132
ANALISIS STRATEGI MARKETING MIX PADA TABUNGAN BSM BERENCANA STUDI KASUS DI BANK SYARIAH MANDIRI KCP KLATEN TAHUN 2015 TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy) Oleh: YUTIKA NONI PUSPITA NIM. 201 12 037 JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

ANALISIS STRATEGI MARKETING MIX PADA TABUNGAN BSM BERENCANA

STUDI KASUS DI BANK SYARIAH MANDIRI KCP KLATEN TAHUN 2015

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli

Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

Oleh:

YUTIKA NONI PUSPITA

NIM. 201 12 037

JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 2: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

ANALISIS STRATEGI MARKETING MIX PADA TABUNGAN BSM BERENCANA

STUDI KASUS DI BANK SYARIAH MANDIRI KCP KLATEN TAHUN 2015

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli

Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

Oleh:

YUTIKA NONI PUSPITA

NIM. 201 12 037

JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

i

Page 3: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam
Page 4: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam
Page 5: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam
Page 6: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

MOTTO

“Ciri-ciri orang sukses adalah berfikir dahulu baru bertindak,

bukan bertindak dahulu baru berfikir”

“Seseorang yang optimis akan melihat adanya kesempatan

dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat

malapetaka dalam setiap kesempatan”

“Ingatlah, boleh jadi manusia itu mencintai sesuatu yang

membahayakan dirinya atau membenci sesuatu yang

bermanfaat baginya. Mohonlah petunjuk-Nya”

v

Page 7: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

PERSEMBAHAN

TUGAS AKHIR INI SAYA PERSEMBAHKAN UNTUK

Kedua orang tua saya Bapak Suwarno dan Ibu Marini terima

kasih karena senantiasa memberikan doa, selalu mencurahkan

kasih sayang yang tulus dan pengorbanan yang tidak terhitung

selama hidup saya, serta telah memberi motivasi kepada saya

dalam menjalani kehidupan.

Kedua adik-adik saya, Alwi Prima Nanda dan Alfi Putra Ginanjar

yang senantiasa memberikan semangat untuk menyelesaikan

Tugas Akhir ini.

Untuk mas Rendi Dwi Saputra yang selalu membantuku dan

memberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

menyelesaikan Tugas Akhir, terima kasih untuk pinjaman

computer dan semua bantuannya.

Untuk teman-teman DIII Perbankan Syariah angkatan 2012

yang telah menemani selama menjalani kuliah di IAIN Salatiga.

vi

Page 8: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, atas puji syukur dan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, taufiq dan hidayahnya, sehingga pada kesempatan ini saya

dapat menyelsaikan Tugas Akhir ini dengan lancar.

Penyusunan Tugas Akhir dibuat guna memenuhi syarat untuk mendapatkan

gelar A.Md.E.Sy pada Jurusan D3 Perbankan Syariah di IAIN Salatiga. Meskipun

tidak dapat saya pungkiri ternyata bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini

penulis masih banyak mengalami kendala dan kekurangan. Dalam penyusunan

Tugas Akhir ini saya sangat berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah

memberikan bimbingan dan dukungan baik berupa moral, materil maupun

spiritual sehingga penyusunan laporan ini dapat terselaikan. Untuk itu

perkenankan penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Ketua IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono selaku Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam

IAIN Salatiga.

3. Bapak Ahmad Mifdlol Muthohar, M.Si. selaku Ketua Jurusan DIII Perbankan

Syariah IAIN Salatiga.

4. Ibu Wiwin Kurniasari, S.E., M.Si., Akt selaku dosen pembimbing Tugas

Akhir.

5. Segenap dosen Jurusan DIII Perbankan Syariah dan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga.

6. Seluruh staff dan karyawan IAIN Salatiga.

7. Kepada Bapak/Ibu dan keluarga besar saya yang tersayang dan tercinta yang

telah memberikan doa dan bimbingan kasih sayang serta dukungan baik moral

maupun material.

8. Teman-teman DIII Perbankan Syariah B angkatan tahun 2012.

9. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

vii

Page 9: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh

dari kesempurnaan dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap

kerendahan hati penulis menyampaikan permohonan maaf sebanyak-banyaknya,

serta semoga Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat

bermanfaat bagi berbagai pihak. Amin

Salatiga, 10 Agustus 2015

Penulis

Yutika Noni Puspita

NIM. 20112037

viii

Page 10: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

ABSTRAK

Yutika Noni Puspita. NIM 201-12-037. Analisis Strategi Marketing Mix Pada

Tabungan BSM Berencana Studi Kasus Bank Syariah Mandiri KCP Klaten.

Jurusan DIII Perbankan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. IAIN

Salatiga.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami penerapan strategi marketing

mix pada produk BSM Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk memahami faktor pendukung

strategi marketing mix dalam memasarkan produk BSM Tabungan Berencana,

memahami kendala dan upaya untuk mengoptimalkan strategi marketing mix

dalam memasarkan produk BSM Tabungan Berencana pada Bank Syariah

Mandiri KCP Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif,

yaitu menganalisis mengenai penerapan strategi marketing mix, faktor pendukung

strategi marketing mix, kendala dalam memasarkan dan upaya untuk

mengoptimalkan strategi marketing mix. Teknik pengumpulan data melalui

wawancara yang dilakukan dengan mewawancarai pegawai Bank Syariah Mandiri

KCP Klaten, dengan melakukan observasi dan dokumentasi atau kepustakaan.

Dari hasil penelitian di bawah ini dapat diketahui bahwa penerapan strategi

marketing mix pada produk BSM Tabungan Berencana Bank Syariah Mandiri

KCP Klaten dengan menerapkan prinsip 7 P yaitu place (tempat), product

(produk), price (harga), promotion (promosi), people (orang), process (proses),

dan physical evidence (buktifisik).

Kata Kunci: Marketing Mix, Tabungan, Bank Syariah Mandiri.

ix

Page 11: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

DAFTAR ISI

Judul ................................................................................................................ i

Persetujuan Pembimbing ................................................................................. ii

Susunan Panitia Penguji .................................................................................. iii

Lembar Pernyataan .......................................................................................... iv

Motto dan Persembahan .................................................................................. v

Kata Pengantar ................................................................................................ vii

Abstrak ............................................................................................................ ix

Daftar Isi .......................................................................................................... x

Daftar Gambar ................................................................................................. xiv

Daftar Tabel .................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A.Latar Belakang ...................................................................................... 1

B.Rumusan Masalah ................................................................................. 3

C.Tujuan dan Kegunaan ............................................................................ 3

D.Penegasan Istilah ................................................................................... 4

E.Metode Penelitian .................................................................................. 5

1.Jenis Penelitian ............................................................................... 5

2.Lokasi Penelitian ............................................................................ 6

3.Kebutuhan dan Sumber Data .......................................................... 6

a.Data Primer .................................................................................... 6

b.Data Sekunder ............................................................................... 6

x

Page 12: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

4.Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 6

a.Wawancara ................................................................................... 6

b.Observasi .....................................................................................

c.Dokumentasi atau Kepustakaan ................................................... 7

5.Metode Analisis Data ..................................................................... 7

F.Sistematika Penulisan ............................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 10

A.Telaah Pustaka ....................................................................................... 10

B.Kerangka Teoritik .................................................................................. 13

1.Pengertian Marketing Mix .............................................................. 13

2.Perbedaan Marketing Mix Barang dan Jasa .................................... 14

3.Perbedaan Marketing Mix Perbankan Syariah Dengan

Perbankan Konvensional ............................................................... 15

4.Elemen Marketing Mix ................................................................... 15

5.Product ........................................................................................... 19

6.Price ................................................................................................ 24

7.Place ............................................................................................... 27

8.Promotion ....................................................................................... 31

9.People ............................................................................................. 38

10.Process .......................................................................................... 43

11.Physical Evidence ......................................................................... 43

12.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran .............. 50

13.Mudharabah Muthlaqah ............................................................... 52

xi

Page 13: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

BAB III GAMBARAN UMUM ..................................................................... 53

A.Profil Bank Syariah Mandiri KCP Klaten ............................................. 53

B.Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri ................................................. 53

C.Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri ..................................................... 55

D.Shared Values ........................................................................................ 56

E.Budaya Perusahaan ................................................................................ 58

F.Prinsip Operasional Bank Syariah Mandiri ........................................... 59

G.Struktur Organisasi ................................................................................ 61

H.Produk-Produk Pada Bank Syariah Mandiri ......................................... 68

I.Data Diskriptif Produk BSM Tabungan Berencana ............................... 73

BAB IV ANALISIS ........................................................................................ 76

A.Penerapan Strategi Marketing Mix Pada Produk BSM Tabungan

Berencana Pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten .......................... 76

B.Faktor-Faktor yang Mendukung Strategi Marketing Mix

Dalam Memasarkan Produk BSM Tabungan Berencana Pada

Bank Syariah Mandiri KCP Klaten ..................................................... 90

C.Kendala Dalam Memasarkan Produk BSM Tabungan Berencana

Dan Upaya Untuk Mengoptimalkan Strategi Marketing Mix

Dalam Memasarkan Produk BSM Tabungan Berencana Pada

Bank Syariah Mandiri KCP Klaten ..................................................... 99

D.Upaya Untuk Mengoptimalkan Strategi Marketing Mix

Dalam Memasarkan Produk BSM Tabungan Berencana

Pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten ............................................ 101

xii

Page 14: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 105

A.Kesimpulan .......................................................................................... 105

B.Saran .................................................................................................... 108

Daftar Pustaka

Lampiran

Daftar Riwayat Hidup

xiii

Page 15: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

DAFTAR GAMBAR

Struktur Organisasi BSM KCP Klaten ............................................................ 62

xiv

Page 16: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Telaah Pustaka ................................................................................ 10

Tabel 2.2 Perbedaan Marketing Mix Perbankan Syariah Dengan

Perbankan Konvensional ................................................................. 15

Tabel 2.3 Perbedaan Bank Syariahdan Bank Konvensional dalam

Menetapkan Harga ........................................................................................... 26

xv

Page 17: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan syariah atau perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan

yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) Islam. Usaha pembentukan

sistem ini didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk memungut maupun

meminjam dengan bunga atau yang disebut denga riba serta larangan investasi

untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram, dimana hal ini tidak dapat

dijamin oleh sistem perbankan konvensional (Tan, 2009: 61).

Bank syariah memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit

ekonomi yang kelebihan dana dengan unit-unit yang lain yang mengalami

kekurangan dana. Melalui bank, kelebihan tersebut dapat disalurkan kepada

pihak-pihak yang memerlukan sehingga memberikan manfaat kepada kedua

belah pihak (Sudarsono, 2004: 56). Dalam perbankan syariah, salah satu

aktivitas bank syariah adalah memberikan pelayanan jasa perbankan bagi

nasabah yang berpedoman pada syariah Islam. Mulai dari sistem, operasional,

dan prosedur kerja pada bank syariah dan produk jasanya harus sesuai dengan

konsep syariah. Untuk meningkatkan minat nasabah kepada suatu produk pada

bank syariah, diperlukan suatu strategi pemasaran.

Kegiatan pemasaran adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan dalam

organisasi tidak terkecuali perbankan. Pentingnya kegiatan pemasaran adalah

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat pengguna jasa

1

Page 18: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

perbankan. Hal lain yang tidak kalah penting dengan adanyas upaya untuk

menghadapi persaingan antarsesama organisasi perbankan dari waktu ke

waktu semakin meningkat (Danupranata, 2013: 39).

Konsep pemasaran bank sebenarnya tidak banyak berbeda dengan

konsep pemasaran untuk sektor bisnis yang lain, seperti sektor industri

manufaktur, sektor bisnis jasa, dan lain-lain. Perbankan merupakan salah satu

industri jasa, sehingga konsep pemasarannya lebih cenderung mengikuti

konsep untuk produk jasa. Perbedaan perbankan dari industri jasa lainnya

adalah terdapat pada ketentuan dan peraturan pemerintah yang membatasi

penggunaan konsep-konsep pemasaran, mengingat industri perbankan

merupakan industri yang sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan

masyarakat (Dendawijaya, 2009: 66).

Pemasaran juga merupakan ujung tombak dari perusahaan dalam upaya

mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang, dan meningkatkan

keuntungan (Danupranata, 2013: 39). Strategi pemasaran untuk perbankan

syariah berdasarkan konsep marketing mix adalah hal yang sangat menarik

dan juga merupakan sebuah keniscayaan untuk mempercepat pengembangan

perbankan syariah di Indonesia. Elemen marketing mix untuk usaha jasa

meliputi 7P, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), promotion

(promosi), people (orang), process (proses), dan physical evidence (bukti

fisik) (Danupranata, 2013: 40).

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas maka peneliti akan

mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Marketing Mix Pada Produk

2

Page 19: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

BSM Tabungan Berencana (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, permasalahan

yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan strategi marketing mix pada produk BSM Tabungan

Berencana pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten?

2. Faktor apa sajakah yang mendukung strategi marketing mix dalam

memasarkan produk BSM Tabungan Berencana pada Bank Syariah

Mandiri KCP Klaten?

3. Kendala apa sajakah yang dihadapi dalam memasarkan produk BSM

Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten?

4. Upaya apa sajakah yang dilakukan untuk mengoptimalkan strategi

marketing mix dalam memasarkan produk BSM Tabungan Berencana pada

Bank Syariah Mandiri KCP Klaten?

C. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan

1. Untuk memahami penerapan strategi marketing mix pada produk bsm

tabungan berencana pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten.

2. Untuk memahami faktor pendukung strategi marketing mix dalam

memasarkan produk BSM Tabungan Berencana pada Bank Syariah

Mandiri KCP Klaten.

3

Page 20: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

3. Untuk memahami kendala dalam memasarkan produk BSM Tabungan

Berencana pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten.

4. Untuk memahami upaya untuk mengoptimalkan strategi marketing mix

dalam memasarkan produk BSM Tabungan Berencana pada Bank Syariah

Mandiri KCP Klaten.

Kegunaan

1. Manfaat bagi Peneliti

Sebagai refrensi dalam melakukan penelitian dan analisa tentang

strategi marketing mix yang dilakukan bank syariah untuk meningkatkan

minat nasabah.

2. Manfaat bagi Lembaga

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Bank

Syariah Mandiri KCP Klaten untuk mengambil kebijakan-kebijakan dalam

mengevaluasi dan mengembangkan strategi yang digunakan untuk

memasarkan suatu produk.

3. Manfaat Bagi Akademisi

Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya bahan kepustakaan

dan mampu memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu manajemen

khususnya bidang Manajemen Pemasaran yang dapat ditindaklanjuti.

D. Penegasan Istilah

Marketing Mix dapat dikatakan sebagai suatu strategi untuk

mempengaruhi calon konsumen melakukan pembelian. Dengan perkataan lain

marketing mix adalah suatu strategi dengan cara mengkombinasi unsur-unsur

4

Page 21: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

pemasaran secara terpadu dalam usaha mempengaruhi target pasar untuk

mencapai tujuan yang diinginkan (Yoeti, 2006: 237). Marketing Mix sangat

menentukan keberhasilan dalam merebut pasar, hal ini dapat terjadi karena

strategi pemasaran bertujuan untuk mengenalkan dan memasarkan produk-

produknya.

BSM Tabungan Berencana adalah tabungan berjangka yang memberikan

nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah

ditetapkan. BSM Tabungan Berencana merupakan tabungan yang bermanfaat

untuk merencanakan keuangan jangka panjang. BSM Tabungan Berencana

juga mempunyai manfaat mendapatkan perlindungan asuransi secara gratis

dan otomatis tanpa pemeriksaan kesehatan. Tabungan ini berdasarkan prinsip

syariah mudharabah muthlaqah, sehingga terbebas dari riba. Mudharabah

muthlaqah itu sendiri adalah akad mudharabah ketika mudharib diberikan

kekuasaan penuh untuk mengelola modal. Mudharib tidak dibatasi baik

mengenai tempat, tujuan, maupun jenis usahanya (Ascarya, 2013: 257).

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu

dengan memperoleh data berupa keterangan-keterangan atau informasi

secara tertulis, yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri KCP Klaten.

5

Page 22: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten yang berlokasi di Jalan Pemuda No. 57 Desa Bareng, Kecamatan

Klaten Tengah, Kabupaten Klaten.

3. Kebutuhan dan Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan mengadakan

pengamatan serta wawancara langsung dengan pimpinan dan para

karyawan yang ada relevansinya dengan objek penulisan.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan

dokumen-dokumen serta literatur-literatur yang erat hubungannya

dengan penulisan ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden untuk

memperoleh informasi verbal dari responden. Metode wawancara

membutuhkan kemampuan atau pendekatan personal yang kreatif

dalam mengembangkan bahan wawancara dan mampu mendorong

informan bercerita bebas dan terbuka (Wijaya, 2013: 21).

6

Page 23: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

b. Observasi

Observasi merupakan cara memperoleh data dengan mengamati

subyek penelitian dan jawabannya untuk dianalisis. Metode dalam

observasi bisa dalam bentuk terstruktur dan tidak terstruktur. Dalam

observasi bentuk terstruktur, penelitian merinci secara detail sesuai

dengan yang akan diamati dan bagaimana pengukuran dapat direkam.

Dalam observasi bentuk tidak terstruktur, peneliti berupaya mengamati

segala aspek fenomena yang berkaitan atau relevan dengan masalah

yang sedang ditangani (Wijaya, 2013: 23).

c. Dokumentasi atau Kepustakaan

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang (Sugiyono, 2012: 240).

5. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.

Metode analisis deskriptif kualitatif yaitu menganalisis, menggambarkan,

dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang

dikumpulkan berupa hasil wawacara atau pengamatan mengenai masalah

yang diteliti yang terjadi di lapangan (Winartha, 2006: 155).

Data yang diperoleh kemudian akan disusun secara sistematis sehingga

akan diperoleh gambaran yang komprehensif, dan untuk selanjutnya

dianalisis secara kualitatif yaitu dengan memperhatikan data-data yang ada

dalam praktik kemudian dibandingkan dengan data yang diperoleh dari

7

Page 24: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

kepustakaan. Hasil dari analisis inilah yang akan menjadi jawaban dari

permasalahan yang diajukan.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penelitian ini maka penulis membagi ke dalam

beberapa bab yang terdiri dari dari beberapa sub bab yang dapat diuraikan

sebagai berikut :

Bab I : Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, serta

sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan pustaka yang memuat landasan teori mengenai

marketing mix yang terdiri 7P, penelitian terdahulu serta

kerangka pikir.

Bab III : Gambaran umum mengenai Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten, sejarah Bank Syariah Mandiri KCP Klaten, visi dan

misi Bank Syariah Mandiri KCP Klaten, shared values,

budaya perusahaan, prinsip operasional Bank Syariah Mandiri

KCP Klaten, struktur organisasi dan pembagian tugas pada

Bank Syariah Mandiri KCP Klaten, produk-produk Bank

Syariah Mandiri KCP Klaten, data diskriptif BSM Tabungan

Berencana.

8

Page 25: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

Bab IV : Berisi tentang analisis dan pembahasan masalah yang diteliti

serta hasil dari penelitian tersebut.

Bab V : Berisi kesimpulan dan saran, memuat tentang kesimpulan

dan saran hasil penelitian.

9

Page 26: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian yang saya lakukan memiliki perbedaan dengan penelitian

terdahulu. Meskipun demikian, terdapat juga beberapa persamaan. Penelitian

terdahulu dapat digunakan sebagai tolak ukur apa saja yang belum digunakan

sebagai penelitian. Untuk itu, agar dapat membedakan antara penelitian yang

terdahulu dengan penelitian yang saya lakukan, berikut ini adalah hasil dari

penelitian-penelitian terdahulu yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama

Penulis/Tahun/Judul

Hasil Penelitian

1 Fatimah dan Elisabeth

Yansye Matekohy/2013/

Strategi Pemasaran

Produk Pembiayaan

Murabahah Pada Bank X

Syariah Cabang

Tangerang Selatan

Strategi pemasaran produk pembiayaan

murabahah yang paling tepat sehingga

mampu memenangi persaingan adalah

strategi pertumbuhan atau growth

strategy. Strategi ini dipilih karena hasil

perhitungan pada kuadran 1 di mana total

weighted score peluang-ancaman sebesar

3,21 sedangkan total weighted score

kekuatan-kelemahan sebesar 3,31. Posisi

pada kuadran ini sangat menguntungkan

dan dapat dipasarkan secara maksimal

dengan menerapkan kebijakan bauran

pemasaran seperti kebijakan produk,

kebijakan harga, kebijakan tempat dan

kebijakan promosi yang mendukung

pertumbuhan yang agresif dari produk

pembiayaan murabahah.

10

Page 27: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

2 Detha Alfriani Fajri/2013/

Pengaruh Bauran

Pemasaran Jasa Terhadap

Keputusan Menabung

(Survei Pada Nasabah

Bank Muamalat Cabang

Malang).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

variabel Produk (X1), Harga (X2),

Promosi (X3), Proses (X4), Orang (X5),

Bukti Fisik (X6), Lokasi (X7) secara

bersama-sama mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap proses

keputusan menabung. Hal ini berarti

bahwa kemampuan variabel-variabel

bauran pemasaran jasa secara bersama-

sama memberikan kontribusi terhadap

proses keputusan menabung adalah

sebesar 35,7% sedangkan sisanya sebesar

64,3% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan

bahwa variabel Produk (X1) merupakan

variabel yang berpengaruh dominan

terhadap proses keputusan menabung (Y)

yang ditunjukkan dengan koefisien beta

tertinggi yaitu 0,274 dan nilai t hitung

yang paling besar yaitu 2,493.

3 Sulaiman Wahab/2013/

Marketing Mix dan Religi

Terhadap Minat

Masyarakat Studi Kasus

BNI Syariah Cabang

Malang

Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Sulaiman Wahab yaitu ada lima faktor

yang memiliki pengaruh minat

masyarakat, yaitu: produk, harga, tempat

dan promosi yang disebut dengan empat

P atau bauran pemasaran dan salah satu

faktor lain, yaitu agama. Faktor agama

dalam hal ini adalah syariah. Selanjutnya

dalam hal ini memiliki dua hasil. Pertama

bahwa empat P adalah produk, harga,

tempat, promosi dan agama faktor yang

sangat mempengaruhi minat orang

muslim menjadi nasabah perbankan

syariah, khususnya BNI Syariah Kantor

Cabang Malang. Kedua, bahwa agama

merupakan faktor dominan yang

mempengaruhi minat masyarakat Islam

menjadi pelanggan dari BNI Syariah,

khususnya BNI Syariah Kantor Cabang

Malang kecuali faktor lainnya (empat P).

11

Page 28: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

4 Abung Fayshal dan Henny

Medyawati/2013/

Analisis Strategi

Pemasaran Produk

Asuransi Jiwa Pada Bumi

Putera Syariah Cabang

Depok

Asuransi Jiwa Pada Bumi Putera Syariah

Cabang Depok secara keseluruhan sudah

menerapkan strategi bauran pemasaran,

yaitu telah memiliki produk asuransi jiwa

syariah yang beragam, dengan premi atau

harga yang relatif terjangkau,

menerapkan yang fokus dan terarah

melalui seminar-seminar dan

mendistribusikan produk melalui jalur

distribusi personal selling yang

memadai. Aspek promosi lebih

mendapatkan prioritas dibandingkan

dengan aspek bauran pemasaran lainnya

karena dianggap dapat meluaskan

jangkauan calon pemegang polis. Untuk

lebih meningkatkan volume penjualan,

perusahaan perlu memiliki alternatif

media lain untuk tujuan promosi sebagai

pendorong.

Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan yang saya teliti adalah

penelitian saya mengarah kepada penerapan strategi marketing mix pada

produk BSM Tabungan Berencana di Bank Syariah Mandiri KCP Klaten.

Penelitian ini juga meneliti tentang faktor pendukung dan kendala dalam

memasarkan produk BSM Tabungan Berencana di Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten. Selain itu, juga meneliti tentang upaya untuk mengoptimalkan strategi

marketing mix dalam memasarkan produk BSM Tabungan Berencana pada

Bank Syariah Mandiri KCP Klaten. Penelitian yang hampir sama dengan

penelitian saya adalah penelitian yang dilakukan oleh Abung Fayshal dan

Henny Medyawati dengan judul Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi

Jiwa Pada Bumi Putera Syariah Cabang Depok. Penelitian tersebut

menunjukkan bahwa Asuransi Jiwa Pada Bumi Putera Syariah Cabang Depok

12

Page 29: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

menerapkan strategi bauran pemasaran yang terdiri dari empat P yaitu produk,

harga, promosi, dan tempat. Penelitian tersebut hampir sama dengan penelitian

yang saya teliti, yaitu sama-sama meneliti tentang penerapan strategi bauran

pemasaran.

B. Kerangka Teoritik

1. Pengertian Marketing Mix

Marketing Mix dapat dikatakan sebagai suatu strategi untuk

mempengaruhi calon konsumen melakukan pembelian. Dengan perkataan

lain marketing mix adalah suatu strategi dengan cara mengkombinasi unsur-

unsur pemasaran secara terpadu dalam usaha mempengaruhi target pasar

untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Yoeti, 2006: 237). Menurut Nur

Rianto bauran pemasaran adalah perpaduan seperangkat alat pemasaran

yang sifatnya dapat dikendalikan oleh perusahaan sebagai bagian upaya

mencapai tujuan pada pasar sasaran (Rianto, 2010: 14). Sedangkan menurut

Sucipto, bauran pemasaran adalah mencakup sejumlah variabel pemasaran

yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yang digunakan untuk mencapai

market share yang telah ditetapkan dan digunakan untuk memuaskan

konsumen (Sucipto, 2011: 67).

Pada strategi marketing mix yang paling penting adalah mencari

kombinasi yang tepat secara terpadu, karena dalam praktiknya unsur-unsur

yang membentuk marketing mix tidak dapat dipisahkan. Tiap unsur yang

diikutsertakan dalam kombinasi itu memiliki pengaruh sendiri dan

kedudukannya saling menunjang satu dengan yang lain untuk mencapai

13

Page 30: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

hasil yang maksimal. Kombinasi itu bisa dalam bentuk kerjasama,

perubahan tempat, atau sebagai bagian yang dapat saling menggantikan.

Oleh karena itu marketing mix digunakan dalam strategi pemasaran, yaitu

suatu cara atau kiat untuk mempengaruhi calon konsumen untuk melakukan

pembelian (Yoeti, 2006: 238).

Komponen utama dalam bauran pemasaran untuk produk barang

terdiri dari empat jenis, yang biasa disebut dengan empat P yaitu product

(produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi).

Sedangkan untuk bauran pemasaran jasa lebih luas daripada bauran

pemasaran produk barang, yaitu dengan menambahkan tiga elemen lagi,

yaitu people (orang), physical evidence (bukti fisik), dan process (proses

jasa itu sendiri) (Sucipto, 2011: 67).

2. Perbedaan Marketing Mix Barang dan Jasa

Marketing mix merupakan tools bagi marketer yang berupa program

pemasaran yang mempelajari segmentasi, targeting, dan positioning agar

sukses. Ada perbedaan mendasar antara marketing mix produk jasa dan

marketing mix produk barang. Marketing mix produk barang mencakup 4P,

yaitu product, price, place, and promotion. Sedangkan untuk jasa, keempat

tahap tersebut masih kurang, ditambah 3 lagi yaitu people, process and

physical evidevce. Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa di mana produksi

dan konsumsi tidak dapat dipisahkan, dan mengikutsertakan pelanggan dan

pemberi jasa secara langsung. Karena elemen tersebut saling mempengaruhi

14

Page 31: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

satu sama lain. Apabila salah satu tidak tepat, maka akan mempengaruhi

keseluruhan (Ratnasari, 2011: 37)

3. Perbedaan Marketing Mix Perbankan Syariah Dengan Perbankan

Konvensional

Tabel 2.2

Perbedaan Marketing Mix Perbankan Syariah dan Perbankan Konvensional

No Bauran

Pemasaran

Syariah Konvensional

1 Product Penghimpunan, penyaluran,

dan layanan atau jasa.

Penghimpunan,

penyaluran, dan

layanan atau jasa.

2 Price Wadi‟ah, mudharabah,

margin, bagi hasil, dan fee.

Bunga dan fee.

3 Place Provinsi, perkotaan, dan

kabupaten.

Provinsi, perkotaan,

dan kabupaten.

4 Promotion Media cetak, internet, dan

lain-lain.

Media cetak, internet,

dan lain-lain.

5 People Pemberian layanan yang

terbaik (customer service

atau layanan pelanggan 24

jam).

Pemberian layanan

yang terbaik (customer

service atau layanan

pelanggan 24 jam).

6 Process Pemberian respon yang

sangat cepat dan mudah

bagi nasabah.

Pemberian respon

yang sangat cepat dan

mudah bagi nasabah.

7 Physical

Envidence

Pemanfaatan testimoni

orang-orang yang sudah

menggunakan jasa

perbankan.

Pemanfaatan testimoni

orang-orang yang

sudah menggunakan

jasa perbankan.

Sumber : Danupranata, 2013: 40.

4. Elemen Marketing Mix

a. Product (Produk)

Menurut Simorangkir, produk perbankan adalah instrumen atau

perangkat yang dibeli dan dijual oleh bank. Produk yang dibeli oleh

bank sangat banyak jumlahnya, karena bank dapat menciptakan

15

Page 32: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

berbagai jenis produk sesuai dengan keinginan nasabah (Dendawijaya,

2009: 66).

Sama halnya dengan perbankan konvensional, produk yang

dihasilkan dalam perbankan syariah bukan berupa barang, melainkan

berupa jasa. Jasa yang dihasilkan haruslah mengacu kepada nilai-nilai

syariat atau yang diperbolehkan dalam Al-Quran. Namun, agar bisa

lebih menarik minat konsumen terhadap jasa perbankan yang

dihasilkan, produk tersebut harus tetap melakukan strategi differensiasi

atau diversifikasi agar para konsumen mau beralih dan mulai

menggunakan jasa perbankan syariah (Danupranata, 2013: 40).

b. Price (Harga)

Harga merupakan salah satu elemen yang membedakan antara

perbankan syariah dengan bank konvensional. Penetuan harga jual

produk berupa jasa yang ditawarkan dalam perbankan syariah

merupakan salah satu faktor terpenting untuk menarik minat nasabah.

Menerjemahkan pengertian harga dalam perbankan syariah bisa

dianalogikan dengan melihat seberapa besar pengorbanan yang

dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan sebuah manfaat dalam

bentuk jasa yang setimpal atas pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh

konsumen tersebut. Ketika jasa yang dihasilkan oleh perbankan syariah

mampu memberikan sebuah keuntungan lebih besar dari pada

perbankan konvensional pada saat ini maka artinya harga yang

ditawarkan oleh perbankan syariah tersebut mampu bersaing bahkan

16

Page 33: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

berhasil mengungguli perbankan konvensional (Danupranata, 2013:

41).

c. Place (Tempat atau Saluran Distribusi)

Pada saat melakukan penetrasi pasar, perbankan syariah yang baik

tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh tempat atau saluran

distribusi yang baik dalam menjual jasa yang ditawarkan kepada

nasabah. Menyebarkan unit pelayanan perbankan syariah hingga ke

pelosok daerah adalah sebuah keharusan jika ingin melakukan penetrasi

pasar dengan baik. Modal yang dibutuhkan memanglah tidak sedikit

apabila harus dilakukan secara bersamaan. Setidaknya, dibutuhkan

waktu dan dilakukan secara bertahap atau bisa juga dengan melakukan

sistem kerja sama dengan unit-unit pelayanan yang sejenis agar jasa

yang ditawarkan dengan berbasis syariah tersebut bisa sampai dan

menyebar hingga ke pelosok-pelosok daerah di Indonesia. Jika

pelayanan perbankan syariah bisa dilakukan di mana saja di seluruh

Indonesia maka bisa dipastikan penetrasi pasar perbankan syariah akan

lebih cepat berhasil (Danupranata, 2013: 41).

d. Promotion (Promosi)

Pada elemen pemasaran, efektivitas sebuah iklan sering kali

digunakan untuk menanamkan citra merk agar lebih dikenal

keberadaannya. Ketika konsep citra merk sudah tertanam di benak

masyarakat umum maka menjual sebuah produk baik itu dalam bentuk

barang maupun jasa akan menjadi jauh lebih mudah. Kurangnya

17

Page 34: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

sosialisasi atau promosi yang dilakukan oleh perbankan syariah bisa

menjadi salah satu penyebab lambannya perkembangan perbankan

syariah di Indonesia saat ini (Danupranata, 2013: 41).

e. People (SDM)

Orang sebagai subyek, dipahami sebagai semua partisipan yang

memainkan sebagai penyajian jasa, yaitu peran selama proses dan

konsumsi jasa berlangsung dalam riil jasa, yang bisa mempengaruhi

persepsi pembeli (Sucipto, 2011: 70). Hal ini bisa diinterprestasikan

sebagai sumber daya manusia dari perbankan syariah itu sendiri, baik

secara langsung maupun tidak langsung yang akan berhubungan dengan

nasabah. SDM ini pun akan sangat berkorelasi dengan tingkat kepuasan

para pelanggan perbankan syariah. Menempatkan SDM pada tempat

yang sesuai dengan kapasitasnya, memerlukan sebuah strategi

manajemen SDM yang cukup baik. Sebab, jika strategi yang

diimplementasikan keliru maka akan berakibat fatal terhadap tingkat

kepuasan jangka panjang pelanggan (Danupranata, 2013: 42).

f. Process (Proses)

Proses merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi

jasa, terutama dalam bauran pemasaran jasa, hal ini dikarenakan banyak

pelanggan yang sering kali menentukan keputusan pemilihannya

terletak dari mudahnya proses selama, akan, sedang ataupun setelah

menggunakan jasa tersebut (Martutik, 2010: 51). Dalam perbankan

syariah, bagaimana proses atau mekanisme mulai dari melakukan

18

Page 35: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

penawaran produk hingga proses menangani keluhan pelanggan

perbankan syariah yang efektif dan efisien perlu dikembangkan dan

ditingkatkan. Proses ini akan menjadi salah satu bagian yang sangat

penting bagi perkembangan perbankan syariah agar dapat menghasilkan

produk berupa jasa yang prosesnya bisa berjalan efektif dan efisien.

Selain itu, proses tersebut tentunya juga bisa diterima dengan baik oleh

nasabah perbankan syariah (Danupranata, 2013: 42).

g. Physical Evidence (Bukti Fisik)

Menurut Sucipto, bukti fisik adalah lingkungan fisik di mana jasa

tersebut disampaikan dan di mana perusahaan dan konsumen

berinteraksi, dan setiap komponen tangible memfasilitasi penampilan

atau komunikasi jasa tersebut (Sucipto, 2011: 70). Produk berupa

pelayanan perbankan syariah merupakan sesuatu hal yang bersifat tidak

berwujud atau tidak dapat diukur secara pasti seperti halnya pada

sebuah produk yang berbentuk barang. Jasa perbankan syariah lebih

mengarah kepada rasa atau semacam testimoni positif kepada

masyarakat umum guna mendukung percepatan perkembangan

perbankan syariah menuju arah yang lebih baik lagi dari saat ini

(Danupranata, 2013: 42).

5. Product

Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang

memberikan sejumlah nilai manfaat bagi pelanggan. Yang perlu

diperhatikan dalam produk adalah pelanggan tidak hanya membeli fisik

19

Page 36: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

dari produk itu saja, tetapi membeli benefit dan value dari produk itu yang

disebut the offer. Terutama pada produk jasa yang kita kenal menimbulkan

kepemilikan fisik bagi pelanggan (Ratnasari, 2011: 37).

Produk utama perbankan dari bank sebagai perusahaan jasa adalah

penghimpunan dana, penyaluran dana, dan layanan atau jasa perbankan

a. Produk penghimpun dana

Sumber dana bank syariah terdiri atas titipan (wadi‟ah) dan investasi

(mudharabah).

i. Mudharabah. Menurut PSAK No. 105 mudharabah adalah akad

kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (pemilik

dana atau Shahibul maal) menyediakan seluruh dana, sedangkan

pihak kedua (pengelola dana atau Mudharib) bertindak selaku

pengelola, dan keuntungan dibagi di antara mereka sesuai

kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh

pemilik dana.

ii. Wadi‟ah. Menurut PSAK No. 59 wadi‟ah adalah titipan nasabah

yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat apabila nasabah

yang bersangkutan menghendaki. Bank bertanggung jawab atas

pengembalian titipan.

b. Produk penyaluran dana

Penyaluran dana bank syariah terdiri atas jual beli (Ba‟i al-

Murabahah), bagi hasil (al-musyarakah dan al-mudharabah),

pembiayaan, pinjaman, dan investasi khusus.

20

Page 37: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

i. Murabahah. Menurut PSAK No. 102 murabahah adalah akad jual

beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah

keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan

biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli.

ii. Salam. Menurut PSAK No. 103 salam adalah akad jual beli barang

pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di kemudian hari oleh

penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli

pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.

iii. Musyarakah. Menurut PSAK No. 106 musyarakah adalah akad

kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu,

di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan

ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan

sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana.

c. Jasa perbankan

Jasa perbankan syariah meliputi transfer, kliring, inkaso, titipan letter

of credit, dan lain-lain. Bank syariah mendapatkan fee dari layanan

atau jasa tersebut.

Produk yang dijual oleh bank mempunyai berbagai ragam bentuk atau

jenisnya. Bank dapat menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan

masyarakat atau pasar. Adapun produk yang dijual bank antara lain:

a. Kredit perdagangan besar, menengah dan kecil.

b. Kredit jangka pendek, menengah dan panjang.

21

Page 38: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

c. Kredit untuk industri, pertanian, perkapalan, dan sektor lainnya.

d. Kredit Usaha Kecil (KUK), kredit profesi, dan lain-lain.

e. L/C dalam dan luar negeri.

f. Perdagangan surat-surat berharga atau efek-efek.

Di samping itu, bank juga menjual beberapa produk yang bersifat jasa

atau servis. Produk bank yang bersifat jasa atau servis antara lain:

a. Kiriman uang atau transfer dalam dan luar negeri.

b. Inkaso atau penagihan piutang atau collection.

c. Safe deposit box atau loket penyimpanan barang berharga.

d. Automated Teller Machine (ATM) (Dendawijaya, 2009: 67).

Produk bank dapat dibedakan atas dasar penggolongan sebagai berikut:

a. Penggolongan produk berdasarkan pelayanan.

b. Penggolongan produk berdasarkan jenis konsumen, seperti pedagang

besar, pedagang kecil, eksportir, lembaga pemerintah, lembaga

keuangan dan bank lain, perorangan, dan lain-lain.

c. Penggolongan produk berdasarkan pola pembelian, misalnya dalam

pelayanan simpanan giro, cara pengambilan bisa secara tunai, cek,

ataupun giro bilyet (Dendawijaya, 2009: 68).

Sedangkan untuk mengembangkan produk jasa baru, Christopher

Lovelock mengajukan 6 kategori inovasi jasa, yaitu sebagai berikut:

a. Inovasi utama, pengembangan produk yang ditujukan untuk pasar

baru. Ini sangat berisiko, namun bila berhasil memberikan keuntungan

besar.

22

Page 39: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

b. Bisnis start up, cara baru dan inovasi untuk mengetahui kebutuhan

terkini pelanggan dan membuat produk yang tidak terjangkau menjadi

terjangkau sebagai pilihan yang tersedia.

c. Produk baru untuk pasar yang sedang dilayani, teknologi baru dapat

menciptakan pasar untuk jasa baru yang belum pernah terpikir oleh

pelanggan yang akan berguna baginya. Misalnya, perusahaan research

marketing menawarkan jasa konsultasi manajemen atas temuan

research-nya.

d. Product line extension, menawarkan jasa pada pelanggan dengan

variasi lebih luas dari pilihan dalam lini jasa yang sudah ada. Ini

merupakan inovasi perusahaan yang sudah mencapai fase matang,

yang sudah mempunyai segmen pasar inti yang ingin dipertahankan.

e. Perbaikan produk (product improvement), memperbaiki feature produk

yang sudah ada.

f. Perubahan gaya (style), pengembangan elemen tangible dari produk

jasa. Misalnya image baru perusahaan, seragam baru, dan lainnya

(Ratnasari, 2011: 54).

Dalam mengembangkan produk diperlukan pengetahuan bagi

perusahaan mengenai tingkatan produk. Tingkatan tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Pada tingkat dasar adalah manfaat inti di mana layanan atau manfaat

benar-benar dibeli oleh pelanggan. Pemasaran harus melihat diri

mereka sendiri sebagai penyedia manfaat.

23

Page 40: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

b. Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi

produk dasar.

c. Pada tingkatan ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang

diharapkan, sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan

pembeli ketika mereka membeli produk ini.

d. Pada tingkatan keempat, pemasar menyiapkan tingkatan tambahan

yang melebihi harapan pelanggan.

e. Tingkatan terakhir adalah produk potensial, yang mencakup semua

kemungkinan tambahan dan transformasi yang mungkin dialami

sebuah produk atau penawaran di masa depan (Kotler, 2009: 4).

6. Price

Produk bank bisa dibedakan menjadi:

a. Produk pada sisi pasiva dari neraca bank, seperti giro, tabungan,

deposito atau simpanan masyarakat.

b. Produk dari sisi aktiva dari neraca, seperti kredit.

Dengan perbedaan yang demikian, penetapan harga dari masing-

masing produk tersebut sangat bertolak belakang. Harga produk bank pada

sisi pasiva (simpanan masyarakat sebagai nasabah) diusahakan serendah-

rendahnya atau murah, sedangkan pada sisi aktiva (kredit yang diberikan

kepada debitur kredit) diusahakan tinggi agar terhindar terjadinya negative

spread.

Dengan demikian, penetapan strategi harga bagi produk-produk

perbankan konvensional ditentukan oleh:

24

Page 41: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

a. Cost of loanable funds yang diperhitungkan serendah mungkin.

b. Tingkat suku bunga SBI serta ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

c. Tingkat harga yang dipasang oleh pesaing.

d. Profit margin yang layak (Dendawijaya, 2009: 69).

Selain strategi itu, di dalam marketing dikenal beberapa strategi dalam

penentuan harga yaitu sebagai berikut:

a. Market Skimming. Dalam market skimming, produk baru pada awalnya

ditawarkan dengan harga premium. Tujuannya adalah untuk menutup

biaya investasi secepatnya.

b. Penetration Pricing. Penentuan harga produk baru yang murah dengan

tujuan memperluas pangsa pasar. Pendekatan ini sesuai jika pasar

bersifat elastis.

c. Prestige and Economy Pricing. Ini adalah strategi yang menaikkan

harga jasa di atas harga rata-rata dan economy pricing dengan

menurunkan harga jasa di bawah rata-rata.

d. Multiple Pricing. Strategi ini merupakan diskon kuantitas. Harga yang

lebih murah dikenakan jika kuantitas produk atau service yang dibeli

semakin banyak. Biasanya digunakan oleh toko-toko retail.

e. Odd Pricing. Ini didasarkan pada konsep psikologi di mana Rp. 999

dirasakan secara psikologi, sangat kurang atau lebih rendah dari Rp.

1.000 (Ratnasari, 2011: 68).

Penentuan harga (pricing) mencakup proses menentukan apa yang

akan diterima suatu bank dalam menawarkan produknya. Secara garis

25

Page 42: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

besar, penentuan harga dalam bank syariah adalah dengan sistem bagi hasil,

sistem margin, dan fee atas jasa perbankan.

Tabel berikut memberikan pemahaman yang mendetail substansi

perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional dalam menetapkan

harga bagi nasabah (Danupranata, 2013: 44).

Tabel 2.3

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional dalam Menetapkan Harga

Kegiatan Bank Syariah Bank Konvensional

Menghimpun Dana Mudharabah Bunga

Menyalurkan Dana Mudharabah, margin Bunga

Jasa Perbankan Fee Fee

Sumber : Danupranata, 2013: 44.

Sedangkan metode atau teknik mana yang akan dipilih perusahaan

dalam penentuan harga jasa sangat tergantung pada banyak hal, karena

memang tidak ada satu metode yang tepat untuk semua kondisi. Hal-hal

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Besarnya anggaran iklan iklan atau promosi yang diinginkan. Jika

budget promosi rendah, barang kali karena harga barang atau service

rendah. Untuk meningkatkan promosi maka harga harus ditingkatkan.

b. Jenis produk. Harga produk sebaiknya kompetitif.

c. Sasaran pangsa pasar. Pangsa pasar dan harga biasanya berbanding

terbalik. Jika ingin pangsa pasar yang tinggi maka harga harus rendah,

begitu juga sebaliknya.

26

Page 43: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

d. Saluran pemasaran atau distribusi. Semakin banyak tingkatan saluran

pemasaran, maka harga yang ditetapkan semakin tinggi.

e. Pandangan tentang laba. Jika perusahaan ingin menutup biaya, maka

harga awal tinggi, dan untuk memelihara jangka panjang, maka harga

ditetapkan rendah.

f. Keragaman atau keunikan produk. Mempunyai banyak fungsi yang

dapat di-charge tinggi dibandingkan dengan yang mempunyai satu

kegunaan.

g. Ada atau tidaknya jasa tambahan. Seperti instalasi dan training.

h. Daur hidup penggunaan produk. Produk yang tahan lama dapat

dikenakan harga yang lebih tinggi daripada produk yang sekali pakai.

i. Ancaman pesaing baru. Jika ancaman pesaing muncul, sebaiknya

menetapkan harga yang rendah. Jika tidak ada ancaman, gunakan

skimming pricing (Ratnasari, 2011: 69).

7. Place

Dalam bisnis perbankan, sebagai salah satu jenis bisnis yang

menawarkan jasa, rangkaian yang ada sedikit berbeda. Pada bisnis

perbankan tradisional, jaringan pemasaran lebih dititik beratkan pada

perbedaan fungsi kontrol terhadap pelaksaan perdagangan jasa perbankan

dan ditentukan berdasarkan pertimbangan struktur organisasi, pembagian

wilayah, serta kewenangan dalam mengambil keputusan.

Seiring perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi,

banyak diperkenalkan metode-metode pemasaran bisnis perbankan yang

27

Page 44: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

menggunakan teknologi tersebut untuk lebih meningkatkan fungsi

pelayanan bank bagi kepuasan konsumen. Misalnya, kini hampir semua

bank yang besar telah memanfaatkan penggunaan Automated Teller

Machine (ATM) sehingga nasabah dapat melakukan berbagai transaksi,

seperti pengambilan uang tunai, pembayaran rekening listrik, telepon, dan

lain-lain. Selain itu, dengan diperkenalkannya direct banking dan

telephone banking, nasabah dapat memanfaatkan pelayanaan tanpa harus

mendatangi kantor-kantor cabang dari suatu bank yang dipilihnya

(Dendawijaya, 2009: 69).

Tempat adalah gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran

distribusi (berhubungan di mana lokasi yang strategis dan bagaimana cara

penyampaian jasa pada pelanggan) (Ratnasari, 2011: 40). Lokasi kantor

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menjadi

nasabah. Bank dapat memilih untuk membuka kantor yang mudah

dijangkau oleh nasabah (Danupranata, 2013: 46).

Ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi yaitu sebagai berikut:

a. Pelanggan mendatangi bank: bila keadaannya seperti ini, maka lokasi

menjadi sangat penting. Bank sebaiknya memilih tempat yang dekat

dengan nasabah sehingga mudah dijangkau.

b. Pemberi jasa mendatangi nasabah: dalam hal ini lokasi tidak terlalu

penting, tapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus

tetap berkualitas.

28

Page 45: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

Pemberi jasa dan pelanggan tidak bertemu secara langsung: berarti

service provider dan pelanggan berinteraksi melalui saran tertentu, seperti

telepon, komputer, dan surat. Dalam hal ini, lokasi menjadi sangat tidak

penting selama komunikasi kedua belah pihak dapat terlaksana (Ratnasari,

2011: 40).

Bagian dari bauran pemasaran mempertimbangkan bagaimana

menyampaikan produk-produk dari bank ke nasabah. Kebanyakan bank

bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk menyalurkan produk-

produknya. Bank juga bertugas menyebarkan produk jasa ke nasabah.

Tugas ini merupakan tugas distribusi produk ke nasabah. Di lain pihak,

bank dapat juga menggunakan berbagai bentuk saluran distribusi yang ada

di sekitarnya.

Berikut ini adalah macam-macam tempat kantor perbankan menurut

jenjangnya:

a. Kantor Pusat – Nasabah

Bank BPRS yang baru berdiri biasanya harus mempunyai kantor

sebagai kantor pusat. Kantor tersebut yang langsung memberikan

pelayanan kepada nasabah.

b. Kantor Pusat - Kantor Cabang – Nasabah

Bank BPRS yang sudah berkembang mulai membuka kantor-kantor

cabang untuk mendekatkan diri kepada para nasabah.

29

Page 46: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

c. Kantor Pusat – Kantor Cabang – Kantor Kas – Nasabah

Bank umum yang masih kecil atau bank milik pemerintah provinsi

memiliki kantor pusat di tingkat provinsi dan memiliki kantor cabang

di tingkat kabupaten.

d. Kantor Pusat – Kantor Wilayah - Kantor Cabang – Kantor Kas –

Nasabah

Bank umum nasional memiliki kantor pusat di Jakarta dan beroperasi

pada banyak provinsi melalui kantor wilayah. Bank umum ini

membuka kantor cabang di tingkat kabupaten dan pada tempat-tempat

yang dinilai strategis untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada

nasabah.

Kantor Wilayah adalah kantor bank yang membantu kantor pusat bank

melakukan fungsi administrasi dan koordinasi terhadap beberapa kantor

cabang di suatu wilayah tertentu. Kantor Cabang adalah kantor yang

secara langsung bertanggung jawab kepada kantor pusat bank, dengan

alamat tempat usaha yang jelas di mana kantor cabang tersebut melakukan

usahanya. Kantor Cabang Pembantu adalah kantor di bawah kantor cabang

yang jelas di mana kantor cabang pembantu tersebut melakukan usahanya.

Kantor Kas adalah kantor bank yang melakukan kegiatan pelayanan kas

dengan alamat tempat usaha yang jelas di mana kantor kas tersebut

melakukan usahanya, termasuk memberikan pelayanan kepada nasabah

baru. Kantor Fungsional adalah kantor bank yang melakukan kegiatan

30

Page 47: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

operasionalnya atau non operasionalnya secara terbatas dalam satu

kegiatan fungsional (Danupranata, 2013: 47).

8. Promotion

Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang

sangat penting dilaksanakan oleh suatu bank dalam memasarkan produk

dan jasa. Sedangkan dalam promosi terdapat bauran promosi. Bauran

promosi itu sendiri adalah kombinasi strategi yang paling baik dari

variabel-variabel periklanan, penjualan pribadi, dan alat promosi yang lain

di mana semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program

penjualan. Empat variabel promosi tersebut antara lain:

a. Periklanan

Bentuk presentasi dari promosi non pribadi tentang ide jasa

perbankan yang dibayar oleh sponsor tertentu.

Ada beberapa keputusan yang harus dibuat dalam periklanan yaitu:

1) Menetapkan tujuan periklanan

Tujuan ini dilandasi keputusan-keputusan terdahulu mengenai

pasar sasaran, positioning, dan bauran pemasaran yang nantinya

akan menentukan tugas yang harus dilakukan periklanan yang

program pemasarannya secara keseluruhan.

2) Menetapkan anggaran periklanan

Setelah menetapkan tujuan periklanan, perusahaan kemudian

menetapkan anggaran periklanan untuk setiap produk atau jasa

(Danupranata, 2013: 45).

31

Page 48: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

3) Menciptakan pesan iklan

Ada dua tahap yang harus dilalui penciptaan iklan, yaitu

merencanakan strategi pesan yang di mana untuk memutuskan

pesan iklan yang harus dikomunikasikan ada tiga karakteristik

yang perlu diperhatikan yaitu pesan yang bermakna, dapat

dipercaya dan khas. Tahap kedua adalah pelaksanaan pesan, yaitu

pesan harus memiliki gaya, ciri, kata serta format terbaik untuk

mengungkapkan pesan yang dikehendaki.

4) Menyeleksi media iklan

Salah satu cara menyeleksi media iklan yang terbaik biasanya

disesuaikan dengan target market yang ingin dituju serta

disesuaikan dengan anggaran biaya yang dimiliki perusahaan.

5) Evaluasi periklanan

Ada dua cara yang dilakukan guna mengukur iklan terhadap

penjualan yaitu membandingkan penjualan di masa lampau dengan

pengeluaran periklanan di masa lampau, dan melakukan

eksperimen (Kotler, 2012: 408).

Sedangkan tujuan periklanan adalah sebagai berikut:

1) Iklan yang bersifat memberikan informasi (informative

advertising) adalah iklan yang secara panjang lebar menerangkan

produk jasa dalam tahap perkenalan untuk menciptakan permintaan

atas produk tersebut. Contoh: iklan bank syariah yang baru berdiri

dan menjelaskan sistem operasi produk jasa yang ditawarkan.

32

Page 49: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

2) Iklan membujuk (persuasive advertising) adalah iklan yang

digunakan dalam situasi persaingan untuk menciptakan permintaan

produknya melawan merek yang lain. Contoh: perusahaan asuransi

takaful mengiklankan kelebihan-kelebihan produknya dibanding

dengan perusahaan asuransi konvensional.

3) Iklan pengingat (reminder advertising) adalah iklan yang

diluncurkan saat produk mencapai tahap kedewasaan, tujuannya

agar pelanggan selalu ingat akan produk tersebut. Contoh:

perusahaan penerbangan Garuda Indonesia mengingatkan bahwa

sekarang lebih baik, meskipun usianya sudah mapan.

4) Iklan pemantapan (reinforcement advertising) adalah iklan yang

berusaha meyakinkan pembeli bahwa mereka telah mengambil

pilihan yang tepat. Contoh: lembaga pendidikan Primagama

mempublikasikan bahwa 80% siswanya diterima di PTN

(Ratnasari, 2011: 80).

b. Penjualan pribadi

Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon nasabah

atau lebih yang ditujukan untuk menggunakan jasa bank. Penjualan

pribadi mempunyai peranan penting dalam pemasaran jasa, disebabkan

oleh hal berikut:

1) Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan pelanggan

sangat penting.

2) Jasa tersebut disediakan oleh orang, bukan oleh mesin.

33

Page 50: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

3) Orang merupakan bagian dari produk jasa.

Sifat personal selling (penjualan pribadi) dikatakan lebih luwes,

karena tenaga penjual dapat secara langsung menyesuaikan penawaran

dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli. Selain

itu, tenaga penjual juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli

terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan

penyesuaian-penyesuaian di tempat saat itu juga. Pada periklanan

melalui media, pesan yang disampaikan ditujukan kepada orang-orang

yang sebenarnya bukan prospek (calon pembeli atau pengguna),

sebaliknya melalui personal selling perusahaan sudah berhadapan

dengan calon pembeli potensial (Ratnasari, 2011: 80).

c. Publisitas

Pendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu produk jasa

perbankan atau ide dengan menggunakan berita komersial dalam

media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara

langsung.

d. Promosi penjualan

Promosi penjualan (Sales Promotion) adalah semua kegiatan yang

dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen

sampai pada penjualan akhirnya. Kegiatan pemasaran selain penjualan

pribadi, periklanan, dan publisitas, yang mendorong nasabah

melakukan pembelian. Kegiatan tersebut antara lain peragaan,

pertunjukan dan pameran, demonstrasi, dan sebagainya.

34

Page 51: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

Manfaat adanya promosi adalah sebagai berikut:

a. Mempromosikan banknya sebagai suatu image, misalnya

memperkenalkan berdirinya Bank Mandiri, dibentuknya bank

campuran antarbank swasta nasional dan bank asing, dan

sebagainya.

b. Mempromosikan salah satu produk unggulan dari bank yang

bersangkutan (Dendawijaya, 2009: 70).

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam promosi, yaitu seperti

berikut ini (Ratnasari, 2011: 41).

a. Identifikasi terlebih dahulu target audience-nya (berhubungan dengan

segmentasi pasarnya).

b. Tentukan tujuan promosi, apakah untuk menginformasikan,

mempengaruhi, atau untuk mengingatkan.

c. Pengembangan pesan yang disampaikan. Ini berhubungan dengan isi

pesan, struktur pasar, gaya pesan, dan sumber pesan.

d. Pemilihan bauran komunikasi, apakah personal communication atau

nonpersonal communication.

Promosi digunakan untuk menginformasikan kepada orang mengenai

produk-produk dan meyakinkan para nasabah atau calon nasabah dalam

pasar yang menjadi target suatu perusahaan, organisasi saluran, dan

masyarakat umum untuk menjadi nasabah ke arah yang lebih tepat

sasaran. Pasar sasaran dan strategi penentuan posisi menuntun keputusan-

keputusan promosi. Di perusahaan-perusahaan barang dalam kemasan,

35

Page 52: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

promosi penjualan dan iklan merupakan bagian terpenting dalam bauran

promosi. Dalam perusahaan industri, penjualan pribadi sering kali

mendominasi bauran promosi, dengan iklan dan promosi penjualan

memainkan peran pendukung (Danupranata, 2013: 46).

Pada awal pengembangan strategi promosi, beberapa pedoman untuk

komponen-komponen bauran pemasaran perlu ditetapkan. Pedoman ini

membantu menentukan strategi untuk setiap komponen promosi. Dalam

kegiatan promosi, tentunya telah diukur seberapa jauh jangkauan dari

kegiatan promosi, berapa kali frekuensi promosi dilakukan, dan seberapa

besar dampak dari kegiatan promosi tersebut. Dengan demikian, dampak

kegiatan promosi tersebut sangat tergantung pada besar anggaran promosi,

seberapa lama, dan seberapa sering promosi itu dilakukan.

Sedangkan untuk mengembangkan promosi yang efektif, maka

diperlukan suatu program dengan 8 langkah yaitu sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi target audience

Dalam tahap ini, kita menentukan siapa target audience kita, target

audience bisa merupakan individu, kelompok masyarakat khusus atau

umum. Bila perusahaan telah melakukan segmentasi dan targeting,

maka segmen itulah yang menjadi target audience.

b. Menentukan tujuan komunikasi

Setelah mengetahui target audience dan ciri-cirinya, maka kemudian

dapat menentukan tanggapan atas apa yang dikehendaki. Perusahaan

36

Page 53: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

harus menentukan tujuan komunikasinya, apakah untuk menciptakan

kesadaran, pengetahuan, kesukaan, pilihan, keyakinan, atau pembelian.

c. Merancang pesan

Kemudian perusahaan harus menyusun pesan yang efektif. Idealnya

suatu pesan harus mampu memberikan perhatian (Attention), menarik

(Interest), membangkitkan keinginan (Desire), dan menghasilkan

tindakan (Action), yang semuanya dikenal sebagai metode AIDA.

Pesan yang efektif harus dapat menyelesaikan 4 masalah, yaitu how,

what, when, dan who.

d. Menyeleksi saluran komunikasi

Perusahaan harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang efisien

untuk membawakan pesan. Saluran komunikasi itu bisa berupa

komunikasi personal ataupun non personal.

e. Menetapkan jumlah anggaran promosi

Menetapkan anggaran sangatlah penting, karena merupakan penentuan

untuk menggunakan media apa, tergantung pada media yang tersedia.

Ataukah perusahaan berorientasi pada pencapaian sasaran promosi

yang akan dicapai, sehingga sebesar itulah anggaran yang akan

berusaha disediakan.

f. Menetapkan bauran promosi

Langkah berikutnya setelah menetapkan anggaran promosi adalah

menentukan alat promosi apa yang akan digunakan, apakah melalui:

37

Page 54: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

advertising, personal selling, sales promotion, atau public relation,

dan lain-lain (atau bauran dari berbagai perangkat tersebut).

g. Mengukur hasil-hasil promosi

Setelah merencanakan promosi, perusahaan harus mengukur

dampaknya pada target audience, apakah mereka mengenal atau

mengingat pesan-pesan yang diberikan. Berapa kali melihat pesan

tersebut, apa saja yang masih diingat, bagaimana sikap mereka

terhadap produk jasa tersebut, dan lain-lain.

h. Mengelola dan mengkoordinasi proses komunikasi

Karena jangkauan komunikasi yang luas dari alat dan pesan

komunikasi yang tersedia untuk mencapai target audience, maka alat

dan pesan komunikasi perlu dikoordinasikan. Karena jika tidak, pesan-

pesan itu akan menjadi lesu pada saat produk tersedia, pesan kurang

konsisten atau tidak efektif lagi. Untuk itu, perusahaan harus

mengarahkan pada penerapan konsep komunikasi pemasaran yang

terkoordinasi (Ratnasari, 2011: 84).

9. People

People yang berfungsi sebagai service provider sangat mempengaruhi

kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam people untuk mencapai

kualitas berhubungan dengan seleksi, training, memotivasi, dan manajemen

sumber daya manusia. Pentingnya people dalam memberikan pelayanan

berkualitas berkaitan dengan internal marketing. Internal marketing adalah

interaksi antara setiap karyawan dan tiap departemen dalam satu

38

Page 55: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

perusahaan, ini bisa disebut juga sebagai internal customer. Menurut

Ratnasari (2011: 41) ada 4 kriteria aspek people yeng mempengaruhi

pelanggan, yaitu sebagai berikut:

a. Contractors

Adalah SDM yang berhubungan erat dengan pelanggan dan memilih

aktivitas memasarkan secara konvensional. Mereka memiliki posisi

dalam hal menjual dan perannya sebagai customer service. SDM yang

terlibat dalam peran ini membutuhkan pelatihan, persiapan, dan

motivasi yang tinggi untuk melayani pelanggan sehari-hari. Selain itu,

dituntut memiliki kemampuan responsive dalam memenuhi kebutuhan

pelanggan (orang yang berperan dalam penjualan dan layanan

pelanggan). Contractors di sini:

1) Berinteraksi langsung dengan pelanggan dalam frekuensi yang

cukup sering.

2) Sangat mempengaruhi keputusan pelanggan.

b. Modifier

Adalah SDM yang tidak terlibat secara langsung dalam aktivitas

pemasaran. Kontak dengan pelanggan hanya dilakukan sesekali saja.

Peran ini sangat penting, oleh karena itu mereka harus mempunyai

pandangan yang luas tentang strategi pemasaran jasa perusahaan.

Modifiers memerlukan keahlian untuk dapat menjalin kerja sama yang

erat dengan para pelanggan. Manajemen harus mengarahkan dan

39

Page 56: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

mengadakan pelatihan serta pengembangan kerja secara intensif

(resepsionis dan operator telepon). Modifier di sini:

1) Mereka cukup sering berhubungan dengan pelanggan.

2) Tetapi tidak secara langsung mempengaruhi pelanggan.

c. Influencers

Tugasnya antara lain mencakup pengadaan riset dan pengembangan,

peran SDM ini lebih terfokus pada implementasi dari strategi

pemasaran perusahaan. Seorang influencers harus memiliki potensi

kemampuan untuk menarik pelanggan melalui hasil yang

diperolehnya. Keberhasilan dicapai dengan standar keinginan

pelanggan. Influencers juga diberikan kesempatan untuk berhubungan

dengan pelanggan agar hasilnya lebih baik (R&D, periset pasar).

Influencers di sini:

1) Mereka ini tidak secara langsung kontak dengan pelanggan.

2) Tetapi mempengaruhi konsumen dalam keputusan untuk

menggunakan atau membeli.

d. Isolateds

SDM yang berada pada peran ini tampaknya akan sulit berhasil apabila

tidak mendapat dukungan yang memadai dari manajemen, terutama

untuk memotivasi mereka. SDM harus diarahkan untuk mengetahui

perannya, serta strategi pemasaran perusahaan, sehingga mereka dapat

berkontribusi lebih optimal bagi perusahaan (staf pembukuan).

40

Page 57: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

Isolateds di sini:

1) Tidak sering bertemu dengan pelanggan atau nasabah.

2) Tidak secara langsung ikut serta dalam marketing mix.

Hal penting yang perlu mendapat perhatian dari opeasi jasa adalah

bagaimana pola dan proses manajemen yang digunakan organisasi yang

efektif. Manajemen hendaknya mengupayakan pemberdayaan SDM

melalui berikut ini:

a. Recruit The Right Employees

Melakukan rekrutmen pegawai sesuai dengan kualifikasi perusahaan,

agar pemasaran jasa berlangsung baik. Kemampuan yang perlu

dicermati antara lain adalah keahlian teknik dan karakteristik personal

yang dimiliki. Penilaian ini tergantung pada tuntutan kerja yang ada.

b. Train Employees Properly

Walaupun SDM yang ada adalah hasil seleksi, bukan berarti tidak

memerlukan pelatihan. Pelatihan tetap diberikan sebagai bekal untuk

menghadapi segala situasi, agar dalam operasinya, setiap SDM

memberikan kontribusi terbaiknya.

c. Educate The Customer

Selain pada karyawan perusahaan, operasi jasa akan berjalan lancar

apabila pelanggannya memiliki informasi yang jelas dan lengkap

mengenai jasa yang ditawarkan perusahaan. Pelanggan dan penyedia

jasa akan dapat berinteraksi sehingga tidak ada unsur ketertutupan

dalam kerja sama.

41

Page 58: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

d. Educate All Employees

Internal marketing juga menjadi fokus dalam menciptakan manajemen

operasi yang baik. Apabila karyawan memiliki sikap dan kemampuan

pelayanan yang baik, maka segala permasalahan akan dapat diatasi.

e. Be Effective First, Nice Second

Pemberian jasa yang efektif adalah yang utama, baru kemudian sikap

ramah.

f. Standardize Response Sistem

Manajemen perlu menyiapkan standar untuk menangani kesulitan dan

kritik yang disampaikan pelanggan.

g. Be Proaktive

Perusahaan harus jeli melihat setiap peluang yang ada dan menentukan

strategi operasi yang tepat untuk mencapai sasaran.

h. Evaluate Performance Regulary

Evaluasi kinerja secara rutin akan sangat berguna bagi manajemen

untuk mengetahui kinerja perusahaan dan memberikan masukan

tentang hal-hal mana yang perlu diperbaiki. Perusahaan perlu

mengambil tindakan koreksi untuk setiap operasi yang gagal atau

kurang dari standar yang ditetapkan. Tindakan koreksi yang mungkin

diambil, antara lain adalah melatih kembali SDM yang dimiliki,

mengadakan rotasi kerja untuk meningkatkan motivasi atau mengganti

SDM perusahaan yang sudah tidak memiliki kesesuaian dengan

strategi perusahaan (Ratnasari, 2011: 96).

42

Page 59: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

10. Process

Process merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas

prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin sampai jasa

dihasilkan dan disampaikan kepada pelanggan. Process dapat dibedakan

menjadi 2 cara, yaitu sebagai berikut:

a. Compexity, berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap dalam

proses.

b. Divergence, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah

atau tahap proses.

Sehubungan dengan dua cara tersebut, maka terdapat 4 pilihan yang

dapat dipilih marketer, yaitu sebagai berikut.

a. Reduced divergence, dalam hal ini berarti terjadi pengurangan biaya,

peningkatan produktivitas, dan kemudahan distribusi.

b. Reduced divergence, berarti lebih cenderung ke penetrasi pasar dengan

cara menambah services yang diberikan.

c. Reduced complexity, berarti cenderung lebih terspesialisasi.

d. Increased complexity, berarti lebih cenderung ke penetrasi pasar

dengan cara menambah services yang diberikan (Ratnasari, 2011: 42).

11. Physical Evidence

Bukti fisik dalam bisnis jasa dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Essential evidence, mewakili keputusan kunci yang dibuat penyedia

jasa, misalnya tentang desain, layout bangunan dan fasilitas yang

diberikan.

43

Page 60: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

b. Peripheral evidence, ini memiliki sedikit nilai apabila berdiri sendiri,

tetapi menambah tangibilitas pada nilai yang disediakan produk jasa

(Ratnasari, 2011: 52).

Unsur unsur dari bukti fisik yang diperlukan dalam memajukan perusahaan

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Lingkungan Fisik (service scapes)

Dalam sebuah operasi kerja diperlukan penyeleksian operator kerja

yang memenuhi syarat sehat fisik dan psikologis serta memiliki skill

yang menunjang, tetapi tanpa adanya lingkungan yang baik maka akan

timbul berbagai masalah dalam operasi kerja. Manusia sebagai makhluk

sempurna tetapi tidak luput dari kekurangan, dalam arti segala

kemampuannya masih dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut dapat berasal dari dalam perusahaan (interior) dan juga dari

luar perusahaan (eksterior). Hal-hal tersebut dapat berpengaruh secara

signifikan terhadap hasil kerja manusia. Lingkungan fisik dibagi

menjadi dua, yaitu:

1) Lingkungan Eksterior

Merupakan lingkungan atau penampilan luar dari sebuah

perusahaan yang dapat menarik perhatian konsumen untuk

melakukan pembelian. Lingkungan eksterior sangat mempengaruhi

perhatian konsumen. Oleh karena itu dalam mendesain bagian luar

perusahaan harus memperhatikan seperti:

44

Page 61: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

a) Desain Eksterior

Eksterior selalu dikaitkan dengan seni atau keindahan, di mana

eksterior adalah cerminan awal dari pengunjung dalam

beraktivitas.

i. Signage, signage adalah setiap jenis grafik visual dibuat

untuk menampilan informasi jalan yang dicari di tempat-

tempat seperti jalan-jalan atau di dalam dan di luar bangunan.

Tanda-tanda ini ditampilkan pada eksterior dan interior yang

digunakan sebagai label untuk petunjuk arah dan

menyampaikan aturan-aturan perilaku.

ii. Area parkir yang diberikan sebagai fasilitas parkir untuk

umum di luar badan jalan dapat berupa taman parkir atau

gedung parkir. Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas

parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan

rencana umum tata ruang daerah, keselamatan dan kelancaran

lalu lintas, kelestarian lingkungan dan kemudahan bagi

pengguna jasa.

iii. Landscape, merupakan pemandangan terdiri dari fitur yang

terlihat seperti luas tanah, termasuk elemen-elemen fisik

seperti bentang alam, unsur-unsur hidup flora dan fauna,

unsur-unsur abstrak seperti pencahayaan dan kondisi cuaca,

dan unsur-unsur manusia seperti aktivitas manusia dan

lingkungan binaan (Sucipto, 2011: 70).

45

Page 62: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

2) Lingkungan Interior

Merupakan penampilan di dalam sebuah perusahaan. Dalam

merancang lingkungan interior harus dapat menampilkan suasana

yang nyaman dan aman bagi pelanggan. Fasilitas yang

mempengaruhi terbentuknya suatu lingkungan fisik yang berasal

dari dalam antara lain:

a) Desain interior

Desain interior adalah profesi yang kreatif dan solusi-solusi

teknis yang diterapkan dalam struktur yang dibangun untuk

mencapai lingkungan interiornya. Desain diciptakan sebagai

respon yang terkoordinasi dengan kode, persyaratan peraturan

dan mendorong prinsip-prinsip lingkungan yang ada di dalam

ruangan.

i. Peralatan

Peralatan adalah segala keperluan yang digunakan manusia

untuk mengubah lingkungan sekitar, termasuk dirinya dan

orang lain dengan menciptakan alat-alat sebagai sarana dan

prasarana. Oleh karena itu, peralatan merupakan hasil dari

teknologi yang diciptakan manusia untuk membuat sesuatu,

memakai dan memeliharanya untuk menopang dan

mempermudah kehidupan manusia tersebut. Peralatan sangat

diperlukan oleh manusia. Sehingga peralatan harus sesuai

dengan perkembangan teknologi.

46

Page 63: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

ii. Tata ruang

Tata ruang mengacu pada cara-cara penyusutan mesin,

peralatan, dan perabotan sesuai ukuran, bentuk dan fungsinya

untuk memfasilitasi tercapainya tujuan pelanggan dan

karyawan (Sucipto, 2011: 71).

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya

suatu lingkungan fisik yang berasal dari dalam adalah suatu keadaan

yang terdapat di sekitar tempat kerja antara lain yaitu:

a) Penerangan (lighting)

Dalam melaksanakan tugas, sering kali karyawan membutuhkan

penerangan yang cukup, apalagi pekerjaan yang dilakukan

tersebut memiliki ketelitian. Penerangan memiliki manfaat besar

bagi karyawan yaitu untuk proses kelancaran kerja, karena

penerangan cahaya yang kurang cukup terang dapat

mengganggu penglihatan karyawan menjadi tidak jelas pada

saat bekerja. Sehingga pekerjaan mereka akan menjadi

terhambat, banyak mengalami kesalahan, serta menjadi kurang

efisien di dalam melaksanakan dan menjalankan pekerjaan-

pekerjaan tersebut pada akhirnya tujuan perusahaan yang

diharapkan akan sulit untuk dicapai.

b) Temperatur

Temperatur dan kelembaban dapat mempengaruhi semangat

kerja kondisi fisik dan emosi yang dapat mempengaruhi

47

Page 64: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

motivasi kerja karyawan. Temperatur yang terlalu panas atau

terlalu dingin dapat mempengaruhi kondisi fisik dan emosi

karyawan.

c) Sirkulasi udara

Jika kondisi di dalam kantor yang kemungkinan penuh dengan

karyawan sangatlah perlu diperhatikan adanya pertukaran yang

cukup terutama di dalam ruangan kerja. Karena adanya

pertukaran udara yang cukup akan memberikan kesegaran fisik

bagi karyawan. Sebaliknya kurangnya pertukaran udara akan

menyebabkan turunnya semangat kerja karyawan, sehingga

tidak ada motivasi di dalam melakukan tugas dan pekerjaan

mereka.

d) Kebisingan

Kebisingan yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga.

Tidak dikendaki, karena dengan adanya kebisingan maka

konsentrasi dalam bekerja akan terganggu. Dalam jangka

panjang bunyinya tersebut dapat mengganggu ketenangan dalam

bekerja, merusak pendengaran, dapat terjadi kesalahan dalam

berkomunikasi dan akan berpengaruh pada emosi karyawan.

e) Bau-bauan

Adanya bau-bauan yang dipertimbangkan sebagai polusi akan

dapat mengganggu konsentrasi karyawan dalam bekerja.

Temperatur dan kelembaban adalah dua faktor lingkungan yang

48

Page 65: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian AC yang

tepat adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk

menghilangkan bau-bauan yang dapat mengganggu sekitar

tempat kerja.

f) Pewarnaan

Warna ruang kantor yang serasi dapat meningkatkan produksi,

meningkatkan moral kerja dan menurunkan terjadinya kesalahan

kerja. Penentuan warna dalam ruang kerja sangat mempengaruhi

perilaku kerja. Oleh karena itu, pemilihan warna perlu

disesuaikan dengan luas ukuran ruangan dan kondisi fisik ruang.

g) Musik

Penggunaan musik pada jam kerja ternyata berpengaruh positif

terhadap semangat kerja dan peningkatan produksi. Bahkan

penggunaan musik dapat menurunkan tingkat absensi dan

mengurangi kelelahan dalam bekerja. Efektif tidaknya musik

digunakan dalam jam kerja bergantung pada jenis musik yang

dimainkan, oleh karena itu penggunaan musik perlu disesuaikan

dengan kesukaan karyawan dalam kondisi ruang kerja.

h) Kebersihan

Lingkungan yang bersih dapat menimbulkan perasaan yang

nyaman dan senang sehingga dapat mempengaruhi semangat

kerja seseorang. Sedangkan lingkungan kerja yang kotor akan

membuat karyawan menjadi tidak nyaman dan susah

49

Page 66: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

berkonsentrasi dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya

(Sucipto,2011:72).

12. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran

a. Lingkungan Mikro Bank

Lingkungan mikro bank menurut Wahjono terdiri dari:

1) Serikat pekerja

Merupakan karyawan bank yang tergabung dalam serikat pekerja.

Manakala serikat pekerja bank bisa bersatu dan memiliki misi yang

sama dengan manajemen bank, maka sinergi dalam memajukan

bank akan tercipta, dan ini memungkinkan untuk menambah

kecepatan perkembangan bank.

2) Pemerintah

Komponen lingkungan mikro bank dipengaruhi dalam hal

kebijakan peraturan perbankan dan dalam hal regulasi baik yang

menguntungkan maupun yang merugikan.

3) Pesaing

Dalam hal ini adalah pesaing sesama bank yang termasuk pesaing

dekat, dan pesaing jauh yaitu sesama perusahaan jasa keuangan.

4) Pemasok

Dalam hal ini adalah orang atau lembaga yang menyuplai semua

keperluan bank, termasuk di antaranya nasabah dana masyarakat

seperti penabung dan deposan.

50

Page 67: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

5) Media

Adalah media massa termasuk koran, majalah, televisi, radio, dan

perusahaan periklanan. Bagi bank yang dapat memanfaatkan

publisitas dengan memanfaatkan media, bisa berharap dapat

menghemat biaya iklan (Wahjono, 2010: 54)

b. Lingkungan Makro Bank

Lingkungan makro bank menurut Wahjono terdiri dari:

1) Ekonomi.

Lingkungan ekonomi yang berpengaruh terhadap lingkungan bank

di antaranya adalah suku bunga, tingkat inflasi, jumlah uang yang

beredar, tingkat pengangguran, daya beli masyarakat, termasuk

juga lingkungan ekonomi global.

2) Teknologi.

Dalam hal ini teknologi mempengaruhi perilaku kas transaksi

misalnya. Dengan adanya Automated Teller Machine (ATM),

masyarakat saat ini memiliki kebebasan dalam membayar dan

mentransfer dananya tanpa tergantung pada jam kerja kantor.

3) Politik.

Banyak kasus yang menunjukkan bahwa lingkungan politik

mempengaruhi perbankan, beberapa kasus yang muncul ke media

massa menunjukkan bahwa perbankan memerlukan politik dalam

menunjang usahanya.

51

Page 68: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

4) Sosial.

Lingkungan sosial bank juga mempengaruhi lingkungan

perkembangan bank. Semenjak lahirnya Undang-Undang tahun

1992 yang memungkinkan beroperasinya bank syariah, bank tanpa

bunga, maka semenjak itu banyak berdirinya bank syariah atau

cabang syariah. Gejala sosial seperti ini akan banyak

mempengaruhi lingkungan perbankan (Wahjono, 2010: 55).

13. Mudharabah Muthlaqah

Berdasarkan PSAK 105 Mudharabah Muthlaqah adalah bentuk kerja

sama antara pemilik dana dan pengelola tanpa adanya pembatasan oleh

pemilik dana dalam hal tempat, cara, maupun objek investasi. Dalam

perbankan syariah kontrak mudharabah muthlaqah digunakan untuk

tabungan maupun pembiayaan. Pada tabungan mudharabah, penabung

berperan sebagai pengelola yang mengkontribusikan keahliannya dalam

mengelola dana penabung (Yaya, 2009: 122).

Rukun Mudharabah Muthlaqah yaitu: penjual, pembeli, barang, harga,

akad atau ijab kabul. Sedangkan syarat Mudharabah Muthlaqah yaitu:

barang dan jasa harus halal sehingga transaksi atas barang dan jasa yang

haram menjadi batal demi hokum syariah, harga barang dan jasa harus

jelas, tempat penyerahan harus jelas karena akan berdampak pada biaya

transportasi dan barang yang ditransaksikan harus sepenuhnya dalam

kepemilikan (Ismail, 2011: 86).

52

Page 69: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Bank Syariah Mandiri KCP Klaten

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Klaten berlokasi di

Jalan Pemuda No. 57. Lokasi tersebut berada di Desa Bareng, Kecamatan

Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Untuk nomor

telepon Bank Syariah Mandiri KCP Klaten yaitu (0272) 327979. Sedangkan

untuk BSM Call Centernya adalah 14040 atau (021) 29534040.

B. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri

Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan

integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri

(BSM) sejak awal berdirinya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999,

sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan

moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter

sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multidimensi termasuk di

panggung politik nasional yang telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak

terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional

yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa.

Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan

merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

53

Page 70: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang

dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP), PT. Bank Dagang

Negara dan PT. Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha

keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa

bank lain serta mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)

empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan

Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada

tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan

dan menetapkan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan

konsolidasi serta membentuk tim pengembangan perbankan syariah.

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan

syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas

diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998 yang memberi peluang bank umum

untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

Tim pengembangan perbankan syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT. Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi

bank syariah. Oleh karenanya, tim pengembangan perbankan syariah segera

mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB

berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan

54

Page 71: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana

tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September

1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah

dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.1/2/

KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi

Gubernur Senior Bank Indonesia No.1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui

perubahan nama menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan

dan pengakuan legal tersebut, PT. Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai

beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November

1999.

PT. Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang

mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang

melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan

nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah

Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama

membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

C. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri

Visi

Memimpin pengembangan peradaban ekonomi yang mulia.

Misi

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang

berkesinambungan.

55

Page 72: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

2. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan

pada segmen UMKM.

3. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.

4. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

5. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.

D. Shared Values

Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak

pertengahan 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang baru yang disepakati

bersama untuk dibagikan oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri yang

disebut Shared Values Bank Syariah Mandiri. Shared Values Bank Syariah

Mandiri disingkat “ETHIC”.

1. Excellence:

Mencapai hasil yang mendekati sempurna (perfect result-oriented).

2. Teamwork:

Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.

3. Humanity:

Mengembangkan kepedulian terhadap kemanusiaan dan lingkungan.

4. Integrity:

Berperilaku terpuji, bermartabat, dan menjaga etika profesi.

5. Customer Focus:

Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya nasabah dan berupaya

melampaui harapan nasabah (internal dan eksternal).

56

Page 73: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

Agar nilai-nilai bersama yang telah dirumuskan dan disepakati dapat

dipahami, dihayati dan dilaksanakan oleh seluruh insan BSM dalam

kehidupan berorganisasi maka shared values diterjemahkan dalam perilaku-

perilaku utama sebagai berikut:

1. Excellence (Imtiyaaz):

a. Perfection: berkomitmen pada kesempurnaan.

b. Ownership: mengembangkan sikap rasa saling memiliki yang positif.

c. Prudence: menjaga amanah secara hati-hati dengan selalu

memperhitungkan resiko atas keputusan yang diambil dan tindakan

yang dilakukan.

d. Competence: meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan

tuntutan profesi banker.

2. Teamwork (Amal Jama‟iy) :

a. Trust: mengembangkan sikap saling percaya yang didasari pikiran

perilaku positif.

b. Result: memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi

stakeholders.

c. Respect: menghargai pendapat dan kontribusi orang lain.

d. Effective Communication: mewujudkan iklim lalu lintas pesan yang

lancar dan sehat, serta menghindari kegagalan dengan selalu

meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.

3. Humanity (Insaniyah):

a. Sincerity: meluruskan niat untuk mendapatkan ridha Allah.

57

Page 74: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

b. Universal: mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang secara umum

diterima oleh seluruh umat manusia.

c. Social Responsibility: memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosial

tanpa mengabaikan tujuan perusahaan.

4. Integrity (Shidiq):

a. Honesty: menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap perilaku.

b. Discipline: melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban sesuai dengan

ketentuan dan tuntutan perusahaan serta nilai-nilai syariah.

c. Responsibility: menerima tugas sebagai amanah dan menjalankannya

dengan penuh tanggung jawab.

5. Customer Focus (Tafadhilu Al-„Umalaa):

a. Good Governance: melaksanakan tata kelola organisasi yang sehat.

b. Inovation: proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-ide baru

untuk memberi layanan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan

kompetitor.

c. Satisfying: mengutamakan layanan dan kepuasan pelanggan.

E. Budaya Perusahaan

Bank Syariah Mandiri sebagai bank yang beroperasi atas dasar prinsip

syariah Islam menetapkan budaya perusahaan yang mengacu kepada sikap

akhlaqul karimah, yang terangkum dalam lima pilar yang disingkat SIFAT,

yaitu:

58

Page 75: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

1. Siddiq (Integritas)v

Menjaga martabat dengan integritas. Awali dengan niat dan hati tulus,

berpikir jernih, bicara benar, sikap terpuji dan perilaku teladan.

2. Istiqomah (Konsistensi)

Konsisten adalah kunci menuju sukses. Pegang teguh komitmen, sikap

optimis, pantang menyerah, kesabaran dan percaya diri.

3. Fathanah (Profesionalisme)

Profesional adalah gaya kerja kami. Semangat belajar berkelanjutan,

cerdas, inovatif, terampil dan adil.

4. Amanah (Tanggung jawab)

Terpercaya karena penuh tanggung jawab. Menjadi terpercaya, cepat

tanggap, obyektif, terampil dan adil.

5. Tabligh (Kepemimpinan)

Kepemimpinan berlandaskan kasih sayang. Selalu transparan,

membimbing visioner, komunikatif dan memberdayakan.

F. Prinsip Operasional Bank Syariah Mandiri KCP Klaten

Bank Syariah Mandiri menganut prinsip-prinsip operasi sebagai berikut:

1. Prinsip Keadilan

Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan

mengambil margin keuntungan yang disepakati bersama.

Hal ini dijelaskan dalam surat an nisa ayat 135

و لأ و ب يو اب و لأ ب و ب و الأ او لأ و و و و نف ب ف لأ الأ و بـ و و و و ا ال ب يو ف ف ا و لو ب يو ب الأ ب لأ ب ف و و و اب لو

اف ا و لأ ف ا ف لأ ب ف ا و لأ و ب ل ا لو ـو او و أ ب بمو و و ونل ب ف ا الأ و و و و و ب نو لأ ب ب ر و لأ و ب لر و فيلأ و ا لو ـف لأ

مو ف و خو ب ر و و بمو و لأ

59

Page 76: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang

benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun

terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya

ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka

janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari

kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan

menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui

segala apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nisa: 135)

2. Prinsip Kemitraan

Bank Syariah Mandiri menempatkan nasabah penyimpan dana, nasabah

pengguna dana maupun bank pada kedudukan yang sama dan sederajat

dengan mitra usaha, hal ini tercermin dalam hak, kewajiban, resiko dan

keuntungan yang berimbang di antara nasabah penyimpan dana, nasabah

pengguna dana maupun bank. Bank berfungsi sebagai intermediary

institution lewat skim-skim pembiayaan yang dimilikinya.

Hal ini dijelaskan dalam surat al maidah ayat 2

لا و و و ف و و الإلأ ب و الأ ف لأ و ب و و و و ف و و الأ ب ر و انل لأ و و

Artinya : “...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa

dan pelanggaran. ...” (QS. Al-Maidah:2)

3. Prinsip Keterbukaan

Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara berkesinambungan

nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas

manajemen bank.

Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 282

م ى ف اك ت ت وت سف ا ف ك ت ك ف ك ل إلفى ف ف ل مت ا تف ف ف ف هف الل ف آمف ت ا إذف

Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu‟amalah

tidak secara tunai (seperti berjualbeli, utang-piutang, sewa menyewa

60

Page 77: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

dan sebagainya) untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu

menuliskannya…” (Al-Baqarah: 282)

4. Universalitas

Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-bedakan.

Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Ankabut:49

و لأ ف و و ات و ر و ات بي ف ف وب ال ب يو ف ف الأ ب لأ و و و و لأ و ف بآ و ب و بلال الل ابمف و

Artinya: Sebenarnya, Al quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam

dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari

ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.(QS. Al-Ankabut:49)

G. Struktur Organisasi

Dalam suatu lembaga atau organisasi pasti terdapat strukur organisasi

dalam menjalankan usahanya. Di Bank Syariah Mandiri KCP Klaten sendiri

struktur organisasi hampir sama dengan struktur organisasi yang ada pada

lembaga perbankan lain. Berikut ini merupakan struktur organisasi yang ada

di Bank Syariah Mandiri KCP Klaten:

Dalam suatu lembaga atau organisasi pasti terdapat strukur organisasi

dalam menjalankan usahanya. Di Bank Syariah Mandiri KCP Klaten sendiri

struktur organisasi hampir sama dengan struktur organisasi yang ada pada

lembaga perbankan lain. Berikut ini merupakan struktur organisasi yang ada

di Bank Syariah Mandiri KCP Klaten:

61

Page 78: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri KCP Klaten

M. Hanny Naufal

Kepala KCP

Dwi Indrastuti

OO

Budi D

KWM

M Yunan A

KWM Delanggu

Dewi Indah

OG

Lexi K

RBO

Rizal G

SA

Luluk A

CS

Haratul A

Teller

Wahyu L

Teller

Reny Mayasari

BO

Harjanto

Security

Tri Suradi

Security

Joko Widodo

Security

Ali Mahmud

Messenger

Jafar Nuryanto

OB

Muchlis B

Driver

Ferry Wijaya

Driver

Nurham R

AAM

Fiky F

PMM

Bambang T

PMM

Nurul Huda

PMM

Puji H

APM

Latifah O

APM

Nouriska A

PMM

Ari Susanto

PMM

Fandi P

PMM

Tri Utami

OG

Miki Zaki

P. Gadai Ilmi Nafi’ah

SFE

Neiny D

SFE

62

Page 79: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

Dari struktur organisasi di atas, setiap pengelola dan pengurus mempunyai

tugas masing-masing, berikut ini adalah tugas dari masing-masing bagian:

1. Kepala Cabang

a. Mengkoordinasi dan menetapkan rencana kerja tahunan Cabang

Pembantu agar selaras dengan visi, misi dan strategi Bank Syariah

Mandiri.

b. Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja Cabang

Pembantu untuk memastikan tercapainya target Cabang Pembantu

yang telah ditetapkan secara tepat waktu.

c. Menetapkan kebutuhan dan strategi pengembangan SDI di Cabang

Pembantu untuk memastikan jumlah dan kualifikasi SDI sesuai

dengan strategi bank.

d. Melakukan analisis SWOT terhadap kondisi Cabang Pembantu setiap

bulan dalam rangka menetapkan posisi Cabang Pembantu terhadap

posisi pesaing di wilayah kerja setempat.

e. Menilai, memutuskan, dan melegalisasi kegiatan non operasional

Cabang Pembantu.

f. Mengkoordinasikan seluruh sarana dan kegiatan untuk mencapai

target yang telah ditetapkan sejalan dengan visi, misi, dan sasaran

kegiatan kerja.

2. Operation Officer

a. Memastikan terkendalinya biaya operasional Cabang Pembantu

dengan efisien dan efektif.

63

Page 80: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

b. Memastikan dan mengelola transaksi harian operasional telah sesuai

dengan ketentuan dan SOP yang ditetapkan.

c. Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah yang optimal di

kantor Cabang Pembantu.

3. Back Office

a. Mengurus kepegawaian dan pemeliharaan kantor.

b. Rekruitmen karyawan.

c. Melaksanakan transfer non tunai, kliring, dan RTGS.

d. Membuat laporan bulanan.

4. Customer Service

a. Memberikan penjelasan ke nasabah tentang produk, syarat, dan tata

caranya.

b. Melayani pembukaan rekening giro dan tabungan.

c. Melayani permintaan nasabah untuk melakukan pemblokiran.

d. Melayani permintaan buku cek atau bilyet giro.

5. Teller

a. Menerima setoran tunai dan non tunai.

b. Melakukan pembayaran.

c. Mengambil atau menyetor uang dari atau ke Bank Indonesia, kantor

pusat, cabang lain atau tempat lain sesuai permintaan layanan

nasabah.

d. Mengamankan dan menyimpan uang tunai, surat berharga, dan

membuat laporan sesuai dengan bidangnya.

64

Page 81: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

6. Kepala Mikro

a. Membuat rencana kerja mingguan atau bulanan di bagiannya untuk

memastikan kesesuaiannya dengan rencana kerja Cabang Pembantu.

b. Mengkoordinasi dan menetapkan serta mengevaluasi target kerja

seluruh pegawai bawahan langsung.

c. Melakukan supervisi terhadap proses pekerjaan di bawah

koordinasinya untuk memastikan seluruh pekerjaan dilaksanakan

sesuai dengan rencana atau target kerja dan SOP yang berlaku.

d. Membuat dan mengkaji pelaksanaan rencana kerja bagiannya untuk

memastikan tersedianya data yang akurat dan mutakhir sebagai bahan

evaluasi dan pengambilan keputusan atasan.

e. Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan bawahan agar

memenuhi persyaratan minimum jabatan sehingga dapat melakukan

pekerjaannya sesuai standar dan SOP.

7. Asisten Analis Mikro

a. Melakukan verivikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen

pembiayaan.

b. Melaksanakan kunjungan langsung (OTS) untuk memverivikasi

karakter dan usaha calon nasabah serta mendokumentasikan atau foto

usaha.

c. Crosss checking calon nasabah lewat buyer, supplier, tetangga, dan

jaminan.

65

Page 82: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

d. Melakukan taksasi atau appraisal jaminan dan mendokumentasikan

jaminan.

e. Melakukan analisa pembiayaan dan menginputnya dalam aplikasi

scoring mikro, NAP, laporan kunjungan nasabah, laporan penilaian

jaminan, dan taksasi jaminan.

f. Membantu proses akad pembiayaan dan take over.

8. Admin Pembiayaan

a. Melaksanakan pengadministrasian dokumen pembiayaan.

b. Menyiapkan hasil BI Checking yang sudah diberikan oleh PMM.

c. Menyiapkan akad-akad pembiayaan dan order-order notaris atau

asuransi.

d. Memproses pencairan atau realisasi pembiayaan.

e. Monitoring dan pelaporan administrasi keuangan pembiayaan.

f. Menjalankan fungsi supporting operasional pembiayaan.

9. Pelaksana Marketing

a. Melaksanakan pemasaran pembiayaan proaktif melalui prospect,

surat, telepon, dan melalui prasarana promosi lainnya.

b. Melakukan prakualifikasi terhadap calon nasabah dan usahanya

berdasarkan ketentuan pembiayaan antara lain dengan meyakini hal-

hal yang sesuai dengan persyaratan pembiayaan.

c. Melakukan kunjungan ke tempat tinggal atau usaha calon nasabah

(OTS).

d. Pengumpulan kelengkapan persyaratan dokumen pembiayaan.

66

Page 83: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

e. Melakukan input hasil wawancara dan membantu calon nasabah

mengisi Aplikasi Permohonan Pembiayaan secara lengkap dan rinci.

10. Officer Gadai

a. Secara terus menerus berupaya meningkatkan kemampuan

pemahaman produk-produk dan tata cara pelayanannya termasuk

syarat-syarat dari masing-masing jenis produk.

b. Melaksanakan pengumpulan data atau informasi mengenai

perkembangan ekonomi, pembangunan, dan dunia usaha setempat

untuk dijadikan indikator pengembangan usaha Cabang Pembantu.

c. Mengimplementasikan budaya kerja.

d. Menjaga sikap sesuai code of conduct.

e. Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan atasan.

11. Pelaksana Gadai, SFE

a. Memasarkan produk.

b. Pemberkasan atau kelengkapan data yang diminta.

c. Melakukan akad.

d. Meyakinkan nasabah.

e. Maintenance atau monitoring nasabah.

f. Mencari atau menghimpun dana.

67

Page 84: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

H. Produk-Produk Pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten

1. Produk Pendanaan

a. BSM Tabungan

Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya

dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSM atau

melalui ATM.

b. BSM Tabungan Mabrur

Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan

ibadah haji & umrah.

c. BSM Tabungan Investa Cendekia

Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan

jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan

perlindungan asuransi.

d. BSM Tabungan Berencana

Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil

berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah

ditetapkan.

e. BSM Tabungan Simpatik

Tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati.

68

Page 85: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

f. BSM Deposito

Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang

dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah untuk perorangan

dan non perorangan.

g. BSM Deposito Valas

Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang dollar yang

dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah untuk perorangan

dan non perorangan.

h. BSM Giro

Sarana penyimpanan dana dalam mata uang rupiah untuk

kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah

yad dhamanah.

i. BSM Giro Valas

Sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar untuk

kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah

yad dhamanah untuk perorangan atau non perorangan.

j. BSM Giro Singapore Dollar

Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar

untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip

wadiah yad dhamanah untuk perorangan atau non perorangan.

69

Page 86: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

k. BSM Giro Euro

Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar

untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip

wadiah yad dhamanah untuk perorangan atau non perorangan

2. Produk Pembiayaan

a. Pembiayaan Modal Kerja

1) Musyarakah

Pembiayaan khusus untuk modal kerja, di mana dana dari

bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan

dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.

2) Pembiayaan Dana Berputar

Pembiayaan Dana Berputar adalah fasilitas pembiayaan

modal kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya

dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil

nasabah.

3) Mudharabah

Pembiayaan Mudharabah BSM adalah pembiayaan di

mana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung

oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah

yang disepakati.

70

Page 87: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

b. Pembiayaan Kredit Investasi

1) Murabahah

Pembiayaan Murabahah BSM adalah pembiayaan

berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank membeli

barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar

harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati.

2) Mudharabah

Pembiayaan Mudharabah BSM adalah pembiayaan di

mana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung

oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah

yang disepakati.

3) Musyarakah

Pembiayaan khusus untuk modal kerja, di mana dana dari

bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan

dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.

c. Pembiayaan Khusus

1) Pembiayaan Kepemilikan Alat Berat

Fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada pelaku usaha

yang memiliki usaha terkait investasi alat berat melalui skema

Pembiayaan Kepemilikan Ruko. Pembiayaan yang diberikan

kepada nasabah perorangan atau badan usaha untuk keperluan

investasi ruko atau rukan dengan skema pembiayaan jual beli.

71

Page 88: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

2) Pembiayaan Dana Berputar

Pemberian pembiayaan modal kerja dengan limit atau

plafon tertentu yang digunakan untuk kebutuhan cash flow yang

cepat dan dapat ditarik atau dilunasi selama periode pembiayaan.

3) Pembiayaan Investasi Terikat

Pengelolaan dana milik investor oleh bank yang disalurkan

dalam bentuk pembiayaan kepada pelaku usaha, untuk kebutuhan

usaha tertentu di mana investor dana memberi batasan kepada

pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan atau obyek

investasi yang dapat dibiayai.

d. Pembiayaan Mikro

1) Pembiayaan Warung Mikro

Limit pembiayaan sampai Rp. 200.000.000,00.

Peruntukan pembiayaan:

a) Perorangan

Golongan berpenghasilan tetap (Golbertab) seperti PNS,

Pegawai Swasta, dan sebagainya.

Wiraswasta atau Profesi.

b) Badan Usaha

Produk:

a) Pembiayaan Usaha Mikro Madya (PUM-Madya)

72

Page 89: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

i. Limit pembiayaan: di atas Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta

rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah).

ii. Jangka waktu: maksimal 36 bulan.

iii. Biaya administrasi sesuai ketentuan BSM.

b) Biaya Usaha Mikro Utama (PUM-Utama)

i. Limit pembiayaan: di atas Rp. 50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) sampai dengan Rp. 200.000.000,00 (seratus

juta rupiah).

ii. Jangka waktu: maksimal 48 bulan.

iii. Biaya administrasi sesuai ketentuan BSM.

2) KUR Mikro

Pembiayaan BSM yang ditujukan kepada seseorang dan

badan usaha untuk memenuhi kebutuhan produktif dengan plafon

pembiayaan sampai dengan Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta

rupiah), margin setara 22% dengan jangka waktu untuk modal

Kerja 36 bulan sedangkan Investasi 60 bulan.

I. Data Diskriptif Produk BSM Tabungan Berencana

Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta

kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan.

Fitur:

1. Berdasarkan prinsip syariah mudharabah muthlaqah..

2. Periode tabungan 1 sampai dengan 10 tahun.

73

Page 90: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

3. Usia nasabah minimal 18 tahun dan maksimal 60 tahun saat jatuh tempo.

4. Setoran bulanan minimal Rp. 100.000,00.

5. Target dana minimal Rp. 1.200.000,00 dan maksimal Rp. 200.000.000,00.

6. Jumlah setoran bulanan dan periode tabungan tidak dapat diubah.

7. Tidak dapat menerima setoran di luar setoran bulanan.

8. Saldo tabungan tidak bisa ditarik, dan bila ditutup sebelum jatuh tempo

(akhir biaya masa kontrak) akan dikenakan administrasi.

Syarat:

1. Kartu identitas: KTP atau SIM atau Paspor nasabah.

2. Memiliki rekening asal (source account) berbentuk Tabungan BSM.

Manfaat Tabungan:

1. Bagi hasil yang kompetitif.

2. Kemudahan perencanaan keuangan nasabah jangka panjang.

3. Memperoleh jaminan pencapaian target dana.

4. Mendapatkan perlindungan asuransi secara gratis dan otomatis, tanpa

pemeriksaan kesehatan.

Manfaat Asuransi:

Santunan tunai berfungsi untuk memenuhi kekurangan target dana dari setoran

bulanan yang telah dibayarkan, sehingga manfaat asuransi dihitung dengan

cara sebagai berikut:

Manfaat asuransi = Target dana – Jumlah pembayaran setoran bulanan pada

saat klaim jumlah pembayaran setoran bulanan pada saat klaim.

74

Page 91: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

Manfaat Asuransi:

Santunan tunai berfungsi untuk memenuhi kekurangan target dana dari setoran

bulanan yang telah dibayarkan, sehingga manfaat asuransi dihitung dengan

cara sebagai berikut:

Manfaat asuransi = Target dana – Jumlah pembayaran setoran bulanan pada

saat klaim jumlah pembayaran setoran bulanan pada saat klaim.

Manfaat Asuransi:

Santunan tunai berfungsi untuk memenuhi kekurangan target dana dari setoran

bulanan yang telah dibayarkan, sehingga manfaat asuransi dihitung dengan

cara sebagai berikut:

Manfaat asuransi = Target dana – Jumlah pembayaran setoran bulanan pada

saat klaim jumlah pembayaran setoran bulanan pada saat klaim.

Manfaat Asuransi:

Santunan tunai berfungsi untuk memenuhi kekurangan target dana dari setoran

bulanan yang telah dibayarkan, sehingga manfaat asuransi dihitung dengan

cara sebagai berikut:

Manfaat asuransi = Target dana – Jumlah pembayaran setoran bulanan pada

saat klaim jumlah pembayaran setoran bulanan pada saat klaim.

75

Page 92: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

BAB IV

ANALISIS

A. Penerapan Strategi Marketing Mix Pada Produk BSM Tabungan

Berencana Pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten

Strategi yang diterapkan pada produk BSM Tabungan Berencana di Bank

Syariah Mandiri KCP Klaten menggunakan pendekatan yang sesuai dengan

kebutuhan, segmentasi pasar, dan sasaran yang dituju. Hal tersebut, kemudian

dianalisa dan diimplementasikan ke dalam tujuh hal, yang dikenal dengan 7 P.

Menurut Danupranata (2013: 40) konsep 7 P tersebut terdiri dari place

(tempat), product (produk), price (harga), promotion (promosi), people

(orang), process (proses), physical evidence (bukti fisik) yang dijabarkan

sebagai berikut:

1. Tempat

Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan di Bank Syariah

Mandiri KCP Klaten dapat diketahui bahwa lokasi tersebut strategis

karena berada di Jalan Pemuda No. 57 Desa Bareng, Kecamatan Klaten

Tengah, Kabupaten Klaten. Lokasi tersebut dinilai strategis dengan

beberapa alasan, yaitu berada di pusat Kabupaten Klaten. Sepanjang Jalan

Pemuda merupakan jalan utama pusat bisnis di Kabupaten Klaten. Akses

untuk sampai di lokasi tersebut mudah untuk dijangkau yaitu dengan

menggunakan kendaraan pribadi, maupun menggunakan becak. Bank

Syariah Mandiri KCP Klaten dekat dengan alun-alun Kabupaten Klaten

76

Page 93: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

yang digunakan sebagai tempat hiburan. Lokasinya juga dekat dengan

perbelanjaan yaitu Matahari, dekat dengan Masjid Raya Klaten yang

berada di Jalan Alun-alun Utara, dekat dengan pasar tradisional, dekat

dengan kantor pemerintahan, dan juga dekat dengan Rumah Sakit Dr.

Soeradji Tirtonegoro.

Walaupun Bank Syariah Mandiri KCP Klaten bukan merupakan satu-

satunya perbankan syariah di Kabupaten Klaten, akan tetapi Bank Syariah

Mandiri KCP Klaten mempunyai dua lokasi, yaitu berada di pusat kota

yang berada di Jalan Pemuda No. 57 dan berada di Delanggu. Di samping

dari pemilihan lokasi yang tepat, Bank Syariah Mandiri KCP Klaten juga

mendesain kantor dengan desain yang minimalis modern, sehingga

nasabah tertarik untuk mendatangi dan merasa nyaman saat bertransaksi.

Persamaan lokasi Bank Syariah Mandiri KCP Klaten dengan bank

konvensional adalah sama-sama berada di Kabupaten Klaten yang berada

di pusat bisnis. Setiap bank berusaha mencari lokasi yang strategis agar

mudah dijangkau oleh nasabah. Oleh sebab itu, lokasi bank-bank tersebut

hampir berdekatan dan hanya berjarak beberapa meter maupun beberapa

kilometer saja dari lokasi Bank Mandiri Syariah KCP Klaten. Sedangkan

perbedaannya hampir tidak ada, karena bank berlomba-lomba untuk

mencari lokasi yang strategis. Hal itu dibuktikan dengan lokasi bank-bank

lain yang hampir berdekatan dan berada di sepanjang Jalan Pemuda.

77

Page 94: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

2. Produk

Dari hasil wawancara dengan Neiny selaku SFE dapat disimpulkan

bahwa BSM Tabungan Berencana merupakan salah satu produk

pendanaan yang ada di Bank syariah Mandiri KCP Klaten. BSM

Tabungan Berencana berdasarkan prinsip syariah mudharabah muthlaqah,

sehingga terbebas dari riba. Tabungan ini merupakan tabungan yang

bermanfaat untuk merencanakan keuangan jangka panjang, misalnya

untuk mempersiapkan masa depan keluarga seperti rencana menikah,

kebutuhan uang sekolah, membeli rumah, membeli elektronik,

menunaikan ibadah umroh atau haji, serta mempersiapkan pensiun. BSM

Tabungan Berencana merupakan salah satu pilihan alternatif bagi nasabah

yang ingin mewujudkan keinginannya untuk membeli sesuatu tanpa harus

melakukan pembiayaan. Manfaat lain yang diperoleh apabila

menggunakan produk BSM Tabungan Berencana adalah mendapatkan

perlindungan asuransi secara gratis dan otomatis tanpa melakukan

pemeriksaan kesehatan. Apabila BSM Tabungan Berencana 3 bulan

berturut-turut tidak pernah diisi, maka rekening akan tertutup otomatis.

Tetapi nasabah tidak perlu khawatir karena dana yang ada di BSM

Tabungan Berencana akan kembali pada rekening semula yaitu pada

Rekening Tabungan BSM (Neiny, 31/03/2015).

Manfaat yang dimiliki produk BSM Tabungan Berencana ini

merupakan keunggulan yang dapat digunakan sebagai alat untuk

memasarkan dan menarik perhatian calon nasabah. Bank Syariah Mandiri

78

Page 95: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

KCP Klaten mengenalkan manfaat produk ini dengan harapan dapat

menarik calon nasabah dan pertumbuhan dari produk dapat tercapai

maksimal.

Untuk persamaan antara produk Bank Syariah Mandiri KCP Klaten

dengan bank konvensional adalah sama-sama menjual jasa. Akan tetapi

terdapat perbedaan dalam jasa yang dijual tersebut. Bank Syariah Mandiri

KCP Klaten menjual produk-produk berdasarkan prinsip syariah. Prinsip

syariah tersebut diharapkan dapat menjadi pintu hijrah bagi umat menuju

perbankan syariah. Meskipun berdasarkan prinsip syariah, tetapi tidak ada

batasan untuk siapa saja yang menggunakan produk Bank Syariah Mandiri

KCP Klaten. Masyarakat non muslim juga diperbolehkan untuk

menggunakan produk-produk yang ada di Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten. Dengan demikian dapat dijadikan daya tarik tersendiri bagi

nasabah.

3. Harga

Dari hasil wawancara dengan Neiny selaku SFE dapat disimpulkan

bahwa pembukaan rekening BSM Tabungan Berencana sudah dapat

dilakukan dengan setoran minimal Rp. 100.000,00 dan sudah memiliki

Tabungan BSM. Jika belum mempunyai Tabungan BSM, maka harus

membuka Tabungan BSM terlebih dahulu dengan membayar Rp.

80.000,00 sebagai pembayaran Tabungan BSM dan Rp. 100.000,00

sebagai setoran awal rekening BSM Tabungan Berencana. Untuk nisbah

bagi hasilnya sebesar 43:57, 43% untuk nasabah sedangkan 57% untuk

79

Page 96: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

bank. Sedangkan untuk jumlah setoran tiap bulan tidak dapat diubah, hal

ini terjadi karena jumlah setoran sudah ditentukan di awal pada saat

melakukan perjanjian dan tidak dapat menerima setoran di luar setoran

bulanan. Sedangkan untuk saldo tabungan tidak bisa ditarik, dan bila

ditutup sebelum jatuh tempo (akhir biaya masa kontrak) akan dikenakan

administrasi. Biaya administrasi sebesar Rp. 100.000,00 sesuai dengan

pembukaan rekening (Neiny, 31/03/2015).

Harga yang ditetapkan antara Bank Syariah Mandiri KCP Klaten

dengan bank konvensional memiliki perbedaan. Perbedaannya adalah pada

produk Bank Syariah Mandiri KCP Klaten menggunakan margin dan bagi

hasil. Sedangkan pada bank konvensional menggunakan bunga dan fee.

Perolehan bagi hasil yang diterima nasabah Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten setiap bulan akan berbeda jumlahnya, karena tergantung dari

perhitungan laba rugi yang diterima oleh Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten. Sedangkan untuk bank konvensional, jumlah yang diperoleh setiap

bulan oleh nasabah tidak tergantung dari perhitungan laba rugi yang

diterima bank. Akan tetapi ditentukan oleh besarnya saldo nasabah yang

ada pada rekening tersebut.

4. Promosi

Dari hasil wawancara dengan Neiny selaku SFE dapat disimpulkan

bahwa untuk memaksimalkan pertumbuhan produk, BSM KCP Klaten

menggunakan promosi melalui penjualan pribadi (personal selling).

Kegiatan promosi ini dilakukan dengan mengunjungi calon nasabah (door

80

Page 97: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

to door) serta melakukan presentasi dengan mengundang calon nasabah

untuk mempromosikan produk BSM Tabungan Berencana yang sudah

melalui pembidikan terlebih dahulu. Kegiatan promosi lain yang

digunakan adalah melalui media periklanan (advertising). Promosi ini

dilakukan dengan menggunakan brosur dan dengan memasang spanduk

pada lokasi yang strategis. Menggunakan promosi penjualan dengan

memberikan cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada

nasabah. Kegiatan promosi lain yang dilakukan Bank Syariah Mandiri

KCP Klaten melalui publisitas yaitu membuka stan pada even-even yang

ada di Klaten. Kegiatan tersebut misalnya dengan membuka stan di acara

car free day yang berlangsung setiap hari Minggu di alun-alun Klaten

(Neiny, 31/03/2015).

Bentuk promosi yang menjadi andalan untuk menunjang kegiatan

pemasaran produk BSM Tabungan Berencana dengan melalui personal

selling. Kegiatan ini dilakukan dengan mempresentasikan secara langsung

produk BSM Tabungan Berencana. Dengan mempresentasikan secara

langsung, diharapkan dapat menarik minat nasabah dan meyakinkan

nasabah untuk menggunakan produk BSM Tabungan Berencana.

Dalam memasarkan sebuah produk, tidak ada perbedaan yang jauh

antara Bank Syariah Mandiri KCP Klaten dengan bank konvensional. Hal

ini terjadi karena cara memasarkan sebuah produk antara Bank Syariah

Mandiri KCP Klaten dengan bank konvensional sama-sama menggunakan

media cetak, internet, dan lain-lain. Sedangkan yang menjadi pembeda

81

Page 98: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

adalah strategi yang digunakan. Strategi yang digunakan oleh Bank

Syariah Mandiri KCP Klaten adalah dengan memberikan pelayanan yang

terbaik dan memuaskan agar menarik perhatian dari masyarakat, sehingga

masyarakat menjadi tertarik dan mau menggunakan produk yang kita

tawarkan.

5. Sumber Daya Manusia atau Pegawai

Dari hasil wawancara dengan Neiny selaku SFE dapat disimpulkan

bahwa sebagian pegawai yang terlibat di dalam Bank Syariah Mandiri

KCP Klaten merupakan pegawai yang memahami syariah, bukan hanya

mereka yang memiliki kemampuan dan pengetahuan di bidang perbankan.

Akan tetapi, ada juga sebagian orang yang bukan berlatar belakang dari

syariah maupun perbankan. Walaupun bukan berlatar belakang dari

perbankan, mereka merupakan orang-orang pilihan yang memahami

syariah dan perbankan. Karyawan Bank Syariah Mandiri KCP Klaten

berjumlah 31 orang, yaitu terdiri dari kepala KCP atau sub branch

manager, operation officer, back office, teller, kepala warung mikro,

asisten analis mikro, admin pembiayaan mikro, pelaksana marketing

mikro, officer gadai, pelaksana gadai, retail banking officer, sales asistant,

SFE, security, mesengger, office boy, dan driver (Neiny, 31/03/2015).

Sedangkan untuk meningkatkan kinerja karyawan BSM KCP Klaten

mengadakan evaluasi setiap hari pada saat do’a pagi. Dengan waktu yang

sesingkat mungkin, diharapkan evaluasi dapat berjalan dengan maksimal

karena dilakukan dengan terus menerus. Pada saat do’a pagi, juga

82

Page 99: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

dilakukan pelaporan dari setiap karyawan. Pelaporan tersebut meliputi

nasabah yang sudah didapat setiap harinya, posisi keuangan bank, uang

kas masuk dan keluar, dsb. Untuk menjaga kualitas kinerja karyawan BSM

KCP Klaten yaitu dengan mendidik karyawan secara berkesinambungan.

BSM KCP Klaten juga telah menyediakan sarana untuk meningkatkan

kualitas SDM melalui berbagai fasilitas pendidikan dan pelatihan.

Sumber Daya Manusia yang dipilih haruslah memiliki kemampuan

serta attitude yang baik. Hal lain yang harus diperhatikan adalah cara

berpenampilan dan cara berpakaian seorang pegawai bank. Dalam

melayani nasabah, pegawai bank dituntut untuk berpenampilan rapi, bersih

dan sopan. Karena penampilan merupakan hal pertama yang dilihat oleh

nasabah. Untuk itulah pakaian yang dikenakan harus sesuai dengan

seragam yang ditentukan oleh kantor pusat. Penggunaan pakaian seragam

mencakup hal-hal berikut:

a. Warna seragam pegawai

Warna seragam pegawai yang sudah disesuaikan dengan warna

perusahaan yaitu warna hijau tua dan kuning tua.

b. Jenis seragam pegawai

1) Pegawai wanita (office, non officer, dan pegawai dasar)

Seragam wanita terdiri dari:

a) Celana panjang atau rok panjang sebanyak dua potong

berwarna hijau dan kuning.

b) Blazer sebanyak dua potong berwarna hijau dan kuning.

83

Page 100: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

c) Jilbab sebanyak dua potong berwarna hijau dan kuning.

2) Pegawai pria (office dan non officer)

a) Celana panjang sebanyak dua potong berwarna hijau dan

coklat.

b) Kemeja sebanyak tiga potong berwarna hijau, coklat dan putih.

c) Dasi sebanyak dua potong berwarna hijau dan coklat. Dasi

hanya diberikan kepada pegawai officer dan frontliner.

3) Pegawai pria (pegawai dasar)

a) Celana panjang sebanyak dua potong berwarna hijau dan

coklat.

b) Kemeja safari sebanyak dua potong berwarna hijau dan coklat.

c. Pegawai wanita yang sedang hamil menggunakan busana hamil yang

sudah disesuaikan dengan model dan warna seragam pegawai.

d. Pegawai bank yang belum memperoleh seragam, menggunakan busana

yang disesuaikan dengan seragam pegawai bank.

e. Kelengkapan pakaian seragam

1) Pegawai wanita

a) ID card wajib digunakan selama jam kerja. Penggunaan

digunakan pada kantong baju kiri atas dan mudah dibaca. ID

card wajib menggunakan gantungan polos dan tanpa pin.

b) Sepatu model pantofel bahan kulit asli ataupun imitasi

berwarna gelap dan tertutup, tinggi tumit 5-7 cm tetapi tidak

berlaku bagi orang yang sedang hamil, dan tidak

84

Page 101: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

diperkenankan memakai sepatu bertali atau terbuka dan tidak

boleh menggunakan sandal.

c) Aksesoris tidak boleh mencolok, di antaranya adalah

pergelangan tangan berupa gelang dan jam tangan, cincin

maksimal satu titik di satu tangan, bros untuk jilbab, rias wajah

minimal mengenakan bedak dan lipstick dengan warna yang

tidak mencolok atau pucat.

2) Pegawai pria

a) ID card wajib digunakan selama jam kerja. Penggunaan

digunakan pada kantong baju kiri atas dan mudah dibaca. ID

card wajib menggunakan gantungan polos dan tanpa pin.

b) Memakai kaos dalam warna putih polos.

c) Sepatu model pantofel bahan kulit asli ataupun imitasi

berwarna gelap dan tertutup, dan tidak diperkenankan memakai

sepatu bertali atau terbuka dan tidak boleh menggunakan

sandal.

d) Aksesoris tidak mencolok, diantaranya adalah cincin maksimal

satu titik di satu tangan, jam tangan, jepit dasi, manset dan pin,

tidak diperkenankan memakai anting-anting.

e) Dasi dan ikat pinggang.

f) Rambut disisir rapi dan tidak melebihi kerah baju, kumis atau

jenggot harus tertata rapi.

85

Page 102: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

Persamaan antara Bank Syariah Mandiri KCP Klaten dengan bank

konvensional dalam segi Sumber Daya Manusia adalah sama-sama

mencari SDM yang kompeten sehingga dapat memberikan pelayanan yang

terbaik kepada nasabah. Pelayanan yang baik dapat membuat nasabah

menjadi puas dan senang, sehingga tidak akan beralih menggunakan

produk lain. Sedangkan perbedaannnya terletak pada latar belakang

pendidikan dari karyawan tersebut. Bank Syariah Mandiri KCP Klaten

dalam merekrut karyawan cenderung memilih karyawan dengan latar

belakang yang memahami syariah dan perbankan, walaupun bukan dengan

latar belakang pendidikan syariah maupun perbankan tersebut. Berbeda

dengan bank konvensional yang tidak mengutamakan latar belakang

syariah dan perbankan. Walaupun sebenarnya orang yang berlatar

belakang memahami syariah dan perbankan dapat juga bekerja di bank

konvensional.

6. Proses

Dari hasil wawancara dengan Neiny selaku SFE dapat disimpulkan

bahwa prosedur untuk dapat menggunakan BSM Tabungan Berencana

adalah sebagai berikut:

a. Nasabah harus mempunyai rekening Tabungan BSM.

Apabila nasabah tidak mempunyai rekening Tabungan BSM, maka

nasabah harus membuatnya terlebih dahulu. Pembuatan Tabungan

BSM harus dilakukan karena BSM Tabungan Berencana

menggunakan sistem auto debet, sehingga saldo yang ada di

86

Page 103: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

Tabungan BSM sebelum jatuh tempo harus diisi terlebih dahulu dan

secara otomatis akan berpindah pada saldo BSM Tabungan

Berencana. Menggunakan sistem auto debet dengan tujuan untuk

meminimalisir terjadinya pembayaran setoran yang macet.

b. Nasabah datang mengunjungi customer service dengan membawa

persyaratan seperti Kartu identitas (KTP/SIM/Paspor) dan NPWP.

Apabila nasabah tidak memiliki NPWP, maka dapat menggunakan

Surat keterangan tidak mempunyai NPWP.

c. Setelah semua persyaratan terpenuhi, maka customer service akan

bertanya kepada nasabah target dana yang akan diambil, periode

tabungan yang akan diambil, setoran bulanan yang disepakati dengan

memperhitungkan target dana dan periode yang diambil nasabah.

d. Kemudian customer service menginput data nasabah. Nasabah juga

membayar sejumlah setoran yang telah disepakati.

e. Buku tabungan sudah dapat diambil saat itu juga setelah proses

selesai.

Proses pembukaan tabungan ini maksimal berlangsung selama 25

menit. Dengan adanya standar waktu yang ditentukan oleh Bank Syariah

Mandiri KCP Klaten, menunjukkan bahwa prosesnya tidak terlalu lama

dan cepat untuk ditangani (Neiny, 31/03/2015).

Proses yang dilakukan antara Bank Syariah Mandiri dengan bank

konvensional memiliki persamaan, yaitu sama-sama berusaha

memberikan respon yan cepat dan mudah bagi nasabah. Dengan

87

Page 104: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

pemberian respon yang cepat, diharapkan dapat membuat nasabah

menjadi puas dan senang karena tidak harus menunggu lama. Sedangkan

perbedaannya hampir tidak ada, karena semua bank tentunya berusaha

memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah. Dengan demikian,

nasabah tidak akan kecewa dan beralih kepada bank lain.

7. Physical Evidence (Bukti Fisik)

Dari hasil wawancara dengan Neiny selaku SFE dapat disimpulkan

bahwa Bank Mandiri Syariah KCP Klaten berusaha memberikan yang

terbaik dalam melayani nasabah dan memberikan kenyamanan kepada

nasabah. Hal tersebut dibuktikan dengan penghargaan yang diterima

oleh Bank Syariah Mandiri. Dengan adanya penghargaan tersebut,

membuat citra bank semakin baik di mata masyarakat. Sehingga

nasabah menjadi percaya untuk menyimpan dananya pada Bank

Mandiri Syariah KCP Klaten. Sedangkan untuk masyarakat yang

belum menjadi nasabah, mereka akan tertarik dan berminat untuk

menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri KCP Klaten. Selain dibuktikan

dengan penghargaan, Bank Syariah Mandiri KCP Klaten memberikan

fasilitas kepada nasabah untuk memberikan kenyamanan pada nasabah

baik yang berada di banking hall dan di luar banking hall. Di dalam

banking hall, kondisi ruangan bersih dan rapi, peralatan yang ada di

dalam ruang kerja juga memadai. Sedangkan di luar banking hall

terdapat fasilitas berupa mushola yang bersih, ATM yang terawat,

88

Page 105: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

toilet yang dijaga kebersihannya dan tempat parker yang nyaman

(Neiny, 31/03/2015).

Bukti fisik yang diberikan Bank Syariah Mandiri KCP Klaten

dan bank konvensional kepada nasabah memiliki persamaan, yaitu

sama-sama berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada

nasabah. Hal itu dibuktikan dengan adanya penghargaan-penghargaan

yang diterima serta fasilitas yang diberikan kepada nasabah. Dengan

adanya fasilitas tersebut, nasabah merasa nyaman saat bertransaksi.

Kesetiaan nasabah dan perkembangan nasabah yang terus meningkat

juga menjadi bukti fisik bahwa bank berupaya untuk memberikan yang

terbaik kepada nasabah.

Dari strategi marketing mix yang diterapkan pada Bank Syariah

Mandiri KCP Klaten, yang lebih ditonjolkan adalah dari elemen people. Pada

elemen people, Bank Syariah Mandiri KCP Klaten berupaya untuk

menciptakan Sumber Daya Manusia yang kompeten yang dibuktikan dengan

pemberian pelayanan yang memuaskan kepada nasabah. Pemberian pelayanan

inilah yang ditonjolkan oleh pegawai Bank Syariah Mandiri KCP Klaten baik

mulai dari satpam, customer service, teller dan yang berhubungan langsung

dengan nasabah, terutama pada bagian marketer yang berupaya untuk menarik

minat nasabah. Pemberian pelayanan yang baik dan memudahkan nasabah

merupakan upaya yang terus dijaga dan diperbaiki oleh pegawai Bank Syariah

Mandiri KCP Klaten. Pelayanan yang diberikan lebih mengarah kehubungan

89

Page 106: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

kemitraan, sehingga nasabah merasa nyaman dan berupaya untuk kembali ke

Bank Syariah Mandiri KCP Klaten.

Pelayanan tersebut terus dijaga dan diperbaiki setiap harinya pada saat

doa pagi. Sehingga pegawai Bank Syariah Mandiri KCP Klaten akan terus

berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan memudahkan

nasabah dalam bertransaksi. Pelayanan inilah yang ditonjolkan oleh Bank

Syariah Mandiri KCP Klaten untuk menarik minat nasabah. Karena pelayanan

merupakan cara nasabah menilai bank tersebut memberikan kenyamanan

kepada nasabah atau tidak, dan menjadi tolak ukur bagi nasabah untuk tetap

menjadi nasabah atau berpindah kepada bank lainnya.

B. Faktor-Faktor yang Mendukung Strategi Marketing Mix Dalam

Memasarkan Produk BSM Tabungan Berencana Pada Bank Syariah

Mandiri KCP Klaten

Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan di Bank Syariah Mandiri

KCP Klaten dapat disimpulkan bahwa dalam mendukung strategi marketing

mix, tentunya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan maupun

kegagalan strategi marketing mix. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi

marketing mix tersebut menjadi perhatian bagi Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten untuk dievaluasi dan diperbaiki agar faktor tersebut bukan menjadikan

sebuah kegagalan dalam melakukan pemasaran. Menurut Wahjono (2010: 54)

terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran. Faktor-faktor

tersebut terdiri dari lingkungan mikro bank dan lingkungan makro bank.

Lingkungan mikro bank pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten terdiri dari:

90

Page 107: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

1. Serikat Pekerja

Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan dapat disimpulkan

bahwa karyawan yang bekerja di Bank Syariah Mandiri KCP Klaten

sangat mempengaruhi perkembangan bank. Ketika karyawan bisa bersatu

dan memiliki misi yang sama dengan manajemen bank, maka kemajuan

bank akan tercipta. Sehingga para karyawan Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan terutama pada

saat memasarkan produk. Dalam memasarkan produk kualitas pelayanan

mempengaruhi penilaian calon nasabah terhadap bank tersebut. Sehingga

Bank Syariah Mandiri KCP Klaten selalu berupaya memberikan pelayanan

yang terbaik kepada nasabah dan calon nasabah dengan memperbaiki

kinerja karyawan. Penilaian kinerja karyawan dilakukan satu bulan sekali.

Sedangkan evaluasi kinerja dilakukan setiap hari. Penilaian kinerja

karyawan akan menjadi tolak ukur karyawan untuk memperbaiki

kinerjanya. Hal ini dilakukan agar pelayanan karyawan terhadap nasabah

dan calon nasabah menjadi lebih baik, sehingga nasabah maupun calon

nasabah merasa nyaman saat bertransaksi dan dapat menarik minat

masyarakat untuk menjadi nasabah.

2. Pesaing

Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan dapat disimpulkan

bahwa pesaing dari Bank Syariah Mandiri KCP Klaten tidak hanya dari

bank konvensional saja, melainkan dari bank syariah lain yang berada di

sekitar Bank Syariah Mandiri KCP Klaten. Bank-bank tersebut di

91

Page 108: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

antaranya adalah Bank Jateng yang berada di depan Bank Syariah Mandiri

KCP Klaten, Bank Permata, Bank Danamon, yang berdekatan dengan

Bank Syariah Mandiri KCP Klaten, Bank Indek yang berjarak 50 meter

setelah Bank Syariah Mandiri KCP Klaten, BNI Syariah yang berada

kurang lebih 300 meter sebelum Bank Syariah Mandiri KCP Klaten, Bank

Mandiri yang berjarak kurang lebih 200 meter setelah Bank Syariah

Mandiri KCP Klaten, Bank Muamalat yang berjarak kurang lebih 500

meter setelah Bank Syariah Mandiri KCP Klaten. Walaupun letak dari

bank-bank tersebut berdekatan dan memiliki banyak pesaing, tetapi Bank

Syariah Mandiri KCP Klaten berupaya untuk lebih unggul dari bank-bank

yang lain, yaitu dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik kepada

nasabah dan calon nasabah, meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan

calon nasabah, memberi kenyamanan dan memudahkan nasabah dan calon

nasabah dalam bertransaksi serta memberikan produk-produk yang lebih

unggul dibandingkan dengan produk-produk dari bank-bank yang lain

yang berada di Klaten.

3. Nasabah

Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan dapat disimpulkan

bahwa nasabah merupakan orang yang berpartisipasi secara tidak langsung

dalam dunia perbankan. Untuk itu, bank berusaha untuk menarik minat

masyarakat agar menjadi nasabah. Cara yang dilakukan Bank Syariah

Mandiri KCP Klaten adalah dengan memberikan sosialisasi kepada

masyarakat dan mengunjungi masyarakat secara door to door untuk

92

Page 109: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

memasarkan produk BSM Tabungan Berencana. Walaupun cara tersebut

membutuhkan waktu yang banyak, tetapi dirasa cukup efektif hasilnya.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya nasabah yang didapat dari

marketing. Sedangkan target nasabah yang harus dicapai oleh tenaga SFE

pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten selama satu bulan adalah 25

nasabah dan pencapaian dana dengan jumlah Rp. 50.000.000,00. Sehingga

tenaga SFE berupaya untuk dapat mencapai target tersebut, bahkan

berupaya untuk melebihi dari target yang ditentukan.

4. Media

Berdasarkan hasil wawancara dengan Neiny selaku SFE dapat

disimpulkan bahwa Bank Syariah Mandiri KCP Klaten dalam memasarkan

produk BSM Tabungan Berencana menggunakan brosur dan spanduk.

Dengan menggunakan brosur yang disebar dan dibagikan kepada

masyarakat, diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk

menggunakan produk BSM Tabungan Berencana, karena media brosur

dan spanduk sangat berpengaruh terhadap masyarakat yang belum

mengenal terhadap produk tersebut. Tanpa adanya brosur dan spanduk,

masyarakat yang belum mengenal produk BSM Tabungan Berencana

tentunya tidak akan mengetahui produk. Media lain yang digunakan adalah

dengan membuka stan pada even tertentu yang ada di Klaten. Salah

satunya adalah membuka stan pada kegiatan car free day yang berada di

alun-alun Klaten. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memudahkan nasabah

dalam mendapatkan informasi serta memberikan pengetahuan dan

93

Page 110: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

wawasan kepada masyarakat umum tentang produk-produk yang dimiliki

Bank Syariah Mandiri KCP Klaten. Kegiatan tersebut juga diharapkan

memberi citra yang baik terhadap Bank Syariah Mandiri KCP Klaten.

Dengan demikian, nasabah menjadi tertarik untuk menggunakan produk

yang berada di Bank Syariah Mandiri KCP Klaten dan sekaligus

bermanfaat untuk meningkatkan jumlah nasabah (Neiny, 31/03/2015).

Sedangkan lingkungan makro bank pada Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten terdiri dari:

1. Ekonomi

Berdasarkan observasi yang saya lakukan dapat disimpulkan bahwa

keadaan ekonomi yang sedang terjadi juga mempengaruhi minat nasabah

dalam menggunakan produk BSM Tabungan Berencana. Ketika harga-

harga barang kebutuhan naik, uang yang seharusnya bisa digunakan untuk

berinvestasi di masa depan tentu akan terpakai untuk membeli kebutuhan

karena harganya yang naik. Dengan demikian, masyarakat akan enggan

untuk menabung ataupun berinvestasi. Keadaan ekonomi merupakan

faktor dari lingkungan makro yang dapat mempengaruhi nasabah.

Keadaan ekonomi yang tidak stabil dapat mempengaruhi minat nasabah,

karena nasabah akan lebih mengutamakan kebutuhan dari pada untuk

berinvestasi. Sedangkan pada saat ekonomi stabil, nasabah akan berfikir

untuk menyisakan sebagian pendapatannya untuk berinvestasi. Sehingga

pada saat ekonomi tidak stabil, tingkat kesulitan dalam memasarkan

produk akan lebih tinggi dalam meyakinkan masyarakat agar menjadi

94

Page 111: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

nasabah dan menggunakan produk yang ada di Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten. Sedangkan pada saat ekonomi stabil, tingkat kesulitan dalam

menyakinkan masyarakat akan lebih sedikit dan tergantung karakter dari

masyarakat tersebut, karena masyarakat akan cenderung untuk

memikirkan investasi pada masa depan.

2. Teknologi

Berdasarkan observasi yang saya lakukan dapat disimpulkan bahwa

teknologi sangat cepat berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

Untuk itu, bank akan berlomba-lomba untuk menciptakan inovasi baru

dalam memudahkan nasabah untuk bertransaksi. Bank Syariah Mandiri

KCP Klaten juga berupaya untuk memudahkan nasabah dalam

bertransaksi, yaitu dengan menyediakan ATM, Internet, Mobile Banking,

dan SMS Banking. Dengan adanya teknologi tersebut, diharapkan nasabah

menjadi terbantu dan tidak perlu repot untuk pergi ke bank. Teknologi

sangat berpengaruh dalam mempromosikan sebuah produk maupun

memudahkan dalam bertransaksi. Promosi yang dilakukan adalah dengan

menggunakan media internet. Media internet merupakan cara yang paling

mudah dalam melakukan promosi, karena tidak memerlukan tenaga dan

waktu yang banyak. Sehingga semakin baru teknologi yang berkembang,

maka semakin mudah dalam memasarkan produk atau melakukan

promosi.

Berdasarkan observasi yang saya lakukan dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi strategi marketing mix merupakan faktor yang

95

Page 112: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

sangat berpengaruh untuk mendukung strategi marketing mix. Dalam

melaksanan strategi marketing mix, faktor pendukung merupakan faktor yang

dapat digunakan untuk meningkatkan strategi marketing mix produk BSM

Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten. Dengan adanya

faktor pendukung, diharapkan dapat menjadi senjata sekaligus keunggulan

dalam melaksanakan strategi marketing mix. Faktor-faktor tersebut harus

dianalisis sehingga dapat memperbaiki strategi marketing mix dan dapat

memperkuat strategi marketing mix yang ada di Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten. Faktor-faktor pendukung tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pelayanan yang prima terhadap nasabah.

Bank Syariah Mandiri KCP Klaten dalam memberikan pelayanan

kepada nasabah secara totalitas, mulai dari menjaga cara berpenampilan,

kerapian pakaiannya serta tutur kata saat berbicara. Karyawan Bank

Syariah Mandiri KCP Klaten berusaha memberikan pelayanan yang

memuaskan kepada nasabah mulai dari security, teller, customer service,

terutama pada tenaga-tenaga SFE dan marketer lainnya. Untuk

memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah, karyawan Bank

Syariah Mandiri KCP Klaten mendapatkan pelatihan terlebih dahulu dan

melakukan pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan yang telah

ditentukan. Untuk itu, setiap hari pada saat doa pagi dilakukan roll play

terutama bagi karyawan yang berhadapan langsung dengan nasabah. Hal

ini dilakukan agar dapat memperbaiki kekurangan pada saat melakukan

pelayanan kepada nasabah, sehingga pelayanan prima tetap terjaga dan

96

Page 113: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

nasabah tidak akan merasa kecewa terhadap pelayanan yang telah

diberikan. Pelayanan prima harus tetap dijaga oleh bank mempunyai

alasan, yaitu karena pelayanan merupakan salah satu penilaian yang

diberikan nasabah kepada pihak bank. Apabila pelayanan terhadap

nasabah itu buruk, tentu nasabah akan beralih kepada bank lain yang

memiliki pelayanan yang lebih baik.

2. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau.

Lokasi Bank Syariah Mandiri KCP Klaten berada di Jalan Pemuda

No. 57 Desa Bareng, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten.

Lokasi Bank Syariah Mandiri KCP Klaten dekat dengan tempat

perbelanjaan dan dekat dengan kantor pemerintahan. Sehingga lokasi

tersebut sangat strategis karena merupakan jalan utama pusat bisnis di

Klaten. Akses untuk sampai di lokasi tersebut mudah untuk dijangkau

yaitu dengan menggunakan kendaraan pribadi, maupun menggunakan alat

transportasi umum becak. Dengan demikian, nasabah menjadi lebih

terbantu karena letaknya yang strategis dan mudah dijangkau. Nasabah

juga tidak kesulitan ketika mencari Bank Syariah Mandiri KCP Klaten

karena letaknya yang berada di jalur utama Klaten. Lokasi yang strategis

akan mempermudah marketer dalam melakukan strategi marketing mix.

Hal ini terjadi karena ketika melakukan promosi, masyarakat akan lebih

cenderung memilih bank dengan lokasi yang strategis dan mudah

dijangkau. Sehingga secara tidak langsung, lokasi yang strategis akan

mempermudah dalam melakukan strategi marketing mix. Sedangkan

97

Page 114: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

pemilihan lokasi yang salah akan mempersulit dalam melakukan strategi

marketing mix. Hal tersebut dapat terjadi karena nasabah tidak ingin

bersusah payah dan menempuh waktu yang lama untuk sampai di bank

tersebut sedangkan ada bank lain yang lebih dekat dan mudah untuk

dijangkau.

3. Sarana dan prasarana kantor yang memadai.

Bank Syariah Mandiri KCP Klaten dalam memberikan kepuasan

terhadap nasabah tidak hanya dengan memberikan pelayanan prima, tetapi

dalam menyediakan sarana dan prasarana juga menjadi salah satu upaya

yang diberikan untuk memberikan kepuasan terhadap nasabah. Sarana dan

prasarana yang ada di kantor meliputi: tempat duduk yang nyaman,

ruangan yang ber-AC sehingga nasabah tidak merasakan kepanasan,

mushola untuk nasabah yang menginginkan sholat tepat waktu, kamar

mandi yang bersih dan terawat, televisi sebagai hiburan nasabah pada saat

menunggu antrian, air minum dan permen bagi nasabah yang haus, koran

bagi nasabah supaya nasabah tidak jenuh pada saat menunggu antrian,

ATM yang berdekatan dengan kantor Bank Syariah Mandiri KCP Klaten.

Sarana dan prasarana tersebut digunakan sebagai penunjang dalam

memberikan pelayanan kepada nasabah. Fasilitas-fasilitas yang memadai

juga akan mempengaruhi strategi marketing mix. Hal itu terjadi karena

ketika nasabah merasa nyaman dengan fasilitas-fasilitas yang diberikan

oleh bank, maka nasabah tentu akan kembali lagi untuk bertransaksi dan

berupaya untuk mengajak orang lain agar menggunakan produk yang ada

98

Page 115: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

di Bank Syariah Mandiri KCP Klaten. Sehingga hal tersebut dapat

memudahkan marketer dalam melakukan strategi marketing mix dan juga

dapat digunakan sebagai keunggulan dalam melaksanan strategi marketing

mix yang ada di Bank Syariah Mandiri KCP Klaten.

C. Kendala Dalam Memasarkan Produk BSM Tabungan Berencana Dan

Upaya Untuk Mengoptimalkan Strategi Marketing Mix Dalam

Memasarkan Produk BSM Tabungan Berencana Pada Bank Syariah

Mandiri KCP Klaten

Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan di Bank Syariah

Mandiri KCP Klaten dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan strategi

marketing mix memiliki kendala yang dihadapi dalam melaksanakannya.

Kendala tersebut tidak akan sulit apabila dalam melaksanakan strategi

marketing mix mempunyai cara untuk menghadapinya. Sedangkan kendala-

kendala dalam memasarkan produk BSM Tabungan Berencana diantaranya

terdapat faktor internal dari Bank Syariah Mandiri KCP Klaten yaitu sebagai

berikut:

1. Kurangnya Sumber Daya Manusia pemasaran yang kompeten.

Kurangnya SDM ini disebabkan oleh beberapa hal di antaranya adalah

sebagai berikut:

a. Tenaga marketer bukan berasal dari latar belakang pemasaran.

Berdasarkan observasi yang saya lakukan dapat disimpulkan

bahwa, pada saat rekruitmen tenaga marketer latar belakang

pendidikan pemasaran tidak menjadi tolak ukur untuk dijadikan

99

Page 116: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

sebagai tenaga marketer. Sedangkan memiliki kemampuan lain yang

dianggap mampu dijadikan sebagai tenaga marketer merupakan

salah satu pertimbangan agar layak dijadikan sebagai tenaga

marketer. Kebanyakan marketer bukan berasal dari latar belakang

pemasaran, sehingga terkadang belum dapat menguasai bidang

pemasaran secara menyeluruh. Dengan demikian, dalam melakukan

kegiatan pemasaran juga belum terlaksana secara maksimal.

Sedangkan faktor eksternalnya adalah:

1. Kurangnya pemahaman nasabah mengenai produk BSM Tabungan

Berencana.

Hal ini dapat terjadi karena nasabah beranggapan bahwa produk

BSM Tabungan Berencana hanya untuk kalangan tertentu. Oleh karena

itu perlu adanya edukasi baik melalui seminar maupun melalui iklan.

Dengan adanya seminar maupun iklan diharapkan dapat membuat

nasabah menjadi lebih memahami produk BSM Tabungan Berencana

maupun produk lain yang ada di Bank Syariah Mandiri KCP Klaten.

Kurangnya pemahaman tersebut terjadi karena sosialisasi terhadap

masyarakat masih kurang. Kurangnya sosialisasi terjadi karena

terbatasnya SDM yang tersedia. Iklan dan promosi yang kurang gencar

juga membuat masyarakat menjadi awam.

2. Nasabah sulit untuk diyakinkan.

Dari hasil wawancara dengan Neiny selaku SFE dapat disimpulkan

bahwa keyakinan yang kuat dari nasabah membuat marketer menjadi

100

Page 117: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

sulit untuk mengajak nasabah menggunakan produk BSM Tabungan

Berencana. Nasabah beranggapan bahwa menggunakan produk tabungan

yang biasa lebih bermanfaat dan bisa diambil kapan saja dari pada

produk BSM Tabungan Berencana. Padahal jika menggunakan produk

BSM Tabungan Berencana dapat digunakan untuk merencanakan

keuangan masa depan, sedangkan tabungan biasa walaupun juga dapat

digunakan untuk merencanakan keuangan masa depan, akan tetapi hasil

yang diperoleh akan jauh lebih sedikit karena tabungan biasa dapat

diambil sewaktu-waktu. Sedangkan kebanyakan orang ketika mempunyai

tabungan dia akan berusaha mengambil tabungan tersebut untuk

dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Nasabah sulit

untuk diyakinkan juga dapat terjadi karena media yang digunakan untuk

promosi masih kurang, sehingga nasabah menjadi kurang paham (Neiny,

31/03/2015).

D. Upaya Untuk Mengoptimalkan Strategi Marketing Mix Dalam

Memasarkan Produk BSM Tabungan Berencana Pada Bank Syariah

Mandiri KCP Klaten

Setiap memasarkan produk, tentunya terdapat kendala-kendala yang

dihadapi. Kendala tersebut tidak bisa dicegah, akan tetapi kita dapat

mengatasi kendala-kendala tersebut. Untuk mengatasi kendala dan

mengoptimalkan strategi marketing mix dalam memasarkan produk BSM

Tabungan Berencana dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

101

Page 118: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia.

Berdasarkan observasi yang saya lakukan dapat disimpulkan

bahwa cara meningkatkan Sumber Daya Manusia dilakukan dengan

melakukan rekruitmen pada karyawan yang potensial. Selain itu, juga

dilakukan dengan memberikan pelatihan terlebih dahulu kepada

karyawan. Melakukan rekruitmen pada karyawan yang potensial

diharapkan dapat meraih pasar dengan luas. Sedangkan memberikan

pelatihan kepada karyawan bertujuan untuk meningkatkan etos kerja,

kemampuan, dan kinerja karyawan. Peningkatan kinerja karyawan akan

memberikan dampak positif terhadap respon nasabah. Diantaranya

adalah nasabah menjadi puas terhadap pelayanan yang diberikan dan

nasabah tidak akan berpindah untuk melakukan transaksi di bank lain.

2. Memberikan pengetahuan kepada nasabah.

Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan dapat disimpulkan

bahwa memperkenalkan produk BSM Tabungan Berencana merupakan

salah satu cara memberikan pengetahuan kepada nasabah. Penyampaian

ini dilakukan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh

nasabah. Dengan demikian, diharapkan dapat membuat nasabah menjadi

paham sehingga nasabah mau menggunakan produk BSM Tabungan

Berencana. Cara lain untuk memberikan pengetahuan kepada nasabah

adalah melalui media internet. Dengan adanya media tersebut,

diharapkan dapat memudahkan nasabah dalam mencari informasi

mengenai Bank Syariah Mandiri KCP Klaten. Sedangkan media internet

102

Page 119: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

tersebut yang dapat diakses oleh masyarakat umum masih menggunakan

website dari kantor pusat, yaitu dengan alamat

www.mandirisyariah.co.id. Karena Bank Syariah Mandiri KCP Klaten

belum memiliki website sendiri untuk mengakses khusus yang ada di

Klaten.

3. Sabar dalam menghadapi dan menyakinkan nasabah.

Dari hasil wawancara dengan Neiny selaku SFE dapat disimpulkan

bahwa bersabar dalam menghadapi nasabah merupakan salah satu upaya

untuk menghadapi karakter nasabah yang berbeda-beda. Dengan sabar dan

telaten saat meyakinkan nasabah diharapkan dapat meluluhkan keyakinan

yang berbeda dari nasabah. Sehingga nasabah menjadi yakin terhadap apa

yang kita sampaikan dan nasabah mau menggunakan produk yang

marketer tawarkan. Cara lain yang dilakukan marketer Bank Syariah

Mandiri KCP Klaten adalah melakukan pendekatan yang lebih kepada

nasabah yaitu dengan menciptakan hubungan kemitraan kepada nasabah.

Ketika nasabah merasa diperhatikan dan lebih dekat hubungannya,

nasabah tentu akan merasa nyaman dan yakin kepada kita. Oleh karena itu,

seorang marketer harus bisa membawa diri untuk membuat nasabah

menjadi tertarik. Melakukan pemilihan kata yang tepat saat berbicara

kepada nasabah juga merupakan upaya yang dilakukan marketer Bank

Syariah Mandiri KCP Klaten untuk menarik minat nasabah. Apabila dalam

melakukan pemilihan kata tersebut sudah tepat dan nasabah merasa

nyaman, maka nasabah tentu akan yakin terhadap apa yang kita bicarakan.

103

Page 120: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

Berdasarkan analisis dari teori yang telah dijelaskan pada bab dua dan

analisis dari bab empat dapat disimpulkan bahwa antara teori dan praktik tidak

jauh berbeda. Perbedaan tersebut tidak terlalu jauh karena dalam praktiknya

masih menggunakan teori untuk dijadikan sebagai dasar acuan. Teori tersebut

banyak yang diaplikasikan ke dalam praktiknya. Hal tersebut bertujuan untuk

meminimalisir terjadinya kesalahan. Apabila terjadi kesalahan dalam

praktiknya, kesalahan tersebut tidak akan fatal dan juga dapat memudahkan

dalam menjalankannya secara nyata. Walaupun teori dan praktik tidak harus

selalu sama, akan tetapi dalam praktiknya juga berusaha untuk tidak jauh

berbeda dengan teorinya.

Berdasarkan analisis dari teori yang telah dijelaskan pada bab dua dan

analisis dari bab empat dapat disimpulkan bahwa antara teori dan praktik tidak

jauh berbeda. Perbedaan tersebut tidak terlalu jauh karena dalam praktiknya

masih menggunakan teori untuk dijadikan sebagai dasar acuan. Teori tersebut

banyak yang diaplikasikan ke dalam praktiknya. Hal tersebut bertujuan untuk

meminimalisir terjadinya kesalahan. Apabila terjadi kesalahan dalam

praktiknya, kesalahan tersebut tidak akan fatal dan juga dapat memudahkan

dalam menjalankannya secara nyata. Walaupun teori dan praktik tidak harus

selalu sama, akan tetapi dalam praktiknya juga berusaha untuk tidak jauh

berbeda dengan teorinya.

104

104

Page 121: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Penerapan Strategi Marketing Mix Pada Produk BSM Tabungan

Berencana Pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten dengan menerapkan

prinsip 7 P yaitu dengan menentukan lokasi Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten yang strategis dan mudah dijangkau, produk yang bermanfaat

untuk merencanakan keuangan jangka panjang dengan memberikan salah

satu produk BSM Tabungan Berencana. Menetapkan harga yang mudah

dijangkau dengan masyarakat umum yaitu dengan setoran minimal Rp.

100.000,00 untuk pembukaan rekening BSM Tabungan Berencana.

Menetapkan promosi semaksimal mungkin dengan menggunakan promosi

penjualan pribadi melalui door to door, melalui jasa periklanan dengan

mencetak brosur, melakukan promosi penjualan dengan memberikan

cinderamata maupun hadiah, membuka stan pada even-even tertentu.

Menyediakan SDM yang kompeten di dalam Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten dengan melibatkan orang yang memahami syariah, bukan hanya

mereka yang memiliki kemampuan dan pengetahuan di bidang perbankan.

Memberikan respon yang cepat dan mudah bagi nasabah dalam

memproses transaksi yang dilakukan. Memberikan yang terbaik dalam

melayani nasabah dan memberikan kenyamanan kepada nasabah dalam

menetapkan bukti fisik.

105

Page 122: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

2. Faktor yang mempengaruhi Strategi Marketing Mix dalam memasarkan

Produk BSM Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan maupun

kegagalan strategi marketing mix. Faktor tersebut terdiri dari lingkungan

mikro bank dan lingkungan makro bank. Lingkungan mikro bank terdiri

dari serikat pekerja, pesaing, nasabah, dan media. Pada serikat pekerja,

mempengaruhi perkembangan bank yaitu ketika karyawan bisa bersatu

dan memiliki misi yang sama dengan manajemen bank, maka kemajuan

bank akan tercipta. Sedangkan pesaing dari Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten tidak hanya dari bank konvensional saja, melainkan dari bank

syariah lain yang berada di sekitar Bank Syariah Mandiri KCP Klaten.

Untuk nasabah merupakan orang yang berpartisipasi secara tidak langsung

dalam dunia perbankan. Untuk media yang sangat berpengaruh yaitu

menggunakan brosur dan spanduk. Sedangkan lingkungan makro yang

mempengaruhi adalah ekonomi dan teknologi. Sedangkan faktor

pendukung strategi marketing mix dalam memasarkan Produk BSM

Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten adalah

dengan memberikan pelayanan yang prima terhadap nasabah, memberikan

lokasi yang strategis dan mudah dijangkau, serta memberikan fasilitas

berupa sarana dan prasarana kantor yang memadai.

3. Hambatan yang dihadapi dalam memasarkan produk BSM Tabungan

Berencana diantaranya terdapat faktor internal dari Bank Syariah Mandiri

KCP Klaten yaitu disebabkan karena kurangnya Sumber Daya Manusia

106

Page 123: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

pemasaran yang kompeten. Sedangkan faktor eksternalnya disebabkan

karena kurangnya pemahaman nasabah mengenai produk BSM Tabungan

Berencana, serta nasabah sulit untuk diyakinkan. Untuk mengatasi kendala

dan mengoptimalkan strategi marketing mix dalam memasarkan produk

BSM Tabungan Berencana dapat dilakukan dengan cara meningkatkan

Sumber Daya Manusia, memberikan pengetahuan kepada nasabah, sabar

dalam menghadapi dan menyakinkan nasabah. Peningkatan Sumber Daya

Manusia pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten dilakukan dengan

menambah jumlah karyawan yang kompeten dan melakukan rekruitmen

pada karyawan yang potensial dan melakukan pelatihan. Memberikan

pengetahuan kepada nasabah tentang produk BSM Tabungan Berencana

dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh nasabah.

Melakukan pendekatan yang lebih kepada nasabah yaitu dengan

menciptakan hubungan kemitraan kepada nasabah.

Berdasarkan analisis dari teori yang telah di jelaskan pada bab dua dan

analisis dari bab empat dapat disimpulkan bahwa antara teori dan praktik tidak

berbeda jauh. Perbedaan tersebut tidak terlalu jauh, hal tersebut terjadi karena

dalam praktiknya masih menggunakan teori untuk dijadikan sebagai dasar

acuan. Dengan adanya teori, maka kesalahan dalam praktiknya juga tidak akan

fatal dan juga dapat memudahkan dalam menjalankannya secara nyata.

Walaupun teori dan praktik tidak harus selalu sama, akan tetapi dalam

praktiknya juga berusaha untuk tidak jauh berbeda dengan teorinya.

107

Page 124: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

B. Saran

1. Memberikan pengetahuan yang lebih terhadap karyawannya, sehingga

lebih menguasai produk-produk yang ada di Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten.

2. Sebaiknya dalam menyeleksi karyawan disesuaikan dengan latar belakang

pendidikan dan kemampuan dalam memahami syariah dan perbankan.

3. Menambah jumlah marketer agar lebih efektive dan efisien.

4. Memberikan penyuluhan yang berkala kepada masyarakat umum,

sehingga masyarakat dapat mengenal produk-produk yang ada di Bank

Syariah Mandiri KCP Klaten tersebut.

5. Memberikan pengetahuan yang lebih terhadap karyawannya, sehingga

lebih menguasai produk-produk yang ada di Bank Syariah Mandiri KCP

Klaten.

6. Sebaiknya dalam menyeleksi karyawan disesuaikan dengan latar belakang

pendidikan dan kemampuan dalam memahami syariah dan perbankan.

7. Menambah jumlah marketer agar lebih efektive dan efisien.

8. Memberikan penyuluhan yang berkala kepada masyarakat umum,

sehingga masyarakat dapat mengenal produk-produk yang ada di Bank

Syariah Mandiri KCP Klaten tersebut.

108

Page 125: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

Daftar Pustaka

Referensi Buku:

Alfriani, Fajri Detha. 2013. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap

Keputusan Menabung (Survei Pada Nasabah Bank Muamalat Cabang

Malang). Jurnal Administrasi Bisnis Tahun 2013 Vol 6 No 2.

Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah. 2013. Jakarta: Raja Grafindo.

Danupranata, Gita. 2013. Manajemen Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba

Empat.

Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Dewan Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI.

Fatimah dan Elisabeth Yansye Matekohy. 2013. ”Strategi Pemasaran Produk

Pembiayaan Murabahah Pada Bank X Syariah Cabang Tangerang

Selatan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis tahun 2013 Vol. 12 No. 1.

Fayshal, Abung dan Henny Medyawati. 2013. ”Analisis Strategi Pemasaran

Produk Asuransi Jiwa Pada Bumi Putera Syariah Cabang Depok”. Jurnal

asuransi dan Manajemen Resiko Tahun 2013 Vol 1 No 2.

Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana.

Kotler dan Amstrong. 2013. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi dua belas. Jilid

satu. Jakarta: Erlangga.

Kotler dan Keller. 2009. Marketing Management. Penerjemah Bob Sabran. Edisi

Ke tiga belas. Jakarta: Erlangga.

Martutik. 2010. On Marketing. Tangerang: Karisma Publishing Group.

Ratnasari, Ririn Tri dan Mastuti H. Aksa. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Rianto, M Nur. 2010. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung:

Alfabetha.

Sucipto. 2011. Studi Kelayakan Bisnis. Malang: UIN Maliki Pres.

Sudarsono, Heri. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:

Ekonosia.

Page 126: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan

ke-17. Bandung: Alfabeta.

Tan, Inggrid. 2009. Bisnis dan Investasi Sistem Syariah. Yogyakarta: Universitas

Atma Jaya Yogyakarta.

Wahab, Sulaiman. 2013. “Marketing Mix dan Religi Terhadap Minat

Masyarakat”. Jurnal Manajemen dan Akuntansi tahun 2013 Vol 2 No 2.

Wahjono, Sentot Imam. 2010. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Wirartha, I Made. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi dan

Tesis. Yogyakarta : Andi.

Yaya, Rizal. 2009. Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat.

Yoeti, Oka. 2006. Tours and Travel Marketing. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Wawancara:

Wawancara dengan Neiny Dwi M selaku SFE pada tanggal 31 Maret 2015 pukul

10.00

Page 127: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

LAMPIRAN

Page 128: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam
Page 129: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam
Page 130: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam
Page 131: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam
Page 132: JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/863/1/Yutika.noni.puspita.20112037.pdfmemberikan motivasi kepadaku agar tetap semangat dalam

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yutika Noni Puspita

Tempat Tanggal Lahir: Salatiga, 21 September 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Mawar Sari, Rt 02 Rw 01, Butuh, Kelurahan

Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.

Nomor Telepon : 085799833125

Riwayat Pendidikan : SD Kutowinangun XI Salatiga tahun 2006

SMP Negeri 4 Salatiga tahun 2009

SMK Negeri 1 Salatiga tahun 2012