14
LAPORAN KUNJUNGAN BALAI INSEMINASI BUATAN (BIB) BANYUMULEK DISUSUN OLEH : NI LUH EVI HARI SANTHI NIM : P07131012 028 KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLTEKKES KEMENKES MATARAM

Web viewAdapun jenis-jenis sapi yang terdapat di Balai Inseminasi Buatan Banyumulek diantaranya adalah sapi bali, sapi brangus, dan sapi perah

  • Upload
    votram

  • View
    262

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewAdapun jenis-jenis sapi yang terdapat di Balai Inseminasi Buatan Banyumulek diantaranya adalah sapi bali, sapi brangus, dan sapi perah

LAPORAN KUNJUNGANBALAI INSEMINASI BUATAN (BIB)

BANYUMULEK

DISUSUN OLEH : NI LUH EVI HARI SANTHINIM : P07131012 028

KEMENTERIAN KESEHATAN RIPOLTEKKES KEMENKES MATARAM

JURUSAN GIZI2012/2013

BAB I

Page 2: Web viewAdapun jenis-jenis sapi yang terdapat di Balai Inseminasi Buatan Banyumulek diantaranya adalah sapi bali, sapi brangus, dan sapi perah

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu teknologi yang pesat, perlu ditunjang dengan sumber daya

manusia yang berkualitas. Pangan dan gizi merupakan salah satu unsur yang penting

dan strategis, implikasinya adalah penyediaan, distribusi dan konsumsi pangan,

jumlah, serta keamanan mutu gizi yang memadai harus benar-benar terjamin.

Tersedianya produk yang aman harus ditunjang oleh bahan baku yang

berkualitas. Salah satu mata kuliah dalam kurikulum Jurusan Gizi Politeknik

Kesehatan Kemenkes Mataram yang berkaitan dengan hal tersebut adalah mata kuliah

Ilmu Pangan Dasar. Di mana mata kuliah Ilmu Pangan Dasar tersebut mepelajari

tentang pengetahuan berbagai bahan makanan sebagai bahan baku dalam produksi

pangan.

Mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram sebagai

calon Ahli Madya Gizi, berkepentingan untuk mempelajari mata kuliah Ilmu Pangan

Dasar ini. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu mengetahui cara

penentuan mutu bahan pangan dan hasil olahannya. Dalam proses belajar mengajar

mata kuliah ini, dilaksanakan dengan tatap muka di kelas, praktikum di laboratorium,

dan kunjungan lapangan untuk menambah wawasan mahasiswa, salah satunya adalah

kunjungan ke Balai Inseminasi Buatan (BIB) Banyumulek.

B. Tujuan Kunjungan

Tujuan Umum :

Mahasiswa mampu mengetahui cara penanganan dan mutu bahan pangan di suatu

institusi.

Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu :

1. Menjelaskan gambaran umum, yaitu sejarah berdirinya Balai Inseminasi Buatan

(BIB) Majeluk, lokasi status kepemilikan, dan pengelolaan.

2. Mengidentifikasi cara atau tahapan penanganan bahan pangan di tempat

kunjungan.

3. Mengidentifikasi cara penentuan mutu bahan pangan di tempat kunjungan.

4. Mengidentifikasi sifat fisik, kimia, dan organoleptik bahan pangan di tempat

kunjungan.

Page 3: Web viewAdapun jenis-jenis sapi yang terdapat di Balai Inseminasi Buatan Banyumulek diantaranya adalah sapi bali, sapi brangus, dan sapi perah

5. Mengidentifikasi tanda-tanda kerusakan yang terdapat pada bahan pangan di

tempat kunjungan.

BAB II

Page 4: Web viewAdapun jenis-jenis sapi yang terdapat di Balai Inseminasi Buatan Banyumulek diantaranya adalah sapi bali, sapi brangus, dan sapi perah

PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Balai Inseminasi Buatan (BIB) Banyumulek dan Fasilitas-fasilitas

yang Terdapat di BIB Banyumulek

Gambar 1 Balai Inseminasi Buatan (BIB) Banyumulek

Pada tahun 1967 telah dibentuk Balai Inseminasi Buatan yang awalnya

terletak di Bertais. Namun pada tahun 1980 Balai Inseminasi Buatan ini dipindahkan

ke daerah Banyumulek. Balai Inseminasi Buatan di Banyumulek letaknya sangat

strategis. Balai Inseminasi Buatan Banyumulek ini terletak di jalan Wisata,

Banyumulek, Kediri, Lombok Barat.

Awalnya, Balai Inseminasi Buatan ini bernama Balai Laboratorium Produksi

Kesehatan Hewan (BLPKH). Dan pada tahun 2009Balai Inseminasi buatan (BIB)

Banyumulek ini dibagi menjadi dua tempat, yaitu tempat inseminasi, tempat

pemerahan. Di mana tempat inseminasi adalah untuk sapi-sapi jantan, sedangkan

tempat pemerahan adalah untuk sapi-sapi betina yang diperah.

Dulunya, Balai Inseminasi Buatan ini rencananya akan ditutup, namun

dibatalkan. Karena adanya tuntutan dari pihak pendidikan yang akan melakukan

kunjungan ke tempat tersebut.

1. Fasilitas Tempat yang Terdapat di BIB Banyumulek

Ada sebanyak dua fasilitas tempat yang terdapat di Balai Inseminasi Buatan

(BIB) Banyumulek, diantaranya tempat inseminasi dan tempat pemerahan. Tempat

inseminasi ini dibagi menjadi dua, awalnya hanya ada satu tempat namun karena

Page 5: Web viewAdapun jenis-jenis sapi yang terdapat di Balai Inseminasi Buatan Banyumulek diantaranya adalah sapi bali, sapi brangus, dan sapi perah

tempatnya terlalu penuh untuk menampung sapi-sapi tersebut, maka untuk jenis sapi

brangus dipisahkan tempat atau kandangnya.

2. Fasilitas Alat dan Bahan Pakan Sapi

Ada tiga jumlah fasilitas alat yang digunakan dalam pemerahan sapi,

diantaranya ada ember untuk menampung susu yang diperah, saringan susu atau

stainer yang digunakan untuk menyaring susu yang sudah diperah agar bebas dari

kotoran, rambut, maupun sel epitel. Dan yang terakhir adalah milk can yang berfungsi

untuk menampung atau menyimpan sementara susu yang sudah diperah.

Jenis pakan yang diberikan pada ternak sapi ada rumput gajah sebanyak 40 kg,

konsetrat sebanyak 2 kg, dan dedak sebanyak 2 kg.

B. Cara Identifikasi Mutu Sapi

1. Jenis-jenis Sapi BIB Banyumulek

Gambar 2 Jenis Sapi Perah

Adapun jenis-jenis sapi yang terdapat di Balai Inseminasi Buatan Banyumulek

diantaranya adalah sapi bali, sapi brangus, dan sapi perah. Ciri-ciri sapi bali adalah

badannya besar dan memiliki tanduk, sedangkan sapi brangus memiliki badan yang

lebih besar dari sapi bali dan tidak memiliki tanduk. Sedangkan sapi perah adalah sapi

betina, dimana ciri-cirinya memiliki kulit belang-belang seperti warna hitam-putih

atau pun coklat-putih, memiliki ambing yang lebih besar.

2. Cara Reproduksi Sapi

Untuk mendapatkan keturunan, dilakukan dengan cara mengambil sperma sapi

jantan dan dilakukan kawin suntik pada sapi betina atau sapi perah. Hal ini disebut

Page 6: Web viewAdapun jenis-jenis sapi yang terdapat di Balai Inseminasi Buatan Banyumulek diantaranya adalah sapi bali, sapi brangus, dan sapi perah

dengan cara inseminasi buatan. Sebanyak 7 cc sperma sapi jantan bisa menghamili

700 ekor sapi betina atau sapi perah.

3. Produksi Susu Sapi

Sapi betina atau sapi perah yang bisa diperah adalah sapi betina yang sudah

berumur 1 tahun, tetapi dengan syarat dikawinkan terlebih dahulu dan setelah

melahirkan baru bisa diperah. Karena sapi betina yang sudah melahirkan produksi

susunya lebih banyak. Sedangkan sapi betina yang sudah berumur 10 sampai 12 tahun

sudah tidak bisa diperah lagi, karena produksi susu yang makin berkurang.

Jumlah produksi susu di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Banyumulek biasanya

diperoleh secara keseluruhan sebanyak 8 liter. Setiap ekor sapi rata-rata memproduksi

susu sebanyak 2,7 liter per harinya. Sapi betina yang masih produktif biasanya

produksi susunya bisa mencapai 10 hingga 11 liter per harinya.

Berbeda dengan sapi betina yang stres, sapi betina yang stres produksi susunya

lebih sedikit. Akan tetapi tidak mempengaruhi cita rasa susu tersebut. Hasil produksi

susu segar ini dipengaruhi oleh jenis pakannya. Apabila jenis pakannya bagus, maka

susu yang diproduksi lebih kental, dan apabila jenis pakan yang diberikan kurang

bagus, maka susu yang diproduksi lebih encer. Hal ini tidak berpengaruh terhadap cita

rasa susu tersebut, rasa susu yang diproduksi tetap sama.

4. Cara Pemerahan Susu Sapi

Gambar 3 Pemerahan Susu Sapi

Sapi betina yang akan diperah, terlebih dahulu dibersihkan kandangnya. Hal

ini dilakukan agar susu yang sudah diperah tidak terkontaminasi oleh bakteri.

Sedangkan kaki sapi pada bagian belakang diikat, agar sapi tidak menendang saat

Page 7: Web viewAdapun jenis-jenis sapi yang terdapat di Balai Inseminasi Buatan Banyumulek diantaranya adalah sapi bali, sapi brangus, dan sapi perah

diperah. Di tempat sapi perah Banyumulek, dilakukan pemerahan sapi mulai dari jam

setengah 5 pagi. Adapun cara untuk memerah susu sapi adalah sebagai berikut :

1. Siapkan wadah seperti ember yang bersih di bawah ambing sapi yang diperah

untuk menampung air susu yang keluar.

2. Letakkan jari di atas kalang ambing dan jari telunjuk serta jari tengah di bawah

sekitar 2,5-3,8 cm di belakang puting susu membentuk huruf C, ibu jari, jari

telunjuk, serta jari tengah saling berhadapan.

3. Tekan lembut ke arah dada tanpa memindahkan posisi jari-jari tadi. Ambing yang

besar dianjurkan untuk diangkat lebih dulu kemudian ditekan ke arah dada.

4. Buatlah gerakan menggulung (roll) dengan arah jari dan jari-jari ke depan untuk

memerah air susu keluar dari gudang air susu yang terdapat di bawah kalang

ambing di belakang puting susu. Jangan menggesekkan jari pada kulit karena akan

menimbulkan rasa sakit atau nyeri.

5. Ulangi gerakan-gerakan tersebut sampai aliran air susu berkurang.

6. Lakukan pada kedua ambing secara bergantian. Begitu tampak air susu memancar

dari puting susu, itu berarti gerakan tersebut sudah benar.

5. Pemasaran Hasil Produksi Susu Segar

Hasil produksi susu sapi yang sudah diperah langsung dijual kepada

konsumen. Ada juga konsumen yang langsung mengambil atau membeli susu segar

tersebut langsung pada tempatnya. Harga susu segar yang ditetapkan untuk para

konsumen sekitar Rp 5.000,- per bungkusnya.

Susu segar dari hasil pemerahan ini tidak ada yang dijual untuk diolah lagi,

jadi semua hasil perahan susu sapi langsung habis terjual oleh para konsumen.

C. Sifat fisik, Kimia, dan Organoleptik Susu

Susu merupakan komoditas pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi. Susu

merupakan sumber nutrisi protein, lemak, vitamin, dan mineral yang sangat

bermanfaat bagi tubuh. Dalam pola menu makan, susu dikenal sebagai penyempurna

diet seperti dikenal pada istilah empat sehat lima sempurna, di mana faktor ke lima

sebagai penyempurna adalah susu.

1. Karakteristik Susu

Secara umum masyarakat mengenal susu sebagai komoditas pangan berbentuk

cair dan berwarna putih kekuningan. Susu juga dapat diartikan sebagai cairan

Page 8: Web viewAdapun jenis-jenis sapi yang terdapat di Balai Inseminasi Buatan Banyumulek diantaranya adalah sapi bali, sapi brangus, dan sapi perah

berbentuk koloid agak kental berwarna putih sampai kekuningan, tergantung dari

jenis hewan, pakan atau ransum, dan jumlah lemaknya.

2. Komposisi Susu

Susu mengandung komponen-komponen air, lemak, protein, karbohidrat,

vitamin, dan mineral. Air menempati posisi terbesar yang terkandung di dalam susu.

3. Warna

Warna susu berkisar dari putih kebiruan sampai kuning keemasan, tergantung

pada jenis hewan, pakan, dan jumlah lemak atau padatan dalam susu. Dalam jumlah

yang besar susu tampak keruh (apogul). Dalam bentuk lapisan tipis, susu tampak

sedikit transparan. Warna putih susu merupakan refleksi cahaya oleh globula lemak,

kalsium kaseinat, dan koloid fosfat. Karoten adalahpigmen yang menyebabkan warna

kuning susu. Karoten yang terdapat dalam susu, secara kimia identik dengan yang

terdapat pada tanaman yang dijadikan pakan ternak.

Pigmen lain yang terdapat dalam susu adalah laktorom dan riboflavin. Pigmen

ini terlarut dalam susu tetapi hanya tampak pada bagian whey dan menyebabkan

warna kehijauan. Dalam susu yang normal, warna riboflavin tertutup oleh komponen

yang lain.

4. Rasa

Rasa susu yang normal atau baik didapat dari dua komponen imbangan

sebagai berikut :

- Imbangan antara rasa manis laktosa susu dengan rasa asin dari mineral (chlorida).

- Imbangan antara lemak dan protein.

Page 9: Web viewAdapun jenis-jenis sapi yang terdapat di Balai Inseminasi Buatan Banyumulek diantaranya adalah sapi bali, sapi brangus, dan sapi perah

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kegiatan kunjungan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Sapi yang dapat diperah adalah sapi betina, dimana ciri-cirinya berwarna belang

hitam-putih maupun coklat-putih dan memiliki ambing yang besar.

2. Sapi betina atau sapi perah bisa diperah apabila sudah berumur 1 tahun, namun

harus dikawinkan terlebih dahulu, setelah melahirkan baru dapat diperah.

3. Jenis pakan dapat mempengaruhi hasil produksi susu sapi, namun tidak merubah

cita rasa dari susu tersebut.

4. Sapi betina atau sapi perah yang sudah berumur 10 sampai 12 tahun tidak bisa

memproduksi susu lagi.

5. Sapi betina atau sapi perah yang masih produktif dapat menghasilkan produksi

susu sebanyak 10 sampai 11 liter per harinya.

6. Sapi betina atau sapi perah yang stres lebih sedikit memproduksi susu.

7. Warna susu yang dihasilkan tergantung pada jenis hewan, pakan, maupun jumlah

lemak yang terkandung di dalam susu tersebut.

B. Saran

Disarankan untuk para konsumen, sebaiknya mengonsumsi susu segar, karena susu

segar lebih sehat dan belum terkontaminasi seperti pada proses pasteurisasi.

Page 10: Web viewAdapun jenis-jenis sapi yang terdapat di Balai Inseminasi Buatan Banyumulek diantaranya adalah sapi bali, sapi brangus, dan sapi perah

RESENSI

Prasetyo.2011.cara-memerah-sapi.html. diakses pada tanggal 28 November 2012 pukul 12.06

http://www.hanyasaya.wordpress.com. Diakses pada tanggal 28 November 2012 pukul 12.00

Sugianto.2010.mutu-susu-segar.html. diakses pada anggal 28 November 2012 pukul 14.13