18
JUTNAL ILMU KOMUNIKASI Vol. 5 No.l Januari 2017 RE sPoN slVlTAS KOM UN IKASI PEI,AYANAN PU Bll K ME LAIUI trlOMOR TUNGGAL PANGGILAN DARURAT 112 OIEH PEMERIIITAH KOTA DEPOK Lenie Okviana Rika Riani PE NGARU H M EDIA PEM BELAJARAN KE LASE TERHADAP MOTIVASI 5I5WA DISMAN 8 DEPOK Sendi Eka Nanda Ajeng Syafilla Susilo TERPMN MENONTON TAYANGAN TAI'6HOW"HITAM PUTIH" TERHADAP SIKAP MAHASISWA PSIKOLOGI 2014 UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK YantiTrianita Amelia Dika Anjani KONSTRUKSI ISI PROGRAM INDONESIA LAWYER CIUB EDISI "SETEIAH 411" PipitFitriyah Sulistiyawati ISSN: tO*S--I{18 n MEDIA ONLINE WIKIDPR SEBAGAI MEDIA RAPAT DIDPR.RI (sTuDt PADA KATANGAN REPORTER Rini Astuti Dita Anggraeni KEPERCAY Edy Prihantoro SriWaluyo lndah FitriyaniAsri REI.ASI XETOMPOK KHAI.AYAK PRODUK5I PROGRAM SIARAN RADIO {Studi Kasus padaKelompok Pendengar Program SMS Sry*r {Jpdat*} YeniNuraeni

JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

  • Upload
    others

  • View
    24

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

JUTNALILMU KOMUNIKASIVol. 5 No. l Januari 2017

RE s Po N slVlTAS KOM UN I KASI PEI,AYANAN PU Bll K ME LAIUI trlOMORTUNGGAL PANGGILAN DARURAT 112 OIEH PEMERIIITAH KOTA DEPOKLenie OkvianaRika Riani

PE NGARU H M EDIA PEM BELAJARAN KE LASE TERHADAP MOTIVASI 5I5WADISMAN 8 DEPOKSendi Eka NandaAjeng Syafilla Susilo

TERPMN MENONTON TAYANGAN TAI'6HOW"HITAM PUTIH" TERHADAPSIKAP MAHASISWA PSIKOLOGI 2014 UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOKYant iTr iani taAmelia Dika Anjani

KONSTRUKSI ISI PROGRAM INDONESIA LAWYER CIUB EDISI "SETEIAH 411"Pipit FitriyahSulistiyawati

ISSN: tO*S--I{18

nMEDIA ONLINE WIKIDPR SEBAGAI MEDIARAPAT DI DPR.RI(sTuDt PADA KATANGAN REPORTERRini AstutiDita Anggraeni

KEPERCAYEdy PrihantoroSriWaluyolndah FitriyaniAsri

REI.ASI XETOMPOK KHAI.AYAKPRODUK5I PROGRAM SIARAN RADIO{Studi Kasus pada Kelompok PendengarProgram SMS Sry*r {Jpdat*}Yeni Nuraeni

Page 2: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

JurnaI KomunikasiVol. 5 No. 1. Januari2AlT

PENASEHAT

Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MMProf. Suryadi HS, SSi., MMSI

Drs. Hardjito, MSi

PEMIMPIN REDAKSI

Dr. Edy Prihantoro, SS., MMSI

TIM SIIPERVISI

Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MScDr. Edy Prihantoro, SS., MMSI

BENDAHARADr. Dwi Asih Haryanti

Susilowati Dyah K SE., MM

REDAKSI

Pipit Fitriyah S.I.Kom., MMRini Astuti S.I.Kom., MM

DISTRIBUSI

Choirul Umam S.I.Kom.. MM

ALAMAT REDAKSI

AKADEMI KOMLTNIKASI MEDIA RADIO DAN TELEVISI (AKMRTV) JAKARTAJl. Stasiun Cakung Sentra Timur, Cakung, Jakarta Timur

Telepon :0877 8811 9797Website : www jurnalakmrw.ac. id

Jurnal Komunikasi terbit dua kali dalam setahun, setiap bulan Januari dan Juli. Redaksi1 . 1 ' . , . 1 . . ' . , , 1 . 1 . 1 1 ' l ) t

Page 3: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

1-15

JURNAL ILMU KOMUNIKASIVol. 5 No. I Januari 2Afi

DAFTAR ISI

RESPONSIVITAS KOMUNIKASI PELAYANAN PUBLIK MELALUINOMOR TTINGGAL PANGGILAN DARURAT 112 OLEHPEMERINTAH KOTA DEPOKLenie Okviana dan Rika Riani

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN KELASE TERHADAPMOTIVASI SISWA DI SMAN 8 DEPOKSendi Eka Nanda dan Ajeng Syafila Susili 16-29

TERPAAN MENONTON TAYANGAN TALKSHOW "HITAMPUTIH" TERHADAP SIKAP MAHASISWA PSIKOLOGI 2014I-INIVERSITAS GI.INADARMA DEPOKYanti Trianita dan Amelia D Anjani 30-41

KONSTRUKSI ISI PROGRAM INDONESIA LAWYER CLUB EDISI..SETELAH 4I1"Pipit Fltriyah dan Sulistiyawati ..... 42_52

MEDIA ONLINE WIKIDPR SEBAGAI MEDIA PENYEBARANINFORMASI RAPAT DI DPR-RI (STUDI PADA KALANGANREPORTER WIKIDPR DI JAKARTA)Rini Astuti dan Dita Anggraeni fi-62

CELEBRITY ENDORSER REXONA DI INSTAGRAM DALAMMEMBENTUK KEPERCAYAAN KONSUMEN DI INDONESIAEdy Prihantoro, Sri Waluyo dan Andan F Asri. 63_77

RELASI KELOMPOK KHALAYAK DENGAN REDAKSI DALAMPROSES PRODUKSI PROGRAM SIARAN RADIO (STUDI KASUSPADA KELOMPOK PENDENGAR RADIO MEGASWARA DANREDAKSI PROGRAM SMS BOGOR UPDATNYeni Nuraeni 78-92

Page 4: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN KELASE TERHADAP

MOTIVASI SISWA DI SMAN 8 DEPOK

Sendi Eka Nanda

Ajeng Syafilla Susilo

Universitas Gunadarma

[email protected] dan [email protected]

ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of the use of learning media Kelase

to motivate students at SMAN 8 Depok. Free variable in this study is the

instructional media kelase and the dependent variable is the motivation. The

paradigm of this research is positivistic. The method used in this research is

descriptive quantitative method with data collection using questionnaires. The unit

of analysis in this study is a class XI student of SMAN 8 Depok, amounting to 360

people, sampling techniques performed by simple random sampling and using

Yamane formula thus found a sample of 198 respondents. Data analysis using SPSS

program for non-surgical V.21.0 windows system which consists of a simple

regression test, test T, coefficient determination test with a confidence level of 95%.

The results showed that the instructional media Kelase positive and significant effect

of 46% on the motivation of students of SMAN 8 Depok.

Key Instrument : Effects, Media Education, Motivation

PENDAHULUAN

Belajar adalah perubahan atau

membawa akibat perubahan tingkah

laku dalam pendidikan karena

pengalaman dan latihan atau karena

mengalami latihan (Sagala 12:2011).

Belajar dapat mengubah tingkah laku

yang akan membawa suatu perubahan

pada individu-individu yang belajar.

Perubahan itu tidak hanya berkaitan

dengan penambahan ilmu

pengetahuan, tetapi juga berbentuk

kecakapan, keterampilan, sikap,

pengertian, harga diri, minat, watak,

penyesuaian diri. Dari definisi tersebut

dapat dipahami bahwa belajar

merupakan suatu proses yang sangat

penting dalam diri manusia yang

membawa perubahan tingkah laku

dalam pendidikan maupun sikap

dalam penyesuaian diri seorang

individu pada lingkungannya.

Pembelajaran adalah suatu

proses interaksi peserta didik dengan

Page 5: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

17

pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran sebagai proses belajar

yang dibangun oleh guru untuk

mengembangkan kreatifitas berpikir

yang dapat meningkatkan kemampuan

berpikir siswa, serta dapat

meningkatkan kemampuan

mengkontruksikan pemgetahuan baru

sebagai upaya meningkatkan

penguasaan yang baik terhadap materi

pembelajaran. (Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional No. 20

Tahun 2003).

Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi membuat

adanya dorongan dalam berupaya

untuk melakukan pemanfaatan hasil-

hasil teknologi dalam proses belajar.

Para guru dituntut agar mampu

menggunakan media dan alat yang

disediakan oleh sekolah maupun

media yang telah tersedia untuk

meningkatkan proses belajar. Hal

tersebut bertujuan agar proses belajar

dapat efisien. Disamping mampu

menggunakan alat-alat yang tersedia,

guru juga dituntut untuk dapat

mengembangkan ketrampilan

membuat media pembelajaran yang

akan digunakan dalam proses belajar

mengajar apabila media yang

dibutuhkan belum tersedia.

Media pembelajaran

merupakan suatu media yang

digunakan dalam proses penyaluran

pesan pesan dalam merangsang

pikiran, perasaan maupun minat serta

perhatian para siswa

(Sadiman,7:2008). Media

Pembelajaran Kelase merupakan

jejaring sosial privat sekaligus

lingkungan belajar berjaringan internet

bagi institusi pendidikan dan

organisasi. Dengan kelase, lembaga

atau organisasi akan memiliki jejaring

sosial sendiri yang sifatnya terbatas

hanya untuk internal anggota lembaga

atau organisasi saja yang hanya dapat

diakses oleh guru atau fasilitator

maupun pelatih, siswa atau peserta

dan orang tua atau observer yang

tergabung di lembaga atau organisasi

tersebut.

SMA Negeri 8 Depok

didirikan pada tahun 2011.

Berdasarkan hasil observasi yang

dilakukan peneliti, diketahui bahwa

SMA Negeri 8 di kota Depok telah

menggunakan media pembelajaran

Kelase sejak tahun 2013. Media

pembelajaran ini dimulai dari kelas

XI, karena kelas X1 di anggap sudah

mampu menyesuaikan belajar di

sekolah dengan di media

pembelajaran.

Page 6: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

18

Menurut Brophy pada tahun

2006 menyatakan bahwa motivasi

belajar lebih mengutamakan respon

kognitif, yaitu kecenderungan siswa

untuk mencapai aktivitas akademis

yang bermakna dan bermanfaat. Siswa

yang memiliki motivasi belajar akan

memperhatikan pelajaran yang

disampaikan, membaca materi

sehingga bisa memahaminya, dan

menggunakan strategi-strategi belajar

tertentu yang mendukung. Selain itu,

siswa juga memiliki keterlibatan yang

mendalam dalam aktivitas belajar

tersebut, rasa ingin tahu yang tinggi,

mencari bahan-bahan yang berkaitan

untuk memahami suatu topik, dan

menyelesaikan tugas yang diberikan.

Oleh karena itu dengan umur kelase

baru menginjak 4 tahun semenjak

diterapkan disekolah tersebut maka

peneliti ingin mengetahui pengaruh

media pembelajaran kelase terhadap

motivasi siswa di SMA Negeri 8

Depok.

Media Baru

Istilah media barutelah

digunakan sekitar tahun 1960-an, yang

mana telah mencakup seperangkat

teknologi komunikasi terapan yang

semakin terus berkembang dan

beragam. Menurut Denis McQuail

dalam bukunya Teori Komunikasi

Massa (2011:43) ciri utama media

baru adalah adanya saling

keterhubungan, aksesnya terhadap

khalayak individu sebagai penerima

maupun pengirim pesan,

interaktivitasnya, kegunaan yang

beragam sebagai karakter yang

terbuka, dan sifatnya yang ada di

mana-mana.

Perbedaan media baru

disbanding dengan media lama, yaitu

media baru manapikan segala batasan

percetakan dan model penyiaran

dengan memungkinkan terjadinya

percakapan antar banyak pihak,

memungkinkan penerimaan secara

simultan, perubahan dan penyebaran

kembali objek-objek budaya,

menggangu tindakan komunikasi dari

posisi pentingnya dari hubungan

kewilayahan dan modernitas,

menyediakan kontak global secara

instan, dan memasukkan subjek

modern/akhir modern ke dalam mesin

aparat yang berjaringan. (McQuail,

2011:151).

Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah

segala sesuatu yang dapat

menyampaikan dan menyalurkan

pesan dari sumber secar terencana

sehingga tercipta lingkungan belajar

Page 7: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

19

yang kondusif di mana penerimanya

dapat melakukan proses belajar secara

efisien dan efektif (Rosyada Dede,

8:2008). Menurut Hamdani (2005)

mengemukakan bahwa media

pembelajaran adalah bahan, alat, atau

teknik yang digunakan dalam kegiatan

belajar mengajar dengan maksud agar

proses interaksi komunikasi edukasi

dengan guru dan siswa dapat

berlangsung secara tepat guna dan

berdaya guna. Definisi ini sejalan

dengan definisi yang disampaikan

oleh Asosiasi Teknologi dan

Komunikasi Pendidikan (Association

of Education and Communication

Tecnology) di Amerika, yaitu segala

bentuk dan saluran yang digunakan

orang untuk menyalurkan pesan atau

informasi.

Berdasarkan hal tersebut studi

tentang media dalam konteks

pembelajaran ini bukanlah studi

tentang hal-hal yang menyangkut

teknis dan mekanis, sebab

pembelajaran bagian dari ilmu

pendidikan. Pembelajaran juga tidak

hanya sekedar memberikan materi saja

akan tetapi dapat memberikan

pengalaman baru dalam proses

pembalajaran yang melibatkan

mahasiswa secara aktif.

Menurut Arief S. Sadiman (17-

18:2005) secara umum fungsi media

pembelajaran adalah (1) Memperjelas

penyajian pesan, (2) Mengatasi

keterbatasan ruang, waktu, dan daya

indera, (3) Penggunanaan media

pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat mengatasi sifat pasif

peserta didik, (4) Memberikan

rangsangan pengalaman, dan persepsi

yang sama terhadap materi belajar.

Media Pembelajaran Kelase

Kelaseberasal dari bahasa

Jawa, dengan kata dasar “Kelas”.

Kelas merupakan suatu ruangan di

sekolah yang digunakan untuk

kegiatan belajar mengajar, tempat

guru dan siswa saling berinteraksi.

Akhiran “e” dibelakang kata kelas

berarti “nya” dalam Bahasa Indonesia,

sehingga “Kelase” sama artinya

dengan “Kelasnya”. Kelase

dikembangkan oleh Winastwan Gora

sebagai pemimpin PT. Edukasi Satu

Nol Satu untuk membantu dunia

pendidikan di Indonesia. Kelase

dirancang oleh pendiri Edukasi101

dan dikembangkan oleh beberapa

orang programmer yang berlokasi di

Bandung, Jawa Barat. Kelase

didedikasikan untuk lembaga

pendidikan formal serta lembaga

pendidikan non-formal agar mudah

Page 8: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

20

memiliki layanan pembelajaran

onlinesendiri. Kelase menggunakan

sistem Cloud Computing atau

Komputasi.

Selain itu sejak April 2014

Kelase hadir dengan berbagai

tambahan fitur serta adanya aplikasi

mobile (untuk Android, iOS dan

WindowsPhone). Layanan Kelase ini

menjadi lebih menarik dari program

E-learning lain karena layanan ini

berbasis Cloud Computing yang

mendukung user untuk dapat login

dengan akun Facebook mereka masing

sehingga akan lebih mempermudah

para user/siswa dan data-data antara

pengguna satu dengan pengguna lain

dapat berhubungan.

Media Pembelajaran Kelase

merupakan jejaring sosial privat

sekaligus lingkungan belajar

berjaringan internet bagi institusi

pendidikan dan organisasi. Dengan

Kelase, lembaga/organisasi akan

memiliki jejaring sosial sendiri yang

sifatnya terbatas hanya untuk internal

anggota lembaga/organisasi saja yang

hanya dapat diakses oleh

guru/fasilitator/pelatih, siswa/peserta

dan orang tua/observer yang

tergabung di lembaga/organisasi

tersebut. Di awali dari seorang guru

yang menggunakan media

pembelajaran Kelase untuk memberi

kuis belajar kepada siswa-siswa

hingga sampai pada saat ini media

pembelajaran Kelase digunakan oleh

beberapa guru lainnya dalam

meningkatkan motivasi belajar pada

siswa-siswa SMA Negeri 8 Depok.

Media pembelajaran Kelase

merupakan media pembelajaran yang

efektif karena dengan adanya media

tersebut siswa dapat membaca materi

yang diberikan oleh gurunya di

sekolah, bahkan bagi siswa yang

berhalangan hadir dapat mengikuti

belajar online menggunakan media

pembelajaran tersebut.

Teori Proses Belajar

Teori belajar sosial Bandura

menguraikan kumpulan ide mengenai

cara perilaku dipelajari dan diubah.

Penerapan teori ini hampir pada

seluruh perilaku, dengan perhatian

khusus pada cara perilaku baru

diperoleh melalui belajar mengamati

(observational learning). Teori ini

digunakan dengan mudah untuk

perkembangan agresi, perilaku yang

ditentukan, ketekunan, belajar

loncatan ski, dan reaksi psikologis

yang datar pada emosi. Teori Bandura

dengan jelas menggunakan sudut

pandang kognitif dalam menguraikan

Page 9: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

21

belajar dan perilaku. Melalui kognitif

kita berarti Bandura berasumsi tentang

pikiran manusia dan menafsirkan

pengalaman mereka. Teori belajar

sosial, perbuatan melihat saja

menggunakan gambaran kognitif dari

tindakan, secara rinci dasar kognisi

dalam proses belajar dapat diringkas

dalam 4 tahap yaitu atensi (perhatian),

retensi (mengingat), reproduksi gerak,

dan motivasi.

Motivasi

Kata motivasi berasal dari

bahasa Latin yaitu Movere, yang

berarti bergerak (move). Motivasi

menjelaskan apa yang membuat orang

melakukan sesuatu, membuat mereka

tetap melakukannya, dan membantu

mereka dalam menyelesaikan tugas-

tugas.

Hal ini berarti bahwa konsep

motivasi digunakan untuk

menjelaskan keinginan berperilaku,

arah perilaku (pilihan), intensitas

perilaku (usaha, berkelanjutan), dan

penyelesaian atau prestasi yang

sesungguhnya (Pintrich, 2003).

Menurut Santrock, motivasi adalah

proses yang memberi semangat, arah,

dan kegigihan perilaku. Artinya,

perilaku yang memiliki motivasi

adalah perilaku yang penuh energi,

terarah, dan bertahan lama (Santrock,

2007).

Motivasi Belajar

Dalam kegiatan belajar, maka

motivasi dapat dikatakan sebagai

keseluruhan daya penggerak di dalam

diri siswa yang menimbulkan kegiatan

belajar, yang menjamin kelangsungan

dari kegiatan belajar dan memberikan

arah pada kegiatan belajar, sehingga

tujuan yang dikehendaki oleh subjek

belajar itu dapat tercapai (Sardiman,

2008).

Menurut Santrock (2007)

menyatakan bahwa motivasi belajar

lebih mengutamakan respon kognitif,

yaitu kecenderungan siswa untuk

mencapai aktivitas akademis yang

bermakna dan bermanfaat. Siswa yang

memiliki motivasi belajar akan

memperhatikan pelajaran yang

disampaikan, membaca materi

sehingga bisa memahaminya, dan

menggunakan strategi-strategi belajar

tertentu yang mendukung. Selain itu,

siswa juga memiliki keterlibatan yang

intens dalam aktivitas belajar tersebut,

rasa ingin tahu yang tinggi, mencari

bahan-bahan yang berkaitan untuk

memahami suatu topik, dan

menyelesaikan tugas yang diberikan.

Page 10: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

22

Siswa yang memiliki motivasi

belajar akan bergantung pada apakah

aktivitas tersebut memiliki isi yang

menarik atau proses yang

menyenangkan. Intinya, motivasi

belajar melibatkan tujuan-tujuan

belajar dan strategi yang berkaitan

dalam mencapai tujuan belajar

tersebut.

Ada beberapa indikator

motivasi belajar menurut Sardirman

(2008:83) adalah (1) Tekun

menghadapi tugas, (2) Memiliki rasa

semangat dalam belajar, (3) Adanya

keinginan untuk memperdalam materi

pembelajaran (4) Senang belajar

secara mandiri, (5) Adanya

penghargaan dalam belajar, (6)

Memiliki rasa penasaran dalam

menghadapi materi yang sulit.

Unit Analisis

Unit analis dalam penelitian ini

adalah siswa-siswi SMA Negeri 8

Depok. Penelitian ini memfokuskan

pada siswa kelas XI, karena pada

observasi awal diketahui bahwa yang

media pembelajaran kelase baru

digunakan pada siswa-siswi kelas XI.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian terdiri dari:

tempat, pelaku, dan kegiatan.

Penelitian ini memilih SMA Negeri 8

Depok yang bertempat di Jalan H.M.

Natsir No. 888, Cilodong, Kota

Depok, Jawa Barat 16415, Indonesia.

Waktu penelitian ini secara

keseluruhan dilaksanakan selama 2

bulan, sejak bulan Maret 2017 sampai

dengan bulan Mei 2017.

Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian ini

adalah positivistik dengan pendekatan

kuantitatif. Penelitian ini dilandasi

pada suatu asumsi bahwa suatu gejala

itu dapat diklasifikasikan, dan

hubungan gejala bersifat kausal (sebab

akibat), maka peneliti dapat

melakukan penelitian dengan

memfokuskan kepada beberapa

variabel saja yaitu variabel bebas dan

variabel terikat.

Sumber Data

Pada penelitian ini

menggunakan beberapa sumber data

yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer merupakan data yang

didapat dari sumber pertama baik

individu atau perseorangan seperti

hasil wawancara atau hasil pengisian

kuesioner yang biasa dilakukan oleh

peneliti. Terkait dengan penelitian ini,

sumber data primer diperoleh dari

responden secara langsung di lokasi

penelitian melalui kuesioner yang

Page 11: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

23

dibagikan oleh peneliti kepada Siswa

SMA Negeri 8 Depok.

Data sekunder adalah data

yang diperoleh dari sumber kedua

(Kriyantono, 2006:42). Dapat

dikatakan bahwa data sekunder yaitu

data jadi atau data yang telah jadi.

Dalam penelitian ini data sekundernya

adalah data-data yang berkaitan

dengan penelitian yang berasal dari

berbagai sumber seperti buku, jurnal,

dan sebagainya.

Populasi dan Sampel

Populasi berasal dari bahasa

Inggris yaitu populasi yang berarti

jumlah penduduk(Siregar, 2014:30).

Dalam metode penelitian, kata

populasi amat populer dipakai untuk

menyebutkan serumpun/sekelompok

objek yang menjadi sasaran penelitian.

Populasi merupakan keseluruhan dari

objek penelitian yang dapat berupa

manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan,

udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap

hidup dan sebagainya. Sehingga

objek-objek ini dapat menjadi sumber

data penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah Siswa kelas XI

SMA Negeri 8 Depok yaitu sebanyak

360 siswa.

Sampel adalah suatu prosedur

pengambilan data di mana hanya

sebagian populasi saja yang diambil

dan dipergunakan untuk menentukan

sifat serta ciri yang dikehendaki dari

suatu populasi(Siregar, 2014:30).

Sampel dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggnakan rumus Yamane

maka diperoleh sampel sebanyak 189

responden, tetapi peneliti

menggenapkannya menjadi 200

responden yang berasal dari siswa

kelas XI SMA Negeri 8 Depok.

Teknik Penarikan Sampel

Teknik Pengambilan sampel

adalah suatu cara mengambil sampel

yang representatif dari populasi

(Ridwan,2010: 57). Teknik

pengambilan sampel yang digunakan

adalah dengan menggunakan Simple

Randon Sampling. Simple Randon

Sampling merupakan pengambilan

anggota sampel dari populasi

dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam

populasi itu (Sugiyono,2009:120).

Penelitian ini menggunakan Simple

Random Sampling dikarenakan

seluruh anggota populasi diberikan

peluang yang sama untuk menjadi

sampel responden.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik dan pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini

Page 12: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

24

adalah melalui Kuesioner/angket.

Kuesioner adalah daftar pertanyaan

yang harus di isi oleh responden

disebut juga angket (Kriyantono,

2006:97). Kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Jenis angket dalam

penelitian ini adalah angket tertutup.

Jenis angket ini dipilih karena agar

lebih mempermudah pengumpulan

data pada responden yang banyak dan

tersebar. Kuesioner tertutup adalah

suatu angket dimana responden telah

diberikan alternatif jawaban oleh

peneliti (Kriyantono, 2006:98).

Pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan dalam kuisioner kepada

responden adalah pertanyaan yang

dibuat dengan menggunakan Skala

Interval (Likert). Skala Likert adalah

pengukuran yang memungkinkan

responden untuk merangking seberapa

kuat mereka setuju atau tidak setuju

terhadap pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan dalam kuisioner.

Tabel: Penilaian Skala

Likert

4 SS Sangat Setuju

3 S Setuju

2 TS Tidak Setuju

1 STS Sangat Tidak Setuju

Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono

(2009:93) adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian.

Maka dari itu peneliti merumuskan

hipotesis sebagai berikut :

Ho : Tidak ada pengaruh efektivitas

media pembelajaran kelase

terhdapat motivasi belajar siswa

di SMA Negeri 8 Depok.

Ha : Adanya pengaruh efektivitas

media pembelajaran kelase

terhdapat motivasi belajar siswa

di SMAn Negeri 8 Depok.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji validitas dalam penelitian

ini dilakukan pada 40 orang responden

dengan nilai r table adalah 0.263

dengan tingkat kepercayaan 95%.

Data tersebut diolah menggunakan

aplikasi SPSS versi 21 untuk operasi

system Windows. Hasilnya didapat r

hitung lebih besar dari r table sehingga

dinyatakan valid.

Dengan responden yang sama

dilakukan juga uji reabilitas ang

hasilnya adalah sebagai berikut:

Page 13: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

25

Tabel: Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.876 23

Berdasarkan hasil pengujian

reabilitas pada tabel diatas diperoleh

nilai Cronbach Alpha dari 23 butir

pertanyaan secara keseluruhan adalah

0,876. Menurut Siregar (2013: 57)

kriteria instrument penelitian

dikatakan reliable bila (r11) > 0.6

dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa instrument yang digunakan

pada penelitian ini telah reliable,

dengan nilai koefisien reliabilitas

0.876> 0.6.

Menurut interpretasi

reliabilitas Guliford, nilai tersebut juga

masuk dalam kategori reliabilitas

sangat tinggi. Kemudian terlihat

bahwa N of items adalah sebesar 23,

angka ini menunjukan bahwa

banyaknya pernyataan yang diajukan

kepada responden adalah sebanyak 23

butir pertanyaan. Ini menunjukan

bahwa kuesioner yang telah disebar

oleh peneliti kepada 40 responden

dinyatakan reliabel.

Berdasarkan analisis diatas

disimpulkan bahwa iklan Wardah di

televisi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan

pembelian yang dapat dilihat dari

persamaan tersebut yaitu Y = 10,230 +

0,789X +e. Ini berarti apabila

pengaruh media pembelajaran Kelase

ditingkatkan maka motivasi siswa

akan meningkat dan sebaliknya. Tanda

Tabel: Uji Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. 95.0% Confidence

Interval for B

B Std.

Error

Beta Lower

Bound

Upper

Bound

1

(Constant) 10.230 2.111 4.846 .000 6.067 14.393

TOTAL X (Media

Pembelajaran

Kelase

.789 .060 .683 13.150 .000 .670 .907

a. Dependent Variable :Y (Motivasi Siswa)

Page 14: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

26

+ (positif) pada variabel motivasi

siswa menunjukan hubungan searah

artinya apabila pengaruh media

pembelajaran Kelase baik maka

motivasi siswa juga akan baik, maka

dapat disimpulkan bahwa pengaruh

media pembelajaran Kelase

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap motivasi siswa di SMA

Negeri 8 Depok.

Berdasarkan tabel uji regresi

diatas juga diperoleh nilai determinasi

(R) sebesar 0,653 atau 65,3 %. Nilai

ini menjelelaskan bahwa motivasi

yang ada pada siswa SMA Negeri 8

Depok dapat dipengaruhi oleh media

pembelajaran Kelase sebesar 65, 3 %,

sedangkan sisanya yaitu 34,7 % (100

% - 65, 3 %) merupakan pengaruh dari

faktor-faktor lain diluar penelitian ini.

Berdasarkan tabel diatas pula

dapat diketahui nilai Sig atau angka

signifikasi penelitian adalah 0,000,

sedangkan taraf signifikasi yang

digunakan adalah 0,05 atau 5 %.

Sehingga dapat diperoleh kesimpulan

bahwa angka sig penelitian < taraf sig,

yakni 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak

dan Ha diterima. Ini menunjukan

bahwa media pembelajaran Kelase

mempengaruhi secara signifikan

motivasi siswa di SMA Negeri Depok.

Selain itu, berdasarkan hasil

dari kuesioner yang telah diisi oleh

siswa terbukti bersesuaian dengan

teori utama yaitu media baru

bersesuaian juga dengan indikator-

indikator motivasi dan teori belajar

sosial.Kemunculan media baru turut

memberikan andil akan perubahan

pola komunikasi masyarakat. Media

baru, dalam hal ini internet sedikit

banyak mempengaruhi cara individu

bekomunikasi dengan individu

lainnya. Internet di kehidupan

sekarang hadir untuk memenuhi

kebutuhan manusia dalam

berkomunikasi dan memperoleh

informasi. Internet berfungsi sebagai

jaringan global untuk komunikasi dari

satu lokasi ke lokasi lainnya di

belahan dunia.

Denis McQuail memberikan

beberapa ciri mengenai media baru,

yaitu :

1. Teknologi berbasis komputer.

2. Karakternya hibrida, tidak

berdedikasi, fleksibel.

3. Potensi interaktif.

4. Fungsi publik dan privat.

5. Peraturan yang tidak ketat.

6. Kesalingterhubungan.

7. Ada di mana-mana/tidak

tergantung lokasi.

Page 15: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

27

8. Dapat diakses individu sebagai

komunikator.

Dalam proses belajar dapat

diringkas dalam 4 tahap yaitu:

atensi/perhatian, retensi/mengingat,

reproduksi gerak, dan motivasi.

1. Atensi/Perhatian. Jika reaksi

baru yang dipelajari dari

melihat/mendengar lainnya,

maka hal itu jelas bahwa

tingkat memberi perhatian

yang lain akan menjadi yang

terpenting.

2. Retensi Setiap gambaran

perilaku disimpan dalam

memori atau tidak, dan dasar

untuk penyimpanan

merupakan metode yang

digunakan untuk penyandian

atau memasukkan respon.

Penyandian dalam simbol

verbal dipermudah oleh

berpikir aktif orang atau

ringkasan secara verbal

tindakan yang mereka amati.

Waktu respon yang diamati

disandikan, ingatan kesan

visual atau symbol verbal

dapat berlanjutdengan melatih

kembali secara mental. Dengan

begitu, penyandian akan

mencoba untuk berpikir giat

mengenai tindakan dan

memikirkan kembali

penyandian verbal.

3. Reproduksi Gerak Waktu

fakta-fakta dari tindakan baru

disandikan dalam memori,

mereka harus dirubah kembali

dalam tindakan yang tepat.

Rangkaian tindakan baru

merupakan symbol pertama

pengaturan dan berlatih, semua

waktu dibandiungkan dengan

ingatan/memori dari perilaku

model. Penyesuaian dibuat

dalam rangkaian tindakan

baru, dan rangkaian perilaku

awal. Perilaku sebenarnya

dicatat oleh orang dan

mungkin juga oleh pengamat

yang memberikan timbal balik

yang benar dari perilaku suka

meniru. Dasar penyesuaian

dari timbal balik membuat

pengaturan simbolik rangkaian

tindakan baru, dan rangkaian

perilaku dimulai lagi.

4. Penguatan dan Motivasi Pokok

persoalan dari atensi, retensi,

dan reproduksi gerak sebagian

besar berhubungan dengan

kemampuan orang untuk

meniru perilaku penguatan

menjadi relevan. Ketika kita

mencoba menstimulus orang

untuk menunjukkan

Page 16: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

28

pengetahuan pada perilaku

yang benar. Walaupun teori

belajar social mengandung

penguatan untuk tidak

menambah pengetahuan guna

“mengecap dalam perilaku”,

itu peran utama memberi

penguatan (hadiah &

hukuman) seperti seorang

motivator. Secara ringkas, teori

belajar social Bandura

memiliki 2 implikasi penting :

a. Respon baru mungkin

dipelajari tanpa having to

perform them (learning by

observation)

b. Hadiah dan hukuman

terutama mempengaruhi

pertunjukan (performance)

dari perilaku yang

dipelajari: bagaimanapun

ketika memberikan

kemajuan, mereka

memiliki pengaruh

tambahan / kedua dalam

pengetahuan / belajar dari

perilaku baru yang terus

pengaruhnya pada atensi

dan latihan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian

mengenai pengaruh media

pembelajaran kelase terhadap motivasi

siswa di SMA Negeri 8 Depok,

diketahui bahwa media pembelajaran

kelase mempengaruhi secara positif

terhadap motivasi siswa di SMA

Negeri 8 Depok.

Belajar menggunakan media

pembelajaran kelase mempengaruhi

secara signifikan terhadap motivasi

siswa SMA Negeri 8 Depok. Media

pembelajaran kelase memiliki variasi

dan penayjian pesan yang menarik

sehingga dapat menimbulkan motivasi

terhadap siswa SMA Negeri 8 Depok.

SARAN

Peneliti menyadari bahwa

dalam penelitian yang dilakukan ini

masih terdapat kekurangan dan juga

kelemahan. Namun hal tersebut

menjadi pembelajaran bagi peneliti

sendiri maupun peneliti selanjutnya

yang akan membahas atau meneliti hal

yang sama. Berdasarkan hasil yang

telah dijelaskan diatas, maka ada

beberapa saran yang kiranya dapat

bermanfaat, yaitu

1. Bagi media pembelajaran

kelase, penelitian ini

diharapkan dapat menjadi

bahan masukan dan

pertimbangan untuk

meningkatkan dan menerapkan

Page 17: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

29

kegiatan informasi yang lebih

baik khususnya pada media

pembelajaran. Sehingga semua

pengguna dapat lebih

mengenai sasaran dengan

semaksimal mungkin

memanfaatkan media yang

ada. Selain itu media

pembelajaran kelase dapat

membagikan informasi media

pembelajaran ke sekolah atau

lembaga belajar lainnya agar

media pembelajaran kelase

lebih memiliki banyak

manfaat.

2. Bagi peneliti yang akan

melakukan penelitian dengan

bahasan yang sama,

diharapkan menggunakan

variabel diluar dari variabel

dalam penelitian ilmiah ini dan

gali lebih dalam lagi faktor apa

yang membuat media

pembelajaran kelase layak

untuk di teliti. Selain itu

kembangkan dengan pemilihan

objek penelitian yang lain,

serta gunakan metodologi yang

lebih mendalam.

REFERENSI

Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan

Makna Pembelajaran. Alfabeta:

Bandung

Sadiman, Arief. 2007. Media

Pendidikan. PT. Raja Grafindo

Persada: Jakarta

McQuail, Denis. 2011. Teori

Komunikasi Massa McQuail.

Salemba Humanika: Jakarta

Rosyada, Dede. 2008. Paradigma

Pendidikan Gratis: Sebuah

Model Pelibatan Masyarakat.

Jakarta

Hamdani. 2005. Manfaat Media

Pembelajaran. Pustaka Cipta:

Jakarta

Pintrich, Paul R. 2012. Motivation

and Classroom Learning.

Prenada Media Group: Jakarta

Santrock, J.W. 2007. Psikologi

Pendidikan. Kencana: Jakarta.

Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan

Motivasi Belajar Mengajar.

Raja Grafindo. Persada:

Jakarta

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D.Alfabeta: Bandung

Ridwan, M.B.A. 2010. Skala

Pengukuran Variabel-Variabel

Penelitian. Alfabeta: Bandung

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik

Praktis Riset Komunikasi

Cetakan ke-6. Kencana Prenada

Media Group: Jakarta

Yunianto, Arif Rahman. 2015.

Implementasi E-Learning

Berbasis Kelase Sebagai

Sumber Belajar (Studi Kasus

Siswa Kelas X Jurusan

Multimedia Di Smk Bagimu

Negeriku Semarang). Semarang

Page 18: JUTNAL ISSN: tO*S--I{18 ILMU KOMUNIKASIsendieka.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/...Belajar adalah perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena

ATAOEMI I(OMUf{IKASI MEDI* *ASIO $AN TIt.ffFI{ffifiilaTv]I*|(AnTA

Jl. Steeiun Cakury S€ntrs TimurCakung, Jekerta Timur