36
Kuliah pendahuluan Kuliah pendahuluan blok 4.3 blok 4.3 komprehensif klinik komprehensif klinik (KBK2011) (KBK2011) Tim blok : dr. Handayani Dwi Utami, M.Sc., Sp.F dr. Ana Fauziyati, M.Sc., Sp.PD dr. Erlina Marfianti, M.Sc., SpPD dr. Evy Sulistyoningrum, M.Sc. dr. Rosmelia Malik, M.Sc.,

kulpendahuluan 4.3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Medical

Citation preview

Page 1: kulpendahuluan 4.3

Kuliah pendahuluanKuliah pendahuluanblok 4.3 blok 4.3 komprehensif klinik komprehensif klinik (KBK2011)(KBK2011)Tim blok :dr. Handayani Dwi Utami, M.Sc., Sp.Fdr. Ana Fauziyati, M.Sc., Sp.PDdr. Erlina Marfianti, M.Sc., SpPDdr. Evy Sulistyoningrum, M.Sc.dr. Rosmelia Malik, M.Sc., SpKKdr. Muhammad Syukron Fauzi

Page 2: kulpendahuluan 4.3
Page 3: kulpendahuluan 4.3

Tujuan tertinggi Tujuan tertinggi pendidikan pendidikan

(learning to live together) adalah menjadikan manusia berkembang yang didasarkan pada pemahaman terhadap lingkungannya, sejarahnya dan nilai-nilai tradisi dan spiritualnya.

Page 4: kulpendahuluan 4.3

Beban bio-psiko-ekono-sosio-Beban bio-psiko-ekono-sosio-kulturalkultural

Penyakit HIV-AIDS-terkait lifestyle,fasilitas, sosbud-promosi-prevensi-terapi-rehabilitasi

Penyakit akut yang bersifat endemik-epidemik ( DHF, malaria, leptospirosis dst)

Penyakit kronis baik infeksi maupun degeneratif( Tb, DM, HT, stroke, Keganasan)

Penyakit terminal ( CHF, GGK, Keganasan dengan metastasis, chirrosis hepatis)

Page 5: kulpendahuluan 4.3

Overview blok 4.3Overview blok 4.3

Page 6: kulpendahuluan 4.3

Alokasi waktu blokAlokasi waktu blok4 sks5,5 minggu dengan minggu terakhir

ujian4 minggu efektifAda hari pilkada serentak, dies FK, cuti

natal dan tahun baruKegiatan lain : KKN reguler sampai 14

desember dan progress testRunning tanggal :23 November 2015-29 Desember

2015Peserta ; mahasiswa fase 4 semester

7 (14 kelp)

Page 7: kulpendahuluan 4.3

Hubungan dengan blok Hubungan dengan blok lainlain

Semua blok fase 3Blok kegawatdaruratan (4.2) Blok 4.4 kesehatan masyarakat/

community health care

Page 8: kulpendahuluan 4.3

Cabang ilmu terkaitCabang ilmu terkaitHukum Islam-Islamic perspectiveKaidah ushul fiqh dalam penerapan kasus

bioetika terkait kehidupan (etika berobat dan end of life : euthanasia) Penerapan syariat islam dalam praktek kedokteran

Bioethic, ethical decision making and the model’s

Hukum kesehatanHukum kedokteran dan peraturan

perundang- undangan Perlindungan hukum dalam praktek

kedokteranPeranan KKI dan MKEK dalam praktek

kedokteran

Page 9: kulpendahuluan 4.3

Cabang ilmu terkaitCabang ilmu terkaitSosiologi dan psikologi (keluarga,

masyarakat, & negara)Ilmu Kedokteran Forensik dan

medikolegalPenyakit dalam : Aspek klinis penyakit

akut, kronis dan terminalIlmu Gizi : nutrition and prescribed dietFarmakologi : Peresepan rasional

efektif dan efisien based evidenceIlmu Kedokteran Keluarga dan

komunitas : bio-psiko-ekono-sosiokultural pasien

Page 10: kulpendahuluan 4.3

Tujuan belajarTujuan belajar1. menjelaskan kepentingan skrining2. menjelaskan kegunaan informed consent dan

rekam medis pada penatalaksanaan pasien dengan HIV positif

3. menjelaskan aspek etikomedikolegal terkait pasien dengan PMS jika diperlukan pembukaan rahasia medis atau rawat bersama, rujukan atau untuk penelitian

4. menjelaskan cara konseling dan edukasi terhadap pasien/keluarga terkait revolusi gaya hidup, diet dan konsumsi obat

5. Menjelaskan manifestasi klinis, pemeriksaan fisik dan penunjang infeksi HIV

6. Menjelaskan diagnosis dan stadium klinis HIV positif7. Menjelaskan tata laksana farmakologi infeksi

HIV/AIDS dan infeksi oportunistik (pemilihan ARV, memulai terapi dan pemantauan)

Page 11: kulpendahuluan 4.3

menjelaskan etiologi dan patofisiologi berbagai tipe gangguan organ pencernaan khususnya gastroenteritis dengan beragam penyebab ( infeksi : disentri amoeba, shigella, cholera, viral, dan non infeksi intoleransi, dan gastrointestinal bleeding)

membuat diferensial diagnosis dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang dari kasus dengan keluhan gastrointestinal terkait penyakit akut dan maupun kronis dengan atau tanpa komplikasi

menegakkan diagnosis kerja dan melakukan penatalaksanaan secara efektif dan efisien pada pasien

melakukan penilaian klinis kapan melakukan rujukan, menulis surat rujukan untuk pemeriksaan penunjang dan rujukan rawat ke PPK yang lebih tinggi

Page 12: kulpendahuluan 4.3

Dapat menjelaskan etiologi dan patofisiologi berbagai tipe demam

Dapat membuat diferensial diagnosis dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang dari kasus dengan keluhan demam terkait penyakit akut dan terutama pada infeksi penyakit tropis : (tifoid dan paratifoid), malaria, hepatitis viral, dengue, leptospirosis

Dapat membuat rencana dan perkiraan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang yang diperlukan dalam penatalaksanaan kasus demam untuk menegakkan diagnosis kerja dan melakukan penatalaksanaan secara efektif dan efisien pada pasien (tifoid dan paratifoid), malaria, hepatitis viral, dengue, leptospirosis

Page 13: kulpendahuluan 4.3

menjelaskan etiologi, faktor risiko dan patofisiologi berbagai gangguan penyakit kronis dengan keluhan fatigue-gawang apa (lebih spesifik)

menjelaskan pemeriksaan fisik maupun penunjang yang seharusnya dilakukan untuk menegakkan diagnosis dan menyingkirkan diagnosis bandingnya

menentukan diagnosis bandiang dan diagnosis kerja berdasarkan data anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

menjelaskan penatalaksanaan secara komprehensif dari promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif untuk pasien dengan penyakit kronis dan prognosisnya

menentukan pilihan obat farmakoterapi untuk penyakit gangguan metabolik kronik

menentukan diet yang tepat pada penyakit kronis dan life syle revolution untuk hidup yang lebih baik

Page 14: kulpendahuluan 4.3

Menjelaskan proses kematian normal (normal dying process)

Menjelaskan manifestasi klinis normal dying process

Menjelaskan kebutuhan fisik, psikis dan spiritual saat menghadapi kematian

Menjelaskan intervensi holistik pada pasien end stage (terapi paliatif)

Menjelaskan tata laksana nyeri pada pasien end stage

Menjelaskan perspektif islam terkait proses kematian (sakaratul maut)

Menjelaskan masalah etik pada pasien end stage- euthanasia

Page 15: kulpendahuluan 4.3

Ketrampilan klinisKetrampilan klinisMelakukan edukasi dan konselingMelaksanakan promosi kesehatanMelakukan tindakan medis dengan

pendekatan medikolegal terhadap masalah kesehatan/kecederaan yang berhubungan dengan hukum

Membuat rekam medis dengan jelas dan benar

Menentukan dan membuat permintaan pemeriksaan penunjang

Page 16: kulpendahuluan 4.3

Bentuk kegiatan belajarBentuk kegiatan belajar3 modul : 1.modul penyakit akut2.Modul penyakit kronik3.Modul penyakit terminal

5 skenario 3 tutorial-- CBL 2 tutorial ---7 jumps @ 2 pertemuan Total 10 pertemuan tutorial

Page 17: kulpendahuluan 4.3

CBLCBLSkenario 1 : skrining (2 pertemuan)Skenario 2 : fase terminal (2

pertemuan)Skenario 3 : diare akut (2

pertemuan)Skenario 4 : demam (2 pertemuan)Skenario 5 : fatique (2 pertemuan)

Syarat ujian wajib hadir minimal 75% kehadiran tutorial

Page 18: kulpendahuluan 4.3

Ketrampilan medikKetrampilan medik8 kali pertemuan ketrampilan medik :1 tanatologi dan visum et repertum1 kali SKD dan surat rujukan, px

penunjang1 kali RMOM dan informed consent 1 kali konseling diet dan peresepan 1 kali medik klasikal sidang sengketa

medik3 Kali IPM

Syarat ujian OSCE semester wajib hadir minimmal 75% kehadiran medik

Page 19: kulpendahuluan 4.3

penugasanpenugasanAda 2 penugasan pada blok 4.3 :1.Referat penyakit tematik sebaran

penyakit 4.3-presentasi dalam bentuk mmap, presentasi sebelum CBL running

2.Referat bioetikmasing2 penugasan mendapat alokasi

waktu 2x 100’ untuk presentasi

Wajib hadir 100% pada semua jam presentasi

Page 20: kulpendahuluan 4.3

Materi kulpakarMateri kulpakar

1. Kuliah pendahuluan blok dan juknis penugasan

2. Managing acute illness (IPD)3. Penalaran klinis (IKM)4. Sumpah dokter dan regulasi

pelayanan kesehatan (SNT/BAS-biohuki)

5. Bioethical decision making and model’s (SAA-biohuki)

Page 21: kulpendahuluan 4.3

Kuliah pakarKuliah pakar1. Chronic management disease (IPD)2. Informed consent dan Rekam

Medik (IKF)3. Visum et repertum dan surat

keterangan dokter (IKF)4. Konflik etikolegal dan perlindungan

hukum dalam kedokteran (Hukum kesehatan-Dr. Arif)

5. Kuliah gizi klinik

Syarat ujian wajib hadir minimal 75% kuliah pakar

Page 22: kulpendahuluan 4.3

Nilai PenugasanNilai Penugasan

Persentase : 10 % dari nilai blok

Macam kegiatan: laporan dan presentasi

kasus bioetik dalam bentuk referat dan mmap

kasus klinis dalam bentuk referat

Page 23: kulpendahuluan 4.3

4 Diskusi panel4 Diskusi panel

Urgensi general medical check up (premarital, pre gestasi, penerimaan karyawan/pelajar, ultah, VCT)—IKM, IPD, Patklin

Paliative care and quality of life ( IPD-home care-husnul khatimah-bioetik-eutanasia)

Infeksi penyakit tropis ( kecacingan, parasit , virus- askariasis, leptospirosis, filariasis, toxo, malaria, dengue, typhoid dan imunisasi)-IPD-IKA-parasit

Manajemen penyakit kronis : DM-Hipertensi ( psikologi-IPD-farmako)

Syarat ujian 100% diskusi panel

Page 24: kulpendahuluan 4.3

Rincian penilaianRincian penilaian30 % tutorial10% penugasan60% ujian tulis Blok

–dengan prasyarat ujian :75% hadir tutorial75% hadir ketrampilan medik-untuk

OSCE semester75% hadir kulpakar100% hadir diskusi panel

Page 25: kulpendahuluan 4.3

Skenario Skenario 11 SCREENING Seorang perempuan, berusia 27 tahun dibawa ke UGD

karena mengeluh demam dan badan lemas sejak 3 hari ini. Pasien juga mengeluh nyeri sendi dan diare. Awalnya merasa seperti flu sudah diobati sendiri dengan asetaminofen dan bedrest. Namun keluhan tidak membaik. hasil pemeriksaan mengarah pada diagnosis dehidrasi dan FUO (fever of unknown origin).

Dokter merencanakanterapi rehidrasi dan beberapa pemeriksaan penunjang. Hasil pemeriksaan kultur negatif, RPR positif. Pasien mengakui bulan lalu melakukan sexual intercourse dengan pasangan yang berbeda.Terkait diagnosis, dokter melakukan edukasi sebelum meminta informed consent untuk HIVscreening baik antibodi maupun viral level dan.

Ternyata hasilnya positif. Pasien mendapatkan terapi lamivudin, zidovudin, evapirenz serta antibiotik sifilis. Pasien meminta dokter dan perawat untuk merahasiakan data rekam medikpenyakitnya kepada keluarga dan tempat dia bekerja karena khawatir dampaknya pada keluarga dan pekerjaan.

Page 26: kulpendahuluan 4.3

Kegiatan pendukungKegiatan pendukungKetrampilan medik klasikalKetrampilan medik informed

consent dan RMOMKuliah pakar informed consent dan

rekam medisKuliah pakar visum dan surat

keterangan dokterKulpakar konflik etikolegal dan

advokasi hukumDispanel urgensi medical general

check up

Page 27: kulpendahuluan 4.3

Skenario Skenario 22 : fase terminal : fase terminal Seorang perempuan berusia 50 tahun

dibawa keluarganya ke UGD rumah sakit karena mengeluh sesak nafas dan nyeri hebat di punggung. Pasien telah terdiagnosis ca cervix dengan metastasis paru sejak 3 bulan yang lalu. Dokter memberikan terapi paliatif untuk memperbaiki kondisi pasien. Setelah 6 jam di UGD, kondisi agak membaik dan rencana dipindah bangsal untuk terapi lanjutan. Namun pasien dan keluarga menolak dan ingin pulang agar bisa dirawat dan berkumpul dengan keluarga. Dokter meresepkan anti nyeri sebelum pasien pulang APS.

Page 28: kulpendahuluan 4.3

Kegiatan pendukungKegiatan pendukung

Paliatif care dan quality of life

Kuliah bioetik

Page 29: kulpendahuluan 4.3

Skenario 3 CBL Skenario 3 CBL : diare : diare akutakut

Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke dokter dengan keluhan buang air besar cair. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu, lebih dari 5 kali per hari dengan jumlah cukup banyak. Pasien juga merasakan mulas dan nyeri perut. Keluhan lain yang dirasakan pasien adalah badannya demam tetapi tidak begitu tinggi, serta disertai mual tetapi tidak muntah. Pasien saat ini tidak mau makan dan minum, serta merasakan sangat lemas dan haus.

Page 30: kulpendahuluan 4.3

Kegiatan pendukungKegiatan pendukung

Kuliah acute managing ilnessKuliah penalaran klinisDiskusi panel infeksi penyakit

tropisKetrampilan medik IPM

Page 31: kulpendahuluan 4.3

Skenario CBL 4: demamSkenario CBL 4: demamSeorang laki-laki berusia 27 tahun datang

dengan keluhan demam. Keluhan tersebut dirasakan turun naik, terutama pada malam hari sejak kira-kira 7 hari yang lalu, disertai sakit kepala. Selama 4 hari pertama dipagi hari pasien biasanya minum parasetamol, lalu tetap bekerja sebagai tenaga distribusi sebuah produk, namun menjelang sore hari biasanya dia mulai merasa tidak enak badan. Tiga hari terakhir ini pasien tidak kerja karena sering merasa mual, lemas, tidak nafsu makan, dan demam bertambah tinggi. Pasien memutuskan untuk berobat karena khawatir jika berlanjut akan mengganggu pekerjaannya.

Page 32: kulpendahuluan 4.3

Kegiatan pendukungKegiatan pendukung

Kuliah acute managing ilnessKuliah penalaran klinisDiskusi panel infeksi penyakit

tropisKetrampilan medik IPMRMOMKonseling diet dan peresepan

Page 33: kulpendahuluan 4.3

Skenario Skenario 5 5 CBL : CBL : Fatique Fatique Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang ke dokter

umum dengan keluhan badan terasa lemas sejak 6 bulan lalu. Pasien mengaku cepat lelah dan mudah mengantuk. Pasien juga mengeluh sering buang air kecil terutama malam hari. Pasien banyak makan, suka ngemil dan sering minum. Pasien juga mengeluh dalam 1 bulan ini berat badan turun 6 kg. Awalnya ia gemuk, berat badan sekarang 64 kg, tinggi badan 160 cm. Ia tidak mengeluhkan demam lama, batuk lama, maupun diare. Namun ia mengeluh setiap kali BAB keluar darah menetes dari anus. teman-temannya mengatakan ia tampak pucat dan menyarankannya untuk periksa ke dokter. Pasien bekerja sebagai karyawan swasta di bank konvensional. Pekerjaannya lebih banyak duduk di depan komputer dan jarang berolahraga. Ia juga seorang perokok sejak usia 25 tahun, sehari 1 bungkus. Ibunya juga gemuk dan menderita stroke. Tidak ada anggota keluarga yang menderita kanker.

Page 34: kulpendahuluan 4.3

Kegiatan pendukungKegiatan pendukungKuliah chronic management

diseaseDiskusi panel manajemen

penyakit kronisKonseling dietKetrampilan medik IPMKetrampilan medik RMOM dan

informed consent

Page 35: kulpendahuluan 4.3

Catatan pentingCatatan penting Jadwal tutorial jam 8 Skenario 1 dan 2 dalam bentuk

tutorial seven jumps, skenario 3, 4 dan 5 adalah model CBL (case based learning)

Sebaran penyakit (CBL-IPM-penugasan) akan disampaikan di kuliah pengantar blok

Farmakoterapi komprehensif-interaksi obat-titik tangkap

Diskusi panel manajemen penyakit kronis dilakukan setelah CBL 5

Page 36: kulpendahuluan 4.3

Minikuis juga terkait dg penatalaksanaan DD

tujuan belajar akan di assess walaupun porsi pembahasan di tutorial dan metode yg lain hanya terbatas

Problem identifikasi dari CBL kemudian dibawa ke dispan-sehingga dispan lebih ke arah konsultasi pakar,

kuliah pakar merupakan trigger untuk mhs belajar/menyelesaikan masalah dalam tutorial ala CBL