Upload
others
View
11
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
ii
KATA PENGANTAR KETUA PRODI S1 FARMASI
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas selesainya penyusunan Draft
Kurikulum Prodi S1 Farmasi Universitas Abdurrab. Draft kurikulum ini disusun sesuai
dengan profil lulusan sarjana farmasi pada naskah akademik standar kompetensi lulusan
dan standar kurikulum pendidikan farmasi yang disusun oleh komisi pengembangan
pendidikan, Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI). Profil lulusan
yang dirahkan pada penguasan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang mempersiapkan lulusan agar dapat melanjutkan studi ke jenjang profesi, sehingga
kurikulum disesuaikan dengan Blueprint Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia
(UKAI). Kurikulum juga mengacu kepada berbagai regulasi yang ada, diantaranya
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan, Peraturan Presiden
Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Surat
edaran Nomor 255/B/SE/VIII/2016 tentang Panduan Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi serta menyesuaikan dengan kebutuhan pendidikan di era revolusi
industri 4.0 saat ini.
Program studi S1 Farmasi merupakan program studi yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi kefarmasian secara saintifik dan profesional untuk menghasilkan
sarjana farmasi yang berkualitas dalam memberikan pelayanan kefarmasian dan
meningkatkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kefarmasian yang
nantinya diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat serta siap untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang profesi. Diharapkan kurikulum ini dapat menjadi
acuan dan memberikan arah dalam mendidik dan mempersiapkan sarjana farmasi.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim penyusun kurikulum dan pihak
lain yang telah mencurahkan pikiran, tenaga, dan segala upaya dalam penyelesaian
kurikulum ini. Kami sangat mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak untuk
kesempurnaan kurikulum ini.
Pekanbaru,
Ketua Prodi S1 Farmasi
Azlaini Yus Nasution M. Farm, Apt
NIK 484020311009
iii
DAFTAR TIM PENYUSUN KURIKULUM PRODI S1 FARMASI
1. Azlaini Yus Nasution, M. Farm., Apt (Ketua)
2. Deri Islami, S.Farm, M.Si, Apt (Anggota)
3. Dini Mardhiyani, M.Farm, Apt (Anggota)
4. Asiska Permata Dewi, M. Farm., Apt. (Anggota)
5. Wahyu Margi Sidoretno, M. Farm., Apt. (Anggota)
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Tim Penyusun Kurikulum
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
B. Landasan Hukum …………………………………………………………. 3
C. Daftar Istilah ……………………………………………………………… 4
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN ……………………………. 6
A. Visi Pendidikan …………………………………………………………… 6
B. Misi Pendidikan …………………………………………………………... 6
C. Tujuan Pendidikan ………………………………………………………... 6
BAB III PROFIL, CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN BAHAN KAJIAN ……. 7
A. Profil dan Deskripsi Profil Lulusan …………………………………….... 7
B. Capaian Pembelajaran Lulusan ………………………………………....... 8
C. Matriks Capaian Pembelajaran dan Bahan Kajian ........…………………. 13
D. Bahan Kajian, Kedalaman, Mata Kuliah dan SKS ......…………………… 27
BAB IV STRUKTUR PROGRAM DAN DISTRIBUSI MATA KULIAH ……... 44
A. Struktur Program …………………………………………………………. 44
B. Distribusi Mata Kuliah …………………………………………………… 47
BAB V GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN KURIKULUM ……………... 51
B. Beban dan Lama Studi ……………………………………………………. 51
C. Peserta Didik ……………………………………………………………… 51
D. Kualifikasi Dosen …………………………………………………………. 52
E. Metode Pembelajaran ……………………………………………………... 52
F. Fasilitas dan Sarana Pembelajaran ………………………………………... 53
G. Lahan Praktik …………………………………………………………….. 53
H. Evaluasi Belajar …………………………………………………………... 54
BAB VI PENUTUP ………………………………………………………………. 61
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Strategi utama pembangunan kesehatan antara lain adalah menggerakkan
dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dan meningkatkan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Hal ini mendorong
terselenggaranya pembangunan di bidang sumber daya tenaga kesehatan, yang
bersifat multidisiplin, lintas program dan lintas sektoral yang melibatkan organisasi
profesi maupun masyarakat. Adanya sumber daya tenaga kesehatan yang
berkualitas merupakan salah satu unsur yang sangat diperlukan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Seiring dengan kemajuan teknologi di segala aspek kehidupan masyarakat,
kondisi ini telah mengubah pola pandang masyarakat terhadap berbagai aspek
termasuk terhadap pelayanan kesehatan yang diterimanya. Di samping itu era
globalisasi atau perdagangan bebas telah membawa perubahan terhadap seluruh
aspek kehidupan termasuk tuntutan kebutuhan dalam bidang kesehatan. Dengan
keikutsertaan Indonesia menjadi angota AFTA (ASEAN Free Trade Association)
yang sudah berlaku mulai dari 2010 dan NAFTA (North Atlantic Free Trade
Association) berlaku paling lambat tahun 2020, dituntut agar tenaga kesehatan
memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai dan terus
meningkatkan kualitasnya agar dapat bersaing dan sejajar dengan tenaga kesehatan
dari mancanegara.
Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam
menjalani pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya
Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker. Peran
tenaga kefarmasian telah mengalami perubahan yang cukup besar sejak tahun
1960-an. Hal ini terjadi sebagai bentuk respon ketidakpuasan terhadap norma
praktik kesehatan terdahulu ditambah dorongan kebutuhan kepada tenaga
profesional kesehatan untuk menguasai pengetahuan mengenai terapi obat-obatan
secara komprehensif. Oleh karena itu, muncul suatu konsep baru yang disebut
farmasi klinik dengan lebih menitikberatkan pendekatan langsung pada pasien.
2
Konsep farmasi klinik ini kemudian didukung oleh Hepler & Strand (1990) dengan
memperkenalkan Pharmaceutical Care (asuhan kefarmasian) yang merupakan
tanggung jawab langsung dari pelayanan kesehatan terkait untuk meraih luaran
terbaik serta dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
Tuntutan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap tenaga
kesehatan tersebut juga ditujukan kepada tenaga kerja kesehatan khususnya di
bidang kefarmasian. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah salah satuan tenaga
kesehatan yang mempunyai sumbangsih dan daya ungkit yang strategis untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Sebagai ujung tombak terdepan dalam pelayanan
kefarmasian adalah tugas utama Tenaga Teknis Kefarmasian. Untuk mengantisipasi
persaingan tenaga kesehatan, para Asisten Apoteker harus siap dan memiliki
kompetensi sesuai standar Profesi Tenaga Teknis Kefarmasian.
Dari sisi lain itu, pendidikan sarjana farmasi termasuk ke dalam pendidikan
akademik, dimana pendidikan tinggi program sarjana diarahkan pada penguasaan
dan pengembangan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga seorang
sarjana farmasi disiapkan untuk mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan profesi.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjawab tantangan tersebut
di atas adalah dengan merubah dan memperbaiki sistem pendidikan secara
berkelanjutan. Dimulai dengan perubahan orientasi kurikulum yang berbasis
Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia sesuai Undang-Undang Perguruan Tinggi
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri Riset,
Teknologi Perguruan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk memperbaiki metode, serta mengacu
pada kebutuhan pengguna di bidang farmasi yang dapat bersaing dan menembus
pasar kerja global. Revolusi industri 4.0 merupakan tantangan lain, sehingga
kurikulum pendidikan tinggi juga harus menyesuaikan diri sesuai dengan
perkembangan saat ini. Kurikulum harus dapat mengakomodir ilmu pengetahuan
dan teknologi yang dibutuhkan oleh seorang farmasis secara menyeluruh, sehingga
siap terjun praktek profesi. Kompetensi yang harus dikuasai mulai dari proses
pembuatan obat, pengemasan dan penyimpanan, distribusi obat, hingga pelayanan
ke pasien.
3
B. LANDASAN HUKUM
Dasar hukum dan peraturan perundangan yang melandasi penyusunan
Kurikulum Inti Pendidikan S1 Farmasi adalah:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4301);
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5063);
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5336);
4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5607);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 124, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5044);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5500);
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24);
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 831); Peraturan Menteri
9. Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1952);
10.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
4
2015 Nomor 1508).
C. DAFTAR ISTILAH
1. Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi
pengetahuan, sikap, ketrampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja
(Perpres Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI).
2. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
menstransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat (UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi).
3. Instruktur adalah tenaga yang bertugas mengajarkan sesuatu dan sekaligus
memberikan latihan dan bimbingan, mengajar, melatih dan mengasuh.
4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses dan penilaian yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaran program studi.
5. Kurikulum inti adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup
dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang disepakati
secara nasional antara Kementerian Kesehatan, Organisasi Profesi, Asosiasi
Institusi Pendidikan, dan pemangku kepentingan terkait. Kurikulum inti
disepakati sekurang-kurangnya 80% dari jumlah SKS kurikulum pendidikan.
6. Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap perguruan tinggi
dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap program
studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia dan
keterampilan.
7. Mata kuliah atau modul adalah bungkus dari bahan kajian/materi ajar yang
dibangun berdasarkan beberapa pertimbangan saat kurikulum disusun. Mata
kuliah dibentuk berdasarkan pertimbangan kemandirian materi sebagai
cabang/ranting/bahan kajian bidang keilmuan tertentu atau unit kehalian tertentu
(parsial), atau pertimbangan pembelajaran terintegrasi dari sekelompok bahan
kajian atau sejumlah keahlian (sistim blok) dalam rangka pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan yang dirumuskan dalam kurikulum.
8. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar (UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang
5
Pendidikan Tinggi).
9. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program diploma, program magister, program doktor dan program
profesi serta program spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
berdasarkan budaya Indonesia.
10. Pendidikan S1 Farmasi adalah program pendidikan yang menghasilkan lulusan
Sarjana Farmasi.
11. Profil adalah bentuk gambaran kemampuan yang dimiliki oleh lulusan setelah
selesai menempuh pendidikan S1 Farmasi.
12. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis
pendidikan akademik, pendidikan profesi dan atau pendidikan vokasi (UU
Nomor 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi).
13. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah rencana proses pembelajaran
yang disusun untuk kegiatan pembelajaran selama satu semester guna memenuhi
capaian pembelajaran yang dibebankan pada mata kuliah/modul. Rencana
pembelajaran semester atau istilah lain, ditetapkan dan dikembangkan oleh
dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu
pengetahuan dan atau teknologi dalam program studi.
14. Satuan Kredit Semester (SKS) adalah takaran waktu kegiatan belajar yang
dibebankan kepada mahasiswa per minggu per semester dalam proses
pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan
atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu
program studi.
15. Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi standar
nasional pendidikan, ditambah dengan standar nasional penelitian dan standar
nasional pengabdian masyarakat. Standar nasional pendidikan adalah kriteria
minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan
tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
16. Standar Penilaian Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian
proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan.
6
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN
A. VISI PENDIDIKAN
Menjadi Program Studi S1 Farmasi yang menghasilkan sumber daya manusia yang
professional dalam bidang farmasi berlandaskan nilai-nilai Rabbani, Amanah dan
Beradab (RAB) di tingkat nasional pada Tahun 2035.
B. MISI PENDIDIKAN
1. Melaksanakan catur dharma perguruan tinggi dalam bidang kefarmasian
melalui pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta
implementasi nilai-nilai RAB.
2. Melaksanakan pendidikan dalam bidang farmasi untuk memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan nilai-nilai RAB.
3. Melaksanakan penelitian dalam bidang farmasi terutama mengangkat kearifan
lokal Riau yang bersifat kreatif, inovatif dan berorientasi produk dalam usaha
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai RAB.
4. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dari hasil-hasil penelitian bidang
kefarmasian yang dapat menyelesaikan masalah-masalah kesehatan di
masyarakat sebagai wujud nyata implementasi nilai-nilai RAB.
C. TUJUAN PENDIDIKAN
1. Terwujudnya Program Studi S1 Farmasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) di
bidang kefarmasian yang memiliki nilai-nilai RAB.
2. Menghasilkan lulusan farmasi yang profesional dan kompeten.
3. Menghasilkan penelitian-penelitian dalam bidang farmasi terutama mengangkat
kearifan lokal Riau yang bersifat kreatif, inovatif dan berorientasi produk yang
diperlukan oleh pemangku kepentingan.
4. Terselesaikannya masalah-masalah kesehatan di masyarakat melalui
implementasi hasil-hasil penelitian yang diakomodir oleh pemangku
kepentingan.
7
BAB III PROFIL, CAPAIAN PEMBELAJARAN, DAN BAHAN KAJIAN
A. PROFIL DAN DESKRIPSI PROFIL LULUSAN
1. Lulusan mampu memahami dan mengamalkan nilai-nilai RAB sebagai pemberi
pelayanan (care giver) dalam asuhan kefarmasian.
Deskripsi profil:
Pemberi pelayanan yang harus berinteraksi dengan pasien dan mengintegrasikan
pelayanannya pada sistem pelayanan kesehatan secara berkesinambungan.
2. Lulusan mampu memahami dan mengamalkan nilai-nilai RAB sebagai
pengambil keputusan (decision maker).
Deskripsi profil:
Pengambil keputusan dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada
secara efektif dan efisien.
3. Lulusan mampu memahami dan mengamalkan nilai-nilai RAB sebagai
communicator.
Deskripsi profil:
Komunikator yang mampu berkomunikasi dengan pasien maupun profesi
kesehatan lainnya sehubungan dengan terapi pasien dengan baik.
4. Lulusan mampu memahami dan mengamalkan nilai-nilai RAB sebagai
pemimpin (leader).
Deskripsi profil:
Pemimpin yang memiliki keberanian mengambil keputusan yang penuh empati
dan efektif, serta mampu mengkomunikasikan dan mengelola hasil
keputusannya.
5. Lulusan mampu memahami dan mengamalkan nilai-nilai RAB sebagai
pengelola (manager).
Deskripsi profil:
Pengelola sumber daya manusia, fisik, anggaran dan informasi secara efektif,
sehingga harus mengikuti kemajuan teknologi informasi dan bersedia berbagi
informasi tentang obat dan hal-hal lain yang berhubungan dengan obat.
8
6. Lulusan mampu memperbaharui ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
dimilikinya (life long learner) sesuai perkembangan zaman dan mengamalkan
nilai-nilai RAB.
Deskripsi profil:
Pembelajar yang terus meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya
melalui pendidikan berkelanjutan (Continuing Professional Development/CPD)
7. Lulusan mampu memahami dan menjalankan nilai-nilai RAB sebagai
teacher/drug informer.
Deskripsi profil:
Guru maupun pemberi informasi obat yang dapat memberikan pendidikan dan
pelatihan di bidang kefarmasian.
8. Lulusan mampu memahami dan menjalankan nilai-nilai RAB sebagai peneliti
(researcher).
Deskripsi profil:
Pengumpul informasi sediaan faramasi dan pelayanan kefarmasian berdasarkan
prinsip/kaidah ilmiah dan memanfaatkannya dalam pengembangan dan
pelaksanaan pelayanan kefarmasian.
9. Lulusan mampu memahami dan menjalankan nilai-nilai RAB sebagai pribadi
yang bertanggung jawab.
Deskripsi profil:
Personal yang memiliki self management yang diperlukan dalam bekerja.
10. Lulusan mampu membuka usaha mandiri di bidang kefarmasian
(pharmapreuner) dan menjalankan nilai-nilai RAB.
Deskripsi profil:
Personal yang memiliki jiwa wirausaha dan kemandirian.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN
1. Sikap dan Tata Nilai
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral, dan etika;
9
c. Berkontribusi dalam meningkatkan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri;
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan;
k. Berpenampilan islami; dan
l. Siap menjadi pemimpin.
2. Keterampilan Umum
a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan
bidang keahliannya;
b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur;
c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora yang sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan
etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan atau rancangan;
d. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi
atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;
e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian
masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;
f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan
pembimbing, kolega dan sejawat, baik di dalam maupun di luar lembaganya;
10
g. Mampu bertanggung jawab atas pencapain hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya;
h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada
di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara
mandiri;
i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi;
j. Memahami dan mampu menjalankan rukun iman dan rukun islam; dan
k. Fasih membaca al-Quran.
3. Keterampilan Kerja Khusus
a. Mampu mengidentifikasi kebutuhan dan merancang upaya preventif dan
promotif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
b. Mampu menelusuri dan menyediakan informasi sediaan farmasi dan alat
kesehatan secara tepat, akurat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
c. Mampu memahami prinsip penilaian dan pemilihan obat dan sediaan farmasi
lainnya secara rasional berdasarkan pedoman, pertimbangan ilmiah dan
berbasis bukti;
d. Mampu mengaplikasikan prinsip penyiapan (compounding) sediaan farmasi
sesuai pedoman;
e. Mampu mengaplikasikan prinsip penyerahan (dispensing) sediaan farmasi
dan alat kesehatan sesuai pedoman;
f. Mampu menyiapkan informasi terkait sediaan farmasi dan alat kesehatan
kepada pasien;
g. Mampu memahami prinsip pamantauan terapi obat dan sediaan farmasi
lainnya untuk memastikan keamanan pengguanaannya;
h. Mampu merancang tahap-tahap konsultasi dan konseling sediaan farmasi dan
kesehatan sesuai kebutuhan dan pemahaman pasien;
i. Mampu memahami prinsip manajemen keuangan;
j. Mampu memahami prinsip manajemen sumber daya manusia (SDM);
11
k. Mampu merancang upaya peningkatan kualitas dan kuantitas layanan
kefarmasian;
l. Mampu memahami prinsip perencanaan, pengadaan dan penerimaan bahan
baku, sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai ketentuan secara efektif dan
efisien;
m. Mampu memahami prinsip penyimpanan, penyaluran (distribusi), penarikan
dan pemusnahan bahan baku, sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai
ketentuan secara efektif dan efisien;
n. Mampu memahami prinsip pengelolaan tempat kerja;
o. Mampu merancang komunikasi efektif secara verbal dan non verbal untuk
membangun hubungan interpersonal dengan pasien dan tenaga kesehatan
lainnya;
p. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri secara berkelanjutan
untuk meningkatkan mutu praktik kefarmasian;
q. Mampu memahami prinsip praktik kefarmasian secara profesional, legal dan
etik untuk menjamin keamanan individu, komunitas dan masyarakat;
r. Mampu memahami prinsip penjaminan mutu dan riset di tempat kerja;
s. Mampu memahami prinsip manajemen diri;
t. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait obat
berlandaskan prinsip-prinsip ilmiah untuk mengoptimalkan terapi;
u. Mampu memberikan sediaan farmasi sesuai kebutuhan pasien disertai
penjaminan mutu sediaan farmasi;
v. Mampu menerapkan ilmu dan teknologi kefarmasian dalam perancangan,
pembuatan dan penjaminan mutu sediaan obat;
w. Mampu mencari, mengevaluasi, menyiapkan dan memberikan informasi
tentang obat, pengobatan dan penggunaan obat yang rasional;
x. Mampu menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan dalam
melaksanakan tugas mandiri dan/atau mengelola tugas kelompok;
y. Mampu melaksanakan pekerjaan secara bertanggung jawab sesuai ketentuan
perundang-undangan, norma dan etik kefarmasian; dan
z. Menguasai IPTEK bidang kefarmasian, kemampuan riset, serta kemampuan
mengembangkan diri secara berkelanjutan.
12
4. Penguasaan Pengetahuan
a. Mampu memahami konsep teoritis ilmu dasar biomedik (basic biomedical
sciences) secara mendalam;
b. Mampu mamahami konsep teoritis ilmu kefarmasian (pharmaceutical
sciences) secara mendalam;
c. Mampu mamahami konsep teoritis farmasi sosial/perilaku (social,
behavioral) secara mendalam;
d. Mampu mamahami konsep administrasi pada bidang farmasi (administrative
pharmacy sciences) secara mendalam; dan
e. Mampu mamahami konsep teoritis farmasi klinik (clinical sciences) secara
mendalam.
13
C. MATRIKS CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN BAHAN KAJIAN
Aspek Capaian Pembelajaran Bahan Kajian
Sikap dan Tata Nilai (ST)
Bertakwa kepada Tuhan YME dan mampu menunjukkan sikap religius;
Kekuasaan Allah Kitabullah dan kerasulan Pokok-pokok ajaran agama Islam Akhlaqul karimah
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;
Syariah dan ibadah Muamalah Islam dan kehidupan
masyarakat Islam dan kehidupan bermasyarakat
Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; Ketauhidan Kehidupan bermasyarakat Etika dan moral
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
Wawasan nusantara Politik strategi nasional Sistem pertahanan keamanan rakyat Bahasa Budaya
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
Adab-adab Islami Akhlak Adab bergaul Toleransi beragama
14
Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
Kehidupan bermasyarakat Wawasan nusantara Ketahanan nasional Pertahanan dan keamanan nasional
Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
Fiqih muamalah Sikap pemimpin Islam Hakikat dan tujuan kepemimpinan
Islam Fiqih pertimbangan
Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; Budaya sadar hukum Manajemen waktu Politik strategi nasional Pertahanan dan keamanan nasional
Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;
Manajemen komunikasi Prinsip-prinsip ibadah Pola fikir Islam Ketauhidan
Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;
Profesionalisme Hakikat dan tujuan kepemimpinan
Islam Keunggulan peradaban Islam Sikap pribadi wirausaha Manajemen usaha Teknik dan strategi pemasaran
Berpenampilan islami; Adab Islami Akhlak Fiqih berpakaian
15
Adab bergaul
Siap menjadi pemimpin; Hakikat kepemimpinan Sikap pemimpin Islam Fiqih prioritas Fiqih pertimbangan Pola fikir Islam
Keterampilan Umum
Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan/atau teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Informasi ilmiah Penelitian ilmiah Perencanaan dan pelaksanaan
penelitian Mampu menunjukkan kinerja yang mandiri, bermutu dan terukur;
Jiwa mandiri Kepemimpinan Manajemen diri
Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan, teknologi atau seni sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah untuk menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau kritik seni;
Penelitian ilmiah Perumusan masalah, perencanaan
dan pelaksanaan penelitian Penulisan proposal, laporan ilmiah,
presentasi ilmiah Pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data Etika ilmiah
Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;
Konsep dan lingkup penulisan karya tulis ilmiah Jenis-jenis karya tulis ilmiah
16
Pembuatan kerangka karya ilmiah Pengumpulan data, pembuatan
konsep, penyuntingan, pengetikan Sistematika penulisan skripsi Sistematika pembuatan artikel,
pembuatan makalah, dan laporan penelitian Cara merujuk dan cara menulis daftar
rujukan Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks
penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis terhadap informasi dan data;
Informasi ilmiah dan penelitian ilmiah Penulisan laporan ilmiah Pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data Analisa non parametrik, pendugaan
parameter (estimasi), dan metode sampling
Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;
Konsep komunikasi dalam pelayanan farmasi Pelayanan Informasi Obat Pelayanan Informasi Obat untuk
profesional kesehatan Edukasi pasien tentang obat Konseling pasien Penyuluhan tentang obat
Mampu bertanggung jawab atas pencapain hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya;
Sikap bertanggung jawab Etika Kepemimpinan
17
Mampu melakukan evaluasi diri terhadap kelompok yang berada di bawah tanggung jawabnya dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;
Kemandirian Manajemen Pengelolaan
Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi;
Evaluasi Dokumentasi Kode etik
Memahami dan mampu menjalankan rukun iman dan rukun islam; Prinsip ibadah Kaidah-kaidah fiqih Fiqih bersuci Fiqih ibadah
Fasih membaca al-Quran;
Adab terhadap Al-Qur’an Tajwid Hafalan ayat-ayat Al-Qur’an
Kemampuan Kerja Khusus
Mampu mengidentifikasi kebutuhan dan merancang upaya preventif dan promotif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
Konsep Dasar Promosi Kesehatan Strategi-stategi promosi kesehatan Definisi perilaku dan domain perilaku Health literacy sebagai hasil promosi
kesehatan Pendidikan kesehatan sebagai upaya
promosi kesehatan Kelebihan dan kekurangan berbagai
media pendidikan kesehatan Permasalahan perilaku kesehatan pada
kelompok masyarakat Promosi kesehatan untuk kelompok
masyarakat
Mampu menelusuri dan menyediakan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan secara tepat, akurat dan sesuai dengan
Manajemen dalam setting komunitas Manajemen farmasi rumah sakit
18
kebutuhan masyarakat;
Perencanaan dan pengorganisasian apotek Perencanaan dan pengorganisasian
instalasi farmasi rumah sakit
Mampu memahami prinsip penilaian dan pemilihan obat dan sediaan farmasi lainnya secara rasional berdasarkan pedoman, pertimbangan ilmiah dan berbasis bukti;
Pengantar dan filosofi Asuhan Kefarmasian Farmakokinetika pada pasien
terutama untuk obat-obat dengan ambang terapi sempit Penyesuaian dosis pada pasien
berdasarkan kondisi penyakit (gagal ginjal, gagal hati, gagal jantung) Penyesuaian dosis untuk populasi
tertentu (bayi, anak, lansia, pasien obesitas dan pasien dialysis) Perubahan dosis obat dari pemberian
secara intra-vena ke dosis oral dan sebaliknya Aspek farmakokinetik klinik
Mampu mengaplikasikan prinsip penyiapan (compounding) sediaan farmasi sesuai pedoman;
Compounding mencakup semua aspek Standar pelayanan kefarmasian Definisi tentang compounding GPP dan aplikasinya Prinsip dasar pengerjaan compounding
Mampu mengaplikasikan prinsip penyerahan (dispensing) sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai pedoman;
Rute pemakaian dan bentuk sediaaan Beyond Use Date Penggunaan obat rasional Stabilitas obat racikan Penyimpanan dan manajemen
19
persediaan obat Perhitungan dosis Etiket, label tambahan & kemasan
Mampu menyiapkan informasi terkait sediaan farmasi dan alat kesehatan kepada pasien;
Edukasi pasien Merancang dan membuat leaflet
tentang obat Merancang dan membuat news letter
tentang obat Konseling pasien Penyuluhan tentang obat
Mampu memahami prinsip pamantauan terapi obat dan sediaan farmasi lainnya untuk memastikan keamanan pengguanaannya;
Identifikasi reaksi obat yang tidak diinginkan Penyelesaian masalah terkait resep
dari aspek farmasetik Penyelesaian masalah terkait resep
dari aspek farmakokinetik Penyelesaian masalah terkait resep
dari aspek farmakodinamik Penyelesaian masalah terkait resep
dari aspek terapetik (prescription assessment, patient assessment)
Mampu merancang tahap-tahap konsultasi dan konseling sediaan farmasi dan kesehatan sesuai kebutuhan dan pemahaman pasien;
Konsep komunikasi dalam pelayanan farmasi Perencanaan pelayanan farmasi klinik Pelayanan informasi obat
Mampu memahami prinsip manajemen keuangan; Pembiayaan kesehatan dan asuransi
Memahami sistem pembiayaan yang berlaku diIndonesia
20
Praktek pelayanan asuransi pada sarana Pengelolaan perbekalan farmasi Pelayanan farmasi rawat jalan Pelayanan farmasi rawat inap
Mampu memahami prinsip manajemen sumber daya manusia (SDM);
Kepemimpinan Manajemen SDM rumah sakit Pengorganisasian apotek dan instalasi
farmasi rumah sakit Mampu merancang upaya peningkatan kualitas dan kuantitas layanan kefarmasian;
Perencanaan dan pengadaan obat Penyimpanan dan distribusi obat Pencatatan dan pelaporan Evaluasi kebutuhan obat serta
anggaran Mampu memahami prinsip perencanaan, pengadaan dan penerimaan bahan baku, sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai ketentuan secara efektif dan efisien;
Pengadaan bahan awal di industri farmasi
Proses pembuatan sediaan farmasi sampai sediaan lolos edar.
CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik)
Validasi Perencanaan Produksi Pengendalian persediaan
Mampu memahami prinsip penyimpanan, penyaluran (distribusi), penarikan dan pemusnahan bahan baku, sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai ketentuan secara efektif dan efisien;
Pengelolaan Obat Publik Penyimpanan dan distribusi obat Pencatatan dan pelaporan Supervisi, evaluasi kebutuhan obat
serta alat kesehatan Keluhan dan penarikan kembali obat
21
yang beredar Dokumentasi Pemusnahan
Mampu memahami prinsip pengelolaan tempat kerja; Pengelolaan obat publik Perencanaan dan pengadaan obat Penyimpanan dan distribusi obat Pencatatan dan pelaporan
Mampu merancang komunikasi efektif secara verbal dan non verbal untuk membangun hubungan interpersonal dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya;
Pelayanan informasi obat Konsultasi penggunaan obat Pelayanan kefarmasian residential Penggunaan Obat Rasional Komunikasi dalam pelayanan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri secara berkelanjutan untuk meningkatkan mutu praktik kefarmasian;
Konsep farmakoekonomi Pinsip, metode, dan aplilkasi
farmakoekonomi Penyebaran penyakit pada suatu
kelompok populasi tertentu Konsep-konsep epidemiologi
deskriptif dan analitik Jenis studi epidemiologi Telaah kritis terkait EBM (Evidence
Based Medicine) dan contoh aplikasinya Aplikasi Farmakoekonomi pada
pelayanan farmasi. Mampu memahami prinsip praktik kefarmasian secara profesional, legal dan etik untuk menjamin keamanan individu, komunitas dan masyarakat;
Legal dan etik Hak dan kewajiban pasien Undang-undang farmasi Undang-undang tenaga kefarmasian
22
Mampu memahami prinsip penjaminan mutu dan riset di tempat kerja;
Penjaminan mutu sediaan farmasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang
Baik) Penjaminan mutu industri farmasi Pengawasan mutu Inspeksi diri
Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait obat berlandaskan prinsip-prinsip ilmiah untuk mengoptimalkan terapi;
Penyelesaian masalah terkait resep Aspek farmasetik Aspek farmakokinetik Apek farmakodinamik Aspek terapetik (prescription
assessment, patient assessment) Mampu memberikan sediaan farmasi sesuai kebutuhan pasien disertai penjaminan mutu sediaan farmasi;
Manajemen farmasi Pengelolaan obat publik Pelayanan Kefarmasian Penggunaan Obat Rasional
Mampu menerapkan ilmu dan teknologi kefarmasian dalam perancangan, pembuatan dan penjaminan mutu sediaan obat;
Permasalahan yang dihadapi industri farmasi mulai dari pengadaan bahan awal Proses pembuatan sediaan farmasi Ketentuan umum personalia Bangunan Peralatan Sanitasi
Mampu mencari, mengevaluasi, menyiapkan dan memberikan informasi tentang obat, pengobatan dan penggunaan obat yang rasional;
Metode farmakoekonomi Deskripsi dan analisis biaya terapi Cara pengukuran outcome terapi
Mampu menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan dalam melaksanakan tugas mandiri dan/atau mengelola tugas kelompok;
Manajemen umum
23
Kepemimpinan
Mampu melaksanakan pekerjaan secara bertanggung jawab sesuai ketentuan perundang-undangan, norma dan etik kefarmasian;
Etika farmasi Norma Peraturan perundang-undangan Peraturan tenaga kesehatan
Menguasai IPTEK bidang kefarmasian, kemampuan riset, serta kemampuan mengembangkan diri secara berkelanjutan.
Informasi ilmiah Penelitian ilmiah Pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data Penguasaan Pengetahuan
Mampu memahami konsep teoritis ilmu dasar biomedik (basic biomedical sciences) secara mendalam;
Rumus aritmatika dalam perhitungan farmasi Satuan Sistem International Pengukuran volumetrik Biologi farmasi dan biologi sel Permiabilitas membran Anatomi dan fisiologi tumbuhan Metabolisme Tumbuhan Genetika sel Identifikasi obat Reaksi-reaksi pendahuluan dalam
mengidentifikasi obat Identifikasi gugus fungsi Metode analisis kuantitatif
konvensional Sifat fisiko kimia molekul obat Tatanama dan penggolongan senyawa
organik Reaksi senyawa organik Gugus fungsi
24
Reaksi-reaksi kimia gugus fungsi Cemaran mikrobiologi, Metode sterilisasi Uji aktifitas senyawa antimikroba, uji
aktifitas pengawet Uji potensi antibiotika Uji efektifitas vitamin
Mampu mamahami konsep teoritis ilmu kefarmasian (pharmaceutical sciences) secara mendalam;
Bentuk sediaan padat Bentuk sediaan cair Bentuk sedian semisolid Teknologi formulasi Pengertian obat Mekanisme kerja obat Nasib obat dalam tubuh Absorpsi, distribusi obat,
metabolisme dan eksresi Perhitungan farmakokinetik Toksikologi, unit dan rentang
toksisitas Pengembangan obat baru
Mampu mamahami konsep teoritis farmasi sosial/perilaku (social, behavioral) secara mendalam;
Strategi-stategi promosi kesehatan Definisi perilaku dan domain
perilaku, Determinan perilaku Kelebihan dan kekurangan berbagai
metode pendidikan kesehatan, Kelebihan dan kekurangan berbagai
media pendidikan kesehatan,
25
Permasalahan perilaku kesehatan pada kelompok masyarakat Promosi kesehatan untuk kelompok
masyarakat
Mampu mamahami konsep administrasi pada bidang farmasi (administrative pharmacy sciences) secara mendalam;
Managemen secara umum Pengelolaan Obat P Perencanaan dan pengadaan obat Penyimpanan dan distribusi obat Pencatatan dan pelaporan Evauasi kebutuhan obat serta
anggaran Pelayanan Kefarmasian Prinsip dan konsep POR ( Policy,
Organisation Rules) dalam perencanaan obat Pengendalian, pemantauan dan
Evaluasi POR Penerapan managemen farmasi di
Pemerintahan Penerapan managemen farmasi di
lembaga swasta, TQM
Mampu mamahami konsep teoritis farmasi klinik (clinical sciences) secara mendalam.
Prinsip dasar pengerjaan compounding Bentuk sediaan obat Stabilitas obat racikan Perhitungan dosis, etiket, label
tambahan & kemasan,
26
Skrining resep Dispensing obat kardiovaskuler,
hipertensi Dispensing obat Diabetes Melitus dan
endokrin Dispensing obat pediatrik Dispensing obat gastrointestinal Dispensing obat obstetri dan
ginekolog Dispensing obat infeksi Dispensing obat kulit Dispensing obat syaraf dan psikiatrik Tumbuh-tumbuhan dalam farmasi
dan kedokteran modern Sumber informasi penelitian tanaman
obat Regulasi herbal Penggolongan tumbuhan obat
berdasarkan khasiat dan kandungannya Tanaman obat untuk penyakit sistem
hormonal, diabetes dan obesitas Tanaman obat untuk penyakit yang
disebabkan kelainan pada kelenjar tiroid, kelenjar prostat
27
D. BAHAN KAJIAN, KEDALAMAN, MATA KULIAH, DAN SKS
Bahan Kajian Kedalaman Mata Kuliah Bobot SKS
Kekuasaan Allah; Kitabullah dan Kerasulan; Pokok-pokok agama Islam; Akhlaqul Karimah; Syariah dan Ibadah; Muamalah Islam dan kehidupan masyarakat; Islam dan kehidupan masyarakat.
2 Pendidikan
Agama Islam
2
Kehidupan bermasyarakat; Ketauhidan; Etika dan Moral.
2
Pendidikan Pancasila 2
Prinsip-prinsip ibadah; Kaidah-kaidah fiqih; Fiqih bersuci; Fiqih ibadah; Adab terhadap Al-Qur’an; Tajwid; Hafalan ayat-ayat Al-Qur’an
3 Fikih Ibadah 3
Adab-adab islami; Akhlak; Fiqih berpakaian; Adab bergaul; Fiqih muamalah.
3 Fikih Sosial Islam 3
Hakikat dan tujuan kepemimpinan islam; Sikap-sikap pemimpin islam; Fiqih prioritas; Manajemen waktu; Fiqih pertimbangan.
2 Kepemimpinan Islam 2
Sejarah dunia Islam; Keunggulan peradaban islam; Pola pikir islami
2 Sejarah dan Peradaban
Islam
2
Wawasan nusantara ketahanan nasional; Politik strategi nasional; Politik strategi pertahanan dan keamanan nasional; Sistem pertahanan keamanan rakyat semesta.
2 Pendidikan
Kewarganegaraan
2
Bahasa dan budaya; membaca; menulis.
2 Bahasa Indonesia 2
Manajemen dalam setting komunitas dan farmasi rumah sakit; Perencanaan dan pengorganisasian apotek dan instalasi farmasi rumah sakit; Operasional apotek dan instalasi
2 Manajemen Farmasi 2
28
farmasi rumah sakit. Greeting; Introducing oneself and others; Someone’s Description; Daily Routines; Likes and Dislikes; Families; Health problems and Advices; At the Library; Asking for and Giving Directions; In the Campus; Applying for Job; English journal for pharmacy.
2 Bahasa Inggris Farmasi 2
Informasi ilmiah dan penelitian ilmiah; Perumusan masalah, perencanaan dan pelaksanaan penelitian; Penulisan proposal, laporan ilmiah, presentasi ilmiah; Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data; Letak dan sebaran data; Metode sampling.
2 Metode Penelitian 2
Etika farmasi dan profesi kesehatan lain; Hak dan kewajiban pasien dan tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan; Peraturan perundang-undangan di bidang kefarmasian & tenaga kesehatan lain; Pelanggaran dan sanksi secara hukum.
2 Undang-undang dan
Etika Farmasi
2
Kenegaraan; Rasa cinta tanah air; Hukum dan undang-undang; Etika
2 Pendidikan Antikorupsi 2
Rumus aritmatika dalam perhitungan farmasi; Satuan Sistem International; Pengukuran volumetrik; Kebutuhan obat yang terdapat dalam resep; Bobot dalam volume, persen, berat dan kekuatan persentase dalam permintaan sediaan farmasi; Pehitungan dosis dan rute dosis; Kasus klinis lapangan.
2 Matematika Farmasi 2
Sifat fisikokimia molekul obat dan eksipien; Viskositas, fluiditas dan sifat alir; Tegangan permukaan dan antarmuka; sistem disperse (koloid, suspensi, emulsi, disperse
3 Farmasi Fisika 3
29
padat); Ukuran partikel dan penerapannya dalam bidang farmasi; Kerapatan dan bobot jenis. Anatomi dan fisiologi tubuh manusia; Sistem integumen; Tulang; Otot; Jantung; Pembuluh darah; Syaraf; Syaraf otonom; Pencernaan; Pernafasan; Ginjal.
3 Anatomi Fisiologi
Manusia
3
Pelayanan resep; Konsep obat; Sediaan farmasi; Resep; Beyond use date; Evaluasi rasionalitas resep, Bentuk sediaan farmasi; Proses pembuatan sediaan farmasi.
3 Ilmu Resep 3
Cemaran mikrobiologi; Metode sterilisasi; Metode isolasi dan identifikasi bakteri; Uji koefisien fenol; Uji aktifitas senyawa antimikroba; Uji aktifitas pengawet; Uji potensi antibiotika; Uji efektifitas vitamin.
3 Mikrobiologi Farmasi 3
Tatanama dan penggolongan senyawa organik; Reaksi senyawa organik; Gugus fungsi; Sifat kimia senyawa organik berdasarkan gugus fungsi; Reaksi-reaksi kimia gugus fungsi.
3 Kimia Organik 3
Biologi sel tumbuhan; Permiabilitas membrane; Anatomi dan fisiologi tumbuhan; Jaringan dan sistem jaringan tumbuhan; Taksonomi tumbuhan; Metabolisme tumbuhan; Genetika sel.
2 Biologi Sel 2
Pengertian obat; Mekanisme kerja obat; Nasib obat dalam tubuh; Absorpsi; Distribusi obat; Metabolisme dan eksresi; Perhitungan farmakokinetik; Toksikologi; Pengembangan obat baru.
2 Farmakologi I 2
Konsep dasar farmakologi 2 Farmakologi II 2
30
toksikologi; Mekanisme kerja, efek-efek farmakologi; Efek samping/efek yang tidak diinginkan; Contoh sediaan obat sistem saraf pusat; Obat yang bekerja pada darah; Obat-obat untuk gangguan sistem respirasi; Farmakologi sistim hormon dan antagonisnya; Obat antiinfeksi; Efek yang tidak dikehendaki; Interaksi obat infeksi dan tumor, sistem kardiovaskuler, endokrin, pencernaan, pernapasan, reproduksi, hepatobilier, dan ginjal. Konsep dan lingkup penulisan karya tulis ilmiah; Jenis-jenis karya tulis ilmiah; Pemilihan topik dan masalah, penentuan judul; Pengumpulan data; Sistematika penulisan skripsi,artikel, makalah, dan laporan penelitian; Cara merujuk dan menulis daftar rujukan.
2 Tata Tulis Karya Ilmiah 2
Manajemen farmasi; Pengelolaan obat publik; Perencanaan dan pengadaan obat; Penyimpanan dan distribusi obat; Pencatatan dan pelaporan; Evaluasi kebutuhan obat serta anggaran; Pelayanan Kefarmasian; Pelayanan resep dokter; Pelayanan kefarmasian residential; Penggunaan Obat Rasioal, Prinsip dan konsep POR (Policy, Organisation Rules) dalam perencanaan obat, pengendalian, pemantauan dan evaluasi; Penerapan managemen farmasi di Pemerintahan dan Lembaga swasta, TQM
2 Sistem Pengelolaan Obat 2
Analisis gugus fungsi senyawa obat; Metode analisis kualitatif obat; Pengolongan obat; Analisis kuatntitatif obat; Identifikasi senyawa farmasi berdasarkan sifat kimia, fisika, dan fisikokimia; Penetapan kadar
3 Kimia Farmasi
Analisis
3
31
senyawa farmasi menggunakan metode gravimetri, volumetri, kromatografi, dan Spektrofotometri. Metode analisis kualitatif; Reaksi-reaksi anion dan kation; Identifikasi golongan anorganik; Identifikasi gugus fungsi; Metode analisis kuantitatif konvensional; Titrimetri; Gravimetri.
3 Kimia Analisis 3
Konsep dasar promosi kesehatan; Promosi kesehatan dalam lima tingkat pencegahan; Strategi-stategi promosi kesehatan; Definisi perilaku dan domain perilaku; Determinan perilaku; Kelebihan dan kekurangan berbagai metode pendidikan kesehatan; Kelebihan dan kekurangan berbagai media pendidikan kesehatan; Permasalahan perilaku kesehatan pada kelompok masyarakat.
2 Promosi
Kesehatan
2
Pengantar kimia medisinal; Hubungan struktur dengan proses absorbsi, distribusi dan ekskresi obat; Interaksi obat-biopolimer; Hubungan struktur, kelarutan dan aktivitas biologis obat; Aspek stereokimia dan aktivitas biologis obat; Interaksi obat-reseptor; Sifat kimia fisika dan aktivitas biologis obat; Modifikasi molekul dan rancangan obat rasional (SAR).
2 Kimia Medisinal 2
Siklus karbon; Penggolongan senyawa karbohidrat; Metabolisme karbohidrat; Glikolisis, siklus krebs; Penggolongan protein dan enzim; Metabolisme protein dan enzim; Metabolisme trigiserida, fosfolipida,glikolipid; Metabolisme asam lemak, kolesterol; Penggolongan
3 Biokimia 3
32
senyawa asam nukleat; Metabolisme asam nukleat, transkripsi dan translasi DNA, replikasi dan mutasi DNA. Bentuk-bentuk sediaan cair; Sirup; Suspensi; Emulsi; Sedian semisolid; Salep; Krim; Gel; Pasta; Teknologi formulasi.
3 Formulasi & Tek.
Sediaan Cair dan Semi
Padat
3
Bentuk sediaan padat; Tablet; Teknologi formulasi.
3 Formulasi & Tek.
Sediaan Padat
3
Bentuk sediaan steril; Injeksi; Infus; Teknologi formulas; Cara penanganan sedian steril.
3 Formulasi & Tek.
Sediaan Steril
3
Simplisia; Obat herbal; Obat bahan alam; Analisis secara makroskopis dan mikroskopis simplisia; Fitokimia; Pembagian metabolit primer, sekunder; Jalur biosintesis; Tata cara isolasi senyawa dari tumbuhan; Senyawa golongan alkaloid; Saponin; Tanin; Flavonoid; Steroid; Terpenoid.
3 Farmakognosi &
Fitokimia
3
Metodologi standarisasibahan alam; Kontrol kualitas dalam proses; Penerapan standarisasi bahan baku, ekstrak dan produk; Proses isolasi senyawa; Teknik isolasi ekstraksi; Teknik isolasi kromatografi; Kromatografi kolom; KLT; Karakterisasi senyawa; Spektroskopi.
3 Kimia Bahan Alam 3
Farmakokinetika; Farmakodinamika; Faktor fisikokimia bahan berkhasiat; Rute pemberian obat, pengaruh pada kecepatan disolusi dan absorbsi ke dalam tubuh; Konsep dasar kerja obat dan nasib obat dalam tubuh (ADME); Pengembangan dan penilaian obat; Penerapan parameter farmakokinetika; Bioavailabilitas dan bioekivalensi; Konsep dasar degradasi obat; Kinetika orde reaksi; Waktu paruh (t1/2),
3 Biofarmasetik 3
33
Waktu kadaluwarsa (t90); Stabilitas obat; Prosedur uji stabilitas obat; Interpretasi data kinetika reaksi. Pengantar patofisiologi; Epidemiologi; Manifestasi klinis; Komplikasi dan menganalisa hasil diagnosa penyakit/gangguan pada fisiologi sel, neoplasia, sistim saraf pusat, psikis, kardiovaskular, sistim pencernaan, respirasi, ekresi, persendian, hormonal.
2 Patofisiologi 2
Imunogen dan epitop; Limposit dan jaringan limfoid; Immunoglobulin; Reaksi antigen-antibodi; Hipersensitivitas; HLA, Imunologi; Autoimun; Infeksi dan kanker; Transplantasi organ; Imunisasi; Imunomodulasi dan imunodiagnosis.
2 Imunologi dan Serologi 2
Kimia analisis instrumental untuk penentuan analit obat; Spektrofotometri UV-Vis; Spektrometri FT-IR; Spektrometri massa; Spektrometri serapan atom; Kromatografi; Analisis elektrokimia, LC-MS, GC-MS, NMR.
3 Analisa Fisikokimia 3
Menghapal nama-nama obat; Nama resmi dan sinonim obat; Khasiat obat.
2 Sinonim Obat 2
Prinsip dasar farmakoterapi; Penerapan prinsip penggunaan obat pada sistem pencernaan, pernapasan, sistem syaraf (ANS dan CNS); Urogenital dan muskuloskeletal dan sistem pengindraan (mata, THT dan kulit).
2 Farmakoterapi I 2
Patofisiologi dan farmakoterapi beberapa gangguan kardiovaskular, gangguan ginjal, gangguan endokrin, gangguan kelenjar adrenal, gangguan
2 Farmakoterapi II 2
34
kelenjar pituitary, penyakit ginekologi dan farmakoterapi hormon sebagai kontrasepsi. Konsep farmakoekonomi; Aplikasi dari farmakoekonomi; Penyebaran penyakit pada suatu kelompok populasi tertentu; Konsep-konsep epidemiologi deskriptif dan analitik; Jenis studi epidemiologi; Deskripsi dan analisis biaya terapi; Cara pengukuran outcome terapi; Aplikasi farmakoekonomi pada pelayanan farmasi.
2 Farmakoekonomi dan
Farmakoepidemiologi
2
Industri farmasi; Pengadaan bahan awal; Proses pembuatan sediaan farmasi; CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik); Keluhan dan penarikan kembali obat yang beredar; Dokumentasi; Validasi; Perencanaan; Produksi dan pengendalian persediaan.
2 Farmasi Industri 2
Pengenalan farmasi klinik; Asuhan kefarmasian (pharmaceutical care); Visite (medical rounding); Menggali riwayat pengobatan penderita (medication history interview); Rekam medik (medical record); Pemantauan terapi obat (monitoring drug therapy); Efek samping obat; Interpretasi data klinik; Drug Utilization Review (DUR).
2 Farmasi Klinik I 2
Praktek farmasi klinik dalam penggunaan obat, proses pemantauan hasil terapi dan penentuan prioritas obat yang akan dipantau, definis ROM, pencegahan dan pelaporannya jika terjadi, mengevaluasi penggunaan obat dan menetapkan obat prioritas.
2 Farmasi Klinik II 2
Sistem Penghantaran Obat (SPO); Klasifikasi SPO; Penghantaran melalui membran polimer; Aktifitas modulasi
2 Sistem Penghantaran
Obat
2
35
secara fisika, kimia, biokimia; Penghantaran obat ke tempat spesifik; Sistem penghantaran obat liposom, niosom, nanopartikel, Dome Matrix, mucoadhesive, protein dan dari bahan alam. Penyelesaian masalah terkait resep dari aspek farmasetik, farmakokinetik, farmakodinamik, dan aspek terapetik (prescription assessment, patient assessment).
2 Drug Related Problem 2
Konsep komunikasi dalam pelayanan farmasi; Perencanaan Pelayanan farmasi klinik; Pelayanan informasi obat; Pelayanan informasi obat untuk profesional kesehatan; Edukasi pasien; Merancang dan membuat leaflet tentang obat; Merancang dan membuat news letter tentang obat; Konseling pasien; Penyuluhan tentang obat; Identifikasi permasalahan terkait obat, Identifikasi reaksi obat yang tidak diinginkan.
2 Psikologi, Konseling
dan Informasi Obat
2
Compounding; Dispensing; GPP dan aplikasinya; Prinsip dasar pengerjaan compounding; Rute pemakaian dan bentuk sediaan; Beyond use date; Penggunaan obat rasional; Stabilitas obat racikan; Perhitungan dosis, etiket, label tambahan & kemasan; Skrining resep dan dispensing obat.
2 Compounding &
Dispensing
2
Pengantar dan filosofi asuhan kefarmasian; Farmakokinetika pada pasien terutama untuk obat-obat dengan ambang terapi sempit; Regimen dosis, penyesuaian dosis pada pasien berdasarkan kondisi penyakit (gagal ginjal, gagal hati, gagal jantung); Penyesuaian dosis untuk populasi tertentu (bayi, anak, lansia, pasien obesitas dan
3 Asuhan Kefarmasian 3
36
pasien dialysis); Perubahan dosis obat dari pemberian secara intra-vena ke dosis oral dan sebaliknya; Aspek farmakokinetik klinik. Konsep dasar kewirausahaan; Sikap pribadi wirausaha; Merintis usaha baru & model pengembangan; Organisasi dan manajemen usaha; Teknik dan strategi pemasaran; Manajemen keuangan; Proposal usaha; Kelayakan usaha.
2 Kewirausahaan 2
Instalasi farmasi; Komite farmasi dan terapi; Formularium rumah sakit; Pengelolaan perbekalan farmasi; Pelayanan farmasi rawat jalan; Pelayanan farmasi rawat inap; Produksi instalasi farmasi; Pelayanan sitostatik; Kepatuhan pasien; Pelayanan informasi obat; Rekomendasi dan interfensi farmasi.
2 Farmasi Rumah Sakit 2
Ruang lingkup fitoterapi (pentingnya tumbuh-tumbuhan dalam farmasi dan kedokteran modern serta sumber informasi tentang penelitian tanaman obat, serta regulasi herbal), Penggolongan tumbuhan obat berdasarkan khasiat dan kandungannya, Penggolongan tumbuhan obat berdasarkan khasiat dan kandungannya, Tanaman obat untuk penyakit sistem hormonal, diabetes dan obesitas, Tanaman obat untuk penyakit sistem hormonal, penyakit yang disebabkan kelainan pada kelenjar tiroid, kelenjar prostat, Tanaman obat untuk sistem saluran air kemih; Tanaman obat gastrointestinal; Tumbuhan obat yang berkhasiat antitumor; Tumbuhan obat yang berefek sebagai imunomodulator; Tumbuhan
2 Fitoterapi 2
37
obat yang berefek sebagai antioksidan, Skrining ketoksikan bahan tumbuhan; Tumbuhan toksik, halusigenik, alergenik, teratogenik; Pendahuluan, Biomasa dari sebuah substrat bioteknologi; Imu genetika dalam bioteknologi; Bioproses atau teknologi fermentasi ; Teknologi enzim ; Generasi bahan bakar biologi ; Bioteknologi lingkungan ; Bioteknologi tumbuhan dan hutan ; Bioteknologi serangga dan hewan ; Bioteknologi makanan dan minuman ; Obat-obatan dalam bioteknologi ; metode stem cell dalam bioteknologi ; Perlindungan dari hasil rekayasa bioteknologi ; Persepsi masyarakat dalam bioteknologi, keamanan rekayasa genetika serta moral dan kode etik bioteknologi
2 Bioteknologi 2
Arti penting nutrisi dan nutrasetika, kebutuhan nutrisi manusia, kebutuhan nutrisi spesifik, kecukupan nutrisi dan kelainan akibat defisiensi; obat dapat mendeplesi nutrisi dan perlunya nutrisi ditambahkan dalam terapi obat; nutrisi-nutrisi yang berguna dalam terapi dan dalam menjaga kesehatan; berbagai buah dan sayuran dengan kandungan yang berguna bagi kesehatan; nutrisi untuk meningkatkan sistem imun, mencegah penyakit kardiovaskuler, mencegah penuaan dini, menurunkan kolesterol, memperbaiki fungsi ginjal dan liver, memperbaiki mood dan perilaku; mengurangi gejala asma, dan pengatasan diabetes melitus.
2 *Nutraceutial 2
Aspek keracunan akut, 2 *Toksikologi klinik 2
38
disengaja, tidak disengaja , kronis dalam tubuh manusia, identifikasi racun, diagnosis keracunan, tatalaksana terapi keracunan yang tepat pada keracunan obat, pestisida, makanan dan minuman, logam berat, serta narkotika Pendahuluan, klasifikasi kosmetika, kegunaan dan efek kosmetika, evaluasi sediaan kosmetika, sediaan-sediaan kosmetika sesuai dengan penggunaannya, kosmetika tradisional, keamanan kosmetika, serta perundang-undangan kosmetika.
2 *Kosmetologi 2
Materi pendahuluan, Mejelaskan pendahuluan dan kaitan ilmu farmasi dalam veteriner, pola kinetika obat hewan dalam tubuh hewan, nasib obat hewan dalam tubuh hewan sehat dan sakit, karakteristik BSO terkait sifat farmakokinetik dan farmakodinamik serta patofisiologis hewan, variabilitas inter dan intra spesies hewan, BABE, waktu henti obat, inkompatibilitas dan interaksi obat, BSO, formulasi dan evaluasi sediaan cair, padat dan semi padat, pengembangan sediaan veteriner, registrasi dan pengawasan sediaan veteriner
2 *Farmasi Veteriner 2
Pembiayaan Kesehatan Dan Asuransi, memahami sistem pembiayaan yang berlaku diIndonesia, dan praktek pelayanan asuransi pada sarana keseatan (rumah sakit klinik dan apotek) diuraikan diantaranya: Konsep managed care, peran managed care, peran managed care dalam meningkatkan kualitas hidup dan memberikan
2 *Manajemen
Pembiayaan Kesehatan
2
39
keuntungan bagi masyarakat, finacing system, penerapan program managed care,program analisis penggunaan obat untuk populasi khusus, cost sharing, kontrol lenght of stay pasien rawat inap, manajemen insentif untuk hight cost medication serta berbagai tipe twork based managed care program. Kepentingan Parasitologi bagi kehidupan, Komponen Utama dan Prosesnya didalam Ekosistim, Perkembangan teori dalam parasitologi, parasit utama dari phylum platyhelminthes, nemathelminthes, protozoa, dan arthopoda, parasit yang tidak umum, parasit yang kompromis dan sebagainya. Studi hubungan filogenetik, klasifikasi dan indentifikasi mikroorganisme; karakteristik biologis mikroorganisme; pertumbuhan dan kontrol pertumbuhan mikroorganisme, termasuk di dalamnya konsep antibiosis dan antisepsis; mekanisme kerja, pengujian daya dan resistensi zat-zat antimikroorganisme. Selain itu juga dibahas tentang prinsip dasar penyakit infeksi dan mekanisme patogenisitas mikroorganisme.
2 *Parasitologi dan
Virologi
2
Tentang definisi, ruang lingkup pengembangan obat bahan alam, ; Sejarah dan pengembangan parfum dan aromaterapi; teori kimia produksi kosmetik, sifat dan klasifikasi, bahan baku yang digunakan (herbal dan non herbal); pengklasifikasian dan sifat kimia dari senyawa aroma, struktur kimia, isolasi, ekstraksi dan pemurnian serta penentuan sifat kimia; produksi,
2 *Psikiatri dan
Aromaterapi
2
40
pengendalian mutu, bioinstrumentation,dan penerapan senyawa aroma, bahan herbal yang digunakan dalam pengobatan psikiatri. Profil farmakologi, mekanisme aksi dan Ebm pada kemoterapi dan Molecular targeted therapy Pada Berbagai jenis Karsinoma serta Regimennya; Supportive care pada pasien kanker dan Memaparkan berbagai jenis dan Klasifikasi, penggunaan dan toksisitas klinik kemoterapeutik serta membahas Targeted therapy, Chemotherapy regimens, Complementary and alternative Therapy Pada pasien kanker
2 *Onkologi dan
Kemoterapi
2
Aplikasi prinsip-prinsip farmakokinetika pada pasien terutama untuk obat-obat dengan ambang terapi sempit meliputi penentuan regimen dosis, penyesuaian dosis pada pasien berdasarkan kondisi penyakit (gagal ginjal, gagal hati, gagal jantung), penyesuaian dosis untuk populasi tertentu (bayi, anak, lansia, pasien obesitas dan pasien dialysis), perubahan dosis obat dari pemberian secara intra-vena ke dosis oral dan sebaliknya, aspek farmakokinetik klinik pada antibiotika golongan aminoglikosida, obat-obat cardiovascular (digoksin, lidokain, procainamide, quinidin), antikonvulsan (fenitoin, carbamazepin, fenobarbital, ethosuximide), cyclosporine dan theophylline.
2 *Farmakokinetik
Klinik
2
Dasar-dasar aseptik dispensing 2 *Total Parenteral 2
41
seperti konsep cleanroom, tehnik aseptik dalam pencampuran sediaan injeksi, IV admixture dan Handling cytostatics agent; Faktorfaktor yang mempengaruhi kompatibilita dan inkompatibilitas dalam sediaan IV; Total Parenteral Nutrition (TPN) yang meliputi dasar-dasar pemberian nutrisi parenteral, kalkulasi pembuatan sediaan TPN, keuntungan dan kerugian, komplikasi dan parameter pemantauan., cara pencampuran yang benar
Nutrition dan IV Admixture
Sejarah Perkembangan Farmasi dalam Islam, beberapa tokoh Islam dalam bidang farmasi dan beberapa karya monumental, membandingkan kelebihan dan kekurangan secara objektif antara Farmasi Islam dan Farmasi Modern, menggambarkan bentuk-bentuk pengobatan yang dilakukan Nabi Muhammad saw, pandangan ilmu pengetahuan modern terhadap pengobatan yang dilakukan Nabi Muhammad saw, menjelaskan konsep penyakit dan kesehatan dalam Islam, mampu membedakan mana produk haram dan halal menurut Islam, menjelaskan etika-etika dalam Islam dalam pengobatan, menemukan konsep pengobatan dan kesehatan dalam ayat-ayat al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi.
2 *Pengobatan Islami 2
Konsep Teknik Evaluasi Bioaktivitas, Teknik-teknik evaluasi obat atau calon obat secara in vivo, in vitro, in ovo maupun in situ serta cara interpretasi data hasil berbagai bentuk percobaan, cemaran dan kerusakan makanan, konsep
2 *Evaluasi Obat dan
Makanan
2
42
mutu, dan penilaian keamanan pangan. Profil farmakologi obat kardiovaskuler dan renal meliputi farmakokinetika (absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi), farmakodinamika (mekanisme aksi, dan target aksi obat dalam tubuh) dan evidence-based medicine mengenai obat-obat penyakit kardiovaskuler dan renal, meliputi : antihipertensi, antihipotensi, kardiotonika, obat penyakit vaskuler perifer, obat penyakit jantung iskemia, obat gagal jantung dan infark miokardial, obat antiaritmia, antitrombosis, obat antidislipidemia, obat gagal ginjal akut dan kronis, obat yang digunakan pada dialisis ginja
2 *Farmakologi Obat
Kardiovaskuler dan
Renal
2
Profil farmakologi, mekanisme aksi dan evidence-based medicine mengenai obat-obat untuk penyakit infeksi dan inflamasi, termasuk obat antibiotic, antivirus, antijamur, antiamoeba, anthelmintik, antiparasit, NSAID, antiinflamasi steroid, antihistamin, imunosupressan, imunostimulan
2 *Farmakologi Obat
Penyakit Infeksi dan
Inflamasi
2
Prinsip interaksi obat pada aspek farmakokinetik (absorpsi, Distribusi, metabolisme dan ekskresi) dan farmakodinamik; mekanisme dan Akibat klinik (adverse reactions) interaksi obat-obat, interaksi obat-obat bahan Alam (health supplements dan obat tradisional), interaksi obat makanan/Minuman ditinjau dari aspek farmakokinetik dan farmakodinamik (respons).
2 *Interaksi dan Adverse
Drug Reaction
2
Pendahuluan, kimia pangan, 2 *Kimia Pangan 2
43
kimia protein dan lemak serta aplikasi kimia air, karbohidrat, protein, dan lemak dalam bidang kebogaan. Beberapa bahan pangan yang dibahas secara kimiawi diantaranya adalah susu, keju, coklat, kopi, teh, mie instan, roti, cake, kue kering, permen, pemanis, es krim, selai, margarine, dll. Manajemen produk halal mulai dari mendapatkan sertifikasi halal dan siklusnya, sistem jaminan halal, kebijakan halal dan komponen sistem jaminan halal, panduan dan organisasi manajemen halal, tahapan, penilaian dan manfaat penerapan sistem jaminan halal, paradigma sertifikasi halal di perusahaan, kebijakan bersertifikasi halal, fatwa-fatwa terkait kehalalan produk, kriteria dan kebijakan prosedur sertifikasi halal, kehalalan bahan.
2 *Pengembangan dan
Analisis Produk Halal
Pendahuluan, klasifikasi pencemaran, emisi, interaksi dan nasib pencemar, bioindikator dan biomarker, kriteria dan aplikasi bioindikator, pencemaran air, pengujian kualitas air, pencemaran tanah, pencemaran ruangan, pencemaran suara, pencemaran udara, pengujian toksisitas dan desain pengujiannya.
2 *Farmasi Lingkungan 2
44
BAB IV
STRUKTUR PROGRAM DAN DISTRIBUSI MATA KULIAH
Kurikulum ini terdiri dari 10 SKS mata kuliah wajib pemerintah, 14 SKS mata kuliah
wajib institusi sesuai dengan visi, misi dan kearifan lokal dan 121 SKS mata kuliah bidang
keahlian farmasi.
A. STRUKTUR PROGRAM
Kode Jumlah SKS
No. Mata Mata Kuliah T S/BL P/K/L Jumlah
Kuliah
1 UA101 Pendidikan Agama Islam 2 0 0 2
2 UA102 Pendidikan Pancasila 2 0 0 2
3 UA103 Bahasa Indonesia 2 0 0 2
4 UA201 Fikih Ibadah 2 0 0 2
5 UA204 Pendidikan
Kewarganegaraan 2 0 0 2
6 UA302 Fikih Sosial Islam 2 0 0 2
7 UA403 Kepemimpinan Islam 2 1 0 3
8 UA504 Sejarah dan Peradaban Islam 2 1 0 3
9 K6101 Bahasa Inggris 1 1 0 2
10 K6102 Matematika Farmasi 1 1 0 2
11 UA40 Pendidikan Anti-Korupsi 2 0 0 2
12 K6504 Manajemen Farmasi 2 0 0 2
13 K6503 Metode Penelitian 1 1 0 2
14 K6307 Undang-undang dan Etika
Farmasi 2 0 0 2
15 K6303 Mikrobiologi Farmasi 2 0 1 3
16 K6107 Anatomi Fisiologi Manusia 2 0 1 3
17 K6103 Kimia Analisis 2 0 1 3
18 K6209 Kimia Organik 2 0 1 3
19 K6208 Biologi Sel 2 0 0 2
20 K6302 Farmakologi I 2 0 0 2
21 K6404 Farmakologi II 2 0 1 3
22 K6105 Farmasi Fisika 2 0 1 3
23 K6203 Kimia Farmasi Analisis 2 0 1 3
24 K6205 Biokimia 2 0 1 3
25 K6201 Ilmu Resep 2 0 1 3
26 K6408 Formulasi & Tek. Sediaan 2 0 1 3
45
Cair dan Semi Padat
27 K6509 Formulasi & Tek. Sediaan
Padat 2 0 1 3
28 K6604 Formulasi & Tek. Sediaan
Steril 2 0 1 3
29 K6309 Farmakognosi & Fitokimia 2 0 1 3
30 K6401 Kimia Bahan Alam 2 0 1 3
31 K6506 Biofarmasetik 2 0 1 3
32 K6704 Kimia Medisinal 2 0 0 2
33 K6207 Patofisiologi 2 0 0 2
34 K6301 Imunologi dan Serologi 2 0 0 2
35 K6305 Analisa Fisikokimia 2 0 1 3
36 K6505 Farmakoterapi I 2 0 0 2
37 K6605 Farmakoterapi II 2 0 0 2
38 K6601 Farmakoekonomi dan
Farmakoepidemiologi 2 0 0 2
39 K6508 Farmasi Industri 2 0 0 2
40 K6608 Farmasi Klinik I 2 0 0 2
41 K6701 Farmasi Klinik II 2 0 1 3
42 K6609 Drug Related Problem 2 0 0 2
43 K6407 Psikologi, Konseling dan
Informasi Obat 2 0 0 2
44 K6501 Compounding & Dispensing 2 0 1 3
45 K6610 Asuhan Kefarmasian 2 0 1 3
46 K6403 Fitoterapi 2 0 0 2
47 K6404 Farmasi Rumah Sakit 2 0 0 2
48 K6606 Bioteknologi 2 0 0 2
49 K6705 Kewirausahaan 2 0 0 2
50 K6308 Sinonim Obat 2 0 0 2
51 K6602 Tata Tulis Karya Ilmiah 2 0 0 2
52 UA605 KKN 0 2 2 4
53 Pilihan Semester VII (2 Mata
Kuliah) 4 0 0 4
54 Pilihan Semester VIII (2
Mata Kuliah) 4 0 0 4
55 K6708 Tugas Akhir I Semester VII 1 0 1 2
56 K6801 Tugas Akhir I Semester VIII 2 1 1 4
TOTAL 110 4 30 145 SKS
46
P
I
L
I
H
A
N
K6706 * Manajemen Pembiayaan
Kesehatan 2 0 0 2
K6707 *Toksikologi Klinik 2 0 0 2
K6708 *Sistem Penghantaran Obat 2 0 0 2
K6709 *Parasitologi & Virologi 2 0 0 2
K6710 *Pengembangan dan Analisis
Produk Halal 2 0 0 2
K6711 *Psikiatri dan Aromaterapi 2 0 0 2
K6712 *Farmakokinetik Klinik 2 0 0 2
K6713 *Onkologi dan Kemoterapi 2 0 0 2
K6714 *Fitoterapi 2 0 0 2
K6715 *Total Parenteral Nutrition
dan IV admixture 2 0 0 2
TOTAL SKS 10 SKS
P
I
L
I
H
A
N
K6802 *Pengobatan Islami 2 0 0 2
K6803 *Kosmetologi 2 0 0 2
K6804 *Farmasi Lingkungan 2 0 0 2
K6805 *Kimia Pangan 2 0 0 2
K6806 *Evaluasi obat dan
makanan 2 0 0 2
K6807 *Farmakologi Obat
Kardiovaskuler dan Renal 2 0 0 2
K6808 *Farmakologi obat Infeksi
dan Inflamasi 2 0 0 2
K6809 *Interaksi dan Adverse
Drug Reaction 2 0 0 2
K6810 *Farmasi Veteriner 2 0 0 2
K6811 *Nutraceutical 2 0 0 2
TOTAL SKS 10 SKS
T = teori, S/BL=seminar/bentuk lain, P/K/L=praktik/klinik/laboratorium
Mata Kuliah Teori = 122 SKS ( 84%) Mata Kuliah Praktik = 23 SKS ( 16%)
47
B. DISTRIBUSI MATA KULIAH
Smt Kode MK Nama MK Jumlah
SKS
I
UA101 Pendidikan Agama Islam 2 UA102 Pendidikan Pancasila 2 K6101 Bahasa Inggris 2 K6102 Matematika Farmasi 2 K6103 Kimia Analisis 2 K6104 Praktikum Kimia Analisis 1 K6105 Farmasi Fisika 2
K6106 Praktikum Farmasi Fisika 1
K6107 Anatomi Fisiologi Manusia 2 K6108 Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia 1 UA103 Bahasa Indonesia 2
Total SKS 19
Smt Kode MK Nama MK
Jumlah SKS
II
UA201 Fikih Ibadah 2 UA204 Pendidikan Kewarganegaraan 2 K6201 Ilmu Resep 2 K6202 Praktikum Ilmu Resep 1 K6203 Kimia Farmasi Analisis 2 K6204 Praktikum Kimia Farmasi Analisis 1 K6205 Biokimia 2
K6206 Praktikum Biokimia 1
K6207 Patofisiologi 2
K6208 Biologi sel 2
K6209 Kimia Organik 2 K6210 Praktikum Kimia Organik 1
Total SKS 20 SKS
Smt Kode MK Nama MK Jumlah
SKS
III
UA302 Fikih Sosial Islam 2 K6301 Imunologi & Serologi 2 K6302 Farmakologi I 2 K6303 Mikrobiologi Farmasi 2 K6304 Praktikum Mikrobiologi Farmasi 1 K6305 Analisis Fisiko Kimia 2 K6306 Praktikum Analisis Fisiko Kimia 1
48
Smt Kode MK Nama MK Jumlah
SKS
K6307 Undang-undang & Etika Farmasi 2
K6308 Sinonim Obat 2
K6309 Farmakognosi & Fitokimia 2
K6310 Praktikum Farmakognosi & Fitokimia 1
Total SKS 19 SKS
Smt Kode MK Nama MK Jumlah
SKS
IV
UA403 Kepemimpinan Islam 3 K6401 Kimia Bahan Alam 2 K6402 Praktikum Kimia Bahan Alam 1 K6403 Fitoterapi 2 K6404 Farmakologi II 2 K6405 Praktikum Farmakologi II 1 K6406 Farmasi Rumah Sakit 2 K6407 Psikologi, Konseling dan Informasi Obat 2
K6408 Formulasi & Tek. Sediaan cair dan sediaan semi padat
2
K6409 Praktikum Formulasi & Tek. Sediaan cair dan sediaan semi padat
1
UA404 Pendidikan Anti-Korupsi 2
Total SKS 20 SKS
Smt Kode MK Nama MK Jumlah
SKS
V
UA504 Sejarah dan Peradaban Islam 3 K6501 Compounding dan Dispensing 2 K6502 Praktikum Compounding dan Dispensing 1 K6503 Metode Penelitian 2 K6504 Manajemen Farmasi 2 K6505 Farmakoterapi I 2 K6506 Biofarmasetik 2 K6507 Praktikum Biofarmasetik 1 K6508 Farmasi Industri 2 K6509 Formulasi & Teknologi Sediaan Padat 2
K6510 Praktikum Formulasi & Teknologi Sediaan Padat
1
Total SKS 20 SKS
49
Smt Kode MK Nama MK
Jumlah SKS
VI
K6601 Farmakoekonomi dan Farmaepidemiologi 2 K6602 Tata Tulis Karya Ilmiah 2 K6603 Formulasi & Teknologi Sediaan Steril 2
K6604 Praktikum Formulasi & Teknologi Sediaan Steril
1
K6605 Farmakoterapi II 2 K6606 Bioteknologi Farmasi 2 K6607 Sistem Pengelolaan Obat 2 K6608 Farmasi Klinik I 2
K6609 Drug Related Problem 2
K6610 Asuhan Kefarmasian 2
K6611 Praktikum Asuhan Kefarmasian 1
Total SKS 20 SKS
Smt Kode MK Nama MK Jumlah
SKS
VII
UA605 KKN 4 K6701 Farmasi Klinik II 2 K6702 Praktikum Farmasi Klinik II 1 K6703 Promosi Kesehatan 2 K6704 Kimia Medisinal 2 K6705 Kewirausahaan 2 K6706 Pilihan I 2 K6707 Pilihan II 2 K6708 Tugas Akhir I 2
Total SKS 19 SKS
Smt
VIII
Kode MK Nama MK Jumlah
SKS
K6801 Tugas Akhir II 4 K6802 Pilihan III 2 K6803 Pilihan IV 2
Total SKS 8 SKS
50
Semester Ganjil Semester Genap Mata Kuliah Jumlah SKS Mata Kuliah Jumlah SKS
Farmasi Veteriner 2 Pengobatan Islami 2
Toksikologi Klinik 2 Kosmetologi 2
Sistem Penghantaran
Obat
2 Farmasi Lingkungan 2
Parasitologi &
Virologi
2 Kimia Pangan 2
Pengembangan dan
Analisis Produk
Halal
2 Evaluasi obat dan
makanan
2
Psikiatri dan
Aromaterapi
2 Farmakologi Obat
kardiovaskuler dan Renal
2
Farmakokinetik
Klinik
2 Farmakologi obat Infeksi
dan Inflamasi
2
Onkologi dan
Kemoterapi
2 Interaksi dan Adverse
Drug Reaction
2
Fitoterapi 2 Manajemen Pembiayaan
Kesehatan
2
Total Parenteral Nutrition dan IV Admixture
2 Nutraceutical 2
51
BAB V
GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN KURIKULUM
A. BEBAN DAN LAMA STUDI
Beban belajar mahasiswa yang mengikuti pendidikan S1 Farmasi sebanyak 145 SKS yang
terdiri dari mata kuliah wajib pemerintah 10 SKS, mata kuliah wajib universitas 14 SKS, dan mata
kuliah bidang keahlian farmasi sebanyak 121 SKS.
Lama masa studi penyelenggaran pendidikan S1 Farmasi yaitu 8-14 semester.
Satu tahun akademik terdiri dari 2 (dua) semester dan dapat menyelenggarakan semester
antara. Untuk semester antara paling sedikit tatap muka 8 (delapan) minggu dan bobot
SKS paling banyak 9 (sembilan) SKS.
Beban normal belajar mahasiswa adalah 8 (delapan) - 9 (sembilan) jam per hari
atau 48- 54 jam per minggu setara dengan 18 - 20 (dua puluh) SKS per semester. Satu
SKS pada bentuk pembelajaran kuliah, responsi dan tutorial, mencakup:
a. Kegiatan belajar dengan tatap muka 50 menit per minggu per semester;
b. Kegiatan belajar dengan penugasan terstruktur 60 menit perminggu per semester; dan
c. Kegiatan belajar mandiri 60 menit per minggu per semester.
Satu SKS pada bentuk pembelajaran seminar atau bentuk pembelajaran lain yang
sejenis, mencakup:
a. Kegiatan belajar tatap muka 100 menit per minggu per semester; dan
b. Kegiatan belajar mandiri 70 menit per minggu per semester.
Satu SKS pada bentuk pembelajaran praktikum, praktik lapangan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara, adalah 170
menit per minggu per semester.
B. PESERTA DIDIK
Persyaratan untuk mengikuti Pendidikan S1 Farmasi, meliputi:
1. Persyaratan Administratif, menyerahkan persyaratan administratif yang telah
ditentukan.
2. Persyaratan Akademik, dasar pendidikan lulusan SMA/SMU, SMK Kesehatan (SMK
Farmasi, SMK Kimia, SMK Analis Kesehatan).
3. Tidak buta warna (parsial dan total).
4. Sehat fisik/jasmani.
5. Lulus Uji Seleksi.
52
C. KUALIFIKASI DOSEN
Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan
dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Dosen program Pendidikan S1
Farmasi harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister
terapan yang relevan dengan program studi S1 Farmasi, dan dapat menggunakan dosen
bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi S1 Farmasi dan berkualifikasi
paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) pada KKNI.
D. METODE PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib dilakukan secara sistematis
dan terstruktur melalui berbagai mata kuliah dan dengan beban belajar yang terukur,
menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah
untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam mata kuliah dalam rangkaian
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Metode pembelajaran untuk pelaksanaan pembelajaran mata kuliah pendidikan
S1 Farmasi adalah metode Student Centre Learning (SCL) yang meliputi diskusi
kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif dan
pembelajaran berbasis masalah yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan
capaian pembelajaran lulusan.
Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa metode
pembelajaran dan diwadahi dalam suatu bentuk pembelajaran. Bentuk pembelajaran dapat
berupa:
1. Kuliah;
2. Responsi dan tutorial;
3. Seminar; dan
4. Praktikum laboratoium atau praktik lapangan;
E. FASILITAS DAN SARANA PEMBELAJARAN
Fasilitas pembelajaran yang digunakan Prodi S1 Farmasi disesuaikan dengan
kebutuhan isi dan proses pembelajaran yang mengacu pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Paling sedikit terdiri atas:
1. Lahan
Berada dilingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat untuk menunjang proses
53
pembelajaran. Bangunan perguruan tinggi harus memiliki standar kualitas. Bangunan
perguruan tinggi harus memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan
dan keamanan, serta dilengkapi dengan instansi listrik yang berdaya memadai dan
instalasi, baik limbah domestik maupun limbah khusus apabila diperlukan.
2. Ruang Kelas
Ruang kelas harus memenuhi kelengkapan dan kenyamanan ruang kelas yang akan
mengoptimalkan capaian proses pembelajaran. Dilengkapi sarana pendukung seperti
notebook computer, Liquid Crystal Display (LCD) dan Air Conditioner (AC).
3. Laboratorium yang sesuai dengan capaian pembelajaran S1 Farmasi. Laboratorium
merupakan sarana untuk mengimplementasikan teori yang diperoleh di dalam kelas
dalam mengembangkan keahlian sesuai dengan tuntutan capaian pembelajaran.
4. Perpustakaan
a. Menyediakan buku terbaru yang diperlukan untuk kelancaran proses pengajaran
dan penelitian.
b. Memberi layanan kepada pengguna yang ingin membaca atau mencari buku.
c. Melayani peminjaman buku atau kepada mahasiswa, tenaga pendidik, karyawan
dan anggota perpustakaan lainya.
d. Melayani pengembalian buku atau koleksi mahasiswa (karya tulis
ilmiah/skripsi/laporan PBL/PKL) kepada mahasiswa, tenaga pendidik, karyawan
dan anggota perpustakaan lainya.
e. Menyediakan web perpustakaan sehingga mahasiswa, tenaga pendidik, karyawan
dan anggota perpustakaan lainnya dapat mengakses layanan pepustakaan dengan
mudah.
5. Tempat berolah raga
6. Tempat untuk berkesenian
7. Ruang Unit Kegiatan Mahasiswa
8. Ruang pimpinan perguruan tinggi
9. Ruang dosen
10. Ruang tata usaha
11. Fasilitas umum: jalan, air, listrik, jaringan internet, dan sarana prasarana lain yang
dibutuhkan sesuai dengan peraturan dalam penyelenggaraan pendidikan S1 Farmasi
F. LAHAN PRAKTIK
Kegiatan praktik kerja lapangan dilakukan di Apotek, Rumah Sakit maupun
54
homecare di masyarakat. Lahan praktik lapangan yang digunakan adalah lahan yang
mampu memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik dengan kompetensi yang
dimiliki untuk menunjang mata kuliah tertentu seperti Asuhan Kefarmasian.
G. EVALUASI BELAJAR
Evaluasi belajar pada Program Studi S1 Farmasi dilakukan dengan berbagai cara
baik evaluasi tengah semester maupun evaluasi akhir semester. Evaluasi dilakukan dalam
bentuk evaluasi tertulis maupun tidak tertulis. Semua bentuk evaluasi didasarkan pada
instrumen evaluasi yang disusun secara baik dan benar. Penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa sebagaimana dimaksud mencakup prinsip penilaian; Teknik dan instrumen
penilaian; Mekanisme dan prosedur penilaian; Pelaksanaan penilaian; Pelaporan penilaian;
Kelulusan mahasiswa.
1. Prinsip Penilaian
Tabel 5.1 Prinsip Penilaian No Prinsip Penilaian Pengertian
1 Edukatif
Merupakan penilaian yang memotivasi
mahasiswa agar mampu memperbaiki perencanaan
dan cara belajar serta meraih capaian pembelajaran
lulusan.
2 Otentik
Merupakan penilaian yang berorientasi pada proses
belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar
yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada
saat proses pembelajaran berlangsung.
3 Objektif
Merupakan penilaian yang didasarkan pada standar
yang disepakati antara dosen dan mahasiswa serta
bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang
dinilai.
4 Akuntabel
Merupakan penilaian yang dilaksanakan sesuai
prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada
awal kuliah dan dipahami oleh mahasiswa.
5 Transparan
Merupakan penilaian yang prosedur dan hasil
penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku
kepentingan.
55
2. Teknik dan Instrumen Penilaian Tabel 5.2 Teknik dan Instrumen Penilaian
Penilaian Teknik Instrumen
Sikap Observasi a. Rubrik untuk
penilaian proses
dan/atau
b. Portofolio atau
karya desain
untuk penilaian
Keterampilan
Umum Observasi, partisipasi, unjuk
kerja, tes tertulis, tes lisan,
dan angket Keterampilan Khusus
Penguasaan Pengetahuan
Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan instrument penilaian yang digunakan.
a. Teknik Penilaian
Penilaian capaian pembelajaran dilakukan pada ranah sikap, pengetahuan dan
keterampilan secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
1. Penilaian Ranah Sikap
Penilaian ranah sikap dilakukan melalui teknik observasi, penilaian
diri, penilaian antar mahasiswa (mahasiswa menilai kinerja rekannya
dalam satu bidang atau kelompok) dan penilaian aspek pribadi yang
menekankan pada aspek beriman, berakhlak mulia, percaya diri, disiplin
dan bertanggung jawab dalam berintegrasi secara efektif dengan
lingkungan sosial, alam sekitar serta dunia dan peradabannya.
2. Penilaian Ranah Pengetahuan
Penilaian ranah pengetahun berbagai bentuk tes tulis dan tes lisan
yang secra teknis dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak
langsung. Secara langsung maksudnya ialah dosen dan mahasiswa
bertemu secara tatap muka saat penilaian, misalnya seminar, ujian
laporan tugas akhir sedangkan scera tidak langsung menggunakan lembar
soal ujian tulis.
3. Penilaian Ranah Keterampilan
Penilaian ranah keterampilan melalui penilaian kinerja yang dapat
diselenggarakan melalui praktikum, praktik, simulasi, praktek lapangan
dan lain-lain yang memungkinkan mahasiswa untuk dapat meningkatkan
56
keterampilannya.
b. Instrumen Penilaian
Tabel 5.3 Contoh 1: Instrumen Penilaian Presentasi Makalah
SKALA
Dimensi Sangat baik Skor ≥ 81
Baik Skor 61-80
Cukup Skor 41-60
Kurang Skor21-40
Sangat Kurang
Skor ≤ 20
Organisasi Terorganisasi dengan
menyajikan fakta yang didukung
oleh contoh yang telah dianalisis seusai konsep.
Terorganisasi dengan baik dan
menyajikan fakta yang
menyakinkan untuk
mendukung kesimpulan- kesimpulan.
Presentasi Mempunyai focus dan
menyajikan beberapa bukti
yang mendukung kesimpulan- kesimpulan.
Cukup focus namun bukti
kurang mencukupi untuk digunakan dalam
menarik kesimpulan.
Tidak ada organisasi yang jelas, fakta tidak
menggunakan mendukung penyataan.
Isi Mampu menggugah
pendengar untuk mengambangkan
pikiran.
Isi akurat dan lengkap.
Para pendengar menambah
wawasan baru tentang topik
tersebut.
Isi secara umum akurat,
tetapi tidak lengkap. Para
pendengar bisa mempelajari
beberapa fakta yang tersirat, tetapi mereka
tidak menambah
wawasan baru tentang topic
tersebut.
Isinya kurang akurat, karena tidak ada data faktual, tidak menambah
pemahamam pendengar.
Isinya tidak akurat atau
terlalu umum atau kadang
menyesatkan.
Gaya
Presentasi
Berbicara dengan semangat,
menular semangat dan antusisame para pendengar.
Mahasiswa tenang dan
menggunakan intonasi yang
tepat, berbicara tanpa
bergantung tanpa catatan
dan berinteraksi secara intensif
dengan pendengar. Mahasiswa
selalu kontak mata dengan pendengar.
Secara umum mahasiswa
tenang tetapi dengan nada
yang datar dan cukup sering bergantung
pada catatan. Kadang
kadang kontak mata dengan pendengar diabaikan.
Berpatokan pada catatan, tidak ada
ide yang dikembangkan di
luar catatan, suara monoton.
Mahasiswa cemas dan
tidak nyaman dan membaca
berbagai catatan
daripada berbicara. Pendengar
sering diabaikai.
Tidak terjadi kontak mata
karena mahasiswa
lebih banyak melihat ke depan atau
layar.
Tabel 5.4. Contoh 2: Instrumen Penilaian Bentuk Lain Makalah Deskriptif
GRADE SKOR INDIKATOR KERJA Sangat Kurang
< 20 Rancangan yang disajikan tidak teratur dan tidak menyelesaikan permasalahan.
Kurang 21-40 Rancangan yang disajikan teratur namun kurang
menyelesaikan permasalahan.
57
Cukup 41-60 Rancangan yang disajikan tersistematis,
menyelesaikan masalah, namun kurang dapat
dimplementasikan. Baik 61-80 Rancangan yang disajikan sistematis, menyelesaikan
masalah, dapat diimplementasikan, kurang inovatif. Sangat Baik
>81 Rancangan yang disajikan sistematis, menyelesaikan
masalah, dapat diimplementasikan dan inovatif.
Tabel 5.5. Contoh 3: Instrumen Penilaian Makalah Yang Bersifat Menyeluruh
DIMENSI BOBOT NILAI KOMENTAR
(Catatan) NILAI
TOTAL Penguasaan
Materi 30%
Ketepatan Menyelesaikan
Masalah
30%
Kemampuan Komunikasi
20%
Kemampuan Menghadapi Pertanyaaan
10%
Kelengkapan alat peraga dalam
presentasi
10%
Nilai Akhir 100%
3. Penilaian Portofolio
a. Penilaian portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan capaian belajar
mahasiswa dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya
mahasiswa dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik untuk mencapai
capaian pembelajaran.
b. Macam penilaian portofolio adalah sebagai berikut:
Portofolio perkembangan, berisi koleksi artefak karya mahasiswa yang
menunjukkan kemajuan pencapaian kemampuannya sesuai dengan
tahapan belajar yang telah dijalani.
Potofolio pamer/showcase berisi artefak karya mahasiswa yang
menunjukkan hasil kinerja belajar terbaiknya.
58
Portofolio komprehensif berisi artefak hasil karya mahasiswa selama
proses pembelajaran.
c. Mekanisme dan prosedur penilaian
Mekanisme dan prosedur penilaian dalam proses pembelajaran sebagaimana
dimaksud di atas terdiri dari:
1) Mekanisme penilaian mencakup:
Menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik instrumen,
kriteria, indikator dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai
sesuai dengan rencana pembelajaran.
Melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik,
instrumen, kriteria, indikator dan bobot penilaian antara penilai dan
yang dinilai sesuai rencana pembelajaran.
Memberikan umpan balik dan kesempatan untuk mempertanyakan
hasil penilaian kepada mahasiswa.
Mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa
secara akuntabel dan transparan.
2) Prosedur penilaian mencakup tahap perencanaan, kegiatan pemberian
tugas dan soal, observasi kinerja, pengembalian hasil observasi dan
pemberian nilai akhir.
4. Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan penilaian sebagaimana dimaksud di atas, dilakukan sesuai dengan
rencana pembelajaran, dan dilakukan oleh:
a. Dosen pengampu atau tim dosen pengampu;
b. Dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikut sertakan
mahasiswa; dan/atau
c. Dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan
pemangku kepentingan yang relevan.
5. Pelaporan Penilaian
Pelaporan penilaian sebagaimana yang dimaksud di atas mencakup:
a. Pelaporan penilaian berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dalam
menempuh suatu mata kuliah yang dinyatakan dalam kisaran:
59
Tabel 5.6. Kisaran Penilaian
RENTANG HURUF ANGKA
80-100 A 4.00
76-79 A- 3.70
73-75 B+ 3.30
70-72 B 3.00
66-69 B- 2.70
63-65 C+ 2.30
60-62 C 2.00
56-59 C- 1.70
50-55 D 1.00
<50 E 0.00
b. Penilaian dapat menggunakan huruf antara dan angka antara untuk nilai pada
kisaran 0 (nol) sampai 4 (empat).
c. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan di tiap semester dinyatakan
dengan indeks prestasi semester (IPS).
IPS = (KxN) / K
K: SKS masing-masing mata kuliah yang tercantum dalam KRS
pada semester yang bersangkutan.
N: Bobot prestasi masing-masing mata kuliah.
d. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan pada akhir program studi
dinyatakan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK). IPK dihitung berdasarkan
total jumlah beban kredit yang diambil dari semester I sampai dengan semester
terakhir yang diambil dikalikan bobot prestasi masing-masing mata kuliah
dibagi beban kredit yang diambil.
6. Kelulusan Mahasiswa
Kelulusan mahasiswa sebagaimana dimaksud di atas mencakup:
a. Mahasiswa program studi S1 Farmasi dinyatakan lulus apabila telah
menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian
pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks
prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol
nol).
b. Kelulusan mahasiswa dari program studi S1 Farmasi dapat diberikan predikat
60
memuaskan, sangat memuaskan atau pujian dengan kriteria:
Tabel 5.7 Predikat Kelulusan
IPK PREDIKAT KELULUSAN
2,00-2,75 -
2,76-3,00 Memuaskan
3,01-3,50 Sangat Memuaskan
>3,50 Dengan Pujian
c. Mahasiswa program studi S1 Farmasi yang dinyatakan lulus berhak
memperoleh:
1) Ijazah;
2) Sertifikat profesi bagi lulusan program profesi;
3) Sertifikat kompetensi, bagi lulusan program pendidikan sesuai dengan
keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar
program studinya;
4) Gelar;
5) Surat keterangan pendamping ijazah, kecuali ditentukan lain oleh
peraturan perundang-undangan.
d. Sertifikat profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b diterbitkan oleh
perguruan tinggi bersama bersama Kementerian, Kementerian lain, Lembaga
Pemerintah Non Kementerian, dan/atau Organisasi Profesi.
61
BAB VI
PENUTUP
Keberhasilan penyelenggaraan proses pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum
program studi S1 Farmasi sangat bergantung kepada perencanaan program yang akurat,
pelaksanaan yang berkualitas dan penilaian berkesinambungan secara periodik. Kurikulum
program studi S1 Farmasi tetap mengacu kepada capaian pembelajaran yang telah ditetapkan
untuk menghasilkan lulusan Sarjana Farmasi yang berkualitas. Untuk itu, diperlukan
pengaturan proses belajar mengajar yang sesuai dengan capaian pembelajaran yang didukung
oleh dosen yang berkualitas dan berdasarkan keahlian dalam bidangnya masing-masing.
Keberhasilan penerapan kurikulum ini banyak tergantung kepada pengelolaan pendidikan
secara profesional, pendidik/dosen yang berkualitas serta peserta didik yang bermotivasi
tinggi untuk mencapai capaian pembelajaran yang ditetapkan.