17
Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5 Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 127 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN & KEPERCAYAAN KONSUMEN ATAS PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA PRODUK ONLINE (Studi kasus pada mahasiswa Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) ) Islamiah Kamil Fakultas Ekonomi, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) [email protected] Abstract This study aims to determine the influence of knowledge, understanding and awareness of the imposition of VAT on the products online on purchasing decisions and consumer confidence both simultaneously and partially. In this study the data analysis method used is by distributing questionnaires to 150 respondents are students of the University Prof. Dr. Moestopo (Religion) class of 2013, 2014 and 2016, using a Likert scale. With the data processing of writer use descriptive statistics, validity, reliability, classic assumption test, multiple regression analysis, F test and T test with SPSS 21 By using the method of analysis and data processing can be concluded that the knowledge and understanding of the imposition of VAT on products online does not significantly influence purchasing decisions and consumer confidence. Awareness of the imposition of VAT on the product line significantly influence purchasing decisions and consumer kepecayaan and knowledge, understanding and awareness of the imposition of VAT on Online products simultaneously significantly influence purchasing decisions and consumer confidence. Keywords: Knowledge VAT, VAT Understanding, Awareness VAT, Online Products, E- commerce, Purchase Decision, the Consumer Confidence. 1. PENDAHULUAN Cecep Supriadi (2015). Dibandingkan dengan negara lainnya di Asia Tenggara, Indonesia memiliki angka pengguna internet tertinggi. Di tahun 2015 saja, dari 250 juta-an penduduk Indonesia terdapat 93,5 juta pengguna internet dan diprediksi akan mencapai lebih dari 102 juta orang pada 2016. Lebih dari separuhnya berusia kurang dari 30 tahun sehingga ranah digital dan media sosial menjadi demikian semarak serta menjadikan Indonesia lahan subur bagi tumbuh kembangnya bisnis e-dagang atau yang lebih dikenal dengan e-commerce. Dari sekitar 4,3 juta orang yang terbiasa berbelanja secara daring di tahun 2013, saat ini jumlahnya telah mencapai 7,4 juta orang dan akan terus tumbuh di tahun- tahun mendatang. E-commerce dan transaksi jual beli online tidak melulu dilakukan melalui portal- portal besar. Namun pelaku e-commerce independen juga semakin sering kita jumpai di media sosial dengan menggunakan Facebook atau Instagram. Melalui medium ini, beragam jenis kebutuhan seperti pakaian, aksesoris, gawai (gadget), kosmetik dan buku ramai ditransaksikan. Hioe Fui Kian, Direktur Faspay memprediksi, akan ada lebih banyak entrepreneur independen (atau UKM) di tahun 2016 yang memulai bisnis online bermodalkan media sosial seperti Instagram. Sementara itu, Daniel Tumiwa, CEO OLX Indonesia mengatakan, Indonesia merupakan negara kelautan yang sangat luas. Dulu, orang- orang di luar Jakarta dan pulau Jawa kesulitan mendapatkan barang-barang yang hanya tersedia di pulau Jawa atau kota-kota besar lainnya. Sekarang komoditi apapun bisa dibeli dengan mudah bermodalkan internet dan jasa pengiriman. Pada tahun 2016, lanjut Daniel, diperkirakan terdapat 8.4 juta pembeli di e-commerce Indonesia, dengan angka penjualan yang dapat mencapai US$ 4.49 miliar. Ini menunjukkan level of acceptance orang Indonesia terhadap e-commerce. (http://www.marketing.co.id/). Saat ini, kegiatan konsumtif yang dilakukan oleh masyarakat di Jakarta tidak hanya didorong oleh adanya kebutuhan akan fungsi barang tersebut semata. Akan tetapi, juga didasari oleh keinginan yang sifatnya untuk menjaga gengsi. Hal itu diakibatkan karena semakin banyaknya penawaran dari produk terbaru yang promosinya dilakukan melalui media cetak maupun media online, media online merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang menjadi mudah terpengaruh untuk mencoba ataupun membeli barang walaupun sebenarnya barang tersebut tidak diperlukan (Nur Lailatul Mufidah, 2006).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

  • Upload
    ngophuc

  • View
    223

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 127

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN &

KEPERCAYAAN KONSUMEN ATAS PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN

NILAI (PPN) PADA PRODUK ONLINE

(Studi kasus pada mahasiswa Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) )

Islamiah Kamil

Fakultas Ekonomi, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

[email protected]

Abstract This study aims to determine the influence of knowledge, understanding and awareness of the

imposition of VAT on the products online on purchasing decisions and consumer confidence both

simultaneously and partially. In this study the data analysis method used is by distributing

questionnaires to 150 respondents are students of the University Prof. Dr. Moestopo (Religion) class

of 2013, 2014 and 2016, using a Likert scale. With the data processing of writer use descriptive

statistics, validity, reliability, classic assumption test, multiple regression analysis, F test and T test

with SPSS 21 By using the method of analysis and data processing can be concluded that the knowledge

and understanding of the imposition of VAT on products online does not significantly influence

purchasing decisions and consumer confidence. Awareness of the imposition of VAT on the product line

significantly influence purchasing decisions and consumer kepecayaan and knowledge, understanding

and awareness of the imposition of VAT on Online products simultaneously significantly influence

purchasing decisions and consumer confidence.

Keywords: Knowledge VAT, VAT Understanding, Awareness VAT, Online Products, E-

commerce, Purchase Decision, the Consumer Confidence.

1. PENDAHULUAN

Cecep Supriadi (2015). Dibandingkan dengan negara lainnya di Asia Tenggara, Indonesia

memiliki angka pengguna internet tertinggi. Di tahun 2015 saja, dari 250 juta-an penduduk Indonesia

terdapat 93,5 juta pengguna internet dan diprediksi akan mencapai lebih dari 102 juta orang pada 2016.

Lebih dari separuhnya berusia kurang dari 30 tahun sehingga ranah digital dan media sosial menjadi

demikian semarak serta menjadikan Indonesia lahan subur bagi tumbuh kembangnya bisnis e-dagang

atau yang lebih dikenal dengan e-commerce. Dari sekitar 4,3 juta orang yang terbiasa berbelanja secara

daring di tahun 2013, saat ini jumlahnya telah mencapai 7,4 juta orang dan akan terus tumbuh di tahun-

tahun mendatang. E-commerce dan transaksi jual beli online tidak melulu dilakukan melalui portal-

portal besar. Namun pelaku e-commerce independen juga semakin sering kita jumpai di media sosial

dengan menggunakan Facebook atau Instagram. Melalui medium ini, beragam jenis kebutuhan seperti

pakaian, aksesoris, gawai (gadget), kosmetik dan buku ramai ditransaksikan. Hioe Fui Kian, Direktur

Faspay memprediksi, akan ada lebih banyak entrepreneur independen (atau UKM) di tahun 2016 yang

memulai bisnis online bermodalkan media sosial seperti Instagram. Sementara itu, Daniel Tumiwa,

CEO OLX Indonesia mengatakan, Indonesia merupakan negara kelautan yang sangat luas. Dulu, orang-

orang di luar Jakarta dan pulau Jawa kesulitan mendapatkan barang-barang yang hanya tersedia di pulau

Jawa atau kota-kota besar lainnya. Sekarang komoditi apapun bisa dibeli dengan mudah bermodalkan

internet dan jasa pengiriman. Pada tahun 2016, lanjut Daniel, diperkirakan terdapat 8.4 juta pembeli

di e-commerce Indonesia, dengan angka penjualan yang dapat mencapai US$ 4.49 miliar. Ini

menunjukkan level of acceptance orang Indonesia terhadap e-commerce.

(http://www.marketing.co.id/).

Saat ini, kegiatan konsumtif yang dilakukan oleh masyarakat di Jakarta tidak hanya didorong oleh

adanya kebutuhan akan fungsi barang tersebut semata. Akan tetapi, juga didasari oleh keinginan yang

sifatnya untuk menjaga gengsi. Hal itu diakibatkan karena semakin banyaknya penawaran dari produk

terbaru yang promosinya dilakukan melalui media cetak maupun media online, media online

merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang menjadi mudah terpengaruh untuk

mencoba ataupun membeli barang walaupun sebenarnya barang tersebut tidak diperlukan (Nur Lailatul

Mufidah, 2006).

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 128

Dapat dilihat dari grafik dibawah, perkembangan bisnis online di Indonesia dari tahun ketahun

semakin bertambah, menurut survey yang dilakukan dalam website :

http://smsgatewaytoweb.blogspot.co.id mengungkapkan bahwa jumlah orang yang berbelanja online di

Indonesia sebagai berikut :

Gambar 1.1. Grafik perkembangan orang yang berbelanja online di Indonesia Sumber : http://smsgatewaytoweb.blogspot.co.id

Gaya hidup masyarakat saat ini ikut berubah karena pengaruh dari perkembangan teknologi tersebut,

salah satu yang paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

kecenderungan beraktivitas di dunia maya seperti berbelanja secara online atau lebih sering disebut

dengan online shopping. Internet memiliki peran penting untuk mengenalkan kita pada dunia maya.

Kini diberbagai Negara memasuki suatu era baru yang disebut era globalisasi. Era globalisasi

merupakan suatu era dimana batas-batas geografi antarnegara tidak lagi menjadi hambatan dalam proses

komunikasi dan interaksi antar individu. Hal ini semakin nyata terjadi apabila kita kaitkan dengan

adanya internet. Internet merupakan kependekan dari interconnection-networking. Internet ialah suatu

sistem global dari seluruh jaringan komputer yang dihubungkan menggunakan standar Internet

Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna diseluruh dunia. Dengan adanya internet

ini tentu akan semakin memudahkan proses “globalisasi” di dunia. Melalui internet, kita banyak

mengenal berbagai hal, mulai dari jejaring sosial, aplikasi, berita, video, foto hingga berbelanja melalui

internet atau yang sering disebut dengan online shopping.

Gambar 1.2. Data situs e-commerce terpopular tahun 2015 di Indonesia

Sumber:https://id.techinasia.com/survei-website-ecommerce-populer-indonesia

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 129

Dari data yang telah disajikan di atas, 29.2% dari 49% penduduk Indonesia konsumen yang belanja

onlie lebih memilih mengunjungi situs Lazada.co.id. Namun, dari berbagai kelebihan dan kemudaan

berbelanja dalam situs online, 80 dari 100% konsumen online shop tidak sadar bahwa produk yang

mereka beli adalah produk yang sudah dikenakan pajak. Padahal tanpa konsumen sadari, dengan

mereka membeli produk dibeberapa online shop secara tidak langsung konsumen menyumbang dana

untuk pembangunan Negara melalui PPN.

Tujuan penelitian ini untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh pengetahuan atas pengenaan PPN terhadap barang online mempunyai

pengaruh terhadap keputusan dan kepercayaan konsumen.

2. Menganalisis pengaruh pemahaman atas pengenaan PPN terhadap barang online mempunyai

pengaruh terhadap keputusan dan kepercayaan konsumen.

3. Menganalisis pengaruh tingkat kesadaran konsumen bahwa pengenaan PPN atas barang online

yang diperolehnya akan mempengaruhi keputusan dan kepercayaan konsumen.

Kontribusi penelitian ini adalah:

1. Bagi Perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan memberi kontribusi dan manfaat bagi para pelaku

bisnis online khususnya Lazada.co.id, agar dapat merumuskan strategi pemasaran yang baik supaya

perusahaan tersebut dapat semakin maju, unggul, terus melakukan inovasi agar menjadi situs jual

beli online nomor satu yang dapat dipercaya.

2. Bagi masyarakat, dengan adanya penelitian ini dapat membantu masyarakat saat melakukan

pembelian secara online. Masyarakat mendapatkan informasi, kemudahan belanja, dan bertransksi

secara online.

3. Bagi akademik, Penulis mengarapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat tentang seluk beluk

bisnis online dan dapat mengetahui bertransaksi online yang aman, serta dapat membuka peluang

bisnis. Penelitiian ini bisa dijadikan salah satu sumber referensi mengenai ecommerce.

2. KAJIAN LITERATUR, DAN PERKEMBANGAN HIPOTESIS

1. Bisnis Online

Internet digunakan untuk mengirim informasi keseluruh pengguna internet di berbagai belahan dunia

selama dua puluh empat jam, karena melibatkan clien-server yaitu progran sistem robot yang

menjalankan beberapa komputer secara konstanta dan mengelola informasi yang dibutuhkan oleh

pengguna.

Menurut Bodnar dan william (2006), internet merupakan jalur elektronik yang terdiri dari berbagai

standar dan protokol yang memungkinkan komputer di lokasi manapun untuk saling berkomunikasi.

Sedangkan intranet adalah sarana kominikasi internal didalam Local Are Network yang mengadopsi

berbagai protokol dan teknologi yang terkait dengan internet. Internet akan tampak sebagai intranet

dalam arti karyawan dalam organisasi dapat mengakses respositori informasi perusahaan dengan yang

sama mereka akan menggunakan untuk mengakses informasi lokal maupun di interlokal.

Menurut situs wikipedia.org, Bisnis online dikenal dan digambarkan sebagai Perdagangan elektronik.

“Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce)

adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik

seperti internet atau televisi, www, jaringan computer, apikasi dalam smartphone dan lainnya. E-

dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen

inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis”.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis_online).

2. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen merupakan suatu keputusan sebagai pemilikan suatu tindakan dari

dua atau lebih pilihan alternatif (Sumarwan, 2003:289). Definisi lain keputusan pembelian adalah

keputusan pembeli tentang merek mana yang dibeli (Kotler dan Amstrong,2008:181). Pengertian lain

keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada di

dalam kumpulan pilihan (Kotler dan Keler,2009:240).

Untuk memahami pembuatan keputusan konsumen, terlebih dahulu harus dipahami sifat-sifat

keterlibatan konsumen dengan produk atau jasa (Sutisna, 2003:11). Memahami tingkat keterlibatan

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 130

konsumen terhadap produk atau jasa berarti pemasar berusaha mengidentifikasi hal-hal yang

menyebabkan seseorang merasa harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk atau jasa.

Tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi oleh stimulus (rangsangan). Dengan

perkataan lain, apakah seseorang merasa terlibat atau tidak terhadap suatu produk ditentukan apakah

dia merasa penting atau tidak dalam pengambilan keputusan pembelian produk atau jasa. Oleh karena

itu, bisa dikatakan bahwa ada konsumen yang mempunyai keterlibatan tinggi dalam pembelian suatu

produk atau jasa, dan ada juga konsumen yang mempunyai keterlibatan yang rendah atas pembelian

suatu produk atau jasa (Sutisna,2003: 11).

3. Kepercayaan konsumen untuk membeli produk online yang kedua kalinya.

Kepercayaan telah mendapat banyak perhatian penelitian dan telah diidentifikasi sebagai suatu kunci

penggerak kesuksesan e-commerce (Jarvenpaa & Staples, 2000). Konsumen yang telah memiliki

kepercayaan terhadap suatu produk/ merek, akan menimbulkan minat pembelian terhadap produk/

merek tersebut. Kepercayaan menurut Mayer et al. (2007) merupakan kesediaan satu pihak untuk

menerima risiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan

tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan

mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya. Indikator kepercayaan terdiri dari kemampuan, niat baik

dan integritas pemasar, serta emosi konsumen. Penelitian lain mengenai keputusan pembelian tidak

hanya dilakukan pada produk, tetapi juga pada jasa. Beberapa faktor yang ikut mempengaruhi

kepercayaan diantaranya ada risiko dan harga. Kedua faktor ini dalam perdagangan di internet menjadi

suatu pertimbangan yang dominan bagi konsumen (Gefen et al., 2003). Risiko dianggap lebih tinggi

daripada perdagangan fisik karena terbatasnya kontak fisik konsumen terhadap produk, sehingga

konsumen tidak dapat melakukan pengawasan kinerja produk sebelum melakukan pembelian. Dalam

perdagangan online kepercayaan berperan mengurangi masalah spesifik risiko yang mungkin ditemui

oleh konsumen dalam melakukan pembelian secara online(Luhman, 1988)

4. Pengetahuan

Menurut Wikipedia, 2015, Pengetahuan adalah informasi yang diketahui atau disadari oleh

seseorang. Pengetahuan tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur

yang secara probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna. Dalam pengertian lain, pengetahuan

adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan

muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang

belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Pengetahuan adalah informasi yang telah

dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menelusuri yang lantas melekat di benak

seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil

pengenalan atas suatu pola. Dimana informasi dan data sekedar berkemampuan untuk

menginformasikan bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk

mengarahkan tindakan. Pada penelitian ini, akan diulas apakah pengetahuan atas pengenaan PPN

terhadap produk bisnis online akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk online

dan apakah juga terdapat pengaruh pada tingkat kepercayaan konsumen untuk membeli produk online

untuk kedua kalinya

5. Pemahaman

Pemahaman didefinisikan proses berpikir dan belajar. Dikatakan demikian karena untuk menuju ke

arah pemahaman perlu diikuti dengan belajar dan berpikir. Pemahaman merupakan proses, perbuatan

dan cara memahami. Dalam Taksonomi Bloom, pemahaman adalah kesanggupan memahami setingkat

lebih tinggi dari pengetahuan. Namun, tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak dipertanyakan sebab

untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu mengetahui atau mengenal. Pemahaman dalam

pembelajaran adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan seseorang mampu memahami arti atau

konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini ia tidak hanya hapal secara verbalitas, tetapi

memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan, maka operasionalnya dapat membedakan,

mengubah, mempersiapkan, menyajikan, mengatur, menginterpretasikan, menjelaskan,

mendemonstrasikan, memberi contoh, memperkirakan, menentukan, dan mengambil keputusan. Ranah

kognitif menunjukkan adanya tingkatan-tingkatan kemampuan yang dicapai dari yang terendah sampai

yang tertinggi. Dapat dikatakan bahwa pemahaman itu tingkatannya lebih tinggi daripada sekedar

pengetahuan. Pengertian pemahaman menurut Anas Sudijono, adalah kemampuan seseorang untuk

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 131

mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami

adalah mengetahui mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Pemahaman

merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan.

Sedangkan menurut Yusuf Anas, yang dimaksud dengan pemahaman adalah kemampuan untuk

menggunakan pengetahuan yang sudah diingat lebih-kurang sama dengan yang sudah diajarkan dan

sesuai dengan maksud penggunaannya.

Dari berbagai pendapat diatas, indikator pemahaman pada dasarnya sama, yaitu dengan memahami

sesuatu berarti seseorang dapat mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, menafsirkan,

memerkirakan, menentukan, memperluas, menyimpulkan, menganalisis, memberi contoh, menuliskan

kembali, mengklasifikasikan, dan mengikhtisarkan. Indikator pemahaman menunjukkan bahwa

pemahaman mengandung makna lebih luas atau lebih dalam dari pengetahuan. Dengan pengetahuan,

seseorang belum tentu memahami sesuatu yang dimaksud secara mendalam, hanya sekedar mengetahui

tanpa bisa menangkap makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari. Sedangkan dengan pemahaman,

seseorang tidak hanya bisa menghapal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga mempunyai kemampuan

untuk menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari juga mampu memahami konsep dari pelajaran

tersebut.

Pada penelitian ini, akan diulas apakah pemahaman atas pengenaan PPN terhadap produk bisnis online

akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk online dan apakah juga akan

berpengaruh pada tingkat kepercayaan konsumen untuk membeli produk online untuk kedua kalinya.

6. Kesadaran

Kesadaran adalah sadar akan perbuatan. Sadar artinya merasa, tau atau ingat (kepada keadaan yang

sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali (dari pingsannya), siuman, bangun (dari tidur)

ingat, tau dan mengerti, misalnya , rakyat telah sadar akan politik.

Refleksi merupakan bentuk dari penggungkapan kesadaran, dimana ia dapat memberikan atau bertahan

dalam situasi dan kondisi tertentu dalam lingkungan. Setiap teori yang dihasilkan oleh seorang

merupakan refleksi tetang realitas dan manusia.

Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness). Kesadaran juga bisa diartikan

sebagai kondisi dimana seorang individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun

stimulus eksternal. Namun, kesadaran juga mencakup dalam persepsi dan pemikiran yang secara samar-

samar disadari oleh individu sehingga akhirnya perhatiannya terpusat.

Pada penelitian ini, akan diulas apakah kesadaran atas pengenaan PPN pada produk bisnis online akan

mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk online dan apakah juga terdapat pengaruh

pada tingkat kepercayaan konsumen untuk membeli produk online untuk kedua kalinya.

7. Rerangka Pemikiran

Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah menggambarkan pengaruh antar variabel

independen dengan variabel dependen sebagai berikut:

Gambar 1. Rangka Pemikiran

Sumber : Data Sekunder, diolah 2016

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 132

8. Hipotesis

1. Pengaruh Pengetahuan pengenaan atas pajak pertambahan nilai (PPN) pada produk online

terhadap keputusan konsumen untuk membeli.

Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal.

Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian

tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. (Wikipedia.com, 2015)

Pengetahuan akan peraturan dan ketentuan pajak atas konsumsi yang dikenakan oleh setiap konsumen

penikmat produk online diharapkan akan membatu meningkatkan penerimaan pajak Negara. Menurut

Yuli, dkk (2012) Informasi yang dimiliki oleh wajib pajak akan mempengaruhi mereka terhadap

kepatuhan wajib pajak. Semakin banyak informasi yang merkea ketahui maka akan membantu mereka

untuk bias memberikan tanggapan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yuli, dkk (2012) diperoleh

hasil bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan pajak. Sehingga

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1: Pengetahuan atas pengenaan PPN terhadap produk online berpengaruh terhadap keputusan

konsumen untuk membeli produk online.

2. Pengaruh pemahaman pengenaan atas pajak pertambahan nilai (PPN) pada produk bisnis

online terhadap keputusan konsumen untuk membeli produk online.

Pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan merupakan penalaran dan penangkapan

makna tentang peraturan perpajakan. Masyarakat hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman

tentang peraturan perpajakan, karena untuk memenuhi kewajiban perpajakannya, pembayar pajak harus

mengetahui tentang pajak terlebih dahulu. Dengan adanya pemahaman pajak yang baik, masyarakat

akan lebih mengerti pentingnya membayar pajak dan manfaat apa yang dapat dirasakan langsung

maupun tidak langsung.

Pada penelitian ini, pemahamanan atas pengenaan PPN pada produk online akan diuji apakah

berpengaruh pada tingkat keputusan konsumen untuk membeli. Maka dari uraian diatas dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H2 :Pemahaman atas pengenaan pajak pertambahan nilai pada produk online berpengaruh terhadap

keputusan konsumen untuk membeli.

3. Pengaruh Kesadaran Pengenaan atas pajak PPN pada produk bisnis online terhadap

keputusan pembelian.

Kesadaran adalah kesadaran akan perbuatan. Sadar artinya merasa, tau atau ingat (kepada keadaan yang

sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali (dari pingsannya), siuman, bangun (dari tidur)

ingat, tau dan mengerti, misalnya , rakyat telah sadar akan politik.

Irianto (2005) menguraikan beberapa bentuk kesadaran dalam mendorong wajib pajak untuk membayar

pajak. Pertama, kesadaran atas pajak merupakan bentuk partisipasi dalam menunjang pembangunan

negara. Dengan menyadari hal ini, wajib pajak mau membayar pajak karena merasa tidak dirugikan dari

pemungutan pajak yang dilakukan. Kedua, kesadaran bahwa penundaan pembayaran pajak dan

pengurangan beban pajak berdampak pada kurangnya sumber daya finansial yang dapat mengakibatkan

terhambatnya pembangunan negara. Ketiga, kesadaran bahwa pajak diterapkan dengan undang-undang

yang dapat dipaksakan. Wajib pajak akan membayar pajak karena pembayaran pajak disadari memiliki

landasan hukum yang kuat dan merupakan kewajiban mutlak setiap warga negara.

Kesadaran pengenan atas PPN pada produk online disini merupakan hal yang patut dicermati, karena

pada dasarnya apabila omset dari perusahaan yang menjual barang kena pajak / jasa kena pajak sudah

melebihi 4.8 miliar, perusahan tersebut wajib mengenakan PPN pada setiap produk yang dijualnya.

Pada fenomena seperti ini customer pun akan sadar dengan adanya pengenaan pajak saat mereka

berbelanja di situs ecommerce, dengan demikian penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :

H3 :Kesadaran atas pengenaan pajak pertambahan nilai pada produk online berpengaruh terhadap

keputusan dan kepercayaan konsumen.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 133

4. Pengaruh Pengetahuan pengenaan atas pajak pertambahan nilai (PPN) pada produk online

terhadap Kepercayaan konsumen.

Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli produk online diperlukan beberapa pertimbangan

antara risiko dan besarnya harga yang dibayar jika produk yang dipesan tidak sesuai dengan barang

yang diterima. Ketika konsumen memiliki pengetahuan bahwa terdapat PPN pada barang yang mereka

beli pada situs ecommerce tersebut, konsumen akan mempertimbangkan kembali untuk memutuskan

membeli barang tersebut dan membeli lagi pada toko online yang sama.

Semakin tinggi kepercayaan konsumen, akan meningkatkan keputusan pembeliannya, meskipun

semakin tinggi tingkat risiko yang mungkin muncul dan semakin tinggi harga yang harus dibayarkan

konsumen. Sehingga beberapa faktor yang tadinya dipertimbangkan tidak lagi berpengaruh jika tingkat

kepercayaan konsumen sudah terbangun.

H4: Pengetahuan atas pengenaan PPN terhadap produk online berpengaruh terhadap Kepercayaan

konsumen.

5. Pemahaman pengenaan atas pajak pertambahan nilai (PPN) pada produk online terhadap

Kepercayaan konsumen.

Kepercayaan merupakan keyakinan satu pihak mengenai maksud dan perilaku pihak yang lainnya.

Menurut kutipan Morgan dan Hunt(2006) mendefinisikan kepercayaan sebagai suatu kondisi ketika

salah satu pihak yang terlibat dalam proses pertukaran yakin dengan keandalan dan integritas pihak

yang lain. Dari kutipaan tersebut juga menjelaskan bahwa kepercayaan adalah kesediaan atau kerelaan

untuk bersandar pada rekan yang terlibat dalam pertukaran yang diyakini. Kerelaan merupakan hasil

dari sebuah keyakinan bahwa pihak yang terlibat dalam pertukaran akan memberikan kualitas yang

konsisten, kejujuran dan bertanggung jawab.

Pada penelitian ini, pemahamanan atas pengenaan PPn pada produk online akan diuji apakah

berpengaruh pada tingkat kepercayaan konsumen untuk membeli. Maka dari uraian diatas dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut

H5: Pemahaman atas pengenaan PPN terhadap produk online berpengaruh terhadap Kepercayaan

konsumen.

6. Kesadaran pengenaan atas pajak pertambahan nilai (PPN) pada produk online terhadap

Kepercayaan konsumen.

Kesadaran mempengaruhi keputusan pembelian dan kepercayaan pelanggan terhadap suatu produk.

Dimana pelanggan lebih memiliki persepsi sendiri-sendiri. Contohnya seperti pelanggan yang lebih

mengutamakan produk yang mereka perhatikan pada lingkungan atau kualias mutu dari pada harga,

pengenaan pajak atau risiko yang akan diperolehnya. Dari sini produk yang memiliki criteria tersebut

memiliki pelanggan yang fanatik terhadap merknya. Sehingga pelanggan cenderung memilih merk yang

sudah terbiasa dipakai dibandingkan merk lain meskipun harganya lebih mahal dan produk tersebut

dikenakan pajak.

Pada penelitian ini, kesadaran atas pengenaan PPn pada produk online akan diuji apakah berpengaruh

pada tingkat kepercayaan konsumen untuk membeli. Maka dari uraian diatas dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut

H6: Kesadaran atas pengenaan PPN terhadap produk online berpengaruh terhadap Kepercayaan

konsumen.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan atau metode kuantitatif (quantitative

approach). Bertujuan untuk menunjukkan apakah terdapat hubungan antarvariabel yang diteliti.

Pendekatan kuantitatif menekankan pada adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian, dan

melalui suatu hipotesis yang dibangun akan diuji melalui formula statistik dan teknik analisis tertentu.

Peneliti ingin mengetahui serta meneliti hubungan antara pengetahun PPN atas barang kena pajak

dan pemahaman PPN atas produk bisnis online terhadap keputusan dan kepercayaan konsumen. Kinerja

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 134

pola konsumsi mahasiswa Universitas mercubuana yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat

konsumsi mahasiswa dalam berbelanja di Lazada.co.id dengan tujuan yang dilakukan oleh mahasiswa

Universitas mercubuana dalam pengetahuan dan pemahaman PPN yang mereka miliki, berdasarkan

perspektif mahasiswa universitas mercubuana yang pernah berbelanja di Lazada.co.id agar hasil dari

penelitian ini tepat sasaran dan obyektif.

Berdasarkan sifatnya terdapat dua jenis variabel yakni variabel bebas (variabel independen) dan

variabel terikat atau variabel yang terpengaruh terhadap variabel bebas (variabel dependen). Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan dan Pemahaman PPN atas produk bisnis online

terhadap keputusan dan kepercayaan konsumen. Pengetahuan dan Pemahaman dalam penelitian ini

akan menjadi variabel bebas (variabel independen) yang akan mempengaruhi keputusan dan

kepercayaan konsumen.

Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (variabel independen) ada dua variabel, yaitu

variabel X yang dibagi menjadi tiga sub variabel, yaitu Pengetahuan PPN (X1), Pemahaman PPN (X2)

dan Kesadaran (X3). Dan yang menjadi variabel terikat (variabel dependen) yaitu variabel Y, adalah

keputusan Pembelian (Y1) dan Kepercayaan konsumen(Y2)

Jadi untuk mengukur X1, X2dan X3serta Y1 dan Y2 dengan melihat dimensi dan indikatornya adalah

sebagai berikut :

1. Pengetahuan PPN atas produk bisnis online

Pengetahuan PPN atas produk bisnis online adalah pajak PPN atas produk bisnis online yang hanya

diketahui dan disadari oleh seseorang bahwa memang pajak PPN ada dalam produk di supermarket dan

pusat perbelanjaan lainnya oleh pengamatan akal dan pengetahuan mahasiswa maupun masyarakat.

Variabel ini diukur melalui 2 (dua) dimensi yaitu : Lingkungan dan Media Elektronik. Indikator

Lingkungan dan Media Elektronik adalah PPN, PPN dalam produk bisnis online, kualitas barang.

2. Pemahaman PPN atas produk bisnis online

Pemahaman PPN atas Produk bisnis online adalah pemahaman pajak PPN atas Produk bisnis online

adalah proses atau perbuatan memahami tentang pajak PPN yang sudah diketahui saat proses jual-beli

terjadi. Variabel ini diukur melalui 2 (dua) dimensi yaitu : Kampus, dan Kuliah perpajakan. Indikator

Kampus, dan Kuliah perpajakan adalah PPN, PPN dalam Barang kena pajak, kualitas barang.

3. Kesadaran PPN atas Produk bisnis online

Kesadaran PPN atas Produk bisnis online adalah Kesadaran Wajib Pajak dalam dunia perpajakan harus

ditingkatkan agar Wajib Pajak mau memenuhi kewajiban perpajakannya. Menguraikan beberapa

bentuk kesadaran membayar pajak yang mendorong Wajib Pajak untuk membayar pajak yaitu,

kesadaran bahwa pajak merupakan bentuk partisipasi dalam menunjang pembagunan negara, dengan

menyadari hal ini Wajib Pajak mau membayar pajak karena merasa tidak dirugikan dari pemungutan

pajak yang dilakukan. Pajak disadari digunakan untuk pembangunan negara guna meningkatkan

kesejahteraan warga negara.

4. Keputusan Pembeli (Y1)

Keputusan pembelian adalah suatu tindakan konsumen untuk membentuk referensi diantara merek-

merek dalam kelompok pilihan dan membeli produk yang paling disukai. Variabel ini diukur melalui 3

(tiga) dimensi yaitu pembelian, produk, kualitas dan harga.

a. Indikator pembelian adalah Frekuensi dan sesuai dengan kebutuhan.

b. Indikator produk adalah informasi, cari produk baru, popularitas merk, dan kualitas.

c. Indikator harga adalah terjangkau dan diskon.

5. Kepercayaan Konsumen (Y2)

Definisi kepercayaan dalam berbagai konteks yaitu kesediaan seseorang untuk menerima resiko.

Diadaptasi dari definisi tersebut, Lim et al (2001) menyatakan kepercayaan konsumen dalam berbelanja

internet sebagai kesediaan konsumen untuk mengekspos dirinya terhadap kemungkinan rugi yang

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 135

dialami selama transaksi berbelanja melalui internet, didasarkan harapan bahwa penjual menjanjikan

transaksi yang akan memuaskan konsumen dan mampu untuk mengirim barang atau jasa yang telah

dijanjikan.

Tabel 3.4. Operasionalisasi Variabel

No. Variabel

Penelitian Lisensi

Indikator

Skala

1. Pengetahuan

X1

Pengetahuan

adalah berbagai

gejala yang

ditemui dan

diperoleh manusia

melalui

pengamatan akal.

Notoatmodjo

(2007)

- Saya mengetahui adanya PPN di pusat

perbelanjaan yang ada dari lingkungan

kampus.

- Saya mengetahui adanya PPN di dalam

barang kena pajak suatu produk dari

lingkungan kampus.

- Saya mengetahui kualitas barang dalam

produk itu bagus dari lingkungan keluarga.

- Saya mengetahui adanya PPN di pusat

perbelanjaan dari media internet, TV dan

radio.

- Saya mengetahui kualitas barang dilihat dari

produknya dari media Internet, TV dan

Radio.

Interval

2. Pemahaman

X2

Pemahaman

adalah proses

berfikir dan

belajar, karena

untuk menuju

kearah

pemahaman perlu

diikuti dengan

belajar dan

berfikir.

EmZul, Fajri &

Ratu Aprilia Senja

(2008:607-608)

- Saya memahami mengenai adanya PPN di

pusat perbelanjaan lingkungan kampus.

- Saya memahami PPN di dalam produk yang

ada di pusat perbelanjaan lingkungan

kampus.

- Saya memahami kualitas barang yang bagus

dari produknya di pusat perbelanjaan

lingkungan kampus.

- Saya memahami PPN dari kuliah perpajakan.

- Saya memahami adanya PPN di dalam

barang kena pajak dari kuliah perpajakan.

3. Kesadaran

X3

Kesadaran sama

dengan mawasdiri

yang diartikan

sebagai kondisi

dimana seorang

individu memiliki

kendali penuh

terhadap stimulasi

internal maupun

stimulus eksternal.

- Saya menyadari bahwa setiap warga Negara

mempunyai kewajiban membayar pajak.

- Saya membayar pajak secara sukarela, tidak

terpaksa dan tidak mengharapkan pujian.

- Kewajiban wajib pajak adalah membayar

pajak tepat waktutan padi pengaruhi oleh

orang lain.

- Saya telah menyadari mengenai ketentuan

PPN dan BKP dalam peraturan perpajakan.

- Saya sadar bahwa pajak yang dibayarkan

akan kembali kepada kita dalam bentuk

sarana dan prasarana yang dibutuhkan

masyarakat.

- Pajak merupakan sumber penerimaan Negara

terbesar.

- Pajak yang saya bayar digunakan untuk

membiayai pembangunan Negara.

- Saya telah menyadari seluruh aturan

mengenai batas waktu pembayaran pajak.

Interval

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 136

4. Keputusan

Pembelian (Y1)

Suatu tindakan

konsumen utuk

membentuk

referensi diantara

merek-merek

dalam kelompok

pilihan dan

membeli produk

yang paling

disukai. Kotler dan

keller (2007:214)

- Kebutuhan konsumen akan Produk bisnis

online.

- Konsumen mencari informasi mengenai

produk bisnis online

- Evaluasi alternaive terhadap produk sebelum

membeli.

- Konsumen memutuskan membeli produk

bisnis online

- Konsumen merasa puas dengan produk

bisnis online.

Interval

5.

Kepercayaan

Konsumen (Y2)

Kepercayaan

konsumen adalah

kesediaan satu

pihak menerima

resiko dari pihak

lain berdasarkan

keyakinan dan

harapan bahwa

pihak lain akan

melakukan

tindakan sesuai

yang diharapkan,

meskipun kedua

belah pihak belum

mengenal satu

sama lain.

- Konsumen akan merasa puas dengan produk

bisnis online

- Keinginan untuk membeli untuk kedua

kalinya pada toko online yang sama.

- Konsumen memutuskan untuk membeli

produk lain pada toko online yang sama.

- Konsumen akan merekomendasikan ke orang

lain

Interval

Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin

diinvestigasi (Sekaran, 2006). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang

terdaftar aktif pada Fakultas Ekonomi di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang aktif yang

melakukan pembelian Produk online. Peneliti memilih mahasiswa sebagai populasi karena mahasiswa

merupakan pengguna aktif dari teknologi baru serta mahasiswa juga dianggap sebagai konsumen yang

sangat berpengaruh terhadap e-commerce (Krisnu Putra Yutadi, 2014).

Metode pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode convenience

sampling, dimana sample penelitian ini adalah metode pemilihan sampel dari elemen populasi yang

yang datanya mudah diperoleh sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling

cepat dengan biaya yang relatif murah. Metode convenience sampling ini dipilih sehubungan dengan

terbatasnya waktu yang tersedia untuk melakukan penelitian, namun sampel yang didapat memenuhi

kaidah statistik

Roscoe (1975) dalam Sekaran (1992) yang menyatakan bahwa: 1. Jumlah sampel yang

memadai untuk penelitian adalah berkisar antara 30 hingga 500. Pada penelitian yang menggunakan

analisis multivariat (seperti analisis regresi berganda), ukuran sampel minimal harus 10 kali lebih besar

daripada jumlah variabel bebas. Sementara itu, Hair et al. (1998 ) menyatakan bahwa jumlah

sampel minimal yang harus diambil apabila menggunakan teknik analisis regresi berganda adalah 15

hingga 20 kali jumlah variabel yang digunakan. Jumlah sampel ditentukan dengan syarat seperti yang

ditentukan oleh pendekatan Tabachnick dan Fidell (1997) dalam (Hair, 1998), ukuran sampel yang

dibutuhkan adalah antara 5 - 10 kali jumlah parameter. Dengan jumlah parameter penelitian, dalam hal

ini adalah jumlah indikator konstruk sebanyak 30, maka jumlah responden idealnya adalah antara 150-

300 responden. Metode Analisis adalah sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Metode statistik deskriptif merupakan pencatatan data yang disertai dengan kalimat, kata maupun

gambar untuk memberikan gambaran mengenai variabel yang diteliti, namun tidak digunakan untuk

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 137

membuat kesimpulan. Uji statistik deskriptif mencakup nilai rata-rata (mean) untuk selanjutnya ditarik

kesimpulan dari rata – rata jawaban responden untuk tiap pertanyaan dari masing – masing variabel. 2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas Uji Validitas untuk engukur salah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid

jika pertanyaan kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut

(Imam Ghozali, 2011:52). Suatu instrumen yang mempunyai validitas tinggi berarti instrumen tersebut

valid, sebaliknya jika instrumen mempunyai validitas rendah berarti instrumen tersebut kurang valid.

Instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur dan mengungkapkan data dari validitas yang

teliti secara tepat.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel.

Suatu kuesioner dikatakan reliable jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konstan dari

waktu ke waktu. Untuk menguji tingkat realibilitas konstruk dalam penelitian ini digunakan teknik uji

Cronbach Alpha. Suatu konstruk dikatakan realible jika nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Imam Ghozali,

2011).Untuk pengujian ini menggunakan koefisien Cronbach Alpha dari masing-masing instrumen

dalam satu variabel.

3. Uji Asumsi Klasik Setelah instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel, selanjutnya dilakukan analisis data.

Persyaratan analisis data meliputi Uji Normalitas, Multikolonieritas, dan Heteroskedastisitas.

Persyaratan analisis ini dilakukan agar dapat dilakukan Uji Hipotesis. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel independen dan

variabelin dependen keduanya mempunyai distrbusi normal atau tidak (Imam Ghozali, 2011:160).

Model regresi yang baik adalah model yang memiliki data normal. Uji normalitas dapat dilakukan

dengan 3 metode uji yaitu (1) menggunakan uji kolmogorow-smirnov (Uji K-S), (2) grafik

histogram, dan (3) kurva penyebaran P-Plot.

Dalam uji K-S jika nilai hasil uji K-S > dibandingkan signifikasi 0,05 maka sebaran data tidak

menyimpang dan kurvanya normal itu dinamakan uji normalitas. Sedangkan grafik histogram dan

pola penyebaran P-Plot merupakan pola penyebaran memiliki garis normal maka dapat dikatakan

data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolonieritas Multikolonearitas menyatakan hubungan antara sesama variabel independen. Asumsi

multikolonearitas menyatakan bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala

multikolonearitas, salah satu langkah untuk memperbaiki model adalah dengan menghilangkan

variabel dari model regresi.

Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi daiantara variabel independen. Uji multikolonearitas

dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu (1) VIF (Variance Inflation Factors) dan (2) nilai Tolerance.

Jika tolerance < 0,10 dan nilai VIF >10 maka terjadi gejala Multikolinieritas (Ghozali, 2013:105).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi

ketidak samaan varians dan residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedasitas (Imam Ghozali, 2013:139).

4. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi ditunjukkan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel

independen menjelaskan variabel dependen yang dilihat melalui Adjusted R Square adalah 1 berarti

kuatnya kemampuan fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel

independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variable dependen, sebaiknya

jika nilainya mendekati angka 0, maka semakin rendah kemampuan fluktuasi variabel dependen

(Imam Ghozali, 2013:87).

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 138

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas mempengaruhi

variabel dependen (Imam Ghozali, 2013:177).

Kriteria pengujian :

1. Merumuskan hipotesis dan alternatifnya (H1) berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen secara simultan

2. Menentukan tingkat signifikansi dan derajat kesalahan (α) Tingkat signifikansi dalam penelitian

ini adalah 95% atau α= 5%

3. Melakukan uji F dengan cara membandingkan F hitung dengan F table.

Dimana nilai F table = F α k (n-k-1)

Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

4. Melakukan uji F berdasarkan dengan Probabilitas / sig

Jika P value > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Jika P value < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

c. Uji Parsial (Uji T )

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen (Imam Ghozali, 2013:178), Mekanisme uji-t adalah sebagai berikut :

1. Nyatakan hipotesis nol serta hipotesis alternatifnya.

(H1) berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

2. Pilih tarif nyata tingkat signifikansi (α)

Signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95% atau α=5%

Melakukan uji t dengan metode perbandingan antara t hitung dengan t tabel. Nilai t tabel = t

(H0 diterima, Ha ditolak) apabila t hitung < t tabel. Artinya variabel independen tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

(H0 ditolak, Ha diterima) apabila t hitung > t tabel. Artinya variabel independen berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen secara parsial.

3. Melakukan uji t dengan dasar probabilitas / sig

(H0 diterima, Ha ditolak) apabila sig > 0,05

(H0 ditolak, Ha diterima) apabila sig < 0,05

d. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk menguji pengaruh dari beberapa variabel

independen terhadap satu variabel dependen. Analisis dalam penelitian ini dilakukanan teknik

analisis regresi linear berganda. Analisis dipilih dalam penelitian ini karena memiliki variabel

independen lebih dari satu. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran secara langsung

koefisien regresi atau besarnya pengaruh masing – masing variabel independen (bebas) yaitu

Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (X1), Pemahaman Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

(X2), Kesadaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (X3), terhadap variabel dependen (terikat)

keputusan pembelian (Y1) dan kepercayaan konsumen (Y2) menggunakan Analisis regresi linear

berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengaruh Pengetahuan atas pengenaan PPN pada produk online terhadap keputusan

pembelian

Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 0,490 lebih kecil dari pada t tabel 0,675

dengan tingkat signifikansi 0,520. Oleh karena thitung ≤ttabel dengan tingkat signifikansi < 0,05 maka dapat

terlihat H1 ditolak dan variabel pengetahuan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian pada situs e-commerce.

Hal ini terjadi karena masih banyak konsumen yang belum tau adanya pengenaan pajak pada

produk yang mereka beli pada situs online. Selain itu, yang selama ini kita ketahui situs –situs online

seperti elevenia, lazada, blibli, dll hanya menawarkan kemudahan dalam berbelanja dan menawarkan

mudahnya membayar dengan berbagai cicilan. Oleh karena itu pengetahuan akan pengenaan pajak pada

produk online ini menjadi sangat minim. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 139

telah dilakukan Sally (2016) yang menyatakan X1 (Pengetahuan PPN) tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel Y (keputusan pembelian). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sally (2016) oleh karena itu Ha1 ditolak dan variabel

pengetahuan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada situs e-commerce.

2. Pengaruh Pemahaman atas pengenaan PPN pada produk online terhadap keputusan

pembelian

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, diperoleh kesimpulan bahwa pemahanan atas

pengenaan PPn pada produk online diperoleh nilai t hitung sebesar 0,371 lebih kecil dari pada t tabel

0,675 dengan tingkat signifikansi 0,254. Oleh karena thitung ≤ttabel dengan tingkat signifikansi < 0,05

maka dapat terlihat H2 ditolak dan variabel pemahaman tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian pada situs e-commerce.

Hal ini terjadi karena masih banyak konsumen yang belum mengerti dan paham jika situs

ecommerce tempat mereka berbelanja sudah memiliki omset lebih dari 4,8 miliar dalam setahun maka

online shop tersebut pasti akan menambahkan PPN pada produk yang mereka jual. Oleh karena itulah

pada variabel pemahaman tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada situs e-

commerce. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakuan oleh Sally(2016).

3. Pengaruh Kesadaran atas pengenaan PPN pada produk online terhadap keputusan

pembelian

Keputusan pembelian mempunyai keterkaitan yang sangat kuat pada beberapa indicator yakni

seperti harga, kualitas, risiko, prioritas kebutuhan, kemudahan memperoleh barang yang diinginkan dan

lain lain. Pada penelitian ini dapat difokuskan Produk online adalah sebagai objek dari penelitian. Yang

telah diketahui, sekarang ini kemudahan berbelanja sudah sangat mudah diperoleh oleh semua

kalangan.

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, diperoleh kesimpulan bahwa Kesadaran atas

pengenaan PPN pada produk online diperoleh nilai t hitung sebesar 2,107 lebih besar dari pada ttabel

0,675 dengan tingkat signifikansi 0,001. Oleh karena thitung ≤ttabel dengan tingkat signifikansi > 0,05

maka dapat terlihat H3 diterima dan variabel pemahaman memiliki berpengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian pada situs e-commerce.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sally (2016) dan anisa karimah

(2015). Hal ini dapat disebabkan karena saat memutuskan untuk membeli produk online memiliki

tingkat resiko yang tinggi dimana seringkali pembeli menerima barang tidak sesuai dengan fotonya,

selain itu harga beli harus ditambahkan dengan PPN yang terdapat pada produk tersebut. Maka

kesadaran konsumen akan pengenaan pajak pertambahan nilai pada produk online memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

4. Pengaruh Pengetahuan atas pengenaan PPN pada produk online terhadap Kepercayaan

Konsumen

Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 0,377 lebih kecil dari pada ttabel 0,675

dengan tingkat signifikansi 0,571. Oleh karena thitung ≤ttabel dengan tingkat signifikansi > 0,05 maka dapat

terlihat H4 ditolak dan variabel pengetahuan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepercayaan

konsumen untuk melakukan pembelian kembali pada situs e-commerce yang sama.

Hasil yang di uji ini mengartikan bahwa pengetahuan tentang produk yang dikenakan pajak (PPN)

tidak berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen, karena beberapa konsumen menganggap PPN

adalah hal yang tidak merugikan atau tidak mempengaruhi keinginan untuk mendapatkan produk

tersebut dan kepercayaan konsumen untuk melakukan pembelian kembali pada Lazada, elevenia, blibli

dan situs ecommerce yang dikenakan pajak lainnya. Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya

bahwa dengan adanya pengetahuan PPN pada produk yang hendak mereka beli tidak akan

mempengaruhi kepercayaan konsumen dikarenakan terdapat indicator kebutuhan bukan karena

indicator pajak. Maka dari itu terlihat H1 ditolak dan variabel pengetahuan tidak berpengaruh signifikan

terhadap Kepercayaan konsumen untuk melakukan pembelian kembali pada situs e-commerce yang

sama.

5. Pengaruh Pemahaman atas pengenaan PPN pada produk online terhadap Kepercayaan

Konsumen

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 140

Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai t hitung sebesar -0,426 lebih kecil dari pada t tabel 0,675

dengan tingkat signifikansi 0,625. Oleh karena thitung ≤ttabel dengan tingkat signifikansi > 0,05 maka dapat

terlihat H5 ditolak dan variabel pengetahuan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepercayaan

konsumen untuk melakukan pembelian kembali pada situs e-commerce yang sama. Berkurangnya

kepercayaan konsumen dapat dipengaruhi beberapa faktor salah satu nya PPN.

Hal ini sama halnya dengan pengaruh pengetahuan pengenaan ppn atas produk online terhadap

kepercayaan konsumen. Walaupun konsumen sudah paham terdapat pengenaan pajak pertambahan

nilai pada produk online, hal itu tidak akan mempengaruhi keinginan konsumen untuk memperoleh

produk tersebut dan tidak mengurangi kepercayaan konsumen untuk melakukan pembelian kembali

pada situs ecommerce yang sama. Namun beda halnya dengan kasus yang dialami pemain sinetron

Nikita willy. Dia menyebutkan dia sangat puas dengan barang yang dibelinya disalah satu situs

ecommerce yang skalanya sudah internasional. Sebelum dia memutuskan untuk membeli produk online

dia melihat adanya promo bebas pajak yang diposting oleh situs ecommerce tersebut. Maka dari itu

Nikita willy memutuskan membeli produk tersebut. Setelah melakukan pembayaran dan barang yang

dipesan sudah sampai di Indonesia, Nikita willy di berikan invoice pajak atas PPN dan pajak atas barang

mewah. Tentu saja nominalnya sangat material. Hal inilah yang dapat mempengaruhi kepercayaan

konsumen dalam menentukan apakah mereka akan membeli lagi pada situs yang sama atau tidak.

6. Pengaruh Kesadaran atas pengenaan PPN pada produk online terhadap Kepercayaan

konsumen.

Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 3,293 lebih besar dari pada t tabel 0,675

dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena thitung lebih besar dari ttabel dengan tingkat signifikansi <

0,05 maka dapat terlihat H6 diterima dan variabel kesadaran memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Kepercayaan konsumen untuk melakukan pembelian kembali pada situs e-commerce yang

sama.

Dari hasil yang telah diuji, variabel kesadaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kepercayaan konsumen. Dengan memberikan informasi yang jelas pada situs ecommerce dengan

mencantumkan keterangan PPN pada setiap produknya akan membuat konsumen sadar saat mereka

membeli produk online, hal ini juga akan berpengaruh pada kepercayaan konsumen dalam melakukan

pembelian ulang. Karena ada sebuah kasus yang dialami oleh public figure yang sedang melakukan

belanja online, kebetulan situs yang digunakannya ialah ecommerce yang ruang lingkupnya penjual

luar negeri. Dia menjelaskan pada wawancara di salah satu tv swasta, dia melakukan transaksi sekitar

20-25 juta untuk belanja online. Namun saat akan melakukan konfirmasi pembayaran, disitu terdapat

keterangan harga sudah termasuk pajak. Kemudian setelah produk yang dipesan sudah diterima,

terdapat surat tagihan pajak yang berisi konsumen harus menyelesaikan pembayaran pajak (pajak

import dan ppn). Dengan adanya kasus semacam ini, untuk mempercayai dan melakukan pembelian

ulang pada situs ecommerce yang sama konsumen akan sangat mempertimbangkan risiko-risiko yang

akan diterimanya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang diteliti oleh Sally (2016) Oleh

karena itu, pada varibel kesadaran pengenaan ppn pada produk online berpengaruh secara signifikan

terhadap kepercayaan konsumen.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data serta interprestasinya maka pada penelitian ini ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1) Pengetahuan konsumen atas pengenaan PPN pada produk online tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Artinya masih terdapat Konsumen yang

belum mengetahui adanya pengenaan pajak pada produk online yang sering mereka beli.

2) Pemahaman konsumen atas pengenaan PPN pada produk online tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya konsumen belum memahami tentang yang

produk-produk yang dapat dikenakan pajak, walaupun media yang dijual melalui situs online.

3) Kesadaran Konsumen atas pengenaan PPN pada produk online berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan konsumen untuk membeli. Hal ini berarti dengan konsumen sadar akan

adanya PPN yang terkandung pada produk yang akan dibelinya serta resiko yang akan

didapatkan saat membeli produk online tersebut, hal ini akan dijadikan pertimbangan dan akan

mempengaruhi keputusan pembelian.

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 141

4) Pengetahuan konsumen atas pengenaan PPN pada produk online tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap Kepercayaan konsumen. Artinya walaupun konsumen telah membeli

produk online pada situs ecommerce yang sama dan telah mengetahui adanya ppn pada produk

tersebut, hal ini dikarenakan beberapa konsumen menganggap PPN adalah hal yang tidak

merugikan atau tidak mempengaruhi keinginan untuk mendapatkan produk tersebut

5) Pemahaman konsumen atas pengenaan PPN pada produk online tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap Kepercayaan konsumen. Hal ini sama halnya dengan pengaruh

pengetahuan pengenaan ppn atas produk online terhadap kepercayaan konsumen. Walaupun

konsumen sudah paham terdapat pengenaan pajak pertambahan nilai pada produk online, hal

itu tidak akan mempengaruhi keinginan konsumen untuk memperoleh produk tersebut dan

tidak mengurangi kepercayaan konsumen untuk melakukan pembelian kembali pada situs

ecommerce yang sama.

6) Kesadaran konsumen atas pengenaan PPN pada produk online memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Kepercayaan konsumen. Ini artinya, jika adanya informasi yang jelas atas

pengenaan ppn yang terdapat pada detail produk yang dijual, maka konsumen akan tetap

mempercayai situs eccomerce. Namun jika sebaliknya, jika tidak terdapat informasi yang jelas

pada detail produk yang dijual, hal itu akan berpengaruh pada kepercayaan konsumen.

Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam hal jumlah sampel yaitu 150 responden dan hanya dilakukan

pada satu tempat yaitu Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). Selain itu responden dalam

penelitian ini hanya pada mahasiswa angkatan 2013, 2014 dan 2015. Berdasarkan hasil analisis,

pembahasan, dan kesimpulan yang telah dijelaskan, serta keterbatasan penelitian yang telah dijabarkan

sebelumnya, maka penulis memberikan saran yang dapat dijadikan bahan masukan atau pertimbangan

baik pihak-pihak yang berkepentingan sebagai berikut :

1. Bagi situs e-comerce, perlu diadakannya lagi promosi dalam skala yang lebih besar untuk

segment penjualan. Karena dengan adanya promosi penjualan secara besar, otomatis akan

meningkatkan penerimaan pajak dalam sector Pajak pertambahan nilai. Dengan adanya kemajuan

penjualan dalam system online ini yang sudah banyak menarik perhatian konsumen, hal ini juga

dapat berpengaruh pada penerimaan Negara dan juga akan berdampak pada kemajuan Negara

ini.

2. Bagi pemerintah, seiring adanya kemajuan teknologi internet seperti ini pemerintah seharusnya

menetapkan kebijakan melalui undang-undang perpajakan terhadap online shopping.

3. Bagi konsumen:

a. Penelitian ini dapat membantu masyarakat mendapatkan informasi terdapatnya ppn pada

produk online yang sering mereka beli, membantu konsumen untuk mengetahui kemudahan

belanja melalui system eccomerce yang sudah terpercaya, dan bertransksi secara online.

b. Penulis mengarapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat tentang seluk beluk bisnis

online dan dapat mengetahui bertransaksi online yang aman, serta dapat membuka peluang

bisnis. Penelitiian ini bisa dijadikan salah satu sumber referensi mengenai ecommerce

khususnya pengaruh persepsi harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

4. Bagi Akademik,

a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah dan mengembangkan variable independen

lainnya yang bertujuan untuk mengetahui variable-variabel lain yang dapat mempengaruhi

keputusan pembelian dan kepercayaan konsumen.

b. Bagi peneliti selanjutnya perlu memperluas jumlah sampel dan menambah jumlah tempat

penelitian. Serta variasi responden penelitian bukan hanya mahasiswa angkatan 2013, 2014 dan

2015 tetapi juga meliputi mahasiswa atau karyawan kampus lain yang mempunyai kegemaran

berbelanja online.

6. REFERENSI

Kotler, Philip. 2002. Manajemen pemasaran PT. Ikrar Mandiri, Jakarta

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2012. Manajemen pemasaran edisi 12 Jilid 1. Indeks, Jakarta

Resmi, Siti. 2013. Perpajakan:Teori dan kasus edisi 7 buku 1. Salemba Empat. Jakarta

Resmi, Siti. 2013. Perpajakan:Teori dan kasus edisi 6 buku 1. Salemba Empat. Jakarta

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 142

Waluyo, 2011. Perpajakan Indonesia edisi 10 buku 2. Salemba Empat. Jakarta

Muljono, Djoko. Panduan Brevet Pajak – Pajak penghasilan edisi 1. Penerbit Andi. Yogyakarta

Sukarji, Untung, 2006. Pajak Pertambahan Nilai ed. Revisi. PT Raja Grafindo persada. Jakarta

Sukarji, Untung, 2006. Pajak Pertambahan Nilai ed. Revisi. PT Raja Grafindo persada. Jakarta

Sukarji, Untung. 2010. Pajak Pertambahan Nilai Pemahaman melalui studi kasus. PT Muli utama

consultindo. Jakarta

Muljono, Djoko. 2008. Pajak pertambahan nilai lengkap dengan undang-undang ed. 1. Penerbit Andi.

Yogyakarta

Sumber lain

Zoel Kurniawan, Ferdy. 2012. Pengaruh harga, produk, lokasi dan pelayanan terhadap keputusan

pembelian pada soto angkring “mas boed” spesial ayam kampung semarang. Semarang.

Czarnitzki, Dirk;Rammer, Christian. 2003. Technology Transfer via the Internet: A Way to Link Public

Science and Enterprises? Journal of Technology Transfer.

Lailatul Mufidah, Nur. 2006. “Pola Konsumsi Masyarakat Perkotaan (Studi Deskriptif Pemanfaatan

Foodcourt oleh Keluarga)” hal. 157-178.

Ayuningtyas Tria Hapsari, Dyah. 2010. Analisis pengaruh pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN)

dan Pajak penjualan atas barang mewah (PPNBM) terhadap daya beli konsumen pada barang

elektronika (studi empiris pada konsumen barang elektronika di wilayaht Tangerang Selatan.

Skripsi yang dipublikasikan. Jakarta: Program studi sarjana UIN.

Gatot A, Kusadinugroho. 2013. Analisis pengaruh promosi, kualitas produk, dan presepsi harga

terhadap keputusan pembelian produk Toyota Inova di Nasmoco Semarang. Skripsi yang

dipublikasikan. Semarang: Program studi sarjana Universitas Diponogoro.

Reza, Fadillah. 2012. Pengaruh pengenaan pajak pertambahan nilai dan cukai rokok terhadap skema

finansial produk rokok. Skripsi yang dipublikasikan. Semarang: Program studi sarjana Universitas

Diponogoro.

Murwatiningsih, Erin Puri Apriliani. 2013. Pengaruh Risiko Dan Harga Terhadap Keputusan

Pembelian Melalui Kepercayaan Konsumen.

Audi Vialdo, Muhammad. 2013. Pajak pertambahan nilai atas transaksi perdagangan melalui media

internet (ecommerce). Laporan magang yang dipublikasikan. Depok: Program studi sarjana UI

Wulandari, Amelia retno. 2012. Formulasi kebijakan pajak pertambahan nilai atas penjualan barang

fashion melalui ecommerce. Skripsi yang dipublikasikan. Depok: Program studi sarjana UI.

Tumpal manik. 2013. Analisis aspek sistem informasi akuntansi pengenaan pajak aktivitas transaksi e-

commerce dan bisinis on-line dalam mengendalikan kewajiban wajib pajak sebagai self

assessment system melalui sistem jaringan internet.

Anita Aprilia, Endang Siti Astuti, Nila Firdausi Nuzula. 2014. Penanganan Dan Pengawasan

Perpajakan Dalam Rangka Intensifikasi Di Bidang E-Commerce (Studi Pada Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Malang Selatan). Malang

Maharani Utomo, Eviera. 2012. Transaksi E-Commerce Sebagai Potensi Penerimaan Pajak Di

Indonesia. Surabaya.

Imanda, Annisa. 2008. Analisa perlakuan Pajak petambahan nilai atas transaksi-transaksi yang

dilakukan oleh content provider. Skripsi yang dipublikasikan. Depok: Program studi sarjana UI.

Niki. 2015. Pengaruh pengetahuan, pemahaman dan kesadaran PPN atas barang kena pajak (BKP)

terhadap pola konsumsi mahasiswa UPDM (B). Skripsi yang tidak dipublikasikan. Jakarta selatan:

Program studi sarjana Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Manuel Linting, Reynaldi. 2012. Pengaruh pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan

perpajakan, tingkat penghasilan wajib pajak dan sanksi denda terhadap kemauan pengusaha kecil

dan menengah memenuhi kewajiban perpajakan (Studi kasus pada usaha kecil menengah di UKM

SMESCO MT. Haryono). Skripsi yang dipublikasikan. Depok: Program studi sarjana UI.

Sally 2016. Pengaruh Pengetahuan, Pemahaman, Dan Kesadaran Pengenaan Pajak Pertambahan

Nilai (Ppn) Pada Produk Online Terhadap Keputusan Pembelian & Kepercayaan Konsumen

(Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Mercubuana). Skripsi Universitas

Mercubuana

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_15... · (. Saat ini, ... merupakan salah satu tempat pemasaran yang membuat seseorang

Prosiding ISBN : 978-602-17225-6-5

Forum Keuangan dan Bisnis V, Th. 2016 143

Triantoro, Yohana. 2012. Analisis sikap konsumen atas pembelian melalui toko online dan

pengaruhnya terhadap niat pembelian (Studi kasus : pembelian peralatan/perlengkapan bayi dan

batita). Skripsi yang dipublikasikan. Depok: Program studi sarjana UI.

Utomo, Bayu Ageng Wahyu. 2012. Pengaruh sikap, kesadaran wajib pajak, dan pengetahuan

perpajakan terhadap kepatuhan wajb pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan di

kecamatan Pamulang kota Tangerang Selatan. Skripsi yang dipublikasikan. Jakarta: Program

studi sarjana UIN

A conceptual model of perceived customer value in e-commerce: A preliminary investigation sumber:

http://www.acrwebsite.org/search/view-conference-proceedings.aspx?Id=11417 Diakses 24

September 2016 pukul 18.21

Grafik perkembangan orang yang berbelanja Online di Indonesia sumber :

http://smsgatewaytoweb.blogspot.co.id/ diakses pada 4 September 2016 pukul 22:29).

Data profile situs Toko online Lazada www.lazada.co.id/about diakses pada 4 September 2016 pukul

22:29).

Data situs ecommerce terpopuler di Indonesia tahun 2015 : https://id.techinasia.com/survei-website-

ecommerce-populer-indonesia/

Pengertian Bisnis online : (http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis_online)

Profile perusahaan Blibli.com Sumber : www.blibli.com : diakses 13 September 2016 pukul 12:14

Profile perusahaan Qoo10.com sumber :

http://www.qoo10.com/gmkt.inc/Company/AboutCompany.aspx: diakses 13 September 2016

pukul 12:37

Profile perusahaan elevenia.co.id sumber : http://www.elevenia.co.id: diakses 13 September 2016

pukul 13:06

Profile perusahaan Lazada.co.id Sumber : http://www.lazada.co.id: diakses 13 September 2016 pukul

13:32

Langkah-langkah penjualan di Lazada.co.id (sumber:

http://eduardosenaa.blogspot.co.id/2013_09_01_archive.html: diakses pada 15 September 2016

pukul 11:32)

Tahun 2016, Bisnis Online Akan Tumbuh Subur http://www.marketing.co.id/jumlah-bisnis-online-

akan-meroket-di-2016/ diakses pada 15 September 2016 pukul 11:32)