86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 TUGAS AKHIR EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA SURAKARTA Disusun Oleh : SULUH KARTIKA MINARTI I 0608077 Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Jenjang Strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

TUGAS AKHIR

EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA

DI KOTA SURAKARTA

Disusun Oleh :

SULUH KARTIKA MINARTI

I 0608077

Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai

Jenjang Strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Page 3: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

ABSTRACT

Traditional markets in Surakarta faced with the problem parking provision and

services. One of them is the difficulty of parking provision in accordance with the demands or

needs of the visitors of the actual market. The effectiveness of provision and parking services

can be achieved if the level of parking provision and services that exist today have been able

to accommodate all the needs of visitors to the market. The study was conducted to determine

the effectiveness of service provision and the existing parking lot and continues to this day.

To achieve the goals and objectives of this study, the analysis technique used is the

qualitative and quantitative analysis. Qualitative analysis is descriptive to describe the

quality of service provision and observations in the field, while the quantitative analysis used

in calculating the results of the questionnaire the perceptions of visitors by way of weighting.

Based on the analysis that has been made known that the parking provision and

services that have been there all along in traditional markets or not yet effective. this was due

to lack of parking space allocation so that not all needs can be met pengunjung. Besides his

ministry was still less effective, due to changes in the function of the parking area into the

second market and a parking space is not effective in accordance with the standards and

facilities for pedestrians turned into the parking lot for motorcycles.

Keywords: Traditional Market, parking and parking Effectiveness in Traditional Markets

Page 4: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

ABSTRAK

Pasar tradisional di Kota Surakarta dihadapkan pada masalah penyediaan dan

pelayanan parkir. Salah satu diantaranya adalah kesulitan untuk pengadaan fasilitas parkir

yang sesuai dengan tingkat permintaan atau kebutuhan para pengunjung pasar yang

sebenarnya. Efektivitas penyediaan dan pelayanan parkir dapat dicapai jika tingkat

penyediaan dan pelayanan parkir yang telah ada saat ini sudah dapat menampung seluruh

kebutuhan pengunjung pasar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keefektivan

penyediaan dan pelayanan parkir yang telah ada dan berlangsung sampai saat ini.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran penelitian ini, teknik analisis yang digunakan

adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif yang digunakan adalah deskriptif

untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan.

Sedangkan analisis kuantitatif digunakan dalam menghitung hasil kuesioner persepsi

pengunjung dengan cara pembobotan.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa penyediaan dan

pelayanan parkir yang telah ada selama ini di pasar tradisional belum atau tidak efektif. Hal

ini disebabkan karena kurangnya alokasi lahan parkir sehingga kebutuhan pengunjung tidak

semuanya bisa terpenuhi. Selain itu pelayanannya pun masih kurang efektif, karena terjadi

perubahan fungsi area parkir menjadi pasar kedua dan ruang parkir efektif tidak sesuai dengan

standar serta fasilitas pejalan kaki berubah fungsi menjadi tempat parkir kendaraan roda dua.

Kata Kunci: Pasar, Parkir dan Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional

Page 5: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

KATA PENGANTAR

dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan puji

dan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat iman, Islam, rahmat, dan hidayah yang tiada

henti dilimpahkan-Nya kepada penulis. Atas izin-Nya pula penulis dapat menyelesaikan

Laporan Tugas Akhir dengan judul Efektivitas Parkir Pasar Tradisional Utama di Kota

Surakarta, Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sebagai syarat menempuh jenjang Strata-1

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan

dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis bermaksud untuk mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT karena atas segala limpahan rahmatnya penelitian ini data terselesaikan

2. Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, ST, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret.

3. Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik,

Universitas Sebelas Maret.

4. Ir.Galing Yudana, MT selaku Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret.

5. Ir. Hardiyati, MT selaku dosen pembimbing akademik selama penulis menempuh

pendidikan Strata-1 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Arsitektur,

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Ir. Rizon Pamardhi Utomo, MURP dan Murtanti Jani Rahayu, ST, MT selaku dosen

pembimbing Mata Kuliah Seminar dan Tugas Akhir yang telah banyak meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan, saran, dan kitik selama penyusunan Tugas Akhir hingga

selesai.

7. Ir.Galing Yudana, MT dan Ir. Soedwiwahjono, MT sebagai dosen penguji yang telah

banyak memberikan masukan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

8. Ayah dan Ibu tercinta yang telah mecurahkan kasih sayangnya dan memberikan berbagai

bentuk dukungan kepada penulis.

Page 6: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

9. Lolita, , Didit, Gian, Adit, Ramdhan, Alfi, Zoe, Amos dan Rika, terima

kasih buat kalian yang telah membantu penulis baik pada seminar, proses penelitian,

sampai proses akhir penyusunan Laporan Tugas Akhir ini

10. Teman-teman PWK 2008 yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih untuk

kerja sama selama ini.

11. Bappeda, DPP dan UPTD Perparkiran Kota Surakarta, serta pihak pengelola Pasar Gede,

Klewer dan Legi yang telah membantu dan memberikan kemudahan dalam memperoleh

data.

12. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan kerja praktik dan

penyusunan Laporan Tugas Akhir ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan

sehingga jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari semua pihak. Penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat

bermanfaat bagi penulis, serta menambah wawasan dan menjadi inspirasi pembaca.

Surakarta, Januari 2013

Penulis

Page 7: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................... ii ABSTRACT................................................................................................................... iii ABSTRAK.................................................................................................................... iv KATA PENGANTAR................................................................................................... v DAFTAR ISI.................................................................................................................. vii DAFTAR TABEL.......................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR..................................................................................................... x DAFTAR PETA............................................................................................................ xi BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 3 1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian............................................................... 4

1.3.1 Tujuan Penelitian......................................................................... 4 1.3.2 Sasaran Penelitian........................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 4 1.5 Ruang Lingkup Penelitian..................................................................... 4

1.5.1 Lingkup Pembahasan................................................................... 4 1.5.2 Lingkup Wilayah.......................................................................... 5

1.6 Alur Penelitian....................................................................................... 7 1.7 Sistematika Penulisan............................................................................ 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA PASAR TRADISIONAL DAN PARKIR............ 9

2.1 Pasar Tradisional................................................................................... 9 2.1.1 Pengertian Pasar Tradisional 9 2.1.2 Karakteristik Pasar Tradisional.................................................... 10 2.1.3 Pengguna Pasar Tradisional......................................................... 11

2.2 Parkir............................................................................... 12 2.2.1 12 2.2.2 Fasilitas Parkir 13 2.2.3 Konsep Parkir............................................................................... 14 2.2.4 14 2.2.5 Parkir di Kawasan perdagangan................................................... 17

2.2.5.1 Kawasan Perdagangan...................................................... 17 2.2.5.2 Dimensi Ruang Parkir di Kawasan Perdagangan............. 17

2.2.6 Tingkat Pelayanan Parkir............................................................. 18 2.2.7 Efektivitas 20 2.2.8 Pengendalian Parkir..................................................................... 22

2.3 Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional.................................................. 22 2.3.1.1 Persepsi dan Kepuasan Pengunjung Pasar terhadap

22 2.3.1.2 23

Page 8: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB 3 METODE PENELITIAN................................................................................ 27

3.1 Pendekatan Penelitian............................................................................ 27 3.2 Jenis Penelitian...................................................................................... 27 3.3 28 3.4 Tolok Ukur Penelitian........................................................................... 28 3.5 Metode Pengambilan Sampel................................................................ 29 3.6 Metode Pengumpulan Data................................................................... 31

3.6.1 Kebutuhan Data............................................................................ 31 3.6.2 Teknik Pengumpulan Data........................................................... 32

3.7 Metode Analisis Data............................................................................ 33

BAB 4 HASIL PENELITIAN PARKIR di PASAR TRADISIONAL UTAMA KOTA SURAKARTA.....................................................................................

41

4.1. 41 4.1.1 41 4.1.2 44

4.2. 44 4.2.1 44 4.2.2 45 4.2.3 Pelayanan Parkir dilihat Dari Kebutuhan Pengunjung Pasar 53

4.3. Efektivitas Parkir din Pasar Tradisional BAB 5 EFEKTIVITAS PARKIR di PASAR TRADISIONAL UTAMA KOTA

SURAKARTA..................................................................................................

66 5.1 Analisis Kebutuhan Parkir berdasarkan Ragam Aktivitas Pengunjung

Pasar.......................................................................................................

66 5.2 Analisis Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional................................... 68

5.2.1 Efektivitas Penyediaan Parkir di Pasar 68 5.2.2 Efektivitas Pelayanan Parkir di Pasar Tradisional...................... 69

BAB 6 PENUTUP........................................................................................................ 74

6.1 Kesimpulan............................................................................... 74 6.2 Rekomendasi............................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keputusan Dirjen Hubda Tentang Satuan Ruang Parkir Jenis Kendaraan...................................................................................................

17

Tabel 2.2 Kebutuhan Ruang Gerak Kendaraan.......................................................... 18 Tabel 2.3 Kebutuhan SRP di Pusat Perbelanjaan....................................................... 18 Tabel 2.4 Klasifikasi Tingkat Aksesibilitas................................................................ 20 Tabel 3.1 Perumusan Tolok Ukur Penelitian.............................................................. 29 Tabel 3.2 Jumlah Pedagang dan Jumlah Sampel Pengunjung Pasar.......................... 31 Tabel 3.3 Kebutuhan Data.......................................................................................... 31 Tabel 3.4 Kriteria dan Interval Nilai Dalam Penilaian Keefektivan Pelayanan Parkir

Dilihat dari Kebutuhan Pengunjung Pasar

37 Tabel 3.5 Kriteria dan Interval Nilai dalam Penilaian Keefektivan Penyediaan

Parkir Diliha Dari Kebutuhan Pengunjung Pasar ......................................

39 Tabel 3.6 Tingkat Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional.......................................... 39 Tabel 4.1 Jumlah Petak Parkir Resmi di Pasar Tradisional........................................ 42 Tabel 4.2 Aktivitas Responden di Pasar Tradisional.................................................. 45 Tabel 4.3 Jenis Kendaraan Yang Digunakan Oleh Para Responden.......................... 46 Tabel 4.4 Alasan Pengunjung Pasar Memilih Tempat Parkir..................................... 47 Tabel 4.5 Tingkat Efektivitas Penyediaan Parkir di Pasar Tradisional Berdasarkan

Kebutuhan Pengunjung Pasar.....................................................................

52 Tabel 4.6 Data Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Lokasi Area Parkir Saat

Ini

54 Tabel 4.7 Data Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Keamanan Parkir Saat

Ini................................................................................................................

54 Tabel 4.8 Data Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Keandalan Parkir Saat

Ini................................................................................................................

55 Tabel 4.9 Data Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Kenyamanan Parkir Saat

Ini................................................................................................................

60 Tabel 4.10 Data Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Fasilitas Penunjang Parkir

Saat Ini...................................................................................................

61 Tabel 4.11 Tingkat Efektivitas Pelayanan Parkir Dilihat Dari Kebutuhan Pengunjung

Pasar..................................................................................................

63 Tabel 4.12 Analisis Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional 64

Page 10: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Alur Penelitian....................................................................................... 7 Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian..................................................................... 26 Gambar 3.1 Kerangka Analisis Penelitian................................................................. 40 Gambar 4.1 Besaran dan Keadaan Eksisting Fasilitas Parkir di Pasar Gede,

Klewer dan Legi.....................................................................................

43 Gambar 4.2 Grafik Aktivitas Responden Berdasarkan Tujuan/ Keperluan di Pasar 45 Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Jumlah Kendaraan Berdasarkan Jenisnya............ 46 Gambar 4.4 Grafik Alasan Memilih Tempat Parkir.................................................. 48 Gambar 4.5 Grafik Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Kualitas Lokasi Parkir

Pasar Tradisional....................................................................................

54 Gambar 4.6 Grafik Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Keamanan Parkir Saat

Ini...........................................................

55 Gambar 4.7 Grafik Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Keandalan Parkir Saat

Ini.........................................................................................

56 Gambar 4.8 Grafik Pendapat Pengunjung Pasar Tradisional Terhadap Kemudahan

dalam Melakukan Manuver Kendaraan.................................................

60 Gambar 4.9 Grafik Pendapat Pengunjung Pasar Tradisional Terhadap Kualitas

61 Gambar 4.10 Kondisi Fasilitas Pedestrian dan Peneduh di Area Parkir Pasar

Tradisional.............................................................................................

62

Page 11: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

DAFTAR PETA

Peta 1.1 Lingkup Wilayah Penelitian..................................................................... 6 Peta 4.1 Peta Lokasi Sebaran Parkir di Pasar Gede............................................... 49 Peta 4.2 Peta Lokasi Sebaran Parkir di Pasar Klewer............................................ 50 Peta 4.3 Peta Lokasi Sebaran Parkir di Pasar Legi............................................... 51 Peta 4.4 Peta Kondisi dan Permasalahan Parkir di Pasar Gede.............................. 57 Peta 4.5 Peta Kondisi dan Permasalahan Parkir di Pasar Klewer.......................... 58 Peta 4.6 Peta Kondisi dan Permasalahan Parkir di Pasar Legi............................... 59

Page 12: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang permasalahan yang terjadi di

lapangan sehingga masalah ini layak untuk dijadikan sebagai bahan penelitian tugas akhir.

Selain latar belakang masalah, bab ini juga menyajikan tujuan, sasaran, manfaat, batasan

penelitian dan sistematika penulisan.

1.1. Latar Belakang

Surakarta merupakan salah satu kota besar di Indonesia, dimana di dalam kota ini

banyak sekali terdapat ragam aktivitas. Dari sekian banyak ragam aktivitas yang terdapat di

Kota Surakarta ada salah satu aktivitas atau kegiatan yang menjadi sektor unggulan dan

menyumbangkan 23% pendapatannya untuk peningkatan PRDB Kota Surakarta pada tahun

2005 (Surakarta Dalam Angka, 2005) dan aktivitas atau kegiatan yang dimaksud adalah Ritel

atau perdagangan1. Bentuk kegiatan ritel skala besar di Indonesia dapat di kategorikan

menjadi dua format yaitu ritel modern dan ritel tradisional. Bentuk ritel modern antara lain

mall dan trade center, sedangkan ritel tradisional biasanya berbentuk pasar tradisional atau

rakyat. Pasar terdiri dari kios-kios yang berada dibagian dalam dan toko-toko di bagian

luarnya yang menghadap ke jalan. Dalam suatu pasar tersedia berbagai gerai dengan segala

macam produk yang diperlukan masyarakat, dari barang kebutuhan sehari-hari hingga produk

tahan lama . Dengan tersedianya berbagai barang kebutuhan sehari-hari di

pasar dan harganyapun murah hal ini lah yang menarik minat para masyarakat kota Surakarta

maupun sekitarnya untuk datang dan berbelanja di pasar tradisional Kota Surakarta.

Dalam kegiatan ritel, lokasi adalah salah satu faktor yang terpenting. Lokasi suatu

fasilitas ritel akan mempengaruhi kesuksesan dari usaha tersebut. Luas dan kepadatan wilayah

yang dilayani, kelas sosial ekonomi penduduk, luas dari pusat perbelanjaan, kondisi lalu lintas

dan ketersediaan sarana angkutan umum merupakan beberapa faktor lokasi yang

mempengaruhi banyaknya pengunjung. Pada kasus yang terjadi di negara berkembang

termasuk di Surakarta, penempatan lokasi suatu fasilitas yang menumpuk di suatu kawasan,

termasuk dalam fasilitas ritel skala besar/ pusat perbelanjaan.

Fenomena yang terjadi seiring dengan tumbuh dan berkembangnya ritel tradisional

di Kota Surakarta adalah semakin meningkatnya perpindahan penduduk dari luar Kota

Surakarta. Dengan jumlah penduduk Kota Surakarta yang meningkat setiap tahunnya

menyebabkan timbulnya masalah perkotaan salah satunya adalah masalah transportasi.

Dengan semakin banyaknya jumlah penduduk permintaan akan kendaraan pribadi juga 1Ritel merupakan usaha menjual barang dan jasa secara eceran maupun grosir kepada masyarakat

Page 13: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

semakin meningkat. Peningkatan jumlah permintaan kendaraan mengakibatkan masalah baru

yaitu masalah parkir. Masalah parkir muncul dikarenakan jumlah kendaraan yang semakin

meningkat setiap tahunnya tetapi tidak diimbangi dengan penambahan area atau lahan parkir

baru di sekitar area perdagangan tradisional. Apalagi diketahui ada perbedaan penyediaan

lahan parkir di ritel modern dan ritel tradisional, untuk ritel modern pada saat perencanaannya

memang sudah disediakan area khusus bagi pengunjung dan pengguna mall atau trade center,

tetapi lain halnya dengan pasar tradisional, sejak rencana pembangunannya dahulu memang

tidak disediakan area atau lahan parkir khusus bagi pengunjung pasar karena pada waktu dulu

volume kendaraan tidak sebanyak sekarang. Karena sejak pembangunannya memang tidak

tersedia lahan parkir, maka saat ini kendaraan yang datang ke pasar tradisional akan di

parkirkan di tepi jalan, dan bila pada jam-jam puncak yaitu antara pukul 11:00 sampai pukul

14:00 terjadi kemacetan lalu lintas di sekitar pasar hal ini disebabkan kurangnya alokasi lahan

parkir sehingga tidak dapat menampung kendaraan pengunjung pasar yang datang dan

mengakibatkan kendaraan para pengunjung pasar di parkirkan sampai ke badan jalan dan

penataan parkir di badan jalan ini juga tidak sempurna atau semerawut, yang mengakibatkan

sirkulasi jalan di depan pasar dan sekitarnya menjadi terganggu dan menyebabkan kemacetan.

Dari 44 pasar tradisional yang tersebar di seluruh Kota Surakarta ada beberapa pasar

yang memiliki persamaan dalam permasalahan parkir, yaitu Pasar Gede, Pasar Klewer dan

Pasar Legi (Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta, 2012). Ketiga pasar ini merupakan pasar-

pasar besar dan utama di Kota Surakarta, kenapa utama karena kegiatan ekonomi atau jual

beli yang terjadi bukan hanya melayani masyarakat di Kota Surakarta saja tetapi masyarakat

dari luar Kota Surakarta juga banyak yang membeli barang dagangan yang ada di pasar-pasar

tersebut, bukan hanya itu saja bahkan banyak turis asing yang datang dan membeli serta

mengimpor barang-barang dari ketiga pasar tersebut. Selain itu ketiga pasar ini merupakan

wajah atau ikonnya Kota Surakarta jadi banyak tersimpan sejarah dan budaya di dalamanya.

Serta pasar ini merupakan pasar khusus karena menjual hanya barang-barang satu tipe saja,

seperti Pasar Klewer yang menjual barang jenis tekstil, pasar Gede yang menjual dalam skala

besar barang-barang kebutuhan sehari-hari dan pasar legi yang menjual barang berupa hasil

bumi seperti beras. Dan lokasi pasar-pasar ini ini juga sangat strategis karena berada di tengah

Kota Surakarta dan mudah dilalui moda transportasi apapun.

Aktivitas pengunjung di Pasar Gede, Klewer dan Legi yang semakin padat

menyebabkan meningkatnya jumlah permintaan akan area parkir, tetapi karena terbatasnya

lahan saat ini sangat sulit sekali untuk mencari tempat parkir yang dekat pasar dan nyaman

tempatnya. Terbukti di Pasar Gede dan Klewer kendaraan para pengunjung pasar diparkirkan

di badan jalan, ada pula yang diletakkan di trotoar atau area pejalan kaki, hal ini dikarenakan

Page 14: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

tidak mampunya pengelola pasar untuk menampung seluruh kendaraan pengunjung yang

datang ke pasar tradisional, akibatnya masih ditemukan beberapa pengunjung yang parkir

jauh dari pasar, tetapi ada pula yang nekad untuk parkir didekat pasar tanpa memikirkan

akibat yang akan muncul nantinya. Sebaliknya untuk Pasar Legi area parkirnya berada di

dalam kompleks pasar tetapi masih saja ditemukan pengunjung yang parkir di luar pasar hal

ini dikarenakan penataan parkir di dalam pasar yang belum berjalan baik dimana kendaraan

antara roda 2 dan roda 4 penempatannya masih menumpuk atau bercampur menjadi satu dan

belum ada pembagian yang jelas oleh para pengelola pasar. Selain masalah diatas ada masalah

lain mengapa parkir di ketiga pasar ini bermasalah dan berhak untuk diteliti, yaitu adanya alih

fungsi area parkir menjadi tempat jualan oleh para pemiliki kios didalam pasar dan pedagang

oprokan, hal ini menjadi penyebab utama banyak pengunjung pasar yang harus memarkirkan

kendaraan mereka jauh dari pasar dan masuk sampai ke badan jalan dan akhirnya

menyebabkan kemacetan lalu lintas disekitar Pasar Gede, Klewer dan Legi.

Idealnya suatu kawasan dapat meyediakan area parkir yang dapat menampung semua

kendaraan para penguunjung pasar dan dengan penataan kendaraan yang parkir lebih baik lagi

dapat mengurangi tingkat kesemerawutan yang sangat menganggu aktivitas lalu lintas

disekitar pasar, sehingga para pengunjung pasar dapat merasa aman dan nyaman untuk parkir

di area tersebut.

Sampai saat ini belum ada yang menilai apakah penyediaan dan pelayanan parkir di

yang ada di pasar tradisional saat ini sudah efektif atau belum. Berdasarkan permasalahan

inilah alasan saya mengangkat tema ini untuk diteliti lebih lanjut, agar kesemerawutan parkir

dapat di kurangi.

1.2. Rumusan Masalah

Adanya fenomena dari perkembangan dari kegiatan perdagangan di pasar tradisional

di Kota Surakarta dan masalah dengan area parkir yang ada saat ini menjadi suatu pekerjaan

rumah bagi pemerintah Kota Surakarta. Oleh karena itu masalah penyediaan alokasi parkir

dan pelayanan yang diberikan kepada pengunjung pasar membutuhkan penanganan yang

serius sehingga permasalahn yang ada saat ini timbul tidak semakin parah ke depannya atau

menimbulkan permasalahan-permasalahan lain yang lebih kompleks. Maka pertanyaan

penelitian (research question) dalam penelitian ini adalah:

Sudah efektifkah penyediaan dan pelayanan parkir yang ada saat ini di pasar

tradisional utama Kota Surakarta?

Page 15: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

1.3. Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan di atas maka

tujuan penelitian ini adalah mengetahui keefektifan aktivitas perparkiran di pasar

tradisional utama Kota Surakarta saat ini di lihat dari penyediaan fasilitas dan pelayanan

parkir yang diberikan.

1.3.2 Sasaran

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka sasaran dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1). Identifikasi aktivitas pengunjung pasar tradisional menurut keperluan yang akan

dilakukan di pasar tradisional tersebut,

2). Identifikasi penyediaan dan pelayanan fasilitas parkir di pasar tradisional saat ini,

3). Identifikasi pendapat pengunjung pasar tradisional terhadap pelayanan dan penyediaan

parkir saat ini,

4). Analisis efektivitas penyediaan dan pelayanan parkir dilihat dari kebutuhan pengunjung

pasar,

5). Analisis efektivitas parkir di pasar tradisional utama.

1.4. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka

manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan yang berguna bagi

pemangku kepentingan (perencana, pengelola, dan pembuat kebijakan) Kota Surakarta pada

khususnya dalam rangka mengatasi permasalahan trasportasi yang ditimbulkan akibat

kurangnya alokasi lahan parkir di pasar tradisional Kota Surakarta pada saat ini maupun pada

masa yang akan datang, selain itu juga dapat memberikan masukan bagi pemerintah dan

pihak-pihak yang terkait pada umumnya dalam menyusun dan mengubah peraturan yang

dapat merencanakan, mengatur dan mangawasi segala bentuk kegiatan perparkiran baik di

pusat-pusat perdagangan maupun pusat kegiatan lainnya yang membutuuhkan area parkir

khusus pengunjung.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

1.5.1. Lingkup Pembahasan

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, maka ruang lingkup

penelitian ini akan dibatasi pada kajian sebagai berikut:

1). Aktivitas pegunjung pasar tradisional

2). Sebaran Lokasi area parkir pengunjung pasar tradisional

Page 16: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3). Efektivitas penyediaan lahan parkir di lihat dari kebutuhan pengunjung pasar

4). Efektivitas pelayanan parkir di pasar tradisional meliputi kondisi area parkir, keamanan,

keandalan, kenyamanan dan fasilitas penunjang atau pendukung parkir di pasar

tradisional utama di Kota Surakarta.

5). Bentuk pengendalian yang tepat terhadap masalah parkir yang terjadi saat ini di pasar

tradisional.

1.5.2. Lingkup Wilayah

Wilayah yang menjadi objek penelitian ini adalah tiga pasar tradisional utama yang

ada di Kota Surakarta yaitu Pasar Gede, Pasar Klewer dan Pasar Legi dengan luas masing-

masing area sebagai berikut: untuk Pasar Gede memiliki luas 10.421 m2, Pasar Klewer dengan

luas area 12.950 m2, dan Pasar Legi dengan luas 16.640 m2 dan jangkauan pelayanan ketiga

pasar ini sama yaitu sudah sampai mengekspor ke luar negeri. Dalam penelitian ini batas

wilayah yang akan diteliti adalah area parkir yang ada disekitar pasar serta jaraknya 60 meter

dari dinding terluar pasar (Keputusan Menteri Pekerjan Umum No: 468/ KPTS/ 1998), untuk

lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar di bawah ini:

Page 17: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Page 18: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

1.6. Alur Penelitian

Proses penelitian ini dapat dilihat dalam gambar alur prose penelitian dibawah ini:

Gambar 1.1 Alur Penelitian

Sumber: hasil analisis 2012

Latar Belakang

Fenomena perkembangan pasar tradisional saat ini menyebabkan semakin tingginya mobilitas penduduk, dan jumlah kendaraan di perkotaan. Hal ini mengakibatkan ketersediaan lahan parkir di pasar tradisional tidak dapat menampung seluruh kendaraan pengunjung yang dating dan mengakibatkan kendaraan meluap sampai ke badan jalan dan akhirnya mengganggu sirkulali lalu lintas disekitarnya.

Rumusan Masalah

Sudah efektifkah penyediaan dan pelayanan parkir yang ada saat ini di pasar tradisional Kota Surakarta?

Tujuan Penelitian

Mengetahui sudah efektifkah aktivitas perparkiran di pasar tradisional Kota Surakarta saat ini pelayanan parkir yang diberikan.

Parkir

Fasilitas parkir Konsep parkir Parkir di kawasan perdagangan Tingkat pelayanan parkir Efektivitas

Pasar

Pasar tradisional Pengguna pasar tradisional

Efektivitas Parkir di PasarTradisional

Variabel Penelitian

Kebutuhan Parkir Pengunjung Pasar

Fasilitas Parkir Pasar (Kapasitas dan Pelayanan Parkir)

Teknik Analisis

Analisis Kebutuhan Parkir berdasarkan Ragam Aktivitas

Pengunjung Pasar

Analisis Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional

Kesimpulan Dan Saran

Page 19: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

1.7. Sistematika Penulisan

Penulisan laporan dari penelitian ini akan dibagi menjadi dalam beberapa bab, yang

secara garis besar diuraikan sebagai berikut :

BAB I, Pendahuluan berisi proposal penelitian dari kajian penyediaan dan pelayanan parkir di

pasar tradisional. Dalam bagian ini terdiri dari latar belakang yang merupakan dasar

pemikiran dari penelitian ini, tujuan, sasaran, manfaat, dan lingkup pembahasan yang menjadi

acuan dalam kegiatan penelitian ini, kerangka pikir penelitian, serta sistematika penyajian

laporan penelitian.

BAB II, Tinjauan literatur dalam penelitian ini terdiri dari teori-teori mengenai parkir yang

meliputi pengertian fasilitas parkir dan macam bentuk/ tipe fasilitas parkir, parkir di kawasan

perdagangan, pasar tradisional, pengguna pasar tradisional serta efektivitas . Tinjauan teori ini

memberikan kerangka pemikiran mengenai apa yang akan dibahas dalam penelitian ini.

Berdasarkan tinjauan teori tersebut, maka ditentukan variabel penelitian yang menjadi pokok

bahasan serta batasan dalam penelitian ini.

BAB III, Metode penelitian merupakan teknis pelaksanaan penelitian ini. Dalam metode

penelitian ini meliputi jenis penelitian yang digunakan, penentuan variabel, tahapan analisis

yang didalamnya meliputi proses dan teknis analisis yang digunakan untuk menjawab sasaran

penelitian, metode pengumpulan data, serta populasi dan metode pengambilan sampel.

BAB IV, Bagian ini merupakan kajian kondisi dari objek penelitian atau kompilasi data. Data

yang telah diperoleh disajikan dalam dua bagian besar, yaitu gambaran fasilitas parkir di pasar

dan aktivitas pengunjung pasar untuk melihat kebutuhan parkir mereka. Dari dua bagian besar

tersebut masing-masing didalamnya akan berisi mengenai gambaran umum fasilitas parkir,

kondisi area parkir saat ini, tatanan aktivitas pengguna di dalam pasar, persepsi pengguna

terkait dengan kualitas pelayanan parkir yang diterima dan kebutuhan ruang parkir

pengunjung pasar. Selanjutnya dari data yang disajikan tersebut akan digunakan dalam proses

analisis data.

BAB V, merupakan bab pembahasan yang berisi mengenai pembahasan/analisis dari temuan

lapangan berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir penelitian sehingga diharapkan mampu

menjawab rumusan masalah dan mendukung tujuan sasaran dari penelitian yang telah

ditentukan.

BAB VI, merupakan bab kesimpulan dan rekomendasi yang berisi mengenai kesimpulan

penelitian termasuk hasil-hasil temuan penelitian, rekomendasi yang berkaitan dengan hasil

temuan penelitian, serta rekomendasi.

Bagian yang terakhir berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 20: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA PASAR TRADISIONAL DAN

PARKIR

Dalam melakukan penelitian mengenai efektivitas parkir di Pasar Gede, Klewer dan

Legi Surakarta, maka diperlukan pemahaman terlebih dahulu mengenai teori yang berkaitan

dengan penelitian yang meliputi tinjauan terhadap pasar, parkir dan efektivitas. Berikut hasil

dari tinjauan teori terkait.

2.1. Pasar Tradisional

2.1.1 Pengertian Pasar Tradisional Utama

Pasar secara harfiah berarti berkumpul untuk tukar menukar barang atau jual beli

sekali dalam 5 hari Jawa. Pasar diduga dari bahasa Sanskerta Pancawara. Pasar dalam konsep

urban jawa adalah kejadian yang berulang secara ritmik dimana transaksi sendiri tidak sentral,

yang sentral dalam kegiatan pasaran adalah interaksi sosial dan ekonomi dalam satu peristiwa.

Berkumpul dalam arti saling ketemu muka dan berjual beli pada hari pasaran menjadi

semacam panggilan sosial perodik, dengan kata lain dari pasar adalah peken yang kata

kerjanya mapeken artinya berkumpul (Wiryomartono, 1995).

Pasar merupakan ruang sosial di samping ruang ekonomi. Faktor yang menyebabkan

pasar tradisional masih tetap diminati adalah karakter/budaya konsumen. Meskipun informasi

tentang gaya hidup modern dengan mudah diperoleh, tetapi tampaknya masyarakat masih

memiliki budaya untuk tetap berkunjung dan berbelanja ke pasar tradisional. Terdapat

perbedaan yang sangat mendasar antara pasar tradisional dan pasar modern. Perbedaan itulah

adalah di pasar tradisional masih terjadi proses tawar-menawar harga, sedangkan di pasar

modern harga sudah pasti ditandai dengan label harga. Dalam proses tawar-menawar terjalin

kedekatan personal dan emosional antara penjual dan pembeli yang tidak mungkin didapatkan

ketika berbelanja di modern (Mukhlas, 2007).

Berdasarkan pendapat para ahli tentang pasar tradisional, maka dapat diambil

kesimpulan pasar tradisional utama adalah tempat yang merupakan pusat pengumpulan,

penjualan, penyimpanan barang untuk disalurkan kepada grosir dan pusat pembelian yang

lebih kecil dan jangkauan pelayanannya pun tidak hanya melayani lingkup regional saja tetapi

sampai ke mancanegara.

Page 21: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2.1.2 Karakteristik Pasar Tradisional

Secara garis besar, pasar dapat dikelompokkan menjadi enam macam, yaitu: pasar

menurut jenis barang yang diperdagangkan, waktu bertemunya penjual dan pembeli, luas

kegiatan distribusi, fisik pasar serta menurut bentuk dan strukturnya (Suryadarma, dkk. 2007).

Berikut ini akan kita bahas macam-macam pasar tersebut:

1) Pasar menurut jenis barang yang diperdagangkan

Pasar menurut barang yang diperjual belikan dibedakan menjadi dua, yaitu pasar

barang konsumsi dan pasar faktor produksi. Pasar barang konsumsi adalah pasar yang

memperjualbelikan barang-barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Barang yang diperjualbelikan pada pasar barang konsumsi dapat langsung digunakan oleh

konsumen. Contoh pasar barang konsumsi yaitu pasar beras, pasar tekstil, pasar sayur-mayur,

pasar buah-buahan, dan pasar kelontong. Sedangkan pasar faktor produksi adalah pasar yang

memperjualbelikan beberapa faktor produksi yang berguna bagi kelancaran proses produksi,

seperti tembakau, beras, kopi, minyak bumi, tembaga, balai latihan kerja, mesin cetak, mesin

tekstil, dan bursa efek. Pada pasar ini, para pemilik usaha (pengusaha) berperan sebagai

pembeli, sedangkan penjualnya adalah pemilik factor produksi. Berdasarkan pemilikan faktor

produksi, pasar barang produksi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pasar faktor produksi

alam, pasar faktor produksi tenaga kerja, dan pasar faktor produksi modal.

2) Pasar menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli

Pasar menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli dibedakan menjadi lima

macam (Esther dan Dikdik, 2003), yaitu pertama pasar kaget, adalah pasar sesaat yang terjadi

ketika terdapat sebuah keramaian atau perayaan. Contoh pasar kaget antara lain pada saat

merayakan ulang tahun suatu daerah terdapat pasar malam, dan sebagainya. Kedua pasar

harian, adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang berlangsung setiap hari

dan barang-barang yang diperjualbelikan merupakan barang-barang kebutuhan sehari-hari.

Contoh pasar sayur-mayur, pasar beras, pasar buah, dan pasar daging. Ketiga pasar mingguan,

adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang berlangsung seminggu sekali.

Contoh pasar mingguan yaitu pasar kliwon, pasar pon, pasar wage, pasar pahing, dan pasar

legi, keempat adalah pasar bulanan yaitu pasar yang diselenggarakan satu kali dalam satu

bulan dan biasanya menjual barang-barang tertentu. Pasar jenis ini sudah jarang ditemukan.

Meskipun ada itu hanya terdapat pada daerah tertentu saja. Contoh: pasar hewan, dan

sebagainya, dan yang kelima Pasar tahunan adalah pasar yang diselenggarakan satu kali dalam

satu tahun, dan biasanya bertujuan untuk memperkenalkan produk baru. Biasanya pasar ini

dilakukan pada saat menjelang hari-hari besar. Contoh pasar tahunan: Pekan Raya Jakarta,

Page 22: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Pasar Malam Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta dan Pekan Semalam dilaksanakan setiap

bulan Syawal.

3) Pasar menurut luas kegiatan distribusi

Pasar menurut luas kegiatan distribusinya terbagi menjadi empat kategori yaitu:

pasar lokal atau setempat, pasar daerah, pasar nasional dan pasar internasional.

4) Pasar menurut bentuk dan strukturnya

Menurut bentuk dan strukturnya pasar terbagi menjadi dua yaitu pasar persaingan

sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.

2.1.3 Pengguna Pasar Tradisional

Menurut Drs. Damsar, MA tahun 1997, pengguna pasar dibedakan menjadi dua yaitu

penjual dan pembeli. Untuk karakteristik pembeli secara umum terbagi menjadi tiga yaitu):

1) Pengunjung, yaitu mereka yang datang ke pasar tanpa mempunyai tujuan untuk

melakukan pembelian terhadap suatu barang atau jasa, mereka adalah orang-orang

yang menghabiskan waktu luangnya di pasar.

2) Pembeli, yaitu mereka yang datang ke lokasi pasar dengan maksud untuk membeli

sesuatu barang atau jasa, tetapi tidak mempunyai tujuan ke (di) mana akan membeli.

3) Pelanggan, yaitu mereka yang datang ke lokasi pasar dengan maksud untukmembeli

sesuatu barang atau jasa, dan mempunyai tujuan yang pasti ke (di )mana akan

membeli. Seseorang menjadi pembeli tetap dari seorang penjual tidak terjadi secara

kebetulan, tetapi melalui proses interaksi sosial.

Dalam aktivitas perdagangan, pedagang adalah orang atau institusi yang memperjual

belikan produk atau barang, kepada konsumen baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Dalam ekonomi, pedagang dibedakan menurut jalur distribusi yang dilakukan dapat

dibedakan menjadi : pedagang distributor (tunggal), pedagang (partai) besar dan pedagang

eceran. Sedangkan dari pandangan sosiologi ekonomi menurut Drs. Damsar, MA

membedakan pedagang berdasarkan penggunaan dan pengolahan pendapatan yang didapatkan

dari hasil perdagangan dan hubungannya dengan ekonomi keluarga. Berdasarkan penggunaan

dan pengolahan pendapatan yang diperoleh dari hasil perdagangan, pedagang dapat

dikelompokkan menjadi:

1) Pedagang profesional, yaitu pedagang yang menggunakan aktivitasperdagangan

merupakan pendapatan / sumber utama dan satu-satunya bagi ekonomi keluarga.

2) Pedagang semi profesional, yaitu pedagang yang mengakui aktivitas perdagangan

untuk memperoleh uang tetapi pendapatan dari hasil perdagangan merupakan sumber

tambahan bagi ekonomi keluarga.

Page 23: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

3) Pedagang subsistensi, yaitu pedagang yang menjual produk atau barang dari hasil

aktivitas atas subsistensi untuk memenuhi ekonomi keluarga. Pada daerahpertanian,

pedagang ini adalah seorang petani yang menjual produk pertanian ke pasar desa atau

kecamatan.

4) Pedagang semu, yaitu orang yang melakukan kegiatan perdagangan karena hobi atau

untuk mendapatkan suasana baru atau untuk mengisi waktu luang. Pedagang jenis ini

tidak mengharapkan kegiatan perdagangan sebagai sarana untuk memperoleh

pendapatan, malahan mungkin saja sebaliknya ia (akan)memperoleh kerugian dalam

berdagang.

2.2. Parkir

Fasilitas parkir merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem

transportasi. Lalu-lintas biasanya timbul demi kepentingan pergerakan. Kendaraan berjalan

menuju tempat tujuan dan setelah mencapai tempat tersebut kendaraan harus diparkir. Di

daerah perkotaan, banyaknya pemilikan kendaraan menimbulkan masalah parkir yang serius.

Di kawasan permukiman, setiap ruang kosong yang tersedia selalu diisi kendaraan yang

diparkir sepanjang siang maupun malam hari. Begitu pula di dekat pusat perdagangan, sering

terjadi kemacetan jalan yang cukup serius, karena makin banyaknya orang yang memilih

pergi ke kota dengan kendaraan pribadi daripada menggunakan sarana angkutan umum.

Di antara penyebab seriusnya kondisi ini adalah bahwa parkir telah merupakan "

urusan setiap orang ". Tanggung jawab penyelenggaraan dan pengaturannya kerap kali dibagi-

bagi di antara pemilik gedung, pedagang, investor, perencana, otorita terminal dan transit, dan

jawatan pemerintah lainnya. Sebagai tambahan, tanggung jawab penetapan ruang yang

tersedia untuk para pemakai, penetapan biaya, dan kebijaksanaan pengaturannya biasanya

antara lain dilakukan oleh dewan kota, polisi, insinyur lalu-lintas, dan pengadilan. Kreasi

jawatan yang terutama berhubungan dengan parkir umumnya mengusulkan cara untuk

memecahkan dilema yang berkelanjutan ini. Parkir menurut kamus bahasa Indonesia dapat

diartikan sebagai tempat pemberhentian kendaraan beberapa saat. Sedangkan menurut

Undang-undang lalu lintas No. 14/1992, parkir adalah tempat pemberhentian kendaran atau

bongkar muat barang dalam jangka waktu yang lama atau sebentar tergantung keadaan dan

kebutuhannya.

2.2.1 Parkir Bagian dari Elemen Perancangan Kota

Sirkulasi adalah elemen perancangan kota yang secara langsung dapat membentuk

dan mengkontrol pola kegiatan kota, sebagaimanahalnya dengan keberadaan sistem

transportasi dari jalan publik, pedestrian ways, dan tempat-tempat transit yang saling

Page 24: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

berhubungan akan membentuk pergerakan (suatu kegiatan). Sirkulasi di dalam kota

merupakan salah satu alat yang paling kuat untuk menstrukturkan lingkungan perkotaan

karena dapat membentuk, mengarahkan, dan mengendalikan pola aktivitas dalam suatu kota.

Selain itu sirkulasi dapat membentuk karakter suatu daerah, tempat aktivitas dan lain

sebagainya.

Tempat parkir mempunyai pengaruh langsung pada suatu lingkungan yaitu pada

kegiatan komersial di daerah perkotaan dan mempunyai pengaruh visual pada beberapa

daerah perkotaan. Penyediaan ruang parkir yang paling sedikit member efek visual yang

merupakan suatu usaha yang sukses dalam perancangan kota. Elemen ruang parkir memiliki

dua efek langsung pada kualitas lingkungan, yaitu:

a. Kelangsungan aktivitas komersial

b. Pengaruh visual yang penting pada bentuk fisik dan susunan kota

Dalam merencanakan tempat parkir yang benar, hendaknya memenuhi persyaratan:

a. Keberadaan strukturnyaa tidak mengganggu aktivitas di sekitar kawasan

b. Pendekatan program penggunaan berganda

c. Tempat parkir khusus

d. Tempat parkir di pinggiran kota.

Dalam perencanaan untuk jaringan sirkulasi dan parkir selalu memperhatikan:

a. Jaringan jalan harus merupakan ruang terbuka yang mendukung citra kawasan dan

aktivitas pada kawasan

b. Jaringan jalan harus memberikan orientasi pada penggunaan dan membuat lingkungan

yang legible

c. Kerjasama dari sektor kepemilikan dan privat dan publik dalam mewujudkan tujuan dari

kawasan.

2.2.2 Fasilitas Parkir

Sebuah kota membutuhkan bermacam macam fasilitas yang dapat digunakan oleh

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam kamus tata ruang, fasilitas dapat

diartikan sebagai:

Bangunan atau ruang terbuka

Istilah umum yang dipakai untuk menunjukan pada suatu unsur penting dalam aset

pemerintahan atau pemberian pelayanan jasa pada umumnya

Jaringan atau bangunan yang memberikan pelayanan dengan fungsi tertentu kepada

masyarakat maupun perorangan berupa kemudahan kehidupan masyarakat dan

pemerintah

Page 25: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Menunjang kebutuhan masyarakat.

Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian

kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk melakukan kegiatan pada kurun waktu tertentu

(PP No.43, 1993). Pusat kota sebagai kawasan penarik perjalanan, telah menimbulkan banyak

permasalahan di bidang lalu lintas, antara lain tingkat penggunaan fasilitas parkir yang tidak

merata dan keterbatasan penyediaan lokasiparkir di pusat kota. Fasilitas parkir sebagai salah

satu elemen penting dalam sistem transportasi perkotaan saat ini, perlu pengaturan dalam

penggunaannya. Fasilitas parkir yang efisien dapat menciptakan lalu lintas di kawasan

tersebut menjadi lebih tertib dan lancar. Pemilihan lokasi parkir terkait dengan tingkat

kepuasan yang didapatkan oleh para pengguna parkir dalam memilih lokasi parkir,antara lain

disebabkan oleh tarif, jarak berjalan menuju tempat tujuan, kenyamanan dan keamanan, dan

kemudahan mendapat lokasi parkir.

Meningkatnya tingkat perekonomian masyarakat, menyebabkantumbuhnya tempat-

tempat usaha baru yang umumnya terletak di pinggir jalandengan volume lalu lintas padat,

tempat-tempat usaha tersebut umumnya tidakmenyediakan lahan parkir yang cukup sehingga

menyebabkan pengunjungmemarkir kendaraan pada badan jalan. Hal tersebut dapat

menyebabkan lebarefektif jalan berkurang.

2.2.3 Konsep Parkir

Dalam penanganan parkir perlu dilakukan pendekatan sistematis pada dua aspek

utama yaitu: kajian terhadap permintaan parkir/ kebutuhan ruang parkir dan kajian terhadap

besar penyediaan fasilitas parkir. Besarnya permintaan parkir pada suatu kawasan ruas jalan

sangat dipengaruhi oleh pola tata guna lahan di kawasan yang bersangkutan, sehingga di

dalam penanganan parkir harus diikuti dengan pengaturan pola tata guna lahan yang

disesuaikan dengan Rencana Detail Tata Ruang di setiap kota. Selain itu mengingat besarnya

permintaan parkir sehingga memunculkan banyak bangkitan parkir di ruas badan jalan, oleh

sebab itu persyaratan penyediaan fasilitas parkir minimal pada pusat kegiatan yang ada atau

pusat kegiatan baru yang dapat dituangkan sebagai persyaratan dalam pembuatan Izin

Mendirikan Bangunan (IMB).

2.2.4 Tipe Parkir

Tipe parkir dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Menurut Penempatannya

Menurut cara penempatannya terdapat dua cara penataan parkir (Joseph de Chiara & Lee

Koppelman,1975) yaitu:

Page 26: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

1) Parkir di tepi jalan (on street parking)

Parkir di tepi jalan ini mengambil tempat di sepanjang jalan, dengan atau tanpa

melebarkan jalan untuk fasilitas parkir. Parkir dengan sistem ini dapat ditemui di kawasan

perumahan maupun di pusat kegiatan, dan juga kawasan lama yang pada umumnya tidak siap

menampung perkembangan jumlah kendaraan. Parkir di tepi ini menguntungkan bagi

pengunjung yang menginginkan dekat dengan tempat yang dituju. Tetapi idealnya parkir

sistem ini harus dihindari, dengan alasan:

Mengurangi kapasitas jalan

Menimbulkan kemacetan dan kebingungan pengemudi

Memperpanjang waktu tempuh dan memperbesar kecelakaan

Meskipun begitu, beberapa parkir di jalan masih diperlukan dan bila keadaan jalan

masih memungkinkan, yaitu pada jalan-jalan yang arusnya tidak melebihi 400 kendaraan/jam;

atau pada lalu lintas searah dengan arus kurang dari 600 kendaraan/jam, parkir pada salah satu

sisi masih diperbolehkan jika tempat pejalan kaki yang berdekatan dengannya tidak telalu

ramai dan terdapat sedikit pejalan kaki yang menyebrang jalan.Bila dari posisi parkir dapat

dibedakan menjadi tiga, yaitu:

Parkir sejajar dengan sumbu jalan (bersudut 180°)

Parkir bersudut 30°, 45°, dan 60° dengan sumbu jalan

Parkir tegak lurus sumbu jalan (bersudut 90°)

Parkir dengan sudut tegak lurus sumbu jalan mampu menampung kendaraan lebih

banyak dari pada posisi parkir lainnya, tetapi lebihbanyak mengurangi fungsi dari lebar jalan.

2) Parkir di luar jalan (off street parking)

Cara ini menempati pelataran parkir tententu di luar badan jalan baik halaman

terbuka atau di dalam bangunan khusus untuk parkir dan mempunyai pintu pelayanan masuk

untuk tempat mengambil karcis parkir dan pintu pelayanan keluar untuk menyerahkan karcis

parkir sehingga dapat diketahui secara pasti jumlah kendaraan yang parkir dan jangka waktu

kendaraan parkir.

Yang termasuk off street parking antara lain:

Parking Lot / Surface Car Parks, adapun fasilitas parkir berupa suatu lahan yang terbuka di

atas permukaan tanah. Fasilitas ini memerlukan lahan yang luas.

Multi Storey Car Parks, adalah fasilitas parkir di ruangan tertutup yang berupa garasi

bertingkat. Fasilitas ini cukup efektif pada saat ketersediaan lahan terbatas.

Page 27: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Mechanical Car Parks, adalah fasilitas parkir yang sama dengan mechanical storey car

parks hanya dilengkapi dengan lift/elevator yang berfungsi mengangkut kendaraan ke

lantai yang dituju.

Under-ground Car Park, adalah fasilitas parkir yang dibangun pada basement multi storey

atau di bawah suatu ruangan terbuka.

b. Menurut Statusnya

Menurut statusnya parkir dapat dibedakan menjadi:

1) Parkir umum, parkir umum adalah peparkiran yang menggunakan tanah-tanah, jalan-jalan

atau lapangan-lapangan yang dimiliki/dikuasai dan pengelolaannya diselenggarakan oleh

Pemerintah Daerah.

2) Parkir khusus, parkir khusus adalah peparkiran yang menggunakan tanah-tanah dan

pengelolaannya diselenggarakan oleh pihak ketiga.

3) Parkir darurat, parkir darurat adalah peparkiran di tempat-tempat umum, baik

menggunakan tanah, jalan ataupun lapangan milik atau penguasaan Pemerintah Daerah

atau swasta karena kegiatan insidentil.

4) Taman parkir, taman parkir adalah suatu areal bangunan peperkiran yang dilengkapi

dengan fasilitas sarana peparkiran yang pengelolaannya diselenggarakan oleh Pemerintah

Daerah.

5) Gedung parkir, gedung parkir adalah bangunan yang dimanfaatkan untuk tempat parkir

kendaraan yang penyelenggaraannya oleh Pemerintah Daerah atau pihak yangmendapat

ijin dari Pemerintah Daerah.

c. Menurut Jenis Kendaraan

Kendaraan yang diparkir dibedakan menurut tenaga penggeraknya, yaitu:

1) Kendaraan Bermotor

Kendaraan Pribadi, beroda empat dan beroda dua (motor).

Kendaraan Umum, bis kota, angkutan kota non bis, truck barang.

2) Kendaraan Tidak Bermotor

Kendaraan Pribadi, sepeda.

Kendaraan Umum, becak, gerobak, dokar.

d. Menurut Tujuan Parkir

Menurut jenis tujuan parkir dapat digolongkan menjadi:

1) Parkir penumpang, yaitu parkir yang menaikkan dan menurunkan penumpang.

2) Parkir barang, yaitu parkir untuk bongkar muat barang.Keduanya sengaja dipisahkan agar

satu sama lain masing-masing kegiatan tidak saling mengganggu.

Page 28: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

e. Menurut Jenis Pemilikan dan Pengelolaannya

Menurut jenis kepemilikan dan pengoperasian parkir dapat digolongkan menjadi:

1) Parkir yang dimiliki dan dikelola oleh swasta.

2) Parkir yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah tetapi pengelolaannya oleh pihak swasta.

3) Parkir yang dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Daerah

2.2.5 Parkir di Kawasan Perdagangan

2.2.5.1. Kawasan Perdagangan

Perdagangan merupakan suatu aktivitas perekonomian dimana terjadi transaksi

antara produsen yang merupakan penghasil ataupun jasa dengan konsumen yang merupakan

pemakai barang ataupun jasa tersebut. Dalam proses transaksi ini dapat terjadi suatu langsung

ataupun dengan menggunakan perantara. Beberapa penulis mengungkapkan arti kawasan

perdagangan ini secara berbeda-beda, tetapi pada dasarnya memeiliki maksud yang sama

yaitu : Kawasan perdagangan merupakan suatu kawasan dimana menjadi tempat

berlangsungnya berbagai aktivitas perdagangan seperti penjual pakaian, sepatu, buku, radio,

restoran dan lain-lainnya dengan dilengkapi bioskop dan tempat hiburan (Joseph de Chiara &

Lee Koppelman, 1975).

2.2.5.2. Dimensi Ruang Parkir di Kawasan Perdagangan

lah tempat untuk satu kendaraan Dimensi

ruang parkir menurut Dirjen Perhubungan Darat dipengaruhi oleh:

1) Lebar total kendaraan

2) Panjang total kendaraan

3) Jarak bebas

4) Jarak bebas area lateral

Penentuan SRP untuk mobil penumpang diklasifikasikan menjadi tiga golongan, dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1

Keputusan Dirjen Hubda tentang Satuan Ruang Parkir Jenis Kendaraan

Jenis Kendaraan Satuan Ruang Parkir (SRP)

Mobil penumpang golongan I 2,30 m x 5,00 m

Mobil penumpang golongan II 2,50 m x 5,00 m

Mobil penumpang golongan III 3,00 m x 5,00 m

Mobil bus/ truk 3,40 m x 12,5 m

Sepeda motor 0,75 m x 2,00 m

Sumber: Keputusan Dirjen Hubda No: 272/HK.105/DRJD/96

Berikut pengguna kendaraan yang telah digolongkan kedalam satuan ruang parkir, yaitu:

Page 29: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Golongan I: karyawan/pekerja, tamu/pengunjung pusat kegiatan perkantoran,

perdagangan, pemerintahan, universitas.

Golongan II : pengunjung temapat olah raga, pusat hiburan/rekreasi, hotel,pusat

perdagangan eceran/swalayan, rumah sakit, bioskop.

Golongan III : orang cacat

a. Kebutuhan ruang gerak

Kebutuhan ruang gerak kendaraan parkir dipengaruhi oleh: sudut parkir, lebar

panjang parkir, ruang efektif parkir, ruang manuver dan lebar pengurangan manuver (2,5 m).

Standar kebutuhan gerak yang disarankan oleh Direktorat Perhubungan Daratdapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 2.2

Kebutuhan Ruang Gerak Kendaraan

Sudut Parkir

(00n0)

Lebar Ruang Parkir

(m)

Ruang parkir

efektif (m)

Ruang manuver

(m)

0 2,3 2,3 3,0

30 2,5 4,5 2,9

45 2,5 5,1 3,7

60 2,5 5,3 4,6

90 2,5 5,0 5,8

Sumber: Keputusan Dirjen Hubda No: 272/HK.105/DRJD/96

b. Standar kebutuhan ruang parkir di kawasan pasar tradisional

Standar kebutuhan ruang parkir akan berbeda-beda untuk tiap jenis tempat kegiatan.

Hal ini disebabkan anatara lain karena perbedaan tipe pelayanan, tarip yang dikenakan,

ketersediaan ruang parkir, tingkat kepemilikan kendaraan bermotor, dan tingkat pendapatan

masyarakat. Dari hasil studi Direktorat Jendaral Perhubungan Darat, standar kebutuhan ruang

parkir untuk pusat perdagangan dapat disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.3

Kebutuhan SRP di Pusat Perdagangan

Luas Areal Total (100m2) 10 20 50 100 500 1000 1500 2000

Kebutuhan (SRP) 59 67 88 125 415 777 1140 1502

Sumber: Keputusan Dirjen Hubda No: 272/HK.105/DRJD/96

2.2.6 Tingkat Pelayanan Parkir

Untuk menjabarkan pengertian mengenai tingkat pelayanan (level of service),(Vuchic, 1981)

menyatakan bahwa tingkat pelayanan merupakan ukuran karakteristik pelayanan secara

keseluruhan yang mempengaruhi pengguna jasa (user). Tingkatpelayanan merupakan elemen

dasar terhadap penampilan komponen-komponen transportasi tanpa terkecuali fasilitas parkir,

Page 30: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

sehingga pelaku perjalanan tertarik untuk menggunakan suatu produk jasa parkir. Faktor

utama yang dibandingkan tingkat pelayanan parkir dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok,

yaitu :

1) Unjuk kerja elemen-elemen yang mempengaruhi pengguna jasa, seperti : kecepatan

operasi, kepercayaan, keamanan dan faslitas pendukung lainnya;

2) Kualitas pelayanan, mencakup elemen-elemen kualitatif pelayanan, seperti:

Kenyamanan, kemudahan seseorang dalam menggunakan suatu fasilitas tanpa adanya

suatu hambatan apapun

Perilaku , karakteristik seseorang dalam penggunaan suatu fasilitas dan pelayanan

Keandalan, kemampuan suatu sarana dalam mengatur dan menjaga kendaraan yang masuk

sehingga pengguna parkir merasa percaya dan puas meletakkan kendaraan mereka bawa

pada area tersebut.

3) Harga yang harus dibayar pengguna jasa untuk mendapatkan pelayanan

Selain tiga kelompok di atas pelayanan parkir juga melihat sisi jarak atau akses yang dapat

ditempuh oleh pengunjung pasar dari area parkir menuju pasar, berikut penjelasan singkat

tentang aksesibilitas.

a. Aksesibilitas

Aksesibiltas adalah konsep yang menggabungkan sistem pengaturan tata guna lahan

secara geografis dengan sistem jaringan transportasi yang menghubungkannya. Aksesibilitas

adalah suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan

yang sangat subjektif dan kualitatif. Mudah bagi seseorang tapi belum tentu mudah bagi orang

lain, begitu pula dengan pernyataan susah. Oleh karena itu, diperlukan kinerja kuantitatif

(terukur) yang dapat menyatakan aksesibilitas atau kemudahan.

Ada yang menyatakan aksesibilitas dapat dinyatakan dengan jarak. Jika suatu tempat

berdekatan dengan tempat lainnya, dikatakan aksesibilitasnyaantara kedua tempat tersebut

tinggi. Sebaliknya, jika kedua tempat itu sangat berjauhan maka aksesibilitasnya rendah. Jadi,

tata guna lahan yang berbeda pasti mempunyai aksesibilitas yang berbeda pula karena

aktivitas tata guna lahan tersebut tersebar dalam ruang secara tidak merata (heterogen).

Beberapa jenis tata guna lahan mungkin tersebar secara meluas dan jenis lainnya

mungkin berkelompok. Bberpa jenis tata guna lahan mungkin ada di satu atau dua lokasi saja

dalam suatu kota seperti rumah sakit dan bandara. Dari sisi jaringan trasnportasi pasti juga

berbeda-beda, sistem jaringan transportasi, kualitas pelayanan trasportasi juga berbeda-beda,

Page 31: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

sistem jaringan transportasi di suatu daerah mungkin lebih baik dibandingkan dengan daerah

lain., baik dari segi kuantitas dan kualitas.

Tabel 2.4

Klasifikasi Tingkat Aksesibilitas

Jarak Jauh Aksesibilitas rendah Aksesibilitas menengah

Dekat Aksesibilitas menengah Aksesibilitas tinggi

Kondisi prasarana Sangat jelek Sangat baik

Sumber: Black 1981(dikutip oleh Tamin, 2003 dalam buku

Perencanaan dan Permodelan Transportasi)

Skema sederhana yang memperlihatkan kaitan antara berbagai hal yang diterangkan mengenai

aksesibilitas dapat dilihat pada tabel diatas. Apabila tata guna lahan saling berdekatan dan

hubungan transportasi antar tata guna lahan tersebut mempunyai kondisi baik, maka

aksesibilitas tinggi. Sebaliknya jika aktivitas tersebut saling terpisah jauh dan hubungan

transportasinya jelek, maka aksesibilitas rendah. Beberapa kombinasi diantaranya mempunyai

aksesibilitas menengah.

Jarak maksimum bagi para pengunjung pasar atau kawasan perdagangan yang tidak

mendapatkan tempat parkir kendaraan yang dekat dengan bangunan pasar dan harus sedikit

lebih jauh memarkirkan kendaraan kendaraan yang mereka bawa adalah 60 meter. Jika tempat

parkir tidak terhubun langsung dengan bangunan, misalnya pada parkir taman dan tempat

terbuka lainnya, maka tempat parkir harus diletakkan sedekat mungkin dengan jalur

pedestrian. Jarak minimal naik turun penumpang dan pengguna kendaraan dari jalan atau jalur

lalu lintas sibuk adalah 360 cm dan dengan panjang minimal 600 cm. (Keputusan Menteri

Pekerjan Umum No: 468/ KPTS/ 1998)

2.2.7 Efektivitas Parkir

Efektivitas adalah menggambarkan seluruh siklus input, proses dan output yang

mengacu pada hasil guna daripada suatu organisasi, program atau kegiatan yang menyatakan

sejauhmana tujuan (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah dicapai, serta ukuran berhasil

tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya dan mencapai target-targetnya. Hal ini berarti,

bahwa pengertian efektivitas yang dipentingkan adalah semata-mata hasil atau tujuan yang

dikehendaki.Pandangan yang sama menurut pendapat Peter F. Drucker yang dikutip H.A.S.

Moenir dalam bukunya Manajemen Umum di Indonesia yang mendefinisikan efektivitas,

sebagai berikut:

Effectivennes, on the other hand, is the ability to choose appropriate objectives. An effective

Page 32: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

kemampuan untuk memilih sasaran hasil sesuai. Seorang manajer efektif adalah satu yang memilih

kebenaran untuk melaksanakan) (dalam Moenir, 2006).

Memperhatikan pendapat para ahli di atas, bahwa konsep efektivitas merupakan

suatu konsep yang bersifat multidimensional, artinya dalam mendefinisikan efektivitas

berbeda-beda sesuai dengan dasar ilmu yang dimiliki walaupun tujuan akhir dari efektivitas

adalah pencapaian tujuan. Kata efektif sering dicampuradukkan dengan kata efisien walaupun

artinya tidak sama, sesuatu yang dilakukan secara efisien belum tentu efektif.

Menurut pendapat Markus Zahnd dalam bukunya Perancangan Kota Secara Terpadu

mendefinisikan efektivitas dan efisiensi, sebagai berikut:

berarti tepat atau sesuai untuk mengerjakan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga

Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa efektivitas lebih memfokuskan pada akibat

atau pengaruh sedangkan efisiensi menekankan pada ketepatan mengenai sumber daya, yaitu

mencakup anggaran, waktu, tenaga, alat dan cara supaya dalam pelaksanaannya tepat waktu.

Mengacu pada penjelasan diatas, maka untuk mencapai tujuan efektivitas parkir

perlu adanya harmonisasi kemampuan sumberdaya dalam hal ini penyediaa dan pelayanan

dengan kebutuhan penggunanya sehingga sasaran yang akan dicapai menjadi jelas.

Pencapaian sasaran tersebut dapat dikatakan efektif apabila adanya keharmonisan.

a. Ukuran Efektivitas

Keluaran atau output yang dihasilkan lebih banyak bersifat keluaran yang tidak

berwujud atau intangible yang tidak mudah untuk dikuantifikasikan, maka pengukuran

efektivitas sering menghadapi kesulitan. Kesulitan dalam pengukuran efektivitas tersebut

karena pencapaian hasil atau outcome seringkali tidak dapat diketahui dalam jangka pendek,

akan tetapi dalam jangka panjang setelah program berhasil, sehingga ukuran efektivitas

biasanya dinyatakan secara kualitatif atau berdasarkan pada mutu dalam bentuk pernyataan

saja (judgement), artinya apabila mutu yang dihasilkan baik, maka efektivitasnya baik pula.

Menurut pendapat David Krech, Ricard S. Cruthfied dan Egerton L. Ballachey dalam

bukunya Individual and Sosiety yang dikutip Sudarwan Danim dalam bukunya Motivasi

Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok menyebutkan ukuran efektivitas, sebagai berikut:

1) Jumlah hasil yang dapat dikeluarkan, artinya hasil tersebut berupa kuantitas atau bentuk

fisik dari organisasi, program atau kegiatan. Hasil dimaksud dapat dilihat dari perbandingan

(ratio) antara masukan (input) dengan keluaran (output).

2) Tingkat kepuasan yang diperoleh, artinya ukuran dalam efektivitas ini dapat kuantitatif

(berdasarkan pada jumlah atau banyaknya) dan dapat kualitatif (berdasarkan pada mutu).

Page 33: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

3) Produk kreatif, artinya penciptaan hubungannya kondisi yang kondusif dengan dunia

kerja, yang nantinya dapat menumbuhkan kreativitas dan kemampuan.

4) Intensitas yang akan dicapai, artinya memiliki ketaatan yang tinggi dalam suatu

tingkatan intens sesuatu, dimana adanya rasa saling memiliki dengan kadar yang tinggi

(dalam Danim, 2004)

Berdasarkan uraian di atas, bahwa ukuran daripada efektifitas harus adanya suatu

perbandingan antara masukan dan keluaran, ukuran daripada efektifitas harus adanya tingkat

kepuasan dan adanya penciptaan hubungan kerja yang kondusif serta intensitas yang tinggi,

artinya ukuran daripada efektivitas adanya keaadan rasa saling memiliki dengan tingkatan

yang tinggi.

Ukuran efektivitas parkir merupakan suatu standar akan terpenuhinya penyediaan

dan pelayanan parkir sesuai dengan sasaran dan tujuan yang akan dicapai.

2.2.8 Pengendalian Parkir

Bila permintaan parkir telah melampaui penyediaan ruang parkir, yang ditandai dari

banyaknya pelanggaran terhadap ketentuan parkir ditempat yang seharusnya dilarang untuk

parkir. Atau banyaknya parkir berlapis (ganda). Untuk itu perlu diambil kebijakan

pengendalian parkir.

Pengendalian parkir dapat dilakukan dengan jalan pengendalian ruang, waktu dan

pengendalian biaya parkir. Pengendalian ini juga bisa dikaitkan dengan keseimbangan antara

penawaran dan permintaan tempat parkir. Karena keterbatasan ruang terutama dipusat kota,

maka untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran parkir, maka yang dilakukan adalah

bukan memperbesar penawaran, namun mengendalikan permintaan dengan cara menekan

permintaan parkir baik dari sisi ruang dan waktu. Pembatasn ruang dan waktu parkir yang

dikombinasikan dengan biaya parkir progresiv persatuan waktu akan dapat menekan

penggunaan ruang parkir (Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1995).

2.3. Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional

2.3.1.1 Persepsi dan Kepuasan Pengunjung Pasar terhadap Fasilitas Parkir

Manusia dibekali pencipta-Nya indera untuk memberikan penilaian (termasuk

membandingkan) terhadap apa yang dilihatnya atau yang dirasakannya. Manusia pun pada

dasarnya dibekali kemampuan untuk memaknai obyek yang tertangkap oleh inderanya dan

memprosesnya sesuai kebutuhan, itulah persepsi. Porteous (1977) menjelaskan bahwa

persepsi adalah suatu gambaran, pengertian serta interpretasi seseorang mengenai suatu

obyek, terutama bagaimana orang tersebut menghubungkan informasi itu dengan dirinya dan

lingkungan dimana ia berada.

Page 34: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Menurut Grilick dalam Porteous (1977), semakin tinggi pendidikan seseorang maka

persepsinya akan semakin baik. Suatu persepsi seseorang akan ruang tergantung kepada

ukuran usia dan latar belakang budaya, suasana pikiran, pengalaman-pengalaman masa lalu,

dan pengharapan-pengharapannya (Todd, 1987). Sedangkan menurut Brockman dan Merriem

(1979), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu : 1) jenis kelamin dan umur; 2) latar

belakang kebudayaan; 3) pendidikan; 4) pekerjaan; 5) asal/ tempat tinggal; 6) status ekonomi;

7) waktu luang; dan 8) kemampuan fisik dan intelektual.

Setiap manusia menginderakan objek di lingkungannya. Ia memproses hasil

penginderannya dan timbul makna atau persepsi tentang objek tersebut pada diri manusia

bersangkutan. Jika persepsi itu berada dalam batas-batas optimal, maka individu berada dalam

keadaan seimbang dan akan memberikan perasaan-perasaan yang menyenangkan. Sebaliknya,

jika objek dipersepsikan di luar batas-batas optimal, maka individu akan mengalami stres

(Sarwono, 1992).

Kepuasan pengunjung dapat dilihat secara kuantitatif dan kualitatif. Secara

kuantitatif dapat terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang ke kawasan tersebut dan

melalui penyediaan dan pemeliharaan fasilitas dengan baik. Secara kualitatif, kepuasan

pengunjung dapat diperoleh dengan manajemen yang baik melalui pengoperasian dan

pelayanan parkir yang diberikan kepada pengunjung pasar dengan menggunakan standar

setinggi mungkin (Sternloff, 1984).

2.3.1.2 Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional

Pada dasarnya efektivitas merupakan pencerminan hubungan fasilitas yang telah

disediakan dan manfaat yang dicapai dari penyediaan fasilitas tersebut. Efektivitas dikaitkan

dengan pencapaian tujuan dan sasaran, dimana tujuan adalah kondisi atau keadaan yang ingin

dicapai. Efektivitas menyatakan tingkat keberhasilan dalam usaha mencapai tujuan. Hal ini

menyangkut pengertian yang luas karena pencapaian tujuan melibatkan seluruh komponen.

Sejak awal, pembangunan pasar tradisional memang tidak menyediakan adanya

sebuah lahan atau area khusus bagi para pengguna pasar untuk memarkirkan kendaraan yang

mereka bawa. Tetapi dengan seiring perkembangan zaman dan meningkatnya jumlah

penduduk kota, hal ini juga berpengaruh pada semakin tingginya jumlah kendaraan di

perkotaan dan menyebabkan timbulnya masalah trasportasi yaitu salah satunya masalah

parkir, salah atunya di area perdagangan termasuk di pasar tradisional. Karena sejak dari awal

tidak tersedia lahan parkir khusus, maka kendaraan para pengguna pasar di letakkan di badan

jalan, hal ini otomatis mengganggu aktivitas pergerakan yang ada. Selain itu penggunaan

lahan parkir yang ada saat ini juga bercampur dengan aktivitas lain di sekitar pasar tradisional

seperti pertokoaan, kantor dll, aktivitas-aktivitas seperti ini sedikit banyak mempengaruhi

Page 35: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

kebutuhan ruang parkir bagi pasar tradisional, baik di jam-jam biasa maupun di jam-jam

puncak.

Jadi, Efektivitas Parkir di pasar tradisional adalah ukuran keberhasilan ruang publik dalam

pemenuhan dan penyediaan kebutuhan ruang parkir bagi pasar tradisional maupun lingkungan

di sekitarnya. Tetapi dalam penelitian kali ini lebih ditekankan pada efektivitas kebutuhan dan

penyediaan lahan parkir untuk pasar tradisional serta pelayanan parkir yang diberikan,

sedangkan untuk kebutuhan ruang parkir untuk lingkungan disekitarnya tidak dihitung, karena

lingkungan hanya sebagai pendukung dari penilaian efektivitas dari penyediaan fasilitas

parkir bagi pasar tradisional. Jika kendaraan bukan pengguna pasar banyak yang parkir di

lahan parkir pasar tradisional maka itu mempengaruhi kebutuhan penyediaan ruang parkir jika

tidak ada maka tidak mempengaruhi sama sekali. Keberhasilan ruang publik dalam

penyediaan kebutuhan ruang parkir bagi pasar tradisional dapat diukur dengan menggunakan

beberapa variabel yaitu:

1) Kebutuhan ruang parkir

Adalah area parkir yang dibutuhkan untuk dapat menampung seluruh kendaraan yang

digunakan oleh para pengguna pasar baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Kebutuhan ruang parkir dapat diukur dengan indikator antara lain:

a. Jenis kendaraan, kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang digunakan oleh para

pengguna pasar untuk menuju ke pasar.

b. Jumlah kendaraan, total kendaraan yang digunakan dan diparkirkan para pengguna

pasar di area parkir yang tersedia.

c. Waktu parkir, lamanya suatu kendaraan parkir di area yang telah disediakan dalam

kurun waktu tertentu. (Warpani, 1990) 2) Fasilitas parkir

Adalah kapasitas atau daya tampung maksimum suatu lokasi yang digunakan untuk

menampung kebutuhan ruang parkir kendaraan para pengguna pasar, serta kualitas pelayanan

parkir yang diberikan harus baik agar pengguna merasa mudah, aman dan nyaman serta terus

memarkirkan kendaraan yang mereka bawa jika mereka kembali ke pasar. Fasilitas parkir

dapat diukur dengan indikator antara lain:

a. Kapasitas ruang parkir, kemampuan atau daya tampung maksimum suatu ruang parkir

untuk menampung kendaraan yang parkir.

b. Pelayanan Parkir , Adalah kualitas pelayanan parkir yang diberikan secara optimal

kepada para penguna maupun calon pengguna jasa parkir di pasar tradisional agar

tertarik dan terus memarkirkan kendaraan yang mereka bawa di tempat tersebut.

Tingkat pelayanan parkir dapat diukur dengan:

Page 36: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Lokasi parkir, tempat yang digunakan oleh para penguna pasar untuk memarkirkan

kendaraan yang mereka bawa, dan jarak yang mereka tempuh lari lokasi parkir ke

bangunan pasar maksimal sejauh 60 meter.

Keamanan, situasi dimana area parkir dan lingkungan sekitarnya aman dari

kecelakan, tindak pencurian dan gangguan fisik maupun pengerusakan kerakan

akibat tindakan yang disengaja maupun tidak.

Keandalan, kemampuan area parkir dalam mengatur kendaraan yang parkir dan area

parkir yang ada sekarang tidak berubah fungsi sebagai tempat jualan, pangkalan

angkutan umum.

Kenyamanan, kendaraan yang masuk dan keluar area masuk area parkir dapat

bergerak bebas dan lancar tanpa mengganggu aktivitas lain disekitarnya

Fasilitas penunjang, sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa atau

pelayanan dapat ditawarkan kepada konsumen, misalnya fasilitas peneduh, area

pejalan kaki

(Keputusan Dirjen Hubda No. 272/ HK.105/DRJD/96, Keputusan Menteri Pekerjan

Umum No: 468/ KPTS/ 1998, Vuchic, 1981)

Selain faktor-faktor diatas ada faktor lain yang merupakan faktor perantara penentuan

efektivitas parkir di pasar tradisional yaitu faktor pengunjung pasar. Faktor ini muncul karena

dilapangan saat ini penggunaan area parkir dipengaruhi oleh keperluan yang akan dilakukan

oleh pengunjung pasar. Maka dari itu sedikit banyak lingkungan juga mempengaruhi

efektivitas parkir di pasar tradisional.

Page 37: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Keterangan:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Sumber: analisis peneliti,2012

Variabel Bebas

Variabel Perantara

Fasilitas Parkir

Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional

Pengunjung Pasar

Kebutuhan Ruang Parkir

Jumlah Kendaraan

Waktu Parkir

Kapasitas Ruang Parkir

Luas area parkir yang ada

Lokasi Parkir

Pelayanan Parkir Keamanan

Kenyamanan

Keandalan

Fasilitas penunjang

Jenis Kendaraan

Page 38: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB 3 METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu kesatuan sistem dalam penelitian yang menjadi

pedoman pelaksanaan penelitian, sehingga proses penelitian berjalan secara jelas dan

terstruktur. Dalam suatu metode penelitian terdiri dari prosedur dan teknik yang perlu

dilaksanakan dalam suatu penelitian. Prosedur ini yang memberikan kepada peneliti mengenai

urutan-urutan pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, sedangkan teknik

penelitian memberikan cara-cara yang diperlukan dalam melakukan suatu penelitian. Metode

penelitian antara lain akan berisi penjelasan mengenai jenis penelitian, penentuan variabel

penelitian, tahapan analisis dan teknik yang digunakan yang digunakan identifikasi data

beserta metode pengumpulannya, serta teknik pengambilan dan penentuan jumlah sampel.

3.1. Pendekatan Penelitian

Penelitian dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara atau sudut pandang. Menurut

pendekatan analisisnya penelitian dibagi atas dua macam, yaitu penelitian kuantitatif dan

kualitatif (Dharminto, 2007). Dengan memperhatikan analisis-analisis yang akan dilakukan

untuk menjawab rumusan permasalahan, maka kajian mengenai

penelitian kualitatif. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini sebagian besar analisis data dilakukan secara deskriptif dan data tersebut

tersebut sebagian besar berasal dari catatan hasil pengamatan dan wawancara. Berbeda

dengan penelitian kuantitatif dimana pemecahan masalah didominasi oleh perhitungan

statistik, dalam penelitian kualitatif penjelasan kondisi objek penelitian dan pemecahan

permasalahan yang terjadi cenderung dilakukan secara empiris (Masyhuri dan Zainuddin,

2008).

3.2. Jenis Penelitian

Menurut The Liong Gie dalam Sumaatmadja, 1988 de adalah studi mengenai

asas-asas dasar dari penyelidikan, seringkali melibatkan masalah-masalah tentang logika,

penggolongan dan asumsi-

metode survey yaitu metode penelitian yang mengambil sampel dari salah satu populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai salah satu alat pengumpulan data yang utama atau pokok.

Metode penelitian survey yang digunakan lebih bersifat deskriptif kualitatif,

sehingga sesuatu digambarkan apa adanya pada saat penelitian dilakukan pengujian hipotesis.

Penelitian kualitatif (termasuk penelitian historis dan deskriptif) adalah penelitian yang tidak

Page 39: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai

dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian.

Asumsi dan aturan berpikir tersebut selanjutnya diterapkan secara sistematis dalam

pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan penjelasan dan argumentasi. Dalam

penelitian kualitatif informasi yang dikumpulkan dan diolah harus tetap obyektif dan tidak

dipengaruhi oleh pendapat peneliti sendiri. Penelitian kualitatif banyak diterapkan dalam

penelitian historis atau deskriptif. Penelitian kualitatif mencakup berbagai pendekatan yang

berbeda satu sama lain tetapi memiliki karakteristik dan tujuan yang sama. Berbagai

pendekatan tersebut dapat dikenal melalui berbagai istilah seperti: penelitian kualitatif,

penelitian lapangan, penelitian naturalistik, dan studi kasus.

Metode kualitatif menggunakan beberapa bentuk pengumpulan data seperti transkrip

quesioner terbuka, deskripsi observasi, serta analisis dokumen dan artefak lainnya. Data

tersebut dianalisis dengan tetap mempertahankan keaslian teks yang memaknainya. Hal ini

dilakukan karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena dari sudut

pandang partisipan, konteks sosial dan institusional. Sehingga pendekatan kualitatif umumnya

bersifat induktif.

3.3. Wilayah Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah pasar-pasar utama yang ada di Kota Surakarta.

Pemilihan ini mengacu pada data mengenai luas wilayah pasar, jumlah pedagang yang

berjualan di pasar dan jangkauan wilayah pelayanan pasar pada tahun 2012. Kemudian dari

data-data ini diurutkan pasar-pasar mana saja yang memiliki luas paling besar, pedagang

paling banyak dan jangkauan pelayanan paling luas, kemudian diambil data yang ada diurutan

paling atas dan diperoleh pasar-pasar utama yang digunakan sebagai sampel wilayah

penelitian dan juga dapat mewakili seluruh pasar yang ada di Kota Surakarta, dan pasar-pasar

ini adalah Pasar Gede, Pasar Klewer dan Pasar Legi. Ketiga pasar ini juga memiliki kemiripan

dalam hal masalah parkir, yaitu area parkir yang ada saat ini menganggu sirkulasi lalu lintas

yang terjadi disekitar pasar tradisional ini. Selain itu area parkir di ketiga pasar ini juga

beralih fungsi menjadi tempat berjualan para pedagang yang tidak memiliki kios di dalam

pasar dan penyediaan dan pelayanan parkir yang sudah ada saat ini belum mampu untuk

menampung seluruh kebutuhan para pengunjung pasar yang dating, terbukti dngan masih

banyaknya pengunjung yang parkir tidak diarea yang telah tersedia.

3.4. Tolok Ukur Penelitian

Variabel merupakan konsep yang memiliki nilai yang selalu berubah-ubah atau tidak

tetap. Berdasarkan pengertian tersebut, maka kriteria variabel ditentukan berdasarkan tujuan

Page 40: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dan sasaran yang telah dirumuskan dari penelitian ini. Penetapan kriteria dilakukan melalui

pengkajian terhadap teori yang digunakan, maka variabel yang ditentukan adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.1. Perumusan Tolok Ukur Penelitian

No. Variabel Indikator Tolok Ukur 1. Kebutuhan ruang

parkir Jenis kendaraan yang

digunakan pengunjung pasar Luas ruang parker untuk kendaraan

roda empat 12,5 m2 dan kendaraan roda dua 1,5 m2

Jumlah kendaraan pengunjung pasar dalam sehari

Jumlah kendaraan yang dapat tertampung sejumlah petak parkir yang tersedia

waktu parkir kendaraan Lamanya suatu kendaraan dalm memarkirkan kendaraannya dalam jangka waktu tertentu minimal kurang dari 1 jam

2. Fasilitas parkir Kapasitas ruang parkir saat ini Luas bangunan pasar 10000 m2 harusmemiliki minimal petak parkir sebanyak 125 petak

Lokasi area parkir yang ada saat ini

Lokasi parkir dekat dengan pasar dan dapat menampung seluruh kendaraan pengunjung dalam jarak 60 meter

Keamanan di area parkir Tidak pernah terjadi tindak pencurian dan pengerusakan kendaraan pengunjung di dalam area parkir

Keandalan di area parkir Tidak ada perubahan fungsi tempat parkir menjadi pasar kedua dan kendaraan tertata rapi sehingga tidak mengganggu lalu lintas disekitarnya dan penempatan jenis kendaraannya terbagi dengan jelas

Kenyamanan di area parkir Kendaraan mudah dalam melakukan manuver karena ruang parkir efektifnya yang ada saat ini sudah sebesar 5,1 m2

Fasilitas penunjang yang ada di area parkir

Tersedia atap peneduh dan pedestrian dimana fungsinya sebagai tempat untuk pengunjung yang berjalan kaki

Sumber : Hasil Analisis, 2012

3.5. Metode Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi, dimana

pengambilan yang dilakukan harus mewakili populasi atau harus representatif (Sugiyono

dalam Octora : 1999). Karena adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, maka individu

yang membentuk populasi yang diteliti tidak memungkinkan untuk dikenai secara

keseluruhan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan terhadap sejumlah sampel yang diambil

dari populasi yang bersangkutan. Dalam penelitian ini, objek sampel yang diambil meliputi

populasi pengunjung Pasar. pengunjung pasar disini adalah para pembeli yang datang ke

pasar tradisional, baik yang hanya melihat-lihat maupun yang akan membeli. Dalam

Page 41: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

penelitian ini pedagang tidak dimasukan padahal pedangang juga bagian dari pasar dan

pengguna parkir, tetapi dalam penelitian ini area parkir pedagang dan pembeli tidak

bergabung menjadi satu, jadi penelitian ini hanya melihat kebutuhan ruang parkir yang

dibutuhkan oleh para pengunjung pasar.

Teknik sampling dan jumlah sampel yang digunakan untuk obyek dalam penelitian

ini adalah dengan accidental sampling. Menurut Masyhuri dan Zainudin (2008), Metode

accidental sampling adalah metode pengambilan sampel tanpa perencanaan secara seksama,

responden yang dimintai informasi diperoleh/ditemui secara kebetulan tanpa pertimbangan

tertentu. Dalam penelitian ini pengunjung yang dapat di jadikan sampel harus memiliki ciri-

ciri sebagai berikut:

Mereka yang datang kepasar tanpa ada tujuan melakukan pembelian suatu barang,

mereka hanya menghabiskan waktu luangnya dan biasanya orang yang tidak membawa

kantong belanjaan saat sedang berada di dalam pasar.

Meraka yang datang ke pasar dengan maksud membeli barang, tetapi belum mempunyai

tujuan akan membeli dimana, dan biasanya orang atau responden yang dapat diambil

adalah orang yang sedang membawa kantong belanjaan yang besar.

Mereka yang datang ke pasar dengan maksud membeli barang untuk dijual kembali, dan

telah memiliki tujuan dimana akan membelinya, responden yang dapat diambil aadalah

orang dengan kuli panggul dibelakangnya dimana kuli ini membawa karung belanjaan

yang sangat besar.

Karena jumlah populasi yang tidak diketahui maka penentuan jumlah sampelnya

menggunakan metode Quota Sampling. Berdasarkan sampling kemudahan ini, peneliti

menseleksi dengan menyaring kuesioner yang ada, maka jumlah sampel untuk pengunjung

yang datang pasar Gede, Klewer dan Legi adalah :

Sumber: Wibisono, 2003

Dalam penentuan jumlah sampel ini peneliti menggunakan standar devisiasi sebesar

0,5 dan tingkat ketidaktelitian karena kesalahan (e) sebesar 5% dan tingkat kepercayaannya

sebesar 95%, jadi menurut rumusan diatas maka jumlah sampel yang dibutuhkan sebesar:

e

Page 42: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Dengan demikian peneliti yakin dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa sampel

random berukuran 384,16 = 384, akan memberikan selisih estimasi x dengan µ kurang dari

0,05, jadi sampel yang diambil sebesar 385 orang, hal ini agar lebih memudahkan dalam

perolehan dan perumusan datanya kelak. Karena lokasi penelitian mengambil di 3 pasar maka

dari 385 responden ini akan dibagi lagi sesuai dengan jumlah pedagang yang ada di masing-

masing pasar tersebut baik itu pedagang kios, los maupun pelataran, kenapa jumlah pedagang

sebagai pembandingnya? karena dari jumlah pedagang pasaryang ada saat ini bisa terlihat

seberapa besar luas kegiatan perekonomian yang sedang berlangsung, semakin banyak jumlah

pedagang berarti semakin banyak pembeli yang datang ke pasar tersebut. Berikut pembagian

sampel di masing-masing pasar berdasarkan jumlah pedagang yaitu:

Tabel 3.2 Jumlah Pedagang dan Jumlah Sampel Pengunjung Pasar No. Lokasi Pasar Jumlah Pedagang Sampel

1. Pasar Gede 981 62

2. Pasar Klewer 2810 176

3. Pasar Legi 2341 147

Total 6132 385

Sumber: Dinas Pengelolaan Pasar dan Hasil Perhitungan, 2012

3.6. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 (dua) yaitu

identifikasi kebutuhan data dan teknik pengumpulan data.

3.5.1 Kebutuhan Data

Tabel 3.3 Kebutuhan Data

No. Variabel Indikator Kebutuhan Data Sumber Data

1. Kebutuhan Ruang Parkir

a. Jenis Kendaraan Kendaraan pribadi pengguna pasar baik roda 2 (motor) maupun roda 4(mobil)

Kuesioner

b. Jumlah Kendaraan Jumlah kendaraan yang digunakan dan diparkirkan di area parkir yang ada

c. Durasi Parkir Lamanya pengunjung berada di dalam pasar

2. Fasiltas Parkir

a. Kapasitas Ruang Parkir Jumlah petak parkir yang tersedia saat ini

Observasi lapangan dan studi dokumentasi

b. Tingkat Pelayanan Parkir

Lokasi Parkir Lokasi Sebaran area parkir pasar tradisional

Jarak lokasi dengan bangunan pasar

Kondisi area parkir saat ini

Observasi lapangan dan kuesioner

Keamanan Tindak kriminalitas Kuesioner & studi dokumentasi

Page 43: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

No. Variabel Indikator Kebutuhan Data Sumber Data

Keandalan Penataan parkir Alih fungsi lahan parkir menjadi tempat jualan, dsb

Bercampurnya lahan parkir kendaraan roda 2 dan roda 4

Observasi lapangan dan kuesioner

Kenyamanan Ukuran ruang gerak kendaraan

Manuver kendaraan

Observasi lapangan, kuesioner dan studi dokumentasi

Fasilitas Penunjang

Fasilitas peneduh Pedestrian

Observasi lapangan, kuesioner

3. Lingkungan Ragam pengguna aktivitas Keperluan pengunjung pasar Kuesioner

Sumber : Hasil Analisis, 2012

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan baik untuk pengumpulan data primer

maupun data sekunder dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1). Studi literatur (studi dokumenter), dilakukan dengan meneliti bahan dokumen dari

badan atau lembaga yang terkait (data sekunder) yang mempunyai relevansi dengan tujuan

penelitian. Data yang dikumpulkan melalui teknik ini meliputi peraturan daerah, dokumen

rencana, serta data tingkat pelayanan yang terdapat di area parkir pasar tradisional utama Kota

Surakarta (keamanandan fasilas penunjang)

2). Observasi lapangan, yaitu kegiatan pengamatan langsung terhadap wilayah dan objek

kajian terhadap fenomena, gejala dengan cara mengamati dan mencatat kebutuhan data.

Untuk mendokumentasikan kondisi lapangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu fotografi

(untuk memperoleh gambaran suasana).Data yang dikumpulkan dengan teknik ini meliputi

data sebaran lokasi parkir di Pasar Gede, klewer dan Legi, kondisi area parkir saat ini, tipe

parkir yang digunakan, aksesibilitas dan fasilitas penunjang yang ada di pasar tradisional

utama di Kota Surakarta.

3). Kusioner akan dilakukan secara langsung kepada para responden untuk mendapatkan

gambaran yang lebih mendalam tentang kebutuhan, harapan/ keinginan pengguna parkir dan

kualitas pelayanan yang diterima. Pelaksanaan wawancara responden ini adalah dengan cara

pada setiap pintu masuk pasar terdapat dua surveyor yang bertugas memberikan pertanyaan

kepada setiap pengunjung yang datang, mereka bisa masuk kedalam pasar untuk mencari

rensponden dari pihak pedagang dan apabila saat proses wawancara dengan pedagang ada

pembeli yang datang, daftar pertanyaan yang ada juga bisa ditanyakan langsung kepada

pembeli tersebut. Pernyataan yang ada dalam daftar pertanyaan tersebut menggunakan skala

Linkert. Penelitian dengan skala Linkert 1-5 dengan alasan sebagai berikut (Umar, 1999):

Untuk mendapatkan data yang bersifat universal

Page 44: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

analisis selama responden tidak memberikan alasannya.

Untuk menghindari kategori tidak tahu

Dalam skala likert, angka 1 (satu) menunjukkan bahwa responden memberikan

tanggapan yang Tidak Baik (TB) terhadap pertanyaan atau pernyataan yang diajukan,

sedangkan angka 4 (empat) menunjukkan Baik (B) untuk mendapatkan data yang bersifat

interval dan diberi skor atau nilai sebagai berikut :

Sangat Tidak Baik (TB) Baik (B)

1 2 3 4

Sedangkan, untuk mengklarifikasi alasan responden dalam menjawab angket yang

tertutup tersebut, kuesioner dilengkapi dengan pertanyaan/pernyataan terbuka yang bertujuan

untuk mendapatkan jawaban yang bersifat individu sesuai dengan perasaan, pengalaman dan

pendapat responden tentang sesuatu keadaan.

Hasil kuesioner mendalam ini akan dijadikan data analisis mendalam terhadap

persepi pengguna atas kebutuhan ruang parkir dan layanan parkir yang diterima, untuk

menguatkan penegasan hasil petanyaan yang telah diberikan. Kuesioner akan menggali

informasi tentang kriteria-kriteria efektivitas pelayanan parkir di pasar tradisional yang

meliputi kebutuhan ruang parkir dan fasilitas parkir.

3.7. Metode Analisis Data

Analisis adalah proses yang membawa bagaimana data diatur, mengorganisasikan

data yang ada ke dalam sebuah pola, kategori, dan unit deskripsi dasar (Patton, 2006). Setelah

dilakukan pengumpulan data, tahap selanjutnya adalah penganalisisan data yang akan

dilakukan menggunakan beberapa teknik analisis. Teknik analisis yang akan digunakan dalam

penelitian ini sebagai upaya untuk mencapai sasaran dan tujuan penelitian adalah analisis

kualitatif dan kuantitatif. Berikut ini merupakan tahap-tahap analisis dalam penelitian ini:

1). Analisis Kebutuhan Parkir Berdasarkan Ragam Aktivitas Pengunjung Pasar

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apa saja aktivitas yang dilakukan

pengunjung pasar sehingga memerlukan waktu parkir yang cukup lama. Jika pengunjung

yang datan ke pasar tanpa ada tujuan membeli pastinya tidak akan terlalu lama menggunakan

lahan parkir yang ada, berbeda dengan pengunjung yang datang dan masing mencari tempat

dimana barang yang diinginkan akan dibeli pasti membutuhkan waktu lebih lama untuk

parkir. Keragaman aktivitas ini lah yang mempengaruhi kebutuhan ruang parkir yang ada saat

ini.

Page 45: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Teknik analisis yang digunakan dalam tahapan ini adalah analisis deskriptif kualitatif

untuk mencari karakteristik dengan berdasarkan pada teori yang telah ada. Metode deskriptif

ini digunakan untuk melakukan analisis secara sistematis mengenai fakta-fakta yang terjadi

dilapangan dan sudut pandang secara teoritis.

2). Analisis Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional

Tahap analisis ini digunakan atau bertujuan untuk mengetahui apakah penyediaan

dan pelayanan parkir yang ada saat ini di pasar tradisional Kota Surakarta efektif atau tidak

efektif. Tahapan awal proses analisis ini adalah dengan menentukan dan memberi penjelasan

mengenai efektivitas parkir di pasar tradisional utama Kota Surakarta, yang di dalamnya

meliputi efektivitas penyediaan dilihat dari kebutuhan parkir pengunjung pasar, dan analisis

efektivitas pelayanan parkir yang membandingkan kebutuhan para pengunjung pasar dengan

kenyataan di lapangan dan beberapa data terkait dengan pasar tradisional dari beberapa

instansi yang kemudian dicocokkan dengan teri-teori yang diperoleh sebelumnya tentang

efektivitas parkir.

Proses yang perlu dilakukan sebelum tahapan analisis ini adalah menjelaskan kondisi

fasilitas parkir baik dari segi penyediaaannya dan pelayanannya dan kemudian melakukan

pengolahan terhadap hasil persepsi pengunjung pasar dengan teknik pembobotan. Berikut

penjelasan dari kedua proses tersebut:

a. Efektivitas parkir di pasar tradisional berdasarkan hasil pengamatan

Pada tahap ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui penyediaan dan pelayanan

parkir di pasar tradisional bagi pengunjung pasar sudah tepat sasaran atau belum. Dan apakah

ketersediaannya sudah dapat menampung seluruh kebutuhan para pengunjung pasar dan

fungsinya sudah sesuai atau belum. Hasil dari tahapan ini yang akan dijadikan sebagai

masukan dalam penentuan efektivitas parkir di pasar tradisional.

b. Efektivitas parkir di pasar tradisional berdasarkan persepsi pengunjung pasar

Pembobotan ini berdasarkan pada persepsi pengunjung dari indikator yang telah

ditentukan untuk mengukur efektivitas parkir di pasar tradisional. Responden diharuskan

untuk memilih salah satu dari sejumlah katagori jawaban yang tersedia kemudian masing-

masing jawaban diberi skor (bobot nilai) dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang

dengan fenomena sosial (Sugiyono, 2007). Setiap jawaban dari instrumen yang menggunakan

skala Likert memiliki gradasi penilaian dari sangat positif hingga sangat negatif. Dalam Skala

Likert digunakan 4 katagori penilaian yang masing-masing katagori tersebut akan

dikualifikasikan dengan member katagori bobot penilaiaan, sehingga jawaban-jawaban yang

berupa kata-kata tersebut dikonversikan dalam skor antara 1-4. Sedangkan dalam penelitian

Page 46: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

ini skor penilaiaan responden terhadap efektivitas parkir di pasar tradisional, setiap

pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner akan menggunakan skor penilaian efektif (4),

cukup (3), kurang (2) dan tidak efektif (1).

Selanjutnya jawaban dari hasil kuesioner tersebut diuraikan secara rinci dan

kemudian dikelompokkan dalam satu kategori skor dengan menggunakan rentang skala.

Perhitungan rentang skala dapat dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut

ini (Husein, 1996):

RS =

Keterangan: RS = rentang skala

n = jumlah sampel

m = jumlah jawaban (pilihan) dalam setiap pertanyaan

Dengan menggunakan rumus di atas, maka range penilaian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Rentang Skala

Jumlah sampel : 385 responden

Jumlah jawaban dalam setiap pertanyaan: 4

RS =

= = 289

Skala terendah = jml responden x nilai terendah = 385x1 = 385

Skala tertinggi = jml responden x nilai tertinggi = 385×4 = 1540

Range Penilaian

Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka dapat diketahui range penilaian yang juga

merupakan tolok ukur penilaian kualitas pelayanan parkir. Range penilaian tersebut

adalah sebagai berikut:

Tidak efektif :385-674

Kurang efektif :675-963

Cukup efektif :964-1252

Efektif :1253-1540

Berikut ini kriteria dalam penilaian efektivitas pelayanan parkir dilihat dari

kebutuhan para pengunjung pasar yang juga digunakan dalam penyusunan kuesioner:

Page 47: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tab

le 3

.4

Kri

teri

a da

n In

terv

al N

ilai

Dal

am P

enil

aian

Kee

fekt

ivan

Pel

ayan

an P

arki

r D

ilih

at d

ari

Keb

utuh

an P

engu

njun

g P

asar

Pel

ayan

an

Lok

asi P

arki

r K

eam

anan

K

eand

alan

K

enya

man

an

Fas

ilita

s P

ened

uh d

an

Ped

estr

ian

Jeni

s K

enda

raan

T

idak

terd

apat

pet

ak p

arki

r un

tuk

kend

araa

n ro

da 2

dan

roda

4 ( N

ilai =

1 )

Kea

man

an k

ontr

uksi

are

a pa

rkir

tid

ak m

emen

uhi s

yara

t ke

sela

mat

an d

an ti

dak

dila

kuka

n pe

mad

atan

lant

ai

dasa

rnya

ser

ta ti

dak

dipa

sang

la

pisa

n pe

rmuk

aann

ya

( Nila

i = 1

)

Pena

taan

ken

dara

an ti

dak

jela

s an

tara

roda

2 d

an ro

da 4

be

rcam

pur

kare

na k

uran

gnya

al

okas

i lah

an p

arki

r ( N

ilai =

1 )

Satu

an ru

ang

park

ir e

fekt

if

untu

k ke

ndar

aan

roda

em

pat

sang

at k

uran

g da

ri 1

2,5

m2

, se

dang

kan

untu

k ke

ndar

aan

roda

2 ru

ang

efek

tifny

a ju

ga

kura

ng d

ari 1

,5 m

2

( Nila

i = 1

)

Did

alam

per

gera

kan

man

usia

be

rjala

n di

ped

estr

ian

tidak

bis

a be

rpap

asan

( N

ilai =

1 )

Han

ya te

rdap

at p

etak

par

kir

untu

k ke

ndar

aan

roda

2 s

aja

( Nila

i = 2

)

Kea

man

an k

ontr

uksi

are

a pa

rkir

be

lum

mem

nuhi

sta

ndar

ke

sela

mat

an k

aren

a ba

ru

sam

pai t

ahap

pem

adat

an la

ntai

da

sar

( Nila

i = 2

)

Pena

taan

ken

dara

an ti

dak

jela

s te

tapi

ant

ara

kend

araa

n ro

da 2

da

n ti

dak

berc

ampu

r ( N

ilai =

2 )

Satu

an ru

ang

park

ir e

fekt

if

untu

k ke

ndar

aan

roda

em

pat

kura

ng d

ari 1

2,5

m2

teta

pi u

ntuk

ken

dara

an ro

da 2

ru

ang

efek

tifny

a su

dah

selu

as

1,5

m2

( Nila

i = 2

)

Did

alam

per

gera

kan

man

usia

be

rjala

n di

ped

estr

ian

tidak

bis

a be

rpap

asan

M

eski

pun

dim

ensi

/uku

ran

leba

r pe

dest

rian

min

imal

sud

ah

men

capa

i leb

ar 1

,50

m

( Nila

i = 2

)

Han

ya te

rdap

at p

etak

par

kir

untu

k ke

ndar

aan

roda

4 s

aja

( Nila

i = 3

)

Kea

man

an k

ontr

uksi

are

a pa

rkir

su

dah

mem

enuh

i sya

rat

kese

lam

atan

teta

pi b

elum

di

laku

kan

perk

eras

an p

ada

perm

ukaa

nnya

( N

ilai =

3 )

Pena

taan

ken

dara

an je

las

teta

pi

teta

p sa

ja a

ntar

a ro

da 2

dan

rod

a 4

berc

ampu

r ( N

ilai =

3 )

Satu

an ru

ang

park

ir e

fekt

if un

tuk

kend

araa

n ro

da e

mpa

t se

luas

12,

5 m

2

Seda

ngka

n un

tuk

kend

araa

n ro

da 2

ruan

g ef

ektif

nya

belu

m m

enca

pai 1

,5 m

2

( Nila

i = 3

)

Did

alam

per

gera

kan

man

usia

be

rjala

n di

ped

estr

ian

min

imal

bi

sa b

erpa

pasa

n te

tapi

dim

ensi

/uku

ran

leba

r pe

dest

rian

min

imal

den

gan

tdak

men

capa

i leb

ar 1

,50

m

( Nila

i = 3

)

Ter

dapa

t pet

ak p

arki

r un

tuk

kend

araa

n ro

da 2

dan

ken

dara

an

roda

4

( Nila

i = 4

)

Kea

man

an k

onst

ruks

i are

a pa

rkir

har

us m

emen

uhi

pers

yara

tan

kese

lam

atan

de

ngan

dila

kuka

n pe

mad

atan

la

ntai

das

arny

a da

n se

lanj

utny

a di

pasa

ng

lapi

san

perm

ukaa

nnya

( N

ilai =

4 )

Pena

taan

ken

dara

an je

las

anta

ra

roda

2 d

an r

oda

4 tid

ak

berc

ampu

r ( N

ilai =

4 )

Satu

an ru

ang

park

ir e

fekt

if un

tuk

kend

araa

n ro

da e

mpa

t 12

,5 m

2

Seda

ngka

n un

tuk

kend

araa

n ro

da 2

ruan

g ef

ektif

nya

1,5

m2

( Nila

i = 4

)

Did

alam

per

gera

kan

man

usia

be

rjala

n di

ped

estri

an m

inim

al

bisa

ber

papa

san

sehi

ngga

dim

ensi

/uku

ran

leba

r pe

dest

rian

min

imal

den

gan

leba

r 1,

50 m

( N

ilai =

4 )

Jum

lah

Ken

dara

an

Lok

asi p

arki

r ja

uh d

ari p

asar

da

n tid

ak d

apat

men

mpu

ng

selu

ruh

kend

araa

n pe

ngun

jung

pa

sar

dala

m ja

rak

60 m

( N

ilai =

1 )

Serin

g te

rjadi

tind

ak

penc

uria

n da

n pe

nger

usak

an

kend

araa

n pe

ngun

jung

di

dala

m a

rea

park

ir

( Nila

i = 1

)

Ter

dapa

t ke

ndar

aan

yang

te

rpak

sa p

arki

r dilu

ar a

rea

park

ir y

ang

ters

edia

saa

t ini

ka

rena

are

a pa

rkir

dija

dika

n se

baga

i pas

ar k

edua

( N

ilai =

1 )

Ken

dara

an s

anga

t sul

it da

lam

m

elak

ukan

man

uver

kar

ena

ruan

g pa

rkir

efe

ktif

nya

yang

ad

a sa

at in

i tid

ak s

ebes

ar 5

,1

m

( Nila

i = 1

)

Selu

ruh

kend

araa

n pe

ngun

jung

tida

k da

pat

terli

ndun

gi o

leh

atap

pen

eduh

da

n fu

ngsi

ped

estri

an b

erub

ah

men

jadi

tem

pat p

arki

r ke

ndar

aan

Page 48: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Pel

ayan

an

Lok

asi P

arki

r K

eam

anan

K

eand

alan

K

enya

man

an

Fas

ilita

s P

ened

uh d

an

Ped

estr

ian

( Nila

i = 1

)

Lok

asi p

arki

r de

kat d

enga

n pa

sar

teta

pi ti

dak

dapa

t m

enm

pung

sel

uruh

ken

dara

an

peng

unju

ng

( Nila

i = 2

)

Cuk

up s

erin

g te

rjadi

tind

ak

penc

uria

n da

n pe

nger

usak

an

kend

araa

n pe

ngun

jung

di

dala

m a

rea

park

ir

( Nila

i = 2

)

Ter

dapa

t ke

ndar

aan

yang

te

rpak

sa p

arki

r dilu

ar a

rea

park

ir y

ang

ters

edia

saa

t ini

bu

kan

kare

na a

rea

park

ir

dija

dika

n se

baga

i pas

ar k

edua

( N

ilai =

2 )

Ken

dara

an s

ulit

dala

m

mel

akuk

an m

anuv

er k

aren

a ru

ang

park

ir e

fekt

ifny

a ya

ng

ada

saat

ini t

idak

seb

esar

5,1

m

( N

ilai =

2 )

Selu

ruh

kend

araa

n pe

ngun

jung

tida

k da

pat

terli

ndun

gi o

leh

atap

pen

eduh

da

n fu

ngsi

ped

estri

an te

tap

seba

gai a

rea

peja

lan

kaki

( N

ilai =

2 )

L

okas

i jau

h da

ri pa

sar

teta

pi

dapa

t men

mpu

ng s

elur

uh

kend

araa

n pe

ngun

jung

pas

ar

( Nila

i = 3

)

Jara

ng te

rjadi

tind

ak p

encu

rian

da

n pe

nger

usak

an k

enda

raan

pe

ngun

jung

di d

alam

are

a pa

rkir

( N

ilai =

3 )

Tid

ak te

rdap

at k

enda

raan

yan

g te

rpak

sa p

arki

r dilu

ar a

rea

park

ir y

ang

ters

edia

saa

t ini

ka

rena

are

a pa

rkir

dija

dika

n se

baga

i pas

ar k

edua

( N

ilai =

3 )

Ken

dara

an c

ukup

sul

it da

lam

m

elak

ukan

man

uver

kar

ena

ruan

g pa

rkir

efe

ktif

nya

yang

ad

a sa

at in

i tid

ak s

ebes

ar 5

,1

m

( Nila

i = 3

)

Selu

ruh

kend

araa

n pe

ngun

jung

dap

at te

rlin

dung

i ol

eh a

tap

pene

duh

dan

fung

si

pede

stri

an b

erub

ah m

enja

di

tem

pat p

arki

r ke

ndar

aan

( Nila

i = 3

)

Lok

asi p

arki

r de

kat d

enga

n pa

sar

dan

dapa

t men

ampu

ng

selu

ruh

kend

araa

n pe

ngun

jung

da

lam

jara

k 60

met

er

( Nila

i = 4

)

Tid

ak p

erna

h te

rjadi

tind

ak

penc

uria

n da

n pe

nger

usak

an

kend

araa

n pe

ngun

jung

di

dala

m a

rea

park

ir

( Nila

i = 4

)

Tid

ak te

rdap

at k

enda

raan

yan

g te

rpak

sa p

arki

r dilu

ar a

rea

park

ir y

ang

ters

edia

saa

t ini

ka

rena

are

a pa

rkir

tida

k di

jadi

kan

seba

gai p

asar

ked

ua

( Nila

i = 4

)

Ken

dara

an m

udah

dal

am

mel

akuk

an m

anuv

er k

aren

a ru

ang

park

ir e

fekt

ifny

a ya

ng

ada

saat

ini s

udah

seb

esar

5,1

m

( N

ilai =

4 )

Selu

ruh

kend

araa

n pe

ngun

jung

dap

at te

rlin

dung

i ol

eh a

tap

pene

duh

dan

fung

si

pede

stri

an te

tap

seba

gai a

rea

peja

lan

kaki

( N

ilai =

4 )

Wak

tu P

arki

r Pa

da w

aktu

bia

sa d

an ja

m

punc

ak p

arki

r ar

ea p

arki

r tid

ak

dapa

t men

ampu

ng s

elur

uh

kend

araa

n da

n m

engg

angg

u si

rkul

asi l

alu

linta

s di

sek

itar

pasa

r. ( N

ilai =

1 )

Peng

guna

an b

ahan

tem

pat

park

ir ti

dak

men

ggun

akan

ba

han

yang

bis

a m

enye

rap

air

dan

serin

g te

rjad

i gen

anga

n.

( Nila

i = 1

)

Ter

jadi

per

ubah

an fu

ngsi

dan

pe

man

faat

an a

rea

park

ir

seba

gai t

empa

t ber

jual

an b

ukan

se

baga

i tem

pat p

eniti

pan

kend

araa

n da

lam

jang

ka w

aktu

te

rtent

u ka

rena

dis

ebab

kan

mun

culn

ya p

asar

ked

ua d

i are

a pa

rkir

( N

ilai =

1 )

Uku

ran

akse

s ke

ndar

aan

tidak

bis

a be

rpap

asan

(dua

ja

lur)

( N

ilai =

1 )

Wak

tu p

engg

unaa

n pa

da s

iang

ha

ri tid

ak a

da k

eted

uhan

, da

n pa

da w

aktu

m

alam

har

i tid

ak a

da c

ahay

a pe

nera

ngan

( N

ilai =

1 )

Pada

wak

tu b

iasa

dan

jam

pu

ncak

par

kir

area

par

kir t

etap

da

pat m

enam

pung

sel

uruh

ke

ndar

aan

teta

pi m

engg

angg

u si

rkul

asi l

alu

linta

s di

sek

itar

pasa

r. ( N

ilai =

2 )

Peng

guna

an b

ahan

tem

pat

park

ir m

engg

unak

an b

ahan

ya

ng b

isa

men

yera

p ai

r tet

api

mas

ih s

erin

g te

rjadi

gen

anga

n ( N

ilai =

2 )

Ter

jadi

per

ubah

an fu

ngsi

are

a pa

rkir

mes

kipu

n bu

kan

dise

babk

an k

aren

a m

enja

di

tem

pat b

erda

gang

( N

ilai =

2 )

Uku

rann

ya le

bar j

alur

m

inim

al s

udah

5 m

teta

pi

kend

araa

n te

tapi

tida

k bi

sa

berp

apas

an

( Nila

i = 2

)

Wak

tu p

engg

unaa

n pa

da s

iang

ha

ri ad

anya

ket

eduh

an ,

dan

pada

wak

tu

mal

am h

ari t

idak

ada

cah

aya

pene

rang

an

( Nila

i = 2

)

Pada

wak

tu b

iasa

dan

jam

pu

ncak

par

kir

area

par

kir t

idak

Pe

nggu

naan

bah

an te

mpa

t pa

rkir

tida

k m

engg

unak

an

Tet

ap s

ebag

ai te

mpa

t par

kir

kend

araa

n da

n ju

ga s

ebag

ai

Ken

dara

an b

isa

berp

apas

an

mes

kipu

n le

barn

ya ti

dak

Wak

tu p

engg

unaa

n pa

da s

iang

ha

ri tid

ak a

da k

eted

uhan

, da

n

Page 49: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Pel

ayan

an

Lok

asi P

arki

r K

eam

anan

K

eand

alan

K

enya

man

an

Fas

ilita

s P

ened

uh d

an

Ped

estr

ian

dapa

t men

ampu

ng s

elur

uh

kend

araa

n te

tapi

tida

k m

engg

angg

u si

rkul

asi l

alu

linta

s di

sek

itar p

asar

. ( N

ilai =

3 )

baha

n ya

ng b

isa

men

yera

p ai

r te

tapi

jara

ng s

ekal

i ter

jadi

ge

nang

an

( Nila

i = 3

)

tem

pat b

erda

gang

par

a pe

daga

ng p

asar

dan

opr

okan

( N

ilai =

3 )

sam

pai 5

,00

m

( Nila

i = 3

) pa

da w

aktu

m

alam

har

i ada

nya

caha

ya

pene

rang

an

( Nila

i = 3

)

Pada

wak

tu b

iasa

dan

jam

pu

ncak

par

kir

area

par

kir t

etap

da

pat m

enam

pung

sel

uruh

ke

ndar

aan

dan

tidak

m

engg

angg

u si

rkul

asi l

alu

linta

s di

sek

itar p

asar

. ( N

ilai =

4 )

Peng

guna

an b

ahan

tem

pat

park

ir d

igun

akan

bah

an p

ada

lapi

san

perm

ukaa

n ya

ng b

isa

men

yera

p ai

r ( N

ilai =

4 )

Keg

unaa

n da

n pe

man

faat

an

adal

ah s

ebag

ai p

embe

rhen

tian

kend

araa

n da

lam

ja

ngka

wak

tu y

ang

lam

a at

au

sebe

ntar

unt

uk p

enca

paia

n ke

ka

was

an

( Nila

i = 4

)

Uku

ran

akse

s ke

ndar

aan

min

imal

ken

dara

an b

isa

berp

apas

an (

dua

jalu

r)

deng

an le

bar m

inim

al 5

.00

m

( Nila

i = 4

)

Wak

tu p

engg

unaa

n pa

da s

iang

ha

ri ad

anya

ket

eduh

an ,

dan

pada

wak

tu

mal

am h

ari a

dany

a ca

haya

pe

nera

ngan

(

Nila

i = 4

)

Sum

ber:

dio

lah

dari

ber

baga

i sum

ber,

201

2

Page 50: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 3.5

Kriteria dan Interval Nilai Dalam Penilaian Keefektivan Penyediaan Parkir Dilihat Dari

Kebutuhan Pengunjung Pasar

No. Kriteria Efektivitas Penyediaan Parkir Interval

Nilai

Tingkat

Keefektivan

1. Jumlah petak parkir yang harus ada minimal 31 petak

dan dapat menampung 20% kendaraan roda 4 dan 5 %

kendaraan roda 2

0-25% Tidak Efektif

2. Jumlah petak parkir yang harus ada minimal 63 petak

dan dapat menampung 40% kendaraan roda 4 dan 10

% kendaraan roda 2

26-50% Kurang Efektif

3. Jumlah petak parkir yang harus ada minimal 94 petak

dan dapat menampung 60% kendaraan roda 4 dan 15

% kendaraan roda 2

51-75% Cukup Efektif

4. Jumlah petak parkir yang harus ada minimal 125 petak

dan dapat menampung 80% kendaraan roda 4 dan 20

% kendaraan roda 2

76-100% Efektif

Sumber : Hasil Analisis, 2012, Keputusan Dirjen Hubda No. 272/ HK.105/DRJD/96

Setelah diperoleh efektivitas parkir di pasar tradisional berdasarkan hasil observasi

dan persepsi pengunjung pasar, maka tahapan selanjutnya adalah membandingkan hasil

keduanya dengan menggunakan matriks. Matriks tersebut di dalamnya menjelaskan kondisi

dari masing-masing indikator (penyediaan dan pelayanan) berdasarkan perbandingan dari

hasil observasi dan persepsi pengunjung pasar. Dari perbandingan antara hasil observasi dan

persepsi pengunjung maka akan diketahui penyediaan dan pelayanan parkir di pasar

tradisional berada pada tingkatan berapa. Berikut tabel tingkatan efektivitas parkir di pasar

tradidional:

Tabel 3.6

Tingkat Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional

0-25% Belum Efektif 26-50% Kurang Efektif 51-75% Cukup Efektif

76-100% Efektif Sumber : Hasil Analisis, 2012

Page 51: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Aktivitas pengunjung pasar tradisional

INPUT PROSES OUTPUT

An. Kebutuhan Parkir

Berdasarkan Ragam Aktivitas Pengunjung Pasar

Kebutuhan Parkir Pengunjung Pasar

Kebutuhan ruang parkir: Jumlah kendaraan Waktu parkir Kapasitas ruang

parkir yang tersedia saat ini

An. Efektivitas Parkir Di Pasar

Tradisonal

Efektivitas parkir di pasar tradisional

dilihat dari kebutuhan ruang

parkir, ketersediaan fasilitasnya dan pelayanan yang

diberikan

Tingkat pelayanan parkir: Kondisi dan

aksesibilitas fasilitas parkir

Keamanan fasilitas parkir

Keandalan fasilitas parkir

Kenyamanan fasilitas parkir

Fasilitas penunjang

Gambar 3.1; Kerangka Analisis Penelitian Sumber: hasil analisis peneliti 2012

Page 52: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB 4

HASIL PENELITIAN PARKIR di PASAR TRADISIONAL UTAMA

KOTA SURAKARTA

Pada bagian ini akan dijelakan mengenai kondisi dari area parkir yang ada di Pasar

Gede, Pasar Klewer dan Pasar Legi. Penjelasan yang akan disampaikan anatara lain terkait

dengan kemampuan fsilitas parkir yang digunakan sekarang dalam menampung semua

kebutuhan para pengunjung pasar, hasil pengamatan di lapangan terkait dengan kondisi fisik

dan pelayanan parkir, serta hasil kuesioner yang dibagikan kepada pengguna pasar dengan

teknik sampling yang telah ditentukan.

4.1 Penyediaan dan Pelayanan Parkir di Pasar Saat Ini

4.1.1 Fasilitas Parkir yang Ada Saat Ini

Pasar tradisional mempunyai pengaruh besar terhadap taraf dan mutu kehidupan

masyarakat, pola pertumbuhan dan kemajuan perkembangan ekonomi masyarakat dan

wilayah Kota Surakarta. Pasar tradisional bukan hanya berperan sebagai lembaga ekonomi

tetapi pasar juga bisa berperan sebagai wadah interaksi sosial diantara pengguna pasar. Pada

tahun 2010 terdapat 44 buah pasar yang tersebar di seluruh Kota Surakarta, meskipun saat ini

di Kota Surakarta banyak bermunculan pasar-pasar modern yang menyediakan barang lebih

bagus, tempat yang menarik dan fasilitas parkir yang tersedia sangat luas, tetapi pasar

tradisional tidak kehilangan pamornya. Berikut hasil temuan lapangan tentang fasilitas parkir

di Pasar Gede, Klewer dan Legi.

a. Besaran Fasilitas Parkir Saat Ini

Pasar Gede, Klewer dan Legi merupakan pasar-pasar utama yang ada di Kota

Surakarta, dengan luas area lebih dari 10000 m2 pasar-pasar tradisional ini tidak memiliki

lahan parkir yang cukup untuk menampung seluruh kebutuhan para pengunjung pasar. Dari

teori yang ada diketahui jika sebuah pasar memiliki luas area minimal 10000 m2 maka jumlah

petak petak parkir yang harus tersedia untuk pengunjung pasar sebanyak 125 buah, tetapi

kenyataannya di lapangan petak parkir untuk para pengunjung pasar tidak sesuai jumlahnya.

Berikut jumlah parkir yang ada dimasing-masing lokasi pasar:

Page 53: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tabel 4.1 Jumlah Petak Parkir Resmi di Pasar Tradisional

No. Lokasi Luas Pasar

(m2) Jumlah Petak Parkir Resmi

1. Pasar Gede 10. 421 m2 110

2. Pasar Klewer 12. 950 m2 60

3. Pasar Legi 16. 640 m2 130

Jumlah Petak Parkir 340

Sumber hasil observasi lapangan, 2012

Pada tabel 4.1 terlihat jelas bahwa jumlah petak parkir untuk Pasar Gede dan Klewer

jumlahnya sangat jauh dari jumlah minimal petak parkir yang telah ditentukan, hanya Pasar

Legi yang telah menyediakan atau memiliki petak parkir sesuai dengan peraturan. Tetapi

jumlah petak parkir ini hanya disediakan untuk kendaraan roda empat, sedangkan untuk

kendaraan roda dua keberadaannya masih menyatu atau bercampur dengan roda empat,

maksudnya disini, untuk para pengunjung pasar yang datang ke pasar dan membawa

kendaraan seperti motor dan sepeda pihak pengelola pasar belum mampu menyediakan lahan

parkir khusus bagi moda transportasi jenis ini, jadi di lapangan saat ini parkir untuk motor dan

sepeda masih menggunakan sebagian petak parkir untuk kendaraan roda empat atau mobil.

Dari hasil pengamatan di lapangan juga diketahui bahwa lahan parkir yang tersedia

saat ini masih belum mampu untuk menampung seluruh kendaraan para pengunjung pasar, hal

ini terbukti dengan masih banyaknya pengunjung Pasar Gede, Klewer dan Legi yang parkir di

luar area parkir yang telah tersediakan oleh pihak pengelola pasar. Meskipun dari ketiga

pasar, hanya Pasar Legi yang sudah memiliki area parkir sesuai dengan ketentuan yang

berlaku tetapi pasar fasilitas parkir di pasar ini juga belum mampu untuk menampung seluruh

kendaraan para pengunjung pasar, terbukti masih banyak pengunjung yang parkir di jalan di

depan pasar, hal ini disebabkan karena area parkir Pasar Legi juga menjadi tempat transit

angkutan umum atau terminal angkutan kota dan kendaraan para pedagang pasar juga

diparkirkan disitu juga, karena ada beberapa kios milik pedagang pasar yang berada dekat

dengan area parkir, jadi banyak pengunjung pasar yang lebih memilih parkir diluar pasar

karena di dalam pasar mereka sulit untuk mendapatkan tempat parkir. Masalah ini bukan

hanya terjadi di Pasar Legi saja tetapi di Pasar Gede dan Klewer juga mengalami masalah

yang sama, tetapi untuk kedua pasar ini masalahnya sangat nyata yaitu alokasi lahan untuk

parkir yang tidak ada dan adapun letaknya berada di badan jalan, selain itu keberadaan area

parkir ini juga terdesak oleh para pedagang oprokan yang sengaja menggelar dagangan

mereka di area parkir, otomatis kendaraan para pengunjung pasar yang parkir mengganggu

Page 54: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sirkulasi lalu lintas yang sedang berlangsung disekitar pasar dan akhirnya kemacetanpun

sering terjadi.

Untuk lebih jelasnya mengenai besaran dan keadaan eksisting fasilitas parkir di Pasar

Gede, Klewer dan Legi disajikan dalam gambar berikut ini:

Gambar 4.1 Besaran Dan Keadaan Eksisting Fasilitas Parkir di Pasar Gede, Klewer dan Legi

Sumber: hasil observasi lapangan, 2012

b. Tipe Fasilitas Parkir Saat Ini

Pasar Gede, Klewer dan Legi merupakan pasar-pasar utama di Kota Surakarta,

dimana ketiga pasar ini menjual komoditas barang yang berbeda-beda. Diketahui ketiga pasar

ini pernah mengalami renovasi, tetapi renovasi ini hanya dilakukan pada bagian bangunannya

saja, untuk fasilitas parkir belum terjadi perubahan dan penambahan sesuai dengan kebutuhan

para penggunanya. Belum adanya perubahan pada fasilitas parkir di masing-masing pasar ini

disebabkan karena tidak adanya lagi lahan kosong disekitar pasar. Berdasarkan keterangan

dalam besaran parkir di pasar tradisional diatas diketahui untuk Pasar Gede dan Klewer area

parkir untuk para pengunjung pasar berada di badan jalan, jadi dapat disimpulkan jenis atau

tipe fasilitas parkir dilihat dari segi penempatannya untuk Pasar Gede dan Klewer masuk

dalam jenis On Street Parking. Sedangkan untuk Pasar Legi karena area parkirnya berada di

dalam lokasi pasar maka jenis atau tipe parkirnya masuk dalam jenis Off Street Parking.

Keadaan pasar tradisional utama di Kota Surakarta cukup memprihatinkan karena banyaknya pedagang oprokan yang berada mengelilingi Pasar Gede, Klewer dan Legi, sehingga

terkesan kumuh. Kurangnya lahan parkir, menyebabkan semakin kecilnya jalan menuju Pasar Gede, Klewer dan Legi

dan terlihat semerawut.

Keberadaan kendaraan roda tiga atau becak yang berparkir ditengah tengah jalan, mejadikan Pasar Gede, Klewer dan Legi semakin semerawut dan menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Page 55: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

4.1.2 Pelayanan Parkir di Pasar Saat Ini

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kondisi pelayanan parkir yang ada di Pasar

Gede, Klewer dan Legi saat ini, terlihat bahwa kondisi lokasi area parkir yang terletak di

badan jalan sangat menganggu sirkulasi disekitar pasar. Hal ini disebabkan karena kurangnya

alokasi lahan dan jumlah kebutuhan akan area parkir semakin meningkat. Meskipun diketahui

letak parkir berada di dekat pasar tetapi karena alokasi lahan yang kurang dan letaknya di

badan jalan hal ini yang menyebabkan beberapa pengunjung pasar tidak dapat memarkirkan

kendaraan yang mereka bawa tempat parkir terdekat dengan pasar.

Pelayanan parkir bukan dilihat dari segi lokasinya saja tetapi ada keamanan,

keandalan, kenyamanan dan fasilitas penunjang. Untuk keamanan di area parkir Pasar Gede,

Klewer dan Legi jarang sekali terjadi tindak kriminalitas berat seperti pencurian kendaraan,

tetapi masalah kerusakan kendaraan sering terjadi seperti cat mobil yang terkelupas. Hal ini

disebabkan karena ruang parkir setiap petak parkir tidak sesuai. Diketahui untuk ruang

manuver kendaraan di ketiga pasar tidak ada yang efektif, jadi petak parkir yang tersedia

diketiga pasar hanya memuat luas untuk satu jenis golongan kendaraan beserta lebar buka

tutup pintu mobil, tetapi untuk manuver kendaraan tidak diikut sertakan, lagi-lagi hal ini

disebabkan karena kurangnya alokasi lahan. Selain itu diketiga pasar tidak terdapat fasilitas

peneduh berupa atap, hanya terdapat kardus untuk menutup kaca depan mobil dan jok motor

saja, dan area pejalan kaki yang tersia didepan pasar malah dijadikan empat untuk parkir

kendaraan roda dua dan tiga, meskipun ada tanda dilarang parkir di area paejlan kaki tetap

saja area tersebut digunakan sebagai tempat parkir.

Kurangnya alokasi lahan juga menimbulkan masalah lain yaitu munculnya pasar

kedua di area parkir. Sebagai contoh terlihat dengan jelas di Pasar Klewer banyak pedagang

baik oprokan maupun yang sudah memiliki kios didalam pasar memilih jualan di tempat

parkir, karena mereka beranggapan akan lebih mudah menjaring para pembeli jika mereka

berada disitu, akibat adanya hal ini kendaraan pengunjung harus parkir jauh dari pasar dan

mengakibatkan kemacetan lalu lintas juga.

4.2 Kebutuhan Parkir Pengunjung Pasar

4.2.1 Profil Pengunjung Pasar

Responden dalam penelitian ini adalah para pengunjung pasar tradisional di Kota

Surakarta tepatnya pengunjung yang datang ke Pasar Gede, Klewer dan Legi dalam kurun

waktu satu hari. Responden dalam dalam penelitian ini dapat dikategorikan dalam beberapa

aktivitas responden yaitu responden yang sengaja datang ke pasar tetapi tidak memiliki tujuan

untuk membeli, responden yang datang ke pasar dengan tujuan membeli tetapi belum

Page 56: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

mempunyai tujuan akan membeli di kios/ los yang mana, serta responden yang datang kepasar

dan telah memiliki tujuan akan membeli barang di kios/ los yang ada di pasar. Jumlah

kuesioner yang dikumpulkan sebanyak 385 kuesioner, dengan total responden dalam

penelitian ini ada 385 pengunjung yang terbagi di 3 pasar. Data karakteristik responden

berdasarkan tujuan/ keperluan di Pasar, dapat di lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Aktivitas Responden di Pasar Tradisional

Keperluan Sekedar Berkunjung

Belanja/ Membeli Barang

Membeli Barang Untuk Dijual Lagi/

Berlangganan

Jumlah Responden

Pasar Pasar Gede 7 42 13 62 Pasar Klewer 53 91 32 176 Pasar Legi 16 89 42 147 Jumlah Keperluan 76 222 87 385 Persentase 20% 58% 23% 100%

Sumber: hasil olah data, 2012

Berikut ini grafik yang menunjukan perbandingan tujuan pengunjung pasar datang ke

pasar tradisional, dari tujuan ini lah nantinya bisa diketahui berapa waktu yang dibutuhkan

masing-masing karakteristik responden ini dalam memarkirkan kendaraan yang mereka bawa.

Gambar 4.2

Grafik Aktivitas Responden Berdasarkan Tujuan/ Keperluan di Pasar Sumber: hasil olah data, 2012

Dari grafik di atas terlihat jelas bahwa tujuan terbesar pengunjung datang ke pasar

tradisional adalah untuk membeli barang tetapi belum tahu atau belum memiliki tujuan akan

membeli di kios atau pedagang yang mana, mereka masih mencari-cari kios mana yang

menyediakan barang yang mereka perlukan dan harganya pun terjangkau.

4.2.2 Penyediaan Parkir Dilihat Dari Kebutuhan Pengunjung Pasar

Berdasarkan hasil kuesioner terkait dengan tanggapan pengunjung pasar terhadap

penyediaan fasilitas parkir akan dijelaskan secara rinci di bawah ini, yaitu berdasarkan aspek

20%

58%

22%

Grafik Aktivitas Responden berdasarkan Tujuan/ Keperluan di Pasar

Sekedar Berkunjung

Belanja/ MembeliBarang

Membeli Barang untukDijual Lagi/Berlangganan

Page 57: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

atau variabel kebutuhan ruang parkir oleh para pengunjung pasar tradisional. Berikut ini

jawaban atau tanggapan para pengunjung pasar terhadap penyediaan fasilitas parkir di Pasar

Gede, Pasar Klewer dan Pasar Legi, yang terbagi dalam beberapa indikator dari variabel

kebutuhan ruang parkir:

a. Jenis dan Jumlah Kendaraan yang Dibawa oleh Pengunjung Pasar

Dari daftar pertanyaan yang diberikan kebeberapa sampel pengunjung yang datang

ke Pasar Gede, Klewer dan Legi diketahui jenis kendaraan yang banyak digunakan oleh para

responden adalah jenis kendaraan roda 2/ motor/ sepeda, sedangkan untuk kendaraan roda 4/

mobil jumlahnya juga hampir sama dengan kendaraan roda 2/ motor tetapi terlihat dalam

dalam tabel 4.3 jumlah kendaraan roda dua hampir lima kali lipat jumlahnya dari kendaraan

roda empat. Berikut tabel jenis kendaraan yang digunakan oleh para responden:

Tabel 4.3 Jenis Kendaraan Yang Digunakan Oleh Para Responden

No. Lokasi Pasar Jenis Kendaraan

Roda 2/ Motor Roda 4/ Mobil 1 Pasar Gede 47 15 2 Pasar Klewer 157 19 3 Pasar Legi 112 35 Jumlah Kendaraan 316 69

Persentase 82% 18% Sumber: hasil hasil olah data, 2012

Berikut grafik perbandingan jumlah kendaraan berdasarkan jenisnya yang dibawa

oleh pengunjung ke pasar. Perbandingan jenis kendaraan ini nantinya akan berpengaruh pada

kebutuhan ruang parkir pasar tradisional.

Gambar 4.3

Grafik Perbandingan Jumlah Kendaraan Berdasarkan Jenisnya Sumber: hasil olah data, 2012

b. Waktu Parkir Para Pengunjung Pasar

Dari tabel dan gambar aktivitas responden berdasarkan tujuan/ keperluan di pasar

terlihat bahwa, sebanyak 58% pengunjung yang datang ke pasar tradisional untuk belanja

82%

18%

Grafik Jumlah Kendaraan Berdasarkan Jenisnya

Roda 2

Roda 4

Page 58: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

rata-rata mereka membutuhkan waktu untuk berada di dalam pasar selama 1 sampai 2 jam.

Sedangkan pengunjung yang datang ke pasar dengan tujuan belanja dan sudah tahu akan

membelinya di pedagang atau kios yang mana, mereka tidak memerlukan waktu yang lama

untuk berada di dalam pasar, rata-rata responden dengan keperluan ini memerlukan waktu

kurang dari satu jam untuk memarkirkan kendaraan yang mereka bawa. Untuk pengunjung

yang hanya sekedar berkunjung, waktu yang diperlukan untuk parkir tidaklah menentu,

karena mereka bisa saja menghabiskan waktu lebih lama di dalam pasar tetapi bisa juga

sangat sebentar di dalam pasar. Lamanya pengunjung berada di dalam pasar sangat

mempengaruhi kebutuhan ruang parkir, karena kebutuhan ruang parkir yang ada saat ini

dipengaruhi oleh jumlah pengunjung yang datang dan lamanya mereka menggunakan area

parkir yang ada saat ini.

Berdasarkan pengamatan lapangan dan tanggapan dari para responden jam-jam

puncak parkir terjadi antara pukul 11:00 sampai pukul 14:00. Pada jam-jam itulah tempat

parkir yang tersedia disekitar pasar sangat penuh dan menimbulkan kemacetan di sekitarnya,

hal ini di karenakan pengaturan atau penataannya belum sempurna dan tempat yang tersedia

untuk parkir didekat pasar sangat kurang, jadi mereka yang datang ke pasar pada jam-jam

tersebut lebih memilih memarkirkan kendaraan mereka di tepi-tepi atau badan jalan dimana

lokasinya paling dekat dengan pasar, hal inilah yang menyebabkan kesemerawutan lalu lintas

disekitar pasar pada pukul tersebut. Kurangnya lahan parkir dan penataan yang tidak

sempurna juga mengakibatkan beberapa pengunjung harus rela parkir jauh dari area parkir

yang ada saat ini. Berikut tabel yang menunjukan alasan para pengunjung pasar memilih

tempat parkir yang digunakan pada saat itu:

Tabel 4.4 Alasan Pengunjung Pasar Memilih Tempat Parkir

No. Lokasi Dekat Dengan Pasar

Aman Mudah Manuver

>60 M (Terpaksa)

1. Pasar Gede 47 6 1 8 2. Pasar Klewer 125 21 0 30 3. Pasar Legi 98 20 6 23

Total 270 47 7 61 Prosentase 70% 12% 2% 16%

Sumber: hasil olah data, 2012

Perbandingan alasan responden dalam memilih tempat parkir dapat terlihat dari

grafik di bawah ini:

Page 59: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Gambar 4.4

Grafik Alasan Memilih Tempat Parkir Sumber: hasil olah data, 2012

Dengan masih kurangnya lahan parkir yang ada saat ini kemudian didukung dengan

penataan kendaraan yang tidak sempurna di dalam area parkir serta masih ditemukan banyak

pengunjung pasar yang parkir lebih jauh dari area parkir yang telah disediakan dan dari semua

hal ini menimbulkan masalah yaitu kemacetan lalu lintas di sekitar pasar.

70%

12%

2% 16%

Grafik Alasan Memilih Tempat Parkir

Dekat dengan Pasar

Aman

Mudah Manuver

> 60 m (Terpaksa)

Page 60: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Page 61: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Page 62: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Page 63: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Efektivitas penyediaan parkir di pasar tradisional dapat di lihat dan dihitung dengan

cara membandingkan kapasitas area parkir yang ada saat ini di masing-masing pasar

tradisional dengan kebutuhan parkir pengunjungnya itu sendiri. Berikut tabel nilai keefektivan

penyediaan parkir di Pasar Gede, Pasar Klewer dan Pasar Legi:

Tabel 4.5 Tingkat Efektivitas Penyediaan Parkir di Pasar Tradisional Berdasarkan

Kebutuhan Pengunjung Pasar

No.

Kriteria Efektivitas Penyediaan

Parkir

Efektivitas Penyediaan

Parkir

Hasil Penilaian Pasar Gede Pasar Klewer Pasar Legi

Supply Kebutuhan Supply Kebutuhan Supply Kebutuhan

1. Kapasitas 125 petak parkir

110 ~ 60 ~ 130 ~

2. Kendaraan Roda 4

80% dari seluruh petak parkir yang ada

88 15 (14%) 48 19 (32%) 104 35 (27%)

3. Kendaraan Roda 2

20% dari seluruh petak parkir yang ada

22 16 (15%) 12 52 (87%) 26 37 (28%)

Interval Nilai 3 1 4 Tingkat Efektivitas Cukup Efektif Tidak Efektif Efektif

Sumber: hasil analisis peneliti,2012 Keterangan: ~ (tidak diketahui)

Dari ketiga pasar yang telah dilakukan penilaian terhadap keefektivan penyediaan

parkir berdasarkan kebutuhan pengunjung pasar maka diperoleh untuk Pasar Gede dengan

tingkatan efektivitas masuk dalam interval nilai ketiga yaitu cukup efektif, hal ini terlihat

pada tabel 4.5 kapasitas parkir yang sudah ada saat hanya berjumlah 110 petak tetapi untuk

kebutuhan parkir roda dua dan empatnya masih dapat tertampung tetapi berbeda jika pada saat

waktu-waktu sibuk biasanya kendaraan pengunjung yang parkir masuk sampai ke badan jalan

dan mengganggu sirkulasi lalu lintas di sekitar pasar. Begitu pula dengan Pasar Klewer

terlihat dalam tabel ketersediaan petak parkir pengunjung hanya ada 60 petak dan kebutuhan

parkir kendaraan roda dua pengunjung sangat tinggi bila dibandingkan dengan ketersediaan

petak parkir saat ini. Dan untuk Pasar Legi kapasitas parkir yang ada saat ini sudah memenuhi

ketentuan yang ada dan kebutuhan parkir kendaraan roda empat juga masih bisa tertampung

tetapi kebutuhan parkir kendaraan roda dua belum bisa seluruhnya tertampung di tempat

parkir di dalam pasar.

Jadi dapat diketahui dari ketiga pasar hanya ada satu yang sudah masuk dalam

katagori efektif dan secara keseluruhan penyediaan parkir di pasar tradisional menurut

Page 64: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

perhitungan 1 efektif / jumlah pasar = 1/3 * 100% = 33,3% dan masuk dalam tingkatan

keefektivan nomor 2 yaitu Tidak/ Belum Efektif.

4.2.3 Pelayanan Parkir Dilihat Dari Kebutuhan Pengunjung Pasar

Berdasarkan hasil tinjauan pustaka serta diperkuat dengan peninjauan langsung di

lapangan (dokumentasi) dan kriteria-kriteria yang menjadi instrumen wawancara pada

formulir wawancara, maka diperoleh tanggapan dari para responden yaitu pengunjung pasar

tentang kondisi dan situasi lokasi parkir yang tersedia dan mereka gunakan saat itu.

Kesimpulan dari tanggapan responden tentang fasilitas parkir dilihat dari tingkat

pelayanannya adalah sebagai berikut:

1. Kualitas Lokasi Fasilitas Parkir

Dari hasil wawancara dan pengamatan di lapangan, banyak pengunjung yang datang

ke Pasar Gede, Klewer dan Legi lebih banyak memilih memarkirkan kendaraan yang mereka

bawa saat itu di dekat pintu-pintu masuk pasar dan kios-kios yang akan mereka tuju. Menurut

mereka jika mereka parkir di dekat pasar akses yang mereka tempuh cepat dan mudah, selain

itu mereka dapat mengawasi kendaraan yang mereka bawa, bukan hanya itu saja jika mereka

parkir dekat dengan pasar, mereka akan lebih mudah memasukan belanjaan yang dibeli ke

kendaraan yang mereka bawa karena jaraknya tidak terlalu jauh. Dengan tingginya keinginan

para pengunjung pasar untuk memarkirkan kendaraan mereka di area terdekat dengan pasar

tetapi kenyataannya di lapangan area parkir yang digunakan terletak di pinggir jalan dan pada

saat jam-jam puncak pengunjung, parkir ini akan meluas masuk sampai ke badan jalan dan hal

ini sangat menganggu kenyamanan pengguna jalan yang lain.

Memang kenyataan di lapangan banyak responden yang memilih memarkirkan

kendaraan yang mereka bawa saat itu di dekat pasar, tetapi ada beberapa responden yang

harus memarkirkan kendaraan mereka jauh dari pasar atau jaraknya lebih dari 60 meter dari

dinding terluar pasar, hal ini dikarenakan rata-rata pengunjung ini ingin memarkirkan

kendaraan mereka didekat pasar tapi apa daya area parkir yang terdekat dengan pasar dan

masuk dalam area ideal yaitu <60 m sudah penuh atau tidak dapat lagi menampung kendaraan

yang masuk, hal ini lah yang menyebabkab kebutuhan ruang parkir pengunjung tidak dapat

terpenuhi. Berikut tabel yang menunjukan tanggapan para pengunjung pasar tentang kualitas

lokasi fasilitas parkir yang ada saat ini:

Page 65: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 4.6 Data Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Lokasi Parkir Saat Ini

Value

Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Jumlah Jawaban Kebutuhan Jenis Kendaraan 0 54 148 183 385 Jumlah Kendaraan 7 47 61 270 385 Waktu Parkir 186 89 60 50 385 Jumlah Pendapat 193 190 269 503 1155 Persentase 17% 16% 23% 44% 100%

Sumber: hasil olah data, 2012

Gambar 4.5

Grafik Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Kualitas Lokasi Parkir Pasar Tradisional Sumber: hasil olah data, 2012

2. Kualitas Keamanan di Fasilitas Parkir

Dari segi keamanan menurut pendapat para responden yang datang ke Pasar Gede,

Klewer dan Legi mereka jarang sekali mengalami yang namanya tindak pencurian kendaraan,

karena petugas parkir yang ada benar-benar menjaga keamanan kendaraan para pengguna

pasar dan daerah sekitarnya. Tindak pencurian memang jarang terjadi tetapi tingkat kerusakan

kendaraan yang dialami oleh responden cukup tinggi, hal ini karena penataan parkir yang

belum sempurna dan sempitnya lahan parkir yang ada saat, jadi banyak kendaraan yang di

parkirkan mepet tidak sesuai dengan petak parkir menurut standar yang ada. Berikut tabel

data tanggapan para pengunjung pasar tentang keamanan di area parkir:

Tabel 4.7 Data Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Keamanan Parkir Saat Ini

Value Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup Baik Baik Jumlah Jawaban Kebutuhan

Jenis Kendaraan 0 10 125 250 385 Jumlah Kendaraan 0 27 216 142 385 Waktu Parkir 5 280 100 0 385 Jumlah Pendapat 5 317 441 392 1155 Persentase 0% 27% 38% 34% 100%

Sumber: hasil olah data, 2012

17%

16%

23%

44%

Grafik Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Lokasi Parkir

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik

Page 66: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Gambar 4.6

Grafik Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Kualitas Keamanan Parkir Pasar Tradisional Sumber: hasil olah data, 2012

3. Kualitas Keandalan Fasilitas Parkir

Untuk data hasil mengenai keandalan kami membaginya dalam dua kelompok yaitu

tentang alih fungsi fasilitas parkir dan penataan kendaraan di dalam fasilitas parkir di pasar

tradisional. Berikut hasil pendapat para pengunjung pasar tentang hal apa yang dirasakan dan

dilihat tentang perubahan fungsi fasilitas parkir dan penataan kendaraan parker di pasar

tradisional saat ini:

Tabel 4.8 Data Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Keandalan Parkir Saat Ini

Value Tidak Baik

Kurang Baik Cukup Baik Baik

Jumlah Jawaban Kebutuhan

Jenis Kendaraan 54 148 183 0 385 Jumlah Kendaraan 67 73 147 98 385 Waktu Parkir 0 164 145 76 385 Jumlah Pendapat 121 385 475 174 1155 Persentase 10% 33% 41% 15% 100%

Sumber: hasil olah data, 2012

0%

28%

38%

34%

Grafik Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Keamanan Parkir

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik

Page 67: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambar 4.7

Grafik Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Keandalan Fasilitas Parkir Saat Ini Sumber: hasil olah data, 2012

Dari tabel dan grafik tanggapan para responden tentang kualitas keandalan fasilitas

parkir maka dapat disimpulkan para pengunjung yang datang ke pasar tradisional merasa

sangat terganggu dengan adanya perubahan fungsi fasilitas parkir atau area parkir menjadi

tempat jualan para pedagang oprokan, hal ini mengakibatkan hak para pengunjung pasar yang

membawa kendaraan dan ingin memarkirkan kendaraan meraka di area parkir terdekat dengan

pasar menjadi tidak terlakasana, karena tempat parkir terdekat sudah penuh dengan kendaraan

pengunjung yang datang duluan dan kapasitasnya pun tidak dapat menampung lagi kendaraan

yang masuk serta juga dipengaruhi oleh adanya pedagang oprokan yang tidak memiliki

tempat jualan di dalam pasar sehingga memilih menggelar dagangannya di area parkir.

Berikut ini kami sajikan gambar-gambar yang menunjukan perubahan fungsi lahan parkir dan

penataan yang tidak sempurna di Pasar Gede, Pasar Klewer dan Pasar Legi:

11%

33%

41%

15%

Grafik Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Keandalan Parkir

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik

Page 68: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Page 69: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Page 70: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Page 71: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

4. Kualitas Kenyamanan Fasilitas Parkir

Sempitnya lahan parkir serta penataan kendaraan yang tidak sempurna sedangkan

kebutuhan ruang parkir kendaraan semakin meningkat, mengakibatkan kendaraan yang

dibawa oleh para pengguna pasar sulit untuk melakukan manuver kendaraan, hal ini sangat di

eluhkan oleh para pengguna parkir apalagi pada saat jam-jam ramainya pengunjung, mereka

sangat susah untuk mengeluarkan kendaraan yang mereka bawa dari area parkir yang mereka

gunakan saat itu. Penyebab dari susahnya para pengguna parkir pasar mengelurkan

kendaaraan yang mereka bawa dari area parkir tersebut karena petak parkir yang ada saat ini

ukuran petak parkirnya belum sesuai dengan standar serta tugas para petugas parkir belum

maksimal dalam penataan kendaraan yang parkir. Berikut tabel yang menunjukan pendapat

para responden tentang kualitas kenyamanan area parker saat ini:

Tabel 4.9 Data Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Kenyamanan Parkir Saat Ini

Value Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup Baik Baik Jumlah Jawaban Kebutuhan

Jenis Kendaraan 80 106 157 42 385 Jumlah Kendaraan 0 99 231 55 385 Waktu Parkir 0 98 233 54 385 Jumlah Kolom 80 303 621 151 1155 Persentase 7% 26% 54% 13% 100%

Sumber: hasil olah data, 2012 Berikut grafik yang menggambarkan pendapat para pengunjung tentang kenyamanan

dalam melakukan manuver atau mengeluar masukkan kendaraan di dan ke area parkir

maupun petak parkir yang ada dan tersedia di pasar tradisional saat ini:

Gambar 4.8 Grafik Pendapat Pengunjung Pasar Tradisional Terhadap Kemudahan dalam

Melakukan Manuver Kendaraan Sumber: hasil olah data, 2012

7%

26%

54%

13%

Grafik Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Kenyaman Parkir

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik

Page 72: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

5. Fasilitas Penunjang yang terdapat di Area Parkir Saat Ini

Ketiga lokasi pasar tradisional ini dapat mewakili keadaan fasilitas penunjang parkir

di seluruh pasar tradisional di Kota Surakarta. Fasilitas penunjang untuk para penyandang

cacat dan para pejalan kaki yang datang ke pasar tidak tersedia, ada pun fungsinya berubah

menjadi lahan parkir dadakan oleh pedagang oprokan yang tidak memiliki kios di dalam

pasar. hal ini juga dieluhkan oleh beberapa responden terutama oleh para pengguna parkir

pasar yang harus memarkirkan kendaraan jauh dari pasar, karena area parkir di sekitar pasar

sangat penuh. Jika pada siang hari cuaca sangat panas dan pada bulan-bulan tertentu juga

hujan sering turun tetapi fasilitas seperti pelindung/ terpal juga tidak tersedia, hal ini juga di

eluhkan pembeli dan pedagang yang datang ke pasar gede, klewer dan legi. Berikut table yang

menunjukan kualitas fasilitas penunjang parker menurut pendapat para responden:

Tabel 4.10 Data Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Fasilitas Penunjang Parkir Saat Ini

Value Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup Baik Baik

Jumlah Jawaban Kebutuhan

Jenis Kendaraan 193 178 14 0 385 Jumlah Kendaraan 191 181 13 0 385 Waktu Parkir 190 182 13 0 385 Jumlah Pendapat 574 541 40 0 1155 Persentase 50% 47% 3% 0% 100%

Sumber: hasil olah data, 2012

Gambar 4.9

Grafik Pendapat Pengunjung Pasar Tradisional Terhadap Kualitas Fasilitas Penunjang Parkir di Pasar Tradisional

Sumber: hasil olah data, 2012

50%

47%

3% 0%

Grafik Pendapat Pengunjung Pasar Terhadap Fasilitas Penunjang Parkir

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik

Page 73: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Berikut gambar-gambar yang ada di lapangan terkait dengan fasilitas penunjang

suatu area parkir di pasar tradisional:

Gambar 4.10

Kondisi Fasilitas Pedestrian dan Peneduh di Area Parkir Pasar Tradisional Sumber: hasil observasi lapangan, 2012

Dari hasil perolehan data terhadap faktor-faktor pembentuk efektivitas pelayanan

parkir di pasar tradisional berdasarkan kebutuhan para pengunjung pasar sebagai responden

dalam penelitian ini dapat diketahui bagaimanakah system pelayanan parkir yang sudah

dirasakan oleh para pengunjung selama ini. Tetapi penelitian ini tidak semata-mata berhenti

sampai disini, karena penelitian ini bukan meneliti sebatas persepsi pengunjung pasar saja

tetapi penentuan efektivitas ini haruslah berdasarkan teori-teori tentang efektivitas pelayanan

parkir yang kemudian juga dibandingkan dengan kebutuhan para pengunjung pasar. Berikut

ini table penilaian efektivitas pelayanan parkir di pasar tradisional dimana penilaiaannya

membandingkana antara teori dan standar yang ada dengan kebutuhan para pengunjung pasar

akan pelayanan parkir saat ini:

Meskipun terdapat pedestrian tetapi fungsinya bukan untuk pejalan kaki, tetapi digunakan sebagai

tempat parker dan jualan pedagang oprokan

Belum terdapat atap peneduh di area parkir di Pasar Gede, Klewer dan Legi

Page 74: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Ket

eran

gan

sing

kata

n: J

N (

Jeni

s K

enda

raan

), J

M (J

umla

h K

enda

raan

), W

(W

aktu

Par

kir)

, L (

Lok

asi P

arki

r), K

A (

Kea

man

an),

K

N (

Kea

ndal

an),

KY

(Ken

yam

anan

), FP

(Fas

ilita

s Pn

unja

ng)

Skor

Efe

ktiv

itas

Pela

yana

n Pa

rkir

di P

asar

Tra

disi

onal

Saa

t Ini

:

Tab

el 4

.11

Tin

gkat

Efe

ktiv

itas

Pel

ayan

an P

arki

r di

lihat

Dar

i Keb

utuh

an P

engu

njun

g Pa

sar

Keb

utu

han

P

elay

anan

+ K

ebut

uh

an P

engu

nju

ng

Tot

al

Jaw

aban

V

alu

e L

+JN

L

+JM

L

+W

KA

+JN

K

A+J

M

KA

+W

KN

+JN

K

N+J

M

KN

+W

KY

+JN

K

Y+J

M

KY

+W

FP+J

N

FP+J

M

FP+W

Tid

ak E

fek

tif

0 7

186

0 0

5 54

67

0

80

0 0

193

191

190

973

Ku

rang

Efe

kti

f 54

47

89

10

27

28

0 14

8 73

16

4 10

6 99

98

17

8 18

1 18

2 17

36

Cu

ku

p E

fekt

if

148

61

60

125

216

100

183

147

145

157

231

233

14

13

13

1846

Efe

kti

f 18

3 27

0 50

25

0 14

2 0

0 98

76

42

55

54

0

0 0

1220

Tot

al R

esp

ond

en

385

385

385

385

385

385

385

385

385

385

385

385

385

385

385

5775

Sum

ber:

has

il an

alis

is p

enel

iti, 2

012

Page 75: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 53

Dari hasil perhitungan terhadap pendapat responden tentang kualitas pelayanan parkir

saat ini di pasar tradisional maka diperoleh skor efektivitas pelayanan parkir saat ini adalah

990,8, dan jika dilihat dalam tabel tingkatan efektivitas pelayanan parkir menurut kebutuhan

pengunjung pasar berada pada tingkatan ketiga yaitu cukup efektif.

Dari hasil pengolahan data berupa pembobotan terhadap efektivitas penyediaan dan

pelayanan parkir berdasarkan kebutuhan pengunjung pasar maka diperoleh skor untuk

penyediaan adalah 33% dan pelayanan adalah 990,8. Tetapi disini peneliaan keduanya belum

setara karena untuk pelayanan belum dalam persenan (%), maka dari itu untuk mengetahui

tingkat efektivitas parkir di pasar tradisional maka pelayanan parkirnya terlebih dahulu harus

dipersenkan. Berikut perhitungan persentase pelayanan parkir berdasarkan kebutuhan

pengunjung pasar:

Dari perhitungan diatas maka diperoleh nilai pelayanan parkir 64 persen dan tetap pada

tingkatan efektivitas ketiga. Dengan nilai yang sudah setara saat ini maka efektivitas parkir di

pasar tradisional saat ini memperoleh nilai:

Setelah dilakukan perhitungan maka efektivitas parkir berdasarkan kebutuhan para

pengunjung pasar tradisional saat ini berada pada tingkatan kedua (2), karena memperoleh skor

48,65 % dan dapat dikatakan penyediaan dan pelayanan yang telah ada saat ini kurang efektif.

4.3 Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional

Penilaian efektivitas parkir di pasar tradisional pada penelitian ini dilakukan

berdasarkan pada hasil pengamatan peneliti dan hasil persepsi dari pengunjung pasar tradisional.

Hasil persepsi pengunjung pasar diperoleh dari kuesioner dan telah dilakukan pembobotan/

perhitungan skor. Dari hasil pengamatan dan penilaian di lapangan dan hasil perhitungan

terhadap persepsi pengunjung pasar, selanjutnya dilakukan perbandingan terhadap keduanya dan

akan diketahui seberapa efektifkah parkir di Pasar Gede, Klewer dan Legi saat ini. Secara lebih

rinci analisis yang dilakukan dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 4.12 Analisis Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional Surakarta

Variabel Hasil Pengamatan Persepsi Pengunjung Hasil Perbandingan Penyediaan Parkir

Alokasi fasilitas parkir kurang dan mengakibatkan seluruh kebutuhan pengunjung pasar tidak dapat

Kurang Efektif Skor penilaian: 33,3% Tolok ukur kurang efektif: 26%-50%

Secara keseluruhan penyediaan parkir di pasar tradisional masih kurang efektif, kareana belum mampu untuk

Page 76: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 54

Variabel Hasil Pengamatan Persepsi Pengunjung Hasil Perbandingan tertampung Belum tersedianya petak khusus parkir untuk kendaraan roda 2 Pada saat jam puncak parkir, kendaraan pengunjung masuk ke badan jalan dan menganggu sirkulasi lalu lintas

menampung seluruh kendaraan pengunjung pasar baik itu di jam-jam biasa maupun di jam-jam puncak parkir hal ini disebabkan karena tidak ada lahan lagi di dalam area pasar maupun sekitarnya untuk penambahan fasilitas parkir yang lebih baik lagi.

Pelayanan Parkir

Terjadi alih fungsi fasilitas parkir menjadi pasar kedua Masih banyak ditemukan pengunjung yang parkir jauh dari pasar, karena tidak dapat tempat parkir Pengunjung sulit dalam melakukan manuver kendaraan Ruang efektif parkir tidak sesuai standar akibatnya banyak kendaraan yang tergores Tidak adanya fasilitas peneduh dan pedestrian berubah fungsi jadi tempat parkir kendaraan roda 2

Cukup Efektif

Skor Penilaian: 64% Tolok Ukur cukup efektif: 51%-75%

Kondisi atau tingkat pelayanan parkir saat ini bisa dikatakan belum atau tidak efektif. hal ini dikarenakan dari lima indikator pelayanan hanya ada satu yang sudah masuk dalam katagori efektif, tetapi untuk keempat lainnya masih jauh dari efektif. Kondisi ini disebabkan karena belum terkolalaya dengan baik fasilitas parkir yang ada, dan belum ada rencana penambahan dan perbaikan tempat parkir di pasar tradisional

Sumber: hasil analisis peneliti, 2012

Dari analisis di atas, dapat diketahui bahwa parkir yang ada di pasar tradisional saat ini

belum atau tidak efektif baik itu dari segi penyediaannya maupun pelayanan yang diberikan,

meskipun ada bebrapa indikator yang sudah masuk dalam katagori atau bernilai baik tetapi

karena sebagian besar indikator menunjukan hasil penilaian yang kurang efektif atau baik hal ini

mengakibatkan beberapa indikator yang baik tidak berguna dan tidak dapat menutupi

kekurangan yang ada.

BAB 5

EFEKTIVITAS PARKIR DI PASAR TRADISIONAL UTAMA

Page 77: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 55

KOTA SURAKARTA

Dalam bab ini, diberikan pembahasan terhadap hasil penelitian data yang telah

diperoleh dari lapangan sebelumnya dan di sesuaikan dengan metode yang telah ditentukan.

Pembahasan ini mencakup uraian dari analisis ragam aktivitas dan analisis efektivitas parkir di

pasar tradisional, dimana keluaran dari analisis ini dapat menjawab rumusan masalah dari

penelitian serta dapat digunakan sebagai masukan agar masalah parkir yang sedang terjad di

pasar-pasar tradisional saat ini tidak semakin meluas dan membentuk masalah-masalah lainnya

serta segera teratasi.

5.1 Analisis Kebutuhan Parkir Berdasarkan Ragam Aktivitas Pengunjung Pasar

Dalam penelitian ini, jenis pengunjung dibagi berdasarkan maksud kunjungannya ke

pasar yang terbagi menjadi tiga jenis, yaitu pertama, pengunjung yang datang ke pasar tetapi

tidak memiliki tujuan untuk membeli atau lebih tepatnya hanya sekedar berkunjung dan berjalan-

jalan di dalam pasar, kemudian kedua, pengunjung yang datang ke pasar dengan tujuan untuk

membeli suatu barang tetapi belum memiliki tujuan akan membeli barang di kios atau los yang

ada di dalam pasar, dan jenis yang ketiga, adalah pengunjung yang datang ke pasar dengan

tujuan membeli barang dalam jumlah besar dan untuk dijual kembali di tempat lain dan jenis ini

telah memiliki kios tujuan untuk membeli barang yang dibutuhkannya. Dari kuesioner yang

disebar kepada beberapa pengunjung pasar terlihat bahwa pengunjung yang datang ke pasar rata-

rata datang ke pasar dengan maksud dan tujuan untuk membeli barang tetapi mereka belum tahu

akan membeli di kios yang mana, biasanya pengunjung jenis ini akan berputar-putar dahulu di

dalam pasar untuk mencari barang yang dicari dengan kisaran harga yang sesuai dengan

keinginan mereka.

Setiap kelompok pengunjung ini memiliki jenis aktivitas utama yang berbeda yang

mereka lakukan di dalam pasar. Setiap pengunjung pasar yang datang pasti menggunakan

fasilitas parkir, dengan aktivitas yang beragam di masing-masing kelompok tidak menutup

kemungkinan penggunaan fasilitas parkir dalam jangka waktu tertentu juga mengganggu

keefektivan dalam ketersediaan fasilitas parkir yang ada. Pasar tradisional dan parkir merupakan

bagian dari ruang publik, sehingga tidak ada batasan penggunaannya, karena pada dasarnya rung

publik dapat diakses oleh siapapun/ umum dan setiap saat. Pengunjung pasar sebagai pelaku

kegiatan didalam pasar tradisional, memiliki kegiatan utama yaitu berbelanja dan melakukan

kegitan transaksi lainnya di dalam pasar. sesuai dengan lokasinya, maka pengunjung Pasar Gede,

Klewer dan Legi adalah masyrakat Kota Surakarta dan daerah sekitarnya tetapi tidak menutupi

kemungkinan para wisatawan juga menjadi pengunjung pasar-pasar ini dan penguunjung inilah

Page 78: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 56

yang menjadi target utama untuk perkembangan suatu pasar.Berikut ini kami sajikan tabel anailis

skema kegiatan pengunjung pasar, yang sudah berdasarkan pada karakteristik pada bab data

sebelumnya.

Untuk kelompok pengunjung pertama, yakni pengunjung yang datang ke pasar tanpa

tujuan untuk membeli barang, aktivitas yang paling banyak dilakukan oleh kelompok pertama ini

adalah aktivitas pasif. Sebagian besar dari mereka datang ke pasar tradisional baik itu ke Pasar

Gede, Pasar Klewer dan Pasar Legi hanya untuk sekedar melihat-lihat barang-barang yang

diperdagangkan disana dan menikmati bangunan sejarah dan budaya Kota Surakarta. Untuk

aktivitas aktif dari kelompok pertama ini banyak melakukan kegiatan berkeliling dan

mengumpulkan gambar berupa foto yang menarik dari masing-masing pasar tersebut. Dari

kegitan seperti ini pengunjung yang datang dapat terpuaskan karena mengetahui sejarah dan

budaya yang terkandung dalam bangunan pasar tradisional tersebut. Untuk jenis kelompok

pengunjung ini rata-rata waktu yang digunakan untuk memarkin kendaraan yang mereka bawa

tidak menentu, kalau untuk sekedar melihat dan berjalan-jalan saja mereka tidak memerlukan

waktu yang lama untuk parkir tetapi jika mereka wiasatawan biasanya mereka dapat

menghabiskan waktu lebih lama sekitar lebih dari satu jam berada di dalam pasar.

Untuk kelompok kedua yakni, pengunjung yang datang ke pasar dengan tujuan membeli

barang tetapi belum tahu akan membeli dimana. Jenis aktivitas yang dilakukan pengunjung ini

tidak terlalu jauh berbeda dengan kelompok pengunjung pertama yang hanya sekedar melihat-

lihat tanpa membeli apapun di dalam pasar. kelompok ini juga lebih banyak melakukan kegiatan

pasif terutama pada saat mencari-cari barang yang diinginkan. Bila dibandingkan dengan semua

jenis pengunjung, maka kegiatan berjalan-jalan di pasar lebih banyak dilakukan oleh kelompok

ini dan kelompok ini juga yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk memarkirkan

kendaraan mereka, rata-rata waktu yang digunakan oleh pengunjung jenis ini adalah lebih dari

dua jam di dalam pasar. selain bejalan-jalan dan membeli barang terjadi interaksi sosial antara

penjual dan pembeli pada kegiatan tawar-menawar barang. Biasanya kegiatan interaksi sosial ini

bukan hanya terjadi di satu tempat saja tetapi di beberapa tempat di dalam pasar dan oleh orang-

orang yang berbeda, jadi wawasan pengunjung tentang pasar dan barang yang diperjual belikan

menjadi bertambah.

Pada kelompok pengunjung yang ketiga yakni, pengunjung yang datang ke pasar

dengan tujuan untuk membeli barang dan sudah memiliki tempat yang akan dituju kelompok ini

lebih aktif dan tidak terlalu lama dalam menghabiskan waktu di pasar dan memarkirkan

kendaraannya. Kegiatan interaksi sosial juga dilakukan oleh kelompok ini tetapi tidak terlalu luas

karena proses tersebut hanya terjadi sebentar dan di satu tempat saja.

Page 79: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 57

Dari grafik dan penjelasan di atas rata-rata orang yang datang ke pasar untuk membeli

barang tetapi sebelum membeli barang dia masih berputar-putar dulu di dalam pasar untuk

mecarai barang yang diinginkannya dan dapat kita lihat skema kegiatannya, peluang pengunjung

pasar dengan kegiatan atau aktivitas seperti ini cenderung lebih lama dalam memarkirkan

kendaraan yang mereka bawa dibandingkan yang hanya sekedar berjalan-jalan dan membeli

barang di toko langganan. Jadi dapat di simpulkan orang yang berbelanja tapi belum tahu akan

membeli dimana menggunakan waktu lebih lama dan banyak dalam memarkirkan kendaraan

yang mereka bawa.

5.2 Analisis Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional

Efektivitas parkir di pasar tradisional ini berisi tentang uraiaan terhadap hasil

perhitungan dari tanggapan pengunjung pasar terhadap penyediaan dan pelayanan parkir yang

dirasakan selama ini serta uraiaan dari hasil analisis terhadap penyediaan dan pelayanan parkir

sesuai dengan standar dan teori-teori tentang efektivitas yang kemudian dibandingkan dengan

kebutuhan para pengunjung pasar. berikut hasil uraiaan dari efekivitas penyediaan dan pelayanan

parkir di pasar tradisional:

5.2.1 Efektivitas Penyediaan Parkir di Pasar Tradisional

Dari hasil analisis terhadap kapasitas parkir di pasar tradisional yang dibandingkan

dengan kebutuhan para pengunjung pasar diperoleh tingkatan parkir untuk ketiga pasar dalam

segi penyediaan parkir untuk saat ini masih dalam katagori atau tingkat belum efektif. Memang

dari ketiga pasar tidak semuanya menunjukan nilai yang belum efektif dari segi penyediaan

parkir untuk saat ini, contohnya Pasar Legi dimana dalam perhitungan atau penilaian secara

sendiri-sendiri memperoleh tingkatan yang sudah masuk tingkat efektif, karena lahan parkir atau

petak parkir resmi yang ada disana sudah lebih lebih dari standar yang harus tersedia.

Penyediaan fasilitas parkir di pasar tradisional saat ini yang belum masuk dalam tingkat

efektif salah satu penyebabnya adalah sempitnya lahan yang digunakan sebagai tempat penitipan

sementara kendaraan para pengunjung pasar. Sempitnya lahan ini disebabkan pula karena

kurangnya alokasi lahan utuk area parkir karena sejak pembangunan awalnya dahulu, pihak-

pihak yang terkait dengan pembangunan pasar tidak memperhatikan perkembangan penduduk

dan moda kendaraan. Akibat perkembangan penduduk kota yang setiap tahunnya selalu

meningkat juga menyebabkan perkembangan lahan dan kepemilikan kendaraan. Perkembangan

lahan disini terlihat jelas dari semakin padatnya bangunan yang ada disekitar pasar baik itu

bangunan pertokoan maupun permukiman masyarakat. Dengan semakin padatnya bangunan-

bangunan tersebut mengakibatkan sulitnya pemerintah daerah untuk membangun atau

menambah area khusus untuk parkir para pengunjung pasar, selain itu sempitnya lahan ini

Page 80: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 58

mengakibatkan pula area parkir yang ada saat ini harus diletakkan di pinggir-pinggir badan jalan

di sekitar pasar. Penempatan ini jika pada jam-jam biasa dan hari-hari biasa memang tidak

mengganggu aktivitas lalu lintas yang ada disekitar pasar tetapi jika sudah masuk pada jam-jam

puncak orang berbelanja ke pasar, parkiran kendaraan pengunjung ini akan meluber sampai ke

badan jalan dan secara tidak langsung akibat adanya kegiatan parkir ini sirkulasi kendaraan yang

lewat disekitar pasar-pasar ini pun terhambat atau bisa dibilang muncul kemacetan akibat

kegiatan parkir ini.

Untuk Pasar Legi yang telah dikatakan efektif penyediaannya tidak luput dari masalah

seperti ini. Meskipun petak parkir yang dimilikinya sudah melebihi standar tetapi masih banyak

ditemukan para pengunjung pasar yang parkir di luar area parkir yang tersedia. Hal ini

dikarenakan mereka merasa aman dan mudah dalam melakukan manuver jika parkir diluar area

yang telah disediaakan oleh pihak pasar, tetapi ada pula yang terpaksa harus parkir jauh dari area

parkir terdekat dengan pintu masuk pasar karena area parkir terdekat sudah penuh dengan

kendaraan dan sudah masuk sampai ke badan jalan jika dia memaksa meletakkan kendaraan

yang mereka bawa untuk parkir di dekat pasar maka kerusakan kendaraan seperti tergores

dengan kendaraan yang lewat peluangnya semakin besar. Hal ini juga bukan hanya muncul

karena keterbatasan lahan parkir, dari pengamatan dilapangan tidak ditemukan area parkir atau

petak parkir khusus untuk kendaraan roda 2, jadi petak parkir yang ada saat ini di khususkan

untuk kendaraan roda 4. Hal ini juga menjadi penyebab dalam ketidakefektivan dalam

penyediaan fasilitas parkir, karena masih banyak ditemukan para pengunjung pasar yang

membawa kendaraan roda 2 harus memarkirkan kendaraan yang mereka bawa diantara atau sela-

sela kendaraan roda 4. Jadi kebutuhan parkir pengunjung yang membawa kendaraan jenis roda 2

kebutuhannya saat ini masih belum dapat terpenuhi dari fasilitas parkir yang tersedia dan akibat

dari semua masalah ini adalah kesemerawutan lalu lintas yang akhirnya mengganggu kelancaran

lau lintas dan menimbulkan kemacetan pula. Selain itu citra pasar tradisional sebagai ikon

sejarah Kota Surakarta juga semakin tidak terlihat karena terlihat kumuh dengan tumpukkan

kendaraan yang tidak tertata rapi.

5.2.2 Efektivitas Pelayanan Parkir di Pasar Tradisional

Dari hasil penilaian terhadap pelayanan parkir di pasar tradisional yang dibandingkan

dengan kebutuhan para pengunjung pasar sebelumnya diperoleh tingkatan parkir kurang efektif

dengan nilai 579 dan masuk dalam interval nilai keefektifan kedua (2). Perolehan ini disebabkan

karena ada beberapa faktor penilaian efektivitas pelayanan parkir yang sangat kurang dalam

pelayanan yang diberikan kepada pengunjung sampai saat ini contohnya faktor keandaalan

dimana penilaiannya terbagi menjadi dua indikator yaitu alih fungsi fasilitas parkir dan penataan

Page 81: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 59

area parkir. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya dalam penyediaan fasilitas parkir belum

dapat menampung seluruh kebutuhan para pengunjung hal ini disebabkan karena masih

kurangnya alokasi lahan untuk area parkir dan menyebabkan kendaraan para pengunjung pasar

diparkirkan berdempetan satu sama lain hampir tidak ada jarak yang memisahkan kendaraan satu

dengan yang lainnya, hal inilah yang terjadi baik itu di Pasar Gede, Pasar Klewer maupun Pasar

Legi. Untuk Pasar Gede dan Pasar Klewer dimana letak parkirnya yang berada di pinggir jalan

sedangkan Pasar Legi yang letak parkirnya berada di dalam area pasar tetapi untuk penataan

parkirny hampir sama yiatu belum sempurna contohnya saja masih banyak ditemukan kendaraan

roda empat (4) dan roda dua (2) yang bercampur menjadi satu. Hal ini terlihat sangat semerawut

dan ternyata samapai saat ini area parkir ntuk kendraan roda dua belum tersedia secara khusus

dan memang benar penggunaan lahan parkirnya sengaja bersatu atau di tempatkan disela-sela

ruang parkir untuk kendaraan roda empat.

Begitu juga halnya dengan indikator alih fungsi lahan parkir baik di Pasar Gede, Pasar

Klewer dan Pasar Legi area parkir yang ada saat ini selain penggunaannya sebagai tempat

penitipan sementara kendaraan para pengunjung pasar ternyata area parkir ini juga beralih fungsi

menjadi pasar kedua leh para pedagang pasar. Para pedagang ini kebanyakan adalah pedagang

oprokan yang tidak memiliki kios maupun los di dalam pasar, tetapi adapula para pedagang yang

memiliki kios di dalam pasar tetapi memilih menggelar barang dagangan mereka di tempat

parkir, karena mereka berpikir jika mereka bejualan di tempat parkir mereka lebih bisa menjaring

lebih banyak pengunjung untuk membeli barang yang mereka jual. Dengan banyaknya pedagang

yang berjualan di area parkir bahkan masuk sampai ke badan jalan seperti terlihat dalam gambar-

gambar di bab sebelumnya, menyebabkan kemacetan lalu lintas dan sangat mengganngu

pengguna jalan yang lain dan hal ini pula bila dibiarkan terus menerus dapat menimbulkan

kecemburuan antar peagang dan dapat pula menimbulkan masalah baru yang lebih sulit untuk di

atasi.

Untuk faktor kenyamanan pun pengunjung merasa belum cukup puas dengan pelayanan

yang diberikan saat ini, hal ini terbukti dengan sangat susahnya kita melakukan manuver

kendaraan yang kita bawa untuk masuk dan keluar area parkir. Di lapangan saat ini sudut yang

digunakan untuk parkir adalah sudut 45o dimana menurut standar Direktorat Jenderal

Perhubungan Darat Tahun 1998 satu petak parkir harus memiliki lebar ruang parkir 2,5 m, dan

ruang untuk manuver kendaraan adalah 3,7 m dan jika ditotalkan ruang prkir efektik untuk

penggunaan sudut parkir 45o adalah 5,1 m. Tetapi kenyataannya di lapangan lebar ruang efektif

satu petak parkir kendaraan tidak mencapai 5,1 m. Hal ini lagi-lagi disebabkan karena karena

kurangnya aloksi lahan untuk parkir kendaraan pengunjung.

Page 82: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 60

Selain dua faktor diatas ada salah satu faktor lagi penyebab ketidak efektifan yaitu

tentang ketersediaan fasilitas penuh dan pederstrian. Pasar Gede, Klewer dan Legi sampai saat

ini tidak terdapat fasilitas berupa atap peneduh, karena letaknya yang berada di pinggir jalan.

Meskipun tidak terdapat atap peneduh tetapi di area parkir saat ini jika pengunjung yang parkir

akan diberi peneduh kendaraan berupa kardus yang nantinya akan ditaruh diatas jok motor dan

kaca depan mobil. Tetapi penutup seperti ini juga tidak banyak fungsinya tetap saja jika hujan

kendaraan para pengunjung bsah dan jika cuaca sedang terik tetap saja kendaraan akan

kepanasan.

Untuk area pejalan kaki sebenarnya disetiappsar tersedia tetapi lagi-lagi fungsnya

berubah yaitu saat ini digunakan menjadi area parkir kendaraan karena kurangnya lhan. Otomatis

jika area pedestrian digunakan alahan parkir meskipun jels-jelas ada tanda larangan tidak boleh

parkir, hal ini mengakibatkan para pengunjung yang parkir agak jauh dan seharusnya dia

berjalan di trotoar tetapi harus mengalah dengan kendaraan dan harus menanggung resiko jika

dia harus terserempet dengan kendaraan lainnya. Hal ini sangat berbahaya tentunya bagi para

pengunjung.

Untuk faktor lokasi parkir dan keamanan memang sepenuhnya dari hasil penilaiaan

belum menunjukan nilai yang efektif tapi dari kelima faktor yang sudah dikatakan cukup efektif

pelayanannya adalah dua faktor ini meskipun tidak ada cactnya untuk masing-masing faktor ini.

lokasi parkir jika dihitung memperoleh nilai 59% dan masuk dalam tingkatan ketiga (3) yaitu

kurang efektif. Meskipun rata-rata letak parkirnya berada di dekat pasar lebih tepatnya biasaya

berada di depan dekat pintu masuk pasar tetapi indikator ini saja belum cukup menunjakan

bahwa pelayanan faktor ini sudah efektif masih ada bebrapa indikator lagi didalammnya yang

juga dinilai yaitu: tipe parkirnya berdasarkan penempatannya termasuk dalam jenis atau tipe

parkir off street parking atau parkir di pinggir jalan. Seperti dijelaskan di atas bahwa karena

alokasi lahan yang kurang untuk pengadaan area parkir maka sampai sekarang parkir kendaraan

pengunjung memang di letakkan di pinggir jalan, tetapi untuk Pasar Legi karena memilik area

yang cukup luas maka fsilitas parkirnya berada di dalam lingkup pasar. Tetapi dengan semakin

banyaknya jumlah penduduk kota mengakibatkan kebutuhan parkir juga meningkat.

Meningkatnya jumlah kebutuhan parkir menyebabkan area parkir yang sekarang ada tidak dapat

menampung seluruh kendaraan dan akhirnya area parkir meluas dan menyebar letaknya.

Untuk indikator kedua yaitu kondisi area parkir, karena letaknya yang berada di pinggir

jalan kondisinya sangat memprihatinkan. Karena letaknya di pinggir jalan hal ini sangat

berbahaya bagi para pengunjung yang baru turun dari kendaraannya karena mereka dapat

terserempet kendaraan yang sedang melaju di dekat mereka, jika mereka tidak hati-hati hal itu

bisa saja terjadi. Kondisi lahan parkir sat ini juga diperparah dengn munculnya pedagang

Page 83: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 61

oprokan maupun PKL yang berjualan di samping-samping kendaraan yang parkir, hal ini bukan

hanya saja mengganggu pengunjung yang akan parkir tetapi juga membuat citra ketiga pasar

tradisional sebagai ikon Kota Surakarta terlihat hilang dan semerawut dan juga terkesan kumuh.

Untuk indikator yang terakhir yaitu jarak, meskipun area parkir Pasar Gede, Klewer dan

Legi letak parkirnya sudah masuk dalam jarak yang ideal yaitu 60 m dari dinding terluar

pasar,tetapi karena keterbatasan lahan ada beberapa pengunjung yang parkir di luar area tersebut.

Hal ini bukan tanpa alasan yang jelas, ada beberapa pengunjung yang parkir jauh diluar area

yang telah disediakan karena mereka merasa aman memarkirkan kendaraan yang mereka bawa

jauh diluar pasar, ada pula yang mencari tempat yang digin dan terlintung dari terik matahari dan

air hujan dan ada pula yang memilih parkir jauh di luar area yang tersedia karena parkir yang

dekat dengan pasar sudah sangat penuh dan jika dia memaksa unuk parkir disitu dia sangat sulit

untuk mengeluarkan kendaraannya, jadi dia lebih memilih di luar. Selain itu akses dari area

parkir menuju ke bangunan pasar sebenarnya sangat mudah di capai jika parkirnya dekat dengan

pasar tetapi jika parkir jauh dari area parkir yang tersedia aksesnya sangat sulit karena untuk

mencapai pasar kita perlu berjalan agak jauh dn harus berdampingan dengan kendaraan yang

sedang lewat karena pedestrian yang ada digunakan sebagai tempat untuk parkir kendaraan.

Sedangkan untuk faktor keamanan pelayanannya saat ini sudah cukup aman,

maksudnya aman disini jarang sekali terjadi tindak kejahatan berat seperti pencurian kendaraan,

permapokan pengunjun pasar, penjambretan sampai pembunuhan. Tetapi tingkat pelaporan

kerusakan kendaraan seperti tergores cukip sering terdengar dan terjadi, hal ini karena kurangnya

alokasi lahan parkir, dn jarak antara kendaraan yang satu dengan kendaraan yang lain sangat

dekat dan hal inilah yang memungkinkan tingkat kerusakan kendaraan pengunjung di dalam area

parkir sangat tinggi. Selain itu penataan kendaraan yang parkir tidak sempurna juga bisa menjadi

penyebab banyaknya laporan kerusakan kendaraan pengunjung.selain itu letak parkir juga

menjadi salah satu penyebab kerusakan karena badan jalan juga digunakan sebagai tempat parkir

dan jika pada jam-jam puncak kemungkinan kendaraan yang sedang lewat menyenggol

kendaraan yang sedang parkir sangat besar peluangnya.

Dari hasil analisis dan pembahasan diatas diketahui tingkat penyediaan dan pelayanan

parkir yang telah ada selama ini di pasar tradisional bisa dikatakan kurang efektif, hal ini dapat

dilihat dari hasil perbandingan antara penilaian lapangan dengan hasil pembobotan persepsi

pengunjung pasar dan fasilitas parkir di pasar tradisional dinyatakan tidak dalam kondisi yang

baik atau efektif, hal ini dikarenakan:

1. Tingkat penyediaan fasilitas parkir yang tidak baik, karena karena kurangnya alokasi lahan

dalam hal berikut ini:

a. Pemenuhan kebutuhan parkir bagi pengunjung pasar apa lagi pada saat jam-jam puncak,

Page 84: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 62

b. Tidak adanya pemisah antara jenis kendaraan roda dua dan roda empat

2. Tingkat pelayanan fasilitas parkir yang masih jauh dari harapan, disebabkan oleh:

a. Tidak adanya fasilitas peneduh berupa atap yang nyaman dan dapat melindungi

kendaraan dari terik matahari dan hujan

b. Alih fungsi area parkir menjadi tempat berjualan para pedagang oprokan

c. Sudut dan ruang efektif yang tidak ada sehingga kendaraan akan masuk dan keluar

sulit melakukan manuver

Page 85: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 63

BAB 6 PENUTUP

Penutup berisi kesimpulan dan rekomendasi yang dirumuskan berdasarkan pada hasil

temuan lapangan maupun hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bagian

sebelumnya. Adapun ringkasan dari hasil analisis dan pembahasan tersebut adalah sebagai

berikut:

6.1. Kesimpulan

Setelah melalui berbagai tahapan dalam proses penyelesaian penelitian tentang

efektivitas parkir di pasar tradisional utama, maka dengan demikian dapat disimpulkan:

Secara keseluruhan efektivitas penyediaan dan pelayanan parkir yang sudah ada saat ini

masih kurang Efektif. Hal ini disebabkan karena fasilitas parkir yang telah ada saat ini di pasar

tradisional utama belum mampu untuk menampung seluruh kebutuhan parkir pengunjung pasar,

sehingga kendaraan pengunjung yang parkir harus masuk sampai ke badan jalan. Kemudian

terjadi alih fungsi fasilitas parkir menjadi tempat berjualan atau pasar kedua dan ruang parkir

efektif tidak mencapai 5,1 m mengakibatkan pengunjung sulit melakukan manuver kendaraan

serta tidak terdapat atap peneduh kendaraan yang parkir untuk terlindung dari hujan dan panas

matahari dan yang terakhir area pejalan kaki yang juga berubah fungsi jadi tempat parkir

kendaraan roda 2.

6.2. Rekomendasi

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya, maka peneliti

merekomendasikan bebrapa hal berikut ini:

a. Pihak pengelola pasar dan Pemerintah Kota Surakarta dalam hal ini Dinas Pengelola Pasar

dan UPTD Perparkiran sebaiknya dapat memisahkan tempat parkir menurut jenis

kendaraannya yaitu antara kendaraan beroda dua dan beroda 4 serta tempat parkir antara

pengunjung dan pembeli sebaiknya juga terpisah.

b. Pengaturan parkir lebih ditingkatkan lagi terutama pada jam-jam sibuk agar kendaraam tidak

menutupi atau menghambat sirkulasi kendaraan yang lain.

c. Hasil dari perhitungan standar kebutuhan parkir dapat dijadikan acuan untuk memperkirakan

kebutuhan parkir pada pasar tradisional dan pusat-pusat perbelanjaan lainnya di Kota

Surakarta dan juga dapat digunakan sebagai acuan oleh pemerintah Kota Surakarta untuk

membuat sebuah peraturan pengendalian parkir.

d. Menyediakan pos pengaduan akibat rasa tidak aman di dalam area parkir.

Page 86: EFEKTIVITAS PARKIR PASAR TRADISIONAL UTAMA DI KOTA …/Efekti... · untuk menjelaskan kualitas penyediaan dan pelayanan dari hasil pengamatan di lapangan. ... Seluruh pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 64

e. Pelebaran luas tiap petak parkir sesuai dengan jenis golongan kendaraan, sudut parkir yang

sesuai, lebar buka dan tutup pintu kendaraan dan jarak antara petak parkir dengan badan

jalan.