Upload
zubin
View
111
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
GRAND DESIGN DAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI DITJEN BINA GIZI DAN KIA. Reformasi Birokrasi. Permasalahan Umum Birokrasi. Reformasi Birokrasi. Grand design dan Roadmap Reformasi Birokrasi. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
GRAND DESIGN DAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI
DITJEN BINA GIZI DAN KIA
Permasalahan Umum BirokrasiPermasalahan
Peraturan perundang-undangan di bidang aparatur negara
Tumpang tindih, tidak sesuai dengan kondisi saat ini
Pola pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set) birokrasi
belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang profesional
Praktik manajemen SDM belum optimal meningkatkan profesionalisme
Distribusi PNS Belum merata dan proporsional secara geografis
Fungsi dan kewenangan antar instansi pemerintah
Tumpang tindih, berbenturan, terlalu besar
Sistem pengawasan internal belum mampu berperan sebagai quality assurance
KKN Masih tinggi pada semua sektor
Kualitas pelayanan publik Masih belum memenuhi harapan publik
Sistem monitoring, evaluasi, dan penilaian
Belum dibangun dengan baik
Reformasi Birokrasi
Reformasi Birokrasi
Grand design dan Roadmap
Reformasi Birokrasi
Grand Design Reformasi Birokrasi adalah rancangan induk untuk kurun waktu 2010-2025 yang berisi langkah-langkah umum penataan organisasi, penataan tatalaksana, penataan manajemen sumber daya manusia aparatur, penguatan sistem pengawasan intern, penguatan akuntabilitas, peningkatan kualitas pelayanan publik dan pemberantasan praktek KKN.
menjadi instrumen yang menghubungkan antara arah kebijakan reformasi birokrasi sebagaimana dinyatakan dalam RPJP 2005 – 2025 dengan langkah-langkah operasionalnya, utamanya periode 2010-2014
menjadi kerangka dasar dalam menyusun langkah-langkah yang lebih rinci (roadmap) reformasi birokrasi selama periode lima tahunan secara nasional
Reformasi Birokrasi
Grand design dan Roadmap
Reformasi BirokrasiRoadmap Reformasi Birokrasi sebagai bentuk operasionalisasi Grand Design Reformasi Birokrasi merupakan rencana rinci reformasi birokrasi dari satu tahapan ke tahapan lain selama lima tahun dengan sasaran per tahun yang jelas. Sasaran tahun pertama (2010) akan menjadi dasar bagi sasaran tahun berikutnya, demikian seterusnya.
memberikan kejelasan arah, acuan dan persamaan persepsi mengenai langkah-langkah operasional reformasi birokrasi baik di K/L maupun di pemerintah daerah dalam melaksanakan reformasi birokrasi di masing-masing instansinya
Grand Design Reformasi Birokrasi
ROAD MAP 2010 – 2014
ROAD MAP
GARIS BESAR TAHAPAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
RESTRUKTURISASI DIREKTORAT JENDERAL GIZI DAN KIA
STRUKTUR ORGANISASI DITJEN BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU & ANAK
DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KESEHATAN
IBU DAN ANAK
Direktorat
Bina Gizi
Direktorat
Bina Kesehatan Ibu
Direktorat
Bina Kesehatan Anak
Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional,
Alternatif, dan Komplementer
UPT:
BKTM
Direktorat Bina
Kesehatan Kerja Dan Olahraga
UPT:
BKOM
Sekretariat Direktorat Jenderal
DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DANKESEHATAN IBU DAN ANAK
1. Tugas :
Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang pembinaan gizi dan KIA
2. Fungsi :
a. Merumuskan kebijakan di bidang pembinaan gizi dan KIA
b. Melaksanakan kebijakan di bidang pembinaan gizi dan KIA
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan gizi dan KIA
d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan gizi dan KIA
e. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA
KONDISI YANG ADA(Permsalahan yang ada dilapangan)
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Year
GD
P (
($)
0
20
40
60
80
100
120
U5
Mor
talit
y (/1
000)
Cov
erag
e of
inte
rven
tions
(%)
Income per person (GDP/capita, inflation-adjusted $) Under 5 Mortality Rate
ORS usage Exclusive breastfeeding
skilled birth attendance complete vaccination
+++++++
+ + +
+ Under-5 Underweight
KRISISDESENTRALISASI
TREN PERUBAHAN GDP DAN INDIKATOR KESEHATAN DAN GIZI 1987-2007
MOH, UGM & WHO, 2010
A. Status Gizi Masyarakat
12
• Prevalensi kekurangan gizi pada anak balita adalah sebesar 17,9 persen terdiri dari gizi-kurang 13,0 persen dan gizi-buruk 4,9 persen
• Masih terjadi disparitas angka kekurangan gizi pada balita antarwilayah.
Sumber data : Riskesdas 2007 dan 2010
No Indikator Riskesdas 2007 Riskesdas 2010
1 Prevalensi anak balita yang pendek (stunting) 36,8 35,6
2 Prevalensi anak balita yang kurus dan sangat kurus (wasting) 13,6 13,3
3 Perempuan usia subur (15-45 tahun) mengalami kurang energi kronis (KEK) 13,6
4 Prevalensi bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) 11,5 11,1
5 Prevalensi balita mengalami gemuk4,3 5,8
6 Prevalensi penduduk usia diatas 18 tahun keatas mengalami obesitas (kelebihan berat badan) 11,7
Prevalensi Gizi Kurang Turun
Tahun 2011, akan ada 1 juta anak gizi buruk,
Kecenderungan Angka Kematian Ibu, 1991-2007
MDG 2015
RPJMN 2014
14
B. Kesehatan Ibu
Sumber : Riskesdas 2010
Kecenderungan Angka Kematian Bayi dan BalitaTahun 1991-2007
MDGs 2015
C. Kesehatan Anak
AKB menurut wilayah
Widening the
gap
Dr Soewarta Kosen, MPH, Prof dr Laksono Trisnantoro, PhD & Queensland University, Study Investment Case, 2010
Kemajuan terlihat tetapi masih terdapat kesenjangan
Nusa Tenggara, Maluku & Papua
Kalimantan
Sulawesi
Sumatera
Java & Bali
KOMITMEN PENERAPAN REFORMASI BIROKRASI
• Dengan memperhatikan tupoksi dan peran Ditjen Bina Gizi dan KIA tersebut di atas, maka perlu KOMITMEN penerapan reformasi birokrasi yang didukung oleh:
KEPEMIMPINAN (MANAGEMENT) BARU INSTITUSI perubahan mindset, management, dan strategi;
• KOMITMENT POLITIS:– Eksekutif ;
– Legislatif;
• Dengan memperhatikan tupoksi dan peran Ditjen Bina Gizi dan KIA tersebut di atas, maka perlu KOMITMEN penerapan reformasi birokrasi yang didukung oleh:
KEPEMIMPINAN (MANAGEMENT) BARU INSTITUSI perubahan mindset, management, dan strategi;
• KOMITMENT POLITIS:– Eksekutif ;
– Legislatif;
ORGANISASI DAN TATALAKSANA BARU
ISSUSTRATEGISDITJEN GIKIA
INTEGRASI PELAYANAN BERBASISCONT OF CARE
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PENINGKATANMANAJEMENPROGRAM
PENINGKATAN - PN - KN - D/S
MDGs HDI GCI
PEMENUHAN SUMBER DAYA
GRAND DESIGN DITJEN BINA GIZI DAN KIA
IKU
PENURUNAN - AKB - AKI - GIKUR
UHH
PERUBAHANLINGKUNGAN
STRATEGIS
LEMAHNYAMANAJEMAN APARATUR
AKI, AKB, Gikur
LEMBAGA TENAGA ANGGARAN
SASARAN MDG’S
SASARAN RPJMN 2010-2014
REFORMASI BIROKRASI DITJEN BINA GIZI DAN KIAREFORMASI BIROKRASI
DITJEN BINA GIZI DAN KIA
1. Kemajuan bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas SDM;
2. Status Gizi, AKI dan AKB terkait erat dengan pembangunan SDM yang berkualitas;
3. Perlu pemahaman yang sama dari segenap komponen tentang penting dan strategisnya Program Bina Gizi dan KIA bagi pembangunan berkelanjutan di masa depan;
4. Ditjen Bina Gizi dan KIA perlu menerapkan reformasi birokrasi, mencakup aspek-aspek manajemen pemerintahan sesuai dengan karakteristiknya.
1. Kemajuan bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas SDM;
2. Status Gizi, AKI dan AKB terkait erat dengan pembangunan SDM yang berkualitas;
3. Perlu pemahaman yang sama dari segenap komponen tentang penting dan strategisnya Program Bina Gizi dan KIA bagi pembangunan berkelanjutan di masa depan;
4. Ditjen Bina Gizi dan KIA perlu menerapkan reformasi birokrasi, mencakup aspek-aspek manajemen pemerintahan sesuai dengan karakteristiknya.
TAHAPAN REFORMASI BIROKRASI DITJEN BINA GIZI DAN KIA
TAHAPAN REFORMASI BIROKRASI DITJEN BINA GIZI DAN KIA
Langkah penerapan reformasi birokrasi adalah meliputi 9 program:1. Program Manajemen Perubahan
2. Program Penataan Organisasi
3. Program Penataan Tatalaksana
4. Program Manajemen SDM Aparatur
5. Program Penguatan Unit Organisasi
6. Program Penataan Peraturan Perundangan
7. Program Penguatan Pengawasan Intern
8. Program Penguatan akuntabilitas
9. Program Peningkatan kualitas pelayanan publik
Langkah penerapan reformasi birokrasi adalah meliputi 9 program:1. Program Manajemen Perubahan
2. Program Penataan Organisasi
3. Program Penataan Tatalaksana
4. Program Manajemen SDM Aparatur
5. Program Penguatan Unit Organisasi
6. Program Penataan Peraturan Perundangan
7. Program Penguatan Pengawasan Intern
8. Program Penguatan akuntabilitas
9. Program Peningkatan kualitas pelayanan publik
1. Program Manajemen Perubahan
Tujuan:a. meningkatnya komitmen pimpinan dan pegawai
Ditjen Bina Gizi dan KIA dalam melakukan reformasi birokrasi;
b. terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja Ditjen Bina Gizi dan KIA;
c. menurunnya risiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya resistensi terhadap perubahan.
Kegiatan:Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen Perubahan dalam Rangka Reformasi Birokrasi Ditjen Bina Gizi dan KIA (telah dilakukan melalui setiap pertemuan internal/Rakordit)
2. Program Penataan Perundang-undangan
Tujuan:a. menurunnya tumpang tindih dan disharmonisasi peraturan
perundang-undangan yang dikeluarkan oleh K/L dan Pemda;b. meningkatnya efektivitas pengelolaan peraturan perundang-
undangan K/L dan Pemda.
Kegiatan:Penataan berbagai regulasi teknis Bina Gizi da KIA terkait dengan diterbitkannya Permenkes 1144 tahun 2010c. Penyusunan regulasi gizi d. Penyusunan regulasi kesehatan ibue. Penyusunan regulasi kesehatan anakf. Penyusunan regulasi kesehatan kerjag. Penyusunan regulasi bina Yankestradkomh. Penyusunan regulasi dukungan manajemen program bina
GIZI dan KIA
3. Program Penataan dan Penguatan Organisasi
Tujuan:a. menurunnya tumpang tindih tugas pokok dan fungsi
internal Ditjen Bina Gizi dan KIA;b. meningkatnya kapasitas Ditjen Bina Gizi dan KIA dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
Kegiatan:c. Penataan tugas dan fungsi Ditjen Bina Gizi dan KIA
Pemetaan tugas dan fungsi masing-masing bagian/bidang Penyusunan Tatahubungan Kerja internal maupun eksternal
dari masing-masing unit teknis Penyusunan uraian jabatan struktural Penyusunan uraian jabatan fungsional umum
b. Penguatan Manajemen organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat Melakukan pembinaan terkait penyusunan tugas dan fungsi
masing-masing unit teknis
4. Program Penataan Tatalaksana
Tujuan:a. meningkatnya penggunaan teknologi informasi
dalam prosespenyelenggaraan manajemen pemerintahan di K/L dan Pemda;
b. meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan di K/L dan Pemda;
c. meningkatnya kinerja di K/L dan Pemda.
Kegiatan:d. Penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan
fungsi masing-masing unit (direncanakan mulai Mei 2011)
e. Pembangunan atau Pengembangan e-government
5. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur (1)
Tujuan:a. meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan
SDM Aparatur Ditjen Bina Gizi dan KIA;b. meningkatnya transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan SDM Aparatur Ditjen Bina Gizi dan KIA;
c. meningkatnya disiplin SDM Aparatur Ditjen Bina Gizi dan KIA;
d. meningkatnya efektivitas manajemen SDM Aparatur Ditjen Bina Gizi dan KIA;
e. meningkatnya profesionalisme SDM Aparatur Ditjen Bina Gizi dan KIA.
Kegiatan:a. Penataan sistem rekrutmen pegawai (mengikuti pola yang
telah ada dari Biro Kepegawaian)b. Analisis jabatan (sementara penyusunan dan proses verbal)
a. Penyusunan Uraian Jabatan Strukturalb. Penyusunan Uraian Jabatan Fungsional Umum
c. Evaluasi jabatand. Penyusunan standar kompetensi jabatane. Asesmen individu berdasarkan kompetensif. Penerapan sistem penilaian kinerja individu.g. Pembangunan/Pengembangan database pegawai (telah
dilakukan h. Pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis
kompetensi
5 .Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur (2)
6. Program Penguatan Pengawasan
a. Tujuan:b. meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan negara Ditjen
Bina Gizi dan KIA;c. meningkatnya status opini BPK terhadap pengelolaan keuangan
negara Ditjen Bina Gizi dan KIA;d. menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang Ditjen Bina
Gizi dan KIA.
e. Kegiatan:f. Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada
Ditjen Bina Gizi dan KIA (belum dapat berjalan sepenuhnya)g. Peningkatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
sebagai Quality Assurance dan consulting
7 . Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja
a. Tujuan:b. meningkatnya kinerja Ditjen Bina Gizi dan KIA;c. meningkatnya akuntabilitas Ditjen Bina Gizi dan KIA.
d. Kegiatan:e. Penguatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
(Laporan PP 39, Laporan Akuntabilitas Kinerja/LAK)f. Pengembangan sistem manajemen kinerja organisasig. Penyusunan Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Ditjen Bina Gizi dan KIA (sementara proses verbal penetapan).
8. Program Penguatan Pengawasan Intern
a) Tujuan:b) meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih
murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau) Ditjen Bina Gizi dan KIA;
c) meningkatnya jumlah unit pelayanan yang memperoleh standardisasi pelayanan internasional Ditjen Bina Gizi dan KIA;
d) meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik oleh Ditjen Bina Gizi dan KIA.
e) Kegiatan:f) Penerapan standar pelayanan pada unit kerja Ditjen Bina Gizi
dan KIA (pedoman standar pelayanan belum tersusun)g) Penerapan SPM kesehatan pada kabupaten/kota (sementara
proses penyusunan/editing)h) Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan
publik (melibatkan masyarakat, swasta dan LSM)
9. Program Kualitas Pelayanan Publik
a. Tujuan:b. meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih
murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau) Ditjen Bina Gizi dan KIA;
c. meningkatnya jumlah unit pelayanan yang memperoleh standardisasi pelayanan internasional Ditjen Bina Gizi dan KIA;
d. meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik oleh Ditjen Bina Gizi dan KIA.
e. Kegiatan:f. Monitoring (akan dilakukan monitoring kinerja program sessuai
indikator yang ditetapkan)g. Evaluasi Tahunan melalui penyusunan laporan kinerja LAKIP
Terima Kasih