33
Hukum Pasar Modal Cesare Firm

Hukum Pasar Modal

  • Upload
    ace

  • View
    131

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hukum Pasar Modal. Cesare Firm. Penawaran umum. Pasal 1 butir 15 UU PM. P enawaran umum adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang – Undang dan Peraturan Pelaksanaannya. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Hukum Pasar  Modal

Hukum Pasar ModalCesare Firm

Page 2: Hukum Pasar  Modal

Penawaran umum

Page 3: Hukum Pasar  Modal

Pasal 1 butir 15 UU PM

Penawaran umum adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek

kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam

Undang – Undang dan Peraturan Pelaksanaannya.

Page 4: Hukum Pasar  Modal

Kegiatan Pelaksanaan Go Public

• Penyerahan dokumen ke BAPEPAM• Tanggapan dari BAPEPAM• Perbaikan Dokumen Pernyataan

Pendaftaran• Mini Expose di BAPEPAM• Penentuan Harga Perdana • Sindikasi dan Perjanjian Emisi

Page 5: Hukum Pasar  Modal

Penawaran AwalAjakan baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal yang antara lain bertujuan untuk mengetahui minat calon Pembeli efek dan ataupun perkiraan harga penawaran Efek.

Page 6: Hukum Pasar  Modal

Proses Penawaran Umum

• Tahapan Persiapan• Tahapan Pengajuan Pernyataan

Pendaftaran • Tahap Penawaran Saham • Tahap Pencatatan saham di Bursa

Efek

Page 7: Hukum Pasar  Modal

Tujuan Penawaran Umum

Memperbaiki Struktur ModalMeningkatkan Kapasitas Produksi

Memperluas PemasaranMemperluas Hubungan Bisnis

Meningkatkan Kualitas Manajemen

Page 8: Hukum Pasar  Modal

Keuntungan dan KerugianKeuntungan• Perusahaan menginginkan potensi untuk

mendapatkan tambahan modal daripada harus melalui kredit pembiayaan (debt Financing).

• Peningkatan Likuiditas perusahaan terhadap kepentingan pemegang saham utama dan pemegang saham minoritas.

• Dapat melakukan penawaran efek di pasar sekunder

• Meningkatkan prestise dan publisitas perusahaan

• Kemampuan untuk mengadopsi karyawan kunci dengan menawarkan opsi

Page 9: Hukum Pasar  Modal

Kerugian• Adanya tambahan biaya untuk

mendaftarkan efek pada penawaran umum.• Meningkatkan pengeluaran dan pemaparan

potensi kewajiban berkenaan dengan registrasi dan laporan berkala.

• Hilangnya kontrol terhadap persoalan manajemen, karna terjadi dilusi kepemilikan saham

• Efek yang diterbitkan mungkin saja tidak terserap oleh masyarakat sesuai dengan perhitungan perusahaan.

Page 10: Hukum Pasar  Modal

Penawaran Perdana

Page 11: Hukum Pasar  Modal

Penawaran Perdana (primary market)Penawaran umum dalam pratiknya dilaksanakan melalui pasar perdana (primary market) yang berlangsung dalam batas waktu selama beberapa hari aja. Penawaran efek dilakukan langsung oleh emiten kepada calon pemodal dengan bantuan para penjamin emisi efek dan para agen penjualan (jika ada).

Page 12: Hukum Pasar  Modal

Pasar PerdanaPenjualan perdana efek atau penjualan efek oleh

perusahaan yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui bursa efek. Efek dijual dengan harga emisi, sehingga perusahaan yang menerbitkan

emisi hanya memperoleh dana dari penjualan tersebut. Investor diberi kesempatan membeli saham

secara langsung kepada penjamin emisi efek atau agen penjual. Dengan berakhirnya pasar perdana dan

saham telah dicatatkan di bursa, maka dimulailah perdagangan efek di pasar sekunder.

Page 13: Hukum Pasar  Modal

Pasar SekunderPenjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana berakhir. Harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek, yang ditentukan oleh daya tarik menarik antara permintaan dan penawaran efek tersebut. Bagi efek yang dapat memenuhi syarat listing dapat menjual efeknya di dalam bursa efek, sedangkan bagi efek yang tidak memenuhi syarat listing dapat menjual efeknya di luar bursa efek.

Page 14: Hukum Pasar  Modal

Ciri-ciri Pasar Perdana1. Emiten menjual saham kepada

masyarakat luas melalui penjamin emisi dengan harga yang telah disepakati antara emiten dan penjamin emisi seperti yang tertera dalam prospectus.

2. Pembeli tidak dipungut biaya transaksi3. Pembeli belum pasti memperoleh jumlah

saham sebanyak yang dipesan, apabila terjadi over-subscribed

Page 15: Hukum Pasar  Modal

4. Investor membeli melalui penjamin emisi ataupun agen penjual yang ditunjuk

5. Masa pesanan terbatas6. Penawaran melibatkan profesi seperti

akuntan publik, notaris, konsultan hukum, dan perusahaan penilai

7. Pasar perdana disebut juga dengan istilah pasar primer (primary market) dan pasar kesatu (first market).

Page 16: Hukum Pasar  Modal

Transparansi DalamPasar Modal

Page 17: Hukum Pasar  Modal

Pasal 1 angka 25 UUPMKeterbukaan dalam pasar modal

mempunyai makna bahwa menjadi suatu keharusan bagi emiten, perusahaan publik, dan pihak lain yang tunduk kepada UUPM untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek yang dimaksud atau harga dari efek tersebut.

Page 18: Hukum Pasar  Modal

Prinsip Keterbukaan

Primary Market Level

Secondary Market Level

Timely Disclosure

Page 19: Hukum Pasar  Modal

Primary Market LevelKeterbukaan pada saat melakukan penawaran umum, yang didahului

dengan pengajuan Pernyataan Pendaftaran Emisi ke Bapepam dengan menyertakan semua dokumen penting yang dipersyaratkan dalam Peraturan

Nomor IX.C.I. tentang Pedoman Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran.

Page 20: Hukum Pasar  Modal

Secondary Market LevelKeterbukaan setelah emiten mencatat

dan memperdagangkan efeknya di bursa. Dalam hal ini emiten wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala dan terus-menerus

kepada Bapepam dan Bursa, termasuk laporan keuangan berkala yang diatur

dalam Peraturan Nomor X.K.2.

Page 21: Hukum Pasar  Modal

Timely DisclosureKeterbukaan karena terjadi peristiwa

penting dan laporannya harus disampaikan secara tepat waktu, yakni peristiwa yang dirinci dalam Peraturan

Nomor X.K.I.

Page 22: Hukum Pasar  Modal

Fungsi Prinsip Keterbukaan

• Untuk memelihara kepercayaan publik terhadap pasar• Untuk menciptakan

mekanisme pasar yang efisien• Untuk mencegah penipuan

Page 23: Hukum Pasar  Modal

Peraturan Bapepam• Peraturan No. VIII.G.7. tentang Pedoman

Penyajian Laporan Keuangan• Peraturan No. X.K.2. tentang Kewajiban

Penyampaian Laporan Berkala• Peraturan No. X.K.5. tentang Keterbukaan

Informasi bagi Emiten atau Perusahaan Patungan yang Dimohonkan Pailit

• Peraturan No. IX.H.1. tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka

• Peraturan No. IX.E.1. tentang Penawaran Tender

Page 24: Hukum Pasar  Modal

• Peraturan No. X.K.4. tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum

• Peraturan No. IX.E.1. tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu

• Peraturan No. X.K.1. tentang Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan kepada Publik

• Peraturan No. IX.I.1. tentang Rencana dan Pelaksana Rapat Umum Pemegang Saham

• Peraturan Bapepam No. IX.C.3. tentang pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

Page 25: Hukum Pasar  Modal

Aspek Penting Good Corporate Government

• Adanya keseimbangan hubungan antara organ-organ perusahaan di antaranya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Komisaris, dan Direksi.

• Adanya pemenuhan tanggung jawab perusahaan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat kepada seluruh stakeholder.

Page 26: Hukum Pasar  Modal

• Adanya hak-hak pemegang saham untuk mendapat informasi yang tepat dan benar pada waktu yang diperlukan mengenai perusahaan.

• Adanya perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing

Page 27: Hukum Pasar  Modal

Ketentuan Sanksi Atas Pelanggaran

Peringatan tertulisDenda yaitu kewajiban membayar sejumlah uang tertentu

Pembatasan kegiatan usahaPembekuan kegiatan usaha

Pencabutan izin usahaPembatalan persetujuanPembatalan pendaftaran

UU PM Pasal 102 ayat (2)

Page 28: Hukum Pasar  Modal

Contoh Kasus

Page 29: Hukum Pasar  Modal

• Jakarta - Bapepam-LK memberikan sanksi terkait kasus pembatalan penawaran umum PT Wahanaartha Harsaka Tbk. Dua penjamin emisinya yakni PT BNI Securities dan PT Investindo Nusantara Sekuritas diberi sanksi berupa pembekuan izin. Penetapan sanksi itu ditetapkan oleh Bapepam LK pada Senin (21/4/2008) setelah melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap PT Wahanaartha Harsaka Tbk yang harusnya mencatatkan saham di BEI 11 April 2008. Penetapan sanksi itu didasarkan pada Pasal 5 huruf (d) Undang-undang Pasar Modal membatalkan Surat Bapepam dan LK Nomor:S-1797/BL/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang efektifnya Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum PT Wahanaartha Harsaka Tbk. Sanksi diberikan kepada:

Page 30: Hukum Pasar  Modal

A. PT BNI Securities, yang terdiri dari:Terhadap PT BNI Securities dikenakan sanksi administratif berupa pembekuan izin usaha Perusahaan Efek sebagai Penjamin Emisi Efek atas nama PT BNI Securities selama 3 bulan.Terhadap Jimmy selaku penanggung jawab dari PT BNI Securities dalam kaitannya dengan penjaminan Emisi Efek atas Penawaran Umum PT Wahanaartha Harsaka Tbk, dikenakan sanksi administratif berupa pembekuan izin orang perseorangan selaku Wakil Penjamin Emisi Efek atas nama Jimmy selama 3 bulan.B. PT Investindo Nusantara Sekuritas, yang terdiri dari:Terhadap PT Investindo Nusantara Sekuritas dikenakan sanksi administratif berupa pembekuan izin usaha Perusahaan Efek sebagai Penjamin Emisi Efek alas nama PT Investindo Nusantara Sekuritas selama 6 bulan,

Page 31: Hukum Pasar  Modal

Terhadap Alverno Julyardono Soenardji selaku penanggung jawab PT Investindo Nusantara Sekuritas dalam kaitannya dengan penjaminan Emisi Efek atas Penawaran Umum PT Wahanaartha Harsaka Tbk., dikenakan sanksi administratif berupa pembekuan izin orang perseorangan selaku Wakil Penjamin Emisi Efek a.n. Sdr. Alverno Julyardono Soenardji selama 6 bulan.Kepala Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum Bapepam-LK, Robinson Simbolon menyatakan, PT Investindo Nusantara Sekuritas dan Alverno Julyardono Soenardji dikenakan sanksi berbeda dengan PT BNI Securities dan Jimmy. Ini mengingat PT Investindo Nusantara Sekuritas dan Alverno Julyardono Soenardji belum melaksanakan keseluruhan komitmennya untuk membeli sisa saham yang tidak terjual pada masyarakat sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Sementara PT BNI Securities telah melaksanakan seluruh komitmennya untuk membeli sisa saham dimaksud.

Page 32: Hukum Pasar  Modal

C. Teddy Ardhika Wardhana selaku Konsultan Hukum Dikenakan sanksi berupa pembekuan Sural Tanda Terdaftar selaku Konsultan Hukum Pasar Modal alas nama Teddy Ardhika Wardhana, sesuai Sural Tanda Terdaftar Nomor: 361/PM/STTD-KH/2001 tanggal 6 April 2001 selama 6 bulan.Berdasarkan hal-hal tersebut maka Bapepam dan LK berdasarkan Pasal 5 huruf (d) Undang-undang Pasar Modal membatalkan Surat Bapepam dan LK Nomor: S-1797/BL/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang efektifnya Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum PT Wahanaartha Harsaka Tbk. dan mengenakan sanksi kepada pihak-pihak terkait.

Page 33: Hukum Pasar  Modal

AnalisisDapat disimpulkan bahwa Bapepam-LK telah tepat dalam memberikan sanksi. Kedua penjamin efek telah melanggar perjanjian dan Pasal 39 UU Pasar Modal dengan membatalkan perjanjian penjaminan emisi. Walaupun demikian PT. BNI Securities dikenakan sanksi lebih ringan daripada PT. Investindo karena PT. BNI Securities telah memenuhi kewajibannya berdasarkan full commitment sedangkan PT. Investindo tidak melaksanakan kewajibannya tersebut. Selain itu Bapepam-LK telah tepat memberikan sanksi terhadap kelalaian yang dilakukan oleh Teddy Ardhika Wardhana sebagai konsultan hukun yang telah mendapatkan izin dari Bapepam-LK karena tidak professional dalam menjalankan profesinya.