Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEBIJAKAN STIMULUS EKONOMI MENUJU ERA
KENORMALAN BARU PADA TRANSPORTASI LAUT SDP
29/09/2020 1
Dr. Ardi Adji
Latar Belakang
Terjadi perubahan tren volume dan nilai transaksi akibat dampakpandemi Covid-19. Perilaku pemanfaatan (permintaan akhir)transportasi Laut dan Sungai Danau dan Penyebaranganmerupakan dampak dari perubahan pendapatan atau kebijakan(Chen, Dietzenbacher, Los, dan Yang 2016).
Perubahan tersebut berdampak terhadap: a) sektor itu sendiri; b)keseluruhan perekonomian. Sektor transportasi laut memiliki peransignifikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional, sebagai menyediapasar dan akses ke produk yang dihasilkan (Rumaji dan Adiliya2019).
Diperlukan intervensi instrumen kebijakan fiskal untuk meredamdampak negatif pandemi, baik untuk sektor transportasi laut danpenyeberangan maupun perekonomian Indonesia, utamanya yangterkait sektor transportasi laut dan penyeberangan.
2Webinar Series | 29/09/2020 2
Pertumbuhan Ekonomi Angkutan Laut dan SDP Terkontraksi Tri II-2020
3
3
Sumber: diolah dari data BPS
3Webinar Series | 29/09/2020 3
Studi Kasus, Urgensi mengapa sektor angkutan laut dan SDP perludibantu?
Tiongkok, transportasi laut merupakan salah satu industri production-inducing kunci, dan supply shortage yang terjadi pada industri tersebutberdampak signifikan untuk perekonomian secara keseluruhan (Wang& Wang, 2019).
Korea selatan, kegiatan pelabuhan dan industri pembuatan kapalmemiliki efek yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi (Kwak, Yoo,& Chang, 2005)
Amerika Serikat, Kajian ini mengindikasikan bahwa kegiatanpelabuhan menciptakan lebih banyak pekerjaan dan pendapatan,walaupun proporsi perdagangan AS dan throughput kapal menurun(Warf & Cox, 2006).
Afrika Selatan, sektor pelabuhan juga ditemukan memiliki efek positifdalam mendorong pertumbuhan pekerjaan tingkat lokal (Chang, Shin,& Lee, 2014).
Di Irlandia, industri transportasi maritim menjadi urutan ketujuhdibandingkan dengan sektor lain (Morrissey & O'Donoghue, 2013).
44Webinar Series | 29/09/2020 4
KERANGKA KEBIJAKAN STRATEGIS EKONOMI MAKRO
KEBIJAKAN FISKAL UTK SUBSEKTOR
TRANSPORT LSDP
KEBIJAKAN MONETER UTK SUBSEKTOR
TRANSPORT LSDP
Biaya Pelayaran LSDP
Profitabilitas
KONDISIEKONOMI
MAKRO
Intervensi Kebijakan Fiskal
Mengurangi Beban Biaya
Insentif Pajak Keringanan PNBP Subsidi Operasional Pengurangan Biaya Pelabuhan Insentif Penyediaan Sarpras
Faskes
Menambah Pendapatan
Penetapan tarif baru Subsidi tarif
Pendapatan Pelayaran LSDP
Variabel Insentif Fiskal
Penurunan Suku BungaUSER & OPR TRANSPORT
LSDPPinjaman Lunak
RESILIENSI KORPORASI
Rekomendasi Kebijakan Moneter
5Webinar Series | 29/09/2020 5
6
SIMULASI DAMPAK DENGAN TABEL INPUT-OUTPUT NASIONAL DAN
REGIONAL
Rp 1 tambahan final
demand
di sektor Angkutan Laut
dan SDP
---pengeluaran
pemerintah ---
Tambahan output di sektor
Angkutan Laut dan SDP
KEBIJAKAN DAMPAK
Angka pengganda
Output
(multiplier)
Tambahan pendapatan rumah
tanggadi sektor Angkutan Laut dan
SDP
Angka pengganda
Pendapatan Rumah
Tangga
(Household Income
multiplier)
Tambahan serapan tenaga kerja
di sektor Angkutan Laut dan SDP
Angka pengganda
tenaga kerja
(employment
multiplier)
6Webinar Series | 29/09/2020 6
7
Stimulus Fiskal Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
Sumber: Kementerian Keuangan, 24 Agustus 2020
7Webinar Series | 29/09/2020 7
TOTAL ANGGARAN PROGRAM PEN RP 695,2 T (4.4% PDB)
87.55
203.9
120.61 123.46
53.57
106.05
17.3%
55.9%
15.6%
42.2%
0.0%
16.8%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
0
50
100
150
200
250
Kesehatan Perlindungan
Sosial
Insentif Usaha UMKM Pembiayaan
Korporasi
Sektoral dan
Pemerintah
Daerah
Anggaran (Triliun Rp) Realisasi (%)
Sumber: Kementerian Keuangan, 2020, Perkembangan Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional, 4
September 2020
ANGGARAN PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL (PEN) BARU TEREALISASI 25,1%
DARI PAGU.
9Webinar Series | 29/09/2020 9
Dampak Covid-19 pada Laju Pertumbuhan Ekonomi
(expected growth)
2020 tanpa
covid-19*)
(expexted
growth)
2020
Saat ini
(existing
growth)
2020 akibat
covid
I II I II I II
Angkutan Laut 10.19 9.30 5.93 -17.48 -4.26 -26.78
Angkutan Sungai Danau dan
Penyeberangan4.73 7.09 1.16 -26.66 -3.58 -33.75
Pergudangan dan Jasa Penunjang
Angkutan; Pos dan Kurir 8.68 9.92 -0.73 -38.69 -9.41 -48.62
Laju Pertumbuhan Y on Y (Persen)
Jasa Angkutan Laut (1.15; 0.78)
Jasa AngkutanSungai Danau
danPenyeberangan
(0.98; 0.74)
Jasa Penunjang Angkutan (1.00;
0.95)
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
0.50 0.70 0.90 1.10 1.30 1.50
IFL
IBL
Indeks Backward Linkage dan Indeks Forward Linkage
Dampak negatif yang diterima
oleh sektor Jasa angkutan laut,
Jasa angkutan sungai danau dan
penyeberangan, dan Jasa
penunjang angkutan akan
berdampak juga pada sektor lain.
Keterangan: *selisih existing growth-expected growth
Tri1_20 Tri_II_20 Tri1_20 Tri_II_20 Tri1_20 Tri_II_20 Tri1_20 Tri_II_20
Output Pendapatan Surplus Usaha Nilai Tambah
Nasional -0.053 -0.343 -0.044 -0.289 -0.022 -0.142 -0.045 -0.292
-0.053
-0.343
-0.044
-0.289
-0.022
-0.142
-0.045
-0.292
-0.400
-0.350
-0.300
-0.250
-0.200
-0.150
-0.100
-0.050
0.000
Dampak Pengganda Covid-19 Sektor Angkutan Laut dan SDP terhadap Pengurangan Output, Pendapatan, Surplus Usaha dan Nilai Tambah
Total Ekonomi Nasional (%)
Dampak Pandemi Covid-19 di Sektor Angkutan Laut dan SDP menyebabkan
“Economics Loss” yang ditunjukkan dari kontraksi Output, Pendapatan, Surplus
Usaha dan Nilai Tambah masing-masing sebesar -0,343%, -0,289%, -0.142% dan -
0,292% pada tri II-2020 (Y-on-Y)
Temuan
Tri1_20 Tri_II_20 Tri1_20 Tri_II_20 Tri1_20 Tri_II_20 Tri1_20 Tri_II_20
Output Pendapatan Surplus Usaha Nilai Tambah
Nasional (1,554.7 (10,641. (120.65) (838.04) (133.69) (912.58) (399.96) (2,744.7
(1,554.76)
(10,641.21)
(120.65)(838.04)
(133.69)(912.58)
(399.96)
(2,744.71)
(12,000.00)
(10,000.00)
(8,000.00)
(6,000.00)
(4,000.00)
(2,000.00)
-
Kerugian Ekonomi Dampak Pandemi Covid-19 di Sektor Angkutan Laut dan SDP (Milyar Rp)
Dampak Pengganda Covid-19 di Sektor Angkutan Laut dan SDP menyebabkan
“Economics Loss” pada triwulan I dan II 2020 ditunjukkan dengan Total Output Loss
(12,2 Triliun), Value Added Loss (3,1 Triliun), Income loss (958 Milyar), dan Surplus Usaha loss
(1 Triliun ).
Temuan
Dampak Pengganda Covid-19 Sektor Angkutan Laut dan SDP terhadap Pengurangan Output by Region (Milyar Rp)
(216.59)
(624.36)
(30.52)
(640.10)
(95.69)
(285.89)
(205.18)
(824.53)
(22.66)
(305.15)
(84.66)
(287.67)
Ou
tpu
t lo
ss (
%)
Output
Sumatera Utara Lampung DKI JakartaJawa Timur Banten BaliKalimantan Timur Sulawesi Selatan
Kehilangan output di 8 provinsi sebagai lokasi 5 pelabuhan utama dan 2 pelabuhan
penyebrangan pada triwulan I dan II 2020 akibat menurunnya sektor Angkutan Laut dan SDP
adalah Provinsi Bali (1,03 Triliun), DKI Jakarta (841 Milyar), Jawa Timur (671 Milyar ), Sulawesi
Selatan (373 Milyar), Kalimantan Timur (328 Milyar) ,Banten (382 Milyar), Lampung (262
Milyar) dan Sumatera Utara (152 Milyar)
Temuan
Dampak Pengganda Covid-19 Sektor Angkutan Laut dan SDP terhadap Pengurangan Pendapatan by Region (Milyar Rp)
Tri_I_2020 Tri_II_2020
Dampak Pandemi Covid-19 di Sektor Angkutan Laut dan SDP menyebabkan
“Economics Loss” yang ditunjukkan dari kontraksi Pendapatan terbesar di Bali dan
Sulawesi selatan yakni masing-masing -0.609% dan -0.55%.
(17.94)
(51.09)
(11.52)
(179.64)
(11.82)
(47.71)
(68.06)
(232.33)
Ou
tpu
t lo
ss (
%)
Pendapatan
Sumatera Utara Lampung DKI Jakarta Jawa TimurBanten Bali Kalimantan Timur Sulawesi Selatan
Temuan
Studi Kasus Stimulus Fiskal di 8 Negara
15
15
Negara Stimulus
1 Tiongkok 1) Insenfit diberikan melalui pengecualian biaya konstruksi pelabuhan untuk kegiatan ekspor impor, 2) pengurangan biayapelabuhan tertentu, serta 3) menginstruksikan pedoman untuk potongan harga dan waiver untuk penyewaan gudang. (Ugaz & Sijia, 2020; World Ports Sustainability Program, 2020; Zhang, 2020)
2 Hong Kong 1) Hong Kong memberlakukan subsidi bahan bakar, 2) penggantian biaya untuk perbaikan dan perawatan untuk operator kapal feri tertentu, 3) memperbolehkan perpanjangan sertifikasi dan validitas dari statutory certificates serta penerapanremote audit untuk mengurangi beban administratif bagi perusahaan pelayaran.(Deloitte China, 2020; KPMG, 2020; Marine Department, The Government of Hong Kong Special Administrative Region, n.d.; RSM Hong Kong, 2020; Stat Times, 2020)
3 India 1) Mendorong operator pelabuhan untuk tidak memberlakukan denda container detention, 2) memperbolehkanpenundaan biaya sewa/licence, 3) penghapusan denda lainnya, dan 4) sewa gudang gratis. 5) Perpanjangan sertifikasi jugadiperbolehkan. (Athradi, 2020; DD News, 2020; Smalley, 2020; Thakur & Chamariya, 2020)
4 Taiwan 1) fasilitas kredit sebesar USD 1 miliar untuk mendukung operator kontainer utama yang terpengaruholeh gangguan di sektor perdagangan serta 2) subsidi bunga sebesar USD 8.1 juta untuk perusahaanyang bergerak di sektor transportasi laut. (Jang, 2020)
5 Korea Selatan
1) emergency financing dan pemotongan biaya pelabuhan, serta 2) relaksasi pinjaman untuk sektormaritim. (Hakirevic, 2020; HLB, 2020)
6 Spanyol 1) relaksasi terhadap peraturan lalu lintas dan aktivitas minimum untuk mencegah penalti karenapencapaian tidak sesuai target yang ditentukan, serta 2) meningkatkan reduced occupation rate menjadi60% untuk pelabuhan penumpang dan terminal, 3) pembebasan serta pengurangan biaya untuk docking juga diberlakukan. (Puertos del Estado, 2020)
7 Inggris Memberi subsidi sebesar GBP 17 juta dan GBP 35 juta untuk jasa pengiriman via transportasi laut yang beroperasi antaraInggris, Irlandia Utara dan Eropa untuk tujuh perusahaan terpilih. (Cruise Mapper, 2020; Office of the Secretary of State for Scotland, 2020)
8 Singapura Menerapkan paket kebijakan yang komprehensif melalui program MaritimeSG Together Package. 1) pengurangan biayauntuk port dues concession, dan 2) biaya counter rental, 3) overnight berthing dan 4) public license. 5) Co-funding untukbeberapa kursus, bantuan untuk pelaut serta fleksibiltas dalam mendapatkan sertifikasi dari Singapore Maritime Academy juga diberlakukan untuk membantu para pelaut yang terpengaruh oleh pandemi ini. 6) Di sektor keuangan, relaksasi kreditdiberlakukan untuk perusahaan pelayaran, dimana relaksasi ini berlaku sampai akhir tahun 2020. (Maritime and Port Authority of Singapore, 2020)
Rekomendasi : Intrumen stimulus fiskal dan PemulihanEkonomi Nasional (PEN) Sektor LSDP
• Kebijakan fiskal untuk pemulihan ekonomi nasional melalui sektor LSDP
ditujukan untuk 2 fungsi utama tetap terjaga, yaitu: sebagai
infrastruktur negara; dan sebagai layanan publik.
• Subsidi kepada operator dengan optimalisasi pemanfaatan program
Pemulihan ekonomi Nasional (PEN)
• Keringanan berupa penangguhan pembayaran pajak;
• Pembebasan biaya kepelabuhanan;
• Relaksasi pinjaman selama berupa penangguhan bunga dan
angsuran serta kemudahan akses peminjaman sebagaimana diatur
dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional; dan
• Subsidi terkait biaya penerapan protokol kesehatan. Besaran
insentif di setiap program akan ditentukan sesuai dengan hasil FGD
dengan operator transportasi.
• Penyediaan infrastruktur ICT yang maju guna menunjang sektor LSDP
dalam menerapkan protokal kesehatan berbasis teknologi “Less
Contact Transaction” untuk opersional dan pencegahan penyebaran
Covid-19
16Webinar Series | 29/09/2020 16
Rekomendasi Alternatif Insentif Bagi Operator Transportasi Laut
No Jenis Insentif
1
Pembebasan biaya kepelabuhanan, mencakup antara lain biaya-biaya sebagai berikut:
• Pelayanan jasa kapal (jasa labuh, jasa tambat, jasa pemanduan, jasa penundaan, dll.)
• Pelayanan jasa barang (jasa dermaga, jasa penumpukan, dll.)
• Pelayanan jasa alat (jasa penggunaan alat-alat mekanis, jasa penggunaan alat-alat non-mekanis, dll.)
• Pelayanan jasa rupa-rupa
2
Penangguhan/Pembebasan biaya pajak selama (6 bulan/1 tahun), mencakup antara lain pajak sebagai berikut:
• PPh Pasal 15 untuk freight dan charter dengan awak kapal
• PPh Pasal 17 tarif umum
• PPh Pasal 21 untuk jasa karyawan dan jasa orang pribadi
• PPh Pasal 23 untuk jasa lainnya
• PPh Pasal 4 ayat 2 untuk sewa tanah dan bangunan
• Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
• Dll.
3 Subsidi biaya operasional seperti biaya listrik, biaya bahan bakar, dll.
4
Relaksasi pinjaman, mencakup antara lain:
• Subsidi bunga
• Penangguhan/pembebasan pembayaran bunga selama (6 bulan/1 tahun)
• Penangguhan/pembebasan pembayaran angsuran selama (6 bulan/1 tahun)
• Kemudahan mengakses peminjaman sebagaimana diatur dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional
5 Subsidi terkait biaya terkait penerapan protokol kesehatan di area pelabuhan serta sarana/prasarana terkait
17Webinar Series | 29/09/2020 17
TERIMA KASIH
KEBIJAKAN STIMULUS EKONOMI MENUJU ERA
KENORMALAN BARU PADA TRANSPORTASI LAUT SDP
Kegiatan lanjutan
• Menyepakati alternatif dan besaran incentif fiscal dan durasinya (6 bulan/1 tahun/1,5 tahun)
• Simulasi dampak insentif fiskal terhadap perekonomian 8 wilayah dan Nasional (6 bulan/1 tahun/1,5 tahun)
• Mengurangi kerugian dan injeksi perekonomian
Mohon Masukan