Upload
beni-ksatria
View
4
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
rab
Citation preview
VI KESIMPULAN
1. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Konsep jcmbatan dengan deck orthotropik ini sangat baik secara teoritis
karena teori ini bertujuan untuk memaksimalkan kerjasama gelagaT-gelagar
memanjang dan melintang sehingga pada akhirnya akan memaksimalkan
potensi kapasitas material yang ada dibandingkan dengan perencanaan
jembatan baja konvensional yang tidak memanfaatkan kerjasama elemen-
elemen jembatan sebagai satu kesatuan namun hanya sebagai penyamir
beban dengan hanya memperhitungkan kekakuan pada arah memanjang
jembatan sedangkan peran serta kekakuan arah melintang jarang sekali
diperhitungkan.
2. Konsep perencanaan jembatan baja dengan deck orthotropik menekankan
pada kesatuan kerjasama yang saling bergantungan antara plat lantai, rib dan
floor beam yang merupakan satu sistem yang tidak terpisahkan.
Akibat dari kesatuan sistem tersebut maka efek fleksibilitas merupakan
koreksi bagi momen yang terjadi pada floor beam. Akibat koreksi dari efek fleksibilitas tersebut mengurangi besarnya momen yang terjadi karena anggapan perletakan yang rigid dari floor beam .
164
3. Karena pelaksanaan yang rumit dilapangan maka penghematan yang dicapai
dari segi bahan bisa tidak sebanding dengan biaya pelaksanaan yang tinggi.
4. Dimensi elemen-elemen jembatan yang keluar dari hasil perhitungan seringkali sulit didapat dipasaran sehingga seringkali kita menggunakan
dimensi standart yang ada dipasaran walaupun lebih besar dari dimensi
rencana atau bila dimensi yang ada di pasaran tidak memenuhi dimensi
rencana yang ada maka diperlukan pemesanan/fabrikasi khusus . Ini
tentunya membutuhkan biaya tambahan
6. Aplikasi perencanan yang dibuat dalam tugas akhri ini membuktikan bahwa
untuk bentang 70m tidak efisien merencanakan menggunakan orthotropic
dengan girder tipe dinding penuh priamatis karena terayata tinggi girder dari
balok utamanya cukup tinggi yaitu > 5.00 m sehingga harus dibuat alternatif
dengan menambah pyler ditengah sehingga tinggi girder dapat direduksi
menjadi 2.80 m
7. Tapi pada kenyataannya keekonomisan secara teoritis belum tentu dapat
diwujudkan dalam pelaksanaan di apangan oleh karena kerumitan pengerjaan dalam pelaksanaan di lapangan apalagi di negara dengan tingkat disiplin yang kurang baik dalam pengerjaan di lapangan dan etos kerja yang kurang akan sangat riskan menggunakan metode ini dalam perencanaan
sebuah jembatan, karena penghematan dalam desain tidak sebanding dengan kerumitan pengerjaannya yang menghabiskan cost yang lebih besar di lapangan sehingga di Indonesia jembatan tipe ini jarang bahkan hampir tidak digunakan dengan alasan yang telah diuraikan di atas.
UK Petra Logo:
Master Index: Help: Back to TOC: