Upload
rahmaniaa
View
1.167
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
Ciri Mata Kuliah
Dalam mata kuliah ini dipelajari jenis-jenis hama dan penyakit yang sering ditemukan pada benih dan produk pertanian pada tahapan pascapanen dengan pembicaraan difokuskan pada morfologi, biologi, ekologi, gejala kerusakan yang ditimbulkan, kisaran inang, dan pengendalian serta konsep dan penerapan PHT pada tahapan pascapanen di tempat penyimpanan
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan berbagai jenis hama dan penyakit yang sering ditemukan pada benih dan komoditas pertanian pada tahapan pascapanen, terutama dalam hal morfologi, biologi, ekologi, gejala kerusakan yang ditimbulkan, kisaran inang, dan pengendalian serta konsep dan penerapan PHT pada tahapan pascapanen di tempat penyimpanan
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
Pendahuluan •Sistem pascapanen dan hubungannya dengan serangan hama dan patogen penyakit
•Susut akibat serangan hama dan penyakit pada tahapan pascapanen
•Karakteristik komoditas pascapanen
Serangga hama pascapenen
•Klasifikasi ekologi•Deskripsi morfologi dan biologi masing-
masing spesies
Ekologi serangga hama pascapanen
•Faktor fisik: kadar air, suhu, kelembapan relatif, kadar air kesetimbangan (kurva sorption isotherm), hot spot
•Faktor biotik: kompetisi, parasitoid dan predator
•Faktor makanan
Bagian Hama (Minggu 1 sampai Minggu 7)
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
Pemeriksaan dan monitoring
•Pemeriksaan: kondisi gudang dan kondisi bahan simpanan
•Monitoring populasi serangga hama gudang: pendugaan populasi absolute dan pendugaan populasi relatif
Pengendalian I •Pencegahan•Pengendalian secara fisik-mekanik•Pengendalian secara biologi•Pengendalian secara kimiawi
Pengendalian II•Aplikasi pestisida dan fumigan•Modified atmosphere
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
Hama pascapanen pada komoditas “perishables” dan pengendaliannya
•Lalat buah, Bactrocera dorsalis•Hama boleng, Cylas formicarius•Ulat umbi kentang, Phthorimaea
operculella•Kumbang buah kopi, Hypothenemus
hampei•Perlakuan pascapanen untuk
pengendalian hama:- Hot water treatment- Vapor heat treatment- Cold treatment- Controlled Atmosphere
Pascapanen
Semua proses penanganan dan pengolahan yang terjadi pada suatu produk pertanian sejak produk tersebut dipanen sampai dikonsumsi atau digunakan untuk tujuan akhir yang lain; spt. untuk benih, obat-obatan, bahan baku industri non-pangan, dll.
Hama Pascapanen
Semua jenis hewan yang bepotensi menimbulkan kerugian ekonomi pada komoditas pertanian pada tahapan pascapanen
Pascapanen produk pertanian:
Processing primer (bahan mentah bahan baku)Processing sekunder (bahan baku bahan jadi)
SISTEM PASCAPANEN
Panen
Perontokan
Penanganan
Penyimpanan
Penggilingan
Pengeringan
Transportasi
Pengolahan
GangguanHama
Pascapanen padi milik masyarakat di Kabupaten Karawang, Jawa Barat
Panen Perontokan Pengumpulan Penimbangan
Pengeringan Pengeringan dengan dryer
Penggilingan
Praktek pascapanen padi di Indonesia
Tahap Pascapanen Praktek Sebaiknya
PerontokanDibanting/diinjak (80%)
Power tresher (20%)
Pengeringan Lantai jemur (90%) Dryer (10%)
PenggilinganHuller/Rice milling unit (rendemen 63.2%)
Penggilingan padi besar (PPB) (rendemen >63.2%)
Peningkatan rendemen 1% dapat menambah pasokan beras nasional sebesar 0.5 juta ton
Proses Pengolahan BenihPanen
Penerimaan Pra-pengolahan Pembersihan
Penyimpanansementara
Pemilahan
Pengepakan
PenyimpananPenjualanPenanaman
Seedtrearment
Komoditas Pascapanen
1. Perishable (sayur-sayuran, buah-buahan, dll.)
2. Durable (Bebijian: serealia, kacang-kacangan, dll.)
Produk pertanian yang secara umum dianggap dapat disimpan dalam kondisi kering untuk kurun waktu tertentu tanpa mengalami kerusakan karena faktor intrinsik
Produk pertanian yang tidak tahan simpan kecuali dengan perlakuan khusus seperti suhu rendah dan atau kombinasinya dengan “controlled atmosphere”
Durables Perishables
1. Kadar air 10 – 20% 2. Laju respirasi sangat rendah3. Ukuran unit kecil, biasanya
kurang dari 1 gram4. Sifat fisik relatif stabil sehingga
lebih tahan disimpan5. Teksturnya keras, tidak mudah
rusak6. Susut disebabkan oleh faktor
luar, terutama serangga, jamur, dan rodent
1. Kadar air 50 – 90% 2. Laju respirasi tinggi sampai
sangat tinggi3. Ukuran unit besar, biasanya 5 g
sampai 3 kg, atau bahkan lebih besar
4. Daya tahan simpan hanya beberapa hari
5. Teksturnya lunak sehingga mudah rusak
6. Susut disebabkan oleh faktor dalam, terutama karena tingginya laju respirasi
Perbandingan Karakteristik antara Komoditas Durables dan Perishables
Sistem Penyimpanan
Penyimpanan Tradisionala. Untuk keperluan jangka pendekb. Untuk keperluan jangka panjang
Penyimpanan Moderna. Sistem tumpuk/stapelb. Sistem curah
Penyimpanan:
Kegiatan menyimpan atau menjaga sesuatu secara aman di suatu tempat tertentu untuk kurun waktu tertentu
Praktek penyimpanan bahan pangan di berbagai negara
Penyimpanan barley di Cyprus
Penyimpanan biji-bijian di Zambia
Membangun stapel di luar gudang
Membangun stapel di luar gudang
Salah satu contoh tempat penyimpanan dengan sistem curah: silo
Jenis Kerusakan akibat Serangan Hama Pascapanen
Kerusakan Langsunga. Konsumsi oleh seranggab. Kontaminasi bahan simpan
Kerusakan Tidak Langsunga. Heating dan terjadinya proses pembusukan atau biji berkecambahb. Penyebaran mikroorganismec. Resistensi konsumen terhadap bahan simpan terkontaminasi
Tipe-tipe Susut Pascapanen:
1. Susut jumlah (quantitative loss)
2. Susut mutu (qualitative loss)
3. Susut nilai gizi (nutritional loss)
4. Susut perkecambahan biji (seed-germination loss)
Susut pascapanen:
Cotton, 1963: Negara maju 5-10%Negara berkembang 10-54%
FAO 1978: 10-30%Haines, 1980: 10% di Indonesia
Susut Pascapanen di Berbagai Kawasan Dunia
Negara/Kawasan
Total susut (semua jenis
OPT)
Susut karena serangga dan
tungauSumber
Dunia
Amerika Serikat
Negara berkembang
Tropika
India
25
5 – 15
20 – 40
30
30
5
1 – 3
4 – 8
6
6
FAO 1998
Pimentel 1998
He 1996
Milner 1978
Pariser 1984
Sumber:Encyclopaedia of Pest Management2002Marcel Decker, Inc.
SUSUT PASCAPANEN PADI DI NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA
Tahap Pascapanen Tingkat Susut (%)
Panen 1 - 3Perontokan 2 - 6Penanganan 2 - 7Pengeringan 1 - 5Penyimpanan 2 - 6Penggilingan 2 - 10
Total 10 - 37
Preprocessing Transport Storage Processing
and packaging Marketing
• Broken grain
• Excessive dehulling, trimming
• Spillage• Bruising• Breakage• Leakage
• Insects• Molds• Bacteria• Rodents• Birds• Sprouting• Over-ripening
• In-efficiency• Excessive:
peeling, trimming, polishing
• Unsafe food
• Quality losses
• Heat• Frost
• Rain• Humidity
• Contamination
PRODUCER
CONSUMER
KELOMPOK ORGANISME DALAM SISTEM PASCAPAPANEN
1. Biji2. Serangga paling dominan sebagai hama (mengapa?)3. Tungau4. Tikus5. Burung6. Cendawan7. Bakteri8. Protozoa (Microsporidia)
Serangga sebagai Hama Pascapanen
ColeopteraLepidopteraPsocopteraDiptera
Serangga sebagai musuh alami hama pascapanen
HemipteraHymenoptera
Morfologi Umum Serangga
Karakter Morfologi untuk Identifikasi
elytra
pronotum
antenna
urogomphi
Lempeng protoraks
Tungkai palsuTungkai sejati
Seta
Setamata
tarsus
Filiform(seperti benang)
Serrate(seperti gergaji)
Clavate(membesar secara gradual)
Capitate(membesar tiba-tiba)
Geniculate (bersiku)
Bentuk Antena Kumbang Hama Gudang
Pectnate(seperti sisir)
Moniliform(seperti manik-manik)
FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEHIDUPAN SERANGGA HAMA PASCAPANEN
Sebelum manusia menyimpan hasil panen, dimana seranggahama gudang hidup?
a. Pada biji-bijian di permukaan tanah, pada biji buah-buahan yang jatuh ke tanah, pada batang-batang kayu
b. Sarang-sarang burung, gua-gua tempat manusia purba dan hewan hidup, serasah.
Setelah manusia mulai menyimpan hasil panen
Pada bahan simpanan di dalam gudang, atau tempat-tempat lain seperti penyimpanan bahan pangan di dapur-dapur rumah tangga
Penyesuian yang dihadapi oleh serangga hama pascapanen
1. Kelangkaan air (k.a. rendah)2. Melimpahnya makanan3. Perlakuan dalam sistem
penyimpanan
Klasifikasi Serangga Hama Pascapanen
Serangga dalam penyimpanan biji-bijian dan produk olahannya:1. Hama penting2. Hama minor3. Hama insidentil4. Serangga berguna (?)
Klsifikasi berdasarkan perilaku makan:1. Internal feeder2. External feeder
Klasifikasi berdasarkan waktu penyerangan:1. Hama primer2. Hama sekunder
Peran serangga yang lain di dalam tempat penyimpanan:
1. Pemakan Cendawan2. Pemakan sisa/Scavanger3. Perusak struktur gudang4. Penyusup/intruder
1. Sitophilus spp. 3. Callosobruchus spp.2. Rhyzopertha dominica 4. Sitotroga cerealella
Hama Primer
Serangga hama yang mampu menyerang dan berkembang biak pada komoditas simpanan yang masih utuh (biasanya jenis komoditas dibatasi pada serealia dan kacang-kacangan)
Hama Primer
Sitophilus spp.a. Sitophilus oryzaeb. Sitophilus zeamaisc. Sitophilus granarius
Callosobruchus spp.a. Callosobrchus maculatus b. Callosobruchus chinensis c. Callosobruchus phaseoli
Hama Sekunder
Serangga hama yang hanya dapat hidup dan berkembangbiak pada komo-ditas simpanan yang telah rusak akibat serangan hama primer, atau komo-ditas simpanan yang telah mengalami pengolahan lanjutan
Tribolium spp. Carpophilus dimidiatusAlphitobius spp. Lophocateres pusillusPalorus spp. Tenebroides mauritanicusLatheticus oryzae Ahasverus advena Lasioderma serricorne Liposcelis entomophilus Stegobium paniceum Corcyra cephalonica Cryptolestes spp. Ephestia spp.Araecerus fasciculatus Plodia interpunctella Trogoderma granarium Doloesa viridis Necrobia rufipes