Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KARAKTER
MENGHARGAI KERAGAMAN
BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING
(Studi Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo
Tahun Ajaran 2016/2017)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh :
Karinsa Widi Kurnia
131114031
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
All our dream will come true
If we have the courage to pursue them
Semua mimpi kita akan menjadi kenyataan
jika kita memilki keberanian untuk mengejarnya
( Walt Disney )
You control your destiny, you don’t need magic to do it
And there’s no magical shortcut to solving your problem
Kamu yang mengontrol takdirmu, kamu tidak perlu sihir untuk melakukannya
Dan tidak ada jalan pintas ajaib untuk memecahkan masalahmu
( Merida, Brave)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TIALAMAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
daftar pustaka sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah.
Yogyakarta,22 .}l4ci 2017
Penulis,
tuKarinsa Widi Kurnia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ini saya persembahkan untuk….
Tuhan Yesus Kristus yang selalu beserta saya dalam mengerjakan
skripsi ini, selalu melimpahkan kasih karunia-Nya kepada saya.
Papa Mama tercinta,
Udi Tyas Arinto dan Sri Rumpaka Hadi
Papa dan Mama yang selalu senantiasa mendoakan dan memberi
semangat dalam setiap langkahku
Adik tersayang, Vicar Aji Sasmita dan Kinanti Cahya Nirmala
Keluarga besar Soeroto dan Ngadilam
Guruh Adhi Kurniawan yang selalu mengingatkan, memberi semangat
dan dukungan selama proses menyelesaikan skripsi ini
Orang-orang tersayang yang tak pernah putus memberikan semangat
dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Karinsa Widi Kumra
Nomor Mahasiswa : 131114031
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KARAKTER MENGHARGAI
KERAGAMAN BERBASIS BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN
PENDEKAT AN EXPE RIE NTIAL LEARNING
r Studi Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun
\iaran 201612017)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mensalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain
':rruk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
::.emberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
:.E:iu1is.
Denikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
l'::.:et di Yogyakarta
.- .:" rangg al 22 Mei 2011
: 1-.: menyatakan
/],,-
vlt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KARAKTER
MENGHARGAI KERAGAMAN
BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING
(Studi Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo
Tahun Ajaran 2016/2017)
Karinsa Widi Kurnia
Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) efektivitas hasil
implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada sebelum dan
sesudah perlakuan, 2) signifikansi hasil peningkatan implementasi pendidikan
karakter menghargai keragaman, 3) peningkatan hasil pendidikan karakter
menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning pada setiap sesi layanan bimbingan, 4) efektivitas
implementasi pendidikan pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis
layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning menurut
penilaian siswa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen dengan one group
pre-test post-test design. Instrumen yang digunakan terdiri dari, 1) tes karakter
menghargai keragaman, 2) self assessment scale, 3) kuesioner validitas efektivitas
model menurut penilaian siswa. Subjek penelitian berjumlah 26 siswa kelas VIII
D SMP N 1 Ponorogo. Tes karakter menghargai keragaman diberikan dalam
bentuk pilihan ganda bergradasi, dengan jumlah 20 item soal. Hasil uji reliabilitas
tes karakter menghargai keragaman menunjukkan nilai Alpha Cronbach = 0,665
yang termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan skala penilaian diri
menunjukkan nilai Alpha Cronbach = 0,596 yang termasuk dalam kategori
sedang.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: 1) terdapat peningkatan hasil
pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning antara sebelum dan sesudah perlakuan, 2) terdapat
peningkatan yang signifikan hasil implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential
learning pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo antara sebelum dan sesudah
perlakuan, 3) terjadi peningkatan karakter menghargai keragaman tiap sesi
layanan bimbingan, 4) berdasarkan penilaian siswa, implementasi pendidikan
karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan experiential learning dipandang sangat efektif.
Kata kunci: pendidikan karakter, karakter menghargai keragaman, bimbingan
klasikal, experiential learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
EFFECTIVENESS OF CHARACTER EDUCATION IN
RESPECTING DIVERSITY
WITH CLASSICAL COUNSELING SERVICE BASED,
EXPERIENTIAL LEARNING APPROACH (Pre Experiments in Students of Class VIII D SMP N 1 Ponorogo
Academic Year 2016/2017)
Karinsa Widi Kurnia
Sanata Dharma University
This study aims to determine: 1) the increase in the result of
implementation of character education in respecting diversity with classical
counseling service based, experiential learning approach before and after
treatment, 2) the significance of the result of the increase in the implementation of
character education in respecting diversity 3) improving educational outcomes of
character education in respecting diversity with classical counseling service based
at each session of counseling services, 4) the effectiveness of the implementation
of character education in respecting diversity with classical counseling service
based, experiential learning approach according to student assessment.
This type of research is the study of pre experiment with one group pre-
test and post-test design. The instrument used consists of, 1) a test of character to
appreciate diversity, 2) self-assessment scale, 3) questionnaire validity of the
effectiveness of the model according to student assessment. Subjects numbered 26
students in grade VIII D SMP N 1 Ponorogo. Valuing diversity character test
given in the form of multiple graded, with the number of 20 items about. The test
results of reliability tests of character education in respecting diversity
demonstrates the value Apha Cronbach = 0.665 which is included in the high
category. While the self-assessment scale shows the value of Alpha Cronbach =
0,596 were included in the medium category.
The results showed that: 1) there is improvement in education outcomes of
character education in respecting diversity with classical counseling service based,
experiential learning approach before and after treatment, 2) there is a significant
increase results of the implementation of character education in respecting
diversity with classical counseling service based, experiential learning approach to
experiential learning in class VIII D SMP N 1 Ponorogo between before and after
treatment, 3) an increase in the diversity of each session character appreciation
after guidance services, 4) based on student assessments, the implementation of
character education in respecting diversity with classical counseling service based,
experiential learning approach is considered very effective.
Keywords: character education, respecting diversity, traditional guidance,
experiential learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan kasih dan
perlindungan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang
berjudul “Efektivitas Pendidikan Karakter Menghargai Keragaman Berbasis
Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning (Studi
Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran
2016/2017)” dengan baik.
Berkat dukungan dan bimbingan serta nasehat dari berbagai pihak
sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka, pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan
dan Konseling, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi.
3. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling atas
bimbingan serta pendampingan selama penulis menempuh studi.
4. Bapak Udi Tyas Arinto dan Ibu Sri Rumpaka Hadi selaku orang tua yang
senantiasa mendoakan dan mendukung penulis.
5. Vicar Aji Sasmita dan Kinanti Cahya Nirmala yang telah memberikan
dukungan dan doa kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Teman-teman seperjuangan kos Cintya (Risty Aprilia, Erviana Nur,
Petronela Yuni, Skolastika Agustia) atas dukungan, doa, dan semangat
yang selalu diberikan kepada penulis.
7. Teman-teman seperjuangan BK 2013, Santo Adi, Elin Siwiyanti, Anna
Sindu, Sifra Dita, Stefanus Gagas, Fransiskus Wibisana, Dorotea Kartika,
Frederica Okdarina, Maria Puspita, Zena Vania, dan teman-teman yang
lain, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih sudah
saling mengingatkan, mendukung, mendoakan, dan membantu selama
proses penulisan tugas akhir ini.
8. Siswa/i Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo yang sudah meluangkan
waktunya untuk mengisi kuesioner-kuesioner dari penulis.
9. Seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses
pembuatan tugas akhir ini.
Penulis menyadari dalam proses menyelesaikan tugas akhir ini masih ada
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati penulis
memohon maaf. Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dapat digunakan sebagai refrensi alternatif pagi peneliti lainnya.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................iii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ....................................................vii
ABSTRAK ...................................................................................................viii
ABSTRACT .................................................................................................ix
KATA PENGANTAR .................................................................................x
DAFTAR ISI ................................................................................................xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................xv
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ...............................................................................6
C. Batasan Masalah .....................................................................................6
D. Rumusan Masalah ..................................................................................7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................7
F. Manfaat Penelitian .................................................................................8
G. Definisi Istilah ........................................................................................9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Pendidikan Karakter
1. Pengertian Karakter ..........................................................................10
2. Pengertian Pendidikan Karakter .......................................................11
3. Tujuan Pendidikan Karakter ............................................................12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
4. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter ......................................................13
5. Prinsip Pendidikan Karakter ............................................................17
6. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter ...................................18
B. Hakikat Menghargai Keragaman
1. Pengertian Menghargai Keragaman .................................................19
2. Aspek-aspek Karakter Menghargai Keragaman ..............................20
3. Karakterisitik Individu yang Menghargai Keragaman .....................21
4. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Karakter Menghargai
Keragaman ......................................................................................22
C. Hakikat Bimbingan Klasikal
1. Pengertian Bimbingan Klasikal ........................................................23
2. Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal ...............................................23
3. Manfaat Bimbingan Klasikal ...........................................................24
4. Strategi Layanan Bimbingan Klasikal .............................................25
D. Hakikat Experiential Learning
1. Pengertian Experiential Learning .....................................................27
2. Tujuan Pendekatan Experiential Learning........................................28
3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Experiential Learning ........28
4. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Experiential Learning .......29
5. Kekuatan Experiential Learning dalam Pendidikan Karakter ..........30
E. Hasil Penelitian Yang Relevan ...............................................................31
F. Kerangka Berpikir .................................................................................32
G. Hipotesis Penelitian ...............................................................................34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .............................................................35
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................36
C. Subjek Penelitian ....................................................................................36
D. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen
1. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................37
2. Instrumen Penelitian .........................................................................38
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Validitas Instrumen ..........................................................................43
2. Reliabilitas Kuesioner ......................................................................47
F. Teknik Analisis Data ..............................................................................51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................................57
B. Pembahasan ............................................................................................67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................71
B. Keterbatasan Penelitian ..........................................................................72
C. Saran ......................................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian One Group Pretest Posttest Design ............... 42
Tabel 3.2 Data Subyek Penelitian ......................................................................... 42
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Karakter Menghargai Keragaman ................................... 47
Tabel 3.4 Kisi-kisi Skala Penilaian Diri (Self Assessment) ................................... 48
Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Tes Karakter Menghargai Keragaman
.............................................................................................................. 50
Tabel 3.6 Rekapitalis Hasil Uji Validasi Self Assessment..................................... 51
Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kuesioner Validasi Efektivitas Model
.............................................................................................................. 53
Tabel 3.8 Norma Kategori Statistik Reliabilitas Guilford .................................... 55
Tabel 3.8 Reliabilitas Item Tes Karakter Menghargai Keragaman ....................... 55
Tabel 3.9 Reliabilitas Item Skala Penilaian Diri (self assessment scale) .............. 56
Tabel 3.10 Reliabilitas Item Tes Karakter Menghargai Keragaman ..................... 56
Tabel 3.11 Norma Kategorisasi............................................................................. 58
Tabel 3.10 Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Menghargai Keragaman ........ 59
Tabel 3.11 Uji Signifikansi Tes Karakter Menghargai Keragaman ...................... 60
Tabel 3.12 Norma Kategorisasi Penilaian Diri Tingkat Karakter Menghargai
Keragaman ............................................................................................ 61
Tabel 4.1 Distribusi Peningkatan Hasil Karakter Menghargai keragaman Sebelum
dan Sesudah .......................................................................................... 64
Tabel 4.2 Uji Signifikansi Peningkatan Karakter Menghargai Keragaman .......... 66
Tabel 4.3 Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Antar Tiga Sesi ..................... 68
Tabel 4.4 Penilaian Siswa Implementasi Pendidikan Karakter ............................ 71
Tabel 4.5 Distribusi Hasil Penilaian Siswa Implementasi Pendidikan Karakter .. 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kolb’s Learning Style Model............................................................. 32
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................. 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Selisih Skor Rata-rata Pendidikan Karakter Menghargai Keragaman
Antara Pre-test dan Post-test ................................................................ 63
Grafik 4.2 Komposisi Sebaran Subjek Berdasarkan Capaian Skor Pre-test dan
Post-test ................................................................................................ 65
Grafik 4.3 Peningkatan Karakter Menghargai Keragaman Antar Tiga Sesi ......... 69
Grafik 4.4 Peningkatan Skor Rata-rata Karakter Menghargai Keragaman Tiap Sesi
.............................................................................................................. 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Surat Izin Penelitian ..................................................................... 82
LAMPIRAN 2 Kuesioner Karakter Menghargai Keragaman ............................... 83
LAMPIRAN 3 Self Assesment Scale..................................................................... 92
LAMPIRAN 4 Kuesioner Validasi Siswa............................................................. 93
LAMPIRAN 5 Tabulasi Data Pre-Test ................................................................. 94
LAMPIRAN 6 Tabulasi Data Post-Test ............................................................... 95
LAMPIRAN 7 Tabulasi Data Sesi 1 ..................................................................... 96
LAMPIRAN 8 Tabulasi Data Sesi ........................................................................ 96
LAMPIRAN 9 Tabulasi Data Sesi 3 ..................................................................... 98
LAMPIRAN 10 Tabulasi Data Penilaian Siswa ................................................... 99
LAMPIRAN 11 Tabulasi Uji Validitas Tes Karakter Menghargai Keragaman . 100
LAMPIRAN 12 Tabulasi Uji Validitas Skala Penilaian Diri ............................. 101
LAMPIRAN 13 Modul Layanan Bimbingan ...................................................... 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan istilah
operasioanl dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
dan karakter bangsa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pengembangan pendidikan karakter ini sejalan dengan rumusan tujuan
pendidikan Nasional Indonesia dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dengan pernyataan di atas dapat dilihat bahwa pendidikan nasional
berhubungan erat dengan pendidikan karakter para peserta didik. Namun
masih disayangkan, bahwa pendidikan karakter yang diberikan hanya
terbatas hingga tingkat kognitif belum menuju arah perilaku. Anak mampu
menerima pengajaran mengenai pendidikan karakter itu sendiri namun
pada implementasinya anak belum mampu menerapkannya pada perilaku
mereka. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi para pendidik, supaya
anakpun mampu menerapkan ‘teori’ pendidikan karakter tersebut pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
perilaku sehari-hari mereka sehingga anak mampu menemukan karakter
pada diri mereka masing-masing individu. Dengan demikian dalam
penerapannya pendidikan karakter di sekolah belum dapat diuji
keberhasilannya.
Sejalan dengan peraturan yang sudah ditetapkan, pendidikan
karakter sekarang ini sudah mulai berjalan secara terintegrasi dalam
pelaksanaanya (Pedoman Pendidikan Karakter di SMP yang dikeluarkan
oleh Direktorat Pembinaan SMP Tahun 2010). Namun pada kenyataannya
pendidikan karakter di sekolah belum diberikan secara terstruktur namun
hanya sebagai pelengkap. Barus (2015) menyatakan bahwa 36,4% dari
653 siswa SMP di 5 kota ditemukan masih berada pada kategori kurang
baik dan hanya 12,3 % yang masuk pada kategori baik dengan capain skor
≥ 7 pada skala stannine. Belum berhasilnya pendidikan karakter di sekolah
disebabkan oleh anggapan bahwa pendidikan karakter tidak lebih penting
dibanding dengan mata pelajaran lain yang ada di sekolah. Akibatnya
nilai-nilai Pancasila mulai terkikis dan menghilang .
Dampak dari terhambatnya pendidikan karakter ditandai dengan
lemahnya moral bangsa dan pelanggaran norma moral yang menjadi akut
(korupsi, asusila, kejahatan, tindakan kriminal pada semua sektor
pembangunan,dll). Berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia
tahun 2009 ini naik menjadi 2,9% dari 2,6% pada tahun 2008. Dengan
skor ini, peringkat Indonesia terdongkrak cukup signifikan, yakni berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
diurutan 111 dari 180 negara (naik 15 posisi dari tahun lalu) yang diukur
IPK-nya oleh Transpararency International (www.kpk.go.id).
Terkikisnya nilai-nilai Pancasila muncul pada peserta didik SMP
yang mulai kehilangan arah dalam menghargai perbedaan yang berada di
sekitarnya. Seperti yang sudah lama kita kenal bahwa Indonesia
merupakan negara yang dikenal sebagai negara yang penuh dengan
berbagai macam keragaman, keragaman budaya, bahasa, agama, warna
kulit, profesi, dan lain sebagainya. Sekarang ini keragaman bukan lagi
menjadi hal yang unik atau hal yang dibanggakan oleh masyarakat
Indonesia melainkan suatu hal yang paling sering dijadikan sebuah bahan
cibiran, perdebatan yang berujung pada kekerasan fisik. Hal-hal semacam
itu banyak ditemukan di media sosial, yang sekarang ini hampir setiap
orang memiliki dan aktif sebagai pengguna media sosial.
Biasanya yang menjadi bahan perdebatan adalah mengenai agama,
awalnya mereka hanya ingin beropini tetapi opini ini berujung pada
perdebatan yang sungguh tidak enak dibaca oleh pengguna media sosial
lainnya. Selain mengenai agama masyarakat juga sering mencibir
penampilan fisik orang lain di media sosial. Mirisnya mereka yang
menuliskan hujatan, cibiran, dan sebagainya ini adalah para pemuda atau
para siswa-siswi penerus bangsa Indonesia. Perilaku menghargai
keragaman pada masyarakat Indonesia bisa dikatan sudah mulai luntur.
Padahal menghargai keragaman adalah hal yang dikatakan sungguh sangat
penting bagi negara yang notabennya memiliki banyak sekali perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
seperti negara Indonesia ini. Untuk itu pendidikan karakter dianggap
sangat penting bagi para siswa disekolah untuk membangun kembali
perilaku menghargai berbagai macam keragaman.
Terlepas dari berbagai permasalahan di atas pendidikan karakter
adalah sebuah hal yang krusial bagi pendidikan anak di Indonesia.
Berkaitan dengan pendidikan karakter, Mohammad Nuh, Menteri
Pendidikan Nasional pada saat itu telah mencanangkan tema peringatan
Pendidikan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa dengan Subtema
Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti: Dalam kesempatan tersebut,
Nuh menegaskan:
Disinilah mengapa pendidikan berbasis karakter dengan segala
dimensi dan variasinya menjadi penting dan mutlak. Karakter yang
ingin kita bangun bukan hanya karakter berbasis kemuliaan diri
semata, tetapi secara bersamaan kita membangun karakter kemuliaan
sebagai bangsa. Karakter yang ingin kita bangun bukan hanya
kesantunan, tetapi secara bersamaan kita bangun karakter yang
mampu menumbuhkan kepenasaranan intelektual sebagai modal
untuk membangun kreativitas dan daya inovasi
Penegasan Mohammad Nuh di atas merupakan suatu nafas segar bagi
dunia pendidikan karakter di Indonesia (Samani, 2013).
Dengan pernyataan Mendiknas para pendidik sudah saatnya untuk
lebih mengembangkan pendidikan karakter. Pengembangan pendidikan
karakter dapat dimulai pada bangku SMP, karena pada saat inilah remaja
sedang gencar-gencarnya mencari jati diri dirinya. Untuk itu sangat
diperlukan pendidikan karakter untuk siswa SMP, pemberian materi
mengenai pendidikan karakter diharapkan dapat membantu proses
pencarian jati diri para peserta didik. Dalam penerapannya tentunya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
sekolah membutuhkan bantuan dari kepala sekolah, guru BK, guru mata
pelajaran, dan orang tua. Dengan kerjasama yang terjalin antara guru BK,
guru mata pelajaran, dan orang tua diharapkan peserta didik dapat
berkembang dengan lebih optimal.
Dalam menyampaikan materi mengenai pendidikan karakter, guru
BK dapat menggunakan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning. Experiential learning dirasa cukup relevan untuk
membantu perkembangan karakter para peserta didik. Adapun mengenai
karakter menghargai keragaman yang peneliti berikan, yaitu Gaul it’s
Okay, Menghargai Orang Lain, Menghargai Peran Gender. Tugas
guru BK adalah memberi dukungan untuk menghasilkan generasi
pemimpin bangsa yang cerdas dan humanis terbantu dengan cara
mengimplementasikan pendidikan karakter menghargai keragaman
berbasis bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning ini.
Dengan demikin pendidikan karakter diharapkan tidak hanya
sampai pada tataran kognitif, tetapi siswa juga dapat
mengimplementasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari mereka di
masyarakat. Berdasarkan berbagai situasi yang terjadi, peneliti tertarik
untuk mengangkat judul berikut “EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI
PENDIDIKAN KARAKTER MENGHARGAI KERAGAMAN
BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL dengan
PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING pada Siswa/i Kelas
VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 2016/2017”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas ditemukan masalah-
masalah sebagai berikut:
1. Banyaknya perdebatan mengenai pendidikan karakter yang ada di
Indonesia.
2. Pendidikan karakter di sekolah khususnya di SMP belum sampai ke
arah perilaku, namun masih pada arah kognitif.
3. Operasioanal pendidikan karakter terintegrasi di SMP belum berfungsi
secara penuh, hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman guru
mengenai pelaksaan pendidikan karakter dan realisasi berhenti pada
tataran Rancangan Proses Pembelajaran.
4. Belum adanya proses pendidikan karakter menghargai keragaman
melalui bimbingan klasikal yang berfokus pada pendekatan experiential
learning dalam penyampaian nilai-nilai pendidikan karakter.
5. Masih ditemukannya siswa yang belum memahami bagaimana
menghargai keragaman di sekitarnya.
C. Pembatasan Masalah
Bertolak dari pengidentifikasian masalah di atas, peneliti mencoba
untuk memberi pembatasan pada point 4 ,& 5. Dalam penelitian ini, fokus
kajian diarahkan pada efektifitas implementasi layanan bimbingan klasikal
dengan pendekatan experiential learning guna meningkatkan karakter
menghargai keragaman pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. Seberapa tinggi peningkatan hasil pendidikan karakter menghargai
keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo
tahun ajaran 2016/2017 antara sebelum dan sesudah implementasi?
2. Apakah terdapat peningkatan yang signifikan hasil implementasi
pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada
siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun 2016/2017 sebelum dan
sesudah implementasi?
3. Seberapa tinggi peningkatan hasil pendidikan karakter setiap sesi
layanan bimbingan (hasil analisis self assessment scale)?
4. Seberapa efektif implementasi pendidikan karakter menghargai
keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning di SMP N 1 Ponorogo berdasarkan penilaian
siswa?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini, yaitu:
A. Menganalisis gambaran tingkat karakter menghargai keragaman siswa
kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017 sebelum dan
sesudah implementasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Menganalisis signifikansi peningkatan pendidikan karakter menghargai
keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning sebelum dan sesudah implementasi.
C. Mengetahui hasil peningkatan pendidikan karakter tiap sesi dalam
layanan bimbingan klasikal di SMP N 1 Ponorogo.
D. Menggambarkan seberapa efektif implementasi pendidikan karakter
menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan experiential learning di SMP N 1 Ponorogo berdasarkan
penilai siswa.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan
bagi ilmu pengetahuan bidang Bimbingan dan Konseling, menyangkut
upaya peningkatan siswa dalam menghargai keragaman dengan
pemberian layanan bimbingan pribadi sosial.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru BK
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam upaya
peningkatan karakter menghargai keragaman bagi siswa-siswi.
b. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan karakter
menghargai keragaman antara siswa satu dengan yang lainnya,
sehingga mereka dapat berkembang secara optimal.
c. Bagi Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Penelitian merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk
membagikan ilmu yang telah peneliti dapatkan selama menempuh
pendidikan di program studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bermanfaat untuk dapat membantu siswa
mengembangkan karakternya dalam menghargai keragaman yang ada
disekitar mereka dalam kehidupan mereka sehari-hari.
G. Definisi Istilah
1. Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
(kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tarcapai. Dimana makin besar
presntase target yang dicapai makin tinggi efektifitasnya.
2. Pendidikan karakter adalah usaha-usaha sadar dan disengaja untuk
perkembangan kepribadian yang ditinjau dari titik tolak etis moral dan
biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relative tetap.
3. Karakter menghargai keragaman adalah setiap orang harus
menghormati dan memandang penting setiap perbedaan yang dimiliki
oleh setiap orang entah perilaku, bahasa, budaya, dan sebagainya untuk
mencapai suasana yang rukun dalam masyakarat.
4. Bimbingan klasikal adalah salah satu usaha untuk membantu dengan
memberikan materi yang dibutuhkan kepada peserta didik menurut
program-program yang sudah dibuat dan disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
5. Experiential learning adalah proses belajar dan proses perubahan yang
menggunakan pengalaman sebagai media belajar atau pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini memaparkan secara singkat mengenai hakikat pendidikan
karakter, hakikat menghargai orang lain, hakikat bimbingan klasikal,
hakikat eksperiential learning, dan pengertian menghargai keragaman.
A. Hakikat Pendidikan Karakter
1. Pengertian Karakter
Menurut Suyanto (2010) karakter adalah cara berpikir dan
berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan
bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan
negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa
membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari
keputusan yang dibuat oleh tiap individu. Artinya karakter dapat dilihat
melalui pola pikir dan perilaku seseorang dalam melihat suatu masalah
dan menemukan jalan keluar bagi masalahnya di lingkungan keluarga,
masyarakat, bangsa, dan negara.
Zubaedi (2011) mendefinisikan bahwa karakter mengacu pada
serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi
(motivations), dan keterampilan (skill). Keempat aspek tersebut
membentuk karakter seorang individu. Dengan kata lain, karakter dapat
terwujud pada keterampilan individu dalam bersikap dan berperilaku
dengan memiliki motivasi yang mengacu pada nilai-nilai positif.
Menurut Lickona (2012) bahwa karakter berkaitan dengan
konsep moral (moral knowing), sikap moral (moral feeling), dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
perilaku moral (moral feeling). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat
dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan
tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik dan melakukan
perbuatan kebaikan. Ketiganya tidak berjalan sendiri, namun saling
berkaitan dalam membentuk karakter individu. Sehingga individu tidak
hanya knowing (mengetahui), tetapi dapat merasakan bahkan bersikap
sesuai hati nuraninya.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karakter adalah
sikap, perilaku, cara berpikir, dan motivasi yang dimiliki oleh setiap
individu untuk hidup dan bekerjasama di lingkungan masyarakat. Untuk
membentuk karakter yang baik perlu didukung oleh pengetahuan
tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat dan melakukan perbuatan
kebaikan.
2. Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter, menurut Megawangi dalam Kesuma
(2013), sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil
keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-
hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada
lingkungannya. Sedangkan menurut Samani (2013) pendidikan karakter
adalah usaha dalam mengembangkan karakter yang mulia (good
character) dari peserta didik dengan mempraktikkannya dan
mengajarkan nilai-nilai moral dan pengambilan keputusan yang beradab
dalam hubungan dengan sesama manusia maupun dalam hubungan
dengan Tuhannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Menurut Gaffar dalam Kesuma (2013) pendidikan karakter
adalah sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan menjadi satu
dalam perilaku kehidupan orang itu. Dalam definisi tersebut terdapat 3
ide pikiran penting, yaitu: 1) proses transformasi nilai-nilai, 2)
ditumbuh-kembangkan dalam kepribadian, dan 3) menjadi satu dalam
perilaku.
Kesimpulan yang didapat dari beberapa sumber di atas adalah
pendidikan karakter merupakan sebuah usaha yang dilakukan untuk
mengembangkan karakter para peserta didik agar mereka mampu
mengtransformasikan nilai-nilai kehidupan yang dikembangkan dalam
masing-masing kepribadian untuk suatu perilaku yang bijak dalam
mengambil keputusan dan menerapkannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari.
3. Tujuan Pendidikan Karakter
Menurut Zubaedi (2011) pendidikan karakter memiliki 5 tujuan
antara lain adalah:
a. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai
manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa.
b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji
dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa
yang religius.
c. Menanamkan jiwa menghargai keragaman dan tanggung jawab
peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan.
e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai
lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan
persahabatan, dan dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh
kekuatan (dignity).
4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter di Indonesia memiliki 18 nilai karakter
yang sudah dirumuskan oleh Kementrian Pendidikan Nasional
(Kemendiknas). Nilai karakter ini ditanamkan dalam diri peserta didik
sebagai upaya membangun karakter bangsa (Suyadi, 2013). Berikut ini
akan dikemukakan 18 nilai karakter menurut Kemediknas:
a. Religius
Ketaatan dan kepatuhan dalam memahami dan melaksanakan ajaran
agama (aliran kepercayaan) yang dianut, termasuk dalam hal ini
adalah sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama (aliran
kepercayaan) lain, serta hidup rukun dan berdampingan.
b. Jujur
Sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan pengetahuan,
perkataan, dan perbuatan (mengetahui yang benar, mengatakan
yang benar dan melakukan yang benar), sehingga menjadikan
orang yang bersangkutan sebagai pribadi yang dapat dipercaya.
c. Toleransi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Sikap dan perilaku yang mencerminkan penghargaan terhadap
perbedaan agama, aliran keprcayaan, suku, adat, bahasa, etnis,
pendapat, dan hal-hal lain yang berbeda dengan diriny secara sadar
dan terbuka serta dapat hidup tenang ditengah perbedaan tersebut.
d. Disiplin
Kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala bentuk
peraturan atau tata tertib yang berlaku.
e. Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya secara sungguh-sungguh
(berjuang hingga titik darah penghabisan) dalam menyelesaikan
berbagai tugas, permasalahan, pekerjaan, dan lain-lain dengan
sebaik-baiknya.
f. Kreatif
Sikap dan perilaku yang mencerminkan inovasi dalam berbagai
segi dalam memecahkan masalah, sehingga selalu menemukan
cara-cara baru, bahkan hasil-hasil baru yang lebih baik dari
sebelumnya.
g. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan berbagai tugas maupun persoalan. Namun hal ini
bukan berarti tidak boleh kerja sama secara kolaboratif, melainkan
tidak boleh melemparkan tugas daan tanggung jawab kepada orang
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
h. Demokratis
Sikap dan cara berpikir yang mencerminkan persamaan hak dan
kewajiban secara adil dan merata antara dirinya dengan orang lain.
i. Rasa ingin tahu
Cara berpikir, sikap, dan perilaku yang mencerminkan penasaran
dan keingintahuan terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan
dipelajari secara lebih mendalam
j. Semangat kebangsaan atau nasionalisme
Sikap dan tindakan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
Negara di atas kepentingan pribadi atau individu dan golongan.
k. Cinta tanah air
Sikap dan perilaku yang mencerminka rasa bangga, setia, peduli,
dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi,
politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawaran
bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri.
l. Menghargai prestasi
Sikap terbuka terhadap prestasi orang lain dan mengakui
kekurangan diri sendiri tanpa mengurangi semangat berprestasi
yang lebih tinggi.
m. Komunikatif
Senang bersahabat dan proaktif, yakni sikap dan tindakan terbuka
terhadap orang lain melalui komunikasi yang santun sehingga
tercipta kerja sama secara kolaboratif dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
n. Cinta damai
Sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana damai, aman,
tenang, dan nyaman atas kehadiran dirinya dalam komunitas atau
masyarakat tertentu.
o. Gemar membaca
Kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk menyediakan waktu secara
khusus guna membaca berbagai informasi, baik buku, jurnal,
majalah, koran, dan sebagainya, sehingga menimbulkan kebijakan
bagi dirinya.
p. Peduli lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya menjada dan melestarikan
lingkungan sekitar.
q. Peduli sosial
Sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap
orang lain maupun masyarakat yang membutuhkan.
r. Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya, baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial,
masyarakat, bangsa, negara maupun agama.
5. Prinsip Pendidikan Karakter
Suyanto (2010), menegaskan bahwa pendidikan karakter
harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya
mencakup pemikiran, perasaan, dan perilaku
c. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif
untuk membangun karakter
d. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian
e. Memberi kesempatan kpeada peserta didik untuk menunjukkan
perilaku yang baik
f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan
menantang yang menghargai semua peserta didik, membangun
karakter mereka, dan membantu mereka untuk sukses
g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada para peserta
didik
h. Memfungsikan seluruh staff sekolah sebagai komunitas moral
yang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan
setia pada nilai dasar yang sama
i. Adanya pembagian menghargai keragaman moral dan
dukungan luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter
j. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra
dalam usaha membangun karakter
k. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai
guru-guru karakter, dan manifestasi.
6. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter
Suyanto (2010: 9) menegaskan bahwa keberhasilan program
pendidikan karakter dapat diketahui terutama melalui pencapaian butir-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
butir Standar Kompetensi Lulusan oleh peserta didik yang meliputi
sebagai berikut: (1) Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai
dengan tahap perkembangan remaja; (2) Memahami kekurangan dan
kelebihan diri sendiri; (3) Menunjukkan sikap percaya diri; (4) Mematuhi
aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas; (5)
Menghargai keragaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup nasional; (6) Mencari dan menerapkan informasi
dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan
kreatif; (7) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif; (8) Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai
dengan potensi yang dimilikinya; (9) Menunjukkan kemampuan
menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari; (10)
Mendeskripsikan gejala alam dan sosial; (11) Memanfaatkan lingkungan
secara bertanggung jawab; (12) Menerapkan nilai-nilai kebersamaan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi
terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia; (13)
Menghargai karya seni dan budaya nasional; (14) Menghargai tugas
pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya; (15) Menerapkan
hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan
baik; (16) Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun; (17)
Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat; Menghargai adanya perbedaan pendapat; (18) Menunjukkan
kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana; (19)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana; (20) Menguasai
pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah; (21)
Memiliki jiwa kewirausahaan.
B. Hakikat Menghargai Keragaman
1. Pengertian Menghargai Keragaman
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menghargai
adalah menghormati, mengindahkan: setiap orang harus menghargai
dan memuliakan orang tuanya; memandang penting (bermanfaat,
berguna, dan sebagainya): kami dapat menghargai saran Saudara.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ragam berarti : 1)
Tingkah, laku, ulah, 2) Macam, jenis, 3) Lagu, musik langgam, 4)
Warna, corak, ragi. Sedangkan keragaman sendiri berarti : 1) Perihal
berjenis-jenis atau beragam-ragam, 2) Keadaan beragam-ragam.
Ragam juga dapat diartikan bersatu hati, rukun sehingga keragaman
berarti kerukunan.
Keragaman (pluralisme) menurut Wahyono dan Suseno (dalam
Budiningsih, 2012) sebagai kesediaan untuk menerima kenyataan
bahwa dalam masyarakat ada cara hidup, budaya, dan keyakinan
hidup yang berbeda-beda. Dari sumber di atas dapat disimpulkan
bahwa menghargai keragaman adalah setiap orang harus menghormati
dan memandang penting setiap perbedaan yang dimiliki oleh setiap
orang entah perilaku, bahasa, budaya, dan sebagainya untuk mencapai
suasana yang rukun dalam masyakarat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Aspek-aspek Karakter Menghargai Keragaman
Dalam prespektif menghargai keragaman menurut Kurniawan
(2013) terdapat beberapa aspek yang perlu dipahamai, antara lain
adalah:
a. Toleransi
Aspek toleransi dimaksudkan untuk banyaknya siswa yang kurang
terbuka pada pada berbagai macam latarbelakang orang lain
disekitarnya.
b. Relasi Lawan Jenis
Aspek relasi lawan jenis ini diberikan untuk membantu siswa-
siswa yang kurang mampu menghargai keragaman peran laki-laki
dan perempuan, karena masih banyak ditemukan pandangan bahwa
perempuan lebih lemah dibandingkan dengan laki-laki. Selain itu
para siswa masih kurang mampu untuk berkolaborasi dengan
teman lawan jenis, masih ada rasa canggung diantara mereka.
c. Tanggung Jawab sosial
Setiap anak memiliki tanggung jawab sosial untuk hidup
dimasyarakat, mereka harus bisa menyadari nilai-nilai yang
tertanam dimasyarakat. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai
persahabatan & nilai keharmonisan, nilai-nilai tersebut dapat
diimplikasikan malalui sikap mau menerima keunikan yang
dimiliki oleh setiap orang dan sikap yang dengan senantiasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mengulurkan tangan pada orang yang membutuhkan atau kepada
orang yang lemah.
3. Karakteristik Individu yang Menghargai Keragaman
Menurut Maemunah (2007) terdapat 4 sikap yang
mencerminkan karakter menghargai keragaman:
a. Hidup dalam Perbedaan (sikap toleransi)
Sikap toleransi dapat diartikan, kesiapan dan kemampuan batin
untuk menerima orang lain yang berbeda secara hakiki
meskipun terdapat konflik dengan pemahaman tentang jalan
hidup yang baik dan layan menurut pandangan pribadi kita.
seseorang dinyatakan toleran jika di adapt membolehkan atau
membiarkan orang lain menjadi diri mereka sendiri dan bukan
keinginan kita untuk mempengaruhi mereka supaya mengikuti
ide kita.
b. Saling Percaya
Rasa saling percaya adalah salah satu unsur terpenting dalam
relasi antar sesama manusia (modal sosial) untuk penguatan
kultural suatu masyarakat.
c. Interdependen (sikap saling membutuhkan/saling
ketergantungan)
Manusia adalah malhluk sosial, antara satu dengan yang
lainnya adalah saling membutuhkan dan saling melengkapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Hal ini menuntut agar orang selalu bekerja sama dan
bertanggung jawab satu dengan yang lain.
d. Apresiasi terhadap kergaman budaya
Apresiasi terhadap keragaman budaya yang berbeda adalah hal
yang menunjukkan sikap menghormati terhadap budaya lain
yang berada dalam kehidupan ini.
4. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Karakter
Menghargai Keragaman
Menurut Kurniawan (2013) faktor yang mempengaruhi
perkembangan karakter menghargai keragaman, adalah sebagai
berikut:
a. Toleransi yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.
b. Menghargai Prestasi yaitu sikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat
dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain.
c. Bersahabat/komunikatif yaitu tindakan yang memperlihatkan rasa
senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
d. Peduli sosial yaitu sikap dan tindakan yang selalu memberi bantuan
pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
C. Hakikat Bimbingan Klasikal
1. Pengertian Bimbingan Klasikal
Menurut Winkel (1997), bimbingan klasikal merupakan
salah satu usaha membantu para siswa di kelas dengan topik-topik
tertentu yang sudah disusun sesuai berdasarkan survei kebutuhan
para siswa. Bimbingan klasikal ini diberikan guna membantu siswa
dalam berkembang secara optimal, sesuai dengan harapan, dan
dapat mengambil manfaat dari setiap topik-topik yang sudah
diberikan di sekolah. Bimbingan klasikal dilaksanakan sesuai
dengan program BK yang sudah dibuat oleh guru BK yang berada
didalam sekolah.
2. Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal
Menurut Soekardi (1998), tujuan bimbingan klasikal adalah
sebagai berikut:
a. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mengenai diri
siswa dalam kemajuannya di sekolah.
b. Memilih dan mempertemukan pengetahuan tentang dirinya
dari informasi yang telah disampaikan ketika bimbingan
klasikal.
c. Mewujudkan penghargaan terhadap orang lain.
d. Membantu siswa untuk mengatasi kesulitan dalam dirinya.
e. Mengenal dan memahami lingkungan sosial, keluarga,
sekolah, pribadi, dan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
f. Membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang
dimilikinya.
3. Manfaat Bimbingan Klasikal
Bimbingan klasikal merupakan sarana untuk menunjang
perkembangan yang optimal bagi siswa. Siswa diharapkan dapat
mengambil manfaat yang sebanyak mungkin dari pelayanan
bimbingan klasikal. Manfaat bimbingan klasikal menurut Depdiknas,
Bimbingan dan Konseling (2004) antara lain sebagai berikut:
a. Siswa semakin memahami dirinya sendiri seperti bakat, minat,
sifat, sikap, kemampuan, kebiasaan, perasaan, tingkah laku dan
lain sebagainya.
b. Siswa semakin bersikap baik dan berhasil dalam proses
bersosialisasi terhadap orang lain atau lingkungannya.
c. Siswa semakin tertarik, termotivasi dan berminat untuk belajar,
lebih giat sehingga hasil belajarnya menjadi baik.
d. Siswa semakin mampu menyelesaikan masalahnya dan
mengambil keputusan sendiri dalam hidupnya, serta mampu
merencanakan kegiatan-kegiatan yang berguna untuk
pengembangan hidupnya.
e. Siswa semakin mampu mengembangkan nilai dan sikap secara
menyeluruh, serta perasaan sesuai dengan penerimaan diri.
f. Siswa semakin mampu menerima dan memahami tingkah laku
manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
g. Siswa semakin mampu untuk mempersiapkan diri dalam
menghadapi masa depannya.
Manfaat pelayanan bimbingan klasikal dapat berbeda antara
siswa yang satu dengan yang lainnya. Bisa jadi ada siswa yang
sangat merasakan manfaat pelayanan bimbingan klasikal yang
diterimanya, ada juga yang kurang merasakan manfaatnya. Ini
tergantung pada pengalaman siswa sendiri dalam mengikuti proses
pelayanan bimbingan klasikal di sekolahnya.
4. Strategi Layanan Bimbingan Klasikal
Menurut Romlah (2001) teknik bimbingan
klasikal/kelompok memfokuskan pada tujuan yang ingin dicapai
dengan membuat suasana yang membangun selama layanan
bimbingan, supaya siswa tidak cepat jenuh dalam mengikuti layanan
bimbingan. Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam
pelaksanaan bimbingan klasikal/kelompok sebagai berikut:
a. Teknik pemberian informasi (expository)
Teknik pemberian informasi disebut juga dengan metode
ceramah, yaitu pemberian penjelasan oleh seorang pembicara kepada
sekelompok pendengar. Pelaksanaan teknik pemberian informasi
mencakup tiga hal, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, penilaian.
Keuntungan teknik pemberian informasi antara lain:
1) Dapat melayani banyak orang,
2) Tidak membutuhkan banyak waktu sehingga efisien,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3) Tidak terlalu banyak memerlukan fasilitas,
4) Mudah dilaksanakan dibandingkan dengan teknik lain.
Sedangkan kelemahannya adalah antara lain:
1) Sering dilaksanakan secara monolog,
2) Individu yang mendengarkan kurang aktif,
3) Memerlukan keterampilan berbicara, supaya penjelasan
menjadi menarik.
b. Diskusi kelompok
Diskusi kelompok adalah percakapan yang telah
direncanakan antara tiga orang atau lebih dengan tujuan untuk
memecahkan masalah atau untuk memperjelas suatu persoalan.
Dinkmeyer & Munro (dalam Romlah, 2001) menyebutkan tiga
macam tujuan diskusi kelompok yaitu: (1) untuk mengembangkan
terhadap diri sendiri, (2) untuk mengembangkan kesadaran tentang
diri, (3) untuk mengembangkan pandangan baru mengenai hubungan
antar manusia.
c. Teknik pemecahan masalah (problem solving)
Teknik pemecahan masalah mengajarkan pada individu
bagaimana pemecahan masalah secara sistematis. Langkah-langkah
pemecahan masalah secara sistematis adalah :
1) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
2) Mencari sumber dan memperkirakan sebab-sebab masalah
3) Mencari alternatif pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
4) Menguji masing-masing alternative
5) Memilih dan melaksanakan alternatif yang paling
menguntungkan
6) Mengadakan penilaian terhadap hasil yang dicapai
d. Permainan peranan (role playing)
Bennett dalam Romlah (2001) mengemukakan: “bahwa
permainan peranan adalah suatu alat belajar yang menggambarkan
keterampilan-keterampilan dan pengertian-pengertian mengenai
hubungan antar manusia dengan jalan memerankan situasi-situasi
yang paralel dengan yang terjadi dalam kehidupan yang
sebenarnya”. Di dalamnya Bennett menyebutkan ada dua macam
permainan peranan, yaitu sosiodrama adalah permainan peranan
yang ditujukan untuk memecahkan masalah sosial yang timbul
dalam hubungan antar manusia. Dalam kesempatan itu individu akan
menghayati secara langsung situasi masalah yang dihadapinya. Dari
permainan peranan itu kemudian diadakan diskusi mengenai cara-
cara pemecahan masalahnya. Sedangkan kedua adalah psikodrama
adalah permainan yang dimaksudkan agar individu yang
bersangkutan dapat memperoleh pengertian yang lebih baik tentang
dirinya, dapat menemukan konsep dirinya, menyatakan kebutuhan-
kebutuhannya, dan menyatakan reaksi terhadap tekanan-tekanan
terhadap dirinya. Dengan memerankan suatu peranan tertentu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
konflik atau ketegangan yang ada dalam dirinya dapat dikurangi atau
dihindari.
e. Permainan simulasi (simulation games)
Adams dalam Romlah (2001) menyatakan bahwa permainam
simulasi adalah permainan yang dimaksudkan untuk merefleksikan
situasi- situasi yang terdapat dalam kehidupan sebenarnya.
Permainan simulasi dapat dikatakan merupakan permainan peranan
dan teknik diskusi.
f. Home room
Home room yaitu suatu program kegiatan yang dilakukan
dengan tujuan agar guru dapat mengenal murid-muridnya lebih baik,
sehingga dapat membantunya secara efisien. Kegiatan ini dilakukan
dalam kelas dalam bentuk pertemuan antara guru dengan murid
diluar jam-jam pelajaran untuk membicarakan beberapa hal yang
dianggap perlu. Dalam program home room ini hendaknya
diciptakan suatu situasi yang bebas dan menyenangkan, sehingga
murid-murid dapat mengutarakan perasaannya seperti di rumah.
Dalam kesempatan ini diadakan tanya jawab, menampung pendapat,
merencanakan suatu kegiatan, dan sebagainya.
g. Karyawisata/field trip
Kegiatan karyawisata yang dikemas dengan metode mengajar
untuk bimbingan klasikal/kelompok dengan tujuan siswa dapat
memperoleh penyesuaian dalam kelompok untuk dapat kerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dan penuh tanggungjawab. Metode karyawisata berguna bagi siswa
untuk membantu mereka memahami kehidupan riil dalam
lingkungan beserta segala masalahnya. Misalnya, siswa diajak ke
museum, kantor, percetakan, bank, pengadilan, atau ke suatu tempat
yang mengandung nilai sejarah/kebudayaan tertentu. Kegiatan
karyawisata berkaitan dengan kegiatan mendapatkan informasi.
Karena pada kegiatan karyawisata berlangsung, siswa dapat
langsung meninjau objek-objek menarik dan mereka mendapatkan
informasi yang lebih baik dari objek itu. Selain itu siswa juga
mendapat kesempatan untuk memperoleh penyesuaian dalam
kehidupan kelompok, serta dapat mengembangkan bakat dan cita-
citanya.
h. Pengajaran Remedial
Merupakan suatu usaha pembimbing untuk membantu siswa
yang mengalami kesulitan dalam menguasai pelajaran tertentu,
terutama yang tidak dapat diatasi secara klasikal.
i. Organisasi Siswa atau Kegiatan Kelompok
Organisasi siswa atau kegiatan kelompok baik dalam
lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, merupakan salah satu
cara dalam bimbingan kelompok, karena melalui organisasi banyak
masalah yang bersifat individual maupun kelompok dapat
diselesaikan. Dalam organisasi, siswa mendapatkan kesempatan
untuk mengenal berbagai aspek kehidupan sosial, siswa juga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
mengembangkan bakat kepemimpinanya, memupuk rasa tanggung
jawab dan harga diri.
D. Hakikat Eksperiential Learning
1. Pengertian Eksperiential Learning
Menurut Kolb (1984), experiential learning merupakan sebuah
model holistic dari proses pembelajaran di mana manusia belajar, tumbuh
dan berkembang. Penyebutan istilah experiential learning dilakukan untuk
menekankan bahwa experience (pengalaman) berperan penting dalam
proses pembelajaran dan membedakannya dari teori pembelajaran lainnya
seperti teori pembelajaran kognitif ataupun behaviorisme. Experiential
learning adalah pembelajaran yang dilakukan melalui refleksi dan juga
melalui suatu proses pembuatan makna dari pengalaman langsung.
Experiential learning adalah sebuah pendekatan dalam
penyelenggaraan bimbingan kelompok dengan menggunakan dinamika
kelompok yang efektif. Suatu dinamika kelompok dikatakan efektif ketika
dapat menghadirkan suasana kejiwaan yang sehat diantara peserta
kegiatan, meningkatkan spontanitas, munculnya perasaan positif (seperti
rileks,senang, menikmati,dan bangga), meningkatkan minat atau gairah
untuk lebih terlibat dalam proses kegiatan, memungkinkan terjadinya
katarsis, serta meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan sosial
(Prayitno, dkk 1998:90).
Jadi experiential learning adalah suatu proses pembelajaran yang
berpusat atau berfokus pada pengalaman (experience) melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
penyelenggaraan bimbingan kelompok dengan menggunakan dinamika
kelompok yang efektif. Untuk dapat lebih memaknai sebuah pengalaman
dalam pendekatan experiential learning dapat menggunakan media
refleksi.
2. Tujuan Pendekatan Experential Learning
Tujuan dari pendekatan experiential learning adalah untuk
mempengaruhi siswa deengan tiga cara yaitu: mengubah struktur kognitif,
mengubah sikap siswa, dan memperluas ketrampilan-ketrampilan yang
sudah ada. Ketiga tujuan ini saling berkaitan dan tidak terpisah-pisah
(Memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengekspresikan
ketrampilan-ketrampilan yang sudah mereka miliki dengan baik).
3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Experential Learning
Gambar 2.1 Kolb’s Learning Style Model
Pembelajaran experiential learning mengajak peserta didik untuk
mampu menjaga keseimbangan antara apa yang diamati/dialami dengan
tindakan yang diberikan terhadap pengalamannya tersebut. Menurut Kolb
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
(Kohonen, dkk 2001) pembelajaran dengan metode experiential learning
memiliki langkah-langkah utama, yaitu:
a. Pengalaman kongkrit
Pembelajaran melalui intuisi dengan mengikutsertakan pengalaman
pribadi dan menekankan pada aspek afektif seseorang, daripada aspek
kognitif. Pengalaman kongkrit merupakan orientasi artistik yang
mengandalkan sensitivitas pada rasa. Aktivitas instruksional yang
mendukung pembelajaran dalam hal ini, yaitu diskusi kelompok
kecil, simulasi, penggunaan film atau video, dan cerita-cerita
autobiografi.
b. Konseptualisasi abstrak
Proses belajar yang mengutamakan pikiran (kognitif) dan
menggunakan logika, serta pendekatan sistematis dalam pemecahan
masalah. Konseptualisasi abstrak menekankan pada pemikiran dan
manipulasi simbol abstrak dengan maksud untuk merapikan dan
menempatkan sistem konseptual. Aktivitas instruksional yang
mendukung, yaitu konstruksi teori, perkuliahan, dan pembangungan
model dan analogi.
c. Observasi reflektif
Proses belajar yang mengutamakan persepsi seseorang terhadap
sesuat, dimana berpusat pada pemahaman arti dari ide dan situasi
melalui pengamatan yang seksama. Peserta didik perlu
memperhatikan bagaimana segala sesuatu yang terjadi dengan melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dari perspektif yang berbeda-beda dan mengandalkan pemikiran,
perasaan, dan penilaian pribadi. Teknik instruksional yang dapat
digunakan, yaitu jurnal pribadi, karangan reflektif, pengamatan,
pertanyaan pikiran dan diskusi.
d. Eksperimen aktif
Eksperimen aktif ini mengajak peserta didik belajar melalui tindakan.
Eksperimen aktif ini menekankan pada aplikasi praktis dan bagaimana
segala sesuatu terselesaikan. Peserta didik berusaha terus-menerus
untuk mempengaruhi orang, mengubah situasi, dan mengambil resiko
untuk menyelesaikan masalahnya. Teknik instruksional yang dapat
digunakan, meliputi permainan, drama/simulasi, penggunaan studi
kasus, proyek lapangan, dan lain-lain.
4. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Experiential Learning
Kelebihan model pembelajaran experiential learning yaitu dapat
menciptakan suasana belajar yang kondusif, mendorong terbentuknya
berpikir kreatif, mendorong siswa untuk melihat suatu hal dari perspektif
yang berbeda dan meningkatkan gairah belajar siswa (Munif dan Mosik,
2009). Selain memiliki kelebihan, model pembelajaran experiential
learning juga memiliki kekurangan yaitu pembelajaran experiential
learning membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk menciptakan
konsep baru.
Tidak semua siswa memiliki motivasi yang cukup untuk
melakukan concrete experience untuk menemukan konsep. Siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
cenderung pasif lebih suka untuk menerima konsep langsung dari guru.
Peran guru adalah menciptakan situasi belajar yang unik dan menarik
sehingga siswa tertarik untuk terlibat dalam pengalaman kongkrit.
5. Kekuatan Experiential Learning dalam Pendidikan Karakter
Pendekatan experiential learning dalam pendidikan karakter
menuntut siswa untuk selalu terlibat karena siswa dianggap sebagai pusat
dalam pembelajaran. Pendekatan experiential learning mengajak peserta
didik untuk mampu mengolah diri, memaknai, dan menafsirkan
pengalaman belajarnya dengan bantuan orang lain melalui pembelajaran.
Dalam Supratiknya (2011) menjelaskan bahwa experiential learning
memiliki aktivitas inti yang menjadi ciri khas dan kekuatan dalam proses
belajarnya, beberapa diantaranya sebagai berikut:
a. Refleksi
Refleksi adalah suatu kegiatan untuk menghadirkan kembali dalam
batin peserta didik dalam menemukan makna dan nilai tentang
pengalaman yang sudah dialami. Refleksi bertujuan untuk mendidik
pesertya didik dalam menghubungkan pengalaman pribadi dengan
pembelajaran yang didapat. Kegiatan refleksi yang baik akan
membantu peserta didik untuk menemukan insight atau pencerahan
dalam menangkap nilai-nilai hidup yang mendalam serta mendorong
peserta didik untuk bertindak mewujudkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b. Sharing
Kegiatan sharing adalah kelanjutan dari refleksi. Dimana refleksi
dilakukan oleh peserta didik secara individual, lalu hasil refleksi
tersebut diceritakan (sharing) dalam kelompok dengan maksud
membagikan pikiran atau perasaan yang muncul sebagai hasil refleksi
dalam kegiatan bersama. Dalam kegiatan sharing masing-masing
peserta didik saling mendengarkan dan saling membantu untuk
menangkap makna dan nilai dari berbagai pengalaman hidup agar
pengalan tersebut dapat meneguhkan setiap peserta didik setelah
melakukan sharing.
D. Hasil Penenelitian yang Relevan
Penelitian terdahulu mengenai implementasi pendidikan karakter
(Azizah, 2014) menyimpulkan bahwa pelaksaan pendidikan karakter di
Madrasah Aliyah Pesantren Putri Al-Mawaddah Ponorogo bahwa
implementasi pendidikan karakter yang dianggap paling efektif adalah
melalui kegiatan non formal di luar sekolah yakni melalui kegiatan di
asrama, kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi.
Untuk menindaklanjuti penelitian implementasi pendidikan
karakter terdahulu, peneliti melakukan penelitian implementasi terkait
dengan model pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal
dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan nilai
karakter menghargai keragaman pada remaja SMP. Remaja belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mengenai untuk menghargai keragaman melalui lingkungan dimana ia
tinggal, orang tua, teman sebaya, media masa, lingkungan sekolah.
E. Kerangka Berpikir
Pendidikan karakter merupakan sebuah bagian yang sangat penting
bagi pertumbuhan para siswa di sekolah. Mereka sangat membutuhkan
pendidikan karakter dimasa perkembangannya saat ini, karena dengan
diberikannya pendidikan karakter mereka dapat bertumbuh menjadi
pribadi yang lebih matang dan menjadi pribadi yang lebih “cerdas” untuk
masa depannya. Namun yang terjadi sekarang adalah masih banyak
sekolah yang belum melaksanakan pendidikan karakter secara khusus,
biasanya pendidikan karakter diberikan disela-sela mata pelajaran IPS,
Agama, dan Kewarganegaraan. Hal ini terjadi karena tidak adanya jam
bagi guru BK masuk kekelas untuk memberikan materi atau dinamika
kelompok tentang pendidikan karakter. Dampak dari belum berjalannya
pendidikan karakter khususnya menghargai orang lain adalah mulai
lunturnya sikap menghargai perbedaan dan keunikan yang dimiliki oleh
setiap individu. Sikap tersebut dapat dilihat dari sikap remaja saat ini yang
mulai saling menghina kekurangan fisik satu sama lain, mengejek tempat
tinggal asal dari teman sebayanya.
Untuk mencegah terus berkembang perilaku seperti di atas, guru
BK dapat memberikan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential
learning. Penggunaan pendekatan Experiential learning lebih berfokus
pada pengalaman-pengalaman yang dialami oleh para siswa sendiri dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
setelah itu para siswa diminta untuk merefleksikan mengenai pengalaman
tersebut. Dengan begitu siswa akan dengan mudah menemukan makna
dari setiap pengalaman hidupnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
F. Hipotesis Penelitian
Berikut hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini:
Ho : Implementasi pendidikan karakter berbasis bimbingan klasikal
dengan pendekatan experiential learning tidak efektif secara
signifikan meningkatkan karakter menghargai keragaman pada siswa
kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017.
Hi : Implementasi pendidikan karakter berbasis bimbingan klasikal dengan
pendekatan experiential learning efektif secara signifikan
meningkatkan karakter menghargai keragaman pada siswa kelas VIII
D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini memaparkan jenis penelitian, subjek penelitian, metode penelitian,
metode pengumpulan data, validitas dan realibilitas kuesioner, dan teknik analisis
prosedur pengumpulan data.
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan
pendekatan pre-experimental dengan menggunakan one group pre-test post-
test design. Menurut Sugiyono (2013) dikatakan pre-experimental design,
karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Dikatakan
demikian karena masih terdapat variabel luar yang dipikirkan ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen, tetapi tidak dikontrol.
Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-
mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak
adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. Desain ini
merupakan teknik untuk mengetahui efek sebelum dan sesudah perlakuan.
Maka dalam penelitian ini sebelum perlakuan subyek penelitian terlebih
dahulu diberikan pre-test (tes awal) dan diakhir perlakuan diberi post-test (tes
akhir).
Tujuan dari penggunaan desain ini adalah mengukur peningkatan
karakter menghargai keragaman siswa kelas VIII D SMP N 1Ponorogo
sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan experiential learning. Selain itu peneliti akan mengetahui
efektivitas implementasi model pendidikan karakter berbasis layanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk
meningkatkan karakter menghargai keragaman siswa kelas VIII D SMP N 1
Ponorogo pada tahun ajaran 2016/2017. Secara sederhana, desain penelitian
yang digunakan dapat digambarkan dalam tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1
Tabel Desain Penelitian One Group Pretest Posttest Design
Keterangan:
O1 : tes awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan
O2 : tes akhir (posttest)setelah perlakuan diberikan
X : treatment atau perlakuan
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP N 1 Ponorogo pada tanggal 23 & 24
November 2016 pada pukul 10.25-11.20 WIB. Penelitian ini dilakukan dengan
durasi delapan jam dalam dua hari pertemuan, berlokasi di ruang seni budaya.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah sampel dari populasi
kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo, Jawa Timur. Subjek penelitian dijelaskan
secara rinci dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2
Data Subyek Penelitian
KELAS JUMLAH
VIII D 26 siswa
Pre-test Treatment Post-test
O1 X O2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
D. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen
1. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan
utama penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar data yang ditetapkan. Data merupakan suatu bahan
yang sangat diperlukan untuk diteliti atau dianalisis, maka dari itu
diperlukan suatu teknik pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan
penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah tes dan non tes. Tes bertujuan untuk mendapatkan data dari
hasil pre-test dan post-test peningkatan karakter menghargai
keragaman. Sedangkan teknik non tes dalam penelitian ini digunakan
untuk mengetahui efektivitas implementasi pendidikan karakter
menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif
dengan pendekatan experiential learning menurut penilaian mitra
kolaboratif dan siswa. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam
pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Tahap persiapan
1) Menganalisis topik materi.
2) Menyusun rancangan pelayanan bimbingan dan konseling
(RPBK).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3) Mempersiapkan instrumen penelitian soal tes dan kuesioner atau
skala.
4) Membuat soal-soal tes dan item kuesioner
5) Revisi dan konsultasi kepada tim ahli, dalam hal ini berperan
Dr. Gendon Barus, M. Si
b. Tahap pelaksanaan
1) Pemberian pre-test untuk mengetahui penguasaan dan
pemahaman konsep siswa sebelum mengikuti implementasi.
2) Implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman
berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan
pendekatan experiential learning.
3) Pemberian post-test untuk melihat peningkatan penguasaan dan
pemahaman konsep siswa setelah mengikuti implementasi.
c. Tahap akhir
1) Mengumpulkan data yang diperoleh.
2) Mengolah data hasil penelitian.
3) Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian.
4) Menarik kesimpulan.
2. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa dalam penelitian
kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan
data. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa tes, pedoman
wawancara, pedoman observasi, dan kuesioner. Menurut Umar (1998),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
teknik kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan
atau menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden
dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan 3 instrumen berupa 2 kuesioner dan 1
soal tes dengan berbagai model seperti pada penjelasan di bawah ini.
a. Tes Karakter Menghargai Keragaman
Winkel dan Hastuti (2004) mengatakan bahwa, terdapat
beberapa tipe penilaian, antara lain skala numerik, skala penilaian
grafis dan daftar cek. Daftar cek menyerupai item dalam tes hasil
belajar, bentuk obyektif dengan tipe pilihan berganda (multiple
choice). Artinya data penelitian dapat dianalisis setelah scooring
dilakukan. Dalam penelitian ini, tes menghargai keragaman yang
digunakan berbentuk pilihan ganda dengan alternatif jawaban
bergradasi mulai dari 1 hingga 4 dan masing-masing alternatif
jawaban memiliki kebenaran. Skor 4 diberikan untuk alternatif
jawaban yang sungguh mewakili pengaplikasian nilai karakter
menghargai keragaman. Sedangkan skor 1 untuk mewakili alternatif
jawaban yang sangat kurang mewakili nilai karakter menghargai
keragaman. Instrumen disusun oleh peneliti sendiri dengan arahan
tim dosen Strategi Nasional, dalam hal ini berperan Dr. Gendon
Barus, M.Si.
Dalam penelitian ini tes memuat pernyataan-pernyataan
yang mengungkapkan nilai-nilai karakter menghargai keragaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
sebagai siswa. Tes yang telah disusun oleh peneliti ini bersifat
tertutup karena alternatif jawaban sudah disediakan, sehinga peserta
didik tinggal memilih alternatif jawaban yang dirasa paling sesuai.
Soal tes dengan ragam pilihan ganda ini diberikan pada awal
dan akhir layanan. Pre-test dimaksudkan untuk mengetahui
gambaran umum tingkat pemahaman dan penerapan karakter
menghargai keragaman siswa. Sedangkan kuesioner berbentuk soal
tes dengan ragam pilihan ganda yang diberikan pada akhir setelah
perlakuan atau pos-test bertujuan untuk mencari data yang
diperlukan guna mengetahui efektivitas layanan bimbingan klasikal
kolaboratif dengan pendekatan experiential learning dalam usaha
meningkatkan karakter menghargai keragaman bagi siswa kelas
VIII D SMP N 1 Ponorogo.
Penyusunan soal tes karakter diawali dengan membuat kisi-
kisi dimana terjadi penentuan aspek karakter menghargai
keragaman dan indikator siswa yang memiliki atau menerapakan
karakter menghargai keragaman. Kisi-kisi disajikan dalam tabel 3.3
berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3.3
Kisi-kisi Tes Karakter Menghargai Keragaman
Aspek Indikator Item
Toleransi a. Menahan diri untuk memberikan
komentar kepada orang lain.
b. Terbuka dalam mengenal orang
lain dari berbagai macam latar
belakang.
1,3,4
2,5,6
Relasilawan
jenis
a. Menghargai keragaman peran
laki-laki dan perempuan.
b. Berkolaborasi dengan cara yang
harmonis dengan lawan jenis.
7,8,9
10,11,12
Tanggung
jawab sosial
a. Menyadari nilai-nilai
persahabatan & keharmonisan.
b. Menunjukkan sikap menerima
keunikan dari setiap orang.
c. Mengulurkan tangan pada orang
lain yang lemah.
13,14,15,
17
16,18
19,20
b. Kuesioner penilaian diri (self assessment)
Kuesioner penilaian diri dalam penelitian ini berbentuk pernyataan
checklist dengan menggunakan skala Likert. Sugiyono (2013)
menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dalam penelitian ini subjek telah ditetapkan secara
spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel
penelitian. Jawaban setiap item dalam kuesioner penilaian diri
memiliki gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, berupa
respo presepsional sangat setuju (ss), setuju (s), tidak setuju (ts), sangat
tidak setuju (sts). Kuesioner penilaian diri dibagikan kepada siswa
setiap akhir sesi atau topik bahasan. Kuesioner ini digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
mengukur respon presepsional penguasaan subjek terhadap materi
layanan bimbingan.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Skala Penilaian Diri (Self Assessment)
Aspek Indikator Item
Gaul It’s Okay a. Terbuka dalam mengenal orang lain
dari berbagai macam latar belakang.
b. Menyadari nilai-nilai persahabatan &
keharmonisan.
c. Mengulurkan tangan pada orang lain
yang lemah.
2,5,6
13,14,15
17,19,20
Menghargai
Orang Lain
a. Menahan diri untuk memberikan
komentar kepada orang lain.
b. Menunjukkan sikap menerima
keunikan dari setiap orang.
c. Memberikan apresiasi kepada hasil
karya orang lain.
1,3
16
4,18
Menghargai
Peran Gender
a. Menghargai keragaman peran laki-laki
dan perempuan.
b. Berkolaborasi dengan cara yang
harmonis dengan lawan jenis.
c. Menghargai perbedaan antar gender.
7,9
10,12
8,11
c. Kuesioner Validasi Efektivitas Model (Responden Siswa)
Validasi efektivitas model dengan responden siswa berbentuk
pernyataan checklist with Guttman scale. Sugiyono (2013) menerangkan
bahwa skala pengukuran tipe ini, akan menghasilkan jawaban tegas, yaitu
“ya-tidak”, “benar-salah”, “positif-negatif”, dan lain-lain. Data yang
diperoleh dapat berupa data interval atau rasio. Jadi pada skala Likert
terdapat 3, 4, 5, 6, 7 interval, dari kata “sangat setuju” hingga “sangat
tidak setuju”, maka dalam Guttman scale hanya ada dua interval, yakni
setuju dan tidak setuju. Dalam penelitian ini, “ya dan tidak”. Biasanya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Guttman scale digunakan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas
terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan atau ingin diketahui oleh
peneliti. Validasi efektivitas model dengan responden siswa digunakan
untuk melihat efektivitas dari program yang dilaksanakan berdasarkan
penilaian siswa.
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas Instrumen
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
dan statistik. Validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka, namun
pengesahannya perlu melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur
dengan kesepakatan penilaian dari penilai yang kompeten atau expert
judgement (Azwar, 2009). Pada penelitian ini, instrumen penelitian
dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur dan selanjutnya
dikonsultasikan pada beberapa ahli dalam bidangnya. Ahli-ahli tersebut
antara lain: Tim Dosen Penelitian Strategi Nasional dan Dosen
Pembimbing, dalam hal ini berperan Dr. Gendon Barus, M.Si. Selain
itu, uji validitas dilakukan dengan melakukan tes karakter menghargai
keragaman dan skala penilaian diri dikorelasikan dengan korelasi
product moment Pearson dengan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Keterangan:
: koefisien korelasi
: skor item
: skor total
: banyaknya subjek
Berikut disajikan tabel rekapitulasi hasil uji validitas terhadap tes
karakter menghargai keragaman:
Tabel 3.5
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
Tes Karakter Menghargai Keragaman
Aspek Indikator Item r.hitung Sig. (2
tailed)Keterangan
1 0,626 0,001 Valid
3 0,354 0,041 Valid
4 0,321 0,110 Valid
2 0,404 0,041 Valid
5 0,433 0,027 Valid
6 0,549 0,004 Valid
7 0,558 0,003 Valid
8 0,247 0,225 Revisi
9 0,389 0,049 Valid
10 0,204 0,318 Revisi
11 0,282 0,162 Revisi
12 0,438 0,025 Valid
13 0,507 0,008 Valid
14 0,227 0,265 Revisi
15 0,408 0,039 Valid
17 0,292 0,148 Revisi
16 0,364 0,068 Valid
18 0,349 0,080 Valid
19 0,234 0,251 Revisi
20 0,138 0,500 Revisi
Tanggung Jawab
Sosial
a. Menyadari nilai-nilai persahabatan &
keharmonisan.
b. Menunjukkan sikap menerima keunikan
dari setiap orang.
c. Mengulurkan tangan pada orang lain yang
lemah.
Toleransi
a. Menahan diri untuk memberikan
komentar kepada orang lain
b. Terbuka dalam mengenal orang lain dari
berbagai macam latar belakang.
Relasi Lawan
Jenis
a. Menghargai keragaman peran laki-laki
dan perempuan.
b. Berkolaborasi dengan cara yang harmonis
dengan lawan jenis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Dari tabel rekapitulasi hasil uji validasi tes karakter menghargai
keragaman tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 13 item valid dan 7
item yang perlu untuk direvisi.
Berikut disajikan tabel 3.6 rekapitulasi hasil uji validitas skala
penilaian diri/self assessment scale:
Tabel 3.6
Rekapitalis Hasil Uji Validasi Self Assessment Scale
Dari tabel hasil uji validitas self assessment tersebut dapat
diketahui bahwa 7 item valid dan 13 item.
Sedangkan untuk menganalisis kuesioner validasi efektivitas model
digunakan teknik Korelasi Point Biserial. Menurut Mansyur, Rasyid, &
Aspek Indikator Item r.hitungSig.(2
tailed)Keterangan
2 0,268 0,186 Revisi
5 0,094 0,648 Valid
6 0,126 0,540 Revisi
13 0,180 0,379 Revisi
14 0,073 0,724 Valid
15 0,076 0,712 Valid
17 0,226 0,266 Revisi
19 0,014 0,945 Revisi
20 0,277 0,170 Revisi
1 0,163 0,428 Revisi
3 0,026 0,900 Revisi
4 0,043 0,835 Valid
18 0,131 0,524 Revisi
7 0,350 0,080 Valid
9 0,254 0,210 Revisi
10 0,218 0,285 Revisi
12 0,248 0,242 Revisi
8 0,145 0,479 Revisi
11 0,551 0,004 Valid
16 0,354 0,076 Valid
c. Memberikan apresiasi kepada
hasil karya orang lain.
Menghargai
Peran
Gender
a. Menghargai keragaman peran laki-
laki dan perempuan.
b. Berkolaborasi dengan cara yang
harmonis dengan lawan jenis.
c. Menghargai perbedaan antar
gender.
Gaul It’s
Okay
a. Terbuka dalam mengenal orang
lain dari berbagai macam latar
belakang.
b. Menyadari nilai-nilai
persahabatan & keharmonisan.
c. Mengulurkan tangan pada orang
lain yang lemah.
Menghargai
Orang Lain
a. Menahan diri untuk memberikan
komentar kepada orang lain.
b. Menunjukkan sikap menerima
keunikan dari setiap orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Suratno (2015) setiap soal yang dijawab benar diberi skor 1 (satu) dan
jawaban yang salah diberi skor 0 (nol) jenis data tersebut disebut data
berbentuk dikotomi. Adapun rumus Korelasi Point Biserial sebagai
berikut.
Keterangan:
: Koefisien korelasi point biserial
: Skor rata-rata/mean dari skor subjek dengan skor 1 pada butir i
: Skor rata-rata/mean seluruh subjek
: Deviasi standar skor seluruh subjek
: Proporsi subjek yang memperoleh skor 1 butir
: bilangan 1-p
Dalam memberikan interpretasi terhadap ini digunakan
perbandingan nilai r hitung terhadap nilai r pada tabel dengan taraf
signifikansi 5%. Tabel 3.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 3.7
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kuesioner Validasi Efektivitas Model
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 15 item
yang valid dan 15 item yang tidak valid.
2. Reliabilitas Kuesioner
Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat kendala
instrumen. Pengujian reliabilitas instrument tes dan kuesioner
penilaian diri dihitung dengan menggunakan metode alpha. Rumus
Alpha menurut Arikunto (2010) adalah sebagai berikut:
r11 =
No Hasil hitung r tabelr hitung
banding
Item (r hitung) (α=0,5) r tabel
1 0,09 0,388 0,09<0,388 Revisi2 23,94 0,388 23,94>0,388 Valid3 0,03 0,388 0,03<0,388 Revisi4 0,32 0,388 0,32<0,388 Revisi
5 0,09 0,388 0,09<0,388 Revisi
6 49,2 0,388 49,2>0,388 Valid7 0,25 0,388 0,25<0,388 Revisi8 0,11 0,388 0,11<0,388 Revisi9 0,22 0,388 0,22<0388 Revisi10 0,28 0,388 0,28<0,388 Revisi11 0,16 0,388 0,16<0,388 Revisi12 0,55 0,388 0,55>0,388 Valid13 0,57 0,388 0,57>0,388 Valid14 1,05 0,388 1,05>0,388 Valid15 0,46 0,388 0,46>0,388 Valid16 0,45 0,388 0,45>0,388 Valid17 0,28 0,388 0,28<0,388 Revisi18 0,75 0,388 0,75>0,388 Valid19 0,08 0,388 0,08<0,388 Revisi20 0,54 0,388 0,54>0,388 Valid21 0,03 0,388 0,03<0,388 Revisi22 0,14 0,388 0,14<0,388 Revisi23 0,03 0,388 0,03<0,388 Revisi
24 0,60 0,388 0,60>0,388 Valid
25 0,63 0,388 0,63>0,388 Valid26 1,01 0,388 1,01>0,388 Valid27 0,76 0,388 0,76>0,388 Valid28 0,73 0,388 0,73>0,388 Valid29 0,62 0,388 0,62>0,388 Valid30 0,3 0,388 0,3<0,388 Revisi
Keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
r11 : Nilai Realibilitas
: Jumlah varians skor
:Varians total tiap item
k : Jumlah item/butir pertanyaan
Data dikatakan reliabel apabila rhitung lebih besar dari harga rtabel
secara teoritis atau bisa ditulis (r11> r tabel) pada taraf signifikansi 0,05.
Jika r11> r tabel) berarti Realibel.
Jika r11< r tabel) berarti Tidak Realibel.
Sedangkan untuk menghitung nilai reliabilitas Kuesioner Validasi
Efektivitas Model digunakan Formula Kuder-Richardson. Penggunaan
rumus ini apabila setiap belahan tes merupakan butir skor dikotomi
(Nurgiyantoro, Gunawan & Marzuki; 2000). Karena skor kuesioner
validasi model berupa angka 0 dan 1 maka digunakan rumus
Keterangan:
r : Koefisien reliabilitas yang dicari
: Jumlah proporsi jawaban benar kali salah per butir pertanyaan
S : Varian skor tes
: Banyaknya butir soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Selanjutnya guna mempermudah penafsiran hasil uji reliability
statistics,penulis menggunakan kategori koefisien (Guilford, 1956)
dengan norma kriteria skor sebagai berikut.
Tabel 3.8
Norma Kategori Statistik Reliabilitas Guilford
Norma atau kriteria
Skor
Kategori
0,80 - 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi
0,60 - 0,80 Reliabilitas Tinggi
0,40 - 0,60 Reliabilitas Sedang
0,20 - 0,40 Reliabilitas Rendah
-1,00-0,20 ReliabilitasSangat Rendah
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan dan dihitung
dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS, diperoleh
perhitungan reliabilitas tes karakter menghargai keragaman, skala
penilaian diri (self assessment scale) dan skala validasi efektivitas model
hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.8, Tabel 3.9, dan Tabel 3.10.
Tabel 3.8
Reliabilitas Tes Karakter Menghargai Keragaman
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.665 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas tes
tingkat karakter menghargai keragaman sebesar ɑ= 665. Berdasarkan
kriteria Guilford dapat diketahui bahwa koefisen reliabilitas tersebut
termasuk dalam kategori tinggi.
Tabel 3.9
Reliabilitas Skala Penilaian Diri (self assessment scale)
Hasil perhitungan pada tabel 3.9 menunjukkan bahwa koefisien
reliabiltas item skala penilaian diri (self assessment scale) sebesar ɑ=
0,596. Berdasarkan kriteria Guilford dapat diketahui bahwa koefisien
reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori sedang.
Tabel 3.10
Reliabilitas Validasi Efektivitas Model
Berdasarkan perhitungan reliabilitas menggunakan formula Kuder
Richardson diperoleh nilai reliabilitas kuesioner validasi efektivitas model
sebesar 0,79. Selanjutnya nilai tersebut dikonsultasikan ke dalam kriteria
Reliability Statistics
Cronbach's Alphaa N of Items
.596 20
Hasil Hitung KR-20 N of Items
0,79 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Guilford. Berdasarkan kriteria Guilford, validasi efektivitas model masuk
dalam kategori tinggi.
F. Teknik Analisis Data
Sugiyono (2013) mengatakan bahwa analisis data merupakan
kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel seluruh responden, menyajikan tiap
data variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah. Penelitian ini menggunakan beberapa dua teknik
analisis data sebagai berikut:
1 Teknik analisis data tes karakter menghargai keragaman guna
menganalisis rumusan masalah pertama untuk melihat peningkatan
layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning,
maka akan dilakukan perbandingan dengan menghitung hasil pre test
dan post test. Perbandingan dapat dilakukan dengan melihat selisih
hasil. Kategorisasi bertujuan untuk menempatkan individu dalam
kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum
berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2014). Kontinum jenjang
pada penelitian ini adalah sangat rendah sampai dengan sangat tinggi.
Kategorisasi ditentukan berdasarkan formula yang digambarkan pada
tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 3.11
Norma Kategorisasi
Keterangan:
Skor maksimum teoritik :Skor tertinggi yang diperoleh subjek
penelitian berdasarkan perhitungan skala.
Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek
penelian menurut perhitungan skala.
Standar deviasi (σ/sd) : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6
satuan deviasi sebaran
μ (mean teoritik) : Rata-rata teoritik skor maksimum dan
minimum
Hasil penghitungan analisis skor dari skala penilaian diri disajikan dalam
norma kategorisasi tingkat karakter Mengharagi Kergamana siswa kelas
VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017 dapat dilihat pada tabel
3.10 di bawah ini:
Norma/Kriteria Skor Kategori
+1,8σ < μ Sangat Tinggi
+0,6σ < μ ≤ +1,8σ Tinggi
-0,6σ < μ ≤ 0,6σ Sedang
-1,8σ < μ ≤ -0,6σ Rendah
μ ≤ -1,8σ Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 3.10
Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Menghargai Keragaman
Siswa Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo
Tahun Ajaran 2016/2017
Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori
+1,8σ < μ > 68 Sangat Tinggi
+0,6σ < μ ≤ +1,8σ 56 – 68 Tinggi
-0,6σ < μ ≤ 0,6σ 44 – 55 Sedang
-1,8σ < μ ≤ -0,6σ 32 - 43 Rendah
μ ≤ -1,8σ < 32 Sangat Rendah
2 Teknik analisis uji hipotesis guna menganalisis rumusan masalah
kedua, peneliti menggunakan teknik analisis uji hipotesis dalam
penelitian untuk menganalisis signifikansi hasil implementasi
pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan
bimbingan klasikal dengan pendektakan experiential learning pada
siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017
dilakukan dengan teknik statistik Uji Wilcoxon digunakan untuk
menganalisis perbedaan skor rata-rata antara pre-test dan post-test
pada siswa kelas VIII D di SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017
yang mengikuti program implementasi layanan bimbingan klasikal
dengan pendekatan experiential learning. Berikut adalah rumus untuk
menghitung Uji Wilcoxon:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Keterangan:
N = Jumlah data
T = Jumlah ranking dari nilai selisih yang positif dan negatif
Uji Wilcoxon dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16,
diamana data sudah diuji kenormalitasannya. Berikut hasil uji Wilcoxon
Tabel 3.11
Uji Signifikansi Tes Karakter Menghargai Keragaman
Test Statisticsb
Posttest –
Pretest
Z -4.385a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
3 Teknik analisis data skala penilaian diri guna menganalisis rumusan
masalah ketiga, peneliti menggunakan teknik analiss deskriptif
kategorisasi terhadap data yang diperoleh dari skala penilaian diri (self
assessment), dimana responden akan menjawab salah satu data
kuantitatif yang telah disediakan, yaitu ss (sangat sering), sr (sering), k
(kadang-kadang), jr (jarang), tp (tidak pernah). Oleh karena itu, skala
pengukuran ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap
saja, tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur presepsi responden
terhadap fenomena lainnya. Hasil perhitungan analisis data skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
kuesioner penilaian diri (self assessment) subjek disajikan dalam
norma kategorisasi tingkat karakter menghargai keragaman siswa/I
kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 2016/2017 sebagai
berikut:
Tabel 3.12
Norma Kategorisasi Penilaian Diri Tingkat Karakter Menghargai
Keragaman siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo
Tahun Ajaran 2016/2017
Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori
+1,8σ < μ >68 Sangat Tinggi
+0,6σ < μ ≤ +1,8σ 56 – 68 Tinggi
-0,6σ < μ ≤ 0,6σ 44 – 55 Sedang
-1,8σ < μ ≤ -0,6σ 32 – 43 Rendah
μ ≤ -1,8σ < 32 Sangat Rendah
Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam
pengelompokan tinggi rendahnya tingkat karakter menghargai keragaman
berdasarkan skala penilaian diri (self assessment) dengan jumlah 20 item
diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut:
Skor maksimum teoritik : 4 x 20 = 80
Skor minimum teoritik : 1 x 20 = 20
Luas jarak : 80-20 = 60
Standar deviasi (σ/sd) :
= 10
μ (mean teoritik) :
= 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
4 Teknik analisis data validasi efektivitas implementasi pendidikan
karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal
dengan pendekatan experiential learning guna menganalisis rumusan
masalah keempat, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif
dengan persentase. Hal ini dilakukan peneliti karena sejalan dengan
tiga alternatif jawaban tegas yang disajikan dalam kuesioner validasi
implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman, yakni, ya,
tidak, dan tidak tahu berdasarkan penilaian siswa dengan rumus
sebagai berikut:
Pem =
Keterangan:
:Persentase efektivitas model implementasi pendidikan
karakter
: Jumlah jawaban setiap item
: Jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan tentang hasil dan pembahasan hasil penelitian. Hasil
penelitian dipaparkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini.
A. Hasil Penelitian
1. Peningkatan Hasil Implementasi Pendidikan Karakter Menghargai
Keragaman Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan
Pendekatan Experiential Learning di SMP N 1 Ponorogo Sebelum dan
Sesudah Layanan.
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dengan menggunakan
tes karakter menghargai keragaman siswa kelas VIII D SMP N 1
Ponorogo tahun ajaran 2016/2017 sebelum dan sesudah perlakuan. Peneliti
melakukan analisi data dengan menghitung selisih rata-rata pre-test dan
post-test dengan rumus D = O2 – O1. Hasil hitung pretest dan posttest
divisualkan dengan grafik sebagai berikut:
Grafik 4.1 Peningkatan Skor Rata-rata Hasil Pendidikan Karakter
Menghargai Keragaman Antara Pre-test dan Post-test
Dalam grafik 4.1 menunjukkan bahwa terjadi suatu peningkatan
karakter menghargai keragaman pada siswa kelas VIII D SMP N 1
57,04
62,46
54
56
58
60
62
64
Pretest Postest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Ponorogo. Hasil rata-rata yang dihasilkan sebelum perlakuan (pre-test)
adalah 57,04. Setelah diberikan perlakuan selama 3 (tiga) kali layanan
bimbingan klasikal hasil rata-ratanya menjadi 62,46, sehingga bila dapat
dihitung selisih antara pre-test dan post-test menunjukkan skor 5,42 yang
dianggap sebagai data hasil peningkatan karakter menghargai keragaman
pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo.
Dalam hal ini peneliti juga melakukan analisis data dengan
menggunakan kategorisasi model distribusi normal. Berikut adalah
visualisasi tingkat karakter menghargai keragaman siswa kelas VIII D
SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017:
Tabel 4.1
Distribusi Peningkatan Hasil Karakter Menghargai keragaman Sebelum dan
Sesudah Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan
Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning
Rentang
Skor
Kategori
Pre-test Post-test
F % F %
>68 Sangat tinggi 0 0 1 4
56-68 Tinggi 14 54 25 96
44-45 Sedang 12 46 0 0
32-43 Rendah 0 0 0 0
<32 Sangat rendah 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Grafik 4.2 Komposisi Sebaran Subjek Berdasarkan Capaian Skor
Pre-test dan Post-test Pendidikan Karakter Menghargai
Keragaman
Berdasarkan data pada tabel 4.1 dapat dilihat mengalami
peningkatan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil
yang didapat sebelum perlakuan, tidak ada siswa yang berada pada
kategori yang sangat tinggi. Pre-test menunjukkan para siswa hanya
menempati kategori tinggi sebesar 54% (14 siswa) dan 46% (12 siswa).
Sedangkan setelah mendapatkan bimbingan, hasil Post-test yang didapat
meningkat dan salah satu siswa dapat menempati peringkat kategori sangat
tinggi, yaitu sebesar 4% (1 siswa) dan 96% (26 siswa). Post-test
menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang menempati kategori sedang dan
rendah setelah mendapatkan bimbingan. Hal ini menandakan bahwa
implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal
dengan pendekatan experiential learning terbukti efektif untuk
meningkatkan karakter menghargai keragaman siswa.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
0
10
20
30
40
50
60
70
80
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
Pretest
Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2. Signifikansi Hasil Implementasi Pendidikan Karakter Menghargai
Keragaman Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan
Pendekatan Experiential Learning pada Siswa Kelas VIII D SMP N 1
Ponorogo Tahun Ajaran 2016/2017 Antara Sebelum dan Sesudah
Layanan.
Efektivitas impelemntasi pendidikan menghargai keragaman
berbasis layanan bimbingan klasikal antara sebelum dan sesudah
implementasi dengan pendekatan experiential learning dianalisis dengan
menggunakan uji Wilcoxon. Hasil uji ini digunakan untuk mengetahui
signifikan hasil peningkatan pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning dalam
meningkatkan karakter menghargai keragaman siswa kelas VIII D SMP N
1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017 yang disajikan dalam tabel 4.2 berikut
ini.
Tabel 4.2
Uji Signifikansi Peningkatan Karakter Menghargai Keragaman Siswa/I
Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo
Tahun Ajaran 2016/2017
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Posttest - Pretest Negative Ranks 0a .00 .00
Positive Ranks 25b 13.00 325.00
Ties 1c
Total 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Implementasi pendidikan karakter mengharagi keragaman
berbasisi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential
learning menunjukkan hasil melalui SPSS menghasilkan mean antara pre-
test dan post-test dari 26 siswa. Pada skor pre-test hasil yang diperoleh
adalah 57,04 dan post-test sebesar 62,46.
Test Statisticsb
Posttest –
Pretest
Z -4.385a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Uji signifikansi efektivitas implementasi pendidikan karakter menghargai
keragaman dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik uji Two Related
Sample Test dengan bantuan SPSS versi 16. Hasil uji Wilcoxon
menunjukkan skor sebesar -4.385 (sig=0,000). Jadi hasil uji ini menolak
Ho dan menerima Hi. Maka dapat disimpulkan hasil analisis uji Wilcoxon
tersebut menggambarkan implementasi pendidikan karakter menghargai
keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning antara sebelum dan sesudah pada siswa kelas VIII D
secara singnifikan sangat efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3. Peningkatan Hasil Implementasi Pendidiakan Karakter Menghargai
Keragaman Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan
Pendekatan Experiential Learning pada Siswa/I Kelas VIII D SMP N 1
Ponorogo Tahun Ajaran 2016/2017 pada Setiap Sesi Layanan
Bimbingan.
Berdasarkan perolehan data penelitian yang bersumber dari
kuesioner penilaian diri (self assessment), yang dihimpun pada setiap akhir
sesi bimbingan dalam implementasi pendidikan karakter menghargai
keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal diketahui bahwa
gambaran peningkatan karakter menghargai keragaman pada setiap
sesinya dengan melakukan pengkategorisasian dalam menganalisis data.
Pengkaterosisasian dilakukan untuk melihat hasil peningkatan
implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis
layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada
siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo. Gambaran hasil peningkatan dapat
dilihat pada tabel 4.3 dan grafik 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3
Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Menghargai Keragaman Antar Tiga
Sesi Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential
Learning Kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo Tahun Ajaran 2016/2017
Skor Kategori
F % F % F %
>68 Sangat tinggi 1 5% 8 30,76% 20 77%
56-68 Tinggi 23 88% 16 61,53% 6 23%
44-56 Sedang 2 7% 0 0 0 0
32-43 Rendah 0 0 0 0 0 0
<32 Sangat Rendah 0 0 0 0 0 0
SESI
I II III
Rentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Grafik 4.3 Peningkatan Karakter Menghargai Keragaman Antar Tiga
Sesi Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan
Pendekatan Experiential Learning
Berdasarkan tabel 4.3 dan grafik 4.3 menggambarkan peningkatan
yang terus menerus naik pada setiap sesinya, yaitu rata-rata skor pada sesi
pertama menunjukkan 61,92. Pada sesi kedua skor naik sebesar 3,43 yang
menunjuk pada angka 65,35. Pada sesi yang terakhir skor rata-rata
semakin meningkat sebesar 69,04. Selain itu juga, peneliti menganalisis
skor peningkatan yang terjadi pada setiap siswa disetiap sesinya. Hasil
peningkatan karakter menghargai keragaman setiap siswa dapat dilihat
pada grafik 4.4 sebagai berikut:
Grafik 4.4 Peningkatan Skor Rata-rata Karakter Menghargai Keragaman
Tiap Sesi Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan
Experiential Learning
61,92
65,35
69,04
58,00
60,00
62,00
64,00
66,00
68,00
70,00
sesi 1 sesi 2 sesi 3
Series1
50 55 60 65 70 75 80
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Self Assessment
Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Melihat peningkatan hasil pada setiap siswa, hal tersebut menandakan
bahwa pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan experiential learning sangat relevan dan sesuai dengan
kebutuhan siswa. Yang artinya, bahwa materi yang diberikan kepada para
siswa dapat dipahami dengan mudah dan mampu memotivasi para siswa
dalam mengembangkan karakter menghargai keragaman yang ada dalam
lingkungan mereka. Selain itu, para siswa juga mampu mengambil nilai-
nilai karakter menghargai keragaman dari setiap sesi yang diberikan oleh
peneliti.
4. Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Menghargai
Keragaman Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan
Pendekatan Experiential Learning di SMP N 1 Ponorogo Berdasarkan
Penilaian Siswa
Untuk melihat apakah pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning ini relevan
dan efektif diberikan kepada siswa, maka peniliti memberikan kesempatan
kepada para siswa untuk memberikan penilaian. Penilaian ini diberikan
pada akhir kegiatan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan
klasikal dengan pendekatan experiential learning. Penilaian siswa terdiri
dari 30 butir soal berupa beberapa pernyataan, yaitu ya (artinya setuju),
tidak (artinya menolak), dan tidak tahu (artinya tidak memberi pendapat).
Penilaian siswa ini disajikan dalam bentuk persentase pada setiap itemnya
yang disajikan pada tabel 4.4 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 4.4
Penilaian Siswa Terhadap Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis
Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning
Melihat tabel 4.4 diatas yang menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa yang ikut serta dalam implementasi pendidikan karakter menghargai
keragaman berbasis bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential
No Dalam kegiatan bimbingan karakter ini, saya
mengalami/ memperoleh/ merasa :
Ya (%)
1 Semangat untuk mengikuti kegiatan 23 88
2 Keberanian untuk tampil/melakukan sesuatu 16 61
3 Gembira/senang dalam melaksakan kegiatan 25 96
4 Berani berpendapat 17 65
5 Lebih kreatif 17 65
6 Berani mencoba melakukan permainan 20 76
7 Takut salah dalam melakukan permainan 9 34
8 Malu dalam permainan kelompok 14 53
9 Dihargai oleh teman-teman 17 65
10 Tertarik untuk mengikuti semua kegiatan 19 73
11 Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi 18 69
12 Manfaat bagi perbaikan perilaku 23 88
13 Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi 22 84
14 Keinginan untuk menolong orang lain 20 76
15 Puas terhadap bimbingan yang diberikan 20 76
16 Tertantang untuk mencoba 18 69
17 Capek/lelah./bosan dalam mengikuti semua kegiatan 3 11
18 Berkesan terhadap kegiatan yang diikuti 19 73
19 Terdorong untuk terlibat aktif 18 69
20 Berani bertanggung jawab 20 76
21 Menghargai teman 26 100
22 Kesediaan bekerja sama/kekompakan tim 22 84
23 Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan 26 100
24 Ketaatan terhadap norma/peraturan/petunjuk 19 73
25 Memotivasi siswa untuk berusaha/daya juang 22 84
26 Membangun kepedulian/kesetiakawanan 21 80
27 Peningkatan keingintahuan siswa 22 84
28 Peningkatan kesadaran siswa memperbaiki diri 22 84
29 Mendorong siswa lebih disiplin 20 76
30 Membuat hubungan guru-siswa akrab/hangat/dekat 18 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
learning, dapat dilihat bahwa pendidikan karakter dengan metode tersebut
sangat efektif dalam meningkatkan karakter siswa. Beberapa siswa merasa
bahwa dengan adanya pelaksanaan pendidikan karakter dengan metode
experiential learning membuat siswa semangat untuk mengikuti seluruh
aktivitas yang diberikan, gembira dalam melaksanakan setiap kegiatan,
siswa dapat lebih menghargai dan mempererat rasa persahabatan, siswa
lebih termotivasi untuk berusaha dan berjuang dalam meningkatkan rasa
keingintahuannya, dan dengan metode ini siswa dapat lebih mudah dalam
menangkap materi yang diberikan.
Tabel 4.5
Distribusi Hasil Penilaian Siswa Terhadap Implementasi Pendidikan
Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal
dengan Pendekatan Experiential Learning
Rentang Skor Kategori F %
0,80-1,00 Sangat Tinggi 11 36,6
0,60-0,80 Tinggi 16 53,34
0,40-0,60 Sedang 1 3,3
0,20-0,40 Rendah 1 3,3
-1,00-0,20 Sangat Rendah 1 3,3
Dalam tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa implementasi
pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan experiential learning sangat efektif diberikan kepada para
peserta didik dalam memberikkan atau menanamkan materi mengenai
pendidikan karakter menghargai keragaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
B. Pembahasan
Secara umum hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa sebelum
peneliti memberikan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential
learning di SMP N 1 Ponorogo, beberapa siswa sudah memiliki
kemampuan dalam hal menghargai keragaman di kategori sedang atau
tinggi. Hal ini terjadi karena siswa diduga sudah memiliki karakter
menghargai keragaman yang terbentuk dari faktor eksternal maupun faktor
internal yang diperoleh melalui pendidikan dari keluarga, lingkungan
sosial, masyarakat, dan sekolah. Karakter menghargai keragaman juga
dapat meningkat ketika siswa memiliki sikap toleransi, menghargai
prestasi, bersahabat/komunikatif, dan peduli sosial. Hal ini sejalan dengan
pendapat Kurniawan (2013) bahwa sikap toleransi, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, dan peduli sosial merupakan sifat dasar dalam
membentuk karakter menghargai keragaman. Sikap dasar inilah yang
harus terus dikembangkan melalui pendidikan karakter formal maupun
nonformal, pendidikan karakter diberikan dengan tujuan agar siswa
mampu mengembangkan potensi afektif yang memiliki nilai-nilai bangsa,
mengembangkan perilaku terpuji yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa,
menanamkan jiwa menghargai keragaman dan tanggung jawab,
mengembangkan kemampuan mandiri dan berwawasan kebangsaan, dan
membangun lingkungan sekolah yang aman dengan rasa kebangsaan
(Zubaedi, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Suyanto (2010:09) menjelaskan bahwa keberhasilan pendidikan
karakter dapat diketahui melalui tercapainya butir Standar Kompetensi
Lulus, yang meliputi sebagai berikut: (1) Mengamalkan ajaran agama
yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja; (2) Memahami
kekurangan dan kelebihan diri sendiri; (3) Menunjukkan sikap percaya
diri; (4) Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan
yang lebih luas; (5) Menghargai keragaman agama, budaya, suku, ras,
dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional; dan lain
sebagainya. Dari sebagaian butir-butir diatas kita dapat mengetahui
seberapa tinggi perkembangan karakter seorang siswa, namun dalam
proses perkembangan pendidikan karakter siswa dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang terdapat dalam Zubaedi (2012) bahwa
keturunan/keluarga dan lingkungan dapat mempengaruhi pembentukan
karakter seseorang. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama
dan utama bagi perkembangan karakter anak. Pola asuh orangtua, nilai-
nilai yang ditanamkan pada anak, aturan-aturan keluarga dan sikap
orangtua terhadap pendidikan memiliki pengaruh pada karakter anak.
Begitupun dengan lingkungan yang merupakan tempat bagi anak
mengembangkan karakter yang dimiliki, yang dimulai dari lingkungan
secara fisik hingga lingkungan sosial anak berada.
Dilihat dari hasil rata-rata perhitungan skor sebelum (pretest) 57,04
dan skor sesudah (posttest), jika dihitung selisih antara pretest dan posttest
adalah 5,42. Dilihat dari selisih antara pretest dan posttest dapat diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
bahwa implementasi mengalami peningkatan. Peningkatakan terjadi
karena siswa yang mulai membuka diri antara yang satu dengan yang
lainnya, siswa mulai mampu menerima dan mengikuti kegiatan yang
diberikan oleh peneliti. Hal ini ditunjukkan dengan hasil hitung nilai Sig.
(2 tailed) (0,000) < (0,05), maka Ho ditolak. Artinya, hasil implementasi
pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan
pendidikan experiential learning secara signifikan efektif.
Peningkatan dari skor pretest dan posttest diatas diiringi dengan
peningkatan dari hasil self assessment scale mulai dari sesi pertama
sampai dengan sesi yang ke tiga. Capaian skor dari hasil self assessment
scale atau skala tilik diri berada pada kategori yang sedang sampai dengan
sangat tinggi. Pada sesi I, terdapat 1 siswa pada ketegori sangat tinggi, 23
siswa pada kategori tinggi, dan 2 siswa pada kategori sedang. Pada sesi
yang ke II hasil skala tilik diri mengalami peningkatan yaitu 8 siswa pada
ketegori sangat tinggi dan 16 siswa pada kategori tinggi. Pada sesi III hasil
skala tilik diri mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu, 20 siswa
berada pada kategori sangat tinggi dan 6 pada kategori tinggi. Kenaikan
pada setiap sesi ini dipengaruhi oleh mulai terbukanya siswa terhadap
materi dan kegiatan yang diberikan oleh peneliti.
Dari pembahasan proses dan hasil penelitian yang telah dipaparkan
oleh peneliti diatas membuktikan bahwa benar adanya, jika pendidikan
karakter yang diberikan disekolah hanya terbatas pada tingkat kognitif saja.
Hal ini dibuktikan dengan tingginya kategori yang dicapai oleh siswa pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
sesi awal kegiatan bimbingan klasikal, tetapi dalam menerapkan karakter
menghargai keragaman siswa dirasa masih kurang baik. Pada sesi yang
kedua dan ketiga siswa sudah mulai menunjukkan sikap karakter
menghargai keragaman dan terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari
hasil tes menghargai keragaman dan hasil penghitungan skala tilik diri.
Artinya, hasil implementasi pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal dengan pendidikan experiential learning secara
signifikan efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
BAB V
PENUTUP
Bab ini menguraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan, dan saran
berdasarkan penelitian yang usdah dilaksanakan.
A. Kesimpulan
1. Terdapat peningkatan skor rata-rata hasil pendidikan karakter dari pre-test
adalah 57,04 dan post-test sebesar 62,46 dengan selisih sebesar 5,42.
Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada
karakter menghargai keragaman antara sebelum dan sesudah
implementasi.
2. Terdapat peningkatan hasil yang signifikan pada implementasi pendidikan
karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal
dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII D SMP N
1 Ponorogo pada tahun ajaran 2016/2017 antara sebelum dan sesudah
layanan bimbingan.
3. Terdapat peningkatan karakter menghargai keragaman pada skor rata-rata
setiap sesi. Sesi pertama dengan skor 61,92 dan skor meningkat menjadi
65,53 pada sesi kedua, dan sesi ketiga skor memuncak menjadi 69,04 pada
siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo pada tahun ajaran 2016/2017 antar
sesinya.
4. Implementasi pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis
layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning
dipandang sangat efektif berdasarkan hasil penilaian siswa kelas VIII D
SMP N 1 Ponorogo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
B. Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan penelitian pendidikan karakter menghargai keragaman
berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning
pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Ponorogo tahun ajaran 2016/2017
dirancang secara konseptual, sistematik, dan prosedural demi tercapainya
tujuan yang optimal. Akan tetapi, dalam penilitian masih terdapat beberapa
kekurangan dan keterbatasan yang perlu dibenahi oleh peneliti. Adapun
beberapa catatan evaluasi penting bagi peneliti adalah tentang waktu
penelitian dan penguasaan lapangan. Waktu pelaksanaan dirasa sangat singkat
karena hanya diberikan dua jam mata pelajaran untuk melaksanakan dua
materi bimbingan pada sesi yang pertama dan yang kedua, sehingga peneliti
harus lebih cekatan dalam memberikan materi dan dinamika kelompok
didalam kelas.
Keterbatasan yang kedua adalah mengenai penguasaan lapangan, peneliti
merasa kurang mengenali lapangan dimana pelaksanaan bimbingan klasikal
disekolah tersebut masih dirasa belum berjalan dengan baik, sehingga peneliti
dituntut untuk lebih cepat dalam menyesuaikan diri dengan para siswa-siswi
hingga penelitian selesai.
C. Saran
Beberapa saran yang dipaparkan oleh peneliti diharapkan dapat
mengoptimalkan dan mengembangkan layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan experiential learning secara efektif agar mampu meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
karakter peserta didik dalam kehidupan sehari-harinya, beberapa saran
diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Guru bimbingan dan konseling perlu melakukan need assessment
untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan para siswa, sehingga dalam
pelaksanaannya materi pendidikan karakter yang diterima oleh siswa
sesuai dengan kebutuhan mereka. Materi dan pendekatan yang sesuai
akan mempermudah siswa dalam memahami dan menerapkan materi
pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu guru
bimbingan dan konseling juga dapat menyampaikan materi yang
menarik dan memberikan dinamika kelompok, hal ini dapat
membantu siswa dalam menyerap dan mengimplementasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi Peneliti Lain
Peneliti lain diharapkan dapat melakukan uji coba instrument
sebelum melaksanakan penelitian, sehingga instrument dapat
menggambarkan hasil data yang menggambarkan nilai-nilai karakter
yang akan diteliti. Selain itu, peneliti lain diharapkan dapat lebih
memaksimalkan dan mengoptimalkan waktu agar sesuai dengan
perencanaan yang sudah disusun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
______________. (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baharuddin, Wahyuni, E.N. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Barus, Gendon. (2015). Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP.
Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th. XXXIV, No.2
Budiningsih, C, A. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Timur: Rineka
Cipta
Depdiknas. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20. Tahun 2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Kesuma, Dharma. Dkk. (2011) Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Koesoema, Doni.(2012).Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh. Yogyakarta:
Kanisius
Kolb, David A. (1984). Experiential Learning. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Englewood Cliffs
Kohonen, dkk. (2001). Experiential Learning In Foreign Languange
Education.England: Pearson Educated Limited
Kurniawan, Syamsul. (2013). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Lickona, T. (2013). Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa
Menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Nusa Media.
Nugiyantoro, Burhan.,Gunawan & Marzuki. (2000). Statistik Terapan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Prayitno, dkk. (1998). Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar (Buku
I). Jakarta: Penebar Aksara
Prayitno, Belferik. (2011). Pendidikan Karakter Dalam Pembangunan Bangsa..
Jakarta: Grasindo
Romlah, Tatiek. (2001). Panduan Pengajar Buku Teori dan Praktek Bimbingan
Kelompok. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Supratiknya, A. (2011). Psikoedukasi: Merancang Program dan Modul.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Samani, Hariyanto. (2013). Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya
Soekardi. Dewa Ketut. 1998. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara
Suyanto. (2010). Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta: Direktorat Pembinaan SMP, Ditjenmandikdasmen.
Winkel, W.S. & Sri Hastuti. (2004). Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Jakarta: Media Abadi
Zubaedi.(2011). Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam
Lembaga Pendidikan.Jakarta: Kencana Prenada Media Group
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Surat Izin Penelitian
UHIVERSITAS SANATA DHARMAFAKT'LTAS KEGURUAH bAN ILMU PENDIDIKAN
Mrican Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002Telp (0274) s13301, 515352, Fax. (0274) 562383 TELEGMM: SADHAR YOcyA
Ral Gi'o I Ch,G {bg. }b ?E7 0l &2;?$5din (Et.ot 2.{l[g m I tedh ft tJ7.(4.Otfi1so a
No
Hal
0{8/PenlBKlJlPIKll20 I 6
liin Penelitian
KepadaYth. Kepala SMP N 1 Ponorogcr
Jawa Timur
Deogan hornal,
Dengan ini kami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami
Untuk melaksanakan penelitian dalam rangka peniapan penyusunan skripsinya, dengan ketentuanbahwa waktu penelitian disesuaikan dengan waktu yang diberiLan oleh pihak sekolah.
Judul Skripsi TOP|K.TOPIK BIMBINGAN EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI
PENDIDIKAN KAMKIER IilENGHARGAI KFRLGA|VIAN BERBASIS
LAYANAN BIMBINGAN KLAS ,AL DENGAN PENDEKATAN
EXPERIENTIAL LEARNING.(Studi deskriptit dan Pra Eksperinrerr Fada Siswa Keias Vlil StvlP li 1
Ponoroqo Tahun Aiaran 2016/201 7)
Atas perhatian can l]in yang diberikan, kami ucapkan lerim3 kasih
Nama
No MahasiswaProgram Studi
JunisanFakultasPergunran Tinggi
Tembusdo :
1, Dekan FKIP
2. M$asitwa Ybs
3. Arsip
: Kadna \,Vidi Kumia: 131114031
: Bimbingan dan Konseling. ilmu PendiCikan
: Kegunian dan llmu Pendidikan: Universitas Sanati.J Dhama Yogyakaria
Yogyakarta, 1B November 2016
Oekan,u.b. Kajur. itrnu Pendidikan
MM4Christiyanti Aprinastuli, S.Sj., lvl.Pd,
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN 2 Kuesioner Karakter Menghargai Keragaman
Tes Menghargai Keragaman
(Pre-test dan Post-test Siswa)
Ponorogo, 23-24 November 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
A. Identitas Responden
Nama :
No. Absen :
Jenis Kelamin :
B. Petunjuk Pengisian
1. Ketika teman kamu membuat barang untuk kamu tapi tidak sesuai
dengan yang kamu inginkan dan kamu tidak suka dengan barang ini.
Lalu apa yang kamu lakukan ?
a. Aku menerima pemberiannya dengan senang
b. Aku mengomentari pemberiannya
c. Aku memintanya untuk memperbaikinnya terlebih dahulu
d. Aku menerima pemberiannya dan mengucapkan terimakasih
2. Pada semester awal, di kelas kamu ada satu murid baru. Murid itu
berasal dari daerah yang sangat terpencil. Apa yang kamu lakukan ?
a. Saya mendatanginya dan bertanya siapa namanya
b. Saya mendatanginya dan bersalaman dengannya
1. Bacalah pentunjuk di bawah ini dengan teliti.
2. Pilihlah jawaban a, b, c atau d sesuai dengan keadaan
dirimu sebenarnya.
3. Tidak ada jawaban yang paling benar atau salah.
4. Silanglah(X) jawaban yang paling sesuai dengan dirimu
pada lembar jawaban yang sudah tersedia. Contoh: jika
kamu memilih jawaban A, maka berilah tanda silang (X)
pada kolom A, di lembar jawab yang tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
c. Saya mendatanginya, mengajaknya bersalaman dan bertanya dari
mana asalnya
d. Saya menyapanya ‘hai’ dari kejauhan
3. Saat kamu sedang mengerjakan tugas kelompok di rumah teman,
rumahnya sangat kotor dan banyak sampah yang berser. Apa yang
kamu lakukan?
a. Saya mengambil sapu untuk membersihkan sampah tanpa diminta
b. Saya meminta teman kamu untuk membersihkan sampahnya
c. Saya mengajak teman-teman untuk membersihkan rumanya
bersama-sama
d. Saya menasehatinya kamu agar selalu menjaga kebersihan
rumahnya
4. Malam ini kamu menghadiri pesta ulang tahun teman. Kamu memakai
baju terbaik yang kamu punya. Ketika di tempat pesta, ada satu teman
yang memakai baju dengan warnanya tidak sesuai. Apa yang kamu
lakukan ?
a. Saya meninggalkannya dan bergabung dengan teman yang lain
b. Saya langsung mendatanginya dan berkata ‘kenapa dengan
bajumu itu?’
c. Saya memintakan izin kepada teman-teman yang lain dan
mengajaknya pulang untuk mengganti pakaiannya
d. Saya menasehatinya agar tidak mengulang hal ini lagi dan tetap
menemaninya
5. Hari ini ada tetangga yang baru saja pindah dan anaknya menjadi artis
di TV. Kamu melakukan ?
a. Saya sering sekali datang kerumahnya agar akrab dengan mereka,
siapa tahu saya bisa diajak menjadi artis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
b. Saya menyapa mereka seperti tetangga-tetangga lainnya
c. Saya sering memberinya man untuk mereka agar bisa dekat
dengan mereka
d. Saya memperkenalkan diri kepada mereka dan mencerit bakat-
bakat yang kamu miliki
6. Kamu bertemu dengan anak teman ayahmu. Ia terlihat kumal dan
kotor, banyak kutu dirambutnya. Lalu ayah meminta kamu untuk
berkenalan dan mengajaknya ngobrol. Yang kamu lakukan
adalah…………….
a. Saya bersalaman dengannya sambil memperkenalkan nama
b. Saya menyebutkan nama tanpa bersalaman
c. Saya bersalaman dan memperkenalkan diri lalu berusaha mencari
topik pembicaraan
d. Saya memperkenalkan diri sambil bersalaman dengannya dan
menanyakan hal lain yang berhubungan dengannya
7. Jika kamu adalah seorang siswa yang berprestasi, apa yang kamu
lakukan ?
a. Saya tetap mau mendengarkan teman yang memberikan
pendapatnya
b. Saya tetap rendah hati walau kamu lebih pintar dari teman-teman
yang lain
c. Saya mau berbagi pengetahuan dengan teman yang lainnya
d. Saya mau mendengarkan teman-teman yang tidak lebih dari pada
kamu
8. Ketika kamu bermain bersama dengan teman yang berlawanan jenis.
Hal apa saja kah yang mau ketahui ?
a. Waktu main siswa perempuan tidak sebanyak siswa laki-laki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
b. Siswa perempuan tidak boleh pulang terlalu malam.
c. Siswa laki-laki harus menghormati siswa perempuan.
d. Siswa perempuan harus bermain dengan perempuan dan laki-laki
bermain dengan laki-laki.
9. Saya mendapatkan tugas piket selama satu minggu bersama teman-
teman, maka tindakan yang saya lakukan agar piket kelas ini berjalan
dengan baik adalah ...............................................
a. Saya membagi tugas , siswa laki-laki menaikan kursi dan
perempuan menyapu lantai.
b. Saya mengerjakan tugas piket bersama-sama pada waktunya.
c. Saya meminta bapak tukang kebun untuk membantu bertugas
piket.
d. Saya berangkat agak siang selama seminggu sehingga tidak
mengikuti piket.
10. Ibu guru membagi kelompok kerja yang anggota kelompoknya
berlawanan jenis, satu kelompok berisi dua orang. Kelompok ini dibagi
untuk membuat sebuah kerajinan tangan dari tanah liat. Apa yang
kamu lakukan?
a. Saya berusaha untuk mengawali pembicaraan dengan teman satu
kelompok
b. Saya berdiam diri dan menunggunya untuk menyapa saya lebih
dulu
c. Saya mau mengawali pembicaraan yang berisi tentang tugas yang
diberikan
d. Saya mau mengerjakan tugas yang mudah saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
11. Kamu tidak dekat dengan kakak kamu karena dia berlawanan jenis
dengan kamu (laki-laki/perempuan). Tetapi hari ini ibu meminta kamu
untuk bekerja sama dalam melakukan pekerjaan rumah. Apa yang
kamu lakukan ?
a. Saya melakukan pekerjaan yang mudah saja
b. Saya bekerja sama dengan kakak sampai pekerjaan selesai
c. Saya memintanya untuk melakukan pekerjaan yang lebih berat
daripada saya
d. Saya mengerjakan yang bisa saya kerjakan saja
12. Ketika kamu mengikuti kegiatan outbond ibu guru membagi kelompok
berisi 4 orang, 2 laki-laki dan 2 orang perempuan. Dalam outbond ini
ada permainan yang mengharuskan kita untuk mengambil sebuah
bintang tetapi badan kita harus tetap ada didalam sebuah kain yang
selalu mililit kita. kamu melakukan ?
a. Saya berjuang bersama dengan kelompok saya agar bisa
mendapatkan bintang itu dan menjadi pemenangnya
b. Saya mengikuti instruksi yang diberikan oleh teman saya tanpa
berkomentar apapun yang penting bisa mengambil bintangnya
c. Saya menyusun rencana bersama kelompok untuk memenangkan
kegiatan itu
d. Saya menghindari berdekatan dengan teman-teman lawan kenis
ketika bermain game ini
13. Pada saat jam istirahat kamu berjalan ke kantin untuk membeli snack,
tiba-tiba kamu melihat 2 orang murid sedang berkelahi. Kamu ingin
menolongnya tetapi kamu juga takut jika menolongnya nanti kamu
malah kena pukul. Apa yang harus kamu lakukan ?
a. Saya berlari meminta bantuan kepada teman yang lain untuk
melerai mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
b. Saya melihat mereka berkelahi sambil bersembunyi dibalik
tembok sekolah
c. Saya berusaha melerai walaupun dengan berteriak kearah mereka
d. Saya langsung melerainya dengan cara menarik salah satu dari
mereka
14. Ibu guru IPA mendadak mengad ulangan harian. Banyak teman-teman
yang belum belajar tadi malam. Beberapa saat setelah soal di berikan
kamu melihat ada teman yang membuka buku mata pelajaran IPA. Apa
yang harus kamu lakukan ?
a. Dengan suara yang kecil saya mengingatkan teman kamu untuk
menutup kembali bukunya
b. Tanpa berpikir panjang saya melaporkannya kepada ibu guru
c. Kamu membiarkannya mencotek karena kamu tahu ia belum
belajar tadi malam
d. Dengan cepat kamu langsung mengambil bukunya dan
menaruhnya kembali didalam tasnya
15. Ketika kamu pergi kerumah saudara kamu yang sedang sakit, kamu di
telfon oleh sahabat kamu bahwa ibunya meninggal. Apa yang kamu
lakukan ?
a. Saya pergi kerumah saudara sebentar lalu pergi kerumah sahabat
saya
b. Saya meminta sahabat saya yang lainnya untuk kesana karena
saya berhalangan untuk datang
c. Pergi kerumah sahabat saya walaupun hanya sebentar, lalu saya
pergi kerumah saudara
d. Meminta keluarga saya yang lain ntuk pergi kerumah saudara
terlebih dahulu lalu saya menyusul setelah pergi kerumah sahabat
saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
16. Saat berjalan bersama seorang teman, kamu ingin membeli sebuah
sepatu di sebuah toko ketika kamu sedang memilih sepatu, kamu
menemukan teman kamu sedang tertidur di kursi toko itu. Hal apa
yang kamu lakukan ?
a. Saya membangunkannya
b. Membangunkan sambil memarahinya karena sudah membuat saya
malu
c. Membiarkannya tidur lalu setelah kamu selesai belanja saya
bangunkan
d. Membiarkannya tidur dan saya meninggalkannya di toko itu
karena saya malu
17. Ketika temanmu menggunakan kameramu, tiba-tiba teman kamu
berkata bahwa ia ingin meminjamnya, tetapi yang terjadi sebelumnya
ia sudah pernah meminjam dan merusaknya. Apa yang kamu lakukan ?
a. Saya meminjamkan kepadanya tetapi dengan wajah bersungut-
sungut
b. Saya memberikan kamera itu sambil menggerutu
c. Saya meminjamkan kamera saya dengan perjanjian bahwa ia tidak
merusaknya lagi
d. Saya memberinya nasehat terlebih dahulu sebelum
meminjamkannya
18. Kamu memiliki seorang teman yang gemar mengoleksi binatang buas,
suatu ketika ia mengajak kamu untuk berkumpul bersama dengan
teman-temannya yang menyukai bintang buas seperti dia. Kamu ingin
ikut dengannya tetapi kamu takut terhadap binatang buas. Apa yang
harus kamu lakukan ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
a. Saya Ikut berkumpul dengan temannya tanpa mau berdekatan
dengan bintang-binatang itu
b. Saya Ikut bertemu dengan temannya dan mencoba untuk
mengenal binatang buas
c. Tetap menerima ajya tetapi saya hanya melihatnya dari kejauhan
d. Menemaninya dan mencoba untuk membaur dengan teman yang
lain
19. Ketika kamu berangkat kesekolah tiba-tiba kamu melihat seorang ibu
jatuh dari sepeda motornya dan terdapat luka-luka dibadannya
padahal kamu ada ulangan harian di jam mata pelajaran pertama . apa
yang kamu lakukan ?
a. Saya berhenti sebentar untuk melihat keadaan ibu tersebut lalu
langsung berangkat ke sekolah
b. Saya mencarikannya bantuan dan setelahnya saya berangkat
kesekolah
c. Saya memanggil polisi untuk menolong ibu itu agar saya dapat
secepatnya sampai disekolah
d. Saya menanyakan keadaannya lalu langsung pergi ke sekolah
20. kamu memiliki phobia terhadap darah, setiap melihat darah kamu
langsung merasa pusing dan bahkan bisa langsung pingsan tetapi
sekarang didepan kamu terdapat seorang teman yang tanganya teriris
pisau. Apa yang harus kamu lakukan ?
a. Saya berusaha membantunya dengan menahan rasa pusing yang
saya rasa
b. Saya berusaha menolongnya tanpa melihat tangannya yang sedang
terluka itu
c. Dengan cepat saya memberikan kotak P3K untuk menolongnya
d. Saya minta tolong kepada orang lain untuk menolongnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN 3 Self Assessment Scale
Penilaian Diri (Self Assessment) KARAKTER MENGHARGAI KERAGAMAN
Nama : No. absen : Usia : Keterangan Ss : Sangat Sering Sr : Sering K : Kadang-kadang J : Jarang TP : Tidak Pernah
No. Pernyataan SS Sr Kd Jr TP
1 Saya menjaga hubungan baik dengan orang lain
2 Saya merasa nyaman ketika harus bekerja
kelompok dengan teman lawan jenis
3 Saya mudah menerima pendapat orang lain
4 Saya diam ketika berada disekitar orang-orang
baru
5 Saya senang berinteraksi dengan teman yang
sejenis saja
6 Saya menerima pendapat orang lain jika
pendapatnya sesuai pemikiran saya
7 Saya senang bersosialisasi dengan orang baru
8 Saya mudah menerima teman perempuan/laki-
laki untuk menjadi teman dekat
9 Saya mudah bertukar pikiran dengan orang lain
10 Saya mudah menyelesaikan masalah dalam situasi
senang
11 Saya mampu menjaga hubungan antar lawan jenis
12 Ketika orang lain membutuhkan bantuan, saya
langsung membantu tanpa berpikir panjang
13 Saat orang asing membutuhkan bantuan, saya
langsung menolak
14 Saya lebih nyaman bekerja kelompok bersama
dengan teman sejenis (pria/wanita)
15 Memberikan penghargaan untuk karya orang lain
19 Saya cenderung memilih-milih teman yang
berbeda latar belakang dengan saya
20 Saya melakukan kegiatan secara berkelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN 4 Kuesioner Validasi Siswa
LEMBAR PENILAIAN SISWA
Pengantar: Anak-anak yang budiman, kalian telah mengikuti serangkaian
kegiatan bimbingan kelas yang bermuatan pendidikan karakter. Ada banyak
kegiatan yang menasyikkan yang telah kalian ikuti dari kanak-kanak fasilitator.
Kegiatan ini telah selesai, terima kasih atas kesediaan kalian berpartisipasi.
Sekarang, kami mohon kesediaan kalian untuk memberi kesan-kesan atau
penilaian atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Berilah tanda centang (√) pada
kolom yang sesuai dengan apa yang kamu alami/kamu peroleh dalam kegiatan-
kegiatan tersebut
No Dalam kegiatan bimbingan karakter ini, saya
mengalami/ memperoleh/ merasa :
Ya Tidak Tidak
tahu
1 Semangat untuk mengikuti kegiatan
2 Keberanian untuk tampil/melakukan sesuatu
3 Gembira/senang dalam melaksakan kegiatan
4 Berani berpendapat
5 Lebih kreatif
6 Berani mencoba melakukan permainan
7 Takut salah dalam melakukan permainan
8 Malu dalam permainan kelompok
9 Dihargai oleh teman-teman
10 Tertarik untuk mengikuti semua kegiatan
11 Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi
12 Manfaat bagi perbaikan perilaku
13 Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi
14 Keinginan untuk menolong orang lain
15 Puas terhadap bimbingan yang diberikan
16 Tertantang untuk mencoba
17 Capek/lelah./bosan dalam mengikuti semua
kegiatan
18 Berkesan terhadap kegiatan yang diikuti
19 Terdorong untuk terlibat aktif
20 Berani bertanggung jawab
21 Menghargai teman
22 Kesediaan bekerja sama/kekompakan tim
23 Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan
24 Ketaatan terhadap norma/peraturan/petunjuk
25 Memotivasi siswa untuk berusaha/daya juang
26 Membangun kepedulian/kesetiakawanan
27 Peningkatan keingintahuan siswa
28 Peningkatan kesadaran siswa memperbaiki diri
29 Mendorong siswa lebih disiplin
30 Membuat hubungan guru-siswa akrab/hangat/dekat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
LAMPIRAN 5 Tabulasi Data Pre-Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN 6 Tabulasi Data Post-Test
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ∑
Hamim Sultoni 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 69
Rahma Ubaidah 4 4 4 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 4 2 65
Ervina N. R 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 4 63
Muhamad Vemas 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 67
Usnida Tria M. 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 4 4 4 3 4 3 3 66
Annisa'ul Habsari H. 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 2 4 68
Ilham Surya W. 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3 68
Ruun Rafiqoh 4 2 4 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 60
Anggie S. P 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 65
Izzuddin Ar Rafi 3 4 3 3 3 2 4 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 57
Dafira Drissa Y. 4 4 2 3 3 4 4 2 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 59
Aisyah Tiyara Ananda 4 4 3 3 3 4 2 2 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 66
Felda Natasya 3 3 3 2 3 2 2 4 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 57
Mochamad Azar R. 4 2 3 4 3 2 2 3 3 4 4 4 2 4 2 3 3 3 3 2 60
Desyka R. W 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 2 3 58
Dimas Andhica D. 4 4 3 4 3 2 2 3 3 4 4 4 2 4 2 3 3 4 3 2 63
Fadhilah Alya 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 56
Edenia Hauna Putri 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 2 2 4 4 3 4 4 4 2 66
Elvi Dwi Pramesti 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 1 62
Guntur Swandaru 4 4 3 4 3 4 4 1 3 2 4 4 2 3 3 4 4 4 2 2 64
Hikmal Azriel S. 4 4 3 2 3 2 2 1 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 62
Risma Triani 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 4 1 3 4 3 4 3 63
Shofia 4 3 3 2 3 2 2 4 4 2 2 4 2 3 4 3 4 2 1 1 55
Danendra Ahnaf M. 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 4 2 2 4 3 4 3 4 3 2 65
Hedi Dina B. M 4 4 3 1 1 4 2 4 1 3 3 4 3 1 3 3 4 4 3 1 56
Ananda Safira I. 4 4 4 2 3 3 2 3 4 4 4 3 2 2 4 4 2 4 3 3 64
Jumlah 98 93 76 71 77 82 74 79 82 86 88 82 72 89 81 84 89 81 76 64 1624
Rata-rata 3.77 3.58 2.92 2.73 2.96 3.15 2.85 3.04 3.15 3.31 3.38 3.15 2.77 3.42 3.12 3.23 3.42 3.12 2.92 2.46 62.46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
LAMPIRAN 7 Tabulasi Data Sesi 1
1 Hamim Sultoni 2 3 3 2 3 3 2 2 4 5 3 3 2 2 4 4 2 4 2 5 60
2 Rahma Ubaidah 3 4 3 4 4 4 4 3 3 5 3 3 3 3 2 4 3 4 2 4 68
3 Ervina N. R 5 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 5 3 2 3 3 3 3 63
4 Muhamad Vemas 2 3 1 3 4 2 4 2 3 4 4 4 2 4 3 5 3 4 4 4 65
5 Usnida Tria M. 2 3 3 2 4 2 4 4 1 2 2 3 3 2 4 2 2 3 4 3 55
6 Annisa'ul Habsari H.4 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 2 57
7 Ilham Surya W. 4 2 3 3 5 3 3 2 3 2 4 4 2 5 4 4 2 4 1 3 63
8 Ruun Rafiqoh 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 1 2 4 3 1 5 1 4 65
9 Anggie S. P 4 3 3 2 2 4 5 5 3 2 1 5 1 2 5 2 1 5 1 5 61
10 Izzuddin Ar Rafi 5 2 3 3 4 3 3 2 4 2 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 65
11 Dafira Drissa Y. 2 4 3 2 4 3 4 2 4 4 2 3 3 3 1 3 2 4 3 4 60
12 Aisyah Tiyara Ananda2 4 1 4 2 2 4 4 5 2 4 3 1 5 5 5 1 2 4 2 62
13 Felda Natasya 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 5 3 5 3 3 4 4 3 4 3 67
14 Mochamad Azar R. 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 1 2 4 4 2 2 4 2 3 62
15 Desyka R. W 5 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 4 4 59
16 Dimas Andhica D. 5 3 3 2 4 3 3 4 3 3 5 3 2 4 3 5 2 3 2 4 66
17 Fadhilah Alya 4 2 3 4 5 4 2 3 2 2 2 3 2 5 3 3 2 3 2 4 60
18 Edenia Hauna Putri 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 1 3 63
19 Elvi Dwi Pramesti 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 3 2 3 2 3 63
20 Guntur Swandaru 2 3 4 3 2 4 5 4 3 2 4 3 3 4 4 2 1 3 2 4 62
21 Hikmal Azriel S. 4 2 3 3 5 3 3 2 3 2 4 5 2 5 4 4 1 2 1 3 61
22 Risma Triani 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 2 4 4 3 1 3 1 3 60
23 Shofia 4 2 4 5 3 4 2 2 4 4 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 55
24 Danendra Ahnaf M. 5 4 4 2 3 1 2 4 4 2 4 4 2 3 4 1 2 4 3 2 60
25 Hedi Dina B. M 4 4 3 2 4 4 4 2 4 3 2 3 3 4 2 2 3 2 2 5 62
26 Ananda Safira I. 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 5 2 1 2 2 3 66
Jumlah 95 79 81 76 90 83 84 79 85 82 80 86 62 91 87 83 52 85 61 89 1610
Rata-rata 3.75 3.04 3.12 2.92 3.46 3.19 3.23 3.04 3.27 3.15 3.08 3.31 2.38 3.50 3.35 3.19 2.00 3.27 2.35 3.42 61.92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN 8 Tabulasi Data Sesi 2
1 Hamim Sultoni 4 2 4 2 2 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 2 3 4 3 3 64
2 Rahma Ubaidah 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 5 3 4 2 4 2 4 67
3 Ervina N. R 3 3 4 5 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 68
4 Muhamad Vemas 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 2 3 2 4 66
5 Usnida Tria M. 5 3 3 2 2 2 4 3 3 5 2 3 2 2 4 4 2 3 4 2 60
6 Annisa'ul Habsari H. 4 3 4 5 5 2 2 2 4 3 4 4 2 2 2 4 2 2 2 3 61
7 Ilham Surya W. 4 2 3 3 5 3 3 2 3 2 2 4 2 4 4 4 1 4 1 4 60
8 Ruun Rafiqoh 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 67
9 Anggie S. P 4 3 3 2 2 5 5 4 2 2 1 5 1 2 5 2 2 3 1 5 59
10 Izzuddin Ar Rafi 5 2 3 3 5 3 3 2 4 2 5 2 4 3 3 3 2 4 3 2 63
11 Dafira Drissa Y. 4 4 4 2 3 3 4 4 2 4 2 4 3 4 4 3 3 2 3 2 64
12 Aisyah Tiyara Ananda 5 4 5 4 3 2 4 4 3 5 4 4 2 2 3 2 1 5 1 2 65
13 Felda Natasya 4 3 3 3 5 5 4 4 2 3 4 3 3 4 2 5 3 4 3 3 70
14 Mochamad Azar R. 4 3 3 3 5 5 4 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 65
15 Desyka R. W 4 3 3 3 4 5 4 3 3 4 4 4 2 4 4 5 2 4 1 3 69
16 Dimas Andhica D. 5 3 2 2 5 4 2 2 2 2 4 3 2 5 2 4 1 4 4 2 60
17 Fadhilah Alya 5 2 4 3 4 3 4 4 3 3 5 3 2 4 3 5 2 4 1 4 68
18 Edenia Hauna Putri 4 2 3 4 5 4 3 3 2 3 2 2 3 5 3 3 4 3 3 4 65
19 Elvi Dwi Pramesti 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 1 3 63
20 Guntur Swandaru 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 3 3 2 3 3 2 4 65
21 Hikmal Azriel S. 5 3 4 1 5 4 5 4 3 5 4 3 3 4 4 2 1 4 2 5 71
22 Risma Triani 4 2 4 4 5 4 4 2 3 2 4 5 2 5 4 4 1 3 1 5 68
23 Shofia 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 2 3 3 2 63
24 Danendra Ahnaf M. 3 3 4 5 4 4 3 3 2 4 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 59
25 Hedi Dina B. M 5 4 4 2 3 5 5 4 4 5 4 4 1 3 4 5 3 4 2 5 76
26 Ananda Safira I. 4 4 3 2 4 4 4 5 4 3 5 4 3 3 3 5 2 3 3 5 73
Jumlah 108 75 91 80 101 97 93 85 80 88 89 89 65 91 86 88 57 87 61 88 1699
Rata-rata 4.15 2.88 3.50 3.08 3.88 3.73 3.58 3.27 3.08 3.38 3.42 3.42 2.50 3.50 3.31 3.38 2.19 3.35 2.35 3.38 65.35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
LAMPIRAN 9 Tabulasi Data Sesi 3
1 Hamim Sultoni 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 68
2 Rahma Ubaidah 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 5 3 4 2 4 4 4 70
3 Ervina N. R 4 2 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 72
4 Muhamad Vemas 4 3 3 3 4 5 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 2 4 3 4 69
5 Usnida Tria M. 4 2 4 2 4 4 3 3 4 3 2 3 2 3 4 4 3 4 4 3 65
6 Annisa'ul Habsari H. 4 3 4 5 5 5 2 2 4 3 3 4 3 5 3 4 3 4 2 2 70
7 Ilham Surya W. 4 2 4 3 5 3 3 2 3 4 3 4 2 5 4 4 5 4 5 3 72
8 Ruun Rafiqoh 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 2 4 3 4 67
9 Anggie S. P 4 3 3 5 2 5 5 4 2 2 2 4 2 2 4 5 5 5 4 5 73
10 Izzuddin Ar Rafi 5 2 4 4 4 3 3 2 3 3 5 2 2 3 3 3 2 4 3 3 63
11 Dafira Drissa Y. 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 70
12 Aisyah Tiyara Ananda 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 70
13 Felda Natasya 4 3 4 2 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 2 5 3 4 3 3 70
14 Mochamad Azar R. 4 5 3 3 4 5 4 3 3 4 4 4 2 3 5 5 2 4 2 4 73
15 Desyka R. W 5 3 4 2 5 4 4 2 2 2 4 3 2 5 4 4 4 5 3 4 71
16 Dimas Andhica D. 5 2 4 3 4 3 4 4 3 3 5 3 2 4 5 5 3 4 2 3 71
17 Fadhilah Alya 3 2 2 4 4 4 2 3 2 3 3 2 3 5 3 3 4 3 3 2 60
18 Edenia Hauna Putri 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 65
19 Elvi Dwi Pramesti 4 3 4 3 5 3 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 2 3 2 4 65
20 Guntur Swandaru 4 3 4 2 4 3 3 5 4 5 4 5 3 3 4 3 2 4 2 5 72
21 Hikmal Azriel S. 4 3 4 3 5 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 69
22 Risma Triani 3 3 3 5 4 4 2 2 3 4 2 4 4 4 3 5 5 3 4 3 70
23 Shofia 3 2 4 5 4 4 5 2 2 4 2 4 3 3 2 2 2 4 2 2 61
24 Danendra Ahnaf M. 4 4 3 3 4 5 5 5 4 5 4 4 1 3 4 5 3 4 2 5 77
25 Hedi Dina B. M 4 4 3 2 2 4 4 5 4 4 5 4 3 3 3 5 2 3 3 5 72
26 Ananda Safira I. 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 5 3 5 2 3 70
Jumlah 103 76 93 85 101 102 92 87 86 90 91 94 70 94 90 101 77 101 73 89 1795
rata-rata 3.96 2.92 3.58 3.27 3.88 3.92 3.54 3.35 3.31 3.46 3.50 3.62 2.69 3.62 3.46 3.88 2.96 3.88 2.81 3.42 69.04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN 10 Tabulasi Data Penilaian Siswa
1 Hamim Sultoni 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 24 576
2 Rahma Ubaidah 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 14 196
3 Ervina N. R 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23 529
4 Muhamad Vemas 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
5 Usnida Tria M. 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 676
6 Annisa'ul Habsari H.1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 576
7 Ilham Surya W. 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 16 256
8 Ruun Rafiqoh 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 676
9 Anggie S. P 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 676
10 Izzuddin Ar Rafi 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 17 289
11 Dafira Drissa Y. 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 15 225
12 Aisyah Tiyara Ananda1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 729
13 Felda Natasya 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 576
14 Mochamad Azar R. 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 484
15 Desyka R. W 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21 441
16 Dimas Andhica D. 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784
17 Fadhilah Alya 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 12 144
18 Edenia Hauna Putri 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 13 169
19 Elvi Dwi Pramesti 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 14 196
20 Guntur Swandaru 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
21 Hikmal Azriel S. 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 14 196
22 Risma Triani 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
23 Shofia 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 23 529
24 Danendra Ahnaf M. 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26 676
25 Hedi Dina B. M 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 22 484
26 Ananda Safira I. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 22 484
N 23 16 26 17 18 19 11 4 11 18 18 23 19 22 21 18 3 18 17 20 26 22 26 19 21 20 20 21 19 18 554 ####
p 0.88 0.62 1.00 0.65 0.69 0.73 0.42 0.15 0.42 0.69 0.69 0.88 0.73 0.85 0.81 0.69 0.12 0.69 0.65 0.77 1.00 0.85 1.00 0.73 0.81 0.77 0.77 0.81 0.73 0.69
q 0.12 0.38 0.00 0.35 0.31 0.27 0.58 0.85 0.58 0.31 0.31 0.12 0.27 0.15 0.19 0.31 0.88 0.31 0.35 0.23 0.00 0.15 0.00 0.27 0.19 0.23 0.23 0.19 0.27 0.31
Sdt 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98 4.98
Mt 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3 21.3
Mp 21,13 22,25 21,30 21,76 21,33 23,10 22,81 22,74 22,63 22,55 21,88 22,30 23,05 19,04 22,47 22,83 25,33 23,83 23,41 23,1 21,30 21,63 21,30 23,15 22,85 24,1 23,4 23,14 23,21 22,33
p/q 7.6667 1.6 1 1.89 2.25 2.71 0.73 0.18 0.73 2.25 2.25 7.67 2.71 5.5 4.2 2.25 0.13 2.25 1.89 3.33 1 5.5 1 2.71 4.2 3.33 3.33 4.2 2.71 2.25
akar p/q 2,76 1,26 1 1,37 1,5 1,64 0,85 0,42 0,85 1,5 1,5 2,76 1,64 2,34 2.04 1,5 0,36 1,5 1,37 1,82 1 2,34 1 1,64 2,04 1,82 1,82 2,04 1,64 1,5
Mp-Mt 0,17 0,95 0,17 1,20 0,03 1,8 1,51 1,44 1,33 0,95 0,58 1 1,75 2,26 1,17 1,53 4,03 2,53 0,31 1,8 0,17 0,33 0,17 1,85 1,55 2,8 2,1 1,84 1,91 1,03
Mp-Mt/St 0,00034 0,19 0,03 0,24 0,006 0,30 0,30 0,28 0,26 0,19 0,11 0,200 0,35 0,45 0,23 0,30 0,80 0,50 0,06 0,30 0,03 0,06 0,03 0,37 0,31 0,56 0,42 0,36 0,38 0,20
Rpb-is 0,00093 23,94 0,03 0,32 0,009 49,2 0,25 0,11 0,22 0,28 0,16 0,55 0,57 1,053 0,46 0,45 0,288 0,75 0,082 0,546 0,03 0,14 0,03 0,606 0,63 1,019 0,76 0.73 0.62 0,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
LAMPIRAN 11
Tabulasi Uji Validitas Tes Karakter Menghargai Keragaman
Item Parameter r hitung Keputusan
Pearson
Correlation
0,626
Sig. (2-tailed) 0,001
N 26
Pearson
Correlation
0,404
Sig. (2-tailed) 0,041
N 26
Pearson
Correlation
0,354
Sig. (2-tailed) 0,076
N 26
Pearson
Correlation
0,321
Sig. (2-tailed) 0,11
N 26
Pearson
Correlation
0,433
Sig. (2-tailed) 0,027
N 26
Pearson
Correlation
0,549
Sig. (2-tailed) 0,004
N 26
Pearson
Correlation
0,558
Sig. (2-tailed) 0,003
N 26
Pearson
Correlation
0,247
Sig. (2-tailed) 0,225
N 26
Pearson
Correlation
0,389
Sig. (2-tailed) 0,049
N 26
Pearson
Correlation
0,204
Sig. (2-tailed) 0,218
N 26
Pearson
Correlation
0,282
Sig. (2-tailed) 0,162
N 26
Pearson
Correlation
0,438
Sig. (2-tailed) 0,025
N 26
Pearson
Correlation
0,507
Sig. (2-tailed) 0,008
N 26
Pearson
Correlation
0,227
Sig. (2-tailed) 0,265
N 26
Pearson
Correlation
0,408
Sig. (2-tailed) 0,039
N 26
Pearson
Correlation
0,264
Sig. (2-tailed) 0,068
N 26
Pearson
Correlation
0,292
Sig. (2-tailed) 0,148
N 26
Pearson
Correlation
0,349
Sig. (2-tailed) 0,08
N 26
Pearson
Correlation
0,234
Sig. (2-tailed) 0,251
N 26
Pearson
Correlation
0,138
Sig. (2-tailed) 0,5
N 26
19 Revisi
20 Revisi
16 Valid
17 Revisi
18 Valid
13 Valid
14 Revisi
15 Valid
10 Revisi
11 Revisi
12 Valid
7 Valid
8 Revisi
9 Valid
4 Valid
5 Valid
6 Valid
1 Valid
2 Valid
3 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
LAMPIRAN 12 Tabulasi Uji Validitas Skala Penilaian Diri
Item Parameter r hitung Keputusan
Pearson Correlation 0,163
Sig. (2-tailed) 0,264
N 26
Pearson Correlation 0,268
Sig. (2-tailed) 0,186
N 26
Pearson Correlation 0,043
Sig. (2-tailed) 0,835
N 26
Pearson Correlation 0,045
Sig. (2-tailed) 0,835
N 26
Pearson Correlation 0,094
Sig. (2-tailed) 0,648
N 26
Pearson Correlation 0,126
Sig. (2-tailed) 0,54
N 26
Pearson Correlation 0,35
Sig. (2-tailed) 0,0268
N 26
Pearson Correlation 0,145
Sig. (2-tailed) 0,479
N 26
Pearson Correlation 0,254
Sig. (2-tailed) 0,21
N 26
Pearson Correlation 0,218
Sig. (2-tailed) 0,285
N 26
Pearson Correlation 0,551
Sig. (2-tailed) 0,004
N 26
Pearson Correlation 0,238
Sig. (2-tailed) 0,242
N 26
Pearson Correlation 0,18
Sig. (2-tailed) 0,379
N 26
Pearson Correlation 0,073
Sig. (2-tailed) 0,724
N 26
Pearson Correlation 0,076
Sig. (2-tailed) 0,712
N 26
Pearson Correlation 0,354
Sig. (2-tailed) 0,076
N 26
Pearson Correlation 0,226
Sig. (2-tailed) 0,266
N 26
Pearson Correlation 0,131
Sig. (2-tailed) 0,524
N 26
Pearson Correlation 0,014
Sig. (2-tailed) 0,945
N 26
Pearson Correlation 0,277
Sig. (2-tailed) 0,17
N 26
19 Revisi
20 Revisi
16 Valid
17 Revisi
18 Revisi
13 Revisi
14 Valid
15 Valid
10 Revisi
11 Valid
12 Revisi
7 Valid
8 Revisi
9 Revisi
4 Valid
5 Valid
6 Revisi
1 Revisi
2 Revisi
3 Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
LAMPIRAN 13 Modul Layanan Bimbingan
No Keterangan
1 Topik/Nilai karakter Etika Pergaulan
2 Tugas Perkembangan Mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
3 Bidang Bimbingan Pribadi-Sosial
4 Jenis Layanan Bimbingan klasikal
5 Fungsi Bimbingan Pemahaman dan pengembangan
6 Sasaran Siswa SMP Kelas VIII
7 Standar Kompetensi Peserta didik mampu mengetahui cara berperilaku sopan santun
yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
8 Kompetensi Dasar Peserta didik dapat mempraktikkan cara beretika yang baik dalam
pergaulan sehari-hari.
9 Indikator 1. Menjelaskan Pengertian Etika Pergaulan.
2. Mengetahui Prinsip Etika Pergaulan
3. Mengetahui bagaimana cara bergaul yang baik dalam
kehidupan sosial
4. Mengetahui manfaat dari belajar bertika pergaulan yang
baik dalam kehidupan sehari-hari.
5. Mengetahui salah satu tokoh inspirasi mengenai tokoh
tentang etika pergaulan
6. Menyimpulkan sebuah cerita bergambar tentang etika
pergaulan.
10 Materi 1. Pengertian Etika Pergaulan
2. Mengetahui Prinsip Etika Pergaulan
3. Mengetahui bagaimana cara bergaul yang baik
4. Manfaat Etika pergaulan
5. Mengetahui tokoh inspirasi
6. Mengetahui cerita bergambar
11 Metode Tanya jawab,sharing, film dan diskusi antar siswa, role play
12 Waktu 2x40’
13 Tempat Ruang Kelas 8D
14 Media Alat tulis, kertas, laptop, viewer, sound.
16 Prosedur Ikuti skenario layanan
17 Penilaian/ Evaluasi Pertanyaan/pernyataan refleksi, Inventori self assessment
18 Rencana Tindak Lanjut Kelompok-kelompok dalam kelas diberi penugasan untuk
merencanakan suatu proyek untuk menerapkan bagaimana cara
beretika dalam pergaulan, baksos, live in, weekend dan program-
program BK atau program-program sekolah yang terencana.
Gaul It’s Okay…..!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
NO KEGIATAN GURU SISWA WAKTU
1. Pengantar Guru Pembimbingbersama
mitra (Guru mapel terkait)
memberi salam , menjelaskan
topik bimbingan yang akan
dilaksanakan kepada siswa,
mengungkapkan tujuan
layanan dan membuka
layanan dengan doa.
Memberi salam kepada
guru pembimbing dan
guru mitra(guru mapel
terkait), siswa
mendengerkan
penjelasan pembimbing
tentang tujuan layanan
dan dilanjutkan berdoa.
3’
2. Ice Breaking Menyanyikan bersama lagu
“Sedang apa …..? di lanjutkan
kembali dengan bernyanyi
secara berantai oleh siswa.
Menyanyikan bersama-
sama lagu “sedang
apa…..?”
5 ,
3. Pemberian
Materi
Pembimbing memberikan
materi topik bimbingan
mengenai “Etika Pergaulan”.
Siswa memperhatikan
penjelasan materi dari
pembimbing dan mitra
kolaboratif tentang
“Etika Pergaulan”.
15’
4. Dinamika
Kelompok
(menonton film)
Pembimbing memutarkan film
mengenai contoh pergaulan
yang baik untuk peserta
didiknya.
Siswa memperhatikan
film tentang pergaulan
yang baik, kemudian
beberapa siswa memakni
film yang telah diputar.
15’
5. Percikan
Inspirasi
a. Pembimbing memberikan sebuah tokoh inspirasi untuk di baca oleh peserta didik.
b. Pembimbing menegaskan makan dari cerita tokoh inspiratif
Peserta didik membaca
sebuah contoh tokoh
inspirasi yang diberikan
oleh guru pembimbing,
kemudian peserta didik
mendengarkan
penegasan dari guru
pembimbing mengenai
tokoh inspirasi tersebut.
10 ‘
6. Kibar Guru pembimbing
memberikan sebuah cerita
bergambar dan menyuruh
Siswa membaca cerita
bergambar dan
menghayatinya. Setelah
10’
18 Sumber Pustaka Mulyaningtyas, Hadiyanto. (2007). BIMBINGAN DAN
KONSELING untuk SMA dan MA Kelas XI Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Skenario Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
siswa menghayati dan
menyimpulkannya
itu siswa menyimpulkan
maksud dari cerita
bergambar tersebut.
7. Pernyataan diri Guru pembimbing memberi
lembar pernyataan diri dan
sebuah niat diri.
Siswa mengisi lembar
pernyataan diri dan
membuat niat diri
15’
8. Penegasan dan
penutup
a. Pembimbing menegaskan materi dari pertemuan pertama sampai akhir.
b. Pembimbing memberikan kata-kata bijak
Siswa mendengarkan
hasil dari pertemuan
bimbingan hari ini.
7’
KISAH UPIN & IPIN
Sebuah kisah film kartu anak yang berjudul Upin dan Ipin di angkat dari kisah pertemanan
seorang anak yang berasal dari Melayu. Dimana kisah kartun upin dan ipin menggambarkan
tentang kebersamaan seorang anak dalam pergaulan. Di dalam film tersebut sangat jelas di
terangkan bahwa Upin & Ipin beserta kawan-kawannya tidak memilih-milih dalam berteman,
tidak membeda-bedakan baik dari Suku, Ras, Maupun Beragama. Sehingga film kartun Upin
& Ipin adalah film yang sangat mendidik bagi setiap orang.
Percikan Ispirasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
SALING MENOLONG TERHADAP TEMAN
Cerita Bergambar
PERNYATAAN HASIL BELAJAR
Setelah saya mengikuti kegiatan bimbingan kelas, saya menjadi tahu dan sadar bahwa,
- ….. - ….. - Sdt
NIATKU
Belajar dari hikmah yang saya petik dari pengalamanku mengikuti bagian-bagian layanan bimbingan ini aku berniat :
- ……… - ………
- Dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
ETIKA DALAM PERGAULAN
Handout/ Materi Layanan
Apa Itu
Etika Dalam
Pergaulan?
Etika Pergaulan adalah cara yang baik
untuk bertingkah laku dalam berelasi
dengan orang lain, khususnya dengan
teman-teman di sekitarnya. Sehingga
apabila kita memiliki etika yang baik
dalam pergaulan, maka teman kita
akan menerima kita dengan baik dan
merasa tidak dirugikan akan
kedatangan kita.
PRINSIP ETIKA PERGAULAN
1. PRINSIP HAK DAN KEWAJIBAN
Hak adalah suatu wewenang yang secara sah dimiliki oleh seseorang. Diantaranya
adalah hak dasar yang dimiliki oleh manusia semennjak lahir dan biasa disebut sebagai
hak asasi manusia. Sedangkan kewajiban adalah suatu tugas yang harus dilakukan oleh
setiap manusia untuk memperoleh, mempertahankan, dan membela haknya. Karena
pada dasarnya setiap hak peru di ikuti oleh sebuah kewajiban.
2. PRINSIP TERTIB DAN DISIPLIN
Tertib dan disiplin adalah suatu keadaan yang menunjukkan ketundukkan terhadap
hokum atau peraturan yang telah diteteapkan dengan penuh kesadaran demi
tercapainya tujuan bersama.
3. PRINSIP KESOPANAN
Sopan berarti bertingkah laku / bertindak sesuai dengan norma kesopanan dan norma
kesusilaan yang berlaku dalam masyaarakat. Orang sopan biasanya rendah hati dalam
sikap, Tindakan, tutur kata, dan perbuatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
4. PRINSIP KESEDERHANAAN
Sederhana adalah tingkah laku yang bersahaja. Dalam ksederhanaan bukan
berarti hal yang negative, maksudnya kesedrhanaan disini adalah seseorang
tidak sombong akan semua hal yang dia miliki.
5.PRINSIP KEJUJURAN
Jujur adalah tingkah laku yang sesuai dari suara hati nurani. Apa yang
dikatakan oleh suara hati diwujudkan melalui sikap dan tingkah laku.
Sehingga kejujuran sangat dibutuhkan dalam pergaulan dengan semua
orang
6. PRINSIP KEADILAN
Keadilan adalah pengakuan dan pelaksanaan yang seimbang antara hak dan
kewajiban. Keadilan tercapai jika kita senantiasa menghargai hak orang
lain.
7. PRINSIP CINTA KASIH
Cinta kasih menunjukkan adanya sikap saling menghargai. Menghormati,
tidak membeda-bedakan sesame, serta memikirkan kebaikan orang lain.
Semua itu dilakukan tanpa pamrih.
MANFAAT BERETIKA PERGAULAN YANG BAIK :
1. Mengetahui cara bergaul dengan teman yang baik
2. Saling menghargai satu sama lain
3. Memiliki ikatan kuat antara teman satu dengan
yang lain
4. Memiliki rasa kebersamaan dan kepercayaan yang
tinggi
5. Tidak membeda-bedakan dalam memilih teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
No Keterangan
1 Topik/Nilai karakter Menghargai Orang Lain
2 Tugas Perkembangan Mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
3 Bidang Bimbingan Pribadi-Sosial
4 Jenis Layanan Bimbingan kelas/kelompok
5 Fungsi Bimbingan Pemahaman dan pengembangan
6 Sasaran Siswa kelas VIII
7 Standard Kompetensi Peserta didik mampu memahami dan
mengembangkan kemampuan untuk menghargai
orang lain
8 Kompetensi Dasar Peserta didik dapat mengaplikasikan dan
mempraktekkancara menghargai orang lain dengan
benar
9 Indikator 1. Menjelaskan pengertian menghargai orang lain.
2. Menemukan manfaat dari menghargai orang lain.
3. Mengkritisi hikmah yang dapat diambil dari
pengalaman-pengalaman tokoh yang diceritakan
dalam bahan-bahan layanan.
4. Menggali nilai-nilai karakter yang tercermin dalam
bagian-bagian layanan bimbingan (muatan film,
dinamika kelompok, cerita bergambar, kisah tokoh
idola).
10 Materi 1. Pengertian menghargai orang lain
2. Manfaat menghargai orang lain
3. Mengkritisi pengalaman tokoh inspiratif
4. Penggalian nilai-nilai karakter
11 Metode Tanya jawab, role play, sharing, dan diskusi antar
siswa
12 Waktu 2x40’
13 Tempat Ruang Kelas 8D
14 Media Alat tulis, kertas, LCD, laptop
16 Prosedur Ikuti skenario layanan
17 Penilaian/ Evaluasi Pertanyaan/pernyataan refleksi, Inventori self
assessment
18 Rencana Tindak
Lanjut
Kelompok-kelompok dalam kelas diberi penugasan
untuk merencanakan suatu proyek yang memberi
kesempatan menerapkan menghargai orang lain,
misalnya camping bimbingan, baksos,live in, weekend
dan program-program BK atau program-program
sekolah yang terencana.
MENGHARGAI ORANG LAIN
A. Rancangan Pelayanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
19 Sumber Pustaka http://iphincow.com/2012/09/07/jangan-pernah-
meremehkan-orang-lain/#more-513
No Kegiatan Guru Siswa Durasi
1. Pembukaan
- Salam
- Doa
pembuka
- Membuka
pertemuan
dengan memberi
salam yang
hangat dan
bersamangat
kepada siswa.
- Meminta dan
mempersilahkan
salah satu siswa
untuk
memimpin doa
pembuka.
- Menyambut
salam dari guru
dengan bersiap
dan semangat
untuk menerima
materi bimbingan
dari guru.
- Mempimpin doa
pembuka (salah
satu siswa)
5’
2. Ice breaking Menyanyikan lagu
Satu-satu aku sayang… dan
mengajak siswa
untuk
memperhatikan dan
bernyanyi sesuai
dengan lagu.
Memperhatikan dan
bernyanyi sesuai dengan lagu Satu-
satu aku sayang…
5’
3. Self-Assessment
/Kuesioner
“Menghargai
Orang Lain”
- Membagikan lembar
self-assessment/
kuesioner kerja
keras kepada seluruh
siswa.
- Memberikan arahan
dan penjelasan
pengisian self-
assessment kepada
siswa
- Menerima lembar
self-
assessment/kuesione
r kerja keras kepada
seluruh siswa.
- Mendengarkan
arahan dan
penjelasan pengisian
self-assessment dari
guru.
- Mengisi lembar self-
assessment
5‘
B. Skenario Kegiatan Pelayanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
4. Penjelasan
materi/topik
Menjelaskan materi
“Menghargai
Orang Lain” dan
atau
mengintegrasikann
ya dengan pokok
bahasan mapel
tertentu yang
menjadi mitra
layanan ini.
Memperhatikan
penjelasan materi
“Menghargai Orang
Lain” yang diberikan
oleh guru.
10’
5. Dinamika
kelompok
Mempersiapkan dan
menjelaskan
dinamika
kelompok bagi
siswa.
Guru dapat
memodifikasi
dinamika siswa,
baik dinamika
secara kelompok
atau individu.
Memperhatikan dan
mengikuti arahan
guru dalam dinamika
kelompok
20’
6. Refleksi dinamika
kelompok
Mengarahkan siswa
untuk berefleksi
mengenai dinamika
kelompokyang
telah dilakukan
bersama-sama.
Merefleksikan dinamika
kelompokyang telah
dilakukan bersama-
sama.
5’
7. Sharing dinamika
kelompok
Mempersilahkan dan
meminta siwa
untuk men-
sharing-kan apa
yang telah siswa
refleksikan
mengenai dinamika
kelompok.
Men-sharing-kan apa
yang telah
direfleksikan
mengenai dinamka
kelompok.
5’
8. Menonton video
inspiratif
Menayangkan video
inspiratif.
Menyaksikan video
inspiratif. 5‘
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
9. Percikan dan
kisah
inspiratif
Memberikan arahan dan
mempersilahakan
siswa membaca
percikan dan kisah
inspiratif.
Membaca dan
mengamati secara
mendalam isi dan
makna dari percikan
serta kisah inspiratif.
5‘
10. Pernyataan diri:
Refleksi dan
sharing
singkat
sebagai arah
menuju
kesimpulan
- Memberikan
pertanyaan
refleksi pada
siswa mengenai
hikmah yang
didapat dari
keseluruhan
kegiatan
bimbingan.
- Memberi waktu
kepada siswa
untuk menjawab
pertanyaan
refleksi.
- Mempersilahkan
dan meminta
siswa untuk
men-sharing-
kan hasil
refleksi dirinya.
- Menjawab
pertanyaan
mengenai hikmah
yang didapat dari
keseluruhan
kegiatan
bimbingan.
- Men-sharing-kan
hasil refleksi
dirinya.
10‘
11. Penutup
- Kesimpulan/
Peneguhan
- Salam penutup
- Memberikan
penegasan
mengenai materi
dan memberikan
dukungan serta
meyakinkan
siswa bahwa
dalam menjalani
hidup ini
pentingnya
untuk
menghargai
sesama.
- Memberi salam
penutup pada
siswa.
- Mendengarkan,
memperhatikan,
mengerti, dan
memahami akan
bahwa dalam
menjalani hidup
ini pentingnya
untuk menghargai
sesama.
- Menyambut
salam dari guru
dengan
bersemangat.
5’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Pada suatu hari, seorang anak masuk ke dalam rumah makan yang sangat terkenal
dan mahal. Dia masuk seorang diri dan memakai pakaian biasa saja, tidak seperti anak-
anak lain yang memakai pakaian yang bagus. Anak itu duduk di salah satu kursi lalu
mengangkat tangannya untuk memanggil salah satu pelayan.
Seorang pelayan perempuan menghampiri anak kecil itu lalu memberikan buku
menu makanan. Pelayan tersebut agak heran mengapa anak kecil itu berani masuk ke
dalam rumah makan yang mahal, padahal dari penampilannya, pelayan itu tidak yakin
bahwa sang anak kecil mampu membayar makanan yang ada. “Berapa harga es krim
yang diberi saus strawberry dan cokelat?” tanya sang anak kecil. Sang pelayan menjawab,
“Lima puluh ribu,”
Anak kecil itu memasukkan tangan ke dalam saku celana lalu mengambil beberapa receh
dan menghitungnya. Lalu dia kembali bertanya, “Kalau es krim yang tidak diberi saus
strawberry dan cokelat?” Si pelayan mengerutkan kening, “Dua puluh ribu,” Sekali lagi
anak kecil itu mengambil receh dari dalam saku celananya lalu menghitung. “Kalau aku
pesan separuh es krim tanpa saus strawberry dan cokelat berapa?”
Kesal dengan kelakuan pembeli kecil itu, pelayan menjawab dengan ketus, “Sepuluh
ribu!” Sang anak lalu tersenyum, “Baiklah aku pesan itu saja, terima kasih!”
Pelayan itu mencatat pesanan lalu menyerahkan pada bagian dapur lalu kembali
membawa es krim pesanan. Anak itu tampak gembira dan menikmati es krim yang hanya
separuh dengan suka cita. Dia melahap es krim sampai habis. Kemudian sang pelayan
kembali datang memberikan nota pembayaran.
“Semua sepuluh ribu bukan?” tanya anak itu lalu membayar es krim pesanannya dengan
setumpuk uang receh. Wajah sang pelayan tampak masam karena harus menghitung
ulang receh-receh itu. Lalu sang anak mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu dari
saku celana belakangnya, “dan ini tips untuk Anda!” ujar sang anak sambil menyerahkan
selembar uang tersebut untuk si pelayan.
PEPATAH BIJAK BERKATA
Percikan Inspirasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
No Keterangan
1. Pokok Bahasan Menghargai Peran Gender
2. Bidang Bimbingan Pribadi-sosial
3. Jenis Layanan Bimbingan klasikal
4. Fungsi Bimbingan Preventif, Pengembangan
5. Sasaran Siswa kelas VIII
6. Standar
Kompetensi
Siswa memahami dan memiliki kesadaran gender.
7. Kompetensi Dasar Siswa mampu mengenal peran pribadi dalam kelompok sebaya
sebagai pria atau wanita.
8. Indikator 1. Siswa mampu membedakan antara gender dan seks (jenis
kelamin)
2. Siswa mampu mengidentifikasi sifat dan peran pribadi dan
sosial sebagai pria atau wanita.
3. Siswa mampu menyebutkan karakteristik gender
pada diri mereka masing-masing.
9. Materi 1. Perbedaan Gender dan Seks (Jenis Kelamin)
2. Peran Sebagai Pria dan Wanita.
3. Sifat-sifat sebagai Pria dan Wanita
10. Metode Dinamika kelompok, Diskusi, Tanya jawab, Games,
Refleksi, Nonton video
11. Waktu 2 x 40 menit
12. Tempat Kelas 8D
13. Media Papan tulis, spidol, spiker, laptop, LCD, kertas warna,
doble tips
14. Evaluasi Siswa diberi pertanyaan atau tugas :
1. Membedakan antara Gender dan Seks (Jenis Kelamin)
2. Mengidentifikasi sifat-sifat laki-laki dan wanita.
3. Mengidentifikasi peran sebagai laki-laki dan
perempuan pada maa remaja ini.
15. Rencana Tindak
Lanjut
1. Siswa yang belum memahami materi diberi layanan
bimbingan kelompok kecil.
2. Siswa yang memiliki masalah,sehingga tidak aktif
dalam layanan di kelas akan diberilayanan konseling;
3. Siswa yang memiliki masalah setelah layanan materi di kelas
akan diberi layanan konseling.
MENGHARGAI PERAN GENDER
A. Rancangan Pelayanan Bimbingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
16. Sumber Pustaka 1. http://kulpulan-materi.blogspot.com/2012/02/peran-
gender.html(diakses pada tanggal 8 September
2014, pukul 11.30 WIB)
2. https://www.youtube.com/watch?v=aW_hNu6mSe
w&list=RDSxOSGlURU3w&index=14 (diakses
sebagai link video inspiratif)
3. Fakih,Mansour.1996. Analiss Gender dan
Transformasi Sosial. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
4. Carroll. Jeri A., . Gladhart, Marsha A,Dixie L.
Petersen. 1997. Character Building: Literature-
Based Theme Units.Dayton: Teaching and Learning
Company.
NO. Kegiatan Guru Siswa Durasi
1. Pembukaan
- Salam
- Doa
pembuka
- Membuka
pertemuan dengan
memberi salam
- Mengajak untuk
berdoa dengan
posisi melingkara
dan mendoakan
teman di sebelah
kanannya.
a. Menyambut
salam dari
pembimbing
dengan
menyuarakan
Woyo-woman.
b. Siswa berdoa
dengan posisi
bergandengan
tangan dan
membentuk
lingkaran dan
mendoakan
teman di sebelah
kanannya.
5’
2. Ice breaking a. Menyiapkan video
“Gummy Bear dan
Jump In”.
Siswa bernyanyi
sambil berjoget
menirukan video
dance
5’
3. Pre Test “Bela a. Membagikan a. Menerima 5‘
C. Skenario Kegiatan Pelayanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Gender” lembar Pre-Test
kepada siswa
b. Memberikan
arahan dan
penjelasan
pengisian
instrumen Pre-Test
lembar Pre-Test
b. Mendengarkan
arahan dan
penjelasan
pengisian Pre-
Test.
c. Mengisi lembar
Pre-Test dengan
sejujur-jujurnya.
4. Penjelasan
materi/topik
a. Penayangan video
“Diskriminasi
Gender” sebagai
bentuk stimulus.
a. Siswa
menyaksikan
tayang video.
b. Siswa
menangkap arah
topik “Bela
Gender”
c. Siswa
menyimpulkan
apa itu gender
secara singkat
10’
5. Dinamika
Kelompok
Game “Tebak
Siapakah Aku”
a. Mempersiapkan
dan menjelaskan
tahapan dalam
game “Tebak
Siapakah Aku”
(Periksa Deskripsi
Dinamika Kelompok
di bawah)
a. Memperhatikan
instruksi.
b. Membagi dalam
kelompok.
c. Menebak Peran.
20’
6. Sharing
dinamika
kelompok
a. Mempersilahkan
dan meminta siwa
untuk men-
sharing-kan apa
yang telah siswa
refleksikan
mengenai
dinamika
kelompok.
a. Siswa
mengungkapkan
secara lisan isi
refleksinya.
b. Siswa
membagikan apa
saja yang
membuatnya
menjadi semakin
5’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
sadar akan
pentingnya “Bela
Gender”
7. Materi “Bela
Gender”
a. Menyampaikan
sedikit materi
dalam bentuk ppt
“Bela Gender”
b. Menayangkan
video inspiratif.
a. Siswa
memahami
materi dalam
ppt.
b. Siswa aktif dalam
interaksi selama
materi dijelaskan
c. Menyaksikan
video inspiratif.
d. Menyampaikan
kesan-kesan
singkatnya
terhadap
tayangan dalam
video.
10’
8. Pernyataan
diri:
Refleksi dan
sharing
singkat
sebagai arah
menuju
kesimpulan
a. Memberikan
pertanyaan
refleksi pada siswa
mengenai hikmah
yang didapat dari
keseluruhan
kegiatan
bimbingan.
b. Memberi waktu
kepada siswa
untuk menjawab
pertanyaan
refleksi.
a. Men-sharing-kan
hasil refleksi
dirinya.
b. Siswa menunjuk
teman
selanjutnya
untuk diajak
menyampaikan
refleksinya.
10‘
9. Penutup
a. Memberikan
penegasan
mengenai
materi dan
memberikan
dukungan serta
a. Mendengarka
n,
memperhatika
n, mengerti,
dan
memahami
5’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Saksikan yuk!
a. Video Stand-Up comedy diskriminasi gender.
b. Video Bela Gender dalam beberapa pekerjaan di Indonesia.
Ayo Bermain!
meyakinkan
siswa bahwa
dalam
menjalani hidup
ini pentingnya
untuk
menghargai
sesama.
b. Memberi salam
penutup pada
siswa.
akan bahwa
dalam
menjalani
hidup ini
pentingnya
untuk
menghargai
sesama.
b. Mengulangi
apa yang telah
disampaikan
oleh guru.
c. Menyambut
salam dari
guru dengan
bersemangat.
Durasi Keseluruhan 75‘
E. Deskripsi Dinamika Kelompok
Nama kegiatan : Identifikasi Peran Gender
Tujuan : Membantu siswa memahami peran gender
sebagai laki-laki dan perempuan
Langkah-langkah :
1. Guru pembimbing memberikan tugas kelompok, adapun tugasnya adalah :
a. Kelas dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas siswa laki-laki
dan perempuan.
b. Asisten guru akan maju mengambil amplop yang berisi gambar dan kertas warna.
c. Masing-masing kelompok mendapat tugas untuk menyebutkan ciri-ciri laki-laki maupun
perempuan (min 3) yang kemudian ditempel di kertas warna di depan.
d. Masing-masing kelompok mendapat tugas untuk menjelaskan gambar yang dimaksud
yang dikaitkan dengan peran laki-laki dan perempuan.
e. Kelompok berdiskusi untuk membandingkan hasilnya dengan menulis pada kertas
warna dan menempelkan di depan, sehingga dapat diketahui mana yang merupakan
sifat dan peran gender sebagai laki-laki dan sebagai perempuan. Siswa saling berdiskusi
dan menuliskan dalam kertas warna yang akan di tempelkan di papan tulis.
f. Kelompok diberi kertas warna dan amplop gambar yang akan diidentifikasi sebagai sifat
dan peran.
g. Diakhir dinamika, beri siswa kesempatan untuk merefleksikan kegiatan yang baru saja
dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
1. Pengertian Gender
Perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi karakteristik,
sikap dan perilaku masing-masing dalam konteks sosial
budaya, berbeda dengan seks yang hanya melihat perbedaan
tersebut dari sudut jenis kelamin saja.
2. Perbedaan Gender dan Sex
3. Peran Gender
a. Peran reproduktif Yaitu peran-peran yang dijalankan dan tidak menghasilkan uang, serta dilakukan di
dalam rumah. Contoh peran reproduktif antara lain : pengasuhan atau pemeliharaan
anak, pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, menjamin seluruh anggota keluarga sehat,
menjamin seluruh anggota keluarga kecukupan makan, menjamin seluruh anggota
keluarga tidak lelah.
b. Peran produktif Yaitu peran - peran yang jika dijalankan mendapatkan uang langsung atau upah - upah
yang lain. Contoh peran produktif yang dijalankan di luar rumah : sebagai guru disuatu
G. Handout Materi
GENDER?
Gender: Karena Sosial Tidak
universal/tidak sama dimana saja
Dapat dipertukarkan
Dinamis Bergantung Bukan kodrat
Sex: Karena beda
Biologis Universal/Sama
dimana saja Tidak dpt
dipertukarkan Statis Tidak Tergantung
masa Kodrat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
sekolah, buruh perusahaan, pedagang di pasar. Contoh peran produktif yang dijalankan
di dalam rumah ; usaha salon dirumah, usaha menjahit di rumah dsb.
c. Peran kemasyarakatan (sosial)
Terdiri dari aktivitas yang dilakukan di tingkat masyarakat. Peran kemasyarakatan yang dijalankan oleh perempuan adalah melakukan aktivitas yang digunakan bersama. Contohnya : pelayanan posyandu,pengelolaan sampah rumah tangga, pekerjaan seperti itu (pekerjaan sosial di masyarakat) dan tidak dibayar.
4. Setara Gender itu Seperi Apa??
Kesetaraan gender adalah:
Kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, dan kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut.
D. Kisah Bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PERNYATAAN HASIL BELAJAR
Setelah saya mengikuti kegiatan bimbingan kelas saya menjadi tahu dan sadar bahwa,
- ….. - ….. - dst
NIATKU Setelah saya mengenal diri dengan membuat pernyataan hasil belajar
diatas saya akan,
- ……… - ……… - dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI