Upload
nguyenlien
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
i
Puji sukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan Rahmat dan HidayahNya semata laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar
dapat diselesaikan.
Sesuai Peraturan Pemerintah No 8 tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah mengamanatkan bahwa dalam
rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN, instansi pemerintah wajib
menyusun laporan keuangan dan laporan kinerja, serta Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi RI Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas laporan kinerja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini diharapkan
menjadi landasan fundamental bagi BBLK Makassar untuk dapat melakukan
evaluasi kinerja untuk memberikan umpan balik perbaikan perencanaan,
penerapan manajemen kinerja dan peningkatan kinerja secara
berkesinambungan.
Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari masih belum sempurna,
namun diharapkan akan dapat menjadi bahan evaluasi terhadap rencana
pencapaian kinerja yang lebih baik di masa mendatang serta dapat mendorong
peningkatan kualitas dan semangat kerja bagi seluruh pegawai di lingkungan
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam memberikan pelayanan
laboratorium kepada masyarakat.
Makassar, 20 Januari 2018
Dr. H. Abidin, MPH NIP. 196104051988031003
ii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan
laporan instansi pemerintah yang menguraikan evaluasi dan analisis capaian
kinerja instansi pemerintah yang selanjutnya akan menjadi media evaluasi dan
pengukuran kinerja yang efektif bagi upaya dan sarana untuk perbaikan kinerja
instansi pemerintah pada tahun berikutnya
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa dalam rangka
mempertanggung-jawabkan pelaksanaan APBN wajib menyusun laporan
keuangan dan laporan kinerja, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
laporan kinerja.
Upaya penguatan akuntabilitas dan peningkatan kinerja organisasi
pemerintah diarahkan untuk dapat mengelola dan mempertanggungjawabkan
kinerja secara akuntabel dan lebih baik melalui penerapan manajemen kinerja
yang sesuai dengan TUPOKSI ditiap bidang untuk selanjutnya berorientasi
pada hasil secara sistematis dan sungguh-sungguh.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBLK Makassar ini secara garis besar
berisikan informasi rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dicapai
selama tahun 2016. Rencana kinerja 2017 dan penetapan kinerja tahun 2016
merupakan kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2016 yang sepenuhnya
mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) tahun 2015 – 2019. Disamping itu
pula LAKIP BBLK Makassar disusun untuk mengetahui tingkat kemampuan
pencapaian visi dan misi dari BBLK Makassar sebagai salah satu UPT
Kementerian Kesehatan RI dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya yaitu
melalui visi “Menjadi pusat rujukan dan uji kualitas laboratorium kesehatan
yang andal di kawasan Timur Indonesia”
iii
Untuk mewujudkan visi tersebut maka dirumuskan misi BBLK Makassar
adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan pelayanan laboratorium melalui jejaring dan kemitraan
2. Melaksanakan uji kualitas pelayanan laboratorium kesehatan di
wilayah binaan
3. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya
laboratorium kesehatan.
Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja BBLK Makassar untuk tahun
2016 telah memenuhi target yang ditetapkan, namun demikian masih terdapaut
adanya indicator yang belum dapat tercapai, dengan demikian capaian target
untuk masing-masing indicator adalah sebagai berikut:
1. Capaian tingkat kepuasan stakeholder untuk tahun 2017 adalah
sebesar 80 % dari target 80 %
2. Capaian presentase BLK/Labkesda Provinsi binaan yang berkinerja
teknis baik adalah sebesar 87 % dari target 80 %
3. Presentase capaian nilai yang direkomedasikan sebagai lab PME
Nasional sebesar 91 % dari target 90 %
4. Capaian jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi pada
tahun 2016 sebesar 70 Parameter dari target 70 Parameter
5. Capaian jumlah laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik
adalah sebesar 154 Laboratorium dari target 150 Laboratorium
6. Capaian jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Provinsi Kab/Kota
adalah sebesar 43 Mou dari target 40 Mou
7. Capaian presentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai
SOP adalah sebesar 100 % dari target 100 %
8. Capaian jumlah jenis pemeriksaan kasus surveillance adalah sebesar
4.035 Kasus dari target 800 Kasus
9. Capaian tingkat keikutsertaan PME adalah sebesar 59% dari target
60%
10. Capaian jumlah laboratorium yang dibina adalah sebesar 90
Laboratorium dari target 100 Laboratorium
11. Capaian indeks survey budaya adalah sebesar 96 % dari target 90%
iv
12. Capaian SDM memiliki kompetensi yang sesuai adalah sebesar 98 %
dari target 80 %
13. Capaian jumlah modul SILK yang diimplementasikan dalam tahun
2016 adalah sebesar 5 Modul dari target 5 Modul
14. Capaian presentase sarpras yang sesuai standar Kemnkes sebesar
85 % dari target 80 %
Dari hasil capaian tersebut, tergambar bahwa sebagian besar BBLK
Makassar telah mencapai target seperti yang diharapkan namun ada beberapa
indikator yang masih memerlukan upaya untuk mencapai target yang telah
ditetapkan.
v
KATA PENGANTAR i
EXECUTIVE SUMMARY ii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
2. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………. 3
3. Tugas Pokok dan fungsi ……………………………………………... 3
4. Struktur Organisasi …………………………………………………….. 5
5. Sistematika penulisan ………………………………………………… 6
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 6
A. Perencanaan Kinerja…………………………………………………… 7
B. Perjanjian Kinerja ……………………………………………………… 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 13
A. Capaian Kinerja Organisasi ………………………………………... 13
I. Perspektif Stakeholder………………………………………... 17
II. Perspektif Proses Bisnis Internal...……………………….. 21
III. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan……….. 34
B. Sumber Daya……………………………………………………………. 43
I. Sumber Daya Manusia……………………….……………….. 43
II. Sumber Daya Anggaran………………………………………. 50
III. Sumber Daya Sarana dan Prasarana…………………... 51
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
56
vi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1. Perjanjian Kinerja......................................................……..... 15
2. Tabel 3.2. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator
Kinerja……………………………………………………..................................... 44
3. Tabel 3.3. Distribusi pegawai menurut jenis ketenagaan, pendidikan
dan golongan ……………………………………………........................................ 46
4. Tabel 3.4. Distribusi pegawai menurut golongan …………………………….. 47
5. Tabel 3.5. Distribusi jenis pendidikan jabatan struktural eselonisasi
…………………………………………………..........................................................
6. Tabel 3.6. Realisasi per jenis belanja....................................................
7. Tabel 3.7. Efisiensi penggunaan anggaran tahun 2016........................
48
52
53
DAF TAR GRAFIK
1. Grafik 3.1. Perbandingan target dengan realisasi ……………………………
2. Grafik 3.2. Jumlah Pegawai berdasarkan tingkat pendidikan.............
3. Grafik 3.3. Jumlah Pegawai Menurut Golongan.................................
4. Grafik 3.4. Distribusi Jenis Pendidikan Jabatan Struktural.................
5. Grafik 3.5 Jumlah Pegawai menurut jenis kelamin............................
16
47
47
48
48
1
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap
instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah termasuk Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar yang merupakan Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Kementerian Kesehtan RI yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan wajib
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepada
BBLK Makassar dengan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan
instrumen pertanggung jawaban yang akurat dan strategis sebagai langkah awal
untuk melakukan pengukuran kinerja instansi Pemerintah. LAKIP merupakan hasil
integrasi dan sinergi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain
yang dimiliki oleh BBLK Makassar, agar mampu menjawab tuntutan perkembangan
di lingkungan masyarakat yang dinamis baik ditingkat regional maupun nasional,
dalam LAKIP ini dilaporkan berbagai hasil dari pelaksanaan Program kegiatan yang
telah disusun dan dituangkan dalam Rencana Kerja tahun 2016, dimana kegiatan-
kegiatan tersebut merupakan hasil pengamatan, analisis dan yang didukung oleh
data-data evaluasi kegiatan tahun sebelumnya.
Pada prinsipnya untuk menghasilkan output kegiatan yang berkualitas dan
bermanfaat, maka dibutuhkan proses penyusunan program-program kegiatan
secara baik melalui sinergitas antara seluruh unit kerja yang ada dalam lingkungan
BBLK Makassar, sehingga BBLK Makassar mampu eksis dan bersaing terhadap
perubahan yang semakin cepat dalam bidang pemeriksaan laboratorium
Kesehatan.
2
Guna mempertanggungjawabkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan di
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar, maka disampaikan Laporan
Akuntabilitas Kinerja untuk tahun 2016.
Sesuai Visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar yaitu menjadi
pusat rujukan dan uji kesehatan laboratorium kesehatan dikawasan Timur
Indonesia, tentunya BBLK Makassar didalam menerapkan kegiatannya mengacu
pada kaidah akreditasi laboratorium Kesehatan yang mengutamakan mutu dari
hasil pelayanan laboratorium. BBLK Makassar sebagai subsistem dalam pelayanan
kesehatan senantiasa mendukung visi Kementerian Kesehatan yaitu masyarakat
sehat yang mandiri dan berkeadilan yang merupakan gambaran masyarakat
Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan.
Sedangkan misi Kementerian Kesehatan adalah:
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat termasuk swasta dan masyarakat mandiri.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan
3. Mejamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik
Disamping itu Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar perlu
mengarahkan segala upaya dan sumber daya yang ada melalui manajemen yang
handal dalam penyusunan perencanaan untuk meningkatkan mutu pelayanan
laboratorium yang berguna bagi masyarakat. Hal ini telah diwujudkan dengan
penyusunan Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
tahun 2015 - 2019 yang diimplementasikan setiap tahunnya melalui rencana kerja
tahunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar..
3
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun Kesehatan Makassar
ini disusun berdasarkan Undang - Undang No. 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun Kesehatan Makassar
memuat keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja selama kegiatan tahun
anggaran 2016 yang wajib dipertanggung jawabkan meliputi pengelolaan sumber
daya, keuangan, sarana dan prasarana serta tenaga.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun
Kesehatan Makassar tahun 2016 ini mengacu Perpres No 29 Tahun 2016 tentang
sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan Permenpan dan RB No. 53
Tahun 2016 tentang petunjuk teknis perjanjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata
cara reviuw atas laporan kinerja instansi pemerintah.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 52 Tahun 2013 yang
telah ditetapkan pada tanggal 22 Juli 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Besar Laboratorium Kesehatan, maka tugas pokok Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar adalah melaksanakan pelayanan laboratorium klinik, uji
kesehatan dan laboratorium kesehatan masyarakat,dan pemberian bimbingan
teknis di bidang laboratorium kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium
kesehatan masyarakat;
b. pemantauan, analisis dan evaluasi pemantapan mutu laboratorium
kesehatan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium kesehatan di wilayah kerja;
d. pelaksanaan sistem rujukan laboratorium kesehatan;
e. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang laboratorium kesehatan;
dan
f. pelaksanaan urusan keuangan dan administrasi umum BBLK.
4
Susunan Organisasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:
52 Tahun 2013 sebagai berikut :
a. Bagian Keuangan dan Administrasi Umum;
b. Bidang Pelayanan;
c. Bidang Pemantapan Mutu dan Bimbingan Teknis;
d. Kelompok Jabatan Fungsional;
e. Instalasi; dan
f. Satuan Pemeriksaan Intern.
5
STRUKTUR ORGANISASI
BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN MAKASSAR
6
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar ini menjelaskan pencapaian kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar selama tahun 2016, capaian kinerja tersebut dibandingkan dengan
rencana kinerja dan target yang ditetapkan tiap-tiap indikator di dalam penetapan
kinerja tahun 2016 yang ditetapkan dalam Rencana Strategi BBLK Makassar
sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan.
Dari analisa atas pencapaian kinerja diharapkan dapat diidentifikasi berbagai
informasi untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Adapun Sistematika
penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar tahun 2016 ini adalah sebagai berikut :
1. BAB I, Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan,maksud dan tujuan
penulisan, tugas pokok dan fungsi Balai Besar Laboratoriun Kesehatan
Makassar serta sistematika penulisan laporan.
2. BAB II, Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Menguraikan sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan, pengukuran
kinerja, kebijakan untuk mencapai visi, misi serta cara mencapai tujuan dan
sasaran.
3. BAB III, Akuntabilitas Kinerja
Menguraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas,
termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan
kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi.
4. BAB IV, Penutup
Mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,
permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Balai
Besar Laboratorium Kesehatan Makassar serta strategi pemecahan
masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang.
7
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan
strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah
agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategik, dengn pendekatan
perencaaan strategik yang jelas dan sinergis, intansi pemerintah lebih dapat
menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang
dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Pada prinsipnya setiap satuan kerja seharusnya mempunyai tolak ukur
untuk menilai sampai sejauh mana kinerja organisasi berjalan dengan baik atau
tidak, apa hambatan dan tantangan serta tujuan yang belum dicapai, setiap SDM
yang ada mempunyai peranan yang sama dalam memajukan dan menjalankan
organisasi tersebut dalam memberikan pelayanan baik internal maupun secara
eksternal kepada masyarakat.
Kompetensi SDM Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar selaku
pelaksa tugas, tentunya harus dimulai dari diri sendiri yyang bertekad untuk
meningkatkan kualitas pribadi dalam menunjang tupoksi masing-masing, namun
selain kompetensi SDM juga tidak dapat dikesampingkan peran penting Sarana dan
Prasarana serta peralatan guna mencapai tujuan yang hendak dicapai. Sistem
Akuntabilitasi Kinerja Insatansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dalam rangka upaya
mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP
merupakan sebuah system dengan pendekatan manajemen berbasis kinerja
(Performance Base Management) untuk penyediaan Informasi kinerja.
Salah satu unsur pokok untuk terwujudnya system akuntabilitas pada
pelaksanaan tupoksi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar adalah terus
tersusunnya dan terpogram setiap rencana kerja dalam suatu bentuk Rencana
Strategik (Renstra) dengan berbasis kinerja yang merupakan pedoman
pelaksanaan tupoksi, sehingga segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan
dapat diatur secara terencana dan terukur, suatu perencanaan yang strategic
diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja sekaligus dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat.
8
Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan target, indikator kinerja
tahunan dan anggaran berdasakan program, kebijakan serta sasaran sebagaimana
telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar tahun 2017 untuk mencapai visi misi organisasi.
Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan target kineja yang
diingikan dicapai selama kurun waktu 5 tahuN sebagaimana ditetapkan dalam
Renstra BBLK Makassar tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut:
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI
TARGET JANGKA MENENGAH
2016 2017 2018 2019
I PERSPEKTIF STAKEHOLDER
1 Terwujudnya kepuasan 1 Tingkat kepuasan stakeholder 85 80 82 85
stakeholder 2 Presentase BLK/Labkesda Prov. 80 80 85 90
Binaan yang berkinerja teknis baik II. PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
2 Terwujudnya Peran PME 3 Presentase capaian nilai yang
100 90 95 95
direkomendasikan sebagai
lab PME Nasional
3 Terwujudnya mutu layanan 4 Jumlah parameter pemeriksaan 40 70 85 100
lab yang terstandar yang terakreditasi
5 Jumlah laboraotorium sebagai 25 150 175 200
peserta PME yang bernilai baik
4 Tewujudnya sistem rujukan 6 Jumlah MoU yang dihasilkan di 35 40 45 50
yang memadai
tingkat Prov, Kab/Kota
5 Terwujudnya tata kelola 7 Presentase petugas yang 90 100 100 100
yang memadai
melaksanakan kegiatan sesuai
SOP
6 Terwujudnua cakupan 8 jumlah jenis pemeriksaan 714 800 1000 1200
layanan jaringan
kasus surveilance
9 Tingkat keikutsertaan PME 15 60 70 80
10 Jumlah laboratorium yang dibina 85 100 250 400
III PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
7 Terwujudnya budaya kinerja 11 indeks survey budaya 94 90 95 100
8 Terwujudnya SDM yang 12 Presentase SDM memiliki 97 80 90 100
kompeten
kompetensi yang sesuai
9 Peningkatan SILK 13 Jumlah modul SILK yang 4 5 6 7
diimplementasikan
10 Terwujudnya sampras 14 Presentase sarpras yang sesuai 85 80 90 100
yang handal standar Kemenkes
9
A. Program Kerja Strategis
Program-program Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar yang terdapat
dalam Rencana Strategis khususnya untuk tahun 2016, tentunya diharapkan
memiliki program kerja strategis yang dapat menjawab berbagai tantangan dan
masalah yang akan dihadapi, meliputi:
1. Mewujudkan Kepuasan Stakeholder yaitu
- Penjaringan konsumen secara proaktif
- Pembinaan BLK/Labkesda secara berkala
- Monev kepuasan stakeholder
2. Mewujudkan peran PME Nasional yang prima, yaitu:
- Uji profisiensi laboratorium terkait mutu layanan PME
- Peningkatan partisipasi BBLK makasssar sebagai perserta PME dan
pelaksanaan PME kawasan timur
3. Mewujudkan mutu layanan laboratorium yang berstandar, yaitu:
- Peningkatan kompetensi sumber daya laboratorium
- Monev standar mutu secara berkala
- Peningkatan audit mutu layanan
4. Mewujudkan system rujukan yang memadai, yaitu:
- Peningkatan kerjasama dengan stakeholder
- Optimalisasi kemampuan SDM
5. Mewujudkan tata kelola yang baik, yaitu:
- Peningkatan system managemen laboratorium
- Optimalisasi penerapan SPM dan SOP
- Monev secara berkala
6. Mewujudkan cakupan layanan jejaring, yaitu:
- Peningkatan kerjasama dengan stakeholder
- Peningkatan upaya pemasaran produk layanan
7. Mewujudkan budaya kinerja, yaitu:
- Survey perilaku pegawai
- Penerapan reward dan consequence
8. Mewujudkan SDM yang kompeten, yaitu:
10
- Penempatan SDM sesuai kompetensi
- Peningkatan kemampuan SDM
9. Mewujudkan penerapan SILK yaitu:
- Pengadaan modul kebutuhan SILK
- Peningkatan efisiensi manajemen hasil laboratorium
10. Mewujudkan sarana prasarana yang handal
- Optimalisasi sarana prasarana
- Peningkatan peralatan medic dan non medic
- Pemeliharaan sarana prasarana dan peralatan
11
B. Visi dan Misi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu
penyelenggara pembangunan kesehatan telah menetapkan visi, misi sebagai
berikut:
1. VISI:
Visi BBLK Makassar yaitu: “Menjadi pusat rujukan dan uji kualitas
laboratorium Kesehatan yang handal di kawasan Timur Indonesia”
Visi mengandung makna bahwa Balai Besar Labortorium Kesehatan Makassar
akan lebih menitikberatkan pelayanan rujukan dan uji kualitas terhadap
pelayanan laboratorium di wilayah yang menjadi binaannya.
2. MISI
Untuk dapat mewujudkan visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
tersebut diatas, maka ditetapkan misi sebagai berikut:
a. Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan melalui jejaring dan
kemitraan
b. Melaksanakan uji kualitas pelayanan laboratorium kesehatan di wilayah
binaan
c. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya laboratorium
kesehatan
12
C. Perjanjian Kinerja
Berdasarkan Perjanjian Kinerja dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
dirumuskan Penetapan Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Tahun 2017 seperti tabel berikut:
Tabel 3. 1 Perjanjian Kinerja BBLK Makassar tahun 2017.
No Sasaran Strategis IKU Satuan Target
Perspektif Stakeholders
1. Terwujudnya Kepuasan Stakeholders
1 Tingkat Kepuasan Stakeholders Persen 80
2 Persentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja teknis baik
Persen 80
Perspektif Proses Bisnis Internal
2. Terwujudnya Peran PME Nasional yang Prima
3 Persentase capaian nilai yang direkomendasikan sbg Lab. PME nasional
Persen 90
3. Terwujudnya Mutu Layanan Lab yang Terstandar
4 Jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi Parameter 70
5 Jumlah Laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai Baik
4. Terwujudnya Sistem Rujukan yang Memadai
6 Jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Prov, Kab / Kota
MoU 40
5. Terwujudnya Tata Kelola yang Memadai
7 Persentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai SOP
Persen 100
6. Terwujudnya Cakupan Layanan Jejaring
8 Jumlah jenis pemeriksaan kasus Surveilance Kasus 800
9 Tingkat keikutsetaan PME Persen 60
10 Jumlah Laboratorium yang dibina Lab. 100
Perspektif Learning and Growth
7. Terwujudnya Budaya Kinerja 11 Indeks Survei Budaya Persen 90
8. Terwujudnya SDM yang Kompeten 12 Persentase SDM memiliki kompetensi yang sesuai Persen 80
9. Peningkatan SILK 13 Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan Modul 5
10 Terwujudnya Sarpas yang Handal 14 Persentase Sarpas yang sesuai standard Kemenkes Persen 80
Jumlah anggaran kegiatan : Rp. 19.608.539.000,-
Jumlah anggaran kegiatan (revisi) : Rp 22.321.042.000,-
13
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wujud nyata instansi
pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan kepada
pemberi mandat atas pelaksanaan kegiatan dan program dalam rangka pencapaian
tujuan dan sasaran dalam suatu media pelaporan (LAKIP). Penyusunan LAKIP
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar tahun 2017 didasarkan kepada
pengukuran dan evaluasi elaksanaan atas rencana strategis.
Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan
tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan
menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana
realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Balai Besar Laboatorium
Kesehatan Makassar Tahun 2017 dalam kurun waktu Januari - Desember 2017.
Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan
realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator
kegiatan di dalam Rencana Strategis, sehingga diperoleh gambaran tingkat
keberhasilan pencapaian masing-masing indikator.
Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi untuk masing-
masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/
kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang
direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Selain untuk mendapat
informasi mengenai masing-masing indikator, manfaat pengukuran kinerja antara
lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal
tentang pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dan
Penetapan Kinerja.
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar Tahun 2017 dalam rumusan yang lebih spesifik,
14
terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu
ditinjau indikator-indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Tahun 2017 yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan menghitung pencapaian kinerja dengan
cara membandingkan antara rencana kinerja dengan realisasi ditinjau dari aspek
masukan, keluaran dan hasil.
Adapun pencapaian kinerja Balai Besar Laboraorium Kesehatan Makassar
terhadap indikator sasaran strategis adalah sebagai berikut:
15
Tabel 3.2 Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2017
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
PERBANDINGAN
TARGET REALISASI %
I PERSPEKTIF STAKEHOLDER
1 Terwujudnya kepuasan stakeholder
1 Tingkat kepuasan stakeholder 80 80 100%
2 Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja teknis baik
80 87 109%
II. PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
2 Terwujudnya Peran PME
3 Presentase capaian nilai yang direkomendasikan sebagai lab PME Nasional
90 91 101%
3 Terwujudnya mutu layanan lab yang terstandar
4 Jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi
70 70 100%
5 Jumlah laboraotorium sebagai Peserta PME yang bernilai baik
150 154 103%
4 Tewujudnya sistem rujukan yang memadai
6 Jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Prov, Kab/Kota
40 43 108%
5 Terwujudnya tata kelola yang memadai
7 Presentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai SOP
100 100 100%
6 Terwujudnya cakupan layanan jaringan
8 jumlah jenis pemeriksaan kasus surveilance 800 4035 504%
9 Tingkat keikutsertaan PME 60 59 98%
10 Jumlah laboratorium yang dibina 100 90 90%
III PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
7 Terwujudnya budaya kinerja
11 indeks survey budaya 90 96 107%
8 Terwujudnya SDM yang kompeten
12 Presentase SDM memiliki kompetensi yang sesuai
80 98 123%
9 Peningkatan SILK 13 Jumlah modul SILK yang diimplementasikan 5 5 100%
10 Terwujudnya sampras yang handal
14 Presentase sarpras yang sesuai standar Kemenkes
80 85 106%
Jumlah Anggaran Kegiatan TA 2017 : Rp. 19.608.539.000,-
Jumlah Anggaran Kegiatan (Revisi) TA 2017 : Rp. 22.321.042.000,-
Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan TA 2017 : Rp. 20.375.987.051,-
16
Grafik 3.1. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja BBLK Makassar
Tahun 2017
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi kinerja BBLK Makassar tahun
2017 rata-rata tercapai bahkan sebagian besar realisasi melebihi dari target yang
telah ditentukan.
Perbandingan antara realisasi kinerja terhadap target untuk masing-masing
indikator sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
TARGET
REALISASI
17
TERWUJUDNYA KEPUASAN STAKEHOLDER
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan oleh BBLK
Makassar adalah sebagai berikut
1. Tingkat kepuasan stakeholder
Kondisi yang dicapai :
Tingkat kepuasan stakeholder Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar adalah sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Tingkat Kepuasaan Stakeholder
74 85 115 80 80 100
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
Target Realisasi %
1 Pengadaan sarana
prasarana
1.445.679.000 1.401.029.125 97%
2 Pengadaan Alkes 4.164.957.000 3.417.615.000 82%
3 Pengadaan obat-
obatan dan BHP
3.229.644.000 3.224.782.104 100%
4 Pelatihan Tenaga
Teknis dan Non
Teknis
196.340.000 161.365.300 82%
5 Forum Komunikasi
Pelanggan
6.500.000 6.500.000 100%
6 Pengembangan
Pelayanan
143.988.000 170.984.000 119%
9.187.108.000 8.382.275.529 91%
No Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
18
Permasalahan:
Pada indikator kepuasan stakeholder ini pada tahun 2017 dapat mencapai
target yang ditentukan, sama halnya dengan pencapaian terhadap
kepuasan stakeholder di tahun 2016, hal ini berimplikasi dengan
tercapainya target parameter pemeriksaan laboratorium. Adapun capaian
keberhasilan sebagai berikut:
1. Setiap komplain dari pelanggan dibuatkan medianya dan dapat di
komunikasikan antara pelanggan dengan penyedia layanan,
sehingga semua komplain dapat segera ditindak lanjuti.
2. Penerapan janji layanan kepada pelanggan dilakukan seketat
mungkin melalui pengawalan proses pemeriksaan dari pihak
manajemen
3. pemenuhan logistik melalui Buffer Stok yang ada di gudang dapat
diantisipasi dengan baik berdasarkan pengalaman pada tahun lalu
4. Komitmen dari pihak pelanggan dan penyedia layanan (provider)
terhadap waktu tunggu pelayanan yang telah disepakati berdasarkan
parameter pemeriksaan
Usulan Pemecahan masalah:
Dalam pencapaian indikator kinerja ini walaupun mencapai target yang
ditentukan tentunya terdapat beberapa hal-hal yang perlu dilakukan
perbaikan dimasa yang akan datang. Antara lain sebagai berikut
1. Dengan terus meningkatkan komunikasi yang lebih intensif kepada
pelanggan atau calon pelanggan.
2. Pemanfaatan media sosial untuk mengintensifkan komunikasi terkait
dengan kebutuhan layanan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar.
3. Melakukan Follow Up secara rutin tentang kemajuan dari proses
pemeriksaan spesimen/sampel yang diperoleh dari pelanggan.
19
Anggaran:
Anggaran untuk digunakan untuk mendukung indikator kinerja presentase
kepuasan pelanggan sebesar Rp. 9.187.108.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 8.382.275.529,- atau 91 %.
2. Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja Teknis Baik
Kondisi yang dicapai :
Untuk mengetahui Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang
berkinerja Teknis adalah sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja Teknis Baik
75 80 107 80 87 109
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Pengadaan Alkes 4.164.957.000 3.417.615.000 82%
2
Akreditasi
Laboratorium 132.020.000 62.660.000 47%
3 Bimtek 110.000.000 105.369.400 96%
4
Pelatihan Tenaga
Teknis dan Non
Teknis 196.340.000 161.365.300 82%
4.603.317.000 3.747.009.700 81%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
20
Permasalahan:
Pada indikator ini Hasil PME merupakan tolok ukur untuk menentukan
kinerja Laboratoium. Presentase kinerja BLK yang mempunyai nilai baik
pada saat pelaksanaan bimtek adalah keberhasilan BBLK dalam
melakukan binaan. Dalam pelaksanaan kegiatan PN PME pada tahun ini
mengalami perbaikan dan terdapat peningkatan dari pelaksanaan PN PME
tahun sebelumnya. Tidak hanya dari partisipasi peserta namun terjadi
peningkatan pada hasil pemeriksaan, namun dalam pelaksanaan PN PME
tahun 2017 masih terdapat permasalahan salah satunya adalah kegiatan
yang masih dikerjakan secara manual, hal ini tentunya membutuhkan
perbaikan pada pelaksanaan PN PME tahun mendatang
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan PN PME pada tahun mendatang pada
tahun 2018 BBLK Makassar telah menerapkan aplikasi PN PME Online
yang dirancang untuk membantu pelaksanaan kegiatan PME, memudahkan
peserta PME untuk melakukan registrasi, pendaftaran bidang yang diikuti,
parameter uji, pembayaran, serta melakukan komunikasi permasalah pada
pelaksaan PME secara online. Dan didukung oleh sumber daya baik dari
penerimaan sebagai satker BLU. Dan dukungan sarana prasarana melalui
anggaran dari APBN.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Presentase BLK/Labkesda Prov.
Binaan yang berkinerja Teknis sebesar Rp. 4.603.317.000,- dengan
realisasi sebesar Rp. 3.747.009.700,- atau 81%.
21
TERWUJUDNYA PERAN PME NASIONAL YANG PRIMA
Untuk mencapai sasaran ini, adapun indikator kinerja yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1. Presentase Capaian Nilai yang direkomendasikan sebagai lab PME
Nasional
Kondisi yang dicapai :
Pencapaian pada indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar ini adalah sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Presentase capaian nilai yang direkomendasikan sebagai lab PME Nasional
85 100 118 90 91 110
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
22
No Target Realisasi %
1 Pertemuan
Kegiatan PME
Nasional
181.530.000 - -
2 Pengadaan Alkes 4.164.957.000 3.959.271.000 95%
3 Pengadaan Obat-
obatan dan BHP
PME
3.229.644.000 3.224.782.104 100%
4. Akreditasi
Laboratorium
132.020.000 62.660.000 47%
7.708.151.000 7.246.713.104 94%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
Pengiriman bahan kontrol utamanya wilayah yang sulit dijangkau oleh jasa
pengiriman yang tentunya dapat mempengaruhi kualitas bahan kontrol
yang akan diuji.
Usulan Pemecahan masalah:
Membuat perjanjian kerja sama antara penyelenggara PN PME dengan
jasa pengiriman tentang keamaan bahan kontrol, dimana keamanan bahan
kontrol menjadi tanggung jawab jasa pengiriman termasuk pemeliharaan
suhu yang dipersyaratkan.
Untuk dapat mengawasi setiap proses persiapan sampai pada
pendistribusian bahan kontrol perlu dibuat pemusatan kegiatan PN PME
melaui pembangunan gedung PME Center
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Presentase capaian nilai yang
direkomendasikan sebagai lab PME Nasional sebesar Rp. 7.708.151.000,-
dengan realisasi sebesar Rp. 7.246.713.104,- atau 94 %.
23
TERWUJUDNYA MUTU LAYANAN LAB YANG TERSTANDAR
1. Jumlah Parameter Pemeriksaan Yang Terakreditasi
Kondisi yang dicapai :
Pencapaian pada indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar ini adalah sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Parameter pemeriksaan yang terakreditasi
60 40 67 70 70 100
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No TARGET REALISASI %
1 Akreditasi
Laboratorium
132.020.000 62.660.000 47%
2 Pengadaan Obat-
Obatan dan BHP
3.229.644.000 3.224.782.104 100%
3 Pengembangan
Pelayanan
143.988.000 170.984.000 119%
3.505.652.000 3.458.426.104 99%
KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
Jumlah Keseluruhan
24
Permasalahan:
Capaian realisasi pada indikator jumlah parameter yang terakreditasi dapat
dipenuhi, akreditasi parameter yang direncanakan.
Hal ini disebabkan bahwa semua parameter pemeriksaan yang ada pada
bahan kontrol telah terakreditasi.
Usulan Pemecahan masalah:
Sebagai bahan pertimbangan usulan perbaikan pelaksanaan akreditasi di
masa yang akan datang adalah Untuk mengantisipasi adanya parameter
tambahan, maka secara bertahap seluruh parameter pemeriksaan yang
ada di BBLK Makassar diupayakan untuk terakreditasi.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator jumlah parameter yang terkreditasi
adalah sebesar Rp. 3.505.652.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
3.458.426.104,- atau 99 %.
2. Jumlah Laboratorium Sebagai Peserta PME Yang Bernilai Baik
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam
indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja 2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik
100 25 25 150 154 103
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
25
Target Realisasi %
1 Pertemuan kegiatan
PME
181.530.000 - 0
2 Pengadaan Obat-
Obatan dan BHP
3.229.644.000 3.224.782.104 100%
3 Pengembangan
Kegiatan
143.988.000 170.984.000 119%
3.555.162.000 3.395.766.104 96%
No KegiatanKeluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
Adanya jumlah parameter yang bernilai baik karena adanya pelaksanaan
Bimtek secara rutin terhadap laboratorium yang punya potensi bernilai
kurang baik. Dan komunikasi yang intensif antara penyelenggara dan
peserta PME
Usulan Pemecahan masalah:
Adapun langkah yang diambil dalam pemecahan permasalahan ini untuk
perbaikan dimasa mendatang adalah dengan Pemanfaatan peningkatan
frekuensi komunikasi antara penyelenggara dan peserta PN PME melalui
pemanfaatan aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Mutu (SIMPEL)
BBLK Makassar
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Laboratorium sebagai peserta
PME yang bernilai baik adalah sebesar Rp. 3.555.162.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 3.395.766.104,- atau 96 %.
26
TERWUJUDNYA SISTEM RUJUKAN YANG MEMADAI
1. Jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Prov, Kab/Kota
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja 2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Mou Yang dihasilkan di tingkat Prov, Kabupaten/Kota
35 35 100 40 43 108
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Temu Pelanggan 6.500.000 6.500.000 100%
2 Pengembangan
Pelayanan
143.988.000 170.984.000 119%
150.488.000 177.484.000 118%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
Dalam indikator BBLK dapat mencapai target yang ditetapkan dan dapat
dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.
Usulan Pemecahan masalah:
Meningkatkan promosi dan sosialisasi terhadap produk layanan untuk
menjaring instittusi atau lembaga yang akan bekerja sama.
27
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator prosentase peningkatan kualitas
PME sebesar Rp. 150.488.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
177.484.000,- atau 118 %.
TERWUJUDNYA SISTEM TATA KELOLA YANG MEMADAI
1. Presentase petugas yang melaksanakan tugas sesuai SOP
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2015 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Presentase Petugas yang melaksanakan tugas sesuai SOP
90 90 100 100 100 100
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Pelatihan tenaga
teknis dan non teknis 196.340.000 161.365.300 82%
2 Rapat dan Konsultasi 493.765.000 441.343.573 89%
3 Diklat PIM 34.200.000 32.056.000 94%
724.305.000 634.764.873 88%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
28
Permasalahan:
Pencapaian BBLK Makasar dalam indikator kinerja ini mencapai target
yang ditentukan
Usulan Pemecahan masalah:
Dalam pencapaian indikator ini dapat dicapai oleh
1 Karena amanat dalam akreditasi mengharuskan setiap petugas
melaksanakan kegiatan sesuai dengan SOP, hal tersebut juga dilakukan
pengawasan dari supervisior (kepala Instalasi). Disamping itu secara
reguler dilakukan audit internal untuk yang salah satunya menilai
kepatuhan dalam menggunakan SOP setiap bekerja, Untuk
memainantanse terhadap kepatuhan BBLK melakukan penyegaran
kepada petugas dalam melakukan pemeriksaan
2. Mewajibkan setiap lembaga yang terakreditasi melakukan kegiatan
sesuai dengan sop
3. Adanya tim audit mutu yang dilakukan secara reguler setiap tahun untuk
menilai unjuk kerja dari petugas laboratorium
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Presentase Petugas yang
melaksanakan tugas sesuai SOP sebesar Rp. 724.305.000,- dengan
realisasi sebesar Rp. 634.764.873,- atau 88 %.
29
TERWUJUDNYA CAKUPAN LAYANAN JARINGAN
1. Jumlah Indikator Kinerja kasus surveylance
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja 2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Indikator Kinerja kasus surveilance
500 714 143 800 4035 504
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Penangan KLB 10.190.000 - 0%
10.190.000 - 0%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
Terjadi peninkatan realisasi pada indikator ini disebabkan karena adanya
program dari dinas kesehatan Propinsi yang melibatkan BBLK Makassar
selaku laboratorium sero survey
Usulan Pemecahan masalah:
Terjadi peningkatan realisasi pada indikator ini disebabkan karena adanya
program dari dinas kesehatan Propinsi yang melibatkan BBLK Makassar
selaku laboratorium sero survey.
Karena dinas kesehatan provinsi/kab/kota selalu melibatkan BBLK didalam
pemeriksaan kasus KLB, oleh karena dinas Kesehatan Provinsi belum
memiliki laboratorium kesehatan dan beberapa kabupaten Kota juga belum
memiliki laboratorium sehingga BBLK makassar merupakan satu-satunya
lab rujukan terkait pemeriksaan Mikrobiologi
30
Untuk kedepannya BBLK Makassar harus dilibatkan dalam Tim
penanggulangan KLB baik di Provinsi maupun kabupaten Kota
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator prosentase peningkatan kualitas
PME sebesar Rp. 10.190.000,- dengan realisasi sebesar Rp 0,- atau 0%.
2. Tingkat keikutsertaan PME
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Tingkat keikutsertaan PME
55 15 27 60 59 98
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Pertemuan Kegiatan PME 530.000 - 0%
2 Pengadaan Obat-Obatan
dan BHP
195.000.000 155.029.600 80%
3 Bimtek wilayah Binaaan 110.000.000 105.369.400 96%
305.530.000 260.399.000 85%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
31
Permasalahan
Tidak tercapainya target pada indikator kinerja ini BBLK Makassar
disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Adanya peserta PN PME yang tidak mengembalikan hasil PMEnya
akibat Trouble shooting di alat laboratorium pada saat pemeriksaan
bahan kontrol yang dilakukan secara serentak di semua wilayah
2. Tidak tersedianya anggaran dari peserta PN PME karena kegiatan PME
telah berbayar.
Usulan Pemecahan masalah:
Adapun pemecahan masalah yang akan dilakukan pada masa mendatang
adalah sebagai berikut:
1. Mengantisipasi peralatan yang akan digunakan untuk pemeriksaan
bahan kontrol dari penyelenggara kegiatan PN PME
2. Mengalokasikan secara khusus anggaran untuk kegiatan PME
3. Memberikan surat edaran gubernur yang mewajibkan untuk ikut sebagai
peserta PME
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Tingkat keikutsertaan PME sebesar
Rp. 305.530.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 260.399.000,- atau 85 %.
32
3. Jumlah laboratorium yang dibina
Kondisi yang dicapai : belum mencapai target
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Laboratorium yang dibina
100 85 85 100 90 90
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Bimtek wilayah
binaan
110.000.000 105.369.400 96%
2 Pelatihan tenaga
teknis dan non
teknis
196.340.000 161.365.300 82%
3 Pengembangan
Pelayanan
143.988.000 170.984.000 119%
450.328.000 437.718.700 97%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah keseluruhan
Permasalahan:
1. Kurangnya pembinaan yang dilakukan disebabkan karena keterbatasan
anggaran yang dialokasikan di APBN (1 kali Setahun) untuk BLK dan
labkesda
2. Sebagai satker BLU yang jumlah penerimaannya sangat kecil, tidak
memungkinkan untuk melakukan bimtek yang lebih frekuentif.
33
Usulan Pemecahan masalah:
1. Mengalokasikan dana di APBN khusus untuk mengoptimalkan
penyelenggaraan tupoksi BBLK Makassar
2. Memberikan data dukung sebagai bahan justifikasi untuk
terselenggaranya Pembinaan laboratorium yang masih bermasalah.
3. Melakukan sosialisasi secara gencar untuk meningkaatkan penerimaan
sehingga dapat digunakan untuk kegiatan bimtek
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Laboratorium yang dibina
sebesar Rp450.328.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 437.718.700,- atau
97 %.
34
TERWUJUDNYA BUDAYA KERJA
1. Indeks Survey Budaya
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam
indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Indeks Survey budaya
85 94 111 90 96 107
Total 80 91 85 94 %
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Rapat dan Konsultasi 493.765.000 441.343.573 89%
2 Peningkatan
Kapabilitas Tenaga
398.040.000 391.741.798 98%
3 Pengembangan
Pelayanan
143.988.000 170.984.000 119%
1.035.793.000 1.004.069.371 97%
Kegiatan
Keluaran (output)
Total Keseluruhan
Permasalahan:
Dari penyajian tabel diatas maka dapat dilihat bahwa terwujudnya budaya
kerja pada pegawai BBLK Makassar mengalami kenaikan dari tahun 2017
walaupun mengalami kenaikan pencapaian namun masih ada beberapa
kendala yang dihadapi BBLK Makassar dalam hal ini mencakup masalah
35
kedisiplinan pegawai dan motivasi kerja. Antara lain disebabkan oleh
beberapa hal:
1. Masih ada beberapa pegawai yang sering terlambat.
2. Masih ada pegawai yang sering lupa penggunaan seragam sesuai
dengan hari yang hari yang ditentukan
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk menghadapi masalah masalah yang disebutkan diatas , maka perlu
ada perbaikan antara lain sebagai berikut:
1. Menyampaikan kepada seluruh pegawai agar supaya lebih
memperhatikan waktu masuk kerja pegawai.
2. Memberikan himbauan kepada pegawai melalui media yang menarik
berupa banner dan stiker himbauan dalam lingkup BBLK Makassar
3. Menghimbau kepada pegawai BBLK Makassar mentaati semua
peraturan-peraturan yang berlaku.
4. Mengusahakan membuat sistem pengawasan pegawai berbasis
Informasi dan Teknologi.
5. Penerapan kedisiplinan secara ketat
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Indeks survey budaya ini sebesar Rp.
1.035.793.000,- dengan realisasi sebesar 1.004.069.371,- atau 97%
36
TERWUJUDNNYA SDM YANG KOMPETEN
2. Terwujudnya Presentase SDM yang memiliki Kompetensi yang sesuai
Kondisi yang dicapai :
Untuk mencapai sasaran ini indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut
No Indikator Kinerja
2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Terwujudnya Presentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai
75 97 129 80 98 123
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
Target Realisasi %
1 Pelatihan tenaga teknis
dan non teknis 196.340.000 161.365.300 82%
2 Rapat dan konsultasi 493.765.000 441.343.573 89%
690.105.000 602.708.873 87%
No KegiatanKeluaran (Output)
Total Keseluruhan
37
Permasalahan:
Beberapa permasalahan yang dihadapi BBLK Makassar dalam pencapaian
indikator kinerja ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak tersedia mata diklat yang akan diikuti oleh pegawai yang
ditempatkan pada unit tersebut karena informasi tentang pelatihan
yang akan diikuti
2. SDM yang akan dilatih akan memasuki masa purna bakti sehingga
tidak dipertimbangkan untuk mengikuti diklat
Usulan Pemecahan masalah:
1. Mengoptimalkan pemanfaatan tenaga melalui Diklat
2. Mencari informasi secara proaktif ke lembaga penyelenggara diklat
sesuai kebutuhan
3. Merencanakan pegawai sesuai kompetensi untuk menggantikan
pegawai yang akan memasuki masa purna bakti.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Terwujudnya Presentase SDM yang
memiliki kompetensi yang sesuai sebesar Rp. 690.105.000,- dengan
realisasi sebesar Rp 602.798.873,- atau 87 %
38
PENINGKATAN SILK
1. Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan
Kondisi yang dicapai :
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan
4 4 5 5 100
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No TARGET REALISASI %
1 Pengembangan
Pelayanan
143.988.000 170.984.000 119%
143.988.000 170.984.000 119%
KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
Dalam mengimplementasikan penggunaan sistem tersebut BBLK Makassar
menghadapi beberapa kendala sebagai berikut:
1. Semua instalasi telah didukung oleh sistem informasi laboratorium
kesehatan (SILK) namun belum optimal
39
Usulan Pemecahan masalah:
1. Optimasilasi sistem informasi dengan mengadakan perangkat
pendukung IT
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah modul SILK yang
diimplementasikan sebesar Rp. 143.988.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 170.984.000- atau 119%.
TERWUJUDNYA SARANA PRASARANA YANG HANDAL
1. Presentase Sarpras yang sesuai Standar Kemenkes
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Presentase sarpras yang sesuai standar Kemenkes
70 85 121 80 85 106
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
40
No Target Realisasi %
1 Pengadaan Alkes 4.164.957.000 3.417.615.000 82%
2 K3 Laboratorium 162.830.000 69.749.900 43%
3 Operasional
Pemeliharaan Kantor
2.365.000.000 2.183.167.471 92%
4 Rehabilitasi Mushola 198.080.000 197.180.000 100%
6.890.867.000 5.867.712.371 85%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
Secara umum pelaksanaan kegiatan ini terealisasi sesuai dengan target
namun masih ada kendala yaitu:
1. Masih ada sarana prasarana yang belum memenuhi standar,
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
605/MENKES/SK/VII/2008
2. Keterbatasan alokasi anggaran untuk kebutuhan pengadaan sarana
prasarana baik yang APBN maupun di BLU karena penerimaan yang
terbatas.
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi diatas maka BBLK
Makassar perlu mengupayakan pemecahan masalah untuk perbaikan di
masa mendatang sebagai berikut
1. Mengupayakan penyeuaian sarana prasarana sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 605/MENKES/SK/VII/2008
2. Mengusulkan pengadaan sarana dan prasarana melalui APBN berikut
justifikasi kebutuhan alat berdasarkan standar BBLK yang tertuang
didalam PMK
41
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Presentase sarpras yang sesuai
dengan standar Kemenkes sebesar Rp 6.890.867.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 5.867.712.371,- atau 85 %.
42
Tabel 3.2. Perbandingan realisasi Kinerja dengan target jangka Menengah Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Tahun 2017
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI
TARGET JANGKA
MENENGAH
2017 2018 2019
I PERSPEKTIF STAKEHOLDER
1 Terwujudnya kepuasan 1 Tingkat kepuasan stakeholder
80 82 85
stakeholder 2 Presentase BLK/Labkesda Prov. 87 85 90
Binaan yang berkinerja teknis baik
II. PERSPEKTIF PROSES BISNISINTERNAL
2 Terwujudnya Peran PME 3 Presentase capaian nilai yang
91 95 95
direkomendasikan sebagai
lab PME Nasional
3 Terwujudnya mutu layanan 4 Jumlah parameter pemeriksaan 70 85 100
lab yang terstandar
yang terakreditasi
5 Jumlah laboraotorium sebagai 154 175 200
peserta PME yang bernilai baik
4 Tewujudnya sistem rujukan 6 Jumlah MoU yang dihasilkan di 43 45 50
yang memadai
tingkat Prov, Kab/Kota
5 Terwujudnya tata kelola 7 Presentase petugas yang
100 100 100
yang memadai
melaksanakan kegiatan sesuai
SOP
6 Terwujudnua cakupan 8 jumlah jenis pemeriksaan
191 1000 1200
layanan jaringan
kasus surveilance
9 Tingkat keikutsertaan PME
59 70 80
10 Jumlah laboratorium yang dibina 90 250 400
III PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
7 Terwujudnya budaya kinerja 11 indeks survey budaya
96 95 100
8 Terwujudnya SDM yang 12 Presentase SDM memiliki
98 90 100
kompeten
kompetensi yang sesuai
9 Peningkatan SILK 13 Jumlah modul SILK yang
5 6 7
Diimplementasikan
10 Terwujudnya sampras 14 Presentase sarpras yang sesuai 85 90 100
yang handal
standar Kemenkes
Dari hasil tampilan data diatas menunjukkan bahwa beberapa indikator kinerja
telah memenuhi target bahkan ada yang melebihi, namun tentunya masih ada
beberapa indikator yang belum mencapai target.
43
B. SUMBER DAYA
1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
sebagai penggerak utama kegiatan dan progam memiliki berbagai potensi
dalam ikut serta mendukung tercapainya tujuan dan sasaran Balai Besar
Laboratorium Makassar yang diharapkan semakin meningkat setiap
tahunnya.
Adapun jumlah Sumber Daya Manusia / Pegawai Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar hingga saat ini tercatat ada 95 pegawai.
Distribusi pegawai menurut jenis ketenagaan, pendidikan dan golongan
dalam tabel di bawah ini:
44
Tabel 3. 3. Jumlah SDM BBLK Makassar berdasarkan klasifikasi pendidikan dan golongan per 31 Desember 2017
IV III II I
1 Magister Public Health 1 1
2 Magister Kesehatan 3 2 5
3 Magister Administrasi 1 1
4 Magister Manajemen SDM 1 1
5 Spesialis Patologi Klinik 1 1
6 Spesialis Radiologi 1 1
7 Spesialis Mikrobiologi 1 1
8 Dokter Umum 2 1 3
9 Sarjana Kimia 1 1 2
10 Sarjana Biologi 1 1
11 Sarjana Farmasi 1 7 8
12 Sarjana Kesehatan Masyarakat 9 5 14
13 Sarjana Ekonomi Akuntansi 5 5
14 Sarjana Ekonomi Manajemen 1 1
15 Sarjana Hukum 1 1
16 Sarjana Administrasi/Public 3 3
17 Sarjana Pendidikan 1 1
18 Sarjana Teknik Informatika 1 1
19 DIV / S. Terapan Sains 1 3 4
20 Akademi Analis Kesehatan 6 5 11
21 D3 Keperawatan 2 2
22 A T R O 1 1 2
23 ATEM 1 1
24 DIII Kesling 1 1
25 S M A K 4 4
26 S A K M A 1 1 2
27 SMA/SMTI/MAN 1 4 5
28 K P A A 1 1
29 SMF 1 1
30 KKP 1 1
31 SMP 1 1 2
21 50 16 1 88
NO Jenis PendidikanGOLONGAN
Jumlah
J U M L A H
45
Tabel 3. 4. Data jenis ketenagaan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar per 31 Desember 2017
NO Jenis Pendidikan GOLONGAN
Jumlah Teknis Non Teknis
Pascasarjana (S2)
1 Magister Public Health 1 1
2 Magister Kesehatan 3 2 5
3 Magister Administrasi 1 1
4 Magister Manajemen SDM 1 1
5 Spesialis Patologi Klinik 1 1
6 Spesialis Radiologi 1 1
7 Spesialis Mikrobiologi 1 1
Sarjana (S1)
8 Dokter Umum 3 3
9 Sarjana Kimia 2 2
10 Sarjana Biologi 1 1
11 Sarjana Farmasi 8 8
12 Sarjana Kesehatan Masyarakat 11 3 14
13 Sarjana Ekonomi Akuntansi 5 5
14 Sarjana Ekonomi Manajemen 1 1
15 Sarjana Hukum 1 1
16 Sarjana Administrasi/Public 3 3
17 Sarjana Pendidikan 1 1
18 Sarjana Teknik Informatika 1 1
Diploma IV
19 DIV / S. Terapan Sains 3 1 4
Diploma III
20 Akademi Analis Kesehatan 11 11
21 D3 Keperawatan 2 2
22 A T R O 2 2
23 ATEM 1 1
24 DIII Kesling 1 1
SLTA
25 S M A K 4 4
26 S A K M A 2 2
27 SMA/SMTI/MAN 5 5
28 K P A A 1 1
29 SMF 1 1
30 KKP 1 1
SLTP
31 SMP 2 2
TOTAL PNS 58 30 88
1 Sarjana Kesehatan Masyarakat 1 1
46
2 Sarjana Ekonomi Akuntansi 1 1
3 Sarjana Teknik Mesin 1 1
4 Sarjana Ilmu Sosial 1 1
5 DIV / S. Terapan Sains 1 1
6 D3 Keperawatan 1 1
7 SMA/SMTI/MAN 2 2
8 SMP 2 2
TOTAL NON PNS 2 8 10
TOTAL PEGAWAI (PNS + NON PNS) 60 38 98
61% 39% 100%
Grafik 3 2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Per 31 Desember Tahun
2017
Tabel 3. 4 Distribusi PNS menurut golongan per 31 Desember 2017
No. Golongan Jumlah
1. Gol. IV 21
2. Gol. III 50
3. Gol. II 16
4. Gol. I 1
88TOTAL
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Pasca Sarjana Sarjana
Akademi SLTA ke bawah
10
46
16 16
47
Grafik 3 3 Jumlah Pegawai menurut Golongan Per 31 Desember 2017
Dari SDM yang ada, terdapat 8 orang yang masuk pada jabatan Struktural Eselonisasi,
seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 3. 5. Distribusi jenis pendidikan jabatan struktural Eselonisasi per 31
Desember 2017
No. Jenis Pendidikan Pendidikan Jumlah
1. Magister Public Health 1
2. Magister Administrasi 1
3. Magister Kesehatan 2
4. Sarjana Hukum 1
5. Sarjana Farmasi 1
6. Sarjana Kesehatan Masyarakat 2
8Jumlah
0
10
20
30
40
50
60
Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I
21
52
14 1
Pascasarjana Sarjana Akademik SLTA ke Bawah
48
Grafik 3 4. Distribusi Jenis Pendidikan Jabatan Struktural
Sementara itu sebanyak 35 Pegawai berjenis kelamin Laki-Laki dan 53 Pegawai
Berjenis Kelamin Perempuan seperti disajikan dalam tabel berikut ini:
Grafik 3. 6 Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin
14%
29%
14%
14%
29%
Magister Administrasi Magister Kesehatan
Sarjana Hukum Sarjana Farmasi
Sarjana Kesehatan Masyarakat
40%
60%
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Laki-Laki
Perempuan
49
Jumlah Pegawai CPNS
Tahun 2017 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar mendapat
penambahan 3 (tiga) pegawai CPNS, dan terdapat 3 orang pegawai yang
pensiun.
Tabel 3. 7. Data Pegawai Pensiun per 31 Desember 2017
No Nama NIP Gol TMT
1 Elionora M. Darumba, SKM 195904121981022003' IV/a 01/05/2017
2 A. Abdul Rivai, SKM 195902261983031002' IV/a 01/03/2017
3 Nelly Maning, SKM 195911261984122001' IV/a 01/12/2017
50
2. Sumber daya Anggaran
Sumber dana Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar berasal dari Anggaran
APBN yang tercantum dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Tahun 2017
Nomor : SP DIPA-024.04.2.415655/2017 Tanggal 7 Desember 2016. Anggaran tahun 2017
tersebut terdiri dari sumber dana rupiah murni dan sumber dana BLU dengan total anggaran
sebesar Rp. 22.321.042.000,- naik sebesar 27,85 % dari anggaran tahun 2016 yang
sebesar Rp. 17.458.791.000,-. Pagu anggaran tahun 2017 meliputi pagu awal Rp.
19.608.539.000,- dan ada penambahan pagu melalui revisi target sebesar Rp.
700.000.000,- kemudian dari BLU ada penggunaan saldo awal sebesar Rp.
2.021.503.000,-. Sedangkan komposisi anggaran dan realisasinya per jenis belanja adalah
sebagai berikut:
Tabel 3. 8 Rincian anggaran dan realisasi tahun anggaran 2017
Kode Jenis
BelanjaUraian Jenis Belanja
Anggaran
(Rupiah)
Realisasi Belanja
(Rupiah)
1 2 3 4
51 Belanja Pegawai 6.277.279.000 5.846.701.705
52 Belanja Barang 10.423.127.000 9.684.687.721
53 Belanja Modal 5.620.636.000 4.857.340.125
22.321.042.000 20.388.729.551 Jumlah
Tabel 3. 9 Sumber dana Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Rupiah Murni BLU
2015 3.754.393.394 3.754.393.394
2016 13.414.354.000 4.044.437.000 17.458.791.000
2017 16.308.539.000 6.012.503.000 22.321.042.000
Tahun
Anggaran
Jenis Sumber DanaJumlah
51
3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Sarana Prasarana merupakan salah satu sumber daya penunjang dalam
mencapai tujuan dan sasaran Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar.
Tersedianya Sarana Prasarana yang memadai dan berguna akan memudahkan
SDM Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam melaksanakan setiap
kegiatan dan program yang telah ditetapkan. Inventarisasi sarana dan prasarana di
lingkungan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar salah satunya dilakukan
dengan melaporkan SIMAK BMN.
Pada periode 1 januari s.d 31 Desember 2017 terdapat penambahan alat
laboratorium/medik dan peralatan kantor/non medik yang berasal dari
pengadaan/pembelian dengan sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) Sebagai Berikut:
Tabel 3. 10 Penambahan Alat Laboratorium/medis per 1 Januari s.d Desember 2017
No NamaJumlah
Barang
(Unit)
Merk/Type Keterangan
1 AAS 1 Thermo Pembelian
2 Field Scale 1 Sension Field Kit Pembelian
3 Refrigerator sampel 3 EXPO-800PH Pembelian
4 Centrifuge 1 - Pembelian
5 Real Time PCR 1 - Pembelian
6 Mikroskop 4 Olympus Pembelian
7 Biosafty Cabinet 1 - Pembelian
8 Mikropipet single channel 5-200 ul 7 - Pembelian
9 Mikropipet 8 Channel 5-200 ul 2 - Pembelian
10 Microplate Reader Usal Manual 1 - Pembelian
11 Maintenance Elisa Washer 1 - Pembelian
12 Water Distilation Purifier 1 Mili Q Integral Pembelian
24Total
52
Dalam melakukan pelayanan laboratorium kepada konsumen tidak terlepas
dari dukungan peralatan non medis yang dibutuhkan oleh BBLK Makassar tahun
anggaran 2017. Sehingga untuk menunjang kegiatan operasional pelayanan
pemeriksaan laboroatorium yang dilakukan BBLK Makassar, terdapat beberapa
penambahan alat non medik periode 1 Januari s.d 31 Desember 2017 yang berasal
dari pengadaan/pembelian, dengan menggunakan anggaran APBN maupun BLU
dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 3. 10 Penambahan alat perkantoran/non medis per 1 januari s.d Desember 2017
No NamaJumlah
Barang
(Unit)
Merk/Type Keterangan
1 Genset 250 KVA 1 Krisbow Pembelian
2 ATS Genset 1 - Pembelian
3 UPS 6 ICA Pembelian
4 CCTV 12 Dahua Pembelian
5 Handy Talky 7 Cherda Pembelian
6 Filling Cabinet 3 - Pembelian
7 Lemari Arsip Besi 5 - Pembelian
8 Meja Kerja 5 - Pembelian
9 Laptop 5 Lenovo Pembelian
10 Printer 4 EPSON Pembelian
11 LCD Projector 3 EPSON EBS 300
12 Mesin Antrian 1 -
13 Ambulance Lingkungan 1 Mitsubishi Triton Pembelian
14 AC Split 1 Panasonic Pembelian
2Total
Pengelolaan Barang Milik Negara Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar selama periode 1 Januari s/d 31 Desember 2017, dapat dilaporkan
dalam bentuk Intrakomtable, Ekstrakomtable, Gabungan Intrakomtable dan
Ekstrakomtable, Aset Tak Berwujud dan Konstruksi dalam pengerjaan.
53
Adapun laporan perkembangan masing-masing Barang Milik Negara
adalah sebagai berikut :
Tabel 3. 11 Laporan Keadaan BMN BBLK Makassar Per 1 januari s.d 31 Desember
Thn 2017
A. BMN INTRAKOMTABLE
Posisi Awal (1 Januari 2017) Rp. 50.138.206.108
Penambahan (Pembelian Aset) Rp. 4.779.959.250
Penambahan (Revaluasi Tanah) Rp. 41.018.053.000
Penambahan (Revaluasi Bangunan) Rp. 234.182.096
Penambahan (Revaluasi Bangunan) Rp. 5.066.835.596
Pengurangan Rp. 253.187.000
Posisi Akhir (31 Desember 2017) Rp. 90.850.377.858
B. BMN EKSTRAKOMTABLE
Posisi Awal (1 Januari 2017) Rp. 9.106.000
Penambahan Rp. -
Pengurangan Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2017) Rp. 9.106.000
C. BMN GABUNGAN INTRA DAN EKSTRA
Posisi Awal (1 Januari 2017) Rp. 50.138.206.108
Penambahan (Pembelian Aset) Rp. 4.779.959.250
Penambahan (Revaluasi Tanah) Rp. 41.018.053.000
Penambahan (Revaluasi Bangunan) Rp. 234.182.096
Penambahan (Revaluasi Bangunan) Rp. 5.066.835.596
Pengurangan Rp. 253.187.000
Posisi Akhir (31 Desember 2017) Rp. 90.850.377.858
D. BMN ASET TAK BERWUJUD
Posisi Awal (1 Januari 2017) Rp. -
Penambahan Rp. 77.380.875
Pengurangan Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2017) Rp. 77.380.875
E. KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Posisi Awal (1 Januari 2017) Rp. -
Penambahan Rp. -
Pengurangan Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2017) Rp. -
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Total Keseluruhan BMN keadaan
tanggal 31 Desember 2017 sebanyak Rp 91.698.128.371,- dimana aset tetap
sebesar Rp. 90.859.483.858,- dan aset lancar Rp. 838.644.513,-
54
4. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.
Penggunaan sumberdaya yang efektif dan efisien untuk mencapai
hasil atau target yang telah ditetapkan merupakan bagian yang penting dan
terpadu dari manajemen organisasi yang efektif, mengingat pentingnya hal
tersebut oleh karena itu BBLK Makassar berusaha untuk melaksanakan
setiap kegiatan agar efisien dan mencapai hasil sesuai dengan target yang
ditentukan. Dari beberapa indikator kinerja yang menjadi sasaran, terdapat
beberapa Program atau kegiatan yang pelaksanaannya belum efektif dan
efisien.
Kebutuhan reagen dan BHP tergantung dari peralatan dan
mekanisme kerja alat yang digunakan. Di BBLK terdapat 2 Jenis alat yang
dapat digunakan tergantung jumlah sampel, ada alat yang digunakan untuk
sampel dalam jumlah kecil dan lainnya untuk jumlah sampel yang besar.
Peralatan yang digunakan dalam pemerikasaan sampel jumlah kecil
mengalami kerusakan dan menunggu tim untuk perbaikan masalah trouble
shooting sehingga BBLK menggunakan peralatan untuk jumlah sampel yang
besar, walaupun sampel yang akan diperiksa jumlahnya kecil. Sementara
harga reagen dan BHP untuk pemeriksaan sampel dengan menggunakan
alat yang jumlah besar sangat mahal. Akibatnya terjadi inefisiensi dalam
pemeriksaan sampel. Karena terkendala dengan holding time (Waktu
Tunggu). Namun ada juga kegiatan BBLK Makassar tahun 2017 yang
dilaksanakan dibawah pagu anggaran yang direncanakan, hal ini dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.12. Efisiensi Penggunaan Anggaran
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar Tahun 2016
No Uraian Pagu Realisasi Efisiensi
1 Refrigerator 2 Pintu 153.450.000 75.900.000 77.550.000
55
Pada kegiatan pengadaan refrigerator penyimpanan sampel
dimana kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dibawah dari anggaran yang
ditetapkan dalam DIPA.
56
Laporan Kinerja Tahun 2017 ini merupakan wujud pertanggungjawaban
terhadap pelaksanaan kegiatan atau program pada Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar. Laporan ini juga merupakan bahan untuk mengukur kinerja
dimana laporan ini berisi semua hasil kerja dari pelaksanaan kegiatan yang sudah
disusun merujuk pada Rencana Strategis BBLK Makassar. Hasil kinerja yang
dilaporkan berkenaan dengan pencapaian terget setiap kegiatan yang
dilaksanakan. Dari beberapa target yang sudah ditetapkan terdapat beberpa
realisasi 100% bahkan lebih. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing unit kerja
yang terlibat dalam lingkungan BBLK Makassar menjalankan peran dan
memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini juga
mengindikasikan bahwa kerja sama tim dalam setiap pelaksanaan kegiatan
berjalan secara baik.
Disisi lain juga dalam laporan ini memuat hasil evaluasi dari beberapa
kegiatan yang belum mencapai target seperti yang telah ditetapkan, dengan
demikian capaian tersebut bisa dijadikan sebagai acuan untuk pembenahan
kegiatan di tahun yang akan datang. Adapun pencapaian kinerja BBLK di tahun
2017 adalah sebagai Berikut:
1. Capaian tingkat kepuasan stakeholder untuk tahun 2017 adalah sebesar
80 % dari target 80 %
2. Capaian presentase BLK/Labkesda Provinsi binaan yang berkinerja
teknis baik adalah sebesar 87 % dari target 80 %
3. Presentase capaian nilai yang direkomedasikan sebagai lab PME
Nasional sebesar 91 % dari target 90 %
4. Capaian jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi pada tahun
2016 sebesar 70 Parameter dari target 70 Parameter
5. Capaian jumlah laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik
adalah sebesar 154 Laboratorium dari target 150 Laboratorium
6. Capaian jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Provinsi Kab/Kota adalah
sebesar 43 Mou dari target 40 Mou
57
7. Capaian presentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai SOP
adalah sebesar 100 % dari target 100 %
8. Capaian jumlah jenis pemeriksaan kasus surveillance adalah sebesar
4.035 Kasus dari target 800 Kasus
9. Capaian tingkat keikutsertaan PME adalah sebesar 59% dari target 60%
10. Capaian jumlah laboratorium yang dibina adalah sebesar 90
Laboratorium dari target 100 Laboratorium
11. Capaian indeks survey budaya adalah sebesar 96 % dari target 90%
12. Capaian SDM memiliki kompetensi yang sesuai adalah sebesar 98 %
dari target 80 %
13. Capaian jumlah modul SILK yang diimplementasikan dalam tahun 2016
adalah sebesar 5 Modul dari target 5 Modul
14. Capaian presentase sarpras yang sesuai standar Kemnkes sebesar 85 %
dari target 80 %
Dalam mendukung pelaksanaan pencapaian target indicator kinerja diatas,
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar mendapat alokasi dana untuk tahun
anggaran 2017 sebesar Rp. 22.321.042.000,- dari anggaran awal sebesar Rp.
19.608.539.000,- terjadi kenaikan dari anggaran tahun 2016 sebesar Rp.
17.458.791.000,- hal ini dikarenakan adanya penambahan anggaran karena revisi
target sebesar Rp. 700.000.000,- dan penggunaan saldo awal untuk pembiayaan
kegiatan operasional pelayan laboratorium sebesar Rp. 2.012.503.000,- . anggaran
2017 tersebut berasal dari dana APBN dan pendapatan BLU dengan besaran nilai
realisasi belanja Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 20.388.729.551,- atau sebesar
91 % dari anggarannya.
Dan dari Hasil evaluasi secara umum terhadap pelaksanaan kegiatan selama tahun
2017 dapat disimpulkan hal-hal antara lain adalah sebagai berikut:
1. Tercapainya target Pendapatan BLU tahun 2017 sebesar Rp.
5.331.013.093,- Atau mencapai 33 % dari target pendapatan sebesar
Rp. 4.000.000.000,-
2. Target pelayanan tahun 2017 tercapai 154.483 pemeriksaan
3. Key Performance Indicator (KPI) talah dilaksanakan sesuai dengan
Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
58
4. Secara keseluruhan Balai Besar Laboratorium telah melaksanakan
kegiatan yang direncanakan
5. Berdasarkan Indikator Kinerja BLU sesuai perben 36/PB/2016 Balai
Besar Laboratorium Kesehatan Makassar memperoleh skor untuk
aspek keuangan dengan skor 23,5 dan aspek pelayanan skor yang
dicapai adalah 60
6. Realisasi belanja adalah sebesar Rp. 20.388.729.551,- atau mencapai
91% dari anggaran dalam DIPA TA 2017
Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini kami sangat
mengharapkan adanya masukan dan saran sebagai umpan balik demi perbaikan
kinerja pada waktu mendatang, sehingga kami dapat melakukan perbaikan kinerja
di masa mendatang.
Sebagai penutup kami sangat berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan Tuhan Yang Maha Esa senantiassa memberikan bimbingan,
petunjuk serta kekuatan kepada kita semua sehingga dapat melaksanakan setiap
kegiatan sesuai tugas dan fungsi yang telah diamanatkan.
59
LAMPIRAN
60
61
62
BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN MAKASSAR
NERACA
PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017
ASET
Aset Lancar
Kas pada BLU 1.685.535.258
Piutang Pelayanan 1.000.602.400
Penyisihan Piutang tdk tertagih (232.974.925)
Persediaan 838.644.513
Jumlah Aset Lancar 3.291.807.246
Aset Tetap
Tanah BLU 45.858.053.000
Peralatan dan Mesin BLU 35.064.022.108
Gedung & Bangunan BLU 8.847.430.200
Jalan Irigasi dan Jaringan 58.009.050
Aset Tetap Lainnya BLU 1.100.244.375
Jumlah Aset Tetap 90.927.758.733
Akm. Penyusutan Aset Tetap (21.672.161.497)
Nilai Buku Aset Tetap 69.255.597.236
72.547.404.482
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Utang pada KUN -
Utang Usaha -
Utang Pajak -
Beban yg masih harus dibayar 548.229.073
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 548.229.073
EKUITAS
Jumlah Ekuitas 71.999.175.409
72.547.404.482
Uraian Jumlah
JUMLAH ASET
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
63
RASIO KEUANGAN
PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017
NO INDIKATOR NILAI
A RASIO LIKUIDITAS
1 Cash Ratio (CAR) 307,4509071 %
2 Current Ratio 600,4437576 %
B RASIO AKTIVITAS
1 Inventory Turn Over 57,49746122 kali
2 Receivable Turn Over 19,94903428 kali
3 Collection Period 67,66154894 kali
4 Current Assets Turn Over 1,617289282 kali
5 Fixed Assets Turn Over 28,82229361 kali
6 Total Assets Turn Over 0,275144944 kali
C RASIO LEVERAGE
1 Debt To Total Assets 0,007556839 %
D RASIO SOLVABILITAS
1 Solvabilitas 132,3304583 %
2 Debt To Equity Ratio 0,00761438 %
E RASIO RENTABILITAS
1 Gross Profit Margin 2,067102569 %
2 Net Profit Margin 7,750386099 %
3 Net Return On Investment 0,568752822 %
4 Return on Asset 59,57863717 %
5 Return On Equity 57,30835216 %
6 Subsidi Biaya Pasien - %
7 Pend PNBP thdp By Oprs 34,56310739 %
64
KINERJA BBLK DALAM GAMBAR
KEGIATAN PELAYANAN
65
66
67