Upload
phamdat
View
224
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
bangkan, mulai dari pe-
latihan fasilitator na-
sional, hingga penguatan
populasi kunci dan pokja
di komunitas.
Sesuai dengan Perpres 75
Tahun 2006, KPA Na-
sional merupakan lem-
baga yang memiliki tugas
dan fungsi meningkatkan
upaya pencegahan dan
penanggulangan AIDS le-
bih efektif, menyeluruh,
terpadu dan terkoordi-
nasi.
Di bulan Mei 2011, bera-
gam kegiatan mulai dari
lokakarya hingga diskusi
evaluasi telah dilakukan
dalam upaya perluasan
program, peningkatan
cakupan dan mendorong
keberlanjutan program
penanggulangan HIV dan
AIDS di Indonesia.
Pelatihan Pemutakhiran
pemetaan dilakukan un-
tuk mendapat data yang
paling aktual, selain itu
sebagai bagian dari
evaluasi 5 Tahun Perpres
75/2006 juga telah dila-
kukan evaluasi di sektor/
kementerian dan lem-
baga anggota KPAN.
Intervensi struktural
dalam upaya pencegahan
HIV melalui transmisi sek-
sual (PMTS) terus
diperkuat dan dikem-
Kabar Menara Topas 9Kabar Menara Topas 9Kabar Menara Topas 9Kabar Menara Topas 9
www.aidsindonesia.or.id
Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011
KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional
Sekretariat KPA Nasional: Menara Topas lantai 9— Jalan MH. Thamrin Kav.9 Jakarta
Telp.021.3901758 Fax. 021.3902665 — www.aidsindonesia.or.id
Pelatihan Pemetaan Pelatihan wartawan dan populasi kunci Pelatihan Fasilitator PMTS
Kilas laporan
• Diskusi evaluasi Diskusi evaluasi Diskusi evaluasi Diskusi evaluasi
sektorsektorsektorsektor
• TOT Fasilitator TOT Fasilitator TOT Fasilitator TOT Fasilitator
PMTSPMTSPMTSPMTS
• Workshop warta-Workshop warta-Workshop warta-Workshop warta-
wan dan Populasi wan dan Populasi wan dan Populasi wan dan Populasi
KunciKunciKunciKunci
• Penyusunan Penyusunan Penyusunan Penyusunan
modul penguatan modul penguatan modul penguatan modul penguatan
populasi kunci, populasi kunci, populasi kunci, populasi kunci,
peran pokja dan peran pokja dan peran pokja dan peran pokja dan
penguatan ruju-penguatan ruju-penguatan ruju-penguatan ruju-
kankankankan
Dalam Perpres 75/2006
tentang KPAN disebutkan
Kementerian dan Lembaga
sebagai anggota KPAN
harus berperan aktif
d a l a m u p a y a
penanggulangan AIDS di
lingkungan kerjanya. Ada
banyak keberhasilan
program namun tetap
masih ada tantangan yang
harus diperbaiki. Untuk
itu, KPAN melakukan
serangkaian evaluasi pada
tahun 2011 yang
dilakukan pada 6 sektor,
yaitu Kemkes, Kemdagri,
K e m n a k e r t r a n s ,
Kembudpar, Kemsos dan
TNI. Tujuan evaluasi ini
untuk mendapatkan
gambaran program dan
keg i ata n sek a l ig us
memberi masukan untuk
perbaikan program ke
depan.
Evaluasi yang dilakukan
dibagi menjadi 2 kegiatan
yaitu, diskusi kelompok
dan liputan lapangan.
Hasil dari kegiatan
tersebut, sepanjang bulan
Mei ini telah dilakukan
kegiatan FGD di Kemsos
dan TNI.
Dari Kemsos diperoleh
i n f o r m a s i t e n t a n g
program mitigasi dampak
HIV terutama bagi Odha
dan keluarga. Selain itu
Kemsos juga telah
mengembangkan program
rehabilitasi bagi pengguna
narkoba Suntik.
Dari TNI diperoleh
informasi bahwa hingga
k i n i , T N I t e r u s
mengembangan program
dan layanan HIV baik bagi
Prajurit maupun keluarga.
Selain itu juga terus
dikembangkan penguatan
kapasitas tenaga medis .
Untuk itu pada tanggal 25
Mei 2011 di KPAN
diadakan pertemuan
sosialisasi Agenda dan
Pedoman Penelitian
kepada universitas,
pemerintah dan institusi
lain yang bergerak di
bidang AIDS. Pertemuan
i n i b e r t u j u a n
menginformasikan hasil
akhir Agenda dan
P edo m an Na s io n a l
Penelitian HIV dan AIDS di
Indonesia serta mendapat
masukan terkait untuk
memperkaya agenda yang
SRAN 2010 – 2014 menga-
manatkan program yang
efektif untuk mencegah
penularan HIV, meningkat-
kan kualitas hidup ODHA,
serta mengurangi dampak
sosial dan ekonomi akibat
HIV dan AIDS pada indi-
vidu dan masyarakat.
Serangkaian penelitian
d i b u t u h k a n u n t u k
memandu pengembangan
dan perbaikan strategi
pendekatan program yang
sesuai konteks nasional
atau lokal dan efektif
menanggulangi HIV.
ada. Hadir dalam
pertemuan ini adalah
akademisi dan peneliti
dari perguruan tinggi,
sektor terkait, lembaga
internasional dan LSM.
Tindak lanjut dari
pertemuan ini adalah
adanya masukan dalam
perbaikan serta dapat
menjadi pertimbangan
bagi lembaga yang
berminat untuk fokus
pada pedoman yang telah
disusun bersama.
Evaluasi Implementasi dan Kebijakan Penanggulangan Evaluasi Implementasi dan Kebijakan Penanggulangan Evaluasi Implementasi dan Kebijakan Penanggulangan Evaluasi Implementasi dan Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS di 6 Sektor HIV dan AIDS di 6 Sektor HIV dan AIDS di 6 Sektor HIV dan AIDS di 6 Sektor
Lokakarya Sosialisasi Agenda dan Pedoman Nasional Lokakarya Sosialisasi Agenda dan Pedoman Nasional Lokakarya Sosialisasi Agenda dan Pedoman Nasional Lokakarya Sosialisasi Agenda dan Pedoman Nasional Penelitian HIV dan AIDSPenelitian HIV dan AIDSPenelitian HIV dan AIDSPenelitian HIV dan AIDS
Page 2
Diskusi di Mabes TNI
Sesi diskusi Pokja Penelitian
Wartawan mempunyai peran
penting dalam upaya memberi-
kan informasi HIV dan AIDS yang
benar kepada masyarakat. Un-
tuk itu pada tanggal 18-20 Mei
2011, KPAN mengadakan lo-
kakarya bagi wartawan dan jar-
ingan populasi kunci dengan tu-
juan terbentuknya jaringan
antara wartawan dan populasi
kunci di duabelas propinsi yang
diharapkan menghasilkan pem-
beritaan yang tidak diskriminatif
terhadap populasi kunci.
Hadir dalam lokakarya ini para
wartawan dan perwakilan
kelompok populasi kunci dari 12
provinsi (NTT, Jabar,Jatim, Sulut,
DIY, Bali, NTB, Papua, Lampung,
Sumut, DKI dan Sulsel) .
Tindak lanjut dari lokakarya ini
adalah akan dilakukan diskusi rutin
tiap bulan untuk membahas hasil
hasil peliputan tentang HIV di pro-
pinsi masing masing.
Disamping itu hasil
workhop ini juga
membentuk mailing
list sebagai wadah
untuk saling menge-
valuasi antar peserta
tentang hasil peli-
putan HIV dan AIDS
di media, yaitu pe-
mantauan tulisan
yang menimbulkan stigma dan
diskriminasi untuk kalangan ODHA
dan juga penggunaan data yang
benar dalam penulisan berita.
Bangsa, YPHB, YPI, PPK-UI, KPA Prov
Sulsel, dan RSUD Cilacap.
Pada kegiatan tersebut, seluruh pe-
serta diberikan arahan hal-hal
penting yang dapat digali untuk di-
jadikan abstrak pada Pernas, terma-
suk memberikan tips penulisan ab-
Dalam rangka mendukung Perte-
muan Nasional AIDS IV, KPAN
menyelenggarakan Workshop Pe-
nulisan Abstrak Pernas AIDS IV
pada tanggal 19 dan 27 Mei 2011
di Jakarta, dengan tujuan mem-
bantu komunitas, akademisi, re-
maja maupun penggiat HIV dan
AIDS dalam penulisan abstrak yang
akan diajukan dan ditampilkan
pada Pernas AIDS IV yang akan
diadakan di Yogyakarta, 3-6 Okto-
ber 2011.
Kedua workshop dihadiri oleh 55
peserta dari komunitas dan LSM
YIM, LKI Bekasi, IPPI, OPSI, YLKI,
Yayasan Intermedia, LBHM Parale-
gal, Yayasan Pelangi Harapan
strak yang baik dan berkualitas.
Secara teknis, peserta juga di-
bantu untuk melakukan proses
pengajuan abstrak secara online
melalui website resmi Pernas
AIDS IV : www.pernasaids.org.
Dalam upaya lebih meluaskan
dukungan kepada masyarakat
untuk mendaftarkan abstrak,
maka akan dilakukan workshop
penulisan abstrak di daerah. Un-
tuk itu juga diperlukan panduan
penulisan abstrak yang bisa
menjadi acuan bagi mereka yang
ada di daerah serta membu-
tuhkan bimbingan dalam penuli-
san abstrak yang akan diajukan
pada Pernas.
Workshop Wartawan dan Populasi Kunci dalam Strategi Penanggulangan Workshop Wartawan dan Populasi Kunci dalam Strategi Penanggulangan Workshop Wartawan dan Populasi Kunci dalam Strategi Penanggulangan Workshop Wartawan dan Populasi Kunci dalam Strategi Penanggulangan AIDSAIDSAIDSAIDS
Workshop Penulisan Abstrak Pernas AIDS IV Yogyakarta 2011Workshop Penulisan Abstrak Pernas AIDS IV Yogyakarta 2011Workshop Penulisan Abstrak Pernas AIDS IV Yogyakarta 2011Workshop Penulisan Abstrak Pernas AIDS IV Yogyakarta 2011
Page 3
Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011
Peserta Pelatihan
Terkait dengan penularan
melalui transmisi seksual
telah dikembangkan
P e d o m a n P r o g r a m
Pencegahan HIV Melalui
Transmisi Seksual (PMTS)
oleh KPAN. Pedoman
tersebut menggunakan
pendekatan intervensi
struktural dengan 4 pilar
yakni: 1) Peningkatan Peran
P o s i t i f P e m a n g k u
Kepentingan, 2) Komunikasi
Perubahan Perilaku, 3)
Manajemen Pasokan
K o n d o m , 4 )
Penatalaksanaan Infeksi
Menular Seksual (IMS).
Pelaksanaan PMTS di
lapangan dilakukan secara
komprehesif dengan
m e m p e r t i m b a n g k a n
cakupan, efektifitas dan
keberlanjutan program.
Karena itu, pelibatan
berbagai sektor mutlak
diperlukan agar tercipta
sinkronisasi kebijakan di
semua lini yang terlibat
dengan pencegahan
transmisi seksual.
Pada tanggal 9 – 14 Mei
2011, telah dilangsungkan
ToT Fasilitator PMTS
Nasional di Balai Besar
Pelatihan Kesehatan (BBPK)
Ciloto, dengan tujuan
terlaksananya Program
PMTS di tingkat kabupaten/
kota yang sesuai dengan
Pedoman PMTS. Output
dari pelatihan ini adalah
melatih calon Fasilitator
PMTS Nasional yang
ditetapkan oleh provinsi
m a s i n g - m a s i n g d a n
mempersiapkan teknis ToT
Fasilitator PMTS Provinsi.
ToT diikuti oleh 58 peserta
yang terbagi dalam 2 kelas,
yaitu 1) Kelas BBPK yang
berisi 29 orang yang
berasal dari Widya Iswara
Kemkes dan pejabat
struktural Dinkes yang
datang dari 7 provinsi mitra
BBPK Ciloto, dan 2) Kelas
Penggiat HIV yang berisi 29
orang yang berasal dari
perwakilan 4 Principal
Recipients (PR), jaringan
populasi kunci, dan aktivis
LSM yang telah aktif dalam
penanggulangan HIV dan
AIDS selama 5 tahun.
Tindak lanjut ToT ini akan
d i l a k u k a n t a h a p a n
kegiatan: Pertama, akan
diadakan pertemuan untuk
menajamkan Modul PMTS
yang akan digunakan untuk
pelatihan berikutnya. Revisi
akan dilakukan dengan
mengundang narasumber
baik untuk memperbaiki
substansi maupun struktur
modul. Kedua, demi
menjaga kualitas, pelatihan
berikutnya akan dilakukan
maksimum 2 kelas per
a n g k a t a n , y a n g
ber langsung sampai
dengan bulan September
2011.
daerah hotspot di kota Bo-
gor.
Dalam dialog, KPAK Bogor
menujukkan komitmennya
untuk mendukung upaya
penanggulangan AIDS di
daerahnya, selain itu juga
tetap diupayakan dukungan
Salah satu agenda penting
dalam ToT kali ini juga
adalah dialog dengan Ketua
KPA Kota Bogor yang juga
merupakan wakil walikota.
Pertemuan dilakukan sebe-
lum para peserta melakukan
kunjungan lapangan ke
bagi populasi kunci. Dialog
ini juga dihadiri oleh Sekre-
taris KPA Nasional, Ibu Dr.
Nafsiah Mboi, SpA, MPH
sekaligus juga sebagai
bagian dari penutupan acara
pelatihan yang telah ber-
langsung sebelumnya.
TOT Fasilitator Nasional PMTSTOT Fasilitator Nasional PMTSTOT Fasilitator Nasional PMTSTOT Fasilitator Nasional PMTS
Pertemuan dengan Wakil Walikota Bogor/Ketua KPA Pertemuan dengan Wakil Walikota Bogor/Ketua KPA Pertemuan dengan Wakil Walikota Bogor/Ketua KPA Pertemuan dengan Wakil Walikota Bogor/Ketua KPA
Page 4
Salah satu peragaan pemasa-ngan kondom perempuan oleh salah seorang peserta
Diskusi oleh peserta
Pada tanggal 3 dan Mei 2011, staf
KPAN mengikuti pertemuan
Pengembangan Media HIV
dan AIDS untuk kelompok umur
15-24 tahun yang disiapkan oleh
bagian Promosi Kesehatan Kem-
kes. Tujuan pengembangan me-
dia ini adalah untuk meningkat-
kan pengetahuan komprehensif
tentang HIV dan AIDS pada
kelompok umur 15-24 tahun.
Karena diketahui menurut hasil
Riskesdas 2010, bahwa pengeta-
huan komprehensif ini baru ter-
capai 11,4% dari target sasaran
sebesar 75% pada tahun 2011.
Pertemuan ini merupakan rang-
kaian dari pertemuan sebelumnya.
Pertama membahas materi, kedua
membahas tampilan dan redaksi,
dan ketiga finalisasi draft media
KIE sebelum diujicobakan.
Untuk sasaran kelompok umur 15-
24 tahun, dibagi dalam 4 sasaran,
yaitu Pelajar SMP dan SMU, anak
jalanan, mahasiswa dan pekerja
pabrik
Untuk pelajar sekolah (SMP dan
SMU), mahasiswa dan pekerja
pabrik masing-masing dibuat liflet
yang dapat dilipat ukuran saku dan
ukuran poster, sedangkan untuk
anak jalanan dibuat liflet yang bisa
dilipat ukuran saku dan bentuk
kaus. Pemilihan bentuk KIE ini di-
sesuaikan dengan kebutuhan dan
mempertimbangkan karakter
masing-masing sasaran. Pesan
yang disampaikan untuk tiap sa-
saran juga bervariasi.
Rangkaian pertemuan ini dihadiri
juga oleh Kemdiknas, Kemsos dan
WVI. Selanjutnya pada bulan Juni
akan diadakan ujicoba KIE di be-
berapa propinsi. Diharapkan pada
bulan Juli sudah dapat dilakukan
revisi akhir dan setelahnya bisa
diluncurkan Media KIE secara mas-
sal oleh Kemkes.
Pertemuan Pengembangan Media HIV dan AIDS Pada Kelompok Umur 15Pertemuan Pengembangan Media HIV dan AIDS Pada Kelompok Umur 15Pertemuan Pengembangan Media HIV dan AIDS Pada Kelompok Umur 15Pertemuan Pengembangan Media HIV dan AIDS Pada Kelompok Umur 15----24 Tahun di 24 Tahun di 24 Tahun di 24 Tahun di KemkesKemkesKemkesKemkes
Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi HIV Leadership through Accountability HIV Leadership through Accountability HIV Leadership through Accountability HIV Leadership through Accountability
bukti dan memperkuat par-
tisipasi mereka pada proses
dan mekanisme nasional.
Secara umum, tujuan dari
program ini adalah untuk
membangun kampanye
advokasi berbasis bukti
yang dikembangkan oleh
dan untuk ODHA serta
masyarakat sipil dan untuk
memperkenalkan data yang
ada dapat dipergunakan
lebih lanjut sebagai lan-
dasan dari sebuah kam-
panye/advokasi.
Karena itu penting dalam
melaksanakan program un-
tuk menggunakan metode
penelitian dan informasi,
pendidikan dan pelatihan,
serta teknik kampanye, ne-
gosiasi dan advokasi.
Tindak lanjut pertemuan ini
adalah dijajaki kerjasama
dengan Jothi, selanjutnya
akan disusun rencana kerja.
Dalam pelaksanaan pro-
gram juga akan melibatkan
jaringan populasi kunci dan
perwakilan masyarakat sipil.
Pada tanggal 25 Mei 2011,
World AIDS Campaign dan
GNP+ melakukan kunjungan
ke KPAN dalam rangka
sosialisasi program khusus
HIV. Program yang
disosialisasikan merupakan
kegiatan 5 tahunan di 11
negara yang digagas oleh
GNP+ dan WAC, dan didu-
kung oleh UK-Aid. Kegiatan
ini mengedepankan kemit-
raan, antara jaringan Odha,
masyarakat sipil, GNP+ dan
WAC. Tugas dan tanggung
jawab GNP+ adalah mem-
berikan dukungan kepada
jaringan Odha untuk mem-
perkuat kemampuan
mereka dalam menyampai-
kan advokasi yang didasar-
kan oleh data-data berbasis
Page 5
Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011
Sesi Dialog Populasi Kunci dengan Delegasi WAC dan GNP+
Sepanjang tahun 2011, telah
dilaksanakan 4 pertemuan
IPF Management Committee
(IMC) secara marathon, yaitu
17 Januari, 17 Februari, 12
April dan 10 Mei 2011 untuk
merespon dinamika tata lak-
sana program Indonesian
Partnership Fund (IPF), di-
mana Sekretariat KPAN akan
mengelola dana IPF secara
penuh mulai 2012. Saat ini
pengelola dana adalah
UNDP. Tahun 2011 menjadi
tahun transisi yang penting
dalam pengalihan fungsi
UNDP kepada Sekretariat
KPAN, termasuk melakukan
revisi dokumen program IPF.
Pada Tanggal 10 Mei 2011,
dilakukan pertemuan IMC ke
4 di KPAN dengan 3 agenda:
(a). Membahas topik dan hal
yang akan dibahas dalam
pertemuan IPF Steering Com-
mittee (ISC) pada tanggal 30
M e i 2 0 1 1 d e n g a n
Menkokesra (b). Finalisasi
draft revisi dokumen pro-
gram IPF yang dilakukan oleh
konsultan, serta rencana
transisi yang akan dilakukan
oleh UNDP, dan (c). Memba-
has Status keuangan IPF yang
akan dilaporkan kepada ISC.
Pertemuan ini dipimpin, oleh
Ibu Nafsiah Mboi dan di-
hadiri 14 orang dari IMC yang
terdiri dari Sekretariat KPAN,
perwakilan donor IPF dan
masyarakat sipil.
lembaga di tingkat pusat
untuk tahun 2010-2011.
Selain itu juga akan dilakukan
sinkronisasi program/
kegiatan untuk tahun 2012.
Hadir dalam pertemuan,
perwakilan kementerian dan
lembaga anggota KPAN.
D a l a m p e r t e m u a n
Pada tanggal 25 Mei 2011
bertempat di Jakarta, KPAN
melakukan pertemuan forum
perencanaan dan anggaran,
dengan agenda melakukan
pemantauan pelaksanaan
p r o g r a m / k e g i a t a n
penanggulangan HIV dan
AIDS di kementerian/
d isamp aikan ren can a
anggaran tiap anggota KPAN.
Hasil pertemuan antara lain
adalah akan dilakukan
sinkronisasi program dan
anggaran dari tiap anggota
KPAN dan juga target untuk
pencepaian Inpres 3 Tahun
2010.
Pertemuan IPF Management Committee (IMC)
Pertemuan Forum Perencanaan dan Penganggaran
Semi Annual Meeting Program LSL
pelaksanaan program LSL di
10 kota
Acara diikuti oleh Pengelola
Program LSL KPA Kab/Kota,
perwakilan stakeholder dan
komunitas GWL di 10 kota,
yaitu: Batam, Medan, Pekan-
baru, Jakarta Barat,
Bandung, Surabaya,
Denpasar, Makassar, Balik-
papan, Pontianak
Tindak Lanjut pertemuan
adalah: melakukan perte-
muan dengan stakeholder,
mengintensifkan pertemuan
dengan Komunitas GWL di 10
dan peningkatan kapasitas
PP-LSL dalam melakukan
Monev terhadap kegiatan
yang telah dilakukan. Semua
perencanaan tersebut akan
dilakukan mulai bulan Juli
2011.
Dalam rangka meningkatkan
cakupan program HIV dan
AIDS bagi komunitas Gay,
Waria dan Lelaki Seks Lelaki
lainnya (GWL), pada tanggal
23-25 Mei 2011 di Jakarta,
KPA Nasional mengadakan
pertemuan untuk membuat
rencana program kerja LSL di
10 kota. Output pertemuan
ini adalah adanya program
kerja konkrit untuk
Page 6
Tanggapan dari Kemsos
Intervensi struktural meru-
pakan pendekatan utama
dalam penanggulangan HIV
setelah dalam kajian paruh
waktu tahun 2009 ditemukan
bahwa dampak upaya
penanggulangan HIV dan
AIDS baru dapat diperoleh
dengan menggerakan struk-
tur yang melingkupi.
Intervensi struktural akan
memberi dampak dalam
bentuk kebijakan lokal yang
mendukung serta partisipasi
aktif masyarakat dalam
implementasi program.
Intervensi struktural ini
memerlukan peran aktif
populasi kunci, pokja lokasi,
dan jejaring rujukan
kesehatan melalui proses
pengorganisasian masya-
rakat. Proses pengorganisa-
sian itu memerlukan pan-
duan diskusi bagi warga
lokasi untuk memperkuat
respon intervensi struktural
di tingkat lokal.
Untuk itu dilakukan perte-
muan pada 24-27 Mei 2011,
dengan tujuan menyusun
topik diskusi bagi warga
lokasi dalam menerapkan
intervensi struktural tingkat
lokal, menyusun kurikulum
untuk kegiatan diskusi warga
lokasi, merencanakan kegi-
atan peningkatan kapasitas
fasilitasi diskusi warga lokasi.
Hasil pertemuan adalah
menyepakati draft yang se-
lanjutnya akan disempurna-
kan oleh Tim Perumus Buku
Panduan Diskusi Warga Lo-
kasi yang lebih rinci.
Penyusunan Modul Penguatan Populasi Kunci , Peran Pokja dan Penguatan Rujukan
Pelatihan Pemutakhiran Data Pemetaan Grup A
Group A yaitu: Sumut, Riau, Kep-ri,
Sumsel, Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulsel,
Papua dan Papua Barat. Masing
masing diwakili oleh satu orang
Pengelola Monev KPAP. 1 PP KPA
Kab/Kota.
Narasumber berasal dari KPAN di-
tambah dengan perwakilan dari Jar-
ingan Populasi Kunci. Untuk memu-
dahkan praktek lapangan maka pani-
tia meminta bantuan fasilitator
daerah, yaitu mereka yang pernah
membantu pelatihan pemetaan popu-
lasi kunci pada tahun lalu. Mereka
berasal dari jaringan/LSM.
Dalam proses pelatihan, peserta men-
dapat materi konsep pemetaan, peng-
gunaan hasil pemetaan dan tools pe-
metaan. Hal penting lain adalah prak-
tek lapangan yang dibagi dalam kelom-
pok, yang dilanjutkan dengan presen-
tasi hasil kegiatan dan diskusi. Dalam
diskusi, peserta mengungkapkan
proses kunjungan dan temuan di la-
pangan.
Tindak lanjut kegiatan ini, peserta ber-
sama fasilitator melakukan diskusi ran-
cangan pedoman pemetaan populasi
kunci. Hasil rancangan ini disepakati
oleh peserta untuk diterapkan masing-
masing daerah.
*SSF= Single Stream of Funding
Salah satu cara mengidentifikasi
besaran masalah HIV dan se-
baran populasi kunci adalah
dengan melakukan estimasi. Es-
timasi Odha penduduk dewasa
dan jumlah populasi kunci lain-
nya telah dilakukan Kementerian
Kesehatan RI. Data ini diguna-
kan sebagai acuan dalam penyu-
sunan rencana program penang-
gulangan HIV dan AIDS. Untuk
pelaksana program, data ini ha-
rus dilengkapi dengan pe-
metaan. Pemetaan merupakan
upaya mendapatkan data yang
lebih akurat, mendekati realita
seperti jumlah dan persebaran
populasi kunci
KPAN memfasilitasi pemutakhi-
ran pemetaan untuk provinsi
SSF grup A yang dilakukan di
Bandung tanggal 1-4 Mei dan 4-
7 Mei 2011. Peserta yang hadir
berasal dari 12 Provinsi SSF
Page 7
Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011
Sesi diskusi
Skema Peran dalam Intervensi Struktural
Rencana Kegiatan Bulan Juni 2011
No Nama Kegiatan Gambaran Kegiatan Rencana Output
1 Lokakarya Peningkatan Peran Pol PP
(3 Angkatan)
Akan dilakukan pemberian informasi
dasar HIV dan AIDS, terutama juga un-
tuk mendukung Program PMTS di
daerah. Selain itu juga dipaparkan ten-
tang UU HAM terutama dalam penan-
ganan kasus menyangkut pekerja seks.
Diharapkan anggota Pol PP
memiliki pengetahuan
dasar HIV dan AIDS serta
pemahaman tentang
penghargaan HAM.
2 Pelatihan Pencatatan Online Berbasis
Web (3 angkatan SSF: Grup A, B dan
C)
Dilakukan pelaporan dan pencatatan
data perkembangan dan cakupan
monev tiap daerah melalui media
online dan menggunakan teknologi
informasi.
Pengelola monev di
Provinsi serta Pengelola
program di KPA Kabupaten
Kota memiliki kemampuan
melakukan pelaporan mer-
lalui media online.
3 Pelatihan Penguatan Kapasitas Tim
Provinsi dan Kabupaten/Kota Grup C
SSF
Merupakan koordinasi awal sebelum
pelaksanaan program di Grup C SSF
dengan mengundang Sekretaris, PP
dan PA baik dari Provinsi maupun Ka-
bupaten/Kota.
Terjadinya peningkatan
pengetahuan dan pemaha-
man tentang program HIV
dan AIDS serta KPA mampu
melakukan fungsi ke-
pemimpinan dan koordi-
nasi di daerah.
4 Pertemuan Pengembangan Rencana
Aksi Nasional bagi Laki-laki
Sebagai bagian dari percepatan penca-
paian target SRAN 2010-2014 diperlu-
kan RAN khususnya bagi laki-laki resiko
tinggi.
Adanya RAN yang mampu
laksana serta menjadi pe-
doman dalam pelaksanaan
pencegahan HIV melalui
transmisi seksual.
5 Presentasi Penelitian Kualitas Hidup
Odha
Paparan hasil penelitian yang telah di-
lakukan Spiritia bekerja sama dengan
Uhamka tentang kualitas hidup Odha.
Masukan terhadap hasil
penelitian sehingga men-
jadi laporan yang lengkap.