Upload
phungdiep
View
245
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN MENONTON FILM NARKOBA MEMBUNUHMU
DAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA MUSLIM
AKAN BAHAYA NARKOBA
(STUDI PADA REMAJA RW 02 CEMPAKA PUTIH
CIPUTAT TIMUR)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos.)
Disusun oleh:
ANGGITA MAYA SUSANTI
NIM : 1112051000069
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017 M/ 1438 H
iii
ABSTRAK
Anggita Maya Susanti, NIM: 1112051000069, Hubungan Menonton Film Narkoba
Membunuhmu Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Akan Bahaya Narkoba
(Studi Pada Remaja RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur Tangerang Selatan),
dibawah bimbingan Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M,Si.
Sekarang ini sering terjadi kenakalan remaja yang disebabkan oleh pergaulan
bebas. Pergaulan bebas sekarang sudah tidak bisa kita hapuskan, semua itu karena
banyaknya budaya asing yang masuk dan berkembang. Untuk menjadikannya surut juga
sangat sulit kecuali kesadaran manusianya yang tinggi.
Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa.
Seorang remaja sudah tidak dapat lagi dikatakan sebagai kanak-kanak namun masih
belum cukup matang untuk dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang
paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun
melalui banyak kesalahan. Salah satunya dengan mencoba narkoba. Meningkatnya
kasus penyalahgunaan narkoba yang menyebabkan ketergantungan bahkan kematian
disebabkan karena pergaulan bebas dan oleh karena itu banyak pula informasi mengenai
bahaya narkoba, salah satunya dari media massa yaitu internet karena sekarang ini
internet menjadi media yang berpengaruh besar bagi para remaja. Dalam sebuah film
pendek yang menyajikan alur yang membahas bahaya narkoba bagi manusia khususnya
remaja.
Berdasarkan latar belakang tersebut timbul pertanyaan penelitian, Bagaimana
tingkat pengetahuan remaja RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur setelah menonton
film Narkoba Membunuhmu? Apakah ada pengaruh yang signifikan antara menonton
film narkoba membunuhmu terhadap tingkat pengetahuan remaja akan bahaya narkoba
di RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan teori Stimulus
Organise Respon (S-O-R) Menurut stimulus organisme respon ini, efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan reaksi komunikan. film
Narkoba Membunuhmu (S) yang mendapat respon (R) dari organisme yaitu Remaja
RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur Tangerang Selatan (O) yang aktif mengolah
pesan dari stimulus sehingga menyebabkan respon (pengaruh) yang kuat terhadap
tingkat kesadaran remaja.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
eksplanatif dengan paradigm positivisme, metode penelitian ini menggunakan metode
survey eksplanatif yang berpedoman pada kuesioner. Teknik pengambilan sampel
menggunakan simple random sampling dengan rumus slovin. Untuk menganalisis data
peneliti menggunakan pengujian korelasi, analisis regresi, koefisien determinasi dan
pengujian hipotesis menggunakan uji anova (uji f) dan uji t.
Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa hubungan menonton film Narkoba
Membunuhmu (X) terhadap tingkat pengetahuan remaja akan bahaya narkoba (Y)
setelah dilakukan penelitian ternyata hasilnya dapat dibuktikan bahwa menonton film
Narkoba Membunuhmu berhubungan dengan tingkat pengetahuan remaja muslim akan
bahaya narkoba yaitu pada RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur dan dapat dilihat dari
nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang artinya nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05
dan dapat dikatakan signifikan.
Kata Kunci: Narkoba, Remaja, Film Narkoba, Tingkat Pengetahuan
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul HUBUNGAN MENONTON FILM NARKOBA
MEMBUNUHMU DAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA MUSLIM
AKAN BAHAYA NARKOBA (STUDI PADA REMAJA RW 02 CEMPAKA
PUTIH CIPUTAT TIMUR) telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 10
April 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 11 April 2017
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota
Dr. Roudhonah, M.Ag
NIP. 19580910 198703 2 001
Sekertaris Merangkap Anggota
Dedi Fachruddin, M.I.Kom
NIP. 19791208 201411 1 001
Penguji I
Kiky Rizki, M.Si
NIP. 19730321 200801 1 002
Penguji II
Ade Rina Farida , M.Si
NIP. 19770513 200701 2 018
Pembimbing
Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si
NIP. 19650301 19903 1 001
v
KATA PENGANTAR
حم حيمالر ناللهبسمالر
Assalamu’ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
Subhanahu Wa Ta ’Ala yang senantiasa memberikan nikmat iman, nikmat
Islam, serta nikmat sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Hubungan Menonton Film Narkoba Membunuhmu Terhadap
Tingkat Pengetahuan Remaja Akan Bahaya Narkoba (Studi Pada Remaja RW
02 Cempaka Putih Ciputat Timur Tangerang Selatan) yang merupakan syarat
untuk memperoleh gelar S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Shalawat serta salam semoga Allah melimpahkan kepada Rasulullah
Sallallahu ‘Alaihi Wassalam juga bagi keluarga, sahabat, serta pengikutnya
sampai kepada kita selaku umatnya yang senantiasa ta’at menjalankan
perintah Allah dan Rasul-Nya hingga akhir zaman.
Selama masa penelitian, penyusunan, dan penulisan skripsi ini penulis
banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari
keluarga, sahabat, guru, civitas akademik kampus. Hingga pihak-pihak yang
berada di tempat penulis melakukan penelitian. Untuk itu pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Jajaran Dekanat Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Yang
terhormat Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan., Suparto, M. Ed.
vi
Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Ademik., Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag.
selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum., Dan Dr. Suhaimi,
M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
2. Drs. Masran, M.A selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam dan Fita Fathurokhmah, SS, M.Si. Selaku Sekertaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
3. Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi,
atas bimbingan serta saran-saran yang membangun yang diberikan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh dosen pengajar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
baik yang masih mengajar maupun yang sudah tidak mengajar, atas
ilmu dan wawasan yang telah diberikan.
5. Seluruh staff dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah menyediakan buku untuk mendapatkan buku
untuk mendapatkan referensi dan memperkaya isi skripsi ini.
6. Ketua RW 002, Ketua RT 001, 002, 003 dan 004 Cempaka Putih
Ciputat Timur Tangerang Selatan, yang telah memberi izin penulis
melakukan penelitian dan bersedia membantu memberikan informasi
dan data kepada penulis.
7. Papa Muhammad Sujito (alm) dan Mama Ihdha Yulianah yang tetap
menjadi motivasi penulis dalam menyelesaikan penelitian ini dan
seluruh keluarga besar H. Asman Saidan yang membantu berjalannya
vii
skripsi ini. Sehingga penulis mampu kembali bangkit dan tetap
semangat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
8. Terimakasih kepada kelas KPI C 2012 khusunya TOP (Atha, Zoupi,
Doni, Miqdad dan Aris) yang telah memberikan kebahagiaan sehingga
selalu bersemangat untuk sama-sama menyelesaikan skripsi.
9. Terimakasih kepada Ahmad Munandar, Agun Akbar Tabrani dan
Desifa Berliana yang telah memberi dukungan yang tulus dan selalu
mengingatkan untuk menjalani skrispi ini dengan baik kepada peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya hanya rasa syukur, ucapan terimakasih, dan permohonan
maaf yang dapat penulis sampaikan jika selama ini banyak terjadi kesalahan
serta kekhilafan yang pernah penulis lakukan dalam menyelesaikan skripsi
ini. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga skripsi ini
dapat memberi manfaat bagi penulis dan semua pihak tanpa terkecuali serta
mendapatkan keberkahan dan ridha dari Allah Subhanahu Wata ‘ala. Aamiin.
Billahit taufik Walhidayah
Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ciputat, Januari 2017
Anggita Maya Susanti
1112051000069
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ....................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... v
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DATAR TABEL ........................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ........................................ 8
C. Tujuan Penelitian ……… ...................................................... 9
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 9
E. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 10
F. Sistematika Penelitian ............................................................. 11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Stimulus Organisme Responden S-O-R........................ 13
B. Efek Media Massa .................................................................. 14
C. Film ..................................................................................... 16
D. Film Sebagai Media Komunikasi Massa ................................ 23
E. Efek Komunikasi Massa ......................................................... 24
F. Penyalahgunaan Narkoba ....................................................... 25
G. Remaja .................................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN :
A Pendekatan Penelitian ............................................................. 40
B. Tipe dan Jenis Penelitian ........................................................ 41
C. Metode Penelitian ................................................................... 41
D. Variabel Penelitian .................................................................. 43
E. Populasi dan Sampel ............................................................... 44
F Teknik Pengumpulan Data .................................................... 46
ix
G. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 48
H. Teknik Analisis Data ............................................................. 50
I. Uji Validitas ............................................................................ 51
J. Uji Reliabilitas ........................................................................ 53
K. Uji Normalitas ........................................................................ 54
L. Koefisien Determinasi ............................................................ 56
M. Uji Regresi .............................................................................. 57
N. Hipotesis ................................................................................. 58
O. Operasional Konsep ................................................................ 58
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
A. Deskripsi Wilayah Penelitian ................................................. 62
B. Gambaran Umum Masyarakat RW 02 Cempaka
Putih ........................................................................................ 64
C. Visi dan Misi RW 02 .............................................................. 67
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian ..................................................... 73
B. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................ 76
C Analisis Tanggapan Responden .............................................. 80
D. Statistik Deskripsi Variabel .................................................... 84
E. Uji Normalitas ........................................................................ 87
F. Koefisien Determinasi ............................................................ 88
G. Hasil Hubungan Korelasi ........................................................ 89
H. Analisis Regresi Linear Sederhana ......................................... 90
I. Pengujian Hipotesis ................................................................ 91
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan ................................................................................. 93
B. Saran ....................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 96
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Desain Penelitian................................................................................. 42
Tabel 2 Jenis dan Sumber Data Penelitian ....................................................... 48
Tabel 3 Skala Likert ......................................................................................... 49
Tabel 4 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 50
Tabel 5 Teknik Analisis Data ........................................................................... 51
Tabel 6 Tingkat Reliabilitas Cronbach’s Alpha............................................... 54
Tabel 7 Operasional Konsep ............................................................................ 58
Tabel 8 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 73
Tabel 9 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ........................................ 74
Tabel 10 Karakteristik Responden Tempat Tinggal ........................................ 75
Tabel 11 Karakteristik Responden Uang Saku ................................................ 75
Table 12 Uji ValiditasX ................................................................................... 77
Tabel 13 Uji Validitas Y ................................................................................... 78
Tabel 14 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 79
Tabel 15 Kriteria Skor Jawaban Responden .................................................... 80
Tabel 16 Prosentasi Skor Per Indikator Variabel X ......................................... 81
Tabel 17 Prosentasi Skor Per Indikator Variabel Y ......................................... 82
Tabel 18 Nilai Rata-Rata X .............................................................................. 84
Tabel 19 Nilai Rata-Rata Y .............................................................................. 86
Tabel 20 Determinasi X Terhadap Y ............................................................... 88
Tabel 21 Korelasi X Terhadap Y ..................................................................... 89
Tabel 22 Regresi Linear Sederhana ................................................................. 90
Tabel 23 Hasil Uji Simultan F ......................................................................... 91
Tabel 24 Hasil Uji t .......................................................................................... 92
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekarang ini sering terjadi kenakalan remaja yang disebabkan oleh
pergaulan bebas. Pergaulan bebas sekarang sudah tidak bisa kita hapuskan,
semua itu karena banyaknya budaya asing yang masuk dan berkembang.
Untuk menjadikannya surut juga sangat sulit kecuali kesadaran
manusianya yang tinggi.
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para
ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia
antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun.1 Seorang remaja sudah tidak lagi
dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang
untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang
paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-
coba walaupun melalui banyak kesalahan. Mereka merasa dapat
menyelesaikan masalah sosial yang mereka hadapi dengan cara mencoba
hal baru yang lebih sering ke arah yang salah. Salah satunya dengan
mencoba narkoba. Mereka merasa narkoba dapat meringankan masalah
mereka. Selain itu mereka juga dapat mengenal narkoba dari teman sebaya
hanya untuk menyetarakan dirinya dengan teman-temannya.
1 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 739
2
Menurut Piaget (Hurlock, 1991) yang mengatakan, bahwa secara
psikologis remaja adalah suatu usia individu menjadi terintegrasi ke dalam
masyarakat dewasa, suatu usia untuk tidak merasa bahwa dirinya berada di
bawah tingkat orang tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar.
Masa remaja, menurut Mappiare (1982) berlangsung antara 12 tahun
sampai dengan usia 21 tahun bagi wanita, dan 13 sampai dengan 22 tahun
bagi pria. Rentan usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
usia 12-13 tahun sampai dengan usia 17-18 tahun adalah masa remaja
awal, dan usia 17-18 tahun sampai dengan usia 21-22 tahun adalah usia
masa remaja akhir.2
Pengertian NAPZA(Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) atau
Narkoba menurut WHO adalah semua zat padat, cair, maupun gas yang
dimasukkan kedalam tubuh yang dapat merusak fungsi dan struktur tubuh
maupun fisik dan psikis tidak termasuk makanan, air, dan oksigen dimana
dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal. Menurut Depkes
RI, Narkoba atau NAPZA adalah bahan/zat yang bila masuk kedalam
tubuh terutama susunan syaraf/otak sehingga bila disalahgunakan akan
menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosialnya.3
Sedangkan yang dimaksud dengan obat-obatan terlarang adalah
zat-zat yang apabila dimasukkan kedalam tubuh manusia, maka akan
2 Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, (Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta
Didik, Jakarta: PT. Bumi Aksara), h.9 3 Lydia Herlina Martono dan Setya Joewana, Mengenal Penyalahgunaan Narkoba,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2006), h. 26
3
mengadakan perubahan pada satu atau lebih fungsi-fungsi organ tubuh.4
Menurut pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 tentang
narkoba, yang dimaksud dengan narkotika adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Yang dibedakan ke dalam golongan-
golongan yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.5
Data pengungkapan kasus yang dilakukan oleh BNN(Badan
Narkotika Nasional) di tahun 2010 sekitar 17.326 kasus, lalu meningkat
menjadi 26.461 kasus di tahun 2013. Demikian pula data sitaan narkoba
untuk jenis utama yaitu ganja, shabu, ekstasi, dan heroin. Menurut laporan
akhir survei penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh BNN bersama
Pusat Penelitian Kesehatan(PUSLITKES) UI, diperkirakan jumlah
penyalahguna narkoba sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta orang atau sekitar
2,10% sampai 2,25% dan total seluruh penduduk Indonesia yang beresiko
terpapar narkoba di tahun 2014. Jika dibandingkan studi tahun 2011, angka
prevalensi tersebut relatif stabil (2,2%), tetapi terjadi kenaikan bila
dibandingkan hasil studi tahun 2008 (1,9%). Hasil proyeksi perhitungan
penyalahguna narkoba kemudian dibagi menjadi 2 skenario, yaitu skenario
naik dan skenario turun.
4Tim BNN., Materi Advokasi Pencegahan Narkoba, (Jakarta: Badan Narkotika Nasional
Republik Indonesia, 2005), h.7 5M. Arief Mansur Dikdik, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan Antara Norma dan
Realita, (Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h.100
4
Pada skenario naik, jumlah penyalahguna akan meningkat dari 4,1
juta (2014) menjadi 5,0 juta orang pada tahun 2020. Sementara itu, bila
skenario turun jumlah penyalahguna akan menjadi 3,7 juta orang pada
tahun 2020. Selanjutnya penyalahguna narkoba coba pakai menurut BNN
memiliki proporsi terbesar, terutama dari kelompok pelajar/mahasiswa.
Bila dituntut dari data statistika wilayah DKI Jakarta dari tahun 2008
sampai 2011 sebanyak 491 orang, tahun 2012 sebanyak 300 orang, tahun
2013 sebanyak 350 orang. Jenis-jenis NAPZA yang disalahgunakan yakni
ganja 63% shabu-shabu 20%, ekstasi 13% dan zat adiktif lainnya 4%. Dari
keseluruhan warga jakarta sekitar7% adalah pengguna narkoba dan salah
satu kasus terbanyak adalah remaja dengan penyalahguna ganja.6
Pengawasan yang kurang menyebaban NAPZA bervariasi dan
tertutup hingga terang-terangan. Angka-angka yang telah dilaporkan oleh
BNN dan dari berbagai sumber tersebut hanya sebagai puncak gunung es
yang akan mencairdari permasalahan penyalahgunaan narkoba yang akan
jauh lebih besar, sudah sepatutnya para orang tua, berperan aktif dalam
melakukan pengawasan dan pengasuhan serta memberikan tanggung
jawab dalam mencegah penyalahgunaan narkoba pada remaja.
Permasalahan narkoba erat hubungannya dengan nilai-nilai
keagamaan seseorang, peran agama sangat penting dalam mengatasi
permasalahan narkoba di Indonesia. Menurut agama Islam narkoba secara
alami, sintetis maupun semi sintetis memang tidak disebutkan secara
6 Jurnal Online BNN, Jurnal Data Pencegahan dan Penyalahgunaan Narkoba, Diunduh
pada 24 Agustus 2016 dari http:// www.bnn.go.id/portal/_uploads/post/.../20120529145842-
10263.pdf
5
khusus hukumnya dalam Al-Qur’an maupun Hadist Nabi. Akan tetapi
berdasarkan qiyas (analogi), maka narkoba dapat disejajarkan dengan
khamar(minuman keras) karena landasan hukum yang sama yaitu
memabukkan. Di dalam surat Al-Maidah ayat 90 dijelaskan :
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan
panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Al-Ma’idah : 91)
Berdasarkan Al-Qur’an, narkoba termasuk kategori barang yang
memabukkan, sehingga diharamkan. Menurut hukum Islam ditegaskan
bahwa hal-hal yang memabukkan seperti minuman keras maupun narkoba
adalah haram.
Sudah banyak penyampaian informasi tentang narkoba mulai dari
dakwah para ulama sampai informasi di media massa, salah satu bentuk
inovasi media dalam ilmu dakwah sekarang ini adalah melalui media
online. Media online merupakan media yang sekarang mulai cepat
mempengaruhi masyarakat.
Saat ini adalah era komunikasi massa. Komunikasi telah sampai
pada suatu tingkat dimana orang mampu berbicara dengan jutaan manusia
6
secara serentak. Dalam bahasa Dovifat (1967), teknologi komunikasi
mutakhir ini menciptakan apa yang disebut “Publik Dunia”.7
Media massa merupakan pusat dari kajian komunikasi massa.
Lahirnya media massa merupakan salah satu kemajuan dari dunia
informasi dan komunikasi. Media massa menyebarkan pesan-pesan yang
mampu memengaruhi khalayak dan mencerminkan kebudayaan
masyarakat dan mampu menyediakan informasi secara simultan ke
khalayak yang luas, anonim dan heterogen, membuat media menjadi
bagian dari kekuatan institusional dalam masyarakat.8
Film adalah suatu media komunikasi massa yang unik
dibandingkan dengan media lainnya karena sifatnya bergerak secara bebas
dan tetap. Penerjemahnya langsung melalui gambar-gambar visual dan
suara yang nyata. Juga memiliki kesanggupan untuk menangani berbagai
subjek yang tidak terbatas ragamnya. Berkat unsur inilah film merupakan
salah satu bentuk alternatif yang banyak diminati oleh masyarakat. Karena
dapat mengamati secara seksama apa yang mungkin ditawarkan sebuah
film melalui peristiwa yang ada dibalik ceritanya. Film merupakan
dokumen yang terdiri dari cerita dan gambaran diiringi kata-kata dan
musik, jadi film adalah produksi yang multidimensional dan sangat
kompleks.9
7Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Cet.
Ke-21, h. 186. 8Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004) Cet. Ke-18, h. 22-26. 9Adi Pranajaya, Film dan Masyarakat ; Sebuah Pengantar (Jakarta : Yayasan Pusat
Perfilman, H. Usmar Ismail, 1992), h.19.
7
Dakwah tentang ajaran Islam khususnya mengenai narkoba cukup
berkembang di media online, media cetak ataupun media televisi banyak
yang menginformasikan tentang ajaran Islam, salah satunya melalui film
pendek yang berjudul “Narkoba Membunuhmu” di dapat di media online
yaitu www.youtube.com. Film ini menyajikan informasi mengenai bahaya
narkoba di kalangan remaja. Film ini menceritakan tentang remaja yang
kurang bergaul. Pada awalnya dia tidak mau mencoba barang haram
tersebut. Namun, karena paksaan teman dan keinginan untuk mencoba itu
timbul maka dia terjerumus untuk mencobanya. Film yang telah diunggah
pada tahun 2015 lalu telah menarik perhatian besar di mata penontonnya,
yaitu dilihat dari komentar positif yang cukup banyak yang mendukung
diadakannya film-film pendek mendidik seperti film tersebut. Dalam film
ini dibahas mengenai bahaya narkoba dan akibat menggunakannya. Hal ini
menarik perhatian peneliti, sudah banyak kasus mengenai narkoba serta
penanggulangannya namun masih banyak remaja yang melakukannya.
Peneliti memilih remaja RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur
karena daerah tersebut merupakan daerah yang lumayan rawan pengguna
serta penjual narkobanya. Banyaknya remaja yang menggunakan barang
haram dan memabukkan yang didata dari situs internet tidak dikutip
adanya Remaja RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur yang termasuk
dalam salah satunya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa
Remaja RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur menyadari akan bahaya
barang-barang haram tersebut. Umur 13 tahun sampai 21 tahun adalah
8
masa peralihan dari remaja menuju dewasa sehingga banyak hal yang
mempengaruhi untuk membentuk jati diri seseorang. Maka para remaja di
umur segitulah yang tepat menjadi objek untuk peneliti dalam penelitian
ini.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mengambil judul
“Hubungan Menoton Film Narkoba Membunuhmu terhadap Tingkat
Pengetahuan Remaja akan Bahaya Narkoba (Studi pada Remaja RW
02 Cempaka Putih Ciputat Timur Tangerang Selatan).
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Peneliti membatasi penelitian ini hanya pada Remaja RW 02 di
Cempaka Putih Ciputat Timur. Pengaruh yang diukur dalam penelitian ini
adalah tingkat pengetahuan remaja yaitu khususnya Remaja RW 02
Cempaka Putih Ciputat Timur akan bahaya narkoba setelah menonton
film Narkoba Membunuhmu.
2. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui permasalahan yang diteliti, maka peneliti
merumuskan masalah yaitu:
9
a. Bagaimana Tingkat Pengetahuan Remaja Muslim akan Bahaya Narkoba
RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur setelah menonton film Narkoba
Membunuhmu?
b. Apakah ada pengaruh antara Menonton Film Narkoba Membunuhmu
terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Muslim akan Bahaya Narkoba
di RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur?
C. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Remaja Muslim akan Bahaya
Narkoba RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur setelah menonton film
Narkoba Membunuhmu.
b. Untuk mengetahui pengaruh Menonton Film Narkoba Membunuhmu
terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Muslim akan Bahaya Narkoba
di RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan sebagai
tambahan referensi dalam perkembangan media, khususnya mengenai media
Islam dalam jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. serta dapat memberikan
referensi bagi penelitian serupa di masa mendatang.
10
b. Manfaat Praktis
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pihak –
pihak yang terkait dalam penelitian ini, yaitu remaja muslim, dan tentunya bagi
seluruh umat muslim di Indonesia.
E. Tinjauan Pustaka
Sebelumnya, peneliti telah mengadakan tinjauan pustaka terhadap skripsi
dengan judul yang mirip dan terhadap beberapa buku. Dari tinjauan yang peneliti
lakukan, peneliti mendapatkan bahwa pengaruh film telah diteliti sebelumnya oleh
beberapa orang.
Tinjauan yang pertama adalah pada skripsi “Respon Remaja Islam Masjid
Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Film Cinta Tapi Beda” oleh
Hesti Nurhayati mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014.
Perbedaannya dalam skripsi ini adalah peneliti ingin mengetahui seberapa besar
respon para remaja islam tentang film Cita Tapi Beda.
Tinjauan yang kedua adalah pada skripsi “Pengaruh Film Doa Yang
Mengancam Terhadap Religiusitas Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta” oleh Tsurayya Qadriatin tahun 2012. Perbedaannya
dalam skripsi ini adalah peneliti ingin melihat seberapa besar pengaruh film
tersebut terhadap “religiusitas” para mahasiswa. Sedangkan dalam skripsi ini saya
ingin mengetahui seberapa besar “tingkat pengetahuan” para remaja.
11
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman terhadap keseluruhan isi skripsi ini maka
peneliti membuat sistematika penelitian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, batasan dan
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bagian ini menjelaskan secara rinci definisi media massa,
penyalahgunaan narkoba, teori S-O-R, Teori Efek Media
Massa.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini terdapat dua belas sub bab, yaitu, Lokasi dan
Waktu Penelitian, Paradigma dan Pendekatan Penelitian,
Metode Penelitian, Jenis Penelitian, Subjek dan Objek
Penelitian, Populasi dan Sampel, Variabel Penelitian,
Definisi Konseptual, Definisi Operasional, Teknik
Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, Teknik Analisis
Data
12
BAB IV GAMBARAN UMUM
Bagian ini berisi mengenai beberapa hasil temuan lapangan
yaitu: Gambaran umum profil Remaja RW 02 Cempaka
Putih dan Film Narkoba Membunuhmu.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
Bagian ini berisi tentang pemaparan hasil analisis data
terkait penelitian yang ditulis peneliti. Mengenai pengaruh
program tersebut terhadap tingkat pengetahuan remaja.
BAB V PENUTUP
Bagian ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis atas
penelitian yang telah dilakukan
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Stimulus Organism Responden S-O-R
Dalam Ilmu Komunikasi tentunya ada teori S-O-R, teori S-O-R ini
merupakan singkatan dari Stimulus Organism Respon ini bermula dari
psikologi, kemudian menjadi teori komunikasi. Tidak mengherankan hanya
karena objek yang jiwanya meliputi komponen-komponen, sikap, opini,
perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi.
Teori S-O-R adalah salah satu aliran yang mewarnai teori-teori yang
terdapat dalam komunikasi massa. Aliran ini beranggapan bahwa media massa
memiliki efek langsung yang dapat memengaruhi individu sebagai audience
(penonton atau pendengar). Prinsip stimulus respon pada dasarnya merupakan
suatu prinsip belajar yang sederhana, di mana efek merupakan reaksi terhadap
stimulus tertentu. Dengan demikian seseorang dapat mengharapkan atau
memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi
audience, dimana elemen-elemen utama dari dari teori ini adalah pesan
(Stimulus), seorang atau receiver (Organism), dan efek (Respon).10
Kelemahan teori stimulus respon adalah penyamarataan individu.
Bagaimanapun, pesan yang sama akan dipersepsi secara berbeda oleh individu
dalam kondisi kejiwaan yang berbeda. Karenanya, pada tahun 1970, Melvin De
Fleur melakukan modifikasi terhadap teori stimulus respon dengan teorinya
10
Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, cet ke-9, 1994. h.514
14
yang dikenal sebagai individual different theory. De Fleur mengatakan bahwa
pesan-pesan media berisi stimulus tertentu yang berinteraksi berbeda-beda
sesuai dengan karakteristik pribadi individu.11
Sehubungan dengan teori S-O-R (Stimulus-organism-response) yang
digunakan dalam penelitian ini, asumsi dasar teori ini adalah respon
sesungguhnya juga dimodifikasi oleh organisme yang bersifat aktif mengolah
stimulus yang datang. Jika dikaitkan dengan penelitian ini, Film Narkoba
Membunuhmu adalah stimulus (S) yang mendapat respon (R) dari organisme
yaitu Remaja RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur (O) yang aktif mengolah
pesan dari stiumulus sehingga menyebabkan respon (pengaruh) yang kuat
terhadap tingkat kesadaran remaja. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
masyarakat dalam menonton film Narkoba Membunuhmu memperhatikan,
menerima dan mengerti dengan pesan atau isi yang disampaikan dalam film
Narkoba Membunuhmu dengan kadar yang kuat sehingga teori S-O-R dapat
terbukti dan teruji.
B. Efek Media Massa
Menurut K. Robert mengungkapkan, “efek hanyalah perubahan
perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”, karena fokusnya pesan,
maka efek yang harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan adalah media
massa.12
11
Mufid, Komunikasi dan Regulasi Pembelajaran, (Jakarta, Kencana 2005) Cet. Ke-1, h.22-
23 12
Ardianto Elvinaro, Komunikasi Massa “Suatu Pengantar” Edisi Revisi, (Bandung: PT.
Simbiosa Rekatama Media, 2009), h. 49
15
Dalam proses komunikasi, pesan dalam media massa dapat menerpa
seorang baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Steven M.
Chaffe, efek media massa dapat dilihat melalui dua pendekatan, antara lain :
1. Pendekatan pertama, adalah efek dari media massa yang berkaitan
dengan pesan ataupun media itu sendiri.
2. Pendekatan kedua, adalah dengan melihat jenis perubahan yang terjadi
pada diri khalayak komunikasi massa yang berupa sikap.13
Dampak pesan media massa, yaitu :
1. Efek Kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul dari diri komunikan yang
sifatnya informative bagi dirinya.Dampak ini membahas tentang
bagaimana media massadapat membantu dalam mempelajari informasi
yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya.
2. Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tinggi dari efek kognitif. Dalam efek afektif
tujuan komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak
tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut
merasakan perasaan ibam terharu, sedih, gembira, marah dan
emosional, skema kognitif .suasana terpaan ( setting exposure ),
predisposisi individual dan factor indentifikasi.
13
Ardianto Elvinaro., Komunikasi Massa “Suatu Pengantar” Edisi Revisi, (Bandung: PT.
Simbiosa Rekatama Media, 2009), h. 50
16
3. Efek Konatif
Efek konatif merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam
bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Menurut teori belajar sosial
orang cenderung meniru perilaku yang diamatinya.14
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
setiap bentuk komunikasi yang dilakukan oleh media massa cetak,
elektronik maupun online diharapkan timbul suatu efek dari isi pesan atau
informasi yang di sampaikan oleh media.
C. Film
1. Pengertian Film
Dilihat dari segi usia, film adalah cabang seni yang paling
muda.Bila seni rupa atau sastra sudah berusia ribuan tahun, film baru lahir
pada ahir abad ke XIX yang lalu. Namun, namun dalam waktu yang begitu
singkat ia telah berhasil mereebut tempat yang begitu penting di segala
lapisan masarakat modern.15
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI: 2012), film
diartikan sebagai : 1 ) Selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat
gambar negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif
(yang akan dimainkan dalam bioskop) 2) Lakon (cerita) gambar hidup.16
14
Ardianto Elvinaro, Komunikasi Massa “Suatu Pengantar” Edisi Revisi, (Bandung: PT.
Simbiosa Rekatama Media, 2009), h. 52-58 15
Gayus Siagian, Menilai Film (Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 2006), h. 141 16
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Jakarta
: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), h. 392
17
Film adalah gambar hidup, sering juga disebut movie .gambar
hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan dan juga bisnis,
Film merupakan teknologi hiburan massa dan untuk menyebarluaskan
informasi dan berbagai pesan serta skal luas di samping pers, radio, dan
televisi. Sebagai media rekam film menyajikan gambar figurative dalam
bentuk objek-objek fotografis yang dekat dengan kehidupan manusia
(Andre Garcies)17
Dalam film menurut Effendy dalam buku komunikasi masasa
karya Ardianto Elvinaro yaitu film adalah karya cipta seni dan budaya
yang merupakan media komunikasi massa yang di pandang dan didengar
yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita
seluloid pada video, piringan pada video, atau bahan hasil penemuan
teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses
kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya yang dapat dipertunjukan
dengan ditayangkan dengan sistem secara mekanik dan elektronik.18
Film merupakan media komunikasi massa, media komunikasi
massa adalah proses komunikator dengan komunikan (massa) melalui
sebuah sarana yaitu film. Film dibuat dengan tujun tertentu kemudian
hasilnya ditayangkan untuk dapat di tonton oleh massarakat dengan
peralatan teknis.
Sebagai media komunikasi massa, film dapat memainkan peran
dirinya sebagai saluran mekanik untuk menyampaikan pesan-pesan
17
Madiyant Muslikh, Sinema Sastra: Mencari Bahasa Di Dalam Teks Visual. Jurnal
Humaniora Volume XV, No2/2007 18
Ardianto Elvinaro, dkk. Komunikasi Massa, Bandung : Simbiosa Rekatama Media h. 143
18
tertentu dari dan untuk manusia, termaksut pesan-pesan keagamaan yang
lazimnya disebut dakwah. Film adalam media komunikasi massa yang
ampuh sekali, bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan dan
pendidikan. Bahasa film juga banyak berfungsi sebagai medium
penerangan dan pendidikan secara penuh, artinya bukan sebagai alat
pembantu dan juga tida perlu dibantu dengan penjelasan, melainkan
medium penerangan dan pendidikan yang komplit.19
Dengan film kita dapat memperoleh informasi dan gambaran
tentang realitas tertentu, realitas yang sudah diseleksi. Seseorang
sutradaraakan memilih tokoh-tokoh tertentu untuk ditampilkan, dan akan
mengesampingkan tokoh lain yang tidak pas untuk ditampilkan.
Dari beberapa pernyataan di atas penulis menyimpulkan bahwa
film adalah gabungan antara fotografi dan sinematografi dengan
serangkaian objek bergerak yang berbentuk adegan.
2. Jenis-Jenis Film
Sebagai seorang komunikator adalah penting untuk mengetahui
jenis-jenis film agar dapat memanfaatkan film tersebut sesuai dengan
karakteristiknya. Film dapat dikelompokan pada jenis berikut ini.20
a. Film Cerita
Filem cerita adalah jenis film yang menggunakan suatu cerita yang lazim
dipertunjukan di gedung-gedung bioskop dan dengan bintang film yang
19
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra Aditya
Bakti 2003), Cet.11, h.209 20
Ardianto Elvinaro, dkk. Komunikasi Massa, Bandung : Simbiosa Rekatama Media h. 143
19
tenar dan cerita yang diangkat dengan film berjenis film cerita yakni
berdasarkan kisah nyata yang dimodifikasi atau biasanya fiktif sehingga
ada unsur merarik dan baik dari segi jalan ceritanya maupun gambarnya.
b. Film Berita
Film berita adalah mengenai fakta, peristiwa yang benar-benar, terjadi
karena sifatnya berita, maka film yang disakikan kepada public harus
menganduh unsur berita, kriteria film berita haruslah menarik dan penting
serta terekam secara utuh dan mempunyai nilai berita untuk dihadirkan ke
penonton apa adanya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
c. Film Dokumenter
Film documenter berbeda dengan film berita, film berita merupakan
rekaman kenyataan sedangkan film dukumenter haruslah dilakukan
dengan pemikiran dan perencanaan yang matang dan sering kali film
documenter bercerita mengenai alam dan manusia, dan tidak memiliki alur
ceritaseperti film cerita.
d. Film Kartun
Film kartun dalam sinematografi dikatagorikan sebagai bagian yang
integral film yang memiliki ciri dan bentuk khusus. Dalam sinematografi
film kartun adalah filem yang pada awalnya dibuat dari tangan dan berupa
ilustrasi dimana semua gambarnya saling berkesinambungan untuk
menghasilkan gerakan yang hidup. Dan dari serangkaian gambar ini
berubah menjadi aksi yang secara terus menerus. Sehingga tampak seperti
gerakan sesungguhnya yang hidup dan menarik.
20
Film kartun dibuat untuk komunikasi anak-anak. Sebagian besar
film kartun, sepanjang film itu diputar akan membuat kita tertawa karena
kelucuan tokohnya. Namun ada pula film kartun yang membuat iba
penontonnya. Sekaligus tujuan utamanya menghibur, film kartun juga
mengandung unsur pendidikan.
3. Karakteristik Film
Faktor-faktor yang dapat menunjukan karakteristik film adalah :
a. Layar Luas atau Lebar
Film dan televisi sama-sama media audio visual yang menggunakan
layar, namun kelebihan dari media film adalah layarnya yang berukuran luas
dan suara audio dan seolah-olah penonton melihat kejadian nyata dan tidak
berjarak.
b. Pengambilan Gambar
Dalam hal ini, pengambilan film haruslah dari jarak jauh dan
panaromic shot, yakni pengambilan gambar secara menyeluruh digunakan
untuk menghasilkan gambar yang artistic dan suasana yang sesungguhnya,
sehingga film lebih menarik pada saat disaksikan sebagai contoh saat
menyaksikan film dengan suasana bencana alam maka film tersebut diambil
secara panoramic shot, sehingga penonton larut dalam suasana bencana alam
yang ada di film tersebut akibat dari efek film tersebut.
c. Konsentrasi Penuh
Dengan pengalaman kita masing-masing, di saat kita menonton film
bioskop, bila tempat duduk sudah penuh atau waktu mulai sudah tiba, pintu-
21
pintu ditutup, lampu dimatikan nampak di depan layar luas dengan gambar
cerita film tersebut. Saat menonton film terbebas dari gangguan hiruk-pikuk
suara karena di luar dilengkapi dengan ruangan kedap suara. Semua mata
hanya tertuju pada layar, sementara pikiran dan perasaan kita tertuju pada alur
cerita. Dalam keadaan demikian emosi kita dapat lebih mudah terbawa suasana
yang terjadi dalam film.
d. Identifikasi Psikologi
Jika kita berada dalam gedung, dengan suasana gedung bioskop yang
telah membuat pikiran dan perasaan kita larut dalam cerita yang disajikan,
karena disini penghayatan kita lebih mendalam dan sering.
4. Ciri Khas Film
Ciri film yang baik itu memenuhi delapan ciri khas sebagai berikut :
a. Film itu menarik minat
b. Film itu harus benar atau autentik
c. Up to date (mengikuti perkembangan jaman) dalam setting, pakaian, dan
lingkungan
d. Sesuai dengan tingkat kematangan
e. Tata bahasa yang benar
f. Merupakan kesatuan atau alurnya teratur
g. Mendorong aktifitas
h. Memenuhi dan memuaskan dari segi teknis21
21
Hamalik Oemar, media Pendidikan (Bandung: PT Citra Ditya Bakti, 1994), cet ke-7, h.86
22
5. Pengaruh Film
Pengaruh film terhadap khalayak cukup besar pada pola pikir dan sikap
manusia, hal ini disebabkan, yang pertama oleh suasana yang di dalam gedung
bioskop, dan yang kedua kerena sifat dari film itu sendiri.22
Pengaruh film itu
besar sekali terhadap jiwa manusia. Penonton tidak hanya terpengaruh sewaktu
dan selama mereka menonton, tetapi terus sampai waktu yang begitu lama.
Seringkali yang mudah terpengaruh oleh film adalah anak-anak dan remaja.
Kita sering menyaksikan mereka dan tingkah laku dan cara berbakaiannya
meniru bintang film. Seperti mereka tertawa, bersiul, merokok, duduk,
berjalan, menegur, dan lain sebagainya. Pengaruh film hanya menimbulkan
efek positif, celakanya film sering juga menimbulkan akubat yang lebih jauh,
atau menimbulkan efek yang negatif, khususnya terhadap remaja yang sedang
mencari jati dirinya.
Pengaruh film berakibat jauh terhadap masyarakat Indonesia terbukti
sering terjadinya pembunuhan, perampokan, pemerkosaan yang di lakukan
seperti layaknya aktor dalam sebuah film. Banyak diantara mereka yang
mengaku sendiri bahwa cara yang mereka lakukan adalah hasil duplikat dari
film yang mereka tonton. Jadi, pengaruh film itu tergantung dari filmnya
sendiri.Jika film yang ceritanya bagus dan mendidik sudah tentu berpengaruh
baik kepada masyarakat, begitu pula sebaliknya.
22
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti 2003), Cet. Ke-3, h.206
23
D. Film Sebagai Media Komunikasi Massa
Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi
berasal dari bahasa latin communication, dan perkataan ini bersumber pada
kata kommunis, yang berarti sama, dalam arti kata makna, yaitu sama
mengenai kata satu hal. Secara terminologis, komunikasi berarti proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.23
Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebut bahwa komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan antar berita antara dua atau lebih
sehingga pesan yang dimaksut dapat dipahami, hubungan kontak.24
Komunikasi massa merupakan salah satu jenis domain komunikasi
manusia yang telah banyak mengalami kemajuan yang sangat pesat sejak
bentuk-bentuk awalnya. Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa
Inggris, mass communication, kependekan dari mass media
communication (komunikasi media massa). Artinya komunikasi yang
menggunakan media masa atau komunikasi yang “mass mediated”.25
Menurut Jamaludin Rahmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi,
mengartikan komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang
ditunjukkan kepada sejumlah hal layak yang tersebar, heterogen dan
anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama
dapat diterima secara serentak atau sesaat.26
23
Onong Uchjana Effendy, Dynamika Komunikasi,(Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2000) Cet Ke-4,h.3 24
Depdiknas, Kamus Besar Indonesia,h.585 25
Wiryanto, Komunikasi Massa, (Jakarta: PT. Grasindo, 2000), h.2 26
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004),
cet. Ke-21, h.189
24
Komunikasi massa media film ialah proses komunikasi antara
komunikator dengan komunikan(massa) melalui sebuah sarana, yaitu film.
Film dibuat dengan tujuan tertentu kemudian hasilnya ditayangkan untuk
dapat di contoh oleh masyarakat dengan peralatan teknis.27
Pesan-pesan
dalam film bukan hanya didengar tetapi juga dapat dilihat dalam gambar
yang bergerak (audiovisual).
E. Efek Komunikasi Massa
Efek dari pesan yang disampaikan oleh komunikator melalui media
massa timbul pada komunikan sebagai sarana komunikasi. Karena itu efek
melekat sebagai khalayak sebagai berikut dari perubahan psikologis.
Mengenai efek komunikasi ini diklarifikasikan sebagai efek kognitif, efek
afektif, dan efek konatif.
1. Efek Kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikasi yang sifatnya
informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang
bagai mana media massa dapat membntu khalayak dalam mempelajari
informasi yang bermanfaat dan menggambarkan keterampilan kognitif
melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau
tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung.
2. Efek Afektif
Efek ini berkaitan dengan perasaan. Tujuan dari komunikasi masa bukan
hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu sesuatu,
27
Adi Pranajaya, Film dan Masyarakat Sebuah Pengantar, (Jakarta: BP SDM CITRA,
1999), cet. Ke-2, h.11
25
tetapi lebih dari itu setelah mengetahui informasi yang diterimanya,
khalayak diharapkan dapat melaksanakannya. Perasaan akibat menonton
Film Cinta Tapi Beda bisa bermacam-macam, senamg sehingga tertawa
terbahak-bahak, sedih sehingga bercucuran air mata dan perasaan lain yang
hanya bergejolak dalam hati. Misalnya perasaan marah, benci, kesal,
ketawa, penasaran, gemas, dan lain sebagainya.
3. Efek konatif
Efek konatif bersangkutan dengan niat. Merupakan akibat yang
ditimbulkan pada diri khalayak dalam bentuk prilaku, tindakan atau
kegiatan. Karena berbentuk prilaku, maka bagai mana di singgung di atas
efek konatif sering juga disebut efek behavioral.28
Efek konatif tidak
langsung timbul sebagai akibat terpaan media massa, melalui didahului
oleh efek kognatif dan efek afektif.
F. Penyalahgunaan Narkoba
1. Pengertian Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang
dilakukan tidak untuk maksud pengobatan, tetapi karena ingin menikmati
pengaruhnya dalam jumlah berlebih, teratur dan cukup lama, sehingga
menyebabkan gangguan kesehatan, fisik, mental dan kehidupan
sosialnya.29
Secara etimologis narkoba atau narkotika berasal dari bahasa
inggris (narcose) atau (narcosis) yang berarti menidurkan atau pembiusan.
28
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti 2003), h.206 29
Lydia Herlina Martono dan Setya Joewana, Mengenal Penyalahgunaan Narkoba,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2006), h.3
26
Narkoba berasal dari bahasa Yunani yaitu (narke) atau (narkam) yang
berarti terbius sehingga tidak merasakan apa-apa. Narkotika berasal dari
kata (narcotic) yang artinya sesuatu yang dapat menghilangkan rasa nyeri
dan dapat menimbulkan efek (stupor) bengong, melalui bahan-bahan
pembius atau obat bius.
Setyonegoro (1972) menyatakan bahwa dewasa ini terdapat
anggapan pemakaian zat tidak lagi dipandang sebagai cara untuk
mengatasi tekanan-tekanan hidup atau sekedar untuk relaksasi, tetapi
sudah menjadi bagian dari pola hidup modern yang serba kompleks ini.30
Perubahan sosial sebagai konsekuensi modernisasi mengakibatkan
perubahan cara pendidikan dalam keluarga, misalnya banyak memberikan
kelonggaran dan serba boleh (greather permissiveeness) kepada anak dan
remaja, demikian pula dengan pola hidup konsumtif telah mewarnai
kehidupaan remaja di perkotaan, yang salah satu dampaknya adalah
kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba.31
Sementara teori lain yang menjelaskan penyalahgunaan narkoba
yaitu: teori belajar sosial, sikap dan perilaku dipelajari individu dari
lingkungannya dan bersifat saling mempengaruhi.32
Keluarga sebagai
matriks sosial mempunyai peranan penting bagi pertumbuhan anak.
Gangguan dalam fungsi keluarga yaitu kondisi keluarga yang tidak baik,
30
Setyonegoro. Kusmanto, Pendekatan Elektik-Holistik Dalam Ilmu Psikiatri di Indonesia
Dengan Minat Khusus Terhadap Masalah Schizofernia, (Tesis) Fakultas Kedokteran Universitas
Indnesia, 1967.h. 120-128. 31
Dadang Hawari, Penyalahgunaan Narkoba dan dan Ketergantungan NAZA (Narkotika,
Alkohol dan Zat Adiktif) 2006, h. 5 32
Sudarsono, Kenakalan Remaja, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h.53
27
merupakan faktor yang berperan serta (faktor kontribusi) yang mendorong
seorang remaja untuk terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Anak yang
relatif terlepas dari ikatan emosional dengan keluarganya akan membentuk
nilail-nilai tersendiri dengan cara menggabungkan diri dengan
penyalahgunaan narkoba.33
Menurut Prof. Dr. Dadang Hawari (1990) menyatakan bahwa
seseorang akan terlibat penyalahgunaan narkoba sampai pada
ketergantungan narkoba, apabila seseorang itu sudah ada tiga faktor yang
membuat seseorang cenderung menyalahgunakan narkoba, yaitu faktor
predisposisi, faktor kontribusi, dan faktor pencetus (pendorong) untuk
terjadinya penyalahgunaan narkoba.
a. Faktor Predisposisi
Seseorang dengan gangguan kepribadian (anti sosial), yang ditandai
dengan perasaan tidak puas dengan dampak perilakunya terhadap orang
lain, dan gangguan kejiwaan berupa kecemasan dan depresi, untuk
mengatasi ketidakmampuan berfungsi secara wajar dan untuk
menghilangkan kecemasan atau depresinya tersebut maka dari itu,
seseorang condong menyalagunakan narkoba. Upaya tersebut
dimaksudkan untuk mencoba mengobati dirinya sendiri (self
medication) atau sebagai reaksi pelarian (escape reaction), karena yang
bersangkutan tidak mampu untuk berfungsi secara wajar dan efektif di
rumah, disekolah, atau ditempat kerja dan dalam pergaulan sosialnya.
33
Dadang Hawari, Penyalahgunaan Narkoba dan dan Ketergantungan NAZA (Narkotika,
Alkohol dan Zat Adiktif) 2006, h. 5-6
28
b. Faktor Kontribusi
Seseorang yang berada dalam kondisi keluarga yang tidak baik maka
akan mempengaruhi pola asuh orang tua dan hubungan dalam keluarga,
baik antara orang tua dengan anak maupun sebaliknya, anak akan
merasa tertekan dan ketertekanannya itu merupakan faktor penyerta
bagi dirinya untuk terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
c. Faktor Pencetus
Pengaruh teman kelompok merupakan faktor pendorong terjadinya
kasus penyalahgunaan narkoba pada remaja, faktor tersebut didorong
oleh lingkukan yang tidak peduli terhadap penyalahgunaan narkoba,
serta kehidupan moralitas masyarakat yang bobrok menyalahi norma-
norma kewajaran. Sementara itu ketersediaan narkoba saat ini memiliki
variasi yang terdiri dari berbagai macam jenis, cara pemakaian dan juga
kemasan. Yang menyebabkan narkoba semakin mudah untuk
didapatkan secara ilegal dengan harga yang terjangkau, mendorong
seseorang untuk menyalahgunakan narkoba.
Dalam teori psikodinamik menekankan faktor seseorang cenderung
untuk menyalahgunakan narkoba, dan seseorang yang terlibat
penyalahgunaan narkoba apabila seseorang mempunya tiga faktor
diantaranya faktor predisposisi adalah gangguan kepribadian (anti
sosial), kecemasan dan depresi. Sedangkan yang termasuk dalam faktor
kontribusi adalah hubungan antara orang tua dan anak, kesibukan orang
29
tua dan keutuhan keluarga. Dan faktor pencetus adalah pengaruh teman
kelompok sebaya dan ketersediaan narkoba itu sendiri.
2. Jenis-Jenis Narkoba
a. Heroin
Heroin adalah narkotika yang sangat keras dengan zat adiktif
yang tinggi dalam bentuk butiran, tepung atau cairan. Heroin
“menjerat” pemakainya dengan cepat, baik secara fisik maupun mental,
sehingga usaha mengurangi pemakaiannya menimbulkan rasa sakit dan
kejang-kejang bila konsumsinya dihentikan. Salah satu jenis heroin
yang dikenal saat ini adalah “putaw”.
b. Ganja / Cannabis
Ganja adalah zat kimia (delta-9-tetrahydrocannabinol) yang ada
di dalam tumbuhan semi sintetis, yang dapat mempengaruhi hilangnya
konsentrasi, peningkatan denyut jantung, kehilangan keseimbangan dan
koordinasi tubuh, rasa gelisah dan panic, depresi, dan halusinasi serta
menimbulkan ketergantungan mental yang diikuti oleh kecanduan fisik
dalam jangka waktu yang lama. Ganja juga dikenal dengan istilah
marijuana, gele, cimeng, dll.
c. Ectasy / Ekstasi
Ectasy termasuk zat psikotropika dan biasanya diproduksi secara
illegal di dalam laboratorium dan dibuat dalam tablet atau kapsul.
Ectasy mendorong tubuh anda bekerja diluar kemampuan fisik dan
akibatnya kekeringan cairan tubuh, dapat terjadi dari pengarahan tenaga
30
yang tinggi dan lama. Efek yang ditimbulkan oleh pengguna ectasy
adalah diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif, menggigil,
peningkatan detak jantung, sakit kepala dan pusing, mual disertai
muntah-muntah. Beberapa pengguna ectasy meninggal dunia akibat
terlalu banyak minum air akibat rasa haus yang berlebihan. Ectasy juga
dikenal dengan istilah inex, kancing, dll.
d. Ice / shabu-shabu
Ice adalah julukan metampetamin yang berwujud kristal dan
tidak berbau serta tidak berwarna, karena itu diberi nama “ice”.
Penggunaan ice mengakibatkan ketergantungan mental pada obat ini
dan pemakaian yang lama dapat menyebabkan peradangan pada otot
hati sampai kematian. Ice memiliki efek yang sangat kuat pada jaringan
syaraf manusia, efek yang ditimbulkan pemakaian ice adalah penurunan
berat badan, impotensi, halusinasi, kerusakan hati dan ginjal, kerusakan
jantung dan stroke bahkan kematian. Ice juga dikenal dengan istilah
shabu-shabu atau Kristal, ubas, ss, mecin, dll.
e. Amphetamine / stimulasi sintetis
Amphetamine adalah obat terlarang yang berbentuk pil, kapsul
atau tepung. Amphetamine adalah “pendorong” stimulant yang
merubah suasana hati, satu tipe amphetamine memiliki efek perangsang
yang kuat pada jaringan syaraf, penggunaan amphetamine dan
methatmpetamin menjadikan seseorang dapat ketergantungan secara
mental pada obat ini. Efek yang ditimbulkan pada pengguna
31
amphetamine adalah penurunan berat badan, gelisah, tekanan darah
tinggi, peningkatan denyut jantung, paranoid yang mendalam, dan
pingsan akibat kelelahan. Tingkah laku yang kasar dan aneh dapat
dijumpai dikalangan pemakai yang kronis, amphetamine dikenal juga
dengan istilah speed, whizz, pep phills, billywhizz, dll
f. Inhalen / sniffing
Inhalen adalah penyalahgunaan benda-benda dengan cara
dihirup uapnya, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan otot-otot, urat syaraf dan organ-organ tubuh. Efek yang
ditimbulkan adalah hilangnya daya ingat, tidak mampu berfikir,
kerusakan system syaraf pusat, kerusakan hati dan jantung, keram
otot.Sementara itu kerusakan tubuh pada si pemakai inhalen ini adalah
mati mendadak akibat menghirup (sudden sniffing death- SSD) hal ini
disebabkan karena denyut jantung mendadak cepat dan tidak beraturan,
yang dapat mengakibatkan gagal jantung. Istilah (inhalen/sniffing) ini
dikenal dengan sebutan “ngelem” dan kegiatan ini biasanya menghirup
benda-benda sejenis lem, zat pelarut (tinner cat), dll.34
3. Dampak Dari Penyalahgunaan Narkoba
Menurut Goode, 1999. Akibat maraknya perdagangan illegal
narkoba, terjadi peningkatan dampak (biaya kerugian) akibat narkoba baik
dampak sosial, kesehatan dan ekonomi. Penyalahgunaan narkoba
berdampak sosial sangat besar, mendorong tindak kejahatan dan
34
M. Ra’uf dkk, 2002. Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Remaja dan
Kamtibmas, (Jakarta: BP. Dharma Bhakti, h. 8-12
32
meningkatkan kerawanan sosial. Dari sisi penyalahgunaan, kebutuhan
ekonomi untuk membiayai pemakaian narkoba yang berharga mahal
mendorong mereka melakukan tindak kejahatan seperti pencurian dan
perampokan.35
Secara umum dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan
narkoba dapat terbagi kedalam dampak kesehatan (fisik dan psikis), sosial
dan ekonomi, diantaranya:
a. Dampak kesehatan
1) Dampak fisik
(a) Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-
kejang, halusinasi, gangguan kesadaran dan kerusakan
syaraf tepi.
(b) Gangguan pada jantung dan pembulu darah (kardivaskuler).
(c) Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti abses (bisul
bernanah), alergi dan skim.
(d) Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti kesusahan
bernafas pada pengerasan jaringan paru-paru.
(e) Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, suhu tubuh
meningkat serta sulit tidur
(f) Gangguan terhadap kesehatan reproduksi: penurunan fungsi
hormon reproduksi (estrogen, progesterone, testosterone),
serta gangguan fungsi seksual.
35
Jurnal Online, Laporan Badan Narkotika Nasional, Survei Nasional Perkembangan
Penyalahgunaan Narkoba, di download pada tanggal 16 Agustus 2016 dari :
http://www.badannarkotikanasional.co.id download UploadHumasFIXpdf.4.
33
(g) Gangguan terhadap kesehatan reproduksi pada wanita
seperti perubahan periode menstruasi menjadi tidak teratur,
bahkan tidak haid (amenorhoe).
(h) Bagi pengguna narkoba jarumm suntik, khususnya
pemakaian jarum suntik secara bergantian dapat tertular
penyakit seperti: hepatitis B dan C, serta dapat terjangkit
virus HIV/AIDS.
(i) Dapat berakibat fatal bila terjadi over dosis (OD) yaitu
konsumsi narkoba melebihi batas kemampuan tubuh untuk
menerima rangsangan narkoba, dan dapat berakhir pada
kematian.
2. Dampak psikis/mental
(a) Lamban bekerja, ceroboh bekerja, sering tegang dan
gelisah.
(b) Hilangnya kepercayaan diri, apatis, penghayal, dan penuh
curiga.
(c) Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku brutal.
(d) Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
(e) Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan
bunuh diri.
b. Dampak sosial
1) Gangguan mental, anti sosial, asusila dan dikucilkan oleh
lingkungan.
34
2) Merepotkan, membuat malu dan menjadi beban keluarga.
3) Pendidikan menjadi terganggu dan hilangnya masa depan.
c. Dampak ekonomi
1) Biaya pelayanan kesehatan (biaya untuk pelayanan
ketergantungan obat dan biaya untuk penyakit & trauma
terkait narkoba).
2) Biaya produktivitas (biaya kematian dini dan biaya kematian
kehilangan pekerjaan).
3) Biaya terkait hukuman dan pengadilan (pengeluaran criminal,
waktu yang hilang akibat criminal dan biaya di penjara).
4) Biaya kehilangan harta akibat kecelakaan atau tindak
kriminal.
G. Remaja
1. Pengertian Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak
kemasa dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai
persiapan memasuki masa dewasa. (Singgih &Ny. S., 2003:6). Salzman
dalam Syamsu Yusuf (2001 : 184), menyatakan bahwa remaja merupakan
sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua ke arah kemandirian
(independence), minat-minat seksual, perenungan diri, perhatian terhadap
nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.
Istilah remaja berasal dari bahasa latin yaitu (adolescare) kata
bendanya (adolescentia) yang berarti “tumbuh” atau tumbuh menjadi
35
dewasa (Hurlock, 1997:206). Adolsen dalam hal ini yang dimaksud adalah
remaja yang mengalami pertumbuhan kearah kematangan fisik,
intelegensi, emosi, maupun sosial psikologinya. Menurut E.H. Erikson
mengemukakan bahwa (adolesensia) masa dimana terbentuk suatu
perasaan baru mengenai identitas. Identitas mencakup cara hidup pribadi
yang dialami sendiri dan sulit dikenal oleh orang lain.36
Sementara dalam kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti
memulai hidup dewasa. Masa remaja adalah suatu periode dari masa anak-
anak menjadi dewasa ketika manusia menguji berbagai peran yang mereka
mainkan dan mengintegrasikan peran-peran tersebut kedalam suatu
persepsi diri dan identitas. Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga
bagian, sebagai berikut: (Konopka, 1973 dalam Pikunas, 1976; Ingersol
1989) : masa remaja awal (12-15 tahun), masa remaja pertengahan (15-18
tahun) dan masar remaja akhir (18-22 tahun).37
2. Karakteristik Perkembangan Masa Remaja
Masa remaja sering kali dikenal dengan masa mencari jati diri,
oleh Erickson disebut dengan identitas ego (egoidentity) ini terjadi karna
masa remaja merupakan peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan
masa kehidupan orang dewasa. Oleh karena itu, ada sejumlah karakter
yang ditunjukkan oleh remaja antara lain:
36
Elfi Yulianti Rochmah, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Teras, 2005), h. 177-179.
Cet, 1. 37
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 739
36
a. Kegelisahan
Sesuai fase perkembangannya, remaja mempunyai banyak
keinginan dan angan-angan akan yang diimpikan serta diwujudkan
dimasa sekarang dan masa depan. Namun satu sisi mereka belum
mempunyai kemampuan yang tidak memadai untuk mewujudkan
semua itu, dan belum berani untuk mengambil keputusan dan
tindakan yang terlalu jauh kedepan, akibatnya terjadi kegelisahan
dalam diri remaja.
b. Pertentangan
Sebagai individu yang sedang mencari jati diri, remaja berada pada
situasi psikologis antara ingin melepaskan diri dengan orang tua
dan perasaan masih belum mampu untuk mandiri. Pada umumnya
remaja sering mengalami kebingungan karena sering terjadi
pertentangan pendapat antara mereka dan orang tua. Pertentangan
tersebut menimbulkan keinginan untuk memperoleh rasa aman.
Akibatnya pertentangan yang sering terjadi menimbulkan
kebingungan dalam diri remaja itu sendiri maupun pada orang lain.
c. Mengkhayal
Pada setiap diri remaja mempunyai berbagai keinginan untuk
menjelajah, berpetualang dan mencoba melakukan apa yang orang
dewasa lakukan. Tetapi untuk memperoleh berbagai keinginan
tersebut tidak semua remaja dapat memperolehnya karena
pengaruh keuangan orang tua, pertentangan dalam keluarga, dll.
37
Akibatnya, mereka menyalurkannya lewat khayalan-khayalan yang
bersifat dunia fantasi yang mampu memenuhi segala keinginan
para remaja.
d. Aktivitas Berkelompok
Adanya bermacam-macam larangan dari orang tua seringkali
melemahkan bahkan mematahkan semangat para remaja, dan
kebanyakan remaja menemukan jalan keluar dengan mereka
berkumpul dengan rekan sebayanya, selanjutnya aktivitas
berkelompok bersama teman untuk melakukan keinginan-
keinginan yang tidak dapat terpenuhi dari berbagai macam kendala
yang dihadapi oleh remaja.
e. Keinginan Mencoba Segala Sesuatu
Pada umumnya, remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (high
curiosity), oleh karena itu remaja cenderung ingin berpetualang,
menjelajah dan mencoba segala sesuatu yang belum pernah
dialaminya. Selain itu, didorong pula keinginan seperti orang
dewasa yang menyebabkan remaja ingin mencoba melakukan apa
yang dilakukan oleh orang dewasa, seperti merokok, minum
minuman keras, tak jarang sampai menggunakan narkoba karena
melihat apa yang orang dewasa lakukan.38
38
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik,
h. 16-18.
38
3. Tugas Masa Remaja
Pada setiap tahap perkembangan manusia terdapat tugas-tugas
tertentu yang berasal dari harapan masyarakat yang harus dipenuhi oleh
individu, dan ini sering disebut tugas-tugas perkembangan.
Keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan tugas
perkembangan pada periode usia tertentu akan mempengaruhi berhasil
atau tidaknya seseorang dalam menjalankan tugas perkembangan pada
periode usia selanjutnya. Pada usia remaja terdapat pula tugas-tugas
tertentu yang harus dipenuhi oleh individu. Pada akhir masa remaja ini,
diharapkan tugas-tugas tersebut telah terpenuhi sehingga individu siap
memasuki masa dewasa dengan peran-peran dan tugas-tugas barunya
sebagai orang dewasa. Menurut (Pikunas 1976), mengemukakan beberapa
tugas perkembangan yang penting pada tahap pertengahan dan akhir masa
remaja yakni:
a. Menerima bentuk tubuh orang dewasa yang dimiliki dan hal-hal yang
berkaitan dengan fisiknya.
b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan figur-figur
otoritas.
c. Mengembangkan keterampilan dalam komunikasi intrapersonal,
belajar membina relasi dengan teman sebaya dan orang dewasa, baik
secara individu maupun dalam kelompok.
d. Menemukan model untuk identifikasi.
39
e. Menerima diri sendiri dan mengandalkan kemampuan dan sumber-
sumber yang ada pada dirinya.
f. Memperkuat control diri berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip
yang ada.
g. Meninggalkan bentuk-bentuk reaksi dan penyesuaian yang kekanak-
kanakan.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Menurut Kriyantono (2012), riset (penelitian) berarti “to search for,
to find”. Dalam bahasa latin riset berasal dari kata “re” yang artinya lagi dan
“cercier” yang artinya mencari. Secara umum risert berarti “mencari
informasi tentang sesuatu” (looking for information about something). Bisa
juga diartikan sebagai sebuah usaha untuk menemukan sesuatu (an attempt to
discover something).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau
menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. 39
Dalam
kuantitatif, periset dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri dari data.
Artinya, periset tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data
sekehendak hatinya sendiri. Semuanya harus objektif dengan diuji dahulu
apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas
dan validitas.
39
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Malang: Kencana Prenada
Media Group.2012) h.55
41
B. Tipe Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksplanatif-
asosiatif. Penelitian dilakukan dengan mencari tahu sebab akibat atau
hubungan antara dua atau lebih variabel dalam penelitian tersebut.40
Penelitian eksplanatif mencari atau menguji suatu kaitan antara
variabel-variabel yang dihipotesiskan, di antara hipotesis yang ditentukan akan
ada hipotesis yang akan dicari kebenarannya. Dalam hipotesis, akan dijelaskan
pengaruh antara variabel-variabel yang telah ditentukan tersebut. Dengan
demikian, dapat diketahui bahwa suatu variabel mempengaruhi variabel
lainnya atau tidak sama sekali.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah survei, yaitu metode penelitian dengan
menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya
adalah untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang
dianggap mewakili populasi tertentu.41
Secara umum metode survei terdiri dari dua jenis, yaitu deskriptif dan
eksplanatif (analitik). Pembagian ini berdasarkan pada tataran atau cara
menganalisis data yang telah dikumpulkan dan jumlah variabel yang diteliti.
Dalam penelitian ini, jenis survei yang digunakan adalah survei eksplanatif,
dimana jenis survei ini digunakan bila ingin mengetahui mengapa situasi atau
kondisi tertentu terjadi atau apa yang memengaruhi terjadinya sesuatu.
40
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Malang: Kencana Prenada Media
Group.2012 h.59-60 41
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi, h.59-60
42
Unit analisis yang digunakan adalah individu Remaja RW 02 Cempaka
Putih Time Horizon yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi cross
sectional, yang merupakan suatu bentuk pengumpulan data yang hanya
dilakukan dalam satu kurun waktu, dan tempat tertentu.
Desain penelitian di bawah ini dibuat berdasarkan tujuan penelitian.
Sesuai dengan tujuannya masing-masing, dengan menggunakan jenis penelitian
eksplanatif yang lebih dimaksudkan untuk menjelaskan pengaruh antar variabel
yaitu pengaruh Film Narkoba Membunuhmu terhadap Tingkat Pengetahuan
Remaja akan Bahaya Narkoba. Metode penelitian yang digunakan adalah
melalui penyebaran kuesioner, dengan membagikan beberapa pernyataan
kepada responden untuk mendapatkan respon atau tanggapan yang diinginkan,
demi terkumpulnya data penelitian.
Tabel 1. Desain Penelitian
Tujuan
Penelitian
Jenis
Penelitian
Metode
Penelitian Unit Analisis
Time
Horizon
T-1 Eksplanatif
-Asosiatif Kuesioner
Remaja
RW.02
(160 orang)
Cross
Sectional
T-2 Eksplanatif
-Asosiatif Kuesioner
Remaja
RW.02
(160 orang)
Cross
Sectional
Sumber : Hasil olah data (2016)
Keterangan :
T-1 : Untuk mengetahui hubungan menonton Film Narkoba Membunuhmu dan
Tingkat Pengetahuan Remaja Muslim akan Bahaya Narkoba
43
T-2 : Untuk mengetahui hubungan menonton Film Narkoba Membunuhmu dan
Tingkat Pengetahuan Remaja Muslim akan Bahaya Narkoba
D. Variabel Penelitian
Dalam suatu penelitian, terdapat variabel yang ingin diukur atau dicari
tahu. Variabel merupakan suatu objek yang memiliki sifat yang berlainan atau
berbeda dan dapat diukur.42
Dengan kata lain, variabel dalam penelitian
merupakan suatu konsep yang telah ditentukan dan berdasarkan teori yang
sudah ada yang ingin diukur kebenarannya. Dalam penelitian ini, terdapat satu
jenis variabel, yaitu:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi salah satu sebab
yang dapat memengaruhi atau mengubah variabel lainnya atau variabel
terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Film Narkoba
Membunuhmu.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh
variabel lainnya atau variabel bebas, sehingga menjadi akibat dari sebab
variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah Tingkat
Pengetahuan Remaja akan Bahaya Narkoba.
42
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Malang: Kencana Prenada
Media Group.2012) h.59-60
44
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono dalam populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari,
kemudian ditarik kesimpulannya. 43
Populasi disebut juga sebagai kumpulan objek riset. Dengan kata
lain, populasi adalah jumlah keseluruhan dari objek yang berperan penting
dalam suatu penelitian. Namun, di dalam populasi terdapat beberapa
elemen yang dapat dipilih sesuai dengan penelitian yang ingin dilakukan.
Populasi pada penelitian ini adalah remaja RW 02 Cempaka Putih.
Populasi yang telah dikategorikan ini tidak dapat diketahui jumlahnya.
Populasi dalam penelitian ini dilihat berdasarkan remaja di RW 02
yaitu sebesar 160 remaja ditetapkan sebagai jumlah populasi dalam
penelitian ini.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
43
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Malang: Kencana Prenada
Media Group.2012) h.64
45
sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul representatif (mewakili). 44
Ada dua macam teknik pengambilan sampel:
a. Probability Sampling
Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik
sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau
kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel.
Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan
sampel yang representatif.
b. Nonprobability Sampling
Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut
pertimbangan pakar. Teknik ini bersifat subjektif.
Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling.
Pengambilan sampel dari penelitian ini diperoleh dengan metode simple
random sampling, peneliti mengambil sampel secara acak dimana semua
populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.45
Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan
menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 10% atau 0,1.
44
Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung ALfabeta, 2102). h.168 45
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
h.169
46
2.1 eN
Nn
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%)
2.1 eN
Nn
n = 160
1 + 160 (0,1)2
= 59,33 dibulatkan menjadi 60 orang responden
Berdasarkan teknik tersebut maka disebarkan kuisioner sebanyak 60 untuk
kuesioner yang disebar ke Remaja Muslim yangada di RW 02 Cempaka Putih
Ciputat Timur.
F. Teknik Pengumpulan Data, Jenis Dan Sumber Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.
Penelitian ini memerlukan data atau keterangan yang diperoleh melalui
teknik pengumpulan data. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data
sekunder yang akan dijabarkan sebagai berikut :
1. Jenis Data
a. Data primer, merupakan data mentah yang diperoleh secara langsung
melalui penyebaran kuesioner dengan pihak yang berhubungan dengan
47
penelitian yang sedang dilakukan, kemudian akan diolah untuk tujuan
tertentu sesuai dengan kebutuhan.
b. Data sekunder, merupakan sumber data yang sudah dikumpulkan dan
digunakan oleh pihak pertama berupa studi kepustakaan yang berbentuk
antara lain buku literatur, teori-teori, maupun catatan-catatan yang
berhubungan dengan rumusan masalah, seperti gambaran umum
perusahaan, struktur organisasi internal, dan lain sebagainya.
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini terdapat dua macam sumber data, yaitu :
a. Responden
Dalam penelitian ini, ada dua jenis data yang digunakan untuk
menghimpun data. Untuk data primer, penelitian ini menggunakan
sumber data dari responden. Responden yang dimaksudkan disini
adalah remaja muslim RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur yang
menonton film Narkoba Membunuhmu lalu merasakan efek dari
film tersebut. Sebelumnya saya mempertontonkan dahulu film
tersebut lalu menjelaskan inti dari film atau sinopsisnya, baru
kemudian saya berikan kuesionernya kepada remaja muslim.
b. Wilayah
Untuk sumber data sekunder, penelitian menggunakan data dari
RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur seperti sejarah wilayah, visi
misi wilayah, data warga muslim, struktur organisasi, dan lain-lain.
48
Tabel 2. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Tujuan
Penelitian Analisis Data
Data
Jenis Sumber
T – 1
Hubungan Film Narkoba Membunuhmu
dan Tingkat Pengetahuan Remaja akan
Bahaya Narkoba RW 02 Cempaka Putih
Data
Kuantitatif
Primer -
Kuesioner
T- 2
Hubungan Film Narkoba Membunuhmu
dan Tingkat Pengetahuan Remaja akan
Bahaya Narkoba RW 02 Cempaka Putih
Data
Kuantitatif
Primer -
Kuesioner
Sumber : Hasil olah data (2016)
G. Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data dengan
menyebarkan kuesioner kepada responden untuk memperoleh informasi
yang dijadikan data penelitian. Tujuan dari pengumpulan data
menggunakan kuesioner adalah agar penelitian dapat memperoleh
informasi dengan lengkap berhubungan dengan masalah atau fenomena
yang diangkat dalam penelitian.
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan survei yang mana
menggunakan kuesioner untuk pengumpulan data. Survei yang dilakukan
ini ditujukan kepada remaja muslim RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur
pada bulan September 2016 di RW 02 Cempaka Putih, Ciputat Timur pada
hari Minggu tanggal 19 September 2016, dari pukul 08.00 – 17.00 WIB.
49
Kuesioner disebarkan kepada 60 responden yang merupakan
remaja muslim RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur atau yang menonton
film Narkoba Membunuhmu.
2. Skala Instrumen
Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala instrumen
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena social.46
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai yang sangat negatif.
Responden akan diberikan jawaban dalam bentuk pernyataan dengan skor
sebagai berikut:
Tabel 3. Skala Likert
Keterangan Penilaian
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Netral 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
Sumber : (Sugiyono,2012)
3. Skala Pengukuran
Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala
pengukuran interval. Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak
46
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D,Bandung ALfabeta, 2012. h. 175
50
antara satu data dengan data lainnya adalah mempunyai bobot atau jarak
atau interval yang sama.47
Skala pengukuran interval menggunakan konsep jarak (interval)
yang sama karena tidak menggunakan angka 0 (nol) sebagai awal
perhitungan.48
Tabel 4. Metode Pengumpulan Data
Tujuan
Penelitian Kuisioner
Skala
Instrumen
Skala
Pengukuran
T – 1 60 Likert Interval
T – 2 60 Likert Interval
Sumber : Hasil olah data (2016)
H. Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini akan dimulai dengan melakukan uji
validitas dan reabilitas pada kuesioner yang telah didapatkan dari responden
yang telah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner.
Dari hasil kuesioner yang didapatkan akan dianalisis menggunakan pengolahan
data dengan komputer melalui program SPSS (Statistical Product and Service
Solution) versi 20.
47
Rachmat Kriyantono.Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Malang: Kencana Prenada Media
Group.2012) h.136 48
Rosady Ruslan,.. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, (Penerbit Rajawali
Pers, Jakarta. 2006), h.145
51
Tabel 5. Teknik Analisis Data
Tujuan Teknik Analisis
T-1 Regresi sederhana
T-2 Regresi sederhana
Sumber : Hasil olah data (2016)
I. Uji Validitas
Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrument akan
mengukur apa yang ingin diukur.49
Misalnya, instrument yang digunakan
adalah kuesioner. Uji validitas berkaitan dengan kebenaran, maksudnya adalah
apakah pengukuran yang digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur, dan sejauh mana inferensi dapat dibuat dari nilai-nilai hasil pengujian
dan pengukuran lainnya.
Dalam uji validitas suatu skala pengukuran dikatakan valid jika butir-
butir pertanyaan dalam kuesioner dapat mendefinisikan suatu variabel. Untuk
menghitung validilitas menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment.
Dasar pengambilan keputusan pada uji validilitas adalah sebagai
berikut:
1. Uji validitas bertujuan untuk melihat kelayakan butir-butir dari
pernyataan pada suatu kuesioner.
2. Jika r hitung >r tabel ,maka butir soal dinyatakan valid.
3. Jika r hitung <r tabel maka butir soal dinyatakan tidak valid
Untuk menguji validilitas butir dapat dilakukan dengan program SPSS
20, dengan langkah-langkah berikut :
49
Rachmat Kriyantono.Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Malang: Kencana Prenada Media
Group.2012) h.162
52
1. Menentukan hipotesis
Ho = Skor butir berkorelasi positif dengan skor faktor
Ha =Skor butir tidak berkorelasi positif dengan skor faktor
2. Mencari r hasil
a. Masukan data jawaban responden untuk diolah dengan software
SPSS 20.
b. Pilih menu “analyze”, pilih sub menu “scale”, pilih “realibility
analyze”.
c. Kemudian kolom item isi dengan variabel yang ingin dihitung.
d. Pada bagian “model”, biarkan pilihan pada “Alpha”.
e. Klik tombol “statistic”. Pada bagian “deskriptive for” pilih
semuanya (Item, Scale, Scale of item deleted).
f. Kemudian ok, dan hasilnya akan muncul.
Disini r hasil untuk tiap item bisa dilihat pada output kolom
Corrected Item-Total Corelation pada tampilan software SPSS.
3. Mengambil Keputusan
Dasar pengambilan keputusan :
a. Jika rhasil positif, dan rhasil> rtabel, maka butiran pernyataan tersebut
valid.
b. Jika rhasil tidak positif, dan rhasil< rtabel, maka butiran pernyataan
tersebut tidak valid.
Jika instrumen pernyataan yang tidak valid, maka instrumen
tersebut dibuang lalu di uji validilitas kembali. Setelah pernyataan
dinyatakan valid, selanjutnya akan di uji reliabilitas.
53
J. Uji Reliabilitas
Alat ukur disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten
memberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama, walau
digunakan berulang kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut
stabil (tidak berubah-ubah), dapat diandalkan dan tetap/konsisten.50
Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu
pengukuran.Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran
yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Pada program SPSS
akan dibahas untuk di uji yang sering digunakan dalam penelitian yakni
metode Alpha (Cronbach’s).
Langkah yang dilakukan untuk uji reliabilitas dengan SPSS 20 adalah
sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesis
Ho = Skor butir berkorelasi positif dengan komposit faktornya.
Ha = Skor butir tidak berkorelasi positif dengan komposit fakotrnya.
2. Menentukan nilai rtabel
Pada program SPSS, metode ini dilakukan dengan metode Cronbach’s
Alpha, dimana suatu kuesioer dianggap realiabel apabila Cronbcah’s
Alpha> 0,6.
3. Mencari rhasil
Disini rhasil adalah angka Alpha (terletak di akhir output) dari tampilan
software SPSS.
50
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Malang: Kencana Prenada
Media Group.2012), h.178
54
4. Mengambil kesimpulan
a. Jika r Alpha positif, dan r Alpha > rtabel, maka butir pernyataan
tersebut Realiabel.
b. Jika r Alpha tidak positif, dan r Alpha < rtabel, maka butir
pernyataan tersebut tidak reliabel.
Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach’s diukur
berdasarkan skala Alpha 0 sampai 1.51
Apabila skala tersebut
dikelompokan ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran
kemantapan Alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
Tabel 6. Tingkat Reliabilitas Cronbach’s Alpha
0,00 - 0,20 Kurang Reliabel
> 0,20 - 0,40 Sedikit Reliabel
> 0,40 - 0,60 Cukup Reliabel
> 0,60 - 0,80 Reliabel
> 0,80 - 1,00 Sangat Reliabel
Sumber Data: Siregar (2013)
K. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang didistribusi
normal atau tidak normal. Dengan kata lain, uji normalitas mengukur keaslian
data yang diperoleh dari responden. Uji normalitas akan menguji data variabel
bebas atau tidak terpengaruh (X) dan data variabel tidak bebas atau
terpengaruh (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal
atau berdistribusi tidak normal. 52
51
Triton, 2006.Riset Statistik Parametrik, (Penerbit Andi, Yogyakart), h.68 52
Danang Sunyoto.2007.Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat Ringkasan dan. Kasus.
(Yogyakarta: Amara Books), h.23
55
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan alat tes Kolmogorov-
Smirnov yang terdapat pada SPSS 20 dengan tingkat signifikan sebesar 5%
atau 0,05. Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah dengan
langkah sebagai berikut:
1. Pilih menu “Analyze” – “Descrptive Statistic” – “Explore”
2. Masukan variabel yang akan di uji sebarannya ke dalam kotak
“Dependent List”. Setelah itu klik tombol “Plots” yang akan
memunculkan dialog box kedua seperti ini.
3. Dalam dialog ini kita memilih opsi “Normality plots with tests”,
kemudian klik “Continue” dan “ok”.
Dan untuk melihat hasil perhitungan uji normalitas sebagai berikut:
a. Output Deskriptif : jika ratio Skewness dan Kurtosis tidak melebihi
angka 2, maka dapat dikatakan distribusi data adalah normal
b. Output Test of Normality : dimana hasil Sig > dari 0,05, maka
dikatakan normal
c. Grafik normal Q-Q Plots : terdapat garis lurus dari kiri ke kanan
atas. Garis ini berasal dari nilai Z. Jika suatu distribusi data normal,
maka data akan tersebar di sekeliling garis.
Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut:
a. Jika Sig > 0.05, maka data berdistribusi normal.
b. Jika Sig < 0.05, maka data tidak berdistribusi normal.
56
L. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah sejumlah angka yang menyatakan atau
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atau kontribusi yang
diberikan oleh satu variabel bebas atau lebih terhadap variabel tidak bebas
(Y).53
Rumus:
Sumber Data: (Siregar, 2013)
Dimana:
KD = Nilai koefisien determinan
r = Nilai koefisien korelasi
Hipotesis:
Ho1 : Film Narkoba Membunuhmu tidak memiliki pengaruhyang
signifikan terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja akan Bahaya
Narkoba.
Ha1 : Film Narkoba Membunuhmu memiliki pengaruhyang signifikan
terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja akan Bahaya Narkoba.
Dasar Pengambilan Keputusan:
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas
Sig atau 0,05 ≤ Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
signifikan.Jika nilai probabilitas 0,1 lebih besardari nilai probabilitas Sig
atau 0,05 >Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
53
Syofian Siregar, Statistik Deskriptif Untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers. 2013), h.
156
57
M. Uji Regresi
Regresi merupakan salah satu alat ukur yang digunakan dalam
memprediksi permintaan yang ada di masa yang akan datang dengan
menggunakan data yang ada di masa lalu. 54
, Dengan regresi linier, maka kita
juga dapat mengetahui pengaruh dari variabel bebas ke variabel tidak bebas.
Regresi linier terbagi menjadi dua, yaitu regresi linier sederhana dan regresi
linier berganda. Pada penelitian ini menggunakan perhitungan regresi linier
berganda.
Analisis regresi bertujuan untuk meramalkan suatu nilai variabel
dependen dengan adanya perubahan dari variabel independen. 55
Analisis
regresi dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu regresi linier
sederhana dan regresi linier berganda. Dalam penelitian ini, untuk dapat
mengetahui pengaruh antara variabel X1 terhadap Y dan hubungan X1
terhadap Y, menggunakan regresi linier sederhana dengan persamaan regresi
yang dihasilkan adalah :
Y = a + b X
Keterangan :
Y = variabel dependen
a = konstanta
b = koefisien regresi
X = variabel independen
54
Syofian Siregar, 2013, h.158 55
Duwi Priyatno. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan
SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. (Gaya Media, Yogyakarta, 2009), h.123
58
N. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data.56
Hipotesis dalam penelitian ini ada
tiga,yaitu :
Tujuan pertama memiliki hipotesis, sebagai berikut :
Ho : Film Narkoba Membunuhmu tidak berpengaruh terhadap Tingkat
Pengetahuan Remaja akan Bahaya Narkoba.
Ha : Film Narkoba Membunuhmu memiliki pengaruh terhadap Tingkat
Pengetahuan Remaja akan Bahaya Narkoba.
O. Operasionalisasi Konsep
Tabel 7. Operasionalisasi Konsep
Variabel Indikator Deskriptor Skala
Film Narkoba
Membunuhmu (X)
Faktor Predisposisi
Perilakunya terhadap orang lain,
dan gangguan kejiwaan berupa
kecemasan dan depresi, untuk
mengatasi ketidakmampuan
berfungsi secara wajar dan untuk
menghilangkan kecemasan atau
depresinya tersebut maka dari
itu, seseorang condong
menyalagunakan narkoba.
Likert
56
Sugiyono, 2012.Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D,Bandung ALfabeta, 184
59
Variabel Indikator Deskriptor Skala
Faktor Kontribusi
Seseorang yang berada dalam
kondisi keluarga yang tidak baik
maka akan mempengaruhi pola
asuh orang tua dan hubungan
dalam keluarga, baik antara
orang tua dengan anak maupun
sebaliknya, anak akan merasa
tertekan dan ketertekanannya itu
merupakan faktor penyerta bagi
dirinya untuk terlibat dalam
penyalahgunaan narkoba.
Faktor Pencetus
Pengaruh teman kelompok
merupakan faktor pendorong
terjadinya kasus penyalahgunaan
narkoba pada remaja, faktor
tersebut didorong oleh lingkukan
yang tidak peduli terhadap
penyalahgunaan narkoba, serta
kehidupan moralitas masyarakat
yang bobrok menyalahi norma-
norma kewajaran
60
Variabel Indikator Deskriptor Skala
Tingkat Pengetahuan
Remaja akan Bahaya
Narkoba (Y)
Kegelisahan
Sesuai fase perkembangannya,
remaja mempunyai banyak
keinginan dan angan-angan akan
yang diimpikan serta
diwujudkan dimasa sekarang
dan masa depan
Likert
Pertentangan
Sebagai individu yang sedang
mencari jati diri, remaja berada
pada situasi psikologis antara
ingin melepaskan diri dengan
orang tua dan perasaan masih
belum mampu untuk mandir
Mengkhayal
Pada setiap diri remaja
mempunyai berbagai keinginan
untuk menjelajah, berpetualang
dan mencoba melakukan apa
yang orang dewasa lakukan
Aktivitas
Berkelompok
Adanya bermacam-macam
larangan dari orang tua
seringkali melemahkan bahkan
mematahkan semangat para
remaja, dan kebanyakan remaja
menemukan jalan keluar dengan
mereka berkumpul dengan rekan
sebayanya
61
Variabel Indikator Deskriptor Skala
Keinginan mencoba
segala sesuatu
Pada umumnya, remaja memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi (high
curiosity), oleh karena itu remaja
cenderung ingin berpetualang,
menjelajah dan mencoba segala
sesuatu yang belum pernah
dialaminya
Sumber : Hasil olah data (2016)
62
BAB IV
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
A. Deskripsi Wilayah Penelitian
1. Kecamatan Ciputat Timur
Kecamatan Ciputat Timur adalah salah satu dari dari beberapa
kecamatan yang ada di Tangerang Selatan. Keadaan kantor Kecamatannya
dahulu juga dalam kondisi yang buruk berbeda dengan sekarang. Daerah ini
juga sangat strategis karena letaknya yang berdekatan dengan Kota Jakarta
Selatan menambah cepat perkembangan daerah ini. Dahulu sebelum
berkembang seperti sekarang keadaan di daerah ini sangat menyedihkan,
yaitu karena belum majunya teknologi seperti sekarang. Dahulu,
masyarakatnya masih bertani, menanam padi, mengadakan peternakan, dan
lain-lain. Jalannya juga sangat sulit karena masih penuh dengan tanah dan
juga lumpur. Rumah- rumah yang ada juga masih gubuk. Pada tahun 1990-an
daerah ini sudah sedikit lebih berkembang, jalan mulai di aspal dan
pembangunan mulai ada dimana-mana. Rumah-rumah semakin bagus yang
dulunya hanya gubuk sekarang lebih terlihat minimalis. Penduduknya juga
mulai bekerja di daerah Jakarta sehingga pendapatan mereka lebih baik lagi
dibandingkan yang sebelumnya. Masyarakat didaerah ini rata-rata adalah dari
suku betawi. Adat istiadat juga dahulu sampai sekarang sangat erat,
keramahan masyarakat sangat terjamin. Agama yang dianut mayoritas
masyarakatnya adalah muslim. Namun, banyak juga kaum minoritas yang
63
hadir dan saling menghormati satu sama lainnya. Remajanya juga sangat
religius sekali, karena banyak bangunan seperti TPA yang hadir di tengah-
tengah pemukiman warganya. Selain itu sekarang juga ada organisasi remaja
muslim yang dapat mengatasi kenakalan remajanya yang dinamakan
“Paguyuban Remaja RW 02”. Semua remajanya adalah anggota dari
organisasi tersebut dan semuanya beragama Islam.
2. Letak Geografis
Kecamatan Ciputat Timur merupakan daerah baru hasil pemekaran
dari induknya yaitu Kecamatan Ciputat. Sebelum pemekaran Kecamatan
Ciputat terdiri dari 13 kelurahan, dan setelah proses pemekaran tersebut maka
saat ini Kecamatan Ciputat Timur terdiri dari 6 Kelurahan yaitu Cempaka
Putih, Pondok Ranji, Rengas, Rempoa, Cireundeu dan Pisangan. Luas
wilayah lebih kurang 1.707,5 Ha.
Secara geografis jarak Kecamatan Ciputat Timur dengan Ibu kota
Provinsi Banten lebih kurang 110 km dan jarak dengan Ibukota Kota
Tangerang Selatan 8 km, sedangkan jarak dengan Ibukota Negara Jakarta
lebih kurang 30 km. Adapun batas–batas wilayah Kecamatan CiputatTimur
saat ini adalah :
a. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pamulang
b. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ciputat
c. Sebelah Utara Berbatasan dengan Kecamatan Pondok Aren
Kecamatan Ciputat Timur terdiri dari 6 kelurahan yaitu :
64
1). Kelurahan Pisangan, luas areal : 405 Ha
2). Kelurahan Cireundeu, luas areal : 320 Ha
3). Kelurahan Rempoa, luas areal : 219,5 Ha
4). Kelurahan Cempaka Putih, luas areal : 240 Ha
5). Kelurahan Rengas, luas areal : 183 Ha
6). Kelurahan Pondok Ranji, luas areal : 340 Ha
Serta terdiri dari 430 RT dan 77 RW.57
3. Kondisi Sosial Masyarakat
Masyarakat Kecamatan Ciputat Timur merupakan masyarakat
yang heterogen yang berasal dari berbagai macam suku bangsa.
Berdasarkan hasil perekaman data e-KTP (KTP Elektronik) dari Seksi
Pemerintahan Kecamatan Ciputat Timur sampai dengan tanggal 22 Oktober
2012 bahwa jumlah penduduk Kecamatan Ciputat Timur yang beragama
Islam adalah sebanyak 151.501 jiwa.
Perkembangan perekonomian di Kecamatan Ciputat Timur
cukup pesat diiringi dengan pertambahan penduduk setiap tahunnya,
pertokoan semakin bertambah banyak, sehingga mobilitas masyarakatnya
cukup tinggi.58
B. Gambaran Umum Masyarakat RW 02 Cempaka Putih
RW 02 Kelurahan Cempaka Putih yang menjadi lokasi penelitian
(area research) merupakan wilayah Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan
57
http://www.kec.ciputat-timur.com/profil/wilayah-geografis 58
http://www.kec.ciputat-timur.com/info-kelurahan
65
Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. RW 02 Cempaka
Putih terdiri dari 4 RT, yaitu diantaranya RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 04.
Pejabat definitif hasil pemilihan Ketua RW 02 Cempaka Putih Ciputat
Timur Tangerang Selatan dipegang oleh:
a. Ketua RW 02 : Faisal Rizal S.Sos
b. Ketua RT 001 : Herman
c. Ketua RT 002 : Yus Etek
d. Ketua RT 003 : Mualih
e. Ketua RT 004 : Iwan Setiawan
Wilayah RW 02 berada tepat di perbatasan antara Pondok Ranji dan
Rempoa, yang merupakan wilayah padat penduduk karena wilayah ini berada
di pinggiran kota Jakarta.
1. Kondisi Masyarakat RW 02 Cempaka Putih
Penduduk RW 02 Kelurahan Cempaka Putih ini dikenal sebagai
masyarakat muslim, dilhat banyaknya warga muslim yang ada.
Warganya telah menempati dan bertempat tinggal di RW 02 Kelurahan
Cempaka Putih dan sekitarnya secara turun temurun.
Lingkungan RW 02 Cempaka Putih terdiri dari 4 rukun tetangga
(RT) yang masing-masing dikepalai oleh seorang ketua RT yang
melayani keperluan warganya. Khususnya di beberapa RT dalam wilayah
RW 02 penduduknya sebagian berasal dari luar Banten. Di antaranya
berasal dari daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh,
Sumatera Barat, dan kebanyakan dari mereka bekerja sebagai Pegawai
66
Negeri Sosial (PNS) tetapi ada juga yang menjadi karyawan swasta serta
menjadi pedagang.
Sumber mata pencaharian penduduk RW 02 Cempaka Putih pada
umumnya berprofesi sebagai pedagang, karyawan swasta dan negeri,
wiraswasta, dan lain sebagainya. Selain berprofesi seperti yang
disebutkan, ada juga sebagian penduduk yang mempunyai pekerjaan
tambahan seperti menjadi tukang ojek online yang sekarang telah
berkembang.
Jumlah penduduk yang bertempat tinggal di RW 02 Cempaka
Putih adalah 412 KK dengan jumlah 1535 jiwa. Sedangkan jumlah
remaja di wilayah RW 02 Cempaka Putih berjumlah 160 jiwa.
C. Visi dan Misi RW 02 Cempaka Putih
1. Visi
Adapun Visi RW 02 adalah sebagai berikut :
“Menjadikan RW 02 Cempaka Putih Mandiri Beriman Dan Bertaqwa”.
Dari visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Mandiri
Kemandirian dalam hal ini meliputi 2 (dua) sisi yaitu
pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu ketercapaian
kemandirian dapat dilihat dari adanya peningkatan kemampuan
pemerintah dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan.
67
b. Beriman Dan Bertaqwa
Iman dan Takwa merupaan sikap manusia terhadap Tuhannya.
Masyarakat RW 02 Cempaka Putih adalah masyarakat yang
beragama. Sikap orang yang beragama selalu memelihara iman dan
takwanya kepada Tuhan bahkan ditingkatkan. Oleh karnanya dalam
membuat kebijakan pembangunan juga selalu memperhatikan hal
tersebut.
Dari uraian tersebut diatas, maka ketercapaian visi Ketua RW
02 dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Makin kuatnya kelembagaan pemerintahan.
2) Makin meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan.
3) Makin baiknya kebijakan-kebijakan pemerintah dalam
penyelengaraan pemerintahan.
4) Makin baiknya kualitas pembangunan di segala bidang.
5) Makin meningkatnya kesejahteraan kehidupan dari
masyarakat.
6) Pemberdayaan Sektor Pertanian.
7) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.
D. Misi
Misi dalam hal ini adalah misi Ketua RW 02 Cempaka Putih Ciputat
Timur. Misi pada dasarnya merupakan penjabaran atau operasionalisasi dari
visi. Misi merupakan bidang bidang yang akan diarungi untuk menuju
tercapainya visi yang telah ditetapkan. Misi juga berapa output yang pernah
68
diciptakan terlebih dahulu untuk mewujudkan visi. Misi pada dasarnya
merupakan beban yang akan dipikul dan diselesaikan agar visi dapat
terwujud.
Untuk mewujudkan visi Ketua RW 02 Cempaka Putiih, maka
dirumuskan misi (beban kinerja yang harus dilaksanakan) sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pemerintahan RW 02 yang efisien, efektif, dan bersih
dengan mengutamakan masyarakat .
2. Meningkatkan sumber-sumber pendanaan pemerintahan.
3. Mengembangkan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dalam
pelaksanaan pembangunan.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pembangunan daerah
yang berkelanjutan.
5. Mengembangkan perekonomian daerah.
6. Menciptakan rasa aman, tentram, dalam suasana kehidupan masyarakat
yang demokratis dan agamis.
Rumusan Misi tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Misi 1 : Menyelenggarakan pemerataan desa yang efisien, efektif dan bersih.
Tujuan pemerintah secara garis besar ada 3 hal yaitu
membina/mengembangkan, membangun/ memberdayakan dan
melindungi seluruh masyarakat. Untuk mewujudkan 3 tujuan
tersebut maka diciptakan suatu kelembagaan pemerintahan yang
mengacu kepada prinsip prinsip manajemen antara lain efisien dan
69
efektif serta prinsip “Clean Government” yaitu pemerintah yang
bersih, oleh karena itu aparat pemerintah desa dalam menjalankan
tugas dan fungsinya harus secara profesional, produktif, dan
transparan serta akuntabel.
Misi 2 : Meningkatkan sumber-sumber pendanaan pemerintahan dan
pembangunan Desa.
Dana bagi penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan
elemen yang mutlak harus ada. Visi dan Misi tidak akan terwujud
tanpa tersedianya dana. Oleh karena itu pemerintahan yang kuat
ditandai oleh cukup dan beragamnya sumber-sumber dana yang
dimilikinya.
Tujuan pokok dalam kaitannya dengan penyediaan sumber
dana adalah mengembangkan sumber pendanaan pemerintahan dan
pembangunan dengan menggali, mengoptimalkan pendapatan asli
dan menggerakkan swadaya masyarakat serta melakukan
koordinasi dengan pemerintah atas.
Misi 3 : Mengembangkan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dalam
pelaksanaan pembangunan.
Pembangunan pada dasarnya merupakan tugas pemerintah
dan masyarakat. Dalam alam demokrasi diharapkan peranan
masyarakat lebih dominan dalam pelaksanaan
pembangunan. Sebagai upaya menuju sasaran tersebut, maka salah
satu langkah yang perlu dilakukan adalah pemberdayaan
70
masyarakat lebih terprogram dan terarah. Di sisi lain untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat perlu kemitraan dengan
pihak lain. Kemitraan tidak hanya akan memperkuat dalam hal
pendanaan, tetapi dalam kemitraan akan terjadi transfer
pengetahuan, teknologi dan manajemen yang sangat penting dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas usaha.
Misi 4 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pembangunan
yang berkelanjutan
Pembangunan pada dasarnya merupakan hasil interaksi
antara sumber daya, teknologi dan kebijakan. Sumber daya terdiri
dari sumber daya manusia dan sumber daya non manusia. Sebagai
sumber daya sekaligus sebagai pengambil manfaat dari
pembangunan maka diperlukan manusia-manusia yang cerdas dan
memiliki moral yang tinggi. Upaya kongkrit untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia antara lain dengan meningkatkan
pendidikan, kesehatan dan pendapatannya.
Misi 5 : Mengembangkan perekonomian masyarakat.
Salah satu masalah yang mendasar yang dihadapi dalam
pembangunan, sebagai dampak krisis ekonomi adalah
besarnya tingkat pengangguran yang bermuara dengan makin
meningkatnya jumlah penduduk miskin. Upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi permasalahan mendasar tersebut adalah
menggerakkan sektor perekonomian dengan memperluas akses
71
masyarakat ke sumber sumber daya produktif, untuk
pengembangan usaha seperti lahan, prasarana sosial ekonomi,
permodalan, informasi dan teknologi.
Misi 6 : Menciptakan rasa aman dan tentram dalam suasana kehidupan
masyarakat yang demokrasi dan agamis.
Pembangunan demokrasi umumnya akan menyentuh
lapangan antara lain politik/ kekuasaan, hak dan kewajiban serta
HAM. Sedangkan pembangunan di bidang keagamaan adalah
untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang agamis yang akan
bermuara pada terbentuknya moral masyarakat yang tinggi. Namun
demikian 2 kehidupan tersebut tidak bisa berkembang manakala
selalu ada gangguan baik gangguan alam maupun konflik dalam
masyarakat atau dengan kata lain masyarakat tidak ada rasa aman
dan tentram. Selain itu rasa aman dan tentram juga mendorong
produktivitas masyarakat lebih tinggi.
Dari uraian tersebut diatas, maka pencapaian misi Ketua RW 02
dapat diindikasikan sebagai berikut :
a. Terselenggaraanya tugas-tugas pemerintahan secara efektif.
b. Tersusunya program-program pembangunan secara efektif dan efisien.
c. Penggunaan dana yang makin terarah dan efisien/ benar.
d. Terlaksanaanya pengawasan melekat yang efektf.
e. Meningkatnya jumlah dan keragaman sumber-sumber pendanaan desa.
72
f. Meningkatnya kemandirian masyarakat, terutama dalam bidang
pendanaan pembangunan.
g. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan.
h. Meningkatnya kemampuan masyarakat mengakses ke sumber-sumber
daya termasuk informasi.
i. Meningkatnya usaha kemitraan yang dilakukan oleh masyarakat.
j. Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat.
k. Meningkatnya tingkat kesehatan masyarakat.
l. Berkembangnya produktivitas ekonomi.
73
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subyek Penelitian
1. Deskripsi Karakteristik Responden
Untuk memudahkan proses penelitian ini, maka perlu ditunjang oleh
adanya penentuan identitas responden, yang menjadi responden dalam
penelitian ini adalah remaja muslim yaitu khususnya Remaja Muslim RW
02 Cempaka Putih Ciputat Timur akan bahaya narkoba setelah menonton
film Narkoba Membunuhmu yang berjumlah sebanyak 60 orang.
Dalam hubungannya dengan uraian tersebut, akan disajikan deskripsi
responden penelitian yang dimaksudkan untuk menggambarkan profil atau
identitas responden menurut jenis kelamin, usia responden dan
penghasilan perbulan yang dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Karakteristik Responden menurut Jenis Kelamin
Tabel 8. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
No. Kategori Jumlah Responden Persentase (%)
1. Pria 32 53,3
2. Wanita 28 46,7
60 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan data primer 2017
Sesuai tabel 8 yakni karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin, menunjukkan bahwa tingkat proporsi responden menurut jenis
kelamin yang terbesar dalam penelitian ini adalah pria dengan jumlah
responden sebanyak 32 orang (53,3%) dan wanita sebanyak 28 orang
74
(46,7%), sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar remaja RW 02
Cempaka Putih adalah pria. Hal ini disebabkan faktor kebetulan karena
pada saat penyebaran kuesioner, responden yang berpartisipasi lebih
banyak remaja laki-laki, namun demikian perbedaan jenis kelamin bisa
menimbulkan pendapat atau sudut pandang yang berbeda dalam menilai
akan bahaya narkoba setelah menonton film Narkoba Membunuhmu.
b) Karakteristik Responden menurut Usia
Tabel 9 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
No. Kategori Jumlah
Responden
Persentase (%)
1. 13 - 15 tahun 10 16,7
2. 16 - 18 tahun 29 48,3
3. 19 - 22 tahun 21 35,0
60 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan data primer 2017
Tabel 9 yakni deskripsi responden berdasarkan usia, dimana
kelompok usia responden 13-15 tahun yakni sebanyak 10 orang (16,7%)
kemudian disusul responden yang berusia antara 16-18 tahun dengan
jumlah responden sebanyak 29 orang (48,3%), untuk usia 19-22 tahun
jumlah responden 21 orang (35%), sehingga dapat disimpulkan bahwa
rata-rata remaja yaitu khususnya RW 02 Cempaka Putih adalah berusia
antara 16-19 tahun.
75
c) Karakteristik Responden menurut tempat tinggal
Tabel 10. Karakteristik Responden menurut tempat tinggal
No. Kategori Jumlah Responden Persentase (%)
1. Bersama Orang Tua 7 11,7
2. Mengontrak Rumah 13 21,7
3. Kos 17 28,3
4. Bersama Saudara 23 38,3
60 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan data primer 2017
Berdasarkan tabel 10 yang menguraikan deskripsi responden
menurut tempat tinggal responden, sehingga dapatlah dikatakan bahwa
tempat tinggal responden yang terbesar adalah bersama saudara, yakni
sebanyak 23 orang atau 38,8%, untuk tempat tinggal responden kos
sebanyak 17 orang (28,3), sedangkan responden yang mengontrak rumah
sebanyak 13 orang (21,7%) dan yang paling terendah tempat tinggal
bersama orang tua sebanyak 7 orang (11,7%), sehingga dapat disimpulkan
bahwa responden yang bersama saudara adalah paling banyak remaja yaitu
khususnya RW 02 Cempaka Putih.
d) Karakteristik Responden menurut uang saku/bulan
Tabel 11. Karakteristik Responden menurut uang saku/bulan
No. Kategori Jumlah
Responden
Persentase (%)
1. < Rp.250.000 28 46,7
2. Rp.250.000 – Rp.500.000 13 21,7
3. Rp. 500.000 – Rp. 700.000 13 21,7
4. Rp. 750.000 – Rp. 1.000.000 6 10,0
60 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan data primer 2017
76
Berdasarkan tabel 11 yang menguraikan deskripsi responden
menurut uang saku/bulan responden, sehingga dapatlah dikatakan bahwa
uang saku/bulan responden yang terbesar adalah <Rp. 250.000, yakni
sebanyak 28 orang atau 46,7%, untuk uang saku/bulanRp.250.000 –
Rp.500.000sebanyak 13 orang (21,7%), uang saku/bulan Rp. 500.000 –
Rp. 700.000 responden sebanyak 13 orang (21,7%), dan untuk uang
saku/bulan Rp. 500.000 – Rp. 700.000 sebanyak 6 orang (10%), sehingga
dapat disimpulkan bahwa rata-rata uang saku perbulan responden remaja
RW 02 Cempaka Putih uang saku/bulan sebesar < Rp.250.000.
B. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah
indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang
seharusnya diukur. Uji validitas dimaksudkan untuk memastikan seberapa
baik suatu instrument mengukur konsep yang seharusnya diukur. Uji
validitas dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS Versi 22.0.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik korelasi,
yaitu dengan membandingkan hasil koefisien korelasi (rxy) dengan rtabel
0.361. Dari hasil uji validitas diperoleh tabel sebagai berikut:
77
Tabel 12. Uji Validitas Menonton Film Narkoba Membunuhmu (X)
rtabel Rhitung Keterangan
p1 0.361 0,513 Valid
p2 0.361 0,456 Valid p3 0.361 0,477 Valid p4 0.361 0,240 Tidak Valid p5 0.361 0,509 Valid p6 0.361 0,445 Valid p7 0.361 0,540 Valid p8 0.361 0,217 Tidak Valid p9 0.361 0,592 Valid p10 0.361 0,389 Valid p11 0.361 0,505 Valid p12 0.361 0,544 Valid p13 0.361 0,450 Valid p14 0.361 0,564 Valid p15 0.361 0,534 Valid p16 0.361 0,613 Valid p17 0.361 0,523 Valid p18 0.361 0,569 Valid p19 0.361 0,523 Valid p20 0.361 0,509 Valid p21 0.361 0,513 Valid p22 0.361 0,456 Valid p23 0.361 0,477 Valid p24 0.361 0,445 Valid p25 0.361 0,509 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan data primer 2017
Tabel diatas yakni hasil pengujian validitas atas Menonton Film
Narkoba Membunuhmu, maka dari 23 item pernyataan yang diuji ternyata
semua item pertanyaan sudah sah (valid), 23 item pernyataan tersebut sudah
valid atau sah karena memiliki nilai corrected item total correlation di atas
dari 0,361 sedangkan pernyataan no.4 dan no.8 tidak valid sebab pernyataan
yang lain sudah mewakilkan pernyataan tersebut.
Kemudian akan disajikan hasil uji validitas atas Tingkat
Pengetahuan Remaja Akan Bahaya Narkoba yang dapat dilihat melalui tabel
berikut ini:
78
Tabel 13. Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Remaja Akan Bahaya
Narkoba (Y)
rtabel Rhitung Keterangan
p26 0.361 0,450 Valid p27 0.361 0,657 Valid
p28 0.361 0,702 Valid
p29 0.361 0,659 Valid
p30 0.361 0,510 Valid
p31 0.361 0,503 Valid
p32 0.361 0,613 Valid
p33 0.361 0,539 Valid
p34 0.361 0,632 Valid
p35 0.361 0,603 Valid
p36 0.361 0,632 Valid
p37 0.361 0,677 Valid
p38 0.361 0,626 Valid
p39 0.361 0,578 Valid
p40 0.361 0,619 Valid
p41 0.361 0,374 Valid p42 0.361 0,392 Valid p43 0.361 0,657 Valid
p44 0.361 0,702 Valid
p45 0.361 0,659 Valid
p46 0.361 0,510 Valid
p47 0.361 0,603 Valid
p48 0.361 0,632 Valid
p49 0.361 0,677 Valid p50 0.361 0,626 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan data primer 2017
Berdasarkan hasil uji validitas atas Tingkat Pengetahuan Remaja
Muslim Akan Bahaya Narkoba dengan 25 item pernyataan yang diajukan,
maka terlihat bahwa 25 item pernyataan tersebut sudah valid atau sah
karena memiliki nilai corrected item total correlation di atas dari 0,361.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas merupakan uji kehandalan yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa jauh alat ukur dapat dipercaya.Suatu kuesioner
79
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
konstan atau stabil dari waktu ke waktu.
Tabel 14. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Penelitian Cronbach’s
Alpha
Rstandar Keterangan
Menonton Film
Narkoba Membunuhmu
0,701 0,60 Reliabel
Tingkat Pengetahuan
Remaja Muslim Akan
Bahaya Narkoba
0,832 0,60 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan data primer 2017
Dari tabel 14 yakni hasil uji reliabilitas atas variabel Menonton Film
Narkoba Membunuhmu dan Remaja Muslim Akan Bahaya Narkoba,
menunjukkan semua item pertanyaan semuanya sangat reliabel sebab
memiliki nilai cronbach’s alpha (α) di atas 0,60, dapat dirinci untuk variabel
kompetensi barista dengan cronbach’s alpha sebesar 0,701, dan Remaja
Akan Bahaya Narkoba dengan nilai cronbach’s alpha (α) sebesar 0,832,
sehingga dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut sudah andal atau
reliable karena memiliki nilai rstandar di atas dari 0,60.
C. Analisis Tanggapan Responden
Pada bagian ini akan dijelaskan hasil penelitian yang diperoleh dengan
memberikan penilaian atas jawaban responden yang diisi oleh 60 orang
responden dimana untuk menetapkan peringkat dalam pemahaman Menonton
Film Narkoba Membunuhmu dapat dilihat dari perbandingan antara skor
aktual dengan skor ideal menggunakan rumus sebagai berikut:
80
% skor aktual =
100 %
Keterangan:
1. Skor aktual adalah skor jawaban yang diperoleh dari seluruh responden
atas kuesioner yang telah diajukan
2. Skor ideal adalah skor maksimum atau skor tertingi yang mungkin
diperoleh jika semua responden memilih jawaban dengan skor tertingi.
Adapun kriteria responden berdasarkan skor actual dapat dilihat pada
tabel 15 berikut:
Tabel 15. Kriteria Skor Jawaban Responden Berdasarkan Persentase Skor Aktual
No Presentase Skor Kriteria
1 20 % - 36% Sangat Rendah/Tidak Baik
2 36,01% - 52% Rendah/Kurang Baik
3 52,01% -68% Cukup Tinggi/Cukup Baik
4 68,01% - 84% Tinggi/Baik
5 84,01% - 100% Sangat Tinggi/Sangat Baik
Sumber: Narimawati (2007: 85)
1. Deskriptif Data Variabel Menonton Film Narkoba Membunuhmu
Sebanyak 25 butir pernyataan diajukan kepada responden untuk
menilai bagaimana menonton Film Narkoba Membunuhmu di RW 02
Cempaka Putih Ciputat Timur. Kuesioner terdiri dari 25 indikator dan
hasilnya sebagai berikut:
81
Tabel 16. Presentase Skor Per Indikator Variabel X
No Indikator ∑Skor % Skor
1 Saya menggunakan narkoba pada saat depresi. 232 38.7%
2 Saya tinggal pada keluarga yang harmonis. 232 38.7%
3 Lingkungan tempat tinggal saya memberikan
pemahaman tentang penyalahgunaan narkoba.
216 36,0%
4 Orang tua saya sangat memperhatikan perkembangan
anaknya.
230 40,3%
5 Meski banyaknya variasi narkoba yang menarik saya
tetapmenjauhi narkoba.
242 38,7%
6 Saya memahami pesan yang disampaikan dari Film
Narkoba Membunuhmu.
232 37,0%
7 Teman-teman saya menjauhi narkoba sehingga saya
juga enggan untuk mencobanya.
232 33,0%
8 Saya mudah cemas terhadap sesuatu yang akan terjadi. 198 38,7%
9 Saya mengerti bagaimana cara untuk menghindari
penyalahgunaan Narkoba.
232 41,7%
10 Tekanan yang diberikan oleh orang tua membuat saya
terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
250 40,3%
11 Untuk menghilangkan kecemasan, saya mengkonsumsi
narkoba.
242 39,3%
12 Saya menolak pendapat teman-teman yang
menganggap narkoba menjadi jalan keluar dari
permasalahan.
236 38,3%
13 Untuk mengobati rasa kecewa akan suatu hal saya
menggunakan narkoba.
230 38,0%
14 Kesibukan orang tua dalam bekerja membuat saya
mencari jalan keluar dengan menggunakan narkoba.
228 40,0%
15 Saya mudah depresi bila ada masalah yang menimpa. 240 43,0%
16 Teman-teman menyarankan saya menggunakan narkoba
untuk bersenang-senang.
242 38,3%
17 Seseorang yang mengkonsumsi narkoba, perilakunya
berbeda dengan yang bukan pemakai.
230 38,3%
18 Cara orang tua mendidik dengan cara kekerasan
membuat saya lari ke narkoba.
230 38,7%
19 Saya berani menggunakan narkoba karena lemahnya
penegakan hukum.
232 38,7%
20 Dampak penggunaan narkoba mengakibatkan gangguan
kejiwaan penggunanya.
232 38,7%
21 Saya mengerti bagaimana cara menggunakan Narkoba. 216 36,0%
22 Karena ketidakharhomisan keluarga, maka saya
mengkonsumsi narkoba.
220 36,0%
23 Perilaku lingkungan sekitar (teman-teman) menjadi
contoh dalam penyalahgunaan Narkoba
230 38,3%
Jumlah 3911 88,40%
Sumber : Lampiran Data Hasil Kuesioner Variabel X
Dari hasil pengumpulan data tersebut diketahui bahwa rata – rata
perolehan skor pada hasil sebaran angket ialah 88,40% dimana perolehan
82
skor tertinggi (43,0%) terdapat pada indikator “Saya mudah depresi bila
ada masalah yang menimpadan skor paling rendah (61,39%) terdapat pada
indikator “Karena ketidakharhomisan keluarga, maka saya mengkonsumsi
narkoba”. Berdasarkan data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa
menonton film narkoba membunuhmu telah banyak memberikan pelajaran
positif bagi remaja RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur, dan sebagian
besar remaja telah memiliki penyesuaian prilaku berdasarkan apa yang
telah dipelajari, namun mereka belum dapat mengaplikasikan nilai-nilai
positif dalam menonton film narkoba membunuhmu kedalam situasi lain,
namun secara keseluruhan dengan skor rata– rata 88,40% menunjukkan
bahwa menonton film narkoba termasuk ke dalam kategori baik.
2. Deskripsi Data Variabel Y (Tingkat Pengetahuan Remaja Akan
Bahaya Narkoba)
Berdasarkan data mentah untuk variabel Y yang terkumpul dari
hasil penyebaran angket pada 60 responden, dengan jumlah pertanyaan
sebanyak 25 butir instrumen dengan pilihan jawaban skala 5 maka dapat
diketahui prosentase sebagai berikut:
Tabel 17. Prosentasi Skor Per Indikator Variabel Y
No Indikator ∑Skor % Skor
1 Tuntutan keluarga memotivasi saya untuk mewujudkan
impian.
232 40,3%
2 Orang tua selalu melarang apa yang saya inginkan. 232 38,7%
3 Saya suka berimajinasi tentang masa depan. 216 40,0%
4 Saya belajar menggunakan narkoba dari teman-teman
yang menyalahgunakan Narkoba.
230 38,7%
5 Saya merasa Narkoba dapat menjadi alternatif untuk
mengobati beban pikiran.
242 33,0%
6 Tuntutan keluarga menyebabkan beban pikiran saya. 232 38,7%
7 Saya sudah mampu mengatasi biaya hidup sendiri. 232 41,7%
83
8 Saya membayangkan pada saat dewasa, sehat karena
tidak menggunakan Narkoba.
198 40,3%
9 Teman-Teman saya menyarankan untuk tidak
mengkonsumsi narkoba.
232 39,3%
10 Saya menjauhi Narkoba karena melihat teman-teman
overdosis.
250 38,3%
11 Tuntutan keluarga membatasi aktivitas sehari-hari. 242 38,0%
12 Saya ingin berusaha mandiri dalam kehidupan. 236 40,0%
13 Agar terlihat berbeda dengan yang lain, saya
menggunakan narkoba.
230 40,3%
14 Teman-teman saya menjauhi Narkoba dalam menjalani
kehidupannya.
228 38,3%
15 Saya penasaran ingin menggunakan Narkoba. 240 38,3%
16 Pergaulan lingkungan memaksa saya menggunakan
Narkoba.
242 38,3%
17 Perbedaan pemikiran antara saya dan orang tua
menyebabkan saya terlibat penyalahgunaan Narkoba.
230 40,3%
18 Saya minder dalam bergaul bila tidak menggunakan
narkoba.
230 38,7%
19 Saya menggunakan Narkoba karena pengaruh teman-
teman.
232 40,3%
20 Saya merasa tenang dengan mengkonsumsi narkoba. 232 38,7%
21 Saya merasa Narkoba dapat menjadi alternatif untuk
mengobati beban pikiran saya.
216 40,0%
22 Saya masih membutuhkan biaya dari orang tua. 220 38,7%
23 Agar disegani oleh teman-teman, saya ingin
menggunakan narkoba.
230 33,0%
24 Teman-teman saya menggunakan Narkoba untuk
meningkatkan stamina dalam bekerja.
240 40,0%
25 Setelah mengkonsumsi narkoba teman-teman merasa
lebih percaya diri, sehingga saya ingin mencobanya.
242 40,3%
Jumlah 3911 95,43%
Sumber : Lampiran Data Hasil Kuesioner Variabel Y
Dari hasil pengumpulan data tersebut diketahui bahwa rata – rata
perolehan skor pada hasil sebaran angket ialah 95,43% dimana perolehan skor
tertinggi (41,7%) terdapat pada indikator “Saya sudah mampu mengatasi
biaya hidup sendiri”, dan skor paling rendah (33,0%) terdapat pada indikator
“Saya merasa Narkoba dapat menjadi alternatif untuk mengobati beban
pikiran.” Berdasarkan data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa tingkat
pengetahuan remaja akan bahaya Narkoba berada dalam kategori baik, dan
84
pada dasarnya perolehan skor ter-rendah pada indikator “Saya merasa
Narkoba dapat menjadi alternatif untuk mengobati beban pikiran” pun masih
berada dalm kategori baik jika merujuk pada tabel Kategori Interval. hanya
pada data yang diperoleh, indikator tersebut menunjukkan angka yang lebih
rendah dibandingkan dengan indikator yang lainnya. Secara keseluruhan
dengan skor rata – rata 95,43% menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
remaja akan bahaya narkoba termasuk ke dalam kategori baik.
D. Statistik Deskriptif Variabel
Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan suatu data secara
statistik. Statistik deskriptif dalam penelitian ini merujuk pada nilai rata-rata
(mean) dan simpanan baku (standar deviation), nilai minimum dan
maksimum serta dari seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu pTingkat
Pengetahuan Remaja Muslim akan Bahaya Narkoba(Y), Film Narkoba
Membunuhmu(X) sebagaimana ditunjukkan pada tabel 18 dibawah ini
Tabel 18. Nilai Rata-Rata Menonton Film Narkoba Membunuhmu (X) Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
p1 60 2 5 3.78 .666
p2 60 2 5 3.97 .610
p3 60 1 5 3.55 .811
p4 60 1 5 3.70 .908
p5 60 2 5 3.85 .755
p6 60 2 5 4.02 .911
p7 60 2 5 3.85 .732
p8 60 2 5 3.95 .723
p9 60 1 5 3.78 .739
p10 60 1 5 3.37 .901
p11 60 2 5 3.92 .645
p12 60 3 5 4.22 .613
p13 60 3 5 4.03 .581
p14 60 2 5 3.88 .640
p15 60 3 5 3.83 .642
85
p16 60 2 5 3.77 .789
p17 60 2 5 3.98 .748
p18 60 3 5 4.07 .607
p19 60 2 5 3.78 .691
p20 60 3 5 3.87 .700
p21 60 2 5 3.78 .666
p22 60 2 5 3.97 .610
p23 60 1 5 3.55 .811
p24 60 1 5 3.70 .908
p25 60 2 5 3.85 .755
Nilai rata-rata tiap variabel menonton film narkoba
membunuhmu 3,84 .809
Sumber : Hasil Pengolahan data primer 2017
Berdasarkan Tabel 18, nilai rata-rata dari 25 item pernyataan variabel
film narkoba membunuhmu seperti ditunjukkan oleh Tabel 17, adalah sebesar
3,84 yang berarti responden setuju terhadap pernyataan variabel film narkoba
membunuhmu. Sehingga secara umum menilai film narkoba membunuhmu
dengan rata-rata jawaban setuju. Standar deviasi (std devition) sebesar 0.809
hal ini berarti bahwa nilai mean lebih besar daripada standar deviasi, sehingga
mengindikasikan bahwa hasil yang baik. Sebab standar deviasi merupakan
pencerminan penyimpangan yang sangat tinggi, sehingga penyebaran data
menunjukkan hasil yang tidak normal dan menyebabkan bias. Nilai minimal
film narkoba membunuhmu (X) sebesar 2 dan nilai maksimumnya 5 Dengan
hasil data tersebut menunjukkan bahwa film narkoba membunuhmu
mengalami fluktuasi yang kecil.
Tabel 19. Tingkat Pengetahuan Remaja Muslim akan Bahaya Narkoba (Y) RW02
Cempaka Putih
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
p26 60 2 5 4.02 .911 p27 60 2 5 3.85 .732
86
p28 60 2 5 3.95 .723 p29 60 1 5 3.78 .739 p30 60 1 5 3.37 .901 p31 60 2 5 3.92 .645 p32 60 3 5 4.22 .613 p33 60 3 5 4.03 .581 p34 60 2 5 3.88 .640 p35 60 3 5 3.83 .642 p36 60 2 5 3.77 .789 p37 60 2 5 3.98 .748 p38 60 3 5 4.07 .607 p39 60 2 5 3.78 .691 p40 60 3 5 3.87 .700 p41 60 2 5 3.85 .755 p42 60 2 5 4.02 .911 p43 60 2 5 3.85 .732 p44 60 2 5 3.95 .723 p45 60 1 5 3.78 .739 p46 60 1 5 3.37 .901 p47 60 3 5 3.83 .642 p48 60 2 5 3.77 .789 p49 60 2 5 3.98 .748 p50 60 3 5 4.07 .607
Nilai rata-rata tiap variabel Tingkat Pengetahuan Remaja Akan Bahaya Narkoba
3.86 .780
Sumber : Hasil Pengolahan data primer 2017
Berdasarkan Tabel 19, nilai rata-rata dari 25 item pernyataan variabel
Tingkat Pengetahuan Remaja akan Bahaya Narkoba (Y) RW 02 Cempaka
Putih, adalah sebesar 3,886 yang berarti responden setuju terhadap pernyataan
variabel film narkoba membunuhmu. Tingkat Pengetahuan Remaja akan
Bahaya Narkoba RW 02 Cempaka Putih. Sehingga secara umum menilai
Tingkat Pengetahuan Remaja akan Bahaya Narkoba RW 02 Cempaka Putih
dengan rata-rata jawaban setuju. Standar deviasi (std devition) sebesar 0.780
hal ini berarti bahwa nilai mean lebih besar daripada standar deviasi, sehingga
mengindikasikan bahwa hasil yang baik. Sebab standar deviasi merupakan
pencerminan penyimpangan yang sangat tinggi, sehingga penyebaran data
menunjukkan hasil yang tidak normal dan menyebabkan bias. Nilai minimal
Tingkat Pengetahuan Remaja akan Bahaya Narkoba RW 02 Cempaka Putih
sebesar 2 dan nilai maksimumnya 5 Dengan hasil data tersebut menunjukkan
87
bahwa Tingkat Pengetahuan Remaja Muslim akan Bahaya Narkoba RW 02
Cempaka Putih mengalami fluktuasi yang kecil.
E. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data kontinu
berdistribusi normal atau tidak. Sehingga apabila data kontinu telah
berdistribusi normal maka bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya yakni uji
validitas, uji-t, korelasi dan regresi dapat dilaksanakan. Untuk menguji
apakah data bersifat normal atau tidak maka peneliti menggunakan analisa P-
P Plot sebagai berikut:
Gambar 1 Normal P-P Plot
Berdasarkan gambar 1, dapat disimpulkan bahwa P-P Plots
menunjukkan pola distribusi normal.Pada gambar diatas juga dapat dilihat
bahwa titik-titik yang terbentuk menyebar disekitar garis diagonal.
88
F. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi berfungsi untuk menghitung besarnya peranan
atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika nilai r2 semakin
mendekati 1 maka hubungan kedua variabel semakin kuat.
Tabel 20. Determinasi X Terhadap Y
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .898a .806 .803 .20129 1.990
a. Predictors: (Constant), X b. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan data primer 2017
Berdasarkan perhitungan, didapatkan koefisien determinasi antara
variabel Film Narkoba Membunuhmu(X) dengan Tingkat Pengetahuan
Remaja Muslim akan Bahaya Narkoba(Y) sebesar 0,806 atau sama dengan
80,6%. Angka ini menunjukkan bahwa sebesar 80,6% Tingkat Pengetahuan
Remaja Muslim akan Bahaya Narkoba yang terjadi dapat dijelaskan dengan
menggunakan variabel Film Narkoba Membunuhmusedangkan sisanya 19,4%
dipengaruhi oleh faktor lainnya.
G. Uji Korelasi Koefisien
Tabel 21. Korelasi Koefisien
Correlations
X Y
X Pearson Correlation 1 .898**
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
Y Pearson Correlation .898** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
89
Untuk menjawab perumusan masalah yang menanyakan apakah
terdapat hubungan antarafilm narkoba membunuhmu terhadap tingkat
pengetahuan remaja muslimn akan bahaya narkoba, maka berdasarkan data
yang diperoleh di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansinya adalah 0,00
dimana 0,00 lebih kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05) yang berarti terdapat
hubungan antara film narkoba membunuhmu terhadap tingkat pengetahuan
remaja muslim akan bahaya narkoba RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur.
Dari penghitungan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi koefisien
antara film narkoba membunuhmu terhadap tingkat pengetahuan remaja
muslim akan bahaya narkoba adalah 0,898 dimana menurut kriteria
penafsiran korelasi Sugiyono (2010) menyatakan antara sangat kuat berarti
tingkat hubungan antara film narkoba membunuhmu terhadap tingkat
pengetahuan remaja akan bahaya narkoba adalah sangat kuat.
H. Analisis Regresi Linear Sederhana
Uji Regresi linear sederhana pada penelitian ini diberikan bersama
dengan hasil analisis regresi dengan bantuan program SPSS yang disajikan
pada lampiran, asumsi distribusi normal dipenuhi sehingga kesimpulan
berdasarkan teori-teori menaksir dan menguji hipotesis.
Berdasarkan data penelitian yang dikumpulkan baik untuk variabel
terikat (Y) maupun variabel bebas (X) yang diolah dengan bantuan program
SPSS 22.00 pada komputer, maka diperoleh hasil perhitungan regresi linear
sederhana sebagai berikut:
90
Tabel 22. Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.018 .253 15.519 .000
X .039 .066 .898 .153 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan data primer 2017
Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat bahwa nilai konstanta (a)
adalah 0,039 menunjukkan bahwa jika nilai variabel Film Narkoba
Membunuhmu (X) : 0, maka Tingkat Pengetahuan Remaja Muslim akan
Bahaya Narkoba (Y) sebesar 1.018. Dan koefisien regresi yang didapat
adalah 0,039 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 nilai Film Narkoba
Membunuhmu maka Tingkat Pengetahuan Remaja Muslim akan Bahaya
Narkoba akan meningkat sebesar 0,039. Dalam persamaan regresi di atas
menandakan bahwa Film Narkoba Membunuhmu memiliki hubungan yang
positif terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Muslim akan Bahaya Narkoba.
Oleh karena itu, persamaan regresi untuk variabel Film Narkoba
Membunuhmu (X) dengan Tingkat Pengetahuan Remaja Muslim akan
Bahaya Narkoba(Y) menjadi :
Y =1.018 + 0,039 X
I. Pengujian Hipotesis
1. Uji Simultan F
Uji serempak atau uji F merupakan uji secara bersama-sama untuk
menguji sigifikansi pengaruh variabel Hubungan Menonton Film Narkoba
91
Membunuhmu\(Y). Uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan
Ftabel.
Tabel 23. Hasil Uji Simultan F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 9.759 1 9.759 240.849 .000b
Residual 2.350 58 .041
Total 12.109 59
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X
Sumber : Hasil Pengolahan data primer 2017
Berdasarkan hasil uji simultan dari tabel 23 ditunjukkan bahwa
Fhitung sebesar 240.849, sedangkan hasil Ftabel pada tabel distribusi dengan
tingkat kesalahan 5% adalah sebesar 3,15. Hal ini berarti Fhitung> Ftabel
(240.849> 3,15). Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,5. Dengan arah
koefisien positif, dengan demikian diperoleh bahwa hipotesis yang
menyatakan bahwa variabel Film Narkoba Membunuhmu memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Muslm
akan Bahaya Narkoba.
2. Pengujian Parsial (Uji T)
Pengujian ini untuk melihat sejauh mana pengaruh secara terpisah
dari masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)
berdasarkan hasil regresi yang ada pada tabel 24 uji t dilakukan dengan
membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dengan tingkat kesalahan 5%
yakni 1.67065. Apabila t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan variabel
tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan.
92
Tabel 24. Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.018 .253 15.519 .000
X .039 .066 .898 .153 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan data primer 2017
Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 15.519.Sementara itu nilai pada
tabel distribusi 5% sebesar 1.67065. Maka thitung (15.519) > ttabel (1.67065)
dan nilai signifikansi (0,00< 0,5) artinya variabel Film Narkoba
Membunuhmu (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tingkat
Pengetahuan Remaja Muslim akan Bahaya Narkoba.
93
BAB VI
PENUTUP
Bab VI merupakan akhir dari rangkaian kajian terhadap masalah yang
diangkat dalam penelitian ini. Sebagai bagian akhir, maka bab ini akan
manyajikan jawaban dari rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini:
A. Simpulan
Berdasarkan pengolahan data dan analisis data dari penelitian ini
dengan maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan penelitian sebagai
berikut:
Hasil persentase untuk data pemahaman remaja muslim RW 02
Cempaka Putih Ciputat Timur tentang menonton film narkoba membunuhmu
adalah sebesar 88,40%. Dalam hal ini menggambarkan bahwa pemahaman
remaja muslim di RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur tentang menonton fim
narkoba termasuk dalam kategori sangat baik. Kategori sangat baik ini
diartikan bahwa pemahaman remaja muslim di RW 02 Cempaka Putih Ciputat
Timur tentang menonton film narkoba sangat tinggi. Kemudian hasil
persentase untuk data pemahaman remaja muslim tentang tingkat pengetahuan
remaja muslim akan bahaya narkoba adalah sebesar 95,43%. Dalam hal ini
menggambarkan bahwa pemahaman remaja tentang tingkat pengetahuan
remaja akan bahaya narkoba termasuk dalam kategori sangat baik juga.
Kategori sangat baik ini diartikan bahwa pemahaman remaja muslim RW 02
94
Cempaka Putih Ciputat Timur tentang tingkat pengetahuan remaja muslim
akan bahaya narkoba sangat tinggi.
Kemudian hubungan antara film Narkoba Membunuhmu terhadap
tingkat pengetahuan remaja muslim akan bahaya narkoba di RW 02 Cempaka
Putih Ciputat Timur, maka berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat
bahwa nilai signifikansinya adalah 0,00 dimana 0,00 lebih kecil dari 0,05
(0,00 < 0,05) yang berarti terdapat hubungan antara film narkoba
membunuhmu terhadap tingkat pengetahuan remaja muslim akan bahaya
narkoba RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur. Nilai korelasi koefisien antara
film narkoba membunuhmu terhadap tingkat pengetahuan remaja muslim akan
bahaya narkoba adalah 0,898 adalah sangat kuat dan koefisien determinasi
antara variabel Film Narkoba Membunuhmu(X) dengan Tingkat Pengetahuan
Remaja Muslim akan Bahaya Narkoba(Y) sebesar 0,806 atau sama dengan
80,6%. Angka ini menunjukkan bahwa sebesar 80,6% Tingkat Pengetahuan
Remaja Muslim akan Bahaya Narkoba yang terjadi dapat dijelaskan dengan
menggunakan variabel Film Narkoba Membunuhmu sedangkan sisanya 19,4%
dipengaruhi oleh faktor lainnya
B. Saran
Berdasarakan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan. Peneliti
ingin mengemukakan beberapa saran yang bermanfaat bagi. Adapun saran
yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut:
95
1. Saran Bagi Masyarakat RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur
Saran bagi masyarakat RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur agar lebih
aktif mensosialisasikan tentang narkoba. Baik bekerja sama dengan
kepolisian atau instasi-instasi lain yang bersangkutan, untuk memberikan
penyuluhan- penyuluhan bagi remaja
2. Saran Ketua RW
Saran bagi ketua RW agar lebih mengupayakan usaha maksimal dalam
memberikan materi kepada remaja agar remaja dapat memahami dan
memiliki bekal pengetahuan tentang narkoba/napza sehingga remaja
dapat terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba/napza.
3. Saran Bagi Peneliti Lebih Lanjut
Saran bagi peneliti berikutnya, agar melakukan penelitian kualitatif, agar
penelitian lebih mendalam, objektif, dan penelitian yang dilakukan lebih
baik lagi.
96
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Ali, M, dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik,
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2012.
Dikdik, M. Arief Mansur, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan Antara
Norma dan Realita, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.
Effendy, Onong U, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Citra Aditya
Bhakti, 2003.
________________, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004.
Elvinaro, Ardianto, Komunikasi Massa “Suatu Pengantar” Edisi Revisi,
Bandung: PT. Simbiosa Rekatama Media, 2009.
Khawari, Dadang, Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA (Narkotika,
Alkohol dan Zat Adiktif), Edisi Kedua, Jakarta, Balai Penerbit FKUI, 2006.
Kriyantono, Rachmat, Teknis Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis
Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Pemasaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.
Martono, Lydia Herlina dan Setya Joewana, Mengenal Penyalahgunaan
Narkoba, Jakarta: Balai Pustaka, 2006.
Mufid, Komunikasi dan Regulasi Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2005.
Oemar, Hamalik, Media Pendidikan, Bandung: PT Citra Ditya Bakti, 1994.
Pranajaya, Adi, Film dan Masyarakat Sebuah Pengantar, Jakarta: BP SDM
CITRA, 1999.
____________, Film dan Masyarakat Sebuah Pengantar, Jakarta : Yayasan Pusat
Perfilman, H. Usmar Ismail, 1992.
Priyatno, Duwi, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian
dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran, Yogyakarta: Gaya
Media, 2009.
Ra’uf, M dkk, Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Remaja dan
Kamtibmas, Jakarta: BP. Dharma Bhakti, 2002.
Rakhmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2004.
Rochmah, Elfi Yulianti, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Teras, 2005.
Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Jakarta:
Rajawali Pers, 2006.
97
Sendjaja, Sasa Djuarsa, Teori Komunikasi, Jakarta : Universitas Terbuka, 1994.
Siagian, Gayus, Menilai Film, Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 2006.
Siregar, Syofian, Statistik Deskriptif Untuk Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers,
2013.
Sudarsono, Kenakalan Remaja, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, Bandung: Alfabeta, 2014.
Sunyoto, Danang, Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat Ringkasan dan Kasus,
Yogyakarta: Amara Books, 2007.
Tim BNN, Materi Advokasi Pencegahan Narkoba, Jakarta: Badan Narkotika
Nasional Republik Indonesia, 2005.
Triton, Riset Statistik Parametrik, Yogyakarta: Andi, 2006.
Wiryanto, Komunikasi Massa, Jakarta: PT. Grasindo, 2000.
B. Jurnal Ilmiah
Madiyant, Muslikh, Sinema Sastra: Mencari Bahasa Di Dalam Teks Visual.
Jurnal Humaniora Volume XV No2, 2007.
C. Tesis
Setyonegoro. Kusmanto, Pendekatan Elektik-Holistik Dalam Ilmu Psikiatri di
Indonesia Dengan Minat Khusus Terhadap Masalah Schizofernia, (Tesis)
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1967. Tidak dipublikasikan.
D. Internet
Jurnal Online BNN, Jurnal Data Pencegahan dan Penyalahgunaan Narkoba,
Diunduh pada 24 Agustus 2016 dari http://
www.bnn.go.id/portal/_uploads/post/.../20120529145842-10263.pdf
Jurnal Online, Laporan Badan Narkotika Nasional, Survei Nasional
Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba, di download pada tanggal 16
Agustus 2016 dari : http://www.badannarkotikanasional.co.id download
UploadHumasFIXpdf.4
http://www.kec.ciputat-timur.com/profil/wilayah-geografis
http://www.kec.ciputat-timur.com/info-kelurahan
KUESIONER RESPONDEN
Saya Anggita Maya Susanti, mahasiswa dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Konsentrasi Komunikasi dan Penyiaran Islam di Universitas Islam Negeri
Jakarta, saya meminta kesidaan waktu saudara/i ditengah kesibukan dan keterbatasan waktu
yang saudara/i miliki. Adapun maksud saya memberikan kuisioner ini adalah dengan tujuan
menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “HUBUNGAN MENONTON FILM
NARKOBA MEMBUNUHMU TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA
AKAN BAHAYA NARKOBA (STUDI PADA REMAJA RW 02 CEMPAKA PUTIH
CIPUTAT TIMUR)”. Saya mohon saudara/i dapat mengisi sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya. Kerahasiaan identitas serta respon atau kuisioner dari hasil penelitian ini dijamin
dan hanya dipergunakan untuk kepentingan akademis. Atas kesediaan dan kerjasama
saudara/i saya ucapkan terimakasih.
I. Petunjuk Pengisian
Responden yang terhormat, bersama ini saya mohon kesediaan Saudara/i untuk
mengisi data kuesioner yang diberikan. Informasi yang Anda berikan merupakan bantuan
yang sangat berarti dalam menyelesaikan penyusunan skripsi saya. Oleh karena itu kepada
responden, saya sebagai penulis mengharapkan:
1. Saudara/i menjawab setiap pertanyaan dengan sejujur-jujurnya, dan perlu
diketahui bahwa jawaban Anda tidak berhubungan dengan benar atau salah
2. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda check (√) pada salah satu jawaban yang
paling sesuai menurut Saudara/i.
3. Setelah melakukan pengisian, mohon Anda menyerahkan kepada pemberi
kuesioner
II. Identitas Responden
-Nama (Inisial) :
-Jeniskelamin :
-Usia :
-TempatTinggal :
a. Bersama Orang Tua
b. MengontrakRumah
c. Kost
d. BersamaSaudara
e. Lain-lain
-UangSaku/Bulan :
a. < Rp.250.000
b. Rp.250.000 – Rp.499.000
c. Rp. 500.000 – Rp. 699.000
d. Rp. 700.000 – Rp. 999.000
e. >Rp. 1.000.000
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER :
Berilah tanda ( ) untuk mengisi jawaban dari pernyataan – pernyataan di bawah ini.
A. Menonton Film Narkoba Membunuhmu(X)
Keterangan :
STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju
N : Netral
No. PERNYATAAN SS S N TS STS 1. Saya menggunakan narkoba pada saat depresi.
2. Saya tinggal pada keluarga yang harmonis.
3. Lingkungan tempat tinggal saya memberikan
pemahaman tentang penyalahgunaan narkoba.
4. Karena tekanan hidup yang sangat berat membuat
saya menggunakan narkoba.
5. Orang tua saya sangat memperhatikan
perkembangan anaknya.
6. Meski banyaknya variasi narkoba yang menarik
saya tetap menjauhi narkoba.
7. Saya memahami pesan yang disampaikan dari
Film Narkoba Membunuhmu.
8. Narkoba lebih mengerti kebutuhan saya
dibandingkan orang tua yang cuek (tidak perduli).
9. Teman-teman saya menjauhi narkoba sehingga
saya juga enggan untuk mencobanya.
10. Saya mudah cemas terhadap sesuatu yang akan
terjadi.
11. Saya mengerti bagaimana cara untuk menghindari
penyalahgunaan Narkoba.
12. Tekanan yang diberikan oleh orang tua membuat
saya terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
13. Untuk menghilangkan kecemasan, saya
mengkonsumsi narkoba.
14. Saya menolak pendapat teman-teman yang
menganggap narkoba menjadi jalan keluar dari
permasalahan.
15. Untuk mengobati rasa kecewa akan suatu hal
saya menggunakan narkoba.
16. Kesibukan orang tua dalam bekerja membuat
saya mencari jalan keluar dengan menggunakan
narkoba.
17. Saya mudah depresi bila ada masalah yang
menimpa.
No. PERNYATAAN SS S N TS STS 18. Teman-teman menyarankan saya menggunakan
narkoba untuk bersenang-senang.
19. Seseorang yang mengkonsumsi narkoba,
perilakunya berbeda dengan yang bukan pemakai.
20. Cara orang tua mendidik dengan cara kekerasan
membuat saya lari ke narkoba.
21. Saya berani menggunakan narkoba karena
lemahnya penegakan hukum.
22. Dampak penggunaan narkoba mengakibatkan
gangguan kejiwaan penggunanya.
23. Saya mengerti bagaimana cara menggunakan
Narkoba.
24. Karena ketidakharhomisan keluarga, maka saya
mengkonsumsi narkoba.
25. Perilaku lingkungan sekitar (teman-teman)
menjadi contoh dalam penyalahgunaan Narkoba
B. Tingkat Pengetahuan Remaja Akan Bahaya NARKOBA ( Y )
Keterangan :
STS: Sangat Tidak Setuju S : Setuju
TS : Tidak Stuju SS : Sangat Setuju
N : Netral
No. PERNYATAAN SS S N TS STS 1. Tuntutan keluarga memotivasi saya untuk
mewujudkan impian.
2. Orang tua selalu melarang apa yang saya
inginkan.
3. Saya suka berimajinasi tentang masa depan.
4. Saya belajar menggunakan narkoba dari teman-
teman yang menyalahgunakan Narkoba.
5. Saya merasa Narkoba dapat menjadi alternatif
untuk mengobati beban pikiran.
6. Tuntutan keluarga menyebabkan beban pikiran
saya.
7. Saya sudah mampu mengatasi biaya hidup
sendiri.
8. Saya membayangkan pada saat dewasa, sehat
karena tidak menggunakan Narkoba.
9. Teman-Teman saya menyarankan untuk tidak
mengkonsumsi narkoba.
10. Saya menjauhi Narkoba karena melihat teman-
teman overdosis.
No. PERNYATAAN SS S N TS STS 11. Tuntutan keluarga membatasi aktivitas sehari-
hari.
12. Saya ingin berusaha mandiri dalam kehidupan.
13. Agar terlihat berbeda dengan yang lain, saya
menggunakan narkoba.
14. Teman-teman saya menjauhi Narkoba dalam
menjalani kehidupannya.
15. Saya penasaran ingin menggunakan Narkoba.
16. Pergaulan lingkungan memaksa saya
menggunakan Narkoba.
17. Perbedaan pemikiran antara saya dan orang tua
menyebabkan saya terlibat penyalahgunaan
Narkoba.
18. Saya minder dalam bergaul bila tidak
menggunakan narkoba.
19. Saya menggunakan Narkoba karena pengaruh
teman-teman.
20. Saya merasa tenang dengan mengkonsumsi
narkoba.
21. Saya merasa Narkoba dapat menjadi alternatif
untuk mengobati beban pikiran saya.
22. Saya masih membutuhkan biaya dari orang tua.
23. Agar disegani oleh teman-teman, saya ingin
menggunakan narkoba.
24. Teman-teman saya menggunakan Narkoba untuk
meningkatkan stamina dalam bekerja.
25. Setelah mengkonsumsi narkoba teman-teman
merasa lebih percaya diri, sehingga saya ingin
mencobanya.
BLUE PRINT
(X). Film Narkoba Membunuhmu
No. Indikator Item Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Faktor Predisposisi 7,11,19,22 1,4,10,13,15,17,23 11
2 Faktor Kontribusi 2,5,24 8,12,16,20 7
3 Faktor Pencetus 3,6,9,14 18,21,25 7
Jumlah 25
(Y). Tingkat Pengetahuan Remaja akan Bahaya Narkoba
No Indikator Item Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Faktor Kegelisahan 1,11 6,16,21 5
2 Faktor Pertentangan 7,12,22 2,17 5
3 Faktor Menghayal 3,8 13,18,23 5
4 Faktor Aktivitas Berkelompok 9,14 4,19,24 5
5 Faktor Keinginan Mencoba Segala Sesuatu
10 5,15,20,25 5
Jumlah 25
HASIL SPSS
FREQUENCIES VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24 p25 p26 p27 p28 p29 p30 p31 p32 p33 p34 p35 p36 p37 p38 p39 p40 p41 p42 p43 p44 p45 p46 p47 p48 p49 p50 /ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Output Created 29-JAN-2017 13:51:35 Comments Input Active Dataset DataSet0
Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
60
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24 p25 p26 p27 p28 p29 p30 p31 p32 p33 p34 p35 p36 p37 p38 p39 p40 p41 p42 p43 p44 p45 p46 p47 p48 p49 p50 /ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.05
Elapsed Time 00:00:00.06
[DataSet0]
Statistics
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7
N Valid 60 60 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Statistics
p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14
N Valid 60 60 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Statistics
p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21
N Valid 60 60 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Statistics
p22 p23 p24 p25 p26 p27 p28
N Valid 60 60 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Statistics
p29 p30 p31 p32 p33 p34 p35
N Valid 60 60 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Statistics
p36 p37 p38 p39 p40 p41 p42
N Valid 60 60 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Statistics
p43 p44 p45 p46 p47 p48 p49
N Valid 60 60 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Statistics
p50
N Valid 60
Missing 0
Descriptives Notes
Output Created 29-JAN-2017 13:51:44 Comments Input Active Dataset DataSet0
Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
60
Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated as missing.
Cases Used All non-missing data are used. Syntax DESCRIPTIVES VARIABLES=p1 p2 p3
p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24 p25 p26 p27 p28 p29 p30 p31 p32 p33 p34 p35 p36 p37 p38 p39 p40 p41 p42 p43 p44 p45 p46 p47 p48 p49 p50 /STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
Resources Processor Time 00:00:00.02
Elapsed Time 00:00:00.01
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
p1 60 2 5 3.78 .666 p2 60 2 5 3.97 .610 p3 60 1 5 3.55 .811 p4 60 1 5 3.70 .908 p5 60 2 5 3.85 .755 p6 60 2 5 4.02 .911 p7 60 2 5 3.85 .732 p8 60 2 5 3.95 .723 p9 60 1 5 3.78 .739 p10 60 1 5 3.37 .901 p11 60 2 5 3.92 .645 p12 60 3 5 4.22 .613 p13 60 3 5 4.03 .581 p14 60 2 5 3.88 .640 p15 60 3 5 3.83 .642 p16 60 2 5 3.77 .789 p17 60 2 5 3.98 .748 p18 60 3 5 4.07 .607 p19 60 2 5 3.78 .691 p20 60 3 5 3.87 .700 p21 60 2 5 3.78 .666 p22 60 2 5 3.97 .610 p23 60 1 5 3.55 .811 p24 60 1 5 3.70 .908 p25 60 2 5 3.85 .755 p26 60 2 5 4.02 .911 p27 60 2 5 3.85 .732 p28 60 2 5 3.95 .723 p29 60 1 5 3.78 .739 p30 60 1 5 3.37 .901 p31 60 2 5 3.92 .645 p32 60 3 5 4.22 .613 p33 60 3 5 4.03 .581 p34 60 2 5 3.88 .640 p35 60 3 5 3.83 .642 p36 60 2 5 3.77 .789 p37 60 2 5 3.98 .748 p38 60 3 5 4.07 .607 p39 60 2 5 3.78 .691 p40 60 3 5 3.87 .700 p41 60 2 5 3.85 .755 p42 60 2 5 4.02 .911 p43 60 2 5 3.85 .732 p44 60 2 5 3.95 .723 p45 60 1 5 3.78 .739 p46 60 1 5 3.37 .901 p47 60 3 5 3.83 .642 p48 60 2 5 3.77 .789 p49 60 2 5 3.98 .748 p50 60 3 5 4.07 .607 Valid N (listwise) 60
RELIABILITY /VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24 p25 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Reliability Notes
Output Created 29-JAN-2017 13:52:02 Comments Input Active Dataset DataSet0
Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
60
Matrix Input Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing. Cases Used Statistics are based on all cases with
valid data for all variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY /VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24 p25 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Resources Processor Time 00:00:00.02
Elapsed Time 00:00:00.03
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100.0
Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.901 25
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
p1 92.23 92.724 .513 .897 p2 92.05 93.981 .456 .898 p3 92.47 91.677 .477 .898 p4 92.32 91.203 .445 .899 p5 92.17 91.802 .509 .897 p6 92.00 94.373 .257 .904 p7 92.17 91.633 .540 .896 p8 92.07 91.250 .577 .896 p9 92.23 90.860 .592 .895 p10 92.65 92.197 .389 .900 p11 92.10 93.041 .505 .897 p12 91.80 92.942 .544 .897 p13 91.98 94.322 .450 .898 p14 92.13 92.389 .564 .896 p15 92.18 92.729 .534 .897 p16 92.25 89.953 .613 .895 p17 92.03 91.694 .523 .897 p18 91.95 92.726 .569 .896 p19 92.23 92.318 .523 .897 p20 92.15 92.401 .509 .897 p21 92.23 92.724 .513 .897 p22 92.05 93.981 .456 .898 p23 92.47 91.677 .477 .898 p24 92.32 91.203 .445 .899 p25 92.17 91.802 .509 .897
RELIABILITY /VARIABLES=p26 p27 p28 p29 p30 p31 p32 p33 p34 p35 p36 p37 p38 p39 p40 p41 p42 p43 p44 p45 p46 p47 p48 p49 p50 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Notes
Output Created 29-JAN-2017 13:52:23 Comments Input Active Dataset DataSet0
Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
60
Matrix Input Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing. Cases Used Statistics are based on all cases with
valid data for all variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY /VARIABLES=p26 p27 p28 p29 p30 p31 p32 p33 p34 p35 p36 p37 p38 p39 p40 p41 p42 p43 p44 p45 p46 p47 p48 p49 p50 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Resources Processor Time 00:00:00.02
Elapsed Time 00:00:00.04
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100.0
Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.932 25
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
p26 92.77 120.453 .350 .934 p27 92.93 117.318 .657 .928 p28 92.83 116.785 .702 .928 p29 93.00 117.186 .659 .928 p30 93.42 117.501 .510 .931 p31 92.87 120.728 .503 .930 p32 92.57 119.673 .613 .929 p33 92.75 121.038 .539 .930 p34 92.90 119.041 .632 .929 p35 92.95 119.404 .603 .929 p36 93.02 116.864 .632 .929 p37 92.80 116.773 .677 .928 p38 92.72 119.596 .626 .929 p39 93.00 119.085 .578 .929 p40 92.92 118.349 .619 .929 p41 92.93 122.131 .334 .933 p42 92.77 120.453 .350 .934 p43 92.93 117.318 .657 .928 p44 92.83 116.785 .702 .928 p45 93.00 117.186 .659 .928 p46 93.42 117.501 .510 .931 p47 92.95 119.404 .603 .929 p48 93.02 116.864 .632 .929 p49 92.80 116.773 .677 .928 p50 92.72 119.596 .626 .929
COMPUTE X=MEAN(p1,p2,p3,p4,p5,p6,p7,p8,p9,p10,p11,p12,p13,p14,p15,p16,p17,p18,p19,p20,p21,p22,p23,p24,p25). EXECUTE. COMPUTE Y=MEAN(p26,p27,p28,p29,p30,p31,p32,p33,p34,p35,p36,p37,p38,p39,p40,p41,p42,p43,p44,p45,p46,p47,p48,p49,p50). EXECUTE. CORRELATIONS /VARIABLES=X Y /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Notes
Output Created 29-JAN-2017 13:55:31 Comments Input Active Dataset DataSet0
Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
60
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair.
Syntax CORRELATIONS /VARIABLES=X Y /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Resources Processor Time 00:00:00.05
Elapsed Time 00:00:00.04
Correlations
X Y
X Pearson Correlation 1 .898**
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
Y Pearson Correlation .898** 1
Sig. (2-tailed) .000 N 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X /SCATTERPLOT=(Y ,*ZPRED) /RESIDUALS DURBIN NORMPROB(ZRESID).
Regression
Notes
Output Created 29-JAN-2017 13:56:02 Comments Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File
60
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.
Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X /SCATTERPLOT=(Y ,*ZPRED) /RESIDUALS DURBIN NORMPROB(ZRESID).
Resources Processor Time 00:00:02.50
Elapsed Time 00:00:02.43
Memory Required 2356 bytes
Additional Memory Required for Residual Plots
568 bytes
Variables Entered/Removed
a
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Xb . Enter
a. Dependent Variable: Y b. All requested variables entered.
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .898a .806 .803 .20129 1.990
a. Predictors: (Constant), X b. Dependent Variable: Y
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9.759 1 9.759 240.849 .000b
Residual 2.350 58 .041 Total 12.109 59
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.018 .253 15.519 .000
X .039 .066 .898 .153 .000
a. Dependent Variable: Y
Residuals Statistics
a
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 2.8933 4.8073 3.8713 .40670 60 Residual -.41910 .56935 .00000 .19958 60 Std. Predicted Value -2.405 2.301 .000 1.000 60
Std. Residual -2.082 2.828 .000 .991 60
a. Dependent Variable: Y
Charts
TABEL UJI VALIDITAS
Tabel r Product Moment
Pada Sig.0,05 (Two Tail)
N R N r N r N r N r N r
1 0.997 41 0.301 81 0.216 121 0.177 161 0.154 201 0.138
2 0.95 42 0.297 82 0.215 122 0.176 162 0.153 202 0.137
3 0.878 43 0.294 83 0.213 123 0.176 163 0.153 203 0.137
4 0.811 44 0.291 84 0.212 124 0.175 164 0.152 204 0.137
5 0.754 45 0.288 85 0.211 125 0.174 165 0.152 205 0.136
6 0.707 46 0.285 86 0.21 126 0.174 166 0.151 206 0.136
7 0.666 47 0.282 87 0.208 127 0.173 167 0.151 207 0.136
8 0.632 48 0.279 88 0.207 128 0.172 168 0.151 208 0.135
9 0.602 49 0.276 89 0.206 129 0.172 169 0.15 209 0.135
10 0.576 50 0.273 90 0.205 130 0.171 170 0.15 210 0.135
11 0.553 51 0.271 91 0.204 131 0.17 171 0.149 211 0.134
12 0.532 52 0.268 92 0.203 132 0.17 172 0.149 212 0.134
13 0.514 53 0.266 93 0.202 133 0.169 173 0.148 213 0.134
14 0.497 54 0.263 94 0.201 134 0.168 174 0.148 214 0.134
15 0.482 55 0.261 95 0.2 135 0.168 175 0.148 215 0.133
16 0.468 56 0.259 96 0.199 136 0.167 176 0.147 216 0.133
17 0.456 57 0.254 97 0.198 137 0.167 177 0.147 217 0.133
18 0.444 58 0.256 98 0.197 138 0.166 178 0.146 218 0.132
19 0.433 59 0.252 99 0.196 139 0.165 179 0.146 219 0.132
20 0.423 60 0.25 100 0.195 140 0.165 180 0.146 220 0.132
TABEL UJI F DAN UJI T
TitikPersentaseDistribusi F untukProbabilita = 0,05
dfuntukp
enyebut
(N2)
dfuntukpembilang (N1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89
47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88
48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87
51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85
56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84
59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84
61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83
62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83
63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82
TABEL UJI T
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
REMAJA RW O2 SEDANG MENGISI KUISIONER
PARA REMAJA MUSLIM RW 02
KEGIATAN RUTIN PENGAJIAN MALAM JUMAT REMAJA RW 02
KEGIATAN SOSIAL REMAJA RW 02