Upload
lethuan
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO
BANGUNAN SINAR BARU DI SUNGAILIAT
Naskah Publikasi
Diajukan oleh
ELEN PRATIWI
06.12.1944
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2010
ABSTRACT
Along with the development of today's business world, every company is required
to develop a service system to the maximum extent possible, to support the company's
performance. One of them is a system of accounting services, the sales information
system. Benefits have sales information system is one of them to support the flow of
financial information "purchases, sales, stock inventory, and other documentation."
Referring to this, the author considers important to have an accounting service to manage
the flow of sales information systems at the shop building of Sinar Baru.
The Shop building of Sinar Baru is a private company founded by Mr. Ali in
January 2006, located in Sungailiat. The Shop building of Sinar Baru a secondary trading
business that specializes in sales of building materials. Conditions using the sales system
in the shop building of Sinar Baru, still use manual system and not take advantage of
investment companies using technology that is more competent and berkomputerisasi,
where trade competition always appear in the business world.
To the authors recommend that the shop building of Sinar Baru to the
development of a system of a software-based sales information relevant data and
facilitate accurate data sales processing.yang transaction will result in the company's
sales report information correctly and can save time and energy in its composition.
Keywords: accounting, sales information system.
1. Pendahuluan
Sistem informasi merupakan suatu layanan penyedia informasi yang bertujuan
untuk menyediakan informasi yang benar untuk orang yang tepat (right person), tempat
yang tepat (right place), waktu yang tepat (right time), serta biaya yang tepat (right cost).
Sistem informasi ini tidak lepas dari pemanfaatan perkembangan teknologi dalam
bidang komputer. Dalam pemanfaatan informasi tersebut, pengguna dapat mengelola
data dan mencari informasi yang di butuhkan.
Usaha dagang di Indonesia semakin menjamur, walaupun tidak semuanya
dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia, paling tidak mereka dikenal di daerah
asalnya. Semakin banyaknya toko, maka persaingan yang ada semakin ketat. Dan
persaingan selalu muncul dalam dunia usaha. Dimana setiap toko memiliki kompetensi
yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain.
Usaha dagang yang memiliki kompetensi yang paling baik, akan mampu
bertahan dalam dunia persaingan. Hal yang paling mendasar adalah toko harus
mengetahui kompetensi yang dimilikinya. Untuk itu perusahaan membutuhkan sejumlah
informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dan dasar operasional perusahaan.
Informasi merupakan data yang telah tersaring, terorganisir, terealisasi, dan saling
berhubungan sehingga berguna untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Landasan Teori
2.1 Sistem Informasi Penjualan
Suatu struktur yang berlanjut dan saling terkait dengan orang peralatan
dan prosedur yang bertujuan untuk mengumpulkan, menyaring, menganalisis
dan membagikan informasi secara spesifik, tepat waktu dan berurut untuk
digunakan oleh pengambilan keputusan dibidang penjualan dengan tujuan
menyempurnakan, merancang pelaksanaan dan pengendalian penjualan.
2.2 Sistem Basis Data
Sistem Basis Data adalah sekumpulan basis data dengan para pemakai
yang menggunakan basis data secara bersama-sama personil-personil yang
merancang dan mengelola basis data.
2.3 Sistem Perangkat Lunak
Menggunakan Windows XP, Visual basic ,dan Ms SQL Server 2000
Personal Edition.
2.4 Pengembangan Sistem
Menggunakan, “linear sequencial model”, juga disebut “Classic Life
Cycle” (Waterfall model). Metode ini mencakup sejumlah fase atau tahapan yaitu
analisis sistem, desain sistem, implementasi dan perawatan system.
Richart F. Neuschel: “Manajemen by Sistem”, Yogyakarta, PT Elex Media Komputindo, 1991, hal. 27
3. Analisis
Analisis yang dilakukan yaitu menggunakan analisis PIECES (performance,
information, economic, control, efficiency, services). Dengan analisis ini kita bisa
mendapatkan beberapa masalah dan akhirnya dapat menemukan masalah
utamanya.
Pada analisis kinerja : dalam system lama, masalah yang timbul dikarenakan tugas
dan beban kerja pegawai lebih banyak dan dapat mengakibatkan penurunan
semangat produktifitas kerja.
Pada analisis informasi : kurangnya keakuratan data, karena seringnya terjadi
kesalahan dalam pencatatan data penjualan. Informasi yang di hasilkan juga kurang
relevan, karena proses pencarian data penjualan masih manual. Informasi kurang
tepat waktu, memerlukan waktu sekitar 15 menit untuk mencari data- data berupa
arsip- arsip.
Pada analisis ekonomi : Investasi yang ada belum di manfaatkan sepenuhnya untuk
mendukung kinerja system. Penggunaan kertas, tinta, dan alat tulis lainnya untuk
menyimpan dokumen dinilai boros, karena terjadi kesalahan tidak dapat di gunakan
lagi. Pengelolaan data relative lebih lambat dan belum seimbang dengan biaya yang
telah di keluarkan.
Pada analisis pengendalian : Antisipasi terhadap keamanan data yaitu penggunaan
kata sandi (password) belum di terapkan sehinga data bisa di manipulasi
Data transaksi masih berupa arsip-arsip kertas, sehingga mudah sekali rusak dan
sulit untuk di lacak dimana kesalahannya, bahkan sering terjadi kesamaan data.
Pada analisis efisiensi : sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk pengolahan
data penjualan lebih banyak dan waktu yang di butuhkan pun cukup lama. Kurang
efisien karena kebutuhan informasi bagi pengguna tidak dapat di peroleh dengan
cepat, karena adanya keterbatasan ruang dan waktu dalam memperolehnya.
Pada analisis Pelayanan : pelayanan dalam penyajian data-data barang yang telah
terjual membutuhkan waktu yang relative lama.
Dari beberapa macam analisa di atas yang telah di uraikan, kelemahannya adalah
pada ketepatan waktu untuk menghasilkan informasi (timelines), kemudahan akses
(accessibility), dan keamanan system (security).
Dalam analisis kebutuhan system, menggunakan analisis kebutuhan informasi,
analisis kebutuhan teknologi meliputi hardware,software dan brainware, memiliki
tujuan agar dapat memperoleh informasi yang lebih cepat dan tepat serta
meningkatkan kualitas kerja.
Juga menggunakan analisis biaya dan manfaat, untuk menghitung kelayakan
ekonomi suatu proyek sistem Informasi tersebut layak atau tidak dilakukan. Metode
yang digunakan yaitu metode payback period, berdasarkan perhitungan yang telah
dilakukan sistem ini akan mengembalikan investasinya saat 1 tahun 7 bulan 14 hari,
karena itu maka sistem dinyatakan layak digunakan. Berdasarkan metode return of
investment, sistem ini akan memberikan pendapatan pada tahun ke-2 sebesar 22,12
% dari beban pengadaan, sehingga sistem ini layak digunakan. Berdasarkan metode
net present value, metode yang memperkirakan selisih antara pendapatan dan
pengeluaran per tahun. sebesar 203.024,58. Selain itu juga menggunakan analisis
kelayakan ekonomi, yang mana memberikan gambaran kepada user bahwa manfaat
yang diperoleh dari sistem baru “lebih besar” dibandingkan dengan sistem yang
sudah lama. Dalam analisis kelayakan operasional merupakan suatu perkiraan
dalam perhitungan penggunaan sistem atau program, dimana program tersebut layak
atau tidak dipakai/ digunakan. di dalam program tersebut.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Hasil Penelitian
Setelah menganalisis beragam kendala pada system lama dengan
menggunakan analisis PIECES, maka telah dirasakan manfaat menggunakan
system yang sedang berjalan, berdasarkan pada analisis kinerja : dengan
system yang terkomputerisasi, tugas dan beban kerja pegawai menjadi lebih
ringan dan meningkat produktifitas kerjanya.
Pada analisis informasi : dengan komputerisasi dapat menghasilkan informasi
yang akurat, karena pengerjaannya terformat. Informasi yang dihasilkan, sangat
relevan karena memberikan kemudahan dalam mencari informasi. Tepat waktu,
karena hanya membutuhkan waktu sekitar 1 menit untuk mencari data berupa
arsip-arsip.
Pada analisis ekonomi : Investasi sudah dimanfaatkan sepenuhnya karena
system sudah terkomputerisasi. Biaya kertas, alat tulis dan perlengkapan
penyimpanan dapat di tekan karena penggunaan database dalam computer
dapat di perbaiki atau di edit apabila terjadi kesalahan. Pengolahan data lebih
cepat dan seimbang dengan biaya yang dikeluarkan.
Pada analisis pengendalian : Adanya jaminan terhadap keamanan data yaitu
dengan memanfaatkan password yang hanya di ketahui oleh yang berwenang.
Data-data dapat tersimpan lebih baik, karena tersimpan dalam file dan tidak ada
kesamaan data dalam file.
Pada analisis efisiensi : kebutuhan informasi di peroleh denag cepat dan akurat
karena tidak ada keterbatasan ruang dan waktu dalam memperolehnya. Lebih
menghemat waktu dan sumber daya manusia yang dibutuhkan pun lebih sedikit.
Pada analisis Pelayanan : Pelayanan di berikan kepada pembeli akan lebih baik,
dengan adanya proses data penjualan yang lebih cepat.
4.2 Pembahasan
Hasil dari program yang telah di rancang meliputi :
Menu login,yaitu : menu untuk menginput user id serta password sebagai
security.
Gambar 1. sub menu login
Menu utama, merupakan tampilan awal aplikasi program.
Gambar 2. sub menu utama
Menu data barang, meliputi :
input supplier dimana data-data supplier diinputkan.
Gambar 3. sub menu input supplier
input kode barang, terdiri dari sub menu daftar kode barang merupakan
penyusunan kode barang pembelian dari supplier,
Gambar 4. sub menu daftar kode barang
dan sub menu daftar kelompok barang, merupakan penyusunan kode
kelompok jenis barang pembelian dari supplier.
Gambar 5. sub menu daftar kelompok barang
input pembelian barang, merupakan isi data-data pembelian barang dari
supplier.
Gambar 6. sub menu input pembelian barang
input return pembelian, merupakan data-data pengembalian barang pembelian
kepada supplier.
Gambar 7. sub menu return pembelian barang
Menu transaksi, meliputi :
penjualan, merupakan menu data input transaksi penjualan.
Gambar 8. sub menu transaksi penjualan barang
cari barang, merupakan pencarian data barang.
Gambar 9. sub menu cari barang
koreksi penjualan, merupakan menu untuk mengedit data transaksi penjualan
yang salah masukan.
Gambar 10. sub menu koreksi transaksi penjualan
pembayaran konsinyasi, merupakan menu untuk pembayaran konsinyasi pada
pihak supplier.
Gambar 11. sub menu pembayaran konsinyasi
Menu laporan, meliputi :
laporan konsinyasi, untuk mengetahui data laporan yang sudah maupun belum
di bayar kepada supplier dalam periode setiap bulannya, yang di
dalamnya terdapat no faktur, nama barang juga jumlah harga barang
konsinyasi.
Contoh implementasi laporan konsinyasi dari salah satu supplier yang ada.
Gambar 12. sub menu cetak laporan konsinyasi
laporan penjualan perbulan, untuk mengetahui data laporan penjualan
perbulan, yang di dalamnya terdapat no faktur, beserta diskon dan total
barang yang dijual.
hasil dari laporan penjualan selama bulan juli 2009 pada Toko bangunan
sinar baru sebesar Rp. 76.885.000,-,-
Gambar 13. sub menu cetak laporan penjualan perbulan
laporan kasir, untuk mengetahui data laporan penjualan kasir dalam periode
setiap hari atau tanggal, yang di dalamnya terdapat no faktur, nama
barang, jumlah dan harga tiap barang beserta total barang yang dijual.
hasil dari laporan kasir selama bulan juli 2009 pada Toko bangunan sinar
baru sebesar Rp. 76.885.000,-
Gambar 14. sub menu laporan kasir
laporan stok barang, untuk mengetahui jumlah stok barang baik barang
konsinyasi maupun milik.
Gambar 15. sub menu laporan stok barang
laporan pembelian, untuk mengetahui data laporan pembelian dalam periode
setiap hari atau tanggal baik berdasarkan pembelian konsinyasi maupun
milik yang isi laporannya meliputi setiap pembelian dari masing-msing
supplier,tanggal pembelian,nama barang beserta jumlah, harga dan total
barang pembelian.
Gambar 16. sub menu laporan pembelian
laporan return pembelian, untuk mengetahui data laporan return pembelian
dalam periode setiap hari atau tanggal yang isi data laporannya meliputi
nama supplier, tanggal return pembelian, nama barang, jumlah beli, jumlah
return, sisa barang, harga beli beserta total return pembelian juga
keterangan return barang yang di beli.
Gambar 17. sub menu laporan return pembelian
Menu setting user, berfungsi untuk memasukkan data user baru atau mengganti
password yang di inginkan sebagai security.
Gambar 18. sub menu setting user
Menu keluar. Yaitu menu untuk keluar dari program sistem penjualan.
5. Kesimpulan
Berdasarkan analisis, penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan
yaitu :
1. Sistem informasi penjualan dibangun untuk mempermudah pengguna
sebelum mengolah data transaksi penjualan.
2. Cakupannya meliputi input data barang, data supplier, data pembelian, data
return pembeian, data transaksi penjualan dan data pembayaran
konsinyasi, serta pembuatan laporan penjualan, laporan kasir, laporan
konsinyasi, laporan stok barang, laporan pembelian, dan laporan return
pembelian.
3. Proses pengolahan data dilakukan oleh user yang berhak mengakses data
tersebut, yang dikelompokan berdasarkan hak akses user sesuai dengan
jabatannya.
4. Proses pembuatan laporan yang masih manual membutuhkan waktu yang
lama, sehingga tidak adanya efisiensi dalam proses pembuatan laporan.
Dengan adanya system yang terkomputerisasi pembuatan laporan yang
biasa di selesaikan dalam waktu 2-3 hari dapat diselesaikan dalam waktu
yang singkat.
5. Sistem informasi penjualan yang di bangun, secara umum telah memenuhi
kebutuhan yang di inginkan.
6. Pengguna dapat membuat laporan setiap bulan dengan mudah, cepat dan
akurat.