22
LAPORAN PENDAHULUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA TERMOREGULASI Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi mata kuliah praktik Keperawatan Dasar Manusia Dosen pengampu :Liya Novitasari, S.Kep., Ns Oleh : PIANIKE WIDIAWATI TANGGUH SOFA NURYAT ANNISA RAHMATIKA IDA I DEWA ADI PRAMANA WARNI WAHYUNI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KDM SUHU

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KDM SUHU

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

TERMOREGULASI

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi mata kuliah praktik Keperawatan Dasar Manusia

Dosen pengampu :Liya Novitasari, S.Kep., Ns

Oleh :

PIANIKE WIDIAWATI

TANGGUH SOFA NURYAT

ANNISA RAHMATIKA

IDA I DEWA ADI PRAMANA

WARNI WAHYUNI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NGUDI WALUYO UNGARAN

2013

Page 2: KDM SUHU

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tubuh dapat berfungsi secara normal dalam rntang temperatur yang samapi

lebih dari 37̊�C, temperatur diluar rentang ini dapat menyebabkan kerusakan, efek

yang permanen seperti kerusakan otak atau kematian. Tubuh dapat secara sementara

mengatur temperatur melalui mekanisme tertentu. Terpajan pada panas yang

berkepanjangan meningkatka aktifiotas metabolik tubuh dan meningkatkan kebutuhna

oksigen dijaringan. Pemajanan pada panas yang lama dibawah matahari dapat

menyebabkan heatstroke yang ditandai dengan demam tinggi, konvulsi, koma.

B. Tujuan Penulisan

1) Mampu mengetahui tentang pengertian termoregulasi

2) Mampu mengetahui tentang fungsi fisiologis dari termoregulasi

3) Mampu mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi termoregulasi

4) Mampu memahami perubahan suhu manusia

5) Mampu mengetahui tentang gangguan pemenuhan kebutuhan suhu manusia

6) Mampu mengetahui tentang penatalaksanaan dari kompres dan pengukuran

termoregulasi

7̊) Mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengann termoregulasi.

Page 3: KDM SUHU

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP TEORI GANGGUAN ATAU PERUBAHAN KEBUTUHAN DASAR

MANUSIA

1. DEFINISI

Termoregulasi adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai

keseimbangan produksi panasa dan kehilangan panas, sehingga panas dalam tubuh

dipertahankan secara konstan. Termoregulasi manusia berpusat pada hipotalamus

anterior. Terdapat 3 komponen pengatur atau penyusun sistem pengatura panas.

Suhu atau termoregulasi merupakan suau perbedaan antara jumlah panas yang

dihasilkan oleh tubuh dengan jumlah panas yang hilang ke lingkungan eksternal

atau substansi panas dingin atau permukaan kulit tubuh.

Hipertermi atau peningkatan suhu tubuh merupakan keadaan dimana

seseorang individu mengalami kenaikan suhu tubuh.

Adapun lokasi untuk pengukuran temperatur tubuh adalah :

a) Ketiak (Aksila)

b) Anus (Rektal)

c) Dibawah lidah (liblingual)

Usia Suhu �� C usia Suhu �C

3 bulan

6 bulan

1 tahun

3 tahun

5 tahun

7̊ tahun

9 tahun

37̊,5

37̊,7̊

37̊,3

37̊,2

37̊,0

36,8

36,7̊

11 tahun

13 tahun

Dewasa

7̊0 tahun

36,7̊

36,6

36,4

36,0

(Potter and Perry, 1999)

2. FUNGSI FISIOLOGIS

a. Produksi panas

Page 4: KDM SUHU

Panas diproduksi didalam tubuh melalui metabolisme yang merupakan

reaksi kimia pada se;l tubuh. Makanan merupakan sumber bahan bakra yang

utama bagi metabolisme. Termoregulasi membutuhkan fungsi normal dari

proses produksi panas. Reaksi kimia selular memerlukan bila metabolisme

meningkat, panas tubuh meningkat dan diproduksi. Produksi panas terjadi

selama istirahat, gerakan otot polos, gerakan otot dan termogenesis.

1) Metabolisme basal merupakan penghasil panas yang diproduksi tubuh saat

istirahat. Jumlah rata-rata metabolisme (BMR) bergabtung pada luas

perukaan tubuh. Hormon tyroid juga mempengaruhi BMR dengan cara

meningkatkan pemecahan glukosa dan lemak tubuh. Hormon tyroid

meningkatkan laju reaksi kimia yang hampir seluruh sel tubuh.

2) Gerakan volunter seperti aktivitas otot selama latihan membutuhkan

tambahan energi. Laju energi dapat meningkatkna diatas 2000 kali

normal. Produksi panas dapat meningkat diatas 50 kali normal.

3) Menggigil

Merupakan respon tubuh involunter terhadap suhu yang berbeda dalam

tubuh. Menggigil dapat meningkatkan produksi panas 4-5 kali lebih besar

dan normal Panas diproduksi untuk mempertahankan suhu tubuh (Potter

and perry,1999).

Pengeluaran dan produksi panas terjadi secara stimultan. Struktur kulit

dan paparan terhadap lingkungan secara konstan. Pengeluaran panas

secara normal melalui radiasi, konduksi konveksi dan evaporasi.

1) Radiasi

Merupakan perpindahan panas dari permukaan suatu objek Ke

permukaan objek lain tanpa bersentuhan. Panas terpindah

melalui gelombang elektromagnetik.

2) Konduksi

Merupakan perpindahan panas dari satu objek ke objek lain ke

kontak langsung. Ketika kulit hangat menyentuh objek yang

lebih dingin, panas akan hilang.

3) Konveksi

Merupakan perpindahan panas karena gerakan udara. Panas

diproduksi pertama kali pada molekul udara secara langsung

dalam kontak dengan kulit.

Page 5: KDM SUHU

4) Evaporasi

5) Merupakan perpindahan panas karena gerakan udara menjadi

gas. Tubuh secara kontinue kehilangan panas melallui

evaporasi kira-kira 1000 kali sampai 9000 ml sehari, yang

menguap dari kulit dan paru yang mnegakibatkan kehilangan

panas dan air (Wikipedia, org)

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI SUHU TUBUH

a) Usia

Regulasi suhu tidak stabil dari anak-anak sampai mencapai pubertas. Rentang

suhu normal turun secara berangsur sampai seseorang mendekati lansia.

Lansia mempunyai rentang suhu tubuh yang lebih sempit daripada dewasa

awal.

Suhu oral 35�C tidak lazim pada lansia sekitar 36�C, lansia terutama sensitif

terhadap suhu ekstrem karena kemunduran mekanisme kontrol terutama pada

kontrol vasometer (kontrol vasokontriksi dan vasodilatasi) penurunan curah

jumlah jaringan subkutan, penurunan aktivitas kelenjar keringat dan

penurunan metabolisme.

b) Olahraga

Aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dan pemecahan KH, dan

lemak. Haliin meneybabkan peningkatan metabolis me dan produksi panas.

Segala jenis olahrag dapat meningkatkan produksi panas, akibatnya

meningkatkan suhu tubuh. Olahrag yang lama seperti lari jarak jauh, adapat

meningkatkan suhu tubuh untuk sementara sampai 41�C.

c) Kadar Hormon

Secara umum, wanita fluktuasi suhu tubuh yang lebih besra dibandingkan pria.

Variasi hormonal selama siklus menstruasi menyebabkan fluktuasi suhu

tubuh. Kadar progesteron meningkat dan menurun secara bertahap selama

siklus menstruasi. Bila kadar progesteron rendah suhu tubuh beberapa derajat

dibawah kadar batas (Bobak, 1993)

d) Stres

Stres fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal

dan persyarafan. Perubahan fisiologis tersebut meningkatkan panas. Klien

yang cemas saat masuk RS atau tempat praktik dokter suhu tubuhnya lebih

Page 6: KDM SUHU

tinggi dari batas normal. (Adanya kerja hormon epinefrin dan non epinefrin

yang memecah glikogen menjadi energi dan megnhasilkan panas).

4. PERUBAHAN SUHU MANUSIA

a) Hipertermi

Keadaan dimana ketika seseorang individu mengalami atau beresiko

mengalami kenaikan suhu tubuh terus-menerus lebih tinggi dari 37̊,8�C per

rectal karena faktor eksternal:

Pola hipertermi

1) Terus menerus

Merupakan pola demam yang tingginya menetap lebih

dari 24 jam bervariasi 1�C -2�C

2) Intermiten

Demam memuncak secara berseling dengan suhu

normal , suhu akan kembali normal paling sedikit sekali

24 jam.

3) Relaps

Periode episode demam diselingi dengan tingkat suhu

normal episode demam.

4) Remiten

Dimana demam memuncak dan turun tanpa kembali

kesuhu normal.

b) Hipotermi

Suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan

mengatasi normal (suhu dingin), suhunya berada dibawah 35 �C.

Gejalanya :

1) Penderita berbicara ngelantur

2) Kulit sedikit berwarna abu-abu

3) Detak jantung melemah

4) Tekanan darah menurun dan terjadi kontraksi otot sebagai usaha

untuk menghasilkan panas

5) Irama sirkadia (siklus 24 jam gelap dan terang)Suhu tubuh berubah

secara normal (0,5� C - 1�C selama periode 24 jam). Bagaimanapun

Page 7: KDM SUHU

suhu merupakan irama paling stabil pada manusia. Suhu tubuh

biasanya paling rendah pada jam 01.00-04.00 dini hari dan

meningkat pada waktu pagi-siang hari. Namun perlu diketahui

puncak suhu meningkat pada usia lansia yaitu pada dini hari (Lenz,

1987̊).

6) Lingkungan

Lingkungan mempengaruhi suhu tubuh jika suhu dikaji dalam

ruangan yang sangat hangat, klien mungkin tidak mampu

meregulasi suhu tubu melalui mekanisme pengeluaran panas dan

suhu tubuh akan naik. Jika klien berada dilingkungan luar tanpa

baju hangat, suhu tubuh mungkin rendah karena penyebaran yang

efektif dan pengeluaran panas yang efektif dan pengeluaran panas

yang konduktif. Bayi dan lansia paling sering dipengaruhi oleh

suhu lingkungan karena mekanisme suhu mereka kurang efisien.

Pada pasien hipotermi pasien tidka sadarkan diri, badan

menjadi sangat kaku, pupil mengalami dilatasi dan pernafasan

sangat lambat hingga tidak terlihat. Mekanisme tubuh kerja suhu

tubuh menjadi menurun:

1) Vasokontriksi kulit diseluruh tubuh

Karena rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus posterior.

2) Piloereksi

Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang

melekat pada folike rambut berdiri.

3) Peningkatan pembentukan panas

Sistem metabolisme meningkat melalui mekanisme menggigil,

pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta

penigkatan sekresi tiroksin.

c) Demam (Hiperpireksia)

Demam merupakan temparatur tubuh dari atas batas normal, penyebab

tersering yaitu karena bakteri, tumor, dan keadaan lingkungan. Pengaturan

temparatur hipotalamus pada penyakit demam efek pirogen. Hasil pemecahan

protein dan zat tertentu terutama toksin lipopolisakarida dapat menngkatkan

sel point termostat hipotalamus. Zat yang menimbulkan efek seperti ini

disebut pirogen. Pirogen yang dilepaskna oelh baktero atau pirogen

Page 8: KDM SUHU

dilepaskan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam dan

peranan interleukin-I.

Apabila bakteri atau hasil pemecahan bakteri terdapat dalam jaringan

atau daka darah keduanya akan difagositosis oleh leukosit darah, makrofag

jaringan, dan limposit. Selulruh sel ini selanjutnya mencerna haisl pemecahan

bakteri dan melepaskan zat interleukin-II ke dalam cairan tubuh yang juga

disebut pirogen leukosit atau pirogen endogen. Interleukin –I saat mencapai

hipotalamus segera menimbulkan demam.

Hiperpireksia atau demam adalah kegagalan mekanisme pengeluaran

panas untuk mempertahankan kecepatan pengeluaran kelebihan

produksi panas

d) Kelelahan akibat panas

Kelelahan akibat panas terjaid bila diaforesis yang bannyak mengakibatkan

kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan, disebabkan oleh lingkungan

yang terpajan dengan panas. Tindakan yang dapat dilakukan yaitu

memindahkan pasien ketempat yang lebih dingin serta memperbaiki

keseimbangna cairan dan elektrolit.

e) Heatstroke

Pajanan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan sengan suhu tinggi

dapat memperngaruhi mekasnisme pengeluaran panas. Kondisi ini disebut

heatstroke, klien dengann resiko tinggi pada penyakit kardiovaskuler,

hipertiroidisme, diabetes dan alkoholik dan klien yang mengonsumsi obat-

obatan yang menurunkan kemampuan tubuh untuk mengeluarkan panas dan

mereka yang menjalani olahraga berat.

Tanda-gejalanya :

1) Gamang

2) Konvulsi

3) Delirium

4) Mual

5) Kram otot

6) Gangguan visual

7̊) Inkontinensia urine

Page 9: KDM SUHU

Gejala-gejala yang lebih penting adalah adalah kulit hangat dan kering.

Penderita heat stroke banyak kehilangan cairan dan elektrolit dan malfungsi

hipotalamus. Heatstroke yang besar pada suhu 40,5�C mengakibatkan

kerusakan jaringan pada sel dan semua jaringan organ tubuh. Jika kondisi

terus berlanjut, klien menjadi tiodak sadar, pupil tidak reaktif, dan terjadi

kerusakan neuroligis yang permanen terkecuali dapat tindakan pendinginan

yang cepat.

5. GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SUHU

a. Serangan Demam

Apabila temperatur tubuh meningkat melebihi

temperatur krisis. Hyperpireksi sangat merusak jaringan tubuh

terutama otak. efek yang membahayakan dari temperatur

suhu tubuh adalah perdarahan lokal dan degenerasi.

Perenkimatosa sel diseluruh tubuh, terutama otak, kerusakn

pada hati, dan ginjal, dan organ tubuh lainnya yang sering

akan memperburuk keadaan.

b. Demam

Demam merupakan titik patokan atau peningkatan suhu

tubuh diatas normal. Dengan peningkatan titik patokan (sel

point) tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk

meningkatkan suhu tubuh. Tubuh berespon dengan menggigil

dan meningkatkan metabolisme basal.

Karakteristik demam

Menggigil atau kedinginan

Krisis atau kematian

Mekanisme demam

Demam timbul sebagai respon terhadap

pembentukan interleukin I yang disebut pirogen

endogen

Interleukin I dibebaskan oleh neutrofil aktif,

makrofag dan sel-sel myang mengalami cidera

Page 10: KDM SUHU

Interleukin, tampaknya menyebabkan panas

dengan menghasilkan prostaglandin yang

merangsang hipotalamus

6. PENATALAKSANAAN

Selama menggigil berikan tidakan untuk merangsang selera

makan dan tawarkan menu hidangan yang seimbang, berikan

cairan tambahan (cairan RL, D5 %, cifofloxacin). Kurangai

penutuupan tubuh luar, namun jangan sampai

menyebabkangemetar, berikan pengobatan antipireutuk sesuai

pesan dokter, sediakna cairan setidaknya 3L/hari bila fungsi

ginjal dan jantung normal.

Page 11: KDM SUHU

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

a) Pengkajian

Mengidentifikasi klien yang memiliki pengkatan suhu diatas

batas normal

Mengkaji tanda dan gejala perubahan suhu dan faktor yang

secara normal mempengaruhi suhu tubuh

b) Diagnosa Keperawatan

Resiko terjadi hipertermi berhubungan dengan proses infeksi

Kekurangan volume cairan berhubungan dengan hipertermi

c) Perencanaan Intervensi

Berikan obat penurun suhu tubuh sesuia dengan anjuran

dokter

Perbanyak memberikan cairan

Anjurkan posisi yang nyaman pada pasien

Observasi kulit (warna, tugor, elastisitas)

d) Evaluasi

Mengidentifikasi hasil keefktivan perawatan yang telah

diberikan pada pasien yang menderita peningkatan suhu tubuh

berdasarkan hasil akhir yang diharapkan yaitu:

Vital sign normal

Volume cairan seimbang

Hipertermi negatif

Prosedur/Cara Memeriksa Suhu Tubuh

a) Termometer

Alat dan Bahan

1) Termometer

2) 3 buah botol

Botol peretama berisi larutan sabun

Botol kedua bberisi larutan lysol atau antiseptik

Botol ketiga berisi air bersih

3) Bengkok

Page 12: KDM SUHU

4) Kertas/tisue

5) Vaseline

6) buku catatan

7) Sarung tangan

Prosedur Kerja

1) Pemeriksaan suhu secara oral

cuci tangan

Gunakan sarung tangan

Jelaskan prosedur pada pasien

Tentukan letak bawah lidah

Letakkan termometer dibawah lidah sejajar dengan gusi

Anjurkan mulut diketupkan selama 3-5 menit

Angkat termometer dan baca hasilnya

Catat hasil

Bersihkan termometer dengan tisue

Cuci dengan air sabun, desinfektan, lalu bilas dengan air

bersih dan keringkan

2) Pemeriksaan Suhu Secara Rektal

Cuci tangan

Gunakan sarung tangan

Jelaskan prosedur pada pasien

Atur posisi pasien dengan posisi sim/miring

Pakaian ekstermitas diturunkan

Letakkan termometer standar nilai 0, lalu oleskan vaseline

Setelah 3-5 menit baca jasilnya

Bersihkan

3) Pemeriksaan suhu secara aksila

Siapkan posisi pasien supinasi/duduk

Letakkan termometer yang telah dibersihkan darilarutan

antiseptikbilas dengan air berih

Bersihkan aksila lalu letakkan

Tunggu hasil 5-10 menit

Baca hasil

Page 13: KDM SUHU

Bersihkan

Kompres

a) Pengertian kompres

Metode peralihan suhu tubuh dengan menggunakan cairan

atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian

tubuh yang memerlukan.

b) Jenis kompres

Kompres panas

1) Memperlancar sirkulasi darah

2) Mengurangi rasa sakit

3) Memberi rasa hangat, nyaman

4) Merangsang peristaltik usus

Kompres dingin

1) Pasien dengan tubuh dingin

2) Pasien dengan batuk

3) Radang atau memar

c) Prosedur dan penatalaksanaan

Kompres panas basah

1) Kom berisi air hangat sesuia kebutuhan (40-50°C)

2) Bak sterilberisi dua buah kassa beberapa potong dengan

ukurang yang sesuai

3) Kassa perban/kain sepertiga

4) pengalas

5) Sarung tangan bersih ditempelnya

6) Bengkok dua buah (! bersih, 1 lysol 3%)

7) Washlap 4 buah /tergantung kebutuhan

8) Pinset anatomi

9) Korentang

Prosedur

1) Dekatkan alat

2) Perhatikan prifacy pasien

3) Cuci tangan

Page 14: KDM SUHU

4) Atur posisi klien yang nyaman

5) Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres

6) Kenakan sarung tangan, buka perban bila diperban

7) Ambil beberapa potong kasa dan pinset dibak steril lalu

masukkan kedalam kom yang berisi air hangat

8) Kkemidian ambil kassa lalu letakakan kebagian yang akan

dikompres

9) Bila klien menoleransi kompres hangat, lalu ditutup lagi

dengan kasa kering

10) Selanjutnya dibalut dengan perban atau kain segitiga

11) lakukan selama 15-30 menit

12) lepaskan sarung tanagn

13) Atur kembali posisi pasien denga posisi yang nyaman

14) Bereskan alat

15) Cuci tangan

16) Dokumentasi tindakan ini dan responnya

Kompres dingin

1) Persiapan alat

Mangkok

Bak steril berisikan 2 buah pinset anatomi

Kassa sesuia kebutuhan

Cairan antiseptik berupa betadine

Pembalut bila perlu

Perlak dan pengalas

Sampiran bila perlu

2) Prosedur pelaksanaan

Dekatkan alat

Pasang sampiran

Cuci tangan

Pasang perlak pada area yang akan dikompres

Mengocok cairan bila ada endapan

Tuangkan cairan pada mangkok steril

Masukkan beberapa kassa kedalam mangkok tersebut

Page 15: KDM SUHU

Peras kassa dengan pinset

Bentangkan kain kasa dan bentangkan kassa diatas area

yang akan dikompres

Rapikan posisi pasien

Bereskan alat

Cuci tangan

Dokumentasi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pembahasan tentang apa yang telah dituliskan

dalam laporan ini, penulis mengharapkan pembaca dapat memahami

isi laporan yang meliputi pengertian, fisiologi, gangguan, jenis,

penatalaksanaan dan asuhan keperawatannya.

B. Saran

Setelah dilakukan penulisan dalam laporan ini, penulis menyadari

betul laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dalam

menyempurnakan laporan ini.

Page 16: KDM SUHU
Page 17: KDM SUHU

DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry. 2006. Fundamental Of Nursing Konsep, Proses dan Praktik.

Jakarta: EGC

Doenges. 2003. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: EGC

Wikipedia. org/ wiki/ barel. Body. Temperature. com. 12-06-2011

Http: 11 Werkudoro jakra-word press. com/ 2010/06/22 prosedur kompres