Upload
adhika-agura
View
88
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IRIGASIIRIGASI (PP No. 77 tahun 2001) : usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian, yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak IRIGASI ~ DRAINASE
IRIGASI PERIKANAN?
IRIGASI PERIKANANIRIGASI PERIKANAN : usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang perikanan (budidaya perikanan) TUJUAN : tersedia air yang baik (kualitas & kuantitas) sehingga mampu mendukung kehidupan, pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan yang dibudidayakan
MENGAPA IRIGASI PERIKANAN PENTING?
Ikan melakukan seluruh aktivitas hidup dalam air - Bernapas (respirasi) - Makan - Membuang kotoran - Tumbuh & berkembang - dll
IRIGASI PERIKANAN menyangkut : - pengadaan sarana & prasarana - cara mendapatkan & mendistribusikan air ke petakan (kolam) - membuang kelebihan air yang tidak diperlukan
BEBERAPA TERMINOLOGI YANG BERKAITAN DENGAN IRIGASI (UU No. 7 Tahun 2004 tentang SD Air)SUMBERDAYA AIR : adalah air, sumber air dan daya air yang terkandung di dalamnya AIR : adalah semua air yang terkandung pada, di atas maupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini adalah air permukaan, air tanah, air hujan dan air laut yang berada di darat.
SUMBER AIR : adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang yang terdapat pada, di atas maupun di bawah permukaan tanah
DAYA AIR : adalah potensi yang terkandung dalam air dan/atau sumber air yang dapat memberikan manfaat atau kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta lingkungannya
HYDROLOGIC CYCLE
MASALAH DALAM PENGGUNAAN SUMBERDAYA AIRSUMBERDAYA AIR bersifat : - multi-purpose - dinamis (berfluktuasi menurut waktu) - distribusi secara spasial berbeda-beda
INFORMASI LENGAS & KONFLIK
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
ALOKASI AIR ANTAR SEKTOR
Types of Water Brackish water Freshwater Seawater/Marinewater/Saltwater
Brackish water : Water with a salinity intermediate between freshwater and seawater, usually showing wide salinity fluctuations Freshwater : Waters with a consistently negligible salinity Seawater/Marinewater/Saltwater : Coastal and offshore waters in which the salinity is maximal (around 35 ppt) and not subject to significant daily and seasonal variationAnonymous,1998. AQUALEX. Multilingual glossary of aquaculture terms - CD ROM. John Wiley & Sons Ltd. & Praxis Publ., UK. FAO, 2004. Yearbook. Fishery statistics. Aquaculture production. Vol. 90/2-2000. FAO, Rome. 193p. O'sullivan, D., Hilder, M. & Rough, K., 1996. A dictionary of aquaculture. A guide to commonly used words and terms. Aquaculture Sourcebook, (6):64p. Univ. Tasmania Key Centre for Aquaculture Turtle Press Pty Ltd. Launceston, Tasmania. Rana, K.J.,1997. Guidelines on the collection of structural aquaculture statistics. Supplement to the Programme for the World Census of Agriculture 2000. FAO Statistical Development Ser. (5b): 56p. FAO, Rome.
Konsentrasi Ion-ion pada Perairan Laut, Payau dan TawarIon (mg/L) Klorida Natrium Sulfat Magnesium Kalsium Kalium Bikarbonat Lain-lain Total Sumber : Boyd (1989) Laut 19.000 10.500 2.700 1.350 400 380 142 86 34.558 Payau 12.090 7.745 995 125 308 75 156 35 21.529 Tawar 6 8 16 11 42 2 174 4 263
Salinitas : total konsentrasi ion-ion terlarut dalam air (ppt, promil, o/oo) - Air laut : 30-35 ppt - Air tawar : 0 ppt (0,05-1 ppt)
SUMBER AIRSumber air untuk budidaya perikanan (Summerfelt, 2000) : 1. Air Permukaan 2. Air Tanah
Air Permukaan
Air Tanah
KARAKTERISTIK AIR PERMUKAAN DAN AIR TANAHParameter Suhu Kecerahan Oksigen Karbondioksida Air Permukaan Bervariasi menurut musim Agak jernih - keruh Bervariasi, biasanya > 5 mg/L Bervariasi, biasanya < 5 mg/L Air Tanah Relatif konstan Jernih Rendah, biasanya < 1 mg/L Tinggi, bisa mencapai 60 mg/L
pHAmoniak Nitrogen Pospor Polusi dan kontaminasi
Sangat bervariasi, biasanya 6,5-8,5Bervariasi, biasanya agak tinggi Rendah Relatif tinggi Tinggi
Rendah, biasanya < 7Rendah Tinggi Relatif rendah Rendah
Sumber air untuk budidaya perikanan (Swig, Morton and Stewart, 1999) :
For most freshwater applications, groundwater is preferred: Why? More dependable, uniform over time. Free from competitors, competitors eggs, no predatory insects. More constant water temperature. More important: can be less susceptible to contamination.
WATER BUDGETUntuk menjaga kedalaman air kolam tetap konstan, jumlah air yang masuk kolam harus ekuivalen dengan jumlah air yang hilang. Kondisi demikian dikenal sebagai water budget dan dinyatakan dalam persamaan hidrologi sbb :Gains = losses + storage
Kolam biasanya tidak memiliki groundwater inflow. Tambahan air biasanya berasal dari air hujan (presipitasi, P), aliran permukaan (RO), dan sumber air lain seperti sumur, sungai, dll (inflow, I). Kehilangan air kolam merupakan akibat dari evaporasi (E), rembesan (seepage, S), dan kehilangan dalam pergantian air (overflow) Dengan demikian water budget dapat dinyatakan : P + I + RO = (S + E) + V
V = perubahan volume air kolam
Variasi water budget sering dinyatakan dalam kedalaman air (bukan volume) : P + I + RO = (S + E) + H
H = perubahan kedalaman air kolam Dalam kondisi dry periods : H = S + E
KEHILANGAN AIR AKIBAT REMBESAN- Jumlah rembesan berkaitan dengan tekstur tanahTeksturPasir Geluh pasiran Geluh Geluh lempungan Lempung Lempung geluhan
Rembesan (mm/hari)25 - 250 13 - 76 8 - 20 2.5 - 15 1.25 - 10 0.25 - 5
- Jumlah rembesan pada kolam baru > kolam tua
KEHILANGAN AIR AKIBAT PENGUAPANPenguapan berkaitan erat dengan suhu : - Suhu tinggi penguapan tinggi - Kondisi berawan/mendung penguapan rendah
KEBUTUHAN AIR UNTUK BUDIDAYA PERIKANANJumlah kebutuhan air berkaitan dengan sistem budidaya yang diterapkan : - Sistem budidaya kolam/bak - Sistem budidaya raceway - Sistem budidaya resirkulasi
Sistem budidaya raceway
Sistem budidaya kolam
Sistem budidaya resirkulasi
Water Use per kg of Production of Aquaculture ProductsSpecies and System O. niloticus in ponds I. punctatus in ponds S. gairdneri in raceways Penaeid shrimp in ponds O. niloticus in an RAS Production intensity (kg/ha/yr) 17,400 3,000 150,000 4,20011,000 1,340,000 Water required (l/kg) 21,000 3,000-5,000 210,000 11,00021,340 100 Ratio of land to RAS use 77 448 9 177 Ratio of water to RAS use 210 400 2,100 160
1
1
Source : Phillips, et al., 1991 in Timmons et al., 2002
KEBUTUHAN AIR UNTUK KOLAM/BAKTotal kebutuhan air (Vtotal) : - Jumlah air untuk mengisi kolam/bak sampai kedalaman yang dikehendaki (V) - Jumlah air untuk mengganti kehilangan akibat rembesan (Vs) dan penguapan (Ve) selama periode pemeliharaanVtotal = V + (Vs + Ve)
Dalam praktek sering dilakukan pergantian air (p%) untuk menjaga kualitas air kolam/bakVtotal = V + (Vs + Ve) + (V x p) Apabila jumlah (Vs + Ve) sedikit, jauh di bawah jumlah (V x p), maka (Vs + Ve) sering diabaikan.
Vtotal = V + (V x p)
Pergantian air dimaksudkan untuk :- Mengganti kehilangan air akibat rembesan (seepage) - Mengganti kehilangan air akibat penguapan (evaporation) - Oksigenasi - Membuang/mengencerkan (flushing) limbah budidaya
ESTIMASI DEBIT AIRDebit (aliran) air dari sebuah saluran sering dinyatakan dalam satuan volume per satuan waktu (misal m3/dtk).
Q = A.v Q = debit air (m3/dtk) A = luas penampang saluran (m2) V = kecepatan aliran air (m/dtk)
BUCKET METHOD
FLOAT METHODJarak AA BB : 10 m Waktu tempuh AA BB : 19, 21, 20 detik (rerata = 20 detik) Kecepatan aliran air : 10 m/20 dtk . 0,85 = 0,425 m/dtk Rerata luas penampang saluran : 1 m . 0,67 m = 0,67 m2 Debit air : 0,67 m2 . 0,425 m/dtk = 0,285 m3/dtk
FLOAT AND CROSS SECTIONJarak AA BB : 20 m Waktu tempuh AA BB : 59, 61, 60 detik (rerata = 60 detik) Kecepatan aliran air : 20 m/60 dtk . 0,85 = 0,283 m/dtk AA : Rerata kedalaman = 1 m Rerata lebar = 2 m Luas penampang AA = 1 x 2 = 2 m2 BB : Rerata kedalaman = 0,8 m Rerata lebar = 2 m Luas penampang BB = 0,8 x 2 = 1,6 m2 Rerata luas penampang AA BB : (2 + 1,6)/2 = 1,8 m2 Debit air : 1,8 m2 . 0,283 m/dtk = 0,510 m3/dtk
WEIR METHOD
KUALITAS AIR
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA PERIKANANParameter Nilai Kisaran
SuhuDO CO2 pH
Sesuai dengan komoditas budidaya> 5 ppm < 20 ppm 7 8,5
Alkalinitas totalKesadahan total Amoniak Nitrit TSS TDS
50 100 ppm atau lebih setara CaCO350 100 ppm atau lebih setara CaCO3 < 0,05 ppm < 0,5 ppm < 80 ppm < 400