Upload
sherlocknov
View
397
Download
22
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
1/30
KASUS PANJANG
DESCEMETOCELE ET CAUSA ULKUS KORNEA
Oleh:Asri Nofalya Kamalin (!"#"$%&'
Noi)a A*rama+ha K, S, (""-#"#"""-'
Amalina N.r /0ana (""-#"#"""#&'
Pem1im1in2 :
+r,De11y Shin)iya De0i3 S*,M (K'
LA4ORATOR/UM /LMU KESE5ATAN MATA
6AKULTAS KEDOKTERAN UN/7ERS/TAS 4RA8/JA9A
RUMA5 SAK/T UMUM Dr, SA/6UL AN8AR
MALANG
&"%
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
2/30
4A4 "
PENDA5ULUAN
"," La)ar 4elaan2
Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian
jaringan kornea, yang ditandai dengan adanya infiltrat supuratif disertai defek
kornea bergaung, dan diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel
sampai stroma. Ulkus kornea merupakan luka terbuka pada kornea. Keadaan ini
menimbulkan nyeri, menurunkan kejernihan penglihatan dan kemungkinan erosi
kornea. Hilangnya sebagian permukaan kornea ini terutama disebabkan oleh
infeksi mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dan virus dan bila terlambat
didiagnosis atau tidak diberikan terapi awal secara tepat akan mengakibatkan
kerusakan stroma dan menyebabkan komplikasi yang lebih lanjut seperti
descemetocele, perforasi, dan endoftalmitis (Cheung, !"#$.
Corneal scarring merupakan penyebab tersering dari kebutaan pada daerah
dengan low%income yaitu sekitar #%!& dari seluruh kasus kebutaan. 'enyebab
terpenting dari corneal blindness bilateral yaitu trachoma, defisiensi vitamin ,oftalmia neonatorum, dan infeksi bakteri atau fungal. )iperkirakan ".!! orang
per satu juta populasi mengalami kebutaan akibat patologi pada kornea.
*edangkan prevalensi kebutaan unilateral akibat opacity pada kornea di daerah
low income yaitu diperkirakan sekitar #.!!!%!.!!! orang per satu juta populasi
(+H, !!-$. 'ada negara berkembang, ",#% juta kasus ulkus kornea terjadi tiap
tahunnya, menyebabkan corneal opacity, yang merupakan penyebab kedua
terbesar sebagai penyebab kebutaan pada negara berkembang (Comarella, !"#$.
)i ndonesia ulkus kornea masih merupakan masalah kesehatan mata sebab
kelainan ini menempati urutan kedua dalam penyebab utama kebutaan.nsiden
ulkus kornea tahun "//0 adalah #,0 juta per "!!.!!! penduduk di
ndonesia.1erdasarkan kepustakaan di U*, laki%laki lebih banyak menderita
ulkus kornea, yaitu sebanyak 2"&, begitu juga dengan penelitian yang dilakukan
di ndia Utara ditemukan 3"& laki%laki. Hal ini mungkin disebabkan karena
banyaknya kegiatan kaum laki%laki sehari%hari sehingga meningkatkan resiko
terjadinya trauma termasuk trauma kornea (*uharjo, !!2$.
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
3/30
)engan banyaknya kasus ulkus kornea yang dapat terjadi karena berbagai
macam etiologi, selayaknya dokter umum sebagai ujung tombak pelayanan dapat
membantu untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, baik secara holistik maupun
secara berjenjang. 4aka dari itu, penulis menyusun laporan kasus yang berjudul
5)escemetoceleet causa Ulkus Kornea6 agar dapat mempelajari lebih lanjut
mengenai ulkus kornea dan salah satu komplikasinya yaitu descemetocele.
",& R.m.san Masalah
% pakah yang dimaksud dengan ulkus kornea dan descemetocele7
% 1agaimana penegakan diagnosis ulkus kornea dan descemetocele7
% 1agaimana penatalaksaan ulkus kornea7
",; T.
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
4/30
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
5/30
4A4 &
T/NJAUAN PUSTAKA
&," Ul.s Kornea
&,"," Kornea
Kornea adalah jaringan transparan atau selaput bening yang
beradapadasegmen anterior darimata. Kornea mempunyai lima lapisan yang
berbeda%beda yaitu lapisan epitel, lapisan bowman, stroma, membran descemet,
dan lapisan endotel (8aughan, !!2$.
9pitel kornea merupakan epitel non%keratinisasi. 9pitel memiliki
kemampuan untuk berproliferasi. :apisan bowman merupakan lapisan jernih
aseluler yang merupakan bagian stroma yang berubah. *troma kornea menyusun
/!& ketebalan kornea, yang terdiri dari serabut kolagen dan keratosit. 'erlukaan
pada stroma dapat menimbulkan scar. 4embran descemet merupakan lamina
basalis endotel kornea, memiliki tampilan homogen. *aat lahir tebalnya 0 ;m dan
terus menebal selama hidup hingga berukuran "!%" ;m. 9ndotel hanya memiliki
" lapisan sel tetapi lapisan ini berperan besar dalam mempertahankan deturgesensi
stroma kornea (8aughan, !!2$.
Kornea merupakan salah satu media refraksi yang berfungsi untuk
mentransmisikan cahaya dan memfokuskan berkas cahaya. Kornea bertanggung
jawab untuk sekitar 2!& daya refraktif dan merupakan alat 5penyesuaian kasar6
pada mata. Kornea berbentuk lensa cembung dengan kekuatan refraksi sebesar
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
6/30
Gam1ar &,& Po)on2an Sa2i)al 4ola Ma)a
Gam1ar &,; La*isan Kornea
&,",& Definisi Ul.s Kornea
Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat
kematian jaringan kornea, yang ditandai dengan adanya infiltrat supuratif disertai
defek kornea, dan robeknya jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai
stroma. >erbentuknya ulkus pada kornea banyak ditemukan oleh adanya
kolagenase yang dibentuk oleh sel epitel baru dan sel radang.Kegagalan dalam
pemberian terapi awal yang spesifik pada ulkus kornea dapat menyebabkan
komplikasi okuli yang berat, seperti descemetocele, perforasi, dan endoftalmitis
(Cheung, !"#$.
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
7/30
Kegagalan dalam pemberian terapi awal yang spesifik pada ulkus kornea dapat
menyebabkan komplikasi okuli yang berat, seperti descemetocele, perforasi, dan
endoftalmitis.
Gam1ar &," /l.s)rasi Ul.s Kornea
&,",; Definisi Des=eme)o=ele
)escematocelemerupakan salah satu komplikasi dari ulkus kornea yang
berupaprotusiatau herniasi darimembrandescemetakibatdefekdarilapisan stroma
kornea. ?aringan kornea pada lapisan stroma yang tersisa disekitarnya dapat
menjadi abnormal dan opa@ue, menyebabkan adanya gambaran seperti cincin
putih di sekitar defek tersebut. )escemetocele ini mudah mengalami ruptur. :etak
perforasi biasanya di tersebut biasanya ditutup oleh iris, jika dibiarkan tidak
diterapi, descemetocele dapat menyebabkan staphyloma, scarring, dan leukoma
adherent. gen infeksius pada kornea dapat melakukan penetrasi melalui
descemetocele yang perforasi dan menyebabkan endoftalmitis ('erry, !!#$.
&,",$ E*i+emiolo2i
Corneal scarring merupakan penyebab tersering dari kebutaan pada
daerah dengan low%income yaitu sekitar #%!& dari seluruh kasus kebutaan.
'enyebab terpenting dari corneal blindness bilateral yaitu trachoma, defisiensi
vitamin , oftalmia neonatorum, dan infeksi bakteri atau fungal. )iperkirakan
".!! orang per satu juta populasi mengalami kebutaan akibat patologi pada
kornea. *edangkan prevalensi kebutaan unilateral akibat opacity pada kornea di
daerah low income yaitu diperkirakan sekitar #.!!!%!.!!! orang per satu juta
populasi (+H, !!-$. 'ada negara berkembang, ",#% juta kasus ulkus kornea
terjadi tiap tahunnya, menyebabkan corneal opacity, yang merupakan penyebab
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
8/30
kedua terbesar sebagai penyebab kebutaan pada negara tropis tertentu (Comarella,
!"#$.
nsiden ulkus kornea yang terjadi di sia>enggara sebanyak 2.//! angka
kejadian di nepal, "."0! di ndia,2."!! di 4yanmar, dan 0.0/! di 1hutan.
'enyebabyang paling banyakadalah dari golongan jamur yaitu Ausarium dan
spergillus. *edangkan dari golongan bakteri penyebab terbanyaknya adalah
Streptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus
epidermidis(+H, !!-$.
*ekitar #.!!! orang merika mengembangkan keratitis yang infeksius
setiap tahunnya. nsiden tahunan keratitis mikrobial yang terkait dengan
penggunaan lensa kontak adalah sekitar %- infeksi per "!.!!! pengguna lensa
kontak lunak dan "!%! infeksi per "!.!!! pengguna lensa kontak dalam waktu
yang lama. *ekitar "!& dari infeksi ini mengakibatkan hilangnya atau lebih
baris ketajaman visual (?eng, !"!$.
)i ndonesia,ulkus kornea masih merupakan masalah kesehatan mata
sebab kelainan ini menempati urutan kedua dalam penyebab utama
kebutaan.nsiden ulkus kornea tahun "//0 adalah #,0 juta per "!!.!!! penduduk
di ndonesia.1erdasarkan kepustakaan di U*, laki%laki lebih banyak menderita
ulkus kornea, yaitu sebanyak 2"&, begitu juga dengan penelitian yang dilakukan
di ndia Utara ditemukan 3"& laki%laki. Hal ini mungkin disebabkan karena
banyaknya kegiatan kaum laki%laki sehari%hari sehingga meningkatkan resiko
terjadinya trauma termasuk trauma kornea. 1anyak laporan menyebutkan
peningkatan angka kejadian ini sejalan dengan peningkatan penggunaan
kortikosteroid topikal, penggunaan obat imunosupresif dan lensa kontak, trauma,
namun ada pula yang tidak diketahui penyebabnya. *ingapura melaporkan selama,# tahun dari "" kasus ulkus kornea disebabkan karena jamur. 4ortalitas atau
morbiditas tergantung dari komplikasi dari ulkus kornea seperti parut kornea,
kelainan refraksi, neovaskularisasi dan kebutaan (*uharjo, !!2$.
&,",- E)iolo2i
&,",-," /nfesi
'enyebab ulkus kornea akibat infeksi adalah bakteri, jamur, achantamoeba
dan herpes simpleks.
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
9/30
". nfeksi 1akteri = '. aeraginosa, *treptococcus pneumonia dan
spesies 4oraBella merupakan penyebab paling sering. Hampir
semua ulkus berbentuk sentral. ejala klinis yang khas tidak
dijumpai, hanya sekret yang keluar bersifat mukopurulen yang
bersifat khas menunjukkan infeksi '. aeruginosa(?hanji, !""$.
. nfeksi jamur, sering disebabkan karena spesies Ausarium solani,
spergillus fumigatus, 'enicillium citrinum, Candida albicans,
Cephalosporium, dan Curvularia.>ingkat progresivitas dari ulkus
kornea akibat jamur ini rendah, namun terapi antifungal tidak
begitu optimal, mungkin dikarenakan low ocular penetration.
*ecara keseluruhan, sepertiga dari seluruh kasus infeksi jamurmembutuhkan intervensi pembedahan karena kegagalan terapi
medikamentosa atau sudah timbulnya komplikasi. >ingkat kejadian
perforasi kornea pada infeksi jamur ini berkisar antara -%00 persen
(?hanji, !""$.
0. nfeksi virus herpes simpleB. nfeksi ini cukup sering dijumpai dan
merupakan penyebab utama perforasi kornea pada negara maju.
1entuk khas dendrit dapat diikuti oleh vesikel%vesikel kecil
dilapisan epitel yang bila pecah akan menimbulkan ulkus. Ulkus
dapat juga terjadi pada bentuk disiform bila mengalami nekrosis di
bagian sentral (?hanji, !""$.
-. nfeksi canthamoeba, protoDoa hidup bebas yang terdapat
didalam air yang tercemar yang mengandung bakteri dan materi
organik. nfeksi kornea oleh acanthamoeba adalah komplikasi yang
semakin dikenal pada pengguna lensa kontak lunak, khususnya bila
memakai larutan garam buatan sendiri. nfeksi juga biasanyaditemukan pada bukan pemakai lensa kontak yang terpapar air atau
tanah yang tercemar.
&,",-,& Noninfesi
". Eadiasi atau suhu. )apat terjadi pada saat bekerja las, dan menatap
sinar matahari yang akan merusak epitel kornea.
. *indrom *jogren, yang salah satunya ditandai dengan
keratokonjungtivitis sicca yang merupakan suatu keadan mata
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
10/30
kering yang dapat disebabkan defisiensi unsur film air mata (akeus,
musin atau lipid$, kelainan permukan palpebra atau kelainan epitel
yang menyebabkan timbulnya bintik%bintik kering pada kornea.
'ada keadaan lebih lanjut dapat timbul ulkus pada kornea dan
defek pada epitel kornea terpulas dengan flurosein.
0. )efisiensi vitamin karena kekurangan intake dari makanan atau
gangguan absorbsi di saluran cerna dan ganggun pemanfaatan oleh
tubuh.
-. bat%obatan yang menurunkan mekanisme imun, misalnyaF
kortikosteroid, )U (odo )ioByuridine$, anestesi lokal dan
golongan imunosupresif.
#. 'ajanan (eBposure$.
3. Geurotropik.
2. *istem mun (Eeaksi Hipersensitivitas$.
ranulomatosa wagener
Eheumathoid arthritis
&,",-,; Tra.ma)i
>rauma kornea dapat terjadi akibat jejas penetrasi atau perforasi. 4ata
dengan riwayat operasi katarak dan refraksi sebelumnya lebih mudah mengalami
kerusakan kornea akibat trauma tumpul, khususnya jika berkaitan dengan )9*
(Dry Eye Syndrome$. >rauma dapat pula terjadi akibat jejas kimia pada mata.
1ahan kimia, bersifat asam atau basa tergantung 'H.1ahan asam yang dapat
merusak mata terutama bahan anorganik, organik dan organik anhidrat. 1ila bahan
asam mengenai mata maka akan terjadi pengendapan protein permukaan sehingga
bila konsentrasinya tidak tinggi maka tidak bersifat destruktif. 1iasanya kerusakan
hanya bersifat superfisial saja. 'ada bahan alkali antara lain amonia, cairan
pembersih yang mengandung kaliumnatrium hidroksida dan kalium karbonat
akan terjadi penghancuran kolagen kornea (?hanji, !""$.
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
11/30
&,",% 6a)or Resio
1lefaritis
nfeksi pada organ asesoria bulbi (seperti infeksi pada aparatus lakrimalis$
'erubahan pada barrier epitel kornea (seperti dry eyes syndrom$
'emakaian contact lens
:agoftalmos
angguan Geuroparalitik
>rauma
'emakaian imunosupresan topikal maupun sistemik
&,",# Pa)ofisiolo2i
Kornea merupakan bagian anterior dari mata, yang harus dilalui cahaya,
dalam perjalanan pembentukan bayangan di retina, karena jernih, sebab susunan
sel dan seratnya tertentu dan tidak ada pembuluh darah. 1iasan cahaya terutama
terjadi di permukaan anterior dari kornea. 'erubahan dalam bentuk dan kejernihan
kornea, segera mengganggu pembentukan bayangan yang baik di retina. leh
karenanya kelainan sekecil apapun di kornea, dapat menimbulkan gangguan
penglihatan yang hebat terutama bila letaknya di daerah pupil.
Karena kornea avaskuler, maka pertahanan pada waktu peradangan tidak
segera datang, seperti pada jaringan lain yang mengandung banyak vaskularisasi.
4aka badan kornea, wandering cell dan sel%sel lain yang terdapat dalam stroma
kornea, segera bekerja sebagai makrofag, baru kemudian disusul dengan dilatasi
pembuluh darah yang terdapat dilimbus dan tampak sebagai injeksi perikornea.
*esudahnya baru terjadi infiltrasi dari sel%sel mononuclear, sel plasma, leukosit
polimorfonuklear ('4G$, yang mengakibatkan timbulnya infiltrat, yang tampak
sebagai bercak berwarna kelabu, keruh dengan batas%batas tak jelas dan
permukaan tidak licin, kemudian dapat terjadi kerusakan epitel dan timbullah
ulkus kornea.
Kornea mempunyai banyak serabut saraf maka kebanyakan lesi pada
kornea baik superfisial maupun profunda dapat menimbulkan rasa sakit dan
fotofobia. Easa sakit juga diperberat dengan adanaya gesekan palpebra (terutama
palbebra superior$ pada kornea dan menetap sampai sembuh. Kontraksi bersifat
progresif, regresi iris, yang meradang dapat menimbulkan fotofobia, sedangkan
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
12/30
iritasi yang terjadi pada ujung saraf kornea merupakan fenomena reflek yang
berhubungan dengan timbulnya dilatasi pada pembuluh iris.
'enyakit ini bersifat progresif, regresif atau membentuk jaringan parut.
nfiltrat sel leukosit dan limfosit dapat dilihat pada proses progresif. Ulkus ini
menyebar kedua arah yaitu melebar dan mendalam. ?ika ulkus yang timbul kecil
dan superficial maka akan lebih cepat sembuh dan daerah infiltrasi ini menjadi
bersih kembali, tetapi jika lesi sampai ke membran 1owman dan sebagian stroma
maka akan terbentuk jaringan ikat baru yang akan menyebabkan terjadinya
sikatrik.
&,& Dia2nosis Des=eme)o=ele
&,&," Anamnesis
)escemetocele merupakan suatu kondisi yang dapat diakibatkan oleh
berbagai macam etiologi, sehingga untuk mendapatkan penanganan yang baik
pada descemetocele, sebaiknya dilakukan anamnesis. namnesis pasien penting
pada penyakit kornea, sering dapat diungkapkan adanya riwayat trauma, benda
asing, abrasi, adanya riwayat penyakit kornea misalnya keratitis akibat infeksi
virus herpes simplek yang sering kambuh. Kebanyakan pasien dengan perforasi
kornea megalami penurunan penglihatan secara tiba%tiba. Hendaknya pula
ditanyakan riwayat trauma okuli, pembedahan okular, penggunaan lensa kontak,
pemakaian obat topikal oleh pasien seperti kortikosteroid yang merupakan
Gam1ar &,& Pa)ofisiolo2i .l.s ornea
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
13/30
predisposisi bagi penyakit bakteri, fungi, virus terutama keratitis herpes simplek.
?uga mungkin terjadi imunosupresi akibat penyakit sistemik seperti diabetes,
)*, keganasan, selain oleh terapi imunosupresi khusus (8erma et al, !"#$.
&,&,& Pemerisaan 6isi +an Pen.n
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
14/30
ambar .-'ewarnaan gram ulkus kornea fungi
ambar .# 'ewarnaan gram ulkus kornea ambar .3 'ewarnaan gram
ulkus kornea herpes simpleB herpes Doster
ambar .2 'ewarnaan gram bakteri ambar .I 'ewarnaan gram
&,; Mana
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
15/30
dilaporkan corneal melting yang berkaitan dengan fluorokuinolon
topikal (?hanji et al, !""$.
&, ;,",& An)i 7ir.s
'ada kasus corneal meltingdiduga berhubungan dengan Herpetic
*tromal Keratitis (H*K$, acyclovir adalah pilihan utama untuk terapi
dan pencegahan dari penyakit mata karena herpes. nti virus oral
bermanfaat untuk menurunkan kekambuhan keratitis epitel dan keratitis
stromal dari herpes simplek. *angat penting untuk membedakan
necrotizing stroma dan non necrotizing stroma H*K. Necrotizing
stromaditerapi secara adekuat dengan anti virus karena replikasi virus
terjadi di stroma, selain itu steroid dapat digunakan untuk mencegah
melting(?hanji et al, !""$.
&, ;,",; O1a) An)i Gla.oma
*upresi farmakologi dari produksi a@ueous membantu
penyembuhan luka dan menurunkan teanan yang dapat menyebabkan
ekstrusi konten intraokular. ?ika terbentuk anterior chamber3 anti
glaukoma harus dipertimbangkan (?hanji et al, !""$.
&, ;,",$ An)i Kola2enase
4eskipun kolagenase berperan dalam terjadinya ulkus kornea,
dan kolagenase inhibitor topikal maupun sistemik telah digunakan oleh
beberapa spesialis, namun tidak ada bukti yang jelas mengenai
keuntungan klinis. Kalsium 9)>, cysteine dan acetylcysteine dalam
bentuk tetes mata dapat mencegah ulserasi pada kornea kelinci dengan
luka bakar alkali. cetylcystein topikal digunakan -%3 tetes per hari
mungkin bermanfaat bagi beberapa pasien. )isodium edetic acid dan
acetylcysteine telah digunakan untuk menghambat aktivitas
kolagenase, khususnya pada infeksi kornea karena 'seudomonas.
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
16/30
Citrate topikal memiliki efek yang menguntungkan setelah insiden luka
bakar alkali pada mata kelinci, tetapi efek inhibisi ulserasi kornea tidak
berkaitan dengan aktivitas anti kolagenasenya. gen farmakologi lain,
yaitu tetrasiklin sistemik telah diteliti juga dapat mempercepat re%
epitelisasi kornea pada kelinci setelah luka bakar alkali (?hanji et al,
!""$.
&,;,",- Tera*i An)i /nflamasi
Eeaksi inflamasi dapat merusak kornea serta menimbulkan
infeksi dan penggunaan steroid topikal yang bijaksana mungkin
bermanfaat dalam manajemen keratitis bakteri. rganisme dan uji
kepekaan obat harus diketahui sebelum memulai steroid setelah
pengobatan %%# hari menggunakan antibiotik yang tepat. *teroid
sebaiknya tidak digunakan pada penanganan awal post trauma dan
ulkus yang diinduksi kontak lensa, hal ini mungkin terjadi karena
fungal. ?uga, apabila perforasi kornea berkaitan dengan infeksi H*K,
penggunaan kortekosteroid sebaiknya dihindari. pabila steroid
diberikan, agen anti virus juga sebaiknya diberikan dalam dosis terkecil.
'enggunaan antibiotik atau anti virus secara berlebihan akan
menghambat re%epitelisasi (?hanji et al, !""$.
'engobatan imunosupresif mungkin bermanfaat pada inflamasi
kornea non infeksi yang berat dan tidak responsif atau untuk mencegah
postoperative corneal melting syndromes. *eperti halnya penggunaan
Cyclosporine (C*$ oral dan topikal ("&%&$ dapat dicoba pada kasus
melting stromal ulcerdanpostoperative corneal melts. EituBimab telah
digunakan sebagai terapi pada kasus keratitis ulseratif periferal dengan
Wegener granulomatosis (?hanji et al, !""$.
&, ;,",% Men2o*)imalan Penyem1.han E*i)el
'emeliharaan film air mata adalah penting untuk penyembuhan
epitel. Hal ini dapat dicapai dengan mengisi kelembaban mata dengan
preservative-free artificial tearsdan salep serta dengan memperlambat
penguapan. 1ila memungkinkan, penggunaan obat topikal bebas
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
17/30
pengawet lebih disukai. 'engawet seperti halnya benzalonium
chloride, thimerosal, dan 9)> telah terbukti menghambat
penyembuhan epitel kornea pada hewan model (?hanji et al, !""$.
&, ;,& Mana
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
18/30
terlalu seringdan sebagai alternatif pada pembedahan invasif.
Conjunctival flap tidak sesuai untuk keratitis supuratif akut dengan
disertai penipisan stroma atau pada mata dengan fran perforation
karena kebocoran akan terjadi di bawahfran (?hanji et al, !""$.
&, ;,&,; Trans*lan)asi Mem1ran Amnion
>ransplantasi membran amnion digunakan sebagai penanganan
pada perforasi kornea untuk mengembalikan ketebalan stroma kornea
sehingga urgentpenetrating eratoplasty dapat dihindari. 4etode ini
merupakan alternatif yang bagus untuk penetrating eratoplasty,
khususnya pada kasus akut dimana resiko graft re!ection tinggi.
4embran amnion dapat mengobati defek epitel kornea yang refrakter
dengan mempromosikan penyembuhan epitel dan dengan demikian
mencegah perforasi kornea (?hanji et al, !""$.
Hick et al mengevaluasi efikasi membran amnion dengan perekat
fibrin pada perforasi kornea refrakter untuk penanganan konvensional.
*ecara keseluruhan, keberhasilan mencapai I!& kasus. >ransplan
membran amnion dengan fibrin, menghasilkan keberhasilan yang lebih
baik bila dibandingkan dengan jahitan (?hanji et al, !""$.
ambar .2 Hasil >ransplantasi membran amnion pada perforasi kornea
&, ;,&,$ Trans*lan)asi Kornea
'erforasi kornea yang luas (diameter L 0 mm$ tidak dapat
menggunakan metode perekatan kornea dan membutuhkan penanganan
keratoplasti sepanjang dengan manajemen kondisi yang mendasarinya.
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
19/30
'ada kasus dengan infeksi perforasi kornea, keratoplasti menggantikan
kornea yang terinfeksi dan menurunkan beban infektif. Ketika
perforasinya tidak terlalu besar, transplantasi tektonik kornea menjaga
integritas bola mata (?hanji et al, !""$.
+aktu untuk transplantasi kornea bergantung etiologi perforasi.
'ada beberapa kasus dengan keratitis infeksi yang disertai perforasi
kornea, manajemen sementara dengan perekat kornea dapat dilakukan
ketika anti mikroba digunakan untuk mengontrol infeksi. 'ada beberapa
kasus dengan perforasi ulkus kornea yang berlangsung lama, jaringan
iris menyumbat perforasi kornea dengan membentuk epitelisasi di
atasnya. Keratoplasti pada kasus tersebut dapat menyebabkan kerusakan
mekanis pada iris, menghasilkan perdarahan yang berat dan
pembedahan koloboma yang luas selama mengangkat kornea.
&,$ Pena)alasanaan
Ulkus kornea adalah keadan darurat yang harus segera ditangani oleh
spesialis mata agar tidak terjadi cedera yang lebih parah pada kornea. 'engobatan
pada ulkus kornea tergantung penyebabnya, diberikan obat tetes mata yang
mengandung antibiotik, anti virus, anti jamur, sikloplegik dan mengurangi reaksi
peradangan dengan steroid. 'asien dirawat bila mengancam perforasi, pasien tidak
dapat memberi obat sendiri, tidak terdapat reaksi obat dan perlunya obat sistemik.
1erikut ini adalah penatalaksaan ulkus kornea di tingkat pelayanan
primer, sekunder, maupun tersier yang dikutip dari +H.
. 'enatalaksanaan di layanan kesehatan primer
". 4emberikan Chloramphenicol eye ointment !,#%"& tiga kali sehari
sekurang%kurangnya hingga tiga hari pengobatan.
?angan menggunakan obat apapun yang mengandung kortikosteroid,
?angan menggunakan obat%obatan tradisional.
. Eujuk ke spesialis mata
?ika nyeri dan mata merah menetap dalam 0 hari,
?ika terdapat bercak putih pada kornea dan mata merah (ulkus kornea$,
jangan menunda untuk merujuk ke spesialis mata.
1. 'enatalaksanaan di perawatan mata tingkat sekunder
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
20/30
". *egera rujuk ke pusat perawatan mata tersier jika terdapat indikasi=
Ulkus hanya terjadi pada satu mata
'asien anak
>erdapat perforasi atau berpotensi untuk terjadi perforasi
)icurigai adanya ulkus jamur pada pemeriksaan klinis, sedangkan KH
dan pewarnaan jamur yang lain tidak tersedia
. :akukan apusan kornea, pewarnaan dengan KH atau pewarnaan jamur
lainnya.
0. :akukan rawat inap=
?ika terdapat ancaman penglihatan yang cepat
Untuk memastikan terapi tiap jam
Untuk memastikanfollo" up-. pabila tidak terdapat hifa pada apusan maka berikan =
CefaDolin #& dan entamycin ",-& teteskan per jam. entamycin dapat
diganti dengan CiprofloBacin.?ika tidak dimungkinkan tetes mata tiap
jam, maka dapat dilakukan injeksi subkonjungtiva
'eriksa setiap hari hingga ulkus membaik
'erlahan kurangi frekuensi tetes mata danfollo" up tiap dua minggu
Eujuk ke pusat perawatan mata tersier jika tidak membaik dalam tiga hari
#. pabila terdapat hifa pada apusan maka berikan =
Gatamycin #& teteskan tiap jam, atau mphotericin !,"#& teteskan per jam
'eriksa dua hari sekali hingga ulkus membaik
>eruskan tetes mata sekurangnya tiap tiga jam selama dua minggu
setelah ulkus sembuh
Eujuk ke pusat perawatan mata tersier jika tidak membaik dalam tujuh
hari.
C. 'enatalaksanaan di perawatan mata tingkat tersier
". pusan kornea dengan pewarnaan KH dan ram. Kultur pada Sheep blood agar, *abourauds, dan#rain-heart infusion, serta
media kultur lain jika diperlukan
0. :akukan rawat inap=
?ika terdapat ancaman penglihatan yang cepat
Untuk memastikan terapi tiap jam
Untuk memastikanfollo" up
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
21/30
pusan
tidak
dapat
dilakuk
an
>idak ada
organisme
yang
tampak
pada apusan
1akteri
ram
(
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
22/30
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
23/30
4A4 ;
LAPORAN KASUS
;," /+en)i)as
Gama = >n. 4
Umur = -3 tahun
?enis Kelamin = :aki%laki
gama = slam
'ekerjaan = 'etani
lamat = 'asuruan
Go. Eegister = ""2"BBB
>anggal periksa = 3 pril !"3
;,& Anamnesis;,&," Kel.han U)ama
1ola mata sebelah kanan menonjol
;,&,& Ri0aya) Penyai) Searan2
'asien mengeluhkan mata kanan kelilipan saat aktivitas menyabiti rumput
sekitar - bulan yang lalu. 'asien merasakan ada yang mengganjal di mata
kanan, pandangan gelap, air mata banyak keluar, mata kanan panas dan
bengkak ( (%$.
;,&,- Ri0aya) Kel.ar2a
laukoma (%$, )4 (%$, H> (%$.;,&,% Ri0aya) Kon)a
>idak ada riwayat kontak
;,&,# Ri0aya) Sosial
'asien merupakan seorang petani, mempunyai orang anak.
;,&,> Lifes)yle
Eiwayat sering merokok (
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
24/30
OD OS
LP ? 7is.s -@-
rthophoria Ke+.+.an rthophoria
Geraan 4ola
Ma)a
*pasme (%$, 9dema (%$ Pal*e1ra *pasme (%$, 9dema (%$
C (
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
25/30
6o)o Klinis Ma)a Kanan Pasien (% A*ril &"%'
;,% Asessmen)
) )escemetocele et causa ulcus cornea
;,# Plannin2 Tera*i
Tera*i s.*or)if +an sim*)oma)is:
% ) )ibekacin ed 3 B "
% ) )iflucan ed 3 B "
% ) Eepithel ed 3 B "
% ) *ulfas tropin "& ed B "
% laucon 0 B #! mg '
Tera*i Pem1e+ahan
% ) flap conjunctiva
;,> Plannin2 E+.asi
4enjelaskan perihal diagnosis, penatalaksanaan M prognosis penyakit
yang dialami pasien.
4enjaga higienitas mata dan menghindari tindakan menggosok%gosok
mata dengan tangan atau jari tangan karena dapat memperberat lesi
4enggunakan kacamata agar tidak terpapar polusi dan debu
Kontrol " minggu
;,! Pro2nosis
d vitam = dubia et bonam
d sanam = dubia et malam
d functionam = dubia et malam
d kosmetika = dubia et malam
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
26/30
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
27/30
4A4 $
PEM4A5ASAN
*eorang laki%laki berusia -3 tahun, bekerja sebagai petani dengan tempat
tinggal di luar kota. )atang ke E*. *aiful nwar 4alang dengan keluhan utama
bola mata sebelah kanan menonjol. 1erdasarkan epidemiologi, bahwa :aki%laki
lebih banyak menderita ulkus kornea, yaitu 2"& di U* dan 3"& di ndia Utara
banyaknya kegiatan laki%laki sehingga meningkatkan resiko terjadinya trauma
termasuk trauma kornea.
'asien mengaku keluhan muncul sejak - bulan yang lalu, dimulai saat pasien
bekerja kemudian kelilipan di mata sebelah kanan dirasa seperti ada yang
mengganjal, pandangan berangsur gelap, mengeluarkan banyak air mata, disertai
rasa panas, nyeri dan bengkak, penglihatan gelap (
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
28/30
mg. 1erdasarkan teori bahwa penatalaksanaan medikamentosa yang dapat
diberikan antara lainuntuk menangani penyebab infeksi, anti glaukoma, anti
kolagenase, anti inflamasi dan optimalisasi penyembuhan epitel. )ibekacin
merupakan antibiotik golongan derivat dari kanamisin aminoglikosid yang efektif
terhadap pseudomonas, streptokokus, dan stafilokokus. )ibekacin bekerja dengan
cara menghambat ikatan ribosom antara formylmethyonil%tEG. )iflucan
merupakan obat anti fungi golongan fluconaDole. 'ada pasien ini dicurigai ulkus
korne akibat fungal karena terdapat neovascularisasi pada pemeriksaan
ophtamologi. Eepithel digunakan untuk optimalisasi penyembuhan epitel melalui
fungsinya sebagai pemeliharaan film air mata dengan mengisi kelembaban mata.
*ulfas tropin "& dimaksudkan untuk menekan peradangan dan untuk
melepaskan dan mencegah terjadinya sinekia anterior, karena sulfas atropin
memiliki efek sikloplegik yang menyebabkan pupil midriasis, sehingga mencegah
perlengkatan iris pada kornea. laucon merupakan golongan Carbonic nhidrase
nhibitor untuk menurunkan teanan yang dapat menyebabkan ekstrusi konten
intraokular pada kasus descemetocele.
'rognosis pada kasus ini adalah buruk sebab kornea sebagai salah satu
media refraksi telah mengalami defek dan untuk reepitelisasi masih dibutuhkan
waktu. 'rognosis ulkus kornea tergantung pada tingkat keparahan dan cepat
lambatnya mendapat pertolongan, jenis mikroorganisme penyebabnya, dan ada
tidaknya komplikasi yang timbul. Ulkus kornea yang luas memerlukan waktu
penyembuhan yang lama, karena jaringan kornea bersifat avaskular.
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
29/30
4A4 -
KES/MPULAN
Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat
kematian jaringan kornea, yang ditandai dengan adanya infiltrat supuratif disertai
defek kornea, dan robeknya jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai
stroma. >erbentuknya ulkus pada kornea banyak ditemukan oleh adanya
kolagenase yang dibentuk oleh sel epitel baru dan sel radang. Ulkus kornea yang
luas memerlukan penanganan yang tepat dan cepat untuk mencegah perluasan
ulkus dan timbulnya komplikasi berupa descematokel, perforasi, endoftalmitis,
bahkan kebutaan. Ulkus kornea yang sembuh akan menimbulkan kekeruhan
kornea dan merupakan penyebab kebutaan nomor dua di ndonesia.
'engobatan pada ulkus kornea tergantung penyebabnya, diberikan obat
tetes mata yang mengandung antibiotik, anti virus, anti jamur, sikloplegik dan
mengurangi reaksi peradangan dengann steroid. 'asien dirawat bila mengancam
perforasi, pasien tidak dapat memberi obat sendiri, tidak terdapat reaksi obat dan
perlunya obat sistemik.
'rognosis bergantung pada alasan yang mendasari dan luasnya corneal
melting. Kondisi yang reversibel atau mudah dikontrol memiliki prognosis yang
baik. Corneal melting yang non perforasi memiliki prognosis yang lebih baik
dibandingkan tipe perforasi.
7/25/2019 Kaspan Descemetocele et causa ulkus kornea.doc
30/30
DA6TAR PUSTAKA
Cheung G., *ayegh EE., upta 'C. !"#. %anagement of Descemetocele and
Corneal Perforation. merican cademy of phtalmology.
Comarella ?)., *araiva 'C., *araiva A'. !"#. Corneal Ulcer= a Eetrospective
*tudy of a Cases *een at the Hospital )as ClNnicas, Aederal University of
9spirito *anto.'ev #ras (ftalmol )ol*+./0 +1-23*
Aarida, Ousi. !"#.Corneal 4lcers &reatment. ? 4ajorit 8ol - ("$= ""/%"2.
lyas, *idarta. !"#.5lmu Penyait %ata, Edisi 6elima. ?akarta= 1adan 'enerbit
AKU.
?eng 1H, ritD )C, Kumar 1, et al. !"!. 9pidemiology of ulcerative keratitis
in Gorthern California.$rch (phthalmol7.22/073..-73.2*
?hanji 8., Ooung :., 4ehta ?*., *harma G., garwal >., 8ajpayee E1. !"".
4anagement of Corneal 'erforation. Surv (phthalmol 81 1/0 8..98:2.
'erry H) dan Cameron ?). !!#. Pathology of the Cornea-Sclera in Duane;s
ingkat keparahan Ulkus Kornea di E* *arjito
*ebagai >empat 'elayanan 4ata >ertier.
8aughan ). !!2. (pthalmologi 4mum, Edisi 7+. ?akarta= +idya 4edika.
+H.!!-.=uidelines for the %anagement of Corneal4lcer at Primary,
Secondary, and &ertiary >ealth