Upload
aibarneysoleha
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 1/27
IMUNOLOGI PADA MATA
I. PENDAHULUAN
Imunologi adalah cabang ilmu biomedis luas yangmeliputi studi tentang semua aspek sistem kekebalan padasemua organisme yang berkaitan dengan fungsi siologis sistemkekebalan tubuh dalam keadaan sehat dan sakit, malfungsi darisistem kekebalan pada gangguan imunologi (penyakit autoimun,hipersensitivitas, desiensi imun, penolakan transplantasi), kimia,sik dan siologis karakteristik komponen dari sistem kekebalantubuh in vitro, in situ, dan in vivo. 1
Imunitas adalah suatu resistensi terhadap penyakit,terutama penyakit infeksi. Imunitas atau kekebalan adalahsebuah mekanisme biologis perlindungan tubuh yang alamipada organisme terhadap pengaruh dari luar dengan caramengidentikasi dan membunuh patogen serta sel tumor. Fungsiutama dari sistem imun adalah melindungi organisme dari infeksi.Sistem ini dapat mendeteksi berbagai macam pengaruh biologisdari luar seperti virus, parasit, dan bakteri kemudianmenghancurkan dan memusnahkan mereka dari sel dan aringan
yang sehat agar tetap dapat berfungsi sebagaimana mestinya.!, "
Sistem imun adalah #abungan sel, molekul dan aringanyang berperan dalam resistensi terhadap infeksi. $eaksi yangdikoordinasi sel%sel, molekul%molekul terhadap mikroba dan bahanlainnya disebut respon imun. Sistem imun diperlukan tubuh untukmempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapatditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup. &eranutama dari sistem imun ialah untuk melindungi sel peamu(host) dari substansi asing yang berbahaya, mikroorganisme,toksin%toksin serta sel%sel tumor. 'ikroba dapat hidupekstraseluler, melepas enim dan menggunakan makanan yang
banyak mengandung gii yang diperlukannya. 'ikroba lainmenginfeksi sel peamu dan berkembang biak intraseluler denganmenggunakan sumber energi sel peamu. aik mikrobaekstraseluler maupun intraseluler dapat menginfeksi subyek lain,menimbulkan penyakit dan kematian, tetapi banyak uga yangtidak berbahaya bahkan berguna untuk peamu. *, +,
-alam menalankan fungsinya, sistem imun ini didesainsedemikian mungkin, agar dalam menghancurkan benda asing,sistem imun dapat mengenali sel peamu sehingga tidak
merusaknya dan menghindari kerusakan yang lebih parahdaripada sel peamu yang telah terinfeksi. era dari sistem imunini terhadap benda asing yang berbahaya dengan cara antara lainmenghancurkan, menelan ataupun menyerang sel peamu itusendiri ika dikenali sebagai suatu benda asing (penyakitautoimun). /amun ada keadaan dimana sistem imun menaditidak responsif yang ditandai oleh kegagalan untuk membentukantibodi atau mengembangkan respon seluler setelah terpaan
dengan suatu benda asing. eadaan ini disebut toleransi imun. 0oleransi imun ini merupakan imunosupresi dan hanya terhadapsatu antigen tertentu dan tidak disertai oleh gangguan terhadaprespon antigen yang lain. &enyakit autoimun disebabkan olehhilangnya self%toleransi tubuh. 0oleransi tidak diinginkan terhadapsuatu infeksi, namun sangat diperlukan pada transplantasi. *,
&ada sari pustaka ini, akan dipaparkan secarasingkat mengenai sistem imun yang teradi pada mata, dimanasebagai pengantarnya akan dipaparkan mengenai dasar%dasardari sistem imunologi.
II. DASAR-DASAR IMUNOLOGI
A. ASAL DARI SEL-SEL SISTEM IMUN
Semua komponen padat dari darah, termasuk sel%sel yangmenadi penyusun sistem imun pada manusia, berasal darihematopoetik stem sel pluripoten dari sumsum tulang. -enganbantuan dari mediator%mediator terlarut seperti sitokin danadanya kontak sinyal dengan sel stroma, sel stem progenitor inidapat berkembang menadi berbagai macam sel darah Sel%seldarah ini selanutnya mempunyai kemampuan untukmemperbaharui diri sendiri, membelah tanpa harusberdiferensiasi, dan menghasilkan produksi sel hingga umlah
yang tak terbatas. Sebagai contoh, sumsum tulang memproduksisel darah merah sebanyak 1,+21311 perhari, sel darah putihsebanyak 21313 perhari, dimana umlah ini dapatdilipatgandakan hingga beberapa kali tergantung kebutuhan daritubuh.
&luripoten sel stem terdiri dari progenitor myeloid danprogenitor limfoid. &rogenitor myeloid dapat berdiferensiasimenadi megakariosit, eritroblast, mieloblast, monoblast dan seldendrit. 'egakariosit akan menadi platelet, eritroblast akan
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 2/27
menadi eritosit, mieloblast akan menadi basol, eosinol danneutrol. Sel terpenting dalam sistem imun adalah limfosit yangberasal dari progenitor limfoid. 4imfosit terdiri dari limfosit 0yang berperan dalam respon imun seluler dan limfosit yangberperan dalam respon imun humoral. Selain itu uga terdapat selpembunuh alamiah 5 natural killer cells yang uga merupakanbagian dari sistem limfatik. Sel ini berhubungan erat denganlimfosit 0, namun asal dari sel ini masih diperdebatkan hingga
saat ini.
-isaat sel stem ini berada pada aringan%aringan tubuhtertentu, ia dapat merubah diri menadi sel%sel khusus dari
aringan itu sendiri, seperti hepatosit, sel%sel neuron, sel%sel otot,dan sel%sel endotel. 'ekanisme yang mengatur hal tersebutsampai saat ini belum begitu dapat dipastikan. 6al ini dikenaldengan sifat plastisitas dari sel stem. Sel stem hematopoetik inibersirkulasi dalam umlah yang kecil pada daerah periferpembuluh darah. Secara morfologi ia tidak dapat dibedakandengan sel limfosit kecil.
B. RESPON IMUN
&ertahanan imun atau respon imun terdiri atas respon imunalamiah atau nonspesik (natural/innate/native) dan didapat atauspesik (adaptive/acquired) &embagian ini dimaksudkan hanyauntuk memudahkan pengertian karena diantara kedua sistemtersebut terdapat kerasama yang erat satusama lain yang lainyang tidak dapat dipisahkan.", *, +,
#ambar !. &embagian sistem imun. *
&ada sistem imun adati! "sesi#$ immunit%& terdapatsistem dan struktur fungsi yang lebih kompleks dan beragam.
Sistem imun adaptif memberikan respon yang lebih lambatnamun memiliki 7daya ingat8 yang tinggi terhadap paparan ulangpatogen yang sama. 9pabila tubuh terpapar dengan patogenyang sama maka reaksi yang teradi akan muncul lebih cepat darisebelumnya karena patogen yang sudah dikenali pada paparansebelumnya. Sistem imun adaptif terdiri atas su'-sistemselule(, yaitu sel limfosit 0 (0 helper dan 0 sitotoksik) dan selmononuklear. Sub%sistem kedua yaitu su'-sistem )umo(al yangterdiri dari kelompok protein globulin terlarut (fasa cair), yaituImmunoglobulin #, 9, ', -, dan :. Immunoglobulin dihasilkan
oleh sel limfosit melalui proses aktivasi khusus yangbergantung pada karakteristik antigen yang dihadapi. ", ,
'ekanisme imunitas nonspesik (sa;ar mekanis, fagosit,sel / dan sistem komplemen) memberikan pertahanan terhadapinfeksi. Imunitas spesik (respons limfosit) timbul lebih lambat.&erbedaan%perbedaan antara kedua sistem imun tersebut dapatdilihat pada tabel berikut < *, +
0abel 1. &erbedaan sifat%sifat sistem imun nonspesik danspesik. *
-iantara perbedaan%perbedaan yang disebutkan, terdapatdua persamaan dari kedua sistem 5 respon imun ini. =ang pertamadalam hal aktivasi reseptor. edua respon imun ini menggunakanreseptor yang berada pada sel%sel darah putih untuk mengenalisuatu stimulus serangan, namun tetap berbeda dalam halpengenalan reseptor. =ang kedua, dalam hal respon in>amasi.edua respon ini dapat memicu suatu reaksi in>amasi, namunkeduanya biasanya bekera pada kadar subklinis, sehingga responindividu tidak menyadarinya. +
*. Sistem Imun Nonsesi#+
Sistem imun non spesik dikatakan demikian, karena tidakdituukan terhadap mikroba tertentu, terdapat seak kita lahir danmerupakan pertahanan pertama tubuh terhadap masuknya at%at asing yang mengancam tubuh kita. 'ekanismenya tidakmenunukkan spesitas terhadap bahan asing dan mampumelindungi tubuh terhadap banyak patogen potensial. Sistem inimerupakan pertahanan terdepan dalam menghadapi seranganberbagai mikroba dan dapat memberikan respon langsung. ", *, +,
Sistem imun inate terdapat pada air mata, air liur,keringat, bulu hidung, kulit, selaput lendir, laktoferin dan asam
neuraminik (pada air susu ibu), sampai asam lambung. Sistemimun ini ditandai oleh respon yang cepat terhadap patogennamun tidak dapat mengingat patogen yang sama pada paparanulang. :lemen seluler dari sistem imun inate mengekpresikanreseptor yang dapat mengenali dan mengidentikasi pathogenagar dapat dimusnahkan dengan cara fagositosis atau sitolisis.'akrofag dan neutrol diaktifkan secara cepat oleh molekulmikroorganisme dan merupakan garis pertahanan pertamaterhadap infeksi terutama dalam mengontrol infeksi bakteri dan
amur.",
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 3/27
-i dalam cairan tubuh seperti air mata atau darah terdapatkomponen sistem imun alamia)"innate,natu(al immunit%& yang antara lain terdiri atas fasacair seperti Ig9 (immunoglobulin 9), Interferon, omplemen,4isoim, atau uga ?$& (?%$eactive &rotein). Selain itu ugaterdapat fasa selular yang terdiri atas sel%sel pemangsa (fagosit)seperti sel darah putih (&'/%&olimorfonuklear), sel%selmononuklear (monosit dan makrofag) sel pembunuh alamiah
(natural killer), dan sel%sel dendritik. Sistim imun inate berperanpenting dalam aktifasi sistim imun adaptif."
Sistem imun non spesik dibagi menadi dua macamsistem pertahanan, yaitu <
a& Pertahanan fsik okimia(Physicochemical Barrier) < seperti kulit, silia, selaput lendir, batuk dan bersinmerupakan pertahanan terdepan terhadap infeksi. &ertahananbiokimia diperankan oleh asam keringat dari kelenar sebasea danfolikel rambut, berbagai asam lemak, lisoim dalam lapisan airmata. 'ukus yang kental melindungi sel epitel mukosa, dapatmenangkap bakteri dan bahan lainnya. ", *, +,
b) Pertahanan humoral < diperankan antara lain olehkomplemen, interferon (IF/), ?$& dan kolektin.*,
*& omlemen
'erupakan protein yang dapat teraktivasi langsung olehbakteri ataupun teraktivasi oleh antibodi. omplemen denganspektrum aktivitas yang luas diproduksi dalam umlah besar olehhepatosit dan monosit. eberapa fungsinya antara lain dapatmenghancurkan secara langsung membran sel bakteri, dapatberfungsi sebagai faktor kemotaktik yang mengarahkan makrofagke tempat adanya bakteri, dan komplemen dapat diikat padapermukaan bakteri yang memudahkan makrofag untuk
mengenali bakteri tersebut dan memakannya (opsonisasi).omplemen merupakan molekul larut dari sistem imunnonspesik dalam keadaan tidak aktif, yang dapat diaktifkan olehberbagai bahan seperti lipopolisakarida dari bakteri. omplemendapat uga berperan dalam sistem imun spesik yang setiap;aktu dapat diaktifkan kompleks imun. 6asil aktivasi tersebutmenghasilkan berbagai mediator yang mempunyai sifat biologikaktif dan beberapa diantaranya merupakan enim untuk reaksiberikutnya. 9ktivasi komplemen merupakan usaha tubuh dalam
proteksi, namun sering pula menimbulkan kerusakan aringansehingga merugikan tubuh sendiri. 9da @ komponen dasarkomplemen yaitu ?1 sampai ?@ yang bila diaktifkan, dipecahmenadi bagian%bagian yang besar dan kecil. 9ktivasi komplemenmenghasilkan seumlah molekul efektor antara lain analatoksin,kemotaksin, adherens imun, opsonin dan Membrane Attack Complex ('9?) yang mempunyai efek biologik. ?" merupakankomplemen kunci dalam sistem komplemen. Sistem ini dapat
diaktifkan melalui " alur, yaitu alur lektin, klasik dan alternatif <",
*, +, , A
% Jalur lektin
Mannan Binding ectin ('4) adalah kolektin yang dapat diikatmelalui bagian lektin hidrat arang kuman. Setelah '4 diikatkuman, '4 segera mengaktifkan ?". *
% Jalur klasik
aktivasi alur ini dimulai dengan ?1 yang dicetuskan olehkompleks imun antibodi dan antigen (Ig' dan Ig#). Ig' yangmemilki sebanyak lima fragmen cr!stalli"able (Fc) mudah diikatoleh ?1. 'eskipun ?1 tidak memiliki sifat enim, namun setelahberikatan dengan Fc dapat mengaktifkan ?! dan ?* yangselanutnya mengaktifkan ?". Balur ini melibatkan @ komplemenprotein utama yaitu ?1%?@. Selama aktivasi, protein tersebutdiaktifkan secara berurutan. &roduk yang dihasilkan menadikatalisator dalam reaksi berikutnya. 4ipid 9 dari endotoksin,protease, kristal urat, polinukleotide, membran virustertentu C C#$eactive %rotein (?$&) dapat mengaktifkankomplemen melalui alur klasik. *
% Jalur alternatif
Balur alternatif teradi tanpa melalui tiga reaksi pertama (?1, ?*
dan ?!) yang terdapat pada alur klasik. 9ktivasi alur alternatif dimulai dengan ?" yang merupakan molekul yang tidak stabil danterus menerus ada dalam aktivasi spontan deraat rendah danklinis yang tak berarti. akteri, amur, virus, parasit, at kontras,agregat Ig9, Ig# dan faktor nefritik dapat mengaktifkankomplemen melalui alur ini. 9ktivasi spontan ?" ini teradi padapermukaan sel kuman. 1 -engan aktivasi ?", kaskade komplemenberlanut dengan cara yang mirip pada sistem klasik.", *, +, , A
#ambar ". Balur klasikCalternatif aktifasi komplemen @
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 4/27
Secara ringkas fungsi sistem komplemen adalah sebagai berikut <
1. Dpsonisasi < memudahkan makrofag mengenalbakteri dan Ememakannya
!. 4isis5sitotoksisik < destruksi sel%sel melalui kerusakan membranplasma sel
". emotaksis (mengerahkan makrofag ke tempat bakteri)
#ambar *. Fungsi omplemen *
& Inte(!e(on
Interferon merupakan sitokin berupa glikoprotein yangdiproduksi makrofag yang diaktifkan, natural killer cell danberbagai sel tubuh yang mengandung nukleus yang dilepas untukmerespon infeksi virus. IF/ mempunyai sifat antivirus dan dapatmenginduksi sel%sel sekitar sel yang terinfeksi virus menadiresisten terhadap virus. Interferon dibagi menadi ! tipe yaitu tipeI dan tipe II. 0ipe I terdiri atas interferon alfa yang disekresimakrofag dan lekosit lain dan interferon beta disekresi broblas.Interferon tipe II adalah interferon gamma disekresi oleh sel 0setelah dirangsang oleh antigen spesik. &rotein fase akut
merupakan protein plasma yang disintesis dan dilepas oleh hati ika teradi stimulus infeksi oleh sitokin%sitokin tertentu sepertiinterleukin (I4), atau &umor 'ecrotic (actor (0/F). &rotein inidapat meningkat sampai 1333 kali. ?ontoh dari protein fase akutini yang utama yaitu C#$eactive %rotein (?$&), dan MannanBinding ectin ('4). &rotein fase akut yang lain yaitu G1%antitripsin, amiloid serum 9, haptoglobulin dan brinogen. ", *, +,
/& 0-Rea$ti1e P(otein "0RP&
?$& merupakan salah satu protein fase akut, termasukgolongan protein yang kadarnya meningkat pada infeksi akutsebagai respon imunitas non spesik. ?$& berperan dalam
imunitas non spesik yang dengan bantuan ?a HH dapat mengikatberbagai molekul yang ditemukan pada permukaan bakteri5amuryang dapat mengaktifkan sistem komplemen(alur klasik). +, , A
2& ole+tin
olektin adalah protein yang berfungsi sebagai opsoninyang dapat mengikat karbohidrat pada permukaan mikroba.ompleks yang terbentuk diikat reseptor fagosit untukEdimakan.+, , A
c) Pertahanan selular :
*& 3agosit
Fagosit merupakan sel%sel darah putih yang berukuranbesar yang bisa menelan dan mencernakan bahan%bahan asing.'eskipun dibagi ke dalam dua tipe utama yaitu neutrol danmakrofag, keduanya membagi fungsi dan peran yang sama yaitumenelan mikroba.
a. Neut(o#l.Sel ini disebut uga sebagai leukosit polimorfonuklear
(&'/), oleh karena memilki karakteristik tersendiri yaitu nukleusmultilobuler. Sel ini merupakan 3 dari umlah lekosit dalamsirkulasi. Sitoplasma neutrol memiliki granul%granul aurolikprimer (lisosom) yang mengandung hidrolase asam,mieloperoksidase dan neutronidase (liosim) sedang granulsekunder mengandung laktoferin dan liosim. #ranul tersebutberperan dalam membunuh mikroba. Sel%sel ini bersirkulasidalam darah dan bergerak masuk ke dalam aringan dimanamereka dibutuhkan., 13
'. Ma+(o!ag 'erupakan sel yang besar dan memiliki nukleus yangberbentuk tapal kuda. 'akrofag berasal dari sel%sel monosit yangbermigrasi ke aringan yang kemudian berdiferensiasi5matur danseterusnya hidup dalam aringan tersebut. Sel%sel makrofag yangbertempat dan hidup di aringan ini menyusun sistem fagositikmononuklear dimana mereka berfungsi sebagai sel%sel efektorpenting pada imunitas non spesik. 'akrofag uga berperansebagai sel penyai antigenAntigen %recenting Cell / A%C) dalamsistem imun spesik. Sel upJer adalah makrofag dalam hati,histiosit dalam aringan ikat, makrofag alveolar di paru, sel glia diotak, dan sel 4angerhans di kulit., 13
#ambar +. Fagositosis oleh makrofag
& Sel N "natu(al ille( 0ell&
Sel /atural iller (sel /) adalah golongan limfosit ketigasetelah sel 0 dan sel , dikenal uga sebagai E4arge #ranular4ymphocytes. Sel / berfungsi dalam imunitas non spesikterhadap virus dan sel tumor. Sel ini memiliki kemampuan untuk
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 5/27
mengenal perubahan permukaan sel%sel yang terinfeksi atau sel%sel neoplastik, berikatan dengan sel%sel tersebut danmenyebabkan lisis. -estruksi dari sel%sel terinfeksi dicapai melaluipelepasan perforins dan granyymes dari granula%granulanyayang menginduksi teradinya apoptosis (programmed celldeath). ,
#ambar . /atural killer cell.
/& Sel Mast dan Baso#l
Secara morfologis, sel mast dan basol sangat miripdimana keduanya mengandung granul%granul padat (elektron)dalam sitoplasmanya, bedanya sel mast ditemukan hampirdiseluruh pembuluh%pembuluh darah di aringan ikat, mukosa danpermukaan epithelial, sedangkan basol bertempat dalamsirkulasi darah perifer. Sel mast dan basol memegang perananpenting dalam memperantarai reaksi hipersensitivitas tipe I(immediate hypersensitivity). edua sel ini merupakan alat dalammenga;ali respon in>amasi akut. -egranulasi sel dicapai olehikatan antibody Ig: dan antigen yang menghasilkan pelepasanmediator proin>amasi yang terdiri dari histamin dan berbagai
sitokin. , 11
2& Sel Dend(iti+
Sel%sel dendritik terdiri dari sel%sel 4angerhans dan sel%selinterdigitating dan membentuk suatu embatan yang pentingantara imunitas non spesik dan spesik, sebagai sel%sel yangmenyaikan peptida antigenik ke sel%sel 0 helper (imunitasadaptif). Dleh karenanya sel%sel ini dikenal sebagai sel penyaiantigen profesional (profesional antigen presenting cells 5 9&?s).Sel%sel 4angerhans sangat mobile, bermigrasi dari kulit kekelenar getah bening perifer dan terutama efektif menyaikanantigen ke sel%sel ?-*. , @
#ambar . Sel dendritik
4& Eosino#l
:osinol merupakan granulosit yang memilki sifat dankemampuan dalam fagosit. Kalaupun berdasarkan fakta bah;amereka hanya menyusun !%+ dari total populasi leukosit,
mereka merupakan alat perla;anan terhadap parasit%parasityang terlalu besar untuk difagositosis. #ranul%granul eosinolmengandung seumlah protein%protein dasar yang terdiri dari'aor asic &rotein ('&), :osinolik ?ationic &rotein (:?&), dan:osinolik &ero2idase (:&D). Setiap protein dasar ini bersifattoksik untuk parasit. , A, @
#ambar A. omponen sel%sel imun non spesik
Secara berkesinambungan dalam alinan koordinasi yangharmonis, sistem imun, baik yang alamiah maupun adaptif,senantiasa bahu%membahu menaga keselarasan interaksi antarasistem tubuh manusia dan media hidupnya (ekosistem). ", *, +
#ambar @. era secara umum dari respon imun spesik dannonspesik *
#ambar 13. euntungan dan kerugian dari respon imun*
. Sistem Imun Sesi#+ -isebut spesik karena sistem tersebut hanya dapat
menyingkirkan benda asing yang sudah dikenal sebelumnya.enda asing yang sama, bila terpaan ulang akan dikenal lebihcepat, kemudian dihancurkan. Sistem imun spesik ini dapatbekera tanpa bantuan sistem imun nonspesik. Sel yangberperan adalah sel limfosit (limfosit dan 0). 9da dua sistemimun spesik tergantung lokasinya, yaitu humoral (dalam cairantubuh) dan seluler (dalam sel). ", *, +,
a. Sistem imun sesi#+ )umo(al
&emeran utama dalam sistem imun spesik humoral
adalah limfosit atau sel . Sel yang mengalami pematangandi sumsum tulang akan dilepas ke sirkulasi darah, disebut sebagaisel naif. &ada membran sel terdapat antigen % bindingreseptor. ila sel dirangsang oleh benda asing, sel tersebutakan berproliferasi, berdiferensiasi dan berkembang menadi sel memori dan sel efektor yang disebut sel plasma. Ini dikenalsebagai respon primer. Sel memori memiliki masa hidup yanglebih panang dan membentuk membran#bound antibodi dengansifat yang sama dengan sel induk. Sel plasma tidak
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 6/27
membentuk membrane#bound antibodi, namun ia memproduksiantibodi yang bisa disekresikan. Sel%sel memori akan tinggal lamadan berespon ika dire%eksposure oleh antigen yang sama di;aktu yang akan datang, yang disebut denganrespons sekunder.*,
#ambar 11. Sel matur berdiferensiasi menadi sel plasma yangmemproduksi antibodi
'. Sistem imun sesi#+ selule(
&emeran utama dalam sistem imun spesik seluler adalahlimfosit 0 atau sel 0. 0idak seperti sel , diferensiasi danproliferasi sel 0 teradi di dalam kelenar timus dan mengalamipematangan di kelenar tersebut. 6anya +%13 sel 0 yangmenadi matang dan meninggalkan timus untuk masuk dalamsirkulasi. Selama masa pematangan, sel 0mengekspresikan antigen#binding receptor pada membrannyayang disebut reseptor sel 0. Sel 0 hanya bisa mengenali antigenyang mengandung cell%membran protein, yang dikenal sebagaimolekul Ma*or +istocompatibilit! Complex M+C). ila sel 0bertemu dengan antigen yang berikatan dengan molekul '6?,
maka sel 0 akan berproliferasi dan berdiferensiasi menadi sel 0memori dan macam%macam sel 0 efektor.*
Secara fungsional sel 0 dibagi menadi sel 0 helper (0h) dansel 0 ?ytoto2ic. -imana kedua sel ini menunukkan perbedaanprotein permukaan sel yaitu ?-* pada sel 0 helper dan ?-A padasel%sel sitotoksik. Sel 0 helper (inducer 0%cells5limfosit ?-*), lebihlanut dibagi lagi menadi sel 0h1 dan sel 0h!, berdasarkancytokine%producing properties. Sel 0h1 merupakan sel 0 proinfmator! dan untuk menstimulasi makrofag, sehingga pentingpada pertahanan mela;an patogen%patogen intraseluler. Sel 0h!mengatur diferensiasi dan maturasi sel%sel dan oleh karenanya
terlibat dalam produksi imunitas humoral (antibod! mediated).4imfosit 0h! memiliki peranan penting dalam proteksi mela;anpenyakit%penyakit parasitik. Sel 0 sitotoksik disebut uga limfosit?-A. Sel ini terutama bertanggung a;ab untuk sitolitik sel%selyang terinfeksi virus, sel%sel malignan dan uga untuk reeksi
aringan atau organ cangkok (tissue allograft)., A
#ambar 1!. &eran sel 0 *
ANTIBODI,IMUNOGLOBULIN
'olekul antibodi digolongkan dalam protein yang disebutglobulin sehingga disebut imunoglobulin. -ua cirinya yangpenting ialah spesitas dan aktivitas biologik. 9ntibodi dibentukoleh sel plasma yang berasal dari proliferasi sel yang teradisetelah kontak dengan antigen. 9ntibodi terdistribusi secara luasdalam plasma dan cairan%cairan sekretoris seperti air mata, airsusu, dan sekresi mukosa. *, , A
-alam sistem imun manusia terdapat lima tipe
9ntibodi, yaitu Ig', Ig-, Ig9, Ig:, dan Ig#. Ig# terbagi lagimenadi * sub kelas yaitu Ig#1 sampai Ig#* sedangkan Ig9memiliki ! sub kelas yaitu Ig91 dan Ig9!. !, *,
0abel !. Isotipe dan karakteristik antibodi
Semua molekul imunoglobulin mempunyai * rantaipolipeptida dasar yang terdiri atas ! rantai berat (heav! chain)dan ! rantai ringan (light chain) yang identik. 9da ! enis rantairingan (kappa dan lambda) yang terdiri atas !"3 asam aminoserta + enis rantai berat yang tergantung pada kelima enisimunoglobulin, yaitu Ig', Ig#, Ig:, Ig9CIg-. $antai berat terdiriatas *+3%33 asam amino, hingga berat dan panang rantai berattersebut adalah dua kali rantai ringan. :nim papain memecahmolekul antibodi dalam fragmen. -ua fragmen tetap memilikisifat antibodi yang dapat mengikat antigen secara spesik,bereaksi dengan epitop disebut (ragmen antigen binding (Fab).Fragmen ketiga dapat dikristalkan dari larutan C disebut (ragmencr!stalli"able (Fc).*,
#ambar 1". Struktur antibodi +
#ambar 1*. Fungsi efektor antibodi *
ANTIGEN
9ntigen adalah bahan yang dapat merangsang responimun atau bahan yang dapat bereaksi dengan antibodi. Secarafungsional antigen dibagi menadi imunogen dan hapten.Imunogen adalah antigen yang pengikatannya melibatkan suaturespon imun. Sedangkan hapten merupakan determinan antigendengan berat molekul yang kecil dan baru menadi imunogen biladiikat oleh protein pemba;a (carrier) yang besar. ahan kimiaukuran kecil seperti dinitrofenol dapat diikat antibodi, tetapibahan tersebut sendiri tidak dapat mengaktifkan sel . Lntuk
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 7/27
memacu respon antibodi, bahan kecil tersebut perlu diikat olehmolekul besar. ompleks yang terdiri atas molekul kecil (hapten)dan molekul besar (karier atau molekul pemba;a) dapatberperan sebagai imunogen. ?ontoh hapten ialah berbagaigolongan antibiotik dan obat lainya dengan berat molekul kecil.6apten membentuk epitop pada molekul pemba;a yang dikenalsistem imun dan merangsang pembentukan antibodi.*
SITOIN
Sitokin sering pula disebut interleukin yang berarti diantarasel darah putih merupakan molekul%molekul kecil yang bekerasebagai suatu sinyal antara sel%sel dan memiliki berbagai peranantara lain kemotaksis, pertumbuhan seluler dan sitotoksisitas.Sitokin terdiri dari lymphokines yang dihasilkan oleh sel dan sel
0, dan monokines yang disekresi oleh monosit dan makrofag,serta mediator lainnya yang disekresi oleh sel%sel lain. Sitokin inimerupakan Emessenger kimia. -engan mengikat reseptorspesik pada sel target, sitokin merekrut banyak sel%sel lainnyake lapangan kera (eld of action).
0abel ". Sitokin pada imunitas non spesik *
0abel *. Sitokin pada imunitas spesik *
#ambar 1+. 'ekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi
0. ORGAN SISTEM LIM3OID
Sel%sel sistem imun ditemukan dalam aringan dan organyang disebut sistem limfoid. Sistem tersebut terdiri atas limfosit,sel epitel dan stroma yang tersusun dalam organ dengan kapsulatau berupa kumpulan aringan limfoid yang difus. Drgan limfoidyang berupa kumpulan nodul kecil yang mengandung banyaklimfosit, merupakan tempat a;al teradinya respon imun spesik
terhadap antigen protein yang diba;a melalui sistem limfoid.Drgan limfoid dapat dibagi dalam organ limfoid primer dansekunder. ", *,
Drgan limfoid primer atau sentral diperlukan untukpematangan, diferensiasi dan proliferasi dari sel 0 dan sehinggamenadi limfosit yang dapat mengenal antigen. arena itu organtersebut berisikan limfosit dalam berbagai fase diferensiasi. 9da !organ limfoid priemer yaitu kelenar timus dan Bursa(abricius atau seenisnya seperti sumsum tulang. Drgan limfoid
sekunder yang paling utama adalah Mucosal Associated!mphoid &issue ('940). Drgan ini terdapat di beberapa bagiantubuh seperti kulit, bronkus, saluran cerna, konungtiva, mukosahidung, mammae dan serviks uterus. Drgan limfoid sekunderyang lainnya seperti kelenar getah bening yang merupakan rutetempat le;atnya 9&? dan sel dendritik untuk memba;a mikrobayang ditangkapnya pada aringan, dan limpa yang merupakantempat respon imun utama terhadap antigen yang masuk melalui
darah. &ada limpa ini terdapat dua ona yaitu ona sel 0 (sentragerminal) dan ona sel (ona folikel). 4impa ini merupakantempat utama fagosit memakan mikroba yang dilapisi antibodioleh proses opsonisasi. Fungsi fagositosis akan terganggubila tidak ada limpa, dimana mikroba yang berkapsul hanya akandimakan oleh fagosit dilimpa setelah teradi opsonisasi.",*,
D. LINTAS ARUS LIM3ATI
Sistem limfatik adalah sistem saluran limfe yang meliputiseluruh tubuh yang dapat mengalirkan isinya ke aringan dankembali sebagai transudat ke sirkulasi darah. -ua saluran utama
ialah duktus torasikus dan duktus limfatikus. 9&? dan seldendritik menggunakan lintas ini untuk memba;a benda asingyang ditangkapnya untuk kemudian dipresentasekan pada sellimfosit. Sel limfosit uga akan memakai alur ini untukmengaktifkan sel%sel efektor lainnya. Setelah migrasi dari limfositini ke tempat infeksi, limfosit ini akan kembali lagi ke tempatasalnya. ", *,
E. DETERMINAN
erbagai faktor yang disebut determinan berpengaruhterhadap sistem imun nonspesik. 9ntara lain spesies, keturunandan usia, hormon, suhu, faktor nutrisi atau gii dan >ora bakteri
normal. *
III. SISTEM IMUN PADA MATA
Seperti halnya dengan respons imun yang teradi di organ%organ lain, mata uga memberikan respon imun baik humoralmaupun seluler. 'ata merupakan kelanutan susunan saraf pusatsedangkan konungtiva merupakan kelanutan dari aringan ikat.'ata merupakan bagian tubuh yang unik yang dapat memberikan
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 8/27
petanda dari proses imun aktif langsung. 'ata memilikimekanisme perlindungan yang bersifat non imun danimun secara alamiah.*, +, , A
A. PROTESI NON IMUN "BARIER ANATOMI& 5
'ekanisme perlindungan yang bersifat non imun secara alamiahantara lain <
1. &alpebra, yang melindungi mata dari paparan dengan
lingkungan luar. &alpebra melindungi permukaan okuler terhadaporganisme yang tersebar di udara, benda asing dan traumaminor.
!. ulu mata, mampu mendeteksi adanya benda asing dansegera memicu kedipan mata.
". 9ir mata, mempunyai efek mengencerkan danmembilas. 'emegang peranan dalam menaga integritas dariepitel konungtiva dan kornea yang berfungsi sebagai barieranatomi. &embilasan yang terus menerus pada permukaan okulermencegah melekatnya mikroorganisme pada mata.+,
#ambar 1. Integrasi palpebra, silia, tear lm dan permukaanokuler. +
Integrasi antara palpebra, silia, air mata dan permukaanokuler merupakan sebuah mekanisme proteksi a;al terhadapbenda asing. :pitel kornea adalah epitel skuamosa non keratinyang terdiri hingga lima lapis sehingga akan menyulitkanmikroorganisme untuk menembus lapisan%lapisan tersebut. Selainitu kornea uga diinervasi oleh uung serabut saraf tidak bermielinsehingga akan memberikan peringatan a;al yang sangat cepatbagi mata terhadap trauma dikarenakan oleh sensititasnya.+,
B. PROTESI IMUN 5
*. SISTEM LARIMALIS
&roteksi imun untuk mucosal surface termasuk permukaanokuler adalah Mucosa#Associated !mphoid &issueMA&) '940 terbentuk oleh adanya interkoneksi dari daerahmukosa yang memberikan gambaran imunologis spesik tertentuyaitu terdapat banyak 9&?, struktur khusus untuk memprosesantigen secara terlokalisir (tonsil) dan sel efektor (sel 0
intraepitelial dan sel mast yang berlimpah). Salah satu fungsiutama '940 adalah untuk menciptakan keseimbangan antaraimunitas dan toleransi untuk mencegah kerusakan aringanmukosa. +, , @, 1!
#ambar. 1. Fungsi utama sistem imun mukosal(mempertahankan keseimbangan proteksi imun mela;an infeksi
mikroba C antigen non pathogen permukaan mukosa.1!
#ambar 1A. :940 (?940 dan 4-940)1!
Baringan limfoid difus pada permukaan glandula lakrimal,duktus lakrimal, konungtiva (con*unctival associated l!mphoidtissue atau ?940) dan berlanut sampai kanalikulus serta sistemdrainase lakrimal (lacrimal drainade-associated l!mphoidtissue atau 4-940) secara keseluruhan disebut .!e#Associated!mphoid &issue (:940). :940 merupakan kumpulan sel%sel limfoidyang terletak pada epitel permukaan mukosa. Sel%sel inimenghasilkan antigen dan mampu menginduksi teradinyarespon imun seluler maupun humoral. elenar lakrimalismerupakan penghasil Ig9 terbesar bila dibandingkan dengan
aringan okuler lainnya.1!,1"
. TEAR 3ILM
9ir mata mengandung berbagai mediator seperti histamin,triptase, leukotrin dan prostaglandin yang berhubungan denganalergi pada mata. 'ediator%mediator itu berasal dari sel mast.Semuanyadapat menimbulkan rasa gatal, kemerahan, air matadan mukus yang berhubungan dengan penyakit alergi akut dankronis. &engerahan komponen seluler lokal melibatkan molekuladhesi sepertintercelluler Adhesion Molecule#0 (I?9'%1) di epitelkonungtiva yang meningkatkan adhesi leukosit ke epitel danendotel. :kspresi molekul adhesi diatur oleh banyak komponenekstraseluler dan intraseluler seperti sitokin proin>amasi, matriks
protein ekstraseluler dan infeksi virus. +,
#ambar 1@. Integrasi tear lm, palpebra, silia danpermukaan okuler 1!
&ada lapisan mukus yang diproduksi oleh sel goblet dan selepitel konungtiva, glikocal!x yang disintesis epitel korneamembantu perlekatan lapisan mukus sehingga berhubungandengan imunoglobulin pada lapisan akuos. &ada lapisan akuossendiri, banyak mengandung faktor%faktor terlarut yang berperan
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 9/27
sebagai antimikroba. Seperti laktoferin, lisoim, dan M%lisin.4aktoferin berfungsi utama dalam mengikat besi yang dibutuhkanoleh pertumbuhan bakteri, sehingga bersifat bakteriostatik danbakterisidal. 4isoim efektif dalam menghancurkan dinding selbakteri gram positif. M%lisin memiliki kemampuan dalam merusakdinding sel mikroorganisme. Selain faktor terlarut tersebut,lapisan akuos uga mengandung banyak Ig9 yang sangat efektif dalam mengikat mikroba, lalu melakukan opsonisasi, inaktivasi
enim dan toksin dari bakteri, serta berperan langsung sebagaiefektor melalui Antigen 1ependent Cell C!totox!cit! (tanpaberinteraksi dengan komplemen)., A, @
/. ON6UNGTI7A
onungtiva terdiri dari dua lapisan < lapisan epitel danlapisan aringan ikat yang disebut substansia propria. onungtivatervaskularisasi dengan baik dan memiliki sistem drainase limfeyang baik ke limfonodi preaurikularis dansubmandibularis. Baringan ini mengandung banyak sel4angerhans, sel dendritik dan makrofag yang berperansebagai Antigen %resenting Cell (9&?) yang potensial. Folikel pada
konungtiva yang membesar setelah infeksi ataupunin>amasi pada ocular surface menunukkan adanya kumpulan sel 0, sel dan 9&?. Folikel ini merupakan daerah untuk teradinyarespon imun terlokalisir terhadap antigen oleh sel dan sel 0secara lokal di dalam folikel.+, ,1"
#ambar !3. -istribusi sel imun pada konungtiva.1*
&roteksi imun untuk mucosalsurface termasuk ocular adalah Mucosa#Associated !mphoid&issue'940 terbentuk oleh adanya interkoneksi dari daerahmukosa yang memberikan gambaran imunologis spesik tertentuyaitu banyak terdapat 9&?, struktur khusus untuk memproses
antigen secara terlokalisir (&eyer8s patches atau tonsil) dan selefektor (sel 0 intraepitelial dan sel mast yang berlimpah).Salahsatu fungsi utama '940 adalah untuk menciptakan keseimbanganantara imunitas dan toleransi untuk mencegah kerusakan
aringan mukosa.+, , @
Substansia propria kaya akan sel%sel imun dari bonemarro; yang akan membentuk sistem imun mukosa padakonungtiva yang dikenal dengan ?onunctiva 9ssociated4imphoied 0issue (?940) yang merupakan salah satu bagian dari
'940. ?940 merupakan sistem imunoregulasi yang utama bagikonungtiva. &ada substansia propria terdapat neutrol, limfosit,Ig9, Ig#, sel dendrite dan sel mast. :osinol dan basol tidakditemukan pada konungtiva yang sehat. onungtivamengandung banyak sel mast. Ig9 merupakan antibodi yangpaling banyak dalam lapisan air mata. Ig9 menyerang bakteridengan cara Emembungkusnya sehingga mencegah teradinyaperlekatan antara bakteri dengan sel epitel.'olekul terlarut yang
banyak adalah komplemen. $espon imun yang teradi padakonungtiva sebagian besar merupakan respon imun yangdimediasi oleh antibodi dan limfosit, namun uga terdapat responimun yang dimediasi oleh Ig: terhadap sel mast pada reaksialergi.+, , @
2. SLERA
Sklera sebagian besar terdiri atas aringan ikat kolagen.6al ini menyebabkan sklera bersifat relatif lebih avaskulerdibandingkan dengan konungtiva. arenanya pada sklera hanyaterdapat sedikit sel imun ika dibandingkan dengan konungtiva.-alam keadaan normal sklera hanya sedikit mengandung sel%sel
limfosit, makrofag dan neutrol. /amun sebagai respon imunsaat teradi in>amasi pada sklera sel%sel imun tersebut memasukisklera melalui pembuluh darah episklera dan pembuluh darahkoroid &ada saat istirahat Ig# ditemukan dalam umlah yangcukup besar. +, , 1+
4. ORNEA
ornea unik karena bagian perifer dan sentral aringanmenunukkan lingkungan mikro imunologis yang elas berbeda.6anya bagian limbus yang tervaskularisasi. 4imbus banyakmengandung sel 4angerhans, namun bagian perifer, parasentraldan sentral dari kornea dalam keadaan normal sama sekali tidak
mengandung 9&?. /amun demikian, berbagai stimulus dapatmembuat sitokin tertentu (seperti I4%1) menarik 9&? ke sentralkornea. omplemen, Ig' dan Ig# ada dalam konsentrasi sedangdi daerah perifer, namun hanya terdapat Ig# dengan level yangrendah pada daerah sentral. +, , 1
Sel kornea uga terlihat mensintesis berbagai proteinimunoregulasi dan antimikrobial. Sel efektor tidak ada atau hanyasedikit terdapat pada kornea normal, namun &'/, monosit danlimfosit siap siaga bermigrasi melalui stroma ika stimulus
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 10/27
kemotaktik teraktivasi. 4imfosit, monosit dan &'/ dapat pulamelekat pada permukaan endotel selama in>amasi, memberikangambaran keratik presipitat ataupun garis hodadoust padareeksi endotel implan kornea. &roses lokalisasi dari suatu responimun tidak teradi pada kornea, tidak seperti halnya padakonungtiva. +, , 1
ornea uga menunukkan suatu keistime;aan imun(mmune %rivilege) yang berbeda dengan uvea. eistime;aan
imun dari kornea bersifat multifaktorial. Faktor utama adalahstruktur anatomi limbus yang normal, dan lebih khusus lagikepada keseimbangan dalam mempertahankan avaskularitasdan tidak adanya 9&? pada daerah sentral kornea. -itambah olehtidak adanya pembuluh limfe pada daerah sentral, menyebabkanlambatnya fase pengenalan pada daerah sentral. 'eski demikian,sel%sel efektor dan molekul%molekul lainnya dapat menginltrasikornea yang avaskuler melalui stroma. Faktor lain adalah adanyasistem imunoregulasi yang intak dari bilik mata depan, dimanamengadakan kontak langsung dengan endotel kornea. +, , 1
8. BILI MATA DEPAN9 U7EA ANTERIOR DAN 7ITREUS
ilik mata depan merupakan rongga berisi cairan humorakuos yang bersirkulasi menyediakan medium yang unik untukkomunikasi interseluler antara sitokin, sel imun dan sel peamudari iris, badan siliar dan endotel kornea. 'eskipun humor akuosrelatif tidak mengandung protein ika dibandingkan dengan serum(sekitar 3,1 N 1,3 dari total protein serum), namun humor akuosmengandung campuran kompleks dari faktor%faktor biologis,seperti sitokin, neuropeptida, dan inhibitor komplemen yangmampu mempengaruhi peristi;a imunologis dalam mata.
0erdapat blood aquous barrier yakni &ight *unction antara epitelnonpigmen memberikan barier yang lebih eksklusif yangdapat mencegah makromolekul interstisiel menembus secaralangsung melalui badan silier ke humor akuos. 'eski demikian,seumlah kecil makromolekul plasma melintasi barier epitelnonpigmen ini dan dapat meresap dengan difusi ke anteriormelalui uvea memasuki bilik mata depan melalui permukaan irisanterior. +,
Intraokuler tidak mengandung pembuluh limfe. &engaliransangat tergantung pada saluran aliran humor akuos untukmembersihkan substansi terlarut dan pada endositosis oleh sel
endotelial trabekula mesh;ork atau makrofag untuk pembersihanpartikel%partikel.+,
0raktus uvea merupakan bagian yang penting dalam sudutpandang imunologi.Lvea banyak mengandung komponen selulerdari sistem imun termasuk makrofag, sel mast, limfosit dan selplasma.Iris dan badan siliar mengandung banyak makrofag dansel dendritik yang berperan sebagai 9&? ataupun sebagai selefektor. &roses imun tidak mungkin teradi secara terlokalisasi,
namun 9&? meninggalkan mata melalui trabekula mesh;orkbergerak ke lien tempat teradinya proses imun seluler, berupaaktivasi sel 0 supresor ?-AH. onsentrasi Ig#, komplemen dankalikrein sangat rendah didapat pada bilikmata depan yangnormal.+,
#ambar !1. &roses imunologi pada '- dan iris 1*
Lvea anterior memiliki sistem imunoregulasi yang telahdigambarkan sebagai immune privilege (keistime;aan imun).onsep modern mengenai immune privilege ini mengacu padapengamatan bah;a implan tumor atau allograft dengan tidakdiharapkan dapat bertahan lebih baik dalam regio ini, sedangkan
implan atau graft yang sama mengalami penolakan lebih cepatpada daerah tanpa keistime;aan imun. -aerah immune privilegelain yaitu ruang subretina, otak dan testis. 'eskipun sifat dasardari antigen yang terlibat mungkin penting, immune privilege dariuvea anterior telah diamati dengan banyak antigen, meliputiantigen transplantasi, tumor, hapten, protein terlarut,autoantigen, bakteri dan virus.+,
Immune privilege dimediasi oleh pengaruh fase aferen danefektor dari lintasan respon imun. Imunisasi denganmenggunakan segmen anterior sebagai fase aferen dari responimun primer berakibat dihasilkannya efektor imunologis yang
unik. Imunisasi seperti dengan protein lensa atau autoantigen lainmelalui bilik mata depan tidak menyebabkan teradinya polaimunitas sistemik yang sama seperti yang ditimbulkan olehimunisasi pada kulit. Imunisasi oleh ineksi bilik mata depan padahe;an coba menyebabkan teradinya perubahan bentuk imunitassistemik terhadap antigen yang disebut Anterior Chamber# Associated mmune 1eviation (9?9I-).+, , 1"
&ada vitreus tidak ditemukan kekhususan tertentu. #elvitreus dapat mengikat protein dan berfungsi sebagai depot
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 11/27
antigen. #el vitreus secara elektrostatik dapat mengikat substansiprotein bermuatan dan mungkin kemudian berperan sebagaidepot antigen dan substrat untuk adhesi sel leukosit. arenavitreus mengandung kolagen tipe II, ia dapat berperan sebagaidepot autoantigen potensial pada beberapa bentuk uveitis terkaitarthritis.+, , 1!
RETINA DAN OROID
Sirkulasi retina menunukkan adanya blood retinal
barrier pada tight *unction antara sel endotel pembuluh darah.&embuluh darah koriokapiler sangat permeabel terhadapmakromolekul, memungkinkan teradinya transudasi sebagianbesar makromolekul plasma ke ruang ekstravaskular dari koroiddan koriokapiler. 0ight unction antar sel $&: menyediakan bariersiologis antara koroid dan retina. &embuluh limfe tidakdidapatkan pada retina dan koroid, namun 9&? ditemukan dalamkonsentrasi yang tinggi. 'ikroglia (derifat monosit) pada retinamemiliki peran dalam menerima stimulus antigenik, dapatmengadakan perubahan sik dan bermigrasi sebagai responterhadap berbagai stimuli.+, , 1!
$&: dapat diinduksi untuk mengekspresikan molekul '6?kelas II, yang menunukkan bah;a $&: uga dapat berinteraksidengan sel 0. /amun pada keadaan normal, segmen posteriortidak mengandung sel limfosit. &erisit yang berada padapembuluh darah retina dapat mensintesis berbagai sitokin yangberbeda (seperti 0#F%M)yang dapat mengubah respon imun yangteradi setelahnya. &roses imun yang terlokaliser uga tidak teradipada segmen posterior ini.+, , 1"
#ambar !!. -eviasi Imun 9nterior(9?9I-) C &osterior (&D?9I-)
I7. BAHASAN HUSUS DALAM SISTEM IMUN PADA MATA
1. IMMUNE PRI7ILEGE "EISTIME;AAN IMUNITAS&
mmune privilege menggambarkan beberapa organ tubuhyang memiliki kemampuan toleransi pengenalan antigen tanpamenyebabkan teradinya in>amasi sebagai respon imun.eberapa organ yang memiliki immune previlegeadalah otak,mata, uterus dan testis. mmune previlege dapat dikatakansebagai evolusi dari adaptasi tubuh untuk melindungi fungsiorgan vital dari respon imun yang dapat menimbulkan kerusakan.
In>amasi pada otak atau mata dapat menyebabkan hilangnyafungsi organ tersebut.13, 1
eberadaan immune previlege pada mata diketahui padaakhir abad 1@ oleh 'eda;ar. 'ata merupakan struktur dengankeistime;aan imunitas, terlindungi dari sistem imun olehberbagai mekanisme. &erlu ditekankan bah;a keistime;aanimunitas bukan berarti ketidakmampuan host memicu responimun, namun merupakan kemampuan menghindarkan diri dari
konsekuensi berat yang teradi akibat adanya proses in>amasi.&ada tahap dimana teradi gangguan dari mekanisme ini, akanmenyebabkan in>amasi yang lebih berat yang bias mengancampenglihatan. aik dari faktor infeksi maupun mekanisme imun,sangat berpengaruh dalam memicu kelemahan mekanismekeistime;aan imunitas mata.+, , 13
Faktor%faktor yang mempengaruhi keistime;aanimunitas pada mata<
1. 9danya Blood 2cular Barrier
!. 0idak terdapatnya drainase limfatik pada mata
". 9danya faktor%faktor imunomodulator pada humor akuous*. 9danya ligand imunomodulator pada permukaan sel%sel
parenkim okular
+. 9danya kemampuan toleransi imun pada bilik mata depan danbilik mata belakang ( Anterior Chamber Associated mmune1eviation / 9?9I-). +, , 13, 1
!. IN3LAMASI
In>amasi didenisikan sebagai reaksi lokal aringanterhadap cidera. $eaksi dapat menimbulkan reaksi berantai danrumit yang berdampak teradinya vasodilatasi, kebocoranvaskulatur mikro dengan eksudasi cairan dan protein sertainltrasi lokal sel%sel in>amasi. Sel fagosit diperlukan untukmenyingkirkan bahan%bahan asing dan mati di aringan yangcidera. 'ediator in>amasi yang dilepas fagosit seperti enim,radikal bebas anion superoksid dan oksida nitrit berperan untukmenghancurkan makromolekul dalam cairan eksudat. /amunrespon in>amasi merupakan resiko yang harus diperhatikanpeamu. ila teradi rangsangan yang menyimpang dan menetapatau bahkan ditingkatkan. $eaksi dapat berlanut yangmenimbulkan kerusakan aringan peamu dan penyakit.*, +,
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 12/27
&ada in>amasi akut teradi reaksi yang cepat terhadapbenda asing, dapat beberapa am sampai hari. #eala in>amasidini ditandai dengan lepasnya berbagai mediator sel mast sepertihistamin dan bradikinin, yang diikuti oleh aktivasi komplemen dansistem koagulasi. Sel endotel dan sel in>amasi akan melepasmediator yang menimbulkan efek sistemik seperti panas. /etrolyang dikerahkan ke lokasi cidera akan melepas produk toksik. ilapenyebab in>amasi tidak dapat disingkirkan atau teradi paanan
berulang%ulang dengan antigen, akan teradi in>amasi kronikyang dapat merusak aringan dan kehilangan fungsi samasekali.*,+,
#ambar !". 9ktitas &'/ pada in>amasi akut. 13
ila in>amasi terkontrol, neutrol tidak lagi dikerahkandan berdegenerasi. Selanutnya dikerahkan sel mononuklearseperti monosit, makrofag, limfosit dan sel plasma yangmemberikan gambaran in>amasi kronik. -alam in>amasi kronikini, monosit%makrofag memiliki ! peran yaitu memakan danmencerna mikroba, debris seluler dan neutrol yangberdegenerasi serta modulasi respon imun dan fungsi sel 0
melalui presentasi antigen dan sekresi sitokin. 'onosit%makrofag uga mempunyai fungsi dalam penyembuhan luka danmemperbaiki parenkim dan fungsi sel in>amasi melalui sekresisitokin. *, +,
In>amasi yang teradi pada praktek sehari%hari biasanyaberfungsi secara siologis pada level subklinis tanpa manifestasiyang elas. 'isalnya, pada sebagian besar individu, paparanalergen permukaan okular yang teradi tiap hari pada semuamanusia atau kontaminasi bakteri selama operasi katarak yangteradi pada sebagian besar mata biasanya dibersihkan olehmekanisme respon imun ba;aan atau adaptif tanpa in>amasiyang elas. *, +,
". REASI HIPERSENSITI7ITAS
$espon imun, baik nonspesik maupun spesik padaumumnya berfungsi protektif, namun respon imun uga dapatmenimbulkan akibat buruk.6al ini disebut dengan penyakithipersensitivitas. omponen%komponen sistem imun yang bekerapada proteksi adalah sama dengan yang menimbulkan reaksihipersensitivitas. 6ipersensitivitas yaitu reaksi imun yang
patologik, teradi akibat respon imun yang berlebihan sehinggamenimbulkan kerusakan aringan tubuh.
$eaksi hipersensitivitas secara umum dibagi menurutmekanismenya oleh $obert ?oombs dan &hilip 66 #ell padatahun 1@". 4alu klasikasi ini ditambahkan menadi + 0ipe. *, ,
Hie(sensiti1itas Tie I 5 Ale(gi
6ipersensitivitas tipe I terdiri atas tiga fase. =ang pertama,
alergen menyebabkan produksi Ig: pada paparan pertama yangdisebut fase sensitasi. Ig: kemudian kontak dengan sel mast danbasol. Fase kedua teradi pada paparan kedua oleh antigen yangsama, dimana akan diproduksi lebih banyak Ig: dan teradidegranulasi sel mast sehingga menghasilkan mediator in>amasiseperti histamin, prostaglandin dan bradikin.*, +, , , 1A
#ambar !*. $eaksi 6ipersensititas tipe I 1@
Fase ketiga adalah teradinya reaksi sebagai efek darimediator%mediator yang dilepas oleh sel mast dengan aktivitasfarmakologik. 'anifestasi okuler adalah konungtivitis alergi,konungtivitis papil raksasa, keratokonungtivitis atopik dan
keratokonungtivitis vernal.
*, +, , , 1A
Hie(sensiti1itas Tie II 5 Sitoto+si+
0ipe ini melibatkan antibodi Ig# dan Ig', yang dapatmenyebabkan lisis seluler akibat dari adanya dan teraktivasinyasel in>amasi yang berinteraksi dengan komplemen. 9ntibodi akanmengaktifkan sel yang memiliki reseptor FcO%$, dimana salahsatunya adalah sel /. Sel / akan menyebabkan lisisnya selyang terpapar antigen melalui Antibod! 1ependent CellC!totoxicit! (9-??) (tanpa interaksi dengan komplemen).'anifestasi okuler < Llkus 'ooren dan Sikatriks &emgoid,-ermatitis 6erpetiformis.*, +, , , 1A
#ambar !+. $eaksi 6ipersensititas tipe II 1@
Hie(sensiti1itas Tie III 5 omle+s Antigen-Anti'odi
6ipersensitivitas tipe III teradi akibat penimbunankompleks antigen%antibodi. /ormalnya, kompleks imun akandisingkirkan oleh fagosit, namun bila terdapat kompleks imunyang persisten akan mengaktifkan komplemen sehingga selin>amasi memasuki deposit kompleks imun. *, +, ,
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 13/27
#ambar !. $eaksi 6ipersensititas tipe III 1@
arena pembuluh darah lebih mudah untuk menaditempat deposit kompleks imun, maka badan siliar merupakanbagian yang mudah mengalami reaksi tipe ini. 'anifestasiokuler < Lveitis, Sindroma ehcet dan Sindroma SPgren. *, +, ,
Hie(sensiti1itas Tie I7 5 Tie Lam'at
0eradinya reaksi hipersensitivitas tipe ini dia;ali oleh
adanya peptida antigen yang dipresentasikan oleh 9&? ke sel 0.Sel 0 ini akan bermigrasi ke alan masuk antigen dan melepaskanmediator in>amasi seperti 0/F. $eaksi ini terdiri dari ! tipeyaitu 1ela!ed &!pe +!persensitivit! (-06) dan & Cell MediatedC!tolisis (0'?) &ada -06, sel ?-*H 0h 1 melepas sitokin IF/%Oyang mengaktifkan makrofag yang berperan sebagai sel efektor.&ada -06 terdapat ! fase yaitu fase sensitasi (pengenalan) danfase peningkatan respon imun. &ada 0'?, sel ?-AH yanglangsung membunuh sel sasaran (efektor).'anifestasi okuler <Simpatetik oftalmia, Lveitis idiopatik, alergi okuler, reaksipenolakan transplantasi kornea *, +, , , 1A
#ambar !. $eaksi 6ipersensititas tipe IQ 1@
Hie(sensiti1itas Tie 7 5 Stimulasi
'erupakan kategori yang baru dimana autoantibodi terikatpada reseptor hormon yang menyerupai hormon itu sendiri. 6alini mengakibatkan stimulasi terhadap sel target. ?ontoh reaksi iniadalah pada tirotoksikosis.
0abel . &erbedaan masing%masing reaksi hipersensitivitas
0abel . &erbedaan masing%masing reaksi sensitivitas
*. AUTOIMUNITAS9utoimunitas adalah respon imun terhadap antigen
aringan sendiri yang disebabkan kegagalan mekanisme normalyang berperan untuk mempertahankan self#tolerance sel , sel 0atau keduanya. &otensi untuk autoimunitas ditemukan padasemua individu oleh karena limfosit dapat mengekspresikanreseptor spesik untuk banyak self%antigen. 9utoimunitas teradikarena self%antigen yang dapat menimbulkan aktivasi, proliferasiserta diferensiasi sel 0 autoreaktif menadi sel efektor yang
menimbulkan kerusakan aringan dan berbagai organ. aikantibodi maupun sel 0 atau keduanya dapat berperan dalampatogenesis penyakit autoimun. ", *, +,
&enyakit autoimun merupakan akibat dari rusaknyamekanisme imunoregulator. &enyebabnya merupakanmultifaktorial. -apat dipengaruhi oleh umur, enis kelamin, infeksidan genetik. Salah satu faktor yang menarik dalam imunologiadalah hubungan antara +uman eucoc!te Antigen (649) dan
penyakit autoimun.", *, +,
649 adalah '6? pada manusia yang merupakan regiogenetik luas yang menyandi molekul '6?%I, '6?%II dan proteinlain. 'olekul '6? diekspresikan pada semua permukaan seldengan nukleus sedang '6?%II diekspresikan terutama padapermukaan sel khusus seperti 9&?, sel dendritik, makrofag, sel ,sel endotel dan sel epitel timus. "
'olekul '6?%I dan '6?%II berperan pada pengenalan imun,yaitu pada presentasi fragmen antigen kepada sel 0. 'olekul'6?%I terdiri atas 649%9, 649% dan 649%?. Bika protein mikrobatelah masuk kedalam kompartemen intraseluler, maka protein
tersebut akan diikat oleh molekul '6?%I yang selanutnya akandiekspresikan pada permukaan sel untuk dipresentasikan kepadasel 0 ?-AH 5C!totoxic & !mphoc!te (?04). /amun sel darahmerah tidak mengekspresikan molekul '6?%I, sehinggamemudahkan bagi &lasmodium hidup didalamnya tanpaintervensi sistem imun. 'olekul '6?%II terdiri atas 649%- (-&, -Rdan -$). 'olekul '6?%II mengikat molekul protein mikroba yangsudah diproses oleh sel 9&? menadi kompleks yang kemudiandiangkut ke permukaan sel sehingga dapat dikenal oleh sel 0?-*H. "
0abel A. 6ubungan 649 dengan manifestasi
okuler", *, +, ,
I7. PENUTUP
Sistem imun adalah gabungan sel, molekul dan aringan tubuh yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi.Sistem imun diperlukan tubuh untuk mempertahankankeutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagaibahan dalam lingkungan hidup. &eran utama dari sistem imunialah untuk melindungi sel peamu (host) dari substansi asing
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 14/27
yang berbahaya, mikroorganisme, toksin%toksin serta sel%seltumor.
elainan pada mata berupa reaksi in>amasi hasil darirespon imunitas ba;aan ataupun adaptif dapat menyerangbagian mata mulai dari permukaan bola mata hinggaseluruh bagian mata. onsekuensi dari suatu reaksi in>amasipada mata yakni dapat mengancam penglihatan,sehingga imunitas pada mata merupakan hal yang penting.
&ada sistem imun pada mata yangkompleks, dapat teradi reaksi imun yang serupa dengan sistemimun tubuh secara keseluruhan, dengan memberikan pertahananterhadap mikroorganisme. 'ata memiliki keistime;aanimun(immune privilege) yang mampu menekan teradinya reaksiimun. eistime;aan imunitasini bukanlah ketidakmampuan hostmemicu respon imun, namun merupakan kemampuanmenghindar dari konsekuensi berat yang timbul akibatteradinya in>amasi. $eaksi imun patologis dapat berupa reaksihipersensitivitas maupun reaksi autoimun.
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 15/27
0oleransi imunologi
3*<3+ 9'S9I6 S9'I$ /D ?D'':/0S
0oleransi imunologi0oleransi imunologi adalah kegagalan untuk
me%mount respon imun terhadap antigen. 6al ini dapat< alam
atau TdiriT toleransi. Ini adalah kegagalan (hal yang baik) untuk
menyerang tubuh sendiri dan protein antigen lainnya. Bika
sistem kekebalan tubuh harus menanggapi TdiriT, penyakit
autoimun dapat menyebabkan. Induced toleransi. Ini adalah
toleransi terhadap antigen eksternal yang telah dibuat dengan
sengaa memanipulasi sistem kekebalan tubuh. &entingnya<o
untuk melindungi kita dari menyenangkan, bahkan berbahaya,
reaksi alergi terhadap hal%hal seperti makanan (misalnya
kacang), sengatan serangga, serbuk sari rumput (demam).o
untuk mengaktifkan organ transplantasi (misalnya, ginal,
antung, hati) untuk bertahan hidup di tempat tinggal baru
merekaU yaitu, untuk menghindari penolakan graft.o untuk
mengungkapkan mekanisme autoimunitas dengan harapanmerancang pengobatan untuk penyakit seperti lupus
eritematosus sistemik (S4:) dan multiple sclerosis
('S).0oleransi imunologi bukan hanya kegagalan untuk
mengenali antigenU itu adalah respon aktif ke epitop tertentu
dan hanya spesik seperti respon imun.edua sel dan sel 0
dapat dibuat toleran, tetapi lebih penting untuk tolerie sel 0
dari sel karena sel%sel tidak dapat membuat antibodi untuk
sebagian antigen tanpa bantuan sel 0.0oleransi sel%00oleransi
pusatSel 0 berkembang di timus. &ada saat atuh tempo,
rekombinasi segmen gen menciptakan dua rantai yang
membentuk reseptor sel%0 untuk antigen (0?$). 'eskipun
reseptor pada sel 0 tunggal semua sama, ada repertoar yang
hampir tak terbatas dari kekhususan reseptor dibuat dalam
populasi sel 0 dalam timus.-alam timus, epitop diakui oleh
reseptor ini terdiri dari< molekul kecil, biasanya peptida %A
asam amino yang berasal dari protein tubuhU yaitu, TdiriT
protein terletak di VQie;W molekul histocompatibility
(dikodekan oleh '6?)o kelas II untuk sel ?-* H 0o kelas I
untuk sel ?-A H 0Sel 0 yang reseptor mengikat epitop ini
begitu kuat sehingga mereka bisa menyerang sel
menampilkan mereka akan dihapus oleh apoptosis. Sel 0 yang
bertahan seleksi negatif ini meninggalkan timus dan
bermigrasi ke seluruh sistem kekebalan tubuh (kelenar getah
bening, limpa, dll).0api pertanyaan tetap. Sel%sel antigen%
presenting di timus tentu mampu menyaikan fragmen peptida
dari banyak Trumah tanggaT protein yang ditemukan di semua
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 16/27
sel (misalnya, enim yang digunakan dalam glikolisis). 0api ada
banyak protein yang diekspresikan hanya pada sel%sel yang
berbeda yang terbatas pada aringan tertentu misalnya, sel%sel
beta penghasil insulin di pulau 4angerhans di
pankreas. agaimana toleransi pusat protein ini dicapai dalam
thymusX0ernyata sel antigen%presenting di medula timus
mengekspresikan gen, 9I$:, yang mengkode faktor transkripsi
yang berubah pada ekspresi ratusan gen spesik aringan
pengkodean protein seperti prekursor terhadap insulin
tiroglobulin (pendahulu dari tiroksin dilepaskan oleh kelenar
tiroid) kasein (protein dalam susu yang disekresikan oleh
kelenar susu) protein disekresikan oleh kelenar ludah&rotein
9I$: tampaknya tidak meningkatkan ekspresi gen
housekeeping. agaimana membedakan antara ini dan gen%
aringan tertentu yang akan dihidupkan masih harus
ditemukan. Satu petunuk menarik adalah bah;a protein 9I$:
mengikat kromatin yang histon 6" tidak memiliki kelompok
metil melekat pada lisin%* (T6"*me3T. Ini adalah tanda gen
tidak aktif. V'oreW9I$: singkatan regulator autoimun. 0ikus D
dan manusia%manusia langka yang tidak memiliki gen 9I$:
berfungsi menderita penyakit autoimun parah terutama dari
berbagai organ endokrin mereka.0oleransi &eripheralSel 0 yang
meninggalkan timus relatif % tetapi tidak benar%benar %
aman. eberapa akan memiliki reseptor (0?$s) yang dapat
merespon antigen diri yang hadir dalam konsentrasi tinggi
sehingga mereka dapat mengikat TlemahT reseptor bah;a
mereka mungkin tidak ditemui di timuserkat aktivitas 9I$:,
daftar molekul yang terakhir mungkin tidak besar seperti yang
kita pernah berpikir.'eskipun demikian, elas bah;a ada
mekanisme untuk menaga toleransi sel%0 di seluruh
tubuh. 9pa yang tidak begitu elas adalah berapa banyak dan
seberapa penting masing%masing. (emampuan untuk
menunukkan toleransi in vitro mungkin tidak mencerminkan
apa yang penting dalam vivo.)4ima kemungkinan yang ada
bukti substansial<1. Seleksi negatif dalam sistem kekebalan
tubuh &eripheral9I$: uga aktif dalam beberapa sel antigen%
presenting pada organ sistem kekebalan tubuh perifer,
misalnya, kelenar getah bening dan limpa. Badi setiap sel 0
berpotensi autoreaktif yang gagal untuk dihilangkan dalam
timus dapat dipilih mela;an dalam aringan tersebut.!.
urangnya kostimulasi&engikatan sel 0 terhadap antigen%
presenting cell (9&?) adalah dengan sendirinya tidak cukup
untuk mengaktifkan sel 0 dan mengubahnya menadi sel
efektor< satu dapat, sebagai contoh, membunuh (limfosit ?-A
H sitotoksik 0 V?04sW) 9&? melakukan reaksi kekebalan yang
dimediasi sel (sel ?-* H 0h1) memberikan bantuan kepada
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 17/27
sel (sel ?-* H 0h!)Lntuk menadi aktif, sel 0 tidak hanya
harus mengikat epitop ('6?%peptida) dengan 0?$ tetapi uga
menerima sinyal kedua dari 9&?.&enerimaan sinyal kedua ini
disebut kostimulasi. -i antara yang paling penting dari
costimulators ini adalah molekul pada 9&? yang ditunuk
dan ligan mereka pada sel 0 yang ditunuk ?-!A.&engikatan
?-!A untuk memberikan sinyal kedua yang dibutuhkan
untuk mengaktifkan sel 0.'eskipun sel%sel 0 menghadapi
antigen diri dalam aringan tubuh, mereka tidak akan
merespon kecuali mereka menerima sinyal kedua. ahkan,
pengikatan 0?$ mereka (Tsinyal satuT) tanpa Tsinyal duaT
menyebabkan mereka menghancurkan diri sendiri dengan
apoptosis. Sebagian besar ;aktu, sel%sel menyaikan antigen
tubuh sendiri baik gagal untuk memberikan sinyal dua V4inkW
atau mengirimkan sinyal kedua yang belum teridentikasi%
yang ternyata sel 0 menadi sel 0 regulator (0reg) yang
menekan respon imun.-alam kedua kasus, hasil self%
toleransi.". egagalan untuk :ncounter -iri 9ntigeneberapa
aringan tersembunyi di balik hambatan anatomis yang
menaga sel%sel 0 dari mencapai mereka, ?ontoh seperti Tsitus
istime;aT< bagian dalam mata testis otakerusakan
mekanis dapat menembus penghalang dan serangan tindak
autoimun.*. &enerimaan Sinyal ematianeberapa sel%sel
tubuh mengekspresikan ligan Fas, Fas4. Sel 0 yang teraktivasi
selalu mengekspresikan Fas. etika mereka menemukan sel%sel
ini, pengikatan Fas ke Fas4 memicu kematian mereka dengan
apoptosis.?ontoh< Sel di dalam mata selalu mengungkapkan
Fas4 dan dengan demikian siap untuk membunuh sel%sel 0
nakal yang mungkin mendapatkan masuk. 'akrofag
terinfeksi 6IQ mengungkapkan Fas4 dan dengan demikian
membunuh sel%sel anti%6IQ 0 yang mencoba untuk membunuh
mereka. 6al ini dapat menelaskan penurunan bencana dalam
sel ?-* H 0 di akhir pengembangan 9I-S.+. ontrol oleh Sel
$egulatory 0&opulasi kecil sel ?-* H 0, yang disebut sel 0
regulator, menekan aktivitas sel 0 lainnya. 'ereka mungkin
pemain penting dalam melindungi tubuh dari serangan sel 0
yang lainnya.0oleransi sel%'asalah toleransi sel% tidak begitu
akut karena sel%sel tidak bisa menanggapi sebagian antigen
kecuali mereka menerima bantuan dari sel 0 helper./amun
demikian, sel menadi toleried komponen diri dan, seperti
sel%sel 0, ini teradi baik di dalam sumsum tulang (toleransi
pusat) dan di tempat lain dalam tubuh (toleransi
perifer).0oleransi pusatSel terbentuk dan matang dalam
sumsum tulang. &ada manusia, lebih dari setengah dari sel
berkembang menghasilkan ?$ mampu mengikat komponen
sendiri.Setiap sel yang menghasilkan reseptor untuk antigen
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 18/27
(?$) yang akan mengikat komponen diri terlalu erat
mengalami proses editing reseptor. 'ereka mencelupkan lagi
ke dalam kolam mereka segmen gen yang mengkode rantai
ringan dan berat ?$ mereka dan mencoba untuk membuat
?$ baru yang bukan merupakan ancaman. Bika mereka gagal,
mereka melakukan bunuh diri (apoptosis).'eskipun
mekanisme ini, beberapa sel yang bermigrasi keluar dari
sumsum tulang terus mengekspresikan ?$s diri reaktif dan
masih mungkin dapat menghasilkan antibodi anti%diri. Badi
mekanisme yang dibutuhkan untuk tolerie mereka dalam
aringan (Ttoleransi periferT).0oleransi &eripheralSel dengan
potensi menyerang diri dapat disimpan di cek oleh tidak
adanya sel 0%helper yang mereka butuhkanU yaitu, toleransi sel
0 mungkin mekanisme (tapi bukan satu%satunya) yang paling
penting untuk menaga toleransi sel%.
&enyakit autoimun&enyakit autoimun seperti -iabetes tipe 1
mellitus multiple sclerosis ('S) lupus eritematosus sistemik
(S4:) beberapa bentuk hipertiroidisme dan lain%
lainmerupakan kegagalan diri toleransi.'eskipun tahun studi,
itu masih belum pasti apa yang menyebabkan penyakit
ini.eberapa kemungkinan<#en mutan9nak%anak yang
me;arisi gen cacat yang diperlukan untuk ekspresi Fas
terganggu oleh antibodi anti%diri disekresikan oleh sel yang
tidak dapat menerima sinyal kematian Fas4.Ini termasuk
antibodi yang bertanggung a;ab untuk gangguan autoimun
seperti< anemia hemolitik autoimun trombositopenia
autoimunInfeksieberapa penyakit autoimun bisa dipicu oleh
infeksi sebelumnya. 0he menyerang patogen dapat
mengekspresikan antigen yang menyerupai TdiriT (disebut
Tmimikri molekulerT). Ini mengaktifkan sel 0 dan . etika
infeksi terkendali, sel%sel ini sekarang dapat berbalik mela;an
antigen diri.Sebagai contoh< penyakit antung rematik. Infeksi
streptokokus tertentu mendahului onset, dan streptokokus
mengekspresikan antigen yang berbagi epitop dengan antigen
diri dalam otot antung.&elepasan antigen yang
diseraperusakan sik ke situs istime;a dapat melepaskan
antigen yang biasanya tidak terlihat oleh sel 0. 'isalnya,
kerusakan satu bola mata bisa memicu serangan autoimun
terhadap tidak hanya itu bola mata tapi yang lain uga.
Induced 0oleransi9lergi< 9lergi telah beruang selama
bertahun%tahun untuk menemukan cara yang aman untuk
tolerie orang alergi terhadap alergen mereka. 6al ini biasanya
terlibat memberikan serangkaian panang suntikan formulasi
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 19/27
khusus alergen.?ontoh< bahan aktif dalam poison ivy yang
memicu respon imun diperantarai sel iniU alergen yang
memicu reaksi alergi Ig:%mediated, sepertio serbuk sari
rag;eed, rumput, dan pohonUo sengatan seranggaUo alergen
makanan, misalnya, kacang tanah dan kacang lainnya&ada
pemeriksaan dekat, meskipun, tampak bah;a apa pera;atan
lakukan adalah menggeser respon imun dari berbahaya, salah
satu yang tidak diinginkan yang tidak berbahaya (misalnya,
dari membuat antibodi Ig: untuk membuat Ig# sebagai
gantinya). Badi apa yang telah diinduksi adalah penyimpangan
dari respon imun daripada toleransi yang benar. (Ini uga
mungkin teradi toleransi transplantasi.) 0ransplantasi
0oleransiBika cara dapat ditemukan untuk menginduksi
toleransi asli untuk 9llografts (transplantasi organ dari orang
lain), ini akan memungkinkan organ untuk mela;an penolakan
tanpa perlu untuk terus digunakan obat imunosupresif.Ini foto,
milik almarhum $upert . illingham (ia meninggal 1
/ovember !33!), menunukkan dua orang de;asa tikus putih
(galur 9) yang toleried ke sel%sel dari strain dilapisi hitam
(?9) tikus ketika mereka pertama kali lahir . emudian, ketika
de;asa, mereka diberi cangkokan kulit dari tikus hitam.'ereka
ditahan ini tanpa batas tanpa perlu imunosupresi
apapun.'eskipun pendekatan ini tidak praktis bagi manusia,
hal itu meletakkan dasar untuk transplantasi pertama yang
sukses (ginal) pada manusia. 6al ini uga telah mengilhami
upaya untuk mencapai toleransi korupsi pada manusia dengan
pretreating penerima darah (kaya akan sel ) atau sumsum
tulang dari donor.-alam kasus seperti (serta illingham itu),
mungkin bah;a toleransi korupsi adalah diciptakan karena
sel%sel priming tidak dapat memberikan sinyal kedua untuk
tuan rumah sel 0 dan dipelihara oleh kelangsungan hidup di
penerima sel donor tersebut.
944:$#=
9lergi adalah gangguan sistem kekebalan tubuh sering uga
disebut sebagai atopi. $eaksi alergi teradi pada at lingkungan
biasanya tidak berbahaya yang dikenal sebagai
alergenU $eaksi ini diperoleh, dapat diprediksi, dan
cepat. Strictly, alergi merupakan salah satu dari empat bentuk
hipersensitivitas dan disebut tipe I (atau langsung)
hipersensitivitas. 6al ini ditandai dengan aktivasi yang
berlebihan dari sel%sel darah putih tertentu yang disebut sel
mast dan basol oleh enis antibodi yang dikenal sebagai Ig:,
yang mengakibatkan respon in>amasi yang ekstrim.$eaksi
alergi yang umum termasuk eksim, gatal%gatal, demam,
serangan asma, alergi makanan, dan reaksi terhadap racun
serangga menyengat seperti ta;on dan beest.9lergi ringan
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 20/27
seperti demam yang sangat laim dalam populasi dan
menyebabkan geala manusia seperti konungtivitis alergi,
gatal%gatal, dan hidung meler. 9lergi dapat memainkan peran
utama dalam kondisi seperti asma. &ada beberapa orang,
alergi parah terhadap alergen lingkungan atau makanan atau
obat%obatan dapat menyebabkan reaksi analaksis yang
mengancam i;a dan berpotensi berbagai death.9 tes
sekarang ada untuk mendiagnosa kondisi alergiU ini termasuk
penguian kulit tanggapan terhadap alergen yang diketahui
atau menganalisis darah untuk kehadiran dan tingkat%Ig:
spesik. &era;atan untuk alergi termasuk menghindari
alergen, penggunaan anti%histamin, steroid atau obat%obatan
oral lainnya, imunoterapi untuk menurunkan rasa mudah
terpengaruh respon terhadap alergen, dan ditargetkan
therapy.0he spesialisasi medis yang bersangkutan dengan
alergi adalah alergi imunologi%.0anda dan geala#eala umum
alergi#eala organ yang terkena6idung 6idungpembengkakan
mukosa hidung (rhinitis alergi)
Sinussinusitis alergi
'atakemerahan dan gatal%gatal dari konungtiva (konungtivitis
alergi)
9ir;aysersin, batuk, bronkokonstriksi, mengi dan dispnea,
kadang%kadang serangan langsung asma, pada kasus yang
berat nafas mengkonstriksi karena pembengkakan dikenal
sebagai edema laring
0elingaperasaan kenyang, mungkin sakit, dan gangguan
pendengaran akibat kurangnya eustachius tabung drainase.
ulitruam, seperti eksim dan gatal%gatal (urtikaria)
Saluran cerna sakit perut, kembung, muntah, diare
anyak alergen seperti debu atau serbuk sari partikel
udara.-alam kasus ini, geala muncul di daerah kontak dengan
udara, seperti mata, hidung dan paru%paru. 'isalnya, rhinitis
alergi, uga dikenal sebagai demam, menyebabkan iritasi
hidung, bersin, dan gatal%gatal dan kemerahan mata. V!W
alergen inhalasi uga dapat menyebabkan geala asma, yang
disebabkan oleh penyempitan saluran udara (bronkokonstriksi)
dan peningkatan produksi lendir di paru%paru, sesak napas
(dyspnea), batuk dan mengi. V"WSelain dari alergen lingkungan,
reaksi alergi dapat hasil dari makanan, sengatan serangga,
dan reaksi terhadap obat%obatan seperti aspirin dan antibiotik
seperti penisilin. #eala alergi makanan termasuk nyeri perut,
kembung, muntah, diare, kulit gatal, dan pembengkakan kulit
gatal%gatal saat. 9lergi makanan arang menyebabkan
pernafasan (asma) reaksi, atau rhinitis V*W sengatan serangga,
antibiotik, dan obat%obatan tertentu menghasilkan respon
alergi sistemik yang uga disebut analaksis.U beberapa sistem
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 21/27
organ dapat dipengaruhi, termasuk sistem pencernaan, sistem
pernapasan, dan sistem peredaran darah. V+W VW VW
0ergantung dari tingkat keparahan, dapat menyebabkan reaksi
kulit, bronkokonstriksi, edema, hipotensi, koma , dan bahkan
kematian. Benis reaksi dapat dipicu secara tiba%tiba, atau onset
dapat tertunda. 0ingkat keparahan dari enis respon alergi
sering membutuhkan suntikan epinefrin, kadang%kadang
melalui perangkat yang dikenal sebagai :pi&en atau 0;inect
auto%inektor. Sifat analaksis adalah sedemikian rupa
sehingga reaksi dapat tampaknya akan mereda, namun bisa
kambuh selama periode ;aktu yang lama. VWYat yang
bersentuhan dengan kulit, seperti lateks, uga menadi
penyebab umum dari reaksi alergi, yang dikenal sebagai
dermatitis kontak atau eksim. VAW alergi kulit sering
menyebabkan ruam, atau pembengkakan dan peradangan di
dalam kulit, dalam apa yang dikenal sebagai karakteristik
reaksi T;heal dan >areT dari gatal%gatal dan angioedema.
V@W&enyebabFaktor risiko alergi dapat ditempatkan dalam dua
kategori umum, yaitu host dan faktor lingkungan. V13W. 6ost
faktor termasuk faktor keturunan, enis kelamin, ras, dan usia,
dengan keturunan yang yang paling signikan. /amun, telah
teradi peningkatan dalam keadian gangguan alergi yang tidak
dapat dielaskan oleh faktor genetik saa. :mpat kandidat
lingkungan utama perubahan dalam paparan penyakit menular
pada anak usia dini, pencemaran lingkungan, tingkat alergen,
dan perubahan pola makan. V11W9lergen makananSalah satu
alergi makanan yang paling umum adalah sensitivitiy terhadap
kacang, anggota dari keluarga kacang. 9lergi kacang bisa
sangat parah, tapi kadang%kadang dapat terlalu besar oleh
anak%anak usia sekolah. V1!W &ohon kacang, termasuk pecan,
pistachio, kacang pinus, dan kenari, adalah alergen umum
lain. &enderita mungkin sensitif terhadap salah satu, atau
banyak, kacang pohon. V1"W Buga benih, termasuk bii ;ien
dan bii poppy, mengandung minyak di mana protein hadir,
yang dapat menimbulkan reaksi alergi. V1"W9lergi telur
mempengaruhi sekitar satu dari lima puluh anak%anak tetapi
sering terlalu besar oleh anak%anak ketika mereka mencapai
usia lima tahun. V1*W iasanya sensitivitas adalah untuk
protein dalam kuning telur, bukan putih.Susu, dari sapi,
kambing atau domba, adalah alergi lain yang umum
menyebabkan makanan, dan banyak penderita uga tidak
dapat mentoleransi produk susu seperti keu. Sebuah bagian
yang sangat kecil dari anak%anak dengan alergi susu, sekitar
sepuluh persen, akan memiliki reaksi terhadap daging
sapi. -aging sapi mengandung seumlah kecil protein yang
hadir dalam susu sapi.'akanan lain yang mengandung protein
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 22/27
alergi meliputi< kedelai, gandum, ikan, kerang, buah%buahan,
sayuran, rempah%rempah, sintetis dan ;arna%;arna alami, dan
bahan kimia tambahan./on%makanan alergen protein4ateks
dapat memicu kulit Ig:%mediated, pernapasan, dan reaksi
sistemik. &revalensi alergi lateks pada populasi umum diyakini
kurang dari satu persen. -alam sebuah penelitian di rumah
sakit, satu di A33 pasien bedah (3,1!+ persen) sensitivitas
laporan lateks, meskipun sensitivitas antara petugas
kesehatan lebih tinggi, antara tuuh dan sepuluh
persen. &eneliti atribut tingkat yang lebih tinggi dengan
paparan dari petugas kesehatan ke daerah%daerah dengan
alergen lateks udara yang signikan, seperti ruang operasi,
unit pera;atan intensif, dan suite gigi.4ingkungan yang kaya
lateks ini dapat menyadarkan petugas kesehatan yang secara
teratur menghirup protein alergi. V1W0anggapan yang paling
umum terhadap lateks adalah dermatitis kontak alergi, reaksi
hipersensitif tertunda muncul sebagai kering, lesi
berkulit. $eaksi ini biasanya berlangsung *A%@
am. erkeringat atau menggosok daerah di ba;ah sarung
tangan memperburuk lesi, mungkin menyebabkan ulserasi.
V1W $eaksi analaksis paling sering teradi pada pasien yang
sensitif, yang telah terkena sarung tangan lateks dokter bedah
selama operasi perut, tetapi eksposur mukosa lainnya, seperti
gigiprosedur, uga dapat menghasilkan reaksi sistemik.
V1W4ateks dan sensitivitas pisang dapat teradi reaksi
silangU Selanutnya, pasien dengan alergi lateks uga memiliki
kepekaan untuk alpukat, ki;i, dan kastanye. V1W Secara klinis,
pasien ini sering memiliki gatal perioral dan urtikaria
lokal. 6anya kadang%kadang memiliki alergi makanan%induced
ini disebabkan respon sistemik. &ara peneliti menduga bah;a
reaktivitas silang dari lateks dengan pisang, alpukat, ki;i, dan
kastanye mungkin teradi karena protein lateks secara
struktural homolog dengan beberapa protein nabati. V1W$acun
berinteraksi dengan protein$eaksi protein lain non%makanan,
dermatitis kontak urushiol%diinduksi, berasal setelah kontak
dengan poison ivy, poison oak timur, barat ek racun atau
racun sumac. Lrushiol, yang tidak sendiri protein, bertindak
sebagai hapten dan kimia bereaksi dengan, mengikat, dan
perubahan bentuk protein membran integral pada sel%sel kulit
yang terkena. Sistem kekebalan tubuh tidak mengenali sel%sel
yang terkena sebagai bagian normal tubuh, menyebabkan
respon imun sel 0 yang dimediasi. V1AW -ari tanaman beracun,
sumac adalah yang paling mematikan. V1@W respon
dermatologis yang dihasilkan dengan reaksi antara urushiol
dan membran protein termasuk kemerahan, bengkak, papula,
vesikel, lecet, dan melesat. V!3W&erkiraan bervariasi pada
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 23/27
persen dari populasi yang akan memiliki respon sistem
kekebalan tubuh. Sekitar !+ persen dari populasi akan
memiliki respon alergi yang kuat untuk urushiol.Secara umum,
sekitar A3 persen menadi @3 persen dari orang de;asa akan
mengembangkan ruam ika mereka terkena 3,33+3 miligram
(, Z 13%+ gr) dari urushiol dimurnikan tetapi beberapa orang
yang sangat sensitif sehingga hanya membutuhkan ;aktu
eak molekul pada kulit untuk memulai reaksi alergi.-asar
genetik&enyakit alergi yang sangat familial< kembar identik
cenderung memiliki penyakit alergi yang sama sekitar 3
dari ;aktuU alergi yang sama teradi sekitar *3 dari ;aktu
pada kembar non%identik. V!!W alergi orang tua lebih mungkin
untuk memiliki anak alergi, V!"W dan alergi mereka cenderung
lebih parah daripada yang dari orang tua non%alergi. eberapa
alergi, bagaimanapun, tidak konsisten sepanang
silsilahU orang tua yang alergi terhadap kacang mungkin
memiliki anak yang alergi terhadap rag;eed. 0ampaknya
kemungkinan mengembangkan alergi di;ariskan dan
berhubungan dengan ketidakteraturan dalam sistem
kekebalan tubuh, tetapi alergen tertentu tidak. V!"W$isiko
sensitisasi alergi dan pengembangan alergi bervariasi dengan
usia, dengan anak%anak yang paling beresiko. V!*W eberapa
penelitian telah menunukkan bah;a kadar Ig: yang tertinggi
di masa kanak%kanak dan atuh dengan cepat antara usia 13
dan "3 tahun. V!*W &revalensi puncak demam erami tertinggi
pada anak%anak dan de;asa muda dan timbulnya asma
tertinggi pada anak di ba;ah 13. V!+W Secara keseluruhan,
anak laki%laki memiliki risiko lebih tinggi terkena
alergi dibandingkan anak perempuan, V!"W meskipun untuk
beberapa penyakit, yaituasma pada orang de;asa muda,
perempuan lebih mungkin akan terpengaruh V!W &erbedaan
enis kelamin cenderung menurun di masa de;asa V!"W :tnis
mungkin memainkan peran dalam beberapa alergi..U /amun,
faktor ras telah sulit dipisahkan dari pengaruh lingkungan dan
perubahan karena migrasi. V!"W Ia telah mengemukakan
bah;a lokus genetik yang berbeda bertanggung a;ab untuk
asma, khususnya, pada orang%orang :ropa, 6ispanik, 9sia, dan
9frika asal. V !W6ipotesis kebersihan'enurut hipotesis
kebersihan, diusulkan oleh -avid &. Strachan, penyakit alergi
yang disebabkan oleh respon kekebalan yang tidak pantas
terhadap antigen tidak berbahaya didorong oleh respon imun
06!%dimediasi. anyak bakteri dan virus mendapatkan respon
kekebalan 061%dimediasi, yang turun%mengatur respon
06!.'ekanisme yang diusulkan pertama aksi hipotesis
kebersihan menyatakan bah;a stimulasi cukup lengan 061
sistem kekebalan tubuh untuk memimpin lengan 06! terlalu
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 24/27
aktif, yang pada gilirannya menyebabkan penyakit alergi. V!AW
-engan kata lain, orang yang tinggal di sebuah terlalu
steril lingkungan tidak terkena cukup patogen untuk menaga
sistem kekebalan tubuh sibuk.arena tubuh kita berevolusi
untuk berurusan dengan tingkat tertentu patogen tersebut,
ika tidak terkena tingkat ini sistem kekebalan tubuh akan
menyerang antigen tidak berbahaya, dan benda%benda
mikroba sehingga biasanya inak, seperti serbuk sari, akan
memicu respon imun. V!@Webersihan hipotesis dikembangkan
untuk menelaskan pengamatan bah;a demam dan eksim,
kedua penyakit alergi, kurang umum pada anak%anak dari
keluarga yang lebih besar, yang mungkin terkena agen lebih
menular melalui saudara mereka, dibandingkan anak dari
keluarga dengan satu anak. ebersihan hipotesis telah banyak
diteliti oleh immunologists dan epidemiologi dan telah menadi
kerangka teori yang penting untuk mempelaari gangguan
alergi. 6al ini digunakan untuk menelaskan peningkatan
penyakit alergi yang telah terlihat seak industrialisasi, dan
insiden yang lebih tinggi dari penyakit alergi di negara%negara
yang lebih mau. ebersihan hipotesis kini telah diperluas
untuk mencakup paparan bakteri simbiosis dan parasit sebagai
modulator penting dari pengembangan sistem kekebalan
tubuh, bersama dengan agen infeksius.-ata epidemiologis
mendukung hipotesis kebersihan.&enelitian telah menunukkan
bah;a berbagai penyakit imunologi dan autoimun auh kurang
umum di negara berkembang dari dunia industri dan imigran
ke dunia industri dari negara%negara berkembang semakin
mengembangkan gangguan imunologi dalam kaitannya
dengan lamanya ;aktu seak kedatangan di dunia
industri. V"3W Studi longitudinal di dunia ketiga menunukkan
peningkatan gangguan imunologi sebagai negara tumbuh lebih
makmur dan, mungkin, lebih bersih V"1W. &enggunaan
antibiotik pada tahun pertama kehidupan telah dikaitkan
dengan asma dan penyakit alergi lainnya. V"!W &enggunaan
produk pembersih antibakteri uga telah dikaitkan dengan
insiden yang lebih tinggi dari asma, seperti memiliki kelahiran
melalui operasi caesar daripada kelahiran normal. V""W
V"*WFaktor lingkungan lainnya&erbedaan internasional telah
dikaitkan dengan umlah individu dalam suatu populasi yang
menderita alergi. &enyakit alergi yang lebih umum di negara%
negara industri daripada di negara%negara yang lebih
tradisional atau pertanian, dan ada tingkat yang lebih tinggi
dari penyakit alergi pada populasi perkotaan dibandingkan
penduduk pedesaan, meskipun perbedaan%perbedaan ini
menadi kurang didenisikan. V"+W&aparan alergen, terutama
pada a;al kehidupan, merupakan faktor risiko penting untuk
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 25/27
alergi. &erubahan dalam paparan mikroorganisme adalah
penelasan yang masuk akal lagi, saat ini, untuk peningkatan
alergi atopik. V11W :ndotoksin paparan mengurangi pelepasan
sitokin inflamasi seperti 0/F%G, IF/O, interleukin%13, dan
interleukin%1! dari sel darah putih (leukosit) yang beredar
dalam darah. V"W mikroba%sensing protein tertentu, yang
dikenal sebagai reseptor 0oll%like, ditemukan pada permukaan
sel%sel dalam tubuh uga diduga terlibat dalam proses ini.
V"W#ut;orms dan parasit yang sama hadir dalam air minum
yang tidak diobati di negara berkembang, dan hadir di dalam
air negara mau sampai klorinasi rutin dan pemurnian pasokan
air minum. V"AW &enelitian terbaru menunukkan bah;a
beberapa parasit yang umum, seperti cacing usus (misalnya
cacing tambang), mengeluarkan bahan kimia ke dalam dinding
usus (dan karenanya aliran darah) yang menekan sistem
kekebalan tubuh dan mencegah tubuh dari menyerang parasit
V"@W 6al ini menimbulkan miring baru pada teori hygiene
hypothesis %. co% yang evolusi manusia dan parasit telah
menyebabkan sistem kekebalan tubuh yang hanya berfungsi
dengan benar di hadapan parasit. 0anpa mereka, sistem
kekebalan tubuh menadi tidak seimbang dan sensitif. V*3W
Secara khusus, penelitian menunukkan bah;a alergi mungkin
bertepatan dengan pembentukan tertunda >ora usus pada
bayi. V*1W /amun, penelitian untuk mendukung teori ini
bertentangan dengan beberapa studi dilakukan di ?ina dan
:thiopia menunukkan peningkatan alergi pada orang yang
terinfeksi cacingan. V"+W Li klinis telah dimulai untuk mengui
efektivitas cacing tertentu dalam mengobati beberapa alergi.
V*!W 'ungkin istilah [parasit[ bisaternyata tidak pantas, dan
pada kenyataannya simbiosis sampai sekarang tak terduga
sedang bekera. V*!W Lntuk informasi lebih lanut tentang topik
ini, lihat&atosiologi&atosiologi reaksi alergi dapat dibagi
menadi dua tahap. =ang pertama adalah respon akut yang
teradi segera setelah terpapar alergen. Fase ini dapat baik
mereda atau mau menadi Tfase akhir reaksiT yang secara
substansial dapat memperpanang geala respon, dan
mengakibatkan kerusakan aringan. &rotein memiliki sifat unik
yang memungkinkan mereka untuk menadi alergen. Secara
khusus, pasukan stabilisasi dalam struktur tersier dan
kuaterner dari protein menolak degradasi. Selanutnya, mereka
berinteraksi dengan sel%sel imun benar Ig: V*"W Sebagian
besar berpotensi protein alergi tidak dapat bertahan hidup
lingkungan merusak saluran pencernaan.U sama, orang lain
yang tidak berbahaya tetapi struktur yang kuat menahan
lingkungan asam dari sistem pencernaan dan kadang%kadang
ditandai oleh sistem kekebalan tubuh sebagai berbahaya. V**W
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 26/27
-alam reaksi lain, racun melampirkan protein yang
ada. Sistem kekebalan tubuh menganggap protein sebagai
berbahaya bagi organisme, dan menolak protein,
menyebabkan respon dermatologis atau sistemik. V*+W$espon
akut
&roses degranulasi di allergy.1 % antigenU ! % antibodi Ig:U " %
reseptor Fc\$IU * % mediator preformed (histamin, protease,
kemokin, heparin)U + % butiranU % sel mastU % mediator yang
baru terbentuk (prostaglandin, leukotrien, tromboksan,
&9F)&ada tahap a;al alergi, sebuah reaksi hipersensitivitas
tipe I terhadap alergen, ditemui untuk pertama kalinya,
menyebabkan respon dalam enis sel kekebalan yang disebut
limfosit 06!, yang termasuk subset sel 0 yang menghasilkan
sitokin yang disebut interleukin %* (I4%*).Sel 06! ini
berinteraksi dengan limfosit lain yang disebut sel , yang
berperan produksi antibodi. -itambah dengan sinyal yang
diberikan oleh I4%*, interaksi ini merangsang sel untuk
memulai produksi seumlah besar enis tertentu dari antibodi
yang dikenal sebagai Ig:. -isekresikan Ig: beredar dalam
darah dan berikatan dengan reseptor Ig: spesik (seenis
reseptor Fc disebut Fc\$I) pada permukaan enis lain sel
kekebalan yang disebut sel mast dan basol, yang keduanya
terlibat dalam respon in>amasi akut.Sel%sel berlapis Ig:, pada
tahap ini peka terhadap alergen. V11WBika eksposur untuk
alergen yang sama teradi, alergen dapat mengikat molekul
Ig: yang diselenggarakan pada permukaan sel mast atau
basol. Silang reseptor Ig: dan Fc teradi ketika lebih dari satu
kompleks Ig:%reseptor berinteraksi dengan molekul alergi yang
sama, dan mengaktifkan sel peka. Sel mast dan basol
diaktifkan menalani proses yang disebut degranulasi, di mana
mereka melepaskan histamin dan mediator kimia in>amasi
lainnya (sitokin, interleukin, leukotrien, dan prostaglandin) dari
butiran mereka ke dalam aringan sekitarnya menyebabkan
beberapa efek sistemik, seperti vasodilatasi, sekresi
mukosa,stimulasi saraf dan kontraksi otot polos. 6al ini
menyebabkan rhinorrhea, gatal, sesak napas, dan
analaksis. 0ergantung pada individu, alergen, dan cara
pengenalan, geala dapat seluruh sistem (analaksis klasik),
atau lokal dengan sistem tubuh tertentuU asma terlokalisasi
pada sistem pernapasan, dan eksim terlokalisir pada dermis.
V11W$espon akhir%faseSetelah mediator kimia mereda respon
akut, respon fase akhir sering dapat teradi.6al ini disebabkan
migrasi leukosit lain seperti neutrol, limfosit, eosinol, dan
makrofag ke situs a;al. $eaksi biasanya terlihat !%!* am
setelah reaksi a;al. V*W Sitokin dari sel mast uga mungkin
memainkan peran dalam kegigihan efek angka
8/20/2019 Imunologi Pada Mata
http://slidepdf.com/reader/full/imunologi-pada-mata 27/27
panang. $espon fase akhir terlihat pada asma yang sedikit
berbeda dari yang terlihat pada respon alergi lainnya,
meskipun mereka masih disebabkan oleh pelepasan mediator
dari eosinol, dan masih tergantung pada aktivitas sel%sel 06!.
V*W