Upload
drg-riki-indra-kusuma
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Geriatri Doc
1/37
“Geriatri”
Bab.I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan
kondisi fisik psikologis maupun so!ial yang saling berinteraksi satu sama lain.
"eadaan itu !enderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan se!ara umum
maupun kesehatan #i$a se!ara khusus pada lan#ut usia.
%asalah kesehatan #i$a lan#ut usia termasuk #uga dalam masalah kesehatan
yang dibahas pada pasien&pasien Geriatri dan Psikogeriatri yang merupakan bagian
dari Gerontologi yaitu ilmu yang mempela#ari segala aspek dan masalah lan#ut usia
meliputi aspek fisiologis psikologis so!ial !ultural ekonomi dan lain&lain.
Perkembangan kesehatan seorang lan#ut usia antara yang satu dengan lainnya
sangat ber'ariasi .ntuk itu penulis akan menya#ikan suatu tulisan yang
berhubungan dengan pera$atan kesehatan bagi usia lan#ut .
ntuk masalah pera$atan kesehatan bagi usia lan#ut perlu mendapat perhatian
khusus karena bagi usia lan#ut kesehatan sudah tidak dapat dihindarkan karena
keadaan fisik dan psikologis yang sudah menurun. %enyikapi kondisi seperti
tersebut diatas maka kita perlu mengetahui bagaimana perkembangan kesehatan usia
lan#ut dan bagaimana !ara pera$atan kesehatan bagi usia lan#ut.
1
8/18/2019 Geriatri Doc
2/37
Bab.II in#auan Pustaka
II.1 Pengertian
Geriatri adalah !abang ilmu kedokteran yang mempela#ari masalah kesehatan
pada lan#ut usia yang menyangkut aspek Promotof Pre'entif "uratif dan
*ehabilitatif serta Psikososial yang menyertai kehidupan lan#ut usia. +ementara
Psikogeriatri adalah !abang ilmu kedokteran #i$a yang mempela#ari masalah
kesehatan #i$a pada lan#ut usia yang menyangkut aspek promotof pre'entif kuratif
dan rehabilitatif serta psikososial yang menyertai kehidupan lan#ut usia.
Geriatric merupakan suatu istilah yang terdiri dari kata geros ( usia lan#ut) dan
iatreia (mera$at,merumat) geriatri sendiri menga!u pada !abang ilmu kedokteran
yang berfokus pada penyediaan layanan kesehatan bagi manula. (Ignas Leo -as!her
1/). +eseorang dikatakan lan#ut usia #ika telah men!apai usia diatas 0/ tahun.
(depsos //2)
ntuk menangani penyakit geriatri! pada lansia dibutuhkan pendekatan holistik
yaitu perhatian total terhadap pasien se!ara terpadu dengan mempertimbangkan
keadaan lingkungan sosial ekonomi gaya hidup diagnosis dan terapi penyakit
dalam mera$at penderita.
+edangkan pasien Geriatri adalah pasien berusia lan#ut (untuk Indonesia saat ini
adalah mereka yang berusia
0/ tahun ke atas) dengan beberapa masalah kesehatan (multipatologi) akibat
gangguan fungsi #asmani dan rohani dan atau kondisi so!ial yang bermasalah.
Lansia banyak yang mengidap salah satu penyakit yang dapat menyebabkan
komplikasi #ika tidak ditangani dengan baik seperti fraktur pada tulang yang dapat
menyebabkan osteoporosis atau #ika seseorang memiliki angka kolesterol yang
tinggi saat lan#ut usia dapat men#adi Penyakit 3antung "oroner (P3") hipertensi
gagal #antung dan infark serta gangguan ritme #antung diabetes mellitus gangguan
fungsi gin#al dan hati.
Beberapa masalah yang sering mun!ul pada usia lan#ut disebut sebagai a seriesof I’s yaitu immobility (imobilisasi) instability (instabilitas dan #atuh) in!ontinen!e
2
8/18/2019 Geriatri Doc
3/37
(inkontinensia) intelle!tual impairment (gangguan intelektual) infe!tion (infeksi)
impairment of 'ision and hearing (gangguan penglihatan dan pendengaran) isolation
(depresi) Inanition (malnutrisi) insomnia (ganguan tidur) dan immune defi!ien!y
(penurunan kekebalan tubuh).
+ifat penyakit pada lansia perlu untuk dikenali supaya tidak salah ataupun
lambat dalam menegakkan diagnosis sehingga terapi dan tindakan lain yang
mengikutinya dengan segera dapat dilaksanakan. 4al ini akan menyangkut beberapa
aspek yaitu etiologi diagnosis dan per#alanan penyakit.
+e!ara Etiologi, penyakit pada lansia lebih bersifat endogen daripada eksogen.
4al ini disebabkan oleh menurunnya berbagai fungsi tubuh karena proses menua
etiologi sering kali tersembunyi (5!!ult) dan sebab penyakit dapat bersifat ganda
(multiple) dan kumulatif (penimbunan) terlepas satu sama lain ataupun saling
mempengaruhi.
+edangkan se!ara Diagnosis penyakit pada lansia umumnya lebih sulit
dideteksi dari pada rema#a atau de$asa karena ge#ala dan keluhan sering tidak #elas.
Per#alanan penyakit Pada umumnya per#alanan penyakit adalah kronik (menahun)
diselingi dengan eksaserbasi akut penyakit bersifat progresif (bertahap) dan sering
menyebabkan ke!a!atan (in'alide).
3
8/18/2019 Geriatri Doc
4/37
II. 6iri&!iri Geriatri
7ilihat dari segi kemunduran biologis !iri&!iri geriatri yaitu 8
1. "ulit mulai mengendur dan $a#ah mulai keriput serta garis&garis yang menetap
. *ambut kepala mulai memutih atau beruban
9. Gigi mulai lepas (ompong)
:. Penglihatan dan pendengaran berkurang
;. %udah lelah dan mudah #atuh
0. Gerakan men#adi lamban dan kurang lin!ah
+edangkan dilihat dari segi kemunduran kognitif !iri&!iri geriatri yaitu 8
1. +uka lupa (ingatan tidak berfungsi dengan baik)
. Ingatan pada hal&hal di masa muda lebih baik dari hal&hal yang baru ter#adi
9. +ering adanya disorientasi terhadap $aktu tempat dan orang
:. +ulit menerima ide&ide baru
;. "eseimbangan antara badan penglihatan dan pendengaran berkurang.
II.9
8/18/2019 Geriatri Doc
5/37
=da beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan #i$a lansia.
8/18/2019 Geriatri Doc
6/37
• "ekurangan gi>i karena pen!ernaan kurang sempurna atau nafsu makan sangat
kurang.
• Penggunaan obat&obat tertentu seperti antihipertensi golongan stereoid
tran?uilier.
•
8/18/2019 Geriatri Doc
7/37
ipe kepribadian mandiri ( Independent personaliy) pada tipe ini ada
ke!enderungan mengalami post po$er sindrome apalagi #ika pada masa lansia
tidak di isi dengan kegiatan yang dapat memberikan otonomi pada dirinya.
ipe kepribadian ergantung ( Dependent personality ) pada tipe ini bisanya
sangat dipengaruhi kehidupan keluarga apabila kehidupan keluarga selalu
harmonis maka pada masa lansia tidak berge#olak tetapi #ika pasangan hidup
meninggal maka pasangan yang di tinggalkan akan men#adi merana apalagi #ika
tidak segera bangkit dari kedudukannya.
ipe "epribadian Bermusuhan ( Hostility personality) pada tipe ini setelah
memasuki lansia tetap merasa tidak puas dengan kehidupannya banyak keinginan yang kadang&kadang tidak di perhitungkan se!ara seksama sehingga
menyebabkan kondisi ekonominya men#adi morat&marit.
ipe "epribadian "ritik 7iri (Self Hate Personality) pada lansia tipe ini
umumnya terlihat sengsara karena perilakunya sendiri sulit dibantu oleh orang
lain atau !enderung susah dirinya.
7
8/18/2019 Geriatri Doc
8/37
II.: %asalah&masalah @ang 7ialami Pasien Geriatri
7engan semakin bertambahnya usia semakin banyak masalah yang dialami.
sia lan#ut adalah usia yang sangat rentan terhadap berbagai masalah bukan hanya
masalah "esehatan tapi #uga masalah +osial&Budaya Akonomi dan Psikologi.
=dapun masalah&masalah tersebut yaitu 8
1. Kesehatan.
Pada umumnya disepakati bah$a kebugaran dan kesehatan mulai menurun pada
usia setengah baya.Penyakit&penyakit degeneratif mulai menampakkan diri pada usia
ini. amun demikian kenyataan menun#ukkan bah$a kebugaran dan kesehatan pada
usia lan#ut sangat ber'ariasi. +tatistik menun#ukkan bah$a usia lan#ut yang sakit&
sakitan hanyalah sekitar 1;&;C makin tua tentu presentase ini semakin besar.
7emikian pula usia lan#ut yang tidak lagi dapat melakukan Dakti'itas sehari&hariD
(=!ti'ities of 7aily Li'ing) hanya ;&1;C tergantung dari umur.
7i samping faktor keturunan dan lingkungan nampaknya perilaku (hidup sehat)
mempunyai peran yang !ukup besar. Perilaku hidup sehat harus dilakukan sebelum
usia lan#ut (bahkan #auhauh sebelumnya). Perilaku hidup sehat terutama adalah
perilaku indi'idu dilandasi oleh kesadaran keimanan dan pengetahuan. %en#adi tua
se!ara sehat (normal ageing healthy ageing) bukanlah satu kemustahilan tapi
sesuatu yang bisa diusahakan dan diper#uangkan. +eyogyanya dianut paradigma
men!egah dan mengendalikan faktor&faktor risiko sebaik mungkin kemudian
menunda kesakitan dan !a!at selama mungkin.
2. Sosial
+e!ara sosial seseorang yang memasuki usia lan#ut #uga akan mengalami
perubahan&perubahan. Perubahan ini akan lebih terasa bagi seseorang yang
menduduki #abatan atau peker#aan formal. la akan merasa kehilangan semua
perlakuan yang selama ini didapatkannya seperti dihormati diperhatikan dan
diperlukan.
Bagi orang&orang yang tidak mempunyai $aktu atau tidak merasa perlu untuk
bergaul di luar lingkungan peker#aannya perasaan kehilangan ini akan berdampak
8
8/18/2019 Geriatri Doc
9/37
pada semangatnya suasana hatinya dan kesehatannya. 7i dalam keluarga
peranannya&pun mulai bergeser. =nak&anak sudah D#adi orangD mungkin sudah
punya rumah sendiri tempat tinggalnya mungkin #auh. *umah #adi sepi orangtua
seperti tidak punya peran apa&apa lagi.
3. Ekonomi.
%emasuki usia lan#ut mungkin sekali akan berdampak kepada penghasilan.
Bagi mereka yang menduduki #abatan formal pega$ai negeri atau =B*I pensiun
menyebabkan penghasilan berkurang dan hilangnya fasilitas dan kemudahan&
kemudahan. Bagi para profesional pensiun umumnya tidak terlalu men#adi masalah
karena masih tetap dapat berkarya setelah pensiun.
amun bagi Dnon profesionalD pensiun dapat menimbulkan gon!angan
ekonomi. 5leh karena itu pensiun seyogyanya dihadapi dengan persiapan&persiapan
untuk alih profesi dengan latihan&latihan keterampilan dan menambah ilmu baik
dengan pengembangan hobi maupun pendidikan formal.
Bagi mereka yang men!ari nafkah melalui sektor nonformal seperti petani
pedagang dan sebagainya memasuki usia lan#ut umumnya tidak akan banyak
berdampak pada penghasilannya se#auh kebugarannya tidak terlalu !epat
mengalami kemunduran dan kesehatannya tidak terganggu.
erganggunya kesehatan berdampak seperti pisau bermata dua. Pada sisi yang
satu men#adi kendala8ntuk men!ari nafkah pada sisi lain menambah beban
pengeluaran. 5leh karena itu #aminan hari tua asuransi kesehatan tabungan dan
sebagainya akan sangat membantu pada kondisi ini.
4. Psikologi.
%asalah&masalah kesehatan sosial dan ekonomi sendiri&sendiri atau bersama&
sama se!ara kumulatif dapat berdampak negatif se!ara psikologis. 4al&hal tersebut
dapat men#adi stresor, yang kalau tidak di!erna dengan baik akan menimbulkan
masalah atau menimbulkan stres dalam berbagai manifestasinya. +ikap mental
seseorang sendiri dapat menimbulkan masalah.
9
8/18/2019 Geriatri Doc
10/37
sia kronologis memang tidak dapat di!egah namun penuaan se!ara biologis
dapat diperlambat. *ambut yang memutih kulit yang mulai keriput langkah yang
tidak lin!ah lagi dan sebagainya harus diterima dengan ikhlas. amun #anganlah
penuaan se!ara psikologis ter#adi lebih !epat daripada usia kronologis. ntuk itu
diperlukan sikap mental yang positif terhadap proses penuaan.
%enua tidak harus sakit&sakitan #uga tidak harus loyo dan #ompo. "ehidupan
spiritual mempunyai peran yang sangat penting. +eseorang yang mensyukuri nikmat
umurnya tentu akan memelihara umurnya dan mengisinya dengan hal&hal yang
bermanfaat seperti kata sebuah hadis 8 Dsebaik&baik manusia adalah yang umurnya
pan#ang dan baik amal perbuatannyaD. "alau mensyukuri nikmat sehat maka akan
memelihara kesehatan kita sebaik&baiknya. "alau silatura!hmi itu memperpan#ang
umur kita sebaiknya memelihara kehidupan sosial selama mungkin.
10
8/18/2019 Geriatri Doc
11/37
II.; Lansia (Geriatri) +ehat dan 6iri&!irinya
sia lan#ut sehat adalah usia lan#ut yang dapat mempertahankan kondisi fisik
dan mental yang optimal serta tetap melakukan akti'itas sosial dan produktif. 7i
Indonesia batasan usia lan#ut yang ter!antum dalam ndang&undang o.1,1E
tentang "ese#ahteraan sia Lan#ut adalah sebagai berikut 8 sia lan#ut adalah
seorang yang telah men!apai usia 0/ tahun ke atas (7epsos1)F batasan ini sama
dengan yang dikemukakan oleh Burnside dkk.
=dapun 6iri&!iri usia lan#ut sehat adalah 8
• %emiliki tingkat kepuasan hidup yang relatif tinggi karena merasa hidupnya
bermakna mampu menerima kegagalan yang dialaminya sebagai bagian dari
hidupnya yang tidak perlu disesali dan #ustru mengandung hikmah yang berguna
bagi hidupnya.
• %emiliki integritas pribadi yang baik berupa konsep diri yang tepat dan
terdorong untuk terus memanfaatkan potensi yang dimilikinya.
•
%ampu mempertahankan sistem dukungan sosial yang berarti berada di antaraorang&orang yang memiliki kedekatan emosi dengannya yang memberi
perhatian dan kasih sayang yang membuat dirinya masih diperlukan dan
di!intai.
• %emiliki kesehatan fisik dan mental yang baik didukung oleh kemampuan
melakukan kebiasaan dan gaya hidup yang sehat.
• %emiliki keamanan finansial yang memungkinkan hidup mandiri tidak
men#adi beban orang lain minimal untuk memenuhi kebutuhan sehari&hari.
• Pengendalian pribadi atas kehidupan sendiri sehingga dapat menentukan
nasibnya sendiri tidak tergantung pada orang lain. 4al ini dapat men#aga
kestabilan harga dirinya.
11
8/18/2019 Geriatri Doc
12/37
II.0 "arakteristik "asus Penyakit Lansia (Geriatri) di Indonesia
1. Penyakit persendian dan tulang seperti rheumatik dan osteoporosis.
. Penyakit "ardio'askuler seperti hipertensi kholesterolemia angina !ardia!
atta!k stroke trigliserida tinggi anemia dan P3".
9. Penyakit Pen!ernaan seperti gastritis dan ul!us pepti!um.
:. Penyakit rogenital seperti Infeksi +aluran "emih (I+") Gagal Gin#al
=kut,"ronis dan Benigna Prostat Hiperplasia.
;.
Penyakit %etabolik,endokrin seperti diabetes mellitus dan obesitas.
0. Penyakit Pernafasan seperti asma dan B paru.
2. Penyakit "eganasan seperti !arsinoma atau kanker.
E. Penyakit lain seperti senilis,pikun,dimensia al>eimer dan parkinson.
12
8/18/2019 Geriatri Doc
13/37
II.2 paya "esehatan Pada Lansia (Geriatri)
ntuk men!apai usia lan#ut sehat tua berguna bahagia dan se#ahtera ialah
dengan mengaktifkan fisik mental dan sosial ditu#ukan pada usia :;&; tahun.
Banyak hal yang harus dilakukan baik dari lansia itu sendiri atau dari petugas
kesehatan maupun dari pihak keluarga lansia. Pelayanan dari petugas kesehatan
sendiri terbagi men#adi dua bagian yaitu 8
1. Promosi
Peran petugas kesehatan sebagai penyuluh bagi indi'idu yang berada pada usia
pertengahan (middle adult) antara lain dengan melakukan hal&hal sebagai berikut 8
• %endapatkan data&data yang berkaitan dengan keadaan saal itu minimal
diketahui berat dan tinggi badan denyut nadi tekanan darah keluhan fisik dan
penyakit yang diderita.
• %endapatkan data mengenai pola dan !ara hidup mereka , %endapatkan data&
data kondisi psikologis yang mungkin tertampil dalam keluhan fisik yang
diungkapkan.
Berdasarkan data&data tersebut petugas kesehatan memberikan informasi dan
penyuluhan pada keluarga dan masyarakat tentang hal&hal yang perlu diketahui
tentang usia lan#ut. Bila ada masalah fisik dan psikologis yang memerlukan
penanganan lebih lan#ut petugas kesehatan perlu memberikan ru#ukan pada ahli
sesuai dengan kondisi dan keperluan usia lan#ut.
Petugas kesehatan dapat melakukan tindakan&tindakan promotif yang bersifat
pre'entif sebagai berikut 8
Mensosialisasikan tentang persiapan sebelum memasuki usia lanjut sebagai
berikut :
%en#adi tua diterima dengan ikhlas dan realistis.
%en#adi tua dihadapi dengan sikap mental yang positif dan optimistik.
Berperilaku hidup sehat men!egah penyakit dan tetap memelihara
kebugaran.
%embangun membina dan memelihaia hubungan sosial.
%eningkatkan terus ilmu dan keterampilan sebagai bekal men#alani hidup
yang bermanfaat sosial ataupun ekonomi.
=pa yang telah ter#adi diterima sebagai takdir.
etap aktif #asmani dan rohani sebab kehidupan yang Dpasif akan
memper!epat proses penuaan.Berusaha men#adi subyek selama mungkin dalam kehidupan.
13
8/18/2019 Geriatri Doc
14/37
%eningkatkan kehidupan spiritual dengan mendekatkan diri kepada yang
%aha "uasa.
Untuk membantu mengatasi, mengurangi perasaan yang negatif, maka
petugas kesehatan sebaiknya berperilaku sebagai berikut :
Bersikap ramah lembut dan sabar mengahadapi usai lan#ut.
%au mendenganr keluhan.
%au membantu dan melayani keperluannya.
%au meberikan informasi yang membuatnya merasa tenang.
%au memberikan dorongan bu#ukan petun#uk dan saran yang
membesarkan hatinya.
%au memahami dan dapat menghayati perasaannya serta bersikap
menerima apa adanya.
. Prevensi
a. Meningkatkan Pengertian dan Perhatian Petugas Kesehatan
7iharapkan agar petugas kesehatan dalam melaksanakan kegiatan
pelayanannya pada usia lan#ut tidak hanya memperhatikan keluhan&keluhan
yang dikemukakan oleh meraka tapi #uga mempertimbangkan adanya faktor&
faktor& lain yang mendasari keluhan tersebut seperti masalah psikologis sosial
budaya atau kemungkinan adanya masalah mental emosional.
ersedianya loket khusus dan sarana lainnya di fasilitas pelayanan
kesehatan bagi usia lan#ut merupakan hal yang perlu diperhatikan terutama bagi
usia lan#ut dengan alat bantu seperti kursi roda. Penanganan se!ara holisitik
dengan sikap yang ramah sopan dan hormat merupakan pelayanan yang
diidamkan oleh usia lan#ut.
b. Mensosialisasikan Usia Lanjut Sejahtera
@ang dimaksud dengan se#ahtera adalah terpenuhinya kebutuhan lahir dan
batin. "ebutuhan batin disebut #uga Dbasi! needsD bersifat immaterial dan
uni'ersal kebutuhan lahir disebut #uga Dinstrumental needD bersifat material dan
14
8/18/2019 Geriatri Doc
15/37
sangat dipengaruhi oleh faktor&faktor sosial budaya ekonomi dan sebagainya.
%enurut =braham 4.
%aslo$ kebutuhan manusia dari #en#ang yang paling rendah hingga
#en#ang yang paling tinggi adalah kebutuhan fisiologis keamanan sosial
penghargaan dan aktualisasi diri.
"ese#ahteraan usia lan#ut pada dasamya men#adi D!on!ernD para pralan#ut
usia atau usia lan#ut sendiri keluarga,masyarakatorganis asiorganisasi
masyarakat dan pemerintah. 5leh karena masalahnya menyangkut banyak
pihak perlu ada landasan berpi#ak yang disepakati bersama.
c. Paradigma Usia Lanjut Sejahtera terdiri dari lima butir sebagai berikut
1. Positif %enanamkan pengertian dan membangkitkan kesadaran bah$a 8
• %en#adi tua tidak perlu diikuti oleh sakit&sakitan tapi dapat ter#adi
se!ara normal.
• ua tidak identik dengan DpensiunanD puma segalanya dan tidak
berguna tetapi tetap dapat men#adi anggota masyarakat yang dapat
memberikan sumbangan kepada kehidupan dan pembangunan.
. Proaktif %en#emput persoalan dan mengambil langkah antisipasi supaya
masalah yang tidak dikehendaki tidak men#adi kenyataan 8
• Berperilaku sehat meningkatkan kebugaran men!egah penyakit dan
ke!a!atan.
• "ebiasaan menabung untuk hari tua.
• +istem pensiunan dan #aminan hari tua.
• %eningkatkan ilmu dan keterampilan.
• %en#alin dan membina #aripgan sosial.
• %eningkatkan kehidupan spiritual dan mendekatkan diri kepada @ang
%aha Pen!ipta.
9. on 7iskriminasi idak mengu!ilkan atau mengotakkan usia lan#ut hanya
karena usianya tetapi tetap menganggap sebagai bagian integral dari satu
masyarakat yang hak dan ke$a#ibannya dinilai atas dasar kemampuan dan
kondisi serta keterbatasannya.
15
8/18/2019 Geriatri Doc
16/37
:. =komodatif,"ondusif etap memberikan peluang dan kesempatan untuk
beker#a men!ari nafkah atau melakukan kegiatan&kegiatan se!ara sukarela
serta berpartisipasi dalam kegiatan&kegiatan masyarakat sesuai keinginan
dan kemampuannya. %emberikan peluang dorongan dan kesempatan untuk
menambah ilmu serta keterampilan untuk meningkatkan perannya baik
se!ara ekonomi maupun sosial. %emberi suasana dan semangat untuk
men#alani hidup yang bermanfaat.
;. +upportif %emberikan dukungan bantuan maupun pelayanan untuk
meningkatkan kese#ahteraannya serta memberikan santunan maupun
pera$atan bagi mereka yang sakit dan tidak berdaya.
d. Menca!ai Usia Lanjut Sehat "ua #erguna #ahagia dan Sejahtera
%erupakan kendala yang !ukup besar karena usia lan#ut mempunyai !iri
khas tersendiri dan akibat proses penuaan usia lan#ut sulit untuk menerima
perubahan&perubahan yang !epat. 7i lain pihak pelayanan kesehatan masalah
gi>i dan kesehatan lingkungan ber#alan lebih baik yang memungkinkan usia
penduduk !enderung meningkat dari $aktu ke $aktu.
ntuk itu perlu diterapkan suatu program terpadu yang dilaksanakan sedini
mungkin untuk mengantisipasi kemungkinan&kemungkinan yang dapat
menimbulkan permasalahan pada usia lan#ut agar dapat men!apai usia la#ut
yang sehat tua berguna bahagia dan se#ahtera.
Bab.III Pembahasan
Polifarmasi
Penderita usia lan#ut umumnya mengalami beberapa penyakit se!ara bersamaan dan ada
kemungkinan dokter (beberapa dokter) berusaha memberikan obat untuk setiap penyakit.
3umlah obat&obat yang banyak ini dapat menimbulkan masalah baru antara lain karena efek
samping dan interaksi obat. Halaupun tidak mudah mengelola penderita lan#ut usia dengan
16
8/18/2019 Geriatri Doc
17/37
multipatologi beberapa pedoman dapat dipakai sebagai pegangan antara lain8 Langkah&
langkah untuk menghindari polifarmasi.
a. !atat semua obat yang dipakai untuk re'ie$ dan monitoring
b. kenali nama generik dan golongan obat
!. kenali indikasi klinik untuk setiap obat
d. ketahui profil efek samping setiap obat
e. kenali faktor risiko sesuatu efek yang tak terduga
f. hentikan pemberian obat tanpa manfaat penyembuhan
g. hentikan pemberian obat tanpa indikasi klinik
h. gantilah dengan obat yang lebih aman
i. #angan menangani efek tak terduga suatu obat dengan obat lagi
#. gunakan obat tunggal bila !ara pemberiannya tidak sering 5bat&obat herbal yang banyak
beredar dimasyarakat dan dikonsumsi #uga oleh golongan lan#ut usia tidak boleh dianggap
sepenuhnya aman.
8/18/2019 Geriatri Doc
18/37
(kurang gi>i) impe!unity (tidak punya uang) iatrogenesis (menderita penyakit akibat obat&
obatan) insomnia (gangguan tidur) immune defi!ien!y (daya tahan tubuh yang menurun)
impoten!e (impotensi).
%asalah kesehatan utama tersebut di atas yang sering ter#adi pada lansia perlu dikenal
dan dimengerti oleh siapa sa#a yang banyak berhubungan dengan pera$atan lansia agar dapat
memberikan pera$atan untuk men!apai dera#at kesehatan yang seoptimal mungkin.
!esehatan
"# !urang bergerak: gangguan fisik #i$a dan faktor lingkungan dapat menyebabkan
lansia kurang bergerak. Penyebab yang paling sering adalah gangguan tulang sendi dan otot
gangguan saraf dan penyakit #antung dan pembuluh darah.
$# %nstabilitas: penyebab ter#atuh pada lansia dapat berupa faktor intrinsik (hal&hal yang
berkaitan dengan keadaan tubuh penderita) baik karena proses menua penyakit maupun
faktor ekstrinsik (hal&hal yang berasal dari luar tubuh) seperti obat&obat tertentu dan faktor
lingkungan. =kibat yang paling sering dari ter#atuh pada lansia adalah kerusakan bahagian
tertentu dari tubuh yang mengakibatkan rasa sakit patah tulang !edera pada kepala luka
bakar karena air panas akibat ter#atuh ke dalam tempat mandi.
+elain daripada itu ter#atuh menyebabkan lansia tersebut sangat membatasi pergerakannya.
'eser: beser buang air ke!il (bak) merupakan salah satu masalah yang sering didapati
pada lansia yaitu keluarnya air seni tanpa disadari dalam #umlah dan kekerapan yang !ukup
mengakibatkan masalah kesehatan atau sosial. Beser bak merupakan masalah yang seringkali
dianggap $a#ar dan normal pada lansia $alaupun sebenarnya hal ini tidak dikehendaki
ter#adi baik oleh lansia tersebut maupun keluarganya. =kibatnya timbul berbagai masalah
baik masalah kesehatan maupun sosial yang kesemuanya akan memperburuk kualitas hidup
dari lansia tersebut. Lansia dengan beser bak sering mengurangi minum dengan harapan
untuk mengurangi keluhan tersebut sehingga dapat menyebabkan lansia kekurangan !airan
dan #uga berkurangnya kemampuan kandung kemih. Beser bak sering pula disertai dengan
beser buang air besar (bab) yang #ustru akan memperberat keluhan beser bak tadi.
(# )angguan intelektual: merupakan kumpulan ge#ala klinik yang meliputi gangguan
fungsi intelektual dan ingatan yang !ukup berat sehingga menyebabkan terganggunya
akti'itas kehidupan shari&hari. "e#adian ini meningkat dengan !epat mulai usia 0/ sampai E;
tahun atau lebih yaitu kurang dari ; C lansia yang berusia 0/&2: tahun mengalami dementia
(kepikunan berat) sedangkan pada usia setelah E; tahun ke#adian ini meningkat mendekati ;/
C. +alah satu hal yang dapat menyebabkan gangguan interlektual adalah depresi sehingga
perlu dibedakan dengan gangguan intelektual lainnya.
18
8/18/2019 Geriatri Doc
19/37
*# %nfeksi: merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada lansia karena
selain sering didapati #uga ge#ala tidak khas bahkan asimtomatik yang menyebabkan
keterlambatan di dalam diaggnosis dan pengobatan serta risiko men#adi fatal meningkat pula.
Beberapa faktor risiko yang menyebabkan lansia mudah mendapat penyakit infeksi karena
kekurangan gi>i kekebalan tubuh8yang menurun berkurangnya fungsi berbagai organ tubuh
terdapatnya beberapa penyakit sekaligus (komorbiditas) yang menyebabkan daya tahan tubuh
yang sangat berkurang. +elain daripada itu faktor lingkungan #umlah dan keganasan kuman
akan mempermudah tubuh mengalami infeksi.
+# )angguan panaindera, komunikasi, penyembuhan, dan kulit: akibat prosesd menua
semua pan!aindera berkurang fungsinya demikian #uga gangguan pada otak saraf dan otot&
otot yang digunakan untuk berbi!ara dapat menyebabkn terganggunya komunikasi
sedangkan kulit men#adi lebih kering rapuh dan mudah rusak dengan trauma yang minimal.-# Sulit buang air besar .konstipasi/: beberapa faktor yang mempermudah ter#adinya
konstipasi seperti kurangnya gerakan fisik makanan yang kurang sekali mengandung serat
kurang minum akibat pemberian obat&obat tertentu dan lain&lain. =kibatnya pengosongan isi
usus men#adi sulit ter#adi atau isi usus men#adi tertahan. Pada konstipasi kotoran di dalam
usus men#adi keras dan kering dan pada keadaan yang berat dapat ter#adi akibat yang lebih
berat berupa penyumbatan pada usus disertai rasa sakit pada daerah perut.
0# Depresi: perubahan status sosial bertambahnya penyakit dan berkurangnya kemandirian
sosial serta perubahan&perubahan akibat proses menua men#adi salah satu pemi!u mun!ulnya
depresi pada lansia. amun demikian sering sekali ge#ala depresi menyertai penderita
dengan penyakit&penyakit gangguan fisik yang tidak dapat diketahui ataupun terpikirkan
sebelumnya karena ge#ala&ge#ala depresi yang mun!ul seringkali dianggap sebagai suatu
bagian dari proses menua yang normal ataupun tidak khas.
8/18/2019 Geriatri Doc
20/37
1# !urang gi2i: kekurangan gi>i pada lansia dapat disebabkan perubahan lingkungan
maupun kondisi kesehatan. i isolasi sosial (terasing dari masyarakat) terutama karena gangguan
pan!aindera kemiskinan hidup seorang diri yang terutama ter#adi pada pria yang sangat tua
dan baru kehilangan pasangan hidup sedangkan faktor kondisi kesehatan berupa penyakit
fisik mental gangguan tidur alkoholisme obat&obatan dan lain&lain.
"3# 4idak punya uang: dengan semakin bertambahnya usia maka kemampuan fisik dan
mental akan berkurang se!ara perlahan&lahan yang menyebabkan ketidakmampuan tubuh
dalam menger#akan atau menyelesaikan peker#aannya sehingga tidak dapat memberikan
penghasilan. ntuk dapat menikmati masa tua yang bahagia kelak diperlukan paling sedikit
tiga syarat yaitu 8memiliki uang yang diperlukan yang paling sedikit dapat memenuhi
kebutuhan hidup sehari&hari memiliki tempat tinggal yang layak mempunyai peranan di
dalam men#alani masa tuanya.
""# Penyakit akibat obat5obatan: salah satu yang sering didapati pada lansia adalah
menderita penyakit lebih dari satu #enis sehingga membutuhkan obat yang lebih banyak
apalagi sebahagian lansia sering menggunakan obat dalam #angka $aktu yang lama tanpa
penga$asan dokter dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat pemakaian obat&obat
ya?ng digunakan.
"$# )angguan tidur: dua proses normal yang paling penting di dalam kehidupan manusia
adalah makan dan tidur. Halaupun keduanya sangat penting akan tetapi karena sangat rutin
maka kita sering melupakan akan proses itu dan baru setelah adanya gangguan pada kedua
proses tersebut maka kita ingat akan pentingnya kedua keadaan ini. 3adi dalam keadaan
normal (sehat) maka pada umumnya manusia dapat menikmati makan enak dan tidur
nyenyak. Berbagai keluhan gangguan tidur yang sering dilaporkan oleh para lansia yakni
sulit untuk masuk dalam proses tidur. tidurnya tidak dalam dan mudah terbangun tidurnya
banyak mimpi #ika terbangun sukar tidur kembali terbangun dinihari lesu setelah bangun
dipagi hari." Daya tahan tubuh yang menurun: daya tahan tubuh yang menurun pada lansia
merupakan salah satu fungsi tubuh yang terganggu dengan bertambahnya umur seseorang
$alaupun tidak selamanya hal ini disebabkan oleh proses menua tetapi dapat pula karena
berbagai keadaan seperti penyakit yang sudah lama diderita (menahun) maupun penyakit
yang baru sa#a diderita (akut) dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh seseorang.
7emikian #uga penggunaan berbagai obat keadaan gi>i yang kurang penurunan fungsi
organ&organ tubuh dan lain&lain.
20
8/18/2019 Geriatri Doc
21/37
"(# %mpotensi: merupakan ketidakmampuan untuk men!apai dan atau mempertahankan
ereksi yang !ukup untuk melakukan sanggama yang memuaskan yang ter#adi paling sedikit 9
bulan. %enurut %assa!husetts %ale =ging +tudy (%%=+) bah$a penelitian yang
dilakukan pada pria usia :/&2/ tahun yang di$a$an!arai ternyata ; C menderita disfungsi
ereksi yang terdiri dari disfungsi ereksi total 1/ C disfungsi ereksi sedang ; C dan
minimal 12 C. Penyebab disfungsi ereksi pada lansia adalah hambatan aliran darah ke dalam
alat kelamin sebagai adanya kekakuan pada dinding pembuluh darah (arteriosklerosis) baik
karena proses menua maupun penyakit dan #uga berkurangnya sel&sel otot polos yang
terdapat pada alat kelamin serta berkurangnya kepekaan dari alat kelamin pria terhadap
rangsangan. .Siburian, $331/#
M# Penyakit yang sering terjadi pada lansia
ina "emala +ari dari 7i'isi Geriatri 7epartemen Ilmu Penyakit 7alam *+ 6ipto%angunkusumo
8/18/2019 Geriatri Doc
22/37
memi!u ter#adinya stroke kerusakan pembuluh darah (arterios!lerosis) serangan,gagal
#antung dan gagal gin#al
e. Diabetes Mellitus
+ekitar ;/C dari lansia memiliki gangguan intoleransi glukosa dimana gula darah
masih tetap normal meskipun dalam kondisi puasa. "ondisi ini dapat berkembang men#adi
diabetes melitus dimana kadar gula darah se$aktu diatas atau sama dengan // mg,dl dan
kadar glukosa darah saat puasa di atas 10 mg,dl. 5besitas pola makan yang buruk kurang
olah raga dan usia lan#ut mempertinggi risiko 7%. +ebagai ilustrasi sekitar /C dari lansia
berusia 2; tahun menderita 7%. Beberapa ge#alanya adalah sering haus dan lapar banyak
berkemih mudah lelah berat badan terus berkurang gatal&gatal mati rasa dan luka yang
lambat sembuh.
f. Dimensia
%erupakan kumpulan ge#ala yang berkaitan dengan kehilangan fungsi intelektual dan
daya ingat se!ara perlahan&lahan sehingga mempengaruhi akti'itas kehidupan sehari&hari.
=l>heimer merupakan #enis demensia yang paling sering ter#adi pada usia lan#ut. =danya
ri$ayat keluarga usia lan#ut penyakit 'askular,pembuluh darah (hipertensi diabetes
kolesterol tinggi) trauma kepala merupakan faktor risiko ter#adinya demensia. 7emensia #uga
kerap ter#adi pada $anita dan indi'idu dengan pendidikan rendah.
g. Penyakit jantung koroner
Penyempitan pembuluh darah #antung sehingga aliran darah menu#u #antung
terganggu. Ge#ala umum yang ter#adi adalah nyeri dada sesak napas pingsan hingga
kebingungan.
h. !anker
"anker merupakan sebuah keadaan dimana struktur dan fungsi sebuah sel mengalami
perubahan bahkan sampai merusak sel&sel lainnya yang masih sehat. +el yang berubah ini
mengalami mutasi karena suatu sebab sehingga ia tidak bisa lagi men#alankan fungsi
normalnya. Biasanya perubahan sel ini mengalami beberapa tahapan mulai dari yang ringan
sampai berubah sama sekali dari keadaan a$al (kanker). "anker merupakan penyebab
kematian nomor dua setelah penyakit #antung.
8/18/2019 Geriatri Doc
23/37
=da tiga faktor yang men#adi a!uan dasar dalam pembuatan atau peresepan obat
J7iagnosis dan patofisiologi penyakit
J"ondisi organ tubuh
Jasin (Bustami //1).
Pada distribusi obat terdapat hubungan antara penyebaran obat dalam !airan tubuh dan
ikatannya dengan protein plasma (biasanya dengan albumin tetapi pada beberapa obat
dengan protein lain seperti asam alfa 1 protein) dengan sel darah merah dan #aringan tubuh
termasuk organ target.
Pada usia lan#ut terdapat penurunan yang berarti pada massa tubuh tanpa lemak dan !airan
tubuh total penambahan lemak tubuh dan penurunan albumin plasma.
Penurunan albumin sedikit sekali ter#adi pada lansia yang sehat dapat lebih men#adi berarti
bila ter#adi pada lansia yang sakit bergi>i buruk atau sangat lemah. +elain itu #uga dapat
23
8/18/2019 Geriatri Doc
24/37
menyebabkan meningkatnya fraksi obat bebas dan aktif pada beberapa obat dan kadang&
kadang membuat efek obat lebih nyata tetapi eliminasi lebih !epat.
%un!ulnya efek obat sangat ditentukan oleh ke!epatan penyerapan dan !ara
penyebarannya. 7urasi (lama berlangsungnya efek) lebih banyak dipengaruhi oleh ke!epatan
ekskresi obat terutama oleh penguraian di hati yang biasanya membuat obat men#adi lebih
larut dalam air dan men#adi metabolit yang kurang aktif atau dengan ekskresi metabolitnya
oleh gin#al.
+e#umlah obat sangat mudah diekskresi oleh hati antara lain melalui ambilan (uptake)
oleh reseptor di hati dan melalui metabolisme sehingga bersihannya tergantung pada
ke!epatan pengiriman ke hati oleh darah. Pada usia lan#ut penurunan aliran darah ke hati dan
#uga kemungkinan pengurangan ekskresi obat yang tinggi ter#adi pada labetolol lidokain dan
propanolol.Afek usia pada gin#al berpengaruh besar pada ekskresi beberapa obat. mumnya obat
diekskresi melalui filtrasi glomerolus yang sederhana dan ke!epatan ekskresinya berkaitan
dengan ke!epatan filtrasi glomerolus (oleh karena itu berhubungan #uga dengan bersihan
kreatinin). %isalnya digoksin dan antibiotik golongan aminoglikosida. Pada usia lan#ut
fungsi gin#al berkurang begitu #uga dengan aliran darah ke gin#al sehingga ke!epatan filtrasi
glomerolus berkurang sekitar 9/ C dibandingkan pada orang yang lebih muda. =kan tetapi
kisarannya !ukup lebar dan banyak lansia yang fungsi glomerolusnya tetap normal.
8/18/2019 Geriatri Doc
25/37
merupakan obat lansia yang menimbulkan efek samping terbanyak di 3erman karena dokter
3erman memakainya berlebihan $alaupun sekarang digoksin sudah digantikan dengan
furosemid untuk mengobati payah #antung sebagai first&line drug (7armans#ah 1:).
"arena kreatinin tidak bisa dipakai sebagai kriteria fungsi gin#al maka harus digunakan
nilai !reatinine&!learan!e untuk memperkirakan dosis obat yang renal&toKi! misalnya
aminoglikoside seperti gentamisin. Penyakit akut seperti infark miokard dan pielonefritis akut
#uga sering menyebabkan penurunan fungsi gin#al dan ekskresi obat.
7osis yang lebih ke!il diberikan bila ter#adi penurunan fungsi gin#al khususnya bila
memberi obat yang mempunyai batas keamanan yang sempit. =lopurinol dan petidin dua
obat yang sering digunakan pada lansia dapat memproduksi metabolit aktif sehingga kedua
obat ini #uga perlu diberi dalam dosis lebih ke!il pada lansia.
$# 7ungsi 6ati
4ati memiliki kapasitas yang lebih besar daripada gin#al sehingga penurunan
fungsinya tidak begitu berpengaruh. Ini tentu ter#adi hingga suatu batas. Batas ini lebih sulit
ditentukan karena peninggian nilai =L tidak seperti penurunan !reatinine&!learan!e. =L
tidak men!erminkan fungsi tetapi lebih merupakan marker kerusakan sel hati dan karena
kapasitas hati sangat besar kerusakan sebagian sel dapat diambil alih oleh sel&sel hati yang
sehat.
=L #uga tidak bisa dipakai sebagai parameter kapan perlu membatasi obat tertentu.
4anya an#uran umum bisa diberlakukan bila =L melebihi &9 kali nilai normal sebaiknya
mengganti obat dengan yang tidak dimetabolisme oleh hati. %isalnya pemakaian
methylprednisolon prednison dimetabolisme men#adi prednisolon oleh hati. 4al ini tidak
begitu perlu untuk dilakukan bila dosis prednison normal atau bila hati berfungsi normal.
"e#enuhan metabolisme oleh hati bisa ter#adi bila diperlukan bantuan hati untuk metabolisme
dengan obat&obat tertentu.
8/18/2019 Geriatri Doc
26/37
Protein&binding #uga dapat menimbulkan efek samping serius. 5bat yang diikat banyak
oleh protein dapat digeser oleh obat lain yang berkompetisi untuk ikatan dengan protein
seperti aspirin sehingga kadar aktif obat pertama meninggi sekali dalam darah dan
menimbulkan efek samping. Harfarin misalnya diikat oleh protein (albumin) sebanyak C
dan hanya 1C merupakan bagian yang bebas dan aktif. Proses redistribusi menyebabkan 1C
ini dipertahankan selama obat beker#a. Bila kemudian diberi aspirin yang E/&/C diikat oleh
protein aspirin menggeser ikatan $arfarin kepada protein sehingga kadar $arfarin&bebas
naik mendadak yang akhirnya menimbulkan efek samping perdarahan spontan. =spirin
sebagai antiplatelet #uga akan menambah intensitas perdarahan. 4al ini #uga dapat ter#adi
pada aspirin yang mempunyai $aktu&paruh plasma hanya 1; menit. +ebagian besar mungkin
tidak berpengaruh se!ara klinis tetapi untuk obat yang batas keamanannya sempit dapat
membahayakan penderita (Boestami //1)
7armakodinamik
8/18/2019 Geriatri Doc
27/37
menimbulkan hipotensi ortostatikF antihipertensi lain diuretik furosemide dan antidepresan
trisiklik dapat #uga menyebabkannya (7armans#ah 1:)
. Sayangnya, pengelopokan dosis o!at "anya se!atas usia de#asa sa$a. %da satu kelopok
yang terlupakan, yaitu lansia.
sia lan#ut merupakan kelompok yang mesti mendapatkan perhatian khusus dalam
berbagai hal termasuk soal kesehatan. Populasi mereka yang berusia lebih dari 0; tahun
sekitar 2;C. +ekitar ;C diantaranya sudah mengalami penurunan kualitas dalam akt'itas
yang sifatnya instrumental seperti bertransportasi belan#a memasak memakai telepon
meminum obat sendiri dan sebagainya. +elain itu terdapat #uga penurunan kualitas dalam
akti'itas sehari&hari seperti mandi memakai ba#u makan buang air. "eluhan kesehatan pada
lansia seringkali atipikal sehingga sulit dimengerti. "elainan pada satu sistem organ bisa #adi
sebenarnya akibat kelainan pada sistem organ yang lain.
ak heran bila pelayanan kesehatan pada lansia membutuhkan perubahan yang
signifikan dalam pendekatan medis dibandingkan pasien usia muda. Penyakit&penyakit pada
lansia umumnya merupakan stadium a$al yang sangat mudah menimbulkan ge#ala akibat
mekanisme homeostatik tubuh yang sudah terganggu. Berbagai penyakit yang umum ter#adi
pada lansia antara lain demensia kepribadian dependent imobilitas depresi hipertensi
stroke kanker osteoporosis inkontinensia urin penurunan berat badan dan malnutrisi
gangguan pendengaran dan penglihatan dan sebagainya.
3adi $a#ar pasien lansia sangat membutuhkan pendekatan khusus dan perhatian lebih
matang terutama saat meren!anakan terapi farmakologis. %emahami tu#uan pasien berobat
akan membantu dokter agar fokus pada inti permasalahan dan tu#uan terapi pada pasien
lansia.
Perubahan 7armakokinetik dan 7armakodinamik
Pengetahuan yang mesti diketahui dalam memberikan pengobatan ialah pengetahuan
mengenai farmakokinetik dan farmakodinamik obat dalam tubuh. 4al tersebut biasanya
berkaitan dengan usia pasien yang dikelompokkan men#adi bayi balita anak&anak dan
rema#a,de$asa. Pengelompokkan itu bertu#uan untuk mempermudah dokter dalam mengukur
tingkat farmakokinetik dan farmakodinamik obat dalam tubuh seseorang sehingga obat yang
diberikan pada pasien men#adi efektif untuk penyembuhan dan tidak memiliki efek samping,
toksisitas. Biasanya dalam kemasan obat yang beredar di pasaran saat ini sudah di!antumkan
dosis pemberian normal. =kan tetapi sayangnya dalam kemasan obat tersebut baik di
Indonesia maupun di negara lain pengelompokkan dosis hanya sebatas hingga usia de$asa
27
8/18/2019 Geriatri Doc
28/37
sa#a melupakan satu kelompok terakhir yakni lansia. =kibatnya pasien lansia ini $alaupun
diberikan obat dalam dosis normal seperti dosis orang de$asa malah dapat berefek toksisitas.
Bertambahnya usia akan menyebabkan perubahan&perubahan farmakokinetik dan
farmakodinamik. Perubahan ini akan menyebabkan gangguan pada metabolisme obat
terutama akibat penurunan fungsi gin#al (filtrasi glomerulus dan sekresi tubuli) dan
penurunan bersihan hepatik. Penurunan filtrasi glomerulus sekitar 9/C pada usia 0; tahun.
Perubahan farmakokinetik lainnya adalah penurunan akti'itas en>im mikrosom
berkurangnya kadar albumin plasma (sehingga dapat meningkatkan kadar obat bebas)
pengurangan berat badan dan !airan tubuh serta penambahan lemak tubuh (sehingga dapat
mengubah distribusi obat) berkurangnya perfusi hepatik karena penuaan dan berkurangnya
absorpsi aktif. 4asil dari semua perubahan ini adalah kadar obat yang lebih tinggi dan
bertahan lebih lama dalam darah dan #aringan. Haktu paruh obat dapat meningkat sampai
;/C.
Perubahan faktor&faktor farmakodinamik yakni peningkatan sensiti'itas reseptor
terutama reseptor di otak (terhadap obat&obat yang beker#a sentral) dan penurunan
mekanisme homeostatik misalnya homeostatik kardio'askular (terhadap obat&obat
antihipertensi). +elain faktor perubahan&perubahan farmakokinetik dan farmakodinamik
adanya berbagai penyakit pada usia lan#ut #uga dapat berpengaruh pada konsumsi obat
tertentu. Pasien lansia dengan kondisi kronis multiple seringkali mendapatkan banyak obat
termasuk obat yang tidak diresepkan (seperti 'itamin dan obat #ual bebas lainnya).
Pemakaian banyak obat tersebut dapat meningkatkan kemungkinan ter#adinya interaksi obat.
=kibatnya seringkali ter#adi respon yang berlebihan atau efek toksik serta berbagai efek
samping.
Prinsip umum peresepan obat pada lansia yaitu8 pertama obat hanya diberikan
apabila ada indikasi yang tepat. Bila diperlukan efek plasebo berikan plasebo sesungguhnya
(yang tidak mengandung bahan aktif). "edua pilih obat yang memberikan rasio manfaat&
risiko paling menguntungkan bagi pasien lansia (misalnya bila diperlukan hipnotik #angan
digunakan barbiturate) dan tidak berinteraksi dengan obat lain atau penyakit lain pada pasien
yang bersangkutan. "etiga mulailah dengan dosis separuh lebih sedikit dari dosis yang biasa
diberikan kepada pasien de$asa muda. +elan#utnya dosis obat disesuaikan berdasarkan
respon klinik pasien dan bila perlu dengan memonitor kadar obat dalam plasma pasien. 7osis
penun#ang yang tepat pada umumnya lebih rendah daripada dosis untuk pasien de$asa muda.
"eempat berikan regimen dosis yang sederhana (yang ideal 1K sehari) dan sediaan obat yang
mudah ditelan (sebaiknya sirop atau tablet yang dilarutkan dalam air) untuk memelihara
28
8/18/2019 Geriatri Doc
29/37
kepatuhan pasien. "elima periksa se!ara berkala semua obat yang dimakan pasien dan
hentikan obat yang tidak diperlukan lagi.
Besarnya dosis dapat diperkirakan dari berat badan pasien indeks terapi obat dan !ara
eliminasi obat. ntuk obat&obat yang eliminasi utamanya melalui ekskresi gin#al (misalnya
digoksin aminoglikosida dan klorpropamid) besarnya penurunan dosis dapat diperhitungkan
berdasarkan besarnya penurunan bersihan kreatinin pasien. +edangkan untuk obat&obat lain
besarnya penurunan dosis hanya dikira&kira sa#a berdasarkan edu!ated guess.
'eberapa ontoh obat yang mesti diperhatikan
Digoksin. 5bat ini dapat menyebabkan respon intoksikasi akibat filtrasi glomerulus
yang berkurang penurunan berat badan (indeks massa tubuh) terhadap distribusi obat adanya
gangguan elektrolit pada lansia dan penyakit kardio'askular yang lan#ut.
Antihipertensi (terutama penghambat adrenergik). Afek toksisitas obat ini dapat
mengakibatkan sinkope akibat hipotensi postural dan insufisiensi koroner karena penurunan
mekanisme homeostatik kardio'askular pada lansia.
Diuretik (tia>id furosemid). Afek toksisitas pada obat ini dapat mengakibatkan
hipotensi hipokalemia hipo'olemia hiperglikemia dan hiperurikemia. Afek tersebut
berkaitan dengan berat badan pada pasien lansia yang sudah sangat berkurang penurunan
fungsi gin#al dan penurunan mekanisme homeostatik kardio'askular.
bat5obat glaukoma seperti beta bloker topikal dan aseta>olamid dapat
mengakibatkan efek samping sistemik seperti bradikardi asma dan gagal #antung. +ementara
anti emetik seperti metoklopramid dan proklorpera>in dapat mengakibatkan drug&indu!ed
parkinsonism.
Antikoagulan. Afek toksisitas obat ini dapat menyebabkan perdarahan akibat
penurunan respon homeostatik 'askular pada pasien lansia.
'arbiturat dapat menyebabkan kebingungan mental (gelisah sampai psikosis).
Dia2epam, nitra2epam dan flura2epam dapat meningkatkan depresi pada +usunan +araf
Pusat (++P). 7enotia2in dapat menyebabkan hipotensi postural hipotermia dan reaksi
koreiform.
4riheksifenidil dapat menyebabkan kebingungan mental halusinasi konstipasi dan
retensi urin. *espon berlebihan pada obat ini ter#adi akibat peningkatan sensiti'itas otak
terhadap obat&obat tersebut penurunan metabolisme obat&obat tersebut di hepar serta
penurunan eliminasi obat. %sonia2id #uga termasuk obat yang dimetabolisme di hati. 5leh
karena itu harus di$aspadai pula sebab dapat mengakibatkan hepatotoksisitas.
5bat lainnya yang harus diperhatikan antara lain antibiotik seperti penisilin dalam
dosis besar , aminoglikosida, streptomisin dan tetrasiklin, klorpropamid serta simetidin .
29
8/18/2019 Geriatri Doc
30/37
+treptomisin yang berlebihan dalam tubuh akan memberikan respon berupa ototoksisitas
sementara klorpropamid akan mengakibatkan hipoglikemia. +emua obat ini dikaitkan dengan
penurunan fungsi gin#al pada lansia sehingga sulit diekskresi melalui gin#al.
P5LIation (1E;) bah$a
yang termasuk dalam peresepkan obat yang rasional adalah #ika penderita yang mendapat
obat&obatan sesuai dengan diagnosis penyakitnya dosis dan lama pemakaian obat yang sesuai
dengan kebutuhan pasien serta biaya yang serendah mungkin yang dikeluarkan pasien
maupun masyarakat untuk memperoleh obat.
+ehubungan dengan hal tersebut di atas maka di dalam meningkatkan mutu
pengobatan terhadap pasien perlulah diperhatikan hal&hal yang dapat menimbulkan peresepan
obat yang tidak rasional pada lansia. 7i ba$ah ini diuraikan beberapa bentuk peresepan obat
yang tidak rasional pada lansia yaitu8
1. %eresepkan obat dengan boros (eKtra'agantly drug pres!ribing)4al ini ter#adi karena meresepkan obat yang mahal sedangkan masih ada obat pilihan
lain yang lebih murah dengan manfaat dan keamanan yang sama atau hampir sama. ermasuk
#uga disini berupa pemberian obat&obat yang hanya mengurangi ge#ala&ge#ala dan tanda&tanda
tanpa memperhatikan penyebab penyakit yang lebih penting.
. %eresepkan obat se!ara berlebihan (o'er drug pres!ribing)
4al ini ter#adi #ika dosis lama pemberian #umlah atau #enis obat yang diresepkan
melebihi dari yang diperlukan termasuk #uga di sini meresepkan obat&obat yang sebenarnya
tidak diperlukan untuk pengobatan penyakitnya.
30
http://lydiasartika.wordpress.com/2011/05/24/polifarmasi-pada-lansia/http://lydiasartika.wordpress.com/2011/05/24/polifarmasi-pada-lansia/
8/18/2019 Geriatri Doc
31/37
9. %eresepkan obat yang salah (in!orre!t drug pres!ribing)
4al ini ter#adi akibat menggunakan obat untuk hal&hal yang tidak merupakan indikasi
pemakaian obat tanpa memperhitungkan keadaan lain yang diderita pasien se!ara bersamaan.
:. %eresepkan obat lebih dari satu #enis (multiple drugs pres!ribing,polypharma!y)
4al ini dapat ter#adi pada pemberian dua #enis atau lebih kombinasi obat sedangkan
sebenarnya !ukup hanya diperlukan satu #enis obat sa#a termasuk pula disini berupa
pemberian obat terhadap segala ge#ala dan tanda&tanda yang timbul tanpa memberikan obat
yang dapat mengatasi penyebab utamanya.
;. %eresepkan obat yang kurang (under drug pres!ribing)
4al ini dapat ter#adi #ika obat yang seharusnya diperlukan tidak diberikan dosis obat
yang diberikan tidak men!ukupi maupun lama pemberian terlalu singkat dibandingkan
dengan yang sebenarnya diperlukan.
Masalah Dalam Peresepan batBeberapa masalah yang sering timbul dalam peresepan obat pada lansia adalah
sebagai berikut 8
1.
8/18/2019 Geriatri Doc
32/37
obat yang terikat dengan albumin dan bertambah banyak obat dalam bentuk bebas di dalam
serum sehingga efek obat meningkat.
• %etabolisme
Berkurangnya ke!epatan metabolisme pada lansia karena berkurangnya aliran darah
ke hati dan fungsi hepatosit serta en>im hati !yto!hrome P :;/.• Pengeluaran
Berkurangnya fungsi gin#al untuk mengeluarkan obat dari tubuh pada lansia
disebabkan berkurangnya fungsi glomerulus dan tubulus. +ebagai akibatnya obat &obat
mempunyai durasi yang lebih lama dan kadarnya lebih tinggi di dalam tubuh sehingga
mudah ter#adi efek samping dan toksisitas obat.
.
8/18/2019 Geriatri Doc
33/37
• Afek samping interaksi toksisitas obat dan penyakit iatrogenik (penyakit yang disebabkan
obat yang digunakan) didapati hubungan positif antara #umlah obat yang digunakan dan usia
dengan risiko ter#adinya efek samping interaksi toksisitas obat dan penyakit iatrogenik.
• "etidakpatuhan menggunakan obat menurut aturan pemakaian memegang peranan untuk
timbulnya efek samping obat. 7alam hal ini sebaiknya digunakan obat dengan satu kali
pemberian per hari. 3ika ter#adi efek samping obat sebaiknya obat yang menimbulkan efek
samping tadi dihentikan dan #angan ditambahkan obat lain untuk mengatasi efek samping
tersebut.
• "etidakpatuhan menggunakan obat menurut aturan pemakaian men#adi meningkat dengan
bertambah banyaknya #enis obat dan kepikunan.
Peresepan 5bat @ang 7ian#urkan+ehubungan dengan berbagai masalah yang telah diuraikan di atas untuk mengurangi
ke#adian terhadap masalah&masalah tersebut maka peresepan obat yang dian#urkan adalah
sebagai berikut8
• Gunakan obat seminimal mungkin dan regimen dosis sesederhana mungkin.
• +tart lo$ go slo$ but use enough.
• Gunakan obat yang mempunyai efek samping minimal.
• Pengobatan sesuai diagnosis dan hindari pengobatan berdasarkan ge#ala dan tanda
serta e'aluasi kembali obat&obat yang telah diberikan se!ara berkala.
• 3angan tambahkan obat untuk mengatasi efek samping obat lain yang digunakan.
• 3ika ingin mengganti atau mengkombinasi obat untuk suatu diagnosis hendaknya
dosis maksimal ter!apai dulu dan kurangi #umlah obat.
• Bentuk sediaan obat yang digunakan yang tepat.
• Atiket,label yang digunakan pada obat yang tepat.
• "eluarga dan pengasuh perlu dilibatkan dalam pemberian obat.
• Biaya obat yang ter#angkau dengan mutu dan keamanan yang ter#amin.
33
8/18/2019 Geriatri Doc
34/37
Polifarmasi
Istilah polifarmasi termasuk istilah di bidang kedokteran yang !ukup sering
didengungkan beberapa tahun belakangan ini khususnya di Indonesia. Polifarmasi berarti
pemakaian banyak obat sekaligus pada seorang pasien lebih dari yang dibutuhkan se!ara
logis&rasional dihubungkan dengan diagnosis yang diperkirakan. Istilah ini kerap dinilai
memiliki makna berlebihan tidak diperlukan dan sebenarnya sebagian besar dapat
dihilangkan tanpa mempengaruhi kondisi pasien dalam hasil pengobatannya.
Polifarmasi #uga dinilai sebagai salah satu hal yang muba>ir karena dinilai berdampak
pada membengkaknya biaya pengobatan sang pasien. amun dari semua penilaian negatif
tentang polifarmasi alasan kesehatan dan keamanan mengkonsumsi beberapa obat tersebut
tetap men#adi hal krusial bagi konsumen khususnya pasien. 7engan mengkonsumsi beberapa
obat interaksi antarobat akan ter#adi dan tidak dapat dipastikan apakah hal tersebut
berdampak baik bagi penyembuhan pasien atau #ustru memperburuk kondisi pasien.
Polifarmasi di Indonesia umumnya ter#adi pada pasien berusia lan#ut dan pasien anak&
anak. +udah men#adi rahasia umum bah$a orang yang sudah berusia lan#ut sangat rentan
terhadap komplikasi penyakit seperti #antung hipertensi diabetes mellitus gangguan gin#al
dan hati gangguan pengindraan (penglihatan maupun pendengaran) gangguan fungsi
kognitif dan beberapa penyakit lainnya.
7engan beberapa penyakit yang sering menyerang para lansia sudah tentu pasien
lansia ini mendapatkan pengobatan yang lebih kompleks dan banyak #enisnya. 7alam kondisi
itulah polifarmasi mungkin ter#adi. amun #ika semua obat yang dikonsumsi pasien lansia
tersebut berdampak positif terhadap penyembuhan penyakitnya maka istilah polifarmasi
tidak berlaku.
Beberapa interaksi obat yang penting ialah8
• !eri'astatin dengan gemfibro>il (rhabdomyolisis kreatin&kinase meningkat)
• a>athioprin dengan alopurinol (sifat sitotoksik a>athioprin meningkat 9&: kali)
34
8/18/2019 Geriatri Doc
35/37
• grapefruit #ui!e (menghambat absorbsi karbama>epin felodipin dan sim'astatin)
• +t 3ohns $ort merangsang metabolisme $arfarin indina'ir dan !y!losporine
• !isapride dengan makrolid ketokona>ol kinidin atau grapefruit #ui!e (torsade de
pointes dan kematian mendadak)
• !oumarin dengan antiplatelet (perdarahan)7engan kondisi demikian seringkali para konsumen atau pasien dibuat bingung
dalam hal mengklasifikasikan apakah keadaan tersebut tergolong polifarmasi atau tidak. Bila
ditanyakan #umlah berapa yang dapat dianggap sebagai polifarmasi sulit dinyatakan dengan
angka.
5leh karena itu pengertian umum sedikit ambigu karena tidak membedakan
penggunaan lebih dari satu obat yang memang ditopang dengan bukti penelitian (hipertensi
diabetes payah #antung) dan tidak dianggap Oredundant $alaupun interaksi dan efek
samping masih merupakan issue. +ehingga dalam arti asalnya terdapat unsur muba>ir (tidak
perlu dan merugikan) yang memang merupakan masalah yang ada karena dalam keadaan
multipatologis perlu dipakai lebih banyak obat (diperlukan dan ditopang dengan !ukti&!ukti).
"endati polifarmasi masih sering ter#adi dan kita tidak dapat mengetahui se!ara pasti
apakah polifarmasi tersebut ter#adi atau tidak yang penting untuk kita perhatikan adalah
bagaimana mengelola pengobatan yang kita lakukan. %enurut Pillans ada beberapa langkah
yang dapat diterapkan untuk memana#emen polifarmasi antara lain8
Penegahan
4anya mengkonsumsi obat #ika ada bukti yang kuat bah$a pasien benar&benar dalam
keadaan membutuhkan pengobatan. 4indari mengkonsumsi obat untuk keadaan yang bisa
disembuhkan tanpa obat
8evie9 pengobatan seara rutin
%e&re'ie$ !atatan penggunaan obat sangat penting bagi pasien untuk men#alani
beberapa pengobatan. *e'ie$ tersebut meliputi terapi yang sedang di#alani maupun yang
akan di#alani efek samping interaksi dosis formulasi obat dan berapa lama akan dilakukan.
Pendekatan non5farmasi
Gunakan gaya hidup sehat untuk mengukur kapan perlunya tindakan pengobatan
!omunikasi"omunikasi dengan tenaga kesehatan penting bagi pasien terutama mengenai
ekspektasi kesulitan dalam pengobatan dan kemampuan pasien untuk memenuhi aturan
pengobatan.
Sederhanakan
Pertimbangkan kemungkinan seke!il apapun untuk dosis yang paling ke!il inter'al
dan pengurangan dosis sepan#ang itu tepat.7engan menerapkan langkah&langkah tersebut
diharapkan dampak dari polifarmasi yang merugikan pasien dapat diminimalisasi.
35
8/18/2019 Geriatri Doc
36/37
Bab.I- Penutup
I-.1 "esimpulan
Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan
kondisi fisik psikologis maupun so!ial yang saling berinteraksi satu sama lain.
"eadaan itu !enderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan se!ara umum
maupun kesehatan #i$a se!ara khusus pada lan#ut usia.
7i Indonesia batasan usia lan#ut yang ter!antum dalam ndang&undang
o.1,1E tentang "ese#ahteraan sia Lan#ut adalah sebagai berikut 8 sia lan#ut
adalah seorang yang telah men!apai usia 0/ tahun ke atas (7epsos1)F batasan ini
sama dengan yang dikemukakan oleh Burnside dkk. Proses penuaan pada seseorang
sebenarnya sudah mulai ter#adi se#ak pembuahan,konsepsi dan berlangsung sampai&
pada saat kematian.
%enurut pasal 1 o. 19 ahun 1E tentang "ese#ahteraan sia La#ut
bah$a yang dimaksud dengan kese#ahteraan adalah suatu tata kehidupan dan
penghidupan sosial baik material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa
keselamatan kesusilaan dan ketenteraman lahir dan batin yang memungkinkan bagi
setiap $arga negara untuk mengadakan pemenuhan kebutuhan #asmani rohani dan
sosial yang sebaik&baiknya bagi diri keluarga serta masyarakat dengan men#un#ung
tinggi hak dan ke$a#iban asasi manusia sesuai dengan Pan!asila.
"ese#ahteraan ini hanya dapat ter!apai #ika ada #aminan sosial terutama dalam
bentuk pensiun asuransi pensiun dan asuransi kesehatan dari pemerintah ataupun
s$asta #aminan dari anak&anaknya atau keluarganya atau yang bersangkutan sendiri.
sia Lan#ut Potensial adalah usia lan#ut yang masih mampu melakukan peker#aan
dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang dan atau #asa.
36
8/18/2019 Geriatri Doc
37/37
I-. +aran
%anusia yang telah memasuki usia lan#ut tidak bisa berdiri sendir
membutuhkan bantuan dari berbagai pihak tertutama pihak keluarga tapi tidak
menutup kemungkinan membutuhkan bantuan dari pemerintah terutama dalam
pelayanan kesehatan.
Bagi keluarga lebih memperhatikan kesehatan orang tua yang telah memasuki
usia lan#ut karena semakin berkurangnya umur mereka semakin banyak
membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang terdekat.
Bagi pemerintah lebih memperhatikan masyarakat yang telah memasuki usia
lan#ut dengan memberikan #aminan kesehatan bagi Lansia terutama bagi 'eteran&
'eteran perang yang tidak diperhatikan.