Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT
( Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang )
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh :
DHICA ADETYA HANGGARA
B200130071
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT
( Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang )
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
DHICA ADETYA HANGGARA
B200130071
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
Dr. Fatchan Achyani, S.E., M.Si.
ii
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu
perguruan tinggi dan disepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya dan
pendapat yang pernah ditulis dan diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 25 Oktober 2017
Dhica Adetya Hanggara
1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang)
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui pengaruh indepedensi,
kompetensi, pengalaman, due professional care, akuntabilitas, dan time budget
prssure terhadap kualitas audit. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang
bekerja di kantor akuntan publik di Surakarta dan Semarang. Metode
pengumpulan sampel dengan menggunakan teknik convenience sampling. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 48 responden. Dalam penelitian
ini untuk menganalisis data dilakukan menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa R2
diperoleh nilai 0,542 yang berarti bahwa
54,2% kualitas audit dipengaruhi oleh indepedensi, kompetensi, pengalaman, due
professional care, akuntabilitas, dan time budget pressure. Sisanya sebanyak
45,8% dipengaruhi variabel diluar model. Hasil uji t menunjukkan bahwa
kompetensi, due professional care, akuntabilitas dan time budget pressure
berpengaruh terhadap kualitas audit. Sedangkan independensi dan pengalaman
tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Kata kunci: indepedensi, kompetensi, pengalaman, due professional care,
akuntabilitas, time budget pressure, dan kualitas audit.
ABSTRACT
The aims of this research is to find out the effect of the independency,
competency, experience, due professional care, accountability and time budget
pressure towards audit quality. The population of this research is auditors who
work in public accountant office in Surakarta and Semarang. Method of the data
collection is using a convenience sampling technique. The sample used in this
research for about 48 respondents. In analyzing the data, this research using
multiple regression. The result of the research pointed out that R2
acquired in
0,542 values which mean that 54,2% audit quality influenced by the
independency, competency, experience, due professional care, accountability and
time budget pressure. The remainder of 45,8% influenced by outer variable. The
result of the t experiment pointed out that the competency, due professional care,
accountability and time budget pressure affecting the audit quality while
independency and experience does not affect the audit quality.
Key words: independence, competence, experience, due professional care,
accountability, time budget pressure, and audit quality
1. PENDAHULUAN
Seorang auditor dituntut untuk bertanggung jawab terhadap hasil
pemeriksaan yang dilakukan, dengan berpedoman pada kode etik dan standar
profesi. Auditor harus benar-benar melaksanakan prosedur audit sesuai dengan
2
ketentuan yang telah ditetapkan dalam Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP) agar menghasilkan laporan audit yang berkualitas dalam pengambilan
keputusan.
Independensi merupakan hal penting selain kemampuan yang dimiliki
seorang auditor, artinya auditor harus memiliki pengetahuan dalam menjaring
informasi yang dibutuhkan pada setiap proses audit dalam pengambilan keputusan
dimana hal tersebut harus didukung dengan sikap independen (De Angelo, 1981
dalam Ariningsih dan Merta, 2017).
Kemampuan seorang auditor sangat menentukan hasil audit nantinya,
sebab semakin tinggi kompetensi maka kualitas hasil pemeriksaan akan
meningkat (Nadi dan Saputra, 2017).
Seorang auditor juga harus memiliki pengetahuan/keahlian dan
pengalaman memadai dalam bidang auditing dan akuntansi seperti yang diatur
dalam Standar Auditing. Auditor yang memiliki banyak pengalaman akan
memberikan keleluasaan dalam melakukan audit secara cepat dan baik (Nadi dan
Saputra, 2017).
Due Professional Care merupakan hal penting yang harus diterpakan oleh
para akuntan publik agar tercapainya kualitas audit yang memadai dalam
pelaksanaan pekerjaan profesionalnya (Wiratama dan Budiartha, 2015).
Akuntabilitas (kebertanggung jawaban) merupakan bagian dari tanggung
jawab profesi auditor yaitu selama menjalankan tugas auditor harus senantiasa
melakukan dengan penuh rasa tanggung jawab serta wajib menjalankan
kemahiran profesionalnya dengan seksama, sehingga akan diperoleh hasil kerja
yang memuaskan (Cholifa dan Suryono, 2015).
Tekanan time budget dapat mempengaruhi kinerja seorang auditor dalam
pengambilan keputusan dan pelaksanaan prosedur audit, pengaruh tersebut ada
yang berpengaruh positif dan negatif. Karena dibawah tekanan time budget
terdapat suatu kecenderungan untuk melakukan tindakan seperti mengurangi
sampel pemeriksaan, menerima bukti audit yang lemah dan melakukan
pengingkatan pemeriksaan yang pada akhirnya dapat mengurangi kualitas audit
(Cholifa dan Suryono, 2015).
3
2. METODE
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang dijadikan obyek dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang
bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surakarta dan Semarang.
Berdasarkan Directory tahun 2015 terdapat 4 Kantor Akuntan Publik (KAP) di
Sourakarta dan 18 Kantor Akuntan Publik (KAP) di Semarang. Sampel yang
diambil adalah auditor yang bekerja pada sebagian Kantor AkuntanPublik (KAP)
di Surakarta dan Semarang. Dalam melakukan pengambilan sampel, metode yang
digunakan dalam pengambilan sempel adalah teknik convenience sampling.
Kualitas Audit
Menurut De Angelo (1981) dalam Cahaya Ningsih dan Yaniartha S (2013),
kualitas audit merupakan keadaan dimana seorang auditor akan menemukan dan
melaporkan ketidaksesuaian terhadap prinsip yang terjadi pada laporan akuntansi
kliennya. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 point item skala likert. Skala
likert merupakan skala interval yang secara spesifik menggunakan lima pilihan.
Setiap item diberi skor 1 sampai 5 yaitu. 5 = sangat setuju, 4 = setuju, 3 = netral, 2
= tidak setuju, 1 = sangat tidak setuju. Jumlah pertanyaan dalam variabel ini
sebanyak 3 pertanyaan.
Indepedensi
Independensi adalah sikap seorang untuk bertindak jujur, tidak memihak, dan
melaporkan temuan-temuan hanya berdasarkan bukti yang diperoleh. Semakin
tinggi indenpedensi seorang auditor maka kualitas audit yang diberikan semakin
baik.Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 point item skala likert. Skala
likert merupakan skala interval yang secara spesifik menggunakan lima pilihan.
Setiap item diberi skor 1 sampai 5 yaitu. 5 = sangat setuju, 4 = setuju, 3 = netral, 2
= tidak setuju, 1 = sangat tidak setuju. Jumlah pertanyaan dalam variabel ini
sebanyak 4 pertanyaan.
Kompetensi
Kompetensi auditor merupakan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
seorang auditor untuk dapat melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama.
Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 point item skala likert. Skala likert
4
merupakan skala interval yang secara spesifik menggunakan lima pilihan. Setiap
item diberi skor 1 sampai 5 yaitu. 5 = sangat setuju, 4 = setuju, 3 = netral, 2 =
tidak setuju, 1 = sangat tidak setuju. Jumlah pertanyaan dalam variabel ini
sebanyak 4 pertanyaan.
Pengalaman
Pengalaman merupakan suatu proses yang membawa seseorang kepada pola
tingkah laku yang lebih tinggi atau suatu proses pembelajaran untuk
mengembangkan potensi baik pendidikan formal maupun non formal. Semakin
sering seseorang melakukan pekerjaan yang sama, maka pengalaman kerja yang
semakin terbentuk penyelesaian pekerjaannya semakin cepat. Variabel ini diukur
dengan menggunakan 5 point item skala likert. Skala likert merupakan skala
interval yang secara spesifik menggunakan lima pilihan. Setiap item diberi skor 1
sampai 5 yaitu. 5 = sangat setuju, 4 = setuju, 3 = netral, 2 = tidak setuju, 1 =
sangat tidak setuju. Jumlah pertanyaan dalam variabel ini sebanyak 5 pertanyaan.
Due Professional Care
Due Professional Care adalah kemahiran profesonal yang cermat dan seksama.
Kecermatan mengharuskan auditor untuk waspada terhadap resiko yang
signifikan. Dengan sikap cermat, auditor akan mampu mengungkap berbagai
macam kecurangan dalam penyajian laporan keuangan lebih mudah dan cepat.
Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 point item skala likert. Setiap item
diberi skor 1 sampai 5 yaitu. 5 = sangat setuju, 4 = setuju, 3 = netral, 2 = tidak
setuju, 1 = sangat tidak setuju. Jumlah pertanyaan dalam variabel ini sebanyak 5
pertanyaan.
Akuntabilitas
Akuntabilitas diartikan sebagai bentuk dorongan psikologi untuk
mempertanggungjawabkan segala tindakan dan keputusan yang diambil kepada
lingkungannnya. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 point item skala
likert. Skala likert merupakan skala interval yang secara spesifik menggunakan
lima pilihan. Setiap item diberi skor 1 sampai 5 yaitu. 5 = sangat setuju, 4 =
setuju, 3 = netral, 2 = tidak setuju, 1 = sangat tidak setuju. Jumlah pertanyaan
dalam variabel ini sebanyak 3 pertanyaan.
5
Time Budget Pressure
Time Budget Pressure (Tekanan Anggaran Waktu) didefinisikan sebagai suatu
keadaan yang menunjukkan auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap
anggaran waktu yang telah disusun atau terdapat pembatasan waktu anggaran
yang sangat ketat dan kaku. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 point item
skala likert. Skala likert merupakan skala interval yang secara spesifik
menggunakan lima pilihan. Setiap item diberi skor 1 sampai 5 yaitu. 5 = sangat
setuju, 4 = setuju, 3 = netral, 2 = tidak setuju, 1 = sangat tidak setuju. Jumlah
pertanyaan dalam variabel ini sebanyak 8 pertanyaan.
Metode Analisis Data
Metode Analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi linier berganda,
yaitu teknik statistik untuk menafsir varians dalam variabel terikat dengan
meregresi variabel bebas terhadapnya (Sekaran, 2006:239). Hal ini sesuai dengan
rumusan masalah, tujuan serta hipotesis-hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini. Setelah semua data dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya
dilakukan analisis data. Sehingga analisis regresi linear berganda yang digunakan
dapat dirumuskan sebagai berikut:
KA = bo + b1Iden + b2Kom + b3Peng + b4Dpc+ b5Akt + b6Tbp + e
Keterangan:
KA =Kualitas Audit
B0 = Konstanta
b1-b7 = Koefisien Regresi
Iden = Idenpendensi
Kom = Kompetensi
Peng = Pengalaman
Dpc = Due Professional Care
Akt = Akuntanbilitas
Tbp = Time Budget Pressure
e = Residual error
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Asumsi Klasik
6
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,887, yang
berarti lebih besar dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa seluruh data
berdistribusi normal. Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa seluruh
variabel independen memiliki VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari
0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji heteroskedastisitas
menunjukkan P > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Pembahasan
Pengaruh Indepedensi terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa indepedensi berpengaruh terhadap
kualitas audit karena dengan nilai signifikansi variabel indepedensi (INDEN)
nilai thitung (1,353) lebih besar daripada ttabel (2,023) dan dapat dilihat dari nilai
signifikansi 0,184 > = 0,05, sehingga ditolak. Adapun tingkat indepedensi
merupakan faktor yang menentukan kualitas audit, hal ini dapat dipahami karena
jika auditor benar benar independen maka akan tidak terpengaruh oleh kliennya.
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa indepedensi semakin meningkat kualitas
audit yang dilakukan.
Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap
kualitas audit karena dengan nilai signifikansi variabel kompetensi (KMP) nilai
thitung (2,754) lebih besar daripada ttabel (2,023) dan dapat dilihat dari nilai
signifikansi 0,009 < = 0,05, sehingga diterima. Dengan demikian hasil penelitian
menyebutkan kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini
menunjukkan bahwa kompetensi sebagai suatu keahlian yang cukup dan eksplisit
dapat digunakan untuk melakukan audit secara obyektif, cermat dan teliti.
Semakin tinggi tingkat kompetensi yang dimiliki auditor maka semakin tinggi
pula tingkat kualitas audit yang mereka hasilkan.
Pengaruh Pengalaman terhadap Kualitas Audit
Berdasarkanhasil uji t menunjukkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh
terhadap kualitas audit karena dengan nilai signifikansi variabel pengalaman
7
kerja (PENG) nilai thitung (1,758) lebih besar daripada ttabel (2,023) dan dapat
dilihat dari nilai signifikansi 0,087 > = 0,05, sehingga ditolak. Dengan demikian
hasil penelitian menyebutkan pengalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas
audit. Semakin banyak pengalaman auditor semakin dapat menghasilkan berbagai
dugaan dalam menjelaskan temuan audit.
Pengaruh Due Professional Care terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa Due Professional Care
berpengaruh terhadap kualitas audit karena dengan nilai signifikansi variabel Due
Professional Care (DPC) nilai thitung (2,441 lebih besar daripada ttabel (2,023) dan
dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,041 < = 0,05, sehingga diterima. Jika
seorang akuntan menyadari akan betapa besar perannya bagi masyarakat dan bagi
profesinya maka ia akan memilih sebuah keyakianan bahwa dengan melakukan
pekerjaan dengan sebaik baiknya, maka ia akan memberikan kontribusi yang
sangat besar bagi masyarakat dan profesinya tersebut. Maka dapat disimpulkan
bahwa akuntabilitas mempengaruhi kualitas audit
Pengaruh Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa akuntabilitas berpengaruh
terhadap kualitas audit karena dengan nilai signifikansi variabel akuntabilitas
(AKT) nilai thitung (2,340) lebih besar daripada ttabel (2,023) dan dapat dilihat dari
nilai signifikansi 0,025 < = 0,05, sehingga diterima. Jika seorang akuntan
menyadari akan betapa besar perannya bagi masyarakat dan bagi profesinya maka
ia akan memilih sebuah keyakianan bahwa dengan melakukan pekerjaan dengan
sebaik baiknya, maka ia akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi
masyarakat dan profesinya tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas
mempengaruhi kualitas audit
Pengaruh Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa time budget pressure berpengaruh
terhadap kualitas audit karena dengan nilai signifikansi variabel time budget
pressure (TBP) nilai thitung (-2,068) lebih kecil daripada ttabel (2,023) dan dapat
dilihat dari nilai signifikansi 0,046 < = 0,05, sehingga diterima. Dengan
demikian hasil penelitian menyebutkan tekanan anggaran waktu berpengaruh
8
terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukan bahwa tingginya tingkat tekanan
waktu yang dimiliki oleh auditor, membuat auditor seringkali melakukan audit
tidak sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan sehingga kualitas hasil
audit yang dihasilkan menurun. Maka dapat disimpulkan bahwa tekanan
anggaran waktu mempunyai pengaruh negatif terhadap kualitas audit.
4. PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
variabel kompetensi, due professional care, akuntabilitas dan time budget
pressure berpengaruh terhadap kualitas audit. Sedangkan independensi dan
pengalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Implikasi
Beberapa implikasi yang diharapkan dari penelitian ini adalah
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak kantor
akuntan publik bahwa faktor yang memepengaruhi kualitas audit yaitu
indepedensi, kompetensi, pengalaman, due professional care, akuntabilitas,
dan time budget pressure, sehingga pihak kantor akuntan publik
memperhatikan keenam variabel tersebut dalam mengambil beberapa
kebijakan untuk meningkatkan kualitas audit.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta
sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya dalam meneliti secara mendalam
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit.
Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari penelitian yang dilaksanakan ini memiliki keterbatasan.
Keterbatasan ini perlu diperhatikan bagi peneliti-peneliti selanjutnya maupun
pembaca. Keterbatasan yang dimiliki dalam penelitian ini antara lain:
a. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan kuesioner
dalam pengambilan jawaban dari responden, sehingga penulis tidak mengawasi
secara langsung atas pengisian jawaban tersebut. Kemungkinan jawaban dari
responden tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya dikarenakan kondisi-
kondisi tertentu masing-masing responden.
9
b. Faktor pengaruh Kualitas Audit terbatas pada Independensi, Kompetensi,
Pengalaman, Due Professional Care, Akuntabilitas dan Time Budget Pressure
sehingga cakupannya kurang luas untuk dijadikan pertimbangan keputusan
manajemen sumberdaya manusia.
c. Lingkup penelitian terbatas pegawai pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta
dan Semarang dan waktu yang digunakan dalam penelitian terbatas, sehingga
hasilnya tidak dapat diabandingkan dengan KAP lainnya yang sejenis dan hasil
penelitian kurang maksimal.
Saran
Dari hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan penulis adalah sebagai
berikut:
a. Peneliti diharapkan mengawasi pengisian kuesioner dalam pengambilan
jawaban dari responden, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan kondisi
yang sebenar-benarnya.
b. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel independen dan
menambah sampel penelitian untuk membuktikan kembali variabel dalam
penelitian ini.
c. Lingkup penelitian terbatas pada auditor Kntor Akuntan Publik di Surakarta
dan Semarang, waktu yang digunakan dalam penelitian terbatas, diharapkan
bagi peneliti selanjutnya untuk menambah lagi auditor di KAP yang lain dan
waktu penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Arens, A.A., S.B Mark, R.J. Elder, dan A.A. Jusuf. 2011. Jasa Audit dan
Assurance, Pnedekatan Terpadu. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.
De Angelo, L. E. 1981. Auditor Size and Audit Quality. Journal of Accounting
and Economics, Vol.3, No.3, pp: 183-199.
Dezoort, F. T. 1998. Time Pressure Research in Auditing: Implications for
Practice. The auditor Report. 22(1).
Fietoria, E. S. (2017). Pengaruh Profesionalisme, Indepensi, Kompetensi dan
Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit. Journal of Accounting and
Business Studies, I(1), 2540-8275.
Ghozali. (2012). Aplikasi Informasi Multivariate dengan Program IBM SPSS 20
(2nd ed.). Semarang: Universitas Diponegoro.
10
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik Per 31
Maret 2011. Salemba Empat: Jakarta.
Mertha, P. S. (2017). Pengaruh Independensi, Tekanan Anggaran Waktu, Resiko
Audit dan Gender Terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, XVIII(2), 1545-1574.
Messier, W.F., S.M. Glover, dan D.F. Prawit. 2011. Auditing and Assurance
Service: a systematic approach. Eight Edition. Salemba Empat. Jakarta.
Terjemahan Denies Prihanthinah dan Linda Kusumawing Wedari.
2014. Jasa Audit dan Assurance: Pendekatan Sistematis. Edisi Delapan.
Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.
Mulyadi. 2009. Auditing. Edisi 6. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.
Nirmala, P.A. 2013. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional
Care, Akuntabilitas, Kompleksitas Audit, dan Time Budget Pressure
Terhadap Kualitas Audit. (Studi Empiris Pada Auditor KAP di Jawa
Tengah dan DIY). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Ramantha, I. M. (2015). Pengaruh Due Professional Care, Akuntabilitas,
Kompleksitas Audit, dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas
Audit. XIII(1), 311-399.
Saputra, I. M. (2017). Pengaruh Kompetensi, Pengalaman, Independensi dan
Motivasi Terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, XVIII(2), 942-964.
Sekaran, U. (2006). Research Methods For Business (4th ed.). Jakarta, Indonesia:
Salemba Empat.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke 15. CV. Alfabeta.
Bandung.
Suryono, S. C. (2015). Pengaruh Due Professional Care, Akuntabilitas dan Time
Budget Pressure terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmu & Riset
Akuntansi, IV(2), 2-16.
Utami, (2015). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesionalisme dan
Integritas terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi III(1).
Wiratama, W. J. (2015). Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Due
professional Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, X(1), 91-106.
11
Yuniartha, P. D. (2013). Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Time Budget
Pressure terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana IV(1), 92-109, 2302-8556.
Zu’amah, Saroah. 2009. Independensi dan Kompetensi Auditor pada Opini Audit
(Studi BPKP Jateng). Jurnal Dinamika Akuntansi, 1(2), September
2009, pp. 145-154.