HEMATOM INTRASEREBRAL TRAUMATIK

8/19/2019 HEMATOM INTRASEREBRAL TRAUMATIK

1/18

HEMATOM INTRASEREBRAL TRAUMATIK

I. PENDAHULUAN

Hematom intraserebral adalah salah satu jenis perdarahan intrakranial yang terjadi

pada jaringan otak biasanya akibat robeknya pembuluh darah yang ada dalam jaringan otak.

Deteksi darah fokal yang biasanya diakibatkan oleh cedera regangan atau robekan rotasional

terhadap pembuluh-pembuluh darah intraparenkimal otak atau kadang karena cedera

penetrans, keadaan inilah yang di kenal dengan sebutan hematom intraserebral

pascatraumatik. Ukuran hematom ini bervariasi dari beberapa millimeter sampai beberapa

sentimeter dan dapat terjadi pada 2-1! kasus cedera. 1,2

Hematom intraserebral sebagai keadaan neurologis yang bersifat emergensi dan

biasanya perdarahan dalam korte" serebri yang berasal dari arteri kortikal, terbanyak pada

lobus temporalis. #erdarahan intraserebral akibat trauma kapitis yang berupa hematom hanya

berupa perdarahan kecil-kecil saja. $ika penderita dengan perdarahan intraserebral luput dari

kematian, perdarahannya akan direorganisasi dengan pembentukan gliosis dan kavitasi.

%eadaan ini bisa menimbulkan menifestasi neurologik sesuai dengan fungsi bagian otak yang

terkena. &

II. INSIDENS DAN EPIDEMIOLOGI

Di 'merika cedera kepala merupakan penyebab kematian terbanyak usia 1(-))

tahun dan merupakan penyebab kematian ketiga untuk keseluruhan. Di negara berkembang

seperti *ndonesia, seiring dengan kemajuan teknologi dan pembangunan frekuensinya

cenderung makin meningkat. +edera kepala berperan pada hampir separuh dari seluruh

1


2/18

kematian akibat trauma, mengingat baha kepala merupakan bagian yang tersering dan

rentan terlibat dalam suatu kecelakaan. Distribusi kasus cedera kepala terutama melibatkan

kelompok usia produktif, yaitu antara 1(-)) tahun, dengan usia rata-rata sekitar tiga puluh

tahun, dan lebih didominasi oleh kaum laki-laki dibandingkan kaum perempuan. 'dapun

penyebab yang tersering adalah kecelakaan lalu lintas ) ! / dan kemudian disusul dengan

jatuh terutama pada kelompok usia anak- anak /. )

III. ETIOLOGI

#erdarahan yang terjadi pada memar otak dapat membesar menjadi hematom

intraserebral. %elainan ini sering ditemukan pada penderita trauma kepala. 0ebih dari (!

penderita dengan hematon intraserebral disertai hematom epidural atau hematom subdural.

#aling banyak terjadi di lobus frontalis atau temporalis, atau tidak jarang ditemukan multiple,

alau terjadi juga pada setiap bagian otak, termasuk batang otak dan serebellum. Hematom

intraserebral dapat saja terjadi dalam aktu beberapa hari atau jam mengalami evolusi

membentuk perdarahan intraserebral. 'pabila lesi meluas dan terjadi penyimpangan

neurologis lebih lanjut.(,

IV. ANATOMI OTAK

A. Kulit Kepala

%ulit kepala terdiri dari ( lapisan yang disebut +'0# yaitu3 skin atau kulit,

connective tissue atau jaringan penyambung, aponeurosis atau galea aponeurotika, loose

conective tissue atau jaringan penunjang longgar dan pericranium.

2


3/18

Gambar 1. 0apisan %raniumdikutip dari kepustakaan 4/

B. Tula! Te!"#ra"

5ulang tengkorak terdiri dari kubah kalvaria/ dan basis kranii. 5ulang tengkorak

terdiri dari beberapa tulang yaitu frontal, parietal, temporal dan oksipital. %alvaria

khususnya di regio temporal adalah tipis, namun di sini dilapisi oleh otot temporalis.

6asis kranii berbentuk tidak rata sehingga dapat melukai bagian dasar otak saat bergerak

akibat proses akselerasi dan deselerasi. 7ongga tengkorak dasar dibagi atas & fossa yaitu 8

fossa anterior tempat lobus frontalis, fossa media tempat temporalis dan fossa posterior

ruang bagi bagian baah batang otak dan serebelum.

3


4/18

$. Mei!%

elaput menings menutupi seluruh permukaan otak dan terdiri dari & lapisan

yaitu8

1. Duramater

Duramater secara konvensional terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan endosteal dan

lapisan meningeal. Duramater merupakan selaput yang keras, terdiri atas jaringan ikat

fibrosa yang melekat erat pada permukaan dalam dari kranium. %arena tidak melekat

pada selaput arakhnoid di baahnya, maka terdapat suatu ruang potensial ruang

subdura/ yang terletak antara duramater dan arakhnoid, dimana sering dijumpai

perdarahan subdural. #ada cedera otak, pembuluh-pembuluh vena yang berjalan pada

permukaan otak menuju sinus sagitalis superior di garis tengah atau disebut Bridging

Veins, dapat mengalami robekan dan menyebabkan perdarahan subdural. inus sagitalis

superior mengalirkan darah vena ke sinus transversus dan sinus sigmoideus. 0aserasi

dari sinus-sinus ini dapat mengakibatkan perdarahan hebat. 'rteri meningeal terletak

antara duramater dan permukaan dalam dari kranium ruang epidural/. 'danya fraktur

dari tulang kepala dapat menyebabkan laserasi pada arteri-arteri ini dan menyebabkan

perdarahan epidural. 9ang paling sering mengalami cedera adalah arteri meningea media

yang terletak pada fossa temporalis fossa media/.

2. elaput 'rakhnoid

elaput arakhnoid merupakan lapisan yang tipis dan tembus pandang. elaput

arakhnoid terletak antara piamater sebelah dalam dan duramater sebelah luar yang

meliputi otak. elaput ini dipisahkan dari duramater oleh ruang potensial, disebut

4


5/18

spatium subdural dan dari piamater oleh spatium subarakhnoid yang terisi oleh liquor

serebrospinalis. #erdarahan subarakhnoid umumnya disebabkan akibat cedera kepala.

&. #iamater

#iamater melekat erat pada permukaan korteks serebri. #iamater adalah

membrana vaskular yang dengan erat membungkus otak, meliputi gyri dan masuk

kedalam sulci yang paling dalam. :embrana ini membungkus saraf otak dan menyatu

dengan epineuriumnya. 'rteri-arteri yang masuk kedalam substansi otak juga diliputi

oleh piamater.

D. Ota"

;tak merupakan suatu struktur gelatin yang mana berat pada orang deasa sekitar

1) kg. ;tak terdiri dari beberapa bagian yaitu3 proensefalon otak depan/ terdiri dari

serebrum dan diensefalon, mesensefalon otak tengah/ dan rhombensefalon otak

belakang/ terdiri dari pons, medula oblongata dan serebellum.

Gambar &. 0obus-lobus ;takdikutip dari kepustakaan 4/

5


6/18


7/18

G. Per(ara)a Ota"

;tak disuplai oleh dua arteri karotis interna dan dua arteri vertebralis. %eempat

arteri ini beranastomosis pada permukaan inferior otak dan membentuk sirkulus ?illisi.

>ena-vena otak tidak mempunyai jaringan otot didalam dindingnya yang sangat tipis dan

tidak mempunyai katup. >ena tersebut keluar dari otak dan bermuara ke dalam sinus

venosus cranialis.4

V. PATO'ISIOLOGI

#ada hematom intraserebral, terjadinya perdarahan dalam parenkim yang terjadi

rata-rata 1! dari cedera kepala. 6iasanya terjadi pada lobus frontal dan temporal yang

mengakibatkan ruptur pembuluh darah intraserebral dapat terjadi saat cedera. 'kibat

robekan hematom intraserebral atau hematom intraserebellar akan terjadi perdarahan

subaraknoid. 1&

'kibat dari trauma pada pembuluh darah, selain robekan terbuka yang dapat

langsung terjadi karena benturan atau tarikan, dapat juga timbul kelemahan dinding

arteri. 6agian ini kemudian berkembang menjadi aneurisma. *ni sering terjadi pada arteri

karotis interna pada tempat masuknya di dasar tengkorak. 'neurisma arteri karotis interna

ini suatu saat akan pecah dan timbul fistula karotika kavernosa. 'neurisma pasca

traumatik ini bisa terdapat di semua arteri, dan potensial untuk nantinya menimbulkan

perdarahan subaraknoid. 7obekan langsung pembuluh darah akibat gaya geseran antar

jaringan di otak seaktu trauma akan menyebabkan perdarah subaraknoid, maupun

intraserebral. 14

7


8/18

'da kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perdarahan subarachnoid dan

perdarahan intraserebral atau kombinasi kedua-keduanya. 5empat yang paling sering dari

aneurysma berry adalah belahan anterior dari cicle of willis pada sambungan antara arteri

karotis interna dan arteri kommunikant posterior. 'neurysma multiple ditemukan pada

banyak orang. 7uptur aneurysma terjadi bila timbul lubang pada aneurysma, perdarahan

menyebar dengan cepat, menimbulkan perubahan-perubahan setempat dan iritasi pada

pembuluh-pembuluh otak. #erdarahan biasanya sukar berhenti karena pembentukan

sumbatan oleh fimbra trombosit dan oleh himpitan jaringan. etelah & minggu darah

mulai diresorpsi. 7uptur ulangan merupakan resiko serius 4 atau 1 hari setelah

perdarahan yang pertama. 7uptur dari pembuluh dapat berakibat terhentinya aliran darah

ke daerah tertentu, timbul iskemi fokal dan infark jaringan otak. 5ambahan pula baha

keluarnya darah yang mendadak bisa menimbulkan gegar otak dan hilang kesadaran.

$uga menimbulkan peningkatan tekanan cairan serebrospinal dan menimbulkan

pergeseran otak. #erdarahan yang masuk ke dalam jaringan otak dapat menimbulkan

kerusakan pada otak akibat otak terbelah sepanjang jaring serabut. 5ambahan lagi

perdarahan dapat mengisi sistem ventrikel atau hematom yang merusak jaringan otak. @

Darah itu sendiri bisa merupakan bahan yang merusak dan bila terjadi hemolis,

darah mengiritasi pembuluh darah, menings, dan otak. Darah dan bahan vasoaktif yang

dilepas mendorong spasmus arteri, yang berakibat menurunkan perfusi serebral. pasmus

arteri atau vasospasmus biasanya terjadi ) sampai 1 hari setelah perdarahan dan

menyebabkan konstriksi arteri otak. >asospasmus merupakan komplikasi yang serius,

bisa berakibat terjadinya penurunan fokal neurologis, iskemi otak dan infark. @

8


9/18

Aambar &3 hematoma intraserebral dikutip dari kepustakaan /

Doktrin :onroe-%ellie adalah konsep sederhana yang menerangkan pengertian

dinamik 5*%. %onsep utamanya adalah baha volume intrakranial selalu tetap karena

sifat dasar dari tulang tengkorang yang tidak elastik. >olume intrakranial >ic/ adalah

sama dengan jumlah total volume komponen-komponennya yaitu volume jaringan otak

> br/, volume cairan serebrospinal > csf/ dan volume darah >bl/. Vi* + V br, V *%- ,

V bl . 4,1@

5ekanan #erfusi erebral 'dalah selisih antara mean arterial pressure :'#/ dan tekanan

intarkranial *+#/. #ada seseorang yang dalam kondisi normal, aliran darah otak akan

bersifat konstan selama :'# berkisar (-1(mmhg. Hal ini dapat terjadi akibat adannya

autoregulasi dari arteriol yang akan mengalami vasokonstriksi atau vasodilatasi dalam

upaya menjaga agar aliran darah ke otak berlangsung konstan. 4

VI. GAMBARAN KLINIS

#ada suatu hematom intraserebral kita lihat seorang penderita yang setelah

mengalami suatu trauma kapitis, memperlihatkan gejala-gejala seperti hemiplegi,

papiledem serta gejala-gejala lain dari tekanan intrakranium yang meningkat, artreiografi

9


10/18

karotis dapat memperlihatkan suatu peranjakan dari arteri perikalosa ke sisi kontralateral

serta gambaran cabang-cabang arteri serebri media yang tidak normal dan dengan +5

scan dapat memperlihatkan hematom itu dengan baik.1

Aejala yang sering tampak dari hematom intraserebral yaitu, penurunan

kesadaran, atau bertahap seiring dengan membesarnya hematom, pola pernapasaan dapat

secara progresif menjadi abnormal, respon pupil mungkin lenyap atau menjadi abnormal,

timbul muntah-muntah akibat peningkatan tekanan intrakranial, perubahan perilaku

kognitif dan perubahan fisik pada berbicara dan gerakan motorik dapat timbul segera atau

secara lambat, serta nyeri kepala dapat muncul segera atau bertahap seiring dengan

peningkatan tekanan intrakranial. 11

%linis penderita pada hematom intraserebral tidak begitu khas dan sering &!-

(!/ tetap sadar, mirip dengan hematom ekstra aksial lainnya. :anifestasi klinis pada

puncaknya tampak setelah 2-) hari pascacedera, namun dengan adanya scan computer

tomografi otak diagnosanya dapat ditegakkan lebih cepat. )

VII. DIAGNOSIS

ecara umum, diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisis dan

pemeriksaan penunjang.

Aame%i%

#ada anamnesis perlu diketahui bagaimana mekanisme dan penyebab terjadinya

trauma, aktu terjadinya trauma, gejala-gejala yang berlanjut apakah penderita sering

10


11/18

minum minuman beralkohol, menggunakan obat sejenis antikoagulan, dan riayat

penyakit seperti diabetes dan epilepsi atau cedera sebelumnya. 1(

#ada anamnesis didapatkan adanya trauma kapitis. %eluhan bisa timbul langsung

setelah terjadi atau jauh setelah mengalami trauma kapitis. :asa tanpa keluhan itu

dinamakan Blatent intervalC dan bisa berlangsung berminggu-minggu, berbulanbulan

bahkan sampai bisa lebih dari 2 tahun. Eamun demikian, Blatent intervalC bukan berarti

baha penderita sama sekali bebas dari keluhan. 12

Pemeri"%aa 'i%i%

#ada pemeriksaan fisis, beberapa hal yang perlu diobservasi yaitu fungsi-fungsi

vital dimana tekanan darah perlu diperiksa sesering mungkin dan dimonitor secara

berkelanjutan, kesadaran dapat di nilai dengan Alasgo +oma cale A+/, gejala

neurologik, antara lain gejala vegetative8 mual, muntah, pucat, dalam hal ini harus

dibedakan dengan pucat akibat perdarahan/. Data-data pemeriksaan aal ini penting

sebagai dasar observasi selanjutnya.. 5anda-tanda trauma di kepala, hematoma sekitar

mata dan hematoma di belakang telinga, darah dari orifisium-orifisium di kepala. 'danya

tanda-tanda trauma di tempat lain, bila terdapat pemburukan prognosisnya. ,12,1(

#emeriksaan status neurologik dengan menilai A+ Alasgo +oma cale/, yaitu

suatu skala untuk menilai secara kuantitatif tingkat kesadaran seseorang dan kelainan

neurologis yang terjadi. Penilaian ini dilakukan terhadap respon motorik (1-

6), respon er!al (1-5) dan !uka mata (1-4), den"an interal #$% 3-15&

'erdasarkan !eratna edera kepala dikelompokkam men*adi+

11


12/18

1& ilai #$% sama atau kuran" dari 8 dideenisikan se!a"ai edera

kepala !erat&

2& $edera kepala sedan" memiliki nilai #$% 9-13 dan,

3& $edera kepala rin"an den"an nilai #$% 14-15& 7,9

#emeriksaan A+ sangat membantu untuk menentukan ada tidaknya defisit fokal

neurologik atau adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial.

Pemeri"%aa Peu/a!

Untuk menunjang diagnosis dari suatu hematom intraserebral dilakukan

pemeriksaan penunjang yaitu8

a. +5-can kepala3

#ada pemeriksaan +5 scan dapat menunjukkan lokasi, volume, efek dan potensi

cedera intrakranial lainnya. #ada hematom intraserebral lokasi yang paling sering terkena

adalah pada daerah lobus frontalis dan temporalis. 0esi perdarahan dapat terjadi pada sisi

benturan coup/ atau pada sisi lainnya countrecoup/. Densitas darah yang homogen

hiperdens/ hal ini merupakan indikasi dilakukan operasi dan terdapat pula diameter lebih

dari & cm serta adanya pergeseran garis tengah. 2,4

#emeriksaan lainnya yaitu dengan scan resonansi magnet :7*/ cenderung lebih

bermakna dalam membedakan jenis hematom.

12


13/18

Fig. 5.8 .raumati rontal intraere!ral haematomas resultin" rom ontre-oup in*ur&

Aambar &8 +5 +'E hematom *ntraserebral dikutip dari kepustakaan 1)/

b. 'rterioangiografi3

*ndikasi angiografi dilakukan pada pasien trauma kepala akut bila +5 scan tidak

tersedia. 6ila tersedia angiografi kadang-kadang diindikasikan misalnya bila ada efek

massa yang tampak pada +5 scan namun tidak ada hematoma yang tampak diagnosis

diferensialnya adalah hematom isodens dan pembengkakan parenkimal akut/, bila cedera

vaskuler di duga atau bila temuan +5 scan tidak sesuai dengan status neurologik pasien.12

VIII. PENATALAKSANAAN

#enatalaksanaan aal penderita cedara kepala pada dasarnya memikili tujuan

untuk memantau sedini mungkin dan mencegah cedera kepala sekunder serta

memperbaiki keadaan umum seoptimal mungkin sehingga dapat membantu

penyembuhan sel-sel otak yang sakit. #enatalaksanaan cedera kepala tergantung pada

13


14/18

tingkat keparahannya, berupa cedera kepala ringan, sedang, atau berat. #rinsip

penanganan aal meliputi survei primer dan survei sekunder. Dalam penatalaksanaan

survei primer hal-hal yang diprioritaskan antara lain airay, breathing, circulation,

disability, dan e"posure, yang kemudian dilanjutkan dengan resusitasi. #ada penderita

cedera kepala khususnya dengan cedera kepala berat survei primer sangatlah penting

untuk mencegah cedera otak sekunder dan mencegah homeostasis otak. 4

5idak semua pasien cedera kepala perlu di raat inap di rumah sakit. *ndikasi

raat antara lain8

1. 'mnesia post traumatika jelas lebih dari 1 jam/

2. 7iayat kehilangan kesadaran lebih dari 1( menit/

&. #enurunan tingkat kesadaran

). Eyeri kepala sedang hingga berat

(. *ntoksikasi alkohol atau obat

.


15/18

#ada penanganan beberapa kasus cedera kepala memerlukan tindakan

pembedahan. *ndikasi pembedahan pada penderita cedera kepala yaitu bila hematom

intrakranial F& ml, midline shift F( mm, fraktur tengkorak terbuka, dan fraktur

tengkorak depres dengan kedalaman F1 cm. 5repanasi= kraniotomi adalah suatu tindakan

membuka tulang kepala yang bertujuan mencapai otak untuk tindakan pembedahan

definitif. @,11

Aambar )3 tindakan operasi pada henatom intraserebral dikutip dari kepustakaan 1/

I0. PROGNOSIS

5rauma kepala yang terjadi, bisa menyebabkan kematian atau penderita bisa

mengalami penyembuhan total. $enis dan beratnya kelainan bisa berpengaruh pada

pemulihan fungsi otak yang dipengaruhi oleh beratnya cedera yang terjadi, usia, lamanya

penurunan kesadaran dan bagian otak yang terkena.

#ada hematoma intraserebral kira-kira sekitar ( ! pasien dapat sembuh dari

episode aal, tapi ( ! lagi akan terus mengalami perdarahan ulang bila tidak diobati.

15


16/18

Hemoragi ulangan akan terjadi dalam 2 minggu dan bahaya maut bias mengancam setiap

episode perdarahan.@

16


17/18

DA'TAR PUSTAKA

1. 0istiono, 0D. $e(era Kepala. Dalam 8 Ilmu Be(a) Sara- . Gdisi %etiga. #5 Aramedia

#ustaka Utama. $akarta. 1@. h. 1)-.2. $ohnkarto. $e(era Kepala. 'vailable at8.blogger.com. 'ccessed on Desember 2.

&. 'nonimous. Kepala. Dalam 8 Ilmu Be(a) Sara- . Gdisi %etiga. #5 6uku %edokteran

'esculapius. :akassar. h. )2-)4

). 'dmin. Per(ara)a Itra"araial. 'vailable at8.seputar kedokteran.com. 'ccessed

on Desember 2.(. jamsuhidajat, 7. Si%tem Sara-. Dalam 8 Ilmu Be(a). Gdisi %edua. #enerbit 6uku

%edokteran GA+. $akarta. 1@. h. @14-21.. 'nonimous. $e(era Kepala. 'vailable at8.google.com. 'ccessed on $anuari 21.

4. *srar 9', +hristopher '.#, $ulianti 7, 5ambunan 7, Hasriani '. $e(era Kepala (a

'ra"tur Kruri%. 'vailable at8.files-of-drsmed.tk. 'ccessed on Desember,2.

@. 'jats :. Itra*erebral Hemat#ma. 'vailable at8.clockline.com. 'ccessed on

Desember 2.

. 'ngelfire. $e(era Kepala Traumati"a. 'vailable at8.google.com. 'ccessed on

$anuari 21.1. Egoerah, *AE. Trauma Pa(a Su%ua Sara- . Dalam 8 Da%ar(a%ar Ilmu Be(a) Sara- .

#enerbit 6uku %edokteran G+A. $akarta. 1. h. &1211. Danang. Itra $erebral Hemat#m. 'vailable at8.masdanang.com. 'ccessed on

Desember 2.12. $apardi *. $e(era Kepala Pa(a Aa" . #enerbit


18/18

1. 'nnonimous. Itra*erebral Hemat#ma Se*#(ar2 t# $#uma(i Ati*#a!ulati#.

'vailable at8.smartinagebase.com. 'ccessed on Desember 2.14. 0eksmono #7, *lafid ', ajid D. $e(era Ota" (a Da%ar(a%ar Pe!el#laa2a.

'vailable at8.portalkalbe.com 'ccessed on Desember,2.1@. 'nnonimous.. $e(era Kepala. Dalam 8 A(3a*e( Trauma Li-e Supp#rt. Gdisi

%eenam. 'merican +ollege of urgeons. 'merika. 14. h. 1(-2&.

18

Documents

HEMATOM INTRASEREBRAL TRAUMATIK