Upload
ginta
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 IsiAntianemia
1/30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Seperti yang telah kita ketahui bersama, obat merupakan salah satu penunjang
sarana kesehatan. Segala macam penyakit tidak dapat lepas dari keberadaan obat.
Dalam penggunaan obat kita harus mengikuti aturan-aturan tertentu, karena obat
dalam penggunaan yang berlebihan dapat menimbulkan efek toksin (meracuni tubuh),
sedangkan penggunaan racun dalam jumlah sedikit justru akan menjadi obat bagi
tubuh kita.
Salah satu dari obat yang telah kita ketahui adalah obat yang digunakan untuk
menstimulasi atau memperbaiki proses pembentukan sel-sel darah atau sering disebut
Hematinik, obat-obatan itu tidak lepas dari segala masalah yang berhubungan dengan
kesehatan terutama yang berhubungan dengan darah. Masalah yang berhubungan
dengan darah merupakan masalah yang sangat riskan, karena hubungannya sangat
erat dengan keselamatan jia seseorang sehingga ironis sekali apabila terjadi
kesalahan alau hanya sedikit. Hal-hal yang perlu diketahui adalah mengenai nama
obat, tujuan penggunaan, indikasi, kontra indikasi, efek samping, cara pemakaian,
serta dosis yang digunakan. !ntuk menghasilkan efek terapi yang maksimal.
"leh karena itu, kita sebagai seorang calon tenaga kesehatan, dalam hal ini
sebagai seorang peraat. Di mana banyak peraat memiliki peranan penting untuk
memberikan obat kepada pasien secara delegatif. Maka dari itu penting bagi seorang
calon peraat untuk mempelajari tentang ilmu farmakologi, agar kesalahan dalam
praktik pelayanan kesehatan dapat di minimalisir. Dalam makalah ini kamimengangkat judul #$ntianemia, antikoagulan dan homeostatik%.
1
7/24/2019 IsiAntianemia
2/30
1.2. Rumusan Masalah
a. $pakan yang dimaksud dengan antianemia &
b. 'agaimanakah penggolangan dan mekanisme kerja dari obat-obat antianemia&
c. $pakan yang dimaksud dengan antikoagulan &
d. 'agaimanakah penggolangan dan mekanisme kerja dari obat-obatantikoagulan&
e. $pakan yang dimaksud dengan homeostatik &f. 'agaimanakah penggolangan dan mekanisme kerja dari obat-obat
homeostatika&
1.3. Tujuan
Diharapkan mahasisa mampu mengetahui penggolangan dan mekanisme
kerja obat-obat antianemia, antikoagulan, dan homeostatic.
BAB II
2
7/24/2019 IsiAntianemia
3/30
ANTIANEMIA ANTI!"A#ULAN DAN HEME"$TATI!
2.1. Ant%anem%a
2.1.a. Pengert%an
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang marfologi darah dan
jaringan pembentuk darah. Salah satu contoh penyakit yang berhubungan dengan
kekurangan darah adalah $nemia. $nemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya
hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit hingga di baah
normal (Smelter, ** + ).
Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit,
melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi
tubuh dan perubahan patofisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anamnesa
yang seksama, pemeriksaan fisik, dan informasi laboratorium. /enyebab tersering
dari anemia adalah kekurangan at gii yang diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara
lain+ besi, 0itamin '1dan asam folat. Selebihnya merupakan akibat dari beragam
kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik, keracunan obat, dan
lain-lain. 'atas baah dari nilai normal untuk anita dan laki 2 laki deasa berbeda
yaitu+
1. !ntuk laki 2 laki deasa+ 1,* gr3dl.
. !ntuk anita deasa+ 11, gr3dl.
Sel darah merah (eritrosit) dibuat dalam sumsum tulang2tulang pipih dan
pembentukan eritrosit ini memerlukan at besi (4erum24e) untuk pembentukan arna
sel darah merah (hemopoese), sedang asam folat dan 0itamin ' 1untuk pembentukan
sel darah merah (eritropoese).
3
7/24/2019 IsiAntianemia
4/30
5ekurangan darah atau anemia adalah suatu keadaan kronis, dimana kadar
hemoglobin dan3atau jumlah ertrosit berkurang. Seseorang dianggap menderita
anemia bila kadar Hb 6 7 mmol3l pada pria atau 68 mmol3l pada anita.
$nti anemia merupakan suatu senyaa baik sintesis maupun alamiah yang
bekerja untuk meningkatkan pasokan oksigen dalam darah baik dengan meningkatkan
0olume plasma darah ataupun dengan meningkatkan proses pembentukan SDM.
2.1.&. Et%'l'g%
5arena cacat sel darah merah (SDM)
Sel darah merah mempunyai komponen penyusun yang banyak sekali. 9iap-
tiap komponen ini bila mengalami cacat atau kelainan, akan menimbulkanmasalah bagi SDM sendiri, sehingga sel ini tidak berfungsi sebagai mana
mestinya dan dengan cepat mengalami penuaan dan segera dihancurkan. /ada
umumnya cacat yang dialami SDM menyangkut senyaa-senyaa protein
yang menyusunnya. "leh karena kelainan ini menyangkut protein, sedangkan
sintesis protein dikendalikan oleh gen di D:$.
5arena kekurangan at gii
$nemia jenis ini merupakan salah satu anemia yang disebabkan oleh faktor
luar tubuh, yaitu kekurangan salah satu at gii. $nemia karena kelainandalam SDM disebabkan oleh faktor konstitutif yang menyusun sel tersebut.
$nemia jenis ini tidak dapat diobati, yang dapat dilakukan adalah hanya
memperpanjang usia SDM sehingga mendekati umur yang seharusnya,
mengurangi beratnya gejala atau bahkan hanya mengurangi penyulit yang
terjadi.
5arena perdarahan
5ehilangan darah dalam jumlah besar tentu saja akan menyebabkan
kurangnya jumlah SDM dalam darah, sehingga terjadi anemia. $nemia karena
perdarahan besar dan dalam aktu singkat ini secara nisbi jarang terjadi.
5eadaan ini biasanya terjadi karena kecelakaan dan bahaya yang
diakibatkannya langsung disadari. $kibatnya, segala usaha akan dilakukan
4
7/24/2019 IsiAntianemia
5/30
untuk mencegah perdarahan dan kalau mungkin mengembalikan jumlah darah
ke keadaan semula, misalnya dengan tranfusi.
5arena otoimun
Dalam keadaan tertentu, sistem imun tubuh dapat mengenali dan
menghancurkan bagian-bagian tubuh yang biasanya tidak dihancurkan.
5eadaan ini sebanarnya tidak seharusnya terjadi dalam jumlah besar. 'ila hal
tersebut terjadi terhadap SDM, umur SDM akan memendek karena dengan
cepat dihancurkan oleh sistem imun.
2.1.(. !las%)%kas% Anem%a
$nemia dapat diklasifikasikan sebagai berikut +
A. Ber*asarkan m'r)'l'g% sel *arah merah
$nemia dapat diidentifikasikan menurut morfologi sel darah merah serta indeks-
indeksnya dan menurut etiologinya. /ada klasifikasi anemia menurut morfologi sel
darah merah dan indeks-indeksnya terbagi menjadi +
a. Menurut ukuran sel darah merah
$nemia normositik (ukuran sel darah merah normal)
$nemia mikrositik (ukuran sel darah merah kecil)
$nemia makrositik (ukuran sel darah merah besar).
b. Menurut kandungan dan warna hemoglobin
$nemia normokromik (arna hemoglobin normal)
$nemia hipokromik (kandungan dan arna hemoglobin menurun)
$nemia hiperkromik (kandungan dan arna hemoglobin meningkat).
$nemia :ormositik :ormokrom
Dimana ukuran dan bentuk sel-sel darah merah normal serta mengandung
hemoglobin dalam jumlah yang normal tetapi indi0idu menderita anemia.
/enyebab anemia jenis ini adalah kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit
5
7/24/2019 IsiAntianemia
6/30
kronik termasuk infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalan
sumsum, dan penyakit-penyakit infiltratif metastatik pada sumsum tulang.
$nemia Makrositik :ormokrom
Makrositik berarti ukuran sel-sel darah merah lebih besar dari normal tetapi
normokrom karena konsentrasi hemoglobinnya normal. Hal ini diakibatkan
oleh gangguan atau terhentinya sintesis asam nukleat D:$ seperti yang
ditemukan pada defisiensi '1 dan atau asam folat. ;ni dapat juga terjadi pada
kemoterapi kanker, sebab agen-agen yang digunakan mengganggu
metabolisme sel.
$nemia Mikrositik Hipokrom
Mikrositik berarti kecil, hipokrom berarti mengandung hemoglobin dalam
jumlah yang kurang dari normal. Hal ini umumnya menggambarkan
insufisiensi sintesis hem (besi), seperti pada anemia defisiensi besi, keadaan
sideroblastik dan kehilangan darah kronik, atau gangguan sintesis globin,
seperti pada talasemia (penyakit hemoglobin abnormal kongenital).
B. Menurut Brunner *an $u**art +2,,1-
klasifikasi anemia menurut etiologinya secara garis besar adalah +
a. Anemia Hipoproliferatifa
Sel darah merah biasanya bertahan dalam jangka waktu
yang normal, tetapi sumsum tulang tidak mampu
menghasilkan jumlah sel yang adekuat jadi jumlah
retikulositnya menurun. Keadaan ini mungkin disebabkan oleh
kerusakan sumsum tulang akibat obat dan zat kimia atau
mungkin karena kekurangan hemopoetin, besi, itamin !12
atau asam "olat. #nemia hipoproli"erati"a ditemukan pada $
1% #nemia aplastik&ada anemia aplastik, lemak menggantikan sumsum
tulang, sehingga menyebabkan pengurangan sel darah
'
7/24/2019 IsiAntianemia
7/30
merah, sel darah putih dan platelet. #nemia aplastik si"atnya
kongenital dan idiopatik.
(indakan pen)egahan dapat men)akup lingkungan yang
dilindungi *ruangan dengan aliran udara yang mendatar atau
tempat yang nyaman% dan higiene yang baik. &ada
pendarahan dan+atau in"eksi perlu dilakukan terapi komponen
darah yang bijaksana, yaitu sel darah merah, granulosit dan
trombosit dan antibiotik. #genagen perangsang sumsum
tulang seperti androgen diduga menimbulkan eritropoiesis,
tetapi e-siensinya tidak menentu. &enderita anemia aplastik
kronik dipertahankan pada hemoglobin *b% antara / dan 0 gdengan tran"usi darah yang periodik.
2% #nemia pada penyakit ginjal
Se)ara umum terjadi pada klien dengan nitrogen urea
darah yang lebih dari 1 mg+dl. ematokrit menurun sampai
2 sampai 3 . #nemia ini disebabkan oleh menurunnya
ketahanan hidup sel darah merah maupun de-siensi
eritropoetin.
3% #nemia pada penyakit kronik
!erbagai penyakit inamasi kronis yang berhubungan
dengan anemia jenis normositik normokromik *sel darah
merah dengan ukuran dan warna yang normal%. #pabila
disertai dengan penurunan kadar besi dalam serum atau
saturasi trans"erin, anemia akan berbentuk hipokrom
mikrositik. Kelainan ini meliputi arthritis reumatoid, abses
paru, osteomielitis, tuberkulosis dan berbagai keganasan.
4% #nemia de-siensibesi
7/24/2019 IsiAntianemia
8/30
#nemia de-siensi besi se)ara mor"ologis diklasi-kasikan
sebagai anemia mikrositik hipokrom disertai penurunan
kuantitati" pada sintetis hemoglobin. #nemia de-siensi besi
adalah keadaan dimana kandungan besi tubuh total turun
dibawah tingkat normal dan merupakan sebab anemia
tersering pada setiap negara. alam keadaan normal tubuh
orang dewasa ratarata mengandung 3 5 gram besi,
tergantung pada jenis kelamin dan besar tubuhnya.
&enyebab tersering dari anemia de-siensi besi adalah
perdarahan pada penyakit tertentu *misalnya $ ulkus, gastritis,
tumor pada saluran pen)ernaan%, malabsorbsi dan padawanita premenopause *menorhagia%. 6enurut &agana *1005%,
pada anemia de-siensi besi, olume )orpus)ular rata
rata*6ean 7orpus)ular 8olume atau 678%, mi)ro)yti) 9ed
!lood 7ells dan hemoglobin )orpus)ular ratarata *6ean
7orpus)ular aemoglobine atau 67% menurun.
) $nemia megaloblastik
$nemia yang disebabkan oleh defisiensi 0itamin '1 dan asam folat.
9erjadi penurunan 0olume corpuscular rata-rata dan mikrositik sel darah
merah. $nemia megaloblastik karena defisiensi 0itamin '1 disebut anemia
pernisiosa. 9idak adanya faktor instrinsik pada sel mukosa lambung yang
mencegah ileum dalam penyerapan 0itamin '1 sehingga 0itamin '1 yang
diberikan melalui oral tidak dapat diabsorpsi oleh tubuh sedangkan yang kita
tahu 0itamin '1 sangat penting untuk sintesadeo
7/24/2019 IsiAntianemia
9/30
$nemia megaloblastik sering kali terlihat pada orang tua dengan
malnutrisi, pecandu alkohol atau pada remaja dan pada kehamilan dimana
terjadi peningkatan kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan fetus dan laktasi.
5ebutuhan ini juga meningkat pada anemia hemolitik, keganasan dan
hipertiroidisme.
/engobatan anemia megaloblastik bergantung pada identifikasi dan
menghilangkan penyebab dasarnya. 9indakan ini adalah memperbaiki
defisiensi diet dan terapi pengganti dengan asam folat atau dengan 0itamin
'1.
b. Anemia Hemolitika
/ada anemia ini, eritrosit memiliki rentang usia yang memendek. Sumsum
tulang biasanya mampu berkompensasi sebagian dengan memproduksi sel
darah merah baru tiga kali atau lebih dibandingkan kecepatan normal. $da
dua macam anemia hemolitika, yaitu +
a. $nemia hemolitika turunan (Sferositosis turunan) Merupakan suatu
anemia hemolitika dengan sel darah merah kecil dan splenomegali.
b. $nemia sel sabit
$nemia sel sabit adalah anemia hemolitika berat akibat adanya defek
pada molekul hemoglobin dan disertai dengan serangan nyeri. $nemia
sel sabit adalah kerusakan genetik dan merupakan anemia hemolitik
herediter resesif. $nemia sel sabit dikarenakan oklusi 0askuler dalam
kapiler yang disebabkan oleh =ed 'lood >ells Sickled(='>s) dan
kerusakan sel darah merah yang cepat (hemolisis).
Sel-sel yang berisi molekul hemoglobin yang tidak sempurna
menjadi cacat kaku dan berbentuk bulan sabit ketika bersirkulasi melalui
0ena. Sel-sel tersebut macet di pembuluh darah kecil dan memperlambatsirkulasi darah ke organ-organ tubuh. ='>s berbentuk bulan sabit hanya
hidup selama 1-1 hari.
0
7/24/2019 IsiAntianemia
10/30
Dari berbagai penjelasan diatas, dapat disimpulkan baha $nti anemia adalah
suatu senyaa baik sintesis maupun alamiah yang bekerja untuk meningkatkan
pasokan oksigen dalam darah baik dengan meningkatkan 0olume plasma darah
ataupun dengan meningkatkan proses pembentukan SDM.
2.1.*. "&at Ant%anem%a
1. Ta&let Bes% + e -
?at besi merupakan mineral yang di perlukan oleh semua sistem biologi di
dalam tubuh. 'esi merupakan unsur esensial untuk sintesis hemoglobin, sintesis
katekolamin, produksi panas dan sebagai komponen enim-enim tertentu yang diperlukan untuk produksi adenosin trifosfat yang terlibat dalam respirasi sel. 'esi di
butuhkan untuk produksi hemoglobin (Hb), sehingga defisiensi fe akan menyebabkan
terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dengan kandungan Hb yang rendah
dan menimbulkan anemia hipokronik mikrositik.
Mekan%sme !erja+
?at besi membentuk inti dari cincin heme 4e-porfirin yang bersama-sama
dengan rantai globin membentuk hemoglobin.
armak'k%net%k
$bsorpsi 4e mulai saluran cerna terutama berlangsung di duodenum
dan jejunum proksimal,makin ke distal absorpsinya makin berkurang. Secara
umum,bila cadangan dalam tubuh tinggi dan kebutuhan akan at besi
rendah,maka lebih banyak 4e diubah menjadi feritin. 'ila cadangan rendah
atau kebutuhan meningkat,maka 4e yang baru diserap akan segera diangkut
dari sel mukosa ke sum-sum tulang eritropoesis. @ritropoesis dapat meningkat
sampai lebih dari kali pada anemia berat atau hipoksia.
In*%kas%
Sediaan fe hanya diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan anemia
defisiansi fe penggunakan diluar indikasi ini, cenderung menyebabkan
1
7/24/2019 IsiAntianemia
11/30
penyakit penimbunan besi dan keracunan besi. $nemia defisiensi fe paling
sering disebabkan oleh kehilangan darah. Selain itu, dapat pula terjadi
misalnya pada anita hamil ( terutama multipara ) dan pada masa
pertumbuhan, karena kebutuhan yang meningkat. 'anyak anemia yang mirip
anemia defisiensi fe. Sebagai pegangan untuk diagnostik dalam hal ini ialah,
baha pada anemia defisiensi fe dapat terlihat granula berarna kuning emas
di dalam sel-sel retikuloendotelial sumsum tulang
E)ek sam/%ng
@fek samping yang paling sering timbul berupa intoleransi terhadap sediaan
oral, dan ini sangat tergantung dari jumlah fe yang dapat larut dan yang
diabsorpsi pada tiap pemberian. Aejala yang timbul dapat berupa mual dannyeri lambung (B 8-*C ), konstipasi (B 1*C ), diare (B C ) dan kolik.
D's%s
Sediaan oral besi dalam bentuk fero paling mudah diabsorpsi maka
preparat besi untuk pemberian oral tersedia dalam bentuk berbagi garam fero
seperti fero sulfat, fero glikonat, dan fero fumarat. 5etiga preparat ini
umumnya efektif dan tidak mahal. 9idak ada perbedaan absorpsi di antar
garam-garam fe ini. ika da, mungkin disebabkan oleh perbedaan
kelarutannya dalam asam lambung. Dalam bentuk garam sitrat, tartrat,
karbonat, pirofosfat, ternyata fe sukar diabsorpsi+ demikian pula sebagai
garam feri ( 4eE ). yang perlu diingat dalam meminum pil atau tablet 4e
yaitu +
F Diminum sesudah makan malam atau menjelang tidur
F Hindari minum dengan air teh, kopi dan susu karena dapat menganggu
proses penyerapan.
F Hendaknya meminum dengan 0itamin c misalnya dengan air jeruk
F Segera minum pil setelah rasa mual, muntah menghilang.
2. 0%tam%n B12 +$%an'k'&alam%n-
11
7/24/2019 IsiAntianemia
12/30
Mekan%sme+ merupakan kofaktor yang mengakti0asi koenim asam folat
In*%kas%+
$nemia pernisiosa
/eningkatan kebutuhan 0itamin '1 pada kondisi kehamilan,
pendarahan, anemia hemolisis, tirotoksikosis, dan penyakit hati dan
ginjal
A&s'r/s%
$bsorpsi tergantung pada faktor intrinsik dan kalsium yang cukup.
D's%s
5obalamin oral mg per hari selama 1 2 minggu, dilanjutkan 1 mg per hari.
Sianokobalamin parenteral 1 mg per hari selama seminggu, dilanjutkan
seminggu sekali selama sebulan, dilanjutkan kobalamin oral per hari.
!'ntra%n*%kas%+ hipersensiti0itas terhadap kobalt atau '1
E)ek $am/%ng+
edema pulmonari
gagal jantung kongestif
trombosis 0askular perifer
syok anafilaktik
atropi saraf optik
Interaks% "&at+
$sam aminosalisilat + menurunkan efek sianokobalamin
5loramfenikol + menurunkan efek hematologi sianokobalamin pada
pasien anemia pernisiosa
5olkisin + menyebabkan malabsorpsi sianokobalamin
$lkohol + menyebabkan malabsorpsi sianokobalamin
3. Asam 'lat
$sam folat ( asam pteroilmonoglutamat, pmA$ ) terdiri atas bagian-bagian pteridin,
asam paraaminobenoat dan asam glutamat. Dari penelitian 4olat terdapat dalam
hampir setiap jenis makanan dengan kadar tertinggi dalam hati, ragi dan daun hijau
yang segar. 4olat mudah rusak dengan pengolahan ( pemasakan ) makanan.
armak'k%net%k
12
7/24/2019 IsiAntianemia
13/30
/ada pemberian oral absorpsi folat baik sekali, terutama di 13 bagian
proksimal usus halus. Dengan dosis oral yang kecil, absorpsi memerlukan
energi, sedangkan pada kadar tinggi absorpsi dapat berlangsung secar difusi.
Galaupun terdapat gangguan pada usus halus, absorpsi folat biasanya masih
mencukupi kebutuhan terutama sebagai /mA$.
Mekan%sme !erja
4olat berperan dalam sintesis nukleoprotein dan pemeliharaan eritropoiesis
normal.
In*%kas%
/enggunaan folat yang rasional adalah pada pencegahan dan pengobatan
defisiensi folat harus di ingat baha penggunaan secara membabibuta pada
pasien anemia pemisiosa dapat merugikan pasien, sebab folat dapat
memperbaiki kelainan darah pada anemia pemisiosa tanpa memperbaiki
kelainan neurologi sehingga dapat berakibat pasien cacat seumur hidup
5ebutuhan asam folat meningkat pada anita hamil, dan dapat
menyebabkan defisiensi asam folat bila tidak atau kurang mendapatkan
asupan asam folat dari makananya. 'eberapa penelitian mendapat adanya
hubungan kuat antara defisiensi asam folat pada ibu dengan insisens defek
neural tube, seperti sapina bifida dan anensefalus, pada bayi yang dilahirkan.
Ganita hamil membutuhkan sekurang-kurangnya ** mg asam folat per hari
suplementasi asam folat di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
untuk mengurangi insidens defek neuran tube.
E)ek t'ks%k
/ada penggunaan folat untuk manusia hingga sekarang belum pernah
dilaporkan terjadi. Sedangkan pada tikus, dosis tinggi dapat menyebabkan
pengendapan kristal asam folat dalam tubuli ginjal. Dosis 1 mg pada
manusia masih belum menimbulkan efek toksik.
13
7/24/2019 IsiAntianemia
14/30
D's%s
ang digunakan tergantung dari beratnya anemia dan komplikasi yang ada.
!mumnya folat diberikan per oral, tetapi bila keadaan tidak memungkinkan,
folat diberikan secar ;M atau S5.
!ntuk tujuan diagnostik digunakan dosis *,1 mg per oral selama 1*
hari yang hanya menimbulkan respons hematologik pada pasien defisiensi
folat. Hal ini membedakannya dengan defisiensi 0itamin '1 yang baru
memberikan respons hematologik dengan dosis *, mg per hari atau lebih.
. Er%tr'/'%et%n@ritropoietin, suatu gliko protein dengan berat molekul I- D$, merupakan factor
pertumbuhan hematopoietic yang pertama kali diisolasi.@ritropoietin merupakan
factor pertumbuhan sel darah merah yang diproduksi terutama oleh ginjal dalam sel
peritubuler dan tubuli proksimalis.Dalam jumlah kecil eritropoietin juga diproduksi
oleh hati.untuk kepentingan pengobatan eritripoietin diproduksi sebagai rekombinan
eritropoetin manusia yang disebut epoetin alfa. secara medis, obat antianemia yang
mengandung @/" dapat meningkatkan daya ingat.
armak'*%nam%k
@ritroproetin, berinteraksi dengan reseptor eritropoietin pada permukaan sel
induk sel darah merah, menstimulasi poliferasi dan diferensiasi eritroit.
@ritropoietin juga menginduksi pelepasan retikulosis dari sumsum tulang.
@ritrpoietin endogen diproduksi oleh ginjal sebagai respon terhadap hipoksia
jaringan. 'ila terjadi $nemia maka eritropoietin diproduksi lebih banyak oleh
ginjal, dan hal ini merupakan tanda bagi sumsum tulang untuk memproduksi
sel darah.
armak'k%net%k
14
7/24/2019 IsiAntianemia
15/30
Setelah pemberian intra0ena masa paruh eritropoietin pada pasien gagal ginjal
kronik sekirar I-1 jam. @ritropoietin yang dikeluarkan melalui dialisis.
Darbopoietin alfa merupakan eritropoietin bentuk glikolisasi memiliki masa
paruh - kali eritropoietin.
In*%kas%
@ritropoietin terutama di indikasikan untuk anemia pada pasien gagal ginjal
kronik. /ada pasien ini pemberian eritropoietin umumnya meningkatkan kadar
hematokrik dan hemoglobin, dan mengurangi3menghindarkan kebutuhan
transfusi.
E)ek sam/%ng
ang paling sering adalah bertambah beratnya hipertensi yang dapat terjadi
pada sekitar *-*C pasien dan paling sering akibat peningkatan hematokrit
yang terlalu cepat. Meskipun masih kontro0ersial dilaporkan peningkatan
tendensi trombosit pada pasien dialisis.
. "&at La%n
4 R%&')la5%n
'erfungsi sebagai koenim dalam metabolisme fla0o-protein dalam
pernafasan sel. Sehubungan dengan anemia, ternyata ribofla0in dapat
memperbaiki anemia normokromik-normo-sitik. $nemia defisiensi ribofla0in
banyak terdapat pada malnutrisi protein-kalori, dimana ternyata faktor
defisiensi 4e dan penyakit infeksi memegang peranan pula. Dosis yang
digunakan cukup 1* mg sehari per oral atau ;M.
4 P%r%*'ks%n
Jitamin 'K ini mungkin berfungsi sebagai koenim yang merangsang
pertumbuhan Heme. Defesiensi piridoksin akan menimbulkan anemia
mikrositik hipokromok. /ada sebagian besar pasien akan terjadi anemia
normoblastik sideroakrestik dengan jumlah 4e non hemoglobin yang banyak
15
7/24/2019 IsiAntianemia
16/30
dalam precursor eritrosit, dan pada beberapa pasien terdapat anemia
Megaloblastik. /ada keadaan ini arbsorbsi 4e meningkat, 4e-binding protein
menjadi jenuh dan terjadi hiperperemia, sedangkan daya rergenerasi darah
menurun. $khirnya akan didapatkan gejala hemosiderosis.
4 !'&al
5obal dapat meningkatkan jumlah hemotokrit, hemoglobin dan
eritrosit pada beberepa pasien dengan anemia refrakter, seperti yang terdapat
pada pasien talasimea, infeksi kronik atau penyakit ginjal,tetapi mekanisme
yang pasti tidak diketahui. 5obal merangsang pembentukan eritropoietin yang
berguna untuk meningkatkan pengambilan 4e dalam sumsum tulang, tetapiternyata pada pasien anemia refrakter kadar eritropoietin sudah tinggi.
/enyelidikan lain mendapatkan baha 5obal menyebabkan Hipoksia intrasel
sehingga dapat merangsang pembentukan eritrosit. Sebaliknya, 5obal dalam
dosis besar justru menekan pembentukan eritrosit.
2.2. Ant%k'agulan
2.2.a. Pengert%an
$ntikoagulan yaitu obat yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah
dengan jalan menghambat pembentukan atau menghambat fungsi beberapa faktor
pembekuan darah. $tas dasar ini antikoagulan diperlukan untuk mencegah terbentuk
dan meluasnya thrombus dan emboli, maupun untuk mencegah bekunya darah di luar
tubuh pada pemeriksaan laboratorium atau tranfusi.
$ntikoagulan oral dan heparin menghambat pembentukan fibrin dan
digunakan sebagai pencegahan untuk mengurangi insiden tromboemboli (masuknya
udara pada aliran darah) terutama pada 0ena. 5edua macam antikoagulan ini juga
1'
7/24/2019 IsiAntianemia
17/30
bermanfaat untuk pengobatan trombosis arteri karena mempengaruhi pembentukan
fibrin yang diperlukan untuk mempertahankan gumpalan trombosit.
2.2.&. Pengg'l'ngan Ant%k'agulan
$ntikoagulan dapat dibagi menjadi golongan yakni +
1 6at78at *engan kerja langsung
a Heparin
;ndikasi
Heparin merupakan satu- satunya antikoagulan yang diberikan
secara parenteral dan merupakan obat terpilih bila diperlukan efek yangcepat misalnya untuk emboli paru-paru dan thrombosis 0ena dalam, oklusi
arteri akut atau infark miokard akut. "bat ini juga digunakan untuk
pencegahan tromboemboli 0ena selama operasi dan untuk
mempertahankan sirkulasi ekstrakorporal selama operasi jantung terbuka.
Heparin juga diindikasikan untuk anita hamil yang memerlukan
antikoagulan. /elepasan heparin ke dalam darah yang tiba-tiba pada syok
anafilaksis menunjukkan heparin mungkin berperan dalam imunologik.Heparin dikontraindikasikan pada pasien yang sedang atau cenderung
mengalami perdarahan misalnya+ pasien hemofilia, permeabilitas kapiler
yang meningkat, aborsi, perdarahan intrakranial. "bat ini hanya digunakan
untuk anita hamil bila benar-benar diperlukan. Hal ini disebabkan
insidens perdarahan maternal, lahir mati dan lahir prematur yang
dilaporkan meningkat pada penggunaan heparin.
Mekanisme kerjaHeparin dengan mengikat antitrombin ;;; membentuk kompleks
yang yang berafinitas lebih besar dari antitrombin ;;; sendiri, terhadap
beberapa faktor pembekuan darah aktif, terutama trombin dan faktor La.
1
7/24/2019 IsiAntianemia
18/30
"leh karena itu heparin mempercepat inakti0asi faktor pembekuan darah.
Sediaan heparin dengan berat molekul rendah (6 K***) berakti0itas anti
La kuat dan sifat antitrombin sedang, sedangkan sediaan heparin dengan
berat molekul yang tinggi (***) berakti0itas antitrombin kuat dan
akti0itas anti La yang sedang.
4armkokinetik
Heparin diberikan secara ;J atau S>. /emberian secara S>
memberikan masa kerja yang lebih lama tetapi efeknya tidak dapat
diramalkan. @fek antikoagulan akan segera timbul pada pemberian
suntikan bolus ;J dengan dosis terapi, dan terjadi setelah *-* menit
setelah suntikan S>. Heparin cepat dimetabolisme di hati, masa paruh
tergantung dari dosis yang digunakan. Metabolit inaktif diekskresi melalui
urin.
2 6at78at *engan kerja tak langsung
a Antikoagulan oral
;ndikasi
Seperti halnya heparin, antikoagulan oral berguna untuk pencegahan dan
pengobatan tromboemboli. !ntuk pencegahan, umumnya obat ini digunakan
dalam jangka panjang. 9erhadap thrombosis 0ena, efek antikoagulan oral
sama dengan heparin, tetapi terhadap tromboemboli sistem arteri,
antikoagulan oral kurang efektif. $ntikoagulan oral diindikasikan untuk
penyakit dengan kecenderungan timbulnya tromboemboli, antara lain infark
miokard, penyakit jantung rematik, serangan iskemia selintas, trombosis 0ena,
emboli paru.
$ntikoagulan oral berguna untuk pencegahan dan pengobatan
tromboemboli. @fek toksik yang paling sering adalah perdarahan.
5ontraindikasi pada penyakit-penyakit dengan kecenderungan perdarahan.
>ontoh obat+ :atrium arfarin, dikumarol, anisendion.
1/
7/24/2019 IsiAntianemia
19/30
Mekanisme kerja antikoagulan oral adalah antagonis 0itamin 5.
Jitamin 5 adalah kofaktor yang berperan dalam akti0asi faktor pembekuan
darah ;;, J;;, ;L dan L. Selain diberikan per oral, arfarin juga dapat
diberikan ;M dan ;J. $bsorpsi dikumarol di saluran cerna lambat dan tidak
sempurna, sedangkan arfarin diabsorpsi lebih cepat dan hamper sempurna.
Masa paruh arfarin I7 jam, sedangkan masa paruh dikumarol 1*-*
jam. Dikumarol dan arfarin dimetabolisme di hati menjadi bentuk tidak
aktif. @kskresi dalam urin terutama dalam bentuk metabolit, anisindion dapat
menyebabkan urin berarna merah jingga.
b Antikoagulan pengikat ion kalsium
:atrium sitrat dalam darah akan mengikat kalsium menjadi kompleks
kalsium sitrat. 'ahan ini banyak digunakan dalam darah untuk transfusi,
karena tidak tosik. 9etapi dosis yang terlalu tinggi umpamanya pada transfuse
darah sampai 1.I** ml dapat menyebabkan depresi jantung. $sam oksalat dan
senyaa oksalat lainnya digunakan untuk antikoagulan di luar tubuh ( in
0itro), sebab terlalu toksis untuk penggunaan in 0i0o (di dalam tubuh).
:atrium edetat mengikat kalsium menjadi kompleks dan bersifat sebagaiantikoagulan. >ontoh obat+ :atrium sitrat, $sam oksalat dan senyaa oksalat
lainnya, :atrium edetat.
2. "&at 9ang men%ngkatkan res/'ns terha*a/ ant%k'agulan 'ral.
a Dengan menggeser antikoagulan dari ikatannya dengan plasma albumin+
kloralhidrat, klofibrat, asam mefenamat, fenilbutaon dan diaoksid.
b Dengan meningkatkan afinitas terhadap reseptor+ d-tiroksinc Dengan menghambat enim mikrosom hati+ kloramfenikol dan klofibrat
d Dengan menghambat a0ailabilitas 0itamin 5+ steroid anabolic, klofibrat, d-
tiroksin dan antibiotik spectrum luase Dengan menghambat pembentukan factor pembekuan darah+ steroid
anabolic, glukagon, kuinidin dan salisilat
10
7/24/2019 IsiAntianemia
20/30
f Dengan meningkatkan katabolisme factor pembekuan darah+ steroid anabolic
dan d- tiroksin.
4armakokinetik.
Dikumarol N absorpsi lambat dan tidak sempurna.
Garfarin N absorpsi lebih cepat dan hamper sempurna dan dapat diberikan
secara ;M dan ;J.
Dalam darah hampir seluruhnya (dikumarol dan arfarin) terikat
pada albumin plasma, dengan ikatan yang lemah dan mudah digeser oleh
obat tertentu seperti fenilbutaon dan asam mefenamat. Ditumpuk
terutama dalam paru,hati, limpa dan ginjal. Masa paruh arfarin I7 jam
dan masa paruh dikumarol 1*-* jam.
!ntuk mencapai efek terapi, terdapat kelambatna aktu (lag) 1-
I jam setelah dicapai kadar puncak obat dalam plasma. 5arena
diperlukan aktu untuk mengosongkan factor-faktor pembekuan darah
dalam sirkulasi. Dikumarol dan arfarin mengalami hidroksilasi oleh
enim retikuloendoplasma hati menjadi bentuk tidak aktif.
@kskresi dalam urin terutama dalam bentuk metabolitN difenadion dan
anisindion dapat menyebabkan urin berarna merah jingga. 'agian yang
tidak diabsorpsi diekskresi melalui tinja. 5umarin dapat meleati saar uri
dan obat 2obat ini juga disekresi ke dalam $S;.
@fek :onterapi.
perdarahan+ paling sering terjadi di selaput lendir, kulit, saluran cerna dan
saluran kemih.
dikumarol dan arfarin dapat menyebabkan anoreksia, mual, muntah, lesi
kulit berupa purpura dan urtikaria, alopesia, nekrosis kelenjar mama dan
kulitN kadang-kadang jari kaki menjadi ungu.
fenprokumon dapat timbul diare, dermatitis
2
7/24/2019 IsiAntianemia
21/30
asenokumarol dapat menyebabkan ulkus pada mulut dan gangguan saluran
cerna
fenindion dapat menyebabkan leukopenia, agranulositosis, demam, rash,
ikterus, hepatitis, diare, paralysis akomodasi, ulkus pada mulut, neuropatidan urin berarna merah jingga
difenadion menyebabkan nausea dan
anisidion menyebabkan urin berarna jingga.
5ontra indikasi
penyakit-penyakit dengan kecenderungan perdarahan+ diskrasia darah,
ulkus saluran cerna, keguguran, operasi otak dan medulla spinalis,
anestesi lumbal
defisiensi 0itamin 5, serta penyakit hati dan ginjal yang berat.
$lkoholisme
pengobatan intensif dengan salisilat
hipertensi berat dan tuberculosis aktif.
anita hamil
penderita payah jantungN menjadi lebih sensiti0e terhadap antikoagulan.
Sediaan dan dosis.'ishidroksikumarin (kumarin, dikumarin) pada hari pertama diberikan
**-** mg dilanjutkan dengan -** mg pada hari-hari berikutnya
tergantung dari respons terapeutik.
:atrium arfarinN dosis aal I*-K* mg, dosis penunjang -1 mg3hari
atau Dosis aal 1*-1 mg3 hari dan dosis penunjang -1 mg3hari4enprokumonN hari pertama 1 mg. hari kedua mg, dosis penunjang
*,-K mg3hari
4enindionN dosis aal ** mg (tunggal atau berbagi), hari kedua ** mg,
dan berikutnya 1** mg3hari sampai dicapai depresi protrombin yang
relatif stabil. Dosis penunjang *-1* mg3hari pagi dan malam hari.$nisindion, hari pertama ** mg, hari kedua ** mg dan hari ketiga 1** mg
dosis penunjang -* mg3hari.
2.3. Hem'stat%s
2.3.a. Pengert%an
21
7/24/2019 IsiAntianemia
22/30
Hemostasis berasal dari kata haima (darah) dan stasis (berhenti), merupakan
proses yang amat kompleks, berlangsung terus menerus dalam mencegah kehilangan
darah secara spontan, serta menghentikan pendarahan akibat adanya kerusakan sistem
pembuluh darah. /roses ini mencakup pembekuan darah (koagulasi) dan melibatkan
pembuluh darah, agregasi trombosit (platelet) serta protein plasma baik yang
menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan bekuan.
2.3.&. Pr'ses Pem&ekuan Darah + !'agulas% -
Mekanisme pembekuan darah merupakan hal yang kompleks. Mekanisme ini
dimulai bila terjadi trauma pada dinding pembuluh darah dan jaringan yang
berdekatan, pada darah, atau berkontaknya darah dengan sel edotel yang rusak atau
dengan kolagen atau unsure jaringan lainnya di luar sel endotel pembuluh darah. /ada
setiap kejadian tersebut, mekanisme ini menyebabkan pembentukan acti0ator
protrombin, yang selanjutnya akan mengubah protrombin menjadi thrombin dan
menimbulkan seluruh langkah berikutnya.
Mekanisme secara umum, pembekuan terjadi melalui tiga langkah utama+
a. Sebagai respon terhadap rupturnya pembuluh darah yang ruak, maka
rangkaian reaksi kimiai yang kompleks terjadi dalam darah yang melibatkan
lebih dari selusin factor pembekuan dara. Hasil akhirnya adalah terbentuknya
suatu kompleks substansi terakti0asi yang disebut acti0ator protrombin.
22
7/24/2019 IsiAntianemia
23/30
b. $kti0ator protrombin mengkatalisis pengubahan protrombin menjadi
thrombin.
c. 9rombin bekerja sebagai enim untuk mengubah fibrinogen menjadi benang
fibrin yang merangkai trombosit, sel darah, dan plasma untuk membentukbekuan.
2.3.(. #angguan Pem&ekuan Darah
a. Aangguan pada tingkat pembuluh darah. Hal ini disebabkan oleh adanya
kekurangan 0itamin > dalam jumlah yang banyak dan dalam jangka aktu
yang agak lama, yang berujung pada kerapuhan pemmbuluh darah, terutama
pembuluh darah kapiler. $kibatnya, mudah terjadinya pendarahan bahkan
oleh trauma ringan sekalipun.
b. Aangguan pada tingkat trombosit. Hal ini disebabkan adanya penurunan
jumlah trombosit yang mengakibatkan gangguan pada penggumpalan darah.
4aktor penyabab berkurangnya trombosit ini, bisa disebabkan berkurangnya
jumlah megakaryosit yang mana merupakan pembentukan sel asalnya yang
berada di sumsum tulang. Hal ini dinamakan $megakaryocyte thrombopenia
purpura ($9/). Selain disebabkan oleh $megakaryocyte thrombopenia
purpura, penurunan jumlah tromosit juga dapat disebabkan karena beberapa
penyakit 0irus yang mengakibatkan penurunan jumlah trombosit dalam darah.
5eadaan ini disebut idiopathic thrombocytopenia purpura (;9/) . Salah satu
contohnya adalah pada penyakit Demam 'erdarah Dengue (D'D). /ada D'D
terjadi penurunan tajam dari jumlah trombosit di dalam darah tepi, sehingga
peenderita tiap saat terancam oleh bahaya pendarahan.
c. /ada penyakit pembuluh darah, termasuk aterosklerosis, trombosit cenderung
mudah beragregasi. Aerombolan trombosit ini akan mengendap dan melekat
di suatu tempat, menimbulkan trombus, yang mengganggu aliran darah ke
hilir. 9rombus ini dapat terlepas menjadi embolus dapat menimbulkan akibat
yang parah.
d. Aangguan pada faktor penggumpalan. 5elainan ini dapat disebabkan oleh
faktor. /ertama, kelainan genetik. 5edua, kelainan karena kerusakan organ
23
7/24/2019 IsiAntianemia
24/30
yang membuatnya. Dan yang ketiga, kelainan yang disebabkan oleh adanya
masalah pada faktor pendukung proses sintesis.
2.3.*. "&at Hem'stat%k"bat hemostatik terbagi dua yaitu +
1. "&at hem'stat%k l'kal
ang termasuk dalam golongan ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok
berdasarkan mekanisme hemostatiknya.
a. Hemostatik serap
Mekanisme kerja
Hemostatik serap ( absorbable hemostatik ) menghentikan perdarahan dengan
pembentukan suatu bekuan buatan atau memberikan jala serat-serat yangmempermudah bila diletakkan langsung pada pembekuan yang berdarah.
Dengan kontak pada permukaan asing trombosit akan pecah dan
membebaskan factor yang memulai proses pembekuan darah.
;ndikasi
Hemostatik golongan ini berguna untuk mengatasi perdarahan yang berasal
dari pemubuluh darah kecil saja mOisalnya kapiler dan tidak efektif untuk
menghentikan perdarahn arteri atau 0ena yang tekanan intra 0askularnya
cukup besar.
>ontoh obat
$ntara lain spon, gelatin, oksi sel ( seluloisa oksida ) dan busa fibrin insani
(5uman fibrin foam ). Spon, gelatih, dan oksisel dapat digunakan sebagai
penutup luka yang akhirnya akan diabsorpsi. Hal ini menguntungkan karena
tidsk memerlukan penyingkiran tang memungkinkan perdarahn ulang seperti
yang terjadi poada penggunaaan kain kasa. !ntuk absorpsi yang sempurna
pada kedua at diperlukan aktu 1- K jam.Selulosa oksida dapat memperngaruhi regenerasi tulang dan dapat
mengakibatkan pembentuksan kista bila digunakan jangka panjang pada patah
tulang. Selain itu karena dapat menghambat epitelisasi, selulosa oksida tidak
24
7/24/2019 IsiAntianemia
25/30
dianjurkan intuk digunakan dalam jangka panjang. 'usa fibrin insani yang
berbentuk spon, setah dibasahi, dengan tekanan sedikit dapta menutup
permukaan yang berdarah.
b. Astrigen Mekanisme kerja
?at ini bekerja local dengan mengedepankan protein darah sehingga
perdarahan dapat dihentikan sehubungan dengan cara penggunaanya, at
ini dinamakan juga styptic.
>ontoh "bat
$ntara lain feri kloida, nitras argenti, asam tanat.
;ndikasi
5elompok ini digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler tetapi
kurang efektif bila dibandinbgkan dengan 0asokontriktor yang
digunakan local.
c. Koagulan
Mekanisme kerja
5elompok ini pada penggunaan lopkal menimbulkan hemostatid dengan
cara yaitu dengan mempercepat perubahan protrombin menjadi
trombindan secara langsung menggumpalkan fibrinogen. $ktifitor
protrombin,ekstrak yang mengandung aktifator protrombin dapat dibuat
antara laindari jaringan ortak yang diolah secara kering dengan asetat.
'eberaparacun ular memiliki pula aktifitas tromboplastin yang dapat
menimbulkan pembekuan darah. Salah satu conto adalah russellPs
0iper0enomnyang sangat efektif sebagai hemostatik local dan dapat
digunakan umpamanyta untuk al0eolkus gigi yang berdarah pada
pasienhemofilia.
>ara pemakaian
!ntuk tujuan ini kapas dibasahi dengan larutan segar *,1C dan ditekankan
pada al0eolus sehabis ekstrasi gigi. 9=ombin at ini tersedia dalamm
bentuk bubuk atau larutan untuk penggunaaan lokal. Sediaan ini tidak
boleh disuntikkan ;J, sebab segara menimbulkan bahaya emboli.
25
7/24/2019 IsiAntianemia
26/30
d. Vasokonstriktor
;ndikasi
@pinetrin dan norepinetrin berefek 0asokontriksi , dapat digunakan untuk
menghentikan perdarahan kapiler suatu permukaan.
>ara pemakaian
>ara penggunaanya ialah dengan mengoleskan kapas yangtelah dibasahi
dengan larutan 1+ 1*** tersebut pada permukaan yangberdarah.
Jasopresin, yang dihasilkn oleh hipofisis, pernah digunakan untuk
mengatasi perdarahan pasca bedah perslinan. /erkembangan terahir
menunjukkan kemungkinan kegunaanya kembali bila disuntikkan
langsung ke dalam korpus uteri untuk mencegah perdarahan yang
berlebihan selama operasi korektif ginekolog.
2. "&at hem'stat%k s%stem%k
a. Terapi obat untuk kekurangan atau kelainan fakor pembekuan darah
/reparat plasma
/reparat plasma untuk # =eplacement 9herapy% pada kelainan 3 kekurangan
faktor pembekuan darah ( transfusi )
Jitamin 5
Jitamin 5 dan turunannya sebagai obat hemostatik, 0itamin 5 memerlukan
aktu untuk dapat menimbulkan efek, sebab 0itamin 5 harus merangsang
pembentukan faktor-faktor pembekuan darah terlebih dahulu.
$lami +Jit 51 ( phytonadione ) dan Jit 5 ( menadione ), Qarut dalam
lemak dan proses absorpsi butuh empedu
Sintetik + Jit 5, Qarut dalam air dan proses absorpsi tanpa empedu
Desmopresin
Meningkatkan akti0itas faktor J;;; pada penderita hemofili ringan
/emberian sebelum dan sesudah minor surgery, dapat mencegah
perdarahan yang berlebihan
Dosis + *, 2 *,K mg 3 kg '' i0
2'
7/24/2019 IsiAntianemia
27/30
b. Anti fibrinolitik
Mekanisme kerja + menghambat akti0asi plasminogen sehingga pembentukan
plasmin tidak terjadi.
>ontoh + $sam aminokaproat dan $sam traneksamat$sam traneksamat, merupakan obat hemostatik yang merupakan penghambat
bersaing dari akti0ator plasminogen dan penghambat plasmin. "leh karena itu
dapat membantu mengatasi perdarahan berat akibat fibrinolisis yang
berlebihan.
5linis digunakan untuk terapi perdarahan akut pada hemofilia dan perdarahan
lainnya.
c. Untuk gangguan adhesi trombosit
>ontoh@tamsilat, @thamsylate adalah senyaa yang dapat menstabilkan membran
yang menghambat enim spesifik postglandin dalam proses sintesanya. "bat
hemostatik ini juga digunakan pada aktu operasi melahirkan sebaik operasi
lain dengan kondisi hemoragik lainnya.
/enggunaan klinis untuk perdarahan kapiler, menorrhagia ( perdarahan
menstruasi yang berlebihan ) Selain penjelasan di atas, ada beberapa obat-
obatan hemostatik yang perlu diketahui+ $protinin, sebagai antihemostatik
diindikasikan untuk + /engobatan pasien dengan resiko tinggi kehilangan
banyak darah selama bedah buka jantung dengan sirkulasi ekstrakorporal.
/engobatan pasien yang konser0asi darah optimal selama bedah buka jantung
merupakan prioritas absolut.
2
7/24/2019 IsiAntianemia
28/30
BAB III
PENUTUP
3.1. !es%m/ulan
- Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang marfologi darah dan
jaringan pembentuk darah. Salah satu contoh penyakit yang berhubungan
dengan kekurangan darah adalah $nemia.
- $nemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah
dan kadar hemoglobin dan hematokrit hingga di baah normal
- 'erdasarkan morfologi sel darah merah anemia dibagi menjadi +
$nemia :ormositik :ormokrom
$nemia Makrositik :ormokrom
$nemia Mikrositik Hipokrom
- >ontoh obat anemia + at besi, sianokobalamin, asam folat, dll- $ntikoagulan yaitu obat yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah
dengan jalan menghambat pembentukan atau menghambat fungsi beberapa
faktor pembekuan darah
- >ontoh obat antikoagulan + arfarin, dikumerol, asetosal.
- Hemostasis dan koagulasi merupakan serangkaian kompleks reaksi yang
menyebabkan pengendalian pendarahan melalui pembentukan trombosit dan
bekuan fibrin pada tempat cedera.
- Secara sederhana proses pembekuan darah yaitu =angkaian reaksi yang
sebenarnya sesungguhnya lebih rumit, karena disebabkan oleh banyaknya
2/
7/24/2019 IsiAntianemia
29/30
factor yang terlibat dalam proses pengaktipan protrombin menjadi thrombin,
yaitu mekanisme intrinsic dan mekanisme ekstrinsik yang sudah dijelaskan
sebelumnya.
- >ontoh obat hemostatis +
Qocal
a. Hemostatik serap >ontoh obat + $ntara lain spon, gelatin, oksi sel
( seluloisa oksida ) dan busa fibrin insani (5uman fibrin foam ). Spon,
gelatih, dan oksisel dapat digunakan sebagai penutup luka yang
akhirnya akan diabsorpsi.b. $strigen >ontoh "bat $ntara lain feri kloida, nitras argenti, asam
tanat.
c. Jasokonstriktor
"bat hemostatik sistemik
a. 9erapi obat untuk kekurangan atau kelainan fakor pembekuan darah.
>ontoh + 0it k
b. $nti fibrinolitik>ontoh + $sam aminokaproat dan $sam traneksamat
!ntuk gangguan adhesi trombosit >ontoh + @tamsilat, @thamsylate.
3.2. $aran
!ntuk mempelajari lebih dalam tentang antianemia, antukoagulan dan
hemostatis anda dapat membaca literature lain yang masih berkaitan dengan judul
tersebut sehingga didapatkan informasi yang lebih luas lagi.
20
7/24/2019 IsiAntianemia
30/30
DATAR PU$TA!A
- Auyton, $rthur >., dan ohn @ Hall.18. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
akarta+ @A>.
- Murray =obert 5., dkk. **.Biokimia Harper Edisi 27. akarta+ @A>.- Sadikin, Mohamad. **1.Biokimia Darah. akarta+ Gidya Medika.
- /rice, Syl0ia $nderson dan Qorraine M.Gilson. **. ato!isologi Konsep
Klinis roses"proses en#akit Edisi$. akarta+@A>- http+33cimobi.blogspot.com3**3113proses-pembekuan-darah.html
- http+33akperkc.blogspot.com3
- http+33notebooksaya.blogspot.com3*13*3anemia-anti-anemia.html- http+33gitamokoginta.blogspot.com3*113*I3farmakologi-anti-anemia.html
http://cimobi.blogspot.com/2009/11/proses-pembekuan-darah.htmlhttp://akperkc.blogspot.com/http://notebooksaya.blogspot.com/2012/03/anemia-anti-anemia.htmlhttp://gitamokoginta.blogspot.com/2011/04/farmakologi-anti-anemia.htmlhttp://akperkc.blogspot.com/http://notebooksaya.blogspot.com/2012/03/anemia-anti-anemia.htmlhttp://gitamokoginta.blogspot.com/2011/04/farmakologi-anti-anemia.htmlhttp://cimobi.blogspot.com/2009/11/proses-pembekuan-darah.html