Upload
auliamulida
View
53
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
farter
Citation preview
Farmakoterapi 2
CVA Trombus dan HT stage 2
Farah Kholidah Dzia09040040
DEFINISI
PATOFISIOLOGI (STROKE ISKEMIK)Stroke iskemik disebabkan karena tersumbatnya aliran darah ke otak
karena : Atherosclerosis pada arteri otak (pembentukan plak/deposisi lemak
pada pembuluh darah) Thrombosis (penyumbatan pada arteri) Emboli (plak atherotrombosis yang tidak stabil )
PATOFISIOLOGI (STROKE HEMORAGI)• Penyebab utama : hipertensi terjadi
jika tekanan darah meningkat dengan signifikan pembuluh arteri robek perdarahan pada jaringan otak membentuk suatu massa jaringan otak terdesak, bergeser, atau tertekan (displacement brain tissue) fungsi otak terganggu
Faktor resiko stoke
Manifestasi Klinis• Sakit kepala• Muntah • Penurunan kesadaran
Akibat Strok• Kelumpuhan satu sisi tubuh• Gangguan penglihatan• Afasia• Lelah• Emosi yang labil
Terapi Serangan Akut• Terapi Trombolitik • Terapi Antiplatelet• Terapi antikoagulan
Terapi Pemeliharaan (Pencegahan) Terapi Antiplatelet Terapi Antikoagulan Antihipertensi Terapi pemulihan metabolisme otak Terapi dislipidemia Terapi rehabilitasi
Definisi• Hipertensi : meningkatnya tekanan darah arteri yang
persisten dengan nilai sisto dan diastol 140/90 mmHg atau lebih tinggi.
Klasifikasi tekanan darah Tekanan darah sistolik (mmHG)
Tekanan darah diastolik (mmHG)
Normal < 120 Dan <80
Prehipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi stage 1 140-159 90-99
Hipertensi stage 2 ≥160 Atau ≥100
PROFIL PASIENPasien : Tn. MUmur/BB/Tinggi : 61 th/-/-Alamat : PasuruanRiwayat sosial : JamkesmasKeluhan : - Tidak bisa bicara dan lemah setengah badan- tidak bisa bicara secara mendadak saat bangun
tidur pukul 15.00 WIB- Pasien mengeluh sakit kepala, muntah 1 kali,
ngompol, ngebrok, pelo, metot, cegukan dan sedikit sesak. Pasien baru pertama kali mengalami serangan tersebut.
Diagnosa : CVA Trombus dan HT stage 2Riwayat penyakit : HipertensiRiwayat obat : -Alergi : -Merokok/Alkohol : -
Catatan Perkembangan PxTanggal Problem / Kejadian / Tindakan Klinisi
01/04/10 Pasien Tn. M. 61 tahun MRS tanggal 1 April 2010, 1 hari SMRS pasien mengeluh lemah setengah badan
kanan disertai tidak bisa bicara secara mendadak saat bangun tidur pukul 15.00 WIB. Saat MRS pasien
masih sadar dan bisa bicara tetapi agak lambat. Pasien mengeluh sakit kepala, muntah 1 kali, ngompol,
ngebrok, pelo, metot, cegukan dan sedikit sesak. Pasien baru pertama kali mengalami serangan tersebut.
Pada saat MRS pasien diberi terapi O2, NS 0,9%, inj. Pirasetam, inj. Ranitidin, Inj. Antrain, Neurodek,
Antasida syr dan Klorpromazin.
02/04/10 Pasien sudah tidak merasa sesak sehingga terapi O2 dihentikan.
Pemberian inj. Antrain dihentikan diganti dengan inj. Ketorolak karena nyeri kepala yang dirasakan
oleh pasien semakin hebat.
Pasien diberi tambahan terapi Simvastatin karena pasien mengalami hiperlipidemia dan terapi lainnya
tetap.
03/04/10 Terapi inj. Ketorolak diganti dengan inj. Antrain karena ketorolak mempunyai efek samping
menyebabkan hipertensi, hal ini akan memperparah kondisi pasien.
Pemberian Antasida syr dihentikan karena pasien sudah tidak maag
Diberi tambahan Laksadin syr untuk menghindari pasien mengejan saat BAB dan Aspilet
Terapi lainnya tetap
04/04/10 Terapi yang diberikan tetap
05/04/10 Karena pasien sulit BAB maka diberikan terapi Dulcolax supp.
Karena pasien sudah tidak cegukan lagi maka pemberian terapi Klorpromazin dihentikan dan terapi
lainnya tetap.
06/04/10 Pemberian Inj. Pirasetam dihentikan
Diberikan tambahan terapi Allupurinol dan terapi lainnya tetap.
07/04/10 Karena nyeri seluruh badan yang dirasakan oleh pasien sudah berkurang maka pemberan inj.
Antrain dihentikan.
Karena pasien sudah bisa BAB maka pemberian terapi Dulcolax supp. dihentikan.
Diberikan tambahan terapi Neurotam sebagai neuroprotektan.
Terapi lainnya tetap.
08/04/10
Karena kondisi pasien sudah tidak lemah maka pemberian terapi NS 0,9% dihentikan.
Karena pasien sudah tidak mengalami mual dan muntah maka pemberian terapi inj. Ranitidin
dihentikan.
Terapi lainnya tetap.
09/04/10 Terapi yang diberikan tetap dan kondisi pasien mulai membaik.
10/04/10 Tadi malam pasien batuk dan ada riaknya sehingga diberi tambahan terapi DMP syr.
Lanjutaaann.....
11/04/10 Terapi yang diberikan tetap.
12/04/10
Frekuensi pemberian terapi Allupurinol diturunkan menjadi 1 dd 1 sebagai maintenance dose
untuk mengontrol serangan gout.
Terapi lainnya tetap.
13/04/10 Hari ini pasien KRS karena kondisi pasien sudah membaik. Terapi yang diberikan tetap.
Lanjutaaann.....
Strategi : S-O-A-P
S = Subjective
- Tidak bisa bicara dan lemah setengah badan-tidak bisa bicara secara mendadak saat bangun tidur pukul 15.00 WIB-Pasien mengeluh sakit kepala, muntah 1 kali, ngompol, ngebrok, pelo, metot, cegukan dan sedikit sesak. Pasien baru pertama kali mengalami serangan tersebut.
O = Objective
• Data Klinik• Data Laboratorium
Data KlinikDATA KLINIK Nilai
Normal
Tanggal1 3 5 6 7 8 9 10 12 13
Tekanan darah
120/80 mmHg
150/90 130/80 130/80 150/90 160/100 150/90 140/90 140/90 140/90
140/90
Nadi 80-100 x/menit
80 84 86 80 88 84 80 84 72 72
RR 18-20 x/menit
22 20 20 18 18 20 18 20 16 16
Suhu 37,0 ±0,5 ◦C
36 37 36,5 36.6 36,7 36,2 36,2 36 36,5 36,5
Kondisi umum
lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah -
Sakit kepala +++ ++ + - ++ - - - - -
Mual ++ ++ - - - -Muntah ++ ++ - - - -Sesak + - - - - - - - - -Batuk + Riak - - - - - - - ++ ++ ++
Tidak bisa BAB
- - + + - - - - - -
Data Laboratorium
Profil Pengobatan 1Obat Rute Dosis Frek
Tanggal Pemberian Obat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
O2 n.c 4 lpm √ //
NS i.v 10 tpm √ //
NS i.v 16 tpm √ √ // √ √ //
NS i.v 20 tpm √ √ //
Pirasetam i.v 3 g/15 mL 4 dd 1 √ √ √ √ √ //
Neurotam p.o 1,2 mg 3 dd 1 √ √ √ √ √ √ √
Neurodex (vit B1, B6, B12)
p.o Roboransia 2 dd 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ranitidin i.v 50 mg/2 mL 2 dd 1 √ √ √ √ √ √ √ //
Antasida Syr
p.o 10 mg/5 mL 3 dd 1 C √ √ //
Antrain i.v 1 g/2 mL 3 dd 1 √ // √ √ √ √ //
Ketorolak i.v 10 mg/mL 3 dd 1 (encerkan)
√ //
Klorpromazin
p.o 25 mg 3 dd 1 √ √ √ √ //
Obat Rute Dosis FrekTanggal Pemberian Obat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Simvastatin p.o 10 mg 0-0-10 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Aspilet p.o 160 mg 1 dd 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Laksadin syr
p.o 3 dd 1 C √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Dulcolax Supp
perec 10 mg 0-0-1 √ √ //
Allupurinol p.o 100 mg 2 dd 1 √ √ √ √ √ √ //
Allupurinol p.o 100 mg 1 dd 1 √ √
DMP Syr p.o 10 mg/5 mL 3 dd 1 C √ √ √ √
Profil Pengobatan 2
A = Assesment (1)S/o terkait Terapi Analisis DRPs
sesak O2 Pesien mengalami sesak pada hari pertama sehingga mendapat terapi oksigen
-
Lemah setengah badan
NS 0,9% Pasien mendapat terapi NS karena keadaan umum pasien kurang sehingga terapi Ns memang diperlukan untuk memperbaiki Ku
-
Neuroprotektan Pirasetam Dalam kasus ini Pirasetam bekerja sebagai neuroprotektan sehingga mampu mengurangi kecacatan yang mungkin terjadi dan secara empiris diketahui akan memberikan hasil yang baik jika diberikan pada keadaan awal.
-
Neurotam
Suplemen vitamin
Neurodex Neurodex merupakan neurotropik yang berguna sebagai suplemen vitamin sehingga mampu menjaga kerusakan sel syaraf dan mengurangi kecacatan.
S/o terkait Terapi Analisis DRPs
muntah Inj. Ranitidin Pasien mengalami muntah sehingga pemberian Ranitidin yang merupakan gol H2 bloker memang diperlukan.
Lebih baik, antasida syr tidak di pergunakan, karena sudah ada ranitidin
Antasida syr
Sakit Kepala Inj. Antrain Antarain mengandung metamizol Na yang merupakan analgesik gol NSAID , analgesik ini diberikan karena pasien mengalami sakit kepala.
-
Ketorolak Karena ES>kegunaan, mk d ganti Inj. Antrain
Cegukan Klorpromazin Merupakan antipsikotik yang juga dapat mengatasi cegukan
-
Hiperlipidemi dan memperlancar peredaran darah
Simvastatin Berkerja dengan menstabilkan plak sehingga tidak menghabat peredaran darah.
-
A = Assesment (2)
S/o terkait Terapi Analisis DRPs
Antiplatelet Aspilet Mengurangi terjadinya agregasi platelet
-
Pencahar Laksadin Syr. Laksadin berguna untuk menghindari pasien mengejan karena jika pasien mengejan terlalu keras akan memperparah keaadannya
-
Dulcolax supp. Memperlancar BAB pasien
-
Asam Urat Allupurinol Mengatasi asam urat -
Batuk berdahak DMP Syr Mengatasi batuk pasien DMP Antitusif seharusnya digunakan Ekspektoran
A = Assesment (3)
P = Planning
• Analgesik yang digunakan 1 saja Antrain• Pasien mengalami infeksi, dapat terlihat dari
data lab nya sehingga perlu terapi AB• Pasien Mengalami batuk sehingga Obat yang
digunakan disesuaikan dengan jenis batuknya.