Upload
miranda-yudhi-cyubidubiduu
View
267
Download
21
Embed Size (px)
DESCRIPTION
empyema
Citation preview
Empyema Thoraks
Pembimbing:
dr. Suhardi, Sp.BTKV
1. Cut Fazriany2. Devi Fitriani3. Melly Afriyati4. Mikyal Bulqiah
5. Riqqah Nadhira6. Tiwi Qira Amalia7. Said Muhammad Alfian
Oleh:
PendahuluanEmpyema Thoraks• Penyakit piogenik pada pleura• Masalah utama beberapa dekade terakhir di
daerah tropis Afrika, India dan Indonesia
• Empyema thoraks didefinisikan sebagai terdapatnya pus di rongga pleura, dengan hasil laboratorium ditemukan
• kultur bakteri (+)• Leukosit > 15000 mm3• Protein > 3,0 gr/dl
Anatomi dan Fisiologi Pleura
Etiologi
Sumber infeksi dapat berasal dari: Paru, Dinding Thoraks, Post Operasi, Esofagus, Diafragma, Trauma, Sepsis
Pneumonia & Tuberculosis merupakan penyebab paling utam
Patofisiologi
Cairan pleura:
bakteri (-) glukosa > 60 mg/dl, pH>7,2, LDH<
Efusi parapneumonia steril sederhana
Hitung leukosit rendah Cairan minimal, dapat diaspirasi dengan jarum
Exudative stage
Hari 1-3
American Thoracic Sosiety (ATS)
----
Cairan pleura didapatkan
Pemeriksaan bakteri (+)
Glucosa < 60 mg/dl pH < 7,2 LDH > 3
Fibrinopurulent stage
Hari 4-14
Peel harus dibersihkan Pengobatan
In-elastic membrane (Pleural peel)
Restriksi dari pengembangan paru (Trapped Lung) Aspirasi kering
Hari 14-28
Fibroblas tumbuh di cairan pleura
Organizational stage
Clinical Stage- Acute stage hari 1 sampai 2 minggu onset
Chronic Stage > 3 minggu, pembentukan peel dan loculation yang tebal
Stage
Penyebab Kronisitas
Tube drainage yang tidak adekuat
Penyakit kronis ( Tuberculosis atau Infeksi Jamur)
Imunosupresan
Riwayat :- Trauma, demam, nyeri dada pleuritic, sesak nafas- Riwayat berkeringat malam & kontak dengan orang batuk kronik (TB)- Comorbiditas
Pemeriksaan :- Gerakan dinding dada menurun- Dullness pada perkusi- Suara nafas tidak terdengar
Gambaran Klinis
Thorax X-Ray
Ultrasonography
Thoracocentesis
Bronkoskopi Kultur darah Mantoux test Sputum BTA s-p-s USG abdomen
Pemeriksaan Lain
BPF (Broncho-pleural fistula) Empyema Necessitans Sepsis & syok sepsis
Komplikasi
Target keberhasilan terapi:- Sterilisasi dari cavum pleura- Drainase sempurna dari cairan pleura- Pengembangan paru kembali- Obliterasi pleural space
Penatalaksanaan
Terapi antibiotik yang tepat Drainase empiema Terapi suportif
- Oksigen, Cairan- Terapi nyeri dan demam- Perawatan dari drainase thoraks- Posisi yang tepat
Rehabilitasi: Physioteraphy, Nutrisi Pengobatan penyakit yang mendasari
Prinsip Penatalaksanaan
Therapeutik thoracocentesis Tube thoracostomy Intrapleural fibrinolitics VATS with lysis of adhesions Open drainage Decortication
Pilihan tatalaksana empyema
Alur Tatalaksana
American College of Chest Physicians (2000), mengkategorikan risiko outcome yang buruk pada pasien dengan efusi parapneumonia dan empyema.
- Pleural space anatomy- Pleural fluid bacteriology- Pleural fluid biochemistry
Prognosis
Prognosis
IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. Maulidin Tanggal Lahir : 10 Desember 1972 Umur: 42 Tahun Agama : Islam Suku : Aceh Nomor CM : 1010211 Jaminan : JKN Tanggal Masuk : 10 Juli 2014 Tanggal Pemeriksaan : 7 Juli 2014
STATUS PASIEN
Keluhan Utama• Sesak nafas sejak 5 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang• Pasien rujukan dari RS Meuraxa dengan keluhan
sesak nafas sejak 5 hari SMRS, dan memberat sejak 2 hari terakhir, sesak dirasakan semakin lama semakin memberat, sesak tidak dipengaruhi aktivitas, dan tidak terpengaruh cuaca, riwayat asma (-). Pasien juga susah saat batuk, batuk berdahak (+), batuk darah (+) keringat malam (+), demam (-), nafsu makan menurun. Riwayat OAT (+). Merokok (+), riwayat hipertensi (-)
Riwayat Penyakit Dahulu• disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga• disangkal
Riwayat Pemakaian Obat• OAT
•Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
•Kesadaran: Compos mentis•Tekanan Darah/: 120/80 mmHg• Nadi: 84 x/menit•Pernafasan: 26 x/menit•Suhu: 36,5oC
Vital Sign
PEMERIKSAAN FISIK
•Warna: Sawo Matang•Sianosis: (-)•Ikterus: (-/-)•Udem: (-)
Kulit•Rambut: Hitam, sukar dicabut•Wajah: Simetris, deformitas (-)•Mata: Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), sekret (+/+),
•refleks cahaya (+/+), Pupil bulat isokor 3 mm/3 mm
•Telinga: Normotia, Serumen (-/-)•Hidung: Sekret (-/-), Napas cuping hidung (+)•Mulut: Bibir: Bibir kering ( - ), mukosa kering ( - ),sianosis ( - ).•Lidah : Tremor (-), •Faring : Hiperemis (-/-)•Tonsil : T1 – T1,
Kepala
•Inspeksi: Simetris, •Palpasi: TVJR-2cmH2O, Pembesaran KGB ( - )
Leher
•Inspeksi•Statis: Simetris, bentuk normochest•Dinamis: Pernafasan abdominothoracal, retraksi suprasternal (- ) retraksi•intercostal ( - ), retraksi epigastrial (-)
Thorax•Inspeksi : Simetris statis, dinamis asimetris kanan lebih tertinggal dari yang kiri.
•Palpasi : Nyeri tekan (-), fremitus taktil kanan (menurun) dari yang kiri •Perkusi: redup /Sonor•Auskultasi: Suara napas dasar vesikular (+/+)•Suara napas tambahan rhonki (+/+) whezing (-/-)
Paru
•Inspeksi: Ictus Cordis tidak terlihat•Palpasi: Ictus Cordis teraba•Perkusi: Dalam batas normal•Auskultasi : BJ I > BJ II , reguler (+), bising (-)
Jantung
•Inspeksi: Simetris, distensi ( -)•Palpasi: Nyeri Tekan ( - ), •Hepar: tidak teraba•Lien: tidak teraba•Ginjal: Ballotement tidak teraba•Perkusi: Timpani, shifting dullness (-), Undulasi (-)•Auskultasi: Peristaltik (+) kesan normal
Abdomen•NormalGenetalia
• Pembesaran kelenjar limfe ( - )
Kelenjar Limfe
•Superior : sianosis (-/-) edema (-/-)•Inferior : sianosis (-/-) edema (-/-)
Ekstremitas:
a. Foto Thorax Foto thorak ( 10 Juli 2014)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
foto thorax tanggal ( 5 Agustus 2014) Cor : Bentuk dan ukuran normal PULMO : WSD dextra dengan perselubungan basal paru kanan Sinus costophrenicus tajam Kesan : WSD dextra dengan perselubungan basal paru kanan
Laporan operasi VATS tanggal 4 Agustus 2014•Dilakukan insisi lapis demi lapis, kemudian dimasukkan harva pouch di lateral dan medial setinggi sela iga 5 dan 7•Dijumpai empiema dan jaringan fibrin menyelimuti paru•Dilakukan pencucian luka dengan debridement dengang guided video thoracic surgery•Jaringan fibrin dievaluasi•Operasi selesai dngan chest tube fr 28 di hemithorax dextra
Pemeriksaan Laboratorium 21 Juli 2014 Hb : 11,9 g/dl Ht : 34% Eritrosit : 5,0 x 106/ul Leukosit : 11 x 103/ul Thrombosit : 303.000/mm3
LED : 100 mm/jam MDT : 1/0/1/76/12/10 Bil. Total/direct: 0,78 /0,62 mg/dl SGOT/SGPT : 35/115
•Post WSD ai tension pneumothorax + Empiema paru kanan + TB paru + fistel bronkopneumonia
DIAGNOSA KERJA
TERAPI• Tirah baring•diet TKTP•o2 nasal kanul 2-3 liter/menit•Evaluasi WSDNon medikamentosa
•IVFD Nacl 0,9% : Aminofluid 20 gtt/i•OAT
Medikamentosa
•Quo ad vitam: dubia ad bonam•Quo ad functionam: dubia ad bonam•Quo Sanactionam: dubia ad bonam
PROGNOSIS
Empyema adalah terkumpulnya nanah di dalam rongga pleura.
Empyema thoraks dapat dibagi dua yaitu empyema akut dan empiema kronis.
Tiga stadium empiema toraks yaitu stadium eksudatif, stadium fibropurulen, stadium organisasi (kronik).
Empyema thorak dapat melalui tiga jalan antara lain melalui perkontinuitatum, hematogen, dan dari infeksi dari luar dinding thorak.
Target keberhasilan terapi meliputi sterilisasi dari cavum pleura, drainase sempurna dari cairan pleura, pengembangan paru kembali dan obliterasi pleural space.
Kesimpulan
Terima Kasih