Upload
novanaina
View
10
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
LAPORAN
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih para
siswanya, agar mampu melaksanakan tugas tersebut dengan baik, guru harus
menguasai berbagai kemampuan salah satunya adalah membimbing anak dalam
diskusi kelompok, karena kemampuan ini berkaitan dengan penelitian yang ruang
lingkupnya berada diseputar kelas.
Pada prinsipnya kegiatan kelompok memberikan siswa untuk lebih
mengenal teman-temannya, sehingga siswa belajar menerima pendapat dari siswa lain
dan mendorong siswa lain untuk mengemukakan pendapatnya dan akan saling
membantu.
Pembelajaran dinyatakan berhasil apabila siswa menguasai materi pelajaran,
tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan dengan nilai.
Pada ulangan harian I hasil ulangan Bahasa Indonesia semester 2 menunjukkan
rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran hanya 7 orang siswa
kelas VI yang mencapai tingkat penguasaan materi 70% ke atas.
Disamping untuk memperbaiki pembelajaran, pelaksanaan perbaikan
pembelajaran ini juga ditujukan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501) pada program S1-PGSD.
Setiap kali akhir pembelajaran selalu diadakan evaluasi untuk mengukur
sampai di mana penguasaan materi pelajaran yang diberikan. Dari 30 orang siswa
kelas VI hanya 7 orang siswa kelas VI yang mencapai tingkat penguasaan materi
sebesar 70% ke atas untuk pelajaran Bahasa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Selama pembelajaran berlangsung, jarang siswa yang mengajukan
pertanyaan ataupun memberi tanggapan terhadap penjelasan guru. Berdasarkan hal
tersebut diatas peneliti meminta bantuan teman sejawat atau supervisor untuk
mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan, dari hasil diskusi
terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :
a. Siswa kurang mampu menguasai materi pelajaran.
b. Siswa kurang perhatian ketika pembelajaran berlangsung.
c. Siswa kurang mampu menjawab pertanyaan.
Dilihat dari sudut pandang proses pembelajaran dan juga melalui diskusi
dengan teman sejawat atau supervisor diketahui bahwa faktor penyebab kurang
menguasai materi yang telah diajarkan adalah
Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru untuk menyampaikan
materi.
Guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa bosan
menerima pelajaran.
Waktu yang dipergunakan dalam evaluasi terlalu sedikit, sehingga anak tergesa-
gesa mengerjakan soal-soal yang diberikan.
Berdasarkan hal diatas lah yang menjadi fokus perbaikan adalah
“Bagaimana meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran melalui
diskusi kelompok ?”
C. Tujuan Penelitian
Dalam kegiatan belajar mengajar guru dikatakan berhasil apabila siswa
mencapai ukuran ketuntasan belajar. Belajar tuntas adalah suatu sistem belajar yang
mengharapkan sebagian besar siswa menguasai tujuan pembelajaran dari satuan atau
unit belajar siswa harus mencapai 65 % tujuan pembelajaran dan jumlah siswa yang
memperoleh nilai tersebut sekitar 80 % dari jumlah siswa.
Siswa dapat menguasai materi pelajaran yang diberikan asal waktu yang
disediakan cukup dan pembelajaran yang diberikan tepat meliputi faktor motivasi,
kesempatan belajar, bakat dan kualitas pembelajaran.
D. Manfaat Penelitian
Bagi guru
Perbaikan pembelajaran akan menimbulkan rasa puas bagi guru karena ia
sudah melakukan sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang
dikelolanya. Disamping itu dapat diseabarkan kepada teman sejawat sehingga
mereka tergerak untuk mencobakan hasil tersebut atau paling tidak mencoba
melakukan perbaikan bagi pembelajaran dikelasnya.
Bagi Siswa
Mempunyai manfaat yang sangat besar sekali bagi pembelajaran karena
tujuannya memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasaran akhir siswa lebih
banyak dan teman didalam belajar kelompok, serta percaya diri dan lebih berani
mengemukakan pendapatnya.
Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah yang
tercemin dari peningkatan kemampuan profesional para guru, perbaikan proses
dan hasil belajar siswa, serta konduksifnya iklim pendidikan sekolah tersebut.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Prinsip Kegiatan Kelompok
Pada prinsipnya kegiatan kelompok memberikan kesempatan kepada siswa
untuk lebih mengenal teman-temannya sehingga mereka merasa sebagai satu
kesatuan. Dalam belajar kelompok siswa belajar menerima pendapat siswa lain dan
mendorong siswa untuk mengemukakan pendapatnya dan akan saling membantu,
bukan saling mengejek atau menjatuhkan, serta siswa belajar menerima dan
menghargai kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Weber (1977) mengemukakan enam hal yang perlu di perhatikan guru dalam
mengembangkan dan melaksanakan kegiatan kelompok.
1. Perilaku yang diharapkan, yaitu tujuan yang harus dicapai dinyatakan dengan
jelas, pasti realistik, sehingga siswa dapat bekerja sama.
2. Fungsi kepemimpinan, yaitu upaya untuk memperlancar tercapainya tujuan
kegiatan kelompok.
3. Pola persahabatan siswa, yaitu kegiatan kelompok akan berhasil dengan baik
apabila hubungan interpersonal antar siswa cukup baik.
4. Norma / aturan, yaitu guru dituntut untuk memembantu siswa dalam merumuskan
aturan yang harus dipatuhi dan menerapkannya dalam kegiatan kelompok.
5. Kemampuan berkomunikasi, yaitu guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menyatakan perasaaan dan pikiran mereka secara bebas dan dapat dipahami
oleh siswa lain.
6. Kebersamaan, yaitu kegiatan kelompok akan berlangsung dengan baik apabila
setiap anggota kelompok memiliki rasa kebersamaan, sehingga tugas kelompok
adalah tanggung jawab mereka semua. Dengan adanya kebersamaan ini setiap
anggota kelompok akan berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan kepada kelompok.
BAB III
PELAKASANAAN PENELITIAN PEMBELAJARAN
A. Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan terhadap siswa kelas VI SD Negeri 124 Palembang
yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa
perempuan. SD Negeri 124 Palembang terletak di Jalan Sosial Sukamaju Kecamatan
Sako Palembang mulai tanggal 2-16 maret 2009. Jadwal pembelajaran untuk setiap
siklus pelajaran adalah sebagai berikut :
Siklus Pertama tanggal 2 Februari 2009
Siklus Kedua tanggal 9 Februari 2009
Siklus Ketiga tanggal 16 Februari 2009
Dalam kegiatan tersebut diamati oleh teman sejawat untuk mencari umpan
balik serta perbaikan selama pembelajaran berlangsung.
B. Diskripsi
Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran Bahasa
Indonesia adalah
1. Appersepsi (Kegiatan Awal) mengajukan pertanyaan tentang materi sebelumnya.
2. Memotivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memperkenalkan alat
peraga.
3. Membahas materi pelajaran dengan penjelasan, tanya jawab pemberian contoh
dan alat peraga.
4. Menyimpulkan materi.
5. Evaluasi (test)
Prosedur pelaksannan perbaikan pembelajaran mata kuliah Bahasa Indonesia
dilaksanakan melalui 3 siklus.
Siklus pertama sampai siklus ketiga dilaksanakan di SD Negeri 124
Palembang dengan diamati oleh ibu Rosdiana Spd sebagai teman sejawat.
Diskripsi Siklus I Pada saat pembelajaran materi “melaporkan isi buku secara
Lisan” nampaknya siswa kurang berani dan sulit
mengemukakan pendapatnya secara lisan. Terbukti dengan
hanya 8 orang saja yang dapat nilai 70 keatas. Siswa tidak
mau bertanya mengenai hal-hal yang tidak dimengerti dan
tidak memehami penjelasan guru.
Diskripsi Siklus II Pada siklus dua ini telah nampak banyak siswa yang
mengacungkan jarinya pada saat disuruh membacakan puisi
maju kemuka kelas. Puisi dibuat oleh siswa sendiri. Pada
gilirannya nampaknya 20 orang siswa mau maju kemuka
kelas dan tidak malu lagi mengeluarkan pendapatnya. Siswa
sudah mau bertanya-tanya mengenai kata-kata yang tidak
dimengerti.
Diskripsi Siklusi III Siklus ini membuktikan bahwa siswa sangat antusias untuk
membacakan buku bacaan sawa pada hal 137 mengenai
“Anak Bantul Yang Hebat” terlihat bahwa 29 orang anak
terlihat aktif dan memperoleh nilai 80. Siswa sudah mau
mengeluarkan pendapat dan sudah mau bertanya apabila ada
hal-hal yang tidak dimengerti mengenai materi pelajaran.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Siklus I
Dengan dilaksanakannya perbaikan pelajaran bahasa Indonesia terjadi
perubahan pada diri siswa sesuai dengan apa yang difokuskan oleh guru dalam
perbaikan pembelajaran. Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran, siswa tidak
mau bertanya dan kurang memperhatikan penjelasan, sehingga pemahaman siswa
menjadi meningkat dan hasil lebih baik. Nilai 8 orang siswa diatas 90 keatas.
Siklus II
Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran, sebagian siswa
nampaknya berangsur-angsur mau mengemukakan pendapatnya tapi masih belum
berani untuk maju untuk kemuka kelas setelah didukung oleh teman-teman
kelompoknya, akhirnya mau untuk berlomba-loba kemuka kelas. Perolehan nilai
20 orang nila 70 keatas.
Siklus IIIPada siklus ini siswa pada umumnya sudah berani dan tidak sulit lagi
untuk mengemukakan pendapat nya. Hal ini terbukti dari nilai yang diperoleh, 29
orang siswa nilai 70 keatas.
No NamaNilai Bahasa Indonesia
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Eva Yuliantika 60 70 702 Eriska Desmianti 60 80 803 Katriasi 40 50 604 Irham Hanif 70 70 805 Lukman Fajar 80 80 806 K.M. Arif 50 70 707 M. Isa 50 70 708 Nasuha Tasbir 50 50 709 Erlin Saputri 50 70 70
10 Rafika 60 70 7011 Dina Ervinda 80 80 8012 Dea Mutiara Sari 50 60 7013 Tetra Anedya Pangesti 80 80 8014 Reza Armansyah 50 70 7015 Chandra 50 50 7016 Imam Purwoto 50 70 7017 Imam Dwi Kurniawan 50 70 8018 Fania 50 60 7019 Noprian Saputra 50 60 7020 Nur Safri 60 60 7021 Ikhwanudin Anang 80 80 8022 Despadani Fajri 50 60 8023 Aulia Nurohima 60 80 8024 Rizka Aulia 40 80 8025 Rezaldi 80 80 8026 Yulius 70 80 8027 Endang 70 80 8028 Septiana Tri Fadila 60 60 7029 Hariadi 60 60 7030 Abdul Aziz 60 60 70
Siklus I 8 orang nilai 70 keatas 26%
Siklus II 20 orang nilai 70 keatas 66%
Siklus III 29 orang nilai 70 keatas 96%
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia yang
dilaksanakan melalui 3 siklus dan hasil observasi terhadap siswa yang menjawab
pertanyaan yang diajukan dari siklus 1 sampai 3 adalah di sajikan dalam bentuk
diagram lingkaran berikut.
Siklus I
Siklus II Siklus III
Dari hasil dengan teman sejawat dan supervisor pembelajaran yang
dilaksanakan sudah menunjukan kemajuan dengan adanya siswa yang menjawab
pertanyaan guru, bahkan ada siswa yang menagajukan pertanyaan, dan suasana kelas
begitu menarik dan menyenangkan.
Dari hasil penelitian teman sejawat pada pembelajaran Bahasa
Indonesia siklus pertama 8 siswa yang menjawab pertanyaan, siklus kedua meningkat
20 siswa, sedangkan siklus ke tiga meningkat 29 siswa yang dapat menjawab
pertanyaan dari 30 siswa kelas VI SD Negeri 124 Palembang
BAB VKESIMPULAN
1. Kesimpulan
Bedasarkan hasil analisis dari perbaikan pembelajaran yang telah
dilaksanakan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Siswa lebih berani dalam menjawab pertanyaan
2. Penggunaan metode diskusi kelompok sangat memotivasi siswa
3. Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran semakin
meningkat
4. Iteraksi antara guru dan siswa berlajalan lancer
2. Saran
Bedasarkan hasil kesimpulan diatas, ada beberapa hal yang sebaiknya
diperhatikan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu :
`
1. Guru harus mampu memberikan metode yang relevan
2. Guru harus melaksanakan perbaikan pembelajaran agar dapat
memperoleh hasil yang optimal.
3. Berlatih menerapkan keterampilan bertanya.
DAFTAR PUSTAKA
Nurcholis, Hanif. (2007). Saya senang berbahasa Indonesia. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Waber. (1997). Classroom Management. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta:
Universitas terbuka.
Wardani, I.G.A.K; Wihardit, K; S. Nasution. N. (2000). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardani, I.G.A.K; Julaeha Siti; Marsianah Ngadi. (2004) Kemantapan Kemampuan
Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka.