10
Keseimbangan Asam Basa dalam Darah Derajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan Satuan derajat keasaman adalah pH: · pH 7,0 adalah netral · pH diatas 7,0 adalah basa (alkali) · pH dibawah 7,0 adalah asam. Suatu asam kuat memiliki pH yang sangat rendah (hampir 1,0); sedangkan s (diatas 14,0). Darah memiliki ph antara 7,35-7,45. Keseimbangan asam-basa darah dikendalikan secara seksama, karena perubah yang serius terhadap beberapa organ. Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam-basa 1. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentu Ginjal memiliki kemampuan untuk mengatur jumlah asam atau basa yang beberapa hari. 2. Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung dalam pH darah. Suatu penyangga ph bekerja secara kimiawi untuk mem Penyangga pH yang paling penting dalam darah adalah bikarbonat. Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam kesetimbangan dengan Jika lebih banyak asam yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dih karbondioksida. Jika lebih banyak basa yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dih sedikit bikarbonat. 3. Pembuangan karbondioksida. Karbondioksida adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksig Darah membawa karbondioksida ke paru-paru dan di paru-paru karbondi pusat pernafasan di otak mengatur jumlah karbondioksida yang dihembusk pernafasan. Jika pernafasan meningkat, kadar karbon dioksida darah men

klinik patologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

klinik patologi

Citation preview

Keseimbangan Asam Basa dalam DarahDerajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan cairan tubuh lainnya.Satuan derajat keasaman adalah pH:pH 7,0 adalah netralpH diatas 7,0 adalah basa (alkali)pH dibawah 7,0 adalah asam.Suatu asam kuat memiliki pH yang sangat rendah (hampir 1,0); sedangkan suatu basa kuat memiliki pH yang sangat tinggi (diatas 14,0). Darah memiliki ph antara 7,35-7,45.Keseimbangan asam-basa darah dikendalikan secara seksama, karena perubahan pH yang sangat kecil pun dapat memberikan efek yang serius terhadap beberapa organ.Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam-basa darah:1. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentukamonia.Ginjal memiliki kemampuan untuk mengatur jumlah asam atau basa yang dibuang, yang biasanya berlangsung selama beberapa hari.2. Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu penyangga ph bekerja secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu larutan.Penyangga pH yang paling penting dalam darah adalahbikarbonat.Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam kesetimbangan dengankarbondioksida(suatu komponen asam).Jika lebih banyak asam yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak bikarbonat dan lebih sedikit karbondioksida.Jika lebih banyak basa yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak karbondioksida dan lebih sedikit bikarbonat.3. Pembuangan karbondioksida.Karbondioksida adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus menerus yang dihasilkan oleh sel. Darah membawa karbondioksida ke paru-paru dan di paru-paru karbondioksida tersebut dikeluarkan (dihembuskan).pusat pernafasan di otak mengatur jumlah karbondioksida yang dihembuskan dengan mengendalikan kecepatan dan kedalaman pernafasan. Jika pernafasan meningkat, kadar karbon dioksida darah menurun dan darah menjadi lebih basa. Jika pernafasan menurun, kadar karbondioksida darah meningkat dan darah menjadi lebih asam.Dengan mengatur kecepatan dan kedalaman pernafasan, maka pusat pernafasan dan paru-paru mampu mengatur pH darah menit demi menit.Adanya kelainan pada satu atau lebih mekanisme pengendalian ph tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaituasidosisataualkalosis.Asidosisadalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.

Alkalosisadalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.Asidosis dan alkalosis bukan merupakan suatu penyakit tetapi lebih merupakan suatu akibat dari sejumlah penyakit.

Terjadinya asidosis dan alkalosis merupakan petunjuk penting dari adanya masalah metabolisme yang serius.Asidosis dan alkalosis dikelompokkan menjadimetabolikataurespiratorik, tergantung kepada penyebab utamanya.Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam pembentukan dan pembuangan asam atau basa oleh ginjal.Asidosis respiratorik atau alkalosis respiratorik terutama disebabkan oleh penyakit paru-paru atau kelainan pernafasan.AsidosisRespiratorikDefenisi :Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukankarbondioksidadalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat.Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan jumlah karbondioksida dalam darah.Dalam keadaan normal, jika terkumpul karbondioksida, pH darah akan turun dan darah menjadi asam.Tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak yang mengatur pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam.Penyebab :Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan karbondioksida secara adekuat.Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat yang mempengaruhi paru-paru, seperti:-Emfisema- Bronkitis kronis-Pneumoniaberat-Edema pulmoner- Asma.Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila penyakit-penyakit dari saraf atau otot dada menyebabkan gangguan terhadap mekanisme pernafasan.Selain itu, seseorang dapat mengalami asidosis respiratorik akibat narkotika dan obat tidur yang kuat, yang menekan pernafasan.Asidosis MetabolikDefenisi :Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadarbikarbonatdalam darah.Bila peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam.Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida.Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih.Tetapi kedua mekanisme tersebut bisa terlampaui jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat dan berakhir dengan keadaan koma.Penyebab :Penyebab asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama:1. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu bahan yang diubah menjadi asam.Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun.Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol).Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.2. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme.Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit; salah satu di antaranya adalahdiabetes melitustipe I.Jikadiabetestidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam yang disebut keton.Asam yang berlebihan juga ditemukan padasyokstadium lanjut, dimanaasam laktatdibentuk dari metabolisme gula.3. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam jumlah yang semestinya.Bahkan jumlah asam yang normal pun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal.Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagaiasidosis tubulus renalis (ATR)ataurhenal tubular acidosis(RTA), yang bisa terjadi pada penderitagagal ginjalatau penderita kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.Penyebab utama dari asidois metabolik:Gagal ginjalAsidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal)Ketoasidosis diabetikumAsidosis laktat (bertambahnya asam laktat)Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol, paraldehid, asetazolamid atau amonium kloridaKehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare,ileostomiataukolostomi.AlkalosisRespiratorikDefenisi :Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadarkarbondioksidadalam darah menjadi rendah.Penyebab :Pernafasan yang cepat dan dalam disebuthiperventilasi, yang menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah.Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan.Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:- rasa nyeri-sirosishati- kadar oksigen darah yang rendah- demam- overdosis aspirin.Pengobatan :Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah memperlambat pernafasan.Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernafasan bisa meredakan penyakit ini. Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda nyeri.Menghembuskan nafas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) bisa membantu meningkatkan kadar karbondioksida setelah penderita menghirup kembali karbondioksida yang dihembuskannya.Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan nafasnya selama mungkin, kemudian menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama mungkin. Hal ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali.Jika kadar karbondioksida meningkat, gejalahiperventilasiakan membaik, sehingga mengurangi kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik.AlkalosisMetabolikDefenisi :Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadarbikarbonat.Penyebab :Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam.Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (seperti yang kadang-kadang dilakukan di rumah sakit, terutama setelah pembedahan perut).Pada kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat.Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangan natrium atau kalium dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah.Penyebab utama akalosis metabolik:1. Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)2. Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung3. Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushingatau akibat penggunaan kortikosteroid).

SUMBER:http://choled.wordpress.com/2008/02/17/http://ayosz.wordpress.com/2008/02/21/kesimbangan-asam-basahttp://fisiologi-dh.blogspot.com/p/keseimbangan-asam-basa.html

Keseimbangan asam basaKESEIMBANGAN ASAM BASA TUBUH

Keseimbangan asam basa adalah homeostasis dari kadar ion hidrogen dalam tubuh Kadar normal ion hidrogen (H) arteri adalah: 4x10-8 atau pH = 7,4 (7,35 7,45) Asidosis = asidemia kadar pH darah 7,45 Kadar pH darah 7,8 tidak dapat diatasi oleh tubuh

Sistem Buffer Tubuh

Sistem buffer ECF asam karbonat-bikarbonat (NaHCO3 dan H2CO3) Sistem buffer ICF fosfat monosodium-disodium (Na2HPO4 dan NaH2PO4) Sistem buffer ICF eritrosit oksihemoglobin-hemoglobin (HbO2- dan HHb) Sistem buffer ICF dan ECF protein (Pr- dan HPr)

Pertahanan pH darah normal tercapai melalui kerja gabungan dari buffer darah, paru dan ginjal Persamaan Handerson Hasselbach: 20 [HCO3-]pH = 6,1 + log --------------------- 1PaCO2

[HCO3-] faktor metabolik, dikendalikan ginjal PaCO2 faktor respiratorik, dikendalikan paru pH 6,1 efek buffer dari asam karbonat-bikarbonat Selama perbandingan [HCO3-] : PaCO2 = 20 : 1 pH darah selalu = 6,1 + 1,3 = 7,4

Gangguan Asam Basa darah

Asidosis metabolik [HCO3-] dikompensasi dengan PaCO2 Alkalosis metabolik [HCO3-] dikompensasi dengan PaCO2 Asidosis respiratorik PaCO2 dikompensasi dengan [HCO3-] Alkalosis respiratorik PaCO2 dikompensasi dengan [HCO3-]

Asidosis Metabolik

Ciri: [HCO3-] 7,2

Alkalosis Respiratorik

Ciri: penurunan PaCO2 7,45 kompensasi ginjal meningkatkan ekskresi HCO3- Penyebab: hiperventilasi (tersering psikogenik karena stress dan kecemasan), hipoksemia (pneumonia, gagal jantung kongestif, hipermetabolik (demam), stroke, stadium dini keracunan aspirin, septikemia

Gejala Alkalosis Respiratorik

Hiperventilasi (kadar gas, frekuensi nafas) Menguap, mendesak, merasa sulit bernafas Kecemasan: mulut kering, palpitasi, keletihan, telapak tangan dan kaki dingin dan berkeringat Parastesia, otot berkedut, tetani Vasokontriksi serebal hipoksia cerebral kepala dingin dan sulit konsentrasi

Penatalaksanaan Alkalosis Respiratorik

Menghilangkan penyebab dasar Kecemasan dapat dihilangkan dengan pernafasan kantong kertas yang dipegang erat disekitar hidung dan mulut dapat memulihkan serangan akut Hiperventilasi mekanik diatasi dengan menurangi ventilasi dalam satu menit, menambah ruang hampa udara atau menghirup 3% CO2 dalam waktu singkat