Upload
hoangliem
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Keren SRGSejahterakan
Petani
B
Keren SRGSejahterakan
Petani
© Bappebti 2017
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi - Kementerian PerdaganganJl. Kramat Raya No.172 Jakarta Pusat 10430
Telepon : (021) 3192 4744, Fax : (021) 3192 3704
www.bappebti.go.id
Daftar Isi
Sistem Resi Gudang- SRG sejak tahun 2008 telah diselenggarakan di sejumlah daerah Indonesia pasca terbitnya Undang-undang No. 9 Tahun 2006, tentang sistem resi gudang, dan kemudian disempurnakan menjadi Undang-undang No. 9 Tahun 2011.
Untuk mendukung implementasi SRG, pemerintah pun telah membangun sebanyak 120 gudang dari berbagai sumber pembiayaan negara. Selain itu, menyalurkan berbagai bantuan berupa rice mailing unit, mesin pengering gabah dan truk transportasi pengangkut komoditi dari sentra produksi ke gudang SRG.
Terkait itu, Bappebti selaku lembaga pengawas dan pembina SRG sebagaimana diamanatkan undang-undang senantiasa berupaya melakukan pembinaan untuk percepatan implementasi SRG diberbagai daerah. Di samping itu, Bappebti juga aktif melakukan sosialisasi dan edukasi pada berbagai lapisan masyarakat khususnya petani.
Salah satu bentuk sosialisasi dan edukasi SRG yang dilakukan Bappebti seperti penerbitan buku ini, pesan yang diharapkan dari pembaca yakni mudah dicerna dengan penyajiaanya lebih sederhana. Sedangkan untuk materi yang lebih komperhensif tentang SRG, pembaca dapat menghubungi atau berkorespondensi dengan Bappebti.
Semoga SRG semakin memasyarakat, sehingga manfaat dan kegunaanya dapat dinikmati seluruh rakyat Indonesia.
Bappebti
Kata Pengantar
Judul i
Daftar Isi ii
Kata Pengantar iii
SRG Sarana Tunda Jual Komoditas 01
Prosedur Penerbitan Resi gudang 03
Ketika Mahasiswa Jadi ‘Duta SRG’ 05
SRG Kontrol Harga dan Tekan Inlansi Bagian I 07SRG Kontrol Harga dan Tekan Inlansi Bagian II 09SRG Kontrol Harga dan Tekan Inlansi Bagian III 11SRG dan Pasar Lelang Komoditi Bagian I 13
SRG dan Pasar Lelang Komoditi Bagian II 15
SRG dan Pasar Lelang Komoditi Bagian III 17Gudang SRG Sokong Swasembada Komoditi Pangan Bagian I 19
Gudang SRG Sokong Swasembada Komoditi Pangan Bagian II 21
Gudang SRG Sokong Swasembada Komoditi Pangan Bagian III 23
Kilas SRG di Indonesia 25
Karakter iv
Info v
iiiii
SRG Sarana Tunda Jual Komoditas
B
B
Hai,,, Pebti, tumben main di taman ini,,,?
Apakah kamu tidak ada kegiatan?
Kamu ya Bee,,,? Kirain tadi siapa,,,,,
Apa kabar mu Bee? Hari ini gak ada kuliah?
Bee,,, kamu ‘kan kuliah di jurusan ekonomi?
Tanya dong, apa bedanya SRG dengan Pegadaian?
Aku bisa ngerti SRG ‘kan, dari kamu Bee,,,, Kenapa aku tanyakan itu, karena tadi saat aku
menemani mama ke pasar, aku lihat ada Pegadaian,,, dan lihat ada banyak ibu-ibu didalamnya.
Wahhh,,, kamu makin pintar nih soal SRG?
B
heheee,,, kalau soal perbedaannya tentu ada dong.
Tetapi prinsipnya hampir sama, kalau SRG itu ‘kan
menjadi jaminan untuk mendapatkan pembiayaan
bukan hanya komoditi pertanian, tapi juga komoditi
perkebunan dan kelautan yang di simpan di gudang yang
Bedanya lagi, kalau di Pegadaian itu biasanya
orang yang menjaminkan barang untuk keperluan
mendesak atau permodalan yang sesuai
dengan nilai barangnya.
Sedangkan kalau Resi Gudang, petani menitipkan
komoditinya di gudang untuk menghindari harga
jual yang cenderung rendah di saat masa panen.
‘Nah, Resi Gudang sebagai bukti kepemilikan
komoditi yang tersimpan di gudang dapat
dijadikan jaminan untuk memperoleh kredit
dari bank atau lembaga keuangan lainnya.
Dalam mekanisme Resi Gudang maupun
Pegadaian, ‘kan ada jatuh temponya, Peb.
Jadi kalau harga komoditi naik sebelum
jatuh tempo, petani bisa menjualnya
di pasar dan melunasi pinjamannya ke bank.
Artinya, dengan kondisi
seperti itu petani tidak akan rugi, ya Bee?
Tentu Peb,,, apa lagi ada program pemerintah yang meringankan tingkat suku bunga
pinjaman SRG untuk petani sebesar 6 %. Jadi double ‘deh keuntungannya kalau petani
simpan komoditasnya di gudang SRG. Makanya, SRG itu juga disebut sebagai tunda jual.
Wuiiihhh,,, pinter banget ‘sih lo Bee,,,? ^_^
Sedangkan di Pegadaian, yang menjadi jaminan
adalah barang yang memiliki nilai ekonomis.
Seperti perhiasan emas, berlian, kendaraan
bermotor dan lainnya.
Oh, begitu???
Jadi kalau harga komoditinya
naik dipasaran, bagaimana?
0201
B
B
Bee,,, kamu mau ke
mana? Kok barang
bawaan mu banyak
begitu?
Aku mau ke luar kota, Peb. Aku dan
beberapa teman mendapat tugas
penyuluhan dan pendampingan petani
untuk menggunakan SRG.
Wao,,,? Jadi kamu akan tinggal
di desa bersama petani?
Begitu ‘deh
Emangnya petani gak bisa belajar
sendiri menggunakan SRG, Bee?
Prosedur penerbitan
Resi Gudang itu
seperti apa ‘sih Bee?
Gampangannya, petani membawa komoditi hasil panen
ke gudang SRG. Lalu petugas Pengelola Gudang melaku-
kan veri�kasi jumlah dan nilai komoditi berdasarkan
referensi harga. Kemudian data itu diinput dan dilaporkan
ke Pusat Registrasi secara online.
Tentu belum, Peb. Karena, Pusat Registrasi pun akan
melakukan berbagai macam veri�kasi seperti legalitas
Pengelola Gudang, lembaga uji mutu, jenis barang,
asuransi, waktu jatuh tempo simpan komoditi dan nilai
komoditinya.
‘Nah, kalau veri�kasi itu sudah selesai dan tidak ada
masalah, maka Pusat Registrasi akan mengirimkan laporan
ke Pengelola Gudang. Kemudian Pengelola Gudang pun
menerbitkan dokumen Resi Gudang yang sudah
dilengkapi kode pengamanan.
Lalu, Resi Gudang
langsung terbit???
B
Pebti : Sudah, begitu saja?
Mr. B : Simpel ‘kan,,? Prosesnya juga gak lebih dari 1 jam, kok.
Pebti : Lalu dengan Resi Gudang itu petani bisa ke bank untuk memperoleh
pembiayaan ‘kan, Bee???
Mr. B : Nah, kamu pun sudah pinter deh,,,
Tapi Bee, aku akan kangen ‘deh sama kamu.
Lama gak nantinya di desa?
Prosedur Penerbitan Resi Gudang
Sebenarnya ‘sih prosedurnya gampang saja.
Cuma bagi petani yang pertama kali
menerbitkan Resi Gudang akan kagok ‘lah.
0403
B
Selamat pagi pak!!!
Selamat pagi nak. Anak ini, siapa ya? Kenalkan pak, nama saya Bee.
Saya mahasiswa dan untuk
beberapa lama akan tinggal
di desa ini, untuk memberi
informasi tentang
Sistem Resi Gudang.
Sistem Resi Gudang???
Sepertinya Bapak pernah dengar.
Tapi jujur, Bapak belum paham, ‘nak.Heee. Tapi di desa ini ada Gudang SRG, ‘kan Pak?
Ada ‘nak. Dari rumah Bapak ini,
sekitar 45 menit berjalan kaki.
Ngomong-ngomong, saya tak mengganggu ‘kan Pak?
Ketika Mahasiswa Jadi ‘Duta SRG’
Pak Tono : Wah, tentu tidak ‘nak. Bapak justru senang, karena anak kan dari kota dan mau berkunjung ke desa Bapak ini.
Mr. Bee : Panen gabah ini sudah berapa lama pak? Dan sepertinya lumayan banyak.
Pak Tono : Sudah sekitar 2 minggu, ‘nak. Gabah yang ini sekitar 20 kwintal, dan di rumah masih ada lagi sekitar 60 kwintal lagi.
Tapi, ya, begini ‘lah, ‘nak, mataharinya kurang panas. Terkadang baru 1 jam dijemur, harus dirapikan lagi karena
hujan mau turun. Jadi Bapak harus menjemur terus.
Mr. Bee : Wah, jadi repot dan capek ya ‘pak.
Pak Tono : Begitulah ‘nak nasib petani. Kalau harga gabahnya lumayan tinggi, masih bagus. Tapi yang sering terjadi, harganya
tak pas dan tak cukup untuk modal tanam lagi.
Mr. Bee : ‘Nah, sepertinya kedatangan saya ini pas. Jadi saya bisa sedikit ceritakan apa maksud dan tujuan pemerintah
membangun gudang SRG. Pertama, yang pasti membantu petani. Kalau tadi Bapak kewalahan menjemur gabah,
di gudang SRG ada mesin pengering. Sebab dengan mesin pengering itu, mutu gabah bisa terjaga sesuai SNI.
Mutu gabah yang terbaik itu kadar airnya 14 % ‘pak. Maka harga jualnya pun tinggi.
Pak Tono : Oh, begitu ya ‘nak??? Terus tujuan lainnya apa ‘nak?
Mr. Bee : Kalau kadar air gabah sudah mencapai 14 %, Bapak bisa menyimpan gabah di gudang SRG. Dan ketika Bapak
menyimpan gabah, Bapak akan diberi Resi Gudang sebagai bukti kepemilikian gabah.
Pak Tono : Resi Gudang itu untuk apa ‘nak?
Mr. Bee : Selain sebagai bukti kepemilikan, Resi Gudang bisa dijaminkan ke bank untuk memperoleh pembiayaan dan
bunganya disubsidi pemerintah. Hanya 6 %. Sehingga kalau ada keperluan mendesak atau untuk modal menanam
lagi, Bapak tidak perlu repot lagi mencari uang.
Pak Tono : Terus, bagaimana nantinya membayar pinjaman itu???
Mr. Bee : Biasanya harga gabah akan bagus sekitar 1 atau 2 bulan setelah panen raya. Ketika harga bagus itu Bapak bisa
menjual gabah yang ada di gudang SRG, dari penjualan itulah Bapak melunasi pinjaman bank yang tadi.
Wah,,,!!! Saat ini juga Bapak harus bawa gabah Bapak ke gudang SRG itu. Terimakasih ya ‘nak, penjelasannya.
0605
SRG Kontrol Harga dan Tekan Inflasi
B
Tentu sehat, Peb!!! Bagaimana kabar di rumah???
Tugasku pun, lancar-lancar saja, Peb!!!
Semua sehat dan
aman-aman saja, kok. Tapi,
aku kangen kamu loh Bee,,,
Nak Bee, lagi ngapain?Saya mau ke gudang SRG.
Mau konsultasi dulu dengan petugas yang ada di sana.Wah,,, saya ikutan dengan pak Tono, ya???
Peb, nanti saya telepon balik ya!!! Saya mau
berkunjung ke gudang SRG dengan pak Tono.
Bagi pemerintah, dengan adanya SRG dapat
mengontrol persediaan komoditi pangan
yang ada di gudang. Dengan begitu, harga
komoditi pangan di tingkat konsumen juga bisa
dikontrol, dan tidak memicu tingginya in�asi.
Mari, Nak. Kita berjalan kaki saja ya.Tentu lebih baik pak berjalan kaki.
Sekalian bisa menikmati suasana desa yang asri.
Nak, bapak boleh tanya kan?
Manfaat SRG selain yang sudah
dijelaskan, apa lagi???
Memangnya nak, kalau in�asi tinggi
apa ruginya???
Wah,,, panjang ceritanya pak!!! Tapi yang jelas akan
berdampak ke sektor lain. Harga-harga
barang akan menjadi tinggi dan berdampak
pada daya beli masyarakat yang menjadi kecil.Begitu ya??? Jadi, pantas lah ya Nak,
petani sulit untuk berkembang.Makanya pak, yang banyak menikmati jerih
payah para petani itu adalah tengkulak atau ijon.
Karena di saat musim panen mereka membeli gabah
dengan harga paling murah dan kemudian
menjualnya di saat harga tinggi.
Hah!!! Lha, benar itu Nak!!!
Nah, kita sudah mau sampai di gudang SRG.
Nanti kita sambung lagi ya nak, cerita-ceritanya.
Sippp, Pak!!!
Bagian I
Hai, Bee!!! Bagaimana kabarmu???
0807
B
B
SRG Kontrol Harga dan Tekan Inflasi
Pak Tono, inilah gabah-gabah petani
yang disimpan di gudang SRG.
Wah,,,, gudangnya besar dan luas ya, nak Bee.
Kalau gudang sebesar ini kapasitasnya
bisa menampung 1.500 ton gabah
atau beras ‘loh pak.
Wah,,, nanti kalau musim panen,
gudang ini pasti penuh dong?
Belum tentu pak. Sebab kalau harga gabah dipasaran
cukup bagus, pasti pak Tono atau petani akan
langsung menjualnya.Tetapi kalau harganya
cenderung rendah, sebaiknya dimasukan ke gudang dulu.
Tetapi sebelum masuk ke gudang ini,
gabahnya harus gabah kering giling,
ya ‘kan nak Bee?
Betul pak! Setidaknya gabah kering giling dengan
kadar air minimal 14 %, agar tahan disimpan
lebih lama dan mutunya terjaga.
Tetapi masalahnya ya nak Bee,
cuaca terkadang kurang mendukung
untuk menjemur gabah.
Sebenarnya tidak juga pak. Karena di gudang ini pun ada disediakan
mesin pengering gabah, sehingga memudahkan petani atau pak Tono
untuk mendapatkan gabah kering giling dengan kadar air minimal 14 %.
Di sini ada mesin pengering gabah? Tentu ada pak, letaknya di sebelah gedung ini.
Wah,,, kalau ada mesin pengering gabah itu pasti sangat
meringankan dan membantu petani ‘loh nak Bee. Jadi,
misalnya, petani tak harus menjual gabah kering panen di sawah.
Benar pak. Langkah atau tahapan seperti inilah
yang dapat meredam lonjakan harga beras
di tingkat konsumen. Dan karena itu juga,
akan menekan tingkat in�asi di daerah.
Wah,,, nak Bee pintar sekali ya???
Bagian II
1009
B
B
B
Selamat pagi pak Tono!!! Selamat pagi juga ‘nak Bee.
’Welah, ‘nak Bee mau ke mana,
kok bawa-bawa tas seperti itu?
Ia pak. Saya ini mau izin
pulang ke kota, mau beri
laporan ke dosen di kampus.
Welah,,, ‘nak Bee, padahal saya tadinya
mau tanya-tanya lagi soal SRG, ‘loh. Tentang apa pak Tono???
Begini ‘nak Bee. Anak saya di desa seberang akan panen bawang merah.
Kalau dilihat panennya cukup berhasil. Tetapi harganya sangat rendah.
Bahkan harga jualnya tak cukup untuk bayar ongkos panen. Jadi yang
bapak mau tanya, apakah bawang merah bisa disimpan
di gudang SRG??
Waduh!!! Saya ikut prihatin pak,
dengan kondisi yang dialami anak bapak.
Jadi begini pak, salah satu syarat
komoditi yang bisa disimpan
di gudang SRG adalah komoditi
yang tahan disimpan sedikitnya
tiga bulan. ‘Nah, bawang merah
tidak memenuhi syarat untuk
disimpan di gudang SRG, karena
sifatnya yang cepat menyusut.
???
Lalu??? Apa solusinya ‘nak Bee?
Maaf pak Tono, mungkin jawaban saya
kurang memuaskan. Tetapi yang
jelas lebih baik masa panennya
diundur hingga beberapa
minggu ke depan, semoga harganya
membaik dan ada bantuan
dari pemerintah.
‘Nak Bee, memangnya ada ketentuan
komoditi yang dapat disimpan di gudang SRG?
Komoditi jagung bisa disimpan
di gudang SRG, ya ‘nak Bee???
Tentu pak!!!
Kalau begitu, besok-besok
saya akan anjurkan anak
saya tanam jagung. Karena
konon pemerintah akan
stop impor jagung. Jadi
pasti harga jagung lumayan
tinggi.
Bus nya sudah datang ‘nih, saya berangkat ya pak!!!
Hati-hati ya ‘nak Bee!!!
Kalau datang lagi kita
ngobrol-ngobrol lagi ya???
SRG Kontrol Harga dan Tekan InflasiBagian III
Tentu ada pak. Berdasarkan
Undang-undang No. 9 Tahun
2011, tentang sistem resi
gudang, Menteri Perdagangan
adalah pejabat yang
menentukan komoditi yang
dapat disimpan di gudang SRG.
Hingga saat ini ada empat belas
jenis komoditi yang dapat
disimpan di gudang SRG. Yakni,
komoditi gabah, beras, jagung,
kakao, kopi, lada, karet, rumput
laut, rotan, garam, gambir,
teh,kopra dan timah..
1211
B
B
SRG dan Pasar Lelang Komoditi
B
Hai Bee,,,!!!
Apa kabar???
Baru sampai ya,,,? Ia ‘nih Peb, aku cuti beberapa hari untuk
beri laporan ke kampus dari hasil KKN ku di desa.
Wah,,, pasti seru dong laporan mu ke kampus???Ya, begitu deh,,, ternyata masih banyak petani
yang belum tahu tentang SRG.
Oh ya Bee,,, beberapa hari lalu aku baca berita koran ‘loh,
katanya SRG akan dipadukan dengan
Pasar Lelang Komoditi online. Maksudnya bagaimana ya Bee,,,???
Hmmm,,, ternyata kamu
cukup mengikuti juga ya
perkembangan SRG.
Dengan pengertian seperti itu Bee,
Resi Gudang bisa berpindah tangan
berkali-kali dong???
Benar. Tetapi, tentunya sebelum Resi Gudang itu
jatuh tempo yang rata-rata lamanya sekitar enam bulan.
B
Oh ya Bee,,, kamu masih kelihatan capek ‘tuh. Masuk dulu ‘gih,,,
mandi dan istirahat ya. Nanti kita lanjutkan lagi cerita mu.
Hmmm,,, ia deh!!! Daaaa,,, Peb,,,!!!
Bagian I
Benar Peb,,,!!!
Dengan kondisi yang seperti itu, maka petani nantinya akan memiliki
posisi tawar yang tinggi di saat musim panen. Di samping itu,
tak akan menjual komoditinya di saat harga sedang anjlok.
Dengan kata lain, petani pun nantinya tak lagi tergantung dengan
sistem ijon atau cengkraman tengkulak. Sebab, dengan memiliki Resi Gudang
petani bisa memperoleh pembiayaan dari bank untuk berbagai keperluannya.
Jadi begini, singkat ceritanya, Resi Gudang
yang diterbitkan oleh Pengelola Gudang
akan ditawarkan di Pasar Lelang Komoditi
yang terselenggara dengan mekanisme on
line. Sehingga dapat dipantau oleh siapa
pun dan dari daerah manapun. Dan kalau
perhitungannya cocok serta bisa memberi
keuntungan, maka siapa pun bisa membeli
komoditi yang ada di gudang SRG.
Atau, si pembeli tadi bisa melakukan aksi
spekulasi. Dengan cara menjual kembali Resi
Gudang itu ketika harga komoditi yang
tersimpan di gudang mengalami kenaikan
harga.
Wow,,,!!! Kalau sudah begitu,
SRG makin seru dong Bee,,,???
1413
B
B
‘Duh,,, kaget deh,,,!!! Oh ia,,, met sore juga ya Bee.
Tadi kirain siapa ‘loh??? Baru pulang dari kampus ya Bee,,,???
Met sore Peb,,,!!!
B
Peb, sepertinya itu suara Ibu.
Ia ‘bu.
Oh ia Peb,,, besok lagi ya kita sambung obrolannya,,,
Sipp dehh,,,!!
B
SRG dan Pasar Lelang Komoditi
Benar Peb, aku dari kampus beri laporan
sama ‘pak dosen.
Oh ya, Bee, saat kamu masih di desa, aku lihat di tivi ‘loh,
ada berita yang katanya pemerintah akan sinergikan
SRG dengan Pasar Lelang Komoditi.
Maksudnya bagaimana ya Bee,,,? Aku ‘sih tak lihat berita tivi itu,
Peb, maklum ‘lah di desa. Tapi kalau
berita itu muncul di tivi pasti akan
menjadi lebih menarik SRG atau pun
Pasar Lelang Komoditi bagi petani.
Mengapa menarik? Cerita dong Bee,,,?
Wah,,,!!! Dahsyat ya Bee,,,,
Bee,,, sudah pulang ya
dari kampus???
Bagian II
Tentu menarik Peb,,,!!! Karena, posisi petani
menjadi lebih kuat. Di saat harga turun,
komoditi disimpan gudang SRG. Dan bisa
menggunakan Resi Gudang- nya sebagai
jaminan untuk memperoleh pembiayaan dari
lembaga keuangan.
Selain itu, petani pun bisa menjual Resi
Gudang- nya di Pasar Lelang Komoditi. Itu
artinya, petani akan memperoleh harga yang
terbaik.
Benar Peb, itulah tujuan pemerintah sinergikan SRG dengan Pasar
Lelang Komoditi. Jadi, nantinya jika ada kelangkaan komoditi
pangan di suatu daerah, maka pedagang dari daerah itu bisa
memperolehnya dari Pasar Lelang. Dengan begitu akan tercipta
stabilisasi harga.
Hmmm,,,,
Terus, pengiriman komoditi dan
pembayarannya bagaimana Bee,,,?
1615
B
Sebenarnya ya Peb, sinergi SRG dan
Pasar Lelang Komoditi tidak hanya untuk
stabilitas pasokan dan harga komoditi
pangan. Masih ada lagi manfaat
ekonomisnya. Seperti perdagangan
derivatif SRG di bursa berjangka
atau sekuritisasi SRG di pasar modal.
Bagian IIIBu,,, Bee berangkat ya,,,
B
Pagi Bee,,,,
Jadi hari ini kembali ke desa
tempat kamu KKN ya?
Ia Peb, saya harus kembali ke desa,
karena ada tugas yang harus diselesaikan.
Oh ya, Bee. Lanjutkan dong cerita mu
yang kemarin.
Ngak lama-lama ya Bee,
aku ‘kan harus kejar jadwal bus yang mengarah
ke desa tempat KKN ku.
Jadi begini Peb, menyambung pembicaraan kemarin ......
sinergi antara SRG dan Pasar Lelang Komoditi
akan berdampak positif pada stabilitas pasokan dan harga
komoditi pangan. Yang pada akhirnya akan menekan
tingkat in�asi komoditi pangan.
Oh begitu ya Bee,,?
Jadi ngak seperti menjelang lebaran kemarin, ya Bee, di mana
harga-harga naik tak terkontrol tetapi petani tak
menikmati kenaikan harga itu.
Wah,,, kamu sudah pintar ya Peb? Itu ‘kan karena kamu yang ngajarin aku,,,
Waduh,,, Bee,
kamu cerita
apa lagi ‘tuh,,,???
Aku ngak ngerti!!!
SRG dan Pasar Lelang Komoditi
hati-hati ya nak,,,,
Heeee,,,, aku juga ngerti dari literature dan penjelasan dosen di kampus.
B
Peb, aku harus berangkat ya,,,
takut telat ngejar bus yang ke arah desa KKN ku.
Ia deh, Bee. Tapi janji ya, kalau pulang dari
KKN kamu cerita lagi yang tentang
derivatif SRG atau sekuritisasi SRG.
Bee, ini aku belikan sedikit jajanan pasar
untuk iseng-iseng di jalan.
Duh,,, repot-repot amat,,,? Makasih ya,,,,!!!
Dah,,, Pebti!!!
1817
B
Wahhh,,, ‘nak Bee pintar dan banyak
pengetahuannya juga ya???
Benar ‘nak Bee. Saya juga lihat berita di tivi, pemerintah terus menggalakan tanaman jagung di berbagai
daerah. Tadinya Bapak pun berpikir seperti itu ‘nak Bee. Cuma Bapak ragu, apakah nantinya kalau harga
jagung rendah bisa dimasukan ke gudang SRG.
Tentu saja bisa pak!
Ah, Pak Tono bisa saja,,, saya juga sedikit mengerti karena membaca buku dan mendapat penjelasan dari
dosen di kampus. Tapi kalau boleh saran pak, menanam tanaman jagung saja. Kan pemerintah sedang
canangkan swasembada jagung, yang tujuannya untuk mengurangi volume impor.Selamat siang Pak Tono!!! Apa kabar?
Kok tampak termenung sih???
Wahhh,,, nak Bee sudah datang lagi nih?
Saya jadi punya teman lagi untuk bincang-bincang.
Gudang SRG SokongSwasembada Komoditi Pangan
Bagian 1
Ia pak. Tapi kok Pak Tono seperti ada yang dipikirkan ‘nih?
Benar ‘nak Bee. Bapak lagi mikir-mikir ‘nih, setelah panen gabah kemarin
Bapak mau tanam tanaman apa lagi? Sebab biasanya di desa ini
setelah tanam padi, berganti dengan tanaman lain.
Tapi ‘nak Bee, gudang SRG
yang ada di desa ini ‘kan
berisi gabah,,,?
Begini pak, dalam ketentuan SRG komoditi yang di simpan
di gudang memang tidak boleh dicampur dengan komoditi lainnya.
Namun, jika gudang SRG itu sudah kosong bisa saja digunakan
menyimpan komoditi jagung. Yang penting mengikuti ketentuan
penyimpanan jagung, sehingga kualitasnya tetap terjaga hingga
jatuh tempo.
Jadi begitu ya ‘nak Bee.
Sesuai dengan saran ‘nak Bee, sekarang pun
Bapak akan persiapkan menanam jagung,,,
Baik ‘nak Bee. Tapi nanti kita lanjutkan lagi ya, obrolannya. Sip deh Pak!!!!
Oh begitu ya pak???
Pola tanam seperti itu bagus ‘loh pak. Keuntungannya,
salah satunya menjaga stabilisasi pasokan dan harga tetap tinggi.
Dan yang lebih penting lagi, struktur tanah menjadi tak jenuh.
Semoga hasil panennya melimpah ya pak!
Saya juga mau pamit dulu ‘nih pak,
mau sampaikan surat dari kampus ke kepala desa.
2019
B
Wah,,,, ‘nak Bee ternyata ada di sini.
Tadi pun pikiran ku ‘nak Bee pasti
mampir dulu di rumah pak Tono
sebelum ke kelurahan.
Selamat pagi pak lurah!!! Sehat kan???
Benar pak, tadi mampir sebentar
ngobrol dengan pak Tono tentang
peran Gudang SRG menyokong
komoditi ketahanan pangan.
Kebetulan ‘nak Bee. Nanti siang ada tamu dari provinsi
untuk meninjau dan menilai gudang SRG yang ada
di desa ini. Katanya sih dalam rangka program
ketahanan pangan. Apakah nanti‘nak Bee bisa
bergabung?Tentu bisa pak lurah,,,
Lah, kalau begitu, menurut ‘nak Bee
tanaman apa yang kita sarankan kepada petani???
Kalau soal itu tergantung para petaninya saja, pak. Kita tak bisa mengarahkan, lain hal pemerintah bersedia
memberi bantuan bibit dan pupuk.Itu pun kalau pasca panen harganya dijamin pemerintah.
Kalau dari berita yang saya baca dari koran, pemerintah sudah menetapkan harga terendah sejumlah komoditi
pangan. Tujuannya agar petani tertarik menaman sehingga bisa menekan volume impor, bahkan bisa swasembada.
Kebijakan penetapan harga terendah
itu sudah benar pak. Tinggal
implementasinya di lapangan.
Justru itu ‘nak Bee, Bapak berharap
kamu dan teman-teman mu yang
sedang KKN di desa ini bisa
membantu memberikan sosialisasi
dan pendampingan ke para petani.
Siap pak lurah. Nanti saya akan beri info ke teman-teman untuk berkumpul di kelurahan.
B
Baik ‘nak Bee. Terimakasih atas partisipasinya membangun desa ini.
Sippp,,,
Sampai ketemu nanti di kelurahan ya ‘nak Bee.
Saya mau meninjau kebersihan desa dulu,,,,Oke pak,,,,
Bagian IIGudang SRG SokongSwasembada Komoditi Pangan
Tapi omong-omong ‘nak Bee,
program ketahanan pangan
itu apa mungkin bisa dilakukan
di desa kita ini???
Pasti bisa pak, kan fasilitas gudang SRG sudah ada di desa ini.
Di samping itu lahannya subur dan dapat ditanami
tanaman apa saja.
2221
‘Nak Bee, dari penjelasan narasumber tadi ada yang bapak kurang paham.
Tentang apa pak?
B
Bagian IIIGudang SRGSokong Swasembada Komoditi Pangan
Bagian IIIGudang SRGSokong Swasembada Komoditi Pangan
Bapak/Ibu, Pemda provinsi sudah menetapkan
bahwa kecamatan ini sebagai daerah percontohan
penanaman komoditi pangan yang terintegrasi
dengan Sistem Resi Gudang. Setuju!!! Setuju!!! Setuju!!!
Jika Bapak/Ibu setuju, dalam waktu dekat kami
akan menyurati pemerintah pusat untuk
memperoleh bantuan bibit dan pupuk.
Pak, nanti kami petani menanam apa?
Untuk teknis pelaksanannya, nanti akan ada sosialisasi dari tenaga penyuluh.
Hmmm,,, Hmmm,,, Hmmm,,,
Jadi Bapak/Ibu, jika nanti hasil panennya melimpah tetapi harganya kurang bagus, Bapak/Ibu bisa
menyimpan di gudang ini dengan skema Sistem Resi Gudang. Dan dengan Resi Gudang, Bapak/ibu
bisa memperoleh pembiayaan dari bank. Lalu ketika harga bergerak naik, hasil panen pun bisa dijual.
Begini ‘nak, kalau panen
melimpah sedangkan gudang
SRG hanya ada 1 unit di desa ini,
apa bisa menampung semuanya?
Nak bee, terimakasih ya telah membantu pemerintah memberi
pengetahuan dan wawasan kepada para petani. Semoga
program KKN seperti ini bisa terus dilanjutkan untuk
mendukung swasembada pangan di daerah ini.
Tentu kami akan mendukung program pemerintah pak.
Dan semua ini menjadi bekal kami ketika sudah masuk
ke dunia kerja.
Oh, ya ‘dik, sampaikan
salam kami kepada
para dosen pembimbing.
Siap pak!!!
Oh, itu yang mengganjal dipikiran
bapak? Untuk hal itu bapak tak
usah ragu. Pemda pasti sudah
punya solusinya. Misalnya,
gudang-gudang milik swasta atau
koperasi yang memenuhi syarat
juga bisa dijadikan penyimpanan
dalam skema SRG.
Kalau semua hasil panen itu bisa
masuk ke gudang SRG,
manfaatnya sangat banyak loh.
Misalnya, pemerintah bisa
memantau persediaan komoditi
pangan yang ada di masyarakat.
Dengan begitu, pemerintah pun
bisa menjaga stabilitas harga
dengan mendistribusikannya ke
daerah yang sedang kekurangan
persediaan. Sebab itulah
pemerintah mengeluarkan
kebijakan harga terendah.
2423
B
B
B
B
Kalau mendengar
cerita mu ini Bee,
berarti sudah ada
petani atau pengusaha
yang memanfaatkan SRG?
Jadi begini Peb, tahun 2006 lalu, di Indonesia telah diberlakukan Undang-Undang No. 9 tentang
Sistem Resi Gudang. Tapi kemudian tahun 2011 disempurnakan menjadi Undang-Undang No 9
dan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2013 mengenai Pelaksanaan Sistem Resi Gudang.
Berdasarkan payung hukum itu, terbitlah Peraturan Kepala Bappebti yang mengatur teknis
penyelenggaraan SRG di Indonesia.
Jadi dengan adanya payung hukum itu tidak hanya pengusaha saja yang bisa memanfaatkan
SRG, tetapi juga para petani.
Kilas SRG di Indonesia
SRG atau Warehouse Receipt System
bukanlah hal baru di Indonesia.
Sejak dulu pelaku bisnis
sudah sering menggunakannya
dengan pola Collateral Management
Agreement (CMA). Namun kegiatan
CMA itu hanya didasari perjanjian
kerjasama tiga pihak antara
Pemilik Barang, Lembaga
Pembiayaan dan Pengelola
Gudang.
Bee, cerita lagi dong
tentang SRG. Sepertinya
makin menarik aja
dari cerita mu yg kemarin.
Maksudnya kerjasama itu
untuk apa, Bee?
Dokumen bukti kepemilikan
barang yang diterbitkan
Pengelola Gudang,
bisa menjadi jaminan
untuk mendapatkan
kredit atau pembiayaan
dari lembaga keuangan.
Tapi tunggu dulu,,,
Resi Gudang dengan
skema CMA itu bukan lah
surat berharga. Karena
diterbitkan berdasarkan
perjanjian yg hanya
mengikat ketiga pihak itu.
Oh, begitu ya?
Enak dong pengusaha
yang punya dokumen
Resi Gudang,,,
Bee, tenang aja.
Nanti kalau
papa ku sudah
pulang dari LA,
aku beri deh
oleh2-nya
Memangnya ada
Resi Gudang yang
jadi surat berharga?
Peb,,, lo bawel
juga ya.
Nanya melulu.
Traktir bakso kek,,,
2625
B
Mr. B
Karakterisitik : - Muda- Cerdas- Memiliki pengetahuan dan wawasan luas- Gender (Laki-laki)
Pebti
Karakterisitik : - Muda- Selalu ingin tahu tapi pelupa- Gender (Wanita)
Pak Tono
Karakterisitik :- Petani- Tua- Gender (Laki-laki)
Pak Lurah Narasumber
Karakter
iv
Informasi Harga Komoditi Melalui SMSInformasi harga komoditi juga dapat dengan mudah diperoleh dengan mengirim SMS ke SMS Center Info Harga Bappebti.SMS request informasi harga ditulis dengan formatHARGA#[NAMA_KOMODITI]#[NAMA_DAERAH]dan dikirim ke nomor
0812 1867 8000Contoh : HARGA#BERAS#INDRAMAYU
SMS CENTER
BAPPEBTI
0811-1109-901
v
Note
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi - Kementerian Perdagangan
© Bappebti 2017
Jl. Kramat Raya No.172 Jakarta Pusat 10430
Telepon : (021) 3192 4744, Fax : (021) 3192 3704
www.bappebti.go.id