Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ISBN 978-602-7672-43-7
Prosiding
Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+
ISBN 978-602-7672-43-7
Prosiding
Dialog Prospek Perdagangan dari Mekanisme REDD+
• Kementerian Kehutanan
::~
ill~ ~!~~
·::~~ri~:: ..
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan lklim dan Kebijakan 2013
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+
© 2013 Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan lklim dan Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan
Editor: Deden Djaenudin, S.Si., M.Si
Dr. Ir. Zahrul Muttaqin, M.Sc
Ir. Achmad Pribadi, M.Sc
Ors. Jonny Holbert P., M.Sc
ISBN 978-602-7672-43-7
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya, baik dalam bentuk fotocopy,
cetak, mikrofilm, elektron ik maupun bentuk lainnya, kecuali untuk keperluan pendidikan
atau non-komersial lainnya dengan mencantumkan sumbernya.
Diterbitkan oleh:
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan lklim dan Kebijakan, Badan Penelitian
dan Pengembangan Kehutanan- Kementerian Kehutanan JI. Gunung Batu No. 5Bogor16118, Indonesia Telp./Fax. +62-2518633944 I +62-2518634924 Email: [email protected];website:http://www.puspijak.org
t l L
l I .. l .. l .. L I
[ I
.. l ..
DAFTAR ISi
Kata Pengantar .......... ...... ....................................................... ........... ......... .
Daftar lsi ..................................................... ....................... ......................... iii
Dialog................................................................ .......................................... v
Sambutan Pembukaan Kepala Badan Litbang Kehutanan ........................... vii
Keynote Speech . ..... .... ... .. .. ..... ... ... ... ... ...... .. .... .. . .... .. .. ...... .. .... ....... ... . ... . ... .. . Ix
Proyek Restorasi dan Konservasi Hutan Gambut di Katingan dan Kotawaringin nmur Darsono Hartono . . ..... ... ... . . ... ... .... .. .. .. ... . . . ..... .... .. . ... . . .. ....... .. . .. . . ... . . . . .. .......... 1
Menuju Perdagangan Karban dari Kegiatan DA REDD+ Ari Wibowo ............................... ......... .......... .. ........... ... ......... ....................... 19
Langkah Menuju Program REDD+ di KPH Rinjani Barat .... ...................... 36
Skema Karban Nusantara (SKN)
Dodi 5. Sukadri dan Debi Natalia ............... ....... ............................... .......... 51
Green Corridor Initiative Project (Prakarsa Lintasan Hijau) ......................... 64
Alternatif Pembiayaan Pelaksanaan REDD+ ............................................... 68
Notulensi ................................................................................ .......... ........... 75
1 Diskusi ............... ........................................... ........ ....... ....... ........... :............. 80 ...
.. ~
I
Daftar Peserta ...... ..... ................ .............. ..... .............. ....... ....... ....... ............ 83
Lokakarya "Rancangan Arsitektur REDD+ di Indonesia" .............. ........... 87
Keynote Speech by DG Forda on REDD+ Architectu re in Indonesia ... ......... 91
Ten Minutes {INCL Q N. A) on REDD+ National Strategy............................ 98
Jurisd ictional Approaches to REDD+ : International trends and the FCPF • Carbon Fund
[
..
Werner Korn ex & Andre Aquino ........... .............. ........................... ....... ....... 106
The Design of an MRV System ..... ...................................... .............. ............ 111
MRVand carbon accounting system...... ... ............ ................ ........................ 120
Design and Progress of the Development of Safeguards Information System (SIS) for REDD+ in Indonesia Nur Masripatin ................ ....... ...... ..... ..... .. .......... ............... .... .. .. ................. 125
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari M ekanisme REDD+ iii
Rinciples, Criteria and Indicators for a System for Providing Information on REDD+ for Providing Information on REDD+ Safeguards Implementation (SIS-REDD+) in Indonesia, in Accordance with COP-16 Decision..... .............. 131
REED+ Design in Indonesia Juan Maratinez .................... ........................................ ................................ 135
Design of Jurisdictional REDD+ ............ ..................................................... 138
Linking REDD+ at national level with on-the-ground realities: Research insights from governance and livelihood perspectives Ida Aju Pradnja Resosudarmo ......................... ... .... ....... .............. .... ........ ..... 144
Kebijakan Fiskal untuk Pembangunan Ekonomi Hijau Singgih Riphat ..... ...................... ..................... ............ .. ... .... ....... .... .. ........ ... 153
Design of a REDD+ "incentive" system: Who shoul benefit? ............. ....... ... 161
Freddi: Financing REDD+ and Managing Its Risks in Indonesia Ag us P. Sari ............. ........................... ............ . .............. ............... ................ 168
A District-Wide Approach to REDD+ in Indonesia Werner Kornexl & Andre Aquino................................................................. 179
Daftar Peserta ..... ......................................................................................... 185
iv Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
..
..
• ..
•
..
..
..
DIALOG "PROSPEK PERDAGANGAN KARBON DARI MEKANISME REDD+"
BOGOR, 7 MARET 2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beragam kegiatan persiapan pelaksanaan mekanisme REDD+ telah dilaksanakan sejak Indonesia berkomitmen untuk mendukung upaya mitigasi perubahan iklim global. Namun demikian, masih ada beberapa hal yang masih perlu mendapatkan perhatian dalam proses persiapan pelaksanaan REDD+ di Indonesia, salah satunya adalah permasalahan pendanaan untuk mendukung "result based" REDD+ .
Dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan mekanisme REDD+ di Indonesia, Badan Litbang Kehutanan, melalui Pusat Penelitian Kebijakan lklim dan Kebijakan (Puspijak) mengadakan dialog para pihak yang membahas prospek pendanaan melalui mekanisme perdagangan karbon hutan.
Hal ini dilakukan mengingat Puspijak sebagai lembaga penelitian, telah melaksanakan bermacam kegiatan penelitian, pengembangan, lokakarya, pelatihan, konsultasi publik dan diseminasi untuk dua "demonstration activities" di Taman Nasional Meru Betiri dan Restorasi Ekosistem Rimba Makmnur Utama. Untuk itu promosi kesiapan rancangan dokumen "demonstration activities" untuk diusulkan dalam mekanisme perdagangan REDD+ perlu 9ilakukan. Hasil dialog in i diharapkan dapat menjadi ajang promosi bagi "demonstration activities" sebagai pensuplai REDD+ dan dengan para pihak "buyer'' yang berkepentingan untuk memberikan kontribusi penurunan emisi dan peningkatan serapan karbon hutan. Hasil dialog ini juga memberi masukan kebijakan yang perlu diambil dalam implementasi REDD+ di Indonesia .
8. Tujuan
Tujuan diadakannya dialog ini adalah: 1. Mengetahui kesiapan pensuplai karbon hutan untuk mekanisme REDD+,
khususnya transaksi karbon hutan, dengan mengambil contoh di TN Meru Betiri dan RE RMU,
2. Mengetahui potensi permintaan pengurangan emisi karbon hutan baik dari "compliance" maupun "voluntary markets",
3. Memberi masukan untuk implementasi mekanisme REDD+ Indonesia termasuk skema karbon nusantara, disamping memerhatikan proses negosiasi internasional maupun kesesuaiannya dengan kondisi nasional Indonesia.
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Korbon dori Mekonisme REDD+ v
C. Outcome
Dialog ini diharapkan dapat memberikan gambaran sisi supply dan demand dalam transaksi REDD+. Di samping itu, dialog ini juga diharapkan dapat membahas persoalan verifikasi dan registrasi nasional. Selanjutnya, hasil dialog ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi otoritas REDD+, termasuk di dalamnya Kementerian Kehutanan, dalam menyusun kebijakan-kebijakan yang dapat mendukung pe laksanaan REDD+ di Indonesia.
D. Waktu
Seminar dilaksanakan IPB International Convention Centre JI. Pajajaran Raya Bogor, Bogor, tanggal 7 Maret 2013.
II. PENYELENGGARAAN ACARA
Dialog "Prospek Perdagangan Karbon Hutan dari Mekanisme REDD+" dibuka dengan sambutan Kepala Badan Litbang Kehutanan Dr. Ir. Iman Santoso, M.Sc (sambutan terlampir), dilanjutkan dengan keynote speech dari Staf Ahli Menteri Perubahan lklim dan Kebijakan Dr.Ir. Yetty Rusli, M.Sc dan presentasi S
(lima) narasumber yang dipandu oleh Ir. Wahjudi Wardojo, M.Sc. Dialog dihadiri oleh kurang lebih 100 orang dari berbagai latar belakang, termasuk lembaga pemerintah terkait, Departemen Kehutanan, Dinas Kehutanan terkait, lembaga donor, lembaga lnternasional, Universitas, LSM dan swasta (daftar hadir terlampir).
Dialog ini dihadiri peneliti dan pengusul demonstration activities (DA) REDD+, otoritas Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Perancang mekanisme pendanaan REDD+, skema karbon nusantara, dan pembeli potensial. Para pembicara yang menyampaikan materi adalah : 1. Ari Wibowo, mewakili DA REDD+ di Taman Nasional Meru Betiri yang akan
menyampaikan desain dokumen REDD+ dari kawasan konservasi, 2. Dharsono, mewakili DA REDD+ di kegiatan restorasi ekosistem Rimba
Makmur Utama yang akan menyampaikan dokumen kesiapan pelaksanaan
REDD+, 3. Doddy Sukadri, mewakili mekanisme pendanaan REDD+ melalui Skema
Karbon Nusantara (SKN) yang akan menyampaikan skema karbon yang berbasis sumberdaya domestic
4. Andi Pramaria, mewakili Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan yang telah menginisiasi kegiatan REDD+ di wilayahnya dan akan menyampaikan potensi pengurangan emisi karbon dari pengelolaan hutan yang lebih baik,
5. Paul Mustakim dan Rizal Boer, mewakili Perusahaan multinasionaf/nasional yang memiliki ketertarikan dengan program REDD+ baik melalui mekanisme carbon offset atau corporate social/environmental responsibility.
vi Prosiding Diolog Prospek Perdogongon Korbon dori M ekonisme REDD+
t ~ L
..
• L
..
Sambutan Pembukaan Kepala Badan Litbang Kehutanan
pada Acara Dialog Qialog "Prospek Perdagangan Karbon Hutan dari Mekanisme REDD+"
Bogor, 7 Maret 2013
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh,
Yth. Sdr. Staf Ahli menteri Kehutanan Yth. Saudara-saudara pejabat eselon 2 lingkup Kementerian Kehutanan, presenter, moderator, para peneliti, penyuluh kehutanan, widyaiswara, perwakilan dari perguruan tinggi, sahabat-sahabat dari lembaga swadaya masyarakat dan hadirin sekalian ...
Assalaamu 'alaikum warrohmatullahi wabarakatuh ••• Salam sejahtera bagi kita sekalian .•
Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadlirat Allah SWT karena hanya atas perkenan-Nya sajalah kita dapat hadir dan berkumpul pada kesempatan yang berbahagia ini.
Salah satu aspek penting dan mungkin juga rumit adalah dalam pelaksanaan REDD+ adalah masalah pendanaan. Hal ini dapat dilihat dari masih belum disepakatinya mekanisme pendanaan REDD+ di tingkat internasional.
Na mun demikian, upaya-upaya baik lokal, nasional, maupun internasional untuk menciptakan mekanisme pendanaan REDD+ telah banyak dilakukan. Salah satu sumber pendanaan REDD+ adalah melalui mekanisme pasar karbon sukarela.
Beberapa inisiatif telah membuktikan bahwa mekanisme ini dapat berjalan, meskipun masih perlu kajian lebih Ian jut jika ingin dilaksanakan pad a tipe ekosistem yang berbeda dan dalam skala yang lebih luas.
Bapak/lbu peserta dialog pasar karbon yang berbahagia •••
Kementerian Kehutanan sebagai salah satu pemangku kepentingan pengelolaan dan pembangunan kehutanan merasa perlu untuk membahas persoalan ini, terutama dari sudut pandang ilmiah, dalam rangka mempersiapkan keberlanjutan beberapa Demonstration Activities yang selama ini dikoordinasikan oleh Kemhut, dan sebagai salah satu bentuk masukan bagi penyusunan kebijakan pendanaan REDD+ di tingkat nasional.
Prosiding Diolog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+ vii
Untuk itu, Badan Litbang Kehutanan yang memiliki mandat penelitian dan pengembangan kehutanan nasional merasa perlu untuk menelaah lebih dalam wacana pasar karbon hutan dalam skema REDD+, sebagai bahan masukan untuk perumusan kebijakan yang lebih baik di masa mendatang.
Bapak/lbu peserta dan hadirin sekalian yang berbahagia ...
Dialog ini kami harapkan dapat menjadi sebuah diskusi yang menarik yang mampu memotret beragam perspektif dan pemahaman mengenai pasar karbon hutan. Untuk itulah maka berbagai pihak yang kami anggap memahami dan berkaitan dengan wacana ini kami undang untuk mempresentasikan pokokpokok pikirannya.
Diaog ini mengundang sekitar 100 orang dari berbagai kalangan di tanah air, untuk itu sekali lagi kami mengapresiasi kehadiran Bapak/lbu sekalian. Diharapkan hasil seminar ini juga akan berkontribusi pada perbaikan strategi dan kebijakan implementasi REDD+.
Bapak/lbu hadirin sekalianyang berbahagia ...
Akhirul kalam, semoga dialog ini memberikan pencerahan bagi kita semua untuk bersama-sama mengelola hutan dan kehutanan Indonesia dengan lebih baik. Kebetulan bahwa dialog ini dilaksanakan dalam rangkaian acara 100 tahun kiprah Badan Litbang Kehutanan di Indonesia, sehingga diharapkan dapat memberikan semangat tambahan untuk memberikan hasil dialog yang sebaikbaiknya yang akan dapat memberikan masukan yang berarti bagi perkembangan REDD+ pada khususnya dan pelaksanaan pengelolaan hutan lestari pada umumnya.
Semoga kegiatan hari ini dapat berjalan dengan baik sehingga tujuan mulia dari kegiatan dari kegiatan ini dapat tercapai dan kita rasakan hasilnya di masa yang akan datang.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
KEPALA SADAN LITBANG
Dr. Ir. IMAN SANTOSO
viii Prosiding Dialog Prospek Perdagangon Korbon dori Mekanisme REDD+
L
..
KEYNOTE SPEECH STAF AHLI MENTER! BIDANG PERUBAHAN IKLIM DAN LINGKUNGAN
pada Acara Dialog Dialog "Prospek Perdagangan Karban Hutan dari Mekanisme REDD+"
Bogar, 7 Maret 2013
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat Pagi, Salam sejahtera bagi kita sekalian
Yth. Saudara-saudari peneliti, akademisi, praktisi REDD+, para pengelola sumberdaya alam, penyuluh, widyaiswara, sahabat-sahabat dari lembaga swadaya masyarakat dan hadirin sekalian.
Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadlirat Allah SWT karena hanya atas perkenan-Nya sajalah kita dapat hadir dan berkumpul pada kesempatan yang berbahagia ini.
Seperti kita ketahui bersama, Kementerian Kehutanan merupakan salah satu stakeholder utama dalam persiapan dan pelaksanaan skema REDD+ yang bersama-sama lembaga lain baik di level internasional, nasional, maupun subnasional telah dan sedang melaksanakan beragam kegiatan seperti pelaksanaan demonstration activities, penyusunan peraturan dan perundang-"undangan, dan penyiapan lembaga-lembaga baru. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tersebut selain sebagai upaya untuk melaksanakan beberapa kesepakatan internasional dan nasional, juga merupakan upaya antisipasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi akibat dinamika pertemuan-pertemuan internasional mengenai perubahan iklim dan REDD+.
Bapak/lbu peserta dialogyangsaya hormati •••
Salah satu aspek penting dalam skema REDD+ yang masih terus didiskusikan oleh berbagai pihak adalah eksistensi pasar karbon sebagai sumber pendanaan REDD+. Di tingkat internasional, negara-negara industri maju dan negara-negara pengusung REDD+ yang umumnya adalah negara berkembang masih belum menemui kesepakatan mengenai bagaimana pasar karbon untuk pendanaan REDD+ dapat dibentuk.
Beberapa literatur mengenai pendanaan REDD+ menyebutkan bahwa pilihan untuk menerapkan pembayaran untuk REDD+ mencakup mekanisme berbasis pasar dan non-pasar, atau kombinasi dari keduanya.
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ ix
Streck dan Parker {2012) mengklasifikasikan pendanaan REDD+ ke dalam empat kategori utama, yaitu: (1) pasar langsung, (2) pasar tidak langsung, (3) mekanisme terkait pasar, dan (4) mekanisme non-pasar. Dalam skema berbais pasar, kredit REDD+ akan diperdagangkan dalam bentuk pengurangan emisi bersertifikat (Certified Emission Reduction/CER) dan dapat digunakan untuk memenuhi target emisi nasional.
Kategori pasar langsung dapat mencakup pasar wajib dan sukarela, sementara pasar tidak langsung dapat berupa kegiatan penghijauan. Contoh skema non-pasar adalah dana sukarela dari perjanjian bilateral atau multilateral. Sedangkan contoh kategori non-pasar untuk pendanaan REDD+ adalah pengeluaran domestik pemerintah, bantuan pembangunan dari negara-negara donor, dan 'debt for nature swaps'.
Bapak/lbu peserta dialog yang saya hormati ...
Keberadaan pasar karbon sebagai salah satu opsi pendanaan REDD+ merupakan salah satu aspek penting yang akan menjadi insentif bagi berjalannya REDD+, termasuk keberlanjutan DA yang saat ini sudah diinisiasi oleh berbagai institusi di Indonesia.
Salah satu contoh keberhasilan pasar karbon sukarela dalam skala tapak adalah REDD+ Project di Kasigau Corridor, di Kenya. Dalam skema REDD+ di Kenya ini, dana sebesar US$150,000 per 5 tahun dari Voluntary Carbon ~tandard (VCS) didistribusikan ke tiga pihak, yaitu Wildlife Works Carbon (WWC), pemilik lahan, dan masyarakat sekitar, masing-masing pihak mendapatkan US$50,000. Lama proyek REDD+ adalah 20 tahun dari 2006 hingga 2025. Mengingat jumlah masyarakat sekitar mencapai 100.000 orang sementara dana ya.ng tersedia tidak terlalu banyak, maka manfaat untuk masyarakat sekitar diberikan dalam bentuk program pembangunan infrastruktur.
Bapak/lbu peserta dialog dan hadirin sekalian yang berbahagia .••
Tujuan dialog ini adalah menyampaikan sisi supply dari pasar karbon, yaitu dari DA. Kemudian membicarakan sisi demand dari pasar karbon dengan membahas prospek pasar internasional, nasional bahkan mungkin lokal.
Mengingat belum disepakatinya pasar wajib internasional, maka insiatifinisiatif pasar sukarela, terutama yag berbasis nasional dan lokal merupakan salah satu peluang besar untuk dikembangkan di Indonesia. Contoh yang saya sampaikan sebelumnya, menunjukkan bahwa pasar sukarela dapat dibentuk dan dilaksanakan. Tinggal bagaimana kemudian mengkoordinasikannya dan mencegah dampak negatifnya, jika kegiatan-kegiatan REDD+ berbasis pasar sukarela ini kemudian menyebar ke seluruh penjuru Indonesia.
x Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dori Mekonism e REDD+
.. L
Bapak/lbu hadirin sekalian yang berbahagia ...
Akhirul kalam, kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak/ lbu/Saudara untuk bersama-sama berdialog. Semoga dialog hari ini dapat berjalan dengan baik sehingga tujuan mulia dari kegiatan dari kegiatan ini dapat tercapai dan kita rasakan hasilnya di masa yang akan datang.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
STAF AHLI MENTER! BIDANG PERUBAHAN IKLIM DAN LING KU NGAN
DR. YETII RUSU
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+ xi
..
Rumusan Dialog
j.Kepastian Kawasan? \ • Additionality?
I • Mengatasi Leakage dan , Non-permanence?
• Ketidakjelasan pasar internasional
• Potensi voluntary market saat ini masih kecil
!- Restorasi Ekosistem ! • Kawasan Konservasi I . KPH
• vcs • SKN
1 • Negara lain • Perusahaan
Multinasional • JCM • Perusahaan Nasional
1. Dari Konsep ke Praktek
xii
./ Pendanaan REDD+: (1) input-based incentive; (2) output-based
incentive; dan (3) performance-based incentive (market
mechanism) . ./ Pasar karbon hutan dari mekanisme REDD+ dapat berupa: (1) pasar
wajib (mandatory market); dan (2} pasar sukarela (voluntary
market) Mengingat hingga saat ini pasar wajib masih belum jelas, maka
pengembangan pasar sukarela dapat menjadi alternatif
pelaksanaan perdagangan karbon hutan dari skema REDD+
./ Pertanyaan konseptual pasarsukarela: • Dari sisi penawaran: Bagaimana mengurangi emisi karbon
hutan dengan mempertimbangkan aspek conditionality,
additionality, leakage dan permanence? • Dari sisi permintaan: ApakahVoluntary Carbon Standard yang
saat ini dijadikan acuan sudah cukup tepat? Dan Bagaimana Willingness to Pay pembeli potensial untuk ikut serta dalam
mekanisme pasar sukarela dalam REDD+?
Prosiding Dialog Prospek Perdagongan Karban dori Mekanisme REDD+
...
L
L
2. Potensi Penawaran
Restorasi Ekosistem, Pengelolaan taman nasional, dan pembangunan KPH merupakan kegiatan-kegiatan yang berpotensi untuk membangun sisi penawaran pasar karbon hutan: ./ Conditionality Kejelasan kawasan RMU: 203.570 ha, Meru Betiri:
kawasan hutan ./ Additionality kegiatan restorasi dan konservasi ./ Permanence 60tahun masa konsesi ./ Leakage peningkatan kesadaran dan pembangunan kapasitas
3. Potensi Permintaan
./ Skema Karbon Nusantara dimaksudkan untuk menyertifikasi kredit karbon melalui Unit Karbon Nusantara Alternatif untuk VCS dipasar domestik
./ Pembeli kredit karbon dapat berupa: pemerintah negara lain (bilateral/multilateral), perusahaan nasional dan multi-nasional (e.g. Chevron)
./ Alternatif permintaan adalah dari Corporate Social Responsibility (CSR)
4. Tantangan Utama
./ Ketidakjelasan pembeli kredit karbon ditingkat internasional. Walaupun prospek REDD+ diyakini masih bagus, terutama dalam membantu konservasi sumber daya hutan
./ Masalah hak atas karbon jika yang melakukan offset (pembeli) adalah perusahaan/lembaga diluar negeri a sovereignty
./ Bagaimana menjernihkan kesimpangsiuran antara pasar karbon dengan pendanaan persiapan
./ Bagaimana formula insentif yang tepat untuk melibatkan perusahaan dalam negeri yang berpotensi menjadi pembeli dalam pasar karbon dari REDD+ (e.g. melalui CSR)?
s. Kebijakan Strategis
./ Membangun system registrasi nasional untuk mengkoor-dinasikan inisiatif-inisiatif lokal saat ini dan mengarahkannya ke compliance marketjika sudah sudah ada kesepakatan internasional
Prosiding Dialog Praspek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+ xiii
xiv
../ Mengingat masih belum banyak pembeli serius di pasar internasional, maka yang bias dilakukan adalah bagaimana membangun joint credit mechanism seperti dengan Pemerintah Jepang yang serius untuk memindahkan dananya dari CDM ke REDD+
../ Karena performance-based incentive tidak hanya berupa pasar karbon, maka perlu dilakukan diversifikasi kegiatan.
Prosiding Dialog Prospek Perdogangan Karban dari M ekanisme REDD+
,
L
L
L
L l l
I
L
[
L
l
L
. I
Proyek Restorasi dan Konservasi Hutan Gambut di Katingan dan
Kotawaringin Timur
DIALOG PROSPEK PERDANGAN KARBON HUTAN DARI MEKANISME REDD+
Bogor, 7 Maret 2013
Dharsono Hartono,
PT. Rimba Makmur Utama
PT. Rlmba Makmur Utama
Konteks
Peluang untuk REDD+ di Laban Gambut Tropis
Sekilas tentang Proyek Restorasi dan Konservasi Hutan Gambut di Katingan dan Kotawaringin Timur
Kemajuan Pengembangan MRV
Hasil-hasil Penelitian Baru
Tantangan
PT. Rimba Makmur Utama
Presiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 1
Peluang untuk Persiapan Emisi Rendah
2
Gfo:tal GHG • mltak.;U GtCO:"°~y~
Iv
PT. Rimba Makmur Utama
Profil Emisi Karbon di Indonesia
-~ -~~~.;-NilD~!~..:5M<:!>lC ~P~ ,.!o:ow . ._,.L ... ~'*«f.-. ~:.::::t~ . .i~:OY/.11
7,,..Jt iot ao w·: ;.z-.. ,.........-. •"A:~· .:C!~~~l'I
·--.. Po6e!'1:1tl oHukr.lcal !t"ftUU~ <.'(f.Ol'ECO.!e-
lmlonesi.an emissions .are estimated lo grow from 2.1 lo 3.S GlC02e between 2005 and 2030 : ·.; .;.-. : .. ·:: ·-=<- :- ·:-.;.;."-' =-··: ... ;-:: .. :·.--: .. ·:: .....
~ ~..;4"N..W....,"X .. 'i:>:~<.:l'< ,,..._oe-:.>,.-.~«"~'«l~'~*·" ·')W~.c<-:~-..
~-">C:=:-~:t .~.1 ... _,"""M::'>·~~.oe-V~):~
Sumb<r: DNPJ(ZOlO)
PT. Rlmba Makmur Utama
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
t [ ..
t
Peluang untuk REDD + di Laban Gambut Tropis di Indonesia
Soun:e: Hoolje~ et al (2006)
Fakta-fakta Penting • Indonesia memiliki 22.5 juta hektar lahan gambut, kira-kira 12% dari daratannya
• Emisi dari lahan gambut pada tahun 2005 sebesar 41 % dari total emisi GRK di
Indonesia
• Emisi terkait gambut diperkirakan 1 Giga Ton C02e/year
PT. Rimba Makmur Utama
Peluang untuk REDD+ pada Laban Gambut di Kalimantan Tengab
:i "!
:i ~:
i! s: >l ~1 ~1 ': ;; )l ~f~
~n-- - ----------w~• - • • --•--•-•
Source:Hooijecet al (2006)
.,,,...,.,..,... ... .__ .. ,. . ........ ,,._,.,,. ... .
PT. Rimba Makmur Utama
-~· ·· ··· ·;~; ·•·· ~
r::::::~ ··· ~:.~ .. ~
[.~:~JJ ";!:: .• :-=
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
Fakta-fakta Penting:
• EmisitahunanGRK di Kalimantan Tengah mencapai 15%dari total emisilndonesia (l005).
• Emisi terkaitgambutdi Kalimantan Tengaqiada tahun 2005 sebesar63% daritotal emisi provinsi (a tau 9% dari total emisi nasional).
• 23% daritotal emisi provinsiGRK disebabkan oleh dekomposisigambut dan 40% adalah karena kebakarangambut(2005).
SourceDNP1(2010)
3
...
Konteks
Peluang untuk REDD+ di Lahan Gambut Tropis
Sekilas tentang Proyek Restorasi dan Konservasi Hulan Gambut Katingan dan Kotawaringin Timur
Kemajuan Pengembangan MRV
Hasil-hasil Penelitian Baru
Tant:angan
PT. Rimba Makmur Utama
Sekilas tentang Proyek Restorasi dan Konservasi Hutan Gambut Katingan
• PengembangProyek: PT.RimbaMakmurUtama • Konsesi: IUPHHK-RE (RestorasiEkosistem)
• Lokasi: Kabupaten I<otawaringin Timur and Katingan Luas Kawasan: 203.570hektar
• Status Hutan: >- HutanProduksi (HP): 178. 950 haatau 88%
>- HutanProduksiKonversi(HPK): 24.620 ha atau12%
Standar. > Climate Community and BlodivcrsityAlliancc
> VcrificdCarbouStaudards
Kawasan NonHutan
Hutan trrg;mggu
Hutan Utub
Pencegahanlcebalcaran&mltlgasl pembasahan 12.74% rehabflltasi daerahsangattenlegradas( lcanal
blolcl~ menanamspeslesasli
Rehabflit:asi areal yangrusalc,lcanal bl olcl~
34.21 % penanaman unwlcrestorasidanpengayaa11 perlindungandanpenegalcanatllran
50.0
5% Regeneras lalam. perllndungandanpenegakan
atllral\ manajemen habitatsatwaliar
Tutal 203.570 ha)
PT. Rimba Makmur Utama
;·"
::-::: ·~· ~:.: .. M •
@ ,,,, ............. :················ . . . . ·~ - ~- .. :;:;:::-;::\:::-:::.::.::: ... :-:.:;
4 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
L
[
[
Konsesi Restorasi Ekosistem (ERC) dan REDD+
IUPHHK- RE: Restorasi Ekosistem Penambahan: Penyimpanan karbon
· , ... -~-~-.!~!~-~.,9.!.~-~-~~~~.,~2.2.Z..1~~1\~~E~.Y..~.~-~-.!!1.,,.~9~~-~ ... , tambahan yang dihasilkan dari kegiatan -~ Berlaku di wilayah yang ditetapkan sebagai L· pengelolaan hutan sebagai tam bah an ~ hutan produksi «-·i'> untuk "Bisnis seperti Biasa". Dalam hal L , , · · · . . ' " r r · ~ """"!.J pencegahan deforestasl lebih sedikit
- Pemegang IZln memperolen nak untul< meniual hutan yang hilang dari yang diperkirakan.
kreditka,;,;.;,,;rb;;,.o;.;;n~....,..,------~~--"""" · f 60 tahun dan memungkinkan pe~panjangan l~-:::~, Permanen: Memastikan bahwa karbon
t~~-~~-~-~w.•,•,w,o,w,"""•"--~·""""''"·"w.o,o,•,w,•,·.·,m·,w;,"w""'""''"w'""J'"/" i:;S~~~~:~:;j :~~ ~~:~~~p Konsesi pertama: Hutan Hujan Harapan, 52,000 ha konsesi di hutan hujan dataran rendah di Sumatera (total ada 4 ERC sampai hari ini)
S.btt: 'n.nlit. Aa•N (ZOOl)Cha-.Cllt.utceaadFoNllb: Coeoept1NJ frt.MIWOfltfor l~tlog a C:Uboll RifClstryl..M..,\.o FMlT•a.
PT. Rimba Makmur Utama
Ancaman: Konversi Hutan, Pertambangan, Penebangan Liar :.···•••••••· ··.:_.:_••••··-·•••;: .... ~:····-":: .••• v ·:.;.; ··· ··: ......••. :
Konversi Hutan Kana] Pembukaanlahan untuk pertanian dan pennukiman Pertambanganemas/Zirron Penebanganliarsecarakomersial
-~) ··- ·~·::,.. :
, - i,_'
-:;:::
I /"l
.' : ' : · .. :
'.: 1
, ... m:: .. ;~;;,,: .. ~.-.::~::(.'.~'..'.':~::~: ..................... ! .. • ~=
·-~ :::::=::~· ::..== :::::: .:·
PT. Rimba Makmur Utama
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 5
Ancaman: Konversi Hutan untulc Perkebunan Kelapa Sawit
·:····
··.
··; ·.:(::·:+ .. . . . . . . :·:::=: ·:.::::::::.:·:::::::::7 ·::·:::::.::::::::::::. : . ~:~:::-: .......... .
.·~::·=·=·: ....
PT. Rlmba Makmur Utama -~''· ·1.1. ~. s
Ancaman: Pertambangan
PT. Rlmba Makmur Utama
6 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
Ancaman : Penebangan Liar secara Komersial
PT. Rlmba ll•kmur uta~
Skenario Business as Usual
• l >
l
PT. Rimba M11kmur Ut11ma
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 7
8
; :~··:·.··~~ :: ;:;::-... ,:;~. ·. ::.:-:.:• ;:: ··;:;.\:···: .. ·:.:-: r .· ;:~···· ;-:;: ... <! ~:-. a~::.·.:.· . .;: ·· :t·:.: :~ . . : .... :1 ·•
· ·:. -;~ u, ~:· : -3:: :, :·:·~ :~ ... :.: : .... ~ :~. : ;.· :· ·.:
~ .. : .. ::-,.:~ ·-.:-::: . : ... ;~-.· .. ::·: :: .:x.: : .. :-:: ... : : .::.~:.::::: .... :;.: .::~ ::.::: ..... :~;(:·.: .• , .. ; i : ~·· · :·; _.,.,_.,-:-:·.'~; ; -. ·:-·":.-.-,.:.·:.-.·: .
. ·; :~·-:.:--.::.·;._; ::· :.·:·:·;..-;::: :(~ .. :·..;,.;;-;:. :·. ::~ =~·.~·:;-: :~: :·:.: :-... :·:~~: ... ·::.:::::: ::-::~.:.: '.:.' :• :':': ::-:· .... ~ .. ;<·i. ·': : ..... * .-. : :·:~ :->: .. :: .. •-:'f: : .-::: . . :~ ::< :=: .. ::...·:.: ... :• -:: ..... , .
i:, .. , _.; ,: :; ;.:.;: :'~·c.: ... ~· ·:·: .· .... : ::: . ~ . . ;~~· .:,; . : : ... ~ .... {-: .•. : :~-:.: ... ·, ·:::: ~~, ·:· «·:.: ·:::. : : .. :~: ...
!'::. t .. :-;.:: ·; .:-.,.;:.:·:
Restorasi Ekosistem dan Langkah -langkah untuk REDD +
Components
REDD+ strategy and planning
Prctecfunand erforcerrent
Forest cxmservaion ard carbcn stod< measurerrert ard monlcrng
Methodologies
• Stakeholder mapping Free, prior and informed consent (FPIC)
• Policyanalysis • Cornmun~y organizing and participatory planning and mapping
Geographic information system • Management plan development • Participatory monitoring and evaluation
• Zcnaicn-aid bo111dilies derrerratbn • ilreatarely.;is • 0>rrmuilyorg111izilgard pirticpaoryplamilg aidm~pilg
Geographic inforrretbn syst"1'1 Faest rarg<rtrarirg
• Fae st fre p-e1oenfon ard rrilg>tbn traning • Pa-ti:ipitcry moritairg aidenfacemmtwih rorrmuilies
• R"1'\ae seisirg (eg., stale mage, radw, aeia fflobgraphy, et • GIS • l<ionlfication of ng, wl.Je rons..-vaim wees • Eslabistmmt d pE1T11aiert saf11lle J:las aaoss the prtjectarea • lrdeperdert wrlicalm • Particpatory erolcgica a;sessm.nt • Eliana;s carbon stock measurerrert • Eliooillersity sun.ey ard tlTeatarely.;ls
H}d"dc:gica mo<iolrg
PT. Rimba Makmur Utama
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
L
L
L
L
L
L
Restorasi Ekosistem dan l..angkah-langkah untuk REDD+
Components
Information, education and
communication • Media monitoring and content anal}Sis
• Mlaofnanm facility desgn Community engagement and livelihoods
• Miaoenterprise developrrent and capacty building • Business planning
Marketing • Socit>:-.~ooi_c im~t_!':' onloriljl and ~~~tion
Prqect operational and financial management
• Branding de1elopment • Direct marketing • Brokerage
• Amual v.ork plaming and budgell'lg
• Human resou-ce development program
• Integrated financial sy&em de1ebpment
February 1&25, 2010 Cash for Carbon
PT. Rimba Makmur Utama
1.Kopl 2 Kopra 3. Padi 4.Perikanan 5.Karet alam 6. Rotlln 7. Gemor
PT. Rimba Makmur Utama
......
,. . __ _ ,,, -\i • . ·---- . •
11 ~~:!~~~~: /i: I ,, ... ·;;~;.'/;'~-·., :. =·:-:· .· ... ;:::,:-:;·::_:7 ·
I ;~;·;;;.~i::·,:,: l ~;~_, .. :. =· , E:r\~::~;,~~=1 ;
L.~::::-:~!':?. .. ~:J.~.:.: ............... :'.'.'. '.'.·~'.:·:::::'.::::::::: _;
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 9
Perlindungan Sosial: FPIC & Pemetaan Partisipatif dengan Masyarakat
PT. RMU telah bekerja sama dengan Yayasan Puter untuk keterlibatan dan konsultasi masyarakat sejak awal tahun 2009.
Beketja deDga.n masyarakatDesa Bapinang1Iulti, Kecamatail Pillau Hanaut, Kabupaten KotawaringinTimur
••. ·.u •• • •• ·•- •• •••••••• • ••• ·••••• • ••'\ ••
PT. Rimba Makmur Utama
Perlindungan Sosial: Pemberdayaan Masyarakat melalui Fotografi
10
PT. RMU telah bekerja sarna dengan Photovoiceslntemational untuk pemberclayaan clan keterlibatanmasyarakat sejak tahun 2010.
Photovoicesmcnerapkan metodologiyang unik- menggunakan fotografi desa clan bercerita - untuk membantu membawa pengetahuan lokal dari masyarakatke clalarn dialog REDD + dan untuk menginformasikan pembangunansosia~ekonomi yang di perlukan.
PT. Rimba Makmur Utama
Dur - .. _..~-- of.rn pu1 b}'1.-,dkdcf0tfl.1.odato1,n;hhc l°""" m Hmd::l J.:.'·• , w\:iU ClOlllc:t 4 be to !lie wat cITntq Xirnr4:iJ Vilb1~P~\cuc llii1 lpOt t.pi.:I inp9o\ll M~.~!hcyWID U..C.k tk t....,1 - lOd.)"'~r. Thcpttiplt don't~ getlkeri• tlodrtBp.L
!C~Hu..ir fwdt.
,, ...: ""\
l\w:i Rivet'5• j:bct' "'!kRip«lp~C ~hfu.t:.11~; ditfttte4kiru:kof tJ.dil"-'mliwh a\dvdia~ M:I:~ l "ll(or1uw:tl). (.H'
11\cbu ltl)'dn lll:s ""« t-.ai bun OWNlfrli::adov.·D du.:IOdlclJ'<l\'-L\
cr1.una rlRl'"'l'>tc'< ..,~ :=t.\. aniJ otb:r
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari M ekanisme REDD+
.. L
L
L
L
t
l
Perlindungan Lingkungan : Keanekaragaman Hayati, Habitat Satwa Liar, dan Hutan NKT (HCVF)
Daerah digunakansebag;;iihablbtunlllkpopulasispesics
1930 .. ·}:: ··. yanglayakdanterancam, terbatosabudilindungi '*'' ,. (haslldarfpenllalancepatNIITl,3 ).
~., . ,;.. , .................................................................................... . »
-~~.:..· x.·:.
T~;;1~~~ ,.... Katingan Hutan R.awaGambutdl diam I 2.4 -3.7 orangutan per km Menefl.· ltfl\.,( Nol:.a(ZOOI). Wldr• a..ntnh Qowp,lhl ,,_,,,.,.., ....... llolliw1tyfl/Oiallr ... ~1--.1.1K.
TM Cblded Uoianf (,...,. ......... ,
Katlng;;inmendukung populasl terbesar kemam orangutan di dunla (Singleton et al., 2004),
PT. Rimb11 M11kmur Ut11ma
Konteks
RllnocttosHorUll (~rltbrocuwJ
Peluang untuk REDD+ di Lahan Gambut Tropis
Sekilas tentang Proyek Restorasi dan Konservasi Hu tan Gambut di Katingan dan Kotawaringin Timur
Kemajuan Pengembangan MRV
Hasil-has il Penelitian Baru
Tantangan
PT. Rimb11 M11kmur Ut11ma
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 11
..
Lankah -langkah Proyek Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi (MRV)
1. Membangun sistem stratiflkasi • Low pole- Lowland forest-Mix swamp forest - Non·forest - Very low pole
2. Menetapkan titiksampel permanen (PSP) Pengukurankedalamangambut saja (D points]
• Terle tak di sepnnjang 4transek • Terpisah 250 meter • Total 200poin
Muka airdan pengurangan gambutsampling point(• D+W points1 • Terletak di sepanjangtransek • 100 D+Wpoin • Lokasi untuk diadaptasi di Y2 dan 3 sampai titik dimana penurunan
ten:epat Plot pengukurarpenuh ("D+W+B points")
Terletak baik sepanjan~mpat transek(l OOtotal) dan Terletak menurutsebuah desain bertingkatadaptif semi·acak'[l 00 titik lainnya ), menggunakanpenginderaan jarak jau h berbasis strati fikasi hutan dengan lokasiyimgdipilih dalamSOO m dariperairan
3. Memonitor plot sampel permanen
4. Verifikasi lndependen
PendhianPSP: Renc:ona r.~ T'J•f e• ... T>.) ,., ,..r ,. _.,c
~..,..Cl"'.Of <'ll ..,rP 'P ( 3 • Y t" • Vol'•1 Ym t 'tilof
Put deJlh poinuro coll'ltt~I 160 20 ,. 200
Pe:;iit de~h,w.usuble and pi:1t ' utai«n<c .. ,. 30 100
(~Wpdtt,• J
BiD,_u, pNl dtptt\ witcrt.blc,11rdpie.- 100 50 so 200
n1blide n:::epoillu f't>•W4& po'1U1
PT. Rimba Makmur Utama
Proyek MRV: Pengukuran Lapangan
PSP yangadadandiusulkan
.. .... ~,,. .. .,,.,, ........ 1
;:~::~: •:-.,.;. ...... , ;:;;:=;:;·.x,:-:--> r.:-~
~--MUM'lf l 1
-.,.,.;.-:·•;;;;;···· ····-1 ----··+-r --·--., ----·-··, ······--·oi
;~~··•••••••~ •••• .... ••o••• . . ... . . , ..,., .. ,,., .... ..... •n••r •••,..••••6
;~~~~~~j-• •••~ •-•·~~~£-~+-----~ ouo .. •oi•I
'" " " " "' "" ~,.tot f\n~...,.111111..,kw•
PT. Rimba Makmur Utama ~,_,,, .!_,,, ,,
12 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+
~ L
L
Proyek MRV: Penginderaan jauh dan analisis Krigging
..... ~"'""l ___ :;• ::;~ - :- <> !?min-> Ima•:--.-<>·< :~?J'i;:.¥..-<;?~:'-·l ~>. :·H~U-t .f.:-.:.~ ~H··" ~4!-:,W...a:i~ .J 8188~: -s~-(:-.;
PT. Rinm Malunur Utama
f"n:>Jek MRV~ Meh>dtlh>p ~nb~k F«i.s;;;i.~· .S~}<h~r-d.<! tl2:<-~ 5k~m;. (l~f.s~~- !~~}~·ttf.'r.al
·······-· ······-· ······
~.\(/.·,::/, ;:~.
p:~gu:-ill-ran
: . .?.p.~ng.;.~:
P·eng:ernb~~g~n P~:'!>i::?l~.;.~
~:i;t:XJ~h)g.::"'ilC.5: S ttl11~gber~~-r;g.!;;ln:g~r;t.;:k pr~~-=s :::~Hd.;.si pert.;.:.'?1~-
g, .. , .. :f;:, :;. ;.
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 13
Context
Peluang untuk REDD+ di Lahan Gambut Tropis
Sekilas tentang Proyek Restorasi dan Konservasi Hutan Gambut di Katingan dan
I Co..• o• •• •J•• • •• • I • ._,,,,..t .. , ,-,,.._ , ,,-..t• •• • "'1 1-<tV"
Hasil-hasil Penelitian Baru
Tantangan
PT. Rimb11 M11kmur Ut11ma
Persamaan alometrik LokaJ: Proses Sampling Merusak
(a) PrOIS93 penguku~n bera.t batang (b) Sa111>el dambil dar1 berbagal bagian batang (c) Proses ponebangan pohon d hulan primer (d) Proses pengukur.in panjang dari kayu mai bawah (•) Sa111>el komponen pohon yang borboda yang akan dukur
PT. Rimb11 M11kmur Ut11ma
0 Persamaan Alometrik untuk
memperkirakan stok biomassa dan karbon
[J Pengembangan hubungan alometrik lokal antara biomasa pohon hidup, biomassa mati, biomassa akar dan kolam karbon bawah tanah
0 Sampling Merusak 30 pohon untuk mendapatkan sampel kccil dari batang, cabang, ranting, daun dan akar
[J BobotKepadatan kering dihitung set efa h sampef pengeringa n ove n pada 70 C (96 jam • batang, aka r, cabang; 48 jam· daun, ran ti ng)
14 Prosiding Dialog Praspe'k Perdagangan l<arban dori Melmnisme RED!>+
..
L
l [
Proyek MRV: Penginderaan jauh dan analisis Krigging
/~
: J ( ;
\ /;
\-b \ I , ·'"v
-Doc:lltfr.ll ___ _.;. ~J; -: -ot~ ~~ :i-' ~.-: -~~-~!-·'.
~3"2;-j';::~.-;:,~;'- -1 ~>.: . Hlaf4<>-t -t-~-~ ~ ~·<!· -~ ~:.~ -: > ~J:- . .- 1811~: -t.~-o- :
PT. Rini>a Makmur utama
f'royek MRV; Meti.>dD1>;>g;Z m~h~k f\i.s;•~-~· .Suksrda d.aa5k>!-<n~ (lff~>!-r HU~f?;~~l.
~.\(/,·,::,~;;c,
-p=ng'i..;;:-~!"ar::
::.;p~~g~.~·:
::;:o? t~r~t;:;.k P·enge·mb~ng~n
P!-!"!>in10.<=:~ ~lc~lett·L~ ~;;i~ \.ye nf1k~s1
?-'t!tc&~~~.g~~rcs : -S-:=rl3~g b.ert~.r:g.su~.g ur:t";Jk prvses :;~~id,;.si pe-rt.;.:.~s,;.
.,, .. , :~:.. ~:·
Prosiding Dialog Prospek Perdogangan Karban dari Mekanisme REDD+ 13
[
I •
Persamaan Alometrik Lokal : Hasil
(Y= biomass kg/ha)
PT. Rimba Makmur Uta ma
Karbon stok atas tanah dan bawah tanah: Proses Sampling
bn1 • .,.,....w1th:. ORH <c. 20un l. :~nr~,.<wit., 1 IOtm s llJl!t < J~., rm
? mic2m L.u1:n:< (>i:tdlcl'lr..") w1lh .. unn s z..;') ul1
I ri:x t 1n ::>!\ lil11·.-;..11d u11dt"l~'\'1f • \l'rtt•Ui•>I'
""*' ,... ...... t«I TIIK\;tOI< · "Dr:boitC.ori~t
f1Mt"1 :fti>o/ffol l I not 1.1 (pn~:" lur•M:) ti.H Ylt·t ."!J't
6.l.I J:82..iG1 0 lj1 1154 907 :t lS 391.s.sn
'·"' 411.I !.AS •.so 3'»3'.0lt # Jf. 4154J7
A T Ptol J 2 (b""'"' f.-)ln~) !.~ ss:.i>66 !JS i68 78&
10 ! lfl:t!Std 11 ltuJr,· tcru;I :.12 to/:J,
1~ 1230.441 1J 'r.uUPr11 .l it:urn• for~\t) :i.,.l rJJ
:.ll9 UM.645 II 417).'llG
114 ,J; ,, l6Cl 44' 7.0S r/:J
PT. Rimba Makmur Uta ma
~-11o ......... 1ua: _. __
• M.MUM-1>1>..--
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 15
16
Konteks
Peluang untuk REDD+ di Lahan Gambut Tropis
Sekilas tentang Proyek Restorasi dan Konservasi Hutan Gambut di Katingan dan Kotawaringin Timur
Kemajuan Pengembangan MRV
Hasil -has ii Penelitian Baru
Tantangan
PT. Rimb11 M11kmur Ut11ma
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari M ekanisme REDD+
l .. L ...
I.
L
L
r I I •
Tantangan: Menghubungkan REDD+ dengan prioritas pembangunan Indonesia
)~l th$ G.~?U $:,.s;t~mh fs~·;.?~.:J::1$~~i S-Ui:fi::..:: B;,~·;-:1b{~~?~! r~${J· t;J:··~ .. :~:·<:i;x;.H~:t?f?.:~d tu .:.:< '20.)-~ 111ni)2;;:iat;
<v;~<:f;:;-~~?i?~n 'f=-irf11'J.t by 2?J2fJ ~Y:-M:ki:<g tr;ctf>0f;·:;;f3 rt·~ fh:sd i::<tfJ~z'f{f>=--f;!~~pl?~ 1 f:~1H~t~y 8; di;? ~~i~
PT. Rimba Makmur Utama
Tantangan: Cek kenyataan
At the 84E Summit Indonesia President Yudhoyono stated# ... ourgreen economic mantra ts called "pro-growth, pro-job, propoor, pro-env.ironment" - and of course pro-business ... we have been very mindful of the need for "growth with equity'; and for an inclusive and sustainable development#
11!3>1.<l.<':~
Tata Kelola Kehutanan: Kejelasan Hukum
Kurangnya pemahaman tentang REDD+ membuat hara pan yang tidak realistis
Kurangnya kejelasan dalam pembagian peran dan tanggung jawab antara pemerintah pusat dan daerah dan antar sektor
Kebutuhan akan skema distribusi manraatyang transparan dan akuntabel
Perhitungan Karban: Data dasar yang kredibel
Menyeimbangkan pendekatan nasional dan sub-nasional
Proses yang mahal dan panjang dalam mengembangkan metodologi
Ketidakpastian Pasar: keuntungan jangka pendek vs jangka panjang
Terbatasnya transaksi REDD+ di pasar sukarela
Ketidakpastian masa depan REDD+ di pasar karbon wajib
PT. Rimba Makmur Utama
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+ 17
Rekomendasi: Membawa teori ke dalam praktek
18
• Mengembangkan Konsep yang teruji
Mempromosikan dan / atau meningkatkan tingkat proyek REDD+ inisiatif
Memperkuat tata kelola hutan, memberikan keuntungan bagi masyarakat, dan mengembangkan secara yurisdiksi metodologi perhitungan kandungan karbon dan monitoring karbon
Mengkomunikasikan pelajaran kepada stakeholder yang lebih luas
• Memberikan dana-dana untuk mendorong kegiatan
Menyediakan dana untuk mendukung REDD+ awal proyek percontoha n
Menciptakan peluang untuk kemitraan pihak swasta
• Membangun Kapasitas Teknologi
Mendukung pengembangan dan penerapan teknologi canggih penginderaan jauh
Meningkatkan akurasi dan konsistensi stratifikasi hutan dan lahan gambut
PT. Rlmba Makmur Utama
PT RlmbaMakmurUt;ama Suite 5002, SO" Floor JI. MHThamrlnno. 1
Jakarta 10310, lndonesla T. +62 2123584777 F. +62 21 2358 4778
PT. Rimba Makmur Utama
Terima Kasih
MazarsStar11ng Resources lkat Plaza Building
JalanBypass Ngurah Rat No. 505, 3rdFloor Pemogan- Denpasa~
Ball 80361- lndonesla T. -t62 (0)361847 3141 F. +62 (0)361- 847 3147
Rezal.Kusumaatmadja@mazarsstarllngresoun:es.com
Prosiding Dialog Praspek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
L
L
L
•
.--:.~"*f-· ·:::::.fl:-10 TUJUAN UTAMA KEGIATAN REDD+ ADALA' t!j:Ri:ff,(~ _ · .. KONSISTEN DENGAN TUJUAN UNFCCC UNTUK MENCA°PAf5fA KONSENTRASI GRK DI ATMOS FER PADA TINGKATAN YANG TIDAK MEMBAHAYAKAN SISTEM IKLIM GLOBAL
® Mekanisme yang sedang dikembangkan di intemasional untuk menurunkan em1si dengan mencegah deforestasi dan degradasi
® Perkembangan selanjutnya REDD+ memasukkan konservasi, PHL dan peningkatan stok karbon
® Bersifat voluntary, Indonesia mendukung karena sejalan dengan tujuan PHL
® Tingkat deforestasi di Indonesia juga besar (1, 1 juta ha/tahun)
® Meskipun mekanisme wajib belum diatur, mekanisme pasar sukarela tel ah berkembang misal : VCS, CCB dan Plan Vivo
® Kegiatan penurunan emisi termasuk REDD+ harus dilakukan secara MRV
® REDD bersifat nasional dengan implementasi di tingkat sub -nasional
® Sub Nasional: Provinsi, Kabupaten, Unit Pengelolaan
Prosiding Dialog Praspek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDO: 19
.. 3· 4. Emission reductions from national demonstration activities should be assessed on
the basis of national emissions from deforestation and forest degradation;
5. Sub-national demonstration activities should be assessed within the boundary used for the demonstration, and assessed for associated displacement of emissions;
6. Be based on historical emissions, taking into account national circumstances;
7. Subnationah approaches, where applied, should constitute a step towards the deve lopment of national approaches, reference levels and estimates;
8. Be consistent with SFM, UNFF, UNCCD, CBD,
9. Should be reported and made available via the Web platform;2
10. Report should include a description of the activities and their effectiveness, and may include other information
11. Independent expert review is encouraged.
20
* Komitmen dari Pemerintah Daerah,
* Tekanan terhadap hutan,
* Partisipasi dari masyarakat lokal,
* Potensi manfaat lainnya ( sosial dan biodiversiti)
Prosiding Dialog Prospek Perdogangan Karban dari Mekanisme REDO+
..
L
L
L
L
I ...
L
L
l
L ~ I •
;--- - --------------------------, , ~t1.to.t:\W-O'f ~1.-~~b.v • I : , • ·:..Q·u:~lk.li. 1Fx;r.;.;•.~t1;<,tt;.,,· Potent1a ! ! · ,,..,....,, .. ,,,.,,,..,,
REDD+ projects\I
.,,.,..,.,.;,,,,..,,;,,,,
i i !.~·:::::.: : ~:~.::~--~~'.~~;,~c·~~~ t ........ ~:::: ~~·;~:':~~~;.7,·,!~~:~:::~~~f,',,; ... , .. ,.m ~~~~:~~f.~.~:~:'.~:':~:..r~:·.~ -------1 : '············•" T~.n<' N•'r.-1'//'.\o;., p.jr ,• '•~f'f'#l,._ •. ,.,~,'°'~'i·,-,~~":l~"1't.V .. 4-- ------- •••••.• : : ~----------------------' ' s:-:.-t.1•.!•i=?~I (".t.~'f~f'"'.' .... v J# i"··~.Mt:~/'.\'W';. ...... . .. . ........... >
---··· ·················· · ······ " L..,,,._..,.r,v:..•1Ao;t-h '··· · ·· -·· ········· · · · · ········ ••• ·' ll•.1 :0..U\'!"(A':~G .... "'""C\th '-···· ~ 'i'iJtE Pr•.)Utir!r."!tt.• :..v • .),,1::11,;a
* DA REDD mewakili berbagai kondisi, lokasi geografi di Indonesia
* TNMB mewakili kawasan konservasi yang mendapatkan ancaman karena deforestasi dan degradasi yang tidak terencana, (REDD+)
* Dukungan dari ITIO dan partner Seven and i Holdings Company (Jepang)
* Perlu pemikiran menuju insentif dan perdagangan karbon
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 21
22
Nama DA : Tropical Forest Conservation For Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation and Enhancing Carbon Stocks in Meru Betiri National Park, Indonesia Lokasi : TNMB, Jawa Timur Pelaksana : Sadan Litbang Kehutanan Proponen : Puspijak, TNMB, LATIN Periode DA : 2010-2013 Luas : 58, 000 ha Sumber dana I jumlah : ITTO I US$ 814,388
................................................................. ··· ··· · ·· · ·· ·· ·~··::
.,
l
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+
L
t .. L
L
•!• Periode DA REDD untuk result based > 20 tahun •!• Kegiatan dilanjutkan dengan mencari/memutuskan
alternatif sumber dana •!• Alternatif mengikuti mekanisme VCS •!• Sedang disiapkan PDD mengikuti VCS Metodologi
VMOOlS, mencegah deforestasi dan memungkinkan untuk meningkatkan stok karbon
•!• Kelemahan metode ini : fokus pada deforestasi, tidak menghitung degradasi, nilai konservasi dan sosial safeguards menggunakan standards lain mis. CCBA, Social Carbon
•!• Carbon ditambah konservasi (biodiversity) dan manfaat sosial perlu premium price 7 belum diakomodasi di pasar sukarela
.;;f.:;:; J$
·. ,.,h~;;#~nw~:i11r~1t.1J~m1f !~1f 1111mrral~ • Tingkat deforestasi yang rendah (data RS historis) • Peluang peningkatan stok karbon melalui penanaman di
zona rehabilitasi (kejelasan aturan terkait pemanfaatan zona di kawasan konservasi)
• Siklus kegiatan REDD+ (20-100 tahun) • Kebijakan dan peraturan nasional terkait Pl dan REDD+ • Kesiapan institusi di tingkat lapangan. • Monitoring kegiatan (MRV) • Kemungkinan sumberdana pasca ITIO sampai 2013. • Peluang pasar (wajib, sukarela, mekanisme bilateral
atau pasar nasional ??) • lnsentif terhadap upaya konservasi
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+ 25
26
* Baseline * Additionality ( dari penurunan emisi deforestasi dan peningkatan stok)
* Estimating Project Emissions
* Leakage (kawasan TNMB tidak terjadi leakage/tidak dihitung)
* Monitoring
* Addressing non -permanence
* Estimating net carbon benefits
* Dealing with uncertainty
* Co-benefits and adaptation (refer to CCBA standard)
Tc.to.l pangurar;g;:rn '.'mk;;i darl f-"-'E".'!JO.ll'~ll d<.!forest>.frl> 295,036 tCOt3
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari M ekanisme REDD+
L
L...
L
L
L
140.000 /,,..,------.. 300ph/h• /'
1::::: .. /-w,;:;,,~~~----~ .......... , 200ph/h•
1,,':,':,"°'' ::: .• ij·~-------;:. 20.000 ·: ,..~--··· ·, ... ... , '-·,,·~ .. "'.'.~··:.. . ... . ;,:-· S..:.lino
i20,000) iCill 2016 l021 2026
Ye;us
120,000
............. ························································· ... .................... .
Total serapan dari penanaman, dengan skenario:
• 160 pohon/ha ~1,020,966 t CO:te, • 200 pohon/ha ~ 1, 189,387 t CON!,
• 300 pohon/ha ~ 1,610,441 t C02e.
Forestland 47.761 149 7.102.061 26.040.890
Grassland 1.706 7 12.283 45.038
Cropland 679 3 1.%9 7.220
Agroforestry (existing 2.535 condition 29 72.755 266.768
52.681 7.189.068 26.359.916
•!• TNMB sumber biodiversity (flora da n fauna) mis .
Raflesia, banteng, e lang jawa, dll
•:• Ancaman kedepan deforestasi dan degradasi
•:• Terkait dengan social safeguards, masyarakat sbg key stakeholder yang menentukan keberhasilan REDO+.
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 27
...
ii<
~· ·:::~:l~=:~~!;~°:~PS~.~ hasil remote sensing serta keterlibatan masyarakafa'ataiffMJ!lV':'::::M?iO:?.':«::::·:-:,:-:-:w··· dan program REDD+.
28
* Melanjutkan sebagai DA REDD+ result based, dengan periode 20 -
100 tahun, Balai TNMB sebagai proponent * Menuju perdagangan karbon dengan altematifVCS (POD sedang
disiapkan), * Perlu sumber pendanaan atau mekanisme pasar lain yang
memberikan insentif terhadap konservasi (flora, fauna, keindahan dll)
* Bilateral Offset Mechanism atau lnsentif lain di Tingkat Nasional ???
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
I I [
l
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme RED~ 29
30 Prosiding Dialog Prospek Perdogangan Karbon dari Mekanisme REDD+
t [
[ l' I
...
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+ 31
..
32 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
r
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 33
..
:· . :-.
~~;~l~~i''L . <,~-
34 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
l
L
l.
[ r
I ~ I.
Prosiding Dialog Praspek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 35
36
KPH • BERDASARKAN SK MENHUT NOMOR: SK.337/MENHUT -Il/2009
• 11 UNIT KPHP (SELUAS 440.993 HA) DAN 12 UNIT KPHL (SELUAS 448.217 HA)
• KPH ADALAH WILAYAH PENGELOLAAN HUTAN SESUAI FUNGSI POKOK DAN .PERUNTUKANNYA YANG DAPAT DIKELOLA SECARA EFISIEN DAN LESTARI
• KPH MEMPUNYAI TUGAS POKOK DAN FUNGSI MENYELENGGARAKAN PENGELOLAAN HUTAN, YANG MELIPUTI KEGIATAN: 1. TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN
HUTAN 2. PEMANFAATAN HUTAN 3. PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN 4. REHABILITASI DAN REKLAMASI HUTAN 5. PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM ( TERMASUK
FASILITASI KARBON)
Prosiding Dialog Prosp ek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
L
.. L
L
L
L
L
I ....
IDENTIFIKASI SUMBER EMISI SEKTOR KEHUTANAN
• KEBAKARAN HUTAN
• PENEBANGAN POHON
• PERUBAHAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (LEGAL DAN ILLEGAL)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
BESARAN EMISI SEKTOR KEHUTA_NAN (DARI PENGGUNAAN LAHAN)
Original land use (yang berada Emisi (ton C02 eq/Th}
Sumbangan ke penggunaan la ha n dalam zona kawasan hutan) lain emisi ( % }
Hut.an lahan kering primer 1.030.633 ?;;~~9)
Hut.an Lahan Kerirlg Sekunder 282.161 ~;.~$~ ; ... :;.
Pert.anian Lahan Kering campur 171.689 9,82
Semak Belukar 150.958 8,64
Pert.anian Lahan Kering 65.206 3,73
Perkebunan 43.897 2,51
Sawah 2.503 0,14
Hut.an Mangrove Primer 707 0,04
Total Emisi COz eq/tahun 1.747.754 100
Total Sequestrasi COz eq/t.ahun 258.499
Net Emisi COz eq/tahun 1.489.255
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+ 37
38
BASELINE EMISI
Baseline emisi C02 sektor kehutanan di NTB 25000000 ·,·············································································· ............................................ .
. ' 22338825
20000000 ·r ·····-················································································· ............................... .
]' ! . ~ . -0: 15000000 : ....... .................................................... .
., :
8 ; ·;;; 10000000 -,----------------· ··--··· .... ···-····· ... E ... -:;:- Bnseline em lsi
5000000 .: ......................................................................................................................... .
0 : .......................................................................................................................... .
2006-2011 2011-2016 2016-2021
Tahun
SKENARIO PENURUNAN
• MENGEMBALIKAN 30°/o HUTAN LAHAN KERING SEKUNDER DAN PENGGUNAAN LAIN KE HUTAN LAHAN KERING PRIMER (FUNGSI).
• MENGEMBALIKAN 30°/o LAHAN PENGGUNAAN LAIN KE HUTAN LAHAN KERING SEKUNDER (REKLAMASI & KEWAJIBAN PENANAMAN).
• MENGEMBALIKAN 30°/o LAHAN PENGGUNAAN LAIN KE PERTANIAN LAHAN KERING CAMPURAN (PEMBANGUNAN AGROFORESTRY).
• MENGEMBALIKAN 30°/o LAHAN PENGGUNAAN LAIN KE PERKEBUNAN.
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
L
l
L
l
L
l
..
TARGET PENURUNAN EMISI Emisi (ton C02 Skenario usulan
Original land use eq/tahun) dari original penurunan emisi landuse ke penggunaan
lain (ton C02 eq/tahun)
Hutan lahan kering primer 1.030.633 22% dari emisi =
226.739 3
Hutan Lahan Kering Sekunder 282.161 22% dari emisi = 62.075,4
Pert:anian Lahan Kering Cam_Jl_uran
171.689 22% dari emisi = 37.771,6
Semak Belukar 150.958 22% dari emisi = 33.210,8
Pert:anian Lahan Kering 65.206
Perkebunan 43.897
Sawah 2.503
Hutan Mangrove Primer 707
Total Emisi (ton CO 2 1 .747.754 ~tahu'!l.
Net Emisi (ton C02 eq/tahun) 1.489.255 359.797
• MORATORIUM LOGGI NG • PENUNDAAN IZIN PENGGUNAAN KAWASAN
HUTAN UTAMANYA HUTAN ALAM • MEMPERTAHANKAN KAWASAN HUTAN (LUAS
DAN KONDISI)
• PENURUNAN KEBAKARAN HUTAN • MENINGKATKAN UPAYA RHL • MENINGKATKAN PENGAMANAN HUTAN
Prosiding Dialog Prosp ek Perdagangan Karban dari M ekanisme REDD+ 39
40 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekonisme REDD+
L
L
... .
·'.""':··=·· ••· •'.· :;:: • «. :'~f~t" .• .. ·.·. ~- ~~
.IMPLEM.ENTASI
MENINGKATKAN RHL {PERDA NO 1 TAHUN 2010, RPJMO) ../ PENGEMBANGANHKm HTR1 HTit DLL ./ KER.lASAMA BERBAGAIPIHAK BIDANG. RHL JIFPR01 KOICA, wwe DLL ..f REHABILITASf (.PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN)
· DEN:GAf)t DANA 'OAK . . _, ./" PENYEDIAAN SIBIT (K,BR, KBS, PON'PESbBAKTI SOSIAL.r
BANSOS, PENGHUAOAN UNGKUNGAN1 LL) • MENINGKATKAN PENGAMANAN HUTAN
./' pRf .. EMPTifi PREVENTIF, REPRESIF {SOSIAUSASI, PATROUj' Ot'ERASI)
./ KERJASAMA MASYAAAKAT (I.ANG.ANG)
./ PENEGAKAN ltJ)KUM {PROSES HUKUM PELANGGARAN)
PERKIRAAN PENURUNAN EMISI
Baseline dan Perkiraan Penurunan Emisi C02 Sektor Kehuta nan d i NTB
25.ooo.ooo r.,, ..................... ., ............................ ., ........................................... ~~:;:~.~~~·····.,, .. ~
20.000.000 f······················································································ ············ u·%··········· j
~lS,000,000 f .,,.,.,,,., .. .,.,,.,,..,.,,,.,.,.,.,.,.,.,,,.~:::~~:~~~. , .... .,., . .,..... ,,.,.,.,.,, .. ,.,,.~~·.~~~'.~~ ...... i i t··--1 ·· ... . ...... ,,,, ......... ""'"·'·······-···································
~ 7,446,275 -~aas.lin• Emh.I s 000 000 ~ ....... . .,,..,,,,.,,,.,.,.,,, . . .,..,.,., • .., ..... .,.,., •• .,.,.,.,, ................... .,.,.,.,,..,., • .,,. ••.•• .,,. .. ., •• •••.• ' • i ~Emlsl h•$ll Mltlpsl
~
t i
• -0.. .......... . ................... . . . .. . ...... . ........................................................................... .
200&.2011 2011·2016 201&.2021
Tahun
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 41
42
PERMASALAHAN DAN SOLUSI • KEBUAKAN MASIH BERSIFAT TEMPORER, BELUM BERSIFAT
PERMANEN (RPJMD.,, INPRES, RTRW,,DLL). DIPERLUKAN PERDA SEBAGAI REGULAS1 JANGKA PANJANG.
• KEBUAKAN DAN PROGRAM MASIH BELUM BERSIFAT PENGARUSUTAMAAN PENURUNAN EMISI GRK (PERTAMBANGAN, PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN, DLL). PRIORITAS PROGRAM PADA KEGIATAN YANG MEMPERTIMBANGKAN PENURUNAN EMISI GRK
• PERUBAHAN KONDISI HUTAN PRIMER DAN HUTAN SEKUNDER KE PENGGUNAAN LAIN AKIBAT GANGGUAN KEAMANAN HUTAN, MASIH BERLANGSUNG KARENA KEBUTUHAN LAHAN DAN KEBUTUHAN KAYU SEMENTARA KEMAMPUAN MASIH TERBATAS (DANA, SDM). PENtJNDAAN IZIN, PENINGKATAN PENGAMANAN HUTAN, PENGEMBANGAN AGROFORESTRY.
• MENINGKATKAN FUNGSI HUTAN SEKUNDER KE PRIMER DAN PENGGUNAAN LAIN KE FUNGSI HUTAN PERLU PEMAHAMAN DAN PARTISIPASI SEMUA PIHAK. SOSIALISASI DAN PEMASANGAN PSP UNTUK PERHITUNGAN KARBON (BASELINE)
KPH RINJANI BARAT DALAM MENUJU PROGRAM REDD+
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari M ekanisme REDD+
I AREAL DAN PDSISI KPH RINJANI BARA T :i.it: tv~
··· ..
'::·
-:..·
':.·.·
I . WATERSHEDS {DAS) IN FMU RINJANI BARAT •• ,;. ·.O:·
-::;:···~ .. ~
-=~· .: .... · ~::
there are 27 micra DAS
..
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 43
DESCRIPTION DF USE AND THE USE OF FOREST AREA
:= ·: ;_.;
...... . ·· ...
lnfannation :
KPH' HKm : Cammunlyforestry ~&* KHOTl :Fares1s wHh special purpose
•• .<=?,: •• ~ PllAM : Regional Water Campany · :; .. · ,,#<#I HTI : Plantations Industry
l .. ·· .,. . ··.·:.:t;'?f'.?:-:<& PHTUL : Plantation dmlapmenl al local
..., / :· :···= -'.: =:llaJnr ;) ·, t..< .. ,: : :'··.!:<"%> ;;/.i seed · · . . ::, ', .; . ; ,.. / . ·: . . . . './ --~.._:., . ...- .. ;·' .. ~.,;;: .. '. · Pl.TMH :Mlcro-hydrapawergeneratlan
f~lt¥#~litfi.A ... : ,·)ti.~~:4a,:. ;/):·~ ·: · .)>
NATURAL RESDURCES AND ENVIRDNMENTAL SERVICES
44 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
( I I
I sm::ID-EC:DNDMIC: AND C:ULTURAL
a). TERIDIRI DARI 9 KECAMATAN. 37 DESA AND 91 DUSUN b). JUMLAH PENDUDUK 495 268 JIWA PER KECAMATAN, KEPADATAN 435 PEOPLE/KM 2, RATARATA
3.4 JIWA/KK
c). KEPEMILIKAN LAHAN RATA-RATA 0~8 HA/KK
d). 80% PENDUDUK SEBAGAI PETANI TRADISIONAI., DENGAN TANAMAN YANG DIUSAHAKAN BERUPA KELAPA. KDPI. CACAO, CENGKEH, NANGKA, ALPUKAT. MANG GA. PISANG. DUREN. JAMBU MITT, DAN LAIN -LAIN.
e). 70% MERUPAKAN PENDUDUK MISKIN (WWF 2008)
f). PENDAPATAN MASYARAKAT HKM SANIDNG RP. 42,000,000/HA/TAHUN DAN PHTUL MDNGGAL RP. 30,000.000/HA/TAHUN
g). DI LDMBDK UTARA TERDAPAT 14 LEMBAGA YAG MENGELDLA HUTAN, 31 MASYARAKAT HUTAN ADAT. YANG MEMEGANG ATURAN KELDMPDK (AWIG-AWIG) BERHUBUNGAN DENGAN EKDLDGI, SDSIAL, BUDA YA DAN EKDNDMI (KDSLATA. 2007).
h). KELDMPOK TANI HUTAN (KTH) MENCAPAI 35 GROUP. DENGAN ANGGOTA 3.673 KK
i). ASPIRASI MASYARAKAT: (I). PERLINDUNGAN SUMBER DAYA AIR, (2). MEMBANGUN USAHA EKONOMI, (3). PEMANFAATAN LAHAN DI BAWAH TEGAKAN. (4). MEMBANGUN DIALOG DENGAN FDKUS RESOLUSI KONFLIK DAN PENEGAKAN HUKUM, (5). PENEGAKAN HUKUM
Prosiding Dialog Prospek Perdagongan Karbon dari Mekanisme REDD+ 45
KETERANGAN: llt'. site occupill.ion of form areas (non
.; program activity) na 18.004 Ha ( 27.3151111usdiolds)
. .. ml Virgin Forest 19.541 H.1
.{
lnfarmillion : tlKm : Communlyforestry
. A?- KtlOTK : forests with spa:lill purpose
I
46
~·;:\'tJ:"~l~~: -. ; --~· ~~ lfTI : Pliintiltlons Industry
.· . ·.. .. . .. <-'.:~._./f .. PllTUL : Pl1ntiltlon dewlapment al lacil · ·, (,;:, · ·, ... · ·:··. =~~~1.-.r ._: .·· ;:.;;, seed
:.: ;._ ... ···:.:.x.· ... : .. :·.:. /. . ·~ ..... ..
. l~!fo:c ~ Sf~~::} _..::::?"-@ .;,..':/ TAllURA : forest Botanical Ganlen , .... :.:' .. ~ ... :.: . / ._..<·<·~.;~· "-':.·· ~: TANAN NASIONAL: National Park
ti./ ;_.1: ,/ .:. < ~:> :.:;f. : · :. Sertdl0s!Are1afcertdtedforest nil.,'.El.~~.: ... . :·· . _ ·.z;·:: ·.~· ·.
... . . . ......... . ...... . . . . ..... . ........... .
PRECONDITIONS STEP TOWARDS REDD+ PROGRAM . 9 . r ..
.. ..... ''. . .. .... . . ... . ......
1. Proaktif membangun komunikasi dengan berbagai pihak dalam upaya mendorong KPH menjadi organisasi pengelola hut an tingkat tapak (berbasis resort) sesuai Perturan Menteri Dalam Negeri Nomor Bl T ahun 2DID.
2. Merekrut petugas lapangan (Mandor) dari warga masyarakat setempat yang mempunyai kapasitas; sebagai tokohpanutan masyarakat, mempunyaimoral dan etika baik berkomitmen, bertanggung jawab, dan siap bertugas di dalam kawasan hutan.
3. Melakukan inventarisasi dan tata hut an secara bertahap dan berkelanjutan
4. Membangun data base KPH yangterkoneksi dengan seluruh Resort KPH, sehingga dapat memantau perkembangan data/informasi terkini dari tingkat lapi11gan
-
Prosiding Dio/og Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+
r ..
..
KATA PENGANTAR
Salah satu aspek penting dalam skema REDD+ yang masih terus didiskusikan oleh berbagai pihak adalah eksistensi pasar karbon sebagai sumber pendanaan REDD+. Di tingkat internasional, negara-negara industri maju dan negara-negara pengusung REDD+ yang umumnya adalah negara berkembang masih belum menemui kesepakatan mengenai bagaimana pasar karbon untuk pendanaan REDD+ dapat dibentuk. Hal ini terkait dengan benturan kepentingan antar pihak. Dibalik pasar karbon terdapat kepentingan ekonomi. dibalik ekonomi ada kepentingan politik. Sehingga negosiasi internasional untuk pasar karbon berjalan dengan perlahan. Dengan demikian diperlunya upaya untuk menutupi gap kebijakan dan peraturan serta instrumen pendanaan (market dan non market) REDD+ supaya berjalan secara efektif dan efisien.
Berbagai mekanisme pendanaan REDD+ diajukan melalui pembangunan berbagai proyek percontohan yang tersebar di seluruh Indonesia. Menarik pembelajaran dari pelaksanaan proyek A/R COM yang telah berakhir masa komitmen I pada tahun 2012, ternyata pendanaan untuk kegiatan mitigasi perubahan iklim di sektor kehutanan sangat sulit untuk diimplementasikan. Berkaca dari pengalaman tersebutditambah dengan kecenderungan pasar karbon yang semakin "tidak jelas" pasca Protokol Kyoto I, maka Pusat Litbang Perubahan lklim dan Kebijakan, Badan Litbang Kehutanan, menyelenggarakan "Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+" yang bertujuan untuk mengetahui (1) kesiapan pensuplai karbon hutan dalam mekanisme REDD+; (2) potensi permintaan terhadap kredit penurunan emisi karbori hutan, baik secara sukarela maupun wajib; dan (3) alternatif pendanaan REDD+ yang cocok dengan kondisi Indonesia.
Prosiding ini merupakan dokumentasi pelaksanaan dialog tersebut, yang mencakup informasi terkait pembelajaran dari pengalaman dari berbagai DA REDD+ dan alternatif mekanisme pendanaan REDD+ melalui rancangan arsitektur REDD+ di Indonesia.
Atas terselenggaranya dialog tersebut dan tersusunnya prosiding ini, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi. Semoga prosiding ini bermanfaat.
Bogor, Oktober 2013
Kepala Pusat Litbang Perubahan lklim dan Kebijakan
Dr. Ir. Kirsfianti L. Ginoga, M.Sc •
Prosiding Diolog Prospek Perdagangan Karbon dori Mekanisme REDD+
Umum ~~ Memberikan kontribusi untuk REOOdan peningkatan stok karbonnelaui peningkatan partis1pasi masyarakat dalam konservaeian pengelolaan TNMB
Khusus }> Menin~katkanpartisipasi,kesejahteraan masyarakat
melalu1 kegiatarpencegahan deforestasi, degradasi dan penurunankeanekaragaman hayati,
}> Membangun sistem yang kredibel untuk r.emantauan REDD dan REDD plus yan_g dapat aiukur, dilaporkan dan diverifi kasi (MRVJ
• w.-X}.~
eningkatan partisipasi dan kehiciu.Exirt::f~ll&E't, · =. . ... _,:,.,'.',t_:",;_:,;,_:t_;t.~_;,:.,~_;,:,_::,_~.'..' .. ~,f~.'..~.r.:_~.f.ljif l,I kegiatan REDD+ ....... ,,·=-:::::.:.J.((@ . •. ·· ,, •. , ·
)> Sosialisasi )> Penyuluhan )> Pelatihan MRV (Perubahan iklim, mitigasi, pengukuran karbon,
inventarisasi berbasis sumberdaya, dsb) )> Pengembangan institusi )> Bantuan peralatan, bibit dll. )> Peningkatan keterampilan )> F asilitasi ke~asama )> Membangun kemitraan
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme RED~ 23
24
~ Pembentukan PSP pengukuran karbon ~ Analisis perubahan lahan ~ Penyiapan baseline ~ Pembuatan SOP untuk pengukuran karbon, biodiversity dan
petunjuk pelaksanaan DA d1 kawasan konservasi ~ Menyiapkan database karbon ~ Mengkaji methodology ~ Pembuatan Project Design Document (mengacu VCS) ~ Registrasi ke Kemenhut ~ Rencana validasi
1. Berakhir sebaga1
•!• Komponen kegiatan mendukung DA pembelajaran
•!• Sesuai dengan periode DA REDD pembelajaran < 5
tahun
•!• Didapatkan lesson learned untuk pembelajaran/scale
up di tempat lain
•!• Beberapa kegiatan berakhir (monitoring emisi,
validasi, dll) •!• Kegiatan terkait dengan upaya kelestarian kawasan
konservasi dengan melibatkan masyarakat tetap
dilanjutkan.
Prosiding Diolog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
..
..
... l ' I
I .. .. .. .... .. .. ' "- ... , ' " ..... .. ~ . ... . . .... . . ... ................ ........... . ...... • ... ...... ............ .
: -·~.~~~;~~DITIDNS STEP TOWARDS REDD+ PRD~~AM_ i ·..... . .. .. ........ . ..··
r i -, .. .,.. ' ' .
,,•'"' ·:,· .. ":::~..,r:: r: ••::.- :·~-·:;.: • •• •••••••• •••• •••••••••••••••••• •••• o ••••• • 1 ,.;;. ,"-~\-~' ~ -~ _:,, ·~ • . . · _."-· ".;:
_,./ ' /;g'f[11,:;'7"t~.) ·':;.:\ . h. . ' ; · .. t• ""!
5. Melaksanakan pengelolaan hutan secara partisipatif bersama masyarakat ·
·· .. ,
mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan monitoring ev_aluasi, dengan arah kebijakan:
a. Pengelolaan hutan lindung diprioritaskan dalam upaya penyelamatan sumber daya air, dengan mengembangkan tanaman MPTS dan tanaman produktif dibawah tegakan, serta membatasi pengolahan lahan intensif. Skema perijinan akan dikembangkan melalui HKm, Hutan Desa dan kemitraan KPH pada wilayah tertentu.
b. Pengelolaan hutan produksi dilakukan dalam upaya pemenuhan bahan baku kayu pertukangan dengan jenis tanaman cepat tumbuh, mengembangkan tanaman industri, dan kayu bakar, dengan memberikan kesempatan untuk memanfaatkan ruang diantara tegakan hutan, yang tidak bertentangan dengan tata nilai kearifan lokal. Skema perijinan akan dikembangkan melalui Hutan Tan am an Rakyat (HTR) dan kemitraan KPH pada wilayah tertentu.
..... . .... .. . . ... . . .. . . . ......... . .............. .
. PREC:DNDITIDNS STEP TOWARDS REDD+ PROGRAM l · .. ,,, ... ...... .. .. . . .. .. ....... .. . . ...................................................... ··
. ... ·· ..• ··
8,,.
J ~~ " ·· ......
.. /s: Melaksanakan Rehahilitasi Hutan -<' ...
a. Mengupayakan reboisasi dan pengkayaan hutan dengan target 1.DDD-2.DDD Ha/tahun, secara herkelanjutan selama ID tahun.
b. Mengemhangkan tanaman produktif dan empon-empon yang mampu tumhuh dibawah tegakan hutan.
c. Membangun dam penahan/pengendali, kantong air dan kegiatan sipil teknis lainnya.
7. Melaksanakan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
~ ..
a. Mengemhangkan tradisi patroli hutan partisipat~ selama 24 jam. h. Melaksanakan p enegakan hukum dengan mengedepankan aturan kelompok. c. Mengemhangkan pariwisata alam dan pemanfaatan jasling lainnya. d. Memhangun koordinasi pengamanan hutan dengan Dinas Kehutanan
Prov/Kah, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dan BKSDA NTB.
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Korbon dari Mekanisme REDD+
\
l
47
I
48
. . ' .. . ..... ............ ... ' ' .... .. .... .... ·' .. ...... .. ..... .. . ... ..
; PREC:DNDITIDNS STEP TOWARDS REDD+ PROGRAM ............. . .. .......... ............................... ........................ ....... ...... .. . ...... .
I. PERENCANAAN LAPANGAN (a). PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR, (b). RENCANA MANAJEMEN HUTAN; (c). REKDNSTRUKSI BATAS FUNGSI 92.B Km, (d). PEMBUATAN PETAK 3000 Ha PADA HUTAN PRODUKSI, (e). INVENTARISASI HUTAN PRODUKSI 7000 Ha; (f). INVENT ARISASI SDSIAL BUDAY A 17 DESA, and (g). PENVUSUNAN PERATURAN GUBERNURTENTANG SUMBANGAN PIHAK Ill.
II. REHABILITASI HUTAN; (a). PENGAYAAN TANAMAN 2500 Ha; (b). REBDISASI 50 Ha DENGAN OAK; (c). PEMELIHARAAN I REBDISASI DANA DAK 200 Ha; (d). PENANAMANKetak/Pakis 1D Ha; (e). PENANAMAN Pandan 5 Ha; (f). PEMELIHARAAN I Pakis/Ketak 30 Ha; (g). PEMELIHARAAN I BambU 1D Ha; g). PEMBUATAN DAM 5 units, and h). PEMBANGUNAN STASIUN PENGAMA T SUNGAI 1 unit;
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Korbon dari M ekanisme REDD+
..
1.
~
L ~
I L
~
L -I .. . L
.
r
I
Ill. PEMANFAATAN HUTAN: (a). PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT 24 KELOMPOK; (h). STUDI BANDING 40 PENGOLAHAN HASIL HUTAN; (c). SOSIALISASI HTR 2 DESA; (d). LEGALISASI 4 UNIT KOPERASI, and (e). PELATIHAN PERLEBAHAN 10 KELDMPOK
IV. PERLINDUNGAN (a). PATROL! HUTAN PARTISIPATIF; (h). DPERASI FUNGSIDNAL; (c). OPERAS! GABUNGAN; (d) PENGAMANAN DARI ILLEGAL LOGGING; (e). PEMBUATAN SEKAT BAKAR 12 Ha; (f). PEMBINAAN DESA KDNSERVASI DAN PEMBENTUKAN KADER KONSERV ASI 10, and (g). PENYELESAIAN PELANGGARAN HUKUM BIDANG KEHUTANAN.
I V. BIDANG PENELITIAN HUTAN (a). STUDI PERCONTDHAN
BERBASIS LAHAN KERING MELALUI REHABILITASI HUTAN DENGAN HHBK; (b). PENELITIAN REHABILITASI HUTAN LINDUNG DENGAN HHBK; (c). PENELITIAN GAHARU DAN TEKNIK PENGENDALIAN HAMA; (d). PEMULIAAN POHDN NYAMPLUNG; (e). TINJAUAN POTENSI DAN MANFAA T HUT AN LIND UNG; and (f). STUDI MANAJEMEN KELEMBAGAAN HUTAN LINDUNG
VI. BIDANG DIKLAT; (a). PELATIHAN PEREDARAN FLORA DAN FAUNA, 2 DRG; (b). MANAJEMEN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN; (c). OPERATOR GIS 2 DRG; (d). PERENCANAANHUTAN 1 DRG;(e). Training 4 people in participatory forest protection; (f). Training resoslusi conflict 1 people; (g). Training utilization of honey (foreman) 2 people; and (h). Training for the nursery (foreman) 4 persons.
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 49
·-·· ' 1. MENINGKATKAN KERJASAMA BERBAGAI PIHAK DALAM
50
PEMBANGUNAN KEHUTANAN KHUSUSNYA YG BERKAITAN DENGAN PENYERAPAN DAN PENYIMPANAN KARBON
2. MEMPERTAHANKAN HUTAN ALAM 3. FASILITASI PENGELOLAAN HUTAN DAN PEMBINAAN
MASYARAKAT 4. MENINGKATKAN REHABILITASI HUTAN 5. MENINGKATKAN PENGAMANAN HUTAN 6. EFISIENSI HUTAN DENGAN PENGEMBANGAN HHBK
DAN JASA LINGKUNGAN 7. MENINGKATKAN KELEMBAGAAN KPH
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
l
L
I ...
..
l
Skema Karbon Nusantara (SKN)
• .. . • "' ~.o.,b 1Joaay S. SuR.aart aan 1Jevt NataCia .·~<> ... ;-::~··,··-
Dewan Nasional Perubahan lklim (DNPI) Wt· Disampaikan dalam rangka
Dialog Prospek Perdagangan Karbon da ri Mekanisme REDD+
Bogor, 7 Maret 2013
_Stdktyr Pasar Karban Global ~ - ~
· C:o~3p!f;;:1 •:e ~·l]Q:f,Y-t
~
Vot:~~ta;y ~vl:arl\et ! ?
.,,---~--~--y ___ _J .If::~-:-;·::···:: .. ·;···: ... rr:~~!~~~ ::·::::::;: ····:::::·;::: .... :::.: ~ [ ~~1~t~-~s~_; .. _"_, __ :~_:_·~~. '. i .. :-=: .. .. ~·
........ , .... lin~age
Presiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 51
52
:Q9sar ·Pe·miki r~n ::-'.:
• Total 212 proyek COM yang sudah mendapatkan LoA, 123 proyek termasuk 6 PoA (Program of Activities) diantaranya telah terdaftar dalam Mekanisme Pembangunan Bersih (COM/Clean Development Mechanism )UNFCCC; 27 proyek diantaranya telah menerima sertifikasi penurunan emisi setara 7,450,750 juta ton C02.
• 9 proyek dalam program karbon sukarela internasional , diantaranya proyek REDD+ di Kalimantan Tengah.
• Sedang dikembangkan skema sertifikasi penurunan gas rumah kaca secara domestik untuk menunjang pengembangan pasar karbon domestik, Skema Karban Nusantara •
• Perundingan intensif dengan Jepang mengenai perdagangan karbon secara bilateral tengah dilakukan dalam kerangka Joint Crediting Mechanism . Total sudah 57 studi kelayakan yang sudah dilakukan di Indonesia dengan perkiraan total investasi 5 milliar USO.
• Indonesia terlibat dalam program Partnership for Market Readiness yang diorganisir Bank Dunia .
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
L
I I..
I I.-
Skema Karban (SKN) adalah:
• Mekanisme sertifikasi dan registrasi karbon yang pertama di
Indonesia yang disusun sebagai aturan main dan penjaminan bahwa kredit karbon yang dihasilkan dapat menurunkan emisi gas rumah kaca;
• Mekanisme yang bersifat sukarela (voluntary): tidak ada kewajiban bagi siapapun untuk mengikutinya .
Bila kred it CDM dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban
penurunan emisi dalam Protokol Kyoto maka kredit SKN tidak terkait dengan kebijakan pengurangan/pembatasan emisi GRK apapun.
Tujuan
• Sebagai alternatif pembiayaan berbasis pasar untuk kegiatan mitigasi domestik .
• Sebagai katalis untuk pasar karbon atau pasar jenis lainnya.
• Untuk menjaga momentum pengembangan pasar karbon di Indonesia.
• Untuk menjaga agar integritas lingkungan dan pembangunan berkelanjutan dilakukan dalam kerangka mitigasi GRK.
• Meningkatkan kapasitas nasional dalam perhitungan emisi GRK .
• Bisa menjadi insentif finansial, terutama untuk pengembang kecil dan berbasis masyarakat.
Skema Karbon Nusantara akan memastikan agar pengurangan .. emisi yang tetjadi akan tetap menjaga iotegritas lingkungan dan
pembangunan berkelanjutan dengan melalui skema sertifikasi untuk ·~· pengurangan emisi
»m·.,,;·· »":=:·:Y:·.-: .. ,.;-:-:· ••
. Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
l 53
54
Mengapa SKN dikembangkan 7
• Pasar karbon internasional, i.e. COM, yangmelemah mengurangi tingkat insentif bagi pengembang proyek mitigasi perubahan iklim sehingga niat investasi menurun.
• Perlu dorongan baru agar momentum mitigasi perubahan iklim tetap terjaga.
• Potensi mitigasi Indonesia, khususnya yg berskala kecil dan berbasis masyarakat, belum terakomodir oleh pasar karbon internasional.
• Menunjukkan mitigasi perubahan iklim sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.
Apakah keluarannya 7
• Kredit karbon yang bernama Unit Karbon Nusantara (UKN).
• Satu UKN adalah setara penurunan 1 ton emisi gas karbondioksida.
• UKN yang dihasilkan akan dicatat dalam basis data registry SKN dan dapat digunakan untuk menggantikan emisi gas rumah kaca yang dilepaskan (carbon offset) oleh si pemilik UKN.
• Kepemilikan UKN dapat dipindah-tangankan antara sesama pengguna registry.
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
~ L .. L
.. I
L
,,
[ ,.._ .
Carbon Offset is ...
• A unit of carbon dioxide -equivalent {C02e} that is reduced, avoided, or
sequestered to compensate for emissions occurring elsewhere (The World Resources Institute)
• A compensatory measure made by an individual or company for carbon emissions, usually through sponsoring activities or projects which increase carbon dioxide absorption, such as tree planting (The Collins English Dictionary)
• A monetary investment in a project or activity elsewhere that abates greenhouse gas (GHG} emissions or sequesters carbon from the atmosphere that is used to compensate for GHG emissions from your own activities . Offsets can be bought by a business or individual in the voluntary market (or within a trading scheme), a carbon offset usually represents one tonne of C02-e (The Environment Protection Authority of Victoria)
• A credit/or negating or diminishing the impact of emitting a ton of carbon dioxide by paying someone else to absorb or avoid the release of a ton of C02 els~wh'ere (The Stockholm Environment Institute)
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 55
56
«.>!Si
.~·
'~-~
:It
Apakah kegunaan mengikuti SKN?
• Kegiatan penurunan emisi gas rum ah kaca yang tel ah dilakukan akan mendapatkan pengakuan dan jaminan bahwa kegiatan tersebut telah berhasil menurunkan emisi gas rumah dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan
• UKN yang telah diterbitkan akan menjadi bukti keberhasilan kegiatan secara terukur.
• UKN yang didapatjuga dapatdiperjualbelikan sebagai pendapatan bagi kegiatan tersebut.
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari M ekanisme REDD+
"
l
L
L
l
Apa saja syarat dan ketentuan Untuk mengikuti SKN?
• Secara umum, kegiatan penurunan emisi gas rumah kaca tersebut harus dapat menurunkan emisi gas rumah kaca secara nyata, permanen dan terukur serta berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang berkelanjutan (sustainable development).
• Rincian syarat dan ketentuan dapat di-unduh di laman website http://skn.dnpi.go.id.
Nilai-Nilai Dasar
1. Bahasa utama yang digunakan dalam SKN adalah Bahasa Indonesia.
2. Penurunan emisi harus nyata, bersifat tetap (permanen), dapat diukur, dimonitor dan dilaporkan.
3. Kegiatan penurunan emisi dalam SKN harus bersifat additional terhadap praktek business-as-usual.
4. Penurunan emisi yang dihasilkan dalam SKN tidak dapat didaftarkan sebagai kredit karbon dalam standar yang lain. SKN akan mengoperasikan sistem pencatatan ( registry) untuk mencatat penerbitan dan kepemilikan Unit Karbon Nusantara dan memastikan kredit karbon yang dihasilkan dalam skema ini tidak dihitung berganda (double counted) sebagai penurunan emisi dalam standar lain.
5. Kegiatan penurunan emisi dalam SKN harus berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan Indonesia.
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 57
Ketentuan Umum
1. Proyek berlokasi di wilayah Republik Indonesia.
2. Cakupan gas Kyoto (C02, CH4, N20, HFCs, PFCs, SFG).
3 . Lingkup Sektoral:
a. Pemanfaatan energi terbarukan, seperti panas bu mi, tenaga surya, biomassa ,tenaga air, dan lain-lain;
b. Upaya penghematan dan peningkatan efisiensi pemakaian energi;
c. Peningkatan efisiensi maupun modifikasi proses industri;
d. Pengelolaan limbah industri dan rumah tangga secara berkelanjutan;
e. Upaya penanaman hutan dan penghutanan kembali;
f. Pengurangan emisi GRK dari deforestasi dan degradasi hutan (reducing emissions from deforestation and forest degradation ) ; da n
g. Pengelolaan pertanian secara berkelanjutan.
Ketentuan Umum (lanj.)
4. Tanggal mulai proyek sesudah 1 Oktober 2009.
S. Periode kredit dalam SKN adalah S (lima) tahun dan dapat diperbarui tiga kali, kecuali kehutanan /LULUCF ( akan ditentukan kemudian ).
6. Skenario dasar (baseline) ditentukan oleh pengusul proyek berdasarkan metodologi yang sesuai atau dengan menggunakan nilai-nilai yang telah d itetapkan oleh Komite SKN, bila tersedia.
7 . Penurunan emisi GRK akibat kegiatan proyek dihitung sebagai [emisi GRK tanpa adanya proyek] dikurangi [emisi GRK dengan adanya proyek]. Penghilangan emisi GRK dalam proyek-proyek kehutanan yang meningkatkan rosot karbon dihitung sebagai [emisi GRK yang diserap dengan adanya proyek] dikurangi [emisi GRK yang diserap tanpa adanya proyek].
8 . Proyek harus dapat dibuktikan berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan Indonesia. Tata cara dan panduan pembuktian akan diperinci dalam Panduan Pembangunan Berkelanjutan.
58 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
t L
L
t L
l
L
L .. I \,.
...
Ketentuan Umum (lanj.)
9. Secara garis besar, untuk dikategorikan sebagai additional maka proyek haruslah memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
A. Proyek memiliki hambatan pelaksanaan yang dapat diatasi, seluruh atau sebagian, oleh pendapatan dari penjualan UKN. Hambatan -hambatan tersebut berupa:
i. Hambatan keuangan.
ii. Hambatan kelembagaan. Proyek mengalami hambatan dari faktor non-ekonomi yang mengancam keberlanjutan proyek, misalnya dari aspek manajemen, sumber daya manusia, sosial budaya, dan lain-lainnya
B. Kegiatan proyek termasuk di dalam daftar jenis kegiatan yang dikecualikan da ri pembuktian additionality . Daftar tersebut ditetapkan oleh Komite SKN dan dapat diperbarui sesuai dengan kebutuhan, baik berdasarkan asesmen sendiri ataupun usulan dari pemangku kepentingal'I.
Bagaimana proses sertifikasi dalam SKN?
• M engacu pada SNI ISO 14064 -2 (tentang sertifikasi GRK)
• Alir proses seperti COM, dengan validasi /verifikasi oleh pihak
ketiga sesua i SNI ISO 14064 -2 dan 14065
Klltuanen Palaku :
@ PancUsul Ptoyak
P• mantaual'\ Proyek
® Validator /Vuifibtor © Penyai.nw~ SKN
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 59
60
Metodologi SKN
• Sesuai Nilai-nilai Dasar SKN, dapat dipertanggungjawabkansecara sains, akurat dalam tingkat yang wajar serta dapat diterapkan dengan baik untuk kondisi dan kapasitas Indonesia.
• Secara jelas mendefinisikan:
• Lingkup berlaku (applicabilitY, metodologi • Batasan proyek
• Cara penghitungan emisi baseline dan emisi proyek • Cara pemantauan dan pelaporan emisi proyek
• Dapat mengadopsi dari standar lain, misalnya COM, dan dari usulan pemangku kepentingan
Kontribusi pada Pembangunan Berkelanjutan
• Pembuktian kontribusi terhadap pembangunan dalam 3 (tiga) kategori /indikator.
• Pengusul proyek dapat mengusulkan indikator tambahan. ·
FuQ&.Si eko l~s lokal Kuantitas dan kualitas sumber d~alam Ungkungan ..-...... -.--.-..... -.-.................. ____ .,. Keanekaragaman h<iyati Kesehatan dan keselamatan
Akses...E_ada_i!lsa dan...E_el~nan umum
Sosial lnt~tas sosial Relokasi tem1>.at tiQ&g_alL_usaha Pen_g_hormatan bud~
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+
L
! ~
L
i I.
~ l,
t I. I .. L l
~ ~ [
.•
Alur Penilaian Pembangunan BerkelanJutan
Y? : :'t<!· .. ~<~~:;!1 h:.~·~:..:::f::::
f.c-:-n;.:~:::.-:~;<..::l
:'-... :;.:<.:;· <Ji)~n-;i:!<. f ,::~::.?~-~
Perkembangan SKN Terkini
• Website sudah beroperasi (http:/skn.dnpi.go.id) dan registry dalam proses penyempurnaan.
• Saat ini sudah tersedia draft dokumen Persyaratan dan Ketentuan serta Panduan Pembangunan Berkelanjutan yang dapat dikomentari publik.
• Beberapa metodologi sedang disusun (FGD-2 pada tanggal 5 Februari 2013).
• Sud ah ada ca Ion pilot project (rehabilitasi mangrove) dan beberapa calon buyer.
• Operasional penuh dapat segera dilakukan setelah kelembagaan SKN terbentuk (target mid 2013) .
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 61
..
62
lnformasi Tentang SKN
Check this out: skn .dnpi.go.ld
-;.:·.·-:-·-:· .......... ........... ··.· •.•• ,•,•.•.·.•·.•,. ········-· ..... ... ....... .......... · ... ......... ............ . :::-.<((<(•:<· ···:0 : · .:··':•: • : •: •.•:•: '- •.•: 0:•:•. : ••: •. •.•:• 0 : -:•:• • ' 0'..':. · ·.:· : • :···;. 0;.; ·-;.;•:•:•: :· .U,•'.· "'•:- -:·.·•,•, •,•: ,•:•'•:•:•,•.•
. . ; .. -: ...... '".«"•:-:-:.;.:;.:
: v.;y:•
-··. ·-· .................... •.;- ··~-·· ... ·-· ......... _, ....... •.• .. -.............. .
. .... -.··.·.·-····"· =····· ....... • . . _.· .... ··············· ·"'' ····· ··· ····· ··· ,.,,.,.,.;.•,. -.: .... ·.•,• .· ,· ..•.. ;.,,-....... ;.·. ·,,·, .. ·, .-.··;"'.'"'• ·-;.-.·,·,,., , .. · . . ·.-.·.·.-,·v • .. ,..,, .. .,,;.-.· .•.-. .·.·.·-··:I'"•'••""·" .. ·'•"•'••""···· ... •.·.
Rencana kel_embagaan SKN
• Komite SKN bertugas sebagai pengambil keputusan tertinggi
dan dapat dibantu oleh suatu Komite Penasehat bilamana
diperlukan
• Komite Penasehat dan Komite SKN terdiri dari perwakilan
pemangku kepentingan .
• Sekretariat bertugas melaksanakan operasional SKN.
Prosiding Dialog Prosp ek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
..
t ·-.
t
• SKN memungkinkan sertifikasi proyek REDD+, oleh karena itu dapat menjadi sarana belajar pengelolaan project-based REDD+ ( bagi stakeholder) dan potensi pendapatan tambahan bagi pengelola hutan.
• Kriteria, prosedur dan metodologi yang terkait REDD+ belum dipunyai SKN. Panduan tentang penilaian non-permanence sedang dibuat dengan bantuan IGES.
• Ada indikasi ketertarikan swasta Indonesia untuk membeli
kredit karbon hutan Indonesia cukup besar. Namun demikian, sinergi kebijakan/program antar sektor dapat memperbesar potensi permintaan tsb. (mis. harmonisasi kebijakan Kem hut -KLH - ESDM terkait rehabilitasi lahan eks tambang, dsb.)
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dori Mekanisme REDD+ 63
64
..
Latar·"B$..l{tka'n g. "§;,..~>"tl'.t"'f:~ . ·~~(~<j~, -~:H pi_h~'..<ltf~·~ ~;{~~~ ...- ~~;l 1: ~~<:~~~Xilr.~ ::~;~:~: :~-~~ ~·· ~. ;-. w·H: :~.V'V~ ~:),[~ ~;·
~
; ,.~ ..... .. ~~ .... .. .......... ¥
. ~-~ "~ .......................... ·
·· .................... .
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
...... ..................................................
. :.~: :tat~·~m~:~:1~:~~.;~ .. · . Hutan Korldoftar!'S,~,, Nasional Gunung}f~limun ,..Salak
l t Pm).Jram Sa at ln'i: Konsei\•asi Di1$klmgan .:: u:i~rbasis m:asyarakat khusu~n}'a wi!ayah :·f "THtrtan Korldar n~G.H$
:iL_~~--~
·: ::
~· ;~ ~;<;;~;G:~c.:,:~-:.;i, .. · ~ ...... · ...... ~ .... _ ....... ~.:.-...... ~.:
IMpby i,;;,o,.,,:r.VINX~miP:>Wt!41'tdC.~f:«"'f .'>0~1
l Rem::arm Program: Prakarsa I -··<-"'_,.) ·:::
l Linlas<m Hijau Halimun f ·-"--·=-----·-· i :;~ Salak ( t;n~'lr~~; $;;.~n Corrr:J.~ : l•>r<.t rcc-1\X1:1~-»: ~:~ J;;1ti;;tr;1;_,,_ ..'JJ>ftlkresb.~rasl ~ ~~~,~~~::~~r.; ;~
l wlh>yi1h ZQ:ia ~l<ologls J<r itis di : ~:~;'.:~~::;-·~ k ~:
-~~!;~:'.'.~:'..:~~.~.:~'.~::.... _:__~~~---, :···'''··'''···'''·'·'·'''X·'·''·''' .. ~vP.~;t~:.:ti'.f*Y.:?:~~;!~!''''j
Ruang Lingkup Program Prakarsa .q9tasan .. Hijau· Balin;tun .:!?C!!ak.
2 Pemberdayaan Masyarakat
Aktivitas utama: Pemetaan sr.;sial, per;rJampingan, training, peinberdayaan, income gerieraling, monitoring dan iX's/ gapur-.i
Tujuan: Partsipasi masyarakat.dal3m kegiatan rcfori:stasi hutan koridor
- i Masyarnkat lokal tcriibat daiam J=o!;Fl!ndur.gan dar: p-21<.;staria·n hutar: korid·Jr TNGHS
Ro~IU~*~~t ·: ::::;::·'Akthif~~:-~#.iil~i :K~ll'.iitra.,<irli~·~ni:hinij, GG.ti#tf~t~i~:~~. p~mb~iitM .,,. Te~end~, ,::,,·· · · · · ~~:~!:~~~~a):~~~~~~ .. 4~;. t>U9fika~V.c?,?1%:;?'.0(1:'j(Wr\'.~:.;ii'.'.·,,,:::·: ;::;'.:: ... ,,.
... ··1'.fv~~9!l"1.11,1nir~rsktii::ga& ~~-~1¢£l~t11n. p~:;;1i;m~I~.t!~lif~t<1.::..Wm~;\lp~q;, :, .. ): M~nµi\j4t;~:\'ii;l:~;~m1t1n~!JPM~'l'Pij~!\icim ,~l¢"#il~f!J~11r,~,k<:tr:P9:~:@r{ .·','., \; ha%~!t~ao :~~fuitt<iiilt n.w~tii!hal<'. a1NG.H*;:~t%~l .(l~iiJ$1ritiil~~J"iir1fi}~ .
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 65
Rencana Kegi~tan :S t~h~n
?ffWilr~&_4UN<ij[itlii~h'i .. riii\illMW'XH'''. -~;•oWf ~w:rsst\f ;::::(fi(>) t f :.'SSY'.% ':[%4Q:'%? 't:ttat~lQ6'n1m_i!l:btmtON~ftijjJlmtk v1~().@, ~m:tlU:t+ .f?ftO'.»!: · .::;110;::111:tl¢m;
· .. :
Ren_cana Budget ~Cl ~_012~2016 ,,
A
1 50000000
2 Restorasi 4 199,685,000 3 259 685 000 940,000,000
3 Pembcrda aan Mas rakat 3 053,520 000 2 7 34,320 000 319,200000
4 Monitorin dan Evaluasi 647 775000 535 000000 110 000000
'ro'Uu.A. .... . a:z.s·o ~o ooo 6,829 oo5 000 1419 200000
B MANAGEMENT & OPERATIONAL COST
1 Pro ram 0 cratlom 1320000000 900 000000 420000000
2 1,410,000,000 800,000,000 610,000,000
Alokasi budget utk komuni!r.as; sebc·S<ir Rp 2 ,6 m:ly.:ir
66 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
:UP,~af~'A.!divi.t~s Penanaman Proses peha11aman~ ·
Terima Kasih
t
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
Pe:nberdayaan kepada l<'bih dari 40 Kl< •.mtuk pertar:ian dan petemakan t'.'rpadu
Pada tahu'1 2012telah dilakukan penanaman •10,000 pohon di lah<~n &elL1as 80 Ha
67
68
ALTERNATIF PEMBIAYAAN PELAKSANAAN REDD+
Begor, 7 Maret 2013
OUTLINE 1. Alternatif saat ini & tantangannya
2. Alternatif Pembiayaan Baru
3. Studi kasus Meru Betiri
a. Eco wisata Rajegwesi
b. Home industry Curah Nongko
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
>t~1~ ~~~~~~rrernatif yang Tersedia Sa at ini
Tantangannya
I ..
Prosiding Oio/og Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDO+ 69
Alternatif Pembiayaan lain ..
Public
Studi Kasus: TN Meru Betiri
.. ;:~~i~~tr.f:btj~{.tm~~$m1~t~¥lft?:r.~11~j : ...... ::;:::,}~-.~.~=,=,: ... :.:.:.:.: .. :.::,~.·.:.:j.l.t,~.:,: .. ~.:,;.'.:,:·'.;,'.:: .... ~.(,~i,~,~,~,:·.~.\,:,;.i,f,~,~.r .. : .. i .. ~.·.i .. :.',~,:,~ ... ,i·.=.·.'..·,:,~,~.~ .. ,~,~,1.;:,~~.'.;,~.~.·,~:,~=,::.~,r.~ .. ~,[·.',~.~.,~.~.,~·,:.,.·,~.:;.· .. ~.:.·.r.=:}: ~~~~~!:~iKf ~~\~f.~~~~1~~~f f ~~~t~~f:~~~~1~~~~~~I: .·. · -m@!!¥falihM1MiSIE%¥Mi1¥?':=::'::::'.[:~':!i::,::\r·:;:;;i:·;Iii':';=i';·::,:':::::]i\!:i:=[;,:::f·:,:,;:;,::;::·:
·.• .-.·.. .;. :·'. .· :- ::;}\:;\~::!'.;/:: :::·.:::.:./: .:::::;:;//~_.:> ....... -. _:::.:: ... ·.(:··:·'.:::::{.
:::();;~::'.:;i;!ii~~i~;~'.'.'.~~~;;~i~i~~~i~;~~~~]:i'.t·.;:~:~;:.: ...
·:::·: . . .. ·.·.;::::::::'.::: ::·· .::::::;:=:::'.:::::::::::'.~}::.:'.::~:~:::;:::·:::::.::::::::,;:::
:;: : .. · . ·-::-:: :: .::.;'.;;:i~~:i:f ti{~!i;:~{~f i;~~;~~;:;;;;;;;;~:;: . :::·~··· .
»111~11;111:1~il1r~Ji1~11111111i11~~:;111~1i1:11i1ii~11[~1111t:::::i:;::::!;:::::i:;::::::::.::~:1;::.:: ~::.::;:::::11~1;;.:~:~::;1:;:~;:1~::.:::.::::i.!:'_.1111:1!::;:;
70 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
f I.
L Eco wisata Rajegwesi
~'
" ~ ...
~
L ...
~ L ~ j..
~
•
L Eco wisata Rajegwesi
..
l L.
..
I •
Prosiding Dialog_ Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 71
· ~~}~~ 5~t~m~~t~\«w .. ,,,".- Home Industry Jamu Curah Nongko
72
.i .• •.••• .. • •v•••••. •,·.,,~
l ~ I
I ! I >:: ~
"' ·~-::·.•.•,·,•.·.·::: .............. ~·)
Presiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
L ...
..
I. ...
L
I L..
L .. L
..
..
CSR: Kampung BNI
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 73
..
74 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
L
t ~ ..
...
Notulensi
1. Pembukaan, Dr. Ir. Iman Santoso, M.Sc (Kepala Badan litbang Kehutanan) ../ Hasil COP Doha tidak terlalu memuaskan ../ Lembaga yang secara khusus menangani REDD+ ../ Apakah lembaga REDD+ independen atau dibawah kementerian teknis
tertentu ../ Aspek penting dalam pelaksanaan REDD+ adalah yang terkait dengan
masalah pendanaan ../ Belum disepakatinya pendanaan REDD+ di tingkat nasional ../ lnisiatif lokal mulai berkembang
2. Keynote Speech, Dr.Ir. Yetty Rusli, M.Sc (SAM bidang Perubahan lklim dan Lingkungan) ../ Prospek pasar karbon hutan ../ Kementerian kehutanan merupakan salah satu stakeholder 7
melaksanakan skema REDD+ bersama lembaga lainnya ../ Upaya antisispasi perubahan perubahan akibat dinamika internasional,
ata u pun kesia pan d itingkat nasiona I ma upu n tingkat ta pa k . ../ Skema yang didiskusikan 7 eksistensi pasar karbon hutan sebagai salah
satu alternatif pendanaan karbon hutan ../ Terdapat hal kebijakan yang mempengaruhi 7dipadukan ../ Bagaimana melihattataran internasional ketika berbicara masalah pasar ../ Dibaca sesuai dengan kondisi Indonesia ../ AR COM dunia dikatakan sebagai death program ../ Tidak hanya teknisakan tetapijuga politikdan politikekonomi ../ Voluntary pasarkarbon 7sudah berjalan lama ../ Voluntary yang ada sekarang 7 apakah masih dibawah AR COM atau
sudah dibawah Kyoto protocol ../ VCS 7 konsep di bawah Kyoto protocol ../ Yuridiksial mechanism dibawah 7 Kyoto protocol 7 nested REDD plus ../ Domestik 7 harus dimulai, berpegangan pada internasional, tapi
Indonesia berhak membuat note atau catatan ../ lnsentif bagi mekanisme REDD+ 7 hal yang penting ../ Skema REDD+ di Kenya, VSC IPCC Guideline 2006 atau sud ah dimodifikasi
(worldlife, pemilik lahan dan masyarakat) 20 tahun ../ Hutan Indonesia dibagi menurutfungsi ../ Stok karbon dihitung, jika dilihat VCS hanya untuk baseline belum
masukan stok yang harus diberi venue
3. Presentasi 1: Dharsono Hartono (PT.Rimba Makmur Uta ma) ../ lnisiatif untuk menurunkan gas rumah kaca, sehingga akan mencapai
green wall
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+ 75
..
./ Permasalahan pada perdagangan karbon
./ Emisi gas rumah kaca 7 80% dari LULUCF khususnya di lahan gambut
./ Menurunkan emisi di lahan gambut akan member ikan kontribusi yang signifikan pada penurunan emisi di Indonesia
./ Laham gambut itu berkah atau bencana 7 berkah j ika perdagangan karbon, dan bencana jika dibuka. Jika dibuka akan memberikan 50% dari total emisi di Indonesia
./ Lahan gambut menajdi sangat penting bagi kita untuk menurunkan emisi ,/ Areal 200 ribu ha di hutan produksi 7 kawasan hutan terganggu dan
hutan utuh ./ Restorasi ekosistem 7 ada additionality (apa yang dilakukan akan
memberikan kontribusi), ada permanen (ijin 60 tahun) ./ Dilihat dari segi pendanaan karbon sendiri 7 ijin restorasi ekosistem
adalah hal yang palinggampang untuk di pasar karbon ./ Solusi kegiatan restorasi ekosistem 7 restorasi ekosistem, konservasi
SDH, Litbang, Pengembangan mata pencaharian ./ Diperlukan banyak stakeholder yang akan berkerja ./ Perlindungan sosial: pemberdayaan masyarakat melalui fotografi 7
menjadi bahan masukan bagi PT. RMU. Masukan dari kegiatan fotografi sangat berarti.
./ 3 tahun terakhir bekerjasama dengan litbang
./ Salah satu tantangan yang harus dilakukan oleh pemegang ijin
./ Statistik dan metodologi yang valid untuk mengukur baseline
./ Carbon stock 7 dibuat stratifikasi
./ Joint credit mechanism 7 harga AR COM 7 jepang tidak masuk kedalam COM market. Jepang bilateral credit mechanism
./ PCS 7 metodologi tidak berdasar pada protocol Kyoto tapi lebih pada REDD+
./ Terdapat beberapa persamaan allometrik yang dihasilkan
./ Banyak inisiatif dari donor ataupun pasar voluntary
./ Sudah ada insiatif negara tertentu 7 sepanjang bisa menunjukkan progress
4. Presentasi 2: Ir. Ari Wibowo, M.Sc (DA REDD TN Meru Betiri)
76
./ Prinsip dari REDD 7 sebuah mekansime global yang sedang dikembangkan 7 sehingga segala sesuatu harus merefer pada apa yang diputuskan oleh kesepakatan internasional
./ Tujuan utama dari REDD adalah penurunan emisi ,/ REDD bersifat nasional 7 apapun yang dihasilkan oleh tingkat nasional
sangat penting. Walaupun kesepakatan lokal sudah ada masih diperlukan guidance di tingkat nasional
Prosiding Dialog Prospek Perdagongan Karbon dari Mekanisme REDD+
t r
../ Guidance dari internasional menjadi penting penggunaan -7 IPCC guideline
../ Dari sekian banyak REDD -7 apakah pemerintah sudah mendata semua inisiasiyangada di Indonesia
../ Meru betiri adalah DA yang ada di JAwa dan mewakili kawasan konservasi
../ Kena pa di Meru betiri -7DA-7masa masa pembelajaran di fase readiness yang diperpanjang
../ Kontribusi dari private company
../ Ringkasan kegiatan -7 Latin diikutsertakaan karena sudah lama meiliki kegiatan pemberdayaan masyarakatdiTaman nasional Meru Betiri
../ Fokus kegiatan -7 meningkatkan partisipasi, membangun sistem yang kredibel untuk pemantauan REDD dan REDD+ yang dapat diukur, dilaporkan dan diverifikasi
../ Metodologi di kawasan konservasi
../ Mengembangkan metodologi yang harus di approve agar dapat dikembangkan di tempat lain
5. Presentasi 3: Ir. Andi Pramaria, M.Sc (KPH Rinjani Ba rat) ../ di NTB sudah ditetapkan KPH ada 12 unit ../ Perubahan penggunaan kawasan hutan -7 sangat mendominasi emisi
karbon ../ Jika dibuat baselinenya 2020 ../ Jika dapat mengembalikan 30% maka akan diturunkan emisi sebesar 22% ../ Skenario kebijakannya -7 moratorium loging, penundaan izin
penggunaan kawasan hutan alam ../ Terdapat beberapa perda yang memfasilitasi dan mendukung penurunan
emisi di provinsi NusatTenggara Barat ../ Permasalahan: kebijakan-kebijakan masih bersifat temporer dan tidak
dapat bersifat permanen, perubahan kondisi hutan primer dan hutan sekunder masih belangsung, meningkatkan fungsi hutan diperlukan pemahaman dari beberapa pihak
../ Kantor KPH kecenderunganya berada di Kota
../ Terdapat27 DAS mikro
../ PDAM Menang -7 Lombok barat dan kota mataram, banyak terdapat HKM
../ Sumber daya alam dan jasa lingkungan yang dapat dimanfaatkan bagaimana mengintegrasikan antara pantai dengan hutan
../ Prakondisi untuk menu ju REDD-7 mendorong KPH
6. Presentasi 4: Ir. Daddy Sukadri, M.Sc (Dewan Nasional Perubahan lklim) ../ Mandat DNPI ke 3 -7 mempersiapkan mekanisme perdagangan karbon ../ EUTS -7 pasar karbon di eropa tidak menerima karbon dari negara
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 77
berkembang, kecuali negara negara yang termasuk dalam fakir mis kin ./ Potensi mitigasi di sektor kehutanan -7 kurang bisa dimanfaatkan dengan
maksimal ./ Komitmen penurunan emisi hanya dilakukan oleh pemerintah, kurang
partisipasi dari sektor swasta ./ Penurunan emisi dari segi manapun akan menghemat sumber daya ./ Apapun yang dilakukan untuk penurunan emisi akan menghemat
sumberdaya ./ DNPI mengembangkan skema karbon nusantara -7 joint carbon
mechanism ./ SKN -7 mekansime sertifikasi dan registarsi karbon yang pertama di
Indonesia -7 tujuannya untuk membuat suatu aturan main dan jaminan kredit karbon yang dilakukan dapat menurunkan emisi gas rumah kaca
./ Tujuan SKN -7 alternatif pembiayaan berbasis pasar, sebagai katalis untuk pasar karbon atau pasar jenis lainnya, untuk menjaga momentum pengembangan pasar karbon di Indonesia, untuk menjaga agar integritas lingkungan dan pembangunan berkelanjutan dilakukan dalam kerangka mitigasi GRK, meningkatkan kapasitas nasional dalam perhitungan emisi GRK, bisa menjadi insentiffinansial, terutama untuk pengembangan kecil dan berbasis masyarakat
./ Keluaran dari SKN -7 Unit karbon nusantara (bagaimana penurunan karbon bisa divalue dan bisa diperjual belikan)
./ UKN di catat dalam nbasis data -7 kegiatan mitigasi harus dicatat
./ lntinya: entitas (negara atau private) bagaimana yang menyerap dapat menghasilkan CER
./ Bagaimana bisa diperjualkan: yang menghasilkan emisi membayar kepada yang menyerap emisi
7. Presentasi 5 : Paul Mustakim (Chevron) ./ Cevron -7 perusahaan energi
78
./ Sumatera eksplorasi minyak, Kalimantan
./ Yang Indonesia dapat sumbangkan untuk mencapai target pengurangan emisi
./ Cevron mendukung energi yang sifatnya renewable
./ 29 gigawatt dan yang baru tereksplorasi baru 12 megawatt
./ Disatu sisi pemerintah memerlukan energy -7 terkendala -7
./ Chevron sudah mengambil peran dalam kontek pengurangan emisi dalam konteks langsung atau tidak langsung .
./ Pembangunan energi panas bu mi -7 energi alternatif
./ Unit 3 di garut menggunakan skema COM -7 proyek menjadi ekonomi jika menjual karbon tersebut. Permasalahannya adalah pada saat merancang pada market internasional
Prosiding Diolog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
•
.. I
[
~·
t
./ Untuk membuatnya fleksibel secara ekonomik
./ Hanya 2%saja dari keseluruhan area yang dibuka
./ Dari sisi upaya : praktek environmental care sudah bisa
./ Sejak2002 sudah melibatkan keystakeholderdiTN Halimun Salak
./ Di tahun 2010 di revisi kembali
./ Terdapat koridoryang gundul di TN Halimun Salak
./ Prakarsa dari lintasan hijau halimun salak 7 meng-cover 3 aspek 7 restorasi habitat, pemberdayaan masyarakat dan komunikasi terpadu
./ Persisnya dimana saja chevron dapat mengambil bagian
8. Presentasi 6: Shintia D. Arwida (Cherindo)
./ Alternatif CSR untuk membiayai ekowisata di Rajeg Wesi
./ Tantangan program CSR 7 biasanya ada di Ring 1 areal operasioanl suatu perusahaan
./ Program dari REDD akan memperkuat
./ Bapak angkat dari sari ayu dan sido muncul 7 penguasaan teknologi yang lebih higienis
./ Konsep agropolitan 7 kampong BNI
./ Total bantuan 1milliar7 kredit non kolateral
./ Bel um ada lembaga yang menangani (mengelola dana CSR)
Prruiding Dialog Prrupek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+ 79
DISKUSI
Ir. Wahjudi Wardojo, M.Sc (Moderator) v' Jika ada suatu mekanisme pendanaan pasti akan dapat diukur v' Market baru pada tahap voluntary v' Compliance terkait dengan multilateral v' Voluntary 7 berjalan terus
Pertanyaan :
1. Alwis (Pusluh)
..
v' Diberi insentif 4
v' Adakah lembaga yang mengurus bantuan dalam kegiatan penghijauan yang dilakukan oleh Chevron?
2. Rachman Effendi (Puspijak) v' Berprospek kah perdagangan REDD+? Bagaimana dari aspek suplai
dapat menigkatkan stock karbon? v' Bagaimana mempertahankan aspek suplai pada kondisi yang ada? v' Jika ini tdiak berprospek bagaimana membuat pasar karbon menjadi
berprospek? v' Bera pa banyak karbon yang dapat diserap pad a umurtertentu? v' Dialog perdagangan karbon 7 harus mendatangkan dari vendornya
(pemasok pemasok karbon) temu bisnis dengan kementerian perdagangan
3. Pratikno (FORCLIME) Dari sisi supply, RMU salah satu project yang relative maju dalam bidang penurunan emisi, ada keuntungan baik langsung maupun tidak langsung 7 apa yang kita jual harus lebih tinggi dari apa yang kita inventasikan
4. Fitri Nurfatriani (Puspijak)
80
v' Pada PTRMU 7 sudahcukupadvance 7 banyakmenggali 7 DA/earning by doing. Mungkinkah untuk DA yang lain dapat mengikuti apa yang sudah dilaksnakan oleh PT. RMU
v' Penetapan baseline cukup penting v' Bilateral mechanism v' Mendorongprivatesectordari negara negara lain v' Bagaimana bargaining position DA di Indonesia jika mekanisme pasar
karbon berjalan, bisa tidak DA yang dimiliki memiliki bargaining position yang bagus
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari M ekanisme REDD+
...
..
t
5. Petrus Gunarso (Tropenbos) ./ Prospek belum jelas untuk perdagangan karbon ./ Peran pemerintah satu sebagai pencatat dari berbagai kegiatan itu
dicatat ./ Keadilan itu penting 7 akses company lebih besar dibandingkan akses
masyarakat? ./ Banyak kegiatan PT. RMU dilakukan dalam kerangka be I um mendapatkan
ijin, Bagaimana regulator? ./ 35 desa di Chevron baru 5 desa? ./ Diluaryang disentuh harus mendapatkan akses yang sama?
Jawaban:
1. Dharsono Hartono ./ Suplai yang ada belum ada pembeli yang cukup besar ./ Ada tarik menarik dari negara ma ju untuk memperlambat ./ Jepang dan Eropa merupakan pasar yang serius yang akan membeli
karbon ./ Jepang mau memindahkan uang yang terkonsentrasi untuk COM untuk
REDD+, Hubungan 2 negara yang penting misalnya Jepang, Mongolia ./ Kerjasama dengan Litbang bukan langsung dengan RMU ./ 30 juta ton dapat disuplai dari FS ini ./ Awalnya METi hanya mau membeli yang terkait dengan transfer
teknologi ./ 200 ribu ha bayar ijinnya 40 milyar ./ Mana produkdan mana barangnya ./ DA bekerjasama dengan satgas REDD dengan nama PERISAI ./ Jika PT. RMU sukses maka yang lain akan ikut
2. DoddySukadri ./ Market sud ah jelas ./ Market dibagi 2 7 global dan domestik ./ Yangjelas adalah Global ./ 26% dari berbagai sektor tetapi yang paling besar adalah dari forestri
(80%1ebih) ./ Tugas Puspijak yang harus membuat kriteria dan indikator 7 mana yang
termasuk 26% mana yang 41% dan mana yang beyond 41%
3. Ari Wibowo ./ Bagaimana Indonesia mendapatkan perhatian dari berbagai lembaga ./ Masa Readiness yang tidak siap dapat menjadi lahan yang cukup besar
bagi penelitian untuk perubahan iklim ./ MRV sangat penting oleh karena iitiu dokumen PDD menjadi dangat
penting untuk mendukung skema REDD
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 81
..
4. Shintia 0. Arwida v' POD 7 dilihat targetnya terlebih dahulu v' Untuk penjualan belum juga karena be I um jelas terkait dengan pasar
5. Paul Mustakim v' Persoalanya adalah persoalan supply demand 7 jika supply ada tetapi
demand tidak ada akan menjadi masalah besar v' Di eropa terjadi penurunan harga CER 7 akibat krisis ekonomi v' Di Jepang dimungkinkan membangun pasarnya itu sendiri v' Membelanjakan secara langsung, kita sendiri yang menanam dan
menghijaukan dengan pelibatan masyarakat (menghijaukan dan memberikan input positifbagi masyarakat)
v' Jangan regulasi memberatkan opsi bisnis v' CEVRON adalah sebagai fasilitator v' Melibatkan pihak-pihak lain seperti perbankan untuk ikut berpartisipasi
terhadap program program v' Bagaimana mengukuroutputnya?
6. Andi Pramaria
82
v' Melibatkan banyak penyuluh v' Jika ini berprospek maka akan menjadi laris manis, akan tetapi jika
tidak ada yang membeli maka akan memberi gambaran lain
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
Daftar Peserta
Na ma lnstansi
Poltak BP Panjaitan Univ. Nusa Bangsa
Victor Winarta Pusluh Siwi Tri Utami Pusluh Abdul Muin PHKA Sutedja Biro Perencanaan Evi Wulandari Biro Perencanaan Endang Dwi Astuti Pusluh
Hendro Asmoro Pusluh M. Zahrul Muttaqin Puspijak
Fitri Nurfatriani Puspijak
Doddy Sukadri DNPI
Mega Lugina Puspijak
lls Alviya Puspijak
Sylviani Puspijak
Wahyuning Hanurawati Puspijak
Fentie J. Salaka Puspijak
Elvida Y. S Puspijak
Lia Pustanling
Kushartati B Puspijak
Virni B. A Puspijak
lndartik Puspijak
Aneka P.S Puspijak
Magdalena Puspijak
Listya BUK PHH
Agus W iyanto Pusdiklat
Sunarya_nto Pusdiklat
Bahdarsyah Pusdiklat
Pratikna Pusdiklat
Eli Sugianto Pusdiklat
Paul Mustakim Chevron
Wahjudi Wardojo TNC
AriWibowo Puspijak
Dinik Pustanling
Petrus Gunarso Tropenbos
Ivonne Melissa Fosclime FC
Hery P. Hariyono Dishut Jatim
Sulistya Ekawati Puspijak
Zainal Muttaqin Univ. Nusa Bangsa
Yetti Rusli SAM
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 83
Nam a
Aldi A Esti D Debi Nathalia
Murtado Efrian Muharrom Riza Aryani Andina Auria Iman Yoppy Hidayat Singgih Riphat Ratna Widyaningsih Leni Wulandari Purwoko Hadi
Jajang Abas Galih Kartikasari Dharsono Hartono Gunawan Shintia D. Arwida Subarudi Alwis
Alfiddin Endang Savitri Virza Kirsfianti L. Ginoga Gatot Setiawan S. Haryo Epi Syahadat Deden Djaenudin Setiasih lrawanti Tigor Butarbutar Rachman Efendi Sukandar Erwin A. Perbatakusumah
Niken Sakuntaladewi Retno Maryani Kuncoro Ariawan RM. Mulyadin R. Supriad i A. Yani Sugi
Winara
84
lnstansi
BP indonesia APHI DNPI Pusluh KEHATI CIFOR CIFOR lrsam Burung Indonesia Kemenkeu Puspijak Puspijak IAFCP
Pusp ijak Pusp ijak PTRMU Dishut Jateng CERINDO Puspijak Pusluh
Puspijak Puspijak Satgas REDD Puspijak KLH Kemenkeu
Puspijak Puspijak Puspijak Puspijak Puspijak Pusprohut ZSL indonesia
Puspijak Puspijak Puspijak Puspijak Puspijak Humas Kemenhut Agro Indonesia
Pushumas
ProsidingDia/og Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
Nama
Gustan Pari Mustaqim Lukas R .W
Karyono Akhmad Riyadi Putra Agung Andri Setiadi K Handoyo Donny Wicaksono Eki Sulistyo Cucung S Bayu Subekti Hanafi Guciano
lsmayadi Samsoedin Hariyatno D Yuli R M. Miftayahudin Untung F Sulistyo A. Siran
Iman Santoso
Fulki Hendrawan Budi
Prima Yudisthira
lnstansi
Pustekolah PKPPM-BKF Puspijak
Puspijak Pusluh ICRAF Puspijak Puspijak Puspijak IPB Humas Kemenhut Puspijak
IAFCP
Puspijak
Puspijak Puspijak Puspijak
Puspijak
Puspijak Kepala Badan litbang
Puspijak
Puspijak Kemenkeu
Prosiding Dialog Prospek Perdogangan Karbon dari Mekanisme REDD+ 85
Agenda Dialog
"PROSPEK PERDAGANGAN KARBON DARI MEKANISME REDD+"
BOGOR, 7 MARET 2013
Waktu Acara PIC
08.30 - 09.00 Registrasi dan Rehat Kopi Panitia
09.00 - 09.15 Pembukaan Iman Santoso (Kepala
Badan Litbang)
09.15 - 09.30 Key Note Speech Yetty Rusli (SAM Pl dan
Lingkungan)
09.30 - 12.30 Dia log Moderator:
Wahjudi Wardojo
09.30 - 09.45 Pengusul DA RE RMU Dharsono
0.9.45 - 10.00 Pengusul DA TN Meru Betiri Ari Wibowo
10.00 - 10.15 KPH Rinjani Barat Andi Pramaria
10.15 - 10.30 Skema Karb on Nusantara Doddy Sukadri
10.30 - 11.00 Perusahaan Multinasional Paul Mustakim
Perusahaan Nasional (Chevron)
11.00 - 12.30 Diskusi Rizaldi Boer (Cherindo)
12.30 -13.00 Rumusan/Penutup Kirsfianti L. Ginoga
(Kepala Puspijak)
13.00 - 14.30 Makan Siang/Ramah Tamah Panitia
86 Prosiding Dialog Prospek Perdagongan Karban dari Mekanisme REDD+
..
LOKAKARVA
"RANCANGAN ARSITEKTUR REDD+ DI INDONESIA"
BOGOR, 18 APRIL 2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk paling maju dalam persiapan pelaksanaan REDD+. Pembentukan Satgas REDD+, kebijakan moratorium penerbitan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu di hutan alam, penyusunan strategi nasional REDD+, persiapan-persiapan MRV dan safeguards, merupakan bukti-bukti kesiapan Indonesia melaksanakan REDD+.
Diskusi mengenai REDD+telah membahas beberapa hal terkait dengan: (1) pendekatan untuk MRV; (2) mekanisme penyediaan insentif financial di tingkat nasional, lokal, maupun masyarakat; (3) perbedaan antara pendekatan pelaksanaan REDD+ berbasis proyek atau berbasis yurisdiksi; (4) sumber pendanaan REDD+ seperti pasar sukarela, dana berbasis bantuan, dan dana berbasis pasar; dan (5) implikasi REDD+ terhadap kehidupan masyarakat lokal.
Namun demikian masih belum ada kesepakatan antar pihak mengenai bagaimana semua aspek REDD+ tersebut dapat diintegrasikan dalam sebuah sistem yang menjadi pemandu kegiatan REDDI.
Untuk itu FORDA bekerjasama dengan ACIAR dan ANU akan mengadakan lokakarya yang membahas arsitektur REDD+ sebagai bahan masukan konkret kepada pengambil kebijakan dalam pelaksanaan REDDI ditahun mendatang dengan mempertimbangkan hasil-hasil COP 18 Doha.
B. Tujuan
Lokakarya ini dimaksudkan untuk memberikan kontribusi pada pelaksanaan REDDI dengan menyediakan pilihan-pilihan rancangan arsitektur REDDI baikditingkat nasional maupun lokal.
Tujuan lokakarya ini adalah untuk mengundang para pakar dan pengambil kebijakan yang terkait dengan aspek-aspek REDD+ untuk mendiskusikan sebuah pertanyaan utama, yaitu:
"Apa sajakah elemen kunci arsitektur REDD+ yang harus dipertimbangkan
oleh Indonesia untuk diadopsi yang mengacu pad a pencapaian saat ini?"
C. StrukturdanAgenda
Lokakarya ini dilaksanakan selama satu hari pen uh pada hari Ka mis tanggal 18April 2013 dengan pembagian sesi sebagai berikut :
Prosiding Diolog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+ 87
Sesi Pagi 08.3013.00 WIB Para pakaryang diundang mempresentasikan pandangan mereka tentang desain REDD+ dan bagaimana desain tersebut berkaitan dengan persoalan-persoalan lain yang perlu dipertimbangkan. Setiap presentasi diawali oleh pakar internasional dan dilanjutkan oleh pakar nasional. Pakar nasional ini langsung membahas aplikabilitas pendekatan REDD+ yang disarankan oleh para pakar internasional dalam konteks Indonesia. Sesi ini terbuka untuk um um.
SesiSiang14.00 17.00WIB Para pakar mendiskusikan pertanyaan kunci: ./ Apa sajakah elemen kunci arsitektur REDD+ yang harus dipertimbangkan oleh
Indonesia untuk diadopsi? ./ Tujuan utama diskusi kelompok ini adalah untuk mendapatkan konsensus
(sejauh yang bias diraih) atas desain arsitektur REDDI. Namun demikian jika ada hal-hal yang tidak dapat disepakati, maka diberi catatan dan dicarikan opsi tindak lanjutnya.
Selanjutnya para pakar membuat draft laporan singkat untuk disampaikan kepada Pemerintah Indonesia mengenai aspek-aspek penting dari rancangan arsitektur REDDI dengan menyatakan ha I-ha I yang telah disepakati maupun yang belum disepakati bersama. Sesi ini merupakan sesi tertutup dan hanya diikuti oleh para pakar.
88 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
D. Pembicara dan tema
Issue Speakers
Indonesian International .. The design of an MRV Mr. Iman Santosa Mr. Tom Harvey system (Ministry of Forestry) (IAFCP) Design of a jurisd ictional Mr. Wahjudi Dr. Daju Resosudarmo system, and implications Wardojo (TNC) (CIFOR) for REDD+ projects Design of REDD+ Dr. Nur Masripatin Mr. Juan Martinez
Safeguards and Safeguards (Ministry of Forestry) (World Bank) Information System Design of an incentive Prof. Singgih Riphat Dr. Grace Wong system (national and sub- (Ministry of Finance) (CIFOR) national) Financing of REDD+ and Dr. Agus P. Sari Mr. Andre Aquino distribution of risks (REDD+ Task Force) (World Bank)
between international/ national/sub-national levels and stakeholders and benefits to communities from REDD+ REDD+ Strategies Dr. Azis Khan (REDD+ Mr. Werner Ko rnexl
Task Force) (World Bank)
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 89
II. PENYELENGGARAAN ACARA
Lokakarya "Rancangan Arsitektur REDD+ di Indonesia" dibuka dengan keynote speech Kepala Sadan Litbang Kehutanan Dr. Ir. Iman Santoso, M.Sc (sambutan terlampir), dilanjutkan dengan presentasi dari beberapa narasumber pada sesi pertama yang dipandu oleh Prof. Peter Kanowski (terbuka untuk umum). Acara selanjutnya dilanjutkan dengan presentasi sesi kedua yang dipandu oleh Dr. Herry Purnomo (sesi tertutup dan hanya diikuti oleh pakar). Lokakarya dihadiri oleh kurang lebih 80 orang dari berbagai latar belakang, termasuk lembaga pemerintah terkait, Kementerian Kehutanan, Dinas kehutanan terkait, lembaga donor, le.mbaga nasional, lembaga internasional, Universitas, LSM dan swasta (daftar hadirterlampir) .
Ill. Oaftar lampiran
Keynote speech Kepala Sadan Litbang Rumusan Lokakarya Materi Presentasi Daftar Peserta Agenda Aca ra
90 Prosiding Dialog Prospek Perdogongan Karban dari Mekanisme REDD+
t
Sambutan Kepala Badan Litbang Kehutanan
KEYNOTE SPEECH BY DG OF FORDA ON REDD+ ARCHITECTURE IN INDONESIA
APRIL 18, 2013
IPB INTERNATIONAL CONVENTION CENTER, BOGOR Bismillahirrahanirrahim,
Yang saya hormati Bapak dan lbu pejabat dari kementerian terkait, Representatives of International Organizations, Distinguished Guests, Ladies and Gentlemen,
Assalamu'alaikum warhamatullahi wabarakaatuh Sela mat pagi dan salam sejahtera buat kita semua
First of all, let me begin by welcol]ling all of you to this important workshop. It is indeed an honour and pleasure for me and FORDA, to be part of this important meeting. The theme of this workshop, "The Architecture of REDD+ in Indonesia" is very relevant and timely.
This workshop is the FORDA initiative to support the implementation of REDD+ in Indonesia. The output of this workshop will be submitted to the government of Indonesia as a suggestion for implementing REDD+ in the near fut1:1re.
Distinguished Guests, Ladies and Gentlemen,
The aim of today's meeting, logically, is to start REDD+ immediately to re-affirm Indonesia 's pioneering role in harnessing forestry to the global effort to address climate change. Furth~rmore, REDD+ should be also viewed as part of our effort to achieve sustainable forest management where Indonesian forests would benefit a broader communities, especially those who are living inside and surrounding forest areas and usually poor. As a forester, I feel that if it weren't for the benefits that our forests provide, then our way of life, our people, our economy, our environment and our society would be so much poorer.
Hence, our success in managing our forests will determine our future and the opportunities that will be available to our chi ldren. As a developing nation, we prioritize the promotions of growth and the eradication of poverty. But we will not achieve these go~ls by sacrificing our forests. We must attain both development and the management of our forests simultaneously. This is because forest management is tightly intertwined with the livelihood of our people, with our
Prosiding Dialog Prospek Perdogongon Korbon dori Mekonisme REDD+ 91
food security, with the availability of wood and fuel. It is also closely linked with climate change. "Therefore, we need to take inclusive initiatives through close collaboration and partnership with all stakeholders. REDD+, if properly designed and implemented, would contribute to the success of sustainable forest management.
It's our way to treat our forests, so that they are conserved even as we drive hard to accelerate our economic growth. We must intensify our efforts to cut down emissions from land use, land use change and forestry exploitation.
Distinguished Guests, Ladies and Gentlemen,
The aim of the Workshop is to bring together recognized experts in key aspects of REDD+ to discuss a central question: "What are the key features of the architecture of REDD+ that Indonesia should consider for adoption referring to current achievement?"
This is a strategic question given the current status of Indonesian readiness to implement REDD+. We have already established the pillars of REDD+ including: (1) the national strategy; ·(2) the MRV system; (3) the funding and financing mechanisms; (4); and (5) the safeguards information system. There remains significant uncertainty, however, about whether some of the above pillars could be brought together and how in the design of a REDD+ system for Indonesia.
Hence, through this workshop I expect that we will produce recommendations to the REDD+ authority in the design of REDD+ architecture and we are lucky to have distinguished experts that will discuss the issue of REDD+ implementation in Indonesia.
Ladies and Gentlemen,
This meeting is of great value of Indonesia. It is a contribution to efforts at implementing REDD+, and to the advance of the climate change discourse. I also want to share information that this year, FORDA is celebrating 100 years of forestry research and development in Indonesia, since the establishment of a forest research station in Bogar back in 1913 by the Dutch. Hence, I hope the spirit of the centenary could also encourage us to provide the best for the sake of forest managementin Indonesia.
I thank you for your participation and have a successful workshop.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
92
DG OFFORDA DR. IMAN SANTOSO
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
..
l
L
L
Rumusan Lokakarya
1. P.endahuluan
Lokakarya ini diharapkan mampu menjawab pertanyaan utama dalam implementasi REDD+ di Indonesia, yaitu: "Apa sajakah elemen kunci arsitektur REDD+ yang harus dipertimbangkan oleh Indonesia untuk diadopsi yang mengacu pada pencapaian saat ini?". Berdasarkan diskusi mengenai elemenelemen REDD+ yang harus dibahas dalam membangun skema REDD+ yang dilaksanakan pada dua sesi di pagi hari, terdapat beberapa pertanyaan penting yang perlu dijawab untuk merancang arsitektur REDD+ di Indonesia, yaitu: a. Apakah sistem yurisdiksional merupakan pendekatan yang tepat untuk
memulai REDD+di Indonesia? Apa keuntungan dan kerugiannya? b. Sistem MRV apakah yang sebaiknya diadopsi? Mengapa? Bagaimana
mendapatkan dan menyajikan data yang kredibel? c. Sistem safeguards REDD+ yang bagaimanakan yang sesuai dengan REDD+ di
Indonesia? Perlukah pengintegrasian beragam inisiatif safeguards yang ada seperti SIS, PRISAI, SESAdan SES? Jika ya, bagaimana?
d. Apakah sistem kebijakan fisk~I saat ini sudah mampu memberikan insentif? Sejauh mana perkembangan perumusan kebijakan penggunaan dana insentif daerah (regional incentive fund) untuk REDD+ hingga saat ini? Bagaimana mekanisme pendanaan dan distribusi manfaat REDD+ di Indonesia seharusnya didesain? Apakah FREDDI sudah cukup mampu mengatasi kompleksitas Indonesia? Apa kelebihan dan kekurangannya? Apakah ada alternatif lain yang sud ah siap untuk diimplementasikan?
e. Perkembangan REDD+ di Indonesia terlihat semakin rumit, bagaimana agar kita dapat merumuskan secara sederhana seh ingga dapat segera diimplementasikan?
Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab dan dan dibahas lebih mendalam, meskipun tidak harus sampai pada kesepakatan, untuk dapat memberikan masukan nyata pada otoritas REDD+ nantinya untuk melaksanakan REDD+ secara terpadu, efektif dan efisien. Berikut adalah hasil pembahasan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut oleh para pakar yang terlibat dan merupakan rekomendasi utama yang dapat dihasilk~n oleh lokakarya ini.
2. Sistem Yurisdiksi untuk REDDI
./ Sistem yurisdiksi dalam implementasi REDD+ merupakan terjemahan dari konsep "national REDD+ system with subnational implementation". Dalam hal ini, leadership dan political will merupakan faktor utama untuk bisa melaksanakan sistem yurisdiksi REDD+ tersebut di tingkat kabupaten. Perspektif utama pemerintah daerah terhadap REDD+ yang
Prosiding Dialog Prospek Perdogangan Karban dori Mekanisme REDD+ 93
94
seringkali ditemui adalah bahwa mereka masih perlu fasilitasi dan dukungan dari pemerintah pusat. Untuk itu, diperlukan para champions di tingkat lokal untuk bisa memfasilitasi pelaksanaan REDD+ di daerah. Namun demikian, bahkan bagi para champions terbaik pun, seringkali motivasi mereka masih rendah karena tekanan ekstra-sektoral yang sangat besar .
../ Alasan lain bahwa REDD+ perlu dilakukan pada level kabupaten adalah karena proyek REDD+ yang dilaksanakan oleh perusahaan/LSM seringkali kurang mendetailkan mengenai hak terhadap karbon (carbon right). Lebih jauh, menurut undang-undang, dibandingkan dengan provinsi, kabupaten/kota memiliki 'kewenangan' yang lebih jelas dalam pengelolaan lahan dan hutan .
../ Pertanyaan-pertanyaan selanjutnya mengenai implementas REDD+ di Indonesia yang masih be I um dapat dijawab adalah: a. Berkaitan dengan keberadaan Lembaga/Badan REDD+ Nasional apa
yang akan terjadi kalau setelah bulan Juni belum ada terbentuk satu lembaga pun yang memegang otoritas nasional pelaksanaan REDD+?
b. Aspek penting lain dalam pelaksanaan REDD+ adalah mekanisme registry terutama terkait dengan elemen carbon, safeguard, dan pendanaan. Bagaimana pengurangan emisi di level kabupaten bisa nantinya di-nested ke tingkat lebih tinggi?
c. Apakah pelaksanaan REDD+ di daerah dapat mengkombinasikan pendekatan PES dan ICDP?
../ Kekuatan sistem yurisdiksi dalam REDD+: a. Adanya kejelasan batas-batas administrasi, peraturan perundang
undangan dan anggaran pendapatan dan belanja daerah. b. Dari sisi permintaan (demand) sistem ini juga akan memberikan
kepastian bagi donor atau buyers, sehingga dianggap sebagai pendekatan terbaik untuk menarik dana dari luar negeri.
c. Dengan pendekatan ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalah tenurial step-by-step. Efek penggusuran (displacement) merupakan hal yang paling sulit untuk ditangani, sistem yurisdiksi memberikan harapan untuk bisa menyelesaikan masalah ini.
d. Hak atas karbon dapat dikelola secara langsung oleh otoritas daerah (kabupaten/kota).
e. Mengurangi biasa transaksi karena luasan lebih kecil dibandingkan dengan sistem nasional.
f. Desain arsitektur kelembagaannya lebih sederhana
../ Kelemahan sistem yurisdiksi: a. Bagi pihak swasta yang akan berinvestasi di REDD+ keberadaan
sistem yurisdiksi mungkin akan meningkatkan biaya transaski jika
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
L
I I"
l
dibandingkan dengan sistem proyek. Mereka juga masih belum memperoleh informasi yang cukup untuk mengambil keputusan investasi di REDD+
b. Masih kurangnya instrumen untuk menarik investor swasta bergerak di REDD+ pada ska la lokal (kabupaten/kota)
3. SistemMRVuntukREDDI
./ Statement mengenai "REDD+ beyond carbon" adalah hal yang benar, namun yang harus diperhatikan bahwa pada akhirnya performa dihitung berdasarkan karbon. Untuk itu hendaknya tidak menambah rum it REDD+ dengan memasukkan permasalahan lain selain karbon .
./ Hingga saat ini SATGAS REDD+ belum mengintegrasikan beragam sistem MRV yang diinisiasi oleh berbagai kalangan menjadi sstu sistem yang komprehensif. Banyak inisiatif yang sebenarnya dapat digunakan dalam MRV salah satunya adalah seperti INCAS yang walaupun desain awal adalah untuk sistem skala nasional, namun dapat diadaptasi/modifikasi untuk ska la lokal/pulau denga menggunakan sistem nested .
./ Tergantung dari tujuanny~ MRV untuk system compliance dan voluntary itu berbeda. Namun karena system compliance masih belum berjalan, maka saat ini perlu dilakukan upaya penyederhanaan mekanisme MRV sehingga bisa dijalankan. Pertanyaannya adalah dilaporkan ke siapa? Apa yang dilaporkan? Seberapa baguskah sistem MRV terse but?
./ Perdagangan karbon di luar compliance yang harus diperkuat adalah pada level kabupaten. Dalam hal ini diperlukan sutau kajian yang mendalam mengenai bagaimana mendayagunakan metodologi MRV yang berbeda-beda. Contoh kasus yang dapat diambil adalah kerjasama Jepang dan Indonesia yang telah mempertimbangkan MRV pada level kabupaten.
4. Sistem Safeguards untuk REDDI
./ Indonesia saat ini sudah punya beberapa aktivitas yang sebenarnya merupakan layers of safeguards mulai dari AMDAL dll. Pertanyaannya adalah dengan adanya beberapa standar, apakah standar yang baru dapat diterima? Dalam hal ini, kita dapat memilih indikator yang berbeda-beda untuk diadopsi.
./ Banyak kesempatan untuk mengintegrasikan standar yang berbeda. Namun kesulitan yang dihadapi adalah bagaimana memastikan standar atau sistem memiliki komponen yang sama tingkat robustness-nya .
./ Permasalahan yang biasanya terjadi adalah pada sistem monitoring dan kapasitas yang ada untuk mengimplementasikan sistem safeguards yang sudah disusun.
Presiding Dialog Prospek Perdogongon Korbon dori Mekonisme REDD+ 95
5. Sistem lnsentif Fiskal dan Mekanisme Pendanaan untuk REDDI
../ FREDDI yang ditawarkan oleh Satgas REDD+ sebagai alternatif pendanaan merupakan upaya antisipasi jika sistem insentif dan pendanaan REDD+ melalui mekanisme kebijakan fiskal nasional belum bisa dijalankan. lmplementasi desain ini diharapkan secara step-wise. Jadi sekarang masih berfokus kepada grant dimana enabling environment untuk REDD+ ini yang akan didanai. Pertanyaannya adalah, apakah kebijakan fiskal dapat memberikan insentif bagi aktoryang ada di daerah?
../ Keuntungan FREDDI antara lain; a. FREDDI dapat menjadi investor bagi inisitaif REDD+ di Indonesia. b. FREDDI memiliki fleksibilitas dan mencoba menyesuaikan dengan
mekanisme yang sudah ada untuk mempercepat penyaluran dana . ../ Kelemahan FREDDI adalah belum adanya kriteria untuk alokasi dana
REDD+ kepada pihak-pihak yang terlibat. Sebenarnya kriteria tersebut sudah dibangun namun belum dipublikasikan. Ada usulan bahwa policy analysis matrix dapat dipakai menjadi alat untuk menentukan alokasi pendanaan tersebut. Ada usulan bahwa, jika CER sudah bisa diperjualbelikan, sebaiknya dikenakan cukai (ad-valorem tax) .
../ Pada akhirnya, pemilihan sistem insentif dan mekanisme pendanaan REDD+tergantung pada dua skenario. a. Skenario A tergantung kepada lembaga REDD+ yang akan dibentuk. b. Skenario B, mekanisme pendanaan REDD+ akan diserahkan ke
Bappenas.
6. Menyederhanakan REDDI yang Cenderung Menjadi Rumit
96
../ Para pakar sepakat bahwa mekanisme REDD+ yang saat ini dikembangkan di Indonesia menjadi semakin rumit, sehingga susah untuk dilaksanakan .
../ Untuk itu perlu adanya upaya penyederhanaan kriteria dan indikator REDD+ serta persyaratan-persyaratan lainnya agar dapat segera dilaksanakan, tanpa mengurangi tujuan utama dan falsafah dibalik diberlakukannya REDD+ yaitu insentif positif bagi upaya konservasi karbon hutan dimana kompensasi yang diberikan didasarkan pada kinerja berupa volume emisi karbon yang dapat dikurangi.
../ Upaya penyederhanaan mekanisme REDD+ ini menjadi semakin penting, jika para pendukung REDD+ berupaya untuk mengkomunikasikannya dengan berbagai pihak terutama yang belum mengerti REDD+, terlebih mereka yang menolaknya.
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+
....
... ..
..
Dibahasdi Bogar, 18April 2013 oleh beberapa partisipan sebagai berikut:
1. ~ahjudi Wardojo (TNC} 2. Kirsfianti L. Ginoga (Puspijak Kemenhut) 3. lwan Wibisono (Satgas REDD+) 4. Herry Purnomo (CIFOR) 5. Andre Aquino (World Bank) 6. Werner Korxnel (World Bank) 7. Tom Harvey(IAFCP) 8. Sulistyo A. Si ran (IAFCP-Puspijak) 9. Subarudi (Puspijak) 10. Niken Sakuntaladewi (Puspijak) 11. Silvia lrawan (Konsultan) 12. Zahrul Muttaqin (Puspijak)
t
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 97
..
Outlin
• About REDD+ at Strat .. . -Flow Strategic tlie,REDD+> .. ·at Strat ..... ·.:.: .. ,.::, ~.·striictu.r~·· .. ····' ..... .,...... , . .... .. . ...... :: .. ,:·.:, .. ·: ... _, .. ·:······
. .( ·· · : .· . ·· ~· Position' · ·-. ···
:: . ··.· :· .: . .. :. · .. · ... . ·.· .
-Process
.. :· . .. . . · ... :
~ . : . .. ... .
.. . . ~
····. ... .. . .:·
• PS-AP. forriiiI,latjQn, .. ~ at.a glance , , . ·•.· ; .. . :·· ·. · ..
• Option 4 REDDI's :architecture? •QnA
98 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
~.Mm;· J.' -:w~Qq
About REDD:+. NatStrat .-:::·::
Main Points:
• Business Unusual albeit, still many law and regulation not supported
·:yet ·::.::-.;_:·:.:::' : .. ' .:;::; ·,:· :·:.:::'
:\P,f'tl~~f,'Y,at~~i1f o;.::th~ need of having governance re1.orm, notjust for fulfilling LOI orway.
·. ·-orway-Fund for system preparation;
~-Q..pporting REDD+ implementation to get 7-26-41 commitment
·.·.··· ·· ;. .-.•,••.-.;•.·.··.· :
How strat gic th REDD+ NatSrat
STRUCTURE
Prasiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 99
..
/(""'-<,~~:26-4 t . ····:. ::::><~<:·: )_·.f\ :? . f.. l . ~. ... :·~.... . ·-:-: ..... ;.f:·:-...... ~..:<~~· .. ~; "'r< ~ ~
··= _, ~uc1 :·~1~ ~.x·.'":~·'1tL:;;:;·,Jtt~>:"' 1tr; ";'"":·:;.•··· UIPROVI G CARBO SroclC "'~~~, .. ~.:·"'=l¢.f? .. ~;
::~_·:.: . .. ::: .. : .}'= .. :{
• ~"«« .. u,· •. u ..... ~~t.:-..... ....,, .. .:~~~~<<«««<<«<«4-.-.-. ...... ~~~;u.-u.·.·.· .... .-.... ~..... . ••• , .......... ·.·.'..;.:,.;<;;~~~~·.<<-.-.-.((«««-:-i:<.-<<'· «<<<<<<;:;;._.... . . • • •• ;;: .• :<-Z·"·',. •·
~~$%~~t~~:~~~~};;?;~~~~z~~~~~~~f i~~~~~~~F?'.%~r-~~J:~~~~~:t-n~?:,~:~~~1t¥~~1~~~~f~~;?~;ii%5~~~t;~%~~:· .<t>,.<-,.:.(,>(>._> ... <.,.,_( ..... ~ ... <..~ .. <..~·'<i~) ... ;ti,,<...f-:m;.r"<~~ .. ~~<>~"JIS-t .......... ,< .. ~ .. ·.<?~~{'>,> ... <'(~, ...... ~"""~~ ..... * ..... ~ .... ,, ... >~ <>,.,tli!.'·'" ' ':/:'.; ... ·~ .. ~ ...... ~~~~ .. ~~0:{(~~~t<.~~~~~f~~ .. <~~~(,'.:'~~~i~:f{,~~(.~~t'..-'$~::<c~~~o':' .. ~'(~<~{j>~~{~t:::~~~:s .. ::_.~ .. ~~~~ .. t(~ ':_~'.:.~'~"'~~,'<~".!..::~:::.:t.::...!::.:C<~{.<;:.~:.:~~.,.;"!,'!~.1:;.1 .. 'd~.~~z.:~{~{.t;<~:..;,~'t~:..::~t:~'-!.~'!.z.1..~l.~<:.:.~.:.<;:.~e:.:?.t"..'"~?;:,{;.J!.;.t::..i:..~.t<<;(~"':.~":::?:. .... '~~,'?. .. :~~".!:;;t.~
STRATEGIC FRAME
100 Prosiding Dialog Prospek Perdogangan Karbon dari Mekanisme REDD+
----------------------~
otes:
-----> : Basic Reference ... C---)• : Mutual determination ---"")• : Enabling conditions;
Debottlenecking
POSITION
1 Pilot Province 10 Priority Provinces
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+ 101
102
W!st Kalimartan
. LISTOF ." ACTION.PLAN
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+
..
L ...
[
I ,..
I h
·: .. ··:... •.· . . · . . · . .;; .- .. · .. · ..
:.·::: .. :·.:·:·:·:::::::.:.:-:::
Core Problem Province
1 2 3 10 11
2
3
9
Province 1.23 .101
co TRACTUA.U. ARRG M T OPE ACCESS LA DTE URE LAWE FORCEME T FMU(lQ>H) CERTIFICATIO CO FLICl' BEST PRACTICE PEOPLE PARJ'ICIP ATIO
10 CORRUPTIO 11 FOREStMA A(;EME T i2 COMMU TIYI STITIITIO 13 ~AP 14 I VESTME T i5 PERMIT i6 SPATIAL PI.A 17 POVER1Y
.................... _ ... _ ........................ .. . <=::;:.::. ::;:;:;:_ : .. · -.~·-=.;;:.;;: ·>.·. .... _:
t~ tt:(f~~ \·!?;·: :;: . : .;.· ·:~ »~··v···· • ~
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari M ekanisme REDD+ 103
Review, Identification
Mainly on Permits Policies
llevtew, hkntifia.lfo
l\hJNynn Pcnniu Pol iciN
104
K•:nn+ lmpl~mu1 a1ion
~ ;m
REDD+ Implementation
• Enabling condition • Debottlenecking • Long term benefit
distribution
U: SELECTED KEY • -------)-. ACTMTrES
·---------~---------' I
: PIPEIJNE : PORTFOLIOS I I
: .. I. I ! T ~RESOURCES1
I I I
: OPTION : I I
: FUNDING : : WINDOWS I : I
I I I I : I 1.1 REDD+ [l\{Pi.EMENTATION ~,!
Prosiding Dialog Prospek Perdogangan Karban dari Mekanisme REDD+
L
-L
L
.. L ..
..
..
Option for the Architectur
From implementation perspective; with/without REDD+ Agency:
• Be oriented more on sub-national level where almost all implementation will be "executed"
• Be focused also on : providing enabling conditions, debottlenecking, and long terms benefits distribution to guarantee the achievement of all physical targets of having 7-26-41
• o matters: DA-like project and/ or jurisdictional approaches
• Given current a huge problematic issues; be based on breakthrough and business un-usual spirits
Prosiding Dialog Prospek Perdogangan Karban dari Mekanisme REDO+ 105
.. : ,. ,.
Jurisdictional Approaches to REDD+: International. trends and the
FCPF Carbon Fund
Werner Kornexl & Andre Aquino
Workshop on REDD+ Architecture Design in Indonesia
Boger, Indonesia
18 Apr il, 2013
,. : ... : ..
106
• Introduction to a jurisdictional approach
to REDD+?
• International trends on jurisdictional
approaches
• FCPF Carbon Fund
Prosiding Dialog Prospek Perdagongan Karban dari Mekanisme REDD+
~ [ .. h
. : ... ; .. • .. . ~-:. :·;;~: . ·': :;.:.:-:·: ···::;.::;_:~::-.... : :::·'.·:. ;·:·; ;·::; . . .. ... . . . .. : . .... . . ~ ...
~~~~iti!!~~IBll~~~;~~~~c~,~~;.~¥rt~~l.ljl What is the Jurisdictional Approach?
An option to design the national framework (architecture) for REDD+ at the national level
Addresses questions such as?
At what level can REDD+ activities take place?
Who leads these activities?
At what level to account for emissions reductions?
Reaction to multiplication of stand -alone REDD+ projects+ uncertainty about how
these 'nest' into the national REDD+ framework -7 environmental integrity
Basic elements of the jurisdictional approach
REDD+ activities have a clear boundary: that of a legal jurisdiction (Province/ State; District, etc.)
MRV and REL should be set at an administrative level
Incentives I Performance-based also managed at that level
Multi-sectoral investments to REDD+
Includes a policy interventions (land use planning, land tenure clarification, etc.)
• VCS (voluntary markets)
• Jurisd ict ional and Nested REDD+ guidelines
• Californ ia market • Jurisdictions in Brazil and
Mexico
• Germa_ny (REM)
• FCPF Carbon Fund
• Brazil • Acre state
• Costa Rica
• DRC
• Ethiopia
• Mexico
Prosiding Dialog Prospek Perdogongan Karban dari Mekanisme REDD+ 107
108
FCPF Carbon Fund aims to pilot large scale performance -based payments against verified emissions reductions
Reward countries' efforts to reduce deforestation and degradation
Different scales/ levels of action (district. province. national). but always within the natipnal framewprk for REPP+
Five Emissions Programs Programs expected
Each at around US$6Q-70 million
FCPF Methodological framework under construction
First draft of Methodological framework by June 2013
Costa Rica has been selected by the Fund as a first Program
.. }~.~
· :,'.CT-h-e:FCPF .Carbon Fund ... :.::-:-;-=-: ·::-:.:::
::..
:f<"'~_.///...:.W.6Y//.~:.:.-/ .... /.U .. :,.Y.0Y.«~~<-,.~ ::.r/H/..:.:-'/.l'H..:0»:.»:.:.:.-.-:.:.:.:.~/#..«b~!<>...::~.
~ Readiness Fund l ~ Carbon Fund .~ ~= d ~ ~ ~r(•:O:l'/.0:(0:•'.0:((('.0:(0:(0:,././.0:(0:(0:(o"/.(0:0:0:-':0:(".•:~ ~ ~ f'.'/."/.O:<:O:"Ff.<:<:.-////.(0:(0:,./.0:"/.((((,../.(0:(0:(0:~1
~ ~ Capacity bu1ldinc * ~ @ ~ Emission reductions ~ ~ ;: ~l ~ !. (2011·2020) i.
· . ·· 1 ;;::.:_:_:::;;;_:_:::::::.:::.:::::.:.::.:::::.:.:.:.::.:.:_~:.;~ I i ;:::'.''.'.'.'.'.~'.'.'.'.'.'.~'.'.~'.'.:.~'.'.'.'.'.'.'.::'.:':'..'.'.'.'.11 ::: ~: :::} ~ :: ~
.. : :: ~- Committed: $258 m1lhon ·~~ :;: ~ Committed: $390 m1lhon ~:.:
. U::::.:.::::::.::::::::::::::.::.::::.JJ tL::::::;::::::::::::::.::::-=====:J~
-3~ REOD countries
· ~categories of observers
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+
.. • Compared with REDD+ projects, ER Programs happen
at a jurisdictional level and typically propose multiple
activities, policies and investments, as a coordinated
set.
• Main elements include:
Institutional arrangements
• Strategy to reduce deforestation
• REL & MRV
• Social and Environmental Safeguards and Co -benefits
• Financial structure
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+ 109
Progress towards • Signed a Readiness Preparation grant agreement
· ·.. . Readiness · . • Reasonable and credible timeline to submit a Readiness Package
110
Political commitment
.. Methodological framework
• High-level and cross-sectoral political commitment to the ER Program, and to implementing REDD+
• Consistent with the emerging Methodological Framework
:f~''':"~::;:~:,;·:;:::·:;:·::·:::::;;:::,:::~::,;::;::,~::,:::;:;;;~~::-:;····c·~~ >- • Generates a Jarg_e volume ofEmis5iOl'I "Retli.i.ctions _.,J
:•>>>:·>:·:•:O:·>:•>>:•>:·:·:.:·:-:·:·:·:·:·:·:·:·:·:·:·:·:·~:-:·:·:·:·:·:·:·:·:·:.:·:·:·:·:·:·:·:·»=·=·>:·:·:·:·:·:·:·:-:-:.>:·:·:·:·:.:-:·:·>:-:.:.;.;.;.;.;.;.;.;.;.;.;-:.-.. »:--..:o:.:-:·:«·:f.0:'°/.0:•:""-'/
Scale t
Technical soundness
Non~carbon benefits
Diversity and learning value
• All the sections of the ER-PIN template are adequately addressed
• Generates substantial non-carbon benefits
• Contains innovative features
• Adds diversity and generate learning value for the Carbon Fufld
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
[
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 111
112 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme RED~
Prosiding Dialog Prospek Perdogongan Karban dari Mekanisme REDD+ 113
.. :=:'i'f@:=::Wafffi®Jf&f.f~fft.W.-~...-iW~ffeJ§ffiff6ZJW6&!W'~ili!DlifAKff~ [email protected].&W&.lWAW"£.filmrtNMIB?'4%M&%fffiff~.i&JW"f.i.l'tillffeAWl.dff.W.-ffff%1'".iffff@"ff~ I :··r~:::1 ····" ...... ,, .. '.W ,,.., w . ·.w ...... ...,, w ............ m. ··' ...... .w ·""=: ~ff - - - - - - - - ~ I wt, :, .,.--'.""" .. m .. .... ,,, .... " •" "<-"·""""·' .,. ( X<•,,.W• •''<""'"""'•" "'·N··x·,.::'··:·~ :: { t·;Wl<'::::~·:::::<~<''<<liWVi':~l~~~l'-'~~l'l t I ~" : 1 ..... · :: :: x ; 1:: l ~- mi~;;.rG&if,~,{,~,1,:;,:1.t,r,;i~i,11 ! 11 il~; ~;,;., ..... <•w .•.•.•w•.w.w .w ... ·.•:•.·:•,•,•,} ...,:,..)' • •.• , •. , .,.,., •• ,.,..w.•.•,•.•.w :•,•:•:·.•:•,•h,•,•,w,,•M <• •'' :: ""' .... .. : ........ :.. """' """ .. ;I' : ~ u ::~;: ~ ~
jl l'
.,
. ·· ··~
....... .................... .'.'./', ',/',U YN -'-'A ....... -'o'"• ~. ·~""""
I ; ~. ~~~Ii2,;I±:.U t\ •iw.l~ • · -- -- ---- ---J • ~= ~ M ~ ·:;@~
114 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
•
Prosiding Dialog Praspek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDO+ 115
•
116 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
/ ....
V --/• :'\N '" ~~- ·::.~~t::f::t::.~f
..... _.,,. ..:.a ...... - --- ----- ---~
Prosiding Dialog Prospelc Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 117
118 Presiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
I r
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dori Mekanisme REDD+ 119
MRV and carbon accounting systems
120
=···.~.; : .... :'. -::-·-= •• :"·~ •. :,:.·.:~ 4µ>~~f'<4~~~
r ·.=·:·" · :,;~.;=~··· : .. :,: ·:.-:: :-:,::-; :· A.it~: ... Af(',..
~w~. :-: :.:-.·:.. :· • • ~ ... -~~ • ,..:.:.:~ 4>>.~~~Y.:'J~~1t i ··:: • . ,<-·.,:. :::.··· " .<: l:·::· ·«::·.-:· All)· .. ·''¥''
~~ ,
Outline
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
..
[ ...
General Principl'e
"If you~re abie to rneasure your ernissions~ youTre best able to rnanage your ernissjons and
develop appropriate policies to reduce your ernissions;"
! ... ;;: ;.· :•:- ··. t· • .-:: ..• ·. :· :·.: : .. ~ l\.C..~*tt'.;.~~$;;"Stt } -::;.:;;. ··. -::-::: .· ;.·_.;.; ~: .:· ·· ;. · : .:· )'\~~=-. ... ..:::~::=; ..
4~ ~w
\'1'hat is an MRV system, carbon accounting systernand vmat's the difference?
- ! :·:::: ::..:de5€: '\"trfth:r~ g t:--:3t :;.ak:s the 5·;·.sterr.· r:..:n 3:·:d : ... dti:~: ::.~c l··$· ~e:·:: r.=:te5
~ =-=forn: st:on tc s:..:p1~ ::t :t d5=~L:;.;on r=!::5ki:: g a:":;:: :\.~RV pro::e ~~-
~NC~.S : -:-arC:-;r~ :.;.::: -: :-ur.ti ~:g ~ystern d~ s:~p ed tc· p:·-~::: t: ~e a:-:r::.:al er'!::j55j.cr :~ s:
e-s.t i:::a.tes :0.r. s r:s't:~ t~~ i s::: -5Le
h~JJ.WWJt.iWWMWJ.WttJ) (1) .
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 121
122
F · ... :.: .• ,,~ ·= :: ·~· :~ !·.:.·.-.;; M:s~Y~1~~;~a: i ·-: :.-::=::·.·: .::}-._, ... ==:.:·:1: .. ::··p::·. :· A.BD= ~~·
VJhat can a carbon a<:counting system be used for?
~=~~P-~'-';·ers. :::Cc·::~~~a ~':.,~th ?::f~nr.::;:t;o r~ to .sv.:.;-p-~rt h--:forrr:~ci d"E"c i::~oe
11":ak~ng:- :.:-..~!·:f-:?-: f:;-:t:Jrs fr~ ~:;·d~·::·n :n"::;:·a~~ a:-:-~ :..~k:n":at.-E:; ~{ :;pti :"'!;is·e:~ t:-e.:~ef:ts
to ::r~dorH:5ia
,?~·H ::: :.{t~;in::: .. :::e.si gr~~-=~ to r::..:3::-:t~fy i :"!;p:;:-:t of ~-!};::t_. ·::..:rr~r.t.a~~ f:..:tu:"""e
:·1~~:o s~~s~-E-~ pol :t:~s .5r.~ t 5r.~: n:sns~eir::er~t pr;;i.;:t1.;:e:; (e.g. KCDD-;- j
!nt:rests. ::-~ ::·-~ter:"':3t:or~a~ f0rt:::~~ an-d ;:;-o~:-cy :::e\:·e:op:~e=·:t-U~t~c·:.:..c
negct~t;or:s-
Des~gJ":eci to ::..r~C:.;ce -~t;tp:..~ts: req·:..:~red f:jr ~:.t~rr:at:o1lsJ e:rn~s~~~-o:~s
:-- :poftlng. ~;_;-:,·~F C.CC, ~EDD.:.> Na:tiD::a~ G-HG :::~.(-:::ntc-rh:s)
!3ro"~dcie :r!pL~~ re::;u:red t~ :rt3:)H.5!": trecii :~~e R-e fcr-e:~t~ Etr.:i-s~~o~: Le->._:-el ~;:c· ~"::J"·!";os
Oe5ign-e::~ to :~:c~:it:::-~ :;:•:r.u att -c:h sn.g;E-s :n .s.~r:k.5 :;:·:d ~O":~Ssior::: f-~r th:? 13:"':~: . . sector.
?·.·.·~.:·: :<· . .-.-. :• ......... ·.~ · .~.: : .. ~ ~:S~S"..:'S~~~SS: r·.,,_ .. ,.; ··:,:-.:::.··· ::.·>:':. :-··•::-.:· AID --"+;;.
MRV system design
f J;;;;:'.~;!/T~W::Ft!' ::;.::<-:·:•X•:..::•:..:..::<:.:..:: .... '.«·:o(,,;-'.·'.•'.C.'.•»::<.-:.··:··<
~~":=8:I?~ ?~:{t::::=·=·:-: ':.=-~:~: :::.~: =:~~ ~.· .. ~~~:~~:~: ·;}~'. ~~'.·::~ ··:· ·~ ·~·f: :.:.-.: ... :.=
: r~· ·= .. ·:···'=--·· ~ .. {S£ ·:·=::~·~:::·: . . ··.-·. .... :·
i1 GJ~b::f121~ !\ ;;;::: ;~; : . -:-:- ; .. :;. ::
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDC>+
~ .. _..-: . : •• • .:'. .;- -:: .t._ •• .q . .;.· ·.;;.
f -:; . . -:::; ··; .;.%. ·" ::«:1;.:: .. ~:: .. :: t,t, ... ~ ..
,.., ...... :,.,11~.
INCAS Pilot System modules
~:::::I -~.. =-~ .... ,.,_ .. -:A .. ~-·.'· ··.::.·.-..,,._ ·.·-. . -•. -. __ -:•.-_.· . ..,_-.->. .. -... =.--... --'-. I ;_·!. \·::!-~ fz.~~:tt.z = it:..:t~a:-·.:-e~ =:1;.;::.~t -- - - - ... "I;"_ ... _ • .- ~ .... - ~ • • • - . -. ..
.c:.~ ~ ...... ·~. z~~-=- n ::::::;::. :=·~.:-: .. ~!";:; ':i'"lt~.:·: :.u: ·!".:t.e~! ?' . .-:: ~ =~~~ = -~: ~t ;;.~2~~~ ........ ··--=-=·...: .......... w ~ ~ • ,;::.::.~· .. :s'.::~~ d :::.c"'i.Ji; :·,:::: .. :fef'at: ~~'.,.) ~.!-~ -:e- H ... li ~·! • ::: :z; ...... g. ... ·: ·:.. r:.t: ~ ··~~..ii11" ::
i-<.'5!!VY d: :.t:,., f' :!-:"">:~ L • _ : t~·;:r j'.
11 == = ~' = = l L"""~'w.•.·.·.w.wAw.-.w.•.•.•.•.-""""~'··w•.•:.:: ... ::: ...... ·.········"""-""-J L"":"'~~.'..' .... •.•.•.•.•.•.••.•.•.•.•.•.•.w-'"·"''"-.""' .. ,w.-.w.••.•.•::.:::.::::::= .. w .•.w.w . .J
~ ... ~.:.: :<-.·:-. :·· ·.0:.·.- ·u· .:.:.:.:~ ~~~S',~~SS: 1« : , .,, .·:,:.:: ~··'""'' '' · ''o:: . :· AIJ;f.,..~·
Hovi cfo you build an forest carbon accounting system to support Indonesia's MRV needs- INCAS?
'T:;:k to :-l\r ~-~g~3g:;..; ~:: :;t ~C~Ols. 3!'":d :_,A ?;., ~ .. J · .. ~::-:-~ :; :-~ ::: r~~.dy b~flcifng t b.is 5}·st==rr. ~
ft<:··--··· -?· -;.;::···· «:.: ; ...
~_;.;:_ 4"":.:-:.;;; ·;;~:- :.,:.c.·~ ... ::""..;::: ~ ~: r.~..;::-:!;"': .
::..·.~~-:..·.: :: ~ •... ;.;.,.~~ ==·= ::-:: ~ ... ~~:;i:?~t~szt:~··.
a-:· ·: m: •-. .•.· ....... • ····
;?".; 2: : :,::":"' . ..;.:s~ :.:.::.s.:.~.s =~:'-.. ;..~; ... '!:::-:. -:~~.:.::3.
:;:·~.:.t:sa·: :·::-: .
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+ 123
..
124
·: :-:. ;.· ··. ·:·. :: : .··· ;.: -:.; : : ~ :- ··-:-: . :·
Progress to date
A ~,,
~ffet ~>:.c-~(.:,.~~(~.
C· o~-:~=~:"';~-j ~ ~~-~-~! :~~'f·3~:~3<~- ~:::-:·~t::;~~:: 'f:.~·~:.:: <~ =- ::-..~·::-: :3·tt=:-::: ~::~.~= ns: ;~ ·ir!-e-!'!"': ::3t:j-e-.~~·=·-j d~·"-:·-:: ::,t:~~-~ z~~= t -·:A ~-:-=~- ~=- : ::t :: l:~. ~~:"t: :~:~·~f K.a : :.~-r;z. :~~:;{:
A·: :1'-: 1:~- ~:~=~ ... ::~):3-:·r~ !:'::3:~: ~~~:.s: :-e·;=:::: , · :::i ;;= :: - ~~:;.- :{,.= ;::·: : ·_. :;;:r~~-~-e-~ -~ ~=::~ ~:-::::::::: 2:0:C==G: ~:.::: ~:~:.;· oreser:.t ~-~--~· :: =~=~z :~;.
E.::::": :.::- ~·:;;t~-:>::": Z: ~.:;- :;: ::~~ .::"r::: s:.::::;~:;: ~:- ~:~:~: ~e=.:::t z.;:'t:~-;,:. t::"· f:::~-~-:t~ ·= ="~ t..a~·:::r.·::::~~::::"": q-:::~-~~-e-~ b~«
:\Jf:.~:-A ~:·~k~~:~.
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
..
t t t t
.•.·.··:.:··
DESIGN AND PROGRESS OF THE DEVELOPMENT OF SAFEGUARDS INFORMATION SYSTEM (SIS) FOR
REDD+ IN INDONESIA
NUR MASRIPATIN Director of the Centre for Standardization and
Environment- the Ministry of Forestry
PUSPIJA~ACIAR Workshop, Bogor, 18 April 2013
OUTLINE •BACKGROUND
• APPROACH AND PROCESS
• STRUCTURE • PCI FOR SIS-REDD+
• NEXT STEPS
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
•
125
-.::.
~.~~;i::. ··;.·· <.;•
BACKGROUND
·o Safeguards andSIS-REDD+ are the mandate from Cancun Agreement /COP! 6 decision (decision 1/CP.16);
»- 7 Safeguards (Paragraph 69; Paragraph 2 Annex 1) »- SIS-REDD+ (Paragraph 71 d)
0 Existing policy and other instruments for sustainable management of forest which relevant to CGP6 safeguards,
Context Design
·characteristics • Transporency,
:: ; ." Inclusiveness. :.:· • In line with
Simp!k:ity, Complaff.l:10~s
Accessibifily Ac~:ounloo!li1y
Provision of lnfom1ation • Strudure (Mechariism
lnstituticru. Elemenh of r· notional
~:. '•
126 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
Approaches in developing SIS. REDD+
Communication ---• re!ating to
Ut~FCCC process
Two tracks of approach: D Stakeholder
communications (workshops, FGDs, websites) to develop structure of SISREDD+,
D Consultancy works to analyze the relevance of existing policy and other forest related instruments to the Cancun safeguards, and develop PCI for SIS REDD+,
D 3 documents : process (proceedings of 201 l2012 process, PCI, SISREDD+)
NATCOM (Summary of
Information o n saf,.guards
implementaticn i
NATCOM (Summary
of Information on
$afeguard$
implementation}
4----- Summary of Information on s;;.!~ao.~;;r<is inlplf:'.me:1<tclt:ei!1
PSIS Nasiona I Pata & Information c::
Guldanarisupervision> ---+- fl ·Jl:·----- s.~ft"E'-~ .. F<h in•µ:P.mi:r·ticticr: QA/QC D &. I ,;,·, ~r :~=:=:~:
safeg,•a«fa: irr.plel!le:n!atio::
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+ 127
Existing policy and other relevant instruments analyzed
l. Environmental Impact Assessment (AMDAL) 2. Strategic Environmental Assessment (KLHS) 3. Sustainable Management of Production Forest (PHPL) 4. SFM Certification (LEI, FSC) 5. System for Verification of Timber Legality (SVLK) 6. High Conservation Value Forest (HCVF) 7. Free Prior Informed Consent (FPIC) 8. Strategic Environmental and Social Safeguards
Assessment (SESA) 9. Others (e.g. Rights-based safeguards, Partnership ···)
Governance Index, Legislation related to environmental ~ management, biodiversity conservation, etc.) · .Ai ,.
Process
Criteria : Tool to assess D & I on • Relevance PCI irnplemen- safeguards • Limitation in scope tation implementation • Effectiveness •Z:· «: ~
7 safeguards ~ @;' ~, 8) .:.-~CZ@'t'-"t'f>'C"'~ .. {fCmm~w<~~:t--=~ ~: .. ~ 'S! ~
~·-' w~·~;~~<t~, ii . l' n nl1 ~,k_,, 1.7 Cri teria,. 32 Findings:
• Based on the criteria Indicators
lnformation Provisi(>l\ (webplatfom1 and.
• Gaps and actions needed (PC! for SIS- other media) , REDD+ pptx) .i
;::·::::~:.·.. r,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.J-·-....... . ..• :].\:!J,
:tf@:., ~ National workshops, FGDs,. Provincial ·workshops, website & other medi~ 2 Aiff ~:1:11111:!ili!ilili'i~t:·:·;··~··~·,~/~··~·e:e >W«ffe«»/-d&~««<_«_~.w~·--M&M_Y_.,~,~·,.,...,...,,,,.,,.,~.~~·~'~·,.~jfil;;~~:i,~j;lli
128 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
I •
· PCI for SIS-REDD+ • Developed for assessing safeguards
implementation (how the seven safeguards from COP-16 decision are addressed and res ected ),
• 7 Principles, 1 7 Criteria,
32 Indica tors ~
}> 1 (3C - 41)
}> 2 (2C - ·31) }> 3 (4C - 61)
}> 4 (2C - 61)
}> 5 (2C - 61)
}> 6 {2C - 41)
}> 7 {2C - 31)
11Jrr~lffll·11~1:;;;;·;:::·;·::=::=· Next Steps ·::<:r-m:.-.'.:: ... :·- ~.'.i··' .• :·:···'=.·,··· :·:,:·.··::·.-_ .. : .. ::t .. r~.;._._ .. :.•·.·,-_.:: ... ·.:·.:~.'.!:·:···::.·:·· ... :.··; ..• -•: ... '-
~~11~11:;;·!=::1:.:·::>:· ;· .. ';·
F J '. Testing the implementation of PCI o f the Cancun safeguards in the existing REDD+ DA/projects, through stakeholders workshop at the national level,
Develop Web-platform for providing jnformation on how the Cancun safeguards are implemented (addressed and respected) in REDD+ dctivities {start with information obtained from point 1 ),
. . 3. Initiate the SIS -REDD+ development af the provincial .. :::, level (start with 2 -3 provinces),
:-::;;:4. Analyze the results of points 1 - 3 and identify gops for : · :.'.!'1:::.:::r:_ furtherlmprovem~nt dnd providing policy jnputs for .: ~ =::: ij"!j':l::rn::, UNFCCC negotiation on this issue in COP -19, · -Y
:jiJ[:'.$:=:::.Continue dialogue for aligning relevant initiatives,
~1.t:1;,1~~~l:~lu!;,~~:1:.~ing PRISA!, SESA and SES.
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 129
:=:
'11111\NllY ft tJ ...
passion & integrity [email protected] ; [email protected]
130 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
..
L
f r.
Principles~ Criteria and Indicators for a Sys:tem for Providing information on REDD+ Safe·guards lmpfementati·on (S:15, .. . REDD+) in Indonesia., in accordance v1ith
':.:·":·to:e~·1-6 decision · ·· ·'· ~·:·::: [;~:: ~ i: ~::::::: ~::::::::::::::::
··~···:
:.::·::::
_;:.;,:j:!:::: D~vetoped through cooperation be:tw'e.en M1nistry !&l/H)fForestry, GIZ~FORCUME Programme:, Daemetet iiltIU¢.prmJtting, and stakeholders process {2011·20t2.) 'm!:it·l.!!.::;:\:Iw:::::. .
.:-·· ·.:··
,:::@,,
-s.i ~~~~~~~7~=.::~.~~Y;:i.: ~!~~~;;;;.~;}~f~ ~:·;~\1:~ ~~~~~:.f.t~:-~~~1:7~'! ~J 1.~.~:~:;t;~~:..~~-:o:t ~....;..)¥-~~:-::.. r ....... ~-..>.::~ .,;-:e_~:-:'.:"~·):: :~~:.; .~~ :.'~x·~~~t.'?'..::~ .:z
~~~.l-::~.-~~~~· ~ :~}.~..;~ ~-«:>.~-~~<=:·~ :::: ~·~~?'T.~<.).~..;.; ·~j.~:~:"t'<=.:'~ .. ~!~~'t,.~':'(,;
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 131
.. G;;~:~:~f~;~:~1~~f~;;:.:~;.\A~;~\~:'.~~~:1~~:f~~·=::: ::~~:;.~:: .-:.-.:.==:.~:~:·:.:::.-::: t~· :.~-~·~~~~~:-~··{~ .?$;:',~~ '*~fu-~--~~-;:~ :::.:-=~~-:. J~~-::~=:~.*::~:."*
~~i.;z~~~~f;l£Zi.~~;:~~2~;~~f f:~';¥~I~J~~~,:~7f ;'·{:t:·!{ii~~;t:~·,.;;,r'.;;~;:~1F~!:;:i;~~~~;;;.;~~It';·r.
-~'·'i-'-:::'2-:.~. ;.,;::~ i ~.w$".~·:;-.:: ::~-:-· ~=-=-~~ :::::~·,.:~;:-*<..: v:.~-t:·-:<=--~~ ::=-- :-·:::.;::.. ~.: ... ; :""i ::::-::'A ;;.-=·:: ::-::..: ::-::;.; .... , -~: .v~~'·· .:~·-:::-·:-::..,:.-:-:::-:~'-· ~::~.;.:;:·:~:< -:t::;., -;...:-:-r.;-~:: :-·~·;.;··-~-:~ <:;:;::..;;-·.;.;..::·:.w:::.Y: .:.~:X~-~·:::.-::~ ;.;..:;;.:-:-:.\.: .::. ·.:,,::::.;.::;.-·.~~;. ;..·.:: :~-: .. :-. ;...-:;.; ·:-:.:: :·~i ~:-.;.:; ::::.~:~.:-:::~-$::..;.;::~~;:;.;, .. ::.:.::-:.:-A:.-.;;::~:.-::::,.: :-.~.;..y$:.;:::-:-~:-~ ~:::.; .:-::::~;:,: .; :::v~::: •. -:; ~'":v~':· ;.-·v"t:.;:.-:_ '-= ~:-.~· ~--~<:-.~;;: :::.::- :;.}:;·~.;, ':·j ,,:. .:- .;:.· :'lh~
X;~·:·:-::,.. ~:;.':··~<!~:O:<:i ;-~:~:::: ··.;...>::-<.·::: :: : ::::c;::,·.r!·:. ~ j ~.: :: :,:::;.;: . ·:·~. : •• -.:._.:-: ··: :..;.;;:· : • -ci·" "':\. ·:;~.; . :·o+:·. A•:: ··:. :·:- .:,:::·: .. -.:::; .- :.;,t:; ·:·'l- ~::.::. ;.,;.; ~{: ..; ·., ~ ·:·;: •. ;·!~:·: t. ·::~
::·:~::-::;..;-!:.;.:<;::~~=:-:-~
~ . : ~:?;::::: ... •·:.::: .. :::_::~~; -::..;c:; •::·:.:.::...:•::. :.,;-:: ·:·:. ··:':·:.;,:~:; :;-:·. ·::~ :.:-:·:: :-~<·:·.~:.; ..... : '.·:.:-;.:·::. :-:: ;-: ( ;.;;; : ;_ .. .:.;: ..;;--.··:-... ·,:·. ::;<:::. .. -;t:;·:..~. ;,.>~;.;·:·.-.:.·;(; • .-...:::~::.;: ~·:: ~-:. :.: ;·:.::;::;,;i-:<~ . . "\ '·:-: .. ;: ·~ = ~.\.!.·:-':~ :- .;,;.·-~ <.·::::*:"~ :·:r. ;.· . ,. •••• • . ....... • :.r~#.: . <; ·.-.1:;;···.~ =-: .. .:,': ;:. ~: •. ·...; ::·:· ·.;. .; ·-~: ;.!-~:,..; .. :-;.·.;.,:-~ i·: ~:•.i·. ~::.";-;.·. ::::·f-:#.·:=:..;. -~- '!. >:;J-
":.~: .~;~:~:-;-~
: . ~: ." .:.:.-iV..~~":·~'!:.- ..-"'~ -~·~~ ~·:....; ;,/ .;-:..;. :'·::·.~N..;· :!'.! ~:...:-- ..;-· .<;$ ·~"' ·..;i'. : :..:·~ :i'..; ~; '•:::-i·.,;-:- -:-·.:::;. ,;.:- ·i :-::..;.x~ ·!~::.:-!'":.::':'~~< ~ :·•l,;"::..;::i::....~ ~:::·;:~· :·..:t·:-~ ::;
.; .. _ ~:::-~ . • :"•1.;· ~t~::::.: )c~"; ::"t:d . ~=.:::: ~:-.. ~.:
$. :-. ~ t; • ~o·V:.:=:..~ .. !:-' :-::-=.~:.; -~_.., ...:·: ..;:·:·• ·'·i::.: ·=-··:.:::-: ~-=- ;i.;-;-:-:·:-.-:-:·:. ... '~ ~--· ~ :..·~ .: .... :·~~;-'.;·.;s •·:-.;- ;N·J.: ;;·: :;."'; :-;-;;:{·~:::~..:.' y.:~;-.:;:s .,jl:-,·i .i->;:-X•~ :;-:-.s ::·:·-.;:;.<:-:)! ~'-·"H~ "i'"t..:·.::··::;:s. :~:..! :·. :,:.: .~
::.: .::. ~-:';~;.::-.l.:::;...:; . .;-::'. :.~-~;.;.:'.:..<..:,(..·.:::: ... ~:S~~ ~ :;;'·~:~C. .. .i ~·~·' c.::.::-. :-;;.;-~ ~···c-:;. ~:..~.:...~::.; ::-:•.;;:.;,s~ !V ;·:.~.:c··:.. ~·:-t <';·~.c, ... ~:'.f.:,~. ·::::!'~~;.",.'-c.:! :Z::'!~:.~,;;;:' ~~:::~,.i:x..:! -:.:-t'~·~:·:·;: ... ;·: l -·:.!: ~~-·.:..;,:. ~-"":·:·.·.:;-.-~ .... -;:. ~<i-:C ;-- ' !'.:-~ ~-: . e·::v·: ·-:·~: ·~:::: .. ,. .. :: ···~< . :: . .,; .. :-: · ::;we:-:·,.: .;e .. ·~=-~·~:;·:t:~~ ~ . :S.: ::-:~:: ~=-~~~=::-~ ~ .}:-:-!; .(::
.~. ';. ; -: ::C.":~-:.;~::.~:::::.{:::~ y :.:.-;:.:.,.~~~O:.·O:::: ~···:.~-;;-~.;. :-~ ~· ... ::~:~i ~ ~"'· ! .. ·y-:_ :;.;•"'' .:.:•:::··;. ~.;,;:~ ·;,"'"' ' ::-: .. ~ •• ;..::.,;"':-.:;'::-":V::;-;: ;:;.;- ~:"4. ::~;.;· .;i.~~ ~"'~4M'%;. :::~·
::.:~·:::.-·~ .. ~:: ~~-;.:;;;:;.~:: :::t/..:i-·:~--~-i ~-~::: :e ·--~:: . :"= .. ·.!.:' ·~ ... :.: ~··:-.;;:;·:-·.;;:::: .;.;;:-·~;i:-.~ ::,.~ '.-~:.:··;-;.;:::-'!! ... ~ ;..•:;:. :-:w.: ·::::.:~:. ... :~:::-:':::~ i':·~;e:::-:-::;;~;;: ;c~~-'::!~;::: ~:,.·.;:~::;:::,.
:....:::..:·.~:; :.~~. ~·;:-;·;,. ~;. ;r.~: ;?:;:. ;?"-;:·-;;:~:.:·::.·:a ·:: -;. :-~~ -~· .. ::·:.·:·;.~ ~ ~-'.; .:·
: . ~ =~:z::::: ::.-:::.:-.'~.::.:.~: ~~:::.: ~=~::·.--:::.,;:~;;; ~.-:· "'';~-:-:.z~~·"·~ -:.-:" ~ ·':--.;.:~-.::·":~ :.:- ") .:.:.z.;.: :.::.::~·:::-:- -~ ·.::;-:.::::::: -=·~~ -::."' :::-.~-;-c::-¢.~~ .:. ::-~ ::::;:z::. :::.::::;"..";;;·:-~:.;.::~. ~)$ ~:-:-_.:: . .-..:~~· ~:;::-:-;::---:~· ~:;;:::'-:< ;..:-~:-:· ~="~:'.'>". ·::-.::-.... :::·~~- ~::-=-' ~:-.~ ~ .... ~ .... "") .i .-;.-:-."):·o;.:_:.-::.·:.:. :::;-:.. ::'-' !·~.:-~-:/,· ·:. :..i-" 1· ... .::::
;·.t..
132
-~- . ;: , -: ~V;."..;-.:::~ .• ~:~·~:.: ~::<:~.-~-· :~".::;:;:'";.::-:-.~ .:;:::, .. ::::: ·~:;. .... ·:: -.:-. -:-:2 ,..( "'Y·.z.;~··,!.·' :::-• ~--;,~ .-· i ' ·:: ... :).~_.;-! ·:.:..«· .. ~:.:; -~·::.":~~~.-:.,:;:.;::;;~ ~~ :::~-::;;::--.;;;. .. .:,> ;;~~:.:.. ~--=· ..::: ;:..;:; ~:::-.~:--.:.-: -.:..>' -=-..::.~:...:·y:. ';.;::.;:.::.-.~: .• ~.";·;:.;_: ::. .. •. "·~·"'";;.:"~.;- : .··:..:..:_: -_:.. .. ~:::~:. ::';;::-'::;-.;;:.~ :.:...: ~~ .. '.:::~:: ~ •. {:.. ~ ::'~ ..-°'..:..:.~::~ .:i;:::.: ..;·~
.).): :;. ;:. ~=7.v .. ~..;-:::::~:~ ·:-:·~~-:::-::~:.1':t .".;.:~~~ :·· ~-=~~:-~~.,~~~.-: -:.·~ ;:.;,· .·.;;~':':\· v: -:;-:.;;i .;~~..:-~..;~'; ·::·-:::< .. ~.;..-..:\.· ~=~~ :.:.>:.:v:. -~::-:::.;::-:;,.~;.:!~' -~::.-;: :::~::::~~=>~:.: ;.:::;~
~,.~:::-~ '°'~ -:::~:}.v:::::.c::::~~::.-:: ~~~·;...~: .. _~:..:K. ·~. ;:
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+
..
L
I r
·:~:<! ... ~!.; ~ ... -:::: ~~:!!"..i' .. ·~ ::i:-"::'..::~~ .... ~.;~ .;<! =-~~:!:' · ":'-:O:! .:;!':>.~::f!':.-:;:.:Z':.. : .. ... ,........; ... .. :,z:.• ..... -*-' ............. .,, ~~:::::! ::: ? .. ""'.i :.:;::(.·: ·::~~-~~~~ ~ ~~· z:-~~ ·~~~~~ ~ -;:-; :::;~;"1.!-:"'1:*-~ -;·..; .~:'"C :.~ :i -;;;~;.~; :;"'::f::i-7;
;:·:~:~: .. ..;.t;~!d::~ ;.~~~J:~ ;)~·*~ :;-~: ::-;:,;.;:.: :: ... ~ .:·!"!-~ $:1.:.:-:->;~·=·:-:·-.: ·-::~:-:::-~<.; :.;...::.::.:: ·:<- --~:~ .. ;,:.;-t ;!:.::!.:f!"~ .. :·:1~:;, 4'·~1;~ =~~ ~~·!:~=-=~'$: =·= ~~·)~·~·"'-. ~;;.1):'{::-z ::."C. ·:'·~::.:-::~::,:-:.:z ~.;~~;;.~. » ··::0: ;:;:-:. :-:-~:·:'~;.:;;-.:-:~ ::":'···.i:;, ·":-: :.·.~~;.::;.,.~::: !:~·:'·'-::":-i:'::'~·:'~.t: :~:··~::::::.;:!:'-A- :*··~:_ ::,,-::.;:::fS. •
.,;;.~ };~;.:-A:!$~ X:<:: ~:::~ ~~ :;~-·~~- ;::;z_~~-.. ;;.;~:'···~.;":'; ~.·-.:::;}~ ,. :-.-:.j::~";~:·"~ :'!·:····~:;:-,,;:;--:: ;..~.-: "!-::.,~ :"::;.::~-:~·:'~. ~:-:~-:i:·"·::.ei::; .;~.& .:f.:~~:;;.~:'..;:!.;:!: .. ::;'=~~t.: 4 ~~
4.~ -:: ._-=t-:.':lf.;2:~~;." .-::,i :~~~~ -~f ·!:~t.:(1.:"":::~~ ~"::::::: ... *;; -:,.:--;~ ·:'.:~~·;.:::.~:"': ;:~.:;~-;::;!:, .
·~·:~ .. l.l ·:Z:~~;~:;~ ;:-.. ~~...:~ t..~~~ 1: -~-~~-==~:-:1 ~~:--d:·::..'i ":!::~·:;..:!"::· ... ~:-~-:~:}::>:·:~~ ~~ -:c .. p...1·~~. ~:s:~:.~> .. =:~:~:~·:...;~.~1
11~jt·.:·_·.-. . .
;~~~~~;~:'~~. ~~~~~~~,;~;;~:'~;.;~; ~~;;~~ ;~;~~~~:~ .. :~~ ~~~~~/~~:~:;~:~:';;~~~:~~::-.;~;~~~~~~?~;:~~~; :....~ i:; :~~~:=···~~ w po'.'!~~,~=:..-:~·: i:::·:~. ·::.;:-~·=· ... i~~ ·=-.:=" ~.-·::.:':;~ .;·.:-=-~~:~ ;~·::: ~=-~=·· -:::~=:::~r~-:~ ... ~ -n:"". :-:.:::~~ >::-:-~~ ~:-- ~":=~""Z~ ·:-~:-~ .. 4':--::=~:: v:·:.~· =~={·: :.:-:·~-·~-=-.~:::.:;.:: ~-:~~~:.;
:~~~:e: ... ~:j.~., ...... ~~ ·~~~: :~,..;$~~ ~=?~::'.:··•<!: ~-:'~~~~~ ~t-..;~ ~.-::.r:.~~~ .. :.~ ..... .:::: •. ~;-.:e: ·==·· =-~~~:.:'~ ~~·-:~~ ~-=~= ~::--:.:.~·v:~-~·":· ~~:"".-:::-:.f:' f ::,t
~~; ,.:--a. ~~=·'.:~~"':.~tir.~: ~-::.~z.
~ .. ~ -~ ~-: :::::::~~ ·:-f~.~~ -~· =·:":-:~·=-~ ;;.-:-r.-.w.·-:~ ::-:·_::w.x:-:.;:.~ ~:-=~ .:-:-..... · =···i~·.-:~:{!;.;.; ;.~.-:;.-.:;~;...
:$,. ~.:~ ~-:U:"~$(':~8$~ ~ -~-:-": .. ~~':·:: .. ~. ;i,;;~ ~-'".,'f ~V~"':""W:'Z~'1; :.;.<;..::-.;;.: ~:-.i. ~·".:.·v:; ...... ·.··~:"·~~.: .;.t::--: :.:..~; ~ v--:.;;;~::U. ~°i":::::..~:;·;~;~~;;_; ~;;....;:,:~.f.:: ~z-~ z~ ! e.; Y~:~. y·~ ~ ~~:...;:}.
:~~ ?ff.;h~~1~~··'.~;!~~;~ ~!:~~~~:=~~ ~~;;;.:;::;.;;_~(~:;~;~ z~~~;'.a~~f:~ .~.~y~~~~1~.:~~i;7-~:~.~:=- ,. ~·:: W.~:!]
:f..::.* ~~~:-~;.~~~:"'"~~··~. >'".N~. :?:.~.f".Z:~~~ ~:'Id~:-::::.,~.~~ .;.:--e .;-.•.;:;;;$" .. ~.
;~~1 ::;:;~:.t *~~·~"!° ::f. ~~.~~~~~~X..":i~l>~~: ~
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 133
"
..
~;(~~-~ ~~~~;:~;~~~~~;;=:;·~~~:, ~.;~z:~~~~'.~:;~~i\~~;::~;~}~~.~~~~:::.~~~::;~~.i;·:=~~~~:.~:-~=·;;: - .':~:t: ;.~~.~: ,,_:~.*~,. ~~~::~~~~-}~::~t. f... ~ .::-: ..t:·~~::.:s~:::~~:C~~;" ~:~ ?. :-·~ .. ~·;.~:;,~ :-:·~~- ·:-:·:::::~.~t~-~ ... ~~ ~:·;;;.~ ~~~·~::"~.::: ::-~ t:-..~y.-;;: ~·~p .. ·::-~·;:;;.:. :. ~::-:;~~ =.::
:~:~~~~3~£~.; ::;:::~~ ~~¢.- ~.:.~~(:.,, *-~~~~ .. ;~~*:¥.e :;.'...;.;,,:;. ~~-~;.::;;! ~ ~~:-:~-::~;· ~-:: ~.t-:~ "*~:::z~~; z:~::::::*:~~-:tt
;.~~~~ ;-·~~~~~~~~~~~~~{€f ~~·-~-=J~:.r~~~-::::~~¢\~~~;:;~~~f~ ~~:~~&; =::·~-e; ·=f ~-··=·=·;i-:»· . ~~z~~-~~ .. =~~:!: "*-:.-.:
134 Prosiding Diofog Prospek Perdagangon Karban dari Mekanisme REDD+
t t L
l
REDD+ Design in Indonesia REDD+ Safeguards System PRISAI, SIS, DKN, SESA,
Juan Martinez
Principles, Criteria and Indicators s~cial and environmental safeguards
1 Clarifications of the status of tenure and land rights;
2 Ensuring actions complement, or are consistent with, the objectives of emission reductions and relevant international conventions and agreements;
3 Improvement of forest governance;
4 Warrants a transparent, accountable and institutionalized information system;
S Respect for the knowledge and rights of indigenous people and members of local communities;
6 Full and effective participation of relevant stakeholders with attention to gender;
7 Improvement in the conservation of natural forests biological diversity, and ecosystem services;
8 Actions to address the risks of reversals;
9 Actions to reduce displacement of emissions;
10 Fair REDD+ benefit sharing to all relevant stakeholders and rights holders;
Prosiding Dialog Praspek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+ 135
PRISAI: a participatory consultative process to develop a safeguard protocol at project level
Opening National Cons ultation
Opening Provincial Consultation
PRISAI, the Principles, Criteria, and Indicators for REDD+ Safeguards in lndonesij!has been developed through a bottom up manner with involvement of key stakeholders at the national and provincial levels. The provincial process will provide a provincial context to the process.
currently developing operational guidelines for PRISAI are being developed and being tested on the ground (at existing project sites)
A process has been started to align PRISAI with the process to develop a UNFCCc:related Safeguard Information System (SIS)led by Ministry of Forestry.
The Safeguard Information System reflects the current system of safeguards and safeguard instruments in Indonesia, applied at a policy, regional and project level.
PRISAI tested on the gro~nd WWF: mixed actors: private, -comll)unitv andNGOs
""-""'- ""'"'"'"'"'""'"""'"'"'""'""""""'"'"'""'"'"'""'"""'-"·1·:.:.. .. ~..i ~ /
.......................... (· ... .............. . lwarsi; communitvforEstrv ~. · · ....... :;
PRISAI 02 is an improved version of 01 after series of testing in four pilot activities
136 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
~·
t
SESA: what is the niche of SESA?
DKN- National Forest Council-implements the SESA process, independent institute with endorsed consultation protocols; and institutionalized representation from different stakeholder groups.
SESA is supporting the ongoing consultation process of PRISAI, support the elaboration of operational guidelines for PRI SAi.
First results were achieved by defining clearoperational protocols for consultations processes at a policy level and at a project level.
The definition of operational guidelines should result into theEnvironmental Social Management Framework
The ESMF will facilitate theMutual recognition of PRISA! principleswith existing safeguard policies (World Bank, ADB, UNDP, etc.)
OPORTUNITIES:
(a) PRI SA! working/complementing with theMoForSIS process
(b) to develop one single safeguards system for REDD+ in Indonesia
Thank you
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 137
ThcNature ~~ Conservancy '~
, t««":.lfll nJh . .rC: P:~J"JUW li't~
Project Scale R:ED))+: Adi1tili~:Pil<lertal(el'l ati:d mea:$.ured·ll'l :a dl$Creet area-ui:at ooes not (:<ii Ml de will\ polltl~ ~d~ti(farlesi su.ch .as· a pr:ate$d ~r~~. ~ammtitlity ar~~ o0rwat~l'§hed. =:::>=:=
Jutisd~C:~§ri~t~~~I;~ REOJ>:;~_iil:;==.~vJti~s undertaken= ~i:h{~~suted at th~ s®l~·~of;~: pollflcal=Ntl~i·Mtlqi.\~rnall~tJMNP.~tlonat ..... e.=s> st~te.?pi:.gWtjt:e, mun1cipalify,. d.i.~i.ct··o.t a ·co:mbih~tfofrqf. multip!eJtitl~di~tiOn$, ' . . f. : :·:. ::::: .. :
·-·-·. ·.·. ·"=·:··-·.·. =~:::·:-.
National s~ai"e RS>o+! -Prngr~ffi pf actlvlties ~ndert~~h .~d ~1,1redat:. ~-t1atl1foa1 scate ln which Incentives flow based on :performance against a national baselft."W,,
N ·····~
Sub-Nati~nal Ac.thtity; REDOtactivlty ur.idertaken at anylevef below .natiimaJ .~cale. Coul"(f •r.ef~t=to jurisdictign,~f se:M.~ =~EDO+ =pr-ograms, .!)(d~i:i,pt~cate interv~tlgns/~
,:!~l:i,~!iJ~~~W•~•:~A~~~OIS.0.0~• ' . scale$=i~ .~:#aiionat or jttri$diCli:Ojlal RE:DD+ pr-ogr~m:. ln~l:!.n~e~-9!!0 flow dfr¢¢.t!Y I9 : jut:isdlcti@~r®~le prograrri~Ja.il4 :prQJects wilhln}~ ~ W:~ll. as to 1h~ n~tio~~l =· =' :='.t ,
; _~~:~=l;_.:,:;~~~.i;~::~~B:~~---~~~•-~'.~!:.~?·.~r!:l~~~~~-~-~~tliJ1r;~1· _,.
138 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
..
:~/i~l~:::*-:
. !iP.,1 ·=:t~=:=:-.·.-.·.· .. ·.
t.ilrlmtwi [i\l}:~:,,;;;;,~
EiLD!Jlj~ii\;j Scenario 3 or
"bundling" approach to replication of strategie
across the district
MODEL INCENTIVE AGREEMENTS FOR EACH PROJECT TYPE
Customtzed for each sector. Common elements
•Manager commitment to achieve performance targets {e.g. FSC ceniftcatlon)
•Technical assistance delivered efficiently
•Financial Incentives, inciuding operations financing and performance payments
•Streamlined regulate context
BUNDLING MAINTAINS OPTIONS FOR CARBON f.i'Mt:@ FINANCING
@£ @j Bundling simplifies program management in light of uncenalntles about carbon Jlnance arrangements lntemallonally. Approach could be adapted to.
~-----
National Carbon
Management Program
•Carbon market with company buyers or government buyers
•Fundbased pubic financing from outside Indonesia
• Internal GOI paymenVlncentlve transfer mechanism
JURISDICTIONAL PROGRAM CREATES ENABLING CONDITIONS
• Distric~wide carbon accounting
· Upfront finance
CUSTOMIZED AGREEMENTS
•Customized agreements are negotiated with each land manager
· Streamlined performance monitoring
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 139
..
140
Generally 30+ years
Owner of carbon Buyer
Flexible
Flexible; can be multiple parties
Depends on proxies and design of agreement
Flexible; can be adapted over time
Depends on approach
Easy
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
~~~ti~·0;; P,;·~t""C Mu• ~ .. ~ µ, .. '
··· ,. :ooes not requ1rehl1i.~gr~io.n c~tt>eo r•guts
l:i!~f·i~~/' :m;m·tower trao~~~tt;9~cq$~fiW!m:i1:1ii~:: : .. ::;::::::::;:::::-. ·.;.· .•.· ·'.•' · . · ·' · '.· ... ,, .... ·-:··-•.·.··'.·' ........... _ -:·'.". ·:·:·: -. ··:·:·:·:·:·:·:·:·:·· ·-:·.·'.·. ·.·.·. ·. '.: '''\ .E~i!r ne~tj~{f~,fllll'l}'l,ati§ff.~re~9Gtam ... ..
x
x
I x x
x x x x
l
) · sl~ple~ 16 d~:sfgh.;rtd ~etlv~tpr¢grammatfo appn:>aches f?rteehni~~l.!~~~~~ce .
:; ·.~n~i~~ aite~att~~ao,~'j;~tti.~Jatotestdurlng x ''\ \ REDD+ pUot ptta~ .. :·: ·. :-::).:): ::;:';::. :~::;,'i r:.;.-.-.. ;:;'.;:X;':';';'.::::h:::~:·:~~:;::'.;:;:;:;:;::;;:;:)::::::::::;:;::::~:;:::::);'.);:;~;::::::::::'.::::::;:;:;:;:;~;:;::::'.:'.:::::::::::::::::::::'.:::'.:::.:::::::: :~::::::~::;:;:::::;:::.::;::::;:::;:;:;:::.:::::::::::.:;:::::::::::::::::::::~::::;:::;'.;:._:;:::::;:;:;:.:;:;:;:;:::::::::;::::::::.:::::::;:::::::::::;:;:;:;:::;:~:;:;:;:
x x
...
I •
Prosiding Dialog Praspek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 141
142 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
I·
i '-I
t I
I ... I
~ t· l Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 143
..
144
Linking REDD+ at national level with onthe-ground realities: Research insights
from governance and livelihood perspectives
Ida Aju Pradnja Resosudarmo
Puspi)ak /ACIAR Workshop on REDD+ architectural design in Indonesia
IPB Convention Center,
Botany Square, Bogar, April 18, 2013
Political economy framework
Source: Di Gregorio et a l., 2012
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
•
Politics and power in national REDD+ policy processes
Preconditions for overcoming politioeconomic hurdles: ~ the relative autonomy of nation states from key interests that drive
deforestation and forest degradation; national ownership over REDD+ policy processes;
~ inclusive REDD+ policy processes; ~ the presence of coalitions that call for transformational change.
Need to factor into the design of REDD+ ~ the impact of policy reforms on existing political economy structures; ~ the resulting political obstructions;
and how to address these
Source: Di Gregorio et al., 2012 and Luttrell et al., in press
Tlllli!lrlNtol; :•;::<<-iH<-: ·: >:«-;::, ~~
Multiple levels and multiple challenges for REDD+
REDD+ a multilevel endeavour global demands, national and subnational structures, local people's needs
and aspirations are all linked If these interconnections are disregarded, REDD+ could fail
Enhancing and harmonising information flows between local and national levels Essential for accountable MRV Adequate information flows across the levels can enhance the negotiation
power of disadvantaged groups and ensure a more 3E of REDD+
To reduce the risk of conflict, REDD+ multilevel governance systems must match incentives and interests with transparent institutions
Source: Korhonen-Kurk! et al., 2012
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 145
..
146
Local governments' perspectives
" Requires
" Facilitation and support to understand and build interest in REDD+
'/ Understanding of responsibilities and rights "' Understanding of costs vs opportunities
" Revisions of regulatory framework at national level beyond forestry and REDD+ arena
Source: Oka at al. in prep; Rasosudanno and Oka, in prep
REDD+ projects as a hybrid of old and new forest conservation approaches -
• Most REDD+ sub-national projects intend to combine ICDP approach with PES
• Under policy and m'!rket uncertainty, it enables proponents to make early progress on project establishment, and the ICDP approach can serve as a fallback option if PES fails to happen.
• Yet this hybrid structure is a challenge: • ICDP has often underperformed
" Project P.roponents tend to play up ICDP and play down PES in consultations with local stakeholders, with potential negative consequences for effectiveness and equity.
Source: Sunderlin and Sills, 2012
Prosiding Dialog Praspek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDO+
t l.
111wr~~:11w~~::~~~!~?!~1r:;;@rlf~r~r11;ir~!mmmr?:1 projects
• Local forest users ~ understood REDD+ to be fundamentally about forest protection; ~ hoped that local REDD+ projects would improve their incomes; and ~· worried that they could negatively affect their livelihoods.
•Villagers
depend extensively on proponents for information about REDD+ and the local REDD+ project, and
there may be a need for independent knowledge brokers or legal advisers.
• Key challenges for REDD+ projects: ~ to communicate to villagers how REDD+ projects work, the opportunities and
risks, and the rights and responsibilities; ,. to involve villagers meaningfully in the design and implementation of the project;
and ~ to balance forest protection with the welfare concerns of villagers.
Source: Resosudarmo et al., 2012
Local people hopes and worries of REDD+
250
t 150
E 100
~ 11 so .,.
l!i. ! I ~ ! ill§. I ~ I
~~~;: Tanzania (n•30)
~~~~ lndonesl~ (n• 1 17)
m C:iimeroon (niz61~)
:~~:: e~zil !n• 294)
I I I I I a m I o-!-'~H:......~w"'""'"""'';'."(-r~-~~~- ....... ~H~T.,....,w=--,~· ."~-T.-z$~~~ ....... -,,~,-=w"""'
Income f <>nti.t Reduction o r TtonurA f'roj«t improwment protection thre1U from security r•Mir..tion
dlmate I <Nnge
• ........................................... ...... .......... .......................................................... .
Source: Resosudanno et al., 2012
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 147
148
Issue l: REDD+ safeguards in national policy discourse and pilot projects
• Early adoption of national and project-level social and environmental standards suggests that REDD+ policy makers, project personnel and investors value REDD+ safeguards.
•To gain nationalevel buy-in for REDD+ safeguards, national sovereignty must be recognized and. competing safeguard policies should be harmonized.
• The REDD+ safeguards dialogue needs to move away from high level international discussions and towards action: introducing guidelines, low-cost strategies and capacity building to support the interpretation,
implementalion, monitoring and reporting of safeguards.
Source: Jagger at al., 2012
Issue 2: Tenure and REDD+ " Tenure security a necessary condition for REDD+ effectiveness, but not sufficient
~ Effectiveness depends on both the ability and interest of communities and REDD+ projects to manage their forests in ways that reduce DD or enhance carbon stocks
~ Efforts to address tenure issues have been limited; REDD+ has brought international attention to tenure and other rights of forest people
" Project proponents have mobilized substantial resources to address this issue, but abifity limited due to the nature of the problem (national in origin and scope)
" Some proposed entry points: integrate national and local efforts, clarify REDD+ policy, anticipate complications, support a dispute resolution mechanism that works, simplifying and clarifying the process of acquiring tenure instruments
Source: Resosudarmo et al., In press; Sunderlin et a l., in press; Larson et al., 2012
~~ Tff$9>lftNf7::·Y<O:·:-~:~ H~:· :::·:-::::)":' JmR
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
'
..
Issue 3: Benefit Sharing -- who should benefit and why
• Q before designing effective BS mechanisms: what does REDD+ seek to achieve.
• Benefits are not only financial: benefit sharing requires attention to a wide range of activities.
• The legitimacy of the decision making institutions and processes is critical.
Source: Luttrell et al., 2012
~~)~)l~I~~~t~~~Ef.~f f~~tii~tf.~ttMfrf.if ii~~Jif,~jf:if 1l~~t\Wf@il~~i~ii~~~~~~~~f:~~~iil~~~~~t~~ijf?J&~~tm~~r@~11f:~f:f~~~~~f tt f&~~~f l ·· ···· ·· Indoiiesia's ·Ret>o Arch'itectu re: · where· a re ·we now?
:~:::=~::::.»."%::..%%..,"§..{,,~:t.:::~:::::::...::::::::--:::..":::::::.-::::::::::::::::::::::::::::::.-::::x:::::::::.:::
~j: National Action Plan GHG (& SRAP) ~
it~~-:;sJt~~gMs~ERJ?;Jt¥f:t1,~l::$~&.<I A
·~ . • • • ._~-<.~-.! •. · .
·Mon q -0"• 'Map ond Spotii{l'loMinc ?1
-irnprorted tenu,.. system'??
-~ .. n1sn ·hMlltSMrioan
\ :// v
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 149
' 2010)
..
Snapshot of Indonesia's challenges
c··~Xrni5tgu°O'uS'le'Ourlllr'figiltf"., ... ,.,.,.,., ... ".,., ... ,. ..... , .. ,.,.,., ...... , .. ,.,., .. , ... ,·.·=:···'"'·'"'··=····''m····"'" ''··.-.·.·.-...... ,.,.,.,., ... ,.,., ........ ·.·.·:-m::·:-.. :-............ ,._,., ... j.
:: •Local livelihood: 40 859 villages ( Podes); 38 565 villages in 2009 (Forestry Area iLM~,pl:.,.,.,., ,., , "."·'·"·:·:<·:·:·:·:·:·:·:·m:·:·:<·:·:·:·::"'"''·"·::·:·:·:·:·: :<-::·::: ::·: :·:·: : >:· .,.,,.,,.,,., ,,.,.,.,.,., , ,.,, _, _.,,,.,,.,.,,.,.,.,.,.,,.,.,.,.,.,.,.,.".'"'.,.,,.,.,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,,.,.,,.,.,.,.,.,.,., ,.,,.:,
•Uncertainty for any type of land use - e.g., overlapping land use
•High transaction cost and conflicts
:~
150 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
..
L
l I
~ "'
t I "' .
·~--·-----------·
St.rtus at Provincial spatial plannlne l8 2011 l8 2012 :'>2013
20
Delayed spatial planning process
15
10
s .
Summary
-~ REDD+ within the broader political economy framework
14 1~
~ Multiple levels, multiple challenges, and multiple -levels' perspectives
~ REDD+ projects moving towards a hybrid of old and new forest conservation approaches
~ Issues of safeguards, tenure, and benefit sharing
~ Where are we and how do we go from here?
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari M ekanisme REDD+ 151
•
..
Thank you
· ..•. ····
..
152 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
[ I
[
~ I
Ekonomi Hijau {Green Economy).
Ekonomi yang menghasilkan kehidupan manusia yang lehih baik dengan mengura.ngi ketidak merataan jangka panjang dengan memperhitungkan (tida.k . mengorbankan) kebutuhan generasi mendatang _pad.a resiko.1ing1.-ungan dan kelangkaan sum her daya ·
.·
·. .·
·. ·.
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDO+ 153
..
~-l''J( ~--)N() t\ /fl J 1· 11 Al~ .i:~ . .l.... . . , .... = • 1 V.l f • :··· .i_ 1;. )
4 Subsidi Energi BBM --- status quo (BAU) " Harga '"s.emt.( BB'.\l -.:: Harga Energi Terba!l.olkan i,E"Q o Bebaniiskalmelahtl APBN J
"'-' M.asyarakat te:r.lena dalam ·s•kenyamanan semu! ..
zz~:~.APBN Bflialan
0 1v1idgasi Perubahan Iktlm sebagai ··'biaya:~bukan upeluang" 0 Enu:;i Karbon tldak uterintemallsasikan" s.ebagai biaya ekonomi
{ ~Pe-mbangun.an Hiiau" dd.ak berj~lan·~
~ Ketiadaan dukungan p€mb~ayaan bag! pengembangan ET fnc u.~~f:-on.t JZn.ancircg.)
0 .Biaya Tral'tS.aksi CO:vl y.ang ti:nggi 0 Kredit Karbc·n belum dianggap sebagai pendapatan (ri?v~nt.:i<·::
•
..
~- Kebiiakan lnvesta.si!Kemmgan ,.
154
i = Pengefolaan res.ii.aJ usaha, contoh: peningkatan daya tarik iklim. investasi di bidang pengelolaan ~'lutan •
'f Keb~iakan Pajak/Subsidi ·~· Pemberidn insen6f antara lain: berupa ta.'\: h.oHd~~. inse:ntif pembe,ba~n bea masuk dan PPN, PPH dita.nggung pemermta."1
a Penghapt1sanSubsidi BB~\1 vs peningkatane:misi karbon
o:. Kebi~akan Anggaran =!\" Pene:ntuan prioritas anggaran K/L =~ Penghapus:an tumpang dndfaA.ngg_aran Belanja KJL teknis i Proses korounika.s1 denga.n KomisiAnggara.n/DPR-RI
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+
l
r,~~~;!!!?!~'.!~~t~~tr~r:~!'.!!~!f~Ii;i,:;;:,;:;;:f:::::~~·-··:;: _· : .... _·:·_._. · ·~·· :.: · · :.::,::•.:::::; ' :_:L~J~ii1~~{1~itf# ~;L f<;Q·rrS'e'p E ko n C) nYr--m-Ja--u .. ~ ·''"" .. ,:·~<i~• ~ .... ,,,"._ .... .-w
~ .A!arr~ bukanJ7ee g·ooas ·d3r: rr~nlb~ril<-=!l aL1eka r.1gam;3.s-alil1gkl~ng.::n {:.!dara b65"'ll.. 5tmib·er ,ii:::. keind.cihanalc:mtlsb'i
x· At.:ibatnyan1cnin1b~.lkan ~ks.t-t:rnalitas atac..d.p.1 mcnilierikan rian1pak e:.kcnomi~ namun se-;:;!ah-~~'1 gratis:
))3mpak P:0sicif (memb-eri~:3r: m3::faa(i , D..:i•!lpak Negatif •Jcen.rsc:kan lir:g.\<.:.r:pt'l.~
~ P.:rltt int-erna!ig'!i :_p.:nilirian ek~l:1~nri~} ~g.:r .cs.et '-atcm ~ t-na5u'k kt tl.at.am ~i.stcme:k:ont~~u
o ·Me-laltli mekar.:isme i:-a~ar •fa.'; :at-=.u o !'-.·h:!akii in;:::rH:ns.ipemeri.nah
.. :· ..
3·
Penggunaan s-umber daya yang efisien fresource e11ficient) ' / ,
Kondisi rendah karbon {lm'l carbon )
Secara sosial .semua terlibat (sociallv ' ~
inclusive}
Prosiding Dio/og Prospek Perdogangan Karban dari Mekanisme REDD+ 155
~~~~~~ ;M-KebiJ'-~kd:il Ekonorni: nqdt.1 f\rld-o.At.u Per,ggtm<'Ja:n
: 1·',<~ l•rtJ i·y;pn .. !p ~·-f-rl H)"'>. , •. n ~ 1' l'k .:':i :: ..... t \. ~ ~ ... ... ~ . ~. s ,'") , .::: .tct :::e ~ :- . ..-, ..... x
~ Kebija.kan lm:estasi/Keuangan
~ Kebijaka.n Pajak/Subsidi
~ Kebijakan Bda.nja Negara !.Anggaran
~ Kebija.kan Regulasi Langsung
enveirnbanr=; , -
·>< Namun. k.:~grnnga1uu:mb::r ~.:ndanaan i::iensand.1.mgrHil::~-r<:.si.loo .keM.:1.'Pa~.tifil;: • ~
·f' S:ikh.1:. pe:-ck~no:r:ti!n {krisis-e:kon~n1i vs; ... £!'~~~:-;n·::- boc:r:r~
• 3-em:ar..a Alam
• ?erub.ahan p~litik ·x M.:!31-u~n pei:igebl::.ar: fa.ka~:efuie~1 d;iJ·: .::fckdf i:a~o~~i sumh::r &1:
pemc.nt:a-!·~1n ·~.:ma se-;::cta t-ssi~n-=1 ~aJ.1 ·te!d"'tll'}111e::fil\.:t4 ~ e-nlpat } t~~ap-m :
Opth:r~!:i~a·si al~ka3i rurrb.:r penciana.inAPB!'~
?emmbahan e:bl-:a5:i5t:mbe;: penrlanaa.'1 ;.:ni:<: prop~rs~nc:l
156 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+
•
.,
' . ... I
L I ~
I .. .. L
• I ....
4 APBN
~ NonAPBN (potensial):
'!' Lemhaga-Lembaga Bilateral/Multilateral {hibah} ~· Institu.si non-publik (Asing/Domestik)
~· S•,,.o.ast.a (B to B atau PIP}
4· Catatan~ dalam konteks Pe:rubah.an I!Jim 63% APBN vs 37% Non APBN
r.) Kementerian.Ke-uangr:m, Green Paper, 2009
£kononri Hi.jau « Tata Cara:P-eng<'!da~.n Pinja!r:an Luer Xeg-.:ri dan Pt:11erimaan Hibah
~pp ~~· lD:.:·:..~:n. J
« Tc.t:i. Ca.ra Pengesah.an ReaH;asi Pendawtc.,"1. C.a~~ Bebnia Yan:s; Bers:un1ber Dazi H3hfil\ Luar ~~~:geri .:Datarn Negeri 1~ang Dit~?im:t la,.~g:rung Oleh Kernente.rian .Neg.~a:=I.en1bag:i Dalan1 E.entuk Dang (F·):IK Xc.2zs t3l'llli"l 2olof
"-' Ke:di:iare:gul~si tersebrt: be.."'tui1.En untuk : t~~~ghli~t~gkai~ p:?S:p::i a;.d.a.1-:ya p"?:ui.:!:~k pa.~~-~~tzs::bb.a.h. y.ang ··'Off bu.i~~-t ~~.
~~':~~~r~:p,nr .F·•·o>u a::ir::lu·d:tratifpc:m.<Ufut.m h.ib.:;,":.
.. ;- :t:~e."llb·eba·s.::.-n Be!. ~~a_··i:uk korap~ .. n en2 ETtg ~:c the·7:::i:.7 lJ e- ~· -erab-Eba-s.:;n l='it.jsk i>.?nfo.aJ3n 1,PPN DTP;: untuk k;;mponenz ET (<>o:othe="md £,bi6 ... f<.i ;tl s}. den; Jnscntff mvesta_q {lni·€st:::~>2·~t h1x.4-~tot\:·:.·v~c~)
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 157
..
i,~a1!=e,fa
158
Caln~1.,.ze: <2:f' b~:OZ..-.: ~~ .. i~l~ <t~M-;. r.oi:->ne~24~c-n.~W-,...._·:icmc::·
it:'."&:.!l.\W."d p;..:1:~~--.=:!- :)1\. ftl' :-'..:
e::;...-2:~~~ .. ~:r.•<C u~~•t'!""'2Ut ~-~'ti=·~: .:11,$z,a:. o:nM•!..:J°!:•V.o:f'1'> 'f;).Z~~,. : 4 .Y~:.;a...-d.02' :r. ~"W :-..•aE D~ .is.:~,,,_ ~"'.l: :-:-: 'f!U\~'Uk: .. A~ S::ll~:IC~~ 1~·---·~~~~H ~-:.Y ...... ):C":""'!U~:.-r.: -=.: wi.
... "-.~....-: ! · ~ft1,;,~, ... V:.xt\"!::S: -:-~;•~=~ ...... ..::~mu~=., . ..,,_. Z'...,.., . .,,....-0, ... nm-s-·~~ .. ::."li:-m~ I 0":9"C:':: 1."1. ~.-:<:r t-:·r ~G:"f-m.1".r..~«'!°" :r-...._. lmp:t-t :OU!:'~a:-;i-; C\'\.:t:j~~·>.1-:.-:t:
•-=o,U,P,~ ... -~,'\:-~'~,-•Ul:.s·r~~t't~ .. ~:...'\1-\-'.!..'1:' ~\·t>-..a·.:-:!. ·:IC'· .:.•,-::f s.a""'':.•O\~ ~-~~~~~~~~~;.!~"" :-~--r-.. .... >mp:•• =-l.l:~-:i-; ~'l.1':_•·~-~·,..•-:.-:C
•-:o,&J: :.,:\~ . .. -.,.'\: .. ''\V~,w".~s~.=:i~~·'t~;s
~:..,ilt\•.!..-W· f'=l0 '~'\1$~~·-u~2 ':f•,"-'=J:'~ ..:i.r..;5: CGl..'\:':W-~:0:ft:tf,J~~ ... Y9:C'"_.....,_.X"olola-~JSI"
:,J:? ... ~At:~«n"'I'"~...._
:" · ·-- : ..... ..-=\-t =-<..:.::.:- =1·. ~-~"'t :;.~ z .!'!::•· ':h•-U· .. W:;~.-..":t;».~,:.:.$.~)·~:.:;c;.d
• ..,_~ p_~:.- •mt"";aa·.:a.:S:·!') "l,.,S z.~:it• to.: 1~ ..... ~:z~.un.r-.::i( ~~rf".'A)~""
:; :CW::; ~·1:11.:· :n.~ ::L"'C'i:.:'\~~.n·~•·.a:uar-:o...•
~;..,;Z: a.;.::.4,.~..--=: 't'3" •.• ·,·..-.r...-·.:..'\l:. .:.s..,;:: ':'!..;:,:i=G''l~";C'V.ft.m"~'=-r.:-1o ~ O)~.,..:. .:Jl.~~• .,,.~»>'l.~,.,JSk-i:i~ :oi.. .... ;.a:n"'..e.:'o).•t~
:;a ~~-::·~ ~~-~u~-~
; .U . .; ~~: :::. ~ =:.: f'..:~~ z:~ =m•~$.:.~~··h"'i.~ ~=-::::o e.:.: ... °" j...,, . .,... ~Dl"Mim~·j~tj'9 ~~ >~..,:: ~ ;;!'•rt:"'..-S...~
:--:.cz· :.:s-s,~ .. l:X.:5~~ ..• ·z;~
l':o•. l 't>:;,i! \u\llll- :10n1W.l>h • Pl:ll·: l ' 7
l: ~ p.:-lWl ;:ul,,.1 r;,~ liu~ .,\"In t:Va.•\ ~(IQ 7 ~ a .ii:. 11~ n-a~ 17'.' t.:llu, ? OO'
l,.,.,,Mtu\l.-,u"''S"1"J.'1 • i•i-a-~:lt•l:on
Hsi~\ li.11:il:lh'1~•<:b\"'1i:
• Hu01' t.itil~ 't.r.D !I ":' 4c.t.t.·l,o;~1l\ ~
h <'.off•t"1. .. ~ ...... ~'It•• , l"1lj.,..il\ll\ \t::>l·" Pr PLH ::•bo~ ··1NiLS€.:f.1L~ml " )
~?· l•:o J-> Pl· a-: 176 t>l·o.u\ X·~
PHK~lt>hm
~\)!.'•
PI· a~ l'.'S t.ll'lln _..._,)(•'J
• 1•1·a·~)lt'll11s\ ;: \1 1·:•
.?.H..:,,:1.~l'lUT
:>:i ll
t>luL Fl-!K~ltll'o.u\:•)J.:::
n.CK·n 't1l:D..1.'\ X,10
PIUL?l t>luul X•lO pi.a.: ·H t:llUlll ~1 11)
•.P.._"Yll.,\l!:JDH :U t!ll'O.~l :":i•:-9 am l~uu.tn E; Id.[ 2 l:\lu:n:•)ll
l> l'o1rsu + w ...... , :'\• l(• ~1>:1
n :a-:77tlhu\ :-:.111 <lii>ci1>1h"ll1.u .,111, FH:i:1~ T•h1n Y.• llJ
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari M ekanisme REDO+
•
. ..
e Jsl.l k<i:'FQN !'t A:."$ ,, _____ _,
\...__________ ·-------------,/ '·vr-
!~~DO!<iESl!< ;.:;t_1~,1NE
·CBJl.f~GE
$EC1C-Ri::L R<JAOMAf>
Sumber: Bappenas (2.on.'l
.... ·::· .... ::-::·X~·C·:;:·:-!·: •. :-: .. : :·:·:·· ,·,·.· •.: ..... . . ,.,,,,,,.,·, .• · .•• · ••... ·•·
Prosiding Dialog Prospek Perdagongan Karban dari Mekanisme REDO+
······· ·································
.
1':. ~ - ~~-~=?:=A.:i°?,;-v~~ >-=~~c::i:y:;;.--:?.:o- f ?::":f :::: >:i{:~==-~·:.~o-;;
•::, • • -.-•••••• ;:;; •• '.:.-."' .• ~.-·.3. ·.g.· ; •• ; • • ". ·.··.=.9 .•• '.3·~·~ ~ ~~~=:· ~.:i=.=!:r?.::
.l:.l'Bti ]
;,.
159
...
..
160 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
I
l [•
Design of a REDD+ "incentive" system: Who should benefit?
Grace Wong, Cecilia Luttrell~asse loft, Maria Fernanda Gebara, DemetriusKwerka, Maria Brockhaus,WilliamSunderlin,
Pham Thu Thuy, Januarti S. Tjajadi
REDD as incentive for reducing emissions
• REDD benefit sharing mechanisms are categorized as performance-based or input -based arrangements
• A REDD incentive is only one of many drivers influencing behavioral patterns in land use and governance
• Potentially effective if REDD monetary incentive>
opportunity costs, or provides compensation = input costs of implementing a REDD project or governance of policy
• Other REDD non -monetary or indirect benefits can be significant
Prosiding Dio/og Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+ 161
..
162
Who Should Benefit?
Effectiveness/efficiency vs. Equity
• Effectiveries.s/efficiency =go.al of emission reductions
~ Equity ""who has the right to benefit
• Trade -offs are invo;w:.:d in these
priorities and need to be properly \•;eighed and negoUated amongst all relevant stake1""1olders
Efficiency 8t Effectiveness
• Focus is on emissions reductions (performance -based)
• Payments as incentive to induce change in land use behaviour
and governance
• Payments are targeted to people who can provide these
services in most cost -efficient manner
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
..
..
~ ~ ... • . s
-;,II.
"REDD benefits should reward large-scale
industries/companies for reducing forest emissions" Data from CIFOR's GCS policy network analysis, 2011-current
Government
ii lr.don:!!sia in=35) f.C Br&zH !n=5S!
NGO & n~!i~arch institut~
?rivate !;~·::~or
Equity discourses
lnte cnatio~!>; & n&tlof'ai fundir.5
Equity discourses take a distributional perspective and ask who are the actors who have the " right" to benefit from REDD+:
• Focus on preventing unfair distributional results
• Strengthening moral and political legitimacy of REDD+
mechanism q #~
+§§ff.Jfaft!{~l&-~f'd.WIEB~.1..-~-ffi'.~_..,~
Prosiding Dialog Prospek Perdar1angon Karban dari Mekanisme REDD+ 163
..
Equity discourses
• Discourse I: Benefits should go to those with legal rights
l(aiirnant~m ,, . (Ind9nesif1} .·. '
The legal status of land-use and implications for benefit sharing
' tim~~ Pil paim, mining;· : ~on.~cessiqns, ~w1dden ·:·:·;-· •.. . - .•.· .;:;::
:·.··=· :·:·
Small scale logging & hunting, fishing, NTFPs
legally ambiguous
Tran:sarna:zo.n , ,Subslstfi!iice huntiog, stn~llscale .. :. :-:·.· ·.• .. ·:·. .
(Brazil) : fgrest management, NTFP.s
Swidden, small scale agriculture, small and large scale ranching and logging
lega l/illega I depends on type &
location
,,, ·· ... ,: /·:;,: •.•• :::,¢Bmfue.rdal hunting · tl!~Ei~! · .. :'=:·:::=:,:::'.''.'.:,::::=··.·,: .. ,~~':''.'.l:f~'!-l . . :/::;·":_::·::~;: :··:;:;.·.· ··:·:;. '.;::/=:::~:: . .uu':.n .. uun,o;.nnnunnuu,ouu;u.1-n.l'uuun.l'un,on.l'nnu.l';~ .. .,,,~;Ln.,u;";.~~";~,.,;";~";.;;.,";.";.;;~";;;,'j~;~;;:.;i"f,;/;;;'°;;;,,.
164 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
A
I
..
..
...
Equity discourses
• Discourse I: Benefits should go to those with legal rights
• Discourse II: Benefits should go to low -emitting stewards
- REDD incentives as reward for those practicing sustainable land uses, lowadditionality
Equity discourses
• Discourse I: Benefits should go to those with legal rights
• Discourse II: Benefits should go to low -emitting stewards
• Discourse Ill: Benefits should go to those incurring costs
Prosiding Dialog Prosp ek Perdagongan Korbon dori M ekonisme REDD+ 165
..
Opportunity cost to whom?
Large $<:a(e: ·:: . -Large $¢<!.le; logging, oil pafrn logging, o-U · =.
&.mining palm &mining ·:;.
,. .. ·.
Transamazon Small-scale Swidden Small-scale Small-scale (Brazil) cattle cattle cattle
Acre (Brazil} Large scale Swidden Larges~le _large scale
166
ranching ranching r.anching
Equity discourses
• Discourse I : Benefits should go to those with legal rights
• Discourse II: Benefits should go to low -emitting stewards
• Discourse Ill: Benefits should go to those incurring costs
• Discourse IV: Benefits should go to effective facilitators of
implementation
- Important inputbased incentive to guarantee effective implementation byGovernment and projectlevelopments, but proportion of benefits to be shared are contentious
Prosiding Dialog Prospek Perdagongan Karban dari Mekanisme REDD+-
..
•
..
..
•
..
Terima Kasih!
___ D __ _ "'0 •W,.£JA."I Ml?roJSl ~.,. or THC ·~V I J:ONMr.o("f HOl9,.'nG1AN Ml ,..ISilT o• MUlr.>O ~Jlf.AJU
> .. n:-:.~~c :ic; ~-»~ .. ,::·• ~:.: ;.;
_,:!- ~:SJ 0:- ~ •· • ·) "'~
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 167
..
.. .. •
,
..
..
..
168 Prosiding Dialog Praspek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
.. . Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 169
170 Prosiding Dialog Prospek Pt!rdogangan Karban dari Mekonisme REDD+
I .. .. J
...
• ..
..
•
..
..
,;.;,.y.;~~:
....,_ .. 4> j\,. ••
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 171
·'-"' .,.,~:" y,, ·· ·v , . -·~c and :: ...... , .,. ,.,.::::: \ .... ~- ... ... ;"''c· mechan·1sm to :.;:· (.~ ~ ~~; ~) ,;: <·~ ·:· :: .. ~ ..:.> :: .. :: \:·: : ·~~~ : ~ t ) ~ :: {.'! : :: ~ ~ d
ensure '°'<'~'n<""'' 'n::l\« benef1"ts "'" .... >::: ... :;; ~ .................. • >
.: REDD+ must benefit the people.
172
$afeguards and benefit sharing mechanisms are two sides of the same coin.
Safeguards serve to avoid REDD+ initiative to run against other social, environmental, and financial objectives.
Benefit sharing mechanism serves to ensure that benefits reach the community.
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme RED£#
..
•
• •
..
..
..
.. ..
• • ..
•
I r
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+- 173
..
..
..
174 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Korbon dari Mekanisme REDD+
• I ... I
Beyond cash
As a part of the "green development plan" of the region, there has to be a transfer of capital · from REDD+ projects to sustainable development. '
Benefit should last beyond project periods. ·
Benefits are reinvested in social, environmental,· and physical capital for sustainability.
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 175
•
..
..
..
..
•
176 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDD+
..
Key design elements
:.Governance. Planning, implementation, conflict management
'.(3uy-ins. , ' Especially process-oriented.
Fund management.
Development planning and implementation.
Commerciality.
Sustainability.
Presiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 177
178
Going forward
Use existing channels for distribution, whenever appropriate.
In Indonesia: PNPM, grant -making institutions, banks, credit unions.
Create new ones, whenever appropriate. Establishment of Provincial Ecosystem Services Funds. Joint ventures with funds and fund managers .
Do it a,s a part of a "green development plan" of the region.-. This includes poverty alleviation and su,st~inable livelihoods. · · ·
Ensure community access. . Shield national activities from international market risks.
Prosidi .1g Dialog Prospek Perdagaagaa Karban dari Mekanisme REDD+
, .
..
...
"
..
..
•
..
• I
A District-Wide Approach to REDD+ in Indonesia:
Implementing a "National approach with sub national implementation"?
Werner Kornexl & Andre Aquino
Workshop on REDD+ Architecture Design in Indonesia
Bogor, Indonesia
18 April, 2013
Prosiding Dialog Prospek Perdogangan Karban dari Mekanisme REDD+ 179
• Contribute to Indonesia's GHG emissions reductions targets by rewarding those Districts (Kabupaten) that demonstrate leadership in achieving REDD+ goals
• In the short-term, invest in Districts that demonstrate commitment to the REDD+ agenda through several instruments {APBD, FREDDI, GEF, FCPF Readiness, FIP, etc.);
• In the medium-term, promote performance-based payments agpinst emissions reductions
• A N;it!gn;il E@rncwork is developed to set mjnjm;~007cii7riaTo'~·;1;~tDlst;ict;: ~ and methodological guidance and a financing mechanism to fund the District-wide Programs.
• Pi.trlct-w!dc PmfljiDl$ address local causes of deforestation and forest degradation through policy interventions and multi-5ectoral investments across the landscape working with a broad set of stakeholders. District Coordinating Entity in charge of implementing its REDD+ Strategy (policies & investments)
• Imp lemented in phases: In Yl, X Districts will be selected; in Y3, additional Districts selected based on lessons learned; and so on, until a significant part of the country can be covered
N.fi.jj9na1;.f'.ram:~W:Q..f;~ for the District-Wide Approach· ·.··::;·:i)?:::_:::·:· · =:u;,:Pc>ssihie!sei~ctioh: .criteria for the Districts
.. ···.·.:·: .··. ·: ·· ::,· .. · .··: ·-:;· . ... ::·.:·: , :.::.: · .. :·_. · :;· ,;··;·;·.·.·.:. .
•Community -based forest milnacement
• KPH development
• Promotion of productive forest activities
• Promotion of best practices In non -forests sectors (acricutture, mlnlnc, etc.)
• land tenure cluifiation
• Stren~heninc land use plannlnc and improvinc the lia:nsinc and monitorinc processes
l'v.ff?
lmJ. • Govemment acendes manadn& land (DINAS. A&riculture, Mininc. land. etc.)
• CSOs and community representatives. particularly forest -dependent peopte and masyarabt adat
• Private sector (timber. a&ribu~ness, minln& companies)
180 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karbon dari Mekanisme REDO+
..
..
..
•
..
:;National Framework for the District-Wide App.rc;>a~h ~;-.::::,:. · ::·::;·; Techriltal and M~thodological Guidance to the Districts ;;::: '.'.? ::)~ ... . · :> ~: · ~ '.:: ,_;_::· :' ·:.:. ··'.• ·;;.::.~/~::~:: ...
• Methodology for the development of an REL at the district level for the Monitoring system at District level.
• Social and environmenta l principle and criteria to be followed during Program implementation, and reporting requirements. In line with PRISAI and SIS
• Basic guidance on how to manage and share benefits within the Districts, across stakeholders
• How to ensure full participation of stakeholders in the decisioomaking process
• Reporting requirements (links to national Registry)
• Regulations on revenue distribution
·:·National F·rameworkfor the District-Wide Apptoach : :._-::,:<:·::.::- : "·;::: .. ::;:=;:,~bt~~tia(Finam:ialStruc;ture · .:=: :::· .
.. ;;.:;:··· .... . :: ·:: ·. . .. . . .. . .. .
Got (maybe FREDDI?) to provide a% afipfront investmentneeds
It is expected that other sources of financing could complement FREDDI in covering
upfront investment needs (APBD, GEF, FIP, etc.)
Disbursements against a set of output indicators, such as:
#of KPHs established and management plans approved;
#hectares of certified timber production
#community forestry Initiatives supported
Existence of a multi stakeholder land-use Forum
#of companies active In the Sustainable Palm Oil Roundtable
Etc, etc ...
National Agency to managEJ?erformance-based payments
Key principle: Payments have to lead to 'positive behavior'+ at the District level
Potentia l sources of Performance-based Payments
Norway Tranche 3
FCPF Carbon Fund
Bilateral deals
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDO+ 181
:'', i,~~m;~.:a~j!£t~-i~~~ri!tfu,5,of th~,~roposed aPpr:~J Approach to jump -start the implementation of concrete activities on the
ground I decentralized level
Attracting other sources of financing for REDD+ in Indonesia (FCPF Carbon Fund}
Clarifying the Jurisdictional framework for REDD+ in Indonesia -This approach
will push for additional regulatory clarity on REL , Nesting, registry, etc.
The collaboration with FCPF Carbon Fund can:
Add International legitimacy to Gol work
Support alignment of Indonesia's REDD framework with international methodologies
Attract substantial source offunding (up to US$ 80 million)
f l~a~;,:,:.;~~:lf ilJii~M~0e~s~d appr~a~h
182
However ...
This a complex endeavor and will require time and dedication over
sustained time
A dedicated national - level coordinating focal point is needed
Unless performance can be demonstrated, no payment! So, let's think
conservatively and focus on the low -hanging fruits that have identified
financing.
Drawing on ongoing operations is probably the best bet!
Indonesia needs to demonstrate substantial progress in REDD+
Readiness
Readiness Package (FCPF approach} to be prepared
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
...
-
• ..
...
..
•
...
•
...
l
Progress towards Readiness
Politi<:al commitment
Methodological Framework
Scale
Technical soundness
Non~carbon benefits
Diversity and learning value
• Signed a Readiness. Preparation grant agreement
• Reasonable and credlble timeline to submit a Readiness P;ickage
• High,level ahd cross-sectoral political commitment to the ER Program, and tolmplemenHng RE:DD+
·• Consist1mt with: the emerging Methodological Framewol'JI
• National level or at a significant sub-national scale • Generates a large volume of Eroission Reductions
• All the sections of the ER-PIN template are adequately addressed
• Gene.rates substantial non-carbon benefits
• Contains innovative features • . Adds diversity and generate learning value for the Carbon Fufld
.. , .. ·.f:_::·: ···""':~"~;~~;;;;;··..-.·,i~ f ·::~~~~~;;~~:m·1~~ "'·""::·~::~;!!:::::·-w·.·.·,_·::, ~ authorb:•d •tttity) f. ~ ~ (carbon Fund Puttelpants ~~ (IUbDt Couotrv/.tuthoriud :! 'i
} ;. a"dWorld l1n): :: ; e~vendWorid bnJc ~! ·· .. ,..~'\.l.·.v.-~~··· .. ·~·.-.:{ ~····w .. ·-.,,,;,r··•··w.,,,··t¥1-.:.:.;,;,·_;" ·:.·u~.·-:..:.·~.;.;.·.· .. ·.~~·.:.·.·.:~······
Presiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDO+
Readines.s Packase
subrnittitd (.i;UJO,. Country) and
el>lomd (Cut.on fund.Pl:r:tidpantsJ
183
.. THANK YOU FOR YOUR ATIENTION
:-:···:·:
184 Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
... .. A
..
..
..
•
Daftar Peserta
Nam a lnstansi
Mirah Nursanti ACIAR
Ade John Moesieri Dishutbun Papua
~ Nur Masripatin Pustanling Uus Danu K Setbadan Sulistyo A.Si ran IAFCP Haryo Pambudi Pustanling Wahj udi Wardojo TNC Grace Wong CIFOR M. Zahrul Muttaqin Puspijak Fitri Nurfatriani Puspijak Enik Ekowati FOR DA Cynthia Maharani CIFOR Bimo Dwisatrio CIFOR
Tom Harvey IAFCP Hesti L. Tata Puskonser Riza Aryani CIFOR Herry Purnomo Cl FOR/I PB Mira Lee Korean Embassy Azis Khan Satgas REDD+
Wawan Kurniawan Pusat KLN Sri Murniningsih Pusat KLN Agus Sari Satgas REDD Sidik M. Utomo Sumitomo Subarudi Puspijak Lasse L CIFOR
I Wayan Susi D Puskonser Gamin IPB Endang Savitri Puspijak Yanto Rochmayanto Puspijak Ari Wibowo ITIO-Puspijak Guntur Prabowo World Bank
Mega Lugina Puspijak
Sulistya Ekawati Puspijak Elvida Y.S Puspijak lis Alviya Puspijak
Haruni K Puskonser
Virni Budi A Puspijak
Setiasih l rawanti Puspijak
Gentini lka Lestari Puspijak
Prosiding Dialog Prospek Perdagongan Karban dari Mekanisme REDD+ 185
~ 1
~
,.
Nam a lnstansi
Deden Djaenudin Puspijak
Lex Hovani TNC .. Dadang Setiawan PSIL-UI Yayan Pustanling Levania CIFOR .A
Heru Prasetyo UKP4
Safi Mardiah CIFOR _. Silvia lrawan ANU Daju Resosudarmo CIGOR "" Ardesianto Dishut Prov. Riau ii
Yusuf Cahyadi REKI .,j
Wawan Satgas REDD Kardono Pustanling •
Niken S Puspijak
Budhy K CIFOR Singgih Riphat Kemenkeu Hanafi Guciano IAFCP lndartik Puspijak
Retno Maryani Puspijak
Iman Santoso Lit bang • Kirsfianti L. Ginoga Puspijak Karyono Puspijak
Hariyatno Dwiprabowo Puspijak ..
Tini Gunartini World Bank
Juan Martinez World Bank
Syamsu Rijal
Bayu Subekti Puspijak
Ratna W Puspijak Yuli R Puspijak
Elisda Damayanti Puspijak Leni Wulandari Pupijak
Dian Lazuardi BPK Banjarbaru
Januarti CIFOR
Andre Aquino World Bank
Jonny Holbert Puspijak J Galih K Puspijak
Werner Kornexl World Bank
Achmad Pribadi Puspijak Peter Kanowski
186 Prosiding Diolog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+
Agenda Lokakarya
"RANCANGAN ARSITEKTUR REDD+ DI INDONESIA''
BOGOR, 18 APRIL 2013
Time Program PIC
08.00 - 08.30 Registration Committee
08.30 - 08.40 Opening Remark Dr. Iman Santoso (DG of FOR DA)
08.40 - 08.50 Keynote Speech Dr. Heru Prasetyo (REDD+ Task Force)
Session I Moderator:
Prof. Peter Kanowski 08.50-09.20 REDD+ Strategies (+Q&A) 1. Dr. Azis Khan (10')
2. Mr. Werner Kornexl(10') 09.20 - 09.50 The design of MRV system 1. Mr. Iman Santosa (10')
(+Q&A) 2. Mr. Tom Harvey (10') 09.50 -10.20 Design of REDD+ Safeguards and 1. Dr. Nur Masripatin (10')
Safeguards Information System 2. Mr. Juan Martinez(lO')
(+Q&A) 10.20 - 10.50 Coffee break Committee
Session II Moderator: Dr. Herry Purnomo
10.50 -11.20 Design of a jurisdictional system, 1. Mr. Wahjudi Wardojo and implications for REDD+ (10')
projects (+Q&A) 2. Dr. Daju Resosudarmo (10')
11.20 -11.50 Design of an incentive system 1. Prof. Singgih Riphat(lO')
(national and sub-national) 2. Dr. Grace Wong (10')
(+Q&A) 12.20 -12.50 Financing of REDD+ and 1. Dr. Agus Sari (10')
distribution of risks between 2. Mr. Andre Aquino (10')
international/national/sub -national levels and stakeholders and benefits to communities from REDD+ (+Q&A)
12.50 -13.00 Closing Remarks Dr. Iman Santoso (DG of
FOR DA)
13.00 -14.00 Lunch Committee
14.00 17.00 Closed Discussions Facilitators: Zahrul & Silvia
17.00-17.30 Concluding Remarks Dr. Kirsfianti Ginoga
17.30-19.30 Dinner Committee
Prosiding Dialog Prospek Perdagangan Karban dari Mekanisme REDD+ 187