15
1 Ringkasan Proses Pengolahan Pangan dan Produk Olahannya Ringkasan Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Olahannya oleh Sutardi *) Teknologi pengolahan pangan adalah disiplin ilmu yang mempelajari prosedur dan bahan yang terlibat dalam proses produksi pangan. Lingkup kajiannya bermula dari lahan tempat bahan dasar dalam bentuk tanaman dan hewan diproduksi dan berakhir dengan pengiriman/distribusi produk akhir ke pengecer atau konsumen. Cakupan ini sangat luas mulai dari proses-proses yang cukup sederhana sampai pada proses-proses yang sangat kompleks berdasarkan pada kerja mekanis, fisis, kimiawi atau mikrobiologis. Seluk beluk pangan biasanya disajikan dalam katalog, tabel statistik atau dokumen teknis dalam bentuk daftar produk dan prosesnya. Setiap daftar umumnya berbeda dengan yang lain dan umumnya dan semuanya kurang konsisten dalam hal kriteria klasifikasinya. Salah satu contoh yang sering dijumpai adalah dalam daftar yang sama, produk diklasifikasi menurut kriteria bahan dasarnya (misalnya produk olahan susu, bahan makanan asal serealia, buah-buahan dan sebagainya) dan pada kesempatan yang sama, produk diklasifikasikan menurut kriteria teknologi (misalnya produk pangan beku, minuman fermentasi, produk- produk roti dan sebagainya). Kriteria ganda tersebut jelas mengacaukan dan terjadi tumpang tindihnya atribut. Sebagai contoh dapatkah es krim di klasifikasikan sebagai derivat milk atau sebagai produk pangan beku ? *) Staf Pengajar pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Klasifikasi Teknologi Pangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tentang Teknologi Pertanian

Citation preview

  • 1 Ringkasan Proses Pengolahan Pangan dan Produk Olahannya

    Ringkasan

    Proses Pengolahan Pangan dan

    Hasil Olahannya

    oleh

    Sutardi *)

    Teknologi pengolahan pangan adalah disiplin ilmu yang mempelajari

    prosedur dan bahan yang terlibat dalam proses produksi pangan. Lingkup

    kajiannya bermula dari lahan tempat bahan dasar dalam bentuk tanaman dan

    hewan diproduksi dan berakhir dengan pengiriman/distribusi produk akhir ke

    pengecer atau konsumen. Cakupan ini sangat luas mulai dari proses-proses yang

    cukup sederhana sampai pada proses-proses yang sangat kompleks berdasarkan

    pada kerja mekanis, fisis, kimiawi atau mikrobiologis.

    Seluk beluk pangan biasanya disajikan dalam katalog, tabel statistik atau

    dokumen teknis dalam bentuk daftar produk dan prosesnya. Setiap daftar

    umumnya berbeda dengan yang lain dan umumnya dan semuanya kurang

    konsisten dalam hal kriteria klasifikasinya. Salah satu contoh yang sering dijumpai

    adalah dalam daftar yang sama, produk diklasifikasi menurut kriteria bahan

    dasarnya (misalnya produk olahan susu, bahan makanan asal serealia, buah-buahan

    dan sebagainya) dan pada kesempatan yang sama, produk diklasifikasikan menurut

    kriteria teknologi (misalnya produk pangan beku, minuman fermentasi, produk-

    produk roti dan sebagainya). Kriteria ganda tersebut jelas mengacaukan dan terjadi

    tumpang tindihnya atribut. Sebagai contoh dapatkah es krim di klasifikasikan

    sebagai derivat milk atau sebagai produk pangan beku ?

    *) Staf Pengajar pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

  • 2 Ringkasan Proses Pengolahan Pangan dan Produk Olahannya

    Kerancuan dapat juga berasal dari kategori produk pangan dalam daftar yang

    sama. Istilah umum seperti produk olahan susu atau minuman fermentasi yang

    mengunakan berbagai proses dan produk tidak dapat diklasifikasikan pada tingkat

    yang sama seperti keju atau anggur yang mendasarkan pada kombinasi bahan dasar

    dan proses yang khas.

    Berdasarkan pada kriteria dan batasan yang jelas maka klasifikasi yang

    konsisten sebaiknya memiliki dua karakteristik sebagai berikut :

    1) Tidak menimbulkan kedwiartian; seyogyanya hanya ada satu

    klasifikasi yang benar untuk setiap produk.

    2) Sebaiknya memberikan urutan produk pangan secara hirarkis.

    Klasifikasi dengan karakteristik tersebut diatas bukan merupakan daftar

    produk, tetapi hal ini merupkan alat prakiraan yang dapat digunakan untuk

    menetapkan kesamaan dan perbedaan antara produk. Tujuannya dilakukannnya

    kajian ini untuk menyusun klasifikasi produk-produk pangan dan prosesnya secara

    maraton.

  • 3 Ringkasan Proses Pengolahan Pangan dan Produk Olahannya

    Produk dan Prototip Produk

    Produk pangan adalah hasil urutan teknologi (proses) yang khas yang

    diterapkan pada bahan dasar yang khas pula. Batasan ini menekankan bahwa

    klasifikasi produk pangan seyogyanya didasarkan pada baik bahan dasar maupun

    proses. Jelasnya, jika variasi pada bahan dasar dan proses dasar perlu diupayakan

    sekecil-kecilnya, maka diperoleh produk pangan yang jenisnya mencapai ribuan.

    Klasifikasi produk secara individu demikian tidak akan berakhir atau berkesudahan

    dan penggunaan yang sia-sia. Jika berbicara tentang produk pangan dalam

    klasifikasi yang disajikan pada tulisan ini, kita tidak mengacu pada individu produk

    (senyatanya), tetapi prototip produk (abstrak) yang dicirikan oleh proses dan bahan

    dasar yang digunakan. Roti tawar, anggur dan keju misalnya, sebaiknya

    dipertimbangkan sebagai prototip produk, masing-masing merupakan individu

    produk yang sangat beraneka ragam.

    Secara ringkas, klasifikasi yang dapat dianjurkan terdiri atas:

    1) Tabel ringkasan dua dimensi yang memuat bahan dasar dan proses sebagai

    koordinat.

    2) Produk pangan yang diklasifikasikan yaitu prototip produk pangan yang

    dicirikan oleh proses dasar dan bahan dasar.

  • 4 Ringkasan Proses Pengolahan Pangan dan Produk Olahannya

    Tabel 1. Tiga Tingkatan Klasifikasi Teknologi Pangan

    Tingkatan 1

    Kelompok

    Teknologi

    Tingkatan 2

    Sub - Kelompok

    Teknologi

    Tingkatan 3

    Prosedur Teknologi Utama

    1. Pengawetan 1) Pengawetan Jangka

    pendek

    1. Pendinginan, kombinasi

    teknologi alami

    KE

    NA

    IKA

    N D

    AM

    PA

    K P

    AD

    A K

    OM

    PO

    SIS

    I PR

    OD

    UK

    OL

    AH

    AN

    2) Pengawetan Jangka

    panjang

    2. Pembekuan

    3. Sterilisasi

    4. Pengeringan

    3) Fraksinasi

    5. Pemisahan secara mekanis

    6. Pemisahan secara fisikawi

    dan fisiko kimiawi

    2. Transformasi

    4) Kombinasi

    7. Pencampuran sederhana

    8. Pencampuran dengan

    pembentukan tekstur

    5) Transformasi

    kimiawi

    9. Reaksi dengan induksi

    panas

    10. Reaksi kimiawi dan

    enzimatis

    11. Aktivitas mikrobia

  • 5 Ringkasan Proses Pengolahan Pangan dan Produk Olahannya

    Klasifikasi Teknologi Pangan

    Tabel 1 adalah skema klasifikasi teknologi pengolahan pangan menurut 3

    tingkatan. Tingkatan pertama membedakan teknologi pengawetan dari teknologi

    transformasi atau pengubahan. Tujuan pertama adalah pengawetan produk pangan

    dengan pengurangan atau penghambatan degradasinya, sedangkan kedua adalah

    memodifikasi bahan dasar dalam upaya memproduksi rempah-rempah/bumbu atau

    produk pangan dengan karakteristik fungsi, nutrisi dan sensori baru atau yang

    diperbaiki. Pada tingkatan kedua, teknologi pengawetan selanjutnya dapat dibagi

    lagi menjadi :

    Teknologi pengawetan jangka pendek yang didasarkan pada pendinginan

    sederhana atau dikombinasikan dengan pasteurisasi, irradiasi, pengemasan

    dengan atmosfir terkendali dan perlakuan pengawetan lainnya.

    Teknologi pengawetan jangka panjang, digunakan perlakuan yang lebih

    banyak dengan demikian upaya pengawetan produk pangan dengan daya

    simpan yang lebih lama dapat dicapai.

    Untuk teknologi transformasi, dimungkinkan untuk dibedakan menjadi 3 sub-

    kelompok utama :

    Teknologi fraksinasi, produk kompleks (umumnya kondisi alami) dipecah

    menjadi beberapa komponen. Teknologi demikian lazim digunakan untuk

    produksi bumbu-bumbu/rempah-rempah.

    Teknologi kombinasi, beberapa bumbu atau komponen produk pangan

    dicampur untuk menghasilkan produk kompleks.

    Teknologi transformasi kimiawi, produk atau komponen produk pangan

    diubah melalui reaksi kimia karena perlakuan dengan panas atau kimiawi,

    kerja enzim atau mikrobia.

    Pada tingkatan ketiga dimungkinkan dilakukannya penggolongan yang lebih

    rinci sesuai prosedur teknologi. Anak panah arah bawah pada tabel menunjukan

    kenaikan dampak pada komposisi produk, dan mulai dari teknologi pengawetan

    yang sederhana (alami) yang pengaruhnya pada komposisi produk sangat terbatas

  • 6 Ringkasan Proses Pengolahan Pangan dan Produk Olahannya

    sampai teknologi pengawetan kimiawi dan mikrobiologis memodifikasi produk

    pangan yang masih sangat alami. Kriteria diatas memungkinkan ditetapkannya

    tingkatan hirarki teknologi. Setiap proses teknologis dapat diklasifikasikan sesuai

    dengan tabel 1. Klasifikasi ini memerlukan analisa gaftar alir dan identifikasi

    satuan operasi yang mencirikannya. Misalnya proses sterilisasi berkaitan dengan

    prosedur no. 3 pada tingkatan ke-3 dan masuk pada sub-kelompok teknologi no. 2

    tingkatan ke-2 dan pada kelompok teknologi no. 1 tingkatan ke-1 (pertama). Jika

    proses-proses melibatkan urutan operasi yang kompleks, penandaan ditentukan

    oleh operasi yang berada pada posisi tertinggi dari klasifikasi tingkat hirarki.

    Sebagai contoh, proses yang meliputi urutan : pencampuran pemasakan

    pembekuan, yang mencirikan gaftar alir produk pangan yang tepat, berkaitan

    dengan prosedur no 9 (transformasi kimiawi dengan perlakuan panas) selama

    pemasakan merupakan urutan operasi teratas. Kenyataannya, pemasakan

    merupakan operasi berlangsungnya perubahan komposisi produk pangan yang

    terbesar.

    Dalam upaya menyusun analisa gaftar alir dan menyusun klasifikasi

    pengolahan yang lebih mudah, telah disusun daftar satuan operasi teknologi

    pengolahan pangan yang mengklasifikasikannya sesuai dengan prosedur teknologi

    yang bersangkutan (Tabel 2, Bagian I).

    Beberapa satuan operasi tidak dapat diklasifikasikan dalam sub-kelompok

    dan prosedur teknologi yang disajikan pada tabel 1. Satuan operasi tersebut tidak

    memiliki pengaruh pengawetan atau transformasi, namun sekedar digunakan untuk

    penyiapan bahan dasar, penanganan produk akhir atau penyiapan produk untuk

    satuan operasi berikutnya.

    Macam operasi tadi dapat dilibatkan pada berbagai tahap gaftar yang sama

    dan bahkan merupakan bagian yang paling penting dari satuan operasi jika ditinjau

    dari biaya, investasi atau tenaga kerja. Namun demikian, satuan operasi tadi tidak

    dapat digunakan dalam klasifikasi teknologi pengolahan sebab satuan operasi

    tersebut tidak mencerminkan teknologi pengawetan atau transformasi.

  • 7 Ringkasan Proses Pengolahan Pangan dan Produk Olahannya

    Tabel 2. Klasifikasi Satuan Operasi

    Bagian I : Satuan Operasi Dasar

    Prosedur Teknologi (Lihat Tabel 1) Satuan Operasi

    1. Pendinginan, kombinasi teknologi alami Pendinginan secara kontak, Konfektif atau Evaporatif, Modifikasi kondisi

    atmosfir, Pasteurisasi, Irradiasi.

    2. Pembekuan Pembekuan secara kontak atau dengan udara dingin atau cairan dingin,

    Pembekuan kriogenik.

    3. Sterilisasi Sterilisasi dalam kaleng, Proses-proses aseptik, UHT dengan injeksi steam,

    Infusi steam, Pemanasan secara gesekan, Pemanasan dengan gelombang

    mikro (microwave), Mikrofiltrasi, Ultrafiltrasi.

    4. Pengeringan Pengeringan beku, Pengeringan dengan udara panas, Penegringan secara

    semprotan, Pengering vakum, Pengeringan dengan drum.

    5. Fraksinasi secara mekanis Pengendapan, Sterilisasi, Penyaringan, Ultrafiltrasi, Pengepresan,

    Pengayakan, Pemekatan, Rendering secara basah, Sifting.

    6. Fraksinasi secara kimiawi dan fisikokimiawi Ekstraksi cair cair dan cair padat, Ekstraksi fluida superkritis,

    Kristalisasi, Distilasi (steam, vakum, molekuler), Wintering, Flokulasi,

    Pevaporasi, Koagulasi, Churning, Gel-filtrasi, Dialisis.

    7. Pencampuran sederhana Pencampuran, Blending, Kneading, Homogenisasi.

    8. Pencampuran dengan pembentukan tekstur Emulsi dan Pembentukan buih, Homogenisasi

    9. Transformasi kimiawi dengan perlakuan

    panas

    Penyangraian, Pemanggangan, Pembakaran, Penggorengan, Baking.

    10. Transformasi kimiawi dengan reaksi kimiawi

    dan enzimatis

    Hidrolisa, Netralisasi minyak, Hidrogenisasi, Trans-esterifikasi, Berbagai

    reaksi dengan enzim hidrolase, Isomerase dan sebagainya.

    11. Transformasi kimiawi dengan aktivitas

    mikrobia

    Fermentasi produk cair dan padat, Fermentasi alkohol dan asam,

    Fermentasi dengan sel amobil, Pemeraman keju dan sosis.

  • 8 Ringkasan Proses Pengolahan Pangan dan Produk Olahannya

    Tabel 2. Klasifikasi Satuan Operasi

    Bagian II : Satuan Operasi Pelengkap

    Tujuan Satuan Operasi

    1. Pengecilan ukuran Penggilingan, Penghancuran, Penggulungan, Pemotongan, Pengirisan,

    Homogenisasi, Dampak Pemecahan dan sebagainya.

    2. Pemebentukan (forming) Pembentukan (forming), Molding, Ekstraksi, Pemutaran, Aglomerasi,

    Pembentukan tablet, Pembentukan pellet, Pembentukan granula.

    3. Penyesuaian secara termal Pemanasan, Pendinginan, Tempering.

    4. Penyesuaian secara fisikawi Peleburan, Pelelehan, Pelarutan.

    5. Penyesuaian kandungan air Penguapan, Pemekatan-beku, Osmosis-balik, Hidrasi, Pengenceran,

    Pembasahan (wetting).

    6. Pemisahan komponen minor dan bahan asing Pengupasan, Penghilangan bagian dalam bahan, Pemisahan kerikil,

    Penyikatan, Pencucian, Pembilasan, Pembersihan, Pemisahan kulit,

    Pemisahan sabut, Pemisahan tulang, Adsorpsi, Desorpsi, Penghilangan gas,

    Penyaringan, Mikrofiltrasi, Pengayakan, Pengendapan, Siklon,

    Pengapungan, Flokulasi, Klarifikasi, Pertukaran ion.

    7. Penambahan komponen minor Karbonatasi, Pelapisan, Pencelupan.

    8. Pemilihan Sortasi, Penggolongan berdasar atas parameter mutu (bentuk, ukuran,

    warna, dan sebagainya).

    9. Penyesuaian Secara operasi yang erat kaitannya dengan pengemasan, Pengisian dalam

    botol, Penakaran, Pengisian, Penutupan, Pemberian label.

    10. Pemindahan Pemindahan cairan, bubuk, atau bahan padat, Pemompaan, Pengadukan.

  • 9 Ringkasan Proses Pengolahan Pangan dan Produk Olahannya

    Satuan operasi demikian didefinisikan sebagai pelengkap dan disajikan

    pada tabel 2 bagian II. Tabel ini dapat diamati bahwa beberapa satuan operasi

    disajikan pada kedua bagian dalam tabel selama satuan operasi tadi memiliki sifat

    dasar dan peranan pelengkap yang kesemuanya tergantung pada proses.

    Meskipun sentrifugasi misalnya, dipertimbangkan sebagai satuan operasi

    pelengkap jika sentrifugasi digunakan untuk klasifikasi cairan, sentrifugasi

    dinyatakan sebagai satuan operasi dasar jika digunakan untuk fraksinasi atau

    ekstraksi (misalnya proses pengolahan krim susu). Selanjutnya contoh ini

    menekankan hal-hal penting dalam sistem : klasifikasi teknologi yang tidak

    didasarkan pada apa yang dilakukan oleh teknologi terhadap produk. Pendekatan

    berdasarkan produk secara keseluruhan berbeda dari yang disajikan dalam daftar

    satuan operasi dan buku-buku yang biasanya didasarkan pada prinsip dan teori

    fisikawi (Leniger dan Baverlo, 1975; Loncin dan Merson, 1979).

    Untuk melengkapi pembahasan ini, perlu dilakukan pengamatan bahwa

    beberapa proses tidak memerlukan satuan operasi dasar, tetapi hanya urutan

    operasi pelengkap. Oleh sebab itu tidak dapat diklasifikasikan dalam setiap

    prosedur teknologi seperti yang disajikan pada tabel I. Air mineral, madu, serealia

    dan kacang-kacangan dan sebagainya misalnya, tidak banyak mengalami perubahan

    yang berarti dari keadaan semula atau tidak banyak memerlukan teknologi

    pengawetan. Produk-produk tersebut yang tidak dapat dimasukkan kedalam setiap

    sub-kelompok teknologi atau prosedur sesuai dengan tabel 1 maka diklasifikasikan

    dalam kelompok teknologi khusus sebagai produk alami yang swa-mantap

    (self-stable natural products).

  • 10 Ringkasan Proses Pengolahan Pangan dan Produk Olahannya

    Klasifikasi Bahan Dasar

    Sistem alamiah seperti disajikan pada tabel 3 merupakan metode yang paling

    tepat untuk klasifikasi bahan dasar. Pada kasus ini pula dengan analogi klasifikasi

    teknologi, terdapat 3 tingkatan yang dapat dibedakan sesuai dengan kelompok, sub-

    kelompok, dan spesies. Pada tingkatan ketiga kurang lebih merupakan klasifikasi

    yang rinci yang memungkinkan untuk mencakup spesies dan varitas tanaman dan

    hewan.

    Tabel 3. Tiga Tingkatan Klasifikasi Bahan Dasar

    Tingkatan 1 Tingkatan 2 Tingkatan 3

    Kelompok Bahan Dasar Sub-Kelompok Bahan

    Dasar

    Spesies dan Varitas Bahan

    Dasar

    1. Hewan 1. Daging Daging sapi, babi, kuda,

    kambing, ayam, kelinci dan

    sebagainya

    2. Susu Susu dari berbagai spesies

    3. Hasil laut Kerang, Berbagai jenis ikan

    4. Lain-lain Madu, Telur, dan sebagainya

    2. Tanaman 5. Serealia Varitas gandum, padi, dsb.

    6. Legum Berbagai spesies dan varietas

    7. Tanaman penghasil

    minyak

    Kacang tanah, Kedelai, dsb.

    8. Buah-buahan Berbagai spesies dan varietas

    9. Sayuran Berbagai spesies dan varietas

    10. Tanaman penghasil

    gula

    Gula beet, Tebu, dsb.

    11. Tanaman perkebunan

    tropis

    Kopi, Coklat, dsb.

    12. Rempah-rempah Lada, Jahe, dsb.

    13. Mikroorganisme Berbagai genera, spesies dan

    strain

    3. Mineral 14. Air -

    15. Garam -

  • 11 Ringkasan Proses Pengolahan Pangan dan Produk Olahannya

    Tabel Ringkas Proses Pengolahan Pangan dan Produk

    Peletakan prototip proses-produk dalam tabel ringkas dua-dimensi

    ditentukan oleh pertemuan antara bahan dasar dan atribut teknologi. Tabel 4

    menyajikan versi tabel ringkas tersebut. Sebenarnya, tabel yang lebih rinci dapat

    diperoleh dengan menggunakan judul teknologi dan bahan dasar yang lebih rinci.

    Secara jelas, analisa demikian juga dapat dilakukan pada bagian tertentu dalam

    tabel ringkas tadi.

    Sebaliknya, jika fenomena umum yang akan disoroti, bentuk tabel ringkas

    yang lebih sederhana dan lebih cocok dapat diperoleh dengan menggunakan judul

    teknologi dan bahan dasar yang lebih umum.

  • 12 Ringkasan Proses Pengolahan Pangan dan Produk Olahannya

    Tabel 4. Tabel Ringkas Teknologi Pengolahan Pangan dan Produk Olahannya.

    TEKNOLOGI

    BAHAN

    MENTAH

    Produk

    Alami

    Swa-

    Mantap

    PENGAWETAN TRANSFORMASI

    PENGAWETA

    N JANGKA

    PENDEK

    PENGAWETAN JANGKA PANJANG FRAKSINASI KOMBINASI TRANSFORMASI

    Pembekuan Sterilisasi Pengeringan Pemisahan

    mekanis

    Pemisahan

    kimiawi

    Pencampura

    n sederhana

    Pencampura

    n

    pembentuk

    an tekstur

    Reaksi

    panas

    induksi

    Reaksi

    kimiawi

    Kerja

    mikrobia

    HE

    WA

    NI

    Daging Daging segar Daging beku Produk olahan

    daging dalam

    kaleng

    Daging asap,

    kering dan

    kering beku

    Pemisahan

    tulang, tallow,

    lard

    Ekstraksi

    daging, gelatin

    Restrukturis

    asi daging &

    daging

    olesan

    Sosis rebus

    dan Bologna

    Hidrolisat

    daging

    Sosis

    kering dan

    setengah

    kering

    Susu Susu segar dan

    pasteurisasi

    Susu steril

    UHT, susu

    kental

    Susu bubuk,

    susu skim-

    bubuk, dan

    bubuk whey

    Krim, minyak,

    mentega

    Mentega,

    kasein, protein

    whey, laktosa

    Penyiapan

    susu bayi

    susu bercita

    rasa

    Es krim,

    keju

    Hidrolisat

    laktosa &

    kasein

    Keju,

    olahan

    susu

    fermentasi

    Hasil laut Ikan segar dan

    kerang-

    kerangan segar

    Ikan beku

    dan kerang-

    kerangan

    beku

    Ikan dan

    kerang-

    kerangan

    dalam kaleng

    Ikan asap,

    kering dan

    kering beku

    Minyak ikan,

    bungkil ikan

    Konsentrat

    protein ikan,

    minyak ikan

    Ikan olesan Produk ikan

    bentuk

    batang

    Hidrolisat

    protein

    ikan

    Saus ikan

    Lain-lain (Madu,

    telur)

    Madu Telur & madu

    segar dan

    pasteurisasi

    Telur kering &

    kering beku

    NA

    BA

    TI

    SE

    RE

    AL

    IA

    Gandum Tepung

    gandum dan

    hasil samping

    bekatul &

    lembaga

    Gluten, pati Produk

    pasta segar

    dan kering

    Produk

    roti/kue,

    produk

    ekstrusi

    Produk

    roti diolah

    dengan

    yeast

    Jagung Jagung manis

    dalam kaleng

    Pati, sirup,

    dan lembaga

    jagung

    Minyak

    jagung,

    bungkil, zein,

    dan gluten

    Produk

    jagung yang

    difortifikasi

    Popcorn,

    produk

    sarapan pagi

    Dekstrin,

    dekstrosa,

    hfs,

    sorbitol

    Manitol,

    metil

    glukosida

    beer

    Barley Ekstrak malt,

    ekstrak barley

    disangrai

    Barley

    sangrai

    Malt Produk

    fermentasi

    , alkohol

    Beras &

    Lain-lain

    Tepung beras Tepung

    campuran,

    pakan

    Nasi

    setengah

    masak,

    makanan

    kecil

  • 13 Ringkasan Proses Pengolahan Pangan dan Produk Olahannya

    NA

    BA

    TI

    Legum (kacang-

    kacangan)

    Biji

    kacang-

    kacanga

    n

    Biji kacangan Biji

    kacangan

    segar beku

    Kacangan

    dalam kaleng

    Konsentrat

    protein

    Gum guarga,

    gum arab,

    gum biji locust

    Bijian penghasil

    minyak

    Bijian

    penghas

    il

    minyak

    Tepung bebas

    minyak,

    minyak

    konsentrat

    protein, lecitin

    Minyak

    campuran

    Margarin,

    mayonaise,

    krim kopi

    Kacang

    sangrai asin

    Asam

    lemak,

    gliserol,

    minyak

    hidrogena

    si

    Oliva (Olea

    european)

    Olive dalam

    kaleng

    Olive dalam

    kaleng

    Olive kering Minyak olive Minyak olive

    Buah Nut Buah segar Buah beku Buah dalam

    kaleng &

    puree

    Buah kering,

    kering beku

    dan hasil

    penjemuran

    Sari buah,

    minyak

    esensial, esen

    pekat

    Minyak

    esensial,

    pektin, bahan

    warna, fraksi

    aroma pekat

    Minuman

    berakohol,

    soft drink

    Pudding

    buah, es

    buah

    Jam, jelli,

    marmalade

    Anggur

    buah,

    cuka,

    alkohol

    Sayuran Sayuran segar Sayuran

    beku

    Sayuran

    dalam kaleng

    & puree

    Sayuran

    kering, kering

    beku

    Sari tomat,

    konsentrat

    Protein daun Kecap Kentang

    goreng,

    makanan

    kecil

    Saukraut,

    acar

    Tanaman

    penghasil gula

    Gula, tetes Minuman,

    sirup

    Karamel,

    kembang

    gula, krim

    dsb.

    Gula

    invert

    Rum,

    alkohol

    Tanaman tropis Biji kakao dan

    kopi kering,

    teh

    Bubuk kopi,

    kakao dan

    mentega

    kakao

    Kopi instan,

    teh bubuk,

    kopi bebas

    kafein

    Cokelat,

    cokelat

    olesan

    Kopi sangrai

    Rempah-rempah Biji

    penghas

    il aroma

    Rempah-rempah

    segar

    Bubuk

    rempah-

    rempah

    Minyak

    esensial,

    oleoresin

    Mikro

    organisme

    Strain

    mikrobia

    beku

    Yeast dan

    algae kering

    dan starter

    kering beku

    Ekstrak yeast,

    agar-agar,

    protein sel

    tunggal

    MINERAL

    Air

    mineral

    & garam

    Garam dapur Garam

    untuk diet

  • 14 Ringkasan Proses Pengolahan Pangan dan Produk Olahannya

    Penggunaan Tabel Ringkas Proses Pengolahan Pangan

    dan Hasil Olahannya

    Tabel ringkas proses pengolahan pangan dan hasil olahannya dapat

    digunakan untuk uji konsistensi pemilihan teknologi oleh perusahaan. Konsistensi

    pemilihan teknologi ditunjukkan dengan pengelompokan produk dalam tabel

    ringkas yang lebih spesifik atau dalam bentuk garis horisontal (keseragaman bahan

    dasar) atau dalam garis vertikal (keseragaman proses). Penyebaran produk dalam

    tabel ringkas secara acak jelas menunjukan tingkat kekurangan perusahaan dalam

    hal konsistensi pemilihan teknologi.

    Tabel juga dapat digunakan sebagai paduan untuk inovasi produk pangan.

    Penyebaran produk-produk pangan baru melalui lingkup yang berdekatan dalam

    tabel ringkas jelas lebih mudah dan aman daripada penyebaran dalam tabel yang

    tidak konsisten. Perlu dicatat bahwa tabel ringkas masih kekurangan informasi

    misalnya kekomplekkan proses pengolahan. Kekomplekkan tersebut misalnya,

    dievaluasi sesuai dengan jumlah gaftar alir satuan operasi dan hasilnya dapat

    disajikan dalam dimensi ketiga dalam ringkasan. Setiap pakar pangan dapat

    menggunakan tabel 4 atau tabel-tabel lain yang lebih kompleks atau sederhana

    sebagai dasar analisa dan kajian berikutnya.

  • 15 Ringkasan Proses Pengolahan Pangan dan Produk Olahannya

    Daftar Pustaka

    Earle, R.L. 1983. Unit Opertaions in Food Processing. 2nd. ed. Pergamon Press, N.Y.

    Leniger, H.A. and W.A. Beverloo. 1975. Food Process Engineering. D. Reidel

    Publishing Company, Dordrecht, Holland

    Loncin, M. And R.C. Merson. 1979. Food Engineering Principles and Selected

    Aplication. Academic Press, New York.

    Singh, R.P. and D.R. Heldman. 1984. Introduction to Food Engineering. Academic

    Press, Inc. New York.