Laju Reaksi Yang Bener (Repaired)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Laju Reaksi (Kimia Dasar)

Citation preview

I Judul Percobaan: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

II Hari/Tanggal Percobaan: Selasa, 20 November 2012

III Selesai Percobaan: Selasa, 20 November 2012

IV Tujuan Percobaan:

Menguji faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi zat pereaksi, luas permukaan sentuhan, temperature, dan katalis.

V Tinjauan Pustaka:Laju reaksi kimia didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi reaktan atau konsentrasi produk per satuan waktu. Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan tiap detik reaksi. Laju reaksi = Laju reaksi dinyatakan dalam satuan konsentrasi per satuan waktu. Ada dua pengertian tentang laju reaksi, yaitu laju rata-rata dan laju sesaat. Laju rata-rata menyatakan perubahan konsentrasi dalam selang waktu terntentu, sedangkan laju sesaat yaitu laju reaksi pada waktu tertentu. Laju sesaat dari suatu rekasi tidak dihitung, tetapi diperoleh dari aliran perubahan konsentrasi terhadap waktu. Laju reaksi dapat ditentukan dengan cara mengikuti perubahan sifat selama terjadi reaksi. Dengan menganalisis campuran rekasi dalam selang waktu tertentu, maka konsentrasi pereaksi dan produk reaksi dapat dihitung.Perkaratan besi merupakan contoh reaksi kimia yang berlangsung lambat, sedangkan peledakan mesin atau kembang api merupakan contoh reaksi yang cepat. Dalam laju reaksi berhubungan dengan teori tumbukan. Teori tumbukan menyatakan bahwa agar suatu reaksi dapat berlangsung, molekul harus saling bertumbukan dengan molekul lainnya dengan energi yang cukup untuk memutuskan ikatan kimia dalam larutan.Untuk reaksi kimia:aA + bB pP + qQDengan a,b,p,q adalah koefisien reaksi dan A,B,P,Q adalah zat-zat yang terlibat dalam reaksi, maka persamaan laju reaksi adalah:V = k [A]m [B]nDengan: V adalah laju reaksi k adalah konstanta laju reaksi [B] / [A] adalah konsentrasi A / B m / n adalah orde reaksiOrde reaksi adalah jumlah pangkat konsentrasi dalam hukum laju bentuk diferensial. Tetapan laju reaksi disebut juga koefisien laju reaksi atau laju reaksi jenis, dengan lambang k. Tetapan laju adalah tetapan perbandingan antara lajureaksi dan hasil kali konsentrasi spesi yang mempengaruhi laju reaksi.Laju reaksi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu konsentrasi zat pereaksi, suhu, luas permukaan, dan katalis.1. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksiTelah diuraikan dalam teori tumbukan, perubahan jumlah molekul pereaksi dapat berpengaruh pada laju suatu reaksi. Jumlah mol spesi zat terlarut dalam 1 liter larutan dinamakan konsentrasi molar. Bila konsentrasi pereaksi diperbesar dalam suatu reaksi, berarti kerapatannya bertambah dan akan memperbanyak kemungkinan tabrakan sehingga akan mempercepat laju reaksi, karena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrasi reaktan maka dengan naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya.Artinya semakin tinggi konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia dengan demikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat. Konsentrasi berkaitan dengan jumlah partikel yang bereaksi. Dengan kata lain, makin bersar konsentrasi, makin banyak partikel sehingga semakin banyak tumbukan yang terjadi. Dengan demikian semakin banyak partikel yang bertumbukan, maka laju reaksi pun semakin besar.2. Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksiLuas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi yang menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu pula apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi semakin kecil.Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut mempengaruhi, yaitu semakin halus kepingan, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi. Sedangkan apabila semakin besar / kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.3. Pengaruh suhu terhadap laju reaksiSuhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Pada umumnya kenaikan suhu mempercepat laju reaksi dan penurunan suhu dapat memperlambat laju reaksi. Apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangsung dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif sehingga laju reaksi semakin kecil.Dengan kata lain, jika suhu dinaikkan, maka kalor yang diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi, sehingga pergerakan partikel-partikel pereaksi semakin cepat. Makin cepat pergerakan partikel akan menyebabkan terjadinya tumbukan antar zat pereaksi makin banyak, sehingga reaksi makin cepat.4. Pengaruh katalis terhadap laju reaksiSalah satu cara lain untuk mempercepat laju reaksi adalah dengan jalan menurunkan energi pengaktifan suatu reaksi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan katalis. Katalis adalah suatu zat yang mempercepat suatu laju reaksi, namun ia sendiri secara kimiawi tidak berubah pada akhir reaksi. Dengan kata lain, katalis adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan tujuan memperbesar laju reaksi dengan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi.Dengan menurunnya energi pengaktifan, maka pada suhu yang sama reaksi dapat berlangsung lebih cepat dan umumnya terjadi karena tahap-tahap reaksi yang baru. Ketika reaksi selesai, maka akan didapatkan kembali massa katalis yang sama seperti pada awal ditambahkan katalis dapat bekerja dengan membentuk senyawa antara atau mengabsorbsi zat yang direaksikan. Katalis menyebabkan energi pengaktifan lebih rendah.Ada dua macam katalis, yaitu:a. Katalis positif (katalisator) yang berfungsi mempercepat laju reaksi.b. Katalis negatif (inhibitor) yang berfungsi memperlambat laju reaksi.

VI. Cara Kerja:

1. Percobaan pengaruh konsentrasi pada laju reaksi

Na2S2O3 1 M, 5 ml

Tabung CTabung BTabung A

Tabung D

Ditambahkan 5 mlHCl 3MDikocok hingga bercampur secara HomogenDiukur waktunya dengan stopwatch -Ditambahkan 5 mlHCl 3MDikocok hingga bercampur secara HomogenDiukur waktunya dengan stopwatchDitambahkan 5 mlHCl 3MDikocok hingga bercampur secara HomogenDiukur waktunya dengan stopwatchDitambahkan 5 mlHCl 3M Dikocok hingga Bercampur secara Homogen Diukur waktunya dengan stopwatch

t=....st=....st=....st=....s

2. Pengaruh Luas Permukaan Sentuhan pada Laju Reaksi 10 ml HCl 1 Mt=...(s) Balon diisi dengan butiran marmer CaCO3 Balon dipasangkan pada bibir labu erlenmeyer Stopwatch dinyalakan saat butiran CaCO3 jatuh dalam larutan HCl Stopwatch dimatikan saat balon berkenti mengembang Ditulis reaksi yang terjadi

10 ml HCl 1 Mt=...(s) Balon diisi dengan serbuk marmer CaCO3 Balon dipasangkan pada bibir labu erlenmeyer Stopwatch dinyalakan saat serbuk CaCO3 jatuh dalam larutan HCl Stopwatch dimatikan saat balon berkenti mengembang Ditulis reaksi yang terjadi

3. Pengaruh Temperatur pada Laju Reaksi

2 Tetes larutan H2C2O4 T=...Ct=...(s) Ditambah 2 tetes H2SO4 Dicatat suhu awalnya

Ditambah 1 tetes lsrutsn KMnO4 Dijalankan stopwatch bersama saat penambahan Diukur waktu sampai warna larutan memudar

2 tetes H2C2O4 0,01 M + 2 tetes H2SO4 0,01 M + 1 tetes larutan encer KMnO4 KATALIS

Dimasukkan kedalam tabung reaksi Stopwatch dijalankan pada saat penambahan terakhir dan dihentikan saat warna KMnO4 Di catat waktu yang diperlukan Diteruskan penambahan tetesan KMnO4 sampai warna hilang segera

Waktu yang diperlukan sampai warna hilang

2 tetes asam oksalat (H2C2O4)2 tetes asam sulfat (H2SO4)1 tetes mangan (II) sulfat (Mn(SO4)2)Waktu 1: ...............sWaktu 2: .................sWaktu 3: ...............sWaktu 4: ...............sWaktu 6: ..............sWaktu 8: ...............sWaktu 7: ...............sWaktu 5: .................sWaktu 9: ...............sWaktu 10: ...............s

Dijalankan stopwatch tepat saat penambahan KMnO4 Dihentikan stopwatch saat warna permanganat menghilang Dicatat waktu yang diperlukan

VII. Hasil PengamatanNo. Percobaan Prosedur Percobaan Hasil PengamatanDugaan Reaksi Kesimpulan

1.

2.Percobaan pengaruh konsentrasi pada laju reaksi a. Na2S2O3 1M, 5ml

Tabung ADimasukkan dalam tabung

Ditambahkan 5 ml HCl 3 M Dikocok hingga homogen Diukur waktunya dengan stopwatch

t = ... s

Na2S2O3 1M, 5mlb. Ditambahkan dalam tabung

Tabung B

Ditambah 10 ml air Ditambah HCl 3 M sebanyak 5 ml Diukur waktunya dengan stopwatch

t = ... s

c.

Na2S2O3 1M, 5ml

Ditambahkan dalam tabung

Tabung C Ditambahkan 15 ml air Ditambahkan HCl 3 M, 5 ml Diukur waktu dengan stopwatch

t = ... s

Na2S2O3 1M, 5mld.

Dimasukkan dalam tabung

Tabung D Ditambahkan 25 ml air Ditambahkan HCl 3 M, 5 ml Diukur waktu dengan stopwatch

t = ... s

10 ml HCl 1 MPengaruh luas permukaan sentuhan pada laju reaksi

Balon diisi dengan butiran marmer (CaCO3) Dipasangkan balon pada tabung erlenmeyer Dinyalakan stopwatch saat butiran CaCO3 jatuh dalam larutan HCl Dimatikan stopwatch saat balon berhenti mengembang

t = ... s

10 ml HCl 1 M Balon diisi dengan serbuk marmer (CaCO3) Dipasangkan balon pada tabung erlenmeyer Dinyalakan stopwatch saat butiran CaCO3 jatuh dalam larutan HCl Dimatikan stopwatch saat balon berhenti mengembang

t = ... s

Gelas A-hijau kekuningan pekat (+++),bau menyengat sekali.t= 9,86sGelas B-hijau kekuningan pekat (++),bau menyengat,t=15,94s Gelas C-kuning kehijaun,t=19,55sGelas D-kuning keputihan,t=30,31s

-Batu marmer waktu balon berdiri 16 menit 50 detik-Serbuk marmer waktu balon berdiri 12menit 29detik

.Waktu yang diperlukan sampai keruh

CaCO3 + 2HCl CaCl + CO2 + H2O.Larutan yang diencerkan mengalami reaksi yang lebih lambat daripada yang tidak diencerkan. Jadi dapat diketahui bahwa kerapatan pertikel mempengaruhi laju reaksi.

-Semakin luas permukaan suatu benda maka luas bidang sentuh semakin besar sehingga laju reaksi semakin cepat.-Semakin kecil permukaan suatu benda, makin sempit bidang sentuhnya dan laju reaksi semakin lambat.

3.

2 tetes larutan H2C2O4Pengaruh temperatur terhadap laju reaksi Ditambah 2 tetes H2SO4 0,5 M Dicatat suhu awalnya

T = ... Ct = ... s Ditambah 1 tetes larutan KmnO4 Dijalankan stopwatch bersama saat penambahan Diukur waktu sampai warna larutan memudar

Waktu laju reaksi setelah suhuT = 31o t = 12,72 sT = 35o t = 6,59sT = 40o t = 3,98 sT = 45o t =3,21 sT = 50 o t = 2,76s

2KMnO4 + 3H2SO4 + 5H2C2O4 10CO2 + K2SO4+2MnO4 + 8H2O

Semakin tinggi suhu, maka laju reaksinya semakin cepat.

4.

Pengaruh katalis terhadap laju reaksi

2 tetes H2C2O4 0,01 M + 2 tetes H2SO4 0,01 M + 1 tetes larutan encer KMnO4

Dimasukkan kedalam tabung reaksi Stopwatch dijalankan pada saat penambahan terakhir dan dihentikan saat warna KMnO4 Di catat waktu yang diperlukan Diteruskan penambahan tetesan KMnO4 sampai warna hilang segera

Waktu yang diperlukan sampai warna hilang

2 tetes H2C2O4 0,01 M + 2 tetes H2SO4 0,01 M +1 tetes Mn(SO4)2

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambah 1tetes KMnO4 10x Stopwatch dijalankan pada saat penambahan KMnO4 dan dihentikan saat warna permanganat hilang Teruskan penambahan KMnO4 sampai warna permanganathilang

Waktu yang diperlukan sampai warna hilang2KMnO4 + 3H2SO4 + 5H2C2O4 10CO2 + K2SO4+2MnO4 + 8H2O

Ungu pekat (+++)Tetes pertama = 2,10sKedua =2,62sKetiga = 1,86sKeempat = 0,90sKelima = 1,50sKeenam = 1,13sKetujuh = 0,89sKedelapan = 0,75sKesembilan = 0,67sKesepuluh = 0,93s

Merah kecoklatan

TetesPertama = 1,48sKedua = 1,64sKetiga = 1,58sKeempat = 1,45sKelima = 1,36sKeenam = 1,30sKetujuh = 0,95sKedelapan = 0,81sKesembilan = 0,96sKesepuluh = 0,56s

Waktu yang diperlukan sampai warna hilang

Waktu yang diperlukan sampai warna hilang

2KMnO4 + 3H2SO4 + 5H2C2O4 10CO2 + K2SO4+2MnO4 + 8H2O

Laju reaksi semakin cepat terjadi jika diberi katalis.

VIII. Analisis Data

Berikut adalah analisis dari beberapa data yang didapatkan dari percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Data-data ini diperoleh secara berurutan dalam melakukan percobaan dari awal hingga akhir. Namun data perhitungan dilakukan sesudahnya. Analisis data yang terdapat dalam bagian ini mencatat berbagai perubahan zat yang digunakan dan tentu faktor-faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya yang akan dituliskan berikut ini.

Pada percobaan pertama, hal yang dilakukan adalah menyiapkan empat gelas kimia yang telah dilabeli (A, B, C, dan D) dan juga telah diisi dengan larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) masing-masing sebanyak 5 mL. Kemudian untuk gelas kimia yang telah dilabeli dengan huruf B, C, dan D ditambahkan berturut-turut air sebanyak 10 mL, 15 mL, dan 25 mL, setelah itu diguncangkan agar terjadi pencampuran yang sempurnah pada ketiga gelas kimia tersebut. Setelah melakukan hal tersebut, siapkan satu lembar kertas yang telah diberi tanda silang sebanyak empat buah. Kemudian keempat gelas tersebut diletakkan di atas tanda silang yang telah dibuat tadi. Untuk gelas kimia yang telah dilabeli dengan huruf A, ditambahkan 5 mL HCL 3M, kemudian diukur waktunya menggunakan stopwatch sehingga didapatkan data untuk gelas kimia A yaitu 9,86 sekon sampai larutannya berubah warna menjadi hijau kekuningan yang sangat pekat dengan bau yang menyengat; gelas kimia B yaitu 15,94 sekon dengan warna hijau kekuningan yang masih pekat namun tidak sepekat yang ada pada gelas kimia A serta baunya juga tidak semenyengat pada gelas sebelumnya; untuk gelas kimia C waktu yang didapatkan yaitu 19,55 sekon dengan warna larutan yang sama tetapi tidak pekat dan bau yang tudak terlalu menyengat; sedangkan pada gelas D, tercatat waktu 30,31 sekon dengan warna yang lebih encer dan bau yang tidak lebih menyengat dari gelas kimia C. Berikut adalah reaksi dari percobaan pertama:Na2S2O3 + 2 HCl 2NaCl + S + SO2 + H2OPercobaan berikutnya adalah tentang pengaruh luas permukaan sentuhan pada laju reaksi. Langkah awal dari percobaan ini adalah memasukkan butiran marmer ke dalam sebuah balon yang masih kempis. Kemudian disiapkan labu erlenmeyer yang telah diisi dengan 10 mL HCl. Setelah itu, pasangkan balon ke mulut erlenmeyer dan jatuhkan marmer dari balon, kemudian hidupkan stopwatch bersama saat butiran marmer tersebut dijatuhkan. Pengambilan waktu dilakukan sampai balon terisi gas karbon dioksida. Dicatat waktunya dan dilakukan pengulangan dengan tahap dan cara yang sama namun kali ini marmer yang digunakan telah dihaluskan terlebih dahulu menggunakan lumpang alu. Waktu yang didapatkan dari dua percobaan ini adalah; ketika menggunakan butiran marmer yaitu 16 menit 50 detik, sedangkan yang menggunakan marmer yang telah dihaluskan adalah 12 menit 29 detik. Hal ini menyatakan bahwa pada percobaan menggunakan marmer yang telah dihaluskan bereaksi lebih cepat dan berikut adalah persamaan reaksinya:CaCO3 + HCl CaCl2 + H2O + CO2Berikutnya adalah percobaan yang ketiga, yaitu pengaruh temperatur pada laju reaksi. Reaksi yang digunakan adalah reaksi antara kalium permanganat dan asam oksalat. Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan tabung reaksi yang telah diisi oleh dua tetes asam oksalat (larutan A) dan dua tetes asam sulfat 0,5M, kemudian dicatat suhunya yang merupakan suhu awal yaitu 31C. Kemudian siapkan stopwatch dan larutan kalium permanganat (larutan B) yang ketika diteteskan sebanyak satu tetes ke dalam tabung reaksi yang telah berisi larutan A dan asam sulfat dijalankan juga stopwatch hingga warna larutan memudar dan waktu yang dibutuhkan untuk suhu normal adalah 12,72 sekon. Berikutnya dilakukan pengulangan terhadap dua tetes larutan A dan dua tetes larutan asam sulfat yang ada di dalam tabung reaksi dengan menyiapkan empat tabung reaksi untuk dilakukan pemanasan dengan suhu yang berbeda-beda, yaitu 35, 40, 45, dan 50C kemudian setelah dilakukan pemanasan pada sebuah tabung reaksi, ditetesi larutan B sebanyak satu tetes, lalu kemudian hal tersebut juga dilakukan kepada tiga tabung reaksi yang akan diberi perlakuan suhu yang berbeda. Pada tahap ini, didapatkan waktu yang berbeda-beda secara berturut-turut yaitu 6,59 sekon, 3,98 sekon, 3,21 sekon, dan 2,76 sekon. Berikut adalah persamaan reaksi yang terjadi:5 C2H2O4 + 2 H2SO4 + 2 KMnO4 10 CO2 + 2 MnSO4 + 6H2O + 2 KOH

Percobaan terakhir yaitu pengaruh katalis pada laju reaksi. Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan tabung reaksi yang telah diisi dengan dua tetes asam oksalat, dua tetes asam sulfat, kemudian disiapkan stopwatch dan ketika itu satu tetes larutan KMNO4 dimasukkan maka stopwatch berjalan dan dimatikan ketika warna KMNO4 menghilang. Percobaan ini dilakukan pengulangan sebanyak sepuluh kali dan didapatkan data yang semakin banyak tetesan yang dimasukkan, semakin cepat pula waktu yang digunakan untuk warna KMNO4 menghilang.

Berikutnya masih dalam percobaan keempat. Namun kali ini menggunakan katalis mangan(II) sulfat. Langkah yang dilakukan sama seperti percobaan sebelumnya, yaitu menyiapkan tabung reakis yang telah diisi dengan dua tetes asam oksalat, dua tetes asam sulfat, tetapi untuk percobaan yang ini ditambahkan mangan(II) sulfat, setelah itu ditambahkan KMNO4 sebanyak satu tetes dan dilakukan pengulangan sebanyak sepuluh kali. Catat waktu yang dibutuhkan dan didapatkan waktu yang lebih cepat dari pada reaksi yang tidak menggunakan katalis walau ada di antara beberapa data yang berbeda dengan apa yang menjadi dugaan sebelumnya. Berikut persamaan reaksinya: 5 C2H2O4 + 2 H2SO4 + 2 KMnO4 10 CO2 + 2 MnSO4 + 6H2O + 2 KOH

IX. Pembahasan

Dari data yang telah dianalisis sebelumnya, dapat dilakukan beberapa pembahasan terkait fenomena yang terjadi selama percobaan tersebut dan berhungan dengan tujuan dari percobaan yang dilakukan. Seperti pada percobaan pertama yaitu pengaruh konsentrasi pada laju reaksi. Percobaan ini menunjukkan jika natrium tiosulfat yang diberi air (diencerkan), konsentrasinya akan berkurang dan hal ini berpengaruh pada laju reaksi yang terjadi sehingga pada larutan natrium tiosulfat yang diberi 25 mL air (gelas kimia D) mengalami reaksi yang paling lama di antara gelas kimia yang lain. Sedangkan pada gelas kimia A yang tanpa diberi pengenceran air, beraksi cukup cepat. Bau menyengat dan warna yang semakin pudar menunjukkan bahwa larutan tersebut berbeda konsentrasinya setelah diberi penambahan air.

Untuk percobaan kedua, yaitu pengaruh luas permukaan sentuhan pada laju reaksi terjadi reaksi antara kalsium karbonat dan asam klorida yang menimbulkan gadis ketika marmer jatuh ke dalam asam klorida karena terjadi pelepasan karbon dioksida. Pada percobaan balon yang pertama, waktu yang diperlukan ternyata lebih lama dibanding dengan percobaan balon yang kedua. Hal ini disebabkan oleh luas permukaan sentuh marmer yang pada balon satu tidak lebih kecil dari pada percobaan balon kedua. Maka dari itu, luas permukaan juga sangat berpengaruh dalam laju reaksi. Semakin halus (semakin kecil luas permukaannya) maka semakin cepat pula waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya reaksi.Selanjutnya percobaan ketiga yaitu pengaruh temperature pada laju reaksi; reaksi antara kalium permanganat dan asam oksalat. Pada percobaan ini, didapatkan data yang semakin tinggi suhu, maka semakin cepat reaksi yang terjadi. Hal ini disebabkan karena pada umumnya kenaikan suhu mempercepat laju reaksi dan penurunan suhu dapat memperlambat laju reaksi. Apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangsung dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif sehingga laju reaksi semakin kecil.

Percobaan keempat yaitu pengaruh katalis pada laju reaksi. Pada percobaan ini waktu yang diperlukan dalam pengulangan berbeda-beda begitu pula jika dibandingkan dengan yang menggunakan katalis MnSO4 yang lebih cepat dibanding dengan larutan yang tidak menggunakan katalis tersebut. Namun pada percobaan yang kami lakukan, ada data yang menyimpang, yaitu pada hasil data yang terakhir. Berikut grafiknya:

Hal itu terjadi karena kurang tepatnya ketelitian praktikan ketika melihat waktu dan warna larutan yang menghilang di dalam larutan yang sudah berubah warna menjadi pekat.X. KesimpulanDari percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:1. Semakin besar konsentrasi zat-zat yang bereaksi, maka semakin cepat pula reaksi tersebut berlangsung. Hal ini terjadi karena bila konsentrasi pereaksi diperbesar dalam suatu reaksi, berarti kerapatannya bertambah dan akan memperbanyak kemungkinan tabrakan sehingga akan mempercepat laju reaksi.

2. Semakin kecil luas permukaan zat yang direaksikan, maka akan semakin cepat reaksi yang terjadi. Selain itu karakteristik kepingan juga mempengaruhi, yaitu semakin halus kepingan tersebut, maka semakin cepat pula reaksinya.

3. Semakin tinggi suhu yang terjadi, maka semakin cepat pula reaksi yang terjadi. Hal ini disebabkan karena pada umumnya kenaikan suhu mempercepat laju reaksi dan penurunan suhu dapat memperlambat laju reaksi. Apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangsung dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif sehingga laju reaksi semakin kecil.

4. Semakin banyak katalis yang terlibat dalam suatu reaksi, maka kecepatan laju reaksinya pun juga akan semakin cepat. Namun hal ini juga bergantung pada ketelitian praktikan.

XI. Jawaban Pertanyaan

1. Tulis semua persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan di atas!

Percobaan pertama: Na2S2O3 + 2 HCl 2NaCl +S + SO2 + H2O

Percobaan kedua: CaCO3 + 2HCl CaCl2 + H2O + CO2

Percobaan ketiga : 5C2H2O4 + 2 H2SO4 + 2 KMnO4 10 CO2 + 2 MnSO4 + 6 H2O + 2 KOH

Percobaan keempat : 5 C2H2O4 + 2 H2SO4 + 2 KMnO4 10 CO2 + 2 MnSO4 + 6H2O + 2 KOH

2. Tulislah persamaan laju reaksi untuk reaksi berorde satu dan dua jika kosentrasi masing-masing zat bebeda dan jika kedua zat memiliki konsentrasi yang sama!Orde satu: V= k [A] [B]Orde dua: v= k [A]2[B]2

3. Gas apa yang terbentuk pada percobaan reaksi antara kalsium karbonat dan asam klorida? Tuliskan persamaannya!Gas Karbondioksida (CO2); Persamaannya:CaCO3 + 2HCl CaCl2 + H2O + CO2

4. Apakah fungsi penambahan asam sulfat pada reaksi antara asam oksalat dengan kalium permanganat?Sebagai zat pengoksidasi kuat yang dapat mengoksidasi asam oksalat menjadi karbondioksida dan air. Penambahan KMnO4 menyebabkan tejadinya reaksi yang disertai dengan meningkatnya suhu.

5. Jelaskan mengapa pada percobaan pengaruh temperatur pada laju reaksi warna larutan KMnO4 tidak nampak seiring bertambahnya waktu?Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks, asam oksalat dalam suasana asam (karena dicampur dengan asam sulfat), dalam hal ini asam oksalat akan mengalami oksidasi sehingga menjadi gas karbondioksida, dan kalium permanganat mengalami reduksi sehingga menjadi MnO2, jadi asam oksalat bertindak sebagai reduktor, dan kalium permanganat sebagai oksidator. Jadi perubahan kalium permanganat karena reduksi oleh asam oksalat.

XII. Daftar PustakaSantoso, Anwar. 2009. Rumus Lengkap Kimia. Jakarta: Wahyu Media.Sitorus, Marham. 2008. Kimia Organik Fisik Edisi I. Yogyakarta: Graha Ilmu.Tim Kimia Dasar. 2012. Kimia Umum. Surabaya: Absolute Media.Tim Kimia Dasar. 2012. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I. Jurusan Kimia FMIPA UNESA.Vogel_A 1. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semikro Bagian II. Jakarta: PT Kalman Media Pusaka.

LAMPIRAN

Gambar Hasil Percobaan :1. Gambar percobaan pengaruh konsentrasi pada laju reaksi

Larutan A terlihat cukup pekat, sedangkan larutan pada gelas kimia D warnanya terlihat pudar.

2. Gambar percobaan pengaruh luas permukaan pada laju reaksi

Sebelum Sesudah

3. Gambar percobaan pengaruh temperatur pada laju reaksi

Warna yang dihasilkan sama tetapi waktu yang didapatkan berbeda sebab suhu mempengaruhi laju reaksinya.

4. Pengaruh Katalis

Tanpa Katalis

Menggunakan katalis.

21