46
Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA.

Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

  • Upload
    margot

  • View
    198

  • Download
    7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA. WUJUD. PENAMPILAN. ISI / ESENSI. Ruang Lingkup Estetika. Directly Fine arts. Indirectly Performance. Seni Murni. Bentuk. Struktur. Berbobot. Rasa estetik aja. Ibarat/ Norma. Penonjolan. Suasana. Unity. Gagasan. Kontras Paradox. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Kuliah Estetika

Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA.

Page 2: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Ruang Lingkup Estetika

WUJUD

Unity

Karya Seni Kritik, Pesan, Amanat

MoralAgamaAdatHukum

Tegang, gembira, sedih

Pragina

Media

BerbobotDirectlyFine arts

Pagelaran

Ibarat/Norma

GagasanSuasana

Seni Murni

PENAMPILAN ISI / ESENSI

Bentuk Struktur

Penonjolan

Balance

Complexity Intensity

IndirectlyPerformance

PengamatSensasiPersepsiImpresiEmosiInterpretasiApresiasi

Ke dalam PenontonViewers Aesthetic

ExperiencesKe luar:Cendekiawan1.Evaluasi2. Kritik

In diversityCombinationPurpose

Harmoni KontrasSimetri Asimetri

Kontra

sPa

rado

x

Rasa estetik aja

Page 3: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Estetika kontemplatif:Subjektifinternal, RasaAuraOtonom Spiritual via Vegetarian

Estetika instrumental:ObjektifexternalRasioAuratHeteronumSpiritus / Vaginatarian

Page 4: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Estetika Tradisi BaliPara seniman Bali secara alami sudah memiliki

kepekaan sensasi keindahan atau rasa seni dan memahami serta mampu mengimplementasikan prinsip-prinsip keindahan itu sendiri yang diidensifikasi dengan serangkaian sifat/kwalitas estetis.

26 sifat/kwalitas /potensi:pangus (serasi), pantes (layak), lengut (memikat), lemuh (lentur),

Page 5: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

bagus, jegeg (cantik), manis, becik (baik), utama, hidup, nuek (fokus), mantep, mabawa (karismatik), luhung (indah), luhur, cocok, nguwub (melingkupi/utuh), mupuh (sistematis), baud (humoris), banyol (lucu)anut (sesuai), nyulur (normatif), ngenen (mengena), Adung.

Page 6: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

ngelangening (memukau), ngenyudin (memikat), dan makenyor (intensif).

Kwalitas-kwalitas ini adalah konsep estetika alam Dewata dan metode artistik para seniman Bali yang sesungguhnya sudah lama melandasi pembangunan keindahan di seantero Bali.

Page 7: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Ketika mencapai standar mutu yang maksimal maka produksi seni bersangkutan akan memiliki kekuatan internal (inner power) dan daya pikat mujizat yang disebut Taksu.

Meski belum ditulis secara sistematis, teori estetika alam Dewata ini sudah lama dipahami dan diterapkan serta dipelajari secara oral tradisi secara turun temurun dari generasi ke generasi hingga sekarang.

Page 8: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

10 Konsep Keindahan tradisi Pedalangan Solo1. Regu = rasa wibawa agung luhur2. Greget = nerves, tegang, panas hati3. Sem = rasa asmara, erotis4. Nges = terenyuh, sedih5. Renggep = tetap semangat, hidup, tidak

kendor____Soetarno. Pakeliran Pujosumarto, Nartosabdo, dan

Pakeliran Dekade 1996-2001. Surakarta: STSI Press, 2002, 9

Page 9: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

6. Antawacana/wijang = membedakan suara sesuai tokoh7. Cucut = rasa humor gelak tertawa8. Unggah-ungguh = harmonisasi bahasa, sabetan &

iringan9. Tutuk = uraian cerita jelas, runtut, terkesan di hati 10. Trampil = cekatan menggerakkan wayang, meringkas

cerita, bahasa yg digunakan, iringan, dan dialog ____I Nyoman Sedana. 30 Tahun Dinamika Seni Pewayangan:

Fakta, Isu, Masalah dan Perspektif. Orasi Ilmiah pada Dies Natalis Pertama dan Wisuda II. Institut Seni Indonesia. Denpasar, Rabu 28 Juli 2004: 12.

Page 10: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Konsep-konsep estetika vokal Pedalangan Bali1. Tandak2. Bebaturan/Sesendon3. Tampak Silir/Gerong4. Pangalang Ratu

Page 11: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Metode ArtistikKPA Kusumadilaga dalam Serat Sastramiruda

merinci sembilan syarat[1] yang perlu dimiliki oleh seorang dalang:

1. Mardawalagu (paham akan gending atau tembang Kawi);

2. Amardibasa (menguasai bahasa pewayangan/ antawacana);

[1] Kanjeng Pangeran Arya Kusumadilaga. Serat Sastramiruda. Kamajaya (alih bahasa) dan Sudibjo Z. Hadisutjipto (alih aksara). Jakarta: Penerbitan Buku Sastra Depdikbud, 1981, p 50 - 51.

I Nyoman Sedana. 30 Tahun Dinamika Seni Pewayangan: Fakta, Isu, Masalah dan Perspektif. Orasi Ilmiah pada Dies Natalis Pertama dan Wisuda II. Institut Seni Indonesia. Denpasar, Rabu 28 Juli 2004: 13

Page 12: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

3. Awicarita (mempunyai banyak ceritra);4. Paramakawi (mengerti bahasa kawi dan

kesusastraan); 5. Paramengsastra (bangak menyelami sastra

literatur); 6. Renggep (jangan sampai turun semangat);

Sabet/tetikasan (mahir menggerakan wayang). Soetarno menambahkan tiga syarat lagi yaitu

7. Mardawabasa (dapat membangkitkan rasa kasihan, haru, tegang, dan gemas);

------- I Nyoman Sedana. 30 Tahun Dinamika Seni Pewayangan: Fakta, Isu, Masalah dan Perspektif. Orasi Ilmiah pada Dies Natalis Pertama dan Wisuda II. Institut Seni Indonesia. Denpasar, Rabu 28 Juli 2004: 13

Page 13: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

8. Nawungkrida (halus perasaannya, pandai membaca situasi, dan menyelami); dan

9. Sambegana (menguasai makna panembah, falsafah dan penghayatan).[1]

[1] Soetarno. Pakeliran Pujosumarto, Nartosabdo, dan Pakeliran Dekade 1996-2001. Surakarta: STSI Press, 2002: 7.

Soetarno. Pakeliran Pujosumarto, Nartosabdo, dan Pakeliran Dekade 1996-2001. Surakarta: STSI Press, 2002, .

Page 14: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Hukum estetika Tembang Bali1. Pada lingsa2. Guru Lagu3. Ngelung4. Ngandang

Raga Rasa Tala

Page 15: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Creative Method: Kawi Dalang

Exposition in Sapta Petala: Irawan requests permission from his mother Dewi Ulupuy and his grand father Sanghyang Antaboga to support Pandawa in the Bharatayuddha.

Departure to Indra Wiprasta: 1st traveling scene.

Page 16: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Estetika Nusantara bersifat mistis, magis, kosmis, dan religius, yg menjadi roh, dalam perwujudan simbol-simbol kesenian Nusantara.

Bentuk, wujud, atau simbol – simbol yang muncul memang berbeda, namun, jiwa esensinya tetap berorientasi pada budaya mistis, magis, kosmis, dan religius.

Kesenian Nusantara terintegrasi dlm kegiatan tradisi ritual.

Pelaku seni acapkali tidak menyadari kalau mereka sedang berkesenian krn hanya merasa sekedar malakukan tradisi.

Page 17: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

33 sub kondisi psikologi (psychological states)

1. Discouragement2. Weakness3. Apprehension/

hesitate4. Envy/jealousy5. Intoxication6. Weariness/tired7. Indolence/lazy8. Depression9. Anxiety10. Distraction11. Recollection12. Contentment13. Shame

14. Inconstancy15. Joy16. Agitation17. Stupor/

trance/coma18. Arrogant19. Despair20. Impatience21. Sleep22. Epilepsy23. Dreaming24. Awakening25. Indignation/

annoyance

26. Dissimulation27. Cruelty28. Assurance29. Sickness30. Insanity/mad31. Death32. Fright/fear33. Deliberation

/care

Page 18: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Sad Rasa: manis, pahit, lalah, pakeh, sepet, masem.Jaen di suwudne (Save best for last)Pangsing wadih!Rasa lengkap: cinta, marah, sedih, … Kombinasi tragicomedy

Deskripsikan perbandingan tubuh/senyum yang etis, estetis, selebritis, erotis, politis, attractis, dan sadis.

Page 19: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

9 Rasa 9 BhavaESTETIKA Dramatis INDIA

Each explained in p 105

Page 20: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Om Atheny Rasa AsranamSarwa roga wunasanem Twam mana sarwa sidiastu Sarwa karya prasudya ya

Satyam, Siwam, Sundaram.Sryam, Sukam, Purnam.Estetika: Tontonan, Tuntunan, Tuntutan.Wali, Bebali, Balih-balihan, Beli-belianTaksu/Aura → AuratLegong → seksi dancerWacak → Kocak

Page 21: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Kuliah EstetikaIlmu dan Persepsi Keindahan

Penjelajahan artistik dan ketinggian nilai estetis yang dicapai orang Bali biasanya diasosiasikan dgn Taksu.

Taksu menjadi barometer keberhasilan seseorang dalam menjalani segala macam profesi, termasuk seni mengerjakan suatu pekerjaan rutin, seni bergaul, seni memimpin, seni bisnis, dsb, di samping seni pertunjukan.

Page 22: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

What Taksu can do for us?

Who and what can have Taksu?

Concept and Function of Taksu in Balinese Society

How to obtainTaksu?

Is Taksu an object or a state?

Page 23: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

What Taksu can do for us?

1. To get ability to command2. To get ability to “become” a character or

dignitary

Page 24: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Who and what can have Taksu?

1. Taksu is accessible to all, but not instant and commercial as calling a Taxi

2. Taksu might be a blessing for the morally worthy.

3. Taksu might be inherited4. Taksu might be possessed only by one person

in the family at a time5. Taksu might be a property of an object

Page 25: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

How to obtainTaksu?

1. Practice.2. Prayer.3. Meditation 4. Magical sources of Taksu5. Localized sources of Taksu

Page 26: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Is Taksu an object or a state?

1. Taksu might be an enduring personal possession.

2. Taksu might be a temporary state.

Page 27: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Kronologi internalisasi seni 5 tahapan Panca Wi:

1. Wiraga, mengenal wujud dan penampilan2. Wirama, menikmati tempo/ritme dan melodi3. Wirasa, merasakan keutuhan harmoni dlm

perpaduan, dlm keanekaragaman, dan dlm tujuan.

4. Wiguna, memiliki fungsi, mafaat, signifikansi / makna seni.

5. Wibawa, menjadi utama (sudha-sidha-sidhi)

Page 28: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Budaya dlm tataran sistem: KurikulumContent-based Competent-basedMKDU, MKDK, MKK Learning to know, to do, to

live together and to be

MKK

InstrumentalWiraga, Wirama,

Wirasa MKDK

MKDU

Wiguna Pragmatis

Wibawa/ Purna

PsikoCognitif

Affective

Page 29: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Budaya dlm tataran sistem: KurikulumContent-based Competent-basedMKDU, MKDK, MKK Learning to know, to do, to

live together and to be

Learning to know

M Keilmuan&Ketrampilan Learning

to doLearning

to live

MK Keahlian Berkarya & M Prilaku Berkarya

MK Kehidupan Bersama

Cognitif

Psikomotor

Affective

Learning to be

Mk Pengembangan Kepribadian

Socio

Page 30: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Soft power Diplomacy

Page 31: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Teori maupun konsep-konsep estetika berkesenian berkembang menurut perubahan bentuk, fungsi, dan peranan kesenian terhadap zamannya masing-masing:

Form follows meaning, Form follows function, Form follows fun.

Page 32: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Konsep2 estetika mempengaruhi paham ekpresi budaya sepanjang zaman, shg mucul silih berganti aliran:

Neo-classicism, mengacu ke zama klasik Yunani Romantism, mengharap kesempurnaan idealis,Realism 1850, Anti-realism (Symbolism 1880, Expressionism,

Epic show), Naturalism yang mengutamakan unsur-unsur alamiah organik, hingga Post-modern sekarang.

Page 33: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Since romanticism emphasized artificial and idealized world, in 1850 realism replaced romanticism (roman=impossible VS novel=possible) to find pragmatic solution by rejecting idealistic and utopian visions.

Page 34: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Symbolism (often called neo-romanticism, impressionism, or idealism) began in France in 1880s, is anti-realistic, for it denies that ultimate reality is to be found in the evidence of 5 senses or through rational thought processes.

The essential of symbolism was the abandonment of the appearances of life in favor of its spirit, symbolically represented, and the search for poetic rather than a prosaic drama.

The principle elements: verbal beauty, contemplation, and the passionate portrayal of what actually exists about us and within us, that is to say nature and our sentiments; and finally, enveloping the whole work and creating the atmosphere proper to it, the idea which the poet forms of the unknown in which float about the beings and things which he evokes, the mystery which dominates them, judges them, and presides over their destiny.

Page 35: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Estetika Seni VokalTembangpun sarat dengan ikatan konsep estetika

dan metode artistik. Misalnya Tembang macapat harus mematuhi hukum Pada Lingsa.

Kakawin diikat dengan Guru Laghu, dll.

Sandyagitha oleh perpaduan suara bibir dan suara gamelan.

Page 36: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Tandak (tetandakan, plural) is the vocal art that embellishes the melody and faithfully follows the pitch and tone of the instrumental music. This type of vocal art is always used for entrance scenes, sad scenes, and love scenes. For example, tandak alas harum is used for the appearance of refined characters. Tandak candi rebah is for the arrival of demonic characters. Tandak mesem is for a sad scene of refined characters with small eyes; tandak rundah is for sad scenes of demonic characters with sharp fangs; tandak bendu semara is for sad scenes of strong/hard characters with big oval or round eyes.

Page 37: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Tampak silir is vocal cum instrumental music where melody, pitch and tone match. In the first meeting scene, tampak silir is usually sung by the servant or precedes the dialogue, narrating the features of each character who is about to speak. The lyric is usually a brief, flamboyant description about a great king, a resilient hero, a holy sage, a gorgeous palace, or a prosperous country.

Tampak silir is called gerong when used in Sendratari dance-drama

Page 38: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Bebaturan are ornamental vocal arts, which are melodically free from and far more elaborate than the instrumental music. Unlike the tandak in which the instrumental music is dominant, the vocal element in Bebaturan always dominates the ostinato of the instrumental pieces. This vocal type is used in traveling scenes and some fighting scenes. The lyrics describe the situation or the mood of a specific character. Musical pieces of bebaturan include gedebeg, bima kroda, sekar gendot (a traveling version), krepetan, etc. Bebaturan is called sasendon in Sendratari dance-drama.

Page 39: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Hakikat keindahan dalam sastra

Ida Pedanda Sidemen (118), Sanur oleh IB Agastya: "Tujuan hidupku bersetubuh dengan Dewi Keindahan yang kupuja dalam candi pustaka yang kubangun”

Intinya menikmati asmara keindahan "puncak sexual" bersama Dewi yang dipuja dlm karya-karya sastra/pustaka

"Widyasastra sudharma diphanikang Tribhuana sumena prabaswara"

Ilmu pengetahuan suci menjadi penerang hidup di tiga dunia

Page 40: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Estetika dlm Bebaturan Wayang:"Yan sira telas rumenga rasan iking Sanghyang Aji, Bila sudah merasakan indahnya ilmu pengetahuan suci

pisan ingu juga sira mahyun rumenga  katantara. Mustahillah akan berminat mendengarkan kata-kata lainnya

Kadi angganing wang rumenga susabdaning kuwong, Bagai orang yg mendengar bagusnya suara tuhu-tuhu (kebenaran)

wus rumesep ri hati languning swarania amangun harsaning cita. Sudah merasuk ke dalam hati sanubari dan menggelorakan rasa

indah,

Tan hana gantani mahyuna rumenga resing sabdaning gagak"Tidak ada saatnya berniat mendengarkan suara gagak yang

mengerikan.

Page 41: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Art & Imagination Imagination is more important than knowledge. Albert Einstein

Imagination is the real and eternal world of which this vegetable universe is but a faint shadow.  William Blake

We can forgive a man for making a useful thing as long as he does not admire it.

The only excuse for making a useless thing is that one admires it intensely.All art is quite useless. Oscar Wilde

A good artist lets his intuitionlead him wherever it wants. Lao Tzu

Poetry is to make a stone stony  ?

Page 42: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

MENYEIMBANGKAN OTAK KIRI & OTAK KANAN

OTAK KIRIKepekaan terhadap pengenalan bentuk/ pola, sensori persepsi & kemampuan mengklasifikasikan sesuatu atau menandai berbagai kesamaan/ perbedaan di sekitarnya

OTAK KANAN Kepekaan terhadap

seni dan keindahanKepedulian, empati dan toleransi terhadap makhluk lainKemampuan mengimajinasikan kehidupan di masa datang

ROTI

Page 43: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA
Page 44: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA
Page 45: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Sad Rasa

Page 46: Kuliah Estetika Prof. DR I Nyoman Sedana, SSP.,MA

Statuta mengharuskan Senat terdiri dari guru besar…

Dgn meniadakan dua guru besar dari unsur Senat Institut, tidakkah Pimpinan sudah pramada alpaka thd Statuta ISI sbg Konstitusi kita???

Dulu Centre of Excellent menghasilkan Senat Cacat Hukum!

Kini Word class capaian indikatornya apa? Korbankan Senat ISI agar selamanya cacat

Konstitusi/ Statuta???