Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ISBN : 978 – 979 – 8559 – 51 - 8
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
Tim Editor :
1. Drs. H. Sunyoto Hadi Prayitno, ST., M.Pd
2. Dra. Sri Rahayu, S.Si., M.Pd
3. Lydia Lia Prayitno, S.Pd., M.Pd
4. Erlin Ladyawati S.Pd., M.Pd
5. Liknin Nugraheni, S.Pd., M.Pd
6. Nur Fathonah, S.Pd., M.Pd
7. Desi Anisa Rachma
8. Yunni Lestari
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................ ii
PEMAKALAH UTAMA
Prof Suyanto Ph.D Menjadi Guru yang Profesional 1
Dr. Yusuf Fuad M.App, Sc Mendesain Pembelajaran Matematika berbasis 25
kurikulum 2013
MAKALAH MATEMATIKA
1) Dewi Rachmayanti
Permana
2) Abdulloh Jaelani
PROFIL TINGKAT BERFIKIR SISWA KELAS V
SD DALAM BELAJAR GEOMETRI
BERDASARKAN TEORI VAN HIELE
52
1) Ismail
PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
PADA SISWA SMP DENGAN KEMAMPUAN
MATEMATIKA TINGGI DALAM
MENYELESAIKAN SOAL-SOAL BERPIKIR
KRITIS MASALAH MATEMATIKA
60
1) Aning Wida Yanti,
S.Si., M.Pd
PEMBELAJARAN KARYA KUNJUNG DAN
KUNJUNG KARYA UNTUK MENGKONSTRUK
PEMAHAMAN MAHASISWA PADA MATERI
INTEGRAL LIPAT DUA
70
1) Jeanita
2) Resti
3) Aisyah
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TPS (THINK PAIR SHARE) DAN
STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT
DEVISION)
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
POKOK BAHASAN OPERASI BILANGAN BULAT
KELAS VII SMP NEGERI 1 CANDI SIDOARJO
80
1) Yustiana
2) Yeyen Mindasari
3) Faradisa Silfi Al
Afiat
PENGEMBANGAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN PADA MATERI SISTEM
PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV)
KELAS X SMAN 1 WRINGINANOM
91
1) Firman Pangaribuan
PROFIL ABSTRAKSI SISWA YANG BERGAYA
KOGNITIF REFLEKTIF DAN YANG BERGAYA
KOGNITIF IMPULSIF DALAM
MEREKONSTRUKSI PEMBAGIAN PECAHAN
100
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
iii
1) Endah Budi Rahaju
PROSES BERPIKIR SISWA SMP DALAM
PEMBENTUKAN KONSEP JAJARGENJANG
DITINJAU BERDASARKAN GAYA KOGNITIF
107
1) Janet Trineke Manoy
RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING (RMT)
DITINJAU DARI FUNGSI KOGNITIF PADA
MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII MTS.
119
1) Ulfa Yuni Istiana
2) Richa Safitri W
PENERAPAN METODE IMPROVE
DENGANPENDEKATAN MATEMATIKA
REALISTIC DALAM MENGATASI HASIL
BELAJAR SISWA RENDAH
130
1) Ratna Oktarini
2) Feny Rita Fiantika
M.Pd.
KARAKTERISTIK GAYA BELAJAR FIELD
DEPENDENCE AND FIELD
INDEPENDENCESISWA SEMESTER I KELAS XI
TKJ-2 DALAM MEMAHAMI MATA PELAJARAN
MATEMATIKA DI SMK MUHAMMADIYAH 2
KEDIRI
144
1) Anton Subroto
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
DENGAN METODE BRAINSTORMING PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMAN 1
PLOSOKLATEN
157
1) Aris Efendi
PEMAHAMAN KONSEPTUAL SISWA KELAS
VIII SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI DENGAN
MODEL RECIROCAL TEACHING
164
1) Aris Mustofa
MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING DAN CYCLE LEARNING DENGAN
PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP
REASONING, COMMUNICATION, AND
CONNECTION
173
1) Feny Eka Nuryanti
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED
LEARNING UNTUK THINKING
MATHEMATICALLY
180
1) Ida Ulviana
THINKING SKILL DAN HEURISTIC SISWA
DALAM MENYELESAIKAN MASALAH
MATEMATIKA DENGAN MODEL PROJECT
BASED LEARNING
188
1) Ika Silvia
MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE
ORGANIZER DENGAN STRATEGI
METAKOGNITIF PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DI SMAN 06 KEDIRI
201
1) Izzatul Husna
“DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK
MENGETAHUI INQUIRY SKILL SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MTSN
TANJUNGTANI PRAMBON NGANJUK ”
215
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
iv
1) Khoiriyatur
Rhodifah
VAK TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS
XI IPA 3 SMAN 1 PARE TAHUN AJARAN 2014-
2015
224
1) Khumaidatun Nafiah
PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA BERBASIS
PMRI
227
1) Putri Tsaniatur
Rohmah
GRADUATED DIFFICULTY UNTUK
MENGETAHUI PEMAHAMAN KONSEP
MATEATIS SISWA PADA KELAS VIIIA MTS.
MUJAHIDIN SLUMBUNG
239
1) Ratna
Wahyuningtyas
APLIKASI GAMES ALJABAR FANTASI(GAF)
PADA MATERII BAB FAKTORISASI SUKU
ALJABAR
SMP KELAS VIIIDI SMP PAWYATAN DAHA 1
KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014–2015
247
1) Ulil Afidah
PENGEMBANGAN WORKSHEET PADA MATERI
SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
LINIER DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIK
KELAS X SMKN 1 KEDIRI
255
1) Ulul Azmi
MENUMBUHKAH DAYA NALAR (POWER OF
REASON) SISWA MELALUI ANALISIS
KESALAHAN BERBASIS ANALOGI
264
1) Yenny Nur Farida
PENDEKATAN OPEN-ENDED DENGAN
STRATEGI MIND MAP
PADA MATERI FUNGSI ALJABAR
280
1) Zahlul Himma Akfa
KEMAMPUAN ANALISIS MATEMATIKA
MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY DAN
PENDEKATAN SCIENTIFIC
290
1) Lailatul Jannah
2) Arumi Maulidah
PERBEDAAN PENGGUNAAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
SMP POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN
LINEAR SATU VARIABEL KELAS VII SMP
NEGERI 1 KWANYAR
SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2013 – 2014
295
1) Putri Wulandari
Ningsih
2) Mirza Ardhian
Ahmad
THE USE OF SOFTWARE GEOGEBRA IN
MATHEMATICS LEARNING ON THE SUBJECT
OF GEOMETRY AND ALGEBRA
309
1) Mar’atus Sholikhah INFLUENCE THE ABILITY TO REASON AND
GIVING STUDENTS AGAINST PERIODIC
EVALUATION OF LEARNING OUTCOMES IN
323
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
v
2) Diah Wiyat
Milantina
MATHEMATICS LEARNING IN HIGH SCHOOL
HANGTUAH 4 SURABAYA.
1) Wenda Ayu Mawarti
2) Windi Ayu Mawarni
3) Dita Ristiyanti
Wardani
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A
MATCH DENGAN PEMBELAJARAN LANGSUNG
TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS VII SMPN 2
SUKODONO TAHUN AJARAN 2013/2014
333
1) Moh. Syukron
Maftuh.S.Pd.M.Pd
PROFIL PENALARAN PROBABILISTIK SISWA
SMP LAKI - LAKI DALAM PEMECAHAN
MASALAH PROBABILITAS
341
1) Dyah Alfin Darma
Arshad
2) Dina Mei Santi
3) Fitrotul Uluhiyah
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES
(CUPs) BERDASARKAN TEORI
KONSTRUKTIVISME VYGOTSKY
354
1) Dessy Nurfitayanti
2) Wiwin Maulina
Setyowati
3) Serly Permata Sari
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
MELALUI PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
(PBM)
BERLANDASKAN TEORI BRUNER
364
1) NillaSayektiNingrum
2) Desi Aristyawati
3) RiniHerawati
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
(STAD) BERDASARKAN TEORI BELAJAR VAN
HIELE PADA MATERI BANGUN RUANG SISI
LENGKUNG SISWA KELAS IX
376
1) M. Archi Maulyda
2) Moh. Nurwakhid Z.
3) Agus Hafid Habibi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
TANDUR DENGAN METAFORA UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
383
1) Rosita Dwi Diahwari
2) Desi Anisa Rachma
PENGGUNAAN BRAIN GYM DAN
PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
392
1) Erlin Ladyawati,
S.Pd., M.Pd
2) Intan Kumala Sari
SEJARAH MATEMATIKA TENTANG BILANGAN
PECAHAN
405
1) Chalimah
KREATIVITAS POHON MATEMATIKA MATERI
BILANGAN BULAT DAN PECAHAN PADA
SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA
413
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
vi
1) Nur Fathonah
2) Mimin Aminatul
Maghfiroh
PENGARUH KECERDASAN LINGUISTIK
TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN
SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 19 SURABAYA
422
1) Drs. H. Sunyoto H.P,
ST., M.Pd.
2) Ima Arinia Dewi
PENGARUH INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ)
DAN EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) TERHADAP
HASIL BELAJAR METEMATIKA SISWA SMP
NEGERI 1 GEDANGAN
433
1) Andriyani Rosalia KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMK KARTIKA
1 SURABAYA DALAM PENGAJUAN SOAL
PADA POKOK BAHASAN SPLDV
446
1) Dhika Setyo
Pambudi PERKALIAN DENGAN METODE GARIS SILANG 454
1) Edita Nur Hardianti
2) Yunni Lestari
PENERAPAN PERTUMBUHAN DAN
PELURUHAN EKSPONEN DALAM
MEMPERKIRAKAN PERTUMBUHAN
PENDUDUK KOTA SURABAYA
463
1) Nur Afwatun
Khamidah
2) Eva Maria Dewi
PENERAPAN TEKNIK MIND MAPPING DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK
BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA
VARIABEL KELAS VIII-B SMP NEGERI 3 KRIAN
TAHUN AJARAN 2013-2014
474
1) Sri Rahayu, S.Si.,
M.Pd.,
2) Nurul Isbayu
PENGARUH PEMBELAJARAN METODE KUMON
DAN SEMPOA TERHADAP HASILBELAJAR
MATEMATIKA DI SMP NEGERI 35 SURABAYA
487
1) Yunita Nur Afifah
2) Dian Retnowati
PEMBERDAYAAN MIDBRAIN UNTUK
KREATIVITAS DAN NUMERIK ANAK
503
1) Nurul Afida PENGARUH PENGGUNAAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS
TERHADAP NILAI ULANGAN MATEMATIKA
UNTUK POKOK BAHASAN OPERASI BENTUK
ALJABAR KEAS VII SMP AL HUDA SURABAYA
513
1) Titis Novia Ardiyanti
2) Yayuk Agustina
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI SPLDV KELAS
X IPS 3 SMA Dr. SOETOMO SURABAYA TAHUN
AJARAN 2013 – 2014
515
1) Farida Anggraini
2) Canggih Amin
Muntaha
3) Dewi Rimawati Nur
Karim
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NHT
UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN
BELAJAR SISWA KELAS XI AK3 SMKN 1
SOOKO MOJOKERTO
524
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
vii
1) Hidayatul Solikah
2) Fitrina Dwi Nur R.
3) Siti Maria
PROSES ABSTRAKSI SISWA MAN SIDOARJO
DALAM MEMAHAMI KONSEP PERSAMAAN
GARIS SINGGUNG LINGKARAN
BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA.
538
1) Abu Bakar
2) Siti Nurlailah
3) Yeremias Mahur
PENGARUH METODE DRILL TERHADAP
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
SMA KARTIKA 1V-3 SURABAYA
548
1) Lydia Prayitno,
S.Pd., M.Pd
2) Imroatus Sholichah
KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TSTS
PADA MATERI PLSV SISWA KELAS VII-C SMP
AL-AMIN SURABAYA
559
1) Susilo Hadi
2) Alfan Dardiri
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN
PERMAINAN SNAKE AND LADDER POKOK
BAHASAN MENAMPILKAN SIKAP CINTA
LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS II SD
HANG TUAH 10 SIDOARJO
569
1) Susilo Hadi
2) Insan Nur’ Illah
3) Irma Rokhmatul
Latifah
PENERAPAN METODE PROBLEM POSING
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA
SISWA KELAS VII SMPN 32 SURABAYA TAHUN
AJARAN 2013-2014
572
1) Santi
2) Nadhifatud Daniah
KREATIVITAS SISWA KELAS VIII SMPN 12
SURABAYA DALAM MENYELESAIKAN SOAL
FUNGSI BERDASARKAN GENDER
579
1) Wara Pramesti
2) Artanti
Indrasetianingsih
ANALISIS REGRESI UNTUK MENGETAHUI
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN
MOTIVASI
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.
588
1) Mohammad
Syafi’udin
2) Ahmad Baydlowi A
PENGARUH PENDEKATAN
PENGAJARAN TERBALIK
(RECIPROCAL TEACHING) TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI
SMP JALAN JAWA SURABAYA
596
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
viii
1) Lydia Lia Prayitno
2) Dian Kusmaharti
PENERAPAN STRATEGI PAIKEM
DI SDN KEBONDALEM KECAMATAN
MOJOSARI
608
1) Nur Alfi
2) Habibul Asrori
3) Faradisa Silfi Al
Keefektifan Pembelajaran Matematika Realistik
(PMR) pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi
Lengkung di SMPN 10 Surabaya.
620
SUHARTI KADAR PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA
DENGAN METODE MATHMAGIC dan
METODE PERKALIAN BERSUSUN PADA
SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
632
Imas Srinana
Wardani KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKUKAN
INOVASI DALAM PEMBELAJARAN MIPA
642
Intan Kumalasari PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI ALAM
SEKITAR MELALUI OUTBOND TRAINING 651
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
422
PENGARUH KECERDASAN LINGUISTIK TERHADAP
KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA
MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19
SURABAYA
Nur Fathonah1
Mimin Aminatul M2
ABSTRAK
Salah satu faktor dari dalam diri siswa ialah kecerdasan linguistik siswa.
Kecerdasan linguistik yang berporos pada kecerdasan secara verbal, mengolah kata, dan
penalaran terhadap serangkaian kalimat-kalimat yang akan digunakan sebagai modal untuk
menyusun proses penyelesaian soal cerita matematika agar mendapatkan model
matematika yang sesuai, sehingga dapat menyelesaikan soal cerita dengan cepat dan tepat
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
kecerdasan linguistik terhadap kemampuan menyelesaikan soal berbentuk cerita
matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri 19 Surabaya.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kecerdasan linguistik
mempunyai pengaruh yang rendah terhadap kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal
cerita matematika, hal ini dikarenakan masih ada faktor lain baik dari dalam siswa maupun
dari luar siswa. Khususnya faktor dari dalam diri siswa yaitu faktor kecerdasan logis
matematika, mengingat kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita terdapat pada
tahap perhitungan penyelesaian soal..
Kata Kunci: kecerdasan linguistik, verbal, kemampuan, soal cerita matematika
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi akhir-
akhir ini dirasakan semakin pesat. Dengan pesatnya perkembangan IPTEK,
dunia pendidikan dewasa ini juga tidak kalah pesat perkembangannya. Maka
dari itu guru sebagai pendidik, fasilitator dan penyalur ilmu pengetahuan harus
dapat memakai metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kecerdasan
yang dimiliki anak didik. Sebab menurut UU No 20 Tahun 2003 “Pendidikan
pada dasarnyaadalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar danproses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.
Menurut Fritjhof Schuon, seorang filosof parenial dalam Suharsono
(2009:193), mengatakan “bahwa salah satu kecerdasan yang khas manusiawi
adalah kemampuan manusia bercakap-cakap dalam bentuk bahasa”.
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
423
Kemampuaan berbahasa, termasuk bahasa Indonesia, merupakan jenis
kemampuan yang memungkinkan manusia berhubungan, saling mengerti dan
mengenal antara satu dengan yang lainnya. Dimana bahasa adalah jendela
peradaban, disamping itu kemampuan berbahasa dengan baik yang dimiliki
seseorang, memungkinkan mereka mengatur dan mengendalikan emosinya
secara operasional. Bahasa juga merupakan cara paling baik untuk
mengekspresikan diri, ide-ide, perasaan, sikap hidup, analisis, penalaran dan
juga kritik. Kemampuan berbahasa yang baik inilah yang menurut Gardner
dikategorikan dalam kecerdasan Linguistik (linguistic Intelligence).
Dalam pembelajaran matematika disajikan soal dalam berbagai bentuk
, salah satunya adalah dalam bentuk soal cerita. Soal cerita merupakan
modifikasi dari soal–soal hitungan yang berkaitan dengan masalah sehari-hari
yang ada di lingkungan siswa. Bentuk Soal cerita dapat melatih para siswa
berpikir secara analisis, melatih kemampuan menggunakan tanda operasi
hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian), serta
menggunakan prinsip-prinsip atau rumus-rumus dalam menyelesaikan
masalah. Disamping itu juga memberikan latihan dalam menterjemahkan cerita
tentang situasi kehidupan nyata ke dalam dalam kalimat matematika. Untuk
bisa sampai pada hasil yang ditentukan, dalam penyelesaian soal cerita siswa
memerlukan kemampuan-kemampuan tertentu. Kemampuan tersebut terlihat
pada pemahaman soal yakni kemampuan apa yang diketahui dari soal, apa
yang ditanyakan dalam soal, apa saja informasi yang diperlukan untuk
menyelesaikan soal, dan bagaimana menyelesaikan soal tersebut.
Melihat banyaknya permasalahan yang terjadi pada siswa dalam
menyelesaikan soal cerita matematika. Sering dijumpai anak didik mengalami
kesulitan dalam mengejakan soal cerita matematika karena beberapa faktor,
diantaranya kesulitan dalam memahami maksud dari soal,kesulitan
menjabarkan kalimat-kalimat dalam soal cerita matematika yang diubah
menjadi kalimat matematika dan kesulitan dalam menafsirkan kembali
jawaban model matematika sebagai jawaban dari permasalahan yang
sebenarnya.
B. RUANG LINGKUP DAN PEMBATASAN MASALAH
Untuk memfokuskan kajian penelitian serta menghindari adanya persepsi
ganda, maka kajian ini dibatasi sebagai berikut :
1. Penelitian ini terbatas pada pokok bahasan Bilangan Pecahan.
2. Penelitian ini terbatas para siswa kelas VII ASMP Negeri 19 Surabaya
tahun ajaran 2013-2014.
3. Penelitian ini terbatas dalam mengukur kecerdasan linguistik siswa
kelas VII ASMP Negeri 19 Surabaya.
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
424
4. Penelitian ini terbatas pada kemampuan menyelesaikan soal cerita
matematika.
5. Validitas soal cerita dari buku Penunjang Belajar Matematika Untuk
SMP/MTs VII oleh Dame Rosida Manik tahun 2009 halaman 43 dan
59-60.
6. Validitas tes kecerdasan linguistik dari Buku Analisis Tes Bakat oleh
Ketut dan Desak tahun 2005 halaman 7 – 17.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasakan uraian dari latar belakang masalah diatas dapat merumuskan
masalah sebagai berikut:“Adakah pengaruh kecerdasan linguistikterhadap
kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika pada siswa kelas VII SMP
Negeri 19 Surabaya?”
D. TUJUAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh kecerdasan linguistik terhadap kemampuan
menyelesaikan soal cerita matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri 19
Surabaya.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Sekolah :
a. Menghasilkan Output yang berkualitas dengan pendekatan
kecerdasan masing-masing siswa.
2. Bagi Siswa :
a. Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan
kecerdasan yang dimilikinya, khususnya kecerdasan linguistik
dalam menyelesaikan soal cerita matematika.
3. Bagi Guru :
a. Hasil penelitian diharapkan sebagai bahan pertimbangan bagi guru
dalam memilih metode yang sesuai dengan siswa menurut
kecerdasannya masing-masing .
F. KAJIAN TEORI
1. Pengertian Kecerdasan
Dalam mengartikan intelegesi (kecerdasan) ini, para ahli
mempunyai pengertian yang beragam.Gardner mendefinisikan dalam
Suparno (2004:17) “Intelegensi sebagai kemampuan untuk memecahkan
persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-
macam dan dalam situasi yang nyata”. Menurut Gardner ada 9 kcerdasan
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
425
dalam Suparno (2004:19) yaitu: Kecerdaan Linguistik (linguistic
intelegence), Kecerdaan Matematika – Logis (logical-mathematical
intelegence), Kecerdaan Ruang (spasial intelegence), Kinestetik-badani
(bodily-kinesthetic intelegence), Kecerdaan Musical (musical
intelegence), Kecerdaan Interpersonal (interperonal intelegence),
Kecerdaan Intrapersonal (intrapersonal intelegence), Kecerdaan
Lingkungan/ naturalis (naturalist intelegence), Kecerdaan Eksistensial
(existential intelegence). Gardner menetapkan dalam Amstrong (2002:6-
9) syarat khusus yang harus dipenuhi oleh setiap kecerdasan dalam
teorinya, yaitu: setiap kecerdasan dapat dilambangkan, setiap kecerdasan
mempunyai riwayat perkembangan, setiap kecerdasan rawan terhadap
cacat akibat kerusakan atau cedera pada wilayah otak tertentu dan setiap
kecerdasan mempunyai akhir berdasar nilai budaya.
2. Kecerdasan Linguistik
Gardner menjelaskan dalam Suparno (2004:26) intelegensi
linguistik sebagai kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-
kata secara efektif , baik secara oral maupun tertulis.
3. Hakekat Kemampuan siswa
Kemampuan berasal dari kata mampu yang mendapat imbuhan ke-
an. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:707) mampu adalah
sanggup, kuat, bisa dalam melakukan sesuatu. Setelah mendapat imbuhan
ke-an maka kemampuan adalah kesanggupan atau kekuatan untuk
melakukan sesuatu yang dapat diukur melalui alat tes khusus. Kemampuan
seseorang besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.
4. Soal Cerita Matematika
Dalam disiplin ilmu matematika disajikan bentuk soal berupa soal
cerita yang biasa digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
pembelajaran pemecahan menyelesaikan masalah matematika. Adapun
pengertian konsep soal cerita dalam mata pelajaran matematika adalah
soal yang disajikan dalam bentuk uraian atau cerita baik secara lisan
maupun tulisan. Soal cerita diwujudkan berupa kalimat verbal sehari-hari
yang makna dari konsep dan ungkapannya dapat dinyatakan dalam simbol
dan relasi matematika.
5. Hakekat Matematika
Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani mathein atau
manthenein yang artinya mempelajari,namun menurut Nasution (1980:12)
dalam Murniati (2008:45) diduga kuat erat kaitannya dengan bahasa
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
426
sansekerta medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau
intelegensi.
G. RANCANGAN PENELITIAN
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode korelasional.
Menurut Arifin (2011:48) bahwa “penelitian korelasional adalah penelitian
yang mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni hubungan variasi
dalam satu variabel dengan variasi dalam variabel lain”. Penelitian korelasional
dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel atau
untuk menyatakan besar-kecilnya hubungan antara dua variabel. Untuk itu
dalam penelitian ini peneliti memberikan rancangan penelitian sebagai berikut
:
Gambar 1. Rancangan Penelitian
Keterangan:
X = Tingkat Kecerdasan Linguistik
Y = Kemampuan dalam menyelesaikan soal Cerita matematika
H. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalahSiswa kelas VII SMP Negeri
19 Surabaya tahun ajaran 2013-2014.Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini dengan caraRandom sampling atau sampel acakSampel pada
penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 19 Surabaya tahun ajaran
2013-2014.
I. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Untuk mengukur tingkat kecerdasan linguistik siswa digunakan tes
penalaran verbal dengan tes obyektif pilihan ganda (multiple choice). Tes
penalaran verbal yang dipakai dalam penelitian ini adalah suatu tes yang
diambil dari Ketut dan Desak dalam bukunya Analisi Tes Bakat (2005:7-17).
Tes ini termasuk jenis tes Bakat Pembedaan DAT (Differential Aptitude
Test)terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian
yang belum lengkap, dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari
beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita menggunakan tes berupa
lima soal cerita matematika pokok bahasan bilangan pecahan. Bentuk tes yang
X Y
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
427
dipilih adalah tes uraian, dengan bobot soal yang relatif sama. Soal-soal dari
tes ini diambil dari Manik Dame dalam bukunya Matematika SMP/MTs VII.
Peneliti menentukan pedoman penskoran dilihat dari langkah-langkah
pemecahan masalah menurut Polya.
J. TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam menganalisis data peneliti mengunakan teknik analisis korelasi,
yaitu suatu teknik untuk menentukan sampai sejauh mana terdapat hubungan
antara dua variabel.Untuk menghitung besarnya korelasi yang terjadi peneliti
menggunakan teknik statistic. Dalam penelitian korelasi ini digunakan metode
korelasi product moment, dalam perhitugannya digunakan rumus:
Keterangan :
𝑟𝑋𝑌 : Koefesien korelasi antara kecerdasan Linguistik terhadap
kemampuan dalam menyelesaikan soal cerita matematika
pada siswa kelas VII SMP Negeri 19 Surabaya
N : Jumlah subyek (jumlah siswa)
X : Skor Nilai tes kecerdasan Linguistik
Y : Skor Nilai tes kemampuan matematika
Setelah nilai r didapat maka dapat disimpulkan menurut Arikunto
(2002:245) tingkat korelasi antara dua variabel tersebut dengan acuan tabel
dibawah ini:
Tabel 1. Tabel Intepretasi Nilai “r”
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 – 1,00
Antara 0,600 – 0,800
Antara 0,400 - 0,600
Antara 0,200 – 0,400
Antara 0,000 – 0,200
Tinggi
Cukup
Agak rendah
Rendah
Sangat rendah (Tak berkorelasi)
𝑟𝑋𝑌=
𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2−(∑ 𝑌)2}
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
428
K. PEMBAHASAN
Data ditabulasikan dalam tabel perhitungan data. Data yang
disajikan dibawah ini adalah tabel perhitungan data untuk persiapan
menghitung korelasi product moment.
No Subyek X Y XY 𝑿𝟐 𝒀𝟐
1 29 29 841 841 841
2 37 50 1850 1369 2500
3 40 50 2000 1600 2500
4 37 43 1591 1369 1849
5 35 35 1225 1225 1225
6 38 50 1900 1444 2500
7 33 50 1650 1089 2500
8 38 50 1900 1444 2500
9 45 43 1935 2025 1849
10 36 27 972 1296 729
11 34 39 1326 1156 1521
12 26 50 1300 676 2500
13 20 16 320 400 256
14 29 26 754 841 676
15 36 18 648 1296 324
16 30 50 1500 900 2500
17 34 47 1598 1156 2209
18 34 43 1462 1156 1849
19 33 18 594 1089 324
20 36 48 1728 1296 2304
21 37 32 1184 1369 1024
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
429
Perhitungan Data Tes kecerdasan Linguistik dan Tes Kemampuan
Matematika
Berikut disajikan perhitungan statistik dalam penelitian ini:
N = 35
∑ X = 1192
∑ Y = 1335
∑ XY = 46063
∑ 𝑋2 = 41292
∑ 𝑌2 = 55259
Untuk menganalisa data pada penelitian ini, digunakan statistik
koefisien korelasi product moment dimana perhitungannya akan diuraikan
sebagai berikut:
𝑟𝑋𝑌=
𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2−(∑ 𝑌)2}
𝑟𝑋𝑌=
35 (46063)−(1192)(1335)
√{(35)(41292)−(1192)2}{35(55259)−(1335)2}
22 31 43 1333 961 1849
23 31 37 1147 961 1369
24 27 30 810 729 900
25 32 43 1376 1024 1849
26 37 39 1443 1369 1521
27 37 34 1258 1369 1156
28 34 43 1462 1156 1849
29 37 42 1554 1369 1764
30 35 26 910 1225 676
31 32 8 256 1024 64
32 32 44 1408 1024 1936
33 34 47 1598 1156 2209
34 38 44 1672 1444 1936
35 38 41 1558 1444 1681
1192 1335 46063 41292 55239
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
430
𝑟𝑋𝑌=
1612205−1591320
√{(1445220−1420846)(1934065−1782225)}
𝑟𝑋𝑌=
20885
√(24356)(151140)
𝑟𝑋𝑌=
20885
√3681165840
𝑟𝑋𝑌=
2088560672,612
𝑟𝑋𝑌= 0,344
Jadi, dalam perhitungan statistik diatas didapatkan𝑟𝑋𝑌 = 0,344
1. Pengujian hipotesa
1) Menentukan 𝐻0 dan 𝐻1
𝐻0 ∶ 𝜌 = 0;Berarti tidak ada pengaruh kecerdasan linguistik terhadap
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada
siswa kelas VII SMP Negeri 19 Surabaya.
𝐻0 ∶ 𝜌 ≠ 0;Berarti ada pengaruh kecerdasan linguistik terhadap
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada
siswa kelas VII SMP Negeri 19 Surabaya.
2) Menentukan taraf signifikan, dengan taraf signifikan (𝛼) = 5% atau 0,05
diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 0,339
3) Menggunakan statistic uji korelasi product moment diperoleh
𝑟𝑋𝑌 = 0,344
4) Menetukan Kritera pengujian 𝐻0
𝐻0diterima jika - 0,339 ≤ 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 0,339
𝐻0ditolak jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< - 0,339 atau 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔> 0,339
Gambar 4.1. Gambar daerah penerimaan 𝑯𝟎 dan daerah penolakan 𝑯𝟎
5) Kesimpulan
daerah terima Ho
- 0,339 0,339
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
431
Oleh karena dari hasil analisis data didapat r hitungnya 0,344 sedangkan
r tabelnya 0,339 dapat disimpulkan bahwa hipotesa nol (𝐻0) ditolak dan
hipotesis kerja (𝐻1) diterima.
2. INTERPRETASI
Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” maka didapatkan dari
df=34, maka taraf signifikan 5% diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 0,339, didapatkan bahwa
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka disimpulkan bahwa hipotesa kerja (𝐻1)
diterima dan hipotesa nol (𝐻0) ditolak. Hal ini berarti bahwa ada korelasi
yang positif antara kecerdasan linguistik terhadap kemampuan
menyelesaikan soal cerita matematika pada kelas VII SMP Negeri 19
Surabaya.dapat diinterpretasikan bahwa tingkat kecerdasan linguistik
mempunyai pengaruh terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita
dimana dalam menyelesaikan soal tersebut diperlukan pemahamam secara
verbal untuk memahami maksud dari soal cerita matematika. Sehingga dapat
dikatakan bahwa ada pengaruh pada tingkat kecerdasan linguistik terhadap
kemampuan dalam menyelesaikan soal cerita, meskipun rendah. Karena
untuk menyelesaikan soal cerita tidak hanya memerlukan kecerdasan
linguistik saja, tetapi juga memerlukan kecerdasan lain seperti kecerdasan
logis matematika yang digunakan untuk proses perhitungan matematika agar
mendapat hasil yang tepat sesuai yang diinginkan dari soal tersebut.
Disamping itu ada faktor pendukung lain baik dari dalam (Intern) diri siswa
maupun faktor dari luar (Ekstern) siswa.
L. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang terurai yang telah
dibahas sebelumnya dapat disimpulkan bahwa tingkat kecerdasan linguistik
mempunyai pengaruh yang rendah terhadap kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal cerita matematika, hal ini dikarenakan dalam
menyelesaikan soal cerita matematika tidak hanya memerlukan kecerdasan
linguistik saja, tetapi juga memerlukan kecerdasan lain seperti kecerdasan logis
matematik yang digunakan untuk proses perhitungan matematika agar
mendapat hasil yang tepat. Disamping itu ada faktor pendukung lain baik dari
dalam (Intern) diri siswa maupun faktor dari luar (Ekstern) siswa.
K. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas maka beberapa saran yang
bisa disampaikan yaitu:
1. Perlu adanya pemahaman seorang guru dalam mengenal kecerdasan tiap
siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai target pembelajaran.
2. Perlu adanya komunikasi yang efektif dan kerjasama yang baik, antara
siswa, guru, sekolah dan orang tua agar proses belajar mengajar siswa
berhasil lebih maksimal.
Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014
“ Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Matematika melalui
Implementasi Kurikulum 2013 “
Surabaya, 10 Mei 2014
432
3. Perlu penggunaan metode mengajar berbasis kecerdasan agar pembelajaran
lebih efektif.
4. Menerapkan metode belajar menyenangkan bagi siswa agar materi yang
disampaikan guru lebih dipahami siswa dengan baik.
Dengan saran-saran yang dikemukaan diatas, diharapkan agar dapat
dijadikan bahan pertimbangan serta pemikiran demi suksesnya pendidikan,
khususnya pada mata pelajaran matematika.
DAFTAR PUSTAKA Amstrong,Thomas.2002a. Setiap Anak Cerdas!.Jakarta:PT Gramedia Pustaka
Utama.
.2002b. Seven Kinds Of Smart:Menemukan Dan Meningkatkan Kecerdasan Anda
Berdasarkan Teori Multiple Intellegence (terjemahan T.Hermaya).Jakarta:PT
Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto,Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek) Edisi
V.Jakarta:PT Rineka Cipta.
Dahlan,Djawad:2002.Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja.Bandung:PT
Remaja Rosdakarya
Departemen Pendidikan Nasional.2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta:Balai Pustaka.
Manik,Dame Rosida.2009.Penunjang Belajar Matematika Untuk
SMP/MTs.Surabaya:PT JePe Press Media Utama.
Murniati,Endah.2008. Kesiapan Belajar Matematika Disekolah
Dasar.Surabaya:Surabaya Intelectual Club.
Sistem Pendidikan Nasional 2003 UU RI NO 20 Tahun 2003 pasal 1. Jakarta:Sinar
Grafika.
Suharsono.2009.Melejitkan IQ,SQ& EQ.Tanggerang:Ummah Center.
Sukardi,Dewa Ketut.dkk.2005.Analisis Tes Bakat: Dalam Pemilihan Karir Dan
Jurusan.Bogor:Ghalia Indonesia.
Suparno, Paul.2004.Teori Intelegensi Ganda dan Aplikasinya Disekolah,:Cara
Menerapkan Teori Multiple Intellegences Howard
Gardner.Yogyakarta:Kasinius.