20
Rani Dwi Ningtias 1102014220 Langkah 2 skenario 1 blok IPT LO 1. Memahami dan Menjelaskan tentang Demam 1.1 Definisi Demam pada umumnya diartikan suhu tubuh diatas 37,2 o C sebagai pertanda suatu penyakit). Demam pada mamalia dapat memberi petunjuk bahwa pada temperature 39 o C, produksi antibodi dan proliferasi sel limsofit-T meningkat sampai 20 kali dibandingkan dengan keadaan pada temperatur normal (37 o C). (Buku Ajar IPD Edisi VI Jilid 1 2014) Demam terbagi atas beberapa tingkatan : 1. Demam ringan: suhu badan berkisar antara 37 o -38 o C 2. Demam sedang: suhu badan berkisar antara 38 o -39 o C 3. Demam tinggi: suhu badan di atas 40 o C 1.2 Jenis-jenis dan Pola Demam 1. Demam septik: suhu badan berangsur naik ke tingkat tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakan juga demam hektik (febris hectica). Gejala demam hektik ditemukan pada TBC paru-paru dan sepsis. 2. Demam remiten (febris remittens): suhu badan dapat turun setiap hari tapi tidak pernah mencapai suhu normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar yang dicatat pada demam septik. Gejala ini ditemukan pada penyakit purulent, kadang- kadang pada TBC paru-paru.

IPT sk1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mandiri sk 1 IPT

Citation preview

Rani Dwi Ningtias1102014220Langkah 2 skenario 1 blok IPTLO 1. Memahami dan Menjelaskan tentang Demam1.1 DefinisiDemam pada umumnya diartikan suhu tubuh diatas 37,2oC sebagai pertanda suatu penyakit). Demam pada mamalia dapat memberi petunjuk bahwa pada temperature 39oC, produksi antibodi dan proliferasi sel limsofit-T meningkat sampai 20 kali dibandingkan dengan keadaan pada temperatur normal (37oC). (Buku Ajar IPD Edisi VI Jilid 1 2014)Demam terbagi atas beberapa tingkatan : 1. Demam ringan: suhu badan berkisar antara 37o-38oC 2. Demam sedang: suhu badan berkisar antara 38o -39oC 3. Demam tinggi: suhu badan di atas 40oC1.2 Jenis-jenis dan Pola Demam1. Demam septik: suhu badan berangsur naik ke tingkat tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakan juga demam hektik (febris hectica). Gejala demam hektik ditemukan pada TBC paru-paru dan sepsis.2. Demam remiten (febris remittens): suhu badan dapat turun setiap hari tapi tidak pernah mencapai suhu normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar yang dicatat pada demam septik. Gejala ini ditemukan pada penyakit purulent, kadang-kadang pada TBC paru-paru.3. Demam intermiten (febris intermittens): suhu tubuh turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana. Gejala ini ditemukan pada penyakit malaria.4. Demam kontinyu (febris continua): pada demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hipereksia. Gejala ini ditemukan pada lobar pneumonia5. Demam siklik: pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula. (Buku Ajar IPD Edisi VI Jilid 1 2014)6. Recurrent fever (febris recurrens): merupakan demam yang mengambuh.7. Undulant fever ( febris undulans ): ditandai dengan kenaikan suhu tubuh secara berangsur yang diikuti dengan penurunan suhu tubuh secara berangsur pula sampai normal. Gejala ini ditemukan pada penyakit bruselosis.8. Irreguler fever (febris irregularis): ditandai dengan variasi diurnal yang tidak teratur dalam selang waktu yang berbeda. Gejala ini ditemukan pada demam rematik, disentri, influenza, sepsis, rheumocarditis dan lain-lain.9. Inverted fever (febris inversa): dalam hal ini suhu tubuh pagi hari lebih tinggi daripada malam hari. Gejala ini ditemukan pada TBC paru-paru, sepsis dan bruselosis. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/09/pustaka_unpad_penyuluhan_Pengenalan_Dan_Pemahaman_Tipe_Demam.pdf diakses 24-3-15 pk. 18.301.3 Keadaan FisiologisSuhu tubuh normal berkisar antara 36,5oC-37,2oC. biasanya tedapat perbedaan antara pengukuran suhu di aksila dan oral maupun rektal. Dalam keadaan biasa perbedaan ini berkisar 0,5oC; suhu rektal lebih tinggi daripada suhu oral.1.4 EtiologiSuhu tubuh dikontrol oleh hipotalamus melalui peredaran darah, keringat dan kegiatan-kegiatan otot. Dalam keadaan sakit, pusat tersebut mengalami gangguan dari zat-zatpirogen yang berasal dari kuman luar (eksogen) atau dari jaringan tubuh sendiri (endogen).Penyebab terjadinya demam adalah sebagai berikut : 1. Infeksi virus, bakteri, fungus dan parasit lainnya. Hal ini merupakan penyebab demam yang utama, antara lain pada septikemia, faringitis atau pielonefritis.2. Neoplasma ganas, merupakan 20% dari penyebab demam baik neoplasma primer maupun sekunder.3. Penyakit kolagen, merupakan 15 % dari penyebab demam diantaranya yaitu penyakit kolagen vaskuler, penyakit rematoid, penyakit autoimun.4. Trauma atau penyakit degenerasi SSP seperi hemoragi subdural dan sklerosis multipel.5. Penyakit darah antara lain leukemia, anemi pernisiosa.6. Penyakit kardiovaskuler seperti infark miokard.7. Penyakit endokrin : tirotoksikosis8. Penyakit akibat agen kimiawi : reaksi anafilaktik.9. Gangguan keseimbangan cairan tubuh, dehidrasi dan asidosis.10. Demam psikogenik.11. Demam faktisius.12. Penyakit akibat agen fisik : penyakit radiasi.Demam dapat berkepanjangan dan kadang-kadang tidak jelas penyebabnya. Untuk itu, harus dilakukan observasi klinik yang teliti, pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan dan pembiakan cairan tubuh, eksudat dan ekskresi, tes imunologik, biopsi jaringan, pemeriksaan toksikologik dan lain-lain. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/09/pustaka_unpad_penyuluhan_Pengenalan_Dan_Pemahaman_Tipe_Demam.pdf diakses 24-3-15 pk. 18.301.4 PatogenesisDalam evolusi kehidupan, tubuh telah mengembangkan suatu sistem pertahanan yang cukup ampuh terhadap infeksi dan peninggian suhu badan memberikan suatu peluang kerja ysng optimal untuk sistem pertahanan tubuh. Demam terjadi karena pelepasan pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya terlah terangsang oleh pirogen eksogen yang dapat berasal dari mikroorganisme atau merupakan suatu hasil reaski imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi. Dewasa ini diduga bahwa pirogen adalah suatu protein yang identik dengan interleuikin-1 (IL-1). Di dalam hipotalamus zat ini merangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan sintesis prostaglandin E2 (PGE2) yang langsung dapat menyebabkan pireksia.Pengaruh pengaturan autonom akan mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi perifer sehingga pengeluaran (dissipation) panas menurun dan pasien merasa demam. Suhu badan dapat bertambah lagi karena meningkatnya aktifitas metabolisme yang juga mengakibatkan penambahan produksi panas dank arena kurang adekuat penyalurannya ke permukaan maka rasa demam bertambah pada seorang pasien. (Buku Ajar IPD Edisi VI Jilid 1 2014)

LO 2. Memahami dan Menjelaskan tentang Salmonella entericha2.1 DefinisiSalmonella adalah genus bakteri anaerob fakultatif negative-gram yang tidak menghasilkan spora, biasanya motil, termasuk family Enterobacteriaceae. Salmonella enteric adalah spesies yang mencakup sebagian besar serovar Salmonella, dibagi menjadi lima subspesies. (Kamus Saku Kedokteran Dorland)2.2 KlasifikasiKerajaan : Bacteria Filum : Proteobakteria Kelas : Gamma proteobakteria Ordo : Enterobakteriales Family : Enterobakteriaceae Genus : Salmonella Spesies : Salmonella enterica 1. Salmonella enterica subspesies enteric (I)Penyebab sebagian besar penyakit pada manusia2. Salmonella enterica subspesies salamae (II)3. Salmonella enterica subspesies arizonae (IIIA)4. Salmonella enterica subspesies diarizonae (IIIB)5. Salmonella enterica subspesies indica (IV)Nomenklatur klasifikasi yang mungkin akan diterima secara luas adalah sebagai berikut: S.enterica subspesies enterica serotipe Typhimurium, yang dapat dipersingkat menjadi Salmonella Typhimurium.Terdapat lebih dari 2.500 serotipe salmonella, meliputi lebih dari 1.400 serotipe dalam grup 1 hibridasi DNA yang dapat menginfeksi manusia. Empat serotype salmonella yang dapat menyebabkan demam enteric dapat diidentifikasikan di laboratorium klinismelalui pemeriksaan serologis dan biokimia. Serotype tersebut harus secara rutin diidentifikasi karena kepentingan klinisnya. Keempat serotype tersebut adalah: Salmonella Paratyphi A (serogrup A), Salmonella Paratyphi B (serogrup B), Salmonella Cholerasuis (serogrup CI) dan Salmonella Typhi (serogrup D). (Mikrobiologi Kedokteran Jawetz)2.3 MorfologiMorfologi Salmonella secara umum:1. Kuman berbentuk batang2. Tidak berspora3. Bakteri gram negative4. Ukuran 1-3,5 mikrometer x 0,5-0,8 mikrometer5. Besar koloni rata-rata 2-4mm\6. Mempunyai flagel peritrikh (motil) kecuali Salmonella pullorum dan Salmonella gallinarum (Mikrobiologi Kedokteran FKUI)

2.4 Siklus HidupKuman tumbuh pada suasana aerob dan fakultatif aenaerob, pada suhu 15-41oC (suhu pertumbuhan optimum 37,5oC) dan pH petumbuhan 6-8. Kuman mati pada suhu 56oC juga pada keadaan kering. Dalam air bisa tahan selama 4 minggu. Hidup subur pada medium yang mengandung garam empedu, tahan terhadap zat warna hijau brillian dan senyawa Natrium tetrationat dan Natrium deoksikolat. (Mikrobiologi kedokteran UI) Infeksi terjadi dari memakan makanan yang terkontaminasi dengan feses yang terdapat bakteri Salmonella typhi dari organisme pembawa (host). Setelah masuk dalam saluran pencernaan, maka S. typhi menyerang dinding usus yang menyebabkan kerusakan dan peradangan.Infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah karena dapat menembusdinding usus tadi ke organ-organ lain, seperti hati, limpa, paru-paru, tulang-tulang sendi, plasenta dan dapat menembus sehingga menyerang fetus pada wanita atau hewan betinayang hamil, serta menyerang membran yang menyelubungi otak. Substansi racun dapat diproduksi oleh bakteri dan dapat dilepaskan dan mempengaruhikeseimbangan tubuh. Di dalam hewan atau manusia yang terinfeksi, pada fesesnya terdapat kumpulan S. typhi yang dapat bertahan sampai berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Bakteri tersebut tahan terhadap range temperatur yang luas sehingga dapat bertahan hidup berbulan-bulan dalam tanah atau air.2.5 TransmisiPrinsip penularan penyakit ini adalah melalui fekal-oral. Kuman berasal dari tinja atau urin penderita atau bahkan carrier yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui air dan makanan. Kontaminasi salmonella terdapat pada kerang-kerangan, sayuran dan buah-buahan yang pupuk pohonnya berasal dari kotoran manusia. Vector berupa serangga (antara lain lalat) juga berperan dalam penularan penyakit.Kuman Salmonella dapat berkembang biak untuk mencapai kadar infektifnya dan bertahan lama dalam makanan. Makanan yang sudah dingin dan dibiarkan ditempat terbuka merupakan media mikroorganisme yang lebih disukai. Pemakaian air minum yang tercemar kuman secara missal sering bertanggung jawab terhadap terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB).Di daerah endemik, air yang tercemar merupakan penyebab utama penularan penyakit. Adapun di daerah non-endemik, makanan yang terkontaminasi oleh carrier dianggap paling bertanggung jawab terhadap penularan. (Penyakit Tropis Epidemiologi, penularan, Pencegahan & Pemberantasannya Edisi kedua 2011) Transmisi oral, melalui makanan yang terkontaminasi kuman salmonella typhi. Transmisi dari tangan ke mulut, dimana tangan yang tidak higienis yang mempunyai salmonella typhi langsung bersentuhan dengan makanan yang dimakan. Transmisi kotoran, dimana kotoran individu yang mempunyai basil salmonella typhi ke sungai atau dekat dengan sumber air yang digunakan sebagai air minum yang kemudian langsung diminum tanpa dimasak.LO 3. Memahami dan Menjelaskan tentang Demam Tipoid3.1 DefinisiMenurut Kamus Kedokteran Dorland demam tifoid adalah infeksi Salmonella typhi yang terutama mengenai folikel limfoid ileum, ditandai dengan menggigil, demam, sakit kepala, batuk, lemah, distensi abdomen, splenomegali, dan ruam makupolar; perforasi usus dapat terjadi pada kasus yang tidak diobati. Demam tifoid adalah infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typhi. (Penyakit Tropis Epidemiologi, penularan, Pencegahan & Pemberantasannya Edisi kedua 2011)3.2 EpidemiologiDemam tifoid menyerang penduduk disemua negara. Seperti penyakit menular lainnya, tifoid banyak ditemukan di negara berkembang dimana hygiene pribadi dan sanitasi lingkungannya kurang baik. Serangan penyakit ini lebih bersifat sporadis dan bukan epidemic. Dalam satu daerah terjadi kasus yang berpencar-pencar dan tidak mengelompok. Prevalensi kasus bervariasi tergantung lokasi, kondisi lingkungan setempat, dan perilaku masyarakat. Angka insidensi di seluruih dunia sekitar 17 juta per tahun dengan 600.000 orang meninggal karena penyakit ini. WHO memperkirakan 70% kematian terjadi di Asia.Insidens demam tifoid yang tergolong tinggi terjadi di wilayah Asia tengah, Asia selatan, Asia Tenggara, dan kemungkinan Afrika Selatan (>100 kasus per 100.000 populasi per tahun). Insidens demam tifoid yang tergolong sedang (10-100 kasus per 100.000 populasi per tahun) berada di wilayah Afrika, Amerika Latin, dan Oceania (kecuali Australia dan Selandia Baru); serta yang termasuk rendah (