tubuh menjadi sehat, segar
dan percaya diri.
3.4.1.4 Behaviora :
Ditinjau dari behaviora yang menyangkut dengan sikap
dan kesukaan pria sebagai sasarannya, yaitu pria selalu
58
menyukai sesuatu yang memiliki tantangan, dan
cenderung mengikuti trend yang ada. Sehingga media
yang dirancang akan disesuaikan dengan sesuatu yang
diminati oleh pria, dengan menggunakan tanda-tanda
yang mengacu pada hal-hal kegemaran pria pada
pemilihan ilustrasi yang akan digunakan pada media
promosi.
3.4.2. Panduan Media
Panduan media merupakan media komunikasi yang akan
digunakan dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Dalam
karya perancangan tugas akhir, ini penulis mengambil beberapa jenis
media yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan yaitu :
3.4.2.1. Poster :
Merupakan media grafis yang memuat unsur teks dan
gambar atau ilustrasi yang dipasang atau ditempel pada
dinding. (Pujiriyanto, 2005 : 16)
Poster dapat dipasang sebagai media komunikasi
yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif
lama yang berisi informasi mengenai keunggulan
Meazza Soccer Dome dan ajakan untuk bermain futsal
disana. Sehingga diharapkan mampu menumbuhkan
keinginan masyarakat untuk mencoba arena futsal di
Meazza Soccer Dome.
Pada penyebarannya poster dapat dipasang di
sekolah-sekolah, serta di tempat umum seperti tempat
latihan kebugaran, gelanggang olahraga, ataupun
foodcourt yang ada pada supermarket atau Mall, dimana
biasanya di tempat tersebut banyak orang yang dapat
melihat poster tersebut.
59
3.4.2.2. T Shirt :
Media komunikasi grafis yang dictak di amug kain
katun atau TC yang menyerupai bentuk huruf T. Cara
mencetaknya adalah menggunakan teknik cetak saring
atau sablon. Bagian yang tercetak biasanya bagian
depan dan bagian belakang. Unsur-unsur yang
digunakan meliputi ilustrasi, teks, dan warna.
(Pujiriyanto, 2005 : 28)
Kaos dapat digunakan sebagai media komunikasi
yang berfungsi dalam jangka waktu yang relatif lama
karena dapat digunakan tidak hanya pada saat promosi.
Kaos yang berisi identitas dari Meazza Soccer Dome
diharapkan mampu menyampaikan informasi tentang
keneradaan dari Meazza Soccer Dome sebagai arena
bermain futsal.
Pada penyebarannya, kaos dapat diberikan kepada
pelanggan tetap ataupun dijual kepada masyarakat
umum sebagai merchandise dari Meazza Soccer Dome.
3.4.2.3. Selebaran :
Media komunikasi grafis yang dibuat dengan ukuran
relatif kecil dan biasanya hanya satu lembar.
Penyebarannya dilakukan dengan cara dibagi-bagikan.
(Pujiriyanto, 2005 : 19)
Selebaran dapat digunakan sebagai media
komunikasi yang efektif dan praktis dalam
menyampaikan informasi mengenai Meazza Soccer
Dome, karena mudah dibagikan dimana saja. Sehingga
pria sebagai sasaran dapat mengetahui secara singkat
mengenai keunggulan dan fasilitas yang ada, karena
informasi pada selebaran biasanya dijelaskan secara
60
singkat dan padat. Dengan begitu diharapkan mampu
membantu suksesnya promosi Meazza Soccer Dome
sebagai salah satu arena bermain futsal di Denpasar.
Pada penyebarannya, selain pada saat promosi
berlangsung selebaran ini dapat dibagikan di sekolah-
sekolah, di tempat umum seperti lapangan olahraga dan
supermarket atau Mall, juga dapat dibagikan pada
acara-acara tertentu seperti acara musik dan sebagainya.
3.4.2.4. Stiker :
Media komunikasi grafis tentang produk, jasa, atau
identitas yang dapat ditempel pada berbagai tempat.
Umumnya berbahan kertas vinyl yang mengandung
perekat. (Pujiriyanto, 2005 : 17)
Stiker dapat digunakan sebagai media komunikasi
yang efektif dan praktis dalam menyampaikan
informasi mengenai Meazza Soccer Dome, karena
mudah dibagikan dimana saja dan merupakan tanda
visual yang mencerminkan identitas Meazza Soccer
Dome. Sehingga diharapkan mampu mempengaruhi
masyarakat khususnya pria untuk datang dan mencoba
arena futsal di Meazza Soccer Dome.
Pada penyebarannya, selain pada saat promosi
berlangsung stiker dapat dibagikan di sekolah-sekolah,
di tempat umum seperti lapangan olahraga dan
supermarket atau Mall, juga dapat dibagikan pada
acara-acara tertentu seperti acara musik dan sebagainya.
3.4.2.5. Voucher :
Merupakan media komunikasi yang memberikan
kemudahan pada setiap konsumennya dalam membeli
61
produk atau jasa, seperti potongan harga. ( Adi
Kusrianto, 2007 : 343 )
Voucher dapat digunakan sebagai media
komunikasi yang berfungsi dalam jangka waktu
tertentu. Voucher merupakan hadiah yang diberikan
sebagai wujud terimakasih kepada pelanggan yang
sering bermain futsal di Meazza Soccer Dome.
Pada penyebarannya, voucher di berikan kepada
penggunjung arena futsal yang kemudian dikumpulkan
sampai pada jumlah tertentu, yang kemudian dapat
ditukarkan dengan gratis bermain futsal selama satu jam
di Meazza Soccer Dome.
3.4.2.6. Handuk :
Berarti kain penyeka badan; tuala
(Kamus Besar Bahasa Indonesia online,
http://www.pusatbahasa.diknas.go.id)
Handuk dapat digunakan sebagai media
komunikasi yang efektif karena berfungsi dalam jangka
waktu yang relatif lama serta dapat digunakan tidak
hanya pada saat promosi. Handuk yang berisi identitas
Meazza Soccer Dome diharapkan dapat mengingatkan
pemakainya maupun orang-orang yang melihatnya akan
Meazza Soccer Dome sebagai tempat bermain futsal.
Pada penyebarannya, handuk dapat diberikan
kepada pelanggan tetap ataupun dijual kepada
masyarakat umum sebagai merchandise dari Meazza
Soccer Dome.
62
3.4.2.7. Gantungan Kunci :
Gantungan kunci berasal dari kata gantung, yaitu alat
untuk menyangkutkan sesuatu, sesuatu yang
digantungkan jadi gantungan kunci, alat untuk
menggantungkan kunci yang bentuk dan bahannya
bermacam-macam. (Kamus Besar Bahasa Indonesia
online, http://www.pusatbahasa.diknas.go.id)
Gantungan kunci dapat digunakan sebagai media
komunikasi yang ekonomis dan efektif karena sebagian
besar masyarakat di Denpasar menggunakan sepeda
motor. Sehingga gantungan kunci merupakan media
promosi yang tepat karena selalu dipakai setiap hari.
Pada penyebarannya, mug dapat diberikan kepada
pelanggan tetap ataupun dijual kepada masyarakat
umum sebagai merchandise dari Meazza Soccer Dome.
3.4.2.8. Kalender :
Sebuah sistem untuk memberi nama pada sebuah
periode waktu (seperti hari, bulan, dan tanggal).
(Wikipedia, ensiklopedia bahasa Indonesia,
http://www.id.wikipedia.org)
Kalender dapat digunakan sebagai media
komunikasi yang efektif karena kalender akan selalu
digunakan setiap hari sepanjang tahun.
Pada penyebarannya, kalender dapat diberikan
kepada pelanggan tetap ataupun dijual kepada
masyarakat umum sebagai merchandise dari Meazza
Soccer Dome.
63
3.4.2.9. Jam dinding :
Jam adalah sebuah unit waktu. Lama sebuah jam adalah
1/24 (satu per dua puluh empat hari).
Jam dinding adalah jam yang difungsikan secara letak
atau biasanya dipergunakan di dinding, biasanya juga
dapat dipergunakan sebagai pajangan atau sebagai
hiasan di dalam ruangan. (Wikipedia, ensiklopedia
bahasa Indonesia, http://www.id.wikipedia.org)
Jam dinding dapat digunakan sebagai media
komunikasi yang efektif karena jam akan selalu
digunakan setiap hari sepanjang tahun sebagai
penunjuk waktu.
Pada penyebarannya, jam dinding dapat diberikan
kepada pelanggan tetap ataupun dijual kepada
masyarakat umum sebagai merchandise dari Meazza
Soccer Dome.
3.4.2.10. Katalog :
Carik kartu, daftar, atau buku yg memuat nama benda
atau informasi tertentu yg ingin disampaikan, disusun
secara berurutan dan teratur. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia online, http://www.pusatbahasa.diknas.go.id)
Katalog merupakan media komunikasi yang berisi
tentang media-media promosi lainnya yang digunakan
pada promosi Meazza Soccer Dome di Denpasar.
3.5. Program Tayangan Media
Program tayangan media merupakan desain media yang telah
diwujudkan akan muncul atau disebarluaskan kepada khalayak sasaran, yang
menyangkut :
64
3.5.1. Kapan :
Menyangkut kapan media yang telah dirancang dan diwujudkan
di sebarluaskan kehadapan khalayak sasaran. Agar media yang
dibuat serta pesan yang hendak ingin disampaikan langsung
diterima oleh sasaran, hendaknya penyebaran media tersebut
sesuai dengan kebutuhan promosi tersebut. Untuk penyebaran
media dalam promosi ini adalah pada bulan Januari, karena
bertepatan dengan peringatan berdirinya Meazza Socceer Dome
sehingga dapat dijadikan sebagai awal pelaksanaan promosi serta
dijadikan sebagai promosi rutin setiap tahunnya.
3.5.2. Dimana :
Media yang dibuat haruslah memperhatikan dimana media
tersebut akan ditempatkan agar nantinya langsung mengenai
sasaran, sehingga media-media promosi akan ditempatkan di
Denpasar yang merupakan tempat pelaksanaan promosi. Dalam
hal ini sesuai dengan kebutuhan masing-masing media. Seperti
poster dan selebaran yang dapat diletakkan di pusat-pusat
kebugaran, serta disebarkan di daerah keramaian, tempat-tempat
umum, dan sekolah-sekolah.
3.5.3. Frekuensi :
Adalah tenggang waktu yang digunakan dalam mempromosikan
suatu pesan kehadapan khalayak sasaran. Pada promosi ini,
waktu yang dibutuhkan dalam mempromosikan Meazza Soccer
Dome adalah selama satu tahun, dimana pada bulan tertentu akan
diadakan event kompetisi futsal yang menjadi puncak promosi
dalam setahun. Sedangkan desain yang digunakan dibuat agar
dapat bertahan dan berlaku selama satu tahun. Namun bila terus
diadakan setiap tahunnya, tentu desain yang digunakan akan
65
berubah sesuai dengan trend yang sedang berlaku pada saat itu,
baik dari segi bentuk, ilustrasi, maupun warna.
3.6. Strategi Kreatif
Pada perancangan media promosi Meazza Soccer Dome ini, strategi
kreatif yang diterapkan adalah sebagai berikut :
3.6.1. Isi Pesan
Isi pesan merupakan sesuatu yang ingin disampaikan kepada
sasaran. Pada media promosi ini akan memberikan informasi
mengenai fasilitas dan keunggulan dari Meazza Soccer Dome.
Pesan yang akan disampaikan berupa seruan dan ajakan untuk
bermain dan berlatih futsal di arena Meazza Soccer Dome. Isi
pesan akan disampaikan dengan bahasa yang sederhana, singkat
dan padat agar sasaran tidak bosan membaca tulisan yang terlalu
banyak. Selain itu akan menggunakan jenis huruf sanserif (tak
berkait) yang memiliki karakteristik hangat, bersahabat, dan
sederhana sehingga mudah dibaca.
3.6.2. Bentuk Pesan
Bentuk pesan yang akan disampaikan merupakan bahasa visual
yang ditunjang dengan bahasa verbal, dalam hal ini adalah
bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia agar lebih mudah
dimengerti tanpa harus melihat tingkat pendidikan seseorang.
Selain itu gaya bahasa yang digunakan lebih kepada bahasa
sehari-hari namun tetap tegas yang menyiratkan bahwa promosi
ini lebih merakyat namun tetap memberikan segala informasi
mengenai Meazza Soccer Dome.
3.6.3. Strategi Visual
Sesuai dengan konsep yang diusung yaitu ‘Spirit Futsal’ maka
ilustrasi maupun media yang akan ditampilkan tentunya sesuatu
yang mencerminkan semangat berolah raga dan berkompetisi
dalam bermain futsal. Sedangkan futsal yang merupakan cabang
66
olahraga dari tempat yang akan dipromosikan, tentu menjadi
acuan dalam ilustrasi yang digunakan pada media promosi yang
akan dibuat. Sehingga bila diterapkan pada perancangan media
yaitu menampilkan desain yang mencerminkan olahraga futsal
dengan penuh semangat. Sedangkan teknik yang digunakan
dalam visualisasi desain adalah teknik fotografi yang dipadukan
dengan ilustrasi vektor melalui teknik komputerisasi.
3.6.4. Gaya Visual
Perancangan media promosi akan lebih mengarah dalam
menampilkan sesuatu yang dekat hubungannya dengan pria dan
olahraga futsal, baik itu pada ilustrasinya, warna, maupun jenis
medianya. Gaya ilustrasi yang ditampilkan merupakan gabungan
ilustrasi fotografi dan ilustrasi vektor yang mempresentasikan
Meazza Soccer Dome sebagai salah satu arena futsal di
Denpasar.
3.6.5. Material
Bahan yang digunakan tentunya disesuaikan dengan media yang
dirancang, misalnya untuk poster, selebaran, kalender meja,
voucher, dan katalog menggunakan material kertas yang
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing jenis media.
Sedangkan untuk stiker menggunakan bahan khusus untuk
pembuatan stiker seperti kertas vinyl. Untuk Gantungan kunci
menggunakan bahan acrillic, kemudian untuk kaos akan
menggunakan bahan kain, sedangkan jam dinding dan mug
menggunakan bahan plastik atau kaca sesuai kebutuhan.
67
BAB IV
VISUALISASI DESAIN
4.1. Poster
Gambar 4.1 Poster
4.1.1 Bentuk Fisik
Bentuk fisik pada poster yang dirancang berupa persegi panjang
dengan format potrait berukuran 42 cm x 59,4 cm (A2). Ukuran
tersebut dipilih karena merupakan ukuran poster yang sesuai untuk
dipasang di luar ruangan serta memudahkan melihat pada jarak
pandang jauh.
4.1.2 Ilustrasi
Ilustrasi yang digunakan berupa seorang pemain futsal sedang
menendang bola diterapkan dengan tehnik gabungan antara fotografi
berbasis huruf dengan tehnik vektor seperti pada penerapan bola
68
68
dengan api. Pemilihan ilustrasi tersebut di maksudkan untuk
membangun ikon dan mempertegas pesan yang ingin disampaikan
dari poster tersebut, bola dengan diberi kesan api di maksudkan utuk
memberi kesan semangat.
4.1.3 Layout
Komposisi tata letaknya menggunakan Format Z karena cukup
dinamis, memiliki sirkulasi ruang gerak cukup dan kesan pandangan
cukup terarah.
4.1.4. Teks
Teks yang ditampilkan pada poster tersebut seperti :
1. Meazza Soccer Dome, merupakan nama dari tempat futsal yang
di promosikan.
2. Let’s Play Indoor, yang merupakan slogan pada promosi ini.
3. -Meazza sport cafe
-Ruang ganti lebih nyaman
-Hot shower
-Fasilitas Locker
-Dua lapangan
-Nonton bareng
-Rumput sintetis dari italy
4. Daily open 07:00-24:00 WITA
5. For info & boking contact meazza Jl. Teuku Umar Barat No.88 Z
Denpasar, Telp.0361-8089700/9940717
4.1.5. Tipografi
1. Meazza Soccer Dome, menggunakan font U.S.S DALLAS
contoh : U.S.S Dallas
2. Let’s Play Indoor, menggunakan font Punks Not Dead
contoh : Punks Not Dead
3. -Meazza Sport Cafe
-Ruang ganti lebih nyaman
69
-Hot shower
-Fasilitas locker
-Dua lapangan
-Nonton bareng
-Rumput sintetis dari italy
teks tersebut menggunakan font Myriad Pro
contoh : Myriad Pro
4. Daily Open 07:00-24:00 WITA, menggunakan font COALITION
contoh : COALITION. 5. For info & Boking contact Meazza Jl. Teuku Umar Barat No.88
Z Denpasar, Telp.0361-8089700/9940717, teks tersebut
menggunakan font ERAS ITC BOLD
contoh : ERAS ITC BOLD
4.1.6. Warna
Warna yang digunakan dalam pembuatan poster tersebut adalah
dominan warna merah dan hitam pada ilustrasi dan background.
Pada head line digunakan gradasi warna biru yang di bevel and
emboss, dan pada teks menggunakan warna merah dengan outline
hitam.
4.1.7. Bahan
Bahan yang digunakan adalah kertas Art Paper 120 gram, merupakan
kertas biasa digunakan dalam pembuatan poster.
4.1.8. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunakan adalah teknik cetak offset.
4.1.9. Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan biaya yang diperlukan untuk
mewujudkan media ini, yaitu :
Ukuran poster : 42 cm x 59,4 cm
Minimum order : 1000 lembar poster
Meliputi :
70
a. Kertas Art paper 120 gram @ Rp. 1.250,-
Plano : 79 cm x 109 cm = 2 lembar poster
500 plano = 1000 lembar poster : Rp. 625.000,-
b. Film : Rp. 20,- / cm
42 cm x 59,4 cm x Rp 20 = Rp. 50.400,-
CMYK : 4 x Rp 50.400,- : Rp. 201.600,-
c. Ongkos cetak : Rp. 400.000,-
d. Ongkos potong : Rp. 10.000,-
e. Finishing (laminating) : Rp. 0,2 / cm
42 cm x 59,4 cm x Rp. 0,2 = Rp. 500 x 1000 : Rp. 500.000,-
Total : Rp. 1.736.600,-
Biaya desain : Rp. 1.000.000,-s
Total biaya Rp. 2.736.600,-
Jadi total biaya produksi yang dibutuhkan pada pembuatan poster
promosi Meazza Soccer Dome ini adalah Rp. 2.736.600,-
4.2. Handuk
Gambar 4.2 Handuk
4.2.1. Bentuk Fisik
Bentuk fisik pada handuk yang dirancang berupa persegi panjang
berukuran 50 cm x 100 cm. Ukuran tersebut dipilih karena
merupakan ukuran standar handuk, serta untuk memudahkan di bawa
pada saat berlatih futsal.
71
4.2.2. Ilustrasi
Ilustrasi yang dipakai yaitu logo Meazza Soccer Dome berwarna
putih yang sablon membentuk logo Meazza Soccer Dome dengan
posisi landscape dan simetris.
4.2.3. Teks
Teks yang ditampilkan adalah Meazza Soccer Dome, yang
merupakan nama dari tempat yang dipromosikan.
4.2.4. Tipografi
Font yang digunakan pada adalah SHONEN PUNK! CUSION
Contoh : Shonen punk! custom.
4.2.5. Warna
Warna yang digunakan adalah warna putih pada ilustrasi dan Meazza
Soccer Dome, serta warna biru yang merupakan warna handuk yang
dipilih.
4.2.6. Bahan
Bahan yang digunakan adalah cotton, merupakan bahan dasar yang
biasa digunakan sebagai handuk.
4.2.7. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunakan adalah teknik cetak saring.
4.2.8. Biaya Produksi
Kebutuhan promosi : 50 lusin = 600 pcs handuk
a. Bahan kaos Cotton carded @ Rp. 15.000,-
600 x Rp. 15.000,- : Rp. 9.000.000,-
b. Film A3 @ Rp. 10.000,-
1 x Rp. 10.000,- : Rp. 10.000,-
c. Ongkos sewa screen @ Rp. 10.000,-
1 x Rp. 10.000,- : Rp. 10.000,-
Ongkos sablon per warna : Rp. 3.500,- : Rp. 3.500,-
Total : Rp. 9.023.500,-
Biaya desain : Rp. 1.000.000,-
Total biaya Rp. 10.023.500,-
72
Jadi total biaya produksi yang dibutuhkan pada pembuatan handuk
promosi Meazza Soccer Dome ini adalah Rp. 10.023.500,-
4.3. T-Shirt
Gambar 4.3 T-shirt
4.3.1. Bentuk Fisik
Bentuk fisik berupa kaos berbentuk huruf T yang bagian depannya
berisi gambar yang disablon dengan ukuran 29,7 cm x 42 cm
4.3.2. Ilustrasi
Ilustrasi yang digunakan yaitu ilustrasi vektor berupa gambar siluet
pemain bola yang seakan akan menendang bola hingga
mengeluarkan aliran listrik.
4.3.3. Teks
Teks yang ditampilkan yaitu :
1. Meazza Soccer Dome, merupakan nama tempat yang di
promosikan.
2. Let’s Play Indoor, yang merupakan slogan pada promosi ini
4.3.4. Tipografi
Font yang digunakan pada seluruh teks adalah BADABOOM
Contoh : BadaBoom bb.
4.3.5. Warna
73
Warna t-shirt yang digunakan adalah warna putih, sedangkan warna
merah pada tulisan Meazza serta gambar aliran listrik dan bagian
belakang dari tulisan Let’s Play Indoor. Kemudian pada ilustrasi
serta teks Meazza Soccer Dome menggunakan warna hitam.
4.3.6. Bahan
Bahan yang digunakan adalah kain cotton, karena bahannya ringan,
enak dipakai, dan mampu menyerap keringat.
4.3.7. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunakan adalah teknik cetak saring atau sablon.
4.3.8. Biaya Kreatif
Merupakan biaya yang diperlukan untuk mewujudkan media ini,
yaitu :
Kebutuhan promosi sebanyak 50 lusin = 600 pcs kaos, meliputi :
a. Bahan kaos Cotton carded @ Rp. 17.000,-
600 x Rp. 17.000,- : Rp. 10.200.000,-
b. Film A3 @ Rp. 10.000,-
2 x Rp. 10.000,- : Rp. 20.000,-
c. Ongkos sewa screen @ Rp. 10.000,-
2 x Rp. 10.000,- : Rp. 20.000,-
d. Ongkos sablon per warna : Rp. 3.500,-
( tambah 1 warna : Rp. 500,- )
2 warna : Rp. 3.500 + 500 : Rp. 4.000,-
Total : Rp. 10.244.000,-
Biaya desain : Rp. 1.000.000,-
Total biaya Rp. 11.244.000,-
Jadi total biaya yang dibutuhkan pada pembuatan t-shirt promosi
Meazza Soccer Dome ini adalah Rp. 11.244.000,-
74
4.4. Selebaran
Gambar 4.4 Selebaran
4.4.1. Bentuk Fisik
Bentuk fisik pada selebaran yang dirancang pada posisi potrait
berukuran 14,85 cm x 21 cm. Ukuran tersebut dipilih karena
merupakan ukuran standar selebaran, serta untuk memudahkan pada
saat mencetak dan dari segi biaya.
4.4.2. Ilustrasi
Ilustrasi yang digunakan yaitu ilustrasi gabunagan antara ilustrasi
fotografi dengan vektor berupa gambar seorang yang akan
menendang bola berlogo Meazza Soccer Dome.
4.4.3. Teks
Teks yang ditampilkan yaitu :
1. Meazza Soccer Dome, merupakan nama dari tempat futsal yang
di promosikan.
2. Let’s Play Indoor, yang merupakan slogan pada promosi ini.
3. -Meazza sport cafe
-Ruang ganti lebih nyaman
-Hot shower
75
-Fasilitas locker
-Dua lapangan
-Nonton bareng
-Rumput sintetis dari Italy
4. Daily open 07:00-24:00 WITA
5. For info & boking contact Meazza Jl. Teuku Umar Barat No.88 Z
Denpasar, Telp.0361-8089700/9940717
4.4.4. Tipografi 1. Meazza Soccer Dome, menggunakan font PHILI SANS
contoh : PHILI SANS dengan style bevel and emboss
2. Let’s Play Indoor, menggunakan font Ayuthaya.
3. -Meazza sport cafe
-Ruang ganti lebih nyaman
-Hot shower
-Fasilitas locker
-Dua lapangan
-Nonton bareng
-Rumput sintetis dari Italy
Teks menggunakan font ANTIPASTO
Contoh : Antipasto
4. Daily Open 07:00-24:00 WITA, menggunakan font
PLANTAGENET CHEROKEE
contoh : Plantagenet Cherokee. 5. For info & Boking contact Meazza Jl. Teuku Umar Barat No.88
Z Denpasar, Telp.0361-8089700/9940717, menggunakan font
TREBUCHET MS
contoh : Trebuchet MS
76
4.4.5. Warna
Warna yang digunakan merupakan warna asli dari ilustrasi gambar
orang yang akan menendang bola. Pada background digunakan
dominan warna merah. Pada tulisan Meazza Soccer Dome
menggunakan warna biru. Pada teks yang berupa slogan Let’s Play
Indoor, Daily Open 07:00-24:00, serta For info & Boking contact
Meazza Jl. Teuku Umar Barat No.88 Z Denpasar, Telp.0361-
8089700/9940717 menggunakan warna putih.
4.4.6. Bahan
Bahan yang digunakan adalah kertas Art Paper 120 gram, merupakan
kertas biasa digunakan dalam pembuatan selebaran.
4.4.7. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunakan adalah teknik cetak offset.
4.4.8. Biaya roduksi
Merupakan biaya yang diperlukan untuk mewujudkan media ini,
yaitu :
Ukuran selebaran : 14,85 cm x 21 cm (ukuran A5)
Minimum order : 1000 lembar selebaran
e. Kertas Art paper 120 gram @ Rp. 1.250,-
Plano : 79 cm x 109 cm = 18 lembar A5
56 plano = 1008 lembar selebaran : Rp. 70.000,-
f. Film 4/4 : Rp. 20,- / cm
14,5 cm x 21 cm x Rp. 20 = Rp. 6.237,-
CMYK : 4 x Rp 6.237,- = Rp. 24.948,-
CMYK : 4/4 : 2 x Rp. 24.948,- : Rp. 49.896,-
g. Ongkos cetak : Rp. 400.000,-
h. Ongkos potong : Rp. 10.000,-
i. Finishing (laminating) : Rp. 0,2 / cm
14,58 cm x 21 cm x Rp. 0,2 = Rp. 62 x 1008 : Rp. 62.496,-
Total : Rp. 592.392,-
Biaya desain : Rp. 1.000.000,-
77
Total biaya Rp. 1.592.392,-
Jadi total biaya produsi yang dibutuhkan pada pembuatan selebaran
promosi Meazza Soccer Dome ini adalah Rp. 1.567.444,-
4.5. Stiker
Gambar 4.5 Stiker
4.5.1. Bentuk Fisik
Bentuk fisik pada stiker yang dirancang berukuran 8 cm x 10 cm.
Ukuran tersebut dipilih karena cukup nyaman untuk dipandang, tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
4.5.2. Ilustrasi
Ilustrasi yang digunakan yaitu ilustrasi vektor berupa gambar kaki
tanpa mengenakan sepatu yang sedang menginjak bola.
4.5.3 Layout
Komposisi tata letaknya menggunakan Format 7 karena
menghasilkan sirkulasi ruang gerak cukup dengan kesan pandangan
terarah.
4.5.3. Teks
Teks yang ditampilkan yaitu :
1. Meazza Soccer Dome, merupakan nama dari tempat futsal yang
di promosikan.
78
2. Let’s Play Indoor, yang merupakan slogan pada promosi ini.
4.5.4. Tipografi
1. Meazza Soccer Dome, menggunakan font COALITION
contoh : COALITION.
2. Let’s Play Indoor, menggunakan font PUNK KID
contoh : PUNK KID.
4.5.5. Warna
Warna yang digunakan adalah warna merah pada bola dan teks Let’s
Play Indoor. Warna hitam pada ilustrasi dan tulisan Meazza Soccer
Dome.
4.5.6. Bahan
Bahan yang digunakan adalah kertas vinyl white glue, karena selain
bahannya tahan lama juga memiliki lem perekat yang kuat.
4.5.7. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunakan adalah teknik cetak saring atau sablon.
4.5.8. Biaya Produksi
Merupakan biaya yang diperlukan untuk mewujudkan media ini,
yaitu :
Ukuran stiker 10 cm x 8 cm
Minimum order 100 pcs
Harga 100 pcs : Rp. 35.000,- / warna
: tambah 1 warna @ Rp.5000,- / 100 pcs
Stiker 2 warna = (Rp. 35.000,- / warna + (2 x Rp. 5000,-))
= Rp. 35.000,- + Rp. 10.000,-
= Rp. 45.000,- / 100 pcs
Stiker 1000 pcs : 10 x Rp. 45.000,- : Rp. 450.000,-
Biaya desain : Rp. 1.000.000,-
Total biaya Rp. 1.450.000,-
Jadi total biaya produksi yang dibutuhkan pada pembuatan stiker
promosi Meazza Soccer Dome ini adalah Rp. 1.450.000,-
79
4.6. Kalender
Gambar 4.6 Kalender
4.6.1. Bentuk Fisik
Bentuk fisiknya merupakan kipas tangan dengan tangkai berbentuk
silinder, yang berukuran 29,7 cm x 42 cm.
4.6.2. Ilustrasi
Ilustrasi yang digunakan yaitu ilustrasi gabungan antara fotografi
dengan vektor, sebuah bola berbentuk logo Meazza Soccer Dome
berada diatas rumput lapangan futsal.
4.6.3. Teks
Teks yang ditampilkan adalah Meazza Soccer Dome, merupakan
nama dari tempat futsal yang di promosikan.
4.6.4. Tipografi
Font yang digunakan pada seluruh teks adalah RETRO STEREO WIDE Contoh : RETRO STEREO WIDE .
80
4.6.5. Warna
Pada background digunakan dominan warna putih. pada ilustrasi
bola berwarna biru serta warna hijau pada rumputnya. Untuk teks
Meazza Soccer Dome menggunakan warna kuning.
4.6.6. Bahan
Bahan yang digunakan adalah kertas Art Paper 120 gram.
4.6.7. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunakan adalah teknik cetak offset.
4.6.8. Biaya Produksi
Merupakan biaya yang diperlukan untuk mewujudkan media ini,
yaitu :
Ukuran kalender : 29,7 cm x 42 cm : A3 = 2 lembar
Minimum order : 1000 lembar
Kertas Art paper 120 gram @ Rp. 1.250,-
Plano : 79 cm x 109 cm = 4 lembar kalender
250 plano = 1000 lembar kalender : Rp. 312.500,-
a. Film : Rp. 20,- / cm
29,7 cm x 42 cm x Rp 20 = Rp. 25.000,-
CMYK : 4 x Rp. 50.000,- : Rp. 200.000,-
b. Ongkos cetak : Rp. 400.000,-
c. Ongkos potong : Rp. 10.000,-
d. Finishing (laminating) : Rp. 0,2 / cm
29,7 cm x 42 cm x Rp. 0,2 = Rp. 500 x 1000 : Rp. 500.000,-
Total : Rp. 1.422.500,-
Biaya desain : Rp. 1.000.000,-
Total biaya Rp. 2.422.500,-
Jadi total biaya produksi yang dibutuhkan untuk pembuatan kalender
pada promosi Meazza Soccer Dome adalah Rp. 2.422.500,-
81
4.7. Voucher
Gambar 4.7 Voucher
4.7.1. Bentuk Fisik
Bentuk fisiknya landscape berukuran 10 cm x 4 cm dengan bagian
sisinya membentuk sedikit melingkar, ukuran ini di pilih agar mudah
di bawa dalam saku atau dompet.
4.7.2. Ilustrasi
Ilustrasi yang digunakan yaitu ilustrasi vektor berupa gambar bola
yang menjadi logo dari Meazza Soccer Dome serta ilustrasi rumput
lapangan futsal sebagai background..
4.7.3. Teks
Teks yang ditampilkan yaitu :
1. Voucher, memperjelas fungsi media promosi tersebut
2. Meazza Soccer Dome, tempat futsal yang di promosikan.
3. Jl.Teuku Umar Barat No.88 Z Denpasar
Telp.0361-8089700/9940717
4. 1 HOUR, merupakan paket yang di tawarkan.
5. Nama :
Alamat :
82
Phone :
Tanggal :
Teks tersebut berupa data diri yang harus di lengkapi sebelum
mendapatkan gratis paket 1 jam.
6. Ketentuan :
- Dapatkan 1 jam latihan di hari sabtu dan minggu setelah
mengambil paket 4 jam.
- Voucher ini hanya dapat digunakan pada hari sabtu dan
minggu saja, setelah mengambil paket 4 jam.
- Voucher ini hanya dapat digunakan satu kali.
- Voucher ini berlaku sampai 1 bulan setelah pengambilan
voucher.
7. Voucher No. Merupakan nomer voucher.
4.7.4. Tipografi
Tipografi yang digunakan adalah :
1. Voucher, menggunakan font HARRINGTON
contoh : HARRINGTON
2. Meazza Soccer Dome, menggunakan font PHILI SANS
contoh : PHILI SANS dengan style bevel and emboss
3. Jl.Teuku Umar Barat No.88 Z Denpasar
Telp.0361-8089700/9940717 menggunakan font ARIAL
BLACK
contoh : ARIAL BLACK
4. 1 HOUR, merupakan paket yang di tawarkan menggunakan font
ROCKWELL EKSTRA BOLD
contoh : ROCKWELL EKSTRA BOLD
5. Nama :
Alamat :
Phone :
Tanggal :
83
Teks tersebut menggunakan font ARIAL BLACK
contoh : ARIAL BLACK
6. Ketentuan :
- Dapatkan 1 jam latihan di hari sabtu dan minggu setelah
mengambil paket 4 jam.
- Voucher ini hanya dapat digunakan pada hari sabtu dan
minggu saja, setelah mengambil paket 4 jam.
- Voucher ini hanya dapat digunakan satu kali.
- Voucher ini berlaku sampai 1 bulan setelah pengambilan
voucher.
Teks tersebut menggunakan font OPTIMA
contoh : OPTIMA
7. Voucher No.
Teks tersebut menggunakan font ARIAL BLACK
contoh : ARIAL BLACK
4.7.5. Warna
Warna yang digunakan adalah warna dominan hijau yang mewakili
warna dari rumpt lapangan futsal dan warna biru yang terdapat pada
ilustrasi bola yang menjadi logo dari Meazza Soccer Dome.
4.7.6. Bahan
Bahan yang digunakan adalah kertas Art Paper 120 gram.
4.7.7. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunakan adalah teknik cetak offset.
4.7.8. Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan biaya yang diperlukan untuk
mewujudkan media ini, yaitu :
Ukuran voucher : 10 cm x 4 cm
Minimum order : 1000 lembar voucher
Meliputi :
a. Kertas Art paper 120 gram @ Rp. 1.250,-
84
b. Plano : 79 cm x 109 cm
500 plano = 1000 lembar poster : Rp. 625.000,-
c. Film : Rp. 20,- / cm
42 cm x 59,4 cm x Rp 20 = Rp. 50.400,-
CMYK : 4 x Rp 50.400,-
CMYK : 4/4 : 2 x Rp. 201.600,- : Rp. 403.200,-
d. Ongkos cetak : Rp. 400.000,-
e. Ongkos potong : Rp. 10.000,-
f. Finishing (laminating) : Rp. 0,2 / cm
42 cm x 59,4 cm x Rp. 0,2 = Rp. 500 x 1000 : Rp. 500.000,-
Total : Rp. 1.938.200,-
Biaya desain : Rp. 1.000.000,-s
Total biaya Rp. 2.938.200,-
Jadi total biaya produksi yang dibutuhkan pada pembuatan vouvher
promosi Meazza Soccer Dome ini adalah Rp. 2.938.200,-
4.8. Gantungan kunci
Gambar 4.9 Gantungan kunci
4.8.1. Bentuk Fisik
Berupa Gantungan kunci berukuran 4 cm x 6 cm.
4.8.2. Ilustrasi
Ilustrasi yang digunakan yaitu ilustrasi vektor berupa logo dari
Meazza Soccer dome sebagai identitas dari tempat futsal yang di
promosikan.
85
4.8.3. Teks
Teks yang ditampilkan yaitu :
1. Meazza Soccer Dome, merupakan tempat futsal yang di
promosikan.
4.8.4. Tipografi
Font yang digunakan pada seluruh teks CHARCOAL
Contoh : CHARCOAL
4.8.5. Warna
Warna yang digunakan adalah warna gradasi biru pada background.
Serta warna biri pada logo bola, warna kuning pada warna bintang.
4.8.6. Bahan
Bahan yang digunakan adalah acrilyc.
4.8.7. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunakan adalah teknik digital printing dan
press finishing.
4.8.8. Biaya Kreatif
Merupakan biaya yang diperlukan untuk mewujudkan media ini,
yaitu :
Gantungan kunci ukuran 4 cm x 6 cm
Minimum order 100 pcs @ Rp. 10.000,-
100 pcs x Rp.10.000,- : Rp. 1.250.000,-
Penambahan warna Rp. 1.500,- / pcs
100 x 2 x Rp. 1.500,- : Rp 1.000.000,-
Biaya desain : Rp. _500.000,-
Total biaya Rp. 1.500.000,-
Jadi total biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan media Gantungan
kunci promosi adalah Rp. 1.500.000,-
86
4.9. Jam Dinding
Gambar 4.9 Jam Dinding
4.9.1. Bentuk Fisik
Berupa jam dinding berdiameter 20 cm dengan ukuran medium.
4.9.2. Ilustrasi
Ilustrasi yang digunakan yaitu ilustrasi vektor berupa logo dari
Meazza Soccer dome sebagai identitas dari tempat futsal yang di
promosikan.
4.9.3. Teks
Teks yang ditampilkan yaitu :
1. Meazza Soccer Dome, merupakan tempat futsal yang di
promosikan.
4.9.4. Tipografi
Font yang digunakan pada seluruh teks HOBO STD
Contoh : HOBO STD
4.9.5. Warna
Warna yang digunakan adalah warna biru pada logo bola Meazza.
Sedangkan untuk pinggiran jam di sesuaikan dengan warna logo.
4.9.6. Bahan
Bahan yang digunakan adalah plastik.
4.9.7. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunakan adalah teknik digital printing dan
press finishing.
87
4.9.8. Biaya Kreatif
Merupakan biaya yang diperlukan untuk mewujudkan media ini,
yaitu :
Gantungan kunci ukuran medium berdiameter 20 cm
Minimum order 12 pcs @ Rp. 50.000,-
12 pcs x Rp.50.000,- : Rp. 600.000,-
print logo @ Rp. 8.000.-
Rp. 8000.- x 12 : Rp 96.000,-
Biaya desain : Rp. _500.000,-
Total biaya Rp. 1.696.000,-
Jadi total biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan media Jam
Dinding untuk promosi Meazza Soccer Dome adalah Rp. 1.500.000
4.10. Katalog
Gambar 4.10 Katalog
88
4.9.1. Bentuk Fisik
Bentuk fisik pada katalog yang dirancang adalah persegi panjang
dengan format potrait yang tiap halamannya berukuran 14,8 cm x 21
cm (A5). Ukuran tersebut dipilih karena dianggap ergonomis, serta
untuk memudahkan pada saat mencetak dan dari segi biaya. Katalog
tersebut terdiri dari 12 halaman.
4.9.2. Ilustrasi
Ilustrasi yang digunakan pada cover katalog yaitu ilustrasi vektor
berupa logo dari Meazza Soccer Dome itu sendiri. Ilustrasi pada
background berupa jaring gawang dan rumput sintetis lapangan
futsal yang juga ditampilkan pada setiap halaman. Di akhir halaman
terdapat foto profil penulis.
4.9.3. Teks
Teks yang ditampilkan yaitu :
1. Meazza Soccer Dome, tempat futsal yang di promosikan.
2. Identitas mahasiswa.
3. Kata pengantar.
4. Konsep desain yang diusung.
5. Data diri dari penulis sekaligus perancang media-media promosi
yang ditampilkan.
4. Nama jenis media, ukuran media, serta bahan yang digunakan
pada setiap media.
4.9.4. Tipografi
Font yang digunakan adalah :
1. Meazza Soccer Dome menggunakan font PHILY SANS
contoh : Meazza Soccer Dome
21. Nama media, contoh : Poster mengunakan font GLORIA
HALELUJAH.
Contoh : POSTER
4.9.5. Warna
89
Warna yang digunakan katalog dan teks adalah warna biru, putih,
dan merah.
4.9.6. Bahan
Bahan yang digunakan adalah kertas Art Paper 260 gram.
4.9.7. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunakan adalah teknik cetak offset.
4.9.8. Biaya Kreatif
Ukuran katalog / halaman : 14,8 cm x 21 cm (A5)
Katalog terdiri dari 12 halaman : 3 lembar A4
Minimum order : 1000 lembar A4
a. Kertas Art paper 260 gram @ Rp. 3.000,-
Plano : 79 cm x 109 cm = 9 A4 = 2 buah katalog
250 plano = 500 katalog : Rp. 750.000,-
b. Film 4/4 : Rp. 20,- / cm
21 cm x 29,7 cm x Rp 20 = Rp. 12.500,-
CMYK : 4 x Rp 12.500,- = Rp. 50.000,-
CMYK 4/4 : 2 x Rp. 50.000,- : Rp. 100.000,-
c. Ongkos cetak : Rp. 400.000,-
d. Ongkos potong : Rp. 10.000,-
e. Finishing (laminating) : Rp. 0,2
21 cm x 29.7 cm x Rp. 0,2 = Rp. 125
4/4 : 2 x Rp. 125,- = Rp. 250 x 500 : Rp. 125.000,-
Total : Rp. 1.385.000,-
Biaya desain : Rp. 1.000.000,-
Total biaya Rp. 1.385.000,-
Jadi total biaya yang dibutuhkan pada pembuatan katalog promosi
Meazza Soccer Dome ini adalah Rp. 1.385.000,-
BAB V
90
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari laporan ini adalah :
5.1.1 Jenis-jenis media promosi yang dirancang adalah poster, voucher, t-
shirt, selebaran, stiker, jam dinding, kalender, handuk, gantungan
kunci, dan katalog. Dimana setiap media tersebut memberikan
informasi sesuai dengan fungsinya masing-masing, menarik, dan
efektif digunakan sebagai sarana komunikasi dan informasi dalam
melengkapi kegiatan promosi Meazza Soccer Dome Di Jalan teuku
Umar Barat Denpasar.
5.1.2 Media komunikasi visual dirancang dengan mempertimbangkan
teori-teori desain dan kasus yang diangkat, serta berisi pesan yang
tidak terlalu rumit, tetapi singkat, padat dan jelas, serta menunjukkan
aspek fisik dari olah raga tersebut, yang mencerminkan sosok atlet
futsal yang dipakai sebagai tanda-tanda yang mewakili olah raga
futsal, karena pesan yang akan disampaikan menyangkut promosi
Meazza Soccer Dome, sehingga akan terwujud media yang yang
sesuai dengan kriteria Desain Komunikasi Visual.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat diangkat adalah :
5.2.1 Desainer hendaknya dapat memahami karakter atau tema dan tujuan
dari sebuah promosi, sehingga maksud dan tujuan dari kegiatan
tersebut dapat tercapai secara maksimal dan tepat pada sasarannya.
5.2.2 Meazza Soccer Dome hendaknya lebih meningkatkan kualitas,
fasilitas serta pelayanan agar sesuai dengan apa yang di promosikan
dan mampu bersaing di tengah maraknya futsal center dengan bidang
usaha sejenis.
90
DAFTAR PUSTAKA
Adityawan S., Arief. 1999. Tinjauan Desain: Dari Revolusi Industri hingga
Posmodern. Jakarta: UPT Penerbitan Universitas Tarumanegara.
Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Bertens, Kees. 2001. Filsafat Barat Kontemporer Prancis. Jakarta : PT. Gramedia
Daryanto S.S, 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya : Penerbit
Apollo
George Sceder. 1997. Prihal Cetak Mencetak. Yogyakarta : Kanisisus
Hary Lubis, Jonathan Sarwono. Metode Riset Untuk Desainer Komunikasi Visual.
Yogyakarta : Penerbit Andi
Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta :
Penerbit ANDI
Karmadi, P.W. 1996. Tipografi Komputer Untuk Desainer Grafis. Yogyakarta :
ANDI Offset
Kusmiati R, Artini, Sri Pudjiastuti dan Pamudji Suptandar. 1999. Dasar Desain
Komunikasi Visual. Jakarta. Djambatan
Kamus Besar Bahasa Indonesia online, http://www.pusatbahasa.diknas.go.id
Murray, W. J, 1998. The World Game: A History of Soccer
Naibaho, Togarma & Wegig M. 1998. Metodologi Riset Seni Rupa Dan Desain.
Jakarta. Universitas Trisakti.
Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia indonesia
Nuradi, Wisaksono.1996. Kamus Istilah Periklanan Indonesia. Jakarta : Penerbit
Gramedia Pustaka Utama
Oemar Hamalik, 2001. Proses Belajar Mengajar, Jakarta : 2001 : Bumi Aksara
Panduan Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi
Visual FSRD ISI Denpasar
Poerwadarminta, W. J. S. 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka
Poerwadarminta. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Pujiriyanto.2005. Desain Grafis Komputer (Teory Grafis Komputer). Yogyakarta
: ANDI OFFSET
Riyanto, Bedjo. 2000. Iklan surat kabar dan perubahan masyarakat di jawa masa
koonial (1870-1915). Yogyakarta : Tarawang
Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2005. Dasar – dasar Tata Seni Rupa dan Desain.
Yogyakarta
Sevilla, Consuelo, G. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Diterjemahkan oleh
Alimmudin Tuwu. Jakarta: Universitas Press
Sigit, Soehardi, 2003. Perilaku Organisasional. FE UST. Yogyakarta
Suyanto, M. 2004. Analisis & Desain Apilkasi Multimedia untuk Pemasaran.
Yogyakarta : ANDI Offset
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1991. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Wikipedia, ensiklopedia bahasa Indonesia, http://www.id.wikipedia.org
www.visualdictionary.com