12
Terkait Sidang Gugatan ASRI SURABAYA-Setelah mengalami penundaan hingga selama satu minggu, sidang gugatan persoalan Pemilukada Pamekasan digelar di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya, Kamis (27/12). Sidang yang ber- pangkal pada gugatan pasangan calon bupati dan wakil bupati (cabup-cawabup) Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat tersebut dipimpin langsung oleh Majelis Hakim PTUN Surabaya yang diketuai Indaryadi. Sidang diawali dengan pemaparan dari kuasa hukum ASRI, Yunus Sutanto, yang memberikan ragam argumentasi atas gu- gatannya. Ia menghendaki agar majelis hakim berkenan memanggil Badan Penga- was Pemilu (Bawaslu) untuk dijadikan saksi dalam persidangan tersebut. Meski komisioner KPU Pamekasan yang menge- luarkan objek gugutan sudah dipecat dan diambil alih oleh KPU Jawa Timur, pihak ASRI tetap ku- kuh meneruskan gugatannya di PTUN Surabaya dan tidak bersedia mencabut gugatannya. Padahal KPU Jawa Timur sudah menge- luarkan putusan terbaru yang mengatakan jika pasangan ASRI berhak mengikuti Pe- milukada Pamekasan. Yunus menyatakan bahwa ia tidak mencabut gugatan tersebut berlandaskan pada permohonan kliennya. Perang Pengacara di PTUN! J Bersambung ke Hal 6 Email Redaksi: [email protected] 28 Desember 2012 @kabarmaduranews TWITTER JUMAT Kemenag PAMEKASAN-Pasangan calon bupati dan wakil bupati Pamekasan, Achmad Syafii dan Khalil Asy’ari menyapa puluhan ribu pendu- kungnya di Desa Bujur Tengah, Kecamatan Batu Marmar, Kamis (27/12), dalam rangka Temu Alumni Santri Banyuanyar. Para alumni ponpes tersebut bertekat mem- berikan dukungan penuh kepada pasangan calon yang berada di nomor urut 3 tersebut. Hal itu itu terlihat saat pasangan ASRI dis- ambut dengan hangat oleh ribuan massa yang menggunakan konvoi motor mengiringi kedatangan pasangan ASRI sambil meneriakkan yel-yel kebanggaan. KM/FATHOR RAHMAN SAPA BATU MARMAR: Calon Bupati Achmad Syai menyapa ribuan massa pendukungnya di Kecamatan Batu Marmar dalam acara Temu Alumni Santri Ponpes Banyuanyar (foto kiri). Hj. Salma, adik kandung Bupati Pamekasan Kholilurrahman (kanan), turut memberikan dukungan kepada pasangan ASRI. (foto kanan) Galang Dukungan Alumni Ponpes Banyuanyar KM/ROSSI RAHARDJO INDARYADI Ketua Majelis Hakim PTUN Surabaya PAMEKASAN- Tim advo- kasi calon bupati dan wakil bupati (cabup-cawabup) Ach- mad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI) mendengungkan tuntutan untuk menunda pelaksanaan Pemilukada Pamekasan yang sedianya dilaksanakan pada 9 Januari 2013 mendatang. Tim Informatica Technol- ogy (IT) yang disewa ASRI untuk kemudian dinaungi tim advokasi ASRI, men- emukan pengelembungan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 7.867 pemilih di salah satu kawasan. ”Kami mendapatkan temuan dan bukti tersebut di TPS 8, Desa Panaan, Kecamatan Palengaan,” ujar Ketua Tim Advokasi ASRI, Heru Budhi Prayitno, Kamis (27/12). Ia mengatakan, temuan tersebut berlandaskan kerja yang maksimal, bukan atas laporang seseorang atau tan- pa dasar tidak ada kerjaan. ”Langkah kami hingga me- nyewa tim IT untuk mem- bersihkan kinerja Ramli Cs (mantan anggota KPU Pa- mekasan, red) yang penuh ketimpangan. Terbukti, se- banyak 7867 DPT terindikasi digelembungkan,” tekannya. KM/HAIRUL ANAM PENGGELEMBUNGAN: Ketua Tim Advokasi Heru Budhi Prayitno (kiri) dan sekretaris Mohammad Alim, menuntut KPU Pamekasan menunda pelaksanaan pemilukada karena menilai masih banyak pengelembungan DPT. DPT Disoal, Tuntut Tunda Pemilukada USAHA perbaikan sadel motor mulai di- cari masyarakat jelang pergantian tahun. Selain ingin tampil prima, masyarakat yang rata-rata berasal dari kawula muda, tidak puas dengan motor standar pabrik saat konvoi. Mereka biasanya memodi- fikasi tunggangannya agar tampil beda. Modifikasi paling ringan adalah den- gan mengubah sadel sepeda motornya agar terlihat semakin bagus saat berkel- iling kota waktu konvoi di jalan. Alhasil, hal ini membawa berkah tersendiri bagi tukang reparasi jok motor. Sejak H-5 pergantian tahun, berbagai bengkel reparasi jok motor mulai di- penuhi puluhan motor yang meminta dimodifikasi. Seperti yang terlihat di Bengkel KDR Putra Sadel Sampang, puluhan motor berbagai jenis tampak mengantre dimodifikasi dengan ber- bagai bentuk dan kunikan tersendiri. KM/ACHMAD SYAIFUL ROMADHON MANFAATKAN MOMEN: Eko, karyawan Bengkel KDR Putra Sadel, mengerjakan perbaikan dan modikasi sadel yang menambah rezekinya di akhir tahun 2012. Jelang Akhir Tahun, Bengkel Reparasi Sadel Kebanjiran Order Satu Hari Garap 30-an Motor Pesta malam tahun baru biasa dirayakan dengan menggelar konvoi turun ke jalan. Selain memburu terompet dan petasan, masyarakat juga memper- siapkan kendaraannya agar tampil prima saat konvoi, termasuk memperbaiki sadel yang merupakan salah satu piranti penting motor. ACHMAD SYAIFUL ROMADHON, Sampang HAB ke-67 Berlangsung Meriah PAMEKASAN-Rentetan acara dalam memeriahkan Hari Amal Bhakti (HAB) Ke- menterian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) ke-67 berjalan lancar. Beberapa acara perlombaan yang dise- lenggarakan berjalan sukses. Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Nurmaluddin, mengatakan bahwa perayaan HAB yang diselenggarakan tahun ini berlangsung sangat meriah. KM/IST LANCAR DAN SUKSES: Baliho terkait HAB Kemenag ke-67 yang menampilkan foto Menteri Agama Suryadharma Ali, Kakanwil Jatim Sujak, dan Kakan Pamekasan Nurmaluddin, terpampang di salah satu sudut kota Pamekasan. J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 Kurikulum 2013 Menuai Kontroversi SUMENEP-Gelombang peno- lakan terhadap rencana kurikulum 2013 terus menggelinding. Beber- apa kalangan pegiat pendidikan terus menyuarakan penolakan terhadap rencana Kementerian Pendidikan Nasional (Kemen- diknas) terhadap kurikulum baru tersebut. J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6

Edisi 28 Desember 2012

Embed Size (px)

DESCRIPTION

epaper kabar madura

Citation preview

Page 1: Edisi 28 Desember 2012

Terkait Sidang Gugatan ASRI SURABAYA-Setelah mengalami penundaan

hingga selama satu minggu, sidang gugatan persoalan Pemilukada Pamekasan digelar di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya, Kamis (27/12). Sidang yang ber-pangkal pada gugatan pasangan calon bupati

dan wakil bupati (cabup-cawabup) Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat tersebut dipimpin langsung oleh Majelis Hakim PTUN Surabaya yang diketuai Indaryadi.

Sidang diawali dengan pemaparan dari kuasa hukum ASRI, Yunus Sutanto, yang memberikan ragam argumentasi atas gu-

gatannya. Ia menghendaki agar majelis hakim berkenan memanggil Badan Penga-was Pemilu (Bawaslu) untuk dijadikan saksi dalam persidangan tersebut.

Meski komisioner KPU Pamekasan yang menge-luarkan objek gugutan sudah dipecat dan diambil alih oleh KPU Jawa Timur, pihak ASRI tetap ku-kuh meneruskan gugatannya di PTUN Surabaya

dan tidak bersedia mencabut gugatannya.Padahal KPU Jawa Timur sudah menge-

luarkan putusan terbaru yang mengatakan jika pasangan ASRI berhak mengikuti Pe-milukada Pamekasan. Yunus menyatakan bahwa ia tidak mencabut gugatan tersebut berlandaskan pada permohonan kliennya.

Perang Pengacara di PTUN!

Bersambung ke Hal 6

Email Redaksi: [email protected]

28 Desember 2012

@kabarmaduranewsTWITTER

JUMAT

Kemenag

PAMEKASAN-Pasangan calon bupati dan wakil bupati Pamekasan, Achmad Syafii dan Khalil Asy’ari menyapa puluhan ribu pendu-kungnya di Desa Bujur Tengah, Kecamatan Batu Marmar, Kamis (27/12), dalam rangka Temu Alumni Santri Banyuanyar.

Para alumni ponpes tersebut bertekat mem-berikan dukungan penuh kepada pasangan calon yang berada di nomor urut 3 tersebut. Hal itu itu terlihat saat pasangan ASRI dis-ambut dengan hangat oleh ribuan massa yang menggunakan konvoi motor mengiringi kedatangan pasangan ASRI sambil meneriakkan yel-yel kebanggaan.

KM/FATHOR RAHMAN

SAPA BATU MARMAR: Calon Bupati Achmad Syafi i menyapa ribuan massa pendukungnya di Kecamatan Batu Marmar dalam acara Temu Alumni Santri Ponpes Banyuanyar (foto kiri). Hj. Salma, adik kandung Bupati Pamekasan Kholilurrahman (kanan), turut memberikan dukungan kepada pasangan ASRI. (foto kanan)

Galang Dukungan Alumni Ponpes

Banyuanyar

KM/ROSSI RAHARDJO

INDARYADIKetua Majelis Hakim PTUN Surabaya

PAMEKASAN-Tim advo-kasi calon bupati dan wakil bupati (cabup-cawabup) Ach-mad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI) mendengungkan tuntutan untuk menunda pelaksanaan Pemilukada Pamekasan yang sedianya dilaksanakan pada 9 Januari 2013 mendatang.

Tim Informatica Technol-ogy (IT) yang disewa ASRI untuk kemudian dinaungi tim advokasi ASRI, men-emukan pengelembungan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 7.867 pemilih di salah satu kawasan. ”Kami mendapatkan temuan dan bukti tersebut di TPS 8, Desa Panaan, Kecamatan Palengaan,” ujar Ketua Tim Advokasi ASRI, Heru Budhi Prayitno, Kamis (27/12).

Ia mengatakan, temuan tersebut berlandaskan kerja yang maksimal, bukan atas laporang seseorang atau tan-pa dasar tidak ada kerjaan. ”Langkah kami hingga me-nyewa tim IT untuk mem-bersihkan kinerja Ramli Cs (mantan anggota KPU Pa-mekasan, red) yang penuh ketimpangan. Terbukti, se-banyak 7867 DPT terindikasi digelembungkan,” tekannya.

KM/HAIRUL ANAM

PENGGELEMBUNGAN: Ketua Tim Advokasi Heru Budhi Prayitno (kiri) dan sekretaris Mohammad Alim, menuntut KPU Pamekasan menunda pelaksanaan pemilukada karena menilai masih banyak pengelembungan DPT.

DPT Disoal, Tuntut Tunda Pemilukada

USAHA perbaikan sadel motor mulai di-cari masyarakat jelang pergantian tahun. Selain ingin tampil prima, masyarakat yang rata-rata berasal dari kawula muda, tidak puas dengan motor standar pabrik saat konvoi. Mereka biasanya memodi-fikasi tunggangannya agar tampil beda.

Modifikasi paling ringan adalah den-gan mengubah sadel sepeda motornya agar terlihat semakin bagus saat berkel-iling kota waktu konvoi di jalan. Alhasil,

hal ini membawa berkah tersendiri bagi tukang reparasi jok motor.

Sejak H-5 pergantian tahun, berbagai bengkel reparasi jok motor mulai di-penuhi puluhan motor yang meminta dimodifikasi. Seperti yang terlihat di Bengkel KDR Putra Sadel Sampang, puluhan motor berbagai jenis tampak mengantre dimodifikasi dengan ber-bagai bentuk dan kunikan tersendiri.

KM/ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

MANFAATKAN MOMEN: Eko, karyawan Bengkel KDR Putra Sadel, mengerjakan perbaikan dan modifi kasi sadel yang menambah rezekinya di akhir tahun 2012.

Jelang Akhir Tahun, Bengkel Reparasi Sadel Kebanjiran Order

Satu Hari Garap 30-an Motor

Pesta malam tahun baru biasa dirayakan dengan menggelar konvoi turun ke jalan. Selain memburu terompet dan petasan, masyarakat juga memper-

siapkan kendaraannya agar tampil prima saat konvoi, termasuk memperbaiki sadel yang merupakan salah satu piranti penting motor.

ACHMAD SYAIFUL ROMADHON, Sampang

HAB ke-67 Berlangsung Meriah

PAMEKASAN-Rentetan acara dalam memeriahkan

Hari Amal Bhakti (HAB) Ke-menterian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) ke-67

berjalan lancar. Beberapa acara perlombaan yang dise-lenggarakan berjalan sukses. Kepala Kementerian Agama

(Kemenag) Pamekasan, Nurmaluddin, mengatakan bahwa perayaan HAB yang diselenggarakan tahun ini

berlangsung sangat meriah.

KM/IST

LANCAR DAN SUKSES: Baliho terkait HAB Kemenag ke-67 yang menampilkan foto Menteri Agama Suryadharma Ali, Kakanwil Jatim

Sujak, dan Kakan Pamekasan Nurmaluddin, terpampang di salah

satu sudut kota Pamekasan.

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Kurikulum 2013 Menuai KontroversiSUMENEP-Gelombang peno-

lakan terhadap rencana kurikulum 2013 terus menggelinding. Beber-apa kalangan pegiat pendidikan terus menyuarakan penolakan terhadap rencana Kementerian Pendidikan Nasional (Kemen-diknas) terhadap kurikulum baru tersebut.

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Page 2: Edisi 28 Desember 2012

KM/AGUS JOSIANDI

KEWENANGAN PROVINSI: Beberapa kerusakan akibat kericuhan pemilukada, di Jalan Pemuda Kaffa, beberapa waktu lalu, mulai diperbaiki, kemarin (27/12).

Pemkab Didesak Lakukan Sidak dan Evaluasi PerizinanBANGKALAN-Adanya in-

formasi dugaan permasalah-an perizinan PT Merak Jaya Beton (MJB) di Kecamatan Tanah Merah, membuat ka-langan DPRD berang. Wakil rakyat tersebut mendesak supaya perizinan MJB di-evalusi oleh pihak terkait.

Bahkan, dinas yang ber-wenang disarankan untuk melakukan inspeksi menda-dak (sidak). Hal itu dilaku-kan supaya tahu apakah informasi yang disampaikan masyarakat benar atau tidak. Selanjutnya dicari jalan ke-luar dari permasalahan.

Sebelumnya aktivis dari aliansi Mahasiswa Tanah Merah (Amasta) mendatan-gi Dinas Perhubungan Ko-munikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Bangka-lan. Mereka mempertan-yakan surat izin mendirikan bangunan (IMB). Karena disinyalir PT MJB tidak mengantongi IMB.

Amasta menanyakan per-soalan tersebut, karena Di-shubkominfo yang menge-luarkan izin HO (Hinder Ordonantie atau izin gang-guan lingkungan) dan reko-mendasi AMDAL (analisis mengenai dampak lingkun-gan). Izin HO sendiri dijadi-kan salah satu syarat untuk mengurus IMB.

“Kami meminta pada pihak terkait supaya melakukan evaluasi tentang perizinan PT MJB. Sebab, sudah me-

nimbulkan keresahan di ka-langan masyarakat sekitar,” terang Nurhasan, anggota DPRD Bangkalan dari Dapil 3 (Tanah Merah dan Galis), kemarin (27/12).

Dia menjelaskan, infor-masi yang disampaikan masyarakat kepada dinas harus ditindaklanjuti, tidak boleh dibiarkan begitu saja. Sehingga dengan menin-daklajuti laporan tersebut, bisa tahu apa sebenarnya permasalahan yang sedang terjadi di lapangan.

Bahkan, dinas terkait ha-rus terjun ke lokasi untuk melakukan sidak. Supaya hal semacam ini (keresahan di tengah masyarakat, red) tidak kembali terjadi pada masa mendatang. Jika hal semacam itu terjadi, maka yang dirugikan adalah ma-syarakat.

“Sebuah perusahan wajib mengantongi IMB, selain izin tata ruang dikantongi. Serta harus mempunyai izin lalin (lalu-lintas),” ungkap politisi dari PDP (Partai De-mokrasi Pembaruan) itu.

Nurhasan menambahkan, pihaknya mengimbau ke-pada instansi terkait supaya lebih intens dalam melaku-kan pengawasan terhadap perusahan yang masuk ke Bangkalan. Terutama pen-gawasan soal perzinan.

Bila tidak mengantongi izin, tidak boleh beroperasi terlebih dulu. Pasalnya, hanya akan membawa dam-pak negatif pada masyara-kat setempat. Namun, jika perizinannya tidak ada ma-salah dipersilahkan untuk melakukan aktivitasnya seperti biasa. (ful)

JUMAT 28 Desember 20122

Email Redaksi: [email protected]

L A K A L A N T A S

MJB Bikin Dewan Berang

Guru Sukwan Tewas Ditabrak Bus Mini

BANGKALAN-Kecelakaan maut kembali terjadi di wilayah hukum Polres Bangkalan, kemarin (27/12). Kali ini menimpa seorang mahasiswa STKIP Bangkalan. Remaja tersebut tewas setelah sepeda motor yang ditumpangi ditabrak bus mini di Jalan Raya Dumajah, Kecamatan Tanah Merah.

Identitas korban diketahui bernama Mo-hammad Yuli Purwanto (20) warga Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu, Pa-mekasan. Korban yang masih semester 5 jurusan Matematika mengalami gegar otak berat dan patah tulang pada betis.

Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan, kronologis peris-tiwa itu berawal ketika korban hendak berangkat kuliah ke STKIP Bangkalan. Selama ini korban tinggal bersama sauda-ranya di Desa Lerpak, Kecamatan Geger.

Korban menaiki sepeda motor Honda Su-pra nopol M 6773 AM dengan kecepatan sedang. Sesampai di lokasi ada bus mini nopol M 7041 UN dari arah barat ke timur (arah berlawanan motor kortban). Namun, karena posisi bus mini terlalu ke tengah, akhirnya menabrak korban.

Guru sukwan (honorer, red) di SMPN Geger 3 itu langsung terpelanting ke badan jalan. Korban mengalami gegar otak berat akibat benturan terlalu keras. Tidak hanya itu, korban juga mengalami patah tulang pada betis kirinya.

Warga yang mengetahui kejadian langsung menolong korban. Dia dibawa ke Puskesmas Tanah Merah untuk diselamatkan jiwanya. Tapi, tim medis puskesmas angkat tangan, tak mampu menangani luka-luka korban. Kemudian pasien dirujuk ke RSUD Syamrabu.

Di tengah perjalanan, korban menghem-buskan nafas terakhir. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke kamar mayat RSUD Sy-amrabu untuk diotopsi. (ful/yoe)

BANGKALAN-Menjelang per-gantian tahun 2012-2013, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok mulai merangkak naik. Menyu-sul daging sapi, daging ayam pun mulai ikut-ikutan latah pasang harga tinggi. Padahal, saat ini isu flu burung sedang mulai merebak di seantero Jawa Timur.

Namun demikian para pedagang daging ayam di Bangkalan men-gatakan, isu flu burung tersebut tidak mempengaruhi penjualan. Malahan, harga daging unggas itu mulai merangkak naik, sekalipun diakui pula, isu flu burung sedikit

mengurangi minat para konsumen akan daging ayam.

Menurut Hj Umriyah, salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Ki Lemah Duwur, Bangka-lan, harga daging ayam naik secara bertahap dari semula Rp 20 ribu per kilogram kini sudah mencapai angka Rp 26 ribu per kilogram.

“Bulan lalu (harganya) masih bisa Rp 20 ribu (per kilogram) mas, trus naik Rp 23 ribu, dan terakhir tadi malam naik hingga Rp 26 ribu,” beber Umriyah.

Dia lalu mengatakan, kenaikan harga daging ayam menjelang

akhir tahun, adalah fenomena rutin sebagaimana terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. “Ya biasa emang mas, kalau mau ta-hun baru daging ayam suka naik (harganya),” tandas Umriyah.

Terkait isu flu burung, Umri-yah menegaskan, tidak banyak mempengaruhi tingkat penjua-lan daging ayam di Bangkalan. “Gak mas, kalau flu burung tidak berpengaruh saya kira. Selama ini para pembeli tidak pernah bertanya masalah itu,” tuturnya.

Di bagian lain Umriyah men-gakui, tingkat penujualannya

sedikit menurun dibanding hari-hari sebelumnya. Semula dia mampu menjual 150 kilogram daging ayam per hari, kini dia hanya mampu menjual, rata-rata, 100 kilogram (1 kuintal) per hari.

Namun dia memperkirakan, itu adalah akibat naiknya harga daging ayam tersebut. “Ini sekarang hanya (bisa menjual) 1 kuintal mas, biasanya satuu setengah kuintal (150 kilogram) sehari habis. Sekarang 1 kwintal saja gak habis, mau gak mau saya es daging ayamnya,” aku Umriyah. (jos/yoe)

Daging Ayam Ikut-ikutan Jual MahalKM/AGUS JOSIANDI

LATAH: Menyusul daging sapi, jelang tahun baru 2013, harga daging ayam ikut-ikutan merangkak naik. Hingga kemarin harga daging ayam mencapai Rp 26 ribu per kilogram.

Jalan Pemuda Kaffa Mulai DiperbaikiBANGKALAN-Akibat bentrokan

antara massa dan aparat kepoli-sian Senin, 10 Desember lalu, se-jumlah taman dan pot bunga yang ada di sepanjang Jalan Pemuda Kaffa mengalami kerusakan.

Sebagaimana dikabarkan oleh Kabar Madura beberapa waktu lalu, Badan Lingkungan Hudup (BLH) Kabupaten Bangkalan memprediksikan, akibat keru-sakan tersebut kerugian materi mencapai Rp 200 juta.

Mengingat biaya pembuatan taman sendiri mencapai Rp 150 juta ditambah 65 pot bunga yang total nilainya sekitar Rp 16.250.000. Itu belum termasuk paving stone di trotoar dan me-

dian jalan, serta tanaman hias lainya yang dirusak.

Sujono, Pengawas Lapangan Pertamanan BLH Kabupaten Bangkalan, beberapa waktu lalu, mengungkapkan, total bi-aya perbaikan yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 250 juta.

Masalahnya, taman-taman tersebut harus segera dibangun ulang untuk mepersiapkan pe-nilaian Adipura. “Kerugianya kami perkirakan mencapai Rp 200 juta mas, ini harus segera diperbaiki untuk penilaian Adi-pura 2013,” tandasnya.

Tapi pantauan Kabar Madura, Kamis (27/12), sejumlah keru-sakan yang ada di depan Kantor

KPUD tersebut mulai diperbaiki. Beberapa pekerja dari PU Bina Marga tengah melalukan per-baikan badan jalan yang pecah akibat kericuhan, beberapa waktu lalu tersebut.

Ir R Moh Taufan Zairinsyah, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Bangkalan, saat dim-intai keterangan tak bisa memberi banyak komentar. Menurutnya perbaikan sekitar Jalan Pemuda Kaffa tidak ditangani pihaknya, melainkan digarap langsung oleh UPTD Bina Marga Provinsi Jatim. “Kalau yang sedang diper-baiki itu kewenangan UPTD Bina Marga Provinsi Jatim mas,” jelas Taufan. (jos/yoe)

Hendrik Diduga Terserang StrokeBURNEH-Hendrik Hariyono

Sugimo, pria paruh baya yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan, Rabu lalu (27/12), dikenal supal dan ramah terhadap para tet-angganya. Karena itu, banyak di antara tetangga Hendrik yang menangis, ketika mengir-ingi pemakaman jenazahnya, Rabu sore sekitar pukul 16.00

Sebagaimana dikabarkan, pria sebatang kara yang baru saja ditinggal mati istri ter-

cintanya itu, ditemukan su-dah dalam keadaan tak ber-nyawa, di dalam kamarnya, rumah nomor 2 Jalan Laut Sawo 9, Perumnas Tonjung, Kecamatan Burneh.

Jasadnya dikebumikan di Pemakaman Umum Tonjung, Burneh. Puluhan kerabat dan tetangganya mengiringi pemakaman pria tambun tersebut. “Kemarin (Rabu lalu, red) sore jasad Pak Hen-drik sudah dikebumikan di

Pemakaman Umum Tonjung mas,” jelas Sanusi, salah seorang tetangga Hendrik.

Sanusi mengaku, sebagai tetangga, dia merasa prihatin dengan apa yang menimpa Hendrik. Menurutnya Hendrik adalah pria yang pandai bergaul.

Hal senada juga disampaikan oleh Yulianto, tetangga lain ko-rban. Yulianto takmenyangka, acara makan nasi goreng ber-sama Hendrik, minggu lalu menjadi pertemuan terakhir

antara dirinya dengan korban. “Ya saya gak nyangka mas,

Rabu minggu lalu (19/12), kami masih sempat makan nasi goreng dengan beliau. Gak ada yang mengira, ka-lau itu ternyata pertemuan terakhir kami. Anehnya saya gak berfirasat apa-apa terkait beliau,” papar Yulianto.

Dikonfirmasi secara terpisah, Brigadir Zainal Arifin, personel Reskrim Polsek Burneh yang turut mengawal proses otopsi

jenazah, tidak banyak memberi-kan keterangan saat dimintai penjelasan oleh Kabar Madura.

Namun demikian, hasil se-mentara otopsi menyatakan, Hendrik meninggal akibat serangan stroke. “Maaf mas masih belum bisa ngasih ket-erangan, hasil otopsinya baru keluar 5 hari mendatang, na-mun hasil sementara diduga bahwa Hendrik meninggal karena serangan stroke,” jelas Zaenal. (jos/yoe)

KM/SYAIFUL ISLAM

TIDAK AWET: Plengsengan Kali Junok, sudah rusak. Padahal, plengsengan itu baru saja selesai dibangun, beberapa waktu lalu.

BANGKALAN-Kualitas bangunan hasil pengerjaan proyek-proyek di Kabupat-en Bangkalan patut diper-tanyakan, terutama proyek plengsengan. Pasalnya, baru selesai dibangun, plengsen-gan yang masuk dalam salah satu item pekerjaan proyek normalisasi Sungai/Kali Ju-nok itu, sudah rusak.

Tidak tanggung-tanggung, plengsengan yang rusak itu panjangnya sekitar 10 meter. Disinyalir cepat rusaknya plengsengan lantaran saat pengerjaan tidak sesuai den-gan bestek yang sudah di-tentukan.

Bahkan, diprediksi keru-sakan terhadap plengsengan tersebut akan terus terjadi. Di samping kualitas ban-gunan plengsengan send-iri yang diragukan, juga sekarang memasuki musim penghujan.

“Bangunan plengsengan normalisasi Sungai atau Kali Junok rusak. Padahal, proyek ini baru selesai digarap oleh CV pelaksana,” terang Di-rektur Bangkalan Corruption Watch (BCW), Abdul Syukur, kemarin (27/12).

Dia menjelaskan, plengsen-gan yang rusak panjangnya sekitar 10 meter. Cepat ru-saknya plengsengan diduga

kuat karena tidak sesuai den-gan bestek atau RAB (Ren-cana Anggaran Biaya) yang ada. Abdul Syukur menduga, pasir yang dipakai untuk bahan plengsengan adalah pasir berkualitas buruk.

Di bagian lain dia men-gaku, tidak tahu persis siapa kontraktor pelaksana proyek plengsengan itu. Demikian pula soal total anggaran un-tuk proyek tersebut. Sebab, di lokasi proyek tidak dite-mukan papan nama, yang menunjukkan nama proyek, nilai anggarannya, sumber pembiayaan, serta nama kontraktor pelaksana proyek.

Abdul Syukur mengaku, akibat ketiadaan papan nama itu, dia kesulitan melaku-kan pengawasan. “Di lokasi (proyek) tidak ada papan nama yang menyebutkan nama kontraktor pelaksana, dan nilai anggarannya. Pa-dahal, pemasangan papan nama itu, hukumnya wajib dan ada anggarannya,” be-bernya.

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Ka-bupaten Bangkalan, Taufan Zairiansyah, belum berhasil dikonfirmasi wartawan. Saat dihubungi via ponselnya, tidak ada tanda-tanda pon-selnya aktif. (ful/yoe)

Baru Dibangun Sudah Ambrol

Page 3: Edisi 28 Desember 2012

SAMPANG-Program pemerintah Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) merupakan program pem-berdayaan yang difokuskan pada kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan bagi petambak garam.

Fungsinya memperkuat kapasitas sumber daya manusia pada masyarakat pesisir, penguatan kelembagaan dan pemangku kepentingan di sektor garam. Dalam hal ini status pendamping dan pemberdaya merupakan faktor terpent-ing dalam menyukseskan program tersebut agar tepat sasaran.

Kelompok usaha garam rakyat (Kugar) yang beranggotakan petani tambak seharusnya dapat memberi-kan kesejahteraan bagi anggotanya. Di mana setiap anggota dalam Kugar mempunyai hak yang sama untuk membuat kesejahteraan petani ga-ram semakin membaik. Sehingga dalam hal ini, Kugar yang dinyatakan mempunyai kebutuhan lain dalam mengembangkan usaha garam dapat dimasukkan dalam Gabungan Kelom-pok Usaha Garam Rakyat (Bungkugar).

Dalam Bungkugar sendiri terdapat dua atau lebih Kugar yang mempunyai kebutuhan yang sama. Seperti pem-buatan jalan pelengsengan, gudang

penyimpanan garam serta saluran irigasi yang diperlukan. Hal ini diten-tukan sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing Bungkugar.

Seperti yang diungkapkan oleh Kabid Kelautan Dinas Kelautan Peternakan dan Perikanan (DKP2) Sampang, M Mahfud, penentu Bungkugar dan

Kugar yang berhak mendapatkan dana bantuan tersebut, adalah, pendamping dan tim pemberdaya.

“Pendamping yang biasanya tahu betul mana Kugar yang butuh gudang, mana Kugar yang butul saluran irigasi atau jalan,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (27/12).

Dijelaskan Mahfud, dana yang dis-alurkan terhadap Bungkugar sudah ditentukan oleh ketentuan dan RUB yang ada. Yakni maksimal mendapat-kan dana Rp 75 juta setiap kelompok Bungkugar dan dicairkan melalui bank yang ditunjuk.

“Kalau setiap kelompok Bungkugar dapat maksimal Rp 75 juta. jadi Kugar harus di bawahnya,” terang Mahfud.

Hingga saat ini, kebutuhan akan pendamping dirasakan sangat diper-lukan mengingat peran pendamping di lapangan sangat berpengaruh ter-hadap perjalanan program tersebut. Sehingga pihaknya mengusulkan kepemerintah puast untuk diadakan penambahan pendamping ditahun yang akan datang.

“Kami mengusulkan 10 pendamping. Dan rencananya juga akan merekrut tenaga pendukung di bawah tenaga pendamping,” pungkasnya. (KM10/yoe)

3JUMAT 28 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

Lowong, 23 Kursi PejabatUntuk Sementara Cuma Digantikan oleh PltSAMPANG-Kabid Mutasi

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sampang, Edi Subinto mengungkap-kan, dalam setahun ini 36 pe-jabat di lingkungan Pemkab Sampang yang memasuki masa pensiun.

Sebagian dari 36 kursi pe-jabat yang kosong karena ditinggal pensiun itu, sudah terisi oleh penggantinya masing-masing. Sebagian lagi masih diduduki oleh Plt (pelaksana tugas).

Edi mengatakan dari 36 kursi pejabat yang pensiun itu, 23 di antaranya, hingga kemarin (27/12) masih ko-song. Pejabat pengganti yang definitif belum ada, sehingga kedudukan pejabat bersangkutan, untuk semen-tara waktu diganti oleh Plt.

“Untuk jabatan Plt ber-laku sampai ada keputusan pengangkatan pengganti struktural secara difinitif oleh kepala daerah (bupati, red),” terang Edi kepada Ka-bar Madura, Kamis (27/12).

Edi melanjutkan, ke-36 pe-jabat yang memasuki masa pensiun itu, terdiri atas 6 pejabat eselon IIb, atau setingkat kepala dinas. Ke-mudian 4 pejabat eselon IIIa, atau setara sekretaris dinas. Berikutnya, 6 pejabat eselon IIIb, dan 20 pejabat eselon IVa. Semuanya akan me-masuki masa pensiun tahun 2012 ini, karena usia mereka sudah mencapai 56 tahun.

Masih kata Edi, sebagian dari pejabat yang sudah

pensiun itu, terhitung sejak Januari-Juni lalu, sudah tergantikan oleh pejabat baru di posisi yang diting-galkannya. Namun, tidak semuanya tergantikan. Ada sebagian di antaranya, di-percayakan kepada pejabat pelaksana harian (Plh) atau Plt, sebagai pengganti se-mentara.

Lebih rinci Edi menjelas-kan, masa pengabdian seorang pegawai negeri sipil (PNS) terhadap Neg-ara mempunyai batas usia maksimal dan diatur oleh peraturan. Yakni usia maksi-mal 56 tahun.

Ungkapnya kemudian, ter-hitung dari Januari hingga Desember 2012, sebanyak 195 PNS sudah memasuki usia maksimal atau pensiun. Mereka rata-rata terdiri dari pejabat di eselon II, III dan IV, serta PNS dari kalangan guru dan staf.

Hal itu berdasarkan dari data rekap tahunan dari BKD Kabupaten Sampang, per 27 Desember kemarin. Tercatat, sebanyak 195 PNS memasuki batas usia maksi-mal, dengan perincian, 159 PNS dari lingkungan guru dan staf, dan 36 PNS dari kalangan pejabat teras Pemkab Sampang.

Edi menambahkan, apabila diklasifikasikan berdasarkan eselonnya, maka ke-195 PNS yang pensiun itu, terdiri atas 159 PNS non-eselon, atau tanpa jabatan, dan 36 PNS dari kalangan pejabat.

“Yang jelas dalam tahun ini ada sebanyak 195 pegawai negeri sipil (PNS) yang akan pensiun. Termasuk dianta-ranya 6 pejabat dari eselon II,” ujarnya. (KM10/yoe)

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

GERAM: Keluarga korban berteriak-teriak di luar ruang sidang, minta pelaku pencabulan dihukum berat.

Korban Pencabulan Trauma PsikisSAMPANG-Sidang perdana

kasus pencabulan di Pengadilan Negeri (PN) Sampang, Kamis (27/12) diwarnai kericuhan. Sempat terjadi cekcok mulut menjurus ke arah bentrokan fisik, saat terdakwa tidak segera dibawa keluar dari ruang sidang setelah sidang pengadilan usai.

Kekesalan keluarga korban terhadap pelaku kian memun-cak. Mereka berteriak-teriak agar terdakwa, Moh Choirul, 17, segera dibawa keluar dari ruang sidang. Nyaris terjadi aksi peng-hakiman massa, saat pelaku dibawa menuju ruang tahanan PN Sampang. Untungnya, polisi menjaga ketat terdakwa.

Sidang pengadilan itu sendiri mengundang kekecewaan di anta-ra keluarga korban, karena mereka tak dapat masuk ke dalam ruang sidang, guna menyaksikan jalan-nya persidangan. Masalahnya,

majelis hakim menetapkan, sidang itu digelar secara tertutup, karena, baik pelaku maupun korban, sama-sama masih di bawah umur.

Agenda persidangan itu adalah pemeriksaan saksi-saksi, di mana para saksi adalah dari pihak korban, sehingga sudah dapat dipastikan kesaksian mereka akan memberatkan terdakwa, warga Desa Ragung, Kecamatan Pangarengan itu.

Di luar sidang yang berlang-sung sekitar 2 jam itu, keluarga korban, Mawar (nama samaran), menuntut majelis hakim berlaku adil dan menjatuhkan hukuman yang seberat-beratnya kepada terdakwa.

“Karena, semua tidak tahu, bagaimana keadaan psikologis korban,” ujar Muammar, salah satu keluarga korban, dengan nada berapi-api. Muammar me-nambahkan, jika hukum tidak

bertindak tegas terhadap pelaku, maka pihak keluarga merasa hu-kum sudah tidak adil lagi.

Dia lalu mengungkapkan, aki-bat perbuatan terdakwa, korban yang masih berusia 16 tahun itu, mengalami depresi berat. Karena sudah ternoda, dia kerap mendapat cemoohan dari tetangga-tetangg-anya. Korban merasa, masa depan-nya sudah hancur.

Ketua majelis hakim yang menanangani perkara itu, Purn-omo Amin Tjahjo mengungkap-kan, sidang pengadilan tersebut menghadirkan 6 saksi. Mereka terdiri atas, kedua orangtua korban, teman korban yang mengetahui peristiwanya, dan paman korban yang melaporkan ke polisi saat itu.

Semuanya sudah diperiksa ket-erangannya dimuka pengadilan dan memberikan keterangan yang cukup. “Keterangannya ada

yang dibantah terdakwa. Namun sekitar 90 persen keterangan saksi dibenarkan oleh terdakwa,” urainya.

Dalam kasus ini, terdakwa lang-sung didakwa dengan dua dak-waan sekaligus. Yakni dakwaan kekerasan terhadap anak-anak, dan membawa lari anak di bawah umur. Sehingga dalam hal ini JPU (jaksa penuntut umum) mengambil dakwaan alternatif.

“Mana nanti yang mengarah secara hukum yang mendekati, itu yang akan dikenakan terha-dap terdakwa,” ulasnya kembali.

Sidang lanjutan terhadap ka-sus kekerasan terhadap anak dibawah umur tersebut akan di-lanjutkan minggu depan dengan agenda keterangan saksi dari terdakwa. Sidang kasus asusila tersebut mendapatkan pengawa-lan ketat pihak keamanan yang berjaga. (KM10/yoe)

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

PENYULUHAN: Audensi yang melibatkan masyarakat dan penerima Pugar dengan instansi DKP2 Sampang.

Pendamping Tentukan Perolehan Dana Pugar

Mocin Bermesin, Primadona Malam Tahun BaruSAMPANG-Menyambut

Tahun Baru 2013, Adi, 22, warga Selong Permai, Sam-pang, pemilik mocin (motor cinta) berpikir kreatif. Mocin-nya kini dipasangi mesin die-sel, sebagai penggerak. Meski menghabiskan banyak uang untuk merombak mocinnya itu, Adi tak merasa keberatan. Dia yakin, modalnya pasti kembali apalagi akan banyak konsumen pada malam tahun baru nanti.

Adi mengungkapkan biaya pembuatan mocinnya meng-habiskan dana sekitar Rp 15 juta karena di dalamnya ditambah dengan mesin die-sel sehingga penumpang tak perlu mengayuh pedal seperti halnya mocin pada umumnya yang ada di Sampang.

Ditambahkannya mocin den-gan mesin diesel ini hanya satu-satunya di Sampang. Pem-buatannya dilakukan di salah satu bengkel di Kecamatan Omben. Rencananya mocin ini akan dioperasikan pada malam Tahun Baru 2013 mendatang.

Sebelum mengoperasikan mocinnya di malam tahun baru nanti, Kamis (27/12) kemarin, Adi berkeliling kota Sampang menguji coba mocin bermesin dieselnya itu. “Ini masih percobaan mas, diop-erasikan nanti waktu tahun baruan,” kata Adi kepada Kabar Madura, Kamis (27/12).

Dengan banyaknya pen-gusaha mocin di Sampang, Adi mengaku harus lebih ber-pikir kreatif agar tidak kalah

saing dengan yang lainnya. Bentuknya tak ubahnya mocin kayuh pada umumnya namun mocin milik Adi ini hana dit-ambahkan mesin diesel dan penggeraknya dengan meng-gunakan pedal gas seperti halnya bentor (becak motor) yang sudah banyak beroperasi di kota Sampang.

Rencananya konsumen han-ya akan dipungut biaya sewa Rp 50 ribu per jam. Tarifnya itu, tak jauh berbeda seperti mocin kayuh yang sudah ban-yak beroperasi di Sampang.

Menurut Adi pengopera-sian mocinnya tidak meng-gunakan perizinan apapun ke pemerintah daerah meski bentuknya sudah menyeru-pai mobil. (waw/yoe)

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

TANPA IZIN: Tak jarang perizinan yang diterapkan pemerintah, menghambat kreativitas warga untuk berusaha. Karenanya, pemilik mocin ini tak terlalu hirau akan aturan.

DBD Banyak Serang Anak-anak

KM/IST

TAK EFEKTIF: Fogging adalah salah satu cara untuk mencegah meluasnya penularan DBD. Tapi, tidak menjamin, kawasan yang sudah di-fogging, bebas dari serangan DBD.

SAMPANG-Sepanjang No-vember hingga pertengahan Desember ini RSUD Sam-pang mencatat, 27 kasus yang berkenaan dengan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Jumlah ini meningkat dibandingkan beberapa bulan sebelumnya di tahun 2012 ini.

Berdasarkan data yang berha-sil dirangkum Kabar Madura, dari 27 kasus tersebut, 13 di antaranya menyerang anak-anak di bawah usia 12 tahun. Peningkatan jumlah ini tidak terlepas dari kondisi cuaca yang tidak menentu serta kurang per-hatiannya warga masyarakat akan upaya pencegahan.

Yuliono, Humas RSUD Sam-pang juga membenarkan hal tersebut, dan menyatakan jumlah 27 kasus dalam waktu kurang dari 2 bulan adalah jumlah yang cukup besar. “Ka-lau sampai 27 kasus dalam dua bulan termasuk jumlah yang cukup banyak,” katanya kepada Kabar Madura, Kamis (27/12).

Dia lalu menyebutkan, dalam catatannya pada minggu ked-ua Desember ini, sudah ada 11 pasien DBD yang dirawat intensif di RSUD Sampang. Enam di antaranya, meny-

erang anak-anak. Menurut Yuliono, ada tren peningkatan dari bulan bulan sebelumnya.

Hal itu terjadi karena sudah memasuki musim penghujan yang dimulai November lalu. “Peningkatan ini karena su-dah memasuki musim peng-hujan, banyak jentik nyamuk di genangan air,” jelasnya dengan singkat.

Yuliono juga mengungkap-kan, serangan nyamuk aedes aegipty, serangga perantara vi-rus DBD, biasanya terjadi seki-tar pukul 10.00-12.00. Karena itu, banyak anak-anak yang ter-jangkit penyakit mematikan itu.

“Sebab, jam-jam segitu bi-asanya orang dewasa bekerja, dan anak-anak tidur sehingga beresiko tinggi digigit nyamuk demam berdarah,” tuturnya.

Dirinya juga menyatakan, upaya pencegahan dengan melakukan fogging adalah bu-kan merupakan jaminan. Perlu kesadaran dari masyarakat meningkatkan kepeduliannya untuk menjaga kebersihan lingkungannya masing-mas-ing. “Ya sesuai standar 3 M saja, yakni Mengubur, Menu-tup, dan Menguras,” ujarnya singkat. (waw/yoe)

Page 4: Edisi 28 Desember 2012

JUMAT 28 Desember 20124

Email Redaksi: [email protected]

K D R T

Disperindag Klaim Proyek Tahun JamakLARANGAN-Pengerjaan

proyek fisik tempat wisata Talang Siring yang berada di desa Montok Kecamatan La-rangan, Pamekasan dipastikan molor hingga tahun 2013.

Proyek yang menghabiskan uang rakyat sebesar Rp 1,5 miliar tersebut tersebut diam-bilkan dari anggaran tahun 2012. Namun penyelesaiannya

hingga tahun 2013. Kepala Dinas Perindustrian

dan Perdagangan (Disperin-dag) Kabupaten Pamekasan Bambang Edy Suprapto men-gatakan, anggaran untuk proyek fisik Talang Siring tersebut masih dalam proses pengerjaan, dan selesainya dipastikan tahun 2013.

“Itu memang kontrak ta-hun jamak, artinya dari tahun 2012 hingga 2013. Dan untuk anggaran Rp 1,5 miliar itu hanya untuk perbaikan fisik saja,” ungkap Bambang Edy Suprapto di ruang kerjanya,

Kamis(27/12) kemarin.Pihaknya, lanjut Bambang,

telah berkoordinasi dengan masyarakat demi lancarnya pembangunan Talang Siring, sehingga nantinya bisa men-jadi cerminan bagi masyarakat dengan tidak menghilangkan nilai gerbang salam yang telah menjadi ikon Pamekasan.

“Perbaikan pertama, ya sep-erti Pelengsengan, memban-gun kantor pengelola dan per-baikan fisik lainnya. Sehingga memang tidak akan selesai ta-hun ini,” tandas Bambang Edy.

Dia menambahkan, untuk

memperbaki tempat wisata di Pamekasan, pihaknya telah menambahkan anggaran ta-hun 2013 senilai Rp 1 miliar. “Anggaran itu untuk fasilitas pelengkap, seperti penataan rumah makan dan fasilitas pelengkap lainnya. Dan kami telah berkomunikasi dengan Kolompok Sadar Wisata (Pok-darwis) yang kami bentuk, su-paya pembangunan wisata ber-jalan lancar. Karena pemban-gunan tempat wisata itu harus dibarengi dengan kesadaran dari masyarakat,”imbuhnya.

Lebih jauh dia mengatakan,

dalam pengelolaannya, nanti-nya pihak terkait akan mem-buat seindah mungkin. Se-hingga anggaran perlu untuk ditambahkan.”Misalnya nanti ada Satpol PP wisata yang stand by 24 jam, hal seperti ini masih tidak ada di Jawa Timur, dan pengelolaan lain yang bisa membuat pengunjung lebih betah,”katanya.

Ia berharap semua elemen masyarakat dapat membantu proses pembangunan tempat wisata Talang Siring yang kini sedang dalam penger-jaan.(jck/zis)

PAMEKASAN- Hatib, 22, warga desa Tebbul Kecamatan Pegantenan dan Firdaus atau Dadang,16, warga desa Klampar kecamatan Proppo, Pamekasan memang keterlaluan. Memin-jam motor temannya untuk ke-mudian digandakan kuncinya, lalu setelah itu justru mencuri motor temannya tersebut.

Hatib menceritakan, aksi nekatnya itu timbul setelah ada ide dari temannya yaitu Dadang (panggilan akrab Firdaus) yang masih teman akrab korban den-gan menggandakan kontak mo-tor korban. “Dadang yang kenal sama pemiliknya, dia (Dadang, red) menggandakan kontaknya dengan pura pura meminjam, setelah itu ketemuan di Arek

Lancor dan merencanakan aksi itu,” cerita Hatib saat di Mapol-res, kemarin.

Selanjutnya, pada malam kejadian, Dadang mengajak korban yang bernama Efros un-tuk pergi ke salah satu warnet. Aksi itu sudah direncanakan sebelumnya oleh kedua ter-sangka. Apesnya, aksi keja-hatan kedua orang ini terekam CCTV yang ada di salah satu warnet tersebut.

“Setelah tiba di warnet itulah sepeda ini diambil, pada waktu itu pemiliknya sedang di dalam warnet,” katanya.

Menurut pengakuan tersang-ka, motor Satria F yang masih baru dua hari mengambil dari dealer tersebut dijual dengan

harga Rp 5 juta pada salah satu penadah di Kecamatan Proppo. Dan uang hasil jualannya dibuat foya-foya ke Surabaya. “Han-ya satu kali ini saya mencuri, uangnya dibuat berfoya foya ke Surabaya,” akunya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Pamekasan AKP Nur Amin mengatakan, pihaknya menangkap tersangka di salah satu Discotik di Surabaya. “Kami menangkapnya kemarin malem di sebuah discotik Surabaya,” tandasnya.

Sekedar diketahui, motor Sa-tria F tesebut STNK-nya masih belum keluar dari dealer. Sebab pencuriannya terhitung hanya dua hari setelah pembelian mo-tor milik korban.(jck/zis)

KM/MARZUKIY

MOLOR: Pengerjaan proyek pantai Talang Siring dipastikan molor hingga tahun 2013. Meski demikian, Pemkab membantah molornya proyek tersebut dengan alasan proyek ini statusnya kontrak tahun jamak.

Rp 1,5 M untuk Talang Siring Molor

PAMEKASAN - M a s u k musim penghujan, sejumlah penyakit ditengarai semakin akan lebih menghantui ma-syarakat, utamanya penyakit DBD (Demam Berdarah) yang selama ini masih men-jadi phobia masyarakat.

Masyarakat banyak yang menghawatirkan penyakit tersebut, karena sewaktu-waktu bisa mewabah di semua lapisan masyarakat.

Meskipun selama musim hujan turun kali ini masih belum ditemukan adanya ko-rban jiwa, seperti yang telah disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Ismail Bey, kepada Kabar Madura beberapa waktu yang lalu (26/12).

“Pada musim penghujan kali ini, seperti diketahui bersama sudah datang bera-pa waktu datang, sedangkan di Pamekasan masih belum ada korban jiwa yang dikare-nakan oleh penyakit yang melalui perantar nyamuk, yaitu DBD,” ujar Ismail Bey pada Kabar Madura.

Selama beberapa bulan terakhir, memang diakui, bahwa di Pamekasan bisa dikatakan aman dari seran-

gan DBD. Namun tidak me-nutup kemungkinan wabah penyakit tersebut mengintai masyarakat Pamekasan.

“Meski masih belum ada yang terkena penyakit DBD, akan tetapi masyarakat ha-rus tetap waspada. Dan un-tuk pemerintah terkait agar jangan terlena dengan ke-adaan yang masih aman ini, karena bagaimana pun juga keadaan ini akan terjamin seterusnya. Paling tidak so-sialisasi dan segala sesuatu yang dianggap perlu untuk dilakukan demi mencegah penyakit ini harus tetap ber-jalan,” ujar salah satu warga Kadur, Abdurrahman.

Masyarakat tetap meng-harapkan adanya gerakan dari pihak terkait demi menjaga masyarakat dari wabah DBD yang cenderung berdatangan ketika musim penghujan datang. Karena bagaimana pun juga, musim penghujan masih panjang.

Seperti yang sudah diketa-hui, bahwa penyakit yang dise-babkan oleh gigitan nyamuk ini bisa mengancam jiwa, dan penyakit ini akan lebih ban-yak ditemui ketika memasuki musim penghujan. (Ong/zis)

Kasusnya MeningkatPAMEKASAN- Kasus kekerasan

dalam rumah tangga (KDRT) di Kabu-paten Pamekasan untuk tahun 2012 mengalami peningkatan ketimbang tahun sebelumnya. Yakni sebanyak 30 kasus untuk tahun 2011 dan 40 kasus untuk tahun 2012.

“Untuk tahun 2011 kami menerima laporan sebanyak 30 kasus dan tersele-saikan semua, sementara untuk tahun 2012 kami menerima laporan 40 kasus dan selesainya 36 kasus,” ungkap Waka Polres Pamekasan Kompol Ikhwanuddin kepada Kabar Madura, Kamis(27/12) kemarin.

Dia menambahkan, pihaknya telah melakukan secara maksimal dalam menuntaskan beberapa kasus yang terjadi di wilayah hukum Polres Pa-mekasan, sehingga pihaknya akan terus mengusut dengan prosedur yang berlaku.

“Kasus yang belum selesai ini, akan di selesaikan pada tahun 2013. Dan kami akan terus melakukan penyelidikan supaya bisa terselesaikan semuanya,” ujar dia.

Masih menurut Ikhwanuddin, Dari sekian kasus yang terjadi di Pamekasan akan diselesaikan secara utuh, seperti kasus KDRT ini. “Akan kami lakukan proses penyelesaian,” ungkapnya tegas.

Oleh sebab itu dia berharap partisipasi dari masyarakat dalam penuntasan ber-bagai kasus yang terjadi, seperti KDRT dan jenis kasus lainnya, sebab peran masyarakat sangatlah penting.(jck/zis)

Libur, Tempat Wisata SepiPAMEKASAN- Memasuki libur tahun

ini, masyarakat Pamekasan berusaha mencari tempat liburan untuk mengisi hari libur mereka di musim libur kali ini. Sayangnya, tempat wisata yang ada di Pamekasan masih kurang diminati oleh masyarakat Pamekasan sendiri.

Hal ini diduga kuat karena fasilitas dan tempat yang kurang indah menjadi alasan tersendiri bagi penikmat wi-sata khususnya masyarakat Pamekasan sendiri. Tempat yang belum difasiltasi dengan baik dan renovasi tempat wisata menjadi kendala utama.

“Masih mikir kalau ingin berkunjung ke pantai yang ada di Pamekasan mas, karena memang keindahannya sudah mulai pudar. Ditambah lagi perawatan-nya yang masih dipertanyakan,” ujar Salehuddin, saat ditemui Kabar Madura, Kamis (26/12).

“Di Pamekasan, hanya ada dua tem-pat wisata yang dimiliki oleh Pemkab Pamekasan, yaitu Talang Siring dan Jhuniang. Dan yang tertua adalah Jhumiang, meski sekarang ada tempat wisata yang baru, air terjun di daerah utara. Tapi lagi-lagi fasilitasnya masih kurang memadai,” ujar Ketua Komisi C DPRD Pamekasan Fariduddin, Kamis (27/12) kemarin.

Farid menambahkan, bahwa kepedu-lian pihak pemkab terhadap objek wisata yang ada di Pamekasan masih dipertan-yakan, karena hal ini akan berakibat ter-hadap pengunjung yang enggan untuk mendatangi objek wisata tersebut.

“Di Jhumiang adalah tempat wisata tertua yang ada di Pamekasan, akan tetapi pemeliharaannya masih kurang memadai, bahkan beberapa hari yang lalu ambruk dan menimbulkan korban,” pungkasnya.

Pengunjung yang cenderung sepi membuat Pendapataan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata masih jadi bahan yang perlu dipertanyakan, karena saat ini di bidang sektor ini bisa dikatakan tidak ada sama sekali.

“Di bidang pariwisata saat ini bisa di-katakan nol dalam penyumbangan PAD, karena memang tidak ada wisata yang datang ke objek wisata milik Pemkab ditambah lagi dengan pengelolaanya yang masih jauh dari harapan. Walau pun ada tempat wisata yang masih ramai dikunjungi wisatawan, namun tempat tersebut bukan milik Pemkab, seperti api tak kunjung padam yang ada di Tla-nakan,” tambahnya.

Seharusnya, hal ini menjadi evalu-asi tersendiri untuk memberikan tempat hiburan tersendiri bagi masyarakat Pa-mekasan. Karena bagaimana pun juga, tempat wisata dinilai perlu untuk tetap dilestarikan dan dijaga, termasuk dalam perawatan dan menjaga keindahannya agar memikat penikmat wisata. (ong/zis)

KM/MARZUKIY

BARANG BUKTI : Dua tersangka curanmor diperlihatkan di Mapolres Pamekasan, Kamis (27/12).

Gandakan Kunci, Motor Teman Sendiri Disikat

KM/FATHOR RAHMAN

BERSIH-BERSIH: Menghadapi musim penghujan, beberapa warga membersihkan lingkungannya guna menghindari DBD.

Masyarakat Berharap Peran Pemerintah

P A R IW I S A T A

KM/FATHOR RAHMAN

SEPI: Salah satu panorama tempat wisata yang dimiliki oleh Pemkab Pamekasan yang kian kurang diminati.

Page 5: Edisi 28 Desember 2012

528 Desember 2012JUMAT

Email Redaksi: [email protected]

UMK Naik, 50 Persen Perusahaan Tidak Patuh

SUMENEP-Penerapan Upah Minimum Kerja (UMK) di Kabupaten Sumenep pada tahun 2013 diperkirakan bakal tidak mulus. Hal ini karena mengacu pada ta-hun sebelumnya, penerapan UMK lebih banyak diwarnai pelanggaran.

Selama tahun 2012, masih banyak upah buruh yang tidak dibayar sesuai dengan UMK. Banyak pekerja yang digaji di bawah Rp 825 ribu perbulan.

Helmi, warga Gingging Sumenep, salah satunya. Bekerja sebagai karyawan di salah satu toko di Sumenep, dalam tiap bulannya pria berusia 25 tahun ini hanya diupah Rp 500 ribu perbulan.

Namun, demikian, ia hanya bisa pasrah karena hanya memiliki ijazah ma-drasah aliyah. ”Tidak ada pekerjaan lain yang dapat saya kerjakan, meski kecil upahnya tetap saya jalani mas,” ujar Helmi.

Dengan gaji sekecil itu, Helmi harus membeli makan dengan uangnya sendiri

“Gak ditanggung sama bos. Ya kadang hanya cukup untuk beli rokok saja,” tam-bahnya.

Di bawah standarnya upah tersebut juga dirasakan oleh Nur Hayati, warga, Pekandangan.”Ya cukuplah sebagai tambahan biaya hid-up dapur,” kata Nur Hayati tanpa menyebutkan nominal.

Menanggapi kondisi ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transimigrasi (Disnaker-tran) Kabupaten Sumenep, Didik Untung Wahyudi, mengaku ketidakpatuhan perusahaan terhadap UMK di Sumenep cukup tinggi.

Sekitar 50 persen dari 420 perusahaan yang terdaftar di Sumenep masih belum memenuhi target UMK yang sudah ditetapkan. ”Ya, yang patuh itu tidak lebih dari 50 persen,” papar Didik.

Terkait dengan kebijakan dinaikkannya UMK pada tahun 2013 dari Rp 825 ribu menjadi Rp 962 ribu, Didik memperkirakan akan sema-kin banyak pelanggaran.

Namun dia mengaku ti-dak bisa berbuat apa-apa selama tidak ada surat per-nyataan keberatan dari para pekerja. ”Kami di sini kan hanya sebatas mediator saja,” kelitnya. (aqu/zis)

Pelanggaran Bakal Meningkat

PASRAH: Seorang buruh perempuan berjalan tertunduk saat keluar dari salah satu perusahaan rokok di Sumenep.

SUMENEP- Mulai masuknya musim penghujan, rupanya membawa dampak merosotnya hasil penjualan para pedagang buah. Mereka mengeluhkan tak lakunya buah-buahan da-gangan mereka.

Tak terkecuali para peda-gang buah yang berjejer di sepanjang pasar Bang-kal, Sumenep. Halili, salah satu pedagang, mengaku pendapatannya sejak masuk Desember terus berkurang. ”Pada bulan-bulan sebel-umnya, sebelum memasuki bulan Desember, tiap harinya kami dapat uang Rp 250 ribu. Kadang gak nyampai segitu,” kata Halili, kemarin.

Ia juga menambahkan, buah yang mestinya habis dalam jangka waktu 3 hari, hingga satu minggu ini ma-sih tetap bersisa. Menurut-nya jika kondisi tersebut tetap berlanjut hingga Janu-ari 2013 mendatang, dirinya akan mengalami kerugian yang besar. ”Kalau begini, buah-buah itu akan mem-busuk. Kami pun terpaksa harus tutup untuk sementara waktu,” tambahnya.

Kondisi itu juga di rasakan oleh Ny Uripa. Perempuan yang juga punya kios buah berjarak 50 meter dari toko buah Halili ini, mengaku dir-inya hanya bisa mendapatkan

Rp 450 ribu perhari. ”Kalau di Pak Halili sudah sepi apa lagi di sini. Ya soal buah busuk sudah pasti,” bandingnya.

Minimnya para pembeli buah ditengarai karena sudah memasuki musim penghujan. Orang-orang yang biasanya membeli buah tidak lagi tam-pak karena buahnya sudah tidak lagi semanis musim kemarau. Dengan kondisi semacam itu, para pedagang setempat berencana berganti jualan. ”Kalau tetap seperti ini, ya kami akan cari dagangan lain. Sebab kebanyakan para pelanggan itu mengeluhkan soal rasa. Kurang manis kat-anya,” ujar Ny Uripa. (aqu/zis)

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

SEPI: Para pedagang buah di pasar Bangkal Sumenep mulai sepi dari kunjungan pembli ketika masuk musim penghujan.

Omzet Pedagang Buah Merosot

SUMENEP- Pelebaran jalan Kartini Kota Sumenep disay-angkan sebab dalam proyek tersebut justru menghilang-kan trotoar sebagai hak para pejalan kaki sebagi sesama pengguna jalan yang paling harus dihormati.

Sebelum proyek pelebaran jalan, di jalan tersebut para pejalan kaki masih bisa meng-gunakan trotoar. Namun setelah ada proyek pelebaran pada tahun ini, totoar tersebut malah digusur hanya demi kepentin-gan pelebaran padahal para pe-jalan kaki juga punya hak untuk mendapatkan akses khusus.

Makhtib Syarif, salah satu warga yang tinggal di jalan yang ada di Desa Pangarangan Kota Sumenep itu, sangat menyay-angkan pelebaran jalan yang menghilangkan trotoar karena dengan kondisi demikian maka secara otomatis akan meng-hilangkan hak pejalan kaki.

Padahal, menurut Syarif, ja-lan Kartini bukanlah jalur eko-nomi sehingga manfaat dari pelebaran jalan tersebut dirasa kurang dan hanya menghilan-gkan hak pejalan kaki.

”Itu bukan jalan protokol, ke-napa ada pelebaran lalu meng-hilangkan akses pejalan kaki dengan menggusur trotoar,

padahal ada yang lebih penting dari sekedar memperlebar jalan tersebut misalnya di jalan pro-tokol, saya tidak tahu kenapa begitu padahal jalur tersebut bukan jalur ekonomis? ” jawab-nya ketus, Kamis (27/12).

Selain itu, para pengguna jalan yang melintas di jalan Kartini, menurut Syarif, tidak terlalu padat sehingga peleba-ran jalan selain menghilang-kan hak pejalan kaki juga telah dinilai kurang tepat sasaran.

”Kemudian apa manfaat yang siginifikan dari pelebaran jalan tersebut, ” ungkapnya.

Sebagai warga yang tinggal di wilayah jalan Kartini, Syarif mengaku senang dengan pele-baran jalan namun ketika melihat sisi lain dengan men-gabaikan kepentingan pejalan kaki, ia sangat menyayangkan.

Terpisah, Ketua Komisi C DPRD Sumenep, Abd. Hamid Ali Munir menegaskan pele-baran jalan tersebut bukan be-rarti tidak memberikan ruang kepada pejalan kaki, karena di jalan tersebut ada garis pembatas yang dapat dijadikan akses jalur para pejalan kaki.

”Sekarang pejalan kaki bisa di-katakan di bawah 25 persen, jadi sekarang memang lebih banyak volumenya untuk kendaraan

atau mobil, nanti ada garis pem-batas jalan, tidak harus trotoar”, terangnya kemarin (27/12).

Tujuan dari pelebaran jalan menurut politisi PKB itu ha-rus dilakukan dalam rangka kenyamanan dan keindahan karena selama ini meski ada

trotoar nampaknya kurang be-gitu berfungsi, yang ada hanya perbaikan terus tanpa manfaat yang nampak. ”Jalan itu nanti kan bisa dijadikan tempat parkir dan lalu lintas lancar bukan berarti pejalan kaki itu tidak diberi jalan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga, Muhammad Sahrial saat dihubungi me-lalui telpon selulernya tidak bisa memberi jawaban karena mengaku sedang ada acara bersama Bupati Sumenep, kemarin. (rei/zis)

KM/ AHMAD AINOL HORRI

DISAYANGKAN : Jalan Kartini kini tidak lagi memiliki trotoar setelah ada proyek pelebaran jalan tahun ini yang baru saja dikerjakan.

Pelebaran Jalan Lenyapkan Hak Pejalan Kaki

Optimistis Amankan Malam Pergantian

SUMENEP-Sebanyak 135 personel dari jajaran Polres Sumenep akan diturunkan untuk mengamankan malam pergantian tahun, di antara titik konsentrasi yang menjadi prioritas pengamanan, di depan Taman Adipura Sumenep dan setiap persimpangan.

Kabag Ops Polres Sumenep Kompol Eddy Purwanto mengatakan, pengaman-an malam tahun baru dilaksanakan me-lalui operasi Lilin Semeru 2012 terletak di depan Taman Bunga juga akan ditambah dengan pos-pos lain nantinya.

”Selain memang sudah ada Pos Lilin 2012 yang sudah disiagakan sejak per-ayaan Natal, juga akan kami siapkan 135 personil serta kerja sama dengan beber-apa pihak seperti Satpol PP, Kodim dan pihak lain dalam upaya pengamanan ini,” ungkap Eddy Purwanto, Kamis (27/12).

Menurut Eddy Purwanto, rencana pesta dan hiburan malam tahun baru dan pesta kembang api akan dipusatkan di Area Taman Adipura, sehingga sebanyak 100 personel akan dikonsentrasikan di dalam kota sisanya di persimpangan. “Dengan persiapan yang sudah kami lakukan, kami optimistis bisa mengamankan malam Ta-hun Baru,” ujarnya. (KM13/zis)

SUMENEP-Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah daerah khususnya di Sumenep sudah berakhir. Namun kekosongan BBM di SPBU ma-sih juga terjadi.

Berdasarkan pantauan Kabar Madura, kondisi sering dialami SPBU Desa Pak-andangan Kecamatan Bluto.

Banyak warga hendak mengisi bensin saat memasuki areal SPBU langsung disambut dengan papan bertuliskan “Bensin Habis atau “SPBU Kosong”. Kondisi seperti in bukan sekali, bisa berkali-kali.

Bustamin, 38, salah satu warga yang akan membeli bensin ke SPBU tersebut, mengaku heran campur kecewa. Sebab, kosongnya BBM di SPBU tersebut bukan hanya terjadi satu atau dua kali. Tetapi sering sekali terjadi.

”Bagaimana tidak kecewa, wong kami setiap kali datang ke SPBU ini untuk membeli bensin, ternyata selalu kosong,” ungkap pria berusia 38 tahun ditemui di lokasi SPBU di Desa Pakan-dangan, Kamis (27/12).

Imam, warga setempat, juga mengaku heran terhadap SPBU ini karena paling sering kosong. Justru yang mengh-erankan warga, meski sering kosong namun justru didepannya banyak pengecer. Sehingga, tidak heran warga bertanya mengapa SPBU tersebut sering kosong sementara di depannya masih banyak pengecer yang berjualan bensin.

“Pokoknya di sini paling sering kosong mas, kadang sampai berhari-hari. Cuma anehnya, bensin habis tapi depannya banyak yang ngecer. Padahal setahu saya, yang di perbolehkan ngecer hanya pedagang yang jaraknya lebih dari 1 km dari pom tersebut,” urainya.

Sementara itu, Pengelola SPBU Pak-andangan, Syafi’i, 38, salah satu op-erator SPBU tersebut tidak menjelaskan banyak. Namun, pihaknya mengatakan kekosongan tersebut karena tidak menebus ke PT Pertamina di Surabaya.

”Saya kurang tahu mas, biasanya SPBU sini tidak bisa menebus ke Per-tamina Surabaya. Mungkin karena seka-rang sudah masuk pada akhir bulan,” pungkasnya. (K13/bus/zis)

KM/TABRI SAIFULLAH MUNIR

Robohkan Pohon Jagung Warga

SUMENEP-Dalam beberapa hari ini hu-jan kerap turun lebat di sejumlah wilayah Kabupaten Sumenep. Seperti Kamis (27/12) kemarin, hujan mengguyur deras Desa Karduluk Kecamatan Paragaan. Hujan yang turun selama kurang lebih 2 jam dan disertai angin kencang ini men-gakibatkan beberapa hektare tanaman jagung warga rata dengan tanah.

Abu Bakar,49, warga Dusun Topoar RT 01/ RW 10 Desa Karduluk, mengatakan hujan turun mulai pukul 03.00 hingga 05.00 pagi. Ia baru menyadari hujan terse-but mengakibatkan jagung tanamannya sudah rata dengan tanah sejam kemudian ketika ia ke sawahnya. “Hujan turun pagi-pagi mas sekali sekitar 2 jam, dan saya baru tahu jagung saya sudah roboh semua ketika saya ke sawah”, ungkapnya

Abdullah, 35, warga yang lain juga mengaku tanaman jagung miliknya men-galami nasib serupa akibat guyuran hujan tersebut. Ia mengaku bisa gagal panen sebab tanaman jagungnya yang roboh sudah setinggi 2 meter sehingga untuk mengembalikan seperti semula rasanya tidak mungkin. Dari pantauan kabar Madura, ada sekitar 3 hektare pohon jag-ung warga yang roboh akibat hujan lebat ini, meski juga ada sebagian yang tetap utuh, itupun pohon jagung yang masih kecil. (KM13/zis)

SPBU Sering Kosong, Pengecer Marak

BBM

SUMENEP- Tahun 2012 ini angka perceraian di Kabupaten Sumenep tergolong menurun dar-ipada tahun sebelumnya. Hal ini patut diapresiasi mengingat salah satu tujuan pernikahan adalah sarana untuk mendapatkan keba-hagiaan. Jadi, pernikahan harus dipertahankan sedapat mungkin hingga tujuan pernikahan bisa terwujud.

Seperti diungkapkan Drs H. Arifin, Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Kabupaten Sumenep, perceraian memang boleh, tapi harus dihindari. “Ad-anya penurunan angka perceraian tahun ini harus bisa kita apresiasi bersama dan bisa dilanjutkan dengan penurunan-penurunan tahun selanjutnya”, ungkap Ari-fin saat ditemui Kabar Madura di ruang kerjanya, Kamis (27/12).

Menurut data yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Kelas 1B Kabupaten Sumenep, perkara yang diterima dan perkara yang diputuskan dari Januari hingga Desember 2012 masing-masing 1.407 perkara dan 1.270 perkara berakhir putusan dari cerai gugat dan cerai talak.

Sementara tahun 2011, jumlah perkara yang diterima 1.438 dan 1.314 berakhir putusan, sehingga perbandingannya turun sekitar 3%.

Menurunnya perkara per-ceraian, menurut Arifin tidak lepas dari peran Pengadilan

Agama yang berupaya melakukan pencegahan terhadap perceraian. Misalnya dengan memberikan penyuluhan hukum pada seluruh lapisan masyarakat, memberikan mediasi (islah) kepada dua belah pihak yang bersengketa sebelum proses sidang dan merekomen-dasikan temuan yang didapatkan kepada pemerintah daerah.

“ Kita beri penyuluhan hukum pada masyarakat dan kita terap-kan budaya mediasi terhadap dua belah pihak serta apa saja faktor perceraian yang kita temukan, disampaikan kepada pemerin-tah,” terangnya.

Selain itu, Arifin mengatakan, penyebab umum yang mengaki-batkan terjadinya perceraian di daerah Sumenep yakni tidak adanya tangung jawab, tidak harmonis dan ekonomi.

Tetapi seperti data kasus yang ditangani Pengadilan Agama menunjukkan bahwa lebih ban-yak kasus cerai gugat (istri yang menggugat suami) dibandingkan cerai talak (suami yang menggu-gat istri).

Maka dari itu bisa disimpulkan bahwa terjadinya ketidak harmon-isan dalam rumah tangga adalah faktor yang paling dominan sebagai penyebab perceraian. “ Tidak har-monis masih menjadi faktor paling banyak perceraian yang terjadi di Kabupaten Sumenep dari tahun ke tahun,” ujar Arifin. (KM13/zis)

Menurun, Lebih Banyak Cerai Gugat

TAHUN BARU

MUSIM HUJAN

Page 6: Edisi 28 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

6 JUMAT 28 Desember 2012

Direktur Utama/

Pemimpin Umum:Taufi q Rizqon

Direktur: Disyahmain

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI TANDA PENGENAL, DAN DILARANG

ME MINTA ATAU MENERIMA UANG/BA-RANG DARI SUMBER BERITA

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro. Biro Bangkalan: Firman Ghazali Akhmadi (plt kepala), Syaiful Islam, Agus Josiandi. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala), Wawan Awalluddin Husna. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy, Fathor Rahman. Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri, Achmad Qusyairi Nurullah. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafi s: Ryan Kalig (kepala), Abdur Rohim, Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Manager Iklan dan Pemasaran/EO: Ahmadur Rusdi. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagihan: Ahmad Qoyyum, Felda Yulia, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: [email protected]. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

Massa yang terdiri dari ibu-ibu dan remaja putera-puteri turut hadir memberi-kan dukungan kepada ASRI selain para ulama dan kiai. Pengasuh Pondok Pesantren Banyuanyar, KH. Syam-sul Arifin, turut menghadiri pertemuan alumni santrinya dan memintanya agar men-dukung ASRI dalam me-mimpin Pamekasan yang akan datang.

“Dalam pemilukada kali ini, mantapkan niat untuk memilih pasangan calon yang baik, yaitu ASRI. Tapi jangan sampai salah niat, berniatlah untuk ibadah ke-pada Allah dalam memilih calon Bupati, karena pilihan itu adalah berkaitan dengan pemimpin kalian,” ujar KH. Syamsul Arifin, mengawali pidato kampanyenya.

”Yang dicoblos memang kertas. tapi kertas tersebut akan menentukan nasib ma-

syarakat Pamekasan selama lima tahun ke depan. Dari kertas tersebut ketika dikum-pulkan dan banyak yang men-coblos, maka akan menjadi seorang yang menentukan Pamekasan ke depan,” lan-jutnya sembari menandaskan jika saat ini ASRI juga didu-kung oleh ulama dan kiai.

”Jadi kalau ada isu-isu yang mengatakan bahwa ASRI itu tidak didukung oleh ulama itu bohong besar. Buk-tinya sekarang yang hadir di

sini kebanyakan dari ulama dan kiai,” tukas KH. Jakfar Shodiq menambahkan.

Kiai muda tersebut juga me-nyampaikan, bahwa jangan sekali-kali pendukung ASRI melakukan hal-hal yang tidak baik. Seperti menjelek-jelekkan sesama dan jangan sampai memfitnah, karena hal itu merupakan perilaku dan sikap yang sangat tidak baik. Maka bagi pendukung ASRI ciptakanlah suasana yang sejuk dan damai.

“Mohon maaf, saya sedikit terlambat sampai ketempat ini. Tapi bukannya disen-gaja untuk datang terlambat. Saya tadi masih menyapa saudara-saudara kita yang ada di Pasar Waru. Karena mereka saat ini membu-tuhkan pengayoman agar mereka lebih baik kedepan dan bisa melakukan perda-gangannya dengan nya-man,” sapa Achmad Syafii kepada pendukungnya yang disambut tepuk tangan pen-

dukungnya yang menyemut.Lelaki yang dikenal dengan

lemah lembut ini juga me-nyampaikan, jangan sekali-kali menipu teman sendiri hanya untuk memenangkan ASRI, karena perbuatan itu sangat tidak baik. ASRI ada untuk kebaikan bukan untuk memberikan permasalahan dengan saling memfitnah dan saling menjelekkan an-tara sesama saudara.

Sang calon wakil, Khalil Asy’ari, menegaskan bahwa

jangan sampai melakukan hal-hal yang tidak baik dalam memperjuangkan kemenan-gan ASRI. ”Hindari mencaci maki antar sesama karena ASRI itu sejuk,” ujarnya.

Hadir pula dalam temu alumni santri Banyuanyar, adik Kandung KH. Kholi-lurrahman, Hj. Ny. Salma. Beliau juag menyampai-kan pidato kampanyenya dan memberikan dukungan sepenuhnya terhadap pasan-gan ASRI. (ong/rr/adv)

Pihaknya tetap bersikukuh

agar majelis hakim men-datangkan Bawaslu.

Sementara Wakid, kua-sa hukum pasangan calon Kompak, yang merupakan tergugat intervensi II, men-egaskan bahwa sejatinya sidang tersebut sudah tidak memiliki pengaruh terha-dap objek gugatan lantaran sudah dicabut oleh KPU Jawa Timur dan meloloskan pasangan ASRI.

Sidang sempat diskor se-lama 20 menit akibat ke-beratan kuasa hukum KOM-PAK mendatangkan Bawaslu. Wakid bersikukuh bahwa

semestinya sidang ini sudah diakhiri dan meminta peng-gugat telah mencabut gu-gatannya karena tuntutannya sudah terpenuhi, yakni objek guguatan SK No.54/Kpts/KPU.Kab/014.657832/XI/2012 tentang Penetapan Nama Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemili-han Umum Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan tahun 2013 beserta lampirannya sudah dicabut oleh KPU Jawa Timur.

”ASRI sudah diloloskan oleh KPU Jawa Timur. Se-cara otomatis harusnya gu-gatan yang menuntut agar ASRI diloloskan karena se-belumnya dicoret oleh KPU Pamekasan gugur dengan

sendirinya,” tekan Wakid.Atas perseteruan para pen-

gacara tersebut, akhirnya majelis hakim memutuskan untuk mengadakan sidang kembali pada 3 Januari 2013. Agendanya ialah pembacaan sikap majelis hakim atas si-dang tersebut.

Untuk diketahui, ada be-berapa objek gugatan yang sudah diajukan, di anta-ranya SK No.54/Kpts/KPU.Kab/014.657832/XI/2012. Selain itu, penggugat juga mengajukan objek SK No.55/Kpts/KPU.Kab/014.657832/XI/2012 tanggal 10 November 2012 tentang Perubahan Atas Putusan Nomor 54; dan objek gugatan ketiga SK Tergugat

berupa Berita Acara Rapat Pleno Nomor 82/BA/XI/2012 tangga 9 November 2012 tentang Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bu-pati Pamekasan 2013.

Wakid menegaskan bahwa isu yang beredar bahwa ke-mungkinan Kompak dicoret di PTUN, sama sekali tidak berdasar. ”Kalau KOMPAK dicoret, itu tidak relevan. KPU Jawa Timur membuat keputusan bahwa ada tiga pasangan calon peserta Pe-milukada Pamekasan yang salah satunya adalah pasan-gan KOMPAK. Jadi sangat tidak masuk akal ketika ada pencoretan di PTUN,” kat-anya. (anm/rr)

Hal tersebut, tambahnya, telah diaudensikan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan dan meli-batkan semua tim pasangan cabup-cawabup Kholilurrah-man-Masduqi (Kompak) dan Al Anwari-Holil (AHO).

Muaranya, KPU Pamekasan meminta kepada tim ASRI un-tuk melakukan secara admi-nistratif, yaitu melaporkan ke Panitia Pengawas (Panwas) untuk kemudian Panwas mer-ekomendasikannya kepada KPU Pamekasan.

Sementara itu Wakil Ketua Tim Pemenangan KOMPAK, Ismail A. Rahem, menilai bahwa upaya tim ASRI terse-but sangat tidak masuk akal. ”Sangat tidak rasional. Kami meminta agar pelaksanaan Pemilukada Pamekasan ber-jalan sesuai tahapan. Saya ingatkan Panwas, jangan main-main dengan Pemilu-kada,” ujarnya dengan nada ditekan.

Ismail mengatakan bahwa kinerja Panwas sejak awal

sangat mengecewakan kare-na kerapkali menyudutkan incumbent Kholilurrahman. “Jangan sampai tindakan yang mengecewakan terse-but terulang lagi,” tegasnya.

Hal yang nyaris sama dihem-buskan oleh cabup-cawabup Al Anwari-Holil (AHO). Al An-wari, saat dihubungi wartawan Kabar Madura menegaskan, pihaknya tidak mau pelaksa-naan Pemilukada ditunda.

“Setiap penundaan itu merugikan Saya, tim Saya, dan masyarakat di bawah. Semua tahu, pelaksanaan pemilukada 9 Januari 2013. Kalau ditunda, bisa saja kegiatan-kegiatan atau program yang kami susun akan terbengkalai. Setiap penundaan itu menelan ban-yak biaya,” tegasnya. ”Di-tunda sehari pun, itu menuai dampak besar. Kecuali KPU mau menanggung cost (bi-aya) yang kami keluarkan,” tambah Al Anwari.

Kalau dalam verifikasi DPT itu ada yang perlu diubah, tambahnya, silahkan diubah. Al Anwari mengancam akan

melakukan tuntutan hukum apabila sampai mengganggu pelaksanaan Pemilukada.

“Saya minta KPU Pame-kasan tetap menggelar Pemi-lukada 9 Januari 2013. Jika tidak, kami pasti melakukan upaya-upaya hukum. Jika pemilukada ditunda, dam-pak psikologisnya sangat besar terhadap masyarakat. Itu sangat merugikan, teru-tama bagi pasangan calon,” beber Al Anwari.

Sementara Divisi Sosialisa-si KPU Jawa Timur, Nadjib Hamid, selaku pemegang kebijakan di Kabupaten Pamekasan, menekankan bahwa pelaksaan Pemilu-kada Pamekasan tidak akan mengalami penundaan.

Anggota KPU Pamekasan, Nuzulul Qornain, dalam perbincangan dengan Ka-bar Madura menegaskan bahwa KPU Pamekasan se-batas pelaksana. Semuanya ditangani oleh KPU Jatim. ”Kalau dinyatakan tidak ada penundaan, maka tak mungkin ada penundaan,” ungkapnya. (anm/rr)

Menurutnya, tahun sebel-umnya Kemenag Pamekasan belum pernah melakukan per-ayaan HAB semeriah tahun ini.

Ia menambahkan, hal terse-but menunjukkan jika Ke-menag Pamekasan berpikir positif demi mengembangkan potensi yang dimiliki oleh pegawai dan lembaga pendi-

dikan di bawah naungannya.Nurmaluddin mengatakan,

dalam HAB tahun ini pihaknya memberikan suguhan terbaik kepada masyarakat dengan beberapa rentetan perlombaan yang dikemas semeriah mung-kin. ”Tentunya lomba yang sesuai dengan norma sosial dan agama yang berlaku seperti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), atletik, dan perlombaan

lain,” ujarnya, Kamis (17/12).Pria asal Sampang tersebut

mengaku bersyukur dengan lancarnya pelaksanaan ke-giatan yang dimulai sejak awal Desember dan berakhir pada tanggal 2 Januari 2013 mendatang tersebut.

Sebagai puncak pelaksanaan HAB tahun ini, Kemenag Pamekasan menggelar acara jalan jalan santai (JJS) yang

akan berlangsung pada tang-gal 30 Desember 2012 dan diikuti oleh seluruh pegawai di bawah naungan Kemenag.

”Nantinya pesta JJS terse-but akan dihujani berbagai hadiah seperti satu unit mo-tor Honda Beat, tujuh ekor kambing, dan ribuan hadiah hiburan lainnya. Semuanya kami adakan secara gratis,” ujarnya. (jck/rr/adv)

Fuad Muzakki, 31, sang pemilik bengkel reparasi me-nuturkan bahwa pada momen tahun baru dirinya kebanjiran order memodifikasi sadel mo-tor agar terlihat bagus dan sesuai dengan selera. ”Al-hamdulillah kalau tahun baru selalu ramai. Pelanggan minta untuk dimodifikasi joknya biar kelihatan bagus,” ujarnya, Kamis (27/12).

Ia menambahkan, momen tahun baru ini bengkelnya bisa menerima order sedikit-nya 30 motor per hari den-gan permintaan modifikasi

yang sama, yakni mengubah bentuk sadel sesuai dengan selera. ”Sejak tadi pagi Saya sudah menerima pelanggan sekitar 20 motor. Ini masih ada yang antre,” imbuhnya.

Fuad menuturkan, modifi-kasi yang diminta pelanggan tidaklah terlalu sulit untuk dikerjakan. Ia hanya perlu menanyakan terkait model sadel yang ingin dibuat ke-pada kostumer. ”Apa model perahu, tingkat, atau model standar. Semua itu tergan-tung keinginan si pelang-gan,” urainya.

Dalam pengerjaanya, beng-kel yang sudah berdiri sejak

tahun 2003 tersebut tidak mematok harga mahal, un-tuk satu modifikasi harga yang ditetapkan berkisar an-tara Rp25 ribu hingga Rp60 ribu, tergantung tingkat kesulitan pengerjaan dan bahan yang digunakan dari sadel tersebut.

”Kalau yang berbahan ori-sinil, harganya sampai Rp60 ribu. Tapi kalau yang variasi dan ada gambarnya hanya Rp 35ribu sampai Rp50 ribu. Harga yang tergolong ter-jangkau ini membuat banyak orang yang ingin memodifika-si sadelnya,” pungkas bapak dua orang anak tersebut. (rr)

Pro dan kontra tentang rencana kurikulum baru tersebut terus terjadi hingga saat ini. Ada dua hal yang sering diperdebatkan oleh beberapa kalangan, yakni soal rencana Kemendiknas meleburkan bahasa daerah ke dalam kurikulum materi Ilmu Seni dan Budaya serta ujian nasional sebagai stan-dar kelulusan siswa.

Peleburan bahasa daerah ke dalam kurikulum Ilmu Seni dan Budaya dinilai beberapa kalangan kurang tepat. Anggota Tim Pembi-naan Bahasa Madura (Na-bara) Sumenep, Sunaryo, menyebut bahwa tindakan tersebut telah melanggar Undang-Undang Pemeli-haraan Bahasa Daerah.

Secara tegas Sekretaris Jurusan Fakultas Tarbi-yah Institut Ilmu Keisla-man Annuqayah (INSTIKA) Sumenep, Fathorrahman Usman, menentang wacana tersebut. Ia justru mendu-kung terwujudnya kukiru-

lum wajib Bahasa Madura di perguruan tinggi.

Menurutnya, rencana tersebut sebagai bentuk perlawanan terhadap arus modernisasi yang mengan-cam terhadap eksistensi Bahasa Madura. ”Saya kira itu langkah preventif yang harus terus didukung agar generasi muda Madura ti-dak lagi merasa malu untuk menggunakan bahasanya sendiri,” tegas Fathorrah-man.

Selain itu kurkulum 2013 yang masih menjadikan UN sebagai standar kelulusan dianggap sebagai tindakan yang tidak sejalan dengan tujuan standar penilayan yang akan diterapakan. Mendikas, M. Nuh, men-gatakan bahwa dalam kuri-kulum baru keaktifan siswa dalam proses Kegiatan Bela-jar Mengajar di kelas dipas-rahkan kepada guru.

Ketua Dewan Pendidi-kan Kabupaten Sumenep (DPKS), M. Kamali Ersyad, menyebut jika rencana kuri-kulum tersebut satu sisi jus-

tru sangat tidak manusiawi. Meski dalam kurikulum 2013 standar penilaian juga dibuktikan dengan keaktifan siswa dan kreativitas nalar mereka, namun tetap saja penentu lulus tidaknya ma-sih ditentukan oleh hasil UN.

”Mestinya penilaian siswa itu dari kelas satu sampai kelas akhir, bukan hanya dinilai dengan beberapa mata pelajaran yang tidak melibatkan tiga dasar pendi-dikan, yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik. Karena itu saya lebih sepakat ke EBTA-NAS yang dulu,” timpalnya.

Di sisi lain, Anggota Komisi D Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Nur Asyur, menyatakan sepakat dengan kurikulum 2013 yang akan datang. Menurutnya, kurikulum 2013 merupakan penyem-purnaan dari kurkulum yang sudah ada sebelumnya. ”Saya rasa mereka harus mengkaji ulang terhadap rencana kurkulum yang baru itu,” katanya.

Kepala Seksi Kurikulum,

Dinas Pendidikan (Dis-dik) Sumenep, Fajarisman, menuding tim nabara asal main klaim bahwa kuriku-lum 2013 melanggar un-dang-undang. Ia berdalih, kurikulum baru tersebut saat ini masih dalam tahap sos-ialisasi. ”Menurut Saya kita tunggu hasil sosialisasi kuri-kulum. Jangan dulu meng-klaim seperti itu,” sindirnya.

Terkait hal tersebut, Said Ramdhan, Kepala MTs Ar-rahman Gaddu Timur, Ke-camatan Ganding, menilai bahwa kurikulum 2013 di-rasa akan menyulitkan be-berapa lembaga pendidikan yang ada. Sebab, hingga saat ini, beberapa kepala sekolah, khususnya di daerah Gand-ing, belum sepenuhnya men-getahui rencana perubahan kurikulum tersebut.

”Hingga saat ini belum ada sosialisasi terkait dengan ren-cana kurikulum baru itu. Bagi Saya, apa pun kurikulumnya kalau ujian nasional tetap dipertahankan, ya sama saja dengan tidak ada perubahan,” tegas Said. (aqu/rr)

Galang Dukungan Alumni Ponpes Banyuanyar

Perang Pengacara di PTUN!

Kurikulum 2013 Menuai Kontroversi

HAB ke-67 Berlangsung Meriah

DPT Disoal, Tuntut Tunda Pemilukada

Satu Hari Garap 30-an Motor

KM/FATHOR RAHMAN

DUKUNGAN DARI KIAI DAN ULAMA: Sejumlah kiai dan ulama secara resmi memberikan dukungan penuh kepada pasangan ASRI untuk menuju Pendapa Ronggosukawati pada Pemilukada Pamekasan 2013.

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Page 7: Edisi 28 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELA YANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI,

KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA? Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke:

Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS)

atau via email:[email protected], [email protected]

JUMAT 28 Desember 2012 7

EROS DIANTARA

Oleh:

Pemuda dan Masa Depan BangsaPEMUDA adalah harapan masa

depan suatu negara. Lebih dari itu, tidak bisa dibantahkan bahwa gen-erasi muda hari ini akan menjadi penerus arah bangsa selanjutnya. Mereka sudah pasti merupakan nyawa bagi bangsa.

Kalau kita mau memotar balik sejarah berdirinya bangsa ini, kita akan menemukan betapa pemuda dulu memiliki semangat juang tinggi. Mereka membentuk beber-apa perkumpulan guna mewujud-kan Indonesia merdeka. Meskipun, perkumpulan itu bergerak pada ra-nah berbeda, tapi tetap dalam satu tujuan: Indonesia merdeka (Ahmad Syafi’i Ma’arif, dkk, 2006: 131).

Puncaknya, sumpah pemuda dicetuskan. Pemuda saat itu dari berbagai daerah di tanah air ber-sumpah dan membulatka niat untuk menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan tanah air. Peristiwa ini sebagai bukti bahwa pemuda Indonesia kala itu benar-benar bertekad untuk membangun neg-eri ini menjadi lebih baik: bersatu, merdeka, dan maju.

Tapi, itu pemuda dulu. Lalu, apakah pemuda saat ini juga demikian? Sebab, dalam upaya mewujudkan cita-cita itu tidak-lah mudah, mengingat pemuda kita saat ini sedang mengalami banyak permasalahan, tantangan, hambatan, dan rintangan. Karena, problem yang kita hadapi beraneka ragam corak dan dimensinya. Ban-yak masalah baru yang kian hari terus bermunculan.

Terbukti, pemuda kita saat ini sedang mengalami multi krisis. Pemuda kita sedang krisis iden-titas. Banyak ditemukan pemuda

yang belum mene-mukan jati dirinya seperti apa, padahal itu adalah hal yang paling mendasar dalam hidupnya. Apalagi diperparah dengan ban-yaknya pemuda kita saat ini men-galami kekaburan norma. Bisa dibuktikan dengan maraknya pemuda yang melakukan penyim-pangan moral: free sex, narkoba, dan tindakan lain yang jelas-jelas dilarang keras agama maupun norma sosial.

Diperparah lagi dengan kri-sis pemuda kita saat ini yang mengalami kemerosotan ide-alisme. Mereka lebih tertarik pada hal yang praktis, tidak memiliki keteguhan hati. Dan, ujung-ujungnya bermuara pada konstruksi pemikiran yang mate-rialis-pragmatis. Sehingga, bila hal ini terus dibiarkan maka akan mengikis habis sifat nasionalis-patriotis yang seharusnya terta-nam kuat di dalam diri pemuda.

Bila demikian, kapan bangsa Indonesia akan maju? Di pundak pemudalah nasib tanah air kita akan dipertaruhkan. Maju tida-knya suatu bangsa ada pada pemu-danya. Namun, bila kita lihat per-masalah tersebut, hati kita dibuat was-was dan tak tenang karenaya.

Dari kenyataan ini, kita akan sadar betapa pemuda kita ma-sih jauh dari yang diharapkan. Sehingga, hal itu memunculkan masalah dan merembet pada per-soalan lain yang semakin runyam. Salah satunya adalah pemuda kita juga mangalami krisis kreati-vitas. Pemuda kita lebih suka meniru dari pada mengembang-

kan potensi yang ada, entah itu dari budaya, life style, dan berbagai ragam

warna kehidupan yang menghiasi hari-harinya.

Problem lain yang tak ka-lah mengkhawatirkan adalah berkurangnya pemahaman ten-tang nasionlisme pada diri pemu-da. Mereka sudah terlalu berto-peng dan berlumur hedonisme. Dari itu, maka jangan aneh bila pemuda kita saat ini lebih me-mentingkan penampilan dari pada kualitas dan kejeniusan otaknya. Mereka lebih berlomba-lomba dalam urusan gaya, model, dan semua kesenangan sesaat semata.

Maka, sudah saatnya kita kem-bali kobarkan semangat juang para pemuda pendahulu kita. Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang perlu kita perhatikan. Hal ini sebagai bahan evaluasi kita sebagai pemuda, tunas bangsa. Pertama, kita sebagai pemuda ha-rus menjunjung tinggi idealisme bangsa serta berkomitmen dengan sungguh-sungguh untuk terus berusaha memberikan yang terbaik untuk negara.

Kedua, kita harus menjadi insan yang kompeten dan mempunyai wawasan luas. Kerasnya tantangan zaman hanya dapat dilawan den-gan intelektualitas dan kompetensi yang mumpuni. Hal itu nantinya berwujud pada tingginya prestasi yang bisa mengharumkan nama bangsa di mata dunia.

Ketiga, sebagai pemuda mesti mampu menjadi generasi yang optimis. Kita harus memiliki se-mangat juang dan tidak mudah

berputus asa. Kita harus mem-buang jauh pesimisme. Sebab, demikian itu hanya akan menjadi penghalang mentalitas kita untuk berubah menjadi lebih baik. Yang pasti, bila itu dibiarkan maka sama halnya dengan memendam virus yang kapan saja siap menggerogoti semangat yang telah membara.

Terakhir, kita harus menjadi pemuda religius dan memiliki etika yang baik. Kita tidak hanya dituntut untuk menjunjung ide-alisme, kompeten, dan menjadi generasi yang optimis. Tapi, yang tak kalah pentingnya lagi adalah bagaimana semua itu dibungkus dengan nilai-nilai moral-keagamaan yang kokoh. Bila hal itu terjadi, maka kita se-bagai pemuda akan benar-benar menjadi pemuda yang tangguh. Sehingga, kita tidak terlalu ber-lebihan bila mengaku “berotak Einstein” dan “berhati Nabi”.

Semoga dengan langkah demiki-an, di era globalisasi yang penuh dengan hiruk pikuk kejamnya du-nia dan sengitnya tantangan ini, generasi muda kita tidak lantas terbata-bata dalam mengejawa-ntahkan spirit pemuda dahulu yang begitu menggelora dalam mengobarkan semangat menuju perubahan. Serta, dengan itu semua nantinya akan meruntuh-kan dinding-dinding ego pribadi serta sisi hedonis yang melumuri mereka. Saatnya pemuda Indo-nesia memberi bukti nyata bagi kemajuan nusa dan bangsa!

*)Mahasiswa PAI Semester III dan Aktif di LPM Fajar Instika

Guluk-Guluk Sumenep.

MOH. SYAIFUL BAHRI

Oleh:

BERBICARA masalah remaja, berkait erat dengan kenakalan. Masalah ini dirasa sangat pent-ing dan menarik dibahas. Karena remaja merupakan bagian dari generasi muda. Juga, aset na-sional dan tumpuan harapan masa depan bangsa, negara serta agama.

Untuk mewujudkan semuanya, dan demi kejayaan bangsa, neg-ara serta agama, tentu menjadi kewajiban dan tugas kita semua mempersiapkan generasi muda yang tangguh dan berwawasan atau berpengetahuan luas. Khu-susnya para orang tua, pendidik (guru) dan juga pemerintah. Caranya, dengan membimbing dan menjadikan mereka sebagai warga negara yang baik dan ber-tanggung jawab secara moral.

Dengan proses membimbing dan mengarahkan generasi muda berwawasan atau berpengeta-huan luas saja tidaklah cukup. Semuanya harus dilengkapi pen-anaman jiwa keberagamaan yang tinggi.

Winarno Surakhmad dalam bukunya menyebutkan, “adalah suatu fakta di dalam sejarah pem-bangunan umat yang akan meme-lihara keberlangsungan hidupnya untuk senantiasa menyerahkan dan mempercayakan hidupnya di dalam tangan generasi yang lebih muda. Generasi muda itu-lah yang kemudian memikul tanggung jawab untuk tidak saja memelihara kelangsungan hidup

umatnya. Tetapi juga meningkatkan harkat hidup tersebut. Apabi-la generasi muda yang seharusnya menerima tugas penulisan se-jarah bangsanya ti-dak memiliki kesiapan dan kemampuan yang diperlukan oleh ke-hidupan bangsa itu, niscaya berlangsung ke arah kegersangan menuju kepada keker-dilan dan akhirnya sampai pada kehancuran. Karena itu, kedudukan angkatan muda dalam suatu masyarakat adalah vital bagi masyarakat itu.”

Nah, kalau kita lihat pendapat di atas, mengandung arti bahwa tanggung jawab dari generasi muda (remaja) di masa yang akan datang sangatlah berat. Yaitu mempertahankan kelangsungan hidup dan meningkatkan harkat hidup umat manusia. Untuk itu, adanya upaya-upaya pendidikan dan pembinaan moral (akhlak) terhadap remaja sebagai generasi penerus suatu bangsa sangatlah wajar dan mutlak diperlukan. Dengan kepribadian yang me-miliki budi pekerti dan akhlak yang mulia sebagai bekal hidup di masa yang akan datang.

Sudah pasti, tantangan dan hambatan untuk membangun sebuah kemajuan atau perada-pan baru lebih besar dari saat ini. Sebab bila dari pribadi gen-

erasi muda telah me-miliki budi pekerti dan akhlak mulia, maka keberlangsungan hid-up suatu bangsa akan dapat dipertahankan. Namun sebaliknya, bila remaja memiliki akhlak yang rendah atau rusak, akan ter-jadi kerusakan terha-dap keberlangsungan hidup bangsa itu.

Dewasa ini, tuntutan akan pendidikan se-

makin meningkat. Artinya, hal ini merupakan dorongan yang sangat kuat untuk membangun ilmu pengetahuan dan tehnologi yang semakin maju, guna me-menuhi kebutuhan hidup yang sedemikian rupa. Maka, tidak dapat dielakkan lagi kalau pen-didikan memegang peran pent-ing dalam menghadapi era yang moderen ini.

Memang set iap orang me-nyadari bahwa harapan di masa yang akan datang terletak pada putra-putrinya (remaja). Sehing-ga hampir setiap orang berke-inginan agar putra-putrinya kelak menjadi orang berguna. Baik di dunia maupun di akherat kelak.

Karena itu, perlu pembinaan yang terarah bagi putra-putrin-ya sebagai generasi penerus bangsa. Sehingga mereka dapat memenuhi harapan yang dicita-citakan. Pembinaan dan pengem-bangan generasi muda dilakukan

secara nasional, menyeluruh dan terpadu. Pembinaan dan pengembangan generasi muda merupakan tanggung jawab ber-sama antara orang tua, keluarga, masyarakat, pemuda dan pemer-intah serta ditunjukkan untuk meningkatkan kualitas generasi muda dalam merajut masa depan yang cerah.

Remaja adalah masyarakat yang akan datang. Dapat diperkirakan bahwa gambaran kaum remaja sekarang ini adalah pencermi-nan masyarakat yang akan dat-ing. Baik-buruknya bentuk dan susunan masyarakat, bangunan moral dan intelektual, dalam penghayatan terhadap agama, ke-sadaran kebangsaan, dan derajat kemajuan perilaku dan kepriba-dian antara sesama masyarakat yang akan datang tergantung kepada remaja sekarang.

Oleh karena itu, kedudukan orang tua, guru, yang memiliki peran sangat penting dalam tu-rut serta mengatasi terjadinya kenakalan siswanya. Sebab guru agama merupakan sosok yang bertanggung jawab langsung terhadap pembinaan moral dan menanamkan norma hukum ten-tang baik buruk serta tanggung jawab seseorang atas segala tin-dakan yang dilakukan. Baik di dunia maupun di akhirat.

*)Penulis adalah Alumnus Ma-hasiswa STITA Sumenep Jurusan

PAI (Pendidikan Agama Islam).

Menyikap Kenakalan Remaja

IBU. Sosok lemah lembut, sabar tabah dan tawakkal dalam meraup perjalanan kisah yang harus selalu dilalui dan yang akan dihadapi. Tak pernah mengeluh saat belajar mengabdikan diri untuk suaminya. Meskipun selalu dituntut menga-wali malam dan mengakhiri siang dengan banyaknnya terpaan kebu-tuhan organisasi kecilnya.

Lain lagi saat ibu harus men-gandung sembilan bulan lamanya. Dengan keadaan perut membuncit, tidur dan berjalan tak seperti sedia kala, semuanya terlihat sangat membebani dibanding dengan kodrat laki-laki.

Tapi dia sosok ibu nan lemah lembut, tetap sempat berikan se-nyum bagi sosok lelaki yang dia ikrarkan untuk setia mengabdi. Namun sungguh ironi, terkadang seorang ibu selalu terdiskredit oleh keanggkuhan. Tidak hanya keangkuhan laki-laki, tetapi anak yang notabene dia senantiasa pertahankan untuk mendapatkan kedamaian dan kesempatan seb-agai penerus estafet sejarahnya. Seringkali ongkang dan mem-bantahnya, bahkan ada pula yang sampai tidak mengakuinya, hanya karena ibu seorang tua yang tak lagi sesuai zamannya. Tidak sedikit prahara ini terjadi

dan terus berulang. Padahal ibu adalah sosok yang men-ciptakan kejadian dan senantiasa memperbaharui kejadian-kejadian yang ada di ha-dapannya, dengan menciptakan sosok anak sebagai tumpuaan masa rentanya.

Siang dan malam dia tak per-nah lelah untuk mencurahkan pintanya pada sang Ilahi. Bukan untuk diri pribadi, tetapi dia pe-runtukkan pada piranti kecilnya. Butiran air mata nan jernih tanpa keterpaksaan dia teteskan di atas peraduan. Terkadang sampai tak kenal lelah untuk meringkuk di atas sejadah. Sedangkan kita selalu bersedia membohongin-nya dan mengambil kesempatan untuk memberikan beban pikiran dengan bermacam-macam pinta.

Sedang kita tahu ibu adalah sosok lembut yang diciptakan dari tulang rusuk Adam. Namun itu hanya terpampang di antara bingkai se-jarah hakikat penciptaan manusia. Sedangkan hari ini, realita kian berbanding terbalik, khususnya di negeri tercinta ini.

Perempuan yang lemah dan lusuh di antara tanggung jawab hidup dan mati. Mereka tidak hanya bertahan di antara men-

gantarkan ketenan-gan dan motivasi bagi penerusnya di bawah naungan atap

gubuk atau istananya. Namun kerap kali terlihat perempuan yang juga harus berkecamuk, berjemur di bawah terik mata matahari. Bahkan ada yang harus merelakan diri menggantikan peran laki-laki seperti halnya berprofesi sebagai penambal ban, pemulung bahkan tukang becak.

Kemanakah kearifan negeri ini? Dimanakah peran para pemangku kebijakan itu? Seringkali yang mereka pampangkan di atara media massa prahara penobatan regenerasi Kartini, tapi sangat miris penobatan itu dinilai tidak objektif. Sebab regenerasi Kar-tini yang mereka maksud hanya terbatas karena kecantikannya dan suksesnya di masa muda. Padahal yang mereka lalui tak sekeras mereka yang bertahan di bawah kolong jembatan dan di antara tumpukan sampah Bantar Gebang.

Semestinya, sifat arif Rasulullah harusnya ditiru, meskipun tak bisa seluruhnya. Beliau ketika berbicara perempuan sangatlah objektif. Beliau benar-benar mem-pertahankan hak-hak perempuan.

Beliau mengasihinya, bukan ker-ena kecantikan dan kekayaan-nya. Tetapi Beliau mengasihi dan sampai-sampai Beliau jadikan istrinya karena iba dan misi untuk melindungi hak-haknya. Itu semua sangat berbanding terbalik dengan paradigma kontemporer.

Sehingga harapan yang akan kami hadirkan, semoga pada perin-gatan hari ibu yang telah beberapa hari berlalu, tidak hanya bersifat temporer dan musiman. Tetapi semoga akan selalu mengalir deras untuk mengasihi dan mencintai seorang ibu sepanjang masa. Sebab ibu adalah pahlawan yang senan-tiasa berjuang tanpa mengenal lelah. Sehingga walaupun emas, intan dan permata tak akan pernah bisa menebus segala jasanya.

Terimakasih ibu, semaga eng-kau akan selalu tersenyum ihklas untuk mengharapkan berahirnya langkahku. Semoga engkau akan selalu sudi untuk membukakan lapang dadamu untuk memaafkan segala kesalahanku dan semoga engkau akan selalu tabah untuk menghadapi kerasnya peradaban ini guna memenuhi kebutuhan penerus sejarahmu.

*)Kabid PA HMI Cabang Pamekasan

Membumikan Ikrar Cinta Kasih Ibu Tanpa Teringkari

Oleh:ABDUR RAHMAN

TOLONG pada pihak terkait segera diservis jalan umum dari Desa Lombeng Laok-Desa Kampao yang jaraknya sekitar 2500 meter. Masuk di wilayah Kec. Blega, Kab. Bangkalan!

Was.Wr.Wb. +6287750795490

AYOO PMU tunjukkan aksi mu. Kuyakin pasti menang... Segenap Tim Sanyonara akan selalu ada di setiap lagamu.

+6281939341967 SEMANGAT PMU! Di ISL nanti, aku mendukungmu.

Messi Badri Lancar, +6287850324812

DIMANA ada P-MU di situ ada aku, di hatiku ada P-MU, di jantungku ada P-MU, pokoknya P-MU segalanya dech!.

Aang Firmansyah Asli Gili Raja, +6287850240727

KAMI dari tim Aborci, semoga PM-U sukes selalu dan dari madratah bahwa senangnya PM-U lebih kreatif dari pada tim-tim lainnya ! dan dari bugil, u ada di sana Kami berada

Eka Raden Ngomeir dari Sumenep, +6282330278460.

P-MU aku tetap mendukungmu. Sesuai dengan lambang sapeh nyoghuk ben arek lancor, bunuh semua musuhmu dan jangan lupa minum ramuan Madura. Agar tanding habis-habisan seperti sape kerap.

Tapay Mania Nyada. Zainal. +6287866160964

AYO... maju terus Laskar Kerapan Sape. Dengan rasa rindu Virus Mania megharap P-MU bisa berprestasi di ISL dan datang ke Gelora Bung Karno. Aku tunggu di sana den-gan elemen Virus Mania Madura yang ada di Jawa Barat.

Hendan (Depok Jabar), +6281230633616

YO-YO-YO PMU, kamu harus menang di semua lagamu. Yo-yo-yo kalau PMU ingin diperhitungkan di ISL!!

Zubenk Yo Iku Zuber, +6287850506552

AYO PMU, perjuanganmu tidak sendiri... di manapun kau berada disitu selalu ada K-Conk dan Tatetan Mania

Ilham Taretan, +6287750254871

MAJU terus P-MU... kami kan menunggumudi SGB... Selamat bertanding... salam Taretan ManiabAnG_jOy’19 pOetRa aL-pEnD,

+6287712600011

KAMI harap manajemen P-MU apabila ingin menam-bah pemain baru hendaknya pilih yang mempunyai skill individu yang bisa mengecoh pertahanan lawan macam Herman Dzumafo

+6283853164819

P-MU di dadaku, Madura kebanggaanku, kuyakin tahun ini pasti bisa merajai ISL, dengan didampingi Taretan Mania di setiap laganya, ku yakin P-MU bisa.

KaizaR Muda Pamex’$, +6282330935051

Page 8: Edisi 28 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

JUMAT 28 Desember 20128

BANGKALAN-Pasangan H Imam Buchori Cholil-Zainal Alim (Imam-Zain) menggelar istighosah bersama pendukung dan simpatisan pasca pendis-kualifikasian yang dilakukan KPUD Bangkalan berdasarkan putusan PTUN Surabaya.

Istighosah sendiri digelar di Pon-dok Pesantren Syaikhona Kholil II, Jalan Moh. Kholil No. 34 Bang-kalan. Penutupan jalan tidak ter-hindarkan karena massa istiqhosah berjubel. Acara yang dimulai 13.30 WIB itu sempat diguyur hujan, tapi tidak menyurutkan massa.

Ra Imam, sapaan akrab H Imam Buchori Cholil, menyatakan, istiqhosah digelar sebagai ben-tuk doa bersama agar perjuan-gan melalui jalur hukum untuk mendapatkan keadilan dapat

diridhoi Allah SWT. “Perlakuan diskriminatif, ma-

nipulatif dan kolutif yang di-lakukan oleh KPUD Bangkalan semoga akhirnya kita dapat memperjuangkan keadilan yang sesungguhnya,” terangnya pada

sejumlah wartawan.Ia menjelaskan, dirinya merasa

terharu melihat pendukung dan simpatisan masih tetap solid dan semangat untuk mendukung dalam memperjuangkan pasan-gan Imam-Zain, demi mewujud-kan keadilan Bangkalan yang sesungguhnya.

Pihaknya menegaskan per-juangannya belum dan tidak akan pernah berakhir untuk menegakkan keadilan yang ses-ungguhnya, bukan hanya bagi dirinya tetapi untuk masyarakat Bangkalan pada umumnya.

Setelah istiqhosah, para pendu-kung dan simpatisan membubuh-kan Tanda tangan sebagai bentuk dukungan moral pada perjuangan Imam-Zain dalam menempuh jalur hukum. (ful/zis)

Usai Istighotsah, Massa Bubuhkan Tanda Tangan

Pengakuan Komisioner KPUD Jawa Timur

PAMEKASAN-Dalam hal berpoli-tik, masyarakat Madura dinilai saat ini sudah semakin dewasa. Bahkan, memiliki keunikan tersendiri. Orang Jawa pun nyaris selalu dibuat tidak paham oleh perkem-bangan politik masyarakat Madura yang serba sulit dibaca.

Hal demikian diakui oleh Di-visi Sosialisasi Komisi Pemili-han Umum Daerah (KPUD) Jawa Timur, Nadjib Hamid, saat di-wawancarai Kabar Madura, Kamis (27/12),

“Semisal di Kabupaten Bangka-lan yang baru saja menyelesaikan Pemilukada yang penuh dengan kejutan. Beberapa sebelum pelak-sanaan Pemilukada, terjadi bentrok dan kekiskruhan yang luar biasa,” terangnya.

Namun hebatnya, tambah Nadjib Hamid, kekisruhan justru melemah

saat Hari H atau hari digelarnya Pemilukada. “Coblosan calon bu-pati dan wakil bupati Bangkalan, berlangsung dengan baik. Tanpa ada hambatan yang berarti se-dikitpun,” tegas pria yang juga Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jatim ini.

Diakui Nadjib Hamid, peran tim pasangan calon sangat besar. Ada-kalanya, justru tim-tim pemenan-gan atau lainnya itulah yang men-jadi pemicu gejolak kekisruhan.

“Karena itu, di Kabupaten Pame-kasan yang sebentar lagi melang-

sungkan pesta demokrasi, para tim pemenangan agar menjaga ketenangan. Agar, Pemilukada ber-langsung sebagaimana diharapkan bersama,” tekannya.

Diakuinya, proses demokratisasi di Madura mulai mengarah pada pendewasaan. “Bahkan masuk kat-egori dewasa,” aku Nadjib Hamid. “Atas semua itu, semua pihak harus bertekad untuk memicu terciptanya Pemilukada yang damai dan men-junjung tinggi perbedaan di antara para pemilih,” tukasnya.

Sementara itu, aktivis Lumbung

Intelektual Muda Pamekasan (Lim-pa), juga mengamini kenyataan di atas. Sekretaris Limpa, Minhadji Ahmad, menyatakan bahwa salah satu tolok ukur kedewasaan ma-syarakat Madura dalam bidang politik ialah keberaniannya untuk menentukan sikap atau pilihan secara terbuka.

“Namun harus kita akui, masih terdapat persoalan yang mesti diperbaiki. Yakni, kecenderungan bersikap anarkis yang membuat Polda Jawa Timur turun gunung,” pungkasnya. (anm/zis)

Dewasa, Politik Masyarakat MaduraAtas semua itu, semua pihak harus bertekad

untuk memicu terciptanya Pemilukada yang damai dan menjunjung tinggi

perbedaan di antara para pemilih.”

NADJIB HAMIDDivisi Sosialisasi

KPUD Jawa Timur

KM/DOK

DEWASA: Masyarakat Madura dinilai semakin dewasa dalam berpolitik. Sebagai misal, dalam tahapan Pemilukada Pamekasan, pasangan calon bupati dan wakil bupati ASRI (kiri) dan KOMPAK (kanan) berusaha tampil semaksimal mungkin menarik simpati masyarakat kabupaten Gerbang Salam tersebut. Meskri potensi terjadi gesekan, namun masing-masing pihak berusaha menghindari terjerumus pada tindakan anarkis yang kerap terjadi dalam dunia politik.

Perlakuan diskriminatif, manipulatif dan kolutif yang dilakukan oleh

KPUD Bangkalan semoga akhirnya kita dapat

memperjuangkan keadilan yang sesungguhnya.”

H IMAM BUCHORI CHOLIL

Page 9: Edisi 28 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

JUMAT 28 Desember 20129

Akan Diselenggarakan Setelah Pelgub JatimSUMENEP - R e n c a n a

Pemilihan Kepala Desa (Pi lkades) serentak di Sumenep sudah ditetapkan. Namun beberapa kalangan masih tetap menyangsikan soal waktu pelaksanaan.

Atas dasar itu, Kepala Ba-

gian Pemerintahan Desa Ferdiansyah secara tegas mengatakan bahwa pelaksa-naan tersebut tidak akan ber-tentang dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim.

Selain itu, Ferdi juga me-nambahkan bahwa Pilkades serentak merupakan jalan paling tetap untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam proses pemilihan.

Tidak hanya itu, Pilkades

serentak dirasa lebih irit dalam menghabiskan ang-garan. ”Soal pendanaan saya rasa ini akan lebih efisien,” ujarnya.

Pernyataan senada juga diungkapkan Abrari, Ket-ua Komisi Komisi A DPRD Sumenep. Dia mengung-kapkan, memang sempat ada yang menyangsikan soal penetapan pilkades tersebut.

Imbuhnya, sempat ada

sekelompok LSM yang mempertanyakan tentang ketegasan pemerintah ten-tang pelaksaan pilkdes serentak di tahun 2013 nanti. “Tetapi pada prinsipnya mer-eka sepakat kok,” tegasnya.

Selain itu, Abrari me-nambahkan bahwa dalam Pilkades yang akan datang, pihaknya sudah mengang-garkan sebesar Rp 1,6 miliar. Bantuan tersebut tidak lain

dalam rangka membantu beban panitia pilkades.

”Itu sudah di tetapkan dalam APBD. Anggaran sebesar Rp 1,6 miliar akan disebarkan ke 215 desa yang ada di Kabu-paten Sumenep,” bebernya.

Saat ditanya soal pelak-sanaan Pilkades serentak tersebut, Abrari menegas-kan, akan digelar antara Mei-Oktober 2013.

Alasan perkiraan pihaknya

diletakkan dalam bulan tersebut karena pada Maret 2013 nanti, ada 74 kepala desa yang akan berakhir masa jabatannya.

Sementara pada Mei men-datang, ada 117 kepala desa. ”Karena di antara bulan ke-5 dan 10 itu diperkirakan ada pemilihan gubernur, kami akan pilkades serentak itu setelah berakhir Pilgub Jatim itu,” tegasnya. (aqu/yoe)

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

FERDIANSYAH Kabag Pemdes

Calon Gubernur Jatim, Fatayat Bangkalan “Wait and See”BANGKALAN-Siapa yang

meragukan kapabil i tas Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar Parawa-nsa? Meski beda gender, figur kedua tokoh ini sangat melekat di hati para Nahdli-yin. Lebih-lebih, keduanya sama-sama memiliki catatan sejarah yang sangat impresif di dunia politik.

Pendapat i tulah yang pertama kali dilontarkan Ketua Fatayat Nahdlatul Ulama Cabang Bangkalan,

Nyai Hj Nadifatul Qudsi-yah Mondir. Pernyataan Nyai Nadifa ini sekaligus merespon wacana sebagian besar ulama Jatim yang menghendaki kader NU untuk duduk di kursi Jatim 1 pada bursa Pemilu Guber-nur Jatim tahun 2013.

Lalu bagaimana jika wa-cana tersebut berkembang hingga kemudian harus me-milih salah satu di antara keduanya? Dengan nada di-plomatis, istri Wakil Bupati

Bangkalan terpilih Ir H Mon-dir Rofii ini menjawab, pili-han itu akan dikembalikan lagi kepada para ulama.

“NU dan Fatayat in i ibarat orang tua dengan anak, maka sebagai anak, kita memegang prinsip sami’an waato’an terhadap orangtua. Pun demikian juga kepada para ulama dan kiai NU, jika beliau-beliau telah bersepakat untuk menentukan dukun-gan, ya kita tentunya harus

manut,” ujar Nyai Nadifa, sebagaimana dikutip dari Maduracorner.com.

Hanya saja, umumnya bagi masyarakat Madura, khususnya di Bangkalan, masih ada prinsip kultur yang juga menjadi dasar pertimbangan. Terutama masalah gender sebagai pedoman untuk memilih seorang pemimpin, atau lebih spesifik lagi seorang kandidat Gubernur.

“Bagi kami orang Madura,

jika dihadapkan pada dua sosok pilihan yang masing-masing kapabilitasnya sama tapi berbeda gender. Maka pilihan akan diutamakan pada sosok calon pemimpin laki-laki dibanding perem-puan,” papar Nyai Nadifa.

“Tapi jangan terburu-buru membuat kesimpulan loh,” sergahnya kemudian.

Karena apapun keputusan final Fatayat nanti terkait wacana yang berkembang di kalangan ulama tentang

bursa Pilgub 2013, semuanya akan dikembalikan kepa-da NU cabang. Karena se-cara struktur Fatayat masih dibawah naungan NU.

“Tentunya juga masih ada yang akan kita musyawaro-hkan untuk itu. Namun yang paling utama, kita bersikap wait and see (menunggu dan melihat) tergantung bagaimana pendapat ses-epuh ulama NU cabang di sini (Bangkalan),” pungkas-nya.(mcc/yoe)

KM/MADURACORNER.COM

NYAI HJ NADIFATUL QUDSIYAH MONDIR Ketua Fatayat NU Cabang

Bangkalan

KM/IST

DEMOKRASI NDESO: Proses pemilihan kepala desa ini, merupakan wujud demokrasi yang sudh berlangsung sejak dahulu kala. Tapi, kerap pula diwarnai taruhan.

Rp 1,6 M untuk Pilkades Serentak

Page 10: Edisi 28 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

JUMAT 28 Desember 201210

XXXX

JUHARIPolitisi PPP Sumenep

Tidak Benar Penilaian Pemborosan Anggaran

SUMENEP- Pro dan kontra rancangan peraturan daerah soal melek Alquran terus bergulir. Meski mendapat kritikan dari berbagai ka-langan, namun rancangan tersebut terus berlalu kare-n a p e r a t u r a n tersebut tetap dinilai penting untuk wilayah Sumenep yang mayoritas umat Islam.

P o l i t i s i P P P Sumenep, Juhari, menegaskan ran-cangan untuk memberlakukan peraturan daerah untuk memacu anak didik sema-kin bersemangat dan mengetahui baca tulis Alquran dinilai masih pent-ing untuk daerah Sumenep meskipun dari berbagai ka-langan menilai bahwa hal itu tidak penting.

”Saya rasa peraturan terse-but penting diberlakukan di Sumenep mengingat umat Is-lam di sini hingga mencapai 99 persen. Bagaimana anak didik kita bisa lancar mem-baca dan menulis Alquran yang kemudian endingnya bisa mengamalkan apa yang terkadung di dalamnya jika tidak ada aturan yang mengi-katnya,” terang Alumnus Pesantren Sukorejo tersebut, Kamis (27/12).

Adanya peraturan daerah dalam rangka memaksimal-kan kegiatan belajar men-

gajar baca tulis Alquran di tengah masyarakat perlu ad-anya formalisasi atau payung hukum untuk menekan agar bisa berjalan lebih maksimal.

”Bagaimanapun juga kalau tidak dilegalkan, tidak ada penekanan bagi lembaga yang ada. Oleh sebab itu perlu adanya payung hu-kum untuk bisa menekan itu, kita tidak ingin output

SD tidak bisa baca tulis Alquran” tan-dasnya.

Selama ini, pe-nialaian Raperda melek Alquran dinilai pemborosan anggaran karena tanpa adanya hal itu proses belajar sudah berjalan. Namun menurut Juhari, hal tersebut akan lebih maksi-mal manakala ada payung hukum

yang mengatur bagaimana belajar Alquran menjadi ke-seriusan masyarakat apalagi Sumenep dikenal sebagai masyarakat yang agamis.

”Coba saja ketika tidak ada peraturan di sekolah formal. SD maupun MI tidak ada yang menekankan kepada siswa bagi siswanya untuk bisa baca tulis Alquran. Oleh sebab itu bagus apabila ada inisiatif untuk anak didik kita agar bisa baca tulis Alquran,” tegasnya.

Kekhawatiran terhadap lahirnya formalisasi syariat Islam, menurut Juhari, ti-dak akan terjadi. Namun bagaimana menerapakan nilai yang terkadung dalam Islam merupakan sebuah keniscayaan untuk dilaku-kan. (rei/rr)

Raperda Melek Alquran Penting

WWW.LOG.VIVA.CO.ID

BEBAN PENDIDIKAN: Siswa menjadi objek penderita dalam pro dan kontra penerapan kurikulum baru yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

JAKARTA-Rencana Kemen-terian Pendidikan dan Ke-budayaan untuk mengganti

kurikulum terus menuai kritik tajam dan penolakan dari berb-agai pihak. Kompetensi dalam

kurikulum baru ini dinilai tidak seimbang, yakni dalam kompetensi inti dan dasar.

Pengamat pendidikan dari Perguruan Kanisius, Romo Baskoro, mengatakan bahwa pengurangan mata pelaja-ran ini dinilai lumrah tapi kemudian bobot mata pe-lajaran yang ada ditambah begitu saja. Hal ini tidak dapat dilakukan tanpa alasan pedagogik yang jelas meng-ingat penyusunan kurikulum harus memiliki landasan pedagogik yang kuat.

“Ini saya lihat antara kom-petensi inti dan kompetensi dasar itu jomplang. Harus-nya tidak demikian,” kata Baskoro seperti dikutip dari www.kompas.com.

Selanjutnya, ia mengambil contoh satu mata pelajaran yaitu Agama. Mata pelajaran ini akan ditambah bobotnya oleh Kementerian Pendidi-kan dan Kebudayaan den-gan alasan agar membentuk anak-anak berperilaku baik dan berbudi pekerti luhur dalam kehidupan sosialnya.

“Siapa yang jamin seka-

rang kalau mata pelajaran agama ditambah lalu anak-anak jadi baik. Esensinya bukan itu,” ujar Baskoro. “Contohnya saja, orang rajin ke gereja belum tentu jadi orang baik lho. Karena tu-juan dia ke gereja apa dulu dan ngapain saja. Ada yang ke gereja hanya duduk saja misalnya. Nah ini hampir sama seperti itu,” imbuhnya.

Untuk itu, ia meminta pada pihak kementerian untuk mau mendengar-kan pendapat dari elemen masyarakat yang menolak penerapan kurikulum baru pada 2013 mendatang. Ia ya-kin bahwa masyarakat yang menolak tersebut memiliki alasan yang jelas.

“Banyak catatan yang mun-cul dan itu ada landasannya jelas. Jadi yang menolak itu bukan asal kritik ngawur. Mereka punya alasan yang baik dan jelas. Jadi pemerin-tah belajar mendengarlah,” tandasnya. (kom/rr)

Kompetensi Inti dan Dasar Tidak Imbang

SURABAYA-Siswa dari sekolah tanpa Nomer Pokok Sekolah Nasional (NPSN) tidak akan bisa mengiku-ti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bers-ama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013.

“Kalau tanpa NPSN be-

rarti sekolah itu tidak terdaf-tar secara nasional, karena itu siswa dari sekolah tan-pa NPSN tidak akan bisa mengikuti SNMPTN (jalur undangan) dan SBMPTN (jalur tulis),” ujar Kepala Badan Akademik Institut Teknologi Sepuluh Novem-ber (ITS), Ismaini Zain, di

Surabaya, Kamis (27/12), seperti dikutip dari www.kompas.com.

Ia mengemukakan hal itu setelah menyampaikan so-sialisasi SNMPTN kepada pimpinan dari 170 SMA/SMK/MA negeri dan swasta se-Surabaya di SMKN 6 Surabaya yang bekerja sama

dengan Dinas Pendidikan Kota Surabaya.

“Siswa yang tidak mem-punyai NISN (nomer induk siswa nasional) masih bisa mengikuti SNMPTN dan SBMPTN, asalkan seko-lahnya memiliki NPSN, se-bab NISN tinggal memberi nomer 000... di depan NPSN. Soal itu sudah diatur dalam Klausal Sosialisasi SNMPTN 2013,” katanya.

Bahkan, katanya, siswa yang harus mengikuti “remi-dial” (ujian ulang) di seko-lahnya juga bisa mendaftar, karena Klausal Sosialisasi SNMPTN 2013 sudah men-gatur tentang hal itu, yakni nilai yang belum “remidial” bisa ditulis, tapi setelah nilai “remidial” bisa diralat.

Dalam sosialisasi yang juga dihadiri Pembantu Rektor I ITS Herman Sasongko, dosen Jurusan Statistika ITS itu menjelaskan pola penerimaan mahasiswa baru 2013 ada tiga jalur yakni SNMPTN, SBMPTN dan program ke-mitraan dan mandiri (PKM).

“Jalur SNMPTN tetap ada, namun hanya dibuka untuk SNMPTN undangan. Du-lunya, jalur SNMPTN ada jalur undangan dan tulis, sedang jalur tulis saat ini disebut SBMPTN, lalu jalur seleksi terakhir adalah PKM (program kemitraan dan mandiri),” katanya.

Untuk kuota, SNMPTN sebanyak 50 persen, jalur SBMPTN sejumlah 30 pers-en dan sisanya sebesar 20 persen untuk jalur PKM. “Karena itu, setiap PTN harus membuat daftar daya tampung untuk diinformasi-kan ke calon mahasiswa me-lalui website masing-masing PTN,” katanya. (kom/rr)

Tanpa NPSN Dilarang Ikut SNMPTN

JAKARTA-Kesenjangan dalam pengelolaan pendi-dikan inklusif, status dan kompetensi guru, serta jami-nan pelayanan pendidikan inklusif masih terjadi di ber-bagai daerah. Akibatnya, perkembangan pendidikan inklusif lambat.

Hal tersebut dikemukakan Manager Program Nasi-onal OVC Helen Keller In-ternational (HKI) Indonesia Emilia Kristiyansi di sela-sela diskusi kebijakan nasi-onal untuk penyelenggaraan pendidikan inklusif, Kamis (27/12) di Jakarta. “Ternyata

bukan karena tidak mau atau tidak peduli tetapi hanya karena tidak paham. Oleh karena itu lalu kami damp-ingi,” ujarnya seperti dikutip dari www.kompas.com.

Penelitian yang dilak-sanakan HKI Indonesia mu-lai akhir tahun 2010 dengan dukungan United States Agency International De-velopment (USAID) dan Ke-menterian Pendidikan dan Kebudayaan itu telah selesai akhir tahun 2011. Penelitian dilakukan di enam wilayah dampingan HKI Interna-tional, yakni Yogyakarta,

Jawa Timur, Jawa Barat, Aceh, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta.

Dari hasil temuan itu direkomendasikan agar pemerintah memperkuat satuan pendidikan, menin-gkatkan kompetensi guru reguler dan guru pembimb-ing khusus (GPK), serta memberi jaminan mem-peroleh hak pendidikan. Hasil analisis temuan itu digunakan untuk merumus-kan rencana aksi dengan tujuan memperbaiki kesen-jangan yang ada dalam pen-didikan inklusif. (kom/rr)

WWW.LAZUARDIBIRRU.ORG

DIBEDAKAN: Siswa sekolah inklusif sedikit mengalami diskriminasi terkait jaminan pengelolaan pendidikan inklusif, status dan kompetensi guru, serta jaminan pelayanan pendidikan.

Masih Ada Kesenjangan Pendidikan Inklusif

SUMBER: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Page 11: Edisi 28 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

JUMAT 28 Desember 2012 11

Ronald Fagundhez Jajal Peruntungan ke PMU

PAMEKASAN-Sesuai janji manajemen, pelatih anyar P-MU Daniel Roekito masih diberi jatah merekrut tiga pemain baru. Dan pagi ini, pelatih kelahiran Rembang tersebut harus melihat dan menguji aksi tiga pemain asing Asia sekaligus. Plus seorang Ronald Fagundez (Uruguay) dan dua bintang lokal, Busiri dan Fandi Eko Utomo.

Informasi yang diperoleh Kabar Madura, pemain asal Iran adalah Amir Vaziri. Dua yang lain dari Kores Selatan. Yakni Na Byung Yul dan Jen Jin. Ketiganya akan berebut satu tempat dengan pemain asing Asia yang lebih dahulu merapat ke P-MU, yakni Fahad Al-Dossary.

Ketiga pemain tersebut menurut Daniel Roekito yang ditemui Kabar Madura di mess pelatih yang berlokasi di Perumahan Bonorogo Permai, Pamekasan, menegas-kan proses seleksi terhadap pemain di-maksud tidak membutuhkan waktu lama. Sebab baginya, dengan hanya melihat teknik permainan pemain selama 15 menit akan ketahuan kualitas seorang pemain.

”Bisa jadi hanya cukup satu kali per-mainan game sudah ketahuan permainan-nya,” jelasnya.

Daniel juga mengaku sudah mendapatkan sejumlah nama pemain lokal yang akan ikut seleksi dalam skuadnya, salah satunya Busiri. Tandem Ugiek Sugiyanto di Persiba Bantul tersebut rencananya hari ini juga akan lang-sung diseleksi oleh mantan pelatih Persib Bandung tersebut. Diakui oleh pria yang biasa berkacamata gelap tersebut, Busiri adalah pemain yang berposisi sebagai striker.

”Kami tidak menculik pemain tersebut dari Persiba Bantul. Kebetulan saya kenal akrab dengan beberapa keluarganya dan Busiri mengaku sangat ingin bermain di ISL. Ya saya persilahkan untuk ikut seleksi di P-MU,” jelas pelatih kelahiran 1954 tersebut.

Sementara itu, Daniel juga mengaku untuk pemain lokal yang diinginkannya adalah pemain yang berposisi sebagai sayap. Sayangnya, hingga kini pelatih P-MU yang ditunjuk setelah mengkan-daskan ambisi Carlos De Melo tersebut mengaku belum mendapatkan gambaran nama pemain yang akan diincarnya.

”Belum ada nama, mungkin besok sudah kami dapatkan,” tegas Daniel. (bri/ed)

Jatah Slot Asia Terus Bergolak

P A M E K A S A N - P r o s e s seleksi pemain asing Perse-pam Madura United (P-MU) di bawah asuhan Daniel Roekito, akan kedatangan tiga pemain asing Asia lagi. Keduanya akan berebut satu slot pemain asing Asia di P-MU. Sedang satu slot sisanya sudah resmi di geng-gaman Kwon Jun.

Dengan akan datangnya dua pemain lagi tersebut, Fahad Al-Dossary yang lebih dahulu bergabung dengan P-MU po-sisinya terancam. Jika dinilai kalah bagus, sudah barang tentu dia akan tergeser dua pemain anyar yang berasal dari Iran dan dua lainnya dari Korea Selatan tersebut.

Kendati demikian, Fahad mengaku siap untuk me-nampilkan permainan ter-baiknya agar dirinya aman berbaju P-MU hinga akhir musim ini. ”Saya siap bersa-ing dengan pemain seleksi lainnya agar tetap berbaju P-MU,” ujar Fahad kepada Kabar Madura kemarin.

Pemain keturunan Saudi Arabia-Thailand tersebut sebelumnya diberitakan ber-masalah dengan lambung-nya. Hal itu dialaminya usai melakoni laga uji coba mela-

wan Persebaya Divisi Utama di Stadion A. Yani Sumenep, beberapa hari lalu. Terhadap sakit lambung yang sempat dideritanya, Fahad mengaku sudah tidak mengalami ma-salah lagi. Bahkan ketika medical chekup di Rumah Sakit di Jakarta, dirinya din-yatakan tidak bermasalah.

”Saya sehat dan tidak ada masalah dengan lambung. Bahkan kemarin saya sempat di-rontgen,” jelas pria yang mengaku sering berlatih di Tengarang selama di Jakarta.

Pria yang fasih berbahasa Arab dan Inggris tersebut sejatinya sudah bisa merayu hati suporter P-MU. Hal itu tak lepas dari tiga kali penampilannya bersama P-MU. Dimana terlihat san-gat ngotot dan berupaya kuat memperlihatkan sebagai pemain profesional.

”Saya sangat suka dengan permainan pria berjambul tersebut, dia sangat ngotot dan memiliki karakter. Satu hal yang saya lihat dia tidak begitu manja seperti pemain asing lainnya yang sudah diketahui umum,” ujar Zain-al, salah satu suporter P-MU yang kemarin ditemui Kabar Madura. (bri/ed)

Fahad Siap Bersaing

BANGKALAN-Persepam Madura United (P-MU) tetap memberikan izin bagi Fachrudin, pemain Las-kar Sape Kerap yang masuk daftar 43 pemain yang dipanggil menjalani seleksi Tim Nasional Indonesia. Hal ini tak meleset dari pernyataan manajer P-MU Achsanul Qosasi beberapa waktu lalu. Dimana saat itu AQ –sapaannya, mengaku akan memberi izin Fachrudin apabila kembali dipanggil memperkuat Timnas di ajang Pra-Piala Asia.

”Tidak ada yang berubah. Intinya, kami tidak akan melarang Fachruddin main di Timnas Indo-nesia,” tegas AQ.

Sebagai klub yang berlaga di kompetisi ISL, keputusan manajemen P-MU tersebut terbilang nekat. Meskipun pengurus PSSI versi KLB Ancol tidak memberi ancaman berupa pencoretan secara

terang-terangan, namun keputusan tersebut bisa memicu perlakuan sentimentil ke P-MU dari klub ISL lainnya.

Sebab secara tak tertulis, memang ada kesepaka-tan antar-klub ISL untuk tak melepas pemainnya ke Timnas PSSI Djohar Arifin tersebut.

Keputusan P-MU ini tentu mendapatkan reaksi cukup beragam. Sebagian besar pendukung P-MU akur dengan pemberian izin untuk Fachrudin. Meskipun tidak sedikit yang khawatir bahwa P-MU akan dijatuhi sanksi pencoretan sebagai kontestan ISL.

Salah satu pendukung P-MU asal Sumenep, Ibram Syafiqi, menganggap tim-tim ISL seharus-nya mengerti dengan tujuan pemanggilan Timnas. Pria 22 tahun itu juga menyayangkan imbauan

KPSI yang melarang klub-klub ISL melepas pe-mainnya ke Timnas.

”Timnas adalah perwakilan dari negara kita. Coba pemain-pemain terbaik yang ada di ISL kompak melawan imbauan KPSI. Pasti PSSI La Nyalla itu juga tak akan berkutik,” tulis Ibram melalui akun jejaring sosialnya.

Pertandingan pertama Timnas Indonesia di Pra-Piala Asia sendiri akan dimulai 6 Februari mendatang melawan Iraq. Ini, tidak berbenturan sama sekali dengan pertandingan P-MU di ISL.

Sementara itu, peluang Fachrudin kembali men-jadi starting di Timnas masih terbilang besar. Pas-alnya, sang allenatore, Nil Maizar mengaku akan lebih memprioritaskan pemain yang memperkuat Timnas di AFF Cup beberapa waktu lalu. (bai/ed)

PAMEKASAN-Mepetnya waktu yang harus digunakan Daniel Roekito membesut P-MU sebelum berlaga di ISL, memaksanya cerdik memanfaat-kan waktu. Guna menyiasati itu, tim pelatih P-MU di bawah kendali Dan-iel Roekito mengajak seluruh pemain yang resmi dikontrak memahami pro-gram latihan yang akan diberikannya.

Sosialisasi program tersebut digelar pukul 18.30, di Peringgitan Pendapa Ronggosukowati Pamekasan kema-rin malam (27/12). Diakui Daniel, itu sebagai upaya menyiasati mepetnya pembentukan karakter tim.

”Dengan cara memberitahukan ren-cana program latihan tersebut, minimal pemain sebelum berangkat latihan su-dah memiliki gambarannya. Ini sangat penting dalam rangka meneguhkan standar tim,” ujar Daniel Roekito ke-pada Kabar Madura, kemarin malam.

Sosialisasi program latihan tersebut disampaikan Daniel dengan dibantu tim pelatih lainnya. Yakni Jamrawi Jambak (Asisten) Anis Fuad (Asisten), Troy Medicana (Pelatih Fisik) dan Miftahul Hadi (Pelatih Kiper).

Salah satu materi sosialisasi yang disampaikan mantan pelatih Persib Bandung tersebut adalah soal karakter tim yang harus dimiliki pemain P-MU.

”Kami sampaikan kepada sejum-lah pemain jika saat ini konsentrasi dalam pematangan taktik selama di lapangan. Karena taktik sangat

berpengaruh erat terhadap karakter permainan,” jelasnya.

Sementara itu, dalam proses sosia-lisasi tersebut manajemen P-MU di

Pamekasan ikut serta mendampingi. Terlihat ada R Abd. Mukti selaku asisten manajer dan Ach. Fauzi se-laku tim asistensi manajemen P-MU.

Termasuk Jon Yulianto yang tetap datang meski terlambat. Sementara asisten manajemen lainnya, M. Rofii sama sekali tidak terlihat. (bri/ed)

Harus Cerdik Bangun Karakter Tim

P-MU Siap Lepas Fachrudin ke Timnas

B A N G K A L A N - M e s k i teragenda, Markas Besar (Mabes) K-Conk Mania nyat-anya gagal memberangkat-kan anggotanya ke Lamon-gan, kemarin (26/12). Padahal niat mendukung langsung perjuangan Perseba Super Bangkalan tanding lawan Deltras Sidoarjo di Stadion Surajaya sudah sekian hari diagendakan. Penyebabnya, minimnya peminat menyusul liburan akhir tahun.

Hal ini sebagaimana dis-ampaikan Rohimullah. Pria yang menjabat koordinator lapangan (korlap) Mabes K-Conk Mania tersebut sangat menyayangkan urungnya ke-berangkatan anggotanya itu.

”Sebenarnya ini momen yang pas untuk menjadi aksi penutup tahun bagi K-Conk Mania. Tapi bagaimana lagi, sampai pukul 21.00 kemarin malam (25/12), hanya 10 anggota yang datang untuk mendaftar,” tutur pria yang akrab dipanggil Boim itu.

Setelah ditelusuri, rata-rata anggotanya yang tidak bisa ikut serta Ngonggai Lamon-gan itu, karena terbentur

liburan akhir tahun. Belum lagi, perubahan yang terus terjadi pada agenda mulai tuan rumah, klub yang akan bertanding hingga stadion, menjadi alasan lain bagi ang-gotanya untuk absen.

”Kawan-kawan banyak yang mengeluhkan perubahan dari tim peserta hingga tempat pertandingan,” imbuh Boim.

Ditanya mengenai kans K-Conk hadir apabila Perseba melangkah hingga final, Boim belum bisa berkomen-tar. ”Masih belum tahu. Karena teman-teman masih banyak yang liburan. Saya sendiri ada acara liburan ber-sama keluarga,” tandasnya.

Sementara saat Perseba Super berhasil menahan imbang 0-0 Persela Lamon-gan (23/12), Mabes K-Conk juga tak ngongghai Lamo-gan. Sebab menurut Jimhur Saros selaku Presiden dari elemen yang bermarkas di Jl HOS Cokroaminoto tersebut, jadwalnya ter-bentur program salah satu korwilnya yang menggelar parade band se-Kabupaten Bangkalan. (bai/ed)

Mabes K-ConK Gagal ke Surajaya

IST

DI PERSIBA BANTUL: Busari (7) segera merapat ke P-MU.

IST

DI PERSEBAYA: Fandi Eko Utomo.

KM/IST

DI BANDARA JUANDA: Na Byung Yul dan Jen Jin.

KM/IST

DI BANDARA JUANDA 2: Amir Vaziri.

KM/DOK

DI ISL: Ronald Fagundez.KM/DOK

DI STADION A. YANI: Fahad Al-Dossary.

KM/TABRI S. MUNIR

SERIUS: Pelatih Kepala P-MU Daniel Roekito menyampaikan materi terkait metode latihan yang diinginkannya di Peringgitan Pendapa Ronggosukowati Pamekasan kemarin malam (27/12).

CC

ASET NASIONAL:

Fachrudin mengolah si kulit bundar saat latihan

rutin di Pamekasan.

KM/TABRI S. MUNIR

Page 12: Edisi 28 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

JUMAT 28 Desember 201212

Di tengah tuntutan agar suporter berlaku sportif usai kejadian kemarin, pemain dan

pelatih juga harus sportif. Karena itu menyangkut rasa

percaya diri suporter P-MU.”

ERWINKorlapTaretan Mania

Pamekasan

Sebagian Pemain P-MU Baru Merapat

PAMEKASAN-Jadwal ketat yang diberlakukan manajemen Persepam Madura United (P-MU) terhadap pemain sebelum diberikannya jad-wal libur beberapa waktu lalu tetap saja dicederai. Buktinya, sebagian pemain baru merapat ke mess P-MU kemarin siang. Sehingga latihan sore kemarin urung dilak-sanakan. Selanjutnya, debut Daniel Roekito sebagai pelatih P-MU akan dimulai pagi ini (28/12).

Tertundanya latihan tersebut, disampaikan oleh Daniel sebagai aki-bat pemain yang baru datang kelelahan. Jika dipaksakan, sangat rawan cedera.

”Latihan harus kami tunda besok (pagi ini, Red). Kalau dipaksakan, fisik mereka yang baru datang sangat rawan,” jelas mantan pelatih Persik Kediri tersebut.

Berdasar informasi yang berhasil dihimpun Kabar Madura kemarin, di antara pemain yang merapat paling akhir ke mess pemain di Pamekasan hingga siang kemarin adalah Fahad Al-Dossary, Fachrudin dan Rossi Noprihanis. Sementara Michel Orah, hingga sore belum juga datang.

Semula, sebelum liburan diberikan oleh manajemen P-MU, kala itu manajer Achsanul Qasasi mewanti-wanti seluruh pemain agar kembali ke mess tepat pada 26 Desember. Maksimal pada Kamis pagi (27/12).

Karena sore harinya sudah ada jadwal latihan yang akan dipimpin pelatih anyar P-MU, Daniel Roekito.

Sebelumnya, usai laga Inter Island Cup (IIC) yang dilakoni P-MU di Bandung, sejumlah pemain Laskar Sape Kerap terlambat merapat ke mess pemain. Sehingga latihan kala itu harus mengajak pemain Tim U-21 Pamekasan untuk melengkapi latihan game internal.

Atas keterlambatan dan sikap in-disipliner pemain terse-but, kala itu sejumlah suporter menyampaikan kritik keras. Bahkan, kri-tikan juga dialamatkan kepada asisten pelatih Anis Fuad yang terlihat tidak mendampingi lati-han pemain P-MU.

Gagalnya latihan ke-marin, tentu juga diso-rot suporter. Bahkan, melalui Erwin, kordi-nator lapangan Tare-tan Mania Pamekasan, mereka melontarkan masukan berbau kri-tik. Menurut Erwin, sebagian suporter telah menunggu sekian lama latihan perdana P-MU

kemarin sore, yang rencananya sudah di bawah kendali Dan-iel Rukito. Sayangnya, latihan akhirnya gagal dilangsungkan. Tentu saja Erwin dan suporter lain mengaku kecewa dan mengharap manajemen dan tim pelatih untuk betul-betul disiplin.

”Di tengah tuntutan agar suporter berlaku sportif usai kejadian kema-rin, pemain dan pelatih juga harus sportif. Karena itu menyangkut rasa percaya diri suporter P-MU,” terang Erwin, kemarin sore. (bri/ed)

Latihan Sore Tertunda

Mengorek Visi Pelatih Daniel Roekito

Benahi Standar untuk Angkat Pamor MaduraKM : Saya ingin mengawali pem-

bicaraan pandangan Anda tentang Madura secara umum. Bagaimana Anda melihat Madura?

DR : Bagi saya yang terbiasa berkelil-ing ke seantero Nusantara, berada di Madura akan cepat kerasan. Selain

karena masyarakatnya yang saya lihat sangat dinamis serta sangat akrab dalam menjalin kekeluargaan, saya melihat Madura sebagai dae-rah baru yang akan beranjak menuju ke arah kemajuan. Inilah yang saya rasakan.

KM : Bagaimana Anda bisa menilai Madura sedang menuju arah lebih maju?

DR : Sejak selesainya pembangunan Jem-batan Suramadu yang m e n g h u b u n g k a n Surabaya dan Mad-ura, saya lihat dari luar Madura berb-agai peningkatan pembangunan kasat

mata terlihat. Kondisi tersebut harus diakui

jika proses pendewasaan berpikir dan bertindak ma-

syarakat Madura sudah men-garah pada pemikiran modern.

Selain itu, indikator yang ter-penting ya terhadap dunia saya,

sepak bola. Prestasi klub asal Madura yang secara nasional belum pernah terdengar tiba-tiba tampak ke permu-kaan dengan pretasi yang membang-gakan. Itu terjadi bukan karena PSSI dan KPSI yang pecah kongsi, tetapi murni karena prestasi. Inilah kenapa saya mengatakan Madura menuju ke arah lebih maju.

KM : Sepak bola sebagai salah satu ikon kesuksesan pembangunan, bagi Anda yang saat ini ditunjuk sebagai pelatih P-MU, proses pembentukan sehingga mereka betul-betul men-jadi simbol kesuksesan Madura akan memulainya dari mana?

DR : P-MU saat ini berada di ISL dan ke depan mereka akan selalu bertemu dan berjibaku dengan tim-tim besar lainnya di seluruh Nusantara. Sebagai pelatih, saya akan mengawali dengan pembe-nahan standar. Yakni standar latihan, standar tim serta standar permainan. Jika mereka sudah bisa menyesuaikan dengan standar, maka lambat laun bisa mensejajarkan diri dengan tim lainnya karena sudah memiliki karakter tersend-iri. Kalau itu sudah berjalan massif dan konsisten, secara otomatis pamornya akan naik.

KM : Dengan materi pemain yang saat ini dimiliki serta pembatasan dari manajemen yang hanya membatasi Anda menetapkan tiga pemain saja, apa bisa?

DR : Saya tidak memandang pemain dari curiculum vitae serta pengala-man. Bagi saya seluruh pemain ketika bergabung dalam sebuah tim statusnya sama. Dengan materi pemain yang ada saat ini saya rasa cukup untuk ber-prestasi di ISL mendatang. Ya itu tadi, membenahi standarnya terlebih dahulu. Makanya, sebelum latihan dimulai, saya ingin pastikan dulu kepada seluruh pe-main agar mereka memahami program yang akan saya berikan kepada pemain. Sehingga mereka tidak merasa sebagai pemain bintang ketika berada di P-MU.

KM : Dalam rangka mencapai standar sehingga pamornya naik, dalam waktu yang pendek ini bagaimana Anda mengaturnya?

DR : Memang harus diakui jika saat ini sudah memasuki babak akhir pemben-tukan tim. Tetapi itu tidak jadi masalah, senyampang pemain memiliki komit-men kuat dalam rangka membentuk tim yang berkarakter. Dalam beberapa hari ini saya memang harus bertindak tegas. Salah satunya jika pemain tidak mau dengan program saya yang telah disetujui manajemen, saya persilahkan untuk memilih untuk ikut program saya di tim atau out. Toh kontrak mereka ma-sih bisa dievaluasi. Tetapi itu tidak akan saya lakukan secara otoriter, masih ada ruang diskusi untuk itu. (ed)

BANGKALAN-Nasib Perseba Super Bangkalan lolos final Piala Gubernur Jawa Timur 2012, ber-gantung hasil laga Deltras Sido-arjo v Persela lamongan sore ini, (28/12). Poin 4 dari rekor 1 kali menang dan 1 kali draw, belum cukup bagi Danilo Fernando dan kawan-kawan untuk menyisihkan tuan rumah Persela Lamongan.

Menghadapi Persela yang no-tabenenya sebagai tuan rumah, tentu tidak mudah bagi Deltras Sidoarjo. Dukungan dari suporter fanatiknya, LA Mania, tentu akan menambah semangat tanding Gustavo Lopez dan kawan-kawan. Belum lagi status sebagai juara ber-tahan Piala Gubernur Jawa Timur edisi sebelumnya. Itu semua pasti-nya akan memberi suntikan moral bagi skuad Laskar Joko Tingkir.

Hasil seri tentu saja menjadi sangat masuk akal ketika Persela masih malakukan proses seleksi pemain. Pelatih Kepala Perseba Super Nus Yadera berasumsi bahwa tahapan seleksi inilah yang membuat Persela masih belum bisa menampilkan ritme permainan yang sesungguhnya.

”Permainan Persela sesungguh-nya belum terlihat sampai seka-rang. Ini kesempatan bagi Deltras untuk memberikan perlawanan dan mencuri poin,” ungkap Nus.

Hasil seri sekaligus akan mem-berikan sorak kemenangan bagi publik sepak bola Bangkalan. 1 poin tambahan bagi Persela dan Deltras, menjadi akhir dari per-jalanan kedua kesebelasan itu di Piala Gubernur edisi X ini. Atau, tiket final juga bisa jatuh ke tangan Perseba Super, meskipun Persela bisa memenangkan pertandingan, dengan syarat tim besutan Gomes de Oliviera itu hanya mampi men-

ciptakan tidak lebih dari 1 gol.Publik Bangkalan pastinya san-

gat berharap bahwa pertandingan sore ini akan memberikan hasil positif bagi klub kebanggannya. Lolos ke final, akan memberikan kesan tersendiri bagi Perseba Su-per sebagai klub pendatang baru di pentas Divisi Utama.

Selain itu, keberhasilan Perseba

Super ke final Piala Gubernur, juga bisa menjadi tebaran anca-man bagi 36 kontestan Divisi Utama lain yang akan bersaing memperebutkan tiga tiket pro-mosi ke ISL tahun berikutnya.

”Ini akan menjadi modal bagus sebelum kita turun dalam kom-petisi Divisi Utama,” imbuh Nus Yadera. (bai/ed)

ISTIMEWA

MERAH-HITAM: Striker Perseba Super Cristiano (99) Lopes mengamankan bola.

Berharap pada Deltras Sidoarjo

DANIEL ROEKITODANIEL ROEKITO

BANGKALAN-Bagi Djoko Susilo, pertandingan kedua Deltras Sidoar-jo di Piala Gubernur Jatim X sore ini akan sangat berarti. Setelah menel-an kekalahan di pertandingan pertama melawan Perseba Super, pelatih 42 tahun itu akan mengasah ketajaman lini serangnya.

Diakuinya, finishing touch ma-sih menjadi pekerjaan rumah bag-inya, setelah melihat beberapa peluang yang gagal dimanfaat-kan anak asuhnya pada laga Rabu (26/12) lalu.

Sementara itu, striker anyar del-tras, Christian Bekatal belum terli-hat ketajamannya. Menurut Joko, faktor adaptasi memang sangat memengaruhi bagi penampilan striker asal Kamerun tersebut.

”Ke depan, saya akan asah lagi kemampuan finishing touch-nya (Bekatal, Red.). Ia memang baru bergabung dua hari lalu. Tapi sebagai pemain asing yang mempunyai kualitas, harusnya ia juga cepat melakukan adaptasi dengan tim,” terang Joko.

Selain Bekatal, nama Emile Linkers layak untuk diandalkan barisan serang Deltras. Julukan “The Killer” cukup mewakili agresivitas pemain asal Belanda yang musim lalu membela PSIM Jogjakarta itu.

Penampilan apik Deltras Sidoar-jo memang sangat ditunggu pub-lik sepak bola Bangkalan. Ber-hasil menahan seri tuan rumah Persela, berarti tiket final akan menjadi jatah bagi 1 klub lain di grup A, Perseba Super. (bai/ed)

The Lobster Tampil Lebih Tajam

Pelatih Kepala P-MUPelatih Kepala P-MU

DANIEL Roekito resmi menjadi pelatih P-MU sejak ke-marin (27/12). Ada pemikiran menarik darinya tentang bagaimana seharusnya membentuk sebuah tim sepak bola sehingga bisa berprestasi. Tak heran, pentasnya sebagai pelatih mampu membawa Persik Kediri seb-

agai Juara Ligina 2006. Apa saja pemikirannya, terma-suk melihat Madura yang baru kali ini dia jejaki? Berikut

Wawancara Khusus Tabri S. Munir dari Kabar Madura (KM) dengan Daniel Roekito (DR)