D.NUMULARIS edit.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    1/19

    LAPORAN KASUS

    Dermatitis Numularis

    Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

    Di RSUD Sunan Kalijaga Demak

    Pembimbing :

    Dr. Wahyu Hidayat, Sp. KK

    Disusunoleh :

    Harimi Setiova Murti (01.209.5920)

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

    SEMARANG

    2014

  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    2/19

    Tinjauan Pustaka

    I.

    DERMATITIS NUMULARIS

    Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang merupakan respon terhadap pengaruh

    faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi

    yang polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.

    Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa

    (oligomorfk). Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis.

    Dermatitis numular merupakan suatu peradangan dengan lesi yang menetap,

    dengan keluhan gatal, yang ditandai dengan lesi berbentuk uang logam, sirkular atau lesi

    oval berbatas tegas, umumnya ditemukan pada daerah tangan dan kaki. Lesi awal berupa

    papul disertai vesikel yang biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing). Nama lain dari

    dermatitis nummular adalah ekzem diskoid, ekzem numular, nummular eczematous

    dermatitis. Terdapat beberapa klasifikasi dermatitis berdasarkan lokasi kelainan, penyebab,

    usia, faktor konstitusi.

    II. EPIDEMIOLOGIAngka kejadian dermatitis numular pada usia dewasa lebih sering terjadi pada laki-

    laki dibandingkan wanita, onsetn puncaknya ya pada usia antara 55 dan 65 tahun. Pada

    wanita onset puncaknya pada usia 15 25 tahun. Penyakit ini jarang terjadi pada anak-

    anak dibawah usia 1 tahun, hanya sekitar 7 dari 466 anak yang menderita dermatitis

    numular dan frekuensinya cenderung meningkat sesuai dengan peningkatan umur.

  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    3/19

    III. ETIOLOGIPenyebab dermatitis numularis sampai saat ini belum diketahui. Namun demikian

    banyak faktor predisposisi, baik predisposisi primer maupun sebagai predisposisi sekunder

    telah diketahui sebagai agen etiologi. Staphylokokkus dan mikrokokus diketahui sebagai

    penyebab langsung melalui mekanisme hipersensitivitas. namun demikian, perannya secara

    patologis belum juga diketahui. Dalam beberapa kasus, adanya tekanan emosional, trauma

    lokal seperti gigitan serangga dan kontak dengan bahan kimia mungkin dapat

    mempengaruhi timbulnya dermatitis numular, tetapi bukan merupakan penyebab utama.

    Penyakit ini umumnya cenderung meningkat pada musim dingin, juga dihubungkan

    dengan kondisi kulit yang kering dan frekuensi mandi yang sering dalam sehari akan

    memperburuk kondisi penyakit ini.

    IV. PATOFISIOLOGIDermatitis numular merupakan suatu kondisi yang terbatas pada epidermis dan

    dermis saja. Hanya sedikit diketahui patofisiologi dari penyakit ini, tetapi sering bersamaan

    dengan kondisi kulit yang kering. Adanya fissurapada permukaan kulit yang kering dan

    gatal dapat menyebabkan masuknya alergen dan mempengaruhi terjadinya peradangan

    pada kulit. Suatu penelitian menunjukkan dermatitis numularis meningkat pada pasien

    dengan usia yang lebih tua terutama yang sangat sensitif dengan bahan-bahan pencetus

    alergi. Barrier pada kulit yang lemah pada kasus ini menyebabkan peningkatan untuk

    terjadinya dermatitis kontak alergi oleh bahan-bahan yang mengandung metal. Karena

    pada dermatitis numular terdapat sensasi gatal, telah dilakukan penelitian mengenai peran

  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    4/19

    mast cell pada proses penyakit ini dan ditemukan adanya peningkatan jumlah mast cell

    pada area lesi dibandingkan area yang tidak mengalami lesi pada pasien yang menderita

    dermatitis numularis. Suatu penelitian juga mengidentifikasi adanya peran neurogenik

    yang menyebabkan inflamasi pada dermatitis numular dan dermatitis atopik dengan

    mencari hubungan antara mast celldengan saraf sensoris dan mengidentifikasi distribusi

    neuropeptida pada epidermis dan dermis dari pasien dengan dermatitis numular. Peneliti

    mengemukakan hipotesa bahwa pelepasan histamin dan mediator inflamasi lainnya dari

    mast cell yang kemudian berinteraksi dengan neural C-fibers dapat menimbulkan gatal.

    Para peneliti juga mengemukakan bahwa kontak dermal antara mast cell dan saraf,

    meningkat pada daerah lesi maupun non lesi pada penderita dermatitis numular. Substansi

    P dan kalsitonin terikat rantai peptide meningkat pada daerah lesi dibandingkan pada non

    lesi pada penderita dermatitis numular. Neuropeptida ini dapat menstimulasi pelepasan

    sitokin lain sehingga memicu timbulnya inflamasi.

    Penelitian lain telah menunjukkan bahwa adanya mast cellpada dermis dari pasien

    dermatitis numular menurunkan aktivitas enzim chymase, mengakibatkan menurunnya

    kemampuan menguraikan neuropeptida dan protein. Disregulasi ini dapat menyebabkan

    menurunnya kemampuan enzim untuk menekan proses inflamasi.

    V. GEJALA KLINIS

    Gejalagejala yang umum pada dermatitis numularis, antara lain:

    Timbul rasa gatal Luka kulit yang antara lain makula, papul, vesikel, atau tambalan :

    Bentuk numular (seperti koin).

  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    5/19

    Terutama pada tangan dan kaki. Umumnya menyebar. Lembab dengan permukaan yang keras.

    Kulit bersisik atau ekskoriasi. Kulit yang kemerahan atau inflamasi.

    Secara umum, ada 3 bentuk klinis dermatitis nummular yang dapat dibedakan, yaitu;

    1. Dermatitis numular pada tangan dan lengan.

    Kelainannya terdapat pada punggung tangan serta di bagian sisi atau punggung jari-jari

    tangan. Sering dijumpai sebagai plak tunggal yang terjadi pada sisi reaksi luka bakar, kimia

    atau iritan. Lesi ini jarang meluas.

    2. Dermatitis numular pada tungkai dan badan.

    Bentuk ini merupakan bentuk yang lebih sering dijumpai. Pada sebagian kasus, kelainan

    sering didahului oleh trauma lokal ataupun gigitan serangga. Umumnya kelainan bersifat

    akut, persisten dan eksudatif. Dalam perkembangannya, kelainan dapat sangat edematous

    dan berkrusta, cepat meluas disertai papul-papul dan vesikel yang tersebar. Pada Dermatitis

    numular juga sering dijumpai penyembuhan pada bagian tengah lesi, tetapi secara klinis

    berbeda dari bentuk lesi tinea. Pada kelainan ini bagian tepi lebih vesikuler dengan batas

    relatif kurang tegas. Lesi permulaan biasanya timbul di tungkai bawah kemudian menyebar

    ke kaki yang lain, lengan dan sering ke badan.

  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    6/19

    3. Dermatitis numular bentuk kering.Bentuk ini jarang dijumpai dan berbeda dari dermatitis numular umumnya karena di sini

    dijumpai lesi diskoid berskuama ringan dan multipel pada tungkai atas dan bawah serta

    beberapa papul dan vesikel kecil di bagian tepinya di atas dasar eritematus pada telapak

    tangan dan telapak kaki. Gatal minimal yang berbeda sekali dengan bentuk dermatitis

    numular lainnya. Menetap bertahun-tahun dengan fluktuasi atau remisi yang sulit diobati.

    Gambar 1 : Lesi yang khas berbentuk koin pada dermatitis numularis.

    VI. DIAGNOSISDermatitis numular dapat didiagnosis berdasarkan anamnesis dan gejala klinis.

    Tingkat gatal dan terjadinya likenifikasi akan membedakannya dari neurodermatitis.

    Distribusi lesi biasanya pada kedua lutut, kedua siku dan kulit kepala. Pada psoriasis,

    lesinya kering, skuamanya lebih tebal dan iritasinya lebih ringan,patch testdanprick test

    akan membantu mengidentifikasikan penderita dengan dermatitis kontak.

  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    7/19

    VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Pada pemeriksaan laboratorium, tidak ada penemuan yang spesifik. Untuk

    membedakannya dengan penyakit lain, seperti dermatitis karena kontak diperlukan patch

    test dan prick test untuk mengidentifikasikan bahan kontak. Pemeriksaan KOH untuk

    membedakan tinea dengan dermatitis numular yang mempunyai gambaran penyembuhan

    di tengah. Jika ada kondisi lain yang sangat mirip dengan penyakit ini sehingga sulit

    untuk menentukan diagnosisnya (contohnya pada tinea, psoriasis) dapat dilakukan biopsi.

    Gambaran histopatologi yang ditemukan pada lesi akut adalah spongiosis, vesikel

    intradermal, serbukan sel radang, limfosit dan makrofag di sekitar pembuluh darah. Pada

    lesi kronis ditemukan akantosis teratur, hipergranulosis, dan hyperkeratosis dan

    spongiosis ringan.

    VIII. DIAGNOSIS BANDINGDiagnosis banding dari dermatitis numularis antara lain :

    1. Dermatitis atopikMerupakan peradangan kulit yang kronis dan residif, disertai gatal, umumnya terjadi

    pada masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE

    dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita. Umumnya pada pasien

    dengan lesi pada tangan. Patch test dan prick test dapat membantu jika terdapat

    riwayat dermatitis atopik.

  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    8/19

    Gambar 2. Bentuk lesi dermatitis atopik persisten pada daerah telapak tangan dan

    daerah dada.

    2. DermatofitosisMerupakan penyakit jamur yang menyerang kulit, yakni pada

    jaringan ya ng mengandung zat tanduk, misalnya stratum korneum

    pada epidermis, rambut, dan kuku yang disebabkan oleh dermatofita.

    Pada derma tosis dapat te rli ha t seb agai tinea dengan pinggir aktif,

    bagian tengah agak menyembuh, tetapi secara klinis berbeda dari bentuk lesi

    tinea. Pada dermatitis numularis bagian tepilebih vesikuler dengan batas relatif

    kurang tegas dibandingkan tinea. Pada tinea, dapat dicari hifa dari sediaan

    langsung untuk menegakkan diagnosis.

    Gambar 3. Bentuk lesi tinea korporis

    http://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm14.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm13.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm14.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm13.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm14.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm13.jpg
  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    9/19

    3. Pitiriasis rosea

    Merupakan peradangan yang ringan dengan penyebab yang belum diketahui. Banyak

    diderita oleh wanita yang berusia antara 15 dan 40 tahun terutama pada musim semi

    dan musim gugur. Gambaran klinisnya bisa menyerupai dermatitis numular. Tetapi

    umumnya terdapat sebuah lesi yang besar yang mendahului terjadinya lesi yang lain.

    Lesi tambahan cenderung mengikuti garis kulit dengan distribusi pohon cemara dan

    biasanya disertai dengan rasa gatal yang ringan. Lesi-lesi tunggal berwarna merah

    muda terang dengan skuama halus. Bisa juga lebih eritematus. Pitiriasis rosea

    berakhir antara 3-8 minggu dengan penyembuhan spontan.

    Gambar 4. Bentuk lesi pada pitiriasis rosea dengan lesi awalnya lebih besar dan

    mengikuti garis kulit yang berbentuk seperti pohon cemara.

    4. PsoriasisPsoriasis adalah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif,

    ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas, dengan skuama

    yang kasar, berlapis, dan transparan. Disertai fenomena tetesan lilin, auspitz, dan

    koebner.

    http://dermnetnz.org/common/image.php?path=/viral/img/s/pit-rosea2.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/viral/img/pitros2.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/viral/img/pitros3.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/viral/img/s/pit-rosea2.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/viral/img/pitros2.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/viral/img/pitros3.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/viral/img/s/pit-rosea2.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/viral/img/pitros2.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/viral/img/pitros3.jpg
  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    10/19

    Gambar 5. Psoriasis

    IX. TATALAKSANA

    Penatalaksanaa pada dermatitis disusahakan menemukan penyebab atau faktor yang

    memprovokasi terjadinya dermatitis. Diantaranya:.

    1. Melindungi kulit dari trauma.

    Karena pada jenis ini biasanya berawal dari trauma kulit minor. Jika ada trauma pada

    tangan, gunakan sarung tangan supaya tidak teriritasi.

    2. Emollients.

    Emollients merupakan pelembab. Digunakan untuk mengurangi kekeringan pada kulit.

    Contoh emollients yang sering digunakan antara lain ; aqueous cream, gliserine dan

    cetomacrogol cream, wool fat lotions.

  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    11/19

    Pengobatan topikal:

    1. Obat Antiinflamasi.

    Diberikan untuk menghilangkan peradangan pada kulit dan mengurangi iritasi kulit.

    Misalnya dengan pemberian preparat ter, glukokortikoid, takrolimus, atau

    pimekrolimus. KS topikal yang diberikan contohnya triamcinolone 0,025-0,1%.

    Pengobatan Sistemik

    1.

    Antibiotik

    Untuk mengobati jika terjadi infeksi sekunder.

    2. Antihistamin oral.

    Digunakan untuk mengurangi gatal. Biasa digunakan antihistamin golongan H1,

    misalnya hidroksisin HCl.

    3. Steroid sistemik.

    Digunakan untuk kasus-kasus dermatitis numular yang berat, hanya dierikan dalam

    jangka waktu pendek, diberikan prednilson dengan dosis oral 40-60 mg 4 kali per hari

    dengan dosis yang diturunkan secara perlahan-lahan. Hanya berguna dalam beberapa

    minggu, dermatitis yang belum sembuh sempurna, dapat ditangani dengan pemberian

    krim steroid dan emolilients.

  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    12/19

    X. PROGNOSISPasien perlu untuk diberitahukan tentang perkembangan atau perjalanan penyakit dari

    dermatitis numular yang cenderung sering berulang. Mencegah atau menghindari dari

    faktor-faktor yang memperburuk atau meningkatkan frekuensi untuk cenderung berulang

    dengan menggunakan pelembab pada kulit akan sangat membantu mencegah penyakit ini.

    Dari data pengamatan, didapatkan 22% sembuh, 25% pernah sembuh beberapa minggu

    hingga tahun, dan 53% tidak bebas lesi tanpa pengobatan.

  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    13/19

    LAPORAN KASUS

    I. IDENTITAS PASIENNama : Nn. SH

    Jenis kelamin : Perempuan

    Umur : 15 tahun

    Pekerjaan : Pelajar

    No. rekam medis : 074672

    Tanggal periksa : 16 Juni 2015

    Alamat : Sampang 35, Karang Tengah, Demak

    II. ANAMNESIS Keluhan Utama

    Bintil-bintil merah

    Riwayat Penyakit SekarangSeorang anak perempuan berusia 15 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin

    RSUD sunan kalijaga demak pada tanggal 16 juni 2014 pukul 10.00 WIB dengan

    keluhan bintil-bintil merah yang terasa gatal dan semakin membesar serta berair pada

    wajah, lengan atas dan lengan bawa bagian kanan-kiri, lutut kiri serta kaki kiri. Keluhan

    tersebut sudah dirasakan 10 hari ini.

    Satu hari sebelum timbul keluhan tersebut pasien mangaku membantu

    orangtuanya disawah. Pertama kalinya pasien merasakan keluhan gatal-gatal adalah

  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    14/19

    dibagian kaki kiri dan lutut kiri. Selain gatal pasien juga merasakan bintil yang

    berukuran sangat kecil dan kulit berwaran kemerahan. Beberapa saat setelah kaki dan

    lutut kiri mengalami keluhan tersebut di wajah, lengan atas dan lengan bawah bagian

    kanan kiri, seluruh perut dan leher juga keluhan yang sama. Satu hari setelah timbul

    bintil-bintil pasien memberikan salep pada daerah keluhan . Karena pasien juga

    merasakan sangat gatal terutama dikaki kiri lama-kelamaan pasien menggaruk lokasi

    gatal yang dikaki sampai membentuk luka baru (lecet).

    Dua hari setelah timbul luka lecet dikaki pasien memberikan bedak salisil, akan

    tetapi semakin hari luka tersebut semakin banyak , melebar dan menyatu menjadi sebuah

    bentuk bulat. Luka ini tidak sembuh tetapi menjadi basah dan berair. luka yang terdapat

    dilutut kiri dirasa juga semakin melebar. Karena pasien merasakan gatal yang hebat dan

    luka sudah semakin meluas, ayah pasien membawa pasien untuk beobat ke poliklinik

    kulit dan kelamin di RSUD sunan kalijaga demak.

    Riwayat Penyakit DahuluGatal-gatal dikaki waktu kecil.

    Riwayat Penyakit KeluargaKeluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan atau sakit serupa.

    Riwayat Sosial Ekonomi- Tetangga tidak ada yang sakit seperti ini.- Pasien berobat menggunakan jamkesmas

  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    15/19

    III. PEMERIKSAAN FISIK

    Status Dermatologi

    Lokasi :

    - Wajah

    - Leher- Seluruh perut- Lengan atas dan lengan bawah bagian kanan kiri- Kaki dan lutut kiri

    UKK : papul eritematosa, erosi- eksoriasi, krustas, cozing (basah), lesi

    multiple, konfluen, benbentuk bulat dan berbatas tegas

    Gb. 1 Wajah Gb. 2 lengan atas dan bawah (kanan-kiri)

  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    16/19

    Gb. 3 lengan kanan (atas-bawah) Gb. 4 lengan kiri (atas-bawah)

    Gb.5 perut Gb.6 kaki kiri

    Gb. 7 lutut kiri

  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    17/19

    IV. DIAGNOSIS BANDING1. Dermatitis Atopik

    Bentuk lesi dermatitis atopik sesuai dengan predileksi usia (bayi : wajah, anak : fleksor,

    dewasa : ekstensor)

    2. Pitiriasis roseaLesi-lesi tunggal berwarna merah muda terang dengan skuama halus. Bisa juga lebih

    eritematus. Bentuk lesi pada pitiriasis rosea dengan lesi awalnya lebih besar dan

    mengikuti garis kulit yang berbentuk seperti pohon cemara.

    3. PsoriasisPenyakit ini bisa terjadi di sela paha, efloresensi plakat eritem dengan skuama diatasnya,

    berlapis-lapis berwarna putih seperti mika, serta transparan

    V. PEMERIKSAAN PENUNJANGKultur dan uji resistensi secret ( untuk melihat mikroorganisme penyebab)

    VI. DIAGNOSIS KERJA

    Dermatitis Numularis

    VII. PENATALAKSANAAN

    TopikalCr. BG u.e 2 x/ hari (pagi dan sore )

  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    18/19

    Cr, KBL u.e 2x/ hari (siang dan malam )

    OralCefila tab 100 mg No. X ( 2 x 1)

    Sanexon tab 8 mg No. XV ( 3x1 )

    Klinset tab No. XV (2x1)

    VIII. PROGNOSIS Quo ad vitam : ad bonam Quo ad sanam : ad bonam Quo ad cosmeticum : ad bonam

    IX. EDUKASI1. Bila gatal, jangan digaruk karena garukan dapat menyebabkan infeksi.2. Anjurkan agar menjaga daerah lesi tetap kering3. Memberikan salep secara teratur4. Menum obat dokter kulit secara teratur5. Control kembali sesuai dengan jadwalnya

    X. RINGKASAN

  • 5/23/2018 D.NUMULARIS edit.docx

    19/19

    Telah dilaporkan pasien dengan diagnosis Dermatitis numularis, diagnosis

    ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis didapatkan

    sudah 10 hari yang lalu pasien mengeluh gatal dan timbul bintil-bintil merah pada wajah,

    leher, lengan atas dan bawah kanan kiri, perut, kaki dan lutu kiri, pada lipat paha, semakin

    hari semakin gatal, sehingga digaruk oleh pasien Kemerahan meluas pada daerah kaki dan

    di lutut. luka tersebut semakin banyak , melebar dan menyatu menjadi sebuah bentuk bulat.

    Luka ini tidak sembuh tetapi menjadi basah dan berair terutama pada daerah kaki dan lutu

    kiri. Pada pemeriksaan fisik ditemukan papul eritematosa, erosi- eksoriasi, krustas, cozing

    (basah), lesi multiple, konfluen, benbentuk bulat dan berbatas tegas. Pasien diberikan terapi

    krim BG yang dioleskan pagi-sore dan krim Kbl yang dioleskan siang- malam serta obat

    oral cefila (2x1), sanexon (3x1) dan klinset (2x1). Prognosis pada pasien ini quo ad vitam

    ad bonam, quo ad sanam ad bonam, quo ad cosmeticum ad bonam.