Upload
buitram
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEBIJAKAN PERBERASAN DAN STABILISASIHARGA
Disampaikan pada Seminar & Pameran Pangan Nasional Pasok Dunia “FEED THE WORLD” Tema : Menuju Swasembada yang Kompetitif dan Berkelanjutan serta Mendorong Produk‐
produk Unggulan Menjadi Primadona DuniaJakarta, 28 Januari 2010
Direktur Utama Perum BULOG
PENDAHULUAN
1. Beras merupakan komoditas pangan paling penting. Bagikebanyakan orang Indonesia, beras merupakan‘kehidupan’ mereka.
2. Harga beras memberi kontribusi pada ketahananpangan, kemiskinan, stabilitas makro‐ekonomi & pertumbuhan secara keseluruhan.
3. Beras juga sangat penting dari aspek politik.
4. Konsumen miskin dan petani berskala kecil harusdilindungi.
5. Pemerintah harus meminimalkan kemungkinan defisitberas.
2
3
1. Tujuan:
a) Meningkatkan produksi pangan dan pendapatanpetani.
b) Menjamin ketersediaan pangan setiap saat denganharga yang terjangkau.
c) Meningkatkan status gizi masyarakat.
2. Untuk meningkatkan ketahanan pangan: Kombinasipeningkatan mekanisme pasar dan intervensipemerintah, investasi di pedesaan dan meningkatkanteknologi pangan.
3. Stabilitas ekonomi nasional
4. Pengembangan ekonomi pedesaan
KEBIJAKAN PANGAN INDONESIA (1)
4
KEBIJAKAN PANGAN INDONESIA (2)
5. Kebijakan Pemerintah dalam perdagangan dan pemasaran beras:
a) Mendirikan BULOG, suatu lembaga parastatalpemasaran pangan sejak 1967.
b) Kombinasi dari kebijakan buffer stock, disertaikebijakan impor‐ekspor sebagai komplemen.
c) Rentang harga yang wajar untuk memacu partisipasisektor swasta.
d) BULOG sebagai penjual dan pembeli terakhir.
5
TUGAS PELAYANAN PUBLIK PERUM BULOG
1. Menjaga Harga di tingkat petani dengan HPP(Harga Pembelian Pemerintah)
2. Menjaga kecukupan stok untuk kegiatanoperasional rutin.
3. Mengelola Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk keadaan darurat dan program stabilisasi harga.
4. Mengelola penyebaran stok di seluruhnegeri.
5. Mengelola pendistribusian RASKIN ke RTS(Rumah Tangga Sasaran)
6
TUGAS PELAYANAN PUBLIK PERUM BULOG
Petani Pengadaan DN
Stabilisasi Harga di Tingkat Produsen
Stabilisasi Harga di Tingkat Konsumen
KonsumenRumah Tangga Miskin
OP ‐ CBP
RASKIN
Perdagangan LN(Ekspor/Impor)
RICE STOCK
Operasional StokCBP
7
PROGRAM STABILISASI HARGA BERAS
1. Untuk mengamankan Ketahanan Pangan: fluktuasi pendapatan dan harga harus distabilkan sehingga ada jaminan bahwa masyarakat dapat membeli pangan yang cukup.
2. Program stabilisasi harga beras:
a) Merupakan instrumen kebijakan utk stabilisasi makroekonomi.
b) Sbg jangkar penahan harga DN dari instabilitas harga LN.
c) Menggunakan buffer stock: infrastruktur pembelian, penyimpanan dan distribusi yg komprehensif.
d) Perdagangan LN sebagai pendukung: utk melepaskan stok yg berlebihan, dan sbg sumber beras saat kekurangan stok DN.
9
PENGADAAN DN
• Untuk menjamin HPP dpt diterima oleh petani:
Hasil pengadaan utk penyaluran rutin BULOG dan memperkuat Cadangan Beras Pemerintah
• Saat panen raya dg permintaan yg inelastis, keterbatasan gudang swasta, iklim yg basah & relatif lemahnya industri penggilingan padi, maka:
Jaminan HPP memperkecil risiko dalam ber‐usaha tani ⇓
Suplai dari produksi DN lebih terjamin.
Kemandirian pangan akan lebih besar.
⇓KETERSEDIAAN PANGAN dapat terwujud
10
RASKIN (BERAS UNTUK RAKYAT MISKIN)
1. Jumlah RTS, kualifikasi, kuantum & harga beras ditetapkanoleh Pemerintah.
2. Th 2009 BULOG menyalurkan 3,2 juta ton beras ke 50.000 TD untuk 19,1 juta RTS.
3. Jumlah yang disalurkan 15 kg/RTS/bulan dengan harga Rp.1.600,‐/kg atau sekitar 35% dari harga pasar.
4. Memenuhi 30% konsumsi bulanan rumah tangga penerima.
5. Mengatasi masalah kekurangan energi dan protein, sertamemperkecil gap kemiskinan rumah tangga penerimamanfaat.
6. Membantu pengendalian harga konsumen.
11
CBP diperuntukkan untuk dua tujuan :
• Darurat/emerjensi dan Pasca Bencana:
o menghadapi bencana alam (gunungmeletus, banjir/kekeringan parah, kegagalan panen dsb;
o bencana krn ulah manusia (man‐made disasters) sepertikonflik sosial, pemberontakan, pengungsian dsb.
• Stabilisasi Hargamelalui pelaksanaan Operasi Pasar Murni(OPM) atas instruksi Menteri Perdagangan.
PENGELOLAAN CBP
12
EFEKTIVITAS OPERASIONAL
• Harga Produsen & HPP
• Pengadaan BULOG & Produksi
• Harga Konsumen Beras & Komoditi Lain
• Harga Beras DN & LN
• Andil beras terhadap inflasi
HARGA GKP dan HPPTahun 2007 - 2009
1.500
1.650
1.800
1.950
2.100
2.250
2.400
2.550
2.700
2.850
3.000
Jan Mar Mei Jul Sep Nop Jan Mar Mei Jul Sep Nop Jan Mar Mei Jul Sep Nop
2007 2008 2009
Rp/Kg
GKP
HPP GKP
13
14
PRODUKSI dan PENGADAAN DN BULOG Tahun 1999-2009
% ADA thd PROD
(Ton) Delta (%) (Ton) Delta (%) (%)1999 32.147.557 2.448.752 7,62 2000 32.800.074 2,03 2.174.807 (11,19) 6,63 2001 31.891.214 (2,77) 2.018.388 (7,19) 6,33 2002 32.541.487 2,04 2.131.608 5,61 6,55 2003 32.950.966 1,26 2.008.954 (5,75) 6,10 2004 34.183.912 3,74 2.096.609 4,36 6,13 2005 34.223.493 0,12 1.529.718 -27,04 4,47 2006 34.415.520 0,56 1.434.127 -6,25 4,17 2007 36.123.499 4,96 1.765.986 23,14 4,89 2008 38.124.135 5,54 3.204.559 81,46 8,41
2009 *) 39.538.644 3,71 3.625.611 13,14 9,17 *) ARAM III 2009
PRODUKSI PENGADAAN DNTAHUN
15
HARGA BERAS dan KOMODITAS LAINTahun 2007-2009
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
9.000
10.000
11.000
12.000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
2007 2008 2009
Rp/Kg
Minyak Goreng
Kedele
Terigu
Beras
16
HARGA BERAS DUNIA dan DOMESTIK Tahun 2007-2009
Note : Harga paritas tingkat grosir di Jakarta
1.500
3.000
4.500
6.000
7.500
9.000
10.500
12.000
13.500
15.000
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun Jul
Ags
Sep
Okt
Nop Des Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun Jul
Ags
Sep
Okt
Nop Des Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun Jul
Ags
Sep
Okt
Nop Des
2007 2008 2009
Rp/Kg
Thai 15%
Viet 15%
Indonesia IR II
ANDIL BERAS THD INFLASI 2006 ‐ 2009
Perkiraan andil beras thd inflasi dengan perkembangan harga sd Mg III Jan 2010 hampir sama dengan Jan 2008
2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010
Nov Inflasi Umum 0,34 0,18 0,12 ‐0,03Andil Beras 0,0676 0,0164 0,0006 0,0007
Des Inflasi Umum 1,21 1,10 ‐0,04 0,33Andil Beras 0,4993 0,1774 0,0467 0,1411
Jan Inflasi Umum 1,04 1,77 ‐0,07Andil Beras 0,3971 0,2710 0,0607 0,2751
Feb Inflasi Umum 0,62 0,65 0,21Andil Beras 0,5224 ‐0,0324 0,0854
Sumber : BPS
17
KENAIKAN HARGA BERASAwal Tahun 20101. Pengaruh psikologis kenaikan Harga Pembelian Pemerintah
tahun 2010 sebesar 10%;
2. Mundurnya masa tanam yang mengakibatkan mundurnyapanen; sehingga masa paceklik menjadi lebih panjang;
3. Hambatan transportasi akibat gangguan cuaca;
4. Stok di petani, penggilingan, dan pedagang relatif menipis.
5. Ekspektasi pedagang dengan gencarnya berita tentangkenaikan harga beras dunia.
18
UPAYA MENGATASI KENAIKAN HARGAAwal Tahun 2010
1. Mempercepat penyaluran beras untuk rumah tangga miskin(RASKIN) di awal tahun (Januari – Februari 2010).
‐ Realisasi s/d 26 Januari 2010 = 106.105 ton, lebih banyakdibanding tahun 2009 yang dimulai pada Februari 2009
‐ Sabtu minggu RASKIN tetap disalurkan
2. Melaksanakan Operasi Pasar (OP) Beras yang telah dimulai diMataram, DKI Jakarta dan Yogyakarta. Beberapa daerah lainnyadalam proses persiapan dan koordinasi dengan PemerintahProvinsi atau Kabupaten/Kota setempat.
‐ Realisasi OP Beras s/d 26 Januari 2010 = 275 ton yg dilaksanakandi Mataram (163 ton); Maluku (20 ton); DI Yogyakarta (12 ton), & DKI Jaya (80 ton).
19
PERKEMBANGAN HARGA TERKINI25 Januari 20101. Harga beras di Mataram mulai menunjukkan penurunan dari
Rp.6.617/kg menjadi Rp.6.564/kg.
Begitu juga di Bandung dari Rp.6.057/kg menjadi Rp.6.035/kg.
2. Sedangkan di beberapa daerah, pada minggu terakhir hargaberas medium sudah tidak mengalami kenaikan lagi (stabil) al di :
‐ DKI Jaya (grosir & eceran),
‐ Semarang,
‐ Banjarmasin.
3. Harga beras di PIC Jakarta pada mg III Januari 2010 , masihmeningkat Rp.100/kg untuk beras kualitas bagus.
20
21
PENUTUP
1. Pengendalian harga dan ketahanan pangan memerlukankebijakan yang tepat sesuai kondisi objektif dan tujuan yang akan dicapai
2. Perlu stok cukup yang dikendalikan pemerintah :
• Guna menyerap suprlus produksi dan pengendalian hargaprodusen
• Untuk menjamin akses pangan bagi RTM
• Untuk intervensi apabila diperlukan
• Untuk mengatasi situasi darurat dan bencana
22
PENUTUP (2)
3. Perlu lembaga operator untuk :
• Untuk menjamin akses pangan secara fisik dan ekonomidisetiap daerah dan setiap waktu
• Untuk mengimbangi dan mendorong mekanisme pasar jikatidak berjalan efektif dalam rangka ketahanan pangan
4. Penyediaan anggaran subsidi bagi rakyat miskin dan stabilisasi
5. Perlu kebijakan antisipatif terhadap perkembangan situasipangan : • Dari defisit ke surplus atau dari surplus ke defisit• Dari pasar domestik ke pasar global yang lebih terbuka• Kompetisi food, feed dan fuel• Produksi dan global warming
maks 25% maks 14%maks 10% maks 3%Rp. 2.640Rp. 2.685 Rp. 3.300
Rp. 3.345
Kadar Air Maks 14%Derajat Sosoh Min 95%Butir Patah Maks 20%Butir Menir Maks 2%Harga Pembelian di Gudang BULOG (Rp/Kg) Rp. 5.060
Harga beli di Gudang BULOG
Harga di Tingkat Petani
(INPRES No. 7/2009 ttg KEBIJAKAN PERBERASAN)
Persyaratan Kualitas Beras
Butir Hampa/Kotoran
Harga di Tingkat Penggilingan
PERSYARATAN KUALITAS GABAH/BERAS DAN HARGA PEMBELIAN PEMERINTAH (HPP) 2009
Gabah Kering Panen (GKP)
Gabah Kering Giling (GKG)
Persyaratan Kualitas
Kadar Air
24
STANDAR BERAS
No Komponen Mutu Satuan Mutu I Mutu II Mutu III Mutu IV Mutu V
1 Derajat Sosoh (min) (%) 100 100 95 95 852 Kadar Air (maks) (%) 14 14 14 14 153 Butir Kepala (min) (%) 95 89 78 73 604 Butir Patah (maks) (%) 5 10 20 25 355 Butir Menir (maks) (%) 0 1 2 2 56 Butir Merah (maks) (%) 0 1 2 3 37 Butir Kuning/Rusak (maks) (%) 0 1 2 3 58 Butir Mengapur (maks) (%) 0 1 2 3 59 Benda Asing (maks) (%) 0,00 0,02 0,02 0,05 0,2010 Butir Gabah (maks) (butir/100 gr) 0 1 1 2 3
SNI 6128 : 20078
25