19
Stratigraf KELOMPOK 1 : A.AGUSLIMI SHAFIRA PUTRI.AP YAWAN BASO PATA (H22112!" (H221122#$" FITRIANI %ABAL ALTARIK (H221122&!" (H221122&'" Pr gra) St*+i G, f-i a %*r*-a/ Fi-i a Fa *0ta- Mat,)ati a a/ I0)* P,/g,ta *a/ A0a) U/i3,r-ita- Ha-a/*++i/ “Fasies”

FASIES

Embed Size (px)

Citation preview

FASIES

StratigrafiKELOMPOK 1 :A.AGUSLIMI SHAFIRA PUTRI.APYAWAN BASO PATA(H22112007)(H22112254)

FITRIANIJABAL ALTARIK(H22112287)(H22112286)

Program Studi Geofisika Jurusan FisikaFakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas HasanuddinFasiesAPA ITU FASIES (FACIES) ?Menurut Moore 1949, Facies adalah bagian dari unit stratigrafi yang memperlihatkan perbedaan yang signifikan dengan bagian-bagian lainnya. Facies meliputi satu endapan atau lebih, yang sebagian atau seluruhnya berumur sama dan terbentuk berdekatan atau bersebelahan.Menurut Slley (1985), fasies sedimen adalah suatu satuan batuan yang dapat dikenali dan dibedakan dengan satuan batuan yang lain atas dasar geometri, litologi, struktur sedimen, fosil, dan pola arus purbanya. Fasies sedimen merupakan produk dari proses pengendapan batuan sedimen di dalam suatu jenis lingkungan pengendapannya.Diagnosa lingkungan pengendapan tersebut dapat dilakukan berdasarkan analisa faises sedimen, yang merangkum hasil interpretasi dari berbagai data:GeometriLitologiPaleontologiStruktur sedimenASOSIASI FASIES ( FACIES ASSOCIATION )Asosiasi fasies didefinisikan sebagai suatu kombinasi dua atau lebih fasies yang membentuk suatu tubuh batuan dalam berbagai skala dan kombinasi.Asosiasi fasies ini mencerminkan lingkungan pengendapan atau proses dimana fasies-fasies itu terbentuk.

Pembentukan dibagi menjadi empat fasies asosiasi (FAS), yaitu dari bawah ke atas.

Asosiasi Fasies 1Asosiasi fasies terendah di unit didominasi oleh palung lintas-stratifikasi, tinggi energi braided stream yang membentuk dataran outwash sebuah sistem aluvial.

Asosiasi fasies 2Fasies ini mencerminkan lingkungan yang lebih tenang, unit ini kadang-kadang terganggu oleh lensa dari FA1 sedimen. Bed berada di seluruh tipis, planar dan disortir dengan baik. Bed sekitar 5 cm (2 in) bentuk tebal 2 meter (7 ft) unit "bedded sandsheets"- lapisan batu pasir yang membentuk lithology dominan fasies ini.

Asosiasi fasies 3Fasies ini sangat mirip FA1, dengan peningkatan pasokan bahan clastic terwakili dalam rekor sedimen tdk halus, diurutkan buruk, berkerikil palung lintas-unit tempat tidur hingga empat meter tebal. Jejak fosil langka. Sheet-seperti sungai dikepang disimpulkan sebagai kontrol dominan pada sedimentasi di fasies ini.

Asosiasi fasies 4Asosiasi fasies paling atas muncul untuk mencerminkan sebuah lingkungan di pinggiran laut. Fining-up yang diamati pada 0,5 meter (2 kaki) hingga 2 meter (7 kaki) skala, dengan salib melalui seperai pada unit dasar arus overlain oleh riak. Baik shales batu pasir dan hijau juga ada. Unit atas sangat bioturbated, dengan kelimpahan Skolithos - sebuah fosil biasanya ditemukan di lingkungan laut.Hubungan Antar Fasies ( Facies Relationship ) Hubungan antar fasies dapat didefinisikan sebagai hubungan antara satu facies dengan facies yang lainnya baik secara lateral maupun vertikal.

Hubungan antar facies dikemukakan oleh Johannes Walther (1894) dalam Hukum Korelasi Fasies (Law of Facies Correlation).Runtutan Fasies ( Facies Sequence )Runtutan Fasies adalah hubungan fasies-fasies secara lateral dengan kejadian fasies dalam suatu urutan tertentu.Facies sequence terjadi ketika ada pengulangan rangkaian proses sebagai respon atau tanggapan dari perubahan reguler suatu kondisi.

Suatu unit yang secara relatif conform dan sekuen tersusun oleh fasies yang secara genetik berhubungan. Suatu sekuen ditentikan oleh sifat fisik lapisan itu sendiri bukan oleh waktu dan bukan oleh eustacy serta bukan ketebalan atau lamanya pengendapan dan tidak dari interpretasi global atau asalnya regional (sea level change). Ciri-ciri sequence boundary :1. membatasi lapisan dari atas dan bawahnya.2. terbentuk secara relatif sangat cepat (