Lap. Pkl Untsa

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SRAGEN

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DI KABUPATEN SRAGENDisusun oleh :

Nama NIM

: Untsa Fahmi Addiin : 4112309029

Jurusan/ Prodi : Matematika/ Staterkom

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SRAGEN

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DI KABUPATEN SRAGENDisusun oleh :

Nama NIM

: Untsa Fahmi Addiin : 4112309029

Jurusan/ Prodi : Matematika/ Staterkom

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012

i

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan telah disahkan oleh pihak institusi Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen dan pihak jurusan Matematika.

Hari Tanggal

: :

Dosen Pembimbing Jurusan Matematika

Pembimbing Lapangan BPS Kabupaten Sragen

Dr. Mulyono, M.Si NIP. 19700902 1997021001

Pertiwi Yulingsih, SH NIP. 19670722 1994032001

Mengetahui, Ketua Jurusan Matematika

Mengetahui, Kepala BPS Kabupaten Sragen

Drs. Arief Agoestanto, M.Si NIP. 19680722 1993031005

Ir. Laeli Sugiyono, M.Si NIP. 19630404 1987021001

ii

ABSTRAK Untsa Fahmi Addiin, Peramalan Indeks Harga Konsumen di Kabupaten Sragen. Laporan PKL, Program Studi Statistika Terapan dan Komputasi D3, Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, 2012. Indeks Harga Konsumen adalah angka yang memberikan informasi mengenai perkembangan rata-rata perubahan harga sekelompok tetap barang atau jasa yang pada umumnya dikonsumsi oleh rumah tangga dalam suatu kurun waktu tertentu. Hasil perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) menggambarkan kegiatan ekonomi suatu daerah. Pemerintah memerlukan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk menentukan kebijakan-kebijakan dalam pembangunan daerahnya. Peramalan Indeks Harga Konsumen Kabupaten Sragen dilakukan untuk mengetahui IHK tahun 2012. Metode yang digunakan untuk memperoleh data, yaitu dengan cara studi pustaka dan dokumentasi. Data diambil dari arsip data tentang Indeks Harga Konsumen Kabupaten Sragen tahun 2008 s.d. 2011. Data tersebut diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan tahun dasar 2007 dengan indeks/pembobot 100. Peramalan IHK menggunakan metode dekomposisi musiman. Metode ini akan menggunakan pengaruh komponen trend, siklus, dan musiman supaya bisa digunakan untuk meramalkan data untuk tahun 2012. Proses perhitungan pada metode dekomposisi musiman dapat dijelaskan dalam 3 poin, yaitu: penghitungan trend, pemisahan komponen musiman, dan pemisahan komponen siklus. Berdasarkan hasil peramalan, maka diperkirakan akan terjadi laju inflasi di sepanjang tahun 2012. Laju inflasi tahun kalender paling tinggi adalah bulan Desember, yaitu sebesar 4,19%. Sedangkan laju inflasi paling rendah adalah bulan Januari, yaitu 0,49%. Inflasi year on year paling tinggi adalah bulan Oktober, yaitu 5,13%. Sedangkan inflasi year on year paling rendah adalah bulan Januari, yaitu 2,99%. Pada angka bulanan, akan terjadi deflasi pada bulan Maret, April, dan Mei, yaitu berturut-turut -0,05; -0,08; dan -0,03.

iii

KATA PENGANTAR

Berkat limpahan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudul Peramalan Indeks Harga Konsumen di Kabupaten Sragen. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya laporan ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, tapi juga dengan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. Soedijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor UNNES (Universitas Negeri Semarang); 2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; 3. Drs. Arief Agoestanto, M.Si, Ketua Prodi Staterkom dan Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNNES; 4. Dr. Mulyono, M.Si, yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini; 5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan laporan ini; 6. Ir. Laeli Sugiyono, M.Si, Kepala BPS Kabupaten Sragen yang telah memberikan izin praktik kerja lapangan dan segala fasilitas selama penulis melakukan praktik;

iv

7. Pertiwi Yulingsih, SH, selaku pembimbing lapangan yang telah membantu penulis selama melakukan Praktik Kerja Lapangan; 8. Ibuku yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan laporan ini; 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dorongan baik material maupun spiritual sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal atas kebaikan yang telah mereka berikan selama ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semua.

Semarang, Desember 2011

Penulis

v

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ABSTRAK .................................................................................................. KATA PENGANTAR ................................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ A. Latar Belakang .......................................................................... B. Rumusan Masalah. C. Tujuan dan Manfaat .................................................................. D. Tempat dan Pelaksanaan............................................................ E. Pengumpulan Data .................................................................... i ii iii iv vi viii 1 1 2 2 2 3

BAB II PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DI KABUPATEN SRAGEN ....................................................................................... A. Gambaran Umum BPS .............................................................. B. Sejarah Singkat Berdirinya BPS ................................................ C. Visi dan Misi BPS Kabupaten Sragen ........................................ D. Struktur Organisasi di BPS Kabupaten Sragen ........................... E. Indeks Harga Konsumen ........................................................... F. Metode Dekomposisi Musiman ................................................. 4 4 5 7 8 25 29

vi

G. Analisis Data dan Pembahasan .................................................. 1. Analisis Data

34 34

2. Pembahasan.. 36 BAB III PENUTUP ..................................................................................... A. Kesimpulan ................................................................................ B. Saran .......................................................................................... Daftar Pustaka ............................................................................................. 41 41 42 43

Lampiran 44

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Indeks Harga Konsumen Kabupaten Sragen Tahun Dasar 2007 = 100 Lampiran 2 Grafik Data IHK Kabupaten Sragen Tahun 2008-2011 Lampiran 3 Regresi Linier Data IHK (Xt) dan Periode (t) Lampiran 4 Tabel Rata-rata Bergerak (Mt), Rasio (Rt), Trend (Tt), dan Siklus (Ct) Lampiran 5 Tabel Rata-rata Medial dan Indeks Musiman Lampiran 6 Tabel Hasil Peramalan IHK Tahun 2012, Laju Inflasi Tahun Kalender, Inflasi Year On Year, dan Inflasi Lampiran 7 Grafik Data IHK Kabupaten Sragen Tahun 2008-2012 Lampiran 8 Foto Kegiatan PKL di BPS Kabupaten Sragen

viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah angka yang memberikan informasi mengenai perkembangan rata-rata perubahan harga sekelompok tetap barang atau jasa yang pada umumnya dikonsumsi oleh rumah tangga dalam suatu kurun waktu tertentu. Dengan kata lain, Indeks Harga Konsumen menggambarkan pola konsumsi suatu masyarakat yang berubah setiap waktu tergantung pada kondisi ekonomi masyarakat itu sendiri. Ada banyak hal yang dapat diungkapkan mengenai kegiatan ekonomi suatu daerah melalui hasil perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK). Begitu juga dengan pemerintah yang memerlukan Indeks Harga Konsumen (IHK) ketika menentukan daerahnya. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan suatu peramalan mengenai Indeks Harga Konsumen di waktu yang akan datang agar pemerintah memiliki gambaran mengenai keadaan ekonomi yang akan datang. Peramalan Indeks Harga Konsumen (IHK) dilakukan dengan metode dekomposisi musiman karena data Indeks Harga Konsumen berubah setiap waktu dan saling berkaitan dari satu periode ke periode berikutnya. kebijakan-kebijakan dalam melakukan pembangunan

1

2

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara meramalkan data Indeks Harga Konsumen dengan menggunakan metode dekomposisi musiman? 2. Bagaimana nilai peramalan data Indeks Harga Konsumen Kabupaten Sragen untuk tahun 2012?

C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan 1. Mengetahui cara meramalkan data Indeks Harga Konsumen dengan menggunakan metode dekomposisi musiman. 2. Mengetahui nilai peramalan data Indeks Harga Konsumen Kabupaten Sragen untuk tahun 2012.

2. Manfaat Manfaat dari laporan Praktik Kerja Lapangan ini adalah memberikan gambaran mengenai nilai Indeks Harga Konsumen yang akan datang sehingga membantu pemerintah baik pusat maupun daerah dalam menentukan kebijakan yang akan diambil untuk pembangunan daerah itu sendiri, dalam laporan ini adalah Kabupaten Sragen.

D. Tempat dan Pelaksanaan 1. Tempat Praktik Kerja Lapangan Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen Jl. Letjen Suprapto No. 48 Sragen.

3

2. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Tanggal Hari Pukul : : : 15 Agustus s.d. 24 September 2011 Senin s.d Jumat 07.30-16.00 WIB

E. Pengumpulan Data Data diambil dari arsip data tentang Indeks Harga Konsumen Kabupaten Sragen tahun 2008 s.d. 2011. Data tersebut diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan tahun dasar 2007 dengan indeks/pembobot 100.

BAB II PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DI KABUPATEN SRAGEN

A. Gambaran Umum BPS BPS (Badan Pusat Statistik) adalah badan yang mempunyai salah satu tugas mengumpulkan, menganalisis, mengolah, dan menyajikan data Indeks Harga Konsumen (IHK). Data yang disajikan adalah data yang berkaitan dengan sektor ekonomi, sosial, dan budaya. Pada BPS kabupaten Sragen diketuai oleh seorang kepala BPS dan staf Tata Usaha (TU), yang dibantu oleh kelima seksi. Kelima seksi tersebut adalah sebagai berikut: a. Seksi Statistik Sosial b. Seksi Statistik Produksi c. Seksi Statistik Distribusi d. Seksi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis Statistik e. Seksi Statistik Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik, serta Tenaga Fungsional, yaitu Koordinator Statistik Kecamatan (KSK). Kelima seksi tersebut dikepalai oleh seorang Kepala Seksi (Kasi) dan dibantu oleh para staf yang ada di dalamnya. Kelima seksi tersebut menjalin hubungan yang sangat erat. Mereka saling membantu dan bekerja sama satu samalain.

4

5

B. Sejarah Singkat Berdirinya BPS Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan suatu lembaga pemerintah non departemen yang bertugas untuk menyelenggarakan kegiatan statistik dasar, melakukan koordinasi, dan kerjasama serta mengembangkan dan membina statistik sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. Didirikan bulan Februari tahun 1920 di Bogor, Jawa Barat, pada masa Hindia Belanda dengan tugas mengumpulkan data statistik bea dan cukai. Pada tanggal 24 September 1924, pusat kegiatan dipindahkan ke Jakarta dengan nama Central Kantoor voor de Statistik (CKS). Pada masa kependudukan Jepang, CKS beralih ke pemerintahan militer Jepang dan berganti menjadi Chosasitsu Gunseikanbu yang kegiatannya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang (data militer). Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, Chosasitsu Gunseikanbu diubah menjadi Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum (KAPPURI). Pada awal 1946 SKS diaktifkan kembali oleh pemerintah Federal Belanda di Jakarta. Berdasarkan edaran Kementerian Kemakmuran No.219/SC tanggal 12 Juni 1950, CKS dan KAPPURI dilebur menjadi satu dengan nama Kantor Pusat Statistik (KPS) dan bernaung di bawah Kementerian Kemakmuran tanggal 1 Juli 1957 dengan surat keputusan Presiden RI No.172/1957, KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik (BPS) dan langsung berada dibawah Perdana Menteri. Pada tanggal 12 September 1960 berdasarkan UU No.6 tahun 1960 tentang sensus dan UU No.7 tahun 1960 tentang statistik ditetapkan bahwa BPS berada dibawah lindungan kabinet perdana menteri sebagai penyaluran pusat statistik.

6

Pada tahun 1961, BPS menyelenggarakan Sensus Penduduk pertama. Di tiap-tiap kantor gubernur Propinsi, Kabupaten/Kotamadya, dan Kecamatan dibentuk bagian yang mengurus pelaksanaan Sensus Penduduk. Pada tahun 1965, dengan keputusan Presiden Kabinet No.Aa/C/9 bagian sensus di tiap Kantor Gubernur dan Kabupaten/Kotamadya tersebut ditetapkan menjadi Kantor Sensus dan Statistik. Pada masa pemerintah RI (1966-sekarang), tahun 1968 ditetapkan Peraturan Pemerintah No.16 tahun1968 yang mengatur Organisasi dan Tata Kerja BPS (di pusat dan daerah-daerah). Pada tahun 1980, ditetapkan Peraturan Pemerintah No.6 tahun 1980 tentang organisasi BPS sebagai pengganti PP No.16/1968. Berdasarkan PP No.16/1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik Propinsi dan tiap Kabupaten/Kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik Kabupaten/Kotamadya. Dalam pelaksanaan tugasnya, BPS Kabupaten/Kota menyelenggarakan fungsinya sebagai berikut: 1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan pemerintah kabupaten/Kota di bidang statistik; 2. 3. Penyelenggaraan statistik dasar; Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS

kabupaten/Kota; 4. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi Pemerintah

Kabupaten/Kota di bidang statistik;

7

5.

Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana,

kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga BPS Kabupaten/Kota. Dalam menyelenggarakan fungsinya, BPS Kabupaten/Kota mempunyai kewenangan sebagai berikut: 1. Penyusunan rencana daerah di Kabupaten/Kota secara makro di bidangnya; 2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung penbangunan secara makro; 3. Penetapan sistem informasi statistik Kabupaten/Kota; 4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik Kabupaten/Kota; 5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

C. Visi dan Misi BPS Kabupaten Sragen 1. Visi Terwujudnya informasi statistik yang terpercaya sebagai tulang punggung informasi nasional dan daerah. 2. Misi 1) Menyediakan informasi statistik yang lengkap, akurat, dan mutakhir; 2) Mewujudkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standarisasi kegiatan statistik dalam kerangka Sistem Statistik Nasional yang handal, efektif, dan efisien;

8

3) Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang profesional serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mutakhir.

D. Struktur Organisasi di BPS Kabupaten Sragen Salah satu manfaat atas adanya struktur organisasi adalah untuk membuat kegiatan yang dilakukan dalam organisasi berjalan dengan baik dan lancar. Struktur organisasi BPS Kabupaten Sragen terdiri dari: 1. Kepala Kepala BPS yang mempunyai tugas untuk memimpin BPS Kabupaten Sragen sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, menyiapkan kebijakan umum sesuai dengan tugas BPS Kabupaten Sragen, menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas BPS Kabupaten Sragen yang menjadi tanggungjawabnya. 2. Subbagian Tata UsahaUraian tugas Subbagian Tata Usaha meliputi:

a. Menyusun program kerja tahunan Subbagian Tata Usaha; b. Melakukan penyiapan bahan dan penyusunan rancangan usulan program kerja tahunan BPS Kabupaten Sragen baik rutin maupun proyek dan menyampaikan ke BPS Propinsi; c. Mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan oleh BPS Propinsi dalam bidang ketatausahaan; d. Melakukan penyiapan, penyusunan rencana dan program, serta pengadaan, penyaluran, penyimpanan, inventarisasi, penghapusan, dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan dengan memanfaatkan

9

Sistem

Informasi

Manajemen

Perlengkapan

dan

Perbekalan

(SIMBEK); fungsional, serta penggajian dengan memanfaatkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG); e. Melakukan kegiatan tata usaha keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan, serta pengendalian pelaksanaan anggaran dengan memanfaatkan Sistem Informasi Manajemen Keuangan (SIMKEU); f. Melakukan kegiatan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, pemeliharaan gedung, keamanan dan ketertiban lingkungan, perjalanan dinas, serta penggandaan/percetakan; g. Melakukan kegiatan penyelenggaraan berbagai pelatihan teknis dan pelatihan administrasi; h. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan pengawasan pelaksanaan kegiatan dan anggaran serta pengelolaan administrasi kerja sama dengan Pemerintah Daerah dan atau instansi lainnya; i. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan penyiapan bahan untuk penyusunan laporan tahunan akuntabilitas kinerja dan laporan tahunan pelaksanaan program kerja lainnya; j. Melaksanakan kegiatan pelayanan administrasi lainnya kepada semua satuan organisasi di lingkungan BPS Kabupaten Sragen; k. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan di BPS Kabupaten Sragen;

10

l.

Melakukan penerangan kegiatan statistik dan kehumasan;

m. Menyusun laporan kegiatan Subbagian Tata Usaha secara berkala dan sewaktu-waktu; n. Mengatur dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung. 3. Seksi Statistik Sosial Uraian tugas Seksi Statistik Sosial meliputi: a. Menyusun program kerja tahunan Seksi Statistik Sosial; b. Melakukan penyiapan bahan yang diperlukan untuk kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, dan pelaporan statistik sosial yang mencakup kegiatan statistik kependudukan, kesejahteraan rakyat, ketahanan sosial, serta kegiatan statistik sosial lainnya yang ditentukan; c. Mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan oleh BPS Propinsi dalam bidang statistik sosial; d. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam menyiapkan program pelatihan petugas lapangan kegiatan statistik sosial; e. Melakukan pembagian dokumen dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan kegiatan statistik sosial; f. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik sosial; g. Melakukan penerimaan dan pemeriksaan dokumen hasil

pengumpulan data statistik sosial;

11

h. Melakukan pengolahan data statistik sosial sesuai dengan sistem dan program yang ditetapkan bekerja sama dengan satuan organisasi terkait; i. Melakukan penyiapan dokumen dan atau hasil pengolahan statistik sosial yang akan dikirim ke BPS dan atau BPS Propinsi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan; j. Melakukan evaluasi hasil pengolahan statistik sosial sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan selanjutnya; k. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan pembinaan petugas pencacah, pengawas, dan pemeriksa

pengumpulan data statistik sosial di Kabupaten Sragen dan di Kecamatan; l. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam hal koordinasi dan kerja sama pelaksanaan kegiatan statistik sosial baik dengan Pemerintah Daerah maupun instansi lain; m. Melakukan penyiapan naskah publikasi statistik sosial sesuai dengan bentuk baku yang telah ditetapkan dan menyampaikan ke satuan organisasi terkait untuk dijadikan naskah siap cetak dalam rangka pelaksanaan pencetakan dan penyebarannya; n. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan pembinaan penyusunan publikasi statistik sosial dalam bentuk buku publikasi;

12

o. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan dan mengembangkan statistik sosial; p. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan pengendalian pelaksanaan kegiatan statistik sosial; q. Menyusun laporan kegiatan Seksi Statistik Sosial secara berkala dan sewaktu-waktu; r. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung. 4. Seksi Statistik Produksi Uraian tugas Seksi Statistik Produksi meliputi: a. Menyusun program kerja tahunan Seksi Statistik Produksi; b. Melakukan penyiapan bahan yang diperlukan untuk kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, dan pelaporan statistik produksi yang mencakup kegiatan statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, serta kegiatan statistik produksi lainnya yang ditentukan; c. Mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan oleh BPS Propinsi dalam bidang statistik produksi; d. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam menyiapkan program pelatihan petugas lapangan; e. Melakukan pembagian dokumen dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan kegiatan statistik produksi; f. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik produksi;

13

g. Melakukan

penerimaan

dan

pemeriksaan

dokumen

hasil

pengumpulan data statistik produksi; h. Melakukan pengolahan data statistik produksi sesuai dengan sistem dan program yang ditetapkan bekerja sama dengan satuan organisasi terkait; i. Melakukan penyiapan dokumen dan atau hasil pengolahan statistik produksi yang akan dikirim ke BPS dan atau BPS Propinsi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan; j. Melakukan evaluasi hasil kegiatan statistik produksi sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan selanjutnya; k. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan pembinaan petugas pencacah, pengawas, dan pemeriksa

pengumpulan data statistik produksi di Kabupaten Sragen dan di Kecamatan; l. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam hal koordinasi dan kerja sama pelaksanaan kegiatan statistik produksi baik dengan Pemerintah Daerah maupun instansi lain; m. Melakukan penyiapan naskah publikasi statistik produksi sesuai dengan bentuk baku yang telah ditetapkan dan menyampaikan ke satuan organisasi terkait untuk dijadikan naskah siap cetak dalam rangka pelaksanaan pencetakan dan penyebarannya;

14

n. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan pembinaan penyusunan publikasi statistik produksi dalam bentuk buku publikasi; o. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan statistik produksi; p. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan pengendalian pelaksanaan kegiatan statistik produksi; q. Menyusun laporan kegiatan Seksi Statistik Produksi secara berkala dan sewaktu-waktu; r. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung. 5. Seksi Statistik Distribusi Uraian tugas Seksi Statistik Distribusi meliputi: a. Menyusun program kerja tahunan Seksi Statistik Distribusi; b. Melakukan penyiapan bahan yang diperlukan untuk kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, dan pelaporan statistik distribusi yang mencakup kegiatan statistik harga konsumen dan perdagangan besar, keuangan dan harga produsen, niaga dan jasa, serta kegiatan statistik distribusi lainnya yang ditentukan; c. Mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan oleh BPS Propinsi dalam bidang statistik distribusi; d. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam menyiapkan program pelatihan petugas lapangan;

15

e. Melakukan pembagian dokumen dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan; f. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik distribusi; g. Melakukan penerimaan dan pemeriksaan dokumen hasil

pengumpulan data statistik distribusi; h. Melakukan pengolahan data statistik distribusi sesuai dengan sistem dan program yang ditetapkan bekerja sama dengan satuan organisasi terkait; i. Melakukan penyiapan dokumen dan atau hasil pengolahan statistik distribusi yang akan dikirim ke BPS dan atau BPS Propinsi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan; j. Melakukan evaluasi hasil pengolahan statistik distribusi sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan selanjutnya; k. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan pembinaan petugas pencacah, pengawas, dan pemeriksa

pengumpulan data statistik distribusi di Kabupaten Sragen dan di Kecamatan; l. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam hal koordinasi dan kerja sama pelaksanaan kegiatan statistik distribusi baik dengan Pemerintah Daerah maupun instansi lain; m. Melakukan penyiapan naskah publikasi statistik distribusi sesuai dengan bentuk baku yang telah ditetapkan dan menyampaikan ke

16

satuan organisasi terkait untuk dijadikan naskah siap cetak dalam rangka pelaksanaan pencetakan dan penyebarannya; n. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan pembinaan penyusunan publikasi statistik distribusi dalam bentuk buku publikasi; o. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan dan mengembangkan statistik distribusi; p. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan pengendalian pelaksanaan kegiatan statistik distribusi; q. Menyusun laporan kegiatan Seksi Statistik Distribusi secara berkala dan sewaktu-waktu; r. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung. 6. Seksi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Uraian tugas Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik meliputi: a. Menyusun program kerja tahunan Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik; b. Melakukan penyiapan bahan yang diperlukan untuk penyusunan neraca wilayah dan analisis statistik yang mencakup penyusunan neraca produksi, neraca konsumsi, analisis dan pengembangan statistik, serta penyusunan neraca wilayah dan analisis statistik lainnya yang ditentukan; c. Mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan oleh BPS Propinsi dalam bidang neraca wilayah dan analisis statistik;

17

d. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam menyiapkan program pelaksanaan petugas lapangan; e. Melakukan pembagian dokumen dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan; f. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan penyusunan neraca produksi dan neraca konsumsi; g. Melakukan penerimaan serta pemeriksaan dokumen hasil

pengumpulan data neraca produksi dan neraca konsumsi; h. Melakukan pengolahan data neraca produksi dan neraca konsumsi sesuai dengan sistem dan program yang ditetapkan bekerja sama dengan satuan organisasi terkait; i. Melakukan penyiapan dokumen dan atau hasil pengolahan neraca produksi dan neraca konsumsi yang akan dikirim ke BPS sesuai dengan jadwal yang ditetapkan; j. Melakukan penyusuan neraca wilayah dan analisis statistik lintas sektor; k. Melakukan evaluasi hasil pengolahan neraca wilayah dan analisis statistik sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan selanjutnya; l. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan pembinaan petugas pencacah, pengawas, pemeriksa, serta

pengumpul data neraca produksi dan neraca konsumsi di Kabupaten Sragen dan di Kecamatan;

18

m. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam hal koordinasi dan kerja sama pelaksanaan kegiatan neraca wilayah dan analisis statistik baik dengan Pemerintah Daerah maupun instansi lain; n. Melakukan penyiapan naskah publikasi neraca produksi dan neraca konsumsi sesuai dengan bentuk baku yang ditetapkan serta menyampaikan ke satuan organisasi terkait untuk dijadikan naskah siap cetak dalam rangka pelaksanaan pencetakan dan

penyebarannya; o. Melakukan kegiatan penyiapan dan penghimpunan bahan serta penyusunan naskah publikasi statistik berkala sesuai bentuk baku yang ditetapkan serta menyampaikan ke satuan organisasi terkait untuk dijadikan naskah siap cetak dalam rangka pelaksanaan pencetakan dan penyebarannya; p. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan pembinaan penyusunan publikasi neraca produksi dan neraca konsumsi dalam bentuk buku publikasi; q. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan dan mengembangkan neraca wilayah dan analisis statistik; r. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan pengendalian pelaksanaan kegiatan neraca wilayah dan analisis statistik; s. Menyusun laporan kegiatan Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik secara berkala dan sewaktu-waktu;

19

t. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung. 7. Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Uraian tugas Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik meliputi: a. Menyusun program kerja tahunan Seksi Diseminasi Statistik; b. Melakukan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian Pengolahan dan

permasalahan, dan pengembangan sistem jaringan komunikasi data sesuai dengan aturan yang ditetapkan serta membantu penerapan teknologi informasi; c. Mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan oleh BPS Propinsi dalam bidang pengolahan dan diseminaasi statistik; d. Melakukan koordinasi pengelolaan dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak serta menyusun sistem pengelolaan data; e. Melakukan integrasi penggunaan sistem dan program aplikasi pengolahan data statistik seperti data statistik kependudukan, data statistik produksi, dan data statistik distribusi termasuk sarana pendukungnya; f. Melakukan penyusunan, pemeliharaan, serta pengembangan sistem basis data statistik dan basis data manajemen sesuai dengan aturan yang ditetapkan;

20

g. Melakukan kajian dan evaluasi kebutuhan pengolahan data termasuk bahan komputer bekerja sama dengan satuan organisasi terkait; h. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam melaksanakan kegiatan rujukan statistik dasar, statistik sektoral, dan statistik khusus; i. Melakukan penerimaan, pengelolaan, serta pengolahan semua dokumen yang berkaitan dengan rujukan statistik dan

penyempurnaan format yang berkaitan dengan rujukan statistik; j. Melakukan penyusunan serta evaluasi meta data untuk rujukan statistik; k. Melakukan kompilasi rancangan teknis survei statistik sektoral instansi pemerintah lain serta membahas dengan satuan organisasi terkait sesuai dengan asas pembakuan dan manfaat; l. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam mengatur dan menyiapkan konsep rekomendasi sebagai bahan pelaksanaan survei statistik sektoral bagi instansi pemerintah lain bekerja sama dengan satuan organisasi terkait; m. Melakukan kompilasi naskah dari satuan organisasi di lingkungan BPS Kabupaten Sragen untuk dijadikan naskah publikasi siap cetak;

21

n. Membantu Kepala BPS Kabupaten Sragen dalam mengatur dan melaksanakan diterbitkan; o. Melakukan penyusunan prosedur penyiapan bahan serta pemantauan serta evaluasi publikasi yang

melaksanakan kegiatan pelayanan informasi statistik, konsultasi statistik, dan penyebarluasan statistik; p. Melakukan pengelolaan bahan pustaka dan dokumen statistik sesuai dengan pedoman yang ditentukan; q. Melakukan penyusunan data untuk pemetaan dan kerangka contoh induk termasuk datanya untuk keperluan sistem informasi geografis dan rancangan teknis survei bekerja sama dengan satuan organisasi terkait; r. Menyusun laporan kegiatan Seksi Pengolahan dan Diseminasi Statistik secara berkala dan sewaktu-waktu; s. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung. 8. Tenaga fungsional yang terdiri atas para Koordinator Statistik Kecamatan nnnnn(KSK) dan tersebar di seluruh Kecamatan di Kabupaten Sragen. Dari nnnnnsejumlah KSK tersebut adalah sebagai berikut: a. KSK Kecamatan Kedawung b. KSK Kecamatan Miri c. KSK Kecamatan Gesi d. KSK Kecamatan Gondang e. KSK Kecamatan Plupuh

22

f. KSK Kecamatan Sambirejo g. KSK Kecamatan Masaran h. KSK Kecamatan Gemolong i. KSK Kecamatan Sragen j. KSK Kecamatan Tanon k. KSK Kecamatan Tangen l. KSK Kecamatan Jenar m. KSK Kecamatan Karangmalang n. KSK Kecamatan Sidoharjo o. KSK Kecamatan Ngrampal p. KSK Kecamatan Kalijambe q. KSK Kecamatan Sukodono r. KSK Kecamatan Mondokan s. KSK Kecamatan Sumberlawang t. KSK Kecamatan Sambungmacan Uraian tugas Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) meliputi: a. Mengikuti pelatihan kegiatan survei, sensus, dan kegiatan statistik lainnya sesuai ketentuan; b. Melakukan pengumpulan data statistik secara langsung dan

menghimpun data statistik yang dihasilkan oleh petugas instansi lain yaitu berupa data sekunder sesuai dengan yang telah ditetapkan;

23

c. Menyerahkan hasil pengumpulan data kepada pemeriksa/petugas yang ditunjuk sesuai dengan kelengkapan dokumen, kualitas, jenis, dan jadwal yang ditetapkan; d. Melaksanakan pencacahan ulang karena adanya kesalahan setelah dilakukan pemeriksaan; e. Membantu pelaksanaan pengadaan petugas lapangan/Mitra Statistik untuk kegiatan sensus, survei, dan kegiatan statistik lainnya; f. Membantu Camat dalam melaksanakan pembinaan statistik desa, regristrasi penduduk, dan statistik dasar lainnya; g. Melakukan kerja sama dengan petugas lain di kecamatan dalam melaksanakan kegiatan statistik; h. Mengikuti pelatihan/kursus dasar statistik dan pelatihan/kursus penjenjangan lainnya yang ditetapkan; i. Membantu Camat dalam menyiapkan publikasi kecamatan dalam angka dan publikasi statistik lainnya sesuai dengan kebutuhan; j. Menyerahkan semua hasil kegiatan yang telah ditetapkan;

k. Koordinator Statistik Kecamatan dalam menjalankan tugasnya secara teknis dan administratif bertanggung jawab kepada Kepala BPS Kabupaten Sragen yang membawahi kegiatannya dan berkoordinasi dengan Camat setempat; l. Menyusun laporan kegiatan Koordinator Statistik Kecamatan secara berkala dan sewaktu-waktu.

24

Kelompok Jabatan Fungsional ini mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan masing-masing berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar 1.

Kepala BPS Kabupaten Sragen

Sub Bag Tata Usaha

Seksi Statistik Sosial

Seksi Statistik Produksi

Seksi Statistik Distribusi

Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Seksi Neraca Wilayah dan Analisa Statistik

Tenaga Fungsional

GAMBAR 1 STRUKTUR ORGANISASI BPS KABUPATEN SRAGEN

25

E.

Indeks Harga Konsumen Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan angka yang memberikan informasi mengenai perkembangan rata-rata perubahan sekelompok tetap barang atau jasa yang pada umumnya dikonsumsi oleh rumah tangga dalam suatu kurun waktu tertentu. Inflasi adalah kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum yang dihitung dalam persentase. Deflasi adalah penurunan harga barang dan jasa secara umum. Angka inflasi diperoleh dengan cara menghitung persentase perubahan IHK suatu saat terhadap IHK periode sebelumnya. Hitungannya adalah IHK suatu saat dibagi dengan IHK periode sebelumnya, lalu dikurangi satu, hasilnya dikalikan 100. Apabila nilainya positif, maka hasilnya merupakan angka inflasi, sedangkan apabila nilainya negatif, maka hasilnya merupakan angka deflasi. Berikut ini adalah perhitungan inflasi bulanan, inflasi tahun kalender, dan inflasi year on year: 1. Inflasi bulanan atau persentase perubahan IHK bulan ke-n terhadap IHK bulan sebelumnya (n-1) dihitung dengan menggunakan rumus:

2. Infasi tahun kalender dihitung berdasarkan metode point to point, dengan cara menghitung persentase perubahan IHK bulan tertentu pada tahun ken dengan IHK bulan Desember tahun ke-(n-1). Secara matematis:

26

3. Inflasi tahunan (inflasi year on year) dihitung berdasarkan metode point to point, dengan cara menghitung persentase IHK bulan tertentu pada tahun ken dengan IHK bulan yang sama pada tahun ke-(n-1). Secara matematis:

Indeks Harga Konsumen memiliki 7 kelompok dengan 36 (tiga puluh enam) sub kelompok barang atau jasa. Berikut ini adalah kelompok dan sub kelompok dari masing-masing barang atau jasa. 1) Bahan makanan, yang terdiri dari sub kelompok sebagai berikut: a. Padi-padian, umbi-umbian, dan hasil-hasilnya b. Daging dan hasil-hasilnya c. Ikan segar d. Ikan diawetkan e. Telur, susu, dan hasil-hasilnya f. Sayur-sayuran g. Kacang-kacangan h. Buah-buahan i. j. Bumbu-bumbuan Lemak dan minyak

k. Bahan makanan lainnya 2) Makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau terdiri dari: a. Makanan jadi b. Minuman tidak beralkohol c. Tembakau dan minuman beralkohol

27

3) Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, terdiri dari: a. Biaya tempat tinggal b. Bahan bakar, penerangan, dan air c. Perlengkapan rumah tangga d. Penyelenggaraan rumah tangga 4) Sandang, terdiri dari: a. Sandang laki-laki b. Sandang wanita c. Sandang anak-anak d. Barang pribadi dan sandang lainnya e. Perawatan jasmani dan rohani 5) Kesehatan 6) Pendidikan, rekreasi, dan olahraga a. Jasa pendidikan b. Kursus-kursus/pelatihan c. Perlengkapan/peralatan pendidikan d. Rekreasi e. Olahraga 7) Transportasi dan komunikasi a. Transportasi b. Komunikasi dan pengiriman c. Sarana dan penunjang transportasi jasa keuangan

28

Barang dan jasa di atas ditentukan melalui Survey Biaya Hidup (SBH) Tahun 2007. Tidak semua barang dan jasa diikutkan dalam survey. Akan tetapi, barang dan jasa yang memenuhi kriteria sebagai Paket Komoditas Diagram Timbang SBH. Adapun syarat-syaratnya adalah sbb: 1. Mempunyai persentase nilai konsumsi terhadap nilai konsumsi nnnnnnnn total minimal 20%. 2.nBanyak dikonsumsi oleh masyarakat di Kabupaten/Kota nnnnnnnnntersebut. 3. Harganya dapat dipantau secara terus menerus dalam jangka nnnnnnnnnwaktu yang relatif lama. Kabupaten Sragen sendiri tidak melakukan SBH, tetapi memakai SBH Kota Solo. Hal ini dikarenakan pola konsumsi dan karakteristik pengeluaran masyarakat Sragen hampir sama dengan masyarakat Solo. Selain Solo, daerah yang melakukan Survey Biaya Hidup adalah Semarang, Tegal, dan Purwokerto. Seluruh jenis barang dan jasa yang termasuk dalam paket komoditashasilnSurveynBiayanHidupn2007nkotanSolonditelitindanndilak ukan penyesuaian. Jika ada barang yang tidak dikonsumsi Kabupaten Sragen,makandicarinsubstitusinya.nJikantidaknadansubstitusinya,nmakan diimpu- tasikan ke dalam komoditas lain yang masih berada pada sub kelompok pengeluaran yang sama. Setelah melalui proses tersebut, maka didapatkan paket komoditas yang akan digunakan dalam perhitungan

29

Kabupaten Sragen sejumlah kurang lebih 300 jenis komoditas barang dan jasa.

F.

Metode Dekomposisi Musiman Prinsip dasar dari metode dekomposisi deret waktu adalah mendekomposisi (memecah) data deret waktu menjadi beberapa pola dan mengidentifikasi masing-masing komponen dari deret waktu tersebut secara terpisah. Pemisahan ini dilakukan untuk membantu meningkatkan ketepatan peramalan dan membantu pemahaman atas perilaku deret data secara lebih baik (Makridakis, Wheelwright dan McGee, 1992). Perubahan sesuatu hal itu biasanya mempunyai pola, misalnya ada unsur kenaikan, penurunan, berfluktuasi dan tidak teratur, sehingga untuk diramal dan dianalisis dengan sekaligus sangatlah sulit. Begitu juga dengan data Indeks Harga Konsumen (IHK) yang plotnya naik dan turun atau tidak teratur sehingga sulit diramal dan dianalisis. Untuk mengatasi hal tersebut diadakan pendekomposisian data ke dalam beberapa komponen. Masing-masing komponen akan dipelajari dan dicari satu persatu, setelah ditemukan akan digabung lagi menjadi nilai taksir atau ramalan. Metode dekomposisi dilandasi oleh asumsi bahwa deret data historis merupakan gabungan atau komposisi dari komponen trend, komponen musiman, komponen siklus, serta komponen kesalahan.

Data = Pola + Kesalahan = f (Trend, Musiman, Siklus) + Kesalahan

30

Komponen kesalahan diasumsikan sebagai

perbedaan dari

kombinasi komponen trend, siklus, dan musiman dengan data sebenarnya. Asumsi di atas mengandung pengertian bahwa terdapat empat komponen yang mempengaruhi suatu deret waktu, yaitu tiga komponen yang dapat diidentifikasi karena memiliki pola tertentu yaitu: trend, musiman, dan siklus, sedangkan komponen kesalahan tidak dapat diprediksi karena tidak memiliki pola yang sistematis dan mempunyai gerakannyangntidaknberaturan. Trend adalah kecenderungan gerak naik atau turun pada data yang terjadi dalam jangka panjang. Variasi musim adalah gerak naik dan turun yang terjadi secara periodik (berulang dalam selang waktu yang sama). Komponen siklus adalah perubahan gelombang pasang surut yang berulang kembali dalam waktu yang cukup lama, misalnya: 10 tahun, kuartal ke-20, dan lain-lain. Komponen kesalahan (random) adalah gerakan yang tidak teratur dan terjadi secara tiba-tiba serta sulit untuk diramalkan. Gerakan ini dapat timbul sebagai akibat adanya peperangan, bencananalam,nkrisisnmoneter,ndannlain-lain. Komponen trend, musiman, siklus, dan kesalahan dari deret waktu dapat diasumsikan dalam dua model yang berbeda,

yaitunmodelnmultiplikatifndannmodelnaditif. Model multiplikatif dari metode dekomposisi adalah sebagai berikut: Xt = Tt . It . Ct . Et sedangkan model aditifnya adalah sebagai berikut:

31

Xt = Tt + It + Ct + Et dengan, Xt adalah data aktual pada periode ke-t; Tt adalah komponen trend pada periode ke-t; It adalah komponen musiman pada periode ke-t; Ct adalah komponen siklus pada periode ke-t; Et adalah komponen kesalahan pada periode ke-t. Model dekomposisi aditif dipilih bila gelombang-gelombang kecil (swing) dari variasi musiman bersifat konstan sepanjang waktu. Sebaliknya, dekompisisi multiplikatif dipilih bila swing dari variasi musiman meningkat secara proporsional dengan bertambahnya waktu. Dalam hal ini penulis memilih metode multiplikatif, karena variasi musiman dari data Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat secara proporsional dengan bertambahnya waktu. Jadi, untuk peramalan didapat dengan rumus sbb: Ft = Tt . It . Ct Secara garis besar, proses penghitungan pada metode dekomposisi musiman dapat dijelaskan dalam poin-poin berikut ini. 1. Menghitung Trend Menghitung nilai trend dapat dilakukan dengan beberapa metode: yaitu metode kuadrat terkecil, metode trend kuadratis, dan metode trend eksponensial. Dalam laporan ini kami menggunakan Metode kuadrat terkecil (least square method). Perhitungan nilai trend dengan metode ini

32

juga biasa disebut dengan metode linier yang dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Y = a + b. t dengan, Y = data time series periode t t = waktu (bulan) a, b = bilangan konstan

2. Memisahkan Komponen Musiman Mula-mula komponen trend dan siklus dipisahkan dari data dengan menerapkan rata-rata bergerak yang panjang unsurnya sama dengan panjang musiman pada data asli. Rata-rata bergerak dengan panjang yang sedemikian itu tidak mengandung pengaruh musiman dan tanpa atau sedikit sekali komponen randomnya (Makridakis, Wheelwright dan McGee, 1992). Sebagai contoh, jika terdapat data bulanan maka rata-rata bergerak 12 bulanan, Mt12, dapat dihitung sebagai berikut :

Rata-rata bergerak yang dihasilkan, secara relatif telah membebaskan pengaruh musiman dan pengaruh random pada data bulanan tersebut yang kemudian digunakan untuk mengestimasi komponen trend-siklus seperti pada persamaan berikut : Mt = Tt . Ct

33

Data asli selanjutnya dibagi dengan hasil estimasi trend-siklus ini untuk mendapatkan estimasi dari komponen musiman yang masih bercampur komponen random.

Komponen random pada nilai rasio, Rt, tersebut dikeluarkan dengan menggunakan suatu bentuk rata-rata pada bulan yang sama dengan terlebih dahulu mengeluarkan nilai terbesar dan terkecil pada bulan tersebut. Jenis perata-rataan seperti ini disebut dengan rata-rata medial. Jika panjang musimannya adalah 12 bulan, maka indeks musiman diperoleh dengan menyesuaikan nilai rata-rata medial per bulan sehingga jumlahnya menjadi 1200. Makridakis, Wheelwright dan McGee (1992), menjelaskan bahwa tujuan dari penyesuaian nilai rata-rata medial per bulan sehingga jumlahnya menjadi 1200 adalah untuk menyesuaikan deret data terhadap pengaruh yang disebabkan oleh prosedur perhitungan. Sifat khas yang dimiliki komponen musiman adalah apabila nilai-nilai dari faktor musiman dijumlahkan sebanyak panjang musiman maka hasilnya akan sama dengan panjang musiman itu sendiri. Hal tersebut secara matematis dapat ditunjukkan sebagai berikut :

yang mana L adalah panjang musiman.

34

3. Memisahkan Komponen Siklus Siklus merupakan suatu perubahan atau gelombang naik dan turun dalam suatu periode serta berulang pada periode lain. Dalam perekonomian dikenal siklus dari resesi, recovery, boom, dan krisis. Suatu siklus biasanya mempunyai periode tertentu untuk kembali ke titik asalnya, periode ini dikenal dengan lama siklus. Siklus juga mempunyai frekuensi yaitu siklus yang dapat diselesaikan dalam 1 periode waktu. Indeks siklus diperoleh dari persamaan yang digunakan untuk perhitungan rata-rata bergerak dibagi dengan persamaan yang berfungsi untuk menghitung trend. Hal tersebut dilakukan jika modelnya multiplikatif, tetapi jika modelnya aditif maka indeks siklus diperoleh dari persamaan yang digunakan untuk perhitungan rata-rata bergerak yang dikurangi dengan persamaan yang berfungsi untuk menghitung trend. G. Analisis Data dan Pembahasan G.1 Analisis Data Langkah kerja metode dekomposisi musiman adalah sebagai berikut : 1. Membuat plot dengan variabel pada sumbu x adalah t, yaitu periode atau bulan dan sumbu y adalah data atau Xt. Plot data Indeks Harga Konsumen (IHK) Kabupaten Sragen Tahun 2008 s.d. 2011 bisa dilihat dalam lampiran.

35

2. Mencari panjang musiman (L). Panjang musiman dapat ditaksir melalui plot data Indeks Harga Konsumen (IHK). Akan tetapi, data IHK adalah data per bulan sehingga kita bisa jadikan panjang musimannya setahun atau 12 bulan. Jadi, panjang musiman (L) = 12. 3. Mt (Rata-rata Bergerak) Jika L ganjil, maka Mt diletakkan pada data ke (1/2*L) atau setengah dari panjang musiman. Jika L genap, maka Mt diletakkan pada data ke (1/2*L+1). Oleh karena untuk data IHK L = 12, maka Mt diletakkan pada data ke- *12+1 = 7. 4. Menghitung nilai rasio dengan rumus: Rt = Xt/Mt * 100%. 5. Menghitung nilai trend (Tt) Sama halnya regresi sederhana, maka nilainya dicari dengan meregresikan antara periode dengan data. Dengan Y = data IHK dan X = periode dan modelnya sbb: Tt = a + b*t Hasil regresi untuk data IHK dan periode adalah Tt =

104.23+(0.437*t). 6. Menghitung nilai siklus. Ct = (Mt/Tt)*100% 7. Membuat tabel untuk rata-rata medial dan indeks musiman. Tabel dapat dilihat dalam lampiran. Menghitung rata-rata medial tiap tahun dari bulan Januari s.d Desember.

36

Rata-rata medial (Januari) = (sum(Januari) - max(Januari) min(Januari))/(n-2) 8. Menghitung Indeks Musiman Indeks musiman januari = (Rata-rata median (Januari)*faktor penyesuaian) Faktor penyesuaian = (L*100)/sum(rata-rata medial) = 1200/1201.98 = 0.9984 9. Menghitung Forecast Ft = Tt*It*Ct/10000 dengan Tt = a+b*t It = indeks musiman bulan tertentu periode ke-t Ct = nilai siklus bulan tertentu periode ke-t pada tahun sebelumnya dan penyebut 10000 diadakan untuk menghilangkan hasil perkalian dengan 100 % pada saat perhitungan nilai rasio (Rt) dan Siklus (Ct).

G.2 Pembahasan Forecast periode ke-t, IHK bulan tertentu adalah sbb: 1. Forecast periode ke-47 bulan November: F47 = T47*I47*C47 = 124.77*100.04*100.09 = 124.93 T47 = a+b*t = 104.23+(0.437*47) = 124.769 I47 = 100.04 C47 = 100.09 2. Forecast periode ke-48 bulan Desember: F48 = T48*I48*C48 = 125.21*100.04*100.13 = 125.42

37

T48 = a+b*t = 104.23+(0.437*48) = 125.21 I48 = 100.04 C48 = 100.13 3. Forecast periode ke-49 bulan Januari: F49 = T49*I49*C49 = 125.643*100.19*100.12 = 126.03 T49 = a+b*t = 104.23+(0.437*49) = 125.643 I49 = 100.19 C49 = 100.12 4. Forecast periode ke-50 bulan Februari: F50 = T50*I50*C50 = 126.08*100.14*100.04 = 126.31 T50 = a+b*t = 104.23+(0.437*50) = 126.08 I50 = 100.14 C50 = 100.04 5. Forecast periode ke-51 bulan Maret: F51 = T51*I51*C51 = 126.52*99.79*100.00 = 126.25 T51 = a+b*t = 104.23+(0.437*51) = 126.52 I51 = 99.79 C51 = 100.00 6. Forecast periode ke-52 bulan April: F52 = T52*I52*C52 = 126.95*99.42*99.95 = 126.16 T52 = a+b*t = 104.23+(0.437*52) = 126.95 I52 = 99.42 C52 = 99.95

38

7. Forecast periode ke-53 bulan Mei: F53 = T53*I53*C53 = 124.769*99.11*99.89 = 126.12 T53 = a+b*t = 104.23+(0.437*53) = 127.391 I53 = 99.11 C53 = 99.89 8. Forecast periode ke-54 bulan Juni: F54 = T54*I54*C54 = 127.83*99.79*99.49 = 126.90 T54 = a+b*t = 104.23+(0.437*54) = 127.83 I54 = 99.79 C54 = 99.49 9. Forecast periode ke-55 bulan Juli: F55 = T55*I55*C55 = 128.3*100.58*99.67 = 128.58 T54 = a+b*t = 104.23+(0.437*55) = 128.3 I55 = 100.58 C55 = 99.67 10. Forecast periode ke-56 bulan Agustus: F56 = T56*I56*C56 = 128.7*100.27*99.83 = 128.84 T56 = a+b*t = 104.23+(0.437*56) = 128.7 I56 = 100.27 C56 = 99.83 11. Forecast periode ke-57 bulan September: F57 = T57*I57*C57 = 129.1*100.35*99.93 = 129.50 T57 = a+b*t = 104.23+(0.437*57) = 129.1 I57 = 100.35

39

C57 = 99.93 12. Forecast periode ke-58 bulan Oktober: F58 = T58*I58*C58 = 129.6*100.28*100.03 = 129.98 T58 = a+b*t = 104.23+(0.437*58) = 129.6 I58 = 100.28 C58 = 100.03 13. Forecast periode ke-59 bulan November: F59 = T59*I59*C59 = 130*100.04*100.09 = 130.18 T59 = a+b*t = 104.23+(0.437*59) = 130 I59 = 100.04 C59 = 100.09 14. Forecast periode ke-60 bulan Desember: F60 = T60*I60*C60 = 130.5*100.04*100.13 = 130.67 T60 = a+b*t = 104.23+(0.437*60) = 130.5 I60 = 100.04 C60 = 100.13

Dari hasil peramalan IHK yang diperoleh, maka dapat dicari inflasi bulanan, inflasi tahun kalender, dan inflasi year on year dengan rumus sbb: 1. Laju Inflasi Tahun Kalender =

2. Inflasi Year on Year =

40

3. Inflasi =

Tabel hasil perhitungan inflasi bulanan, inflasi tahun kalender, dan inflasi year on year untuk tahun 2012 terdapat dalam lampiran.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis yang telah dilakukan pada bab II diperoleh beberapa kesimpulan diantaranya: 1. Rata-rata bergerak dalam metode dekomposisi musiman digunakan untuk memisahkan komponen trend dan siklus dari data. 2. Rata-rata bergerak secara relatif telah menghilangkan pengaruh musiman dan error pada data. 3. Rata-rata bergerak yang dihasilkan adalah sbb: Mt = Tt . Ct 4. Nilai rasio digunakan untuk mendapatkan estimasi dari komponen musiman yang masih bercampur dengan komponen random. Secara matematis :

5. Pada saat mencari nilai indeks musiman: a. Rata-rata medial digunakan untuk menghilangkan unsur acak E dan yang tersisa hanya faktor musiman. b. Rata-rata bergerak medial adalah nilai rata-rata untuk setiap deret waktu setelah dikeluarkan nilai terbesar dan nilai terkecil. c. Indeks musiman diperoleh dari rata-rata medial dikalikan dengan faktor penyesuaian. 6. Untuk melakukan peramalan data deret waktu dengan menggunakan metode dekomposisinmusimannadalahnsebagainberikut

41

42

Data = trend*musiman*siklus*error Peramalan: Dugaan = trend*musiman*siklus Nilai error tidak digunakan dalam peramalan. 7.cDari hasil peramalan IHK yang diperoleh, maka selama tahun 2012 diperkirakan akan terjadi laju inflasi di sepanjang tahun 2012. Laju inflasi tahun kalender paling tinggi adalah bulan Desember, yaitu sebesar 4,19%. Sedangkan laju inflasi paling rendah adalah bulan Januari, yaitu 0,49%. Inflasi year on year paling tinggi adalah bulan Oktober, yaitu 5,13%. Sedangkan inflasi year on year paling rendah adalah bulan Januari, yaitu 2,99%. Pada angka bulanan, akan terjadi deflasi pada bulan Maret, April, dan Mei, yaitu berturut-turut -0,05; -0,08; dan -0,03.

B. Saran Dari kesimpulan yang diperoleh, penulis menilai ada beberapa hal yang dapat yang dapat diperbaiki pada kesempatan lain, yaitu sbb: 1. Pada laporan ini diramalkan IHK secara umum, sehingga belum diketahui kelompok barang/jasa apa saja yang mengalami inflasi atau deflasi. Oleh karena itu, pada kesempatan selanjutnya, diharapkan meramalkan IHK secara lebih detail, yaitu IHK berdasarkan kelompok. 2. Kepada penulis lain yang ingin meramalkan IHK, bisa menerapkan metode lain yang dapat dengan tepat dan akurat meramalkan IHK, yakni metode ARIMA yang mana dapat mencari model dari IHK terlebih dahulu kemudian meramalkan IHK dengan model tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

BPS KABUPATEN SRAGEN. 2008. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Kota Sragen 2008. Sragen: Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sragen. Hendikawati, Putriaji. 2011. Bahan Ajar Metode Peramalan. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Makridakis, Spyros, SC Wheelwright, and VE McGee. 1992. Forecasting Methods for Management, 5th Edition. John Wiley & Sons. Kurniawan, Roni Indra. 2007. Peramalan Dan FaktorFaktor Yang

Mempengaruhi Harga Bawang Merah Enam Kota Besar Di Indonesia. Bogor: Institut Pertanian Bogor. http://irjabar.bps.go.id/?no=177&pilih=publikasi. IHK Dan Inflasi Kota

Manokwari Prov. Papua Barat 2008. 22 Desember 2011. http://gudangmateri.com/2010/11/teknik-peramalan-pendapatan-perusahaan.html. Teknik Peramalan Pendapatan Perusahaan. 15 Desember 2011. http://www.docstoc.com/docs/25949706/Kerjasama-BADAN-PERENCANAANPEMBANGUNAN-DAERAH-dan-BADAN-PUSAT shared by kif12001. Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Badan Pusat. 12 April 2011. http://syahyutivariabel.blogspot.com/2011/03/indeks-harga-konsumen.html. Indeks Harga Konsumen. 21 Oktober 2011. Anonim. 2010. PENULISAN LAPORAN AKHIR PKL. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

43

LAMPIRAN 2 Grafik Data IHK Kab. Sragen Tahun 2008-2011126 124 122 120 118 116 114 112 110

Indeks Harga Konsumen (Xt)

108106 104 102 100 98 96 94 92 90 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45

Periode (t)

LAMPIRAN 3 Regresi Linier Data IHK (Xt) dan Periode (t)Variables Entered/Removedb Variables Model 1 Entered Periode_ta

Variables Removed Method . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: IHK_Xt

Model Summary Adjusted R Model 1 R .976a R Square .952 Square .951 Std. Error of the Estimate 1.33690

a. Predictors: (Constant), Periode_t ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 1546.785 78.642 1625.426 df 1 44 45 Mean Square 1546.785 1.787 F 865.427 Sig. .000a

a. Predictors: (Constant), Periode_t b. Dependent Variable: IHK_Xt Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Periode_t a. Dependent Variable: IHK_Xt B 104.233 .437 Std. Error .401 .015 .976 Coefficients Beta t 260.095 29.418 Sig. .000 .000

LAMPIRAN 4 Tabel Rata-rata bergerak (Mt), Rasio (Rt), Trend (Tt), dan Siklus (Ct)Tahun Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni 2009 Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei 2011 Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Periode (t) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 IHK (Xt) 101.69 102.66 103.29 103.53 105.07 107.64 109.44 109.70 110.61 111.32 111.46 110.83 110.68 111.08 111.41 111.35 111.69 112.05 112.30 112.76 113.62 113.83 113.60 113.95 114.74 115.18 114.88 115.13 115.30 116.68 118.26 118.54 119.12 119.25 119.88 121.67 122.37 121.81 121.55 121.15 121.13 121.76 122.47 123.20 123.61 123.63 Mt Rt Tt Ct

2008

107.27 108.02 108.72 109.40 110.05 110.60 110.97 111.21 111.46 111.71 111.92 112.10 112.36 112.70 113.04 113.33 113.64 113.95 114.33 114.83 115.31 115.77 116.22 116.74 117.39 118.02 118.57 119.13 119.63 120.12 120.54 120.89 121.28 121.65 122.02

102.02 101.56 101.74 101.76 101.28 100.21 99.74 99.89 99.95 99.68 99.79 99.96 99.95 100.05 100.51 100.44 99.96 100.00 100.36 100.31 99.63 99.45 99.21 99.95 100.74 100.44 100.46 100.10 100.21 101.29 101.52 100.76 100.22 99.59 99.27

107.29 107.73 108.17 108.60 109.04 109.48 109.91 110.35 110.79 111.23 111.66 112.10 112.54 112.97 113.41 113.85 114.28 114.72 115.16 115.60 116.03 116.47 116.91 117.34 117.78 118.22 118.65 119.09 119.53 119.97 120.40 120.84 121.28 121.71 122.15

99.98 100.27 100.51 100.73 100.93 101.03 100.96 100.78 100.61 100.44 100.23 100.00 99.84 99.76 99.67 99.55 99.44 99.32 99.28 99.34 99.38 99.40 99.41 99.49 99.67 99.83 99.93 100.03 100.09 100.13 100.12 100.04 100.00 99.95 99.89

2010

LAMPIRAN 7 Grafik Data IHK Kab. Sragen Tahun 2008-2012134 132 130 128 126 124 122 120 118 116 114 112 110 108 106 104 102 100 98 96 94 92 90 1 3 5 7 9 11131517192123252729313335373941434547495153555759

Indeks Harga Konsumen (Xt)

Periode (t)

LAMPIRAN 8

Gedung BPS Kabupaten Sragen

Gedung BPS Kabupaten Sragen

Kegiatan Entri Data PPLS 2011